Semua Berawal dari Cinta
Penulis: Renaning Widyawati
ISBN 978-602-5924-88-0
Editor: Lilik Fatkhu Diniyah
Penata Letak: @timsenyum
Desain Sampul: @kholidsenyum
Copyright © Pustaka Media Guru, 2018
viii, 48 hlm, 14,8 x 21 cm
Cetakan Pertama, Agustus 2018
Diterbitkan oleh
PT. Mediaguru Digital Indonesia Rukan Exclusive Mediterania Blok G No. 39 Kemal Muara, Penjaringan Jakarta Utara
Dicetak dan Didistribusikan oleh
Pustaka Media Guru
Hak Cipta Dilindungi Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2002 Tentang Hak Cipta, Pasal 72
Semua Berawal dari Cinta | iii
Sekapur Sirih
erjalanan sebuah proses dalam pembuatan karya,
tampaknya tidak dapat diabaikan begitu saja.
Kelancaran, hambatan, dan kembang surutnya
semangat senantiasa dialami. Namun, terlepas dari corak
“warna” dan ” rasa” hasil karya yang berbentuk antologi
puisi ini, pengarang akhirnya dapat menyelesaikan karya ini
dengan baik. Oleh karena itu, tiada rasa yang patut diungkap
saat ini, kecuali rasa syukur yang sedalam‐dalamnya kepada
Allah SWT.
Dalam penulisan antologi puisi ini, pengarang
memperoleh berbagai bantuan. Bagaimanapun besar atau
kecilnya bantuan tersebut, pengarang mengungkapkan rasa
terima kasih kepada MediaGuru Indonesia, yang
menjembatani proses terciptanya antologi puisi ini. Terima
kasih juga untuk keluarga, sahabat, dan siswa yang telah
menginspirasi lahirnya kata demi kata pada puisi ini, serta
semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu.
Antologi puisi yang berjudul Semua Berawal dari Cinta
ini, merupakan kisah perjalanan hidup pengarang dalam
berkeluarga dan bersosial. Puisi‐puisi ini menceritakan
bagaimana perjuangan pengarang dalam membina hidup
bersama suami dan anak‐anak tercinta. Juga bagaimana
pengarang menyikapi hidup di tengah masyarakat sebagai
seorang guru dan pribadi yang tegar dalam menghadapi
berbagai problema hidup.
P
iv | Renaning Widyawati
Tidak ada gading yang tak retak. Dengan segala
kerendahan hati, pengarang berharap semoga di dalam
kekurangsempurnaan antologi puisi ini ditemukan sesuatu
yang bermanfaat, baik bagi pengarang maupun bagi
penikmat sastra walau sekecil apa pun.
Tanjungpinang, 17 Maret 2018
Pengarang
Semua Berawal dari Cinta | v
Daftar Isi
Sekapur Sirih .............................................................................. iii
Daftar Isi ..................................................................................... v
1. Harapanku ............................................................... 1
2. Kabut Biru di Mata Dwiki ....................................... 2
3. Marah ...................................................................... 3
4. Rindu 1 .................................................................... 4
5. Rindu 2 .................................................................... 5
6. Rindu 3 .................................................................... 6
7. Rindu 4 .................................................................... 7
8. Saat Ulangan .......................................................... 8
9. Kehadiranmu .......................................................... 9
10. Mencintaimu Itu .................................................... 10
11. Sepi Sendiri ............................................................. 11
12. Mencintaimu ......................................................... 12
13. Jangan Menangis, Nak .......................................... 13
14. Siapa Dirimu .......................................................... 14
15. Sujud Malamku ...................................................... 15
16. Mereka Duduk di Sana .......................................... 17
17. Cinta Terpendam ................................................... 18
vi | Renaning Widyawati
18. Lelahmu ................................................................. 19
19. Malaikat Tanpa Sayap .......................................... 20
20. Galau ...................................................................... 21
21. Inikah Cinta? .......................................................... 22
22. Kita ......................................................................... 23
23. Keraguan Kinah .................................................... 24
24. Ibu .......................................................................... 25
25. Ayah ...................................................................... 26
26. Kenanganku .......................................................... 27
27. Jalan yang Lurus ................................................... 28
