Download - Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

Transcript
Page 1: Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

SEJARAH PENEMUAN EKSOPLANET

Apakah kita sendirian? Apakah terdapat planet yang seperti Bumi kita? Apakah terdapat kehidupan di tempat lain di alam semesta ini?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah lama dipertanyakan oleh umat manusia, sejak masa filsuf Yunani. Namun, belum ditemukan jawaban yang pasti dari pertanyaan tersebut. Secercah harapan untuk menjawab pertanyaan itu pun kemudian muncul. Telah ditemukan sesuatu yang setidaknya mengubah pola pikir kita mengenai sistem keplanetan yang kita ketahui dan mungkin akan sedikit menjawab pertanyaan tersebut. Hal yang dimaksud adalah penemuan eksoplanet.

Eksoplanet atau dalam bahasa Inggris disebut exoplanet (extra solar planet) merupakan planet yang berada di luar Tata Surya kita. Sudah sekitar 5600 eksoplanet yang ditemukan dan sekitar 1800-an yang telah dikonfirmasi dalam 20 tahun belakangan ini. Kebanyakan ditemukan oleh teleskop luar angkasa Kepler milik NASA.

Eksoplanet-eksoplanet ini memiliki banyak variasi dalam ukuran dan orbit. Sebagiannya adalah planet raksasa yang mengorbit dekat dengan bintang induknya, ada yang tersusun dari es, dan ada pula yang tersusun dari bebatuan. NASA dan agensi keantariksaan lainnya mencari eksoplanet yang berjenis spesial, yaitu eksoplanet yang memiliki ukuran seperti Bumi, mengorbit bintang induk seperti Matahari, dan masuk dalam habitable zone (zona laik huni).

Dua penemuan eksoplanet pertama berada di sekitar sebuah pulsar (bintang yang mati setelah ledakan supernova dan berotasi sangat cepat) yang disebut PSR 1257+12 pada tahun 1992. Penemuan pertama dari planet yang mengorbit sebuah bintang yang mirip Matahari adalah pada tahun 1995.

Penggambaran artis tentang planet yang mengorbit pulsar PSR 1257+12Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Artist

%27s_concept_of_PSR_B1257%2B12_system.jpg

Page 2: Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

Tim dari Swiss, Michel Mayor dan Didier Queloz mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sebuah planet yang berlokasi sangat dekat dengan bintang 51 Pegasi. Eksoplanet yang dinamakan 51 Pegasi b tersebut memiliki massa setengah kali massa Jupiter dan hanya membutuhkan waktu 4 hari untuk mengorbit bintang induknya. Jarak dari bintang induknya bahkan lebih dekat dibanding jarak Merkurius dari Matahari. Hal ini membuat planet 51 Pegasi b kemungkinan mengalami tidal lock yang berarti salah satu sisinya selalu menghadap ke bintang induknya, seperti Bulan terhadap Bumi. Penemuan eksoplanet ini berasal dari pengamatan tidak langsung, yaitu menggunakan metode kecepatan radial.

Penggambaran artis tentang eksoplanet 51 Pegasi b (kiri) dan bintang induknya, 51 Pegasi (kanan)Sumber: http://cdn.eso.org/images/screen/eso1517a.jpg

Hingga hari ini, telah terdapat lebih dari 1000 eksoplanet yang terkonfirmasi ditemukan oleh sebuah teleskop, yaitu teleskop luar angkasa Kepler. Teleskop ini mulai beroperasi dari tahun 2009. Kepler menggunakan metode yang disebut sebagai metode transit, yaitu mengukur seberapa besar cahaya bintang berkurang akibat sebuah planet yang lewat di depan bintang tersebut.

Kepler mengungkap berbagai jenis eksoplanet. Selain planet gas raksasa dan planet berbatu, Kepler membantu dalam mendefinisikan tipe baru eksoplanet, yaitu Bumi super (super-Earth). Super-Earth ini merupakan eksoplanet yang memiliki ukuran diameter antara ukuran Bumi dan Neptunus. Beberapa di antaranya berada dalam zona laik huni bintang induknya.

Page 3: Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

Teleskop luar angkasa KeplerSumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/Kepler_spacecraft_artist_render_%28crop

%29.jpg

Kepler-452b, eksoplanet yang ditemukan dan dikonfirmasi baru-baru ini (Juli 2015), merupakan eksoplanet terkecil yang ditemukan mengorbit bintang induk seperti Matahari di dalam zona laik huni (zona di sekitar sebuah bintang yang memungkinkan air berada dalam bentuk cair di permukaan planet yang mengorbit bintang tersebut). Bintang induknya, Kepler-452, merupakan bintang yang bertipe G2 (sama seperti Matahari). Sistem Kepler-452 ini berjarak sekitar 1400 tahun cahaya dari Bumi.

Penggambaran artis dari eksoplanet Kepler-452bSumber: https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/452b_artistconcept_beautyshot.jpg

Page 4: Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

Posisi beberapa eksoplanet mirip Bumi dibanding posisi planet di Tata SuryaSumber: https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/fig5-scale_of_452_system.jpg

Kepler-452b memiliki diameter sekitar 60% lebih besar dari diameter Bumi dan termasuk dalam tipe planet super-Earth. Eksoplanet ini memiliki probabilitas yang cukup baik untuk menjadi planet berbatu. Periode orbitnya 385 hari, sekitar 5% lebih lama dibanding periode orbit Bumi mengelilingi Matahari. Planet ini 5% lebih jauh dari bintang induknya dibanding jarak Bumi-Matahari. Bintang Kepler-452 berusia sekitar 6 miliar tahun (1,5 miliar tahun lebih tua dibandingkan Matahari), bertemperatur sama dengan Matahari, 20% lebih terang dibanding Matahari, dan memiliki diameter 10% lebih besar dari Matahari. Kepler-452b ini dianggap sebagai sepupu Bumi yang lebih tua dan lebih besar.

Penggambaran artis tentang perbandingan Bumi (kiri) dengan Kepler-452b (kanan)Sumber:

https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/452b_artistconcept_comparisonwithearth.jpg

Page 5: Sejarah Penemuan Eksoplanet - Revised

Penemuan eksoplanet ini dapat mendefinisikan ulang pemahaman kita mengenai alam semesta dan tempat kita di dalamnya. Terlebih lagi jika dapat ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan di permukaan eksoplanet tersebut. Astronomi memasuki era yang sangat menarik di mana kita mulai menyusun jawaban dari pertanyaan yang telah lama mengganggu pikiran manusia selama ribuan tahun.

Referensi:http://planetquest.jpl.nasa.gov/page/historyhttp://www.space.com/17738-exoplanets.htmlhttps://www.nasa.gov/press-release/nasa-kepler-mission-discovers-bigger-older-cousin-to-earth