i
SKEMA KOGNITIF SISWA SMA DAN PERUBAHANNYA
MELALUI ASIMILASI DAN AKOMODASI TENTANG
GERAK LURUS: SEBUAH STUDI KASUS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Beatrix Elvi Dasilva
NIM: 121424001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
If you can’t explain it simply, you don’t understand it well enough
-Albert Einstein-
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”
(Filipi 4:13)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Sta. Perawan Maria
Ayah, Ibu dan adik-adik yang sangat ku sayang
Bpk Yohanes Karut
Ibu Kristina Mbit
Agnes Kurniati Karut, Maria Simforiani Ulus, Gradiana Elsari
Magu
Semua sahabat dan teman-teman
Serta Almameter Tercinta
Sanata Dharma
♡♠♡Terima kasih untuk doa dan dukungan kalian....... ♡♠♡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
SKEMA KOGNITIF SISWA SMA DAN PERUBAHANNYA MELALUI
ASIMILASI DAN AKOMODASI PADA MATERI GERAK LURUS:
SEBUAH STUDI KASUS
Beatrix Elvi Dasilva. 2016 “ Skema Kognitif Siswa SMA dan Perubahannya
melalui Asimilasi dan Akomodasi tentang Gerak Lurus: Sebuah Studi
Kasus”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman siswa dan melihat
perubahannya secara asimilasi dan akomodasi pada materi gerak lurus.
Subyek penelitian ini adalah 5 orang siswa SMA di Yogyakarta, yang
terdiri dari 2 orang kelas X dan 3 orang kelas XI. Peneliti melakukan penelitian
tanpa memberikan materi terlebih dahulu. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari-April 2016 di luar jam sekolah. Metode yang digunakan dalam
pengambilan data adalah wawancara klinis. Pengambilan data awal didapatkan
melalui pretest. Hasil pretest ini digunakan sebagai pedoman saat wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skema kognitif awal siswa kurang
lengkap bahkan terjadi miskonsepsi. Pemahaman siswa berubah secara asimilasi
dan akomodasi terjadi saat siswa diberikan stimulus berupa pertanyaan pengecoh,
ilustrasi dan contoh-contoh yang berlawanan dengan pemahaman awal siswa.
Kata Kunci: skema kognitif, asimilasi, akomodasi, wawancara klinis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT’S COGNITIVE SCHEME AND THE
CHANGES THROUGH ASSIMILATION AND ACCOMMODATION
ABOUT STRAIGHT MOTION: A CASE STUDY
Beatrix Elvi Dasilva. 2016 “ Senior High School Student’s Cognitif Schemes
and The Changes through Assimilation and Accommodation about Straight
Motion : A Case Study”. Thesis. Physics Education Study Program.
Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teachers
Training and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta.
This research aims to uncover the student’s understanding and seeing the
changes in the assimilation and Accommodation of straight motion material.
The subject of this research is 5 senior high scool students in Yogyakarta,
consisting of 2 person from grade X and 3 person from grade XI. Researchers do
the research without giving the material before. This research was on February-
April in outside school hours. The method used in taking the data is a clinical
interview. First data retrieval is obtained through a pretest. The results of a pretest
is used as guideline while interviews.
The results of this study shows the student’s understanding about straight
motion was incomplete and had misconception. The student’s understanding
changes through the events of assimilation and accommodation, occurs when
students are given a stimulus in the form of trick questions, illustrations and
examples that are contrary to the students’ earlier understanding.
Keywords: Cognitive scheme, assimilation, accommodation, clinical interview
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Skema Kognitif dan
Perubahannya melalui Asimilasi dan Akomodasi tentang Gerak Lurus: Sebuah
Studi Kasus” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini adalah penelitian bersama yang melibatkan 4 orang peneliti
yaitu Yovita Klaudia, Anastasia Susi Murwaningsih, Lisa Ratna Sary beserta
penulis dalam sebuah tim dengan topik yang sama dan materi yang berbeda-beda.
Cara kerja tim adalah dengan mempelajari teori bersama-sama tetapi landasan
teori dirumuskan sendiri-sendiri. Metode penelitian dikembangkan bersama-sama
namun, proses pengambilan data dilakukan sendiri-sendiri dengan partisipan yang
berbeda-beda. Selanjutnya, metode analisis data di didiskusikan bersama dan hasil
analisis data adalah respon dari masing-masing partisipan. Kebersamaan
penelitian ini adalah pengembangan teori dan metode, tetapi hasilnya sendiri –
sendiri. Dalam penyusunan skipsi, kami tidak saling menggunakan kalimat, dalam
arti tidak ada penjiplakan kalimat. Kalimat-kalimat yang ditulis dalam skripsi ini
adalah kalimat yang penulis tulis sendiri. Jika kebetulan ada kalimat yang sama,
itu adalah hasil diskusi kelompok dan bukan penjiplakan antara satu dengan yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dosen pembimbing skripsi
atas waktunya dalam membimbing dengan penuh perhatian, serta yang
telah banyak meluangkan waktu dan masukkan selama penulisan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, Bpk Severinus Domi, M.Si., selaku dosen pembimbing
akademik, dan segenap dosen program Studi Pendidikan Fisika yang telah
memberikan pengetahuan, bimbingan dan pengalaman yang luar biasa
kepada penulis selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
3. Segenap staf sekretariat JPMIPA, Mbak Tari, Mas Arif dan Pak Sugeng
yang telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
4. Siswa-siswi yang sudah bersedia membantu menjadi partisipan dalam
penelitian ini.
5. Keluarga besar, Ayah, Ibu, Neti, Ipong dan Enu yang senantiasa
mendukung dan mendoakan penulis dengan penuh cinta.
6. Sahabat-sahabatku tersayang, Hermana, Penni, Edo, Entong yang selalu
siap membantu dan selalu setia mendengar curhatan selama 4 tahun ini.
7. Teman seperjuangan selama proses skripsi: Yovita, Lisa dan Uci. Terima
kasih untuk suka dan duka yang kita jalani selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang sudah berbagi
pengalaman indah, cerita, suka, duka dan pengetahuan yang sangat
berharga selama empat tahun kita berdinamika bersama.
9. Teman-teman PPL SMA N 1 Banguntapan serta Keluarga KKN 48 yang
sudah berbagi pengalaman indah.
10. Teman-teman kos putri majus yang sudah memberikan semangat selama
proses kuliah
11. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak sempat penulis sebutkan
satu persatu atas dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga
sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan dalam
bidang ilmu pengetahuan umumnya.
Yogyakarta, Juni 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPANTINGAN AKADEMIS ............ .........................................
ABSTRAK .....................................................................................................
ABSTRACT ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Batasan Masalah ..........................................................................
D. Tujuan Penelitian .........................................................................
E. Manfaat Penelitian .......................................................................
1
1
3
3
3
3
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
A. Konstruktivisme ...........................................................................
B. Skema Kognitif.............................................................................
C. Perubahan Skema Kognitif……………………………………...
D. Deskripsi Materi Gerak Lurus…………………………………...
5
5
6
7
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................
A. Jenis Penelitian…..........................................................................
B. Partisipan Penelitian......................................................................
16
16
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Desain Penelitian..........................................................................
D. Waktu Penelitian………………………………………………...
E. Metode Pengumpulan Data……………………………………...
F. Instrumen Pengumpulan Data…………………………………...
G. Metode Analisis Data……………………………………………
17
17
18
19
19
BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .......................
A. Data. .............................................................................................
B. Analisis Data dan Pembahasan.....................................................
1. Skema/pemahaman awal tentang gaya gesek……………….
2. Perubahan pemahaman secara asimilasi…………………….
3. Perubahan pemahaman secara akomodasi…………………..
21
21
21
21
29
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran .............................................................................................
71
71
72
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Proses perubahan pemahaman Partisipan C secara asimilasi.... 29
Tabel 2 : Proses perubahan pemahaman Partisipan E secara asimilasi…. 32
Tabel 3 : Proses perubahan pemahaman Partisipan F secara asimilasi..... 35
Tabel 4 : Proses perubahan pemahaman Partisipan B secara akomodasi
tentang konsep jarak dan perpindahan......................................
40
Tabel 5 : Proses perubahan pemahaman Partisipan D secara akomodasi
tentang konsep jarak dan dan perpindahan................................
43
Tabel 6 : Proses perubahan pemahaman Partisipan C secara akomodasi
tentang konsep kelajuan dan kecepatan.....................................
49
Tabel 7: Proses perubahan pemahaman Partisipan D secara akomodasi
tentang konsep kelajuan dan kecepatan.....................................
53
Tabel 8: Proses perubahan pemahaman Partisipan F secara akomodasi
tentang konsep kelajuan dan kecepatan.....................................
62
Tabel 9: Proses perubahan pemahaman Partisipan E secara akomodasi
tentang konsep percepatan.........................................................
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Diagram proses perubahan skema kognitif…..................... 9
Gambar 2 : Tanda panah yang menunjukkan perpindahan................... 12
Gambar 3 : Skema kogn itif siswa C tentang gerak lurus..................... 22
Gambar 4 : Skema kognitif siswa E tentang gerak lurus..................... 24
Gambar 5 : Skema kognitif siswa F tentang gerak lurus....................... 26
Gambar 6 : Skema perubahan pemahamaman secara akomodasi pada
siswa C setelah diberikan analogi, ilustrasi serta
pertanyaan tentang konsep kelajuan dan
kecepatan..........................................................................
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Soal tes konseptual dan jawaban ...................................... 75
Lampiran 2 : Analisa hasil tes konseptual.............................................. 85
Lampiran 3 : Transkrip wawancara Partisipan B…................................. 87
Lampiran 4 : Transkrip wawancara Partisipan C…................................. 99
Lampiran 5 : Transkrip wawancara Partisipan D…................................. 117
Lampiran 6 : Transkrip wawancara Partisipan E..................................... 136
Lampiran 7 : Transkrip wawancara Partisipan F…................................. 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari
fenomena alam yang sistematis (Gedgrave, 2009: 1). Menurut Woodbum
& Obourn seperti yang dikutip dalam Gedgrave (2009: 1) sains dalam hal
ini Fisika sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk mendeskripsikan
apa peristiwa atau keadaan dengan tepat. Oleh karena itu, untuk
mempelajari Fisika, siswa perlu melibatkan indera untuk pengamatan dan
melakukan proses kognisi untuk dapat membangun pengetahuan. Namun,
berdasarkan pengamatan saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan pada bulan Juli sampai Oktober 2016 di SMA Negeri 1
Banguntapan Bantul, salah satu persoalan besar dalam proses
pembelajaran Fisika adalah siswa sulit membangun pemahaman tentang
fenomena fisika. Hal ini terjadi karena pembelajaran fisika melibatkan
banyak konsep, teori, hukum, dan persamaan-persamaan matematis.
Berbagai metode telah dikembangkan dalam rangka untuk
mengubah pemahaman siswa. Akpinar dan Tan menggunakan metode
Conceptual Change Test (CCT) dimana siswa mereorganisasi miskonsepsi
mereka hanya dengan membaca buku untuk materi relativitas (2011: 139-
144). Hasil penelitian ini sangat dipengaruhi oleh keterampilan membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tiap anak yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
CCT ini belum bisa menghilangkan konsepsi namun metode ini lebih
efektif dari metode Traditional Text (TT). Pada penelitian ini pemahaman
siswa juga diungkapkan melalui metode wawancara.
Penelitian lain dilakukan oleh Jacquelyn yakni tentang penggunaan
metode wawancara klinis dalam proses pembelajaran kemudian
dibandingkan dengan kelas tradiosional melalui hasil post-test (2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari metode wawancara jauh lebih
baik dari pada metode tradisional di kelas. Kedua penelitian penelitian
diatas hanya melihat perubahan konsep dengan metode tertentu tanpa
memperhatikan bagaimana pemahaman siswa berubah.
Teori kognitif Piaget menjelaskan bahwa pemahaman seseorang
tersusun dalam skema yang berkembang dari skema yang sederhana ke
skema yang lebih rumit melalui proses asimilasi, proses akomodasi
hingga pada tahap ekuilibrasi (Gallagher and Reid, 1981: 48). Penelitian
ini membantu memfasilitasi pemahaman siswa dalam mengungkapkan
skema kognitif dan perubahannya melalui asimilasi dan akomodasi pada
materi gerak lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kasus diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana skema kognitif siswa pada materi gerak lurus?
2. Bagaimana perubahan skema kognitif siswa secara asimilasi,
akomodasi pada materi gerak lurus?
C. Batasan Masalah
Dari latar belakang ini terdapat beberapa masalah yang terkait dengan
skema kognitif siswa untuk materi Gerak Lurus. Pada penelitian ini
masalah dibatasi pada:
1. Penelitian akan dilakukan pada 5 orang siswa kelas X atau kelas XI
2. Materi pembelajaran fisika tentang Gerak Lurus.
D. Tujuan Peneliti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skema kognitif siswa dan untuk
mengetahui terjadinya perubahan skema kognitif siswa secara asimilasi
dan akomodasi pada gerak lurus.
E. Manfaat penelitian
1. Untuk pendidikan di Indonesia :
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia dengan meningkatnya keefektifan pembelajaran Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Untuk para guru :
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam
memilih strategi pembelajaran Fisika di kelas
3. Bagi peneliti :
Sebagai seorang calon guru, peneliti dapat mengasah kemampuan
memahami cara berpikir siswa sehingga kelak dapat menjadi pendidik
yang berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konstruktivisme Piaget
Konstruktivisme merupakan salah satu teori belajar yang
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi siswa
sendiri melalui komunikasi dan interaksi dengan sumber serta pengalaman
belajar (Osborne and Dillon, 2010: 74 & Loughran, 2010: 34). Proses
penyusunan pengetahuan tersebut dilakukan melalui kemampuan siswa
dalam berpikir dan menghadapi tantangan, menyelesaikan, dan
membangun sebuah konsep pengetahuan yang utuh dari keseluruhan
pengalaman nyata yang pernah dialaminya (Ormrod, 2009: 41)
Menurut Piaget perkembangan seorang anak sebagian besar
bergantung pada interaksinya dengan lingkungan (Slavin, 2011: 42). Teori
perkembangan kognitif Piaget menyatakan bahwa kecerdasan seorang
berakar pada dua aktivitas biologis yakni aktivitas untuk beradaptasi
terhadap lingkungan fisik dan mengorganisasikan lingkungan atau disebut
adaptasi dan organisasi (Simatwa, 2010: 367). Dalam upaya memahami
proses kognitif dalam beradaptasi dan mengorganisasikan lingkungan ada
empat konsep dasar yang menjadi acuan proses terjadinya perkembangan
mental yakni skema, asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi (Surna &
Panderoit, 2014: 56)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Skema Kognitif
Scheme as a pattern of behaviour or as an action which displays
coherence and order (Ginsburg & Opper, 1979: 20). Scheme refers to the
basic structure underlying the child’s overt actions (Ginsburg & Opper,
1975: 22). Skema merupakan pola perilaku dan struktur dasar yang
mendasari tindakan seorang. Menurut Woolfolk (2009: 51), skema adalah
sistem tindakan atau pikiran yang terorganisasi, yang memungkinkan
seseorang untuk mempresentasikan secara mental atau ―memikirkan
tentang‖ berbagai objek dan kejadian didunia.
Menurut Asri Budiningsih dalam Irham (2013: 179) skemata
berfungsi untuk menggambarkan atau mempresentasikan organisasi
pengetahuan dan berfungsi sebagai kerangka atau tempat mengaitkan
pengetahuan baru dan pengetahuan lama yang dimiliki seseorang. Skema
akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan kognitif sesorang
(Suparno, 2001: 21). Proses yang menggerakkan perubahannya adalah
asimilasi dan akomodasi.
Skema kognitif siswa dapat dipresentasikan dengan banyak cara.
Salah satunya adalah dengan menggunakan peta konsep. Peta konsep
adalah suatu gambaran skematis untuk mempresentasikan suatu rangkaian
konsep dan kaitan-kaitan antar konsep-konsep. Menurut Novak dan Gowin
dalam Suparno (2005: 121), peta konsep adalah suatu gambaran skematis
untuk mempresentasikan suatu rangkaian konsep dan kaitan-kaitan antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
konsep-konsep. Peta ini mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti
antar konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok.
2. Perubahan Skema Kognitif
Skema yang dimiliki seorang sebagai hasil dari pengalaman dapat
diubah dan membentuk skema baru. Perubahan skema kognitif ini
merupakan hasil adaptasi dengan lingkungan. Adapun perubahan skema
melalui tiga proses yakni penambahan, penyesuaian dan restrukturisasi
yang dijabarkan sebagai berikut (Khodijah, 2014 :77):
a. Asimilasi
Untuk dapat mempelajari sesuatu seorang anak harus memiliki
kemampuan untuk merespon pengalaman atau konsep baru; harus
memiliki kemampuan mengasimilasi (Gallagher & Reid, 1981: 5).
Asimilasi adalah proses memahami objek atau peristiwa baru berdasar
skema yang telah ada sehingga pengertian orang itu berkembang
(Slavin, 2011: 43). Dengan kata lain, asimilasi adalah proses kognitif
dimana terjadinya penyatuan informasi baru ke dalam skema atau pola
yang sudah ada dalam pikirannya (Suparno, 2001: 22). Assimilation
can never be pure because by incorporating new elements into its
earlier schemata the intelligence constantly modifies the latter in order
to adjust them to new elements (Piaget, 1956: 6). Menurut Wadswoorth
dalam Suparno (1997:31) asimilasi tidak menyebabkan perubahan atau
pergantian skema, melainkan mengembangkan skema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Akomodasi
Akomodasi terjadi ketika seseorang harus mengubah skema-skema
yang sudah ada ataupun menciptakan skema baru untuk merespon
situasai baru (Woolfolk, 2009: 51). Seseorang memodifikasi
pengetahuan (mengakomodasi) ketika apa yang mereka ketahui tidak
sesuai dengan kenyataan (Gallagher & Reid, 1981: 6). Proses ini dapat
terjadi saat seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang
baru dengan skema yang dimiliki. Asimilasi dan akomodasi
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Farooq, 2011:
1261). But if, in reflex adaptation, allowances must be made for
accommodation, accommodation cannot be dissociated from
progressive assimilation, inherent in very use of the reflex (Piaget,
1956: 32)
c. Ekuilibrasi
Asimilasi dan akomodasi selalu berlangsung secara paralel agar
terjadi keseimbangan atau ekuilibrium. Disekuilibrium adalah
ketidakseimbangan antara asimilasi dan akomodasi yang mengawali
terjadinya perubahan skema kognitif (Ormrod, 2009: 42). Ekuilibrasi
adalah proses bergerak dari keadaan disekuilibrium ke ekuilibrium
(Suparno, 2001: 23). Ekuilibrasi adalah proses memulihkan
keseimbangan antara pemahaman sekarang dan pengalaman-
pengalaman baru (Slavin, 2011: 43). Ekuilibrasi membuat seseorang
dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya (skema).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bila terjadi ketidakseimbangan, maka seseorang terpacu untuk mencari
keseimbangan dengan jalan asimilasi atau akomodasi.
Mekanisme asimilasi dan akomodasi, dan kekuatan penggerak
ekuilibrasi, akan menghasilkan pertumbuhan intelektual yang pelan
tapi pasti (Hergenhann and Olson, 2010: 316). Proses ini digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram proses perubahan skema kognitif
Lingkungan Fisik
Struktur Kognitif Belajar
Akomodasi Asimilasi
Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Deskripsi Materi
1. Pengertian Gerak
Sebuah obyek bergerak terhadap yang lain bila posisinya diukur relatif
terhadap benda kedua berubah dengan waktu (Alonso and Finn, 1990:
58). Relatif artinya obyek yang bergerak tergantung pada keadaan
obyek terhadap obyek lain yang berfungsi sebagai acuan (Giancoli,
2001: 23 & Alonso and Finn, 1990: 58). Jika seseorang yang sedang
mengendarai motor dari rumah menuju bengkel dikatakan bergerak
relatif terhadap rumah, tetapi teknisi yang berada dibengkel bisa
berkata orang tersebut bergerak relatif terhadap bengkel. Oleh karena
itu, untuk melukiskan gerakan, pengamat harus mendefinisikan suatu
kerangka acuan.
2. Posisi, Jarak dan Perpindahan
Letak sebuah partikel dalam suatu kerangka acuan tertentu
dinyatakan dengan sebuah vektor posisi yang digambarkan dari titik
asal kerangka ke partikel tersebut (Halliday and Resnick, 1985: 45).
Posisi suatu benda pada cartesian dapat terletak di kiri atau di kanan
kerangka acuan, sehingga untuk membedakannya digunakan tanda
negatif dan positif. Selain tanda positif dan negatif, posisi sebuah
benda juga ditentukan oleh jaraknya terhadap titik acuan (Alonso and
Finn, 1990: 59).
Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh
suatu benda dalam selang waktu tertentu (Giancoli, 2001: 23). Jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
juga bergantung pada kerangka acuan. Pernyataan seperti ―Kampus III
Paingan berjarak 100 m‖ tidak ada artinya, kecuali jika diperjelas 100
m dari mana.
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda karena adanya
perubahan waktu (Tipler, 1991: 24). Perpindahan adalah seberapa jauh
jarak benda tersebut dari titik awalnya (Giancoli, 2001: 24). Untuk
melihat perbedaan antara jarak total dan perpindahan, dimisalkan
seorang anak berjalan sejauh 3 m ke arah utara dan kemudian berbelok
ke arah sejauh 4 m. Jarak total yang ditempuh anak tersebut adalah 7
m, tetapi perpindahannya hanya 5 m karena anak tersebut hanya
berjarak 5 m dari titik awalnya.
Perpindahan merupakan besaran vektor yang ditunjukkan oleh
segmen garis berarah yang berarah dari posisi awal menuju posisi
akhir (Giancoli, 2001: 24). Untuk perpindahan satu dimensi sepanjang
sumbu X, arah perpindahan dinyatakan oleh tanda positif atau negatif.
Tanda positif menyatakan perpindahan berarah ke kanan dan tanda
negatif menyatakan perpindahan berarah ke kiri (Tipler, 1991: 23).
Misalkan pada waktu awal t1 benda berada pada sumbu x di titik x1
pada sistem koordinat seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.
Beberapa saat kemudian, pada waktu t2, benda tersebut berada di titik
x2. Perpindahan benda ini adalah x2-x1 dan ditunjukkan oleh panah
yang menunjuk ke kanan pada gambar 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2. Tanda panah menunjukkan perpindahan x2-x1. Jarak
dinyatakan dalam meter.
Untuk mudahnya dapat dituliskan:
𝜟x = x2 – x1 (1)
Dimana simbol 𝜟 berarti ―perubahan pada‖. Dengan demikian 𝜟x
berarti ―perubahan pada x‖ yang merupakan perpindahan.
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam
suatu selang waktu tertentu. Kelajuan rata-rata partikel didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut (Giancoli, 2001: 25).
Kelajuan rata-rata = .
Kelajuan adalah besaran skalar dan diperoleh dengan membagi skalar
jarak dan skalar waktu. Satuan SI kelajuan rata-rata adalah meter per
x2 x1
O
Jar
ak
Jarak (m)
Jarak
X
Y
B A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sekon atau m/s, ini merupakan kecepatan benda yang bergerak sejauh
satu meter dalam satu detik dengan kecepatan konstan (Alonso and
Finn, 1990: 60)
Konsep kecepatan serupa dengan konsep kelajuan tetapi berbeda
karena kecepatan mencakup arah gerak ( Tipler, 1991: 23). Kecepatan
partikel adalah laju perubahan posisi terhadap waktu (Halliday and
Resnick, 1985: 45). Misalkan pada saat t1 sebuah partikel ada di titik A
dalam gambar 2. Posisinya dinyatakan dalam bidang x dinyatakan
dengan vektor posisi x1. Pada saat t2 berikutnya misalnya partikel
berada di titik dan ditunjukkan oleh vektor posisi x2. Vektor
perpindahan yang menyatakan perubahan posisi partikel ketika
berpindah dari A ke B adalah 𝜟x (x2-x1) dan selang waktu untuk gerak
diantara kedua 𝜟t titik ini adalah ( t2-t1). Kecepatan rata-rata partikel
dalam selang waktu didefinisikan sebagai:
vrata-rata = 𝜟x/ 𝜟t =
Kecepatan adalah besaran vektor dan diperoleh dengan membagi
vektor 𝜟x oleh skalar 𝜟t (Alonso and Finn, 1990: 59). Arahnya sama
dengan arah 𝜟x dan besarnya |𝜟x/ 𝜟t|. Besarnya ini dinyatakan dalam
satuan SI jarak dibagi waktu yaitu meter per sekon atau m/s (Halliday
and Resnick, 1985: 46).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Contoh soal :
Sebuah mobil bergerak ke utara sejauh 4 m setelah itu membelok
ke timur sejauh 3 m. Waktu yang diperlukan mobil adalah 2 s.
Tentukan :
a. kelajuan rata-rata mobil tersebut
b. kecepatan rata-rata mobil
Jawab :
a. Kelajuan rata-rata
ṽ = = = 3,5 m/s
b. Kecepatan rata-rata
Menentukan perpindahan benda :
Perpindahannya:
|𝜟x| = = 5 m
Besar : Vrata-rata = |𝜟x/ 𝜟t| = = 2,5 m/s
Arah: mengikuti arah tanda panah
S
T B
U
4 m
3 m
𝜟x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Percepatan
Percepatan sebuah partikel adalah laju perubahan kecepatan
terhadap waktu (Halliday and Resnick, 1985: 50). Percepatan rata-rata
a untuk suatu selang waktu tertentu 𝜟t = t2– t1adalah :
arata-rata = 𝜟v/𝜟t =
Percepatan adalah termasuk besaran vektor, karena diperoleh dari
pembagian sebuah vektor 𝜟v dengan skalar 𝜟t. Arahnya sama dengan
arah 𝜟v dan besarnya |𝜟v/𝜟t| (Halliday and Resnick, 1985: 50).
Dimensi percepatan adalah panjang dibagi (waktu)2. Satuan SI yang
digunakan adalah meter per sekon per sekon, ditulis lebih ringkas
meter per sekon kuadrat atau m/s2 (Tipler, 1991: 31).
Contoh Soal :
Mobil yang pada mulanya diam, 5 sekon kemudian bergerak ke timur
dengan kecepatan sebesar 10 m/s. Tentukan besar percepatan rata-rata.
Jawab:
arata-rata = |𝜟v/𝜟t| = = 2 m/s2
Arah percepatan adalah ke timur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Menurut Suparno
(2014: 7) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini dikatakan
penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
skema kognitif awal siswa dan perubahannya.
B. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian ini adalah 3 orang siswa kelas XI dan 2 orang
siswa kelas X. Dari 5 siswa 2 diantaranya adalah siswa laki-laki sedangkan
sisanya siswa perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah convenience sampling. Convenience sampling adalah suatu
kelompok individual yang sesuai dan siap untuk diteliti (Suparno, 2014:
45). Partisipan yang dipilih terdiri dari murid peneliti saat melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan dan murid les privat. Peneliti
menggunakan teknik convenience sampling dengan alasan bahwa
penelitian ini membutuhkan keterbukaan partisipan sehingga akan lebih
baik jika partisipan adalah murid yang sudah dikenal dengan baik oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lima orang siswa dalam penelitian ini ikut berpartisipasi secara
sukarela atas permintaan peneliti. Peneliti menghubungi partisipan secara
pribadi tanpa melalui sekolah. Sebagai feedback untuk siswa, peneliti
menyediakan waktu untuk belajar kelompok bersama partisipan secara
gratis. Sebelum mulai penelitian, partisipan dan peneliti menandatangani
surat pernyataan. Surat pernyataan dari pihak partisipan berisi tentang
kesanggupan partisipan mengikuti penelitian sampai selesai sedangkan
dari pihak peneliti menyatakan kesanggupan untuk memberikan les privat
gratis kepada siswa sesuai dengan kesepakatan. Surat pernyataan ini
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi
kasus adalah suatu penelitian yang mendetail dari suatu subyek, keadaan
atau kejadian khusus (Suparno, 2014: 136).