28. Sang Mentari ........................................................ 29
29. Diam ...................................................................... 30
30. Sahabat .................................................................. 31
31. Seandainya ............................................................ 32
32. Dik ......................................................................... 33
33. Selamat Tinggal Masa Laluku .............................. 34
34. Ceritaku Tentangmu ............................................ 36
35. Doa ......................................................................... 37
36. Sahabat dalam Kenangan .................................... 38
37. Belahan Jiwa ........................................................ 39
38. Jangan Harapkan Aku Lagi ................................... 41
39. Indahnya Lingkunganku ...................................... 42
Semua Berawal dari Cinta | vii
40. Pangeran Hatiku ................................................... 43
41. Ujian Hari Ini ......................................................... 44
42. Hampa .................................................................. 45
43. Ini Karya ................................................................ 46
Profil Pengarang ...................................................................... 47
viii | Renaning Widyawati
Semua Berawal dari Cinta | 1
HARAPANKU
Anakku
Saat mentari pagi mulai malu‐malu menampakkan sinar
emasnya
Saat daun‐daun ketapang lembut bergoyang ditiup sang bayu
Saat itulah mulai kulangkahkan kakiku menuju
Gerbang kehidupan masa gemilangmu
Saat aku mulai berdiri di depanmu
Dengan senyum yang kusunggingkan padamu
Kulihat tatapan matamu yang penuh harap
Dan raut wajahmu yang penuh rayu
Anakku
Terkadang aku marah padamu
Memelototimu dan bermasam muka denganmu
Serta menggerutu tanpa suara
Tapi percayalah anakku
Semua itu kulakukan karena aku sayang padamu
Karena aku menginginkan kebaikanmu
Aku menginginkan keberhasilanmu
Bagiku suksesmu adalah harapanku
2 | Renaning Widyawati
KABUT BIRU DI MATA DWIKI
Dwiki
Wajah tampanmu tak bisa kaututupi dengan rambut kusutmu
Bening matamu tak bisa menutupi duka laramu
Aku memang bukan peramal yang bisa membaca pikiranmu
Dan aku juga bukan Tuhan yang bisa tahu hatimu
Aku hanyalah seseorang yang menyayangimu dalam diam
Ada kabut biru di bola matamu
Mata yang selalu sayu dalam pandanganku
Mata yang menyimpan banyak cerita
Cerita duka yang berusaha kausembunyikan
Dwiki
Begitu banyak yang ingin kutanyakan padamu
Tentang hidupmu dan harapanmu
Begitu banyak yang ingin kubagi denganmu
Tentang cinta dan kasih sayangku
Aku tahu kau butuh itu
Dalam diammu sering kulihat kau mencuri pandang
Padaku
Bukalah hatimu sayang
Tatap hari‐harimu di depan sana
Buang sedihmu
Hapus dukamu
Mari jalani hidup ini dengan senyummu
Semua Berawal dari Cinta | 3
MARAH
Aku marah bila mengingat wajahmu
Aku marah bila mengingat katamu
Marahku sudah di ujung kepala
Tapi aku sadar
Marahku bagai bisa
Yang akan menghancurkan
Amal dan pahala
Marahku mengendap dalam dada
Menghancurkan rasa yang menyeruak
Dalam jiwa
Kan kuhempaskan amarah itu dalam rongga
Kehidupan
Leburkan di antara tetesan hujan
Yang membasahi dedaunan
Biarkan marahku tercabik‐cabik
Di antara daun yang kedinginan
4 | Renaning Widyawati
RINDU 1
Angin bisikkan pada daun yang bergoyang
Aku rindu padanya
Bulan sampaikan pada bintang
Untuk bekerlip di antara pekatnya malam
Aku ingin menatap wajah sendunya
Wajah yang selalu menari
Di pelupuk mataku
Diiringi senyum tangguhnya
Semua Berawal dari Cinta | 5
RINDU 2
Bintang yang bertabur di atas sana
Mengingatkanku pada kerlip matamu
Saat memandangku
Begitu tenang
Dan meluluhlantakkan hatiku
Menyemburkan rasa
Bahwa ternyata cinta itu
Masih ada di kerlipan matamu
Yang menyimpan beribu rindu
Di dalam hatimu dan hati kita
6 | Renaning Widyawati
RINDU 3
Rindu itu mengukir hatiku
Mengharu biru mengingatmu
Padahal baru beberapa saat tak bertemu
Tapi bayangmu berkejaran di benakku
Entah kenapa jadi begini
Senyum nakalmu tak mau pergi
Dia telah membawa lari
Hati yang sedang sendiri
Duhai belahan jiwa
Sedang apa kau di sana
Semoga kita punya rasa yang sama
Saling merindu dan mencinta
Semua Berawal dari Cinta | 7
RINDU 4
Sudah berapa lama kita tidak bertemu
Kekasih hatiku
Lihat jarum jam dinding itu
Dia terus berputar
Mengingatkan padaku setiap detik
Kau jauh dariku
Di mana bayangmu
Kekasih hatiku
Aku terus mencari
Entah apa yang terjadi
Hati begitu perih menahan rindu
Karena dirimukah tak di sini?
