PENGARUH PEMBELAJAR INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN
ABSTRAK
Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat
merumuskan sendiri penemuaannya dengan penuh percaya diri. Pemahaman konsep merupakan salah satu
kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu
dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antara
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien , dan tepat dalam pemecahan
masalah. Pemahaman matematika akan bermakna jika pembelajaran matematika diarahkan pada
pengembangan kemampuan koneksi matematika antar berbagai ide, memahami bagaimana ide – ide
matematika saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahamn menyeluruh, dan menggunakan
matematika dalam konteks di luar matematika.
Kata Kunci : Pembelajaran Inkuiri, Pemahaman Konsep Matematika, Pembelajran Matematika
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidkkan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaranna agar peserta didik secara aktif menegmbangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
(UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Dengan tujuan pemerintah tentang pendidikan,
maka harus ada perubahan di dalam proses belajar mangajar termasuk dalm pembelajran
matematika.
1
Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik tentang suatu materi. Meningkatnya pemahaman peserta didik
juga didukung oleh guru yang memberikan arahan atau informasi tentang materi yang akan
diberikan. Namun, selama ini proses pembelajaran yang berlangsung hanya menghafal
konsep bukan memahami atau menerapkan konsep yang dipelajari. Kurangnya pemahaman
konsep akan menyebabkan peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam
kehidupan nyata.
Matematika merupakan ilmu logis yang tersusun secara nyata serta membutuhkan
penalaran dalam menyelesaikan permasalahan. Menyelesaikan masalah matematika
menggunakan penalarandeduktif. hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran
matematika yang terjadi di kelas.
Seorang guru harus menyusun serta melaksanakan kegiatan belajar-mengajar yang
membuat aktif peserta didik dalam memgembangkan pengetahuannya serta dapat
bekerjasama antar peserta didik. Dengan salah satu model pembelajaran, guru dapat
membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Maka
dari itu peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran inkuiri yang diterapkan dalam
pembelajaran di kelas.
Suyadi (2013:115) Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan
seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri
penemuaannya dengan penuh percaya diri.
Dalam pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik lebih aktif dan dapat
memahami konsep matematika dengan jelas.
2
Berdasarkan latar belakang diatas , penulis bermaksud membuat maklah yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Pada
Materi Lingkaran”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai
berikut: adakah pengaruh yang signifikan pembelajaran inkuiri terhadap pemahamn konsep
matematika pada materi lingkaran?.
3. Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pembelajaran
inkuiri terhadap pemahamn konsep matematika pada materi lingkaran.
4. Manfaat
1) Peserta didik dapat memahami konsep matematika serta menarik perhatian peserta didik
dalam pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran inkuiri.
2) Pendidik dapat memilih strategi-strategi serta model yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas khususnya menggunakan model pembelajaran inkuiri.
3) Tambahan strategi bagi sekolah dalam memahami konsep matematika agar
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pihak sekolah juga dapat menyediakan
fasilitas yang memadai sehingga proses pembelajaran berlangsung sukses.
4) Bagi penulis secara pribadi yaitu sebagai sarana perluasan wawasan mengenai pengaruh
pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman konsep matematika siswa sekolah menengah
pertama.
3
B. KAJIAN TEORI
1. Model Pembelajaran Inkuiri
1) Hakikat Model Pembelajaran
Suyadi (2013 : 14) menyatakan bahwa model adalah gambaran kecil atau miniatur
dari sebuah konsep besar.
Sedangkan pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan
peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju pada sebuah
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Soekamto dalam Hamruni (2009) dalam buku Strategi Pembelajaran Pendidikan
Karakter (2013 : 15) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar.” Dengan demikian, aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan bertujuan yang
tertata secara sistematis.
Model pembelajaran suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran yang digunakan yang meliputi: buku-buku, komputer, kurikulum, dan lain-
lain.
2) Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan,
penyelidikan. Dengan inkuri diharapkan peserta didik dapat berfikir baik agar dapat
4
memecahkan masalah. Inkuiri merupakan suatu proses umum yang dilakukan oleh peserta
didik untuk mencari atau memahami informasi.
Suyadi (2013 : 116) menyatakan stategi inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari sebuah masalah yang dipertanyakan.
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak peserta didik secara langsung ke
dalam proses ilmiah dan dalam waktu yang relatif singkat. Pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan pemahaman tentang sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan peserta didik
menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
Pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi
seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional.
2. Pemahaman Konsep Matematika
1) Hakikat Matematika
Mathematics (Inggris), mathematic (Jerman) atau mathematick/wiskunde (Belanda)
berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani
mathematike yang berarti mempelajari.
Menurut James (1976) menyatakan bahwa matematika itu adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan lainnya.
Jame juga mengatakan bahwa matematika dibagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,
analisis, dan geometri. Akan tetapi pembagian tersebut sulit untuk dijelaskan karena
cabang-cabang dari ke tiga bidang tersebut masih saling terkait.