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2016. Tempat
penelitian tidak selalu sama tergantung kesepakatan peneliti dan
partisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah pretest
dan wawancara. Pretest dalam penelitian ini berupa soal—soal konseptual
dalam bentuk pilihan ganda. Pretest ini digunakan untuk melihat skema
awal partisipan dan digunakan sebagai pedoman untuk wawancara. Setelah
melaksanakan pretest, setiap siswa diwawancara. Metode wawancara
dalam penelitian ini bersifat bebas dan klinis. Wawancara klinis dilakukan
dengan mewawancarai siswa tentang pemikiran mereka terkait gerak lurus
di ruang yang tenang tanpa penonton, dan waktu yang tepat. Wawancara
klinis ini bertujuan untuk mendiagnosa miskonsepsi pada siswa sekaligus
melakukan remediasi. Dalam proses wawancara peneliti mengembangkan
pertanyaan yang berpedoman dari pemikiran siswa tanpa diberikan
treatment terlebih dahulu. Partisipan diberikan kebebasan untuk menjawab
tanpa ada pengaruh dari peneliti. Kegiatan wawancara antara peneliti dan
partisipan, direkam menggunakan recorder agar data yang diperlukan
tidak hilang atau lupa.
Sebelum melakukan wawancara peneliti melakukan beberapa
persiapan. Adapun persiapan yang dilakukan berupa menyiapkan kisi-kisi
untuk wawancara. Kisi-kisi ini berupa indikator-indikator yang hendak
dicapai. Selain itu, peneliti juga mengadakan latihan wawancara dengan
mahasiswa semester satu jurusan Bio Teknologi Universitas Atma Jaya
serta dengan siswa kelas XI. Data yang diperoleh dari latihan wawancara
ini tidak digunakan sebagai data dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal konseptual yang digunakan
untuk mengetahui skema awal siswa. Soal-soal ini merupakan penjabaran
dari indikator-indikator yang dibuat peneliti. Soal test ini sudah di validasi
oleh dosen pembimbing. Selain soal test, instrumen dalam penelitian ini
yaitu peneliti itu sendiri dengan metode wawancara yang bersifat bebas
dan klinis. Panduan yang digunakan peneliti saat wawancara adalah hasil
test skema awal siswa. Selain itu, peneliti juga menggunakan kisi-kisi
yang sudah dibuat.
G. Metode Analisis Data
Berdasarkan hasil tes konseptual sebelum wawancara, peneliti
membuat analisis jawaban dari kelima siswa yang akan diwawancara.
Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui bagian mana saja yang
belum dipahami partisipan. Bagian-bagian yang belum dipahami, akan
digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan wawancara.
Data hasil wawancara yang direkam menggunakan recorder,
selanjutnya dianalisis untuk mengungkapkan perubahan skema kognitif
partisipan tentang gerak lurus dengan tahapan sebagai berikut :
1. Transkrip hasil wawancara
Hasil rekaman wawancara ditulis menjadi bentuk dialog tertulis untuk
mempermudah identifikasi pemahaman siswa. Transkrip ini dilengkapi
dengan catatan siswa saat wawancara berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Mengidentifikasi pemahaman awal siswa
Peneliti membuat skema awal partisipan dalam bentuk peta konsep.
Peta konsep ini dibuat berdasarkan hasil pretest yang sudah
dikonfirmasi saat wawancara
3. Mengidentifikasi proses perubahan skema
Dari transkrip wawancara, dicermati dan dikutip dialog yang
menunjukkan terjadinya perubahan pemahaman secara asimilasi dan
akomodasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
Data disajikan dalam bentuk tabel hasil pretest dan transkrip wawancara terlampir
B. Analisis Data dan Pembahasan
Berdasarkan pretest dan wawancara yang sudah dilakukan peneliti berhasil
mengungkapkan skema kognitif siswa tentang konsep-konsep dalam gerak lurus.
Adapun konsep-konsep tersebut yakni jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan dan
percepatan. Selain mengungkap skema awal, peneliti juga berhasil
mengembangkan pemahaman siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, analogi,
ilustrasi dan contoh-contoh. Skema awal dan perubahan skema pada materi gerak
lurus selama wawancara klinis adalah sebagai berikut:
1. Skema Awal Siswa
Pada penelitian ini, peneliti mempresentasikan skema kognitif
menggunakan peta konsep. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat melihat
keutuhan dari bangunan pengetahuan yang dimiliki siswa. Selain itu peneliti
juga mengetahui keluasan dan kedalaman pemahaman. Peneliti hanya
mengambil tiga orang siswa yang skemanya paling jelas. Skema dibuat
berdasarkan hasil pre-test yang sudah dikonfirmasikan saat wawancara.
Berikut adalah skema kognitif tiga orang siswa yakni siswa C, E dan siswa F.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1.1. Skema Kognitif Awal Siswa C
Gambar 3. Skema kognitif siswa C pada materi gerak lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Peta konsep yang dibuat peneliti seperti ditunjukkan pada gambar 3
mempresentasikan skema kognitif siswa C. Skema diatas menunjukkan bahwa
siswa memiliki pemahaman yang kurang lengkap bahkan terjadi miskonsepsi
terkait konsep-konsep dalam gerak lurus. Menurut siswa C, sebuah benda
dikatakan bergerak jika benda mengalami perpindahan. Hal ini menunjukan
bahwa siswa C tidak memiliki pemahaman yang mendalam. Siswa juga tidak
menjelaskan bahwa ada titik yang dijadikan titik acuan.
Selain itu, siswa C tidak dapat membedakan jarak dan perpindahan. Siswa C
bahkan memiliki konsep yang salah tentang konsep kecepatan dan tidak dapat
mendefinisikan kelajuan. Menurut siswa C, kecepatan merupakan jarak per waktu.
siswa bahkan menyebutkan bahwa angka yang ditunjuk jarum pada spidometer
merupakan contoh kecepatan. Pernyataan siswa ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa kecepatan partikel adalah laju perubahan posisi terhadap
waktu (Halliday and Resnick, 1985: 45).
Namun demikian, konsep yang dimiliki siswa tentang percepatan sudah cukup
lengkap. Siswa menyatakan bahwa percepatan merupakan perubahan kecepatan
tiap satuan waktu. Pernyataan ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa, percepatan sebuah partikel adalah laju perubahan kecepatan terhadap
waktu (Halliday dan Resnick, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1.2. Skema Kognitif Awal Siswa E
Gambar 4. Skema kognitif siswa E pada materi gerak lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Peta konsep yang dibuat peneliti seperti ditunjukkan gambar 4
menunjukkan skema kognitif siswa pada materi gerak lurus. Menurut siswa E,
sebuah benda yang bergerak ditandai dengan adanya perpindahan. Pemahaman
siswa ini kurang lengkap. Siswa tidak menyebutkan adanya titik acuan. Menurut
Alonso dan Finn, benda bergerak terhadap benda lain sebagai acuan dan acuan ini
tidak harus titik yang ditinggalkan atau titik awal (1990: 58).
Berbeda dengan siswa C, siswa E dapat membedakan jarak dan
perpindahan dengan cukup baik. Menurut siswa, perpindahan merupakan
perubahan posisi sedangkan jarak adalah lintasan total yang ditempuh benda.
Namun, siswa belum menyebutkan adanya variabel waktu. Giancoli menyatakan
bahwa panjang lintasan dan perubahan posisi ada karena benda bergerak terhadap
waktu (2001).
Terkait konsep kecepatan, siswa E menyatakan bahwa jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu merupakan kecepatan. Kecepatan termasuk dalam
kelompok besaran skalar. Contohnya adalah angka yang ditunjuk jarum pada
spidometer. Pernyataan siswa menunjukkan bahwa siswa E memiliki konsep yang
salah terkait kecepatan. Konsep yang dimiliki siswa E tentang kecepatan
merupakan konsep kelajuan. Halliday dan Resnick menyatakan bahwa kecepatan
merupakan laju perubahan posisi terhadap waktu (1985). Selain miskonsepsi pada
konsep percepatan, siswa juga mengalami miskonsepsi pada konsep percepatan.
Menurut siswa E, percepatan merupakan kecepatan rata-rata. Pemahaman siswa
ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa percepatan merupakan laju
perubahan kecepatan terhadap waktu (Halliday and Resnick, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1.3. Skema kognitif awal siswa F
Gambar 5. Skema Kognitif siswa F pada materi gerak lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Peta konsep yang dibuat peneliti seperti ditunjukkan pada gambar 5
menunjukkan skema konitif siswa F. Secara umum, siswa memiliki konsep yang
tidak lengkap bahkan terdapat salah konsep. Saat siswa diminta untuk
mendefinisikan gerak, siswa menyatakan bahwa gerak merupakan proses
perubahan posisi sebuah benda. Siswa belum menyatakan adanya titik acuan.
Namun, siswa F dapat mendefinisikan jarak dan perpindahan lebih baik dari siswa
C dan E hanya saja siswa tidak bisa membahasakannya dengan baik. Namun
demikian, siswa dapat menjawab pertanyaan pretest dengan baik (lampiran 2). Hal
ini juga ditunjukkan pada transkrip wawancara (lampiran 7). Siswa F tidak dapat
membahasakan definisi jarak dan perpindahan dengan baik. Namun, siswa
menyatakan bahwa jarak termasuk besaran skalar sedangkan perpindahan
termasuk besaran vektor.
Sama dengan siswa C dan E, siswa F juga memiliki konsep yang salah
tentang kecepatan dan juga tidak dapat mendefinisikan kelajuan. Menurut siswa F,
kecepatan adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Contohnya adalah angka
yang ditunjuk jarum pada spidometer. Namun, siswa dapat mendefinisikan konsep
percepatan dengan baik. Siswa menyatakan bahwa percepatan merupakan
perubahan percepatan tiap waktu. Siswa juga dapat merumuskan persamaan
percepatan
Lima orang siswa yang diwawancara memiliki skema awal yang berbeda-
beda. Siswa F memiliki skema yang paling lengkap dan siswa C memiliki skema
yang kurang. Semua siswa tidak dapat mendefinisikan definisi gerak dengan baik
dan tidak dapat mendefinisikan kelajuan sama sekali. Bahkan, kelima siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memiliki konsep yang salah tentang kecepatan dan menyatakan bahwa kecepatan
merupakan jarak tiap satuan waktu.
Kelima siswa ini memiliki persoalan yang yang hampir sama padahal berasal
dari sekolah yang berbeda-beda. Persoalan ini patut di pertanyakan. Ada masalah
dengan proses pembelajaran Fisika di sekolah. Siswa tidak memahami konsep,
melainkan ―hanya menghafal‖ rumus saja sehingga siswa cenderung lupa dengan
apa yang sudah diajarkan. Dari data dan analisis ditunjukkan bahwa siswa bahkan
tidak dapat menjelaskan konsep-konsep dasar dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Perubahan Pemahaman Siswa secara Asimilasi
2.1. Perubahan Pemahaman siswa C secara Asimilasi pada Definisi
Gerak
Tabel 1. Perubahan pemahaman siswa pada definisi gerak
E: Peneliti, M: Siswa C
Pemahaman Siswa Pertanyaan, Ilustasi dan Analogi
yang Diberikan
Pemahaman awal: gerak ditandai
dengan perpindahan
E: kamu tau gerak itu apa?
M: eh apa ya... benda yang berpindah
posisi (lampiran 4 hal. 99)
Pemahaman ini sudah betul. Peneliti
memberikan pertanyaan konfirmasi
E: berarti kalau nggak berpindah
posisi bukan gerak? (lampiran 4 hal.
99)
Siswa mengubah pemahamannya dan
menyatakan bahwa benda yang kembali
ke titik semula juga termasuk gerak
M: e... eh gerak juga mbak. Kalau
bendanya berpindah terus kembali ke
titik awal juga. (lampiran 4 hal. 99)
Peneliti mencoba memberikan ilustrasi
terkait contoh gerak.
E: nah misalnya kamu naik motor dari
rumah ke sekolah. Kamu kan berpindah
dari rumah ke sekolah. Terus kalau
saya buat pernyataan “ faris berjalan
dari rumah ke sekolah dengan
menggunakan sepeda motor. Faris
dikatakan bergerak terhadap rumah”.
Bener nggak pernyataan itu? (lampiran
4 hal. 99)
Siswa mengaku tidak mengetahui
apakah pernyataan tersebut benar atau
salah.
Peneliti mencoba memberikan
pertanyaan lain terkait arti kata
―bergerak terhadap‖
E: ―bergerak terhadap‖ rumah itu
maksudnya apa sih?
(lampiran 4 hal. 99)
Menurut siswa, kata “bergerak
terhadap” menyatakan bahwa ada
satu benda yang diam.
M: yang satu diam kayaknya. (lampiran 4 hal. 99)
Peneliti mencoba mengarahkan siswa
dan menanyakan benda yang diam itu
disebut sebagai apa.
Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
peneliti.
Peneliti mencoba menanyakan kembali
tentang ciri gerak.
E: atau begini tadi di awal kamu bilang
kalau gerak itu kalau kembali ke
titik semula. Nah kalau mobil jeep
bergerak terhadap rumah kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berarti jeepnya bergerak. Posisinya
berpindah nggak?
M: apanya? Jeepnya?
E: ia jeepnya. Tadi kan kamu bilang
kalau itu contoh gerak. Jadi gerak
itu apa?
(lampiran 4 hal. 101)
Siswa mengubah pemahaman awal dan
menyimpulkan bahwa sebuah benda
dikatakan gerak jika benda mengalami
perpindahan.
M:eh berarti yang bener ini mbak
“posisinya berubah”
(lampiran 4 hal. 101)
Peneliti mencoba menanyakan kembali
tentang arti kata ―bergerak terhadap‖
melalui dua buah ilustrasi yang sudah
diberikan saat pre test
Sebuah mobil sedan digandeng mobil
jeep sedang melaju menuju bengkel.
Pernyataan yang benar menurut siswa
―mobil jeep bergerak terhadap rumah‖.
Ilustrasi lain :
E: misalnya kamu berjalan dari rumah
ke sekolah. Kamu dikatakan
bergerak terhadap rumah. (lampiran
4 hal. 102)
Siswa menyebutkan bahwa dalam gerak
ada titik berfungsi sebagai tolak ukur.
M: ya nek menurut aku berarti ada
tolak ukur mbak
E: oh tolak ukur.
M: ia mbak. Ada titik yang dijadikan
tolak ukur. Bisa nggak mbak?
E: hahaha.... jadi gerak tadi apa ris?
Selain posisi berubah.
M: ada titik yang jadi tolak ukur
mbak. (lampiran 4 hal. 102)
Siswa C menyatakan bahwa benda dikatakan bergerak jika benda
mengalami perpindahan. Namun, saat peneliti memberikan pertanyaan
konfirmasi ―berarti kalau nggak berpindah posisi bukan gerak?” siswa
mengubah pernyataannya dan menyatakan bahwa benda yang kembali ke titik
semula juga dikataka bergerak. Peneliti mencoba memberikan sebuah ilustrasi
“ faris berjalan dari rumah ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
Faris dikatakan bergerak terhadap rumah. ”. Siswa diberi pertanyaan arti kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
―bergerak terhadap‖. Siswa menyatakan ―yang satu diam kayaknya”.
Pernyataan siswa ini sudah menunjukkan bahwa ada titik yang dijadikan titik
acuan. Siswa dapat menyebutkan ada titik acuan atau tolak ukur ―ya nek
menurut aku berarti ada tolak ukur mbak”.
Peneliti mencoba mengubah pernyataan siswa terkait ciri gerak dengan
memberikan sebuah ilustrasi dan kembali meminta siswa menyimpulkan apa
yang dimaksud dengan gerak. Berikut kutipan wawancaranya:
E: atau begini tadi di awal kamu bilang kalau gerak itu kalau kembali ke titik
semula. Nah kalau mobil jeep bergerak terhadap rumah kan berarti jeepnya
bergerak. Posisinya berpindah nggak?
M: apanya? Jeepnya?
E: ia jeepnya. Tadi kan kamu bilang kalau itu contoh gerak. Jadi gerak itu
apa?
M:eh berarti yang bener ini mbak ―posisinya berubah‖
Dari kutipan wawancara diatas menunjukkan bahwa siswa mengubah
(akomodasi) pemahaman sebelumnya yang menyatakan bahwa benda yang
kembali ke titik semula juga termasuk gerak. Hal ini menunjukkan bahwa
asimilasi dan akomodasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain seperti yang
dinyatakan oleh Piaget (1956) dan Farooq (2011).
Proses diatas menunjukkan bagaimana perubahan pemahaman siswa
secara asimilasi. Dalam situasi ini peneliti hanya melihat pemahaman awal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pemahaman akhir saja. Siswa mengembangkan pemahaman awalnya dan
menyatakan bahwa selain ditandai dengan perpindahan ternyata ada benda
diam yang dijadikan acuan. Pemahaman mulai berkembang saat siswa
diberikan pertanyaan konfirmasi dan ilustrasi konkret, dan makna kata tertentu.
Dari proses diatas juga menunjukkan bahwa dalam belajar Fisika kemampuan
bahasa siswa mempengaruhi pemahamannya.
2.2 Perubahan Pemahaman siswa E secara Asimilasi pada Definisi Gerak
Tabel 2. Perubahan pemahaman siswa E pada konsep gerak
E: Peneliti, W: siswa E
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan Ilustrasi
Pemahaman awal : gerak ditandai
dengan perpindahan.
W: Gerak itu kalau bendanya
berpindah tempa t
E: gimana kalau misalnya kamu dari
rumah ke Indomaret trus kembali ke
rumah lagi. Termasuk gerak?
W: termasuk.
E: berarti gerak itu bukan hanya jika
posisinya berubah?
W: setaukuku sih berpindah tempat
mbak (lampiran 6 hal. 136)
Pemahaman siswa kurang lengkap.
Siswa belum menyebutkan adanya
titik acuan. Peneliti memberikan
ilustrasi berikut : wina yang naik
motor kesekolah. Wina dikatakan
bergerak terhadap rumah. Siswa
diberi pertanyaan apakah pernyataan
tersebut benar atau salah?
Pernyataan (wina dikatakan bergerak
terhadap) itu benar
(1) Siswa diberikan pertanyaan
lanjutan tentang apakah wina
dikatakan bergerak terhadap sekolah?
Wina tidak bergerak terhadap
sekolah.
S: Nggak mbak kan dari rumah ke
sekolah. (lampiran 6 hal. 136)
2) Diberi pertanyaan apa arti dari kata
―bergerak terhadap‖?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bergerak terhadap itu maksudnya
dalam gerak titik awal sebagai acuan
W: Bergerak terhadap itu berarti
dia meninggalkan, misalnya
bergerak terhadap rumah berarti dia
menjauhi rumah. (lampiran 6 hal.
137)
3) Diberikan ilustrasi
E:misalnya gini posisi kamu
sekarang di titik A. Terus kamu
berpindah ke titik B. Misalnya lagi
nih, ada yang nunggu kamu di titik B,
menurut orang yang di titik B kamu
berpindah posisi nggak?
Siswa menjawab ditinjau orang yang
di titik B : Wina berpindah
E: jadi patokannya boleh pake titik
akhir juga? (lampiran 6 hal. 138)
W: Boleh. Siswa mengubah pernyataan
sebelumnya (akomodasi).
Peneliti meminta siswa
menyimpulkan apa itu gerak
Gerak ditandai dengan perpindahan
dan memiliki titik patokan. Patokan
ini tidak harus titik awal.
W: gerak itu ada perubahan posisi
dan punya titik patokan (lampiran
6 hal. 138)
Siswa mengembangkan pemahaman
awalnya (asimilasi)
Pemahaman awal siswa E tentang gerak adalah bahwa sebuah benda
dikatakan bergerak jika ada perpindahan “Gerak itu kalau bendanya berpindah
tempat”. Namun, saat peneliti memberikan pertanyaan pengecoh siswa
menjawab bahwa benda yang kembali ke titik semula juga termasuk gerak yang
ditunjukkan pada kutipan wawancara berikut:
E: gimana kalau misalnya kamu dari rumah ke Indomaret trus kembali
ke rumah lagi. Termasuk gerak?
W: termasuk.
Hal diatas menunjukkan bahwa pemahaman kurang mendalam dengan
kata lain hanya berupa hasil hafalan saja. Selain hanya hafalan, pemahaman ini
juga kurang lengkap. Siswa E belum bisa menyebutkan bahwa di dalam gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
harus ada titik yang dijadikan titik acuan. Siswa juga tidak dapat menjelaskan
bahwa benda yang bergerak, berpindah posisi terhadap waktu.
Peneliti mencoba mengubah pemahaman siswa dengan memberikan
ilustrasi tentang Wina naik motor ke sekolah dan Wina dikatakan bergerak
terhadap sekolah. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa apakah pernyataan
tersebut benar atau salah. Menurut siswa D pernyataan itu sudah benar. Setelah
itu peneliti bertanya bagaimana jika Wina dikatakan bergerak terhadap sekolah.
Siswa menjawab Wina tidak bergerak terhadap sekolah karena menurut siswa
titik acuan merupakan titik yang ditinggalkan benda. Hal ini ditunjukan saat
peneliti menanyakan arti kata ―bergerak terhadap‖. Siswa mengatakan
―Bergerak terhadap itu berarti dia meninggalkan, misalnya bergerak terhadap
rumah berarti dia menjauhi rumah”. Pernyataan ini tidak sesuai dengan
definisi gerak yang sesungguhnya dimana suatu benda dikatakan bergerak jika
kedudukan benda senantiasa berubah terhadap suatu acuan tertentu. Acuan
dalam konteks ini tidak harus titik yang ditinggalkan benda (Alonso and Finn:
1990).
Peneliti memberi ilustrasi lain yang serupa dimisalkan Wina bergerak dari
titik A ke titik B. Di titik B ada orang yang menunggu Wina. Peneliti kemudian
bertanya kepada siswa, apakah menurut orang yang ada di titik B, Wina
mengalami perpindahan atau tidak. Siswa menjawab bahwa menurut orang yang
ada di titik B Wina berpindah. Peneliti memberikan pertanyaan lanjutan apakah
titik akhir bisa dijadikan titik acuan juga. Menurut siswa titik yang dituju bisa
dijadikan titik acuan. Dalam hal ini siswa mengubah pernyataan sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dan mengalami akomodasi. Dibagian akhir, peneliti meminta siswa memberikan
kesimpulan terkait definisi gerak. Siswa mengatakan bahwa gerak ditandai
dengan perpindahan dan memiliki titik patokan. Patokan ini tidak harus
titik awal. Siswa mengembangkan pemahaman awalnya dan menyatakan
bahwa ternyata selain ditandai dengan perpindahan, didalam gerak ada titik yang
dijadikan titik acuan. Peristiwa ini tergolong asimilasi karena peneliti hanya
mempertimbangkan skema awal dan skema akhir saja walaupun selama proses
terdapat peristiwa akomodasi.
2.3 Perubahan Pemahaman siswa F secara Asimilasi pada Definisi Gerak
Tabel 3. Perubahan pemahaman siswa F pada konsep gerak
E: Peneliti, G: siswa F
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan ilustrasi
Pemahaman awal (lampiran 7 hal. 154):
Gerak adalah proses perpindahan
suatu benda.
E: menurut kamu gerak itu apa?
G: gerak itu proses perpindahan suatu
benda
E: berarti gerak itu perpindahan?
G: ia mbak
E: berarti kalau gak berpindah bukan
gerak?
G: bukan
Pernyataan siswa sudah betul hanya
saja siswa tidak menyebutkan adanya
variabel waktu. Untuk
mengkonfirmasi jawaban siswa
peneliti memberikan sebuah contoh.
E: coba pakai contoh. Misalnya
motor dari titik A menuju titik B
kemudian kembali ke titik A lagi.
termasuk gerak nggak?
(lampiran 7 hal. 154)
Siswa mengatakan bahwa benda yang
kembali ke titik semula juga gerak.
Pernyataan siswa ini salah. Peneliti
menanyakan apakah motor
mengalami perpindahan atau tidak.
Motor tidak mengalami perpindahan.
Siswa mengubah definisi gerak dan
menyatakan bahwa gerak merupakan
perpindahan suatu benda terhadap
benda disekitarnya.
G: sebenarnya salah tadi
pengertiannya.
Pernyataan siswa sudah cukup betul
tapi kurang lengkap. Untuk
membantu siswa, peneliti
menanyakan kembali soal pretest.
E: coba kita lihat soal yang tadi ya.
Sebuah mobil sedan digandeng
mobil jeep sedang melaju menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E: salahnya kenapa?
G: gerak itu perpindahan benda
terhadap benda yang disekitarnya.
E: maksudnya gimana?
G: benda itu dinyatakan bergerak jika
benda-benda yang disekitarnya tidak
bergerak. Aduh.. nyusun kata-
katanya susah e
(lampiran 7 hal. 154).
bengkel (soal pretest nomor 2).
Pernyataan yag benar kamu pilih
yang A (jeep bergerak terhadap
rumah). Kenapa pilih yang A?
(lampiran 7 hal. 154)
Siswa menyatakan mobil dikatakan
bergerak terhadap rumah karena sebuah
benda dikatakan bergerak jika benda
tersebut berpindah terhadap benda
sekitarnya.
Jawaban siswa ini belum lengkap.
Peneliti mencoba memberikan
sebuah pertanyaan lanjutan apakah
mobil bisa dikatakan bergerak
terhadap bengkel.
Siswa menyatakan bahwa mobil
bergerak terhadap bengkel. Benda
bergerak terhadap benda disekitarnya
dalam artian benda yang ditinggalkan
saja.
E: bendanya bergerak terhadap titik
yang ditinggalkan atau terhadap
titik yang dituju?
G: bergerak terhadap titik yang
ditinggalkan (asimilasi 1)
(lampiran 7 hal. 156).
Pernyataan siswa ini masih salah
karena titik acuan dalam gerak tidak
harus titik yang ditinggalkan.
Peneliti memberikan sebuah ilustrasi.
E: gini aja, misalnya kamu ada
didalam mobil terus dibengkel
ada yang nunggu kamu. Menurut
orang ini kamu bergerak nggak?
(lampiran 7 hal. 156)
Siswa menyatakan bahwa menurut
orang yang menunggu di bengkel mobil
tersebut mengalami perpindahan. Siswa
menyimpulkan bahwa mobil juga bisa
dikatakan bergerak terhadap bengkel.
G: ia kalau menurut orang ini (orang
di bengkel) mbak
E: berarti bisa nggak dilihat dari titik
ini juga?
G: oh bisa bisa
E: berarti bergerak terhadap rumah
bisa terhadap bengkel juga bisa?
G: bisa mbak (akomodasi)
(lampiran 8 hal. 156)
Siswa mengubah pernyataan
sebelumnya yang menyatakan bahwa
titik acuan hanya titik yang
ditinggalkan benda. Siswa
mengalami akomodasi.
Karena jawaban siswa sudah lebih
baik, peneliti mencoba meminta
siswa apa yang dimaksud dengan
gerak.
E: bisa simpulkan apa dari situ?
Mobil kan bergerak terhadap
rumah dan mobil juga bisa
dikatakan bergerak terhadap
bengkel. Arti dari kata “bergerak
terhadap” itu apa sih?
(lampiran 7 hal. 156)
Bergerak terhadap adalah sudut
pandang.
G: sudut pandang mbak. Haha...
Siswa dapat menjawab dengan baik
bahwa dalam gerak ada titik yang
dijadikan titik acuan hanya saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(lampiran 7 hal. 156) siswa menggunakan kata ―sudut
pandang‖
Tabel 3 menunjukkan proses perubahan pemahaman siswa E pada konsep
gerak. Siswa memiliki pemahaman awal yang cukup baik tentang definisi gerak.
Siswa mengatakan “gerak itu proses perpindahan suatu benda”. Hanya saja
siswa tidak dapat menjelaskan secara lengkap bahwa benda yang bergerak
mengalami perpindahan untuk selang waktu tertentu. Untuk mengecoh siswa,
peneliti memberikan pertanyaan ilustrasi pengecoh ―misalnya motor dari titik A
menuju titik B kemudian kembali ke titik A lagi. termasuk gerak nggak?”. Ilustrasi
ini membuat siswa memikirkan kembali jawabannya dan mengubahnya. Siswa
mengatakan “gerak itu perpindahan benda terhadap benda yang disekitarnya”.
Jawaban siswa ini menunjukkan bahwa ada titik yang dijadikan titik acuan. Untuk
mengkonfirmasi jawaban siswa peneliti memberikan sebuah ilustrasi lagi tentang
mobil sedan yang digandeng mobil jeep sedang melaju menuju bengkel (soal
pretest nomor 2 lampiran 1 hal 106). Dari hasil pretest pernyataan yang benar
menurut siswa adalah jeep bergerak terhadap rumah. Siswa memberikan
pertanyaan lanjutan apakah mobil juga bergerak terhadap bengkel. Siswa
menyatakan bahwa mobil tidak bisa dikatakan bergerak terhadap bengkel.
Ternyata titik acuan (benda disekitar) yang dimaksud siswa adalah benda yang
ditinggalkan mobil. Proses ini termasuk ke dalam peristiwa asimilasi, siswa
mengembangkan pemahaman awalnya.