Aku tak tahu dengan pasti
Aku hanya berharap
Rindu ini kan terobati
Dengan hadirmu kembali
8 | Renaning Widyawati
SAAT ULANGAN
Aku masuk kelasku dengan senyum tersungging
Dan tatapan tatapan mata syahdu
Hari ini ulangan dimulai
Kuperhatikan wajah‐wajah gelisah
Tatapan mata penuh kebingungan
Kepala bergoyang‐goyang
Hatiku mulai berdebar tak tentu arah
Bisakah mereka?
Murid‐muridku yang ulangan
Aku yang gelisah
Kalau nilai mereka hancur
Akulah yang patut disalahkan
Tak pandai mengajar
Tak pandai menggunakan metode yang benar
Tak pandai mengolah bahan ajar
Ayo anak‐anakku
Kerjakan dengan nalar
Kamu bisa
Kamu pintar
Kamu hebat
Tunjukkan kalau gurumu juga pantas disebut guru
Yang tahu akan ilmu
Yang selalu dianggap mampu
Untuk mengolah masa depanmu
Semua Berawal dari Cinta | 9
KEHADIRANMU
Tepat pukul 24.00
Tangismu memecahkan keheningan malam
Wajah mungilmu yang selalu kubayangkan
Dalam hari‐hariku
Menyeruak di hadapanku diiringi tetes bening air mataku
Anakku….
Hadirmu begitu istimewa
Jari‐jari mungilmu
Hidung mancungmu
Kulit putihmu
Semua begitu menakjubkan
Hari‐hari melelahkan selama 9 bulan
Dengan membawamu dalam setiap langkahku
Terbayarkan dengan hadirmu
Anakku….
Doa dan harapanku selalu untukmu
Jadilah kebanggaanku, Nak
Jadilah imam kecilku
Dalam keluarga kita
Tanjungpinang, 19 Mei 2006
Kuberi nama pangeran kecilku M. Bagus Permata Akbar
Firdaus
10 | Renaning Widyawati
MENCINTAIMU ITU
Mencintaimu itu
Butuh pengorbanan
Butuh kesabaran
Mencintaimu itu
Banyak cerita di baliknya
Cerita saat merindu
Saat marah melanda
Saat gelisah menerpa
Saat resah menyapa
Mencintaimu itu
Laksana angin berembus
Laksana ombak berdayung
Laksana bintang bekerlip
Laksana bulan berayun
Karena….
Mencintaimu itu
Menghamba rasa
Menelan cita
Mencari bahagia
Semua Berawal dari Cinta | 11
SEPI SENDIRI
Kupandang langit
Sepi tak berbintang
Bulan pun enggan
Menampakkan wajah lembutnya
Sunyi seperti hatiku yang sendiri
Tanpa hadirmu
Tanpa senyummu
Tanpa candamu
Semua beku
Bisu
Membatu
Meluruh kalbu
12 | Renaning Widyawati
MENCINTAIMU
Aku mencintaimu dengan caraku
Dengan senyum rinduku yang menggebu
Dengan hati dan jiwaku yang menggelegar
Laksana gemuruh ombak di lautan asa
Aku mencintaimu dengan caraku
Dengan sejuta rasa yang mencuat di dada
Rasa sayang yang menggema
Di antara gelombang kasih
Yang terjalin indah di antara hasrat kita berdua
Semua Berawal dari Cinta | 13
JANGAN MENANGIS, NAK
Mama paham dukamu, Nak
Suaramu di telepon cukup bagi mama
Untuk tahu perasaanmu
Tidak perlu kau bercerita, Nak
Tangismu dari seberang sana
Telah menggoreskan luka di hati mama
Sedih mama lebih dalam dari sedihmu
Lara mama lebih menghunjam dari laramu
Jangan berduka, Nak
Air matamu lebih berharga saat menetes
dari pada ceritamu hari ini
Lepaskan dukamu
Buang sakitmu
Percayalah, Nak
Masih ada cerita hari esok yang lebih manis
Yang bisa membuatmu tersenyum kembali
Mama masih ingin mendengar
Tawa manjamu
Celoteh riangmu
Hapus air matamu, Nak
Mama masih di sini
Selalu menunggu cerita bahagiamu
14 | Renaning Widyawati
SIAPA DIRIMU
Siapa dirimu aku tak tahu
Sifatmu sulit ditebak
Kadang kamu manis
Seperti manggis
Kadang wajahmu bengis
Membuatku meringis
Sering aku memikirkanmu dalam diam
Sampai tengah malam
Sering aku bertanya dalam jiwa
Sampai aku terlena
Siapa dirimu aku tak tahu
Tatap matamu nanar
Tak berbinar
Ada apa gerangan dirimu
Siapa kamu?
