PEDOMAN INSTITUSI Seafood Savers
Versi : JUNI 2017
1
Daftar Isi
DISCLAIMER___2
1. Pendahuluan___3
Latar Belakang___3
Tujuan___3
Marine Stewardship Council (MSC) dan Aquaculture Stewardship Council (ASC)___4
Perikanan Target___8
2. Keanggotaan Seafood Savers___8
Keanggotaan___8
Persyaratan Utama ___8
Mekanisme Keanggotaan___10
Hak dan Kewajiban___22
Koordinasi dan Pengembangan___22
Publikasi dan Kampanye___23
3. Panduan Penggunaan Brand Seafood Savers___25
Logo___25
Slogan___26
Kalimat Disclaimer___27
Ketentuan dan Protokol Penggunaan Elemen Branding Seafood Savers___27
Paket Informasi Keanggotaan___30
4. Syarat dan Ketentuan Kerahasiaan dan Pengungkapan___30
5. Pemantauan Dampak___31
6. Sanksi dan Pemenuhan___31
7. Kolaborasi Fasilitator FIP/AIP___33
Syarat dan Ketentuan__33
Keuntungan__34
Syarat Publikasi__34
8. Lampiran__35
2
DISCLAIMER
Dokumen pedoman ini berfungsi sebagai dasar yang valid dan sah mengenai Program Seafood Savers. Selanjutnya Seafood Savers akan dikembangkan
menjadi institusi independen di mana pada saat itu pedoman ini akan disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan yang berlaku.
3
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan dari generasi ke generasi mengakibatkan krisis pada perikanan Indonesia saat ini. Laporan FAO 2010 memperkirakan lebih dari separuh stok ikan di dunia (53%) telah tereksploitasi (fully exploited), dengan jumlah tangkapan umum mencapai atau mendekati maximum sustainable productions. Sementara itu, 32% dari stok diperkirakan berstatus “eksploitasi berlebih” (28%), “habis” (3%) dan “mengalami pemulihan” (1%). Akibat tekanan pemanfaatan yang berlebih hasil perikanan dunia berada di bawah potensi produksi maksimumnya. Dibutuhkan upaya rehabilitasi yang terkelola untuk mengembalikan kondisi ini ke posisi yang ideal. Banyak pihak beranggapan bahwa budidaya adalah solusi untuk mencapai perikanan berkelanjutan. Sebagai sistem produksi pangan dengan pertumbuhan paling pesat di dunia, budidaya berpotensi menghasilkan produk seafood berkualitas tinggi dalam jumlah besar. Praktik budidaya yang sukses juga dianggap mampu melepaskan tekanan pemanfaatan yang dihasilkan dari perikanan tangkap. Namun, maraknya praktik budidaya intensif oleh sejumlah perusahaan untuk meningkatkan hasil produksi mengindikasikan bahwa budidaya pun tidak lepas dari ancaman ketidakberlanjutan. Setelah bertahun-tahun melawan praktik-praktik perikanan yang tidak berkelanjutan yang dilakukan para pelaku perikanan di Indonesia, WWF kini menambahkan strategi kerjanya dengan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada para ‘pelaku bijak’ dalam industri perikanan. Tingginya jumlah praktik perikanan yang tidak berkelanjutan yang terjadi membuat para pelaku bijak ini masih belum banyak terlihat dan terdengar. Seafood Savers adalah sebuah koalisi bisnis yang dibentuk untuk memperkuat sekaligus memperluas aksi para pelaku usaha perikanan yang telah menerapkan praktik-praktik perikanan berkelanjutan. Seafood Savers mengacu pada standar-standar primer perikanan berkelanjutan, yaitu sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) untuk perikanan tangkap dan sertifikasi Aquaculture Stewardship Council (ASC) untuk perikanan budidaya. MSC dan ASC adalah sertifikasi pihak ketiga yang diinisiasi dan dikembangkan oleh WWF dan para mitranya dengan tujuan menciptakan standar perikanan berkelanjutan yang memenuhi kriteria dan norma-norma keberlanjutan tertinggi untuk praktik-praktik perikanan. Salah satu tujuan Program Seafood Savers adalah memfasilitasi perusahaan-perusahaan perikanan mendapatkan sertifikasi MSC dan ASC. Saat ini, standar MSC dan ASC lebih banyak diterapkan oleh industri perikanan di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika. Hal ini terjadi karena tingginya standar dan kriteria yang ditetapkan dalam kedua sertifikasi tersebut. Seafood Savers bertujuan memfasilitasi perusahaan-perusahaan perikanan mendapatkan sertifikasi MSC dan ASC dengan mengembangkan program perbaikan perikanan berdasarkan standar MSC dan ASC yang mengakomodir kondisi perikanan lokal dan nasional di Indonesia.
1.2. Tujuan
Sejak lama WWF di berbagai negara telah bekerja sama dengan mitra-mitra perusahaan dan industri yang mengusahakan berbagai jenis komoditas alam. Salah satunya adalah RSPO atau Roundtable for Sustainable Palm Oil, sebuah forum diskusi internasional yang diinisiasi oleh WWF yang
4
mengumpulkan produsen-produsen kelapa sawit dari seluruh dunia untuk mengembangkan tata cara produksi kelapa sawit yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Inisiatif lainnya adalah GFTN atau the Global Forest Trade Network yang diinisiasi WWF-Inggris untuk membantu ratusan produsen kayu serta ritel-ritel mebel skala besar untuk menciptakan sebuah mekanisme rantai perdagangan kayu yang berkelanjutan. Memahami peran signifikan industri dalam bisnis komoditas alam, WWF memandang kerjasama dengan mitra perusahaan sangatlah penting untuk mendapatkan hasil yang signifikan dalam upaya menciptakan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Program Seafood Savers dibentuk tahun 2009 sebagai inisiatif WWF Indonesia untuk mencapai tujuan perikanan berkelanjutan melalui mekanisme kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri perikanan. Melihat kondisi perikanan saat ini dan mengetahui berbagai tantangan di masa depan bagi industri perikanan, maka inisiatif korporasi yang digagas oleh WWF ini bertujuan untuk: 1. Memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang melaksanakan praktik-praktik perikanan
bertanggung jawab. 2. Mendampingi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi MSC dan atau ASC melalui kegiatan
perbaikan perikanan tangkap dan budidaya. 3. Memfasilitasi pengadaan produk seafood yang bertanggung jawab melalui hubungan bisnis yang
terjalin antara produsen, ritel dan institusi keuangan yang menjadi anggota Seafood Savers. 4. Mendorong kebijakan nasional yang mendukung industri perikanan berkelanjutan. 5. Mengedukasi konsumen mengenai pentingnya memilih dengan bijak produk-produk seafood yang
bertanggung jawab.
1.3. Marine Stewardship Council (MSC) dan Aquaculture Stewardship Council (ASC)
Selama dekade terakhir, sertifikasi ekolabel telah menjadi fitur yang signifikan dalam pemasaran dan perdagangan ikan internasional. Sertifikasi ekolabel adalah solusi yang sama menguntungkan (win-win solution), baik dari sisi ekonomi maupun konservasi dengan mengaplikasikan model insentif berbasis pasar. Marine Stewardship Council (MSC) dan Aquaculture Stewardship Council (ASC) adalah sertifikasi ekolabel pihak ketiga yang dianggap oleh banyak pihak sebagai jenis sertifikasi terbaik. Metode sertifikasi ini menggunakan sudut pandang pihak ketiga dalam proses penilaiannya untuk memastikan obyektivitas maksimal sekaligus menjamin kredibilitas, keandalan, keadilan dan kejujuran ekolabel. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sertifikasi MSC dan ASC adalah standar utama yang digunakan Seafood Savers dalam mengembangkan Program Perbaikan Perikanan dan Budidayanya (FIP/AIP) yang selanjutnya akan diaplikasikan kepada perusahaan-perusahaanyang terlibat dalam Seafood Savers. Perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam Seafood Savers WAJIB mengikuti kriteria dan standar MSC dan atau ASC, sesuai dengan jenis perikanan yang didaftarkan dalam keanggotaan Seafood Savers. MSC memberikan sertifikat sekaligus mempromosikan produk-produk seafood yang berasal dari perikanan tangkap yang terkelola dengan baik dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Sementara ASC menyertifikasi dan mempromosikan produk dari praktik-
5
praktik budidaya yang bertanggung jawab dan berusaha meminimalkan dampak aktivitas budidaya terhadap ekosistem. Tabel 1 di bawah berisi penjelasan mengenai sertifikasi MSC dan ASC dengan menyorot sejarah dan latar belakang masing-masing sertifikasi, jenis-jenis perikanan yang dinilai, standar dan metodologi yang digunakan dan bagaimana sertifikasi MSC dan ASC memenuhi praktik-praktik perikanan tangkap dan budidaya terbaik. Informasi lengkap mengenai MSC dan ASC dapat diperoleh dengan mengunjungi situs: www.msc.org (MSC) dan http://www.asc-aqua.org (ASC).
Tabel 11 Marine Stewardship Council (MSC) dan Aquaculture Stewardship Council (ASC)
MSC (Marine Stewardship Council)
ASC (Aquaculture Stewardship Council)
PENJELASAN UMUM
Marine Stewardship Council (MSC) adalah organisasi nirlaba independen yang menetapakan standar dan kriteria perikanan berkelanjutan. Perikanan yang telah melalui proses penilaian dan dianggap memenuhi standar dapat menggunakan ekolabel MSC. MSC mengembangkan standar penangkapan berkelanjutan dan keterlacakan produk seafood yang memenuhi panduan-panduan terketat di dunia mengenai praktik-praktik perikanan tangkap terbaik dan mendorong perubahan dalam pasar seafood global.
Aquaculture Stewardship Council (ASC), adalah organisasi nirlaba independen yang menetapkan standar dan kriteria praktik budidaya yang bertanggung jawab melalui sejumlah diskusi yang dikenal sebagai “The Aquaculture Dialogues”. Serupa dengan MSC, ASC juga menerapkan tipe sertifikasi pihak ketiga dengan bekerja sama dengan badan-badan sertifikasi terakreditasi untuk melaksanakan penilaian independen dan mengeluarkan sertifikasi.
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH
MSC terbentuk pada tahun 1997 atas prakarsa WWF dan Unilever dan menjadi organisasi independen pada tahun 1999. MSC menyusun serangkaian kriteria lingkungan untuk perikanan berkelanjutan dan terkelola dengan baik, termasuk mengeluarkan sebuah label untuk menandai
ASC didirikan oleh WWF dan IDH (Dutch Sustainable Trade Initiative) pada tahun 2009 di Belanda. Baik WWF maupun IDH adalah organisasi yang telah berpengalaman dalam merancang program sertifikasi dan standar dimana kedua organisasi tersebut berkomitmen kuat untuk mengembangkan ASC melalui proses multipihak.