Pemahaman siswa ini masih salah karena menurut teori benda dikatakan
bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati (Alonso and Finn,
1990: 58). Untuk mengubah pemahaman siswa peneliti memberikan ilustrasi
tambahan. Dimisalkan ada orang yang menunggu di bengkel apakah menurut
orang tersebut mobil bergerak. Ilustrasi ini membuat siswa memikirkan kembali
jawabannya. Siswa kemudian mengubah pernyataanya dan menyatakan bahwa
mobil juga bisa dikatakan bergerak terhadap bengkel. Siswa mengalami
peristiwa akomodasi. Siswa akhirnya menyimpulkan didalam gerak ada titik
acuan yang ditunjukkkan pada kutipan berikut :
E: bisa simpulkan apa dari situ? Mobil kan bergerak terhadap rumah dan mobil
juga bisa dikatakan bergerak terhadap bengkel. Arti dari kata “bergerak
terhadap” itu apa sih?
G: sudut pandang mbak
Proses ini merupakan proses perubahan secara asimilasi. Siswa
mengembangkan skema awalnya sebagai respon terhadap pertanyaan-
pertanyaan dan ilustrasi yang diberikan peneliti. Siswa membentuk skema baru
dan menyatakan bahwa selain ditandai dengan perpindahan, didalam gerak ada
titik acuan tertentu.
Asimilasi dan akomodasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, hal ini
ditunjukkan pada proses di atas. Namun dalam hal ini peneliti hanya
mempertimbangkan asimilasi saja sehingga proses diatas digolongkan sebagai
asimilasi. Peneliti hanya mempertimbangkan pemahaman awal dan pemahaman
akhir saja walaupun selama proses terdapat peristiwa akomodasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Ketiga proses diatas menunjukkan peritiwa asimilasi pada definisi gerak.
Pada siswa C, E dan F terjadi perkembangan skema. Proses ini sesuai dengan
pengertian asimilasi menurut Slavin dimana, asmilasi adalah proses memahami
objek atau peristiwa baru berdasar skema yang telah ada sehingga pengertian
orang itu berkembang (2011: 43). Namun, selama proses terdapat juga peristiwa
akomodasi. Hal ini menunjukkan bahwa asimilasi tidak dapat dipisahkan dengan
akomodasi seperti yang dikatakan Farooq (2011: 1261)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Perubahan Pemahaman secara Akomodasi
3.1 Perubahan pemahaman secara Akomodasi siswa B pada konsep jarak
dan perpindahan
Tabel 4. Perubahan Pemahaman siswa B pada konsep jarak dan
perpindahan
E: Peneliti, L: Siswa B
Pemahaman Siswa Pertanyaan, Ilustasi dan
Analogi yang Diberikan
Pemahaman awal: siswa tidak dapat
mendefinisikan dan membedakan jarak
dan perpidahan
E: tau nggak bedanya jarak dengan
perpindahan?
L: nggak. Lupa mbak. Haha....
Siswa B tidak dapat
mendefinisisikan jarak dan
perpindahan. Peneliti mencoba
memberikan sebuah soal.
E: misalnya kamu naik motor
dari titik A ke titik B lalu ke C
kemudian kembali ke titik B
terus ke A lagi. Dari A ke B 2
meter dan dari B ke C 2 meter.
Jaraknya berapa?
Perpindahannya berapa?
Siswa dapat menentukan jarak namun
tidak dapat menentukan perpindahan
L: jaraknya 8 m. Perpindahannya nggak
tau
Jawaban siswa terkait jarak sudah
betul namun belum dapat
mendefinisikan perpindahan.
Peneliti mencoba menanyakan
apakah motor tersebut berpindah
tempat.
Benda yang kembali ke titik semula tidak
mengalami perpindahan.
E: coba kita tinjau dari kata
perpindahan. Motormu berpindah
nggak?
L: nggak mbak
E: jadi perpindahannya?
L: nol mbak
Jawaban siswa sudah tepat.
Peneliti mencoba meminta siswa
menyimpulkan definisi jarak dan
perpindahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
E: sekarang tau nggak bedanya jarak
dan perpindahan?
L: tau mbak
E: apa?
L: jarak itu yang kita tempuh.
Perpindahan itu ke titik yang terakhir.
Kalau misalnya mobil balik lagi ke
posisi semula berarti nggak ada
perpindahan
Jarak adalah lintasan total sedangkan
perpindahan adalah perubahan posisi
benda.
E:oh begitu toh. Berarti dalam
perpindahan itu apanya yang
berubah?
L: jarak mbak. Eh bingung mbak.
E: tadi kan udah sebut perpindahan itu
ke titik yang terakhir. Jadi apanya
yang berubah?
L: perubahan posisi mbak
E: kalau jarak tadi apa?
L: yang kita tempuh.
Pemahaman siswa cukup lengkap
walaupun siswa belum dapat
menjelaskan adanya variabel
waktu.
Siswa mengalami akomodasi
dari pemahaman awal. siswa
sudah dapat mendefinisikan jarak
dan perpindahan.
Tabel 4 menunjukan proses perubahan pemahaman siswa B melalui akomodasi
tentang konsep jarak dan perpindahan. awalnya siswa tidak dapat mendefinisikan jarak
dan perpindahan. Untuk mengubah pemahaman siswa, peneliti mencoba
memberikan sebuah soal “misalnya kamu naik motor dari titik A ke titik B lalu ke
C kemudian kembali ke titik B terus ke A lagi. Dari A ke B 2 meter dan dari B ke
C 2 meter. Jaraknya berapa? Perpindahannya berapa”. Dari soal ini siswa sudah
dapat menentukan jarak yang, namun belum bisa menentukan perpindahan yang
dialami. Peneliti mencoba menggunakan pertanyaan lain terkait apakah motor
tersebut berpindah tempat atau tidak. Pertanyaan ini membuat dapat
menyimpulkan bahwa jarak adalah lintasan total sedangkan perpindahan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perubahan posisi benda. Pernyataan siswa ini sudah cukup tepat dan sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa jarak adalah panjang lintasan yang
ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu (Giancoli, 2001: 23)
sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda karena adanya
perubahan waktu (Tipler, 1991: 24).
Proses diatas menunjukkan bagaimana pemahaman siswa berubah. Proses
inilah yang disebut akomodasi. Pada konteks ini siswa menciptakan skema baru
dimana awalnya siswa tidak dapat mendefinisikan jarak dan perpindahan sama
sekali. Setelah diberikan soal, ilustrasi dan beberapa pertanyaan siswa dapat
mendefinisikan jarak dan perpidahan dengan baik. Hal ini sesuai dengan definisi
akomodasi menurut Woolfolk dimana akomodasi terjadi ketika seseorang harus
mengubah skema ataupun menciptakan skema baru untuk merespon situasai baru
(Woolfolk, 2009: 51).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.2 Perubahan Pemahaman siswa D secara Akomodasi pada konsep jarak
dan perpindahan
Tabel 5. Perubahan Pemahaman siswa D pada konsep jarak dan perpindahan
terkait dengan besaran skalar dan besaran vektor.
E: peneliti, P: siswa D
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan Ilustrasi
Pemahaman awal:
Besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah sedangkan
besaran skalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja. Jarak
termasuk besaran vektor dan
perpindahan termasuk besaran
skalar.
E: tau tentang besaran skalar dan
besaran vektor?
P: ia. kalau vektor itu ada arah.
Skalar itu nggak pake arah.
E: terus yang besaran vektor yang
mana?
P: sek sek sek. Besaran vektor itu
jarak (terlihat bingung)
E: jadi kan ada besaran skalar dan
besaran vektor. Besaran vektor
tadi apa?
P: vektor ada arahnya
E: arahnya aja po?
P: ada arah ada satuannya?
E: satuan? Maksudmu nilainya?
P: ia mbak.
E:sedangkan kalau besaran skalar?
P: hanya ada nilai
E:berarti dari antara jarak dan
pepindahan yang termasuk
besaran vektor yang mana dan
besaran skalar yang mana?
P:besaran vektor yang jarak
besaran skalar yang
perpindahan
(lampiran 5 hal. 123)
2)Siswa memiliki pemahaman awal
yang salah tentang jarak termasuk
besaran vektor dan perpindahan
termasuk besaran skalar. Untuk
mengubah pemahaman siswa peneliti
menanyakan soal sebelumnya
dimana benda bergerak dari titik A
kemudian ke titik B dan ke titik C.
Dari soal ini siswa menyatakan
bahwa perpindahan yang dialami
benda adalah negatif tiga. Peneliti
menanyakan kepada siswa apa arti
tanda negatif.
E: hmm coba lihat soal yang tadi.
Perpindahan kan -3. Itu artinya
apa?
(lampiran 5 hal. 124)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) Siswa menjawab bahwa -3
menunjukkan satuannya.
P: nah ini. Apanya ini. Ini
satuannya berarti -3 itu artinya
satuan dari perpindahan.
(lampiran 6 hal. 124)
4) Satuan yang dimaksud siswa
adalah besar atau nilainya. Seperti
yang ditunjukkan di pemahaman
awal siswa tidak bisa
membahasakan ―nilai‖. Siswa selalu
menggunakan kata ―satuan‖.
Siswa tidak bisa menjelaskan bahwa
tanda negatif menunjukkan arah
gerak benda. Peneliti mencoba
menggunakan soal lain.
E: gini aja, coba lihat contoh yang
tadi. A dan C terpisah sejauah 1
m.
A C
Awalnya benda ke titik C terus
kembali ke titik A lagi. Nah
perpindahannya berapa tadi?
(Lampiran 5 hal. 124) 5)
Benda yang kembali ke titik
semula tidak mengalami
perpindahan.
E: Awalnya benda ke titik C terus
kembali ke titik A lagi. Nah
perpindahannya berapa tadi?
P: nol
(Lampiran 5 hal. 124)
6) Peneliti mencoba mengkaitkan
dengan menggunakan tanda panah
yang menyatakan arah gerak benda.
E: nah untuk kasus tadi kamu bisa
jelaskan dengan dua panah itu
nggak kenapa perpindahannya
nol?
(Lampiran 5 hal. 124) 7)
Siswa menyatakan bahwa benda
tidak memiliki perpindahan karena
kembali ke titik semula.
P: karena ini dari A ke C terus dari
C ke A lagi.
P: (bingung)
(Lampiran 5 hal. 124)
8) Pernyataan siswa belum tepat
sasaran. Siswa belum dapat
menyatakan bahwa panah
menunjukkan arah gerak. Peneliti
menanyakan lagi apa makna gambar
panah.
E: panah ini bisa menjelaskan itu
nggak?
E: panah ini menunjukkan apa? 9)
Siswa menjawab bahwa panah
menunjukkan arah. P: arah mbak
(lampiran 6 hal. 124)
10) Siswa dapat menyatakaan bahwa
panah menunjukkan arah. Peneliti
mencoba meminta siswa menarik
kesimpulan.
E: nah dari dua panah itu bisa
menjelaskan nggak perpindahan
itu besaran skalar atau besaran
vektor? 11)
Siswa dapat menjawab bahwa
perpindahan termasuk besaran
vektor dan jarak termasuk besaran
12)Jawaban siswa sudah sesuai
dengan konsep jarak dan
perpindahan. Untuk meyakinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
vektor
P: besaran vektor itu perpindahan,
soalnya ada arahnya. Besaran
skalar itu jarak.
(Lampiran 5 hal. 124)
jawaban siswa peneliti mencoba
menanyakan kembali pertanyaan
belum bisa dijawab sebelumnya.
E: soal yang tadi perpindahannya -3.
Nah negatifnya menunjukkan apa
sih?
C A B
-3 -2 -1 0 1 2 3 (m)
13)
Pemahaman siswa tentang jarak
dan perpindahan belum mendalam.
P: satuan. Itu nilainya.
E: bisa nggak kalau
perpindahannya ditulis 3 aja?
P: bisa
E: kenapa?
P: karena hitungnya dari titik A ke
titik C
E: berarti 3 = -3 dong?
P: nggak mbak
(Lampiran 5 hal. 125)
14) Peneliti mencoba menanyakan
kembali konsep perpindahan yang
menyatakan bahwa perpindahan
merupakan perubahan posisi.
E: perpindahan tadi 𝜟x. Artinya
apa?
(lampiran 5 hal. 125)
15) Siswa menyatakan bahwa
perpindahan merupakan posisi
akhir dikurang posisi awal. Dengan pertanyaan panduan
peneliti siswa mampu menyatakan
bahwa benda mengalami
perpindahan 𝜟x = -3 m
P: x2-x1 mbak
E: x2 nya mana?
P: x2 nya ituA ke C dapat nilainya...
(bingung)
E: nggak nggak. Sy cuma tanya
tanya titik akhirnya mana?
P: titik C mbak. x2 nya.
E: titik awalnya mana?
P: titik A mbak
E: jadi x2-x1 berapa?
P: -3-0
E: berapa?
P: -3 mbak. Berarti perpindahnya -
3. (Lampiran 5 hal. 125)
16) Siswa dapat menjelaskan konsep
perpindahan. Peneliti menanyakan
kembali makna tanda negatif.
E: sekarang tau kenapa
perpindahannya bernilai negatif?
17) Tanda negatif menunjukkan
bahwa benda bergerak ke arah kiri.
P: ya karena ininya negatif (
menunjuk skala negatif). Ke kiri
18) Siswa dapat menjelaskan dengan
baik bahwa tanda negatif atau positif
menunjukkan arah ke kiri atau
kekanan. Peneliti kembali meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
gitu lho.
E: ke kiri itu menunjukkan apa?
P: negatif
E: ia. Kiri kanan itu sebenarnya
menunjukkan apa?
P: arah
E: berarti negatif menunjukkan
apa?
P: arahnya kekiri
(Lampiran 5 hal. 125)
siswa menyimpulkan.
E: jadi perpindahan itu termasuk
besaran apa?
19) Siswa dapat menyimpulkan
bahwa jarak termasuk besaran
skalar dan perpindahan termasuk
besaran vektor.
E: jadi perpindahan itu termasuk
besaran apa?
P: vektor
E: kalau jarak?
P: scalar (Lampiran 6 hal. 125)
Siswa D memiliki pemahaman yang salah tentang konsep jarak dan
perpindahan. Siswa menyatakan bahwa jarak termasuk besaran vektor dan
perpindahan besaran skalar. Pernyataan siswa menunjukkan bahwa siswa
tidak memahami jarak dan perpindahan dengan baik. Untuk mengubah
pemahaman siswa, peneliti menanyakan kembali tentang soal sebelumnya
seperti yang ditunjukkan pada tabel 5 nomor 2)
yang menyatakan bahwa
perpindahan yang dialami benda adalah negatif tiga. Peneliti menanyakan
tanda negatif menunjukkan apa. Siswa mengatakan “Ini satuannya berarti -3
itu artinya satuan dari perpindahan”. Satuan yang dimaksud siswa adalah
besar atau nilainya. Seperti yang ditunjukkan di pemahaman awal siswa tidak
bisa membahasakan ―nilai‖. Siswa selalu menggunakan kata ―satuan‖. Siswa D
tidak bisa menjelaskan bahwa tanda negatif menunjukkan arah gerak benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Peneliti mencoba menggunakan soal lain tentang benda yang bergerak dan
kembali ke titik semula. Pada soal ini, peneliti mengubah soal dalam bentuk
gambar seperti yang ditunjukkan pada tabel 5 no 4)
. Menurut siswa benda
yang kembali ke titik semula tidak mengalami perpindahan yang
ditunjukkan pada kutipan wawancara berikut:
E: Awalnya benda ke titik C terus kembali ke titik A lagi. Nah
perpindahannya berapa tadi?
P: nol
Peneliti mencoba mengkaitkan dengan menggunakan tanda panah yang
menyatakan arah gerak benda. Mengapa benda dikatakan tidak memiliki
perpindahan dan hubungannya dengan anak panah. Siswa menjawab karena
benda kembali ke titik semula ―karena ini dari A ke C terus dari C ke A lagi”.
Jawaban siswa sudah betul namun siswa belum menyinggung bahwa yang
mempengaruhi perpindahan adalah arah gerak benda. Peneliti menanyakan lagi
apa arti gambar panah. Siswa menyatakan bahwa panah menunjukkan arah
gerak
E: panah ini menunjukkan apa?
P: arah mbak
Siswa pun menyimpulkan dan menyatakan ―besaran vektor itu perpindahan,
soalnya ada arahnya. Besaran skalar itu jarak”. Jawaban siswa sudah sesuai
dengan konsep jarak dan perpindahan. Proses ini dinamakan proses perubahan
secara akomodasi. Siswa mengubah skema awalnya yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
perpindahan termasuk besaran skalar dan jarak termasuk besaran vektor.
Dengan bantuan pertanyaan dan ilustrasi yang diberikan peneliti siswa
mengubah pemahamannya dan menyatakan bahwa perpindahan termasuk
besaran skalar dan jarak termasuk besaran vektor. Selama proses perubahan
peneliti juga menemukan terjadinya peristiwa asimilasi dimana siswa
menyatukan pertanyaan-pertanyaan dan ilustrasi yang diberikan dengan apa
yang suda dimiliki siswa. Hal ini menunjukkan bahwa asimilasi dan akomodasi
merupakan satu kesatuan. Proses diatas digolongkan sebagai asimilasi karena
peneliti hanya mempertimbangkan pemahaman awal dan pemahaman akhir
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3 Perubahan pemahaman awal secara Akomodasi siswa C pada konsep
kelajuan dan konsep kecepatan
Tabel 6. Tabel perubahan pemahaman siswa C pada konsep kelajuan dan konsep
kecepatan
E: Peneliti, M: siswa C
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan Ilustrasi
Pemahaman awal: tidak bisa
mendefinisikan kelajuan dan kecepatan
merupakan jarak dibagi waktu
E: pas kamu naik motor di spidometer itu
ada jarum yang selalu naik turun. Nah
misalnya jarum itu menunjuk ke angka
50 km/jam itu artinya apa?
M: kecepatan artinya 1 jam bisa
menempuh jarak 50 km.
E: oh. Angka itu menunjukkan apa
sebenarnya?
M: angka itu?
E: hm ia
M: kelajuan mbak. Tapi nggak tau bener
apa salah mbak. Soalnya nggak tau apa
itu kelajuan. (Lampiran 4 hal 108)
Siswa juga tidak bisa membedakan
kelajuan dengan kecepatan.
E: kecepatan tu apa sih sebenarnya?
M: kecepatan itu v =
E: kalau kelajuan?
M: nggak tau. Haha.... (Lampiran 4 hal
108)
Siswa mengaku tidak dapat
mendefinisikan kelajuan dan
mengalami miskonsepsi pada konsep
kelajuan.
Peneliti mencoba mengecoh siswa
dengan jawaban siswa sebelumnya
bahwa kecepatan dan kelajuan
memiliki satuan yang sama.
E: haha.... kalo kalau satuannya
sama gimana?
Kelajuan adalah jarak dibagi waktu juga.
M: berarti sama
E: coba ditulis aja. Kelajuan itu apa?
M:(menulis) kelajuan itu nggak tau
lambangnya mbak. Kelajuan = .
(Lampiran 4 hal 108)
Peneliti menanyakan kembali apakah
kelajuan sama dengan kecepatan.
Kelajuan tidak sama dengan kecepatan
E: berarti kelajuan sama dengan
Peneliti menanyakan ke siswa,
kelajuan termasuk besaran skalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kecepatan?
M: kayaknya beda e
(Lampiran 4 hal 108)
atau besaran vektor
E:Yang termasuk besaran vektor
yang mana? Kelajuan atau
kecepatan?
Siswa mengatakan bahwa kelajuan
termasuk besaran vektor dan kecepatan
termasuk besaran skalar
M: kecepatan besaran skalar
E: kalau kelajuan besaan vektor?
M: ia mbak
(Lampiran 4 hal 108)
Peneliti mencoba mengkaitkan
jawaban siswa dengan jawaban
sebelumnya bahwa angka yang
ditunjukkan di spidometer
menunjukkan kelajuan pada saat itu.
E: berarti untuk yang tadi kelajuan
sepeda motor pada saat itu 60
km/jam. Karena kamu bilang
kelajuan itu besaran vektor
berarti yang di spidometer itu ada
penunjuk arahnya juga?
Siswa mengatakan bahwa di spidometer
tidak ada penunjuk arah. Siswa kemudian
mengubah jawaban sebelumnya. Siswa
mengatakan bahwa kelajuan termasuk
besaran skalar dan kecepatan termasuk
besaran vektor
M: nggak
E: berarti?
M: kebalik kebalik. Hehe...
E: jadi yang vektor yang mana?
M: kecepatan
E: oh gitu. Berarti kelajuan besaran
apa?
M: skalar. (Lampiran 4 hal 109)
Peneliti menggunakan pemahaman
siswa ini untuk memperjelas bahwa
kelajuan meruapakan jarak dibagi
waktu. Peneliti mencoba
menggunakan konsep kecepatan.
Untuk meluruskan pemahaman awal
siswa tentang persamaan kecepatan
v = s/t,. Peneliti mencoba
mengkaitkan dengan jarak dan
perpindahan. Peneliti menanyakan
kembali dari jarak dan perpindahan
yang termasuk besaran vektor yang
mana?
E: yang punya arah tadi jarak atau
perpindahan? (Lampiran 4 hal 109)
M: Perpindahan mbak Peneliti mencoba meminta
menyimpulkan tentang persamaan
kecepatan.
E: Jadi kalau kecepatan itu besaran
vektor harusnya gimana
persamaannya?
Siswa menjawab persamaan kecepatan
itu seharusnya perpindahan dibagi waktu
dan kelajuan adalah jarak dibagi waktu
M: perpindahan dibagi waktu
E: Kalau kelajuan ??
M:
E: s itu apa?
(Lampiran 4 hal 110)
Pernyataan siswa ini sudah tepat.
Siswa mengalami akomodasi. Siswa
mengubah pemahaman awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Siswa C tidak dapat mendefinisikan kelajuan. Selain itu siswa C
mengalami miskonsepsi pada konsep kecepatan dan menyatakan bahwa kecepatan
merupakan jarak dibagi waktu. Namun, siswa dapat menyatakan bahwa keduanya
memiliki satuan yang sama. Peneliti mencoba memanfaatkan pemahaman siswa
tersebut dan menanyakan bagaimana jika satuannya sama. Siswa mengubah
pernyataan awalnya dan menyatakan bahwa kelajuan juga jarak per waktu. siswa
mengalami peristiwa akomodasi yang pertama.
Peneliti mengkaitkan kelajuan dengan besaran skalar dan besaran vektor.
Siswa mengasimilasi pertanyaan peneliti sehingga siswa mengembangkan
pemahaman awalnya dan menyatakan bahwa kelajuan termasuk besaran vektor
dan kecepatan termasuk besaran skalar walaupun pernyataan tersebut masih salah.
Peneliti mencoba mengkaitkan jawaban siswa dengan jawaban sebelumnya bahwa
angka yang ditunjukkan di spidometer menunjukkan kelajuan pada saat itu.
Peneliti menanyakan apakah di spidometer terdapat penunjuk arah. Siswa
mengatakan bahwa tidak ada penunjuk arah pada spidometer. Siswa kemudian
langsung mengubah jawaban sebelumnya dan menyatakan bahwa kelajuan
termasuk besaran skalar sedangkan kecepatan termasuk besaran vektor. siswa
mengalami peristiwa akomodasi yang kedua.
Peneliti mencoba menggunakan analogi jarak dan perpindahan. Dari
antara jarak dan perpindahan yang manakah yang termasuk besaran vektor. Siswa
kemudian mengubah pemahaman awalnya dan menyatakan bahwa kecepatan
merupakan perpindahan tiap satuan waktu sedangkan kelajuan merupakan jarak
yang ditempuh tiap satuan waktu. Siswa mengalami peristiwa akomodasi akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pemahaman akhir sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kelajuan rata-rata
partikel merupakan jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut sedangkan kecepatan merupakan
perpindahan dibagi waktu (Giancoli, 2001: 25).
Proses diatas merupakan proses perubahan skema kognitif secara
akomodasi. Pada awalnya siswa tidak dapat mendefinisikan kelajuan dan
miskonsepsi pada konsep kecepatan. Selama proses perubahan ini dapat diamati
bahwa peristiwa akomodasi tidak terlepas dari asimilasi seperti yang dikatakan
oleh Piaget (1956: 32). Siswa menyatukan pertanyaan, ilustrasi, dan analogi yang
diberikan kedalam pengetahuan yang dimilikinya. Namun, dalam hal ini peneliti
hanya melihat perubahan dari pemahaman awal menjadi pemahaman yang paling
akhir. Hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 6. Perubahan pemahaman siswa C setelah diberikan analogi, ilustrasi
dan pertanyaan pada konsep kelajuan dan kecepatan
Kecepatan adalah
jarak per waktu
Tidak dapat
mendefinisikan
kelajuan
Kecepatan (vektor)
adalah perpindahan per
waktu
Kelajuan (skalar)
adalah jarak per
waktu
Proses :
Analogi, ilustrasi dan
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.4 Perubahan Pemahaman Siswa D secara Akomodasi pada Konsep
Kelajuan dan konsep kecepatan
Tabel 7. Perubahan Pemahaman siswa D pada konsep kecepatan dan kelajuan
E: Peneliti, P: Siswa D
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan Ilustrasi
Pemahaman awal :
Angka yang ditunjukkan jarum pada
spidometer menunjukkan kelajuan.
Siswa juga menyatakan bahwa kelajuan
sama dengan kecepatan.
E: ia. Di spidometer itu kan ada
jarumnya misalnya jarumnya itu
menunjuk ke angka 60 km/ jam. 60
itu sebenarnya apanya sih?
P: kelajuan
E: kenapa bukan kecepatan ?
P: karena kecepatan kan km/sekon. eh
ia nggak sih? Hahaha....
E: hehe... kelajuan sama nggak dengan
kecepatan? laju dan cepat.
P: eh sama. Aku habis ngerjain soal
kemarin sama e.
(Lampiran 5 hal 126)
Pemahaman awal siswa tentang
kelajuan dan kecepatan tidak
mendalam. Siswa tidak dapat
membedakan kelajuan dan kecepatan.
peneliti mencoba mengkaitkan dengan
besaran skalar dan besaran vektor.
E: nah kan ada dua besaran tu tadi.
Besaran vektor dan besaran skalar.
Yang dimotor itu kamu bilang tadi
kelajuan. Jadi yang besaran vektor
yang mana? Kelajuan atau
kecepatan?
(Lampiran 5 hal 126)
Siswa mengakui bahwa siswa bingung.
P: aduh aku bingung e.
Peneliti mencoba meyakinkan siswa
dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mencoba
menjawab saja.
Kecepatan termasuk besaran vektor dan
kelajuan termasuk besaran vektor.
E: sedapatnya kamu aja li. Salah nggak
apa-apa kok.
P: kecepatan
E: berarti kelajuan itu besaran skalar?
P: ia
(Lampiran 5 hal 126)
Pernyataan siswa sudah tepat. Peneliti
mencoba memberikan pertanyaan
tentang spidometer. Kemudian
peneliti menanyakan kembali apakah
benar bahwa kelajuan merupakan
besaran skalar.
E: nah yang di motor itu kan 60
km/jam. Terus besaran skalar itu
kan kelajauan. Di motor itu ada
penunjuk arahnya juga nggak?
Siswa menyatakan bahwa tidak terdapat
penunjuk arah pada spidometer. Siswa
menyatakan bahwa kelajuan besaran
Pemahaman siswa tentang kelajuan
dan kecepatan terkait besaran skalar
atau vektor sudah betul. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
skalar dan kecepatan termasuk besaran
vektor. siswa juga menyatakan bahwa
kelajuan tidak sama dengan kecepatan.
P: sek. Kelajuan itu besaran skalar.
Nggak ada penunjuk arahnya mbak.
E: berarti bener nggak kalau kelajuan
itu besaran skalar?
P: bener.
E: berarti kecepatan itu besaran
vektor?
P: ia
E: jadi kelajuan sama nggak dengan
kecepatan?
P: nah itu bedanya. Sek sek...
E: jadi beda besarannya?
P: nah itu kadang asal cepet aja e
mbak. Nggak pake arah.
(Lampiran 5 hal 126)
menyatakan bahwa kelajuan tidak
sama dengan kecepatan namun siswa
masih ragu apa yang membedakan
keduanya.
Peneliti mencoba menanyakan kepada
siswa apa itu kecepatan dan apa yang
dimaksud kelajuan.
Pemahaman awal: kecepatan
merupakan jarak dibagi waktu. Siswa
tidak dapat mendefinisikan kelajuan.