Masih belum kutemukan
Jawabku
Semua Berawal dari Cinta | 15
SUJUD MALAMKU
Duhai kekasihku
Malam ini aku sangat merindukan‐Mu
Rindu kesabaran‐Mu
Mendengar keluh kesahku
Rindu keikhlasan‐Mu
Menerima air mataku
Duhai kekasihku
Malam ini aku ingin bercerita pada‐Mu
Tentang kesalku
Tentang cemburuku
Tentang marahku
Dan tentang duka laraku
Bantu aku kekasihku
Lepaskan jiwa kosongku
Bantu aku kekasihku
Buangkan pikiran kotorku
Hanya Kau yang mampu itu
Kekuatan cinta‐Mu
Sanggup meluluhlantakkan remuk hatiku
Jadi surga duniaku
Kekuatan cinta‐Mu’
Mampu menjadikanku kokoh
Berdiri bagai batu karang
Di tengah lautan badai
Duhai kekasihku
Sujudku malam ini
16 | Renaning Widyawati
Memendar cahaya cinta
Yang indah penuh warna
Penuh bahagia
Semua Berawal dari Cinta | 17
MEREKA DUDUK DI SANA
Mereka duduk di sana
Berseragam hijau
Dengan kerudung putihnya
Sungguh manis senyum di bibirnya
Mereka duduk di sana
Menulis angan‐angan
Menatap masa depan
Dalam bayangan
Mereka masih duduk di sana
Bercanda dengan riangnya
Bercerita dengan sukanya
Dan berkata penuh makna
18 | Renaning Widyawati
CINTA TERPENDAM
Dalam setiap sujudku
Namamu selalu terucap di antara doaku
Berharap kau larut merasakan doa yang mengalir
Untukmu
Sering kutatap dirimu dalam rasa maluku
Saat tanpa sengaja kau memandangku
Raguku padamu selalu menghantuiku
Kau yang di sana
Tidakkah ada rasa yang sama di dirimu
Padaku
Ingin kukatakan cinta
Tapi malu untuk mengatakannya
Kau yang di sana
Dengarlah suara hatiku untukmu
Untuk menepis rasaku
Semua Berawal dari Cinta | 19
LELAHMU
Lelahmu sungguh terasa
Lihat matamu berat terbuka
Lihat wajahmu kusut tak bercahaya
Lelahmu melanda rasa
Rasa ingin terlena
Rasa ingin memejamkan mata
Lelahmu luar biasa
Karna lelah senyummu tiada
Karna lelah kau jadi tak gembira
Lelah itu manusiawi
Lelah itu pancaran diri
Untuk meraih mimpi yang sepi
20 | Renaning Widyawati
MALAIKAT TANPA SAYAP
Hanya ada satu orang
Dengan kasih tak berujung
Maaf yang tak terhitung
Serta harap tak berujung
Dia
Si pemilik peluk yang selalu menghangatkan
Senyum teduh yang menenangkan
Serta mata bening yang menawarkan perlindungan
Sering sudah kuhadirkan air mata
Sering pula aku membuatnya terluka
Daripada membuatnya tertawa
Apalagi bahagia
Ya… Robbku
Tolong jaga malaikatku
Yang mencintaiku tanpa kenal waktu
Malaikut itu adalah ibuku
Malaikat suci tanpa sayap
Yang Kau ciptakan untukku
Semua Berawal dari Cinta | 21
GALAU
Dia berjalan menyusuri lorong
Berjalan perlahan dengan tatapan kosong
Pikirannya melayang‐layang
Mengikuti irama daun yang bergoyang
Entah arah mana yang kan dituju
Kepenatan jiwanya sungguh tak dirasa
Dia tetap berjalan dan terus berjalan
Hingga kakinya tak mampu lagi dipijakkan
Lihatlah angin itu menertawakannya
Menguraikan rambut ekor kudanya
Yang bergerak mengiringi gemulai langkah kecilnya
Di ujung jalan itu saat matahari dengan gagahnya
Menghadang bayangnya tegak di depannya
Dia terhenyak dari lamunannya
Di mana aku…
Bertanya dia pada dirinya sendiri
Yang merana jiwa
Aku hilang arah
Gelisah di dada mengapa menghantam segala rasa
Dia bertanya dan terus bertanya
Walau jawabnya tak tahu kapan didapatnya
22 | Renaning Widyawati
INIKAH CINTA?
Wajahmu yang teduh
Dengan sorot mata yang syahdu
Membuatku tak berdaya menatapmu
Kau dekati aku perlahan
Dengan senyummu yang menawan
Aku terpaku dan terpukau
Tak bisa kupalingkan lagi rasa
Dalam dadaku yang bergemuruh
Begitu dahsyat
Kau sangat menggoda hatiku
Yang selalu berdebar bila berada di dekatmu
Inikah cinta?
