Skenario 9 •Seorang laki-laki umur 21 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar gula darah yang tinggi, glukosuria dan ketonuria. Dokter mendiagnosanya sebagai diabetes melitus.
Rumusan Masalah •Seorang laki-laki umur 21 tahun kadar gulanya tinggi, glukosuria dan ketonuria.
Hipotesis •Seorang laki-laki berusia 21 tahun didiagnosa diabetes melitus.
Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis
♪ Menguraikan glukosa piruvat (dalam aerob) laktat (anaerob) untuk menghasilkan energi
♪ Terjadi di sitosol
glikogenesis
Glikogenesis : setelah makan Glikogenesis : puasa/lapar
Pembentukan glikogen memerlukan 3 enzim :
1. Enzim UDP-glukosa pirofosforilase2. Enzim glikogen sintase3. Enzim percabangan
glikogenolisis
Enzim yang berperan :
1. Fosforilase : enzim regulator2. Glukan transferase : memindahkan 3
segmen glukosa ke rantai lurus yang berdekatan
3. Debranching enzyme : menghidrolisis tempat percabangan
HMP shunt
Merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa, melalui dehidrogenase dengan NADP sebagai aseptor H
Terjadi di sitosol, tidak menghasilkan ATP
glikoneogenesis
Merupakan reaksi pembentukan KH dari senyawa yang bukan KH
Tujuannya untuk menyediakan glukosa di dalam tubuh bila kekurangan
Mekanisme glukoneogenesis digunakan untuk membersihkan darah dari hasil metabolisme di jaringan.
Ketosis
Degradasi asam lemak → Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hanya mengunakan sedikit asetil KoA → akibatnya sisa asetil KoA berkondensasi membentuk Asam Asetoasetat
Ketosis terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat dalam asupan makannya → kekurangan oksaloasetat
Jika Oksaloasetat menurun → maka terjadi penumpukan Asetil KoA didalam aliran darah → jadi badan keton → keadaan ini disebut KETOSIS
Badan keton merupakan racun bagi otak → mengakibatkan Coma, karena sering terjadi pada penderita DM → disebut Koma Diabetikum
Hormon yang berperan
Insulin Insulin mempermudah masuknya glukosa ke
dalam sebagian sel Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan
glikogen dari glukosa, baik di otot maupun di hati Insulin merangsang glikogenolisis, penguraian
glikogen menjadi glukosa. Insulin selanjutnya menurunkan pengeluaran
glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis, perubahan asam amino menjadi glukosa di hati.
Hormon yang berperan
Glukagon Efek keseluruhan glukagon pada
metabolisme karbohidrat timbul akibat peningkatan pembentukan dan pengeluaran glukosa oleh hati sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Glukagon menimbulkan efek hiperglikemik dengan menurunkan sintesis glikogen, meningkatkan glikogenolisis dan merangsang glukoneogenesis.
Hormon yang berperan
Kortisol Hormon ini menghambat penyerapan dan
penggunaan glukosa oleh banyak jaringan, kecuali otak. Karena otak menggunakan bahan bakar hanya dari glukosa.
Epinefrin epinefrin meningkatkan kadar glukosa
darah melalui beberapa mekanisme yang berlainan. Hormon ini merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati.
Kesimpulan
Epinefrin meningkatkan kadar glukosa darah melalui beberapa mekanisme yang berlainan. Hormon ini merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati, yang akan mengacu pada penguraian simpanan glikogen menjadi glukosa yang kemudian dibebaskan ke dalam darah.
Epinefrin juga merangsang glikogenolisis di otot rangka. Epinefrin dan sistem simpatis juga memiliki efek hiperglikemik dengan menghambat sekresi insulin, hormon pankreas terutama berperan menurunkan kadar gula dari darah, dan dengan merangsang glukagon, hormon pankreas lainnya yang meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis hati sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Top Related