1 Sumber diperoleh dari: www.msc.org dan www.ascworldwide.org
6
produk-produk seafood yang disetujui MSC sebagai produk seafood berkelanjutan. Pada Oktober 2010, terdapat sekitar 7,220 produk seafood yang telah mendapat sertifikasi MSC dan diperdagangkan di 74 negara. 97 perikanan telah mendapat sertifikasi MSC standar lingkungan untuk perikanan berkelanjutan dan 132 perikanan lainnya masih menjalani proses penilaian. Sebanyak 1,535 perusahaan sudah memperoleh sertifikat Rantai Kepemilikan MSC dan dianggap memenuhi standar keterlacakan untuk produk seafood.
JENIS PERIKANAN YANG DINILAI
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
PROGRAM MSC DAN ASC
MSC menetapkan standar-standar lingkungan untuk perikanan berkelanjutan sekaligus metodologi yang digunakan untuk menyertifikasi perikanan tersebut. MSC tidak melakukan penilaian atas suatu perikanan maupun mengeluarkan sertifikat tersebut. Hal ini dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu badan sertifikasi yang telah terakreditasi. Beberapa produk makanan laut dalam jumlah yang signifikan dihasilkan oleh negara-negara berkembang, dimana sebagian besar masyarakatnya menggantungkan mata pencaharian pada sektor perikanan. Sektor perikanan di negara-negara berkembang umumnya didominasi oleh perikanan skala kecil dengan kemampuan modal dan infrastruktur yang relatif rendah. Memahami situasi ini, MSC mengembangkan sebuah program khusus untuk membantu perikanan skala kecil dari negara-negara berkembang memperoleh sertifikasi.
Melalui kerja sama dengan para mitra dan pemangku kepentingan, ASC menjalankan sebuah program besar untuk mentransformasi pasar seafood dunia dan mempromosikan praktik budidaya perikanan terbaik dari aspek lingkungan dan sosial. Standar-standar ASC ditujukan untuk meningkatkatkan jumlah produk budidaya/makanan laut yang berkelanjutan dan tersertifikasi. ASC akan meluncurkan sebuah label konsumen untuk menandakan kepatuhan pada standar ASC dan memudahkan bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam program ASC.
STANDAR DAN METODE
Dengan melibatkan para pakar terkemuka, MSC mengembangkan standar untuk perikanan berkelanjutan dan keterlacakan produk seafood. Standar tersebut menjamin produk seafood yang bersertifikasi MSC berasal dan dapat dilacak asal usulnya dari perikanan yang berkelanjutan.
Standar ASC dikembangkan melalui sebuah proses diskusi multipihak yang dikenal sebagai Dialog Budidaya (Aquaculture Dialogues). Dari 12 spesies yang dibahas, budidaya nila dan patin telah berhasil disusun standarnya berdasarkan prinsip-prinsip berkelanjutan ASC.
7
Sertifikasi perikanan adalah penilaian sukarela yang dilakukan untuk menentukan suatu perikanan memenuhi prinsip-prinsip dan kriteria perikanan berkelanjutan MSC atau tidak. Jika lolos, produk dari perikanan tersebut dapat memajang ekolable MSC di tempat penjualannya setelah seluruh bagian dari rantai suplainya memenuhi audit keterlacakan berdasarkan standar Rantai Kepemilikan MSC. Tiga prinsip utama yang mendasari standar perikanan MSC yaitu: - Prinsip 1: Stok ikan berkelanjutan
Aktivitas penangkapan harus berlangsung pada level dimana populasi ikan terjaga keberlanjutannya. Perikanan yang disertifikasi harus menerapkan sistem pengelolaan yang menjamin aktivitas penangkapan dapat terus berlangsung dan tidak mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan.
- Prinsip 2: Meminimalisir dampak terhadap lingkungan. Aktivitas penangkapan harus dikelola untuk menjaga struktur, produktivitas, fungsi dan keanekaragaman ekosistem demi keberlangsungan perikanan yang bergantung terhadapnya.
- Prinsip 3: Pengelolaan yang efektif. Perikanan harus memenuhi seluruh perundang-undangan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional san memiliki sistem pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan dan mampu menjaga keberlanjutan.
Proses Dialog dimulai sejak tahun 2004 dan diorganisir oleh WWF yang melibatkan lebih dari 2.000 peserta. Seluruh standar dirancang untuk meminimalisir dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial yang terkait dengan kegiatan budidaya.
Proses pengembangan standar dititikberatkan pada dampak lingkungan dan sosial yang paling signifikan dari setiap spesies dan bagaimana cara untuk meminimalisir dampak-dampak tersebut. Fokus terkait dampak tersebut memungkinkan terjadinya perubahan nyata dalam Praktik budidaya di level tambak. Selain itu, keterlibatan berbagai pihak yaitu ilmuwan, pemerintah dan LSM dalam Dialog Budidaya, memastikan standar-standar yang dibuat cukup ketat dan kuat untuk menghasilkan perubahan signifikan dalam industri budidaya.
BAGAIMANA MSC DAN ASC MEMENUHI STANDAR PRAKTIK TERBAIK
MSC telah memenuhi tolak ukur tertinggi dari seluruh program ekolabel dan sertifikasi yang dianggap kredibel, termasuk di antaranya panduan UN FAO dan ISEAL EAL (ISEAL Code of Good Practice).
Lebih dari sekedar organisasi yang pemegang standar-standar primer budidaya bertanggung jawab, ASC pun mampu mewujudkan sistem transformasi global untuk budidaya yang dapat mencapai: Kredibilitas: standar dikembangkan sesuai dengan pedoman ISEAL, melibatkan multipihak, terbuka dan transparan, berupa metrik performa berbasis sains. Keefektifan: meminimalisir dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan budidaya komersil dengan mengatasi dampak-dampak utama.
8
Nilai tambah: menghubungkan tambak dengan pasar dengan mempromosikan praktik-praktik yang bertanggung jawab melalui pemberian label konsumen.
1.4. Target Perikanan
Seafood Savers berkonsentrasi pada beberapa perikanan target yang akan diperbaiki secara bertahap seiring Program Seafood Savers meluas dari segi sumber daya dan kapasitas. Khusus untuk Indonesia, saat ini Seafood Savers fokus namun tidak terbatas kepada perikanan-perikanan berikut:
Target Perikanan Budidaya Tangkap
Abalon
Kekerangan Kepiting Kerapu Lobster Bandeng
Patin
Rumput Laut
Udang Kakap Nila
Tuna
2. Keanggotaan Seafood Savers
2.1. Keanggotaan
Tiga kategori perusahaan yang dapat bergabung anggota Seafood Savers, yaitu: 1) Produsen, 2) Ritel dan 3) Lembaga Keuangan. Kriteria dan deskripsi untuk masing-masing kategori dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Kategori Deskripsi dan Definisi Kriteria Cakupan
1. Produsen Kelompok, perusahaan atau asosiasi yang bergerak dalam bidang penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, pengumpulan dan pengiriman hasil tangkapan/produk budidaya perikanan yang ditargetkan.
- Sebuah badan usaha, badan hukum atau koperasi yang diakui secara sah oleh Pemerintah Indonesia.
- Berpotensi menghasilkan dampak yang signifikan dalam keberlanjutan suatu perikanan dengan
- Kelompok nelayan,
- Kelompok pembudidaya,
- Perusahaan pengolah produk perikanan,
- Kelompok pengumpul
- Eksportir
9
berpartisipasi dalam Seafood Savers.
- Penyalur - Asosiasi
2. Ritel Kelompok atau perusahaan yang menjual produk dari perikanan target pada konsumen terakhir.
- Badan hukum atau badan usaha.
- Memiliki skala jumlah pembelian tertentu.
- Restoran - Supermarket - Hotel, - Resort, - Country Club - Katering
3. Lembaga Keuangan
Institusi yang mendanai atau menanamkan modal pada industri perikanan.
- Badan hukum dan atau badan usaha.
- Berpotensi menghasilkan dampak yang signifikan dalam keberlanjutan suatu perikanan dengan berpartisipasi dalam Seafood Savers.
- Bank - Investor
2.2. Persyaratan Utama
Perusahaan-perusahaan yang hendak bergabung sebagai anggota Seafood Savers WAJIB memenuhi keempat syarat utama sebagai berikut sebelum mengajukan aplikasi keanggotaan Seafood Savers: 1. Perusahaan berupa badan usaha dan atau badan hukum yang diakui secara legal oleh pihak yang
berwenang di negara asal. 2. Perusahaan memanfaatkan sumber daya laut dari perairan di wilayah Indonesia. 3. Perusahaan bertujuan mendapatkan sertifikasi perikanan berkelanjutan MSC dan atau ASC. 4. Institusi Keuangan menyetujui untuk mendukung praktik perikanan yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan. 5. Perusahaan menyetujui dan bersedia mengikuti rangkaian tahapan dan mekanisme menuju
keanggotaan Seafood Savers seperti yang tercantum dalam panduan Keanggotaan Seafood
2.3. Cakupan Penilaian Seafood Savers mengembangkan program perbaikan (penilaian, perencanaan, perbaikan dan pemantauan), yang terdiri dari: 1) Perikanan tangkap dan budidaya, dan 2) Rantai Kepemilikan; dan 3) Keuangan berkelanjutan demi perbaikan perikanan tangkap dan budidaya. a. Program Perbaikan Perikanan Tangkap dan Budidaya Penilaian Perikanan Seafood Savers melihat keseluruhan rantai perikanan sejak titik dimana perikanan tersebut didaftarkan oleh produsen (penjualan, pengolahan, penangkapan) hingga titik paling awal dimana ikan pertama kali diperoleh dari laut atau tambak. Penilaian Perikanan melihat bagaimana proses penangkapan atau budidaya dilakukan secara bertanggung jawab dan berdasarkan prinsip-
10
prinsip keberlanjutan. Perusahaan-perusahaan yang ingin bergabung dengan keanggotaan Seafood Savers bisa mendaftarkan perikanannya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. b. Program Perbaikan Rantai Kepemilikan Berbeda dengan Penilaian Perikanan, Penilaian Rantai Kepemilikan hanya fokus pada penilaian manajemen produk seafood yang didaftarkan perusahaan dalam Seafood Savers. Penilaian Rantai Kepemilikan menitikberatkan pada sistem keterlacakan dan pemisahan produk yang dilakukan perusahaan untuk memastikan produk seafood yang didaftarkan dalam produk Seafood Savers tidak tercampur dengan produk-produk seafood lainnya yang tidak terdaftar dalam program Seafood Savers. Program perbaikan ini mewajibkan perusahaan untuk HANYA mendaftarkan perikanan dari penyuplai yang sudah terdaftar dalam program Seafood Savers. Jika perikanan yang ingin didaftarkan belum termasuk dalam program Seafood Savers maka pada saat yang sama perikanan tersebut juga harus didaftarkan untuk melalui program Seafood Savers. Sistem penilaian ini diadopsi dari sistem sertifikasi MSC dan ASC yang memiliki dua jenis sertifikasi, yaitu Sertifikasi Perikanan dan Sertifikasi Rantai Kepemilikan. Perusahaan yang didaftarkan untuk mendapat Sertifikasi Perikanan MSC dan ASC akan dinilai secara menyeluruh, dimulai dari dimana produk laut di tangkap atau dibudidayakan. Sementara Sertifikasi Rantai Kepemilikan MSC dan ASC secara spesifik menilai sistem keterlacakan produk dan pemisahannya dengan produk-produk non MSC/ASC dalam sistem manajemen produk perusahaan tersebut. c. Keuangan Berkelanjutan Demi Program Perbaikan Perikanan Tangkap dan Budidaya
Keuangan berkelanjutan untuk program perbaikan perikanan tangkap atau budidaya berkonsentrasi pada kebijakan internatal institusi keuangan dalam menyediakan dukungan keuangan untuk perusahaan yang bergerak menuju standar sertifikasi MSC/ASC. Program perbaikan ini menilai kebijakan internal institusi keuangan dalam pembiayaan berkelanjutan untuk komoditas makan olahan laut, mengembangkan rencana dan meningkatkan praktik keuangan yang mendukung bisnis maknan olahan laut.