Aku tak tahu apa itu cinta
Yang kutahu hanya wajahmu
Selalu menari‐nari di setiap langkahku
Tiada hari tanpa bayangmu
Penuh rindu menggebu
Setiap waktu ingin bertemu
Semua Berawal dari Cinta | 23
KITA
Aku mengenalmu dua puluh enam tahun yang lalu
Saat itu entah mengapa hatiku
Berdebar tak menentu
Ketika pertama kali mata kita saling bertemu
Perasaan apa itu….
Sungguh aku tak tahu
Tubuhmu yang tinggi dengan dada bidangmu
Kulit putih dan wajah bulemu
Semakin membuatku ingin memilikimu
Aku tahu aku tidak cantik
Dan tidak menarik
Tapi aku tahu
Aku punya rasa yang bisa menyatukan hati kita berdua
Dan rasa itu hingga kini tetap ada
Di antara kita hingga akhir masa
Semoga….
24 | Renaning Widyawati
KERAGUAN KINAH
Jangan bingung, Kinah
Akidahmu sudah tersusun rapi dari kecil
Emak bapakmu sudah tunjuk ajar
Untuk tahu siapa Tuhanmu
Abang kakakmu sudah mengajarimu
Mengenal alif, ba, ta, tsa dari kau mulai
Bisa membersihkan ingusmu sendiri
Apa yang kau cari, Kinah
Kebenaran hakiki itu milik Ilahi Robbi
Kebenaran yang mana yang ingin kau tahu
Dalam hidup ini
Pastikan langkahmu, Kinah
Hidup ini jangan kau ragukan
Setiap masalah ada jawabannya
Apa yang ingin kau tahu, Kinah
Tanyakan saja padaku
Jangan bingung, jangan ragu
Semua akan kau tahu
Seiring berjalannya waktu
Semua Berawal dari Cinta | 25
IBU
Ibu
Sudah delapan tahun kau terbaring lemah
Di tempat tidurmu
Wajah cantikmu sudah mulai memudar
Rambutmu yang dulu hitam pekat
Kini memutih dan gugur di atas bantal
Lihatlah kulitmu ibu
Keriputmu sudah menjalar ke seluruh tubuhmu
Ibu
Sakitmu itu tak memudarkan semangatmu
Untuk selalu tersenyum di depanku
Dan cucu‐cucumu
Celoteh riangmu tak menyurutkan harapan hidupmu
Ibu
Tetaplah tersenyum untukku
Tetaplah menjadi surgaku
Hingga akhir hayatmu
26 | Renaning Widyawati
AYAH
Masih terlukis dengan jelas wajahmu ayah
Sorot tajam matamu
Kekar tubuhmu
Dan kulit hitammu
Semua yang ada di dirimu
Tak pernah bisa hilang dari benakku
Senyummu
Gelak tawamu
Selalu ada di setiap sudut pikiranku
Ayah… di dirimu kutemukan berjuta cinta
Berjuta kasih dan berjuta sayang
Aku rindu hadirmu
Rindu pelukan hangatmu
Rindu tawa candamu
Rindu suara lantangmu
Saat memanggil namaku
Ayah… tenanglah selalu kau di sana
Di sisi sang Ilahi Robbi
Tuhan Yang Mahasuci
Semua Berawal dari Cinta | 27
KENANGANKU
Lembut wajahnya
Manis senyumnya
Asniana Ani namanya
Aku ingat bagaimana dia bercerita
Padaku saat itu
Tentang hidupnya
Tutur katanya dan sikapnya
Yang santun
Makin membuatku terkagum padanya
Kebaikan hatinya
Jangan diragukan lagi
Baru beberapa saat kami bersama
Tapi banyak falsafah hidup yang aku dapatkan
Darinya
Ikhlas dan sabar
Jangan mengeluh dan mengadu selalu
Syukuri apa yang kita terima
Karena Tuhan pasti selalu ada untuk kita
28 | Renaning Widyawati
JALAN YANG LURUS
Mengarungi samudera kehidupan
Laksana pengembara mencari jalan
Dengan perjuangan yang melelahkan
Menentukan kesesatan atau kebenaran
Segala cobaan dan rintangan
Bukan penghalang sebuah kesuksesan
Karena keteguhan prinsip dan keyakinan
Yang tertanam kuat layaknya pepohonan
Lafaz Allahuakbar kita tegaskan
Demi kehidupan yang fana
Tanpa adanya segala rintangan
Untuk kehidupan akhirat yang kekal selamanya
Semua Berawal dari Cinta | 29
SANG MENTARI
Di balik kerinduan yang dalam
Aku selalu merindukan sosok wajahmu
Wajah yang selalu berbinar
Saat mendengar kabar tentangku
Walaupun jarak yang begitu jauh
Memisahkan kita
Tapi yakinlah ibu
Aku di sini selalu ada untukmu
Aku di sini hanya menuntut ilmu
Untuk masa depanku
Dan untuk membahagiakanmu ibu
Wanita yang selalu aku banggakan
Yang aku sayang dan aku cinta
Sampai akhir hayatku
Jasamu begitu besar
Hingga tiada tandingnya untukku membalas
Kau tidak hanya membesarkanku
Tetapi juga mendidikku
Ibu, jasa dan pengorbananmu
Tidak akan pernah aku lupakan
Walau dalam angan‐angan
Selalu aku bayangkan
30 | Renaning Widyawati
DIAM
Diam….