P: kecepatan itu, sek... (
berpikir) . Terus kalau
kelajuan ?
E: kelajuan ini rumusnya apa ya?
Haha...
(Lampiran 5 hal 127)
Jawaban siswa menunjukkan bahwa
siswa memiliki konsep kecepatan
yang salah dan tidak dapat
mendefinisikan kelajuan. Untuk
mengubah pemahaman siswa peneliti
mencoba menggunakan pemahaman
siswa tentang besaran skalar dan
besaran vektor dan mengkaitkannya
dengan konsep jarak.
E: tadi kelajuan itu besaran?
P: skalar.
E: Kalau kecepatan?
P: vektor.
E: jarak tadi besaran apa?
P: jarak itu besaran skalar
E: waktu termasuk besaran?
P: sama
E: kecepatan tadi katamu . Masa
skalar di bagi skalar hasilnya
vektor? Jarak kan skalar, waktu
juga skalar. Tadi katamu kelajuan
skalar. Jadi yang salah yang mana
ini? (Lampiran 5 hal 127)
Siswa mengubah pemahaman
sebelumnya yang menyatakan bahwa
kecepatan termasuk besaran vektor.
P: berarti kebalik mbak
Dengan analogi yang diberikan
peneliti, siswa memikirkan kembali
jawaban sebelumnya dimana siswa
mengatakan bahwa kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
E: jadi gimana? Tadi kan kamu bilang
kecepatan itu besaran vektor.
P: seharusnya kecepatan besaran
skalar dong mbak.
(Lampiran 5 hal 127)
termasuk besaran vektor. siswa
kemudian mengubah pemahamannya
dan menyatakan bahwa kecepatan
termasuk besaran skalar. Karena
pernyataan ini salah peneliti mencoba
menggunakan konsep jarak dan
perpindahan.
E: atau gini aja, jarak dengan
perpindahan satuannya sama
nggak?
P: beda. Sek sek... jarak. Gimana to
mbak? Jarak dan perpindahan......
E: satuannya sama nggak?
P: sama mbak.
E: jarak sama nggak dengan
perpindahan?
P: nggak mbak. Nilainya beda.
E: Hm sekarang kembali ke konteks.
Kecepatan tadi kamu bilang jarak
dibagi waktu. Satuannya ya udah
pakai m/s. Kelajuan juga
satuannya m/s. Jadi keduanya
sama nggak? (Lampiran 5 hal 127)
Siswa menyatakan bahwa kelajuan tidak
sama dengan kecepatan.
P: nggak
Peneliti memberikan pertanyaan
lanjutan, mengapa kecepatan
termasuk besaran vektor.
E: tadi kamu bilang kecepatan itu
besaran vektor, kelajuan itu
besaran skalar. Nah yang bikin
kecepatan itu jadi besaran vektor
sebenarnya apa sih?
Siswa tidak menjawab pertanyaan
yang diberikan. Peneliti mencoba
memberikan pertanyaan lain.
E: kalau kecepatan kan karena
menurutmu tadi termasuk besaran
vektor nah masa skalar (jarak)
dibagi skalar(waktu) hasilnya
vektor?
P: harusnya kecepatan itu besaran
skalar mbak. Soalnya skalar dibagi
skalar.
E: berarti kecepatan sama dengan
kelajuan dong?
Siswa menjawab bahwa kecepatan
mungkin saja sama dengan kelajuan
P: ya mungkin
Siswa tidak dapat menjelaskan
perbedaan kelajuan dengan kecepatan.
(Hal ini karena siswa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
E: kelajuan tadi besaran apa?
P: kelajuan tadi besaran skalar.
E: kecepatan besaran?
P: tadi vektor
E: terus sekarang sudah berubah jadi
skalar. Berarti kelajuan sama
dengan kecepatan?
P: harusnya beda. Tapi nek aku
nggarap kok sama ya? (Lampiran 4
hal 128)
menganggap bahwa kecepatan
merupakan kecepatan dibagi waktu.)
Peneliti menanyakan kembali kelajuan
itu apa.
E: coba lihat lagi jarak dan
perpindahan. Jarak besaran
skalar, perpindahan besaran
vektor. Terus kelajuan termasuk
skalar. Menurutmu kelajuan itu
apa?
Siswa mengatakan bahwa kelajuan
adalah jarak yang ditempuh per waktu.
Siswa juga bersikeras bahwa kecepatan
merupakan bahwa jarak dibagi waktu.
P: jarak di bagi waktu juga mbak.
Karena satuannya sama
E: yo sekarang kita lihat yang
kecepatan. Kecepatan kan tadi
besaran vektor. Nah sebenarnya
bener nggak sih kecepatan itu jarak
dibagai waktu? Gitu aja.
P: bener mbak.
Walaupun siswa bisa menyatakan
bahwa kelajuan merupakan jarak per
waktu, siswa tidak bisa menjelaskan
perbedaan keduannya.
Peneliti mencoba menggunakan soal
yang digunakan untuk pretest.
E: coba pakai soal yang kemarin aja.
Andi mengelilingi tanah lapang
berbentuk persegi panjang dengan
panjang 50 meter dan lebar 20
meter. Setelah mengelilingi tanah
lapang sebanyak dua kali, Andi
kembali ke posisi semula. Waktu
tempuhnya 100 sekon. kecepatan
rata-rata kamu jawabnya 2,8 m/s.
Itu dapat dari mana?
Siswa menghitung kecepatan rata-rata
dengan menggunakan jarak per waktu.
P: Cuma pakai rumus e.
E: kalau kelajuannya berapa?
P: sek mbak. Berarti sama no.
E: berarti kelajuan sama dengan
kecepatan?
P: mungkin ia (Lampiran 5 hal 129)
Peneliti mencoba mengecoh siswa
dengan menggunakan contoh angka
yang ditunjuk jarum pada spidometer.
E: nah kalau misalnya sama. Berarti
yang di motor tadi bisa kelajuan
bisa juga kecepatan dong?
Siswa goyah dan mengaku bingung
P: oh ia ya. Aduh mumet iki.
Peneliti memberikan pertanyaan
lanjutan tentang spidometer. Peneliti
menanyakan apakah di spidometer
terdapat penunjuk arah
E: gini, kelajuan sama nggak dengan
kecepatan?
P: nggak mbak
E: bedanya?
P: satunya besaran skalar satunya
besaran vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E: besaran skalar yang mana?
P: nah itu, aku masih bingung disini.
Haha...
E: yang di spidometer itu ada
arahnya nggak?
Siswa menjawab bahwa tidak ada
penunjuk arah pada spidometer.
P: nggak ada.
Pernyataan siswa tentang spidometer
sudah benar bahwa tidak ada
penunjuk arah pada spidometer.
Peneliti mencoba meminta siswa
menyimpulkan angka yang ditunjuk
jarum pada spidometer menunjukkan
besaran skalar atau vektor,
menunjukkan kelajuan atau kecepatan
E: berarti itu besaran apa?
P: skalar
E: nah itu menunjukkan kelajuan apa
kecepatan?
Siswa kembali mengatakan bahwa
kelajuan merupakan besaran vektor dan
kelajuan merupakan besaran skalar.
P: sek. Kalau aku jawabnya dari awal
tadi kelajuan. Nggak ada arah.
E: berarti kelajuan besaran skalar,
kecepatan besaran vektor. Gitu?
P: ia mbak
Jawaban siswa sudah betul namun
kutipan wawancara disamping
menunjukkan bahwa siswa menjawab
bukan karena sudah paham.
Peneliti memberikan pertanyaan
lanjutan
E: kecepatan kok bisa jadi besaran
vektor gimana?
Siswa mengaku belum memahami
konsep kecepatan dan masih ragu
karena menurut siswa persamaan
kecepatan sama dengan persamaan
kelajuan.
P: Cuma logika e mbak. Nggak bisa
jelasin. Haha... tapi kok rumusnya
sama?
Siswa hanya asal menjawab. Siswa
tidak bisa membedakan keduannya.
Peneliti mencoba mengkaitkannya
dengan konsep jarak dan perpindahan.
E: jarak dan perpindahan yang
besaran vektor yang mana?
P: perpindahan.
E: terus kalau kecepatan dan kelajuan
yang vektor yang mana?
Pemahaman akhir: kecepatan
merupakan perpindahan tiap satuan
waktu. dan kelajuan merupakan jarak
tiap satuan waktu.
P: sek. Tadi kelajuan itu nggak ada
arah. Berarti skalar.
E: nah kalau kecepatan vektor berarti
seharusnya bukan jarak dibagi
waktu dong?
P: hm ia
E: jadi harusnya gimana? Yang vektor
jarak atau perpindahan?
Siswa mengubah pemahaman awal
(akomodasi)
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa
peneliti memberikan kembali soal
yang belum dipecahkan.
Andi mengelilingi tanah lapang
berbentuk persegi panjang dengan
panjang 50 meter dan lebar 20 meter.
Setelah mengelilingi tanah lapang
sebanyak dua kali, Andi kembali ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
P: perpindahan
E: jadi kecepatan harusnya gimana?
P: sek sek mbak. Berarti perpindahan
dibagi waktu.
E: kalau kelajuan?
P: jarak dibagi waktu (Lampiran 5 hal
130)
posisi semula. Waktu tempuhnya 100
sekon. Tentukan kecepatan rata-rata
dan kelajuan rata-rata
Kecepatan andi adalah nol sedangkan
kelajuan adalah 2,8 m/s.
P: kecepatannya = . Perpindahannya
nol.
E: hm. Berarti kecepatannya?
P: o ia, nol mbak
E: jadi yang 2,8 m/s itu harusnya apa?
P: kelajuan (Lampiran 5 hal 130)
Pemahaman siswa D tentang kelajuan dan kecepatan tidak mendalam.
Siswa bahkan tidak dapat membedakan kelajuan dan kecepatan. Hal ini
terlihat dari pada jawaban siswa yang ragu-ragu. Peneliti meminta siswa untuk
mencoba menjawab dengan tujuan agar peneliti dapat membantu siswa
memodifikasi pemahamannya. Siswa mengatakan kecepatan termasuk besaran
vektor dan kelajuan termasuk besaran skalar. jawaban siswa ini sudah tepat.
Peneliti mencoba memberikan pertanyaan pengecoh tentang spidometer untuk
mengetahui apakah siswa menjawab karena sudah paham atau hanya asal
menjawab. Kemudian peneliti menanyakan kembali apakah benar bahwa
kelajuan merupakan besaran skalar. Siswa menjawab bahwa memang benar
kelajuan merupakan besaran skalar dan kecepatan besaran vektor. Siswa
bahkan menyatakan bahwa kelajuan tidak sama dengan kecepatan namun
siswa tidak dapat menjelaskan apa yang membedakan keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Peneliti meminta siswa menjelaskan definisi kelajuan dan kecepatan.
Menurut siswa kecepatan merupakan jarak dibagi waktu. Siswa memiliki
konsep kecepatan yang salah. Kecepatan partikel adalah laju perubahan posisi
terhadap waktu (Halliday and Resnick, 1985: 45). Selain itu, siswa juga tidak
dapat mendefinisikan kelajuan. Untuk mengubah pemahaman siswa peneliti
mencoba menggunakan pernyataan siswa sebelumnya yang menyatakan
bahwa kecepatan merupakan besaran vektor dan mengkaitkannya dengan
konsep jarak. Jarak dan waktu merupakan besaran skalar tapi mengapa
kecepatan bisa menjadi besaran vektor. Siswa mempertimbangkan kembali
jawaban sebelumnya dan kemudian mengubahnya. Siswa mengatakan bahwa
kecepatan bukan besaran vektor melainkan besaran skalar. Siswa bersikeras
bahwa kecepatan merupakan jarak dibagi waktu. Hal ini menunjukkan bahwa
pemahaman siswa tentang kecepatan dan kelajuan tidak mendalam atau hanya
berupa rumus hasil hafalan. Karena konsep yang dimiliki siswa masih salah
peneliti mencoba menggunakan konsep jarak dan perpindahan. Jarak dan
perpindahan memiliki satuan yang sama tapi jarak tidak sama dengan
perpindahan. Dengan analogi ini siswa mengatakan bahwa kecepatan tidak
sama dengan kelajuan. Peneliti mencoba meminta siswa mendefinisikan
kelajuan. Menurut siswa kelajuan adalah jarak per waktu juga.
Untuk mengubah pemahaman siswa peneliti mencoba memberikan soal
yang digunakan untuk pretest. Andi mengelilingi tanah lapang berbentuk
persegi panjang dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Setelah
mengelilingi tanah lapang sebanyak dua kali, Andi kembali ke posisi semula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Waktu tempuhnya 100 sekon. Dari soal ini siswa menjwab kecepatan rata-rata
benda sebesar 2,8 m/s yang diperoleh dengan jarak dibagi waktu. Siswa juga
menyatakan bahwa kelajuan juga 2,8 m/s. Peneliti mencoba mengecoh siswa
dengan menggunakan contoh angka yang ditunjuk jarum pada spidometer.
Peneliti mengkonfirmasi bahwa angka yang ditunjuk jarum pada spidometer
bisa kecepatan, bisa juga kelajuan. Siswa mulai goyah dan mengaku bingung.
Peneliti memberikan pertanyaan lanjutan tentang spidometer. Peneliti
menanyakan apakah di spidometer terdapat penunjuk arah. Siswa menjawab
bahwa tidak ada penunjuk arah pada spidometer. Pernyataan siswa tentang
spidometer sudah benar bahwa tidak ada penunjuk arah pada spidometer.
Peneliti mencoba meminta siswa menyimpulkan angka yang ditunjuk jarum
pada spidometer menunjukkan besaran skalar atau vektor, menunjukkan
kelajuan atau kecepatan. Siswa kembali mengatakan bahwa kecepatan
merupakan besaran vektor dan kelajuan merupakan besaran skalar. Jawaban
siswa sudah betul namun kutipan wawancara menunjukkan bahwa siswa
menjawab bukan karena sudah paham. Peneliti memberikan pertanyaan
lanjutan untuk mengembangkan pemahaman siswa, mengapa kecepatan bisa
termasuk besaran vektor. Siswa mengaku belum memahami konsep kecepatan
dan masih ragu karena menurut siswa persamaan kecepatan sama dengan
persamaan kelajuan. Siswa hanya asal menjawab. Siswa tidak bisa
membedakan keduannya. Untuk membantu siswa, peneliti mencoba
mengkaitkannya dengan konsep jarak dan perpindahan dengan jarak termasuk
besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor. Siswa kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menyadari bahwa kecepatan merupakan perpindahan tiap satuan waktu. Siswa
juga menyimpulkan bahwa kelajuan merupakan jarak dibagi waktu.
Pernyataan ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kelajuan
adalah sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut (Giancoli, 2001: 25).
Serangkaian proses menunjukkan adanya perubahan secara akomodasi.
Peristiwa akomodasi terjadi saat siswa mengubah pemahaman awal yang
menyatakan bahwa kecepatan merupakan jarak dibagi waktu menjadi
perpindahan dibagi waktu. Peristiwa akomodasi kedua terjadi saat siswa pada
akhirnya bisa mendefinisikan bahwa kelajuan merupakan jarak tiap satuan
waktu. Siswa juga dapat menyatakan bahwa kelajuan termasuk besaran skalar.
Selama proses perubahan ini dapat diamati bahwa peristiwa akomodasi tidak
terlepas dari asimilasi seperti yang dikatakan oleh Piaget (1956: 32). Siswa
menyatukan pertanyaan, ilustrasi, dan analogi yang diberikan kedalam
pengetahuan yang dimilikinya. Namun, dalam hal ini peneliti hanya melihat
perubahan dari pemahaman awal menjadi pemahaman yang paling akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3.5 Perubahan Pemahaman Siswa F secara Akomodasi pada Konsep
Kelajuan dan Konsep Kecepatan
Tabel 8. Tabel perubahan pemahaman siswa F pada konsep kecepatan dan
kelajuan
E: peneliti, G: siswa F
Pemahaman Siswa Pertanyaan dan Ilustrasi
Pemahaman awal: kecepatan
termasuk besaran skalar. Siswa tidak
dapat mendefinisikan kelajuan sama
sekali.
E: oh... kelajuan sama nggak
dengan kecepatan
G: nggak tau
E: kemarin kan ada soal angka yang
ditunjuk jarum pada spidometer
menunjukkan apa. Kamu
jawabnya menunjukkan
kecepatan. nah kecepatan itu
termasuk besaran skalar atau
besaran vektor?
G: skalar mbak
E: berarti kelajuan besaran vektor?
G: nggak tau mbak. Nggak tau
kelajuan itu apa.
(Lampiran 7 hal 158)
Pemahaman siswa tentang kecepatan
termasuk besaran skalar tidak benar.
Karena siswa tidak dapat
mendefinisikan kelajuan sama sekali,
peneliti memberitahukan bahwa
kelajuan dan kecepatan memiliki satuan
yang sama. Selain itu, salah satunya
termasuk besaran skalar dan yang lain
besaran skalar. Karena menurut siswa
kecepatan termasuk besaran skalar
peneliti menanyakan apakah kelajuan
termasuk besaran vektor.
Siswa mengatakan bahwa kelajuan
termasuk besaran vektor.
Pemahaman siswa ini salah karena
seharusnya kecepatan termasuk besaran
vektor dan kelajuan termasuk besaran
skalar. Untuk mengubah pernyataan
siswa, peneliti meminta siswa
menyebutkan persamaan kelajuan dan
kecepatan.
Pemahaman awal: kecepatan
merupakan jarak per waktu. Kelajuan
juga jarak per waktu karena memiliki
satuan yang sama.
E: kecepatan itu persamaannya
gimana?
G: kecepatan itu jarak per waktu
Siswa memiliki konsep yang salah
tentang kelajuan dan kecepatan. Untuk
mengubah pemahaman siswa peneliti
memanfaatkan definisi besaran skalar
dan vektor.
E: jarak tadi besaran apa?
G: jarak itu skalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
E: kalau kelajuan?
G: ya sama karena satuannya sama.
(Lampiran 7 hal 158)
E: waktu besaran apa?
G: skalar
E: kecepatan tadi jarak per waktu dan
termasuk besaran skalar. Skalar
bagi skalar hasilnya harusnya
skalar. Terus kalau kelajuan kamu
bilang tadi besaran vektor. nah
gimana itu? (Lampiran 7 hal 158)
Siswa mengatakan bahwa kelajuan
juga besaran skalar.
G: berarti kelajuan skalar juga
(Lampiran 7 hal 158)
Peneliti mengingatkan kembali bahwa
ada salah satu yang besaran skalar dan
yang lain termasuk besaran skalar.
Siswa mengubah kembali
pernyataannya dan menyatakan
bahwa kelajuan termasuk besaran
vektor.
Peneliti mencoba menanyakan mengapa
kelajuan bisa jadi besaran vektor.
E: vektornya itu dari mana? (Lampiran
7 hal 158)
Siswa mengganti pemahamannya
dan meyatakan bahwa kelajuan
merupakan perpindahan per waktu
dan kecepatan merupakan jarak per
waktu.
Pemahaman siswa ini masih salah.
Untuk mengubah pemahaman ini,
peneliti mencoba menggunakan konsep
percepatan.
E: oh begitu. Tau nggak percepatan itu
apa?
Percepatan merupakan perubahan
kecepatan tiap satuan waktu dan
percepatan termasuk besaran vektor.
G: perubahan kecepatan tiap satuan
waktu.
E: percepatan itu besaran apa?
G: besaran vektor mbak
(Lampiran 7 hal 159)
Peneliti memanfaatkan jawaban siswa
untuk mengubah pemahamannya
tentang kecepatan.
E: kalau percepatan termasuk vektor
berarti kecepatan itu besaran skalar
atau besaran vektor?
Pertanyaan ini membuat siswa
memikirkan kembali jawaban
sebelumnya dan mengubah jawabannya
Siswa mengubah pemahamannya dan
menyatakan bahwa kecepatan
termasuk besaran vektor dan
kelajuan termasuk besaran skalar.
Kecepatan merupakan perpindahan
tiap waktu dan kelajuan merupakan
jarak per waktu.
G: vektor mbak.
E: yang kamu jawab tadi udah bener
belum?
G: yang tadi kebalik mbak.
E: jadi yang vektor yang mana?
G: kecepatan mbak.
E: persamaanya gimana?
G: perpindahan dibagi waktu
Pemahaman siswa sudah sesuai dengan
teori. Siswa mengubah pemahaman
awalnya (akomodasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
E: kalo kelajuan?
G: jarak per waktu.
E: jadi angka yang ditunjuk jarum
pada spidometer menunjukkan
apa?
G: kelajuan mbak. (Lampiran 7 hal
159)
Tabel 8 menunjukkan pemahaman siswa F dan perubahannya secara
akomodasi. Hasil pretest dan transkrip wawancara menunjukkan bahwa siswa
mengalami miskonsepsi atau salah konsep mengenai konsep kelajuan dan
kecepatan. Siswa dikatakan mengalami miskonsepsi karena konsep yang dimiliki
siswa tidak sesuai dengan teori (Suparno, 2005: 4). Menurut siswa, kecepatan
merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu dan termasuk besaran skalar.
Siswa bahkan tidak dapat mendefinisikan konsep kelajuan sama sekali. Hal ini
ditunjukkan pada kutipan berikut :
E: kecepatan itu persamaannya gimana?
G: kecepatan itu jarak per waktu
E: kalau kelajuan?
G: ya sama karena satuannya sama.
Menurut Tipler, kecepatan merupakan laju perubahan posisi terhadap
waktu sedangkan kelajuan merupakan lintasan yang ditempuh selama selang
waktu tertentu (1991). Untuk mengubah pemahaman siswa, peneliti memberikan
analogi tentang konsep jarak. Kemudian siswa menyatakan bahwa kelajuan juga
termasuk besaran skalar. Sebelumnya siswa menyatakan bahwa kelajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
merupakan besaran vektor. Peneliti mencoba menanyakan mengapa kelajuan
termasuk besaran vektor. Siswa mengubah pernyataannya dan menyatakan bahwa
kelajuan adalah perpindahan per waktu. Karena pemahaman siswa masih salah,
peneliti mencoba menggunakan analogi percepatan. Siswa mengetahui bahwa
perepatan merupakan perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Siswa juga
mengetahui bahwa percepatan termasuk besaran vektor. Siswa pun mengubah
pernyataan awalnya dan menyatakan bahwa kecepatan juga termasuk besaran
vektor sedangkan kelajuan termasuk besaran skalar. Hal ini ditunjukkan pada
kutipan wawancara berikut:
E: jadi yang vektor yang mana?
G: kecepatan mbak.
E: persamaanya gimana?
G: perpindahan dibagi waktu
E: kalo kelajuan?
G: jarak per waktu.
Pernyataan siswa diatas menunjukkan bahwa pemahaman siswa sudah lengkap
dan sesuai dengan teori.
Proses diatas menunjukkan bagaimana siswa memodifikasi pemahaman
awalnya tentang kecepatan dan kelajuan. Awalnya siswa tidak dapat
medefinisikan kelajuan dan juga memiliki konsep yang salah pada konsep
kecepatan. Setelah diberikan pertanyaan dan ilustrasi siswa kemudian mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pemahaman awalnya dan menyatakan bahwa kecepatan merupakan perpindahan
tiap satuan waktu sedangkan kelajuan merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan
waktu. Pemahaman akhir sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kelajuan
rata-rata partikel merupakan jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut sedangkan kecepatan
merupakan perpindahan dibagi waktu (Giancoli, 2001: 25).
Proses diatas merupakan proses perubahan skema kognitif secara akomodasi.
Selama proses perubahan ini dapat diamati bahwa peristiwa akomodasi tidak
terlepas dari asimilasi seperti yang dikatakan oleh Piaget (1956: 32). Siswa
menyatukan pertanyaan, ilustrasi, dan analogi yang diberikan kedalam
pengetahuan yang dimilikinya. Namun, dalam hal ini peneliti hanya melihat
perubahan dari pemahaman awal menjadi pemahaman yang paling akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3.6 Perubahan Pemahaman siswa E secara Akomodasi Pada Konsep
Percepatan
Tabel 9. Perubahan pemahaman siswa E pada konsep percepatan
E: Peneliti, W: Siswa E
Pemahaman Siswa Keterangan 1)
Pemahaman awal:
Siswa tidak dapat mendefinisikan
percepatan
E: tadi kamu udah singgung-singgung
tentang percepatan. Tau nggak
percepatan itu apa?
W: percepatan itu kecepatan rata-rata
E: dipercepat artinya apa?
W: ee..... (Lampiran 6 hal 148)
2) Pemahaman siswa tentang percepatan
masih salah. Peneliti mencoba
memberikan ilustrasi percepatan.
E: misalnya kamu naik motor dari
kecepatan 0 km/jam sampe 60
km/jam. Motornya kan dipercepat.
Jadi percepatan itu apa?
3) Siswa menyatakan bahwa percepatan
merupakan dua kali kecepatan.
W: dua kali kecepatan
(Lampiran 6 hal 148)
4) Siswa tidak memahami contoh yang
diberikan penelitidengan baik. Peneliti
mencoba mengganti pertanyaan.
E: percepatan itu yang berubah
apanya? (Lampiran 6 hal 148) 5)
Siswa mengatakan bahwa dalam
percepatan yang berubah adalah
kecepatannya.
W: kecepatannya (Lampiran 6 hal 148)
6) Peneliti meminta siswa
menyimpulkan apa itu percepatan.
7) Percepatan adalah perubahan
kecepatan.
W: percepatan itu perubahan
kecepatan
(Lampiran 6 hal 149)
8) Siswa belum dapat menjelaskan
konsep percepatan dengan baik. Siswa
tidak menyebutkan adanya variabel
waktu. Peneliti mencoba menyinggung
waktu tempuh dan kemudian meminta
siswa menyimpulkan apa itu kecepatan
E: waktunya diperhitungkan nggak? 9)
Percepatan merupakan perubahan
kecepatan tiap satuan waktu.
W: ia.
E: Jadi percepatan itu apa?
W: perubahan kecepatan per
10) Pemahaman siswa sudah benar
namun siswa tidak bisa merumuskan
bahasanya sendiri. Siswa tidak dapat
merumuskan persamaan ke bahasa
matematika. Peneliti memberitahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
waktunya
E: kalau dirumuskan gimana itu?
W: a =
E: perubahan kecepatan itu v2 po?
(Lampiran 6 hal 149)
siswa bahwa lambang yang biasa
digunakan untuk ―perubahan‖ adalah 𝜟.
Kemudian meminta siswa
menyimpulkan kembali apa yang
dimaksud dengan konsep percepatan.
E: perubahan itu lambangnya 𝜟. kalau
perubahan kecepatan gimana
jadinya?
E: hmmm jadi percepatan itu termasuk
besaran apa? (Lampiran 6 hal 149) 13)
Percepatan termasuk besaran vektor.
W: termasuk besaran vektor
E: kenapa besaran vektor?
W: karena kecepatan besaran vektor
waktu besaran skalar. Jadi percepatan
itu termasuk besaran vector
(Lampiran 6 hal 149)
14) Siswa dapat menjelaskan dengan
baik mengapa percepatan termasuk
besaran vektor. untuk menguji
pemahaman siswa peneliti memberikan
sebuah soal.
E: coba soal aja ya. Sebuah mobil
mula-mula dalam keadaan diam,
lalu bergerak dengan percepatan
tetap. Setelah bergerak 5 detik,
kecepatannya menjadi 36 km/jam.
Percepatannya berapa? (Lampiran 6
hal 149) 15)
Siswa dapat menjawab soal.
W: (sambil menulis) v1 = 0, v2 = 36
m/s, t = 5 s.
E: percepatannya berapa?
W: a = = = m/s
16) Siswa dapat menjawab soal dengan
cukup baik walaupun siswa tidak dapat
menulis satuan percepatan dengan baik.
Siswa E tidak dapat menjelaskan konsep percepatan dengan baik. Siswa
menyatakan bahwa percepatan merupakan kecepatan rata-rata. Pemahaman
siswa ini tidak sesuai denagn teori yang menyatakan bahwa percepatan adalah laju
perubahan kecepatan terhadap waktu (Halliday and Resnick, 1985: 50). Untuk
mengubah pemahaman siswa, peneliti memberikan sebuah ilustrasi tentang motor
yang bergerak dengan kecepatan awal 0 dan dipercepat hingga kecepatanya 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
km/jam. Setelah diberikan ilustrasi siswa menyatakan bahwa percepatan
merupakan dua kali kecepatan. Pernyataan ini siswa menunjukkan bahwa siswa
tidak dapat membahasakan apa yang ada dipikirannya. Hal ini terbukti setelah
peneliti mencoba mengganti pertanyaan yakni di dalam percepatan yang berubah
itu variabel apa. Siswa kembali menyimpulkan “percepatan itu perubahan
kecepatan”. Jawaban siswa ini kurang tepat karena siswa belum menyebutkan
adanya variabel waktu. Peneliti mencoba menanyakan apakah waktunya tidak
diperhitungkan. Siswa kemudian mengubah pernyataan dan menyatakan
“perubahan kecepatan per waktunya”. Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa,
peneliti mencoba memberikan sebuah soal terkait konep percepatan. Ternyata
siswa dapat menjawab soal dengan cukup baik.
