Download - Sebaran Pergerakan

Transcript
  • PERTEMUAN ke-11 & 12:MODEL SEBARAN PERGERAKAN (GRAVITY)Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.

  • 11.1 PendahuluanMetode Sintetis: pengembangan metode analogi yg mempunyai beberapa kelemahanAsumsi: Sebelum pergerakan pd masa yad diramalkanDimodelkan dgn menggunakan analogi hukum alamPrinsip:Pergerakan dari zona asal ke zona tujuan berbanding lurus dengan besarnya bangkitan lalu lintas di zona asal dan juga tarikan lalu lintas di zona tujuan berbanding terbalik dengan jarak (kemudahan) antara kedua zonaDiturunkan dari prinsip fisika: gravity dan entropi Casey

  • 11.2 Analogi

  • Pers Ai dan Bd didapatkan secara berulang-ulangMenghitung Bd ubtuk setiap d dgn pers 9.4, kemudian nilainya digunakan utk menghitung AiProses ini diulangi hingga Ai dan Bd menghasilkan nilai tertentu (konvergen)

    11.3 Hambatanfid hrs dianggap ukuran aksesibilitas (kemudahan) antara zona I dengan zona dHyman (1969) menyarankan 3 jenis fungsi hambatan yg dapat digunakan model GRFungsi pangkatFungsi eksponensial negatifFungsi Tanner

  • Gambar 9.1: Bentuk umum ke 3 fungsi hambatan utk nilai parameter yg berbeda-beda11.4 Jenis model GravityTanpa batasan (UCGR)Dengan batasan bangkitan (PCGR)Dengan batasan tarikan (ACGR)Dengan batasan bangkitan tarikan (PACGR)

    PCGR & ACGR = model dengan satu batasan (SCGR)PACGR = model dengan dua batasan (DCGR)Batasan ada di pers 9.5 dan 9.6 (DCGR)SCGR: menetapkan nilai Bd=1 utk semua d guna menghilangkan batasan tarikan pergerakan (Dd) model PCGR dihasilkan

  • 11.5 Model tanpa batasan (UCGR)Punya 1 batasan: total pergerakan yg dihasilkan = total pergerakan yg diperkirakan dari tahap bangkitan pergerakan Tid = Oi. Ai. Bd. Dd. f(Cid)Tabel 9.1: Contoh perkiraan bangkitan dan tarikan untuk 5 zona dgn Model UCGRTerdapat info aksesibilitas antarzona berupa: jarak, waktu tempuh & biaya perjalanan pd tabel 9.2Tabel 9.3: Matriks exp (- Cid)Fungsi hambatan mengikuti fungsi eksponensial negatif, didapat matriks exp (- Cid) dgn menganggap nilai = 0,08562 (Catatan: beberapa metode penaksiran nilai , dapat membacanya pada Bab 10)

  • Menggunakan persamaan 9.10, perkalian berikut dilakukan utk setiap sel matriks akhir seperti terlihat pada Tabel 9.4: MAT hasil akhir model UCGRPd model UCGR, juml bangkitan dan tarikan yg dihasilkan tidak harus sama dgn perkiraan hasil bangkitan pergerakanTotal pergerakan yg dihasilkan model (t) harus = total pergerakan yg diharapkan (didapat dari hasil bangkitan pergerakan, T)Total pergerakan yg tertarik ke tiap zona tujuan (=1844100) tidak sama dengan total pergerakan (bangkitan dan tarikan) yang diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan (=3500)Dimodifikasi dgn faktor sebesar 3500/1844100 = 0,0019, shg didapatkan matriks akhir seperti Tabel 9.5

  • Tabel 9.5 MAT akhir hasil model UCGR setelah modifikasiTotal pergerakan yg terjadi telah = total pergerakan yg diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan (=3500)Juml bangkitan dan tarikan yg dihasilkan dari tiap zona tidak harus = hasil yang diharapkan dari tahap bangkitan pergerakan11.6 Model dengan batasan bangkitan (PCGR)Total pergerakan global hasil bangkitan pergerakan = total pergerakan yg dihasilkan dengan pemodelanBangkitan yg dihasilkan model = bangkitan pergerakan yg diinginkanTarikan pergerakan tidak perlu sama

  • Model = Persamaan 9.10 dgn syarat batas yg berbedaBd=1 utk seluruh d dan Ai = 1 N (Bd.Dd.fid)d=1Dlm model UCGR nilai Ai=1 utk seluruh I dan nilai Bd=1 utk seluruh nilai dPada model PCGR, Ai dihitung sesuai dgn pers 9.6 utk setiap zona tujuan i. Batasan: total baris = total baris dari hasi tahapan bangkitan pergerakanTabel 9.6: Matriks [Bd.Dd. exp(-Cid)] dan nilai AiSetelah menghitung nilai Ai utk tiap I, tiap sel matriks dpt dihitung dgn menggunakan pers 9.10 shg menghasilkan nilai matriks pada Tabel 9.7Tabel 9.7: MAT akhir hasil model PCGR

  • PERTEMUAN KE-12:MODEL SEBARAN PERGERAKAN (METODE GRAVITY) lanjutanAdhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.