Ku terdiam dalam hanyutan air sungai
Ku berpikir tapi tak berkata
Melihat dirimu yang selalu berseri‐seri
Dengan caramu yang selalu tertawa
Yang menyejukkan suasana hatiku
Dirimu….
Adalah sosok wanita berkerudung
Yang membuat tenang hatiku
Tapi aku masih terdiam untukmu
Ada apa dengan diriku?
Mengapa
Kita dekat tapi terasa jauh
Kita dekat tapi terlalu banyak ragu
Lalu kau pergi tanpa kata
Walau masih tetap dengan caramu itu
Yang selalu tertawa dan tertawa
Tapi bagiku tidak akan sama seperti yang dulu
Semua Berawal dari Cinta | 31
SAHABAT
Tak kubayangkan akan dirimu saat ini
Tak kuragukan akan kehadiranmu untukku
Tak kukira akan waktu bersamamu
Tak kusangka bisa memikirkanmu walau sekejab
Di ambang naluriku banyak memikirkanmu
Saat kau tiada
Kurasakan sepinya tanpa kehadiranmu
Kuresapi hidupku yang hampa tanpamu
Teringat akan cerita hidupmu
Pecah tak berkeping hatiku mendengar kabarmu
Saat ini kau telah tiada di hidupku
Kaulah orang yang mengerti keadaanku
Sahabat
Kaulah teman yang luar biasa
Kau menghilang tanpa kata
Ke mana harus kutemukan penggantimu
32 | Renaning Widyawati
SEANDAINYA
Burung‐burung bebas di langit biru
Seolah tiada beban yang mengganggu
Dengan bebasnya dia terbang ke sana kemari
Tanpa ada tembok yang menghalangi
Aku ingin seperti burung itu
Bebas tanpa masalah di pikiranku
Melakukan apa saja yang kumau
Tanpa seorang pun yang dapat menghalangiku
Meski burung sayapnya patah
Dia pantang untuk menyerah
Untuk terbang kembali ke langit biru
Dia pun bangkit dengan semangat itu
Burung yang terbang mengangkasa
Bawalah rasa kecewa dalam dada
Aku ingin bahagia seperti dirimu
Terbang bebas menembus cakrawala
Bersama embusan sang bayu
Semua Berawal dari Cinta | 33
DIK
Dik… aku selalu mengingatmu
Dalam keheningan malam
Di antara kerlip bintang di atas sana
Wajah sendumu selalu membayang
Dik… aku selalu mengingatmu
Renyah tawamu
Tatapan mata polosmu
Dan senyum manismu
Dik… aku selalu mengingatmu
Panggilan sayangmu padaku
Rengekan manjamu
Terbayang selalu dalam benakku
Dik… aku tak akan pernah melupakanmu
Setiap tetes air mata yang kutumpahkan
Selalu ada bayangmu di situ
Dalam setiap helaan doaku
Selalu terukir namamu
Dik… damailah selalu di sana
Bersama Tuhan Yang Maha Pecinta
Di dalam surga‐Nya
(Untuk adikku Kurnia Widyanto)
34 | Renaning Widyawati
SELAMAT TINGGAL MASA LALUKU
Dulu aku pernah mencintaimu
Kau begitu istimewa bagiku
Peneman hari‐hariku
Penghibur segala kesedihanku
Dulu aku pernah mengagumimu
Sosokmu yang bijak berkata‐kata
Tempatku berbagi cerita
Menenteramkan segala rasa yang berkecamuk dalam dada
Tapi tiba‐tiba kau menghilang tanpa bicara
Meninggalkan luka yang terus menganga
Mencabik‐cabik hatiku yang penuh derita
Dan meninggalkan rasa kecewa
Lalu untuk apa kau datang kembali padaku
Dengan senyum polosmu yang dulu selalu kurindu
Pergilah dirimu jauh‐jauh dariku
Hatiku kini bukan milikmu
Kau adalah masa laluku
Kini aku telah punya penggantimu
Dia yang sangat mencintaiku
Peneman hari‐hariku yang penuh rindu
Selamat tinggal masa lalu
Pergilah jauh‐jauh dariku
Jangan pernah mendekatiku
Aku tak ingin mengingatmu selalu
Semua Berawal dari Cinta | 35
Kini aku telah bahagia
Bersama orang yang kucinta
Hidup penuh dengan tawa
Suka dan duka
36 | Renaning Widyawati