5
Semakin bertambahnya cabang-cabang matematika yang saling berkaitan antara
cabang satu dengan cabang yang lainnya maka semakin sulit menentukan definisi yang
tepat dari matematika.
Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972) menyatakan bahwa matematika
adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan
akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide
daripada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi,
sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu
tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya
terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.
Reys - dkk (1984) menyatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Kline (1973) menyatakan bahwa matematika itu bukan pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan
alam.
2) Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan belajar. Terjadinya perilaku belajar pada peserta didik dan perilaku
mengajar pada guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal balik
6
di mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan
menggunakan cara berfikir yang dipahami dan disepakati bersama.
Nikson (dalam Ratumanan 2002:3) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika
adalah suatu upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep
atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampunnya sendiri melalui proses internalisasi
sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran matematika dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu
pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu.
Dalam pembelajaran matematika, peserta didik dibiasakan untuk memperoleh pemahaman
melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari
sekumpulan objek (abstraksi). Peserta didik diberi pengalaman menggunakan matematika
sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-
persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan
penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.
3) Pemahaman Konsep Matematika
Menurut Driver (dalam Hasanah, 2004:20) pemahaman adalah kemampuan untuk
menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Dari pengertian ini ada tiga aspek
pemahaman, yaitu : (1) kemampuan mengenal; (2) kemampuan memnjelaskan; (3)
kemampuan menginterpretasi atau menarik kesimpulan.
Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir dalam
menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari – hari. Menurut
Schoenfeld (1992) berpikir secara matematika berarti (1) mengembangkan suatu pandangan
7
matematik, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki kesenangan untuk
menerapkannya, (2) mengembangkan kompetensi , dan menggunakannya dalam
pemahaman matematik.
Pembelajaran suatu konsep sering muncul sebagai pengalaman peristiwa nyata atau
intuisi yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini diperoleh melalui
penalaran induktif yang didasarkan pada fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada
pemikiran tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan pemahaman konsep matematika adalah kemampuan
seseorang dalam mengerti gagasan dalam mengelompokkan obyek dalam suatu contoh
yang mewakili sebuah pemikiran tentang ilmu matematika. Berdasarkan uraian diatas
peneliti menggunakan aspek pemahaman konsep matematika yang dipelajari peserta didik
adalah:
a) Peserta didik mampu menyatakan kembali sebuah konsep baik secara lisan maupun
tulisan;
b) Peserta didik dapat membedakan serta memilih contoh kongkrit terhadap materi yang
sedang dipelajari;
c) Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep dalam menyelesaikan masalah matematika.
C. PEMBAHASAN
1. Strategi Pembelajran Inkuiri
Menurut Joice dan Weile (1989 : 61) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
inkuiri secara umum terbagi atas lima tahap ,yaitu sebagai berikut :
8
a). Penyajian Masalah
Dalam tahap ini pengajar menyajikan suatu masalah dan menerangkan prosedur
inkuri pada siswa. Bentuk masalah perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa.
Dalam hal ini yang penting adalah bahwa masalah itu berisi suatu kejadian / problema
yang merangsang aktivitas intelektual siswa.
b). Pengumpulan Data Verifikasi
Dalam tahap ini siwa didorong untuk mau berusuha mengumpulkan informasi
mengenai kejadian yang mereka lihat atau alami.
c). Mengumpulkan Data Eksperimentasi
Dalam hal ini siswa melakukan eksperimen dengan memasukkan hal – hal(variabel)
baru, untuk melihat apakah akan terjadi perubahan. Dalam tahap ini siswa pun dapat
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang hampir serupa dengan hipotesis. Dalam tahap
verifikasi siswa dapat bertanya mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan kejadian
yang mereka lihat/rasakan, yaitu :
1. Objek : sifat atau identitas suatu objek
2. Kejadian : sifat atau sebab terjadinya
3. Keadaan : keadaan suatu objek atau sistem pada saat tertentu
4. Sifat : sifat/karaekteristik suatu objek pada keadaan tertentu untuk mendapatkan
informasi baru yang membantu pembentukan suatu teori.
Tahap eksperimen mempunyai dua tugas : eksplorasi dan uji langsung. Dalam
eksplorasi siswa mengubah beberapa hal untuk melihat melihat apa yang akan terjadi,
sedngkan dala uji langsung siwa melakukan pengujian.
9
d) Organisasi Data Formulasi Kesimpulan
Dalam tahap ini siswa mengkoordinasi dan menganlisis data untuk membuat suatu
kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang telah disajikan.
e). Analisis Proses Inkuiri
Dalam tahap ini siswa diminta untuk menganalisis pola inkuiri yang telah mereka
jalani, yaitu dengan menentukan pertanyaan mana yang paling produktif (menghasilkan
data yang paling relevan) atau tipe informasi yang sebenarnya mereka butuhkan, tetapi
tidak mereka dapatkan. Tahap ini untuk memperbaiaki proses inkuiri itu sendiri.