Tabel 9 menunjukkan proses perubahan pemahaman siswa. Siswa
mengubah skema awalnya yang ditunjukkan pada nomor 1)
. Siswa menyatakan
bahwa percepatan merupakan kecepatan rata-rata. Peneliti memberikan stimulus
berupa ilustrasi pada nomor 2)
. Ilustrasi ini mengembangkan pemahaman siswa.
Siswa dapat menyatakan bahwa percepatan merupakan perubahan kecepatan.
Pengembangan pemahaman ini disebut juga tahap akomodasi. Kesulitan yang
dialami siswa ini adalah kesulitan memahami bahasa dan kesulitan merumuskan
apa yang ada di pikirannya. Setelah diberikan pertanyaan-pertanyaan siswa dapat
mencapai tahap ekuilibrasi pada konsep percepatan yang ditunjukkan pada tabel
10 nomor 9) 10) 11)
. Hal ini terbukti saat siswa dapat menyelesaikan soal yang
diberikan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Proses-proses yang ditunjukkan pada tabel 4 sampai tabel 9 diatas
menunjukkan contoh peristiwa akomodasi pada konsep jarak, perpindahan,
kecepatan, kelajuan dan percepatan. Siswa memodifikasi pengetahuan
(mengakomodasi) bahkan menciptakan skema baru ketika apa yang mereka
ketahui tidak sesuai dengan kenyataan. Siswa B dan D mengalami akomodasi
pada konsep jarak dan perpindahan. Siswa C, D dan F mengalami akomodasi pada
konsep kelajuan dan kecepatan.
Keempat siswa mengubah pemahaman awal setelah diberikan stimulus.
Proses perubahan diatas sesuai dengan pengertian akomodasi menurut Gallagher
&Reid (1981) dan menurut Woolfolk (2009) dimana, siswa memodifikasi
pengetahuan (mengakomodasi) ketika apa yang mereka ketahui tidak sesuai
dengan kenyataan. Namun, peristiwa akomodasi ini tidak terlepas dari peristiwa
asimilasi. Selama proses perubahan, siswa mengasimilasi pertanyaan yang
diberikan ke dalam skema awal yang dimiliki siswa. Hal ini sesuai dengan teori
piaget (1956) yang menyatakan bahwa peristiwa akomodasi tidak dapat terlepas
dari proses asimilasi. Adapun stimulus yang diberikan peneliti berupa: analogi,
ilustrasi yang mudah dibayangkan siswa, soal hitungan, pertanyaan konfirmasi,
dan pertanyaan yang bersifat meminta alasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Skema kognitif menunjukkan bahwa siswa tidak memahami
konsep, melainkan ―hanya menghafal‖ rumus saja sehingga siswa
cenderung lupa dengan apa yang sudah diajarkan. Lima orang siswa yang
diwawancara memiliki skema awal yang berbeda-beda. Siswa F memiliki
skema yang paling lengkap dan siswa C memiliki skema yang kurang.
Semua siswa tidak dapat mendefinisikan definisi gerak dengan baik dan
tidak dapat mendefinisikan kelajuan sama sekali. Bahkan, kelima siswa
memiliki konsep yang salah tentang kecepatan dan menyatakan bahwa
kecepatan merupakan jarak tiap satuan waktu.
Siswa C, E dan F mengalami peristiwa asimilasi tentang definisi
gerak. Awalnya ketiganya menyatakan bahwa benda yang bergerak
ditandai dengan perpindahan. Namun saat diberikan pertanyaan konfirmasi
dan ilustrasi pengecoh, siswa mengembangkan pemahamannya dan
menyatakan bahwa benda dikatakan bergerak jika berpindah, memiliki
titik acuan tertentu tergantung pengamat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Siswa memodifikasi pengetahuan (mengakomodasi) bahkan
menciptakan skema baru ketika apa yang mereka ketahui tidak sesuai
dengan kenyataan. Siswa B dan D mengalami akomodasi pada konsep
jarak dan perpindahan. Siswa C, D dan F mengalami akomodasi pada
konsep kelajuan dan kecepatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara
lain:
1. Bagi para guru dan calon guru:
Metode wawancara dan metode bertanya dapat digunakan sebagai
metode pengajaran. Metode ini dapat digunakan untuk mengungkap
pemahaman siswa dan juga dapat menghilangkan miskonsepsi. Metode
ini sangat baik dengan siswa sebagai pusat belajar.
2. Untuk peneliti selanjutnya:
Sebelum melakukan wawancara, perlu menyiapkan panduan
dan catatan-catatan penting
Memperbanyak latihan wawancara lebih agar hasil wawancara
bisa lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Akpinar, M & Tan. M. 2011. Developing, Implementing, and Testing a
Conceptual Change Text About Relativity. Dalam Western Journal of
Educational Science (WAJES), ISSN: 1308-8971. Hal 139-144.
Alonso, M & Finn E. J. 1990. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
Chini.J.J dkk. 2009. Does The Teaching/Learning Interview Provide an Accurate
Snapshot of Classroom Learning. Website:
https://web.phys.ksu.edu/papers/2009/chini-perc.pdf, diakses tanggal
17 Mei 2016.
Gallagher, J. Mc.&Reid, D. K. 1981. The Learning Theory of Piaget and
Inhelder.California: Brooks/Cole Publishing Company.
Gedgrave, I. 2009.Modern Teaching of Physics. Delhi: Global Media.
Giancoli, D. C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.
Ginsburg, H. & Opper, S. 1979. Piaget’s Theory of Intellectual Development.New
Jersey: Prentice-Hall.
Halliday, D.& Resnick, R. 1985.Fisika. Jakarta: Erlangga
Hergenhann, B. R. & Olson, M. H. 2010. Theories of Learning. Jakarta: Kencana.
Irham, M. & Wiyani, N. A. 2014. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Joubish, M. F.& Khurram, M. A. 2011. Cognitive Development in Jean Piaget’s
Work and its Implications for Teachers. Dalam World Applied
Sciences Journal, Vol 12, No 8. Hal 1261.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Khodijah, N. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Loughran J. 2010. What Expert Teachers Do. Australia: Allen & Unwin
Ormrod, J. E. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Osborne, J. & Dillon, J. 2010. Good Practice in Science Teaching. New York:
Open University Press.
Piaget, J. 1956. The Origins of Intelligence In Children. New York: The Norton
Library.
Simatwa, E. M. W. 2010. Piaget’s Theory of Intellectual Development and its
Implication for Instructional Management at Presecondary. Website :
http://www.academicjournals.org/ERR2, diakses tanggal 21 April
2016.
Slavin, R. E. 2011.Psiologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Jakarta: PT.Indeks.
Suparno, P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Suparno P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo
Suparno, P. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Surna, I. N. & Pandeirot, O. D. 2014.Psikologi Pendidikan 1. Jakarta: Erlangga.
Tipler, P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga.
Woolfolk, A. 2009. Educational psychology. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No Indikator Soal
1 Dapat
mendefinisikan
gerak
1. Sebuah benda disebut bergerak jika…
a. Posisinya berubah
b. Posisinya tetap
c. Posisinya kembali ke titik semula
d. Posisi tetap dan kelajuannya bertambah
e. Posisi tetap dan kelajuannya tetap
2. Sebuah mobil sedan digandeng mobil jeep sedang
melaju menuju bengkel. Berdasarkan konsep gerak
dalam fisika pernyataan berikut yang benar adalah
....
a. Mobil jeep bergerak terhadap rumah
b. Mobil sedan bergerak terhadap mobil jeep
c. Mobil jeep bergerak terhadap mobil sedan
d. Sopir sedan bergerak terhadap mobil jeep
e. Sopir mobil jeep tidak bergerak terhadap
rumah
3. Pernyataan berikut benar, kecuali….
a. Seseorang yang sedang naik sepeda disebut
bergerak terhadap sepedanya
b. Seseorang yang berjalan di atas gerbong
kereta api yang sedang bergerak dikatakan
bergerak terhadap gerbong kereta api
c. Sebuah kereta yang sedang melaju
dikatakan bergerak terhadap stasiun
d. Andy yang bermain sepatu roda dikatakan
bergerak terhadap sepatu roda
e. Maya yang duduk didalam bis yang sedang
berjalan dikatakan bergerak terhadap bis
2 Dapat
menjelaskan
perbedaan jarak
dan perpindahan
4. Sebuah mobil bergerak ke arah utara sejauh 3 km,
kemudian membelok kearah timur sejauh 4 km.
Jarak yang ditempuh mobil adalah ...... km
a. 3
b. 5
c. 7
d. 9
e. 11
5. Perpindahan yang dialami mobil (soal no 4) adalah
...... km
a. 3
b. 5 c. 7
d. 9
e. 11
Lampiran 1
Indikator dan Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3 Dapat
mendefinisikan
kelajuan rata-
rata
6. Jarum spidometer pada sebuah sepeda motor
menunjukkan angka 60 berarti.....
a. Kelajuan sepeda motor pada saat itu 60
km/jam
b. Kelajuan rata-rata sepeda motor 60 km/jam
c. Kecepatan sepeda motor 60 km/jam
d. Jarak yang ditempuh sepeda motor 60 km
setiap jam
e. Kecepatan rata-rata sepeda motor 60 km/jam
7. Sebuah mobil bergerak lurus ke timur sejauh 100
meter selama 4 sekon. setelah itu mobil tersebut
berbalik arah menuju barat sejauh 50 meter selama
1 sekon. kelajuan rata-rata mobil adalah ....
a. 150 m/s
b. 50 m/s
c. 30 m/s
d. 10 m/s
e. 0 m/s
5 Dapat
mendefinisikan
kecepatan rata-
rata
8. Andi mengelilingi tanah lapang berbentuk persegi
panjang dengan panjang 50 meter dan lebar 20
meter. Setelah mengelilingi tanah lapang sebanyak
dua kali, andi kembali ke posisi semula. Jika waktu
tempuh 100 sekon maka kecepatan rata-rata Andi
adalah .....
a. 0 m/s
b. 2 m/s
c. 2,8 m/s
d. 5,6 m/s
e. 6 m/s
9. Kecepatan rata-rata seseorang yang berjalan kaki
adalah 3 km/jam. Waktu yang diperlukan orang itu
untuk menempuh jarak 6 km adalah….. jam
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7 Dapat
menjelaskan
konsep
percepatan dan
perlambatan
10. Nilai percepatan mobil yang sedang direm
adalah.....
a. Nol
b. Tidak tentu
c. Positif
d. Negatif
e. Tak terhingga
11. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan
awal 30 m/s, kemudian mengurangi kecepatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menjadi 10 m/s dalam waktu 20 sekon.
Perlambatan yang dialami sepeda motor
adalah…..
a. 1 m/s2
b. 2 m/s2
c. 3 m/s2
d. 4 m/s2
e. 5 m/s2
8 Dapat
mendefinisikan
percepatan rata-
rata
12. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut.....
a. Kecepatan rata-rata
b. Kecepatan sesaat
c. Kelajuan sesaat
d. Percepatan
e. Kelajuan rata-rata
13. Mobil Uci mula-mula dalam keadaan diam, lalu
bergerak dengan percepatan tetap. Setelah
bergerak 5 detik, kecepatannya menjadi 36
km/jam. Percepatan mobil uci adalah….
a. 2,0 m/s2
b. 2,2 m/s2
c. 7,0 m/s2
d. 7,2 m/s2
e. 8,0 m/s2
10 Dapat membaca
grafik kecepatan
terhadap waktu
Nomor 14-21
11 Dapat membaca
grafik kelajuan
terhadap waktu
Nomor 22-23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
14. Grafik yang menunjukkan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap
kemudian direm sehingga mengalami perlambatan adalah .....
a. .. b.
c. d.
e.
kecepatan
waktu
kecepatan kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Grafik untuk nomor 15-18
15. Kecepatan awal benda adalah…… m/s
a. 0
b. 10
c. 20
d. 30
e. 40
16. Kecepatan benda saat t = 5 sekon adalah……. m/s
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40
e. 50
17. Percepatan yang dialami benda adalah……… m/s2
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
18. Jarak yang ditempuh pada selang waktu dari t = 0 s sampai t = 5 s
adalah……m
a. 100
b. 125
c. 150
d. 200
e. 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
19. Sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah utara. Setelah itu mobil
tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah selatan. Jika keadaan
ini dinyatakan dalam grafik kecepatan terhadap waktu maka grafik yang
benar adalah….
a. b.
c. d.
e. kecepatan
waktu
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
20. Sebuah benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal tertentu.
Benda tersebut naik hingga ketinggian tertentu. Grafik yang benar untuk
menyatakan kegiatan benda mulai dari dilemparkan hingga titik tertinggi
adalah....
a. b.
c. d. d.
e. kecepatan
waktu
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
kecepatan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
21. Sebuah kelereng dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Grafik yang tepat
untuk menggambarkan gerak kelereng adalah.....
a. d.
e.
b.
c.
waktu
kecepatan
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
kecepatan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
22. Sebuah kelereng dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Grafik kelajuan
terhadap waktu yang tepat untuk menggambarkan gerak kelereng
adalah.....
a. d.
e.
b.
c.
kelajuan
waktu
kelajuan
waktu
kelajuan
waktu
kelajuan
waktu
waktu
kelajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
23. Sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah utara. Setelah itu mobil
tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah selatan. Jika keadaan
ini dinyatakan dalam grafik kelajuan terhadap waktu maka grafik yang
benar adalah….
a. b.
c. d.
e.
kelajuan
waktu
waktu
kelajuan
waktu
kelajuan
waktu
kelajuan
waktu
kelajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
NO
SISWA B SISWA C SISWA D SISWA E SISWA F
Pilihan
Jawaban
Status
Jawaban
Pilihan
Jawaban
Status
jawaban
Pilihan
Jawaban
Status
Jawaban
Pilihan
Jawaban
Status
jawaban
Pilihan
Jawaban
Status
Jawaban
1 A Benar C Salah A Benar A Benar A Benar
2 B Salah A Benar A Benar A Benar A Benar
3 D Salah C Benar - Salah C Benar C Benar
4 C Benar B Salah B Salah C Benar C Benar
5 A Salah B Benar C Salah B Benar B Benar
6 C Salah A Benar C Salah A Benar C Salah
7 B Salah C Benar B Salah C Benar C Benar
8 B Salah B Salah C Salah - Salah C Salah
9 B Benar B Benar B Benar B Benar B Benar
10 A Salah A Salah B Salah A Salah D Benar
11 B Salah A Benar A Benar B Salah C Salah
12 D Benar D Benar B Salah B Salah C Salah
13 D Salah D Salah - Salah - Salah D Salah
14 B Benar B Benar B Benar B Benar B Benar
15 A Benar B Salah B Salah B Salah B Salah
Lampiran 2 Analisis Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
16 E Salah E Salah E Salah E Salah E Salah
17 B Benar B Benar B Benar B Benar B Benar
18 A Salah - Salah E Salah C Salah D Salah
19 B Benar D Salah C Salah - Salah C Salah
20 D Salah D Salah A Salah D Salah C Benar
21 D Salah D Salah E Salah - Salah D Salah
22 B Salah D Benar E Salah A Salah D Benar
23 B Salah D Salah C Benar - Salah C Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 3
TRANSKRIP WAWANCARA PARTISIPAN B
E: peneliti
L: partisipan
E: hallo lala.... udah belajar tentang gerak kan?
L: udah mbak
E: gerak itu apa la?
L: perpindahan suatu benda
E: contohnya gimana?
L: contohnya meja didorong atau diangkat ke tempat lain
E: oh contohnya gitu. Gimana kalau misalnya saya mengeser suatu benda dari
titik A terus ke titik B kemudian kembali ke titik A lagi. Itu termasuk gerak
nggak?
L: gerak juga mbak
E: oh gitu. Tadi katanya gerak itu perpindahan. Jadi yang bener yang mana dong?
Hehe...
L: pokoknya kalau gerak itu ya bendanya gerak-gerak. Hehehe......
E: oh gitu po? Berarti kalau nggak berpindah posisi bisa disebut gerak juga dong?
L: bisa juga mbak
E: coba kita lihat jawaban kamu di pretest. Benda dikatakan gerak jika benda
berpindah tempat. Ia kan?
L: ia mbak
E: berarti kalau ikut pernyataanmu barusan berarti jawabannya option B (benda
kembali ke titik semula) bisa juga?
L: hahaha.....
E: gimana? Yang bener yang mana?
L: eh yang A ding mbak. Benda dikatakan bergerak jika benda berpindah tempat.
E: berarti kalau posisinya tetap bukan gerak?
L: nggak aja mbak.hahaha....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
E: haha..ok. gimana kalau misalnya gini kamu naik motor dari rumah ke sekolah.
Kalau saya buat pernyataan seperti ini ― lala yang sedang naik motor dikatakan
bergerak terhadap rumah‖. Pernyataannya bener nggak?
L: nggak tau mbak
E: haha... nggak apa-apa la, jawab aja apa yang ada dipikiran kamu.
L: aku nggak dong yang itu mbak
E: nggak harus bener kok la. Jawab aja nggak apa-apa. Hehe... gimana? Bener
nggak?
L: ia bener aja mbak?
E: kenapa dikatakan bergerak terhadap rumah?
L: karena pindah dari rumah ke tempat lain
E: oh gitu. Kalau misalnya pernyataan tadi saya ubah, lala dikatakan bergerak
terhadap sekolah. Bener nggak? Masih contoh yang tadi lho. Kamu naik motor
dari rumah ke sekolah dan kamu dikatakan bergerak terhadap sekolah. Bener
nggak?
L: nggak bener mbak
E: oh gitu....Sekarang coba lihat soal berikutnya Sebuah mobil sedan digandeng
mobil jeep sedang melaju menuju bengkel. Pernyataan yang bener menurut
kamu ―mobil sedan bergerak terhadap mobil jeep‖. Bener nggak jawabanmu?
L: bener mbak
E: gerak tadi apa?
L: perpindahan atau perubahan posisi mbak
E: emang posisi mobil sedan dan mobil jeep berubah satu sama lain?
L: nggak mbak
E: nggak berubah?
L: eh kan keduanya berpindah posisi mbak.
E: nggak maksudnya kan kamu jawabnya mobil sedan bergerak terhadap mobil
jeep. Emang kedua mobil itu saling menjauhi atau mendekati?
L: nggak mbak
E: jadi jawabanmu betul nggak?
L: nggak mbak
E: jadi pernyataan yang bener yang mana?
L: yang A mbak. Mobil jeep bergerak terhadap rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
E: oh gitu. Coba sekarang soal lain. Andi yang bermain sepatu roda dikatakan
bergerak terhadap sepatu roda. Bener nggak?
L: nggak mbak
E: terus yang bener yang mana?
L: pernyataan C mbak
E: oh yang ini kereta yang melaju dikatakan bergerak terhadap stasiun ?
L: ia mbak
E: nah dari banyak contoh tadi bisa simpulkan nggak apa itu gerak? Selain
posisinya berubah lho.
L: meninggalkan tempat semula mbak.
E: bukannya itu sama dengan perubahan posisi? Kira-kira apa lagi?
L: benda yang bergerak itu terhadap titik semula
E: titik semula itu apa ?
L: titik...... aduh lupa e mbak namanya.
E: oh ya udah kalau lupa nggak apa-apa. Nah karena pernah belajar gerak, besaran
yang kamu tau apa aja?
L: (terlihat bingung)
E: pernah dengar tentang jarak dan perpindahan?
L: pernah
E: tau nggak bedanya jarak dengan perpindahan?
L: nggak. Lupa mbak. Haha....
E: oh lupa. Coba dengan soal aja ya...
E: misalnya kamu naik motor dari titik A ke titik B lalu ke C kemudian kembali
ke titik B terus ke A lagi. Dari A ke B 2 meter dan dari B ke C 2 meter.
Jaraknya berapa? Perpindahannya berapa?
L: jaraknya 8 m. Perpindahannya nggak tau
E: coba kita tinjau dari kata perpindahan. Motormu berpindah nggak?
L: nggak mbak
E: jadi perpindahannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
L: nol mbak
E: sekarang tau nggak bedanya jarak dan perpindahan?
L: tau mbak
E: apa?
L: jarak itu yang kita tempuh. Perpindahan itu ke titik yang terakhir. Kalau
misalnya mobil balik lagi ke posisi semula berarti nggak ada perpindahan
E: oh begitu toh. Berarti dalam perpindahan itu apanya yang berubah?
L: jarak mbak. Eh bingung mbak.
E: tadi kan udah sebut perpindahan itu ke titik yang terakhir. Jadi apanya yang
berubah?
L: perubahan posisi mbak
E: kalau jarak tadi apa?
L: yang kita tempuh.
E: bisa simpulkan apa lagi dari contoh tadi la?
L: (bingung)
E: tau nggak kenapa perpindahnnya nol?
L: karena dia kembali ke titik semula.
E: pernah dengar tentang besaran skalar dan besaran vektor?
L: pernah mbak
E: tau nggak bedanya?
L: aduh lupa mbak.
E: ya udah coba contoh aja. Contoh besaran skalar apa?
L: kelajuan perpindahan, dan lain-lain. aduh lupa e mbak
E: kalau besaran vektor?
L: lupa mbak.
E: mbak kasih contoh ya. Besaran skalar itu contohnya massa. Besaran vektor itu
contohnya gaya. Bisa lihat nggak bedanya?
L: emm....hahaha... nggak bisa mbak.
E: jadi besaran vektor itu punya nilai dan arah. Sedangkan besaran skalar itu
Cuma punya nilainya saja. Terus dari antara jarak dan perpindahan besaran
skalar yang mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
L: skalar itu yang jarak,, vektor itu yang perpindahan
E: oh gitu. Coba kita kembali ke soal tadi. Terus tadi perpindahan kan besaran
vektor yang punya nilai dan arah. Nah kamu bisa simpulkan apa dengan
melihat panah ini? Kenapa perpindahannya nol?
L: karena di A kembali ke titik semula. Haha....
E: selain itu apa? Coba lihat 4 panah itu. Ada apa dibalik itu gitu lho. Kok bisa
nol?
L: Karena perpindahan memiliki nilainya nol hahahaha
E : Terus?
L : Mentok e mbak. Nggak ngerti?
E : Saya kasih arahan dikit ya,…Coba lihat panahnya. Satu kekanan satu lagi
kekiri. Menurutmu bisa saling menghilangkan nggak panahnya?
L: Nggak tau mbak
E: Gini aja, coba pakai soal. Sebuah mobil ke utara sejauh 3 m, kemudian
membelok ke timur sejauh 4 m. Jaraknya berapa? perpindahannya berapa?
L: Jaraknya 7 m, perpindahannya 4
E: 4 dari mana?
L: Eh 3 mbak. Nggak tau mbak
E: Perpindahan tadi apa?
L: Titik awal ke titik akhir mbak
E: Titik awalnya dimana? Akhirnya dimana?
L: Titik awalnya di A mbak, akhirnya di B
E: Terus dari A ke B panjangnya 3 m?
L: Eh 7 m mbak, hahaha….Aku bingung
E: Jarak tadi 7 m. Perpindahan dari A ke B 7 juga
L: Nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
E: Terus berapa?
L: Oh pakai phytagoras mbak
E: Berarti berapa?
L: 5 m mbak (sambil menghitung)
E: Sekarang ngerti nggak perpindahan itu apa?
L: Dari titik semula ke titik akhir. Haha.....
E: Hm…. Terus ngerti nggak bedanya skalar sama vektor tadi?
L: Hehehehe… aku lupa mbak
E: Coba ke soal yang tadi lagi.Kenapa perpindahannya bisa nol?
L: Aduh frustasi aku. Hehehehe
E: Hahaha santai aja lah. Ini kan ada dua panah. Menurutmu mungkin nggak
kalau yang bikin nol itudua panah ini?
L: Yah mungkin mbak
E: Kenapa?
L: Ya karena bolak balik
E: Ya udah kita pindah topik aja dulu
E: Pas kamu naik motor misalnya jarum menunjuk ke angka 50. Artinya itu apa?
L: Kelajuannya mbak
E: Oh gitu. Pernah dengar tentang kelajuan?
L: Pernah tapi nggak tau
E: Menurutmu kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
L: Nggak tahu, haha....
E: Masih ingat bedanya skalar sama vektor nggak?
L: Masih mbak
E: Terus untuk kelajuan dan kecepatan yang termasuk skalar yang mana?
Termasuk vektor yang mana?
L: Vektor itu kecepatan, skalarnya itu yang kelajuan
E: Terus yang di spidometer itu ada penunjuk arahnya juga nggak?
L: Nggak
E: Berarti yang di spidometer itu apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
L: Oh berarti skalar itu yang kecepatan vektornya kelajuan
E: Oh gitu sebenarnya kamu tau nggak kecepatan itu apa?
L: Aduh...pokoknya kecepatan itu skalar. Soalnya nggak punya arah
E: Oh kecepatan nggak punya arah to?
L: Oh kecepatan kan nggak pake arahnya
E: Berarti kelajuan besaran vektor? Kenapa kelajuan disebut besaran vektor?
L: Karena punya nilai dan arah. Hahaha
E: Kalau begitu bisa kasih tau contoh kelajuan?
L: nggak
E: Emang arah yang ada dipikiran kamu itu yang gimana sih?
L: Arah? Ya utara selatan, kiri kanan mbak. Hahaha
E: Misalnya lala bergerak dari Timur ke Barat dengan kecepatan 20 km/jam.
Benar nggak pernyataannya?
L: nggak tau.
E: Gini aja, tau nggak persamaan kelajuan dan percepatan?
L: Lupa mbak
E: Pernah tau v = jarak/waktu
L: Pernah mbak
E: Itu punya kecepatan atau kelajuan?
L: Haha... lupa mbak
E: Dari awal aja yah. Kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
L: Kayaknya nggak. Hahaha
E: Terus bedanya apa?
L: Kayaknya tadi kebalik deh mbak. Kelajuan = jarak/waktu
E: Kecepatan ?
L: Kecepatan itu lupa mbak
E: Keduanya sama nggak?
L: Nggak
E: Jarak tadi besaran apa?
L: Skalar mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
E: Kalau waktu itu besaran vektor atau skalar?
L: Skalar mbak
E: Berarti skalar dibagi skalar hasilnya?
L: Skalar
E: Kecepatan berarti besaran apa?
L: Vektor mbak
E: Kok tau vektor darimana?
L: Karena kecepatan itu perubahan jarak eh perpindahan jarak eh perpindahan
benda dibagi waktunya
E: Terus jadinya apa?
L: Vektor mbak
E: Nah yang di spidometer tadi jadinya kelajuan atau kecepatan?
L: Kelajuan mbak
E : ohh gitu? Coba dari soal yang tadi waktu total t= 2 sekon. Kelajuan berapa?
Dan kecepatan berapa?
L : kelajuannya =
E: kelajuan tadi perbandingan apa dengan apa?
L: eh ia ding. Kelajuannya
E: terus kecepatannya berapa?
L:
E: sekarang udah tau bedanya kelajuan dan kecepatan?
L: tau mbak
E: tau bedanya skalar sama vektor?
L: tau mbak
E: coba persoalan yang tadi. Mobil berjalan dari A ke C. t= 10 sekon, kelajuan
berapa? Kecepatan berapa?
L: kelajuan 8/10 , kecepatannya 0/10 = 0 m/s
E: oh begitu? Udah tau kenapa perpindahannya 0?
L: belum mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
E: coba perhatikan arahnya. Ketutup nggak?
L: ketutup mbak. Oh ia mbak makanya bisa nol karena arahnya
E: oh gitu. Coba simpulkan lagi kelajuan itu apa kecepatan itu apa.
L: kecepatan itu besaran vekor yang punya nilai dan arah sedangkan kelajuan itu
punya nilai tok
E: oh ok. Yok sekarang coba yang ini. Kecepatannya berapa?
L: (menghitung) berarti nol mbak
E: kenapa nol?
L: perpindahannya kan nol mbak, waktunya 100 sekon kecepatan = =
= 0 mbak
E: oh gitu. Udah tau nggak apa itu percepatan? Pernah dengar apa itu percepatan
nggak?