CERITAKU TENTANGMU
Di pantai berpasir putih itu
Aku mengenalmu
Sosok pria bertopi biru
Dengan tubuh jangkungmu
Kau mencuri pandang padaku dalam diam
Saat kutatap dirimu kau palingkan muka
Penuh malu
Di pantai berpasir putih itu
Awal mula aku tahu
Siapa dirimu
Teman‐temanmu banyak bercerita
Tentang ketidakacuhanmu
Tetapi tatapan matamu itu
Kau tak bisa membohongiku
Ada sepercik rasa yang ingin kauhadirkan
Untukku
Dan di pantai berpasir putih itu
Awal mula cerita kita
bersambut dalam pelangi penuh warna
Penuh cinta
Semua Berawal dari Cinta | 37
DOA
Ya Allah Kaulah tempatku berbagi cerita
Hari ini begitu banyak yang kulakukan
Bercanda dengan temanku
Dalam keriangan dan kegembiraan
Bila ada kataku yang menyakiti mereka
Tolong ampunkan kesalahanku
Ya Allah Kaulah tempatku mengadu
Suamiku sedang melaut mencari nafkah
Untukku dan anak‐anakku
Buah hatiku sedang menuntut ilmu
Jauh dari pelupuk mataku
Tolong jaga mereka
Tunjukkan jalan yang lurus
Yang Engkau ridai
Ya Allah Kaulah tempatku memohon
Ampunkanlah segala khilaf, salah, dan dosa
Yang selama ini telah kulakukan
Hanya kepada‐Mulah aku berserah diri
Dari kejamnya dunia ini
Aamiin Allahuma Aamiin
38 | Renaning Widyawati
SAHABAT DALAM KENANGAN
Tak ada yang tercela di dirimu
Kau begitu sempurna di mataku
Kebaikanmu
Ketulusanmu
Semua masih tergambar jelas
Dalam bayangku
Sahabat
Ingatkah segala kebersamaan kita
Berjalan menyusuri deret pohon Akasia
Di sepanjang kampus biru
Kampus penuh kenangan bersamamu
Sahabat
Kini aku kehilangan dirimu
Untuk selamanya
Cerita itu kini tiada lagi
Hilang ditelan bumi
Sahabat
Walau begitu percayalah
Namamu selalu indah terukir di hatiku
Menemani setiap langkahku
Karena hadirmu turut menyemarakkan hidupku
Semua Berawal dari Cinta | 39
BELAHAN JIWA
Diva…kamu anak pertama kami
Jadilah pribadi yang mandiri
Penyejuk hati
Dan penebar kasih
Fira… belahan hati papa
Jadilah anak yang solehah
Penuh cinta
Dan penyayang keluarga
Elang… cinta mama
Tetaplah jadi anak yang perkasa
Pelindung kakak Diva dan Fira
Di mana pun mereka berada
Mata… buah kasihku
Kehadiranmu selalu dirindu
Senyummu penyejuk kalbu
Dan pemberi kehangatanku
Kalianlah belahan jiwa kami
Yang diberikan Tuhan Yang Mahakasih
Untuk penyemarak hidup ini
Sampai kami tiada lagi
40 | Renaning Widyawati
Semua Berawal dari Cinta | 41
JANGAN HARAPKAN AKU LAGI
Walau cintamu masih ada untukku
Simpanlah dengan manis di hatimu
Usah kau rayu aku lagi
Kini aku sudah menjadi milik orang lain
Air matamu saat kita bertemu
Tak mampu lagi menguak lara hatiku
Yang dulu pernah kauhunjam di dadaku
Hingga perih menyayat kalbu
Jangan ingatkan kenangan kita
Semua kini tak berarti lagi
Cukup sudah duka ini kubawa pergi
Kubuang jauh dari hati ini
Pergilah masa laluku
Jangan datangi aku lagi
Tak ada rasa di hati ini untukmu
Hanya benci yang tersisa di sini
42 | Renaning Widyawati
INDAHNYA LINGKUNGANKU
Ibu‐ibu berjalan bersama
Membawa sapu lisi dan serokan sampah
Menuju lapangan dengan gembira
Sambil bercanda ria
Lihatlah semangat ibu‐ibu itu
Tanpa rasa lelah dan kenal waktu
Membersihkan sampah dan batu
Yang berserak di sudut lapangan baru
Bila mereka lelah
Makanan dan minuman telah tersedia
Tinggal nikmati saja
Apa yang mereka suka
Semua ini demi lingkungan yang bersih
Indah dan berseri