2.4. Mekanisme Keanggotaan Keanggotaan Seafood Savers dapat diperoleh melalui tiga tahapan utama: tahap awal, tahap perencanaan dan tahap keanggotaan. Gambar 1 berikut ini memberikan gambaran visual mengenai mekanisme keanggotaan untuk produsen, gambar 2 menggambarkan mekanisme keanggotaan untuk ritel, sedangkan Gambar 3 menggambarkan mekanisme keanggotaan institusi keuangan yang berlaku dalam Seafood Savers. Rincian penjelasan mengenai definisi dan pemahaman dari setiap langkah-langkah, dapat dilihat pada tabel selanjutnya (Tabel 2).
Gambar 1
Mekanisme Keanggotaan Seafood Savers untuk produsen
11
Tahap Awal Tahap
Perencanaan
Tahap Keanggotaan
Gambar 2 Mekanisme Keanggotaan Seafood Savers untuk ritel
1. Aplikasi2. Uji
Kepatuhan3. Identifikasi
4. Nota Kesepahaman dan
Perjanjian Kerja Sama Anggota
5. Pemenuhan Syarat
Minimum
6. Evaluasi dan Perencanaan
7. Pengesahan Anggota
8a. Program Perbaikan Perikanan
(AIP/FIP/CoCIP) -Menengah
8b. Program Perbaikan Perikanan
(AIP/FIP/CoCIP) -Lanjutan
Tahap Keanggotaan
12
Tahap Awal Tahap
Perencanaan Tahap Keanggotaan
Gambar 3
Mekanisme Keanggotaan untuk Institusi Keuangan
1. Aplikasi 2. Uji Kepatuhan
3. Pemenuhan Syarat Minimum
4. Evaluasi dan Perencanaan
7. Nota Kesepahaman dan Pengesahan
Anggota
8a. Program Perbaikan Lacak Balak (CoCIP) -
Menengah
8b. Program Perbaikan Lacak Balak (CoCIP) -
Lanjutan
Tahap Keanggotaan
13
Tahap Awal Tahap
Perencanaan
Tahap Keanggotaan
1. Aplikasi2. Uji
Kepatuhan3. Identifikasi
4. Perencanaan
5. Pengesahan Keanggotaan
6. Program Perbaikan Bank
(BIP)
Tahap Keanggotaan
14
Tabel 2 Definisi dan Informasi Mengenai Tahapan-Tahapan dalam Mekanisme Keanggotaan Seafood Savers
Tahapan Perikanan Ritel Institusi Keuangan Dokumen Pendukung
1. Aplikasi Definisi : Langkah awal untuk bergabung sebagai anggota Seafood Savers. Perusahaan diperkenankan mendaftar salah satu atau seluruh keanggotaan Perikanan Tangkap, Budidaya, Rantai Kepemilikan dan Institusi Keuangan. Tujuan :
a. Untuk memberikan informasi umum kepada sekretariat Seafood Savers mengenai praktik-praktik penangkapan yang sedang diterapkan oleh perusahaan.
b. Formulir aplikasi berfungsi sebagai permohonan resmi dari perusahaan untuk bergabung sebagai anggota Seafood Savers.
Prosedur :
a. Sebelum mengisi lembar aplikasi, perusahaan yang berencana untuk bergabung menjadi anggota Seafood Savers akan diberi dokumen Pedoman Kelembagaan Seafood Savers. Dokumen pedoman tersebut memuat informasi yang tepat dan lengkap mengenai Seafood Savers dimana informasi tersebut perlu diketahui oleh perusahaan sebelum terlibat dalam program perbaikan perikanan bertahap yang diterapkan dalam Seafood Savers. Selain itu, dokumen pedoman pun mencakup informasi menyeluruh mengenai Seafood Savers, yaitu diantaranya: tujuan, persyaratan utama, mekanisme keanggotaan, syarat dan ketentuan serta ketentuan branding.
b. Setelah memahami prosedur dan mekanisme Seafood Savers, perusahaan dipersilahkan untuk mengirimkan aplikasi ke kantor sekretariat Seafood Savers di WWF-Indonesia, Graha Simatupang Tower 2 Unit C, Lantai 11, Jalan Letjen TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan - 12540 (Telpon: +62217829426-29; Fax: +62217829426) atau melalui e-mail ke [email protected].
c. Setelah pengajuan formulir aplikasi, perusahaan akan menerima Surat Jawaban dalam kurun waktu maksimal 10 hari kerja.
d. Surat jawaban akan dikirim ke perwakilan perusahaan dengan disertai dua dokumen terlampir, yaitu: 1) Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers dan 2) Kebijakan Perusahaan. Perjanjian Kerahasiaan adalah dokumen hukum yang mengatur ketentuan tentang jaminan kerahasiaan atas pertukaran informasi yang dilakukan Perusahaan dengan WWF selama proses keanggotaan Seafood Savers. Sedangkan Kebijakan Perusahaan adalah dokumen yang sengaja disiapkan oleh sekretariat Seafood Savers untuk kemudian digunakan dan didistribusikan oleh Perusahaan ke seluruh
• Pedoman Kelembagaan Seafood Savers
• Formulir aplikasi untuk produsen (Lampiran 1)
• Formulir aplikasi untuk ritel (Lampiran 2)
• Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers (Lampiran 3)
• Kebijakan Perusahaan (Lampiran 4)
15
rantai perdagangan dan para pihak terkait dalam rangka mensosialisasikan keterlibatan Perusahaan dengan Seafood Savers yaitu berkomitmen dalam program perbaikan perikanan .
e. Sebuah perusahaan yang menjadi anggota penuh atau telah menandatangani MoU untuk perikanan tertentu akan diminta untuk mendaftar kembali saat menambahkan perikanan lain di tengah-tengah proses penilaian. Namun perusahaan tidak perlu menandatangani MoU lagi (ketika sudah menandatangani MoU) untuk perikanan yang akan ditambahkan. Akan tetapi, akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama baru sebagai dasar hukum kerja sama untuk perikanan yang baru ditambahkan.
f. Kemungkinan pendaftaran unit perikanan tambahan adalah dengan mengirimkan aplikasi lagi. Sebuah perusahaan diperkenankan untuk menambahkan Unit perikanan dengan area dan metode perikanan tangkap atau budiddaya sampai dengan maksmial 3 kali.
2. Uji Kepatuhan
Definisi : Proses penyaringan dimana performa perusahaan akan dinilai berdasarkan Pedoman Bisnis dan Industri Global WWF. Tujuan :
a. Untuk mengidentifikasi performa dan Praktik-Praktik yang diterapkan oleh perusahaan sehingga WWF mengetahui kemungkinan dan tantangan yang akan dihadapi menysusul keterlibatan perusahaan dalam program Seafood Savers;
b. Untuk mengidentifikasi area-area bersiko sehingga WWF dapat menentukan apakah resiko-resiko tersebut dapat diterima dan menentukan persiapan-persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk mengelola resiko-resiko tersebut dan memberikan tanggapan kepada seluruh pihak terkait.
Prosedur :
a. Penilaian akan dilakukan melalui desk study dan wawancara langsung dengan perusahaan, perusahaan induk, lembaga pemerintahan dan pihak terkait lainnya (stakeholder, klien, LSM, media, masyarakat sekitar dimana perusahaan bertempat);
b. Hasil penilaian (apakah perusahaan lulus dalam tahapan Uji Tuntas atau tidak) akan dikirimkan kepada perusahaan dalam bentuk Surat Pengakuan tertulis;
c. Perusahaan yang lulus dalam tahapan Uji Kepatuhan akan melanjutkan ke tahap ketiga yaitu tahap indentifikasi; d. Perusahaan yang tidak lulus dalam tahapan Uji Kepatuhan tidak memenuhi syarat untuk maju ke tahap berikutnya.
Perusahaan diperkenankan untuk mengirimkan kembali aplikasi pada Seafood Savers setelah melakukan beberapa perbaikan dalam performa dan praktik usahanya agar dapat memenuhi kriteria kerja sama mitra perusahaan WWF.
