Download - SIS Miob Proposal

Transcript

SISTEM MANAJEMEN INFORMASI OBJEK PAJAK (SISMIOP)

PAJAK DAERAH KABUPATEN GARUT

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET(DPPKA)

KABUPATEN GARUT

LATAR BELAKANG

Berlakunya UU No 28 Tahun 2009, sebagai pengganti dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 menandai momentum penting pemberian otonomi yang seluas-luasnya dalam bidang ekonomi dan fiskal kepada Kabupaten/Kota

Setidaknya diperlukan infrastruktur penting yang harus dipersiapkan daerah yakni infrastruktur legal dan non legal

Salah satu perangkat legal hukum yang sudah disiapkan Kabupaten Garut adalah dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah.

infrastruktur non legal dalam rangka melaksanakan pemungutan pajak daerah tersebut adalah berupa keberadaan basis data obyek pajak yang akurat dan up to date mutlak harus dimiliki oleh Dinas Pendapatan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Kabupaten Garut, dalam rangka tertib pajak dan juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Dalam rangka pengelolaan dan pemutakhiran data Pajak Daerah maka Pemerintah Daerah Kabupaten Garut merencanakan kegiatan untuk melakukan pendataan objek pajak beserta penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)

TUJUAN1. Memperoleh data pajak daerah lainnya yang lengkap, akurat dan

mutakhir, berupa data registrasi pajak daerah lainnya dan peta-peta sebaran lokasi pajak daerah lainnya. Dimana Pajak Daerah Lainnya berdasarkan Peraturan Daerah nomor 12 Tahun 2012 tentang terdiri atas:a. Restoran;b. Hotel;c. Hiburan;d. Reklame;e. Air Tanah;f. Minerba;g. BPHTB;h. Penangkaran Sarang Burung Walet;i. Penerangan Jalan; danj. Perparkiran.

2. Terinstalasinya software/aplikasi database

SASARAN

Sasaran yang ingin di capai adalah:1. Data tersebut akan dikelola dengan Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak (SISMIOP) dan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan data yang lengkap, akurat dan mutakhir

2. Menyempurnakan basis data Objek Pajak Daerah lainnya di wilayah pelaksanaan pekerjaan

3. Meningkatkan penerimaan daerah di bidang Pajak Daerah dari wilayah pelakasanaan pekerjaan

4. Meningkatkan tertib administrasi5. Peningkatan pelayanan kepada Wajib Pajak6. Memperoleh titik koordinat objek Pajak Daerah di wilayah pelaksanaan

pekerjaan7. Terjadinya pengalihan pengetahuan (Knowledge Transfer) dari sistem

aplikasi yang terpasang kepada admin yang ditunjuk oleh pengguna jasa.

DASAR HUKUM:

1. Undang-Undang No.18 Tahun 1997 yang disempurnakan lagi Undang- Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2. Peraturan Pemerintah No. 65 dan No. 66 Tahun 2001 tentang Aturan Pelaksanaan dari Undang-Undang No.18 Tahun 1997 dan Undang- Undang No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang Undang Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 43 tahun 1999 tentang tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-15/PJ/2002 tentang Tata Cara dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2002 tentang Penetapatan Besarnya Nilai Jual Kena Pajak untuk Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan.

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.9. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah10. Keputusan Menteri Keuangan :15/PMK.03/2012 tentang Penata Usahaan dan Pemindahbukuan

Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untuk Pertambangan Minyak Bumi, Gas Bumi dan Panas Bumi.

11. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-161/PJ/2012 tentang Penunjukan Kantor Pelayanan pajak yang Mengadministrasikan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untuk Pertambangan Minyak Bumi, Gas Bumi dan Panas Bumi.

12. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2012 tentang Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untuk Pertambangan Minyak Bumi, Gas Bumi dan Panas Bumi.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

RUANG LINGKUP KEGIATAN

PAJAK DAERAH

1. RESTORAN

2. HOTEL

3. HIBURAN

4. REKLAME

5. AIR TANAH

6. MINERBA

7. BPHTB

8. WALET

9. PAJAK PENERANGAN JALAN

10. PARKIR

1. Persiapanpenajaman tujuan, sasaran pekerjaan serta keluaran yang akan dihasilkan, dibahas dan disepakati bersama dengan pemberi pekerjaan, juga meliputi penyempurnaan metodologi yang digunakan dan rencana kerja konsultan yang akan dilakukan.Dalam tahapan ini juga dirumuskan rencana pengumpulan data yang akan dilakukan, baik yang berkaitan dengan survei data primer maupun sekunder yang dibutuhkan oleh konsultan.Pembentukan, Pemeliharaan Basis Data SISMIOP dan Software

2. Persiapan2.1. Penyiapan peta lokasi yang ada2.2. Koordinasi dengan KPP Pratama dan Kantor Desa setempat2.3. Penyuluhan/sosialisasi2.4. Mobilisasi dan Demobilisasi2.2. Pekerjaan Lapangan