  • Model dengan Batasan Tarikan (ACGR)Total pergerakan secara global harus samaTarikan pergerakan yang didapat dengan pemodelan = tarikan pergerakan yang diinginkanBangkitan pergerakan yg didapat dgn pemodelan tidak harus samaModel = persamaan 9.10 ttp dgn syarat batas yg berbedaKonstanta Bd dihitung dgn pers 9.6 utk tiap zona tujuan dTotal kolom dari matriks = total kolom dari matriks hasil bangkitan pergerakan Tabel 9.8 Matriks [Ai. Oi.exp(-Cid) dan nilai Bd

  • Setelah menghitung nilai Bd untuk setiap d, tiap sel matriks dapat dihitung dengan menggunakan pers 9.10 sehingga menghasilkan matriks akhir seperti pada Tabel 9.9Tabel 9.9 MAT hasil akhir Model ACGR

  • Model dengan Batasan Bangkitan Tarikan (PACGR)Bangkitan dan tarikan pergerakan harus = yg dihasilkan oleh tahap bangkitan pergerakan Model = pers 9.10 tetapi dgn syarat batas spt pd hal: 164Kedua faktor penyeimbang (Ai dan Bd) menjamin bahwa total baris dan kolom dari matriks pemodelan harus = total baris dan kolom dari matriks hasil bangkitan pergerakan.

  • Proses pengulangan dgn nilai awal AiDianggap nilai A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = 1Nilai awal > 0Hasil akhir tidak tergantung dari nilai awalTabel 9.10 Nilai Ai dan Bd yang didapat pd setiap pengulanganPada pengulangan ke 14, nilai Ai utk setiap i dan nilai Bd utk setiap d tidak mengalami perubahan (telah mencapai konvergensi)Sel matriks dpt dihitung dengan menggunakan pers 9.10 shg menghasilkan matriks akhir spt pd tabel 9.11Tabel 9.11 MAT akhir hasil model DCGR (setelah pengulangan ke 14)Semakin dekat nilai awal ke nilai akhir faktor penyeimbang, semakin sedikit jumlah pengulangan

  • TUGAS: Buatlah perhitungan dengan nilai awal Ai=20, A2=10, A3=1, A4=25, A5=15Buatlah perhitungan dengan nilai awal Ai=0,1, A2=0,01, A3=0,05, A4=0,25, A5=0,20Buatlah perhitungan dengan nilai awal B1=1, B2=1, B3=1, B4=1, B5=1Buatlah perhitungan dengan nilai awal B1=10, B2=5, B3=2, B4=4, B5=0,2Buatlah perhitungan dengan nilai awal B1=0,01, B2=0,9, B3=0,5, B4=0,75, B5=0,25

  • Saat Penggunaan Model GravityBila info survey baik dan tersedia, model DCGR sgt baik digunakanModel DCGR digunakan pada kasus yang ramalan bangkitan dan tarikan cukup baik di masa yadUtk tujuan perjalanan ke tempat bekerja atau sekolah lebih tepat taksiran bangkitan dan tarikannya dibandingkan dengan tujuan perjalanan lain misal ke pusat perbelanjaanScr umum, bangkitan pergerakan berbasis rumah lebih dapat diyakini kebenarannya dibandingkan dengan tarikan pergerakan Pergerakan berbasis rumah umumnya menggunakan model PCGR atau DCGR

  • Untuk jenis pergerakan berbasis rumah baik utk tujuan bekerja maupun pendidikan, pers model ACGR biasanya lebih tepat krn bdsk peubah yg mudah dihitung (misal: populasi)Model PCGR dpt digunakan utk pergerakan berbasis rumah dgn berbagai tujuan pergerakanModel ACGR lebih mudah dispesifikasi dan dikalibrasi misal: utk tujuan belanja dan bisnisModel UCGR (model faktor pertumbuhan) digunakan utk pergerakan berbasis bukan rumahPenggunaan model UCGR atau SCGR krn data yg tidak cukup, ketepatan hasil tidak terlalu dipermasalahkan utk kajian perencanaan jangka panjangMetode Furness (metode analogi) merupakan keluarga dari metode sintetisMetode analogi merupakan kasus khusus dari metode sintetis, jika nilai =0.

  • TERIMA KASIHAdhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.