Untuk teladan anak‐anak kami
Bahwa kami ibu yang peduli
Semua Berawal dari Cinta | 43
PANGERAN HATIKU
Dialah salah satu pangeran hatiku
Sejak kecil selalu sayang padaku
Saat sakit akulah yang kerap dituju
Tak pernah sekalipun dia palingkan muka dariku
Ke mana dia melangkah salam takzim
Selalu dia lakukan pada telapak tanganku
Hingga besar pun dia tunduk dan patuh dengan kata‐kataku
Pangeran hatiku tetaplah jadi kebanggaanku
Hingga sang waktu berlalu
Dengan diiringi senyummu
Semoga langkahmu penuh ilmu
44 | Renaning Widyawati
UJIAN HARI INI
Kupandang wajah mereka satu per satu
Semua tertunduk lesu
Menatap lembaran demi lembaran dalam kebisuan
Hening
Berputar‐putar pensil di tangan laksana gasing
Mulut komat‐kamit
Ingus datang mendadak
Kaki pun jadi tumbal bergoyang‐goyang tanpa suara
Aku tahu pikiran mereka sedang melayang‐layang
Mencari beribu kata untuk ditorehkan di kertas putih itu
Masih tetap kupandang
Wajah mereka satu per satu
Wajah‐wajah lelah kurang tidur
Wajah‐wajah kusut tanpa ekspresi
Wajah‐wajah yang penuh dengan materi
Untuk meraih mimpi esok hari
Semua Berawal dari Cinta | 45
HAMPA
Aku menatap sepi malam sunyi
Tanpa senyum rembulan yang kerap temani diri
Semilir angin berembus dengan perlahan
Menyentuh hatiku yang sendiri tanpa hadirmu
Ke mana kucari bayangmu yang semakin jauh
Terpisah di antara gelapnya malam yang bisu
Aku di sini selalu menanti penuh rindu
Sambil memandang sketsa senyummu yang semu
Yang mengiris sembilu
Di mana harus kulangkahkan kaki ini
Tuk mencari kekuatan diri
Karena rindu ini sangat mengikat hati
46 | Renaning Widyawati
INI KARYA
Secarik kertas belum ternoda
Sekilas bayangan kata
Menyergap pikiran
Kata‐kata indah itu menari‐nari
Dalam khayalan kecil ini
Apa yang membuat tinta biru
Menorehkan kata demi kata
Bukan pikiranku tetapi khayalanku
Yang bermain‐main dengan kata
Memang bukan seindah senja
Dan bukanlah semenarik sangkakala
Tetapi ini karya
Bukan karya dari orang ternama
Dan bukanlah karya yang membahana
Tetapi aku mampu menciptakannya
Untuk pengantar mimpi yang indah
Semua Berawal dari Cinta | 47
Profil Pengarang
Perempuan bernama Renaning
Widyawati, S. Pd., dilahirkan di
Surabaya, 3 November 1971. Alumnus
IKIP Surabaya Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia tahun
1990 ini memiliki buah hati 4 orang dan
saat ini mengabdi sebagai guru MAN
Tanjungpinang yang sebelumnya
mengabdi di MTsN Tanjungpinang sejak tahun 2003 dan
mengajar di SMK Raja Haji Tanjungpinang sejak tahun 2002.
Selain mengajar, dia juga aktif di PGRI sebagai bendahara
cabang Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Sebuah karyanya
berjudul Pembelajaran Puisi melalui Metode Demonstrasi ini
pernah mengantarkannya sebagai pemenang ke‐3 lomba
Guru Berprestasi Tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Kepri tahun 2009. Wanita mungil ini pernah
mengantarkan siswanya meraih juara ke‐2 lomba menulis
cerpen tingkat SMP/MTs Kota Tanjungpinang tahun 2016,
juara ke‐2 lomba pidato tingkat SMA/SMK/MA se‐Kota
Tanjungpinang tahun 2017, dan juara pertama lomba Syar’il
Gurindam 12 tingkat SMA/SMK/MA se‐Kota Tanjungpinang
tahun 2017.
Pengarang ini bisa dihubungi di surel
[email protected] atau nomor tlp/wa 081372549625
48 | Renaning Widyawati
Top Related