Penilaian Uji Kepatuhan akan memastikan bahwa perusahaan TIDAK termasuk ke dalam salah satu kategori berikut ini: 1. Masuk dalam “Daftar Merah” WWF jika perusahaan (induk dan anak perusahaan):
- menjalankan bisnis utamanya yang berkaitan dengan:
• Formulir due diligence+Identifikasi untuk Produsen Perikanan Tangkap (Lampiran 5)
• Formulir due diligence + Identifikasi untuk Produsen Budidaya (Lampiran 6)
• Formulir due diligence untuk ritel (Lampiran 7)
• Formulir due diligence + Identifikasi untuk Institusi Keuangan (Lampiran 8)
16
▪ Tembakau ▪ Senjata api ▪ Minyak dan gas ▪ Alkohol ▪ Flora and Fauna dalam daftar CITES Lampiran 1 ▪ Energi Nuklir ▪ Kosmetik dan produk non medis yang melibatkan hewan dan spesies terancam punah dalam percobaannya - Perusahaan, induk dan anak perusahaan terlibat dalam kasus suap, atau melanggar hukum dan aturan yang berlaku
di Indonesia (termasuk pelanggaran pajak) - Perusahaan, induk dan anak perusahaan terlibat dalam pelanggaran HAM dan hak komunitas lokal - Perusahaan, induk dan anak perusahaan terlibat dalam konflik - Perusahaan, induk dan anak perusahaan terlibat dalam isu konservasi atau perusakan area konservasi,dan/atau
zona tidak terpakai bisnis perikanan, atau daerah berbahaya bagi tambak ikan. 2. Masuk dalam berbagai bentuk peperangan, SARA (termasuk pendanaan dalam isu-isu tersebut) 3. Terlibat dalam berbagai jenis konflik sosial 4. Terlibat dalam isu perusakan lingkungan (Contohnya: peledakan lumpur Lapindo, limbah beracun di Teluk Buyat) 5. Menjadi produk atau bagian partai politik. 6. Terkait atau terlibat dalam penjualan manusia, narkoba dan penjualan senjata api 7. Mempekerjakan anak dibawah umur 8. Memberikan sumbangan untuk perang/konflik. 9. Perusahaan yang masuk dalam ‘daftar hitam’ WTO, Kementrian Keuangan dan Komersil
Tidak ada tambahan penilaian Beberapa informasi tambahan yang dibutuhkan dalam tahapan due diligence bagi ritel, yaitu: - Data jenis, ukuran, alat tangkap
dan lokasi penangkapan (WPP/FAO) tiap spesies
- Posisi/kedudukan usaha - Kapasitas penjualan produk
makanan laut Beberapa permasalahan yang dinilai dalam tahapan due diligence bagi bisnis ritel, yaitu:
Tidak ada tambahan penilaian
17
- Perdagangan satwa langka yang dilindungi
- Keterkaitan dengan aktivitas penangkapan atau budidaya yang tidak ramah lingkungan
- Kebijakan pembelian - Sistem pengelolaan
limbah/sampah
3. Identifikasi
Definisi : Tahapan dimana aktivitas usaha perikanan akan dievaluasi berdasarkan persyaratan minimal perikanan berkelanjutan dan keseluruhan Praktik usaha akan dinilai berdasarkan norma-norma konservasi umum. Tujuan : a. Untuk mengidentifikasi aktivitas usaha perikanan dan mengevaluasi aktivitas tersebut berdasarkan standar minimal
perikanan berkelanjutan; b. Untuk mengevaluasi keseluruhan performa usaha perusahaan berdasarkan norma-norma konservasi umum seperti
perdagangan satwa langka, pengelolaan limbah dan efisiensi energi. c. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan kebijakan Bank yang mendukung perikanan berkelanjutan. Prosedur : a. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan usaha berikut wawancara dengan
beberapa sumber terkait; b. Penilaian akan menghasilkan serangkaian rekomendasi yang harus dipenuhi perusahaan dalam rangka memenuhi
persyaratan minimal perikanan berkelanjutan; c. Untuk memastikan pelaksanaan rekomendasi-reskomendai yang diberikan, perusahaan harus terlebih dahulu
menyatakan kesediaannya. Setelah menyetujui untuk melaksanakan serangkaian rekomendasi tersebut, maka perusahaan akan maju ke tahap selanjutnya yaitu penandatanganan Nota Kesepahaman yang diikuti dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama.
d. Sebelum pelaksanaan rekomendasi, penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama, perusahaan harus mendapatkan gambaran singkat dan konfirmasi mengenai rincian implementasi dari rekomendasi sesuai dengan pemenuhan persyaratan minimum yang diharapkan dari perikanan berkelanjutan.
e. Dalam hal perubahan unit perikanan terdaftar yang melibatkan perubahan daerah lokasi atau metode perikanan tangkap atau budidaya, perusahaan WAJIB melakukan tahap identifikasi lagi.
Seluruh biaya yang dikenakan selama tahap Identifikasi ulang, termasuk yang terjadi dari WWF-Indonesia menjadi tanggung jawab perusahaan.
• Formulir due diligence Identifikasi untuk Produsen Perikanan Tangkap (Lampiran 5)
• Formulir due diligence + Identifikasi untuk Produsen Budidaya (Lampiran 6)
• Formulir due diligence + Identifikasi untuk Institusi Keuangan (Lampiran 8)
18
Beberapa informasi yang dibutuhkan dalam tahapan identifikasi bagi produsen perikanan tangkap, yaitu: - Lokasi pasar - Jumlah armada yang digunakan - Kapasitas produksi - Sistem lacak balak dan sistem bagi hasil
sepanjang rantai perdagangan Beberapa permasalahan yang dinilai dalam tahapan identifikasi bagi produsen perikanan tangkap, yaitu: - Keterlibatan dalam praktik penangkapan
yang tidak ramah lingkungan (penggunaan racun potasium dan/atau bom)
- Perdagangan satwa langka yang dilindungi
- Kelengkapan ijin operasi - Zona/daerah penangkapan yang sesuai - Alat tangkap yang digunakan - Penerapan program pencatatan harian
(log book)
Beberapa informasi yang dibutuhkan dalam tahapan identifikasi bagi produsen perikanan budidaya, yaitu: - Status/bukti kepemilikan lahan - Kapasitas produksi - Otoritas budidaya - Operasional tambak
Tidak diterapkan Beberapa Informasi yang
dibutuhkan dalam tahapan
identifikasi bagi institusi
keuangan, yaitu:
- kebijakan internal dalam
mendukung praktik perikanan
berkelanjutan secara umum
- kebijakan internal dan alat-alat
dalam mendukung praktik
perikanan berkelanjutan
melalui aktivitas keuangan
dalam bisnis makanan laut
19
Beberapa permasalahan yang dinilai dalam tahapan identifikasi bagi produsen perikanan budidaya, yaitu: - Perdagangan satwa langka yang
dilindungi - Konversi ke jalur hijau setelah tahun
1999 - Sumber/asal-usul benur - Penggunaan bahan kimia - Manajemen limbah - Surat izin yang berlaku
4. Nota Kesepahaman & Perjanjian Kerja Sama Pra Anggota
Definisi: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara WWF dengan perusahaan untuk menandai dimulainya kerja sama/keterlibatan yang dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama sebagai dasar hukum dalam penyelenggaraan aktivitas peningkatan perikanan tangkap/budidaya. Prosedur: a. Setelah perusahaan menyelesaikan tahap
identifikasi, perusahaan akan menerima serangkaian rekomendasi guna memenuhi persyaratan minimal perikanan berkelanjutan;
b. Setelah menerima berkas rekomendasi, perusahaan dapat langsung menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan WWF Indonesia;
c. MoU HARUS ditandatangani oleh pimpinan puncak sebagai perwakilan perusahaan dan WWF Indonesia;
Tidak diterapkan Tidak diterapkan
• Rekomendasi
• Naskah Nota Kesepahaman
• Surat Perjanjian
20
d. Penandatanganan MoU kemudian diikuti dengan Perjanjian Kerja Sama, yaitu persetujuan resmi atas serangkaian rekomendasi yang dihasilkan pada tahap identifikasi;
e. Perjanjian Kerja Sama boleh ditandatangani oleh level pengelola yang lebih rendah (baik WWF Indonesia maupun perusahaan).
f. Kerja sama setiap perusahaan ditandai dengan sebuah MoU, sementara perikanan yang didaftarkan ditandai dengan Perjanjian Kerja Sama yang berbeda tergantung pada waktu pendaftaran.
g. Perjanjian Kerjasama Pra-Anggota berlaku selama 12 bulan yang meliputi pelaksanaan tahap Pengondisian (9 bulan), Evaluasi (2 bulan) dan tahap Perencanaan (1 bulan).
h. MoU dianggap sah di luar masa berlakunya yang disepakati ketika ada Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh WWF-Indonesia dan perusahaan.
i. Dalam hal pengulangan tahap Pengondisian yang disebabkan karena perusahaan gagal untuk memenuhi rekomendasi (perusahaan tidak lolos pada tahap Evaluasi), Perjanjian Kerja Sama Pra-Anggota dapat diperpanjang sebanyak maksimal satu kali dan dalam jangka waktu maksimal 12 bulan dengan distribusi waktu yang sama Antara tahap Pengondisian, Evaluasi dan tahap Perencanaan.
21
j. Dalam hal pengulangan tahap Identifikasi akibat perubahan daerah lokasi atau metode perikanan tangkap atau budidaya yang didaftarkan, Perjanjian Kerja Sama Pra-Anggota dapat diperpanjang dengan jangka waktu maksimal sesuai dengan kesepakatan antara Seafood Savers dan perusahaan
5. Pengondisian
Definisi: sebuah proses perbaikan awal dalam rangka memenuhi standar minimal perikanan berkelanjutan sebagaimana yang direkomendasikan pada tahapan sebelumnya. Tujuan: Untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang direkomendasikan oleh Seafood Savers guna memenuhi persyaratan minimal perikanan berkelanjutan. Prosedur: a. Perusahaan melaksanakan seluruh kegiatan dan persyaratan yang
direkomendasikan dalam kurun waktu 1 tahun. b. Pada tahap ini, WWF akan memberikan bantuan teknis kepada mitra
perusahaan dalam hal pemenuhan seluruh persyaratan. c. Pelaksanaan periode tahap Penyesuaian adalah maksmal 9 bulan setelah
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pra-Anggota (untuk perikanan) dan 9 bulan setelah uji kepatuhan (untuk ritel)
d. Melalui tahap pengondisian, tim teknis Seafood Savers akan melakukan program pemantauan setiap 3 bulan.
Tidak diterapkan • Formulir Pemantauan (Lampiran 9)
6. Evaluasi dan Perencanaan
Definisi: Proses penilaian untuk mengevaluasi upaya pemenuhan perusahaan atas ketentuan yang direkomendasikan dan melanjutkan pada tahap pengembangan rencana kerja untuk Program Perbaikan Perikanan tangkap/budidaya/ketelusuran/bank (Fisheries Improvement Program/FIP, Aquaculture Improvement program/AIP, Chain of Custody Improvement Program/CoCIP, Banking Improvement Program/BIP). Tujuan:
a. Menilai hasil pemenuhan seluruh rekomendasi;
• Formulir Evaluasi (Lampiran 10)
• Formulir pra-penilaian MSC/ASC
• Rencana Kerja
22
b. Menyusun rencana kerja untuk tahapan selanjutnya (Program perbaikan perikanan tangkap/Budidaya/ketelusuran/bank) (apabila seluruh persyaratan rekomendasi telah terpenuhi).
Prosedur:
a. Periode pelaksanaan tahap Evaluasi dan Perencanaan adalah maksimal 3 bulan dengan ketentuan 1 bulan tahap Evaluasi dan 2 bulan tahap Perencanaan.
b. Penilaian untuk FIP, AIP, CoCIP akan dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, sedangkan penilaian untuk BIP akan dilakukan oleh tim WWF Seafood Savers.
c. Perusahaan akan terlibat dalam diskusi evaluasi. d. Perusahaan yang tidak lolos tahap Evaluasi dapat memperpanjang kerja sama dengan WWF-ID untuk
mengulang tahap Pengondisian, Evaluasi dan Perencanaan. e. Perusahaan yang tidak lolos tahap Evaluasi dua kali berturut-turut diwajibkan untuk mengundurkan diri dari
keanggotaan Seafood Savers. Perusahaan yang telah mengundurkan diri karena alasan ini diperbolehkan mendaftar kembali sebagai anggota Seafood Savers minimal 1 tahun setelah tanggal pengunduran diri.
f. Pada fase ini, Perseroan akan menjalani tahapan Pra-Penilaian MSC atau ASC sebelum mengembangkan rencana kerja. Hasil Pra-PEnilaian akan dijadikan dasar untuk menyusun rencana kerja.