L: percepatan?
E: misalnya kamu bergerak dipercepat dari 0 km/jam kamu tarik gas sampai
kecepatanmu 60 km/jam selama 5 sekon. Percepatannya berapa tau nggak?
L: berarti percepatannya 60 mbak. Heheh… frustasi…
E: percepatan itu apa?
L: nggak tau
E: kalau bergerak dipercepat maksudnya apa?
L: kecepatannya berubah mbak
E: jadi percepatan itu apa?
L: perubahan kecepatan haha
E: waktunya diperhitungkan nggak?
L: ia mbak
E: percepatan itu apa?
L: perubahan kecepatan bagi waktu
E: jadi kalau ditulis dalam bentuk persamaan gimana?
L: mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
E: gimana kalau misalnya kamu mau berhenti di lampu merah ? kecepatan awal
60 km/jam. Terus ngerem hingga berhenti selama 0,2 jam. Percepatannya
berapa?
L: (bingung) ……
E: percepatan tadi apa?
L:
E: 𝜟v tadi apa?
L: perubahan jarak eh perubahan kecepatan
E: v akhirnya berapa?
L: nol
E: kecepatan awalnya berapa?
L: 60 km/jam
E: selisih itu maksudnya apa?
L: akhir kurang awal mbak. Oh berarti 0 – 60 / 0,2 = 30 mbak?
E: negatifnya hilang? Satuannya?
L: - 30 km/jam2 mbak
E: tau nggak minus itu artinya apa ?
L: nggak tau mbak eh karena itu perlambatannya mbak
E: coba 1 soal lagi. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan awal 30 m/s,
kemudian mengurangi kecepatannya menjadi 10 m/s dalam waktu 20 sekon.
Perlambatannya berapa?
L: (mengerjakan) 1 m/s2 mbak
E: oh jadi percepatan itu skalar atau vektor?
L: aduh bingung mbak.
E: percepatan tadi persamaannya gimana?
L: mbak
E: v itu apa?
L: perubahan kecepatan
E: kecepatan itu besaran skalar atau besaran vektor?
L: vektor mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
E: waktu?
L: skalar mbak
E: jadi percepatan itu besaran apa?
L: vektor mbak
E: oke. Sekarang kita coba masuk ke grafik. Sebuah mobil bergerak diperlambat
ke arah utara. Setelah itu mobil tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke
arah selatan. Grafik kecepatan terhadapa waktu yang bener gimana?
L: gini mbak
E: kalau berlawanan arah artinya apa? Kecepatan tadi besaran apa?
L: vektor mbak. Berarti yang ini mbak. Dibablaske.
E: terus kalau grafik kelajuan terhadap waktunya gimana?
L: (menggambar)
E: kelajuan tadi besaran apa?
L: skalar mbak
E: kalau besarana skalar berarti grafiknya udah bener belum?
L: oh ia harusnya gini mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
E: sekarang gimana grafik kecepatan terhadap waktu dari kelereng yang
dijatuhkan dari ketinggian tertentu? (peneliti menjatuhkan pena). Dipercepat
atau diperlambat?
L: diperlambat. Eh dipercepat mbak.
E: oh gitu. Grafiknya gimana?
L: gini mbak. Kan naik terus
E: kalau menuju pusat bumi kecepatannya plus atau minus?
L: eh berarti gini mbak.
E: kalau grafik kelajuan terhadap waktunya gimana?
L: sama kayak tadi mbak
E: oh gitu. Udah wawancaranya sampai sini aja la. Makasih banyak ya udah mau
bantuin.
L: hehehe.... sama-sama mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA PARTISIPAN C
E: peneliti
M: partisipan
E: kamu tau gerak itu apa?
M: eh apa ya... benda yang berpindah posisi
E: berarti kalau nggak berpindah posisi bukan gerak?
M: e... eh gerak juga mbak. Kalau bendanya berpindah terus kembali ke titik awal
juga.
E: oh itu bisa disebut gerak juga?
M: ia mbak. Hehe....
E: nah misalnya kamu naik motor dari rumah ke sekolah. Kamu kan berpindah
dari rumah ke sekolah. Terus kalau saya buat pernyataan ― faris berjalan dari
rumah ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Faris dikatakan
bergerak terhadap rumah‖. Bener nggak pernyataan itu?
M: hehe.. nggak tau mbak
E: coba soal nomor 2. Sebuah mobil sedan digandeng mobil jeep sedang melaju
menuju bengkel, terus pernyataan yang benar kamu pilih yang A (mobil jeep
bergerak terhadap rumah). Kenapa pilih yang itu?
M: soalnya ya pernah diajari. Lupa-lupa ingat. Haha..
E: oh gitu. Kenapa nggak pilih yang B (mobil sedan bergerak terhadap mobil
jeep) atau yang C (mobil jeep bergerak terhadap mobil sedan)
M: (terlihat bingung)
E: ―bergerak terhadap‖ rumah itu maksudnya apa sih?
M: yang satu diam kayaknya. Terus bendanya yang bergerak mobil jeep.
E: oh.. terus yang diam itu dinamakan apa?
M: maksudnya?
E: yang diam kan rumah. Mobil jeep bergerak terhadap rumah.
M: em....apa ya? Hehe...
E: coba kita ke awal lagi. Gerak itu apa ris?
M: benda yang berpindah posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
E: oh berpindah posisi. Berarti kalau kembali ke tempat semula bukan gerak?
M: kembali?
E: ia
M: gerak
E: gerak juga?
M: eh mumet.haha...
E: hehehe..... mikir dulu nggak apa-apa ris
M: lama nggak apa-apa mbak?
E: hehe...ia nggak apa-apa
M: kalau salah nggak apa-apa?
E: haha...nggak apa-apa ris.
M: kalau kembali ke titik semula gerak juga mbak
E: oh begitu. Misalnya daun yang di pohon kan bergerak tuh (tertiup angin).
Termasuk gerak nggak itu?
M: nggak mbak. Kan nggak kembali ke titik semula. Eh aduh... bergerak mbak.
Tapi kalau menurut Fisika nggak tau.
E: oh begitu. Berarti gerak itu yang penting bendanya bergerak?
M: bisa aja. Ya bergerak (ragu-ragu)
E: haha.... mbok jawab yang yakin to ris
M: ia bergerak. Aku takutnya salah e mbak.haha....
E: berarti soal nomor 1 jawabannya ada tiga seharusnya A, B dan C (posisinya
beubah, posisinya tetap dan posisinya kembali ke titik semula) ?
M: kalau posisinya tetap itu berarti kan, eh posisi tetap itu maksudnya gimana
mbak?
E: itu lho contohnya daun kan masih di pohon posisinya. Nggak berpindah.
M: oh ia sih.
E: hehehe...gimana?
M: berarti yang ini salah mbak.
E: terus yang bener yang mana?
M: e....(terlihat bingung)
E: gini aja, posisi tetap dan kembali ke titik semula sama nggak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
M: sama e (berguman: posisinya tetap, posisinya berubah). Eh kalau kembali
berarti gerak dulu. Kalau tetap berarti diam. Gitu e...
E: oh begitu. Nah misalnya kamu dari rumah ke alfamart terus kembali ke rumah
lagi. Itu termasuk gerak juga?
M: (terlihat bingung)
E: atau begini tadi di awal kamu bilang kalau gerak itu kalau kembali ke titik
semula. Nah kalau mobil jeep bergerak terhadap rumah kan berarti jeepnya
bergerak. Posisinya berpindah nggak?
M: apanya? Jeepnya?
E: ia jeepnya. Tadi kan kamu bilang kalau itu contoh gerak. Jadi gerak itu apa?
M: eh berarti yang bener ini mbak ― posisinya berubah‖
E: oh jadi bergerak itu jika posisinya berubah?
M: ini ya mbak? Yang A? Bener nggak mbak?
E: hahaha... nggak tau. Jadi mobil dikatakan bergerak jika apa ris?
M: posisinya berubah
E: oh posisinya berubah. Nah untuk soal yang mobil jeep tadi kamu kan pilihnya
yang ini mobil jeep bergerak terhadap rumah. Kenapa kok pilih yang itu?
M: karena itu mbak. Ya dulu pas diajarin mbak Elvi kalau nggak salah mbak Elvi
ya mikirnya kayak gini. Kalau melihat benda yang bergerak itu ada salah satu
benda yang diam. Misalnya benda A bergerak terhadap benda B.
E: oh begitu. Selain posisi berubah bisa simpulkan apa lagi? Gerak itu apa?
Misalnya dilihat dari contoh ini mobil jeep bergerak terhadap rumah.
M: (tidak menjawab)
E: kalau masih bingung, coba lihat option B mobil sedan bergerak terhadap mobil
jeep. Bener nggak?
M: (bingung)
E: ―bergerak terhadap‖ menurut kamu itu apa sih? Mobil sedan kan digandeng
mobil jeep. Dua-duanya sama-sama bergerak. Nah pernyataan yang kedua
mobil sedan begerak terhadap mobil jeep bener nggak itu?
M: nggak kan sedannya juga ikut gerak. Ia to mbak?
E: hmm... berarti ― bergerak terhadap‖ itu maksudnya apa?
M: bergerak terhadap itu...... aduh bahasanya gimana ya?
E: pakai bahasa kamu sendiri aja terserah. Hehe.... atau coba yang ini juga sopir
sedan bergerak terhadap mobil jeep bener nggak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
M: ya kan mobil jeepnya yang bergerak. Hahaha....
E: coba yang ini sopir mobil jeep tidak bergerak terhadap rumah. Bener nggak?
M: sopir mobil jeep.... (bingung)
E: kata ―bergerak terhadap‖ itu lho ris
M: aduh gerak. Apa ya? Apa ya?
E: bergerak terhadap rumah. Ada mobil jeep ada rumah. Kan ada dua titik tuh
rumah dan mobil jeep. Dari antara dua titik itu kamu bisa simpulkan apa?
M: (terlihat bingung)
E: misalnya kamu berjalan dari rumah ke sekolah. Kamu dikatakan bergerak
terhadap rumah.
M: eh rumah apa sekolah mbak?
E: ya terserah kamu
M: berarti bisa dua-duanya mbak?
E: ya tapi ada syaratnya.
M: syaratnya apa mbak?
E: hahaha... menurut kamu apa?
M: ya nek menurut aku berarti ada tolak ukur mbak
E: oh tolak ukur.
M: ia mbak. Ada titik yang dijadikan tolak ukur. Bisa nggak mbak?
E: hahaha.... jadi gerak tadi apa ris? Selain posisi berubah.
M: ada titik yang jadi tolak ukur mbak
E: hmm. terus dalam gerak besaran apa aja yang kamu tau ris?
M: jarak, kecepatan, waktu, itu gerak melingkar juga mbak?
E: gerak lurus aja dulu.
M: ya itu jarak, percepatan, kecepatan, kelajuan. Gimana itu? Haha... kelajuan itu
apa lambangnya?
E: haha... itu nanti dulu. Tadi kan kamu sebut jarak. Nah pernah tentang
perpindahan juga?
M: oh ia perpindahan.
E: hmm... perpindahan sama nggak dengan jarak?
M: (berpikir sambil berguman) sama kayaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
E: oh gitu. Sama po?
M: ia sama. Sama nggak mbak? Hehehe.....
E: ya belum tau.haha... coba soal yang ini: sebuah mobil bergerak ke arah utara
sejauh 3 km, kemudian membelok kearah timur sejauh 4 km. Jarak yang
ditempuh mobil berapa?
M: menggambar
(bingung)
E: jarak sama nggak dengan perpindahan?
M: (berpikir)
E: atau gini aja jarak itu apa?
M: jarak itu meter to? Berapa meter kita tempuh untuk bergerak
E: oh... berati jarak yang kita tempuh?
M: hoo mbak, jarak yang kita tempuh
E: kalau perpindahan? Sama nggak dengan jarak yang ditempuh?
M: e itu berarti.... ( mengguman) selisih ya? Apa ya? Perpindahan aduh lupa e
mbak
E: perpindahan itu selisih?
M: lupa-lupa ingat ini
E: sambil minum nggak apa-apa ris
M: aduuhh.....lambangnya apa mbak?
E: haha... lambang nanti dulu. Perpindahan itu apa sih?
M: (berguman : berpindah. Pindah )
E: berpindah berarti pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Sama nggak dengan
jarak?
M: sama
E: oh sama?
M: kalau kita tempatnya di titik A terus pindah ke titik B ( sambil menggambar
dua buah titik) jaraknya..... (bingung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
A B
E: coba yang ini aja. Dari titik A ke titik B 10 m. Misalnya benda bergerak dari A
ke B terus ke A lagi. Jaraknya berapa?
M: 20 m
E: hm. terus perpindahannya berapa?
M: 10
E: perpindahan. Berpindah. jaraknya tadi 20. Perpindahannya berapa?
M: 20
E: 20 juga?
M: eh jaraknya 10 m perpindahannya 20
E: jarak 10 m, perpindahan 20 m. Em... perpindahan tadi apa ris? Katanya selisih.
Selisih dari tempat awal ke tempat akhir. Tempat awalnya dimana?
M: di A mbak.
E: terus yang terakhir?
M: 10 m
E: nggak maksudnya tempat berhenti terakhirnya dimana?
M: oh di nol lagi
E: jadi perpindahannya ?
M: 10 m eh nol ding. Nol mbak
E: jaraknya?
M: 10. 20. Eh jaraknya 10. Perpindahannya nol. Wes. Fix. Fix.
E: hahaha.... jarak tadi apa ris?
M: jarak yang ditempuh mbak.
E: berarti berapa itu?
M: untuk balik ke titik akhir 20 mbak.
E: jadi jaranya berapa perpindahannya berapa?
M: jaraknya 20, perpindahannya nol
E: terus coba lihat soal yang ini mobil bergerak ke arah utara sejauh 3 km,
kemudian membelok kearah timur sejauh 4 km. Jarak yang ditempuh berarti
berapa?
M: (berguman) 15 mbak. Eh kok 15 toh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
E: jadi berapa jarak yang ditempuh?
M: 7 mbak
E: perpindahannya?
M: nol mbak.
E: perpindahnnya nol?
M: 7 mbak
E: 7 juga?
M: ia
E: perpindahan tadi apa?
M: selisih titik awal dan titik akhir
E: titik awal yang mana?
M: sini mbak (titik A)
E: titik akhirnya dimana ?
M: titik B mbak.
E: jadi perpindahannya yang mana?
M: yang miring mbak
E: berarti perpindahannya berapa?
M: 5
E: jadi jarak sama nggak dengan perpindahan?
M: beda mbak.
E: jaraknya berapa tadi?
M: 7
E: perpindahannya berapa?
M: 5
E: berarti jawabanmu ini salah (pretest)
M: kebalik. Berarti perpindahan tadi apa mbak? Lupa e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
E: perpindahan tadi apa hayoo??
M: selisih antara titik awal dan titik akhir
E: kalau dirumuskan gimana itu?
M: (bingung)
E: misalnya posisi diberi lambang x
M: berarti 𝜟x
E: 𝜟 menunjukkan selisih
M: ia mbak
E: jadi bperpindahan itu apa?
M: akhir dikurang awal mbak
E: oh gitu. Kamu pernah belajar besaran skalar dan besaran vektor?
M: pernah
E: besaran vektor itu apa?
M: yang.... aduh... arah. Mempunyai arah.
E: arah aja?
M: ia mbak
E: kalau besaran skalar?
M: ya nggak mempunyai arah. Hahaha....
E: tapi mempunyai apa?
M: kecepatan eh kok kecepatan sih
E: coba misalnya ini jarak dan perpindahan. Yang termasuk besaran skalar yang
mana?
M: skalar itu perpindahan
E: oh... terus jarak itu vektor?
M: ia mbak
E: kalau jarak besaran vektor coba kita lihat contoh yang tadi. Titik A ke B kan 10
m. Jaraknya tadi berapa?
M: 20 mbak
E: perpindahannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
M: nol mbak
E: tau nggak kenapa perpindahannya nol?
M: karena kembali ke titik awal
E: dibalik itu ada apa lagi? Coba kamu perhatikan dua panah itu. Panah
menunjukkan apa?
M: selisih eh
E: panah dari timur ke barat terus ke timur lagi menunjukkan apa?
M: arah mbak.
E: oh begitu. Kalau arahnya dari tmur ke barat terus ke timur lagi ngaruh nggak?
M: ngaruh mbak
E: jadi udah tau kenapa perpindahannya nol?
M: ya soalnya kan dari timur ke barat terus ke timur lagi.
E: jadi perpindahan itu besaran skalar tau besaran vektor?
M: vektor mbak
E: besaran vektor tadi apa?
M: punya arah mbak
E: arah aja?
M: seingatku itu mbak. Hehehe....
E: nilainya tadi berapa?
M: maksudnya?
E: perpindahan tadi besaranya berapa?
M: nol mbak
E: kalau 3 km ke utara kemudian berbelok 4 km ke timur tadi perpindahannya
berapa?
M: 5 mbak
E: jadi besaran vektor itu selain punya arah punya apa lagi?
M: besar mbak
E: jadi besaran vektor itu apa?
M: punya besar dan arah
E: kalau besaran skalar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
M: nggak punya arah
E: tapi punya apa?
M: besar mbak
E: contohnya tadi apa?
M: jarak
E: oh gitu. Nah sekarang begini pas kamu naik motor di spidometer itu ada jarum
yang selalu naik turun. Nah misalnya jarum itu menunjuk ke angka 50 km/jam
itu artinya apa?
M: kecepatan artinya 1 jam bisa menempuh jarak 50 km.
E: oh. Angka itu menunjukkan apa sebenarnya?
M: angka itu?
E: hm ia
M: kelajuan mbak. Tapi nggak tau bener apa salah mbak. Soalnya nggak tau apa
itu kelajuan.
E: hmm... kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
M: sepertinya beda. Seingatku. Soalnya....
E: soalnya apa?
M: (berguman) tapi kok satuannya sama ya mbak?
E: gini aja kecepatan tu apa sih sebenarnya?
M: kecepatan itu v =
E: kalau kelajuan?
M: nggak tau. Haha....
E: haha.... emang kalo kalau satuannya sama gimana?
M: berarti sama
E: coba ditulis aja. Kelajuan itu apa?
M: (menulis) kelajuan itu nggak tau lambangnya mbak. Kelajuan = .
E: berarti kelajuan sama dengan kecepatan?
M: kayaknya beda e
E: oh gitu. Tadi kan udah tau besaran skalar dan besaran vektor. Bisa dijelaskan
pakai itu nggak? Yang termasuk besaran vektor yang mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
M: dari kelajuan sama kecepatan?
E: ia
M: kecepatan besaran skalar
E: kalau kelajuan besaran vektor?
M: ia mbak.
E: besaran vektor tadi apa?
M: punya nilai dan arah
E: berarti untuk yang tadi kelajuan sepeda motor pada saat itu 60 km/jam. Karena
kamu bilang kelajuan itu besaran vektor berarti yang di spidometer itu ada
penunjuk arahnya juga?
M: nggak
E: berarti?
M: kebalik kebalik. Hehe...
E: jadi yang vektor yang mana?
M: keepatan
E: oh gitu. Berarti kelajuan besaran apa?
M: skalar.
E: oh. Sekarang coba ditulis persamaanya
M: rumusnya?
E: ia
M: tapi kok rumus kecepatan ada s nya mbak?
E: coba ditulis dulu. Kecepatan besaran apa?
M: vektor mbak. v =
E: s itu apa?
M: jarak mbak.
E: jarak itu besaran apa?
M: skalar
E: waktu itu besaran apa?
M: skalar
E: emang skalar dibagi skalar bisa jadi vektor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
M: nah itu. Bingungnya itu mbak.
E: tadi skalar sma nggak dengan perpindahan?
M: beda mbak
E: kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
M: beda
E: bisa liat nggak kenapa kecepatan termasuk besaran vekktor?
M: nah... nggak tau. Hahaha...
E: kecepatan itu....
M: punya arah mbak
E: yang punya arah tadi jarak atau perpindahan?
M: perpindahan
E: berarti kecepatan itu?
M: nggak punya arah no
E: hayoo... katanya kecepatan besaran vektor
M: tapi kok rumusnya ini?
E: kelajuan besaran skalar bener nggak?
M: ia
E: kecepatan besaran vektor bener nggak?
M: ia
E: kalau kecepatan besaran vektor harusnya gimana?
M: oh itu mbak perpindahan
E: berarti kecepatan itu apa?
M: perpindahan dibagi waktu
E: kalau kelajuan
M:
E: s itu apa?
M: jarak mbak
E: sekarang udah tau bedanya kelajuan dengan kecepatan?
M: jelas mbak. Soalnya tadi belum tau. Hehe....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
E: yang penting udah ngerti dulu.
M: soalnya taunya v itu mbak. Hehe...
E: oh gitu. Berarti kalau kelajuan itu besaran skalar kecepatan itu besaran?
M: vektor. Udah bener mbak?
E: hehe.... berarti yang di spidometer itu skalar atau vektor?
M: skalar
E: jawabanmu udah bener (jawaban: kelajuan sepeda motor pada saat itu 60
km/jam) ? kenapa nggak pilih yang B ( kelajuan rata-rata sepeda motor 60
km/jam) ?
M: ya soalnya kelajuan saat itu.
E: oh begitu. Nah sekarang coba soal yang ini andi mengelilingi tanah lapang
berbentuk persegi panjang dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter.
Setelah mengelilingi tanah lapang sebanyak dua kali, andi kembali ke posisi
semula. Kalau waktu tempuhnya 100 sekon berartiperpindahannya berapa?
kecepatan rata-ratanya berapa?
M: ( menulis) v =
E: nya berapa?
M: berarti kelilingnya ini to mbak?
E: coba lihat lagi titik awalnya dimana? Akhirnya dimana?
M: berarti nol mbak.
E: kalau nya 100 sekon berarti kecepatan rata-ratanya berapa?
M: nol mbak
E: terus kalau kelajuannya berapa ini?
M: kelajuan = = = = 2,8 m/s mbak
E: udah tau bedanaya kelajuan dan kecepatan?
M: tau mbak
E: nah kamu pernah dengar tentang percepatan?
M: pernah mbak
E: apa itu?
M: perubahan kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
E: kalau ditulis gimana itu?
M: (menulis)
E: percepatan termasuk besaran apa?
M: (mencorat-coret) kecepatan kan vektor berarti vektor juga mbak.
E: oh gitu. Nah terus nilai percepatan mobil yang sedang direm berapa?misalnya
kamu mau berhenti di lampu merah. Kecepatan awalmu 60 km/jm terus direm
sampai berhenti. Kalau berhenti kecepatannya berapa?
M: nol
E: misalnya waktunya 0,2 sekon. Percepatannya berapa?
M: nol
E: coba percepatan tadi apa?
M: a = . Awalnya kan 60 berartikan akhirnya nol to (sambil menulis). =
nol mbak
E: 0-60 emang nol po?
M: eh negatif mbak. Ia ding.
E: jadi percepatan benda yang direm negatif? Kenapa disoal kemarn kamu jawab
nol?
M: soalnya nggak tau mbak.
E: hehe... negatif itu menandakan apa sih sebenarnya?
M: perlambatan
E: oh begitu. Sekarang coba soal yang ini sebuah sepeda motor bergerak dengan
kecepatan awal 30 m/s, kemudian mengurangi kecepatannya menjadi 10 m/s
dalam waktu 20 sekon. Perlambatannya berapa?
M: (mengerjakan soal) ). = 1 mbak
E: oh. Kira-kira kenapa nggak ada negatifnya?
M: soalnya pertanyaannya udah perlambatan mbak
E: oh... kita pindah ke grafik ya sekarang. Grafik yang menunjukkan sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan tetap kemudian direm sehingga mengalami
perlambatan. Kenapa kamu pilih yang B ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
M: tetap kan berarti nganu, lurus mbak. Terus direm grafiknya turun.
E: hmm.... sekarang coba yang ini
E: Kecepatannya awalnya kamu jawab 10 m/s. Kenapa pilih yang itu?
M: oh ia nol mbak. Nglindur iki.
E: haha.... terus keceapatan benda saat t = 5 s berapa?
M: 50 mbak
E: percepatannya berapa?
M: 10 mbak. Soalnya tiap detik nambahnya 10 terus.
E: kalau pake persamaan yang tadi gimana?
M : a = = = 10 m/s2 mbak.
E: oh begitu to. Kalau misalnya sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah utara.
Setelah itu mobil tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah selatan.
Grafik kecepatan terhadap waktunya gimana?
M: diperlambat kan berarti tinggi ke rendah. Terus setelah itu dipercepat dari
rendaah ke tinggi.
E: hmm... grafiknya gimana?
M: gini mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
E: kecepatan tadi besaran apa?
M: vektor mbak
E: hm. Terus yang ini tadi mobil ke utara dulu baru ke selatan. Nah besaran vektor
tadi harus perhatikan apanya?
M: arah mbak
E: terus kalau arahnya berlawaanan grafik yang bener yang mana?
M: (terlihat bingung)
E: bisa bayangkan nggak jika benda dipercepat tapi berlawanan arah?
M: maksudnya gimana mbak?
E: jadi gini ke arah utara tabi melambat tadi grafiknya turun. Terus kalau dia
berbalik arah dan dipercepat gimana?
M: berbalik arah tapi dipercepat gini mbak
E: kalau berbalik arah yang minus apaanya?
M: aduh.... jaraknya
E: coba lihat lagi a = . Besaran vektor dari dua ini yang mana?
M: v mbak
E: berarti yang ada kemungkinan untuk nilainya minus apa?
M: kecepatan mbak.
E: nah kalau jawabanmu tadi yang minus apanya? Waktu dan keceapatan kan?
Emang waktu bisa bernilai minus?
M: oh ia ding mbak. Berarti yang ini mbak
E: nah sekarang gimana kalau grafiknya kelajuan terhadap waktu?
M: yang gini mbak
waktu
kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
E: oh. Nah gimana kalau misalnya benda dilemparkan ke atas sampaai titik
tetinggi grafik kecepatan terhadap waktunya yang mana? Kalau dilemparkan
bendanya melambat atau dipercepat?
M: melambat mbak
E: jadi grafik yang bener yang mana?
M: gini mbak
E: nah gimana kalau benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu?
M: berarti dari nol. Diperlambat. Eh dipercepat ding.
E: jadi grafiknya gimana? Tadi kesepakatannya kalau ke atas positif.
M: yang ini mbak
E: kecepatan kan besaran vektor. Bener nggak grafiknya gini?
M: bener
E: tadi kan kesepakatannya kalau dilemparkan keatas kecepatannya masih
disumbu positif. Nah kalau berlawanan arah harusnya gimana?
M: harusnya di sumbu negatif mbak
E: jadi yang mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
M: dua dong mbak?
E: (menjatuhkan pena dari ketinggian tertentu). Kecepatan awalnya ada nggak?
M: nol mbak
E: jadi yang bener yang mana?
M: gini mbak
E: nah kalau grafik kelajuan terhadap waktunya gimana?
M: gini mbak
E: oh... ok ris wawancaranya sampai sini aja. Makasih ya...
M: sama-sama mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5
Trankrip Wawancara Partisipan D
E: Peneliti
P: partisipan
E: menurutmu gerak itu apa li?
P: gerak itu e... benda itu mengalami perpindahan
E: berarti posisinya berubah?
P: ia
E: berarti kalau bendanya nggak berpindah bukan gerak?
P: sek mbak. Dulu mbak Elvi jelasinnya gitu. Haha.... soalnya beda dengan yang
diajarin guru.
E: serius?
P: iya mbak. Dulu itu nganu yang penting bendanya bergerak
E: oh gitu. Gimana kalau misalnya benda bergerak. Titik semulanya di titik A
terus muter-muter terus kembali ke titik A lagi. Termasuk gerak nggak itu?
P: nggak mbak
E: nah kalau daun yang bergerak dipohon dikatakan bergerak nggak?
P: ia mbak. Karena kembalinya belum tentu ke tempat semula.
E: oh gitu. Nah sekarang coba lihat secara keseluruhan. Pohonnya pindah nggak?
P: nggak
E: bisa disebut gerak nggak daun-daunnya?
P: ia soalnya daun-daunnya kan beda dengan tempat pohonnya berdiri
E: oh gitu. Coba yang lain. kalau daunnya jatuh bisa dikatakan gerak nggak?
P: bisa mbak
E: kenapa? Karena posisinya berpindah?
P: ia mbak dari tangkai ke pohon
E: oh. Gimana kalau pernyataan seperti ini ― Lia berjalann dari rumah ke pasar
dan Lia dikatakan bergerak terhadap rumah‖ bener nggak?