3. Pendataan Objek & Subjek Pajak Daerah Lainnya4. Pekerjaan Kantor

4.1. Perekaman Data dan Pencetakan Daftar Hasil Rekaman4.2. Validasi Data4.3. Penyiapan Peta 4.4. Memasukan Data

5. Pekerjaan Pengadaan Software/Aplikasi Komputer), Instalasi dan Knowladge Transfer5.1. Pengadaan Software/Aplikasi Komputer 5.2. Instalasi Software/Program5.3.Knowledge Transfer/pelatihan kepada admin yang ditunjuk

oleh pengguna jasa

METODOLOGI KEGIATAN

Muatan data dan informasi yang harus didapatkan di lapangan, sebagai berikut:

1. Data Sekunder: Beberapa data sekunder yang dapat dijadikan sarana perolehan data/data mentah (raw material) adalah informasi data dari Dinas Pendapatan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Kabupaten Garut dan Peta Dasar dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Garut sebagai acuan untuk kelengkapan Basis Data di Aplikasi Sistem Informasi Geografi (GIS).

2. Data Primer: Sumber data primer adalah informasi data setempat yang didapat dari hasil survei langsung ke lapangan, meliputi: • Foto Dokumentasi Lokasi Objek Pajak• Alamat/Telepon Lengkap Objek Pajak • Omset rata-rata bulanan dan tahunan Objek Pajak• Status Objek Pajak

PENGAMBILAN DATA SEKUNDER

PENGAMBILAN DATA PRIMER

IDENTIFIKASI LAPANGAN

METODE SURVEY

RUANG LINGKUP WILAYAHRencana Lokasi Kegiatan adalah di Kabupaten Garut yang terdiri dari 42 Kecamatan meliputi 21 Kelurahaan dan 421 Desa.

PELAPORANNo Pelaporan Isi Pelaporan Waktu Penyerahan Jumlah

1 Laporan Pendahuluan

• rencana kerja, • ketersediaan data, • metode kerja/pendekatan, • mobilisasi tenaga ahli/pendukung, • jadwal kegiatan, • persiapan lapangan.

5 (lima) eksemplar dan dalam bentuk digital (Soft Copy) sebanyak 1 (satu) keping CD

30 (tiga puluh hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan.

2 Laporan Antara kemajuan pekerjaan di lapangan dan hasil survey

5 (lima) eksemplar dan dalam bentuk digital (Soft Copy) sebanyak 1 (satu) keping CD

120 (Seratus Dua puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan.

3 Draft Laporan Akhir

Laporan Draft Akhir ini berisikan hasil pengumpulan data di lapangan sekaligus analisa hasil untuk kemudian disampaikan kepada Pihak Pemberi Kerja untuk dikoreksi dan mendapatkan persetujuan sebelum laporan draft final ini dijadikan sebagai laporan akhir setelah direvisi

3 (tiga) eksemplar dan dalam bentuk digital (Soft Copy) sebanyak 1 (satu) keping CD

150 (Seratus lima puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan.

4 Laporan Akhir Laporan akhir berisi laporan tentang seluruh pekerjaan dari tahap awal pekerjaan sampai dengan tahap penyerahan pekerjaan berupa jumlah hasil pekerjaan yang diserahkan dan perbandingan jumlah objek Pajak sebelum dan sesudah pendataan.

5 (lima) eksemplar dan dalam bentuk digital (Soft Copy) sebanyak 1 (satu) keping CD

180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan

5 Lampiran Laporan Akhir

Lampiran berisi hasil pendataan di lapangan

5 (lima) eksemplar dan dalam bentuk digital (Soft Copy) sebanyak 1 (satu) keping CD

180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

BULAN6

TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKANA.1 Tenaga Ahli  Jumlah Orang Bulan

  1 Team Leader/Ahli Geodesi, S2 (5 thn) 1 org 6 bulan  2 Ahli Perpajakan, S1 (8 thn) 1 org 6 bulan  3 Alhi Sistem Informasi Geografis, S1 (8 thn) 1 org 6 bulan  4 Ahli Sistem Informasi, S1 (8 thn) 1 org 6 bulan  5 Ahli Database, S1 (8 thn) 1 org 6 bulan

A.2 Tenaga Ahli Asisten

  1 Asisten Ahli Geodesi, S1 (5 thn) 2 org 6 bulan

  2 Asisten Ahli Sistem Informasi Geografis, S1 (5 thn) 2 org 6 bulan

  3 Asisten Ahli Database, S1 (5 thn) 2 org 6 bulan  4 Koordinator Lapangan, S1 (5 thn) 21 org 4 bulan

A.3 Tenaga Pendukung 

  1 Operator SIG 10 org 6 bulan  2 Operator Data Entry 20 org 3 bulan  3 Surveyor Objek Pajak 42 org 2 bulan

  4 Tenaga Lokal/Pendamping Surveyor Objek Pajak 400 org 2 bulan

  5 Tenaga Administrator Proyek 1 org 6 bulan

Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan Kegiatan Penyusunan SISMIOP Pekerjaan Penyusunan SISMIOP Tahun 2014 di Kabupaten Garut ini sebesar Rp. Rp 3.200.000.000.

TERIMA KASIH