Rencana kerja untuk perbaikan akan dikembangkan bersama-sama oleh tim Seafood Savers dan perwakilan Perusahaan untuk kemudian menjadi dasar dalam pelaksanaan program perbaikan.
7. Keanggotaan Resmi
Dengan adanya hasil evaluasi dan rencana kerja yang dikembangkan untuk kegiatan perbaikan, maka pada tahap ini perusahaan telah resmi menjadi anggota Seafood Savers. Pengesahannya dilakukan melalui penandatanganan Surat Perjanjian secara resmi. Keuntungan: Setelah menjadi anggota resmi Seafood Savers, berikut ini adalah beberapa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan:
1. Publikasi melalui media massa mengenai keanggotaan resmi perusahaan dalam program Seafood Savers ; 2. Perusahaan diperkenankan untuk menggunakan 3 elemen branding Seafood Savers sesuai dengan Kebijakan
Branding Seafood Savers (lihat Pedoman Kelembagaan, bagian 3). 3. Perusahaan diperbolehkan untuk mengakses informasi, data dan jaringan kerja WWF 4. Perusahaan berhak atas bantuan teknis selama proses perbaikan.
Dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama Keanggotaan, perusahaan perikanan, asosiasi, ritel dan institusi keuangan berkomitmen untuk memasuki proses perbaikan FIP/AIP/CoCIP dan BIP.
• Surat Perjanjian
• Naskah Keanggotaan
8a. Program Perbaikan Perikanan/
Definisi: Pada tahap ini, anggota akan berfokus untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh FIP/AIP/CoCIP dan BIP dan prosesnya akan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu menengah (intermediate) dan lanjutan (advance). Pada tahap
23
Budidaya/Rantai Pemeliharaan/Bank (FIP/AIP/CoCIP/BIP) – Menengah (Intermediate)
menengah, perusahaan akan berfokus dalam meningkatkan aktivitas-aktivitas perikanannya yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip perikanan berkelanjutan Perusahaan anggota yang bekerja pada aktivitas keuangan akan berfokus pada pemenuhan kriteria yang ditetapkan oleh WWF mengenai pembiayaan yang berkelanjutan. Tujuan spesifik dari perbaikan ini adalah Bank diharapkan dapat memenuhi semua rencana kerja dalam waktu maksimal 2 tahun. Prosedur
a. WWF akan memberikan bantuan teknis terkait keseluruhan aktivitas yang berlangsung pada tahap ini. b. Evaluasi rutin akan dilakukan sesuai dengan perjanjian yang dibuat pada saat penyusunan rencana kerja. c. Perusahaan anggota akan berhak untuk mendapatkan promosi atau publikasi di situs Seafood Savers dan
peluncuran siaran pers untuk setiap perbaikan diimplementasikan secara efektif di lapangan. d. Kemajuan dan perbaikan akan akan dipublikasikan melalui website www.seafoodsavers.org dimana informasi
tersebut dapat dikenakan opini publik. e. WWF berhak untuk meminta klarifikasi mengenai fakta atau komentar yang dibuat oleh masyarakat.
8b. Program Perbaikan Perikanan/ Budidaya/Rantai Pemeliharaan/Bank (FIP/AIP/CoCIP/BIP) – Lanjutan (Advance)
Definisi: Pada tahap ini, perusahaan akan berfokus pada kegiatan-kegiatan perbaikan dengan melibatkan peran serta pihak ketiga atau pihak terkait sehingga membutuhkan upaya terkonsolidai antara perusahaan, WWF dan pihak terkait lainnya. Setelah tahap ini berhasil dipenuhi, perusahaan perikanan tangkap, budidaya dan ritel akan dipersaiapkan untuk pengajuan sertifikasi. Prosedur
a. WWF akan memberikan bantuan teknis terkait keseluruhan aktivitas yang berlangsung pada tahap ini. b. Evaluasi rutin akan dilakukan sesuai dengan perjanjian yang dibuat pada saat penyusunan rencana kerja. c. Perusahaan anggota akan berhak untuk mendapatkan promosi atau publikasi di situs Seafood Savers dan
peluncuran siaran pers untuk setiap perbaikan diimplementasikan secara efektif di lapangan. d. Kemajuan dan perbaikan akan akan dipublikasikan melalui website www.seafoodsavers.org dimana informasi
tersebut dapat dikenakan opini publik. WWF berhak untuk meminta klarifikasi mengenai fakta atau komentar yang dibuat oleh masyarakat.
24
2.5 Hak dan Kewajiban
Masuk dalam keanggotaan Seafood Savers akan membawa tugas dan kewajiban yang senantiasa
melekat pada masing-masing perusahaan, termasuk WWF sebagai organisasi pelaksana Program
Seafood Savers itu sendiri. Baik hak maupun kewajiban bervariasi pada setiap tahapan sepanjang
proses keanggotaan Seafood Savers, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya pada sub bagian 2.2.
Seluruh mitra korporasi Seafood Savers (calon dan anggota resmi) memiliki hak dan kewajiban sebagai
berikut:
Kewajiban: a. Perusahaan harus mengikuti keseluruhan proses dan memenuhi persyaratan keanggotaan Seafood
Savers. b. Perusahaan harus meningkatkan dan mempertahankan pencapaian yang telah dicapai sepanjang
keterlibatan dalam Program Seafood Savers. c. Perusahaan harus menyediakan data dan informasi termasuk dokumen legalitas perusahaan,
penjualan & kapasitas produksi, informasi rantai pasokan, serta akses kepada mereka, yang diperlukan untuk kepentingan proses evaluasi selama masa keanggotaan Seafood Savers sesuai dengan kebutuhan dan kerangka waktu yang ditetapkan.
d. Perusahaan harus mengalokasikan dana dan secara aktif terlibat dalam setiap aktivitas perbaikan. e. Perusahaan harus berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan dan/atau didukung
oleh Seafood Savers; f. Perusahaan harus menghadiri dan berpartisipasi dalam Rapat Tahunan Seafood Savers,
setidaknya diwakili oleh penandatangan atau kontak utama dari perusahaan;
Hak: a. Perusahaan berhak memperoleh data dan informasi terkait keanggotaan Seafood Savers. b. Perusahaan berhak mendapatkan bantuan teknis sepanjang tahapan dan proses keanggotaan
Seafood Savers. c. Perusahaan berhak mendapatkan apresiasi dalam bentuk publikasi dan promosi atas pencapaian
yang diraih dalam tahapan keanggotaan Seafood Savers. d. Perusahaan berhak untuk menginisiasi dan membangun komunikasi serta hubungan usaha dengan
sesama atau calon anggota Seafood Savers untuk mendorong pengembangan lebih lanjut mengenai bisnis makanan laut berkelanjutan.
2.6 Koordinasi dan Perkembangan Dalam rangka mengoptimalisasikan performa Seafood Savers, maka beberapa mekanisme koordinasi pun
dibentuk, yaitu:
a. Rapat Tahunan
Rapar berkala yang dihadiri oleh calon dan anggota Seafood Savers serta WWF untuk
mendiskusikan perkembangan dan upaya-upaya terbaru dalam Seafood Savers. Rapat tahunan
ini sifatnya wajib bagi seluruh perusahaan calon dan anggota Seafood Savers atau setidaknya
dihadiri oleh penandatangan atau kontak utama dari perusahaan.
b. Rapat Khusus (Ad hoc)
25
Rapat Ad hoc diadakan berdasarkan persyaratan khusus sebagaimana diatur dalam rencana kerja Seafood Savers dan/atau untuk membahas isu-isu berkelanjutan.
2.7 Publikasi dan Kampanye
Dalam rangka mengukuhkan keberadaan Seafood Savers baik kepada masyarakat luas maupun seluruh pihak terkait, Seafood Savers menggunakan beberapa media komunikasi untuk mempublikasi performa dan aktivitas Seafood Savers, diantaranya yaitu: a. Situs
www.seafoodsavers.org dan www.wwf.or.id/seafoodsavers memuat informasi umum mengenai program Seafood Savers, termasuk prosedur dan mekanisme keanggotaan. Selain itu, kedua situs tersebut pun menjadi media komunikasi utama dalam mensosialisasikan informasi terbaru mengenai program perbaikan perikanan yang diselenggarakan oleh anggota-anggota Seafood Savers.
b. Laporan Tahunan Seafood Savers Publikasi tahunan yang dimaksudkan untuk mensosialisasikan kepada seluruh pihak terkait dan pihak luar mengenai kemajuan dan perkembangan Seafood Savers. Laporan tersebut pun menjadi bukti transparansi kepada khalayak luas.
c. Milis
Forum komunikasi bagi seluruh anggota untuk memperbaharui informasi, berhubungan dan berkoordinasi satu sama lain, serta dengan WWF Indonesia sebagai pengelola program Seafood Savers.
d. Media Sosial Seafood Savers juga menggunakan jaringan media sosial sebagai alat komunikasi untuk publik yang lebih luas. Halaman Seafood Savers dan profil di Facebook dapat ditemukan dengan nama “Seafood Savers”. Twitter tersedia dengan akun “@seafoodsavers”, Instragam dengan akun @seafoodsavers serta Youtube tersedia dengan akun SeafoodSavers.
e. Laporan Berkala/Newsletter (publikasi gabungan dengan WWF Indonesia) Publikasi elektronik yang memuat informasi terbaru diantara anggota Seafood Savers terkait permasalahan-permasalahan perikanan, kemajuan keanggotaan dan isu-isu umum lainnya menyangkut konservasi laut. E-newsletter dipublikasikan setiap 3 bulan.
Diluar media komunikasi, Seafood Savers pun menggelar dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan publik terkait isu-isu perikanan dan kelautan, diantaranya yaitu: a. Kampanye nasional makanan laut berkelanjutan WWF Indonesia
Dalam kampanye ini, WWF Indonesia mendorong perubahan perilaku pada tingkat konsumen dan praktisi perikanan melalui penyelenggaraan acara-acara bagi masyarakat umum, acara kemitraan bersama dengan rekan perusahaan dan advokasi kebijakan;
b. Pameran Makanan Laut Nasional dan Internasional
26
Seafood Savers dengan sendirinya akan berpartisipasi secara aktif baik dalam forum makanan laut nasional maupun internasional dalam rangka mempromosikan kelompok dialog Seafood Savers dalam rangka mengarahkan anggotanya untuk memperoleh sertifikasi perikanan, MSC atau ASC.