P: ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
E: kenapa?
P: karena titik awalnya dari rumah
E: titik akhirnya?
P: di pasar
E: coba yang lain. Andi yang bermain sepatu roda dikatakan bergerak terahadap
sepatu roda. Bener nggak?
P: bener
E: oh. Tadi gerak itu apa?
P: perpindahan posisi
E: Andinya kan berada diatas sepatu roda tuh. Andi bergerak terhadap sepatu roda
nggak?
P: nggak soalnya dia tetap di sepatu rodanya itu
E: jadi pernyataannya bener atau salah?
P: itu salah mbak
E: coba yang lain, Maya yang sedang duduk didalam bis yag sedang berjalan
dikatakan bergerak terhadap bis. Bener nggak ?
P: nggak
E: kenapa?
P: karena Maya masih didalam bis. Bisnya jalan to itu?
E: ia
P: karena kalau bis sama jalannya yang gerak. Kalau Maya tetap duduk di dalam
bis
E: berarti kalau misalnya kamu naik kereta dari Jogja ke Solo. Terus kamu
dikatakan bergerak terhadap stasiun Jogja. Bener nggak?
P: bener.
E: nah dari beberapa contoh tadi bisa simpulkan apa lagi tentang gerak?. Selain
perubahan posisi
P: benda itu bisa dikatakan gerak kalau dia itu berpindah dari titik awal ke titik
akhir. Terhadapnya itu kan di titik awal
E: hmm... misalnya ―terhadap‖ titik awal. Titik awalnya itu bisa disebut sebagai
apa?
P: titik awalnya itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
E: ia
P: aduhhh... hehehe...
E: contohnya kamu bergerak terhadap rumah. Rumah itu sebagai apanya?
P: titik awal mbak
E: gini aja, kita taunya kalau kamu berpindah itu gimana?
P: kalau berubah posisi
E: berubah posisi ini ditinjau dari titik mana?
P: dari titik awal ke titik akhir
E: berarti kita taunya ada perubahan posisi jika benda berpindah dari titik awal ke
titik akhir?
P: ia mbak
E: selain itu ? gerak itu apa sih selain berpindah posisi?
P: (terlihat bingung dan tidak menjawab)
E: kan ada dua titik. Titk awal dan titik akhir. Kamu tau dari mana kalau
bendanya berpindah tempat?
P: berjarak...apa...nganu...arah... aduh bingung e mbak. Ada percepatan opo gitu.
E: ya udah kalau bingung kita lanjut aja. Pernah belajar tentang jarak dan
perpindahan?
P: pernah
E: tau nggak bedanya jarak dengan perpindahan?
P: kalau jarak itu dihitung dari awal. Misalnya A ke B itu jarak ( sambil
menggambar)
A B
Kalau perpindahan itu, nah ini pindah posisi apa ya?
E: atau gini aja misalnya mobil berjalan dari titik ke titik B terus ke titik C lalu
kembali ke titik B lagi. A dan B terpisah sejauh 1 m. B dan C terpisah sejauh 1
m juga. Jaraknya berapa perpindahannya berapa?
P: jaraknya 1 m
E: jarak itu apa sebenarnya?
P: jarak itu perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. ukurannya apa ya?
Ukuran jaraknya. Hehe...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
E: berarti jarak sama dengan perpindahan?
P: nggak. Beda. Meter meternya itu lho. Haha...
E: pepindahan itu apa?
P: kalau perpindahan itu. Aku lupa e. Pindah posisi
E: dari mana ke mana?
P: dari tempat satu ke tempat yang lain.
E: ada titik awal dan ada titik akhirnya berarti. Kalau soal tadi titik awalnya
dimana?
P: di A
E: titik akhirnya dimana?
P: B mbak
E: berarti perpindahnnya berapa?
P: 1 m
E: jaraknya?
P: ya semuanya. Totalnya.
E: ia berapa itu?
P: 3
E: oh. Gimana kalau mobilnya ke A lagi. Perpindahannya berapa?
P: nol
E: jaraknya?
P: jaraknya 4
E: coba yang ini, mobil bergerak ke utara sejauh 3 km kemudian membelok ke
arah timur sejauh 4 km. Berarti jarak yang ditempuh berapa?
P: 7. Eh aku masiih bingung e. Ini tuh antara pakai phytagoras atau langsung
ditambahkan. Itu masih bingung. Tapi kalau diamati itu cuma ditambahin gitu
E: nah berarti perpindahannya berapa? Menurut kamu aja
P: berarti kalau pakai yang phytagoras itu jarak terus yang perpindahannya itu 3
ditambah 4.
E: coba sekarang liat lagi. Mobilnya ke arah utara 3km terus ke timur 4km.
Perpindahan tadi apa? Ada titik awal dan?
P: titik akhir mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E: titik awalnya mana?
P: di sini mbak ( menunjuk titik A). Ke arah utara.
E: hm. Titik akhirnya?
P: yang ke arah timur (titik B)
E: berarti pepindahannya yang mana?
P: perpindahan sek (berpikir). Yang mana itu gimana mbak?
E: perpindahannya tiga ditambah empat atau yang phytagoras?
P: perpindahannya tiga di tambah empat
E: terus jaraknya yang mana?
P: ini ke sini ( menunjuk sisi miring). Haha... gimana sih?
E: hehe... coba lihat lagi. Perpindahan tadi apa? Ada dua posisi kan? Posisi awal
dan posisi akhir.
P: hm’m.
E: untuk perpindahan titik awalnya dimana?
P: bisa selisih ya?
E: hmm berarti titik awalnya dimana?
P: sek ini dia dari sini (menunjuk titik A lagi)
E: titik akhirnya?
P: kesini ( menunjuk titik B)
E: nah perpindahannya berarti?
P: berarti 1. Kalau dari akhir dikurangi awal.
E: hm kalau perpindahan itu boleh. Tapi coba lihat lagi ke konteks ini (benda
berpindah dari A ke B terus ke C lalu kembali ke A lagi. A ke B 1 m dan B ke
C 1 m). Perpindahannya berapa tadi?
P: perpindahannya kalau ke titik A lagi nol
E: terus jaraknya?
P: jaraknya 4
E: berarti perpindahan itu apa?
P: perpindahan itu dari titik satu kalau kembalai ke titik itu lagi tidak terjadi
perpindahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
E: hm terus kalau benda berpindah dari A ke B terus ke C lalu kembali ke B
perpindahannya berapa tadi?
P: 1 mbak
E: kenapa 1?
P: karena jaraknya ini (titik A) ke sini (titik B) ya satu
E: berarti yang ini tadi perpindahannya yang mana?
P: yang miring mbak
E: berarti berapa?
P: berarti 5
E: jaraknya berapa?
P: jaraknya ditambah.
E: hmm berapa?
P: 7
E: udah tau bedanya jarak dengan perpindahan?
P: oh bedanya gitu.
E: berarti jarak itu apa?
P: jarak itu totalnya dari titik awal ke titik akhir
E: kalau perpindahan?
P: perpindahan itu apanya ya? Ya ininya haha,... perpindahan itu jarak dari titik
satu untuk mencapai ke akhir. Opo yo?
E: coba 1 soal lagi. Misalnya benda bergerak dari titik A, B kemudian ke titik C.
Perpindahannya berapa? Jaraknya berapa?
P: ini gimana mbak? Ini meter?
E: ia satuannya dalam meter
P: kalau perpindahan jarak dari B ke C mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
E: hm berapa itu?
P: ditambah
E: titik awalnya tadi dimana?
P: titik A
E: titik akhirnya?
P: titik C
E: berarti perpindahnnya?
P: A ke C
E: berapa?
P: nah ini pakai meter. Sek mbak. Berarti -3 ni.
E: coba ditulis dulu perpindahannya berapa
P: (menulis) P aja ya mbak. P = -3
E: berarti jaraknya berapa?
P: jaraknya dari A ke B ke C
E: ia berapa itu?
P: A ke B itu tiga, B ke A tiga, A ke C itu minus tiga. Berarti nol mbak. Bingung
mbak. Soalnya ada negatifnya.
E: tau tentang besaran skalar dan besaran vektor?
P: ia. kalau vektor itu ada arah. Skalar itu nggak pake arah.
E: terus yang besaran vektor yang mana?
P: sek sek sek. Besaran vektor itu jarak ( terlihat bingung)
E: jadi kan ada besaran skalar dan besaran vektor. Besaran vektor tadi apa?
P: vektor ada arahnya
E: arahnya aja po?
P: ada arah ada satuannya?
E: satuan? Maksudmu nilainya?
P: ia mbak.
E: sedangkan kalau besaran skalar?
P: hanya ada nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
E: berarti dari antara jarak dan pepindahan yang termasuk besaran vektor yang
mana dan besaran skalar yang mana?
P: besaran vektor yang jarak besaran skalar yang perpindahan
E: hmm coba lihat soal yang tadi. Perpindahan kan -3. Iu artinya apa?
P: nah ini. Apanya ini. Ini satuannya berarti -3 itu artinya satuan dari perpindahan.
E: gini aja, coba lihat contoh yang tadi. A dan C terpisah sejauah 1 m.
awalnya benda ke titik C terus kembali ke titik A
lagi. Nah perpindahannya berapa tadi?
P: yang ini?
E: ia
P: nol
E: hm. Perpindahan kan ada posisi awal dan ada posisi akhir. Misalnya posisi kita
beri lambang x. Maka perpindahannya 𝜟x. Ia nggak?
P: ia mbak
E: nah untuk kasus tadi kamu bisa jelaskan dengan dua panah itu nggak kenapa
perpindahannya nol?
P: karena ini dari A ke C terus dari C ke A lagi.
E: panah ini bisa menjelaskan itu nggak?
P: (bingung)
E: panah ini menunjukkan apa?
P: arah mbak
E: nah dari dua panah itu bisa menjelaskan nggak perpindahan itu besaran skalar
atau besaran vektor??
P: besaran vektor itu perpindahan, soalnya ada arahnya. Besaran skalar itu jarak.
E: soal yang tadi perpindahannya -3. Nah negatifnya menunjukkan apa sih?
P: satuan. Itu nilainya.
E: bisa nggak kalau perpindahannya ditulis 3 aja?
P: bisa
E: kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P: karena hitungnya dari titik A ke titik C
E: berarti 3 = -3 dong?
P: nggak mbak
E: perpindahan tadi 𝜟x. Artinya apa?
P: x2-x1 mbak
E: x2 nya mana?
P: x2 nya ituA ke C dapat nilainya... ( bingung)
E: nggak nggak. Sy cuma tanya tanya titik akhirnya mana?
P: titik C mbak. x2 nya.
E: titik awalnya mana?
P: titik A mbak
E: jadi x2-x1 berapa?
P: -3-0
E: berapa?
P: -3 mbak. Berarti perpindahnya -3.
E: sekarang tau kenapa perpindahannya bernilai negatif?
P: ya karena ininya negatif ( menunjuk skala negatif). Ke kiri gitu lho.
E: ke kiri itu menunjukkan apa?
P: negatif
E: ia. Kiri kanan itu sebenarnya menunjukkan apa?
P: arah
E: berarti negatif menunjukkan apa?
P: arahnya kekiri
E: jadi perpindahan itu termasuk besaran apa?
P: vektor
E: kalau jarak?
P: skalar
E: nah skalar itu kan tadi hanya perhatikan nilainya saja. Jadi ini tadi jaraknya
berapa?
P: 3+3+3 = 9 mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
E: terus kenapa tadi kamu jawab jaraknya nol?
P: karena tadi belum paham mbak.
E: oh gitu. Kita pindah topik ya. Misalnya kamu naik motor nih jarum di
spidometer menunjuk ke angka 60. Angka itu menunjukkan apa?
P: sek bentar. Aku naik motor? Terus?
E: ia. Di spidometer itu kan ada jarumnya misalnya jarumnya itu menunjuk ke
angka 60 km/ jam. 60 itu sebenarnya apanya sih?
P: kelajuan
E: kenapa bukan kecepatan ?
P: karena kecepatan kan km/sekon. eh ia nggak sih? Hahaha....
E: hehe... kelajuan sama nggak dengan kecepatan? laju dan cepat.
P: eh sama. Aku habis ngerjain soal kemarin sama e.
E: sama?
P: jangan-jangan aku salah. Hehe...
E: nah kan ada dua besaran tu tadi. Besaran vektor dan besaran skalar. Yang
dimotor itu kamu bilang tadi kelajuan. Jadi yang besaran vektor yang mana?
Kelajuan atau kecepatan?
P: aduh aku bingung e.
E: sedapatnya kamu aja li. Salah nggak apa-apa kok.
P: kecepatan
E: berarti kelajuan itu besaran skalar?
P: ia
E: nah yang di motor itu kan 60 km/jam. Terus besaran skalar itu kan kelajauan.
Di motor itu ada penunjuk arahnya juga nggak?
P: sek. Kelajuan itu besaran skalar. Nggak ada penunjuk arahnya mbak.
E: berarti bener nggak kalau kelajuan itu besaran skalar?
P: bener.
E: berarti kecepatan itu besaran vektor?
P: ia
E: jadi kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
P: nah itu bedanya. Sek sek...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
E: jadi beda besarannya?
P: nah itu kadang asal cepet aja e mbak. Nggak pake arah.
E: kan bisa aja anggapan kita selama ini salah li. Nah sekarang kita liatnya dari
segi Fisika. Hehe...
P: haha.. ia mbak.
E: masih ingat nggak kecepatan itu apa?
P: kecepatan itu, sek... ( berpikir) . Terus kalau kelajuan ?
E: kelajuan ini rumusnya apa ya? Haha...
P: tadi kelajuan itu besaran?
E: skalar. Kalau kecepatan?
P: vektor.
E: jarak tadi besaran apa?
P: jarak itu besaran skalar
E: waktu termasuk besaran?
P: sama
E: kecepatan tadi katamu . Masa skalar di bagi skalar hasilnya vektor? Jarak
kan skalar, waktu juga skalar. Tadi katamu kelajuan skalar. Jadi yang salah
yang mana ini?
P: berarti kebalik mbak
E: jadi gimana? Tadi kan kamu bilang kecepatan itu besaran vektor.
P: seharusnya kecepatan besaran skalar dong mbak.
E: oh gitu?
P: bingung e mbak
E: atau gini aja, jarak dengan perpindahan satuannya sama nggak?
P: beda. Sek sek... jarak. Gimana to mbak? Jarak dan perpindahan......
E: satuannya sama nggak?
P: sama mbak.
E: tapi jarak sama nggak dengan perpindahan?
P: nggak mbak. Nilainya beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
E: nah sekarang coba lihat yang ini. Kelajuan dan kecepatan. yang satu vektor,
yang satu skalar. Mbak kasih tau aja ya, keduanya ini satuannya sama.
Misalnya kita pake km/jam. Kecepatan satuannnya km/jam. Kelajuan
satuannya km/jam.
P: sek mbak. Kok kecepatan satuannya bukan m/s?
E: jadi gini li menurut standar Satuan Internasional satuannya m/s. Nah km/jam
bisa kamu ubah ke m/s. Bener nggak?
P : oh ia ding mbak.
E: Hm sekarang kembali ke konteks. Kecepatan tadi kamu bilang jarak dibagi
waktu. Satuannya ya udah pakai m/s. Kelajuan juga satuannya m/s. Jadi
keduanya sama nggak?
P: nggak
E: tadi kamu bilang kecepatan itu besaran vektor, kelajuan itu besaran skalar. Nah
yang bikin kecepatan itu jadi besaran vektor sebenarnya apa sih?
P: (tidak menjawab)
E: kalau kecepatan kan karena menurutmu tadi termasuk besaran vektor nah masa
skalar (jarak) dibagi skalar(waktu) hasilnya vektor?
P: harusnya besaran itu besaran skalar mbak. Soalnya skalar dibagi skalar.
E: berarti kecepatan sama dengan kelajuan dong?
P: ya mungkin
E: hahaha.... mbok jawab yang pasti to li. Kelajuan tadi besaran apa?
P: kelajuan tadi besaran skalar.
E: kecepatan besaran?
P: tadi vektor
E: terus sekarang sudah berubah jadi skalar. Berarti kelajuan sama dengan
kecepatan?
P: harusnya beda. Tapi nek aku nggarap kok sama ya?
E: coba lihat lagi jarak dan perpindahan. Jarak beasaran skalar, perpindahan
besaran vektor. Terus kelajuan termasuk skalar. Menurutmu kelajuan itu apa?
P: jarak di bagi waktu juga mbak. Karena satuannya sama
E: yo sekarang kita lihat yang kecepatan. Kecepatan kan tadi besaran vektor. Nah
sebenarnya bener nggak sih kecepatan itu jarak dibagai waktu? Gitu aja.
P: bener mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
E: coba kembali ke awal lagi. Perpindahan tadi besaran apa?
P: perpindahan besaran vektor
E: mungkin nggak kalau kecepatan itu besaran vektor?
P: nek dia ada perpindahan berarti dia vektor mbak
E: coba pakai soal yang kemarin aja. Andi mengelilingi tanah lapang berbentuk
persegi panjang dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Setelah
mengelilingi tanah lapang sebanyak dua kali, Andi kembali ke posisi semula.
Waktu tempuhnya 100 sekon. kecepatan rata-rata kamu jawabnya 2,8 m/s. Itu
dapat dari mana?
P: Cuma pakai rumus e.
E: kalau kelajuannya berapa?
P: sek mbak. Berarti sama no.
E: berarti kelajuan sama dengan kecepatan?
P: mungkin ia
E: nah kalau misalnya sama. Berarti yang di motor tadi bisa kelajuan bisa juga
kecepatan dong?
P: oh ia ya. Aduh mumet iki.
E: gini, kelajuan sama nggak dengan kecepatan?
P: nggak mbak
E: bedanya?
P: satunya besaran skalar satunya besaran vektor
E: besaran skalar yang mana?
P: nah itu, aku masih bingung disini. Haha...
E: yang di spidometer itu ada arahnya nggak?
P: nggak ada.
E: berarti itu besaran apa?
P: skalar
E: nah itu menunjukkan kelajuan apa kecepatan?
P: sek. Kalau aku jawabnya dari awal tadi kelajuan. Nggak ada arah.
E: berarti kelajuan besaran skalar, kecepatan besaran vektor. Gitu?
P: ia mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
E: kecepatan kok bisa jadi besaran vektor gimana?
P: Cuma logika e mbak. Nggak bisa jelasin. Haha... tapi kok rumusnya sama?
E: emang bener sama?
P: kalau yang kelajuan nggak tau rumusnya. Kalau kecepatan rumusnya itu.
E: jarak dan perpindahan yang besaran vektor yang mana?
P: perpindahan.
E: terus kalau kecepatan dan kelajuan yang vektor yang mana?
P: sek. Tadi kelajuan itu nggak ada arah. Berarti skalar.
E: nah kalau kecepatan vektor berarti seharusnya bukan jarak dibagi waktu dong?
P: hm ia
E: jadi harusnya gimana? Yang vektor jarak atau perpindahan?
P: perpindahan
E: jadi kecepatan harusnya gimana?
P: sek sek mbak. Berarti perpindahan dibagi waktu.
E: jadi persamaannya sama nggak?
P: beda.
E: berarti seharusnya gimana?
P: Kecepatan itu perpindahan dibagi waktu dan termasuk besaran vektor
E: kalau kelajuan?
P: jarak dibagi waktu
E: oh begitu. Perpindahan tadi apa?
P: perubahan posisi
E: lambangnya tadi apa?
P: 𝜟x, x2-x1
E: jadi kalau dirumuskan, kecepatan itu gimana?
P: (menulis) v =
E: kelajuannya?
P: s/t.
E: sekarang udah tau bedanya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
P: tau mbak
E: coba soal yang tadi. Andi mengelilingi persegi. Kecepatan rata-ratanya
harusnya berapa?
P: kecepatannya = . Perpindahannya nol.
E: hm. Berarti kecepatannya?
P: o ia, nol mbak
E: jadi yang 2,8 m/s itu harusnya apa?
P: kelajuan
E: sekarang udah tau bedanya?
P: ia tau mbak. Tapi nanti dalam keseharian pakainya kecepatan e mbak. Yang
motor tadi.
E: hahaha.... nggak apa-apa. Yang pentingkan kita yang sudah belajar Fisika tau
kalau itu salah. Haha...
P: ia sih mbak. Hahaha...
E: nah sekarang kita masuk ke percepatan. Percepatan itu apa sih?
P: percepatan itu a to?
E: ia
P: percepatan itu opo yo.
E: kalau kamu memiliki percepatan artinya apa itu?
P: kecepatan berubah mbak
E: jadi yang bener v atau 𝜟v?
P:berarti mbak.
E: oh gitu. Termasuk besaran skalar atau besaran vektor?
P: vektor mbak
E: coba soal yang kemarin. Percepatan mobil yang sedang di rem kamu jawab
tidak tentu. Kenapa?
P: yang ini nggak tau mbak aku
E: coba misalkan kamu mau berhenti di lampu merah. Kecepatan awalnya 60
km/jam. Terus ngerem sampai berhenti. Waktunya misalnya detik. Berarti
percepatannya berapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
P: . Berarti negatif mbak.
E: negatif itu sebenaranya menandakan apa?
P: menandakan kalau dia itu melambat.
E: nah sekarang langsung grafik aja.
P: aku nggak tau e mbak kalau grafik itu.
E: coba yang ini, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap kemudian direm.
Grafik kecepatan terhadap waktunya gimana?
P: B mbak.
E: kalau option D menunjukkan apa ini?
P: tetap terus cepet.
E: hmm. Sekarang coba yang ini. Sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah
utara. Setelah itu mobil tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah
selatan. Coba dianalisis satu-persatu. Diperlambat terus dipercepat.
P: yang D mbak
E: emang waktunya bisa negatif?
P: oh ia ding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
E: kalau melambat grafiknya gimana?
P: turun mbak
E: kalau dipercepat?
P: naik mbak. Berarti gini mbak
E: kecepatan tadi besaran apa?
P: vektor mbak
E: kalau berlawanan gimana jadinya?
P: minus mbak
E: jadi yang bener gimana?
P: oh berarti yang gini mbak
E: nah yang ini kalau grafik kecepatan terhadap waktu. Kalau kelajuan terhadap
waktu berarti gimana grafiknya?
P: yang ini mbak.
E: kenapa ?
P: karena kelajuan kan skalar mbak. Jadi nggak lihat arahnya
E: oh gitu. Sekarang coba yang ini benda di lemparkan ke atas dengan kecepatan
awal tertentu. Kalau dilemparkan keatas dipercepat atau diperlamabat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
P: diperlambat mbak
E: jadi grafiknya gimana?
P: turun mbak gini (option C)
E: kenapa kamu pilih A?
P: soalnya kemarin bingung mbak. Kok pake kecepatan awal tertentu gitu.
E: emang yang C kecepatan awalnya nol?
P: oh ia ding mbak.
E: nah gimana kalau benda dijatuhkan. Grafiknya gimana?
P: dipercepat. Ke atas berarti.
E: kecepatan kan besaran vektor. Nah yang tadi di lempar ke atas. Kecepatannya
masih di sumbu positif. Nah kalau dijatuhkan berartiberlawanan arah. Grafik
yang bener gimana?
P: ini mbak
E: kalau benda dijatuhkan ada kecepatan awalnya nggak?
P: ada mbak
E: (menjatuhkan pena)
E: yang kamu amat gimana? Ada kecepatan awal?
P: nggak mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
E: jadi harusnya grafiknya gimana?
P: berarti yang ini mbak
E: terus grafik kelajuan terhadap waktu grafiknya gimana?
P: gini mbak
E: oh begitu. Jadi udah paham bedanya?
P: ia mbak.
E: ya udah wawancara kita slesai. Makasih banyak ya li.
P: sama-sama mba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 6
Transkrip Wawancara Partisipan E
E: peneliti
W: partisipan
E: di kelas X pernah belajar gerak kan win?
W: ia mbak
E: kamu tau nggak gerak itu apa?
W: gerak itu kalau bendanya berpindah tempat
E: oh berarti kalau nggak berpindah tempat bukan gerak?
W: bukan gerak.
E: terus gimana kalau misalnya kamu dari rumah ke indomaret terus kembali ke
rumah lagi. Itu termasuk gerak nggak?
W: termasuk
E: berarti gerak itu bukan hanya posisinya berubah dong?
W: tapi setauku berpindah tempat sih mbak. Tapi mungkin ada yang lain
E: kan gini, kamu dari rumah ke indomaret terus balik ke rumah lagi. Kamu
dikatakan bergerak?
W: ia
E: nah terus berarti jawaban no 1 kemarin punyamu gimana? (sebuah benda
disebut bergerak jika: posisinya berubah) berarti kalau benda kembali ke titik
semula juga bener dong?
W: hmm.... (berpikir lama) berarti nggak. Tapi nggak mungkin jawabannya dua
ya mbak?
E: ya udah ini ditinggal dulu. Kita ke contoh aja. Misalnya kamu ke sekolah naik
motor dan kamu dikatakan bergerak terhadap rumah. Bener nggak?
W: ia bener
E: kalau terhadap sekolah bergerak nggak?
W: nggak. Kan dari rumah ke sekolah
E: tau nggak ― bergerak terhadap‖ itu maksudnya apa?
W: bergerak terhadap itu berarti dia meninggalkan, misalnya bergerak terhadap
rumah berarti dia menjauhi rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
E: berarti kalau kamu bergerak terhadap sekolah salah?
W: salah
E: kenapa?
W: kan itu yang mau dituju. Yang mau didekatkan
E: oh begitu. Coba dipikir lagi ― bergerak terhadap‖ itu apa sih maksudnya?
Emang Cuma boleh titik semula po?
W: hmm.... kalau bergerak terhadap itu setauku dia menjauhi.
E: gimana kalau misalnya ini soal nomor 2, mobil sedan digandeng mobil jeep
sedang melaju menuju bengkel. Pernyataan yang benar kamu pilih mobil jeep
bergerak terhadap rumah.
W: ia. Aku bingung yang ini soalnya nggak ada keterangan jeepnya itu ada di area
mana. Dia kan menuju bengkel.
E: kalau misalnya saya bilang mobilnya bergerak terahadap bengkel salah?
W: bisa dibilang. Kalau bergerak terhadap itu bukan hanya menjauhi tapi juga
mendekati itu bisa bener.
E: oh berarti ―bergerak terhadap‖ itu ada kemungkinan bergerak terhadap titik
yang didekati gitu?
W: ia mbak
E: bisa simpulkan apa dari situ? Gerak itu apa sih?
W: posisinya berubah.
E: apa lagi?
W: masih bingung mbak
E: ya udah coba contoh lagi. Pernyataan yang B: mobil sedan terhadap mobil jeep.
Bener nggak?
W: nggak. Mobil sedan kan digandeng sama mobil jeep. Berarti mobil jeepnya
bergerak terhadap mobil sedan.
E: berarti pernyataan C (mobil jeep bergerak terhadap mobil sedan) bener?
W: bener
E: emang mobil sedan dan mobil jeep saling menjauhi atau mendekati?
W: nggak juga. Kan menggandeng. Tapi kan mungkin mogok atau apa.
E: hahaha...... jangan mikir mogoknya dulu.
W: hehe... soalnya nggak ada keterangannya mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
E: kita menganggap keduanya nggak mogok sampai di bengkel. Jadi
pernyataannya bener?
W: bener
E: misalnya begini, kita kan ada di satu tempat ni. Terus saya berjalan ke gazebo
yg disana, ke tempat vendra. Saya dikatakan bergerak terhadap kamu. Bener
nggak?
W: ia
E: nah aku menjauhi kamu. Terus, aku dikatakan bergerak terhadap vendra bener
nggak?
W: bener juga (ragu-ragu)
E: jadi bergerak terhadap itu maksudnya apa?
W: kalau menjauhi.
E: kalau mendekati bisa nggak?
W: haha... aku masih bingung
E: sekarang pilih satu dulu aja. Menurutmu ―bergerak terhadap‖ itu menjauhi atau
mendekati?
W: menjauhi mbak
E: hm ok. Misalnya yang tadi kan kamu bilang mobil jeep bergerak terhadap
mobil sedan. Emang mobil jeep menjauhi mobil sedan?
W: nggak. Kan digandeng.
E: berarti bsa disebut gerak nggak itu?
W: nggak
E: nah sekarang yang ini, mobil sedan bergerak terhadap mobil jeep bener nggak?
W: nggak juga
E: kenapa?
W: karena bergandengan
E: Coba prnytaan berikutnya, sopir sedan bergerak terhadap mobil jeep. Bener
nggak?