2. Pentingnya Pemahamna Konsep dalam pembelajaran Matematika
Pemahaman konsep matematika merupakan landasan penting untuk berpikir dalam
menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan sehari – hari. Menurut
Schoenfeld (1992) berpikir secara matematika berarti (1) mengembangkan suatu pandangan
matematik, menilai proses dari matematisasi dan abstraksi, dan memiliki kesenangan untuk
menerapkannya, (2) mengembangkan kompetensi , dan menggunakannya dalam
pemahaman matematik.
Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditujukan siswa dalam memahami
konsep dan dalam prosedur (algoritma) secara luwes,akurat, efisien dan tepat. Adapun
indikator pemahaman konsep menurut kurikulum 2006, yaitu :
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasi objek – objek menurut sifat- sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya)
3. Memberikan contoh d non-contoh dari konsep
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
10
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
7. Mengaplikasikan konsep atau logaritma pemecahan masalah
3.Materi lingkaran
1. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik – titik pada sebuah bidang yang mempunyai jarak
yang sama dari sebuah titik yang ditentukan pada bidang tersebut.
Jarak yang tetap tersebut disebut jari- jari(r), dan titik yang ditentukan disebut pusat.
2. Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaran yang pusatnya O (0,0)
Persamaan lingkaran yang pusatnya O (0,0) dan berjari – jari r adalah
x2+ y2=r2
Contoh soal :
Tentukan persamaan lingakaran yang berpusat O(0,0) dengan jari – jari 7!
Jawab :
x2+ y2=r2
x2+ y2=72
x2+ y2=49
11
Persamaan lingkaran yang pusatnya (a,b) dan jari – jarinya r
Persamaan lingkaran yang pusatnya (a,b) dan jari – jarinya r adalah
( x−a )2 ( y−b )2=r 2
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat P (2,3) dengan jari – jari 4!.
Jawab :
( x−2 )2 ( x−3 )2=42
x2−4 x+4+ y2−6 y+9=16
x2+ y2−4 x−6 y−3=0
Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
Persamaan lingkaran sering juga dinyatakan dalam bentuk :
x2+ y2+ Ax+By+C=0
Dengan pusat lingkaran dinyatakan (−12
A ,−12
B) dengan jari – jariya adalah
r=√ 14
A2+ 14
B2−C
Contoh : Tentukan pusat dan jari –jari lingkaran dari persamaan x2+ y2−8 x−6 y+12=0
Jawab :
P=(−12
A ,−12
B)
12
P=(−12
(−8 ) ,−12
(−6 ))P= (4,3 )
r=√ 14
A2+ 14
B2−C
¿√ 14(−8)2+ 1
4(−6)2−21
r=√16+9−21 =2
Jadi, pusatnya di P(3,4) dan jari – jarinya 2
D. KESIMPULAN
Pembelajaran Inkuiri adalah pembelajran yang melibatkan seluruh kemampuan
peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, dan analitis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuaannya dengan
penuh percaya diri. Inkuiri juga dapat mengembangkan nilai dan sikap yang sangat
dibutuhkan didik agar mampu berpikir ilmiah, seperti :
1. Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data,
termasuk merumuskan hipotesis serta menjelaskan fenomena.
2. Kemandirian belajar, baik individu maupun kolektif.
3. Kemampuan mengekspresikan rasa ingin tahu secara verbal.
4. Kempuan berpikir kritis, logis dan analitis.
5. Kesadaran ilmiah bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif(sementara).
Pemahaman konsep matematika adalah kemampuan seseorang dalam mengerti
gagasan dalam mengelompokkan obyek dalam suatu contoh yang mewakili sebuah
pemikiran tentang ilmu matematika. Pemahaman matematika akan bermakna jika
13
pembelajaran matematika diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi matematika
antar berbagai ide, memahami bagaimana ide – ide matematika saling terkait satu sama lain
sehingga terbangun pemahamn menyeluruh, dan menggunakan matematika dalam konteks
di luar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
14
Badruzzaman, Farid Hirji. 2013. Pocket Book Matematika SMA Kelas 1,2,&3. Ciganjur :
Cmedia
Harlono, Altaf. . Pendapat Para Ahli Tentang Belajar dan Pembelajaran
Matematika (Online):http://samparona.blogspot.com/2014/01/pendapat-para-ahli-
tentang-belajar-dan.html diakses tanggal 18 Maret 2015, pukul 20:07 WIB.
Reny. 2013. Pemahaman konsep matematika. Kajian pustaka (online):
http://jengrenny.files.wordpress.com/2013/06/bab-ii.pdf/ diakses tanggal 02 Januari
2014, pukul 21:37 WIB.
Roestyah. 1994. Masalah Pengajaran. Jakarta: Rineke Cipta.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Rosda
Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara
15
Top Related