Hak publikasi istimewa dibedakan antara kandidat dan anggota:
Kandidat Anggota
Element branding Seafood Savers yang diperbolehkan untuk digunakan:
• Kalimat pernyataan Pra-Anggota
Element branding Seafood Savers yang diperbolehkan untuk digunakan:
• Logo Seafood Savers
• Tagline Seafood Savers “We Choose to Save”
• Pernyataan Keanggotaan
Media Exposure -
Media Exposure
• Press Release keanggotaan resmi yang dipublikasikan ke media sosial dan jaringan media WWF-Indonesia
Publikasi
• Artikel pemberitaan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Pra-Anggota yang diunggah ke website Seafood Savers (www.seafoodsavers.org)
• Perusahan mendapatkan E-Newsletter Program Kelautan WWF-Indonesia (versi pemangku kepentingan) tiga bulan sekali
Publikasi
• Artikel pemberitaan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Anggota yang diunggah ke website Seafood Savers (www.seafoodsavers.org) dan WWF Indonesia (www.wwf.or.id)
• Perusahan mendapatkan E-Newsletter Program Kelautan WWF-Indonesia (versi pemangku kepentingan) tiga bulan sekali
• Perusahaan yang sedang melakukan FIP terdaftar dalam fisheryprogress.org
• Nama dan Logo perusahaan ditampilkan dalam publikasi Seafood Savers.
• Nama dan Logo perusahaan ditampilkan dalam publikasi WWF-Indonesia yang relevan.
Merek Perusahaan di Media WWF-Indonesia
• Logo perusahaan ditampilkan pada website Seafood Savers.
• Nama perusahaan ditampilkan pada website WWF-Indonesia (www.wwf.or.id).
Merek Perusahaan di Media WWF-Indonesia
• Logo perusahaan ditampilkan pada website Seafood Savers
• Nama perusahaan ditampilkan pada website Seafood Savers (www.seafoodsavers.org) dan WWF-Indonesia (www.wwf..or.id).
27
Web Interface -
Web Interface
• Akun personal di website Seafood Savers
3. Kebijakan dalam Penggunaan Brand Seafood Savers Kebijakan Branding Seafood Savers mencakup aturan dan petunjuk penggunaan elemen berikut ini: 1. Logo Seafood Savers 2. Tagline “We Choose To Save” 3. Kalimat disclaimer 4. Alamat website Seafood Savers
3.1 Logo Gambar Visual Logo Seafood Savers Spesifikasi Logo Logo Seafood Savers yang tidak boleh digunakan Logo Panda tidak boleh digunakan
Huruf : Arial • Logo diatas adalah spesifikasi untuk jarak dan ukuran penempatan logo Seafood Savers (Gambar 4)
• Selalu gunakan logo yang disediakan sebagai langkah awal ketika menyusun presentasi logo kerja sama
baru
• Penggunaan logo Seafood Savers harus mengikuti ketentuan wajib ini. Jarak, jenis tulisan dan warna logo adalah tetap dan tidak boleh diedit. Logo dapat diterapkan pada latar belakang yang berwarna kontras dengan logo. Tidak disarankan menggunakan latar belakang berwarna biru (Gambar 5).
28
Gambar 4. Spesikasi Jarak dan Ukuran Logo
Gambar 5. Warna background logo Seafood Savers
• Penempatan Seafood Savers logo
diperbolehkan bersebelahan dengan teks untuk
menjelaskan program Seafood Savers yang
diadopsi oleh perusahaan, kata-kata HARUS
mengikuti template default kata-kata
ditampilkan disini
29
3.2 Tagline Tagline adalah kalimat pendek yang digunakan di sisi logo guna mempertegas visi dan misi Seafood Savers. Tagline Seafood Savers yaitu:
Filosofi Tagline Kalimat “We Choose to Save” menandakan Seafood Savers sebagai kelompok entitas eksklusif yang memilih jalur tertentu guna menjaga keberlangsungan dalam domain usahanya. Menghadapi kemungkinan runtuhnya industri perikanan, perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam Seafood Savers adalah korporasi yang memilih langkah tepat guna menyelamatkan komoditas makanan laut demi kepentingan masyarakat luas dan keberlangsungan usaha perikanan itu sendiri.
3.3 Kalimat Disclaimer Dalam konteks keanggotaan Seafood Savers, “disclaimer” didefinisikan sebagai kalimat yang digunakan untuk menegaskan status keanggotaan perusahaan dalam program Seafood Savers sekaligus mensosialisasikan proses yang dijalani perusahaan untuk menjadi anggota resmi Seafood Savers. Kalimat disclaimer hanya dapat digunakan oleh perusahaan yang telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan WWF Indonesia dan terlibat dalam Program Seafood Savers. Penggunaan kalimat disclaimer adalah bentuk hak istimewa yang diberikan kepada perusahaan terkait kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam inisiatif WWF Indonesia, Seafood Savers. Ada dua kalimat disclaimer yang dapat digunakan oleh perusahaan yang tergabung dalam Program Seafood Savers: 1) Kalimat disclaimer yang digunakan setelah perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman:
“<Nama Perusahaan> pada saat ini sedang menjalani proses untuk menjadi anggota Seafood Savers, inisiatif WWF Indonesia dalam upaya mewujudkan perikanan berkelanjutan melalui proses sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC), Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan Chain of Custody (CoC). Dengan ikut serta dalam program ini, (Nama Perusahaan) akan mendukung pengembangan dan penerapan Praktik-Praktik dan sistem pengelolaan perikanan berkelanjutan.”
2) Kalimat disclaimer yang digunakan setelah perusahaan menerima Otorisasi Keanggotaan dan
secara resmi telah menjadi anggota Seafood Savers: “<Nama Perusahaan> adalah anggota Seafood Savers, inisiatif WWF Indonesia dalam upaya mewujudkan perikanan berkelanjutan melalui proses sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC), Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan Chain of Custody (CoC). Bersama dengan WWF, (Nama Perusahaan) terlibat dalam program perbaikan perikanan untuk (beberapa) produk makanan laut; ((produk X, tangkap liar (sebutkan jenis alat tangkap yang digunakan)/budidaya, lokasi Y)), ((produk n, tangkap liar (sebutkan jenis alat tangkap yang digunakan)/budidaya, lokasi),..........”
30
Peletakan Kalimat Disclaimer Situs, Profil Perusahaan, Laporan Tahunan, Laporan Keberlanjutan, Laporan CSR, Perangkat Pemasaran dan Promosi (internal dan eksternal) Kalimat disclaimer TIDAK BOLEH digunakan pada beberapa elemen berikut ini: - Produk - Kemasan produk - Titik penjualan
3.4 Alamat Website Seafood Savers www.seafoodsavers.org
3.5 Ketentuan dan Protokol Penggunaan Elemen Branding Seafood Savers Ketentuan Umum
• Perusahaan dapat menggunakan logo Seafood Savers HANYA setelah dinyatakan sebagai anggota resmi Seafood Savers (setelah perusahaan lulus tahap Otorisasi Keanggotaan).
• Berdasarkan ketetapan awal, penggunaan logo Seafood Savers SEBAIKNYA selalui disertai dengan logo perusahaan.
• Perusahaan TIDAK DIPERKENANKAN dalam penggunaan elemen branding Seafood Savers untuk keperluan pemasaran dan promosi
Kapan dan dimana logo digunakan
Tujuan Peletakan Elemen Branding Dimensi & Penempatan
Korespondensi Kop surat, Kop surat elektronik, Amplop
Logo, Kalimat disclaimer dan tagline
Disertai logo
perusahaan
Ukuran logo Seafood
Savers tidak lebih
besar daripada logo
perusahaan
Ukuran maksimal logo
Seafood Savers adalah
3% dari keseluruhan
area
Laporan dan Publikasi cetak
Laporan tahunan kartu bisnis, laporan keberlanjutan, Laporan
Logo, Kalimat disclaimer dan tagline
Disertai logo perusahaan
31
CSR, Newsletter, Media iklan, banner, backdrop.
Ukuran logo Seafood
Savers tidak lebih besar
daripada logo
perusahaan
Ukuran maksimal logo
Seafood Savers adalah
3% dari keseluruhan area
Logo dapat ditampilkan di sampul depan dan halaman lain yang dianggap relevan Kalimat Disclaimer harus muncul di halaman yang menjelaskan tentang Program Seafood Savers Alamat Web Seafood Savers harus selalu Disertai dalam tampilan logo Seafood Savers Jika ada teks yang menyertai logo,HARUS MENGIKUTI kata-kata template default seperti yang ditunjukkan pada bagian 3.
Publikasi elektronik dan online
Website, E-newsletter,
Audio Visual, Power
Point presentation,
Pengiklnan Media
Logo, Kalimat disclaimer dan tagline
Disertai logo perusahaan
Ukuran logo Seafood
Savers tidak lebih besar
daripada logo
perusahaan
Semua elemen merek harus dihyperlink ke situs website Seafood Savers Ukuran maksimum logo Seafood Savers adalah 60 pixel (tinggi) untuk logo versi lengkap.
32
Kalimat disclaimer harus muncul setidaknya di halaman yang menjelaskan tentang Program Seafood Savers Logo Seafood Savers diperbolehkan muncul dalam halaman situs web perusahaan. Seafood Savers logo HANYA DIPERBOLEHKAN muncul di bagian atas atau bawah halaman web. Jika ada teks yang menyertainya, logo, HARUS MENGIKUTI kata-kata template default seperti yang ditunjukkan pada bagian 3. Logo Seafood Savers hanya diperbolehkan muncul sekali dalam setiap halaman web. Untuk publikasi audio-visual, Logo Seafood Savers hanya diperbolehkan muncul di akhir Presentasi.
Identitas Perusahaan BOLEH DIGUNAKAN di toko, outlet, kantor, alat tangkap, tambak, keramba dan kapal TIDAK BOLEH DIGUNAKAN pada produk dan kemasan produk
Logo Disertai logo perusahaan
Ukuran logo Seafood
Savers tidak lebih besar
daripada logo
perusahaan
33
3.6 Paket Informasi Keanggotaan Sebagai anggota resmi Seafood Savers, perusahaan akan menerima Paket Informasi Keanggotaan yaitu serangkaian perangkat komunikasi yang dapat perusahaan gunakan sebagai media sosialisasi terkait peran dan status perusahaan sebagai anggota Seafood Savers. Paket Informasi Keanggotaan akan diberikan setelah perusahaan menerima Otorisasi Keanggotaan dari Sekretariat Seafood Savers. Paket informasi tersebut terdiri atas:
Softcopy Logo Seafood Savers Softcopy tagline “We Choose to Save” Softcopy kalimat Disclaimer Rencana Kerja Program Peningkatan Lacak Balak/Perikanan/Budidaya Materi publikasi dan promosi Seafood Savers (sticker, spanduk/standing banner, pin, dll.)