W: nggak. Karena sopirnya didalam mobil
E: terus kalau sopir mobil jeep tidak bergerak terhadap rumah. Bener nggak?
W: salah. Kan sopirnya didalam mobil. Dia menjauhi rumah.
E: jadi harusnya pernyataan ini gimana yang bener?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
W: sopir mobil jeep bergerak terhadap rumah
E: oh gitu. Kalau saya bilang sopir mobil jeep bergerak terhadap bengkel bener
nggak?
W: nggak. Masih ragu kalau ini.
E: coba yang ini sebuah kereta yang sedang melaju dikatakan bergerak terhadap
stasiun
W: ia karena dia meninggalkan stasiun
E: ok. Misalnya kamu naik motor, kamu dikatakan bergerak terhadap motor bener
nggak?
W: nggak
E: kenapa?
W: soalnya aku tetap di motor itu
E: kalau gini, maya yang sedang duduk didalam bis yang berjalan dikatakan
bergerak terhadap bis. Bener nggak?
W: nggak. Hehe... (ragu-ragu)
E: Kenapa?
W: soalnya pernah dapat kasus soal itu tapi aku penasaran jawabannya.
E: bedanya ini sama kamu naik motor tadi apa? Motornya juga kan bergerak tadi.
W: oh nggak juga
E: hmm... dari contoh-contoh tadi sebenarnya gerak itu apa sih?
W: gerak itu berpindah tempat menjauhi posisi awal
E: selain itu?
W: e... (berpikir) memiliki percepatan kali ya?
E: atau gini, kamu kan tadi bilang menjauhi titik awal. Nah dalam gerak, titik
awal itu sebagai apanya?
W: v0. Haha...
E: haha... kita belum sampai kesana lho win.
W: apa ya? Titik awal itu... sebagai patokan kali.
E: sebagai patokan?
W: ia mbak.
E: oh gitu. Jadi gerak itu apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
W: gerak itu jika benda menjauhi posisi awal.
E: hmm.... tadi kan mobil bergerak dari rumah ke bengkel. Kalau mobil bergerak
terhadap rumah kamu bilang bener, kalau bergerak terhadap bengkel salah?
W: bener juga
E: kenapa bener?
W: ee...... ( berpikir lama dan tidak menjawab)
E: patokan yang kamu maksud cuma boleh titik awal?
W: nggak
E: berarti boleh titik akhir?
W: boleh
E: kenapa? Kok tadi katanya nggak boleh, sekarang boleh? Hehe...
W: karena tadi kan dari rumah menuju bengkel, terus dari bengkel menuju rumah
lagi mbak
E: belum sampe kesitu lho. Kita cuma liat konteks yang tadi. Mobilnya dari
rumah ke bengkel.
W: oh gitu.
E: jadi gimana? Kalau mobil bergerak terhadap bengkel salah atau bener?
W: salah. Ia salah.
E: oh berarti patokan yang kamu maksud hanya terhadap titik awal?
W: ia mbak. Hanya titik awal.
E: hmm. Gerak tadi apa?
W: gerak itu kalau benda dari titik awal. Benda bergerak menjauhi titik awal.
E: yang berubah apanya itu?
W: tempat. Posisinya.
E: berarti perubahan posisi?
W: ia mbak.
E: kamu tau kalau posisinya berubah itu gimana?
W: karena dia bergerak menjauhi otomatis dia posisinya berubah
E: berarti kita tau dia berpindah hanya jika dia menjauhi titik awal?
W: ia terus ada jaraknya juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
E: misalnya gini posisi kamu sekarang di titik A. Terus kamu berpindah ke titik
B. Gerak itu kan perubahan posisi. Kamu tau posisinya berubah tadi kalau apa?
W: bergerak menjauhi
E: misalnya ditinjau dari titik B, kamu bisa dikatakan mengalami perubahan posisi
nggak?
W: hmm..... (bingung)
E: misalnya nih, ada yang nunggu kamu di titik B, menurut orang yang di titik B
kamu berpindah posisi nggak?
W: ia berpindah
E: berarti gerak bisa ditinjau dari titi A dan titik B?
W: ia bisa mbak
E: berarti kalau kalau ditinjau dengan titik yang dituju termasuk gerak nggak?
W: hehehe... ia termasuk mbak.
E: coba kita kembali ke contoh tadi. Kamu dari rumah ke bengkel. Kamu
dikatakan bergerak terahadap bengkel bener nggak?
W: ia bener mbak.
E: jadi gerak itu apa?
W: gerak itu perpindahan posisi menjauhi titik awal dan mendekati titik akhir
E: patokannya boleh dua-duanya atau bergerak terhadap titik awal aja?
W: boleh dua mbak
E: jadi gerak itu selain perubahan posisi, punya apa?
W: punya patokan.
E: berarti gerak itu apa?
W: gerak itu ada perubahan posisi dan punya titik patokan
E: besaran yang kamu tau dalam gerak apa aja?
W: jarak, waktu, kecepatan mungkin.
E: kalo perpindahan pernah denger gak?
W: ia
E: perpindahan itu apa?
W: berubah posisi
E: perpindahan sama gak dengan jarak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
W: beda
E: bedanya ap?
W: kalo perpindahan bendanya berpindah tempat, kalo jarak itu apanya ya?
Tempuhnya
E: kita langsung soal aja ya. Misalnya kamu sekarang ada di titik X trus bergerak
ke titik Y kemudian kembali ke titik. Titik X dan titik Y terpisah sejauh 2m .
Jaraknya berapa? Perpindahannya berapa?
W: jaraknya 4 m
E: perpindahannya?
W: perpindahannya 2m
E: perpindahan tadia apa?
W: perubahan tempat
E: tempat awalnya mana?
W: di X
E: trus tempat akhirnya?
W: di Y
E: kan tadi kembali ke X lagi
W: oh... berarti perpindahannya nol
E: coba yang ini mobil bergerak ke arah utara sejauh 3 km, kemudian membelok
kearah timur sejauh 4 km. Jaraknya berapa? Perpindahnnya berapa?
W: perpindahnnya 5
E: 5 dari mana?
W: kan ini tarik garis miring mbak. Pake phytagoras
E: oh gitu. Kenapa harus yang miringnya?
W: karena posisi awal sama posisi akhirnya mbak.
E: jadi bisa simpulkan gak apa bedanya jarak dan perpindahan?
W: kalo jarak itu totalnya yang ditempuh. Kalo perpindahan itu letak posisi awal
menuju posisi akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
E: oh. Selain itu apa lagi?
W: setauku itu aja mbak
E: coba soal yang tadi. Kamu bergerak dari titik X- ke Y- ke X lagi. Kok
perpindahannya bisa nol itu kenapa gitu lho.
W: soalnya kan tadi dari posisi awal ke posisi akhir trus dari posisi akhir kembali
ke posisi awal lagi
E: trus emang kenapa kalo kembali ke posisi awal? yang dipertimbangkan
apanya?
W: kan balik ke posisi semulanya
E: coba dilihat satu persatu. Dari X ke Y perpindahnnya berapa?
W: 2
E: trus dari Y ke X perpindahnnya berapa?
W: 2
E: trus kok bisa jadi nol? Duanya itu kemana?
W: oh... arahnya
E: jadi yang membedakan perpindahan dengan jarak itu apa?
W: kalo jarak itu tidak memperdulikan arahnya
E: kamu pernah belajar tentang besaran skalar dan besaran vektor?
W: pernah tapi lupa mbak. Hehehe...
E: lupa sama skali po?
W: vektor itu yang pakai arah.
E: selain punya arah, besaran vektor punya apa lagi?
W: punya resultan
E: apa lagi?
W: lupa e mbak.
E: trus kalo besaran skalar?
W: lupa total mbak
E: mbak kasih contoh ya, besaran skalar itu contohnya waktu, besaran vektor itu
contohnya gaya. Tau nggak bedanya?
W: iya
E: apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
W: yang termasuk vektor perpindahan
E: kalo jarak besaran apa?
W: skalar
E: oh...jadi mbak ngasih tau aja ya. Besaran skalar itu besaran yang hanya
memiliki nilai saja. Sedangkan besaran vektor adalah selain punya nilai punya
arah juga. Ngerti gak?
W: W: ia
E: Jadi yang besaran skalar tadi yang mana?
W: jarak
E: trus kalo perpindahan besaran apa?
W: vektor
E: nah sekarang kita pindah topik. Misalnya kamu naik motor nih trus di
spidometer itu kan ada jarum yang naik turun. Misalnya jarumnya ituu
menunjuk ke angka 40. Angka itu menunjukkan apa?
W: kecepatan yang ditempuh kita
E: oh gitu. Kamu pernah denger tentang kelajuan gak?
W: pernah
E: kelajuan sama gak dengan kecepatan? dari kata dasar laju dan cepat.
W: beda
E: bedanya apa?
W: kalo laju itu posisi dia sedang melaju. kalo kecepatan itu berarti jarak per
waktu yang ditempuh
E: kecepatan itu persamaannya gimana?
W: kecepatan rumusnya km/jam
E: itu satuannya. Rumusnya gimana?
W: oh ia. m/s
E: rumus lho bukan satuan
W: oh v =
E: meter itu satuan dari apa?
W: dari jarak
E: kalo sekon satuan dari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
W: satuan dari waktu
E: berarti kecepatan itu apa?
W: jarak per waktu
E: kalo kelajuan?
W: nah itu bingung
E: coba laju itu apa?
W: kelajuan saat dia berjalan
E: persamaannya gimana?
W: kayaknya gak beda jauh sama kecepatan cuma ada .....
E: ada apanya?
W: lupa e mbak
E: tadi udah tau kan besaran skalar dan besaran vektor. Dari antara kelajuan dan
kecepatan yang besaran vektor yang mana?
W: besaran vektor itu kelajuan
E: berarti kecepatan itu termasuk skalar?
W: ia
E: coba kita lihat kata dasaranya. Laju dan cepat. Seberapa laju dan seberapa
cepat. Sama gak?
W: masih ragu e mbak. Sama mungkin
E: laju itu rumusnya gimana?
W: hmmm........ (berpikir) a = v per.....
E: kelajuan itu lambangnya v juga kok win.
W: nggak tau e mbak. Lupa.
E: jadi yang vektor tadi yang mana?
W: kecepatan
E: yang skalar?
W: kelajuan
E: trus angka 40 yang di spidometer tadi apa?
W: kelajuan
E: kelajuan tadi besaran apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
W: lho tadi katanya skalar. Jadi yang bener yang mana ?
E: hehe... skalar
W: hah... skalar ato vektor?
E: kayaknya diawal tadi kamu bilang besaran vektor itu yang kelajuan deh.
W: hehe... kebalik berarti mbak
E: jadi yang besaran vektor yang mana?
W: besaran vektor itu yang kelajuan, besaran skalar itu yang kecepatan
E: nah yang dispidometer itu kamu bilang tadi kelajuan. Kalo kelajuan itu
termasuk besaran vektor bener gak?
W: nggak
E: berarti yang termasuk besaran vektor yang mana?
W: kecepatan
E: hmm. Persamaan kecepatan tadi apa?
W: jarak per waktu
E: jarak tadi termasuk besaran apa?
W: jarak besaran skalar
E: waktu besaran apa?
W: skalar juga
E: jadi skalar dibagi skalar bisa jadi vektor?
W: hmm.... (berpikir lama)
E: bener gak kecepatan itu jarak dibagi waktu?
W: ia bener
E: tapi kok skalar dibagi skalar hasilnya bisa vektor?
W: hasilnya skalar. Berarti kecepatan itu termasuk skalar bukan vektor
E: berarti kecepatan itu besaran skalar?
W: ia
E: trus yang dimotor tadi katanya kelajuan. Jadi gimana?
W: berarti kelajuan juga skalar. Aduh... aku bingung
E: haha.... jadi kuncinya dari antara kelajuan dan kecepatan itu ada satu yang
termasuk besaran vektor. Jadi gimana? Ato gini aja, yang dimotor itu apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
W: aku nggak tau bedanya kelajuan sama kecepatan itu apa?
E: hahaha... makanya mbak bertanya-tanya biar nanti kamu tau bedanya
W: tapi gak nemu mbak. Haha... hmm kalo dimotor itu kelajuan
E: oh berarti kelajuan itu itu termasuk besaran?
W: skalar
E: berarti keepatan vektor dong harusnya?
W: harusnya ia
E: ok. Tadi kan ada jarak dan perpindahan. Jarak itu besaran skalar, perpindahan
itu besaran vektor. Coba lihat bedanya jarak sama perpindahan. Kadang kan
orang salah ngerti kalo jarak itu sama dengan perpindahan. Padahal kan kalo
perpindahan itu perhatikan arahnya juga. Nah sekarang, kecepatan kan tadi
kamu bilang termasuk besaran vektor. Jadi seharusnya kecepatan itu rumusnya
gimana? Bener gak sih kalo kecepatan itu jarak dibagi waktu?
W: bener
E: jarak satuannya apa?
W: meter
E: perpindahan satuannya apa?
W: meter juga
E: keduanya sama gak?
W: gak
E: trus kalo kecepatan satuannya m/s, kelajuan juga satuannya meter/sekon. nah
tadi kan kamu bilang kecepatan itu besaran vektor. Jadi kecepatan itu harusnya
apa dibagi apa?
W: jarak per waktu
E: kecepatan kan satuannya meter per sekon. kelajuan itu satuannya meter per
sekon juga jadi meter per sekon utk kecepatan ini dari mana? Trus meter per
sekon untuk kelajuan ini dari mana? Patokannya tadi kecepatan itu besaran
vektor, kelajuan itu besaran skalar.
W: ohhh itu mbak kalo kecepatan itu dari perpindahan per waktu
E: kalo kelajuan?
W: jarak per waktu
E: oh.. jadi yang besaran vektor yang mana?
W: yang kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
E: kalo besaran skalar yang mana?
W: kelajuan
E: coba soal yang ini Andi mengelilingi tanah lapang berbentuk persegi panjang
dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Setelah mengelilingi tanah lapang
sebanyak dua kali, andi kembali ke posisi semula. Kalo waktu tempuh 100
sekon kecepatannya berapa?
W: keliling persegi dikali dua putaran dibagi waktunya
E: kecepatan tadi apa?
W: jarak per waktu
E: lho... kok kembali lagi
W: eh perpidahan per waktu
E: trus ini perpindahannya berapa?
W: nol mbak
E: berarti kecepatan rata-ratanya berapa?
W: nol
E: kelajuannya berapa?
W: jarak dianya berputar dua kali keliling dibagi waktu
E: jaraknya berapa itu?
W: (menghitung keliling) 280 meter mbak
E: jadi kelajuannya berapa?
W: 2,8 m/s
E: udah tau bedanya?
W: udah mbak
E: tadi kamu udah singgung-singgung tentang percepatan. Tau gak percepatan itu
apa?
W: percepatan itu kecepatan rata-rata
E: dipercepat artinya apa?
W: ee.....
E: misalnya kamu naik motor dari kecepatan 0 km/jam sampe 60 km/jam.
Motornya kan dipercepat. Jadi percepatan itu apa?
W: dua kali kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
E: percepatan itu yang berubah apanya?
W: kecepatannya
E: jadi percepatan itu apa?
W: percepatan itu perubahan kecepatan
E: waktunya diperhitungkan gak?
W: ia.
E: Jadi percepatan itu apa?
W: perubahan kecepatan per waktunya
E: kalo dirumuskan gimana itu?
W: a =
E: perubahan kecepatan itu v2 po?
W: eee.....( berpikir lama)
E: perubahan itu lambangnya 𝜟. kalo perubahan kecepatan gimana jadinya?
W: ohh... a =
E: hmmm jadi percepatan itu termasuk besaran apa?
W: termasuk besaran vektor
E: kenapa besaran vektor?
W: karena kecepatan besaran vektor waktu besaran skalar. Jadi percepatan itu
termasuk besaran vektor
E: yang artinya selain punya nilai dia punya apa?
W: punya arah
E: coba soal aja ya. Sebuah mobil mula-mula dalam keadaan diam, lalu bergerak
dengan percepatan tetap. Setelah bergerak 5 detik, kecepatannya menjadi 36
km/jam.
W: (sambil menulis) v1 = 0, v2 = 36 m/s, t = 5 s.
E: percepatannya berapa?
W: a = = = 36/5 m/s
E: gimana kalo misalnya mobil pas mau sampai di lampu merah kan harus
berhenti tu. Awalnya mobil bergerak dengan kecepatan 30 m/s. Trus pas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
hampir dilampu merah mobilnya ngerem sampe berhenti. Kalo berhenti
kecepatannya berapa?
W: kecepatannya nol
E: kalo waktunya 10 sekon percepatannya berapa?
W: percepatannya 10 eh 3
E: ditulis aja gak apa-apa. Kok kamu kelihatan bingung?
W: kan a = = = -3
E: -3 itu artinya apa?
W: mobilnya ngerem
E: kecepatannya gimana?
W: kecepatannya nol
E: perubahan kecepatannya gimana?
W: kecepatannya berkurang. Melambat.
E: sekarang kita masuk ke grafik ya. Grafik yang menunjukkan sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan tetap kemudian direm sehingga mengalami
perlambatan gimana?
E: kalo kecepatan tetap grafiknya gimana?
W: stabil
E: trus kalo ngerem?
W: mendekati waktu
E: yang turun itu v lho. Mendekati waktu itu gimana maksudnya?
W: haha.. mendekati nol mbak
(menggambar)
E: coba yang ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kecepatan awalnya berapa?
W: nol
E: Kecepatan saat t = 5 s
W: 50 m/s
E: percepatannya berapa?
W: percepatannya….
E: coba pakai persamaan yang tadi
W: a = = = 10 mbak
E: sekarang misalnya sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah utara.
Diperlambat tadi grafiknya gimana?
W: gini
E: lho lho… coba grafik lihat yang sebelumnya
W: bingung mbak kalo yang tadi kan dia stabil dulu baru melambat
E: haha… coba kalo stabilnya dihilangkan jadinya gimana?
W: oh gini mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
E: hmm. Trus setelah itu mobil tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah
selatan.
W: berarti grafiknya naik
E: kecepatan tadi besaran apa?
W: kecepatan besaran vector
E: selain punya nilai, punya apa?
W: arahnya
E: ini kan tadi berlawanan arah. Awalnya ke utara trus berbalik ke selatan. Grafik
kecepatan terhadap waktunya gimana?
W: grafiknya turun lalu berlawanan
E: tadi ke arah utara dulu. Kecepatannya masih ada di sumbu v dan t positif. Nah
kalo berlawanan arah v nya gimana?
W: kecepatannya negatif
E: kalo di grafik yang kecepatannya negatif gimana?
W: kearah selatan
E: jadi harusnya gimana grafiknya?
W: (berpikir)
E: mobilnya dipercepat tapi ke arah selatan
W: gini mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
E: oh begitu. Nah yang ini kan grafik kecepatan terhadap waktu. Kalo grafik
kelajuan terhadap waktunya gimana?
W: gini mbak
E: sekarang gimana kalo benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal
tertentu. Kalo dilemparkan kea atas kitu bendanya dipercepat ato diperlambat?
W: diperlambat.
E: grafiknya gimana?
W:
E: gimana kalo benda dijatuhkan. Dipercepat atau diperlambat?
W: dipercepat
E: grafiknya gimana?
W: gini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
E: kalo dilemparkan ke atas tadi kan v masih di sumbu positif. Kalo berlawan
gimana? Yang ini kan benda dijatuhkan dari atas
W: masih bingung mbak
E: gini, kalo berlawanan arah itu yang negative apanya?
W: kecepatannya
E: jadi kalo dijatuhakan dari aas grafiknya gimana?
W: oh gini mbak
E: oh begitu. Gimana kalo misalnya kelereng dijatuhkan grafik kelajuan terhadap
waktunya gimana?
W: dijatuhkan ya mbak?
E: ia. Kalo dijatuhkan kelerengnya dipercepata atau diperlambat?
W: dipercepat
E: jadi grafik kelajuan terhadap waktunya gimana?
W: gini mbak
E: oh gitu. Sekarang udah paham bedanya kelajuan dan kecepatan?
W: udah mbak
E: ok. Makasih win. Wawancara kita selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 7
Transkrip Wanwancara Partisipan F
E: Peneliti
G: Galih
E: pernah belajar tentang gerak lurus kan?
G: pernah mbak.
E: menurut kamu gerak itu apa?
G: gerak itu proses perpindahan suatu benda
E: berarti gerak itu perpindahan?
G: ia mbak
E: berarti kalau nggak berpindah bukan gerak?
G: bukan
E: coba pakai contoh. Misalnya motor dari titik A menuju titik B kemudian
kembali ke titik A lagi. termasuk gerak nggak?
G: ia mbak
E: katanya tadi benda yang bergerak mengalami perpindahan. Motornya
berpindah nggak?
G: nggak e
E: berarti ini termasuk gerak atau bukan?
G: sebenarnya salah tadi pengertiannya.
E: salahnya kenapa?
G: gerak itu perpindahan benda terhadap benda yang disekitarnya.
E: maksudnya gimana?
G: benda itu dinyatakan bergerak jika benda-benda yang disekitarnya tidak
bergerak. Aduh.. nyusun kata-katanya susah e.
E: coba kita lihat soal yang tadi ya. Sebuah mobil sedan digandeng mobil jeep
sedang melaju menuju bengkel (soal pretest nomor 2). Pernyataan yag benar
kamu pilih yang A (jeep bergerak terhadap rumah). Kenapa pilih yang A?
G: ya karena bergerak terhadap benda sekitarnya.
E: kalau misalnya mbak bilang mobiol jeep bergerak terhadap bengkel bener
nggak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
G: sebenarnya benar sih kan kita nggak tau di sekitar mobil itu ada rumah atau
bengkel.
E: misalnya tadi mobil bergerak dari rumah ke bengkel lho. Titik yang dituju
adalah bengkel. Jadi mobil bergerak terhadap bengkel nggak?
G: nggak mbak.
E: bendanya bergerak terhadap titik yang ditinggalkan atau terhadap titik yang
dituju?
G: bergerak terhadap titik yang ditinggalkan
E: berarti bergerak terhadap bengkel salah?
G: bingung e aku.
E: gini aja, misalnya kamu ada didalam mobil terus dibengkel ada yang nunggu
kamu. Menurut orang ini kamu bergerak nggak?
G: ia kalau menurut orang ini (orang di bengkel) mbak
E: berarti bisa nggak dilihat dari titik ini juga?
G: oh bisa bisa
E: berarti bergerak terhadap rumah bisa terhadap bengkel juga bisa?
G: bisa mbak
E: bisa simpulkan apa dari situ? Mobil kan bergerak terhadap rumah dan mobil
juga bisa dikatakan bergerak terhadap bengkel. Arti dari kata ―bergerak
terhadap‖ itu apa sih?
G: sudut pandang mbak. Haha...
E: hahaha.. kita lanjut aja ya. Pernah dengar tentang jarak dan perpindahan?
G: pernah
E: bedanya apa?
G: kalau jarak itu rata-ratanya. Aduh bingung jelasinnya mbak
E: coba yang ini aja, benda dari titik a menuju titik B kemudian ke titik A lagi. A
dan B terpisah sejauh 2 m. Jaraknya berapa, perpindahannya berapa?
G: jaraknya 4 m. Perpindahannya nol.
E: oh... pernah belajar tentang besaran vektor dan besaran skalar?
G: pernah
E: besaran vektor itu apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
G: besaran vektor itu yang mempunyai arah dan nilai. Besaran skalar itu besaran
yang memilki nilai saja
E: nah dari antara jarak dan perpindahan yang termasuk besaran vektor yang
mana?
G: perpindahan
E: kenapa?
G: ya karena memiliki arah.
E: nah dari soal yang tadi perpindahannya kok bisa nol kenapa? Dari anak panah
itu bisa menjelaskan nggak? Kan ada dua anak panah yang panjangnya sama.
G: karena arahnya berbalik.
E: jadi nol itu dari mana?
G: dua dikurang dua mbak.
E: kenapa dikurang?
G: karena arahnya berlawanan.
E: coba soal yang lain ya. Benda bergerak dari titik A kemudian ke titik B lalu ke
titik C. Jaraknya berapa perpindahannya berapa?
G: jaraknya 6 perpindahannya 2
E: kenapa bukan -2?
G: karena perpindahan itu dari titik awal ke titik akhir.
E: hm. Awalnya kan dititik nol. Akhirnya dimana?
G: di -2
E:terus kenapa kamu jawab perpindahannya 2?
G: karena jarak dari A ke C 2 m.
E: minus ini menunjukkan apa?
G: menunjukkan kalau benda arahnya ke kiri
E: oh gitu. Kamu pernah belajar kelajuan?
G: pernah tapi lupa
E: oh... kelajuan sama nggak dengan kecepatan
G: nggak tau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
E: kemarin kan ada soal angka yang ditunjuk jarum pada spidometer
menunjukkan apa. Kamu jawabnya menunjukkan kecepatan. nah kecepatan itu
termasuk besaran skalar atau besaran vektor?
G: skalar mbak
E: berarti kelajuan besaran vektor?
G: nggak tau mbak. Nggak tau kelajuan itu apa.
E: gini aja, mbak kasih tau kuncinya ya. Keduanya itu lambangnya sama
satuannya juga sama. Ada yang besaran skalar, ada yang besaran vektor. Tadi
kamu bilang kecepatan itu besaran skalar. Berarti kelajuan besaran vektor?
G: ia mbak
E: kecepatan itu persamaannya gimana?
G: kecepatan itu jarak per waktu
E: kalau kelajuan?
G: ya sama karena satuannya sama.
E: jarak tadi besaran apa?
G: jarak itu skalar
E: waktu besaran apa?
G: skalar
E: kecepatan tadi jarak per waktu dan termasuk besaran skalar. Skalar bagi skalar
hasilnya harusnya skalar. Terus kalau kelajuan kamu bilang tadi besaran
vektor. nah gimana itu?
G: hehehe... ia ya.
E: jadi gimana?
G: berarti kelajuan skalar juga
E: tadi kan kuncinya ada salah satu yang besaran vektor. yang vektor yang mana?
G: kelajuan mbak
E: vektornya itu dari mana?
G: perpindahan mbak
E: berarti kelajuan itu perpindahan per waktu?
G: ia mbak
E: oh begitu. Tau nggak percepatan itu apa?
G: perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
E: percepatan itu besaran apa?
G: besaran vektor mbak
E: kalau percepatan termasuk vektor berarti kecepatan itu besaran skalar atau
besaran vektor?
G: vektor mbak.
E: yang kamu jawab tadi udah bener belum?
G: yang tadi kebalik mbak.
E: jadi yang vektor yang mana?
G: kecepatan mbak.
E: persamaanya gimana?
G: perpindahan dibagi waktu
E: kalo kelajuan?
G: jarak per waktu.
E: jadi angka yang ditunjuk jarum pada spidometer menunjukkan apa?
G: kelajuan mbak.
E: coba langsung soal ya. Andi mengelilingi tanah lapang berbentuk persegi
panjang dengan panjang 50 meter dan lebar 20 meter. Setelah mengelilingi
tanah lapang sebanyak dua kali, andi kembali ke posisi semula. Jika waktu
tempuh 100 sekon kecepatan rata-ratanya berapa?
G: 2,8 mbak
E: kecepatan tadi besaran apa?
G: vektor mbak
E: kalo kembali ke titik semula ada perpindahan nggak?
G: nggak mbak
E: jadi kecepatannya berapa?
G: nol mbak
E: kelajuannya berapa?
G: 2,8 m/s.
E: kita masuk grafik ya. Grafik yang menunjukkan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan tetap kemudian direm sehingga mengalami perlambatan kamu pilih
option B. Kenapa pilih yang ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
G: karena kecepatannya tetap dulu terus mobilnya ngerem maka kecepatannya
menurun
E: coba yang ini. Sebuah mobil bergerak diperlambat ke arah utara. Setelah itu
mobil tersebut langsung berbalik dan dipercepat ke arah selatan. Grafik
kecepatan terhadap waktunya seperti ini (jawaban pretest)
Kecepatan tadi termasuk besaran apa?
G: vektor mbak.
E: kalau berbalik arah berarti kecepatannya gimana?
G: negatif mbak.
E: jawabanmu udah bener belum?
G: belum mbak
E: jadi yang bener grafiknya gimana?
G: gini mbak
E: (menggambar sumbu kartesian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
gambarmu yang negatif itu apanya?
G: waktunya
E: waktunya bisa negatif juga?
G: itu salah mbak. Harusnya yang ini :
E: kalau grafik kelajuan terhadap waktunya gimana?
G: gini mbak
E: ok lih wawancaranya udah selesai. Makasih banyak ya...
G: sama-sama mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related