4. Syarat dan Ketentuan Kerahasiaan dan Pengungkapan Sebelum memasuki tahap Due Diligence, WWF-Indonesia dan perusahaan akan terikat secara hukum dalam hal Pengungkapan dan Perjanjian Kerahasiaan. Informasi dan data rahasia (“Informasi Rahasia”) yang diajukan oleh perusahaan hanya akan digunakan untuk keperluan Seafood Savers. Informasi Rahasia akan dikembalikan jika perusahaan tidak lagi menjadi anggota Seafood Savers atau, jika selama persiapan untuk menjadi anggota Seafood Savers, Perusahaan didiskualifikasi dari keanggotaan, dengan pengecualian informasi mengenai perbaikan dan/atau pencapaian selama tahap menengah dan lanjutan, yang tidak dianggap sebagai Informasi Rahasia.
5. Pemantauan Dampak Perbaikan Sekretariat Seafood Savers mengadakan pemantauan tahunan untuk mengukur dampak program perbaikan Seafood Savers bagi produksi perikanan nasional. Kegiatan monitoring dilakukan melalui pengumpulan data pada jumlah produksi tahunan perusahaan dan nilai dari produk yang terdaftar di Seafood Savers. Total angka dari produk akan dibandingkan dengan angka keseluruhan produk yang sama yang dihasilkan oleh pemerintah pada tahun yang sama. Kegiatan monitoring juga dilakukan untuk melihat produk-produk yang dianggap potensial untuk didaftarkan ke dalam program peningkatan Seafood Savers. Produk berpotensi dalam konteks di sini adalah komoditas spesies prioritas dalam daftar Transformasi Pasar WWF, memiliki jumlah produksi yang besar dalam perusahaan (komoditas utama), atau komoditas penting untuk konsumsi manusia di beberapa negara. Tujuan dari monitoring adalah untuk mengukur tingkat pengaruh Program Seafood Savers dalam perbaikan perikanan di Indonesia. Melalui program perbaikan Perikanan Tangkap, Budidaya dan Chain of Custody Program yang dilakukan dalam skema Seafood Savers, ekspektasi WWF-ID untuk membangun industri perikanan yang lebih bertanggung jawab di seluruh rantai pasokan dapat terwujud.
6. Sanksi dan Pemenuhan Keberhasilan program Seafood Savers bergantung pada pemohon dan komitmen anggota demi keberlanjutan yang dibuktikan dengan kesediaan untuk memenuhi kewajiban yang tertera dalam MoU dan Perjanjian
34
Kerjasama dan Otorisasi Keanggotaan. Oleh karena itu, pemohon atau anggota yang memenuhi kewajiban akan dikenai:
1. Peringatan Pertama 2. Peringatan Kedua 3. Suspensi hak dan hak istimewa di bawah program dan identifikasi status suspensi perusahaan di
website Seafood Savers dan media lainnya yang memungkinkan 4. Penangguhan atau pemberhentian keanggotaan Seafood Savers
7. Fasillitator Kolaboratif FIP / AIP Perjalanan menuju perikanan berkelanjutan menemui cukup banyak tantangan. Oleh karena itu, dukungan dari organisasi lain sebagai fasilitator FIP / AIP sangat mendorong percepatan kerja di lapangan. Organisasi-organisasi bisa berupa LSM atau asosiasi perikanan yang mau berkolaborasi untuk mendukung dan memfasilitasi program perbaikan perikanan/budidaya di Indonesia. Seafood Savers memperkenankan perusahaan yang sudah menandatangani MoU dan Perjanjian Kerja Sama untuk mengundang organisasi lain dalam kolaborasi kerja sama ketika dibutuhkan.
7.1 Syarat dan Ketentuan Sebagai fasilitator yang kolaboratif, organisasi-organisasi ini harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Fasilitator kolaboratif bekerja ke arah sertifikasi MSC dan atau ASC sertifikasi 2. Fasilitator kolaboratif mengakui rencana kerja FIP dan atau AIP yang dikembangkan oleh konsultan FIP/AIP yang telah ditunjuk dan disepakati 3. Fasilitator kolaboratif harus mengikuti FIP dan atau AIP pedoman yang dikembangkan oleh WWF2 4. Harus ada kesepakatan antara WWF, fasilitator kolaboratif dan perusahaan yang mencakup; a)ruang lingkup kerja, b) ulasan teratur, dan c) informasi rahasia. Di sisi lain, Seafood Savers juga akan mendukung FIP dan atau AIP yang sedang dilakukan oleh organisasi lain dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Fasilitator kolaboratif bekerja ke arah sertifikasi MSC dan atau ASC sertifikasi 2. Fasilitator kolaboratif mengakui dan mendukung rencana kerja FIP dan atau AIP yang dikembangkan oleh
konsultan FIP/AIP yang telah ditunjuk dan disepakati 3. Fasilitator kolaboratif harus mengikuti pedoman FIP dan atau AIP yang dikembangkan oleh WWF3 4. Perusahaan harus mengikuti dan memenuhi semua tahapan dalam mekanisme Seafood Savers 5. Harus ada kesepakatan antara WWF, fasilitator kolaboratif dan perusahaan yang mencakup; a)ruang lingkup
kerja, b) ulasan teratur, dan c) informasi rahasia
7.2 Manfaat Ketika fasilitator kolaboratif dan perusahaan yang terlibat bekerja sama dengan Seafood Savers melalui penandatanganan perjanjian, fasilitator akan mendapatkan manfaat di bawah ini:
1. Progres yang lebih cepat untuk mengimplementaskan rencana kerja karena hasil kerja akan dibagikan dengan pihak-pihak yang terlibat.
2. Pertukaran keterampilan dan pengetahuan dengan pihak-pihak lain yang terlibat
3. Publikasi pada kanal media WWF dan Seafood Savers.
7.3 Syarat Publikasi
2 Pedoman bisa ditemukan di www.seafoodsavers.org
35
Untuk menciptakan publikasi, semua pihak diarahkan untuk memenuhi ketentuan di bawah ini: 1. Seluruh fasilitator dan perusahaan harus merujuk satu sama lain ketika menyusun publikasi 2. Seluruh fasilitator dan perusahaan harus mengulas dan mengizinkan publikasi tersebut sebelum
dipublikasikan 3. Seluruh fasilitor dan perusahaan mempunyai hak untuk menolak
36
8. Lampiran
1.A- FORMULIR PENDAFTARAN – PRODUSEN
Saya, ….(nama penandatangan)…., atas nama ….(nama perusahaan)…. dengan ini mendaftarkan diri
untuk menjadi anggota Seafood Savers.
Informasi Pendaftar
Nama Perusahaan
:
Situs Web Perusahaan :
PENANDATANGAN (Pimpinan tertinggi dalam perusahaan)
Nama
:
Posisi/Jabatan :
KONTAK UTAMA
Nama
:
Posisi/Jabatan :
Email :
Nomor HP :
Alamat Korespondensi :
Nomor Telepon & Fax
Kantor
:
37
Unit Perikanan yang didaftarkan dalam Seafood Savers
No Pertanyaan Jawaban
1 Nama jenis perikanan
beserta lokasinya No Nama Spesies Perikanan
Tangkap/Budidaya
Lokasi
Perikanan Latin Umum Indonesia
1
2
3
4
2 Alat tangkap/jenis
budidaya (intensif/semi-
intensif/tradisional)
(untuk perikanan tangkap, tolong sebutkan juga jika anda menggunakan
alat pengumpul ikan seperti rumpon atau semacamnya)
3 Upaya Perikanan
(Ukuran dan jumlah
kapal/tambak beserta
jumlah
nelayan/petambak)
Jumlah dan ukuran kapal (perikanan tangkap):
Jumlah dan ukuran tambak (perikanan budidaya):
Jumlah nelayan (perikanan tangkap):
Jumlah petambak (perikanan budidaya):
4 Volume dan tipe produk
(Cantumkan data untuk
setiap spesies)
Volume: …… metrik ton/tahun
Spesifikasi jenis produk:
WGGS
Steak
Fillet
Dengan kepala (produk udang)
Tanpa kepala (poduk udang)
Segar (Segar)
Hidup
Lainnya, tolong sebutkan: (misal: loin, dll)
5 Pasar untuk produk dari
unit yang didaftarkan
(tolong sebutkan nama
negara dan perusahaan
pembeli)
COUNTRY BUYING COMPANY
6 Perusahaan sudah
beroperasi selama
□ <5 tahun 5-10 tahun □ 10-20 tahun □ > 20 tahun
Jika kurang dari 5 tahun, mohon berikan keterangan periode yang
spesifik:…..
7 Aktivitas
perikanan/pertambakan
□ <5 tahun 5-10 tahun □ 10-20 tahun □ > 20 tahun
38
sudah berlangsungi
selama
Jika kurang dari 5 tahun, mohon berikan keterangan periode yang
spesifik:…
8 Sertifikasi perikanan
yang ditargetkan
□ MSC □ ASC
9 Apakah perusahaan saat
ini sudah memegang
sertifikasi MSC, ASC atau
sertifikasi perikanan
lainnya?
Jika ya, mohon
cantumkan rincian jenis
perikanan yang
mendapat sertifikasi,
jenis sertifikasi, tanggal
sertifikasi dan masa
berlaku sertifikasi.
Unit Perikanan (spesies, alat tangkap/metode budidaya, lokasi):
Jenis Sertifikasi: □ MSC □ ASC Lainnya, tolong
sebutkan
Tanggal sertifikasi:
Masa berlaku sertifikasi:
Dengan mengajukan pendaftaran ini, saya menerima dan bersedia mengikuti seluruh peraturan dan
ketentuan yang berlaku dalam Seafood Savers seperti tercantum dalam dokumen Panduan
Keanggotaan Seafood Savers, yang disusun oleh WWF-Indonesia.
Diajukan oleh,
(Penandatangan )
(Posisi/Jabatan)*
(Nama Perusahaan)
*pihak yang diberikan kekuasaan hukum untuk mewakili perusahaan
39
Catatan:
Formulir ini bertujuan memberikan informasi umum kepada Sekretariat Seafood Savers mengenai
praktik dan bisnis perikanan yang dilakukan oleh perusahaan pendaftar. Seafood Savers adalah
mekanisme perantara yang berfungsi menjembatani upaya perusahaan mendapatkan sertifikasi MSC
dan/atau ASC.
Seluruh data dan informasi yang didapat selama proses akan diperlakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers yang diadakan terpisah dari dokumen ini (contoh
dokumen dapat dilihat dalam Lampiran 2 Panduan keanggotaan Seafood Savers).
Pendaftar Seafood Savers akan menerima respon tertulis dalam waktu maksimal 10 hari kerja setelah
formulir pendaftaran diajukan.
40
2 – FORMULIR PENDAFTARAN - RITEL
FORMULIR PENDAFTARAN
Saya, ….(nama penandatangan)…., atas nama ….(nama perusahaan)…. dengan ini mendaftarkan diri
untuk menjadi anggota Seafood Savers.
Informasi Pendaftar
Nama Perusahaan
:
Situs Web Perusahaan :
PENANDATANGAN (Pimpinan tertinggi dalam perusahaan)
Nama
:
Posisi/Jabatan :
KONTAK UTAMA
Nama
:
Posisi/Jabatan :
Email :
Nomor HP :
Alamat Korespondensi :
Nomor Telepon & Fax
Kantor
:
41
Unit Perikanan yang didaftarkan dalam Seafood Savers
No Pertanyaan Jawaban
1 Daftar vendor atau
penyuplai
1.
2.
3.
4.
Lanjutkan
2 Nama produk
olahan laut (ikan)
yang dijual di
restoran/toko
No
Nama Spesies Perikanan
tangkap /
Budidaya
Lokasi
Perikanan Vendors
Indonesia Umum Latin
1
2
3
4
5
6
…
Lanjutkan
3 Volum dan tipe
produk (sediakan
data setiap jenis
spesies)
Produk Seafood Volum Per Bulan
(kg)
Bentuk Produk
(contoh; fillet, whole)
…..
lanjutkan
4 Sertifikasi
perikanan yang
Nama Perusahaan
(suppliers) Produk Seafood
Jenis Sertifikasi
(MSC/ASC)
42
perusahaan
daftarkan 1.
2.
…
…
5 Apakah
perusahaan
memiliki perikanan
yang telah
mendapat
sertifikasi MSC,
ASC, Seafood
Savers atau
sertifikasi
perikanan lainnya?
Jika iya, mohon
sediakan rincian
unit sertifkasi
perikanan ()please
provide details of
certified fisheries
unit, type of
certification, date
of certification and
the validity period
Unit Perikanan (spesies, alat tangkap/metode budidaya, lokasi):
Jenis Sertifikasi: □ MSC □ ASC Laiinya, mohon spesifikasi
Tanggal Sertifikasi:
Sertifikasi berlaku sampai:
Dengan mengajukan pendaftaran ini, saya menerima dan bersedia mengikuti seluruh peraturan dan
ketentuan yang berlaku dalam Seafood Savers seperti tercantum dalam dokumen Panduan
Keanggotaan Seafood Savers, yang disusun oleh WWF-Indonesia.
Diajukan oleh,
(Penandatangan )
(Posisi/Jabatan)*
(Nama Perusahaan)
*pihak yang diberikan kekuasaan hukum untuk mewakili perusahaan
43
3. PERJANJIAN KERAHASIAAN SEAFOOD SAVERS
Syarat dan Ketentuan Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers
Nama PENERIMA INFORMASI: (perwakilan dari WWF-Indonesia)
ORGANISASI PENERIMA INFORMASI: WWF-Indonesia
Nama INFORMAN (dalam hal data pendukung): (perwakilan perusahaan)
ORGANISASI INFORMAN: (nama perusahaan)
Data yang Diperlukan:
PENTING:
Perjanjian antara WWF-Indonesia (PENERIMA INFORMASI) dan Perusahaan (INFORMAN) ini
(keduanya disebut sebagai PIHAK) membenarkan pengaturan yang mengikat secara hukum,
meskipun tidak adanya tanda tangan dari INFROMAN dan PENERIMA INFORMASI, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari prosedur keanggotaan Seafood Savers.
Persetujuan ini akan menjadi Perjanjian lengkap dan tunggal mengenai pengungkapan Informasi
Rahasia, dan akan menggantikan komunikasi sebelumnya, baik verbal dan tertulis, sehubungan
dengan pengungkapan Informasi Rahasia.
Perjanjian ini tidak akan diubah atau dimodifikasi kecuali atas persetujuan bersama tertulis dari
perwakilan resmi masing-masing dari PIHAK.
SYARAT DAN KETENTUAN:
✓ Dengan ini, PENERIMA INFORMASI setuju dan menyatakan bahwa seluruh data, informasi,
dokumen atau data apapun, dalam bentuk apapun (“Informasi Rahasia”) yang diterima dari
INFORMAN, baik secara langsung maupun tidak dalam kaitannya dengan aktivitas Seafood
Savers sifatnya adalah dirahasiakan oleh PENERIMA INFORMASI.
✓ Semua informasi rahasia dan data (Informasi Rahasia) yang diberikan kepada PENERIMA
INFORMASI oleh INFORMAN harus digunakan semata-mata untuk kegiatan Seafood Savers,
atau tujuan lain yang dimaksudkan oleh PIHAK, dan tidak digunakan untuk tujuan apapun
44
selain yang diizinkan di bawah perjanjian ini tanpa persetujuan tertulis dari perwakilan resmi
INFORMAN.
✓ Perjanjian ini mulai berlaku ketika INFORMAN memasuki tahap Due Diligence, dan Informasi
yang diterima oleh PENERIMA INFORMASI harus dirahasiakan tanpa batasan waktu, bahkan
jika Perusahaan berhenti berpartisipasi dalam Seafood Savers.
✓ Informasi Rahasia dikembalikan kepada INFORMAN jika INFORMAN menghentikan
partisipasinya dalam Seafood Savers atau, jika selama proses untuk menjadi anggota Seafood
Savers, didiskualifikasi oleh PIHAK.
✓ Dengan ini, INFORMAN setuju untuk tidak menyebarkan, mengirimkan, menggandakan,
mengungkapkan serta membocorkan kepada siapa pun, serta untuk kepentingan dan/atau
mendukung kerahasiaan informasi yang diberikan, maka data yang diketahui INFORMAN baik
lisan maupun tulisan adalah data-data sebagai berikut:
• Informasi yang termasuk rahasia atau rahasia Perusahaan sesuai dengan peraturan
internal Perusahaan atau aturan hukum yang berlaku. • Informasi mengenai keuangan, strategi pemasaran, lini produksi, atau pemasaran,
diantaranya yaitu data ekonomi, data teknis dan non-teknis, termasuk paten, hak cipta,
rahasia perdagangan, proses praktis (keterampilan maupun pengetahuan praktis),
peralatan, dan formula.
** Informasi tentang kemajuan dan/atau prestasi selama Progres Perbaikan Menengah dan
Lanjutan tahap tidak dianggap Informasi Rahasia.
✓ Kerahasiaan informasi tidak lagi berlaku apabila:
• Informasi terkait telah diketahui khalayak umum.
• Diperlukan dalam proses peradilan atau berdasarkan hukum dan peraturan informasi
tersebut harus diungkapkan.
• Pengungkapan diperlukan dalam proses peradilan resmi, hukum atau peraturan
✓ Jaminan INFORMAN:
• INFORMAN menjamin bahwa data yang diberikan kepada PENERIMA INFORMASI
memang benar milik INFORMAN dan akurat.
• PENERIMA INFORMASI tidak bertanggung jawab atas klaim pihak ketiga dalam hal
penggunaan informasi maupun konsekuensi-konsekuensi yang terjadi terkait
penggunaan informasi rahasia tersebut.
45
Disetujui oleh
(Nama Supervisor Penerima Informasi) (Nama Supervisor Informan) (Jabatan) (Jabatan)
GAMBARAN SINGKAT INFORMASI RAHASIA
(diisi oleh staff perwakilan dari pihak INFORMAN)
Judul dan format
dokumen/informasi
Pihak/Staff yang
menyusun dokumen
(misalnya disusun oleh
staff keuangan, dst.)
Deskripsi umum
isi/pokok
Pembatasan/spesifikasi
tertentu di dalam
dokumen/informasi
Informasi tambahan
46
4. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Kebijakan Perusahaan dalam Seafood Savers
Sebuah Komitmen untuk Perikanan Berkelanjutan
<Nama Perusahaan> berkomitmen untuk mengadopsi kepemimpinan dalam praktik manajemen yang lebih baik bagi perikanan berkelanjutan pada semua aktivitas bisnisnya. Kami menyediakan dasar dari tujuan kebijakan perusahaan:
• Memastikan penerapan perikanan berkelanjutan oleh para pemangku kepentingan terkait, termasuk pemasok.
• Memastikan bahwa personil yang relevan dan para pemangku kepentingan sudah dilatih, sehingga memilki pemahaman yang baik mengenai program Seafood Savers dan pinsip-prinsip perikanan berkelanjutan.
• Memenuhi atau melampaui seluruh persyaratan pemerintah yang berlaku dan persyaratan
kesukarelaan yang <Nama Perusahaan> anut. Menetapkan dan mematuhi untuk
memperkuat persyaratan yang kita buat di mana pun perusahaan menjalankan bisnisnya.
• Mengupayakan untuk terus terus meningkatkan kinerja <Nama Perusahaan> dalam
perikanan berkelanjutan, dan secara berkala menerbitkan laporan kemajuan kepada
pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat umum.
• Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar
kami beroperasi, dan bertindak cepat dan bertanggung jawab untuk memperbaiki insiden
atau kondisi yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau lingkungan. Melaporkannya
kepada pihak berwenang segera dan menginformasikan pihak yang terkena dampak.
• Melakukan evaluasi mandiri <Nama Perusahaan> sesuai dengan kebijakan ini, mengukur
kemajuan dari <Nama Perusahaan> dalam urusan lingkungan, dan melaporannya kepada
Sekretariat Seafood Savers secara berkala.
Setiap karyawan, pemasok, dan pelanggan dari <Nama Perusahaan> diharapkan untuk mengikuti
kebijakan ini dan melaporkan setiap adopsi manajemen praktik perikanan berkelanjutan yang lebih
baik untuk manajemen <Nama Perusahaan>. Manajer diharapkan untuk mengambil tindakan cepat.
Perusahaan asing terlibat dalam Seafood Savers dikenakan hukum dan peraturan yang
berlaku di Indonesia.
Hormat kami, Disetujui oleh, Disetujui oleh, (Nama Perusahaan) (Supply chain 1) (Supply chain 2) <Nama> <Nama> <Nama> <Jabatan> < abatan> <Jabatan>
47
Disetujui oleh Disetujui oleh, Disetujui oleh (Supply chain 3) (Supply chain 4) (Supply chain 5) <Nama> <Nama> <Nama> <Jabatan> <Jabatan> <Jabatan>
48
5. UJI KEPATUHAN+IDENTIFIKASI - PERIKANAN TANGKAP
LATAR BELAKANG
Tujuan dari tahap Uji Kepatuhan adalah:
1) Mengidentifikasi praktik bisnis perusahaan yang menjadi kepentinan WWF, yang dapat memperlihatkan kesempatan untuk bekerja sama demi tercapaianya tujuan konservasi.
2) Mengidentifikasi kunci risiko terbesar sehingga kami dapat menentukan apakah risiko dapat dimaklumi dan dikelola serta dapat memberikan tanggapan kepada para pemangku kepentingan (termasuk Jaringan kerja sama) mengenai manajemen resiko.
3) Mengidentifikasi kegiatan usaha makanan olahan laut atau perikanan dan mengevaluasinya dalam standar terendah perikanan berkelanjutan.
4) Mengevaluasi sebuah perusahaan berdasarkzn norma-norma konservasi umum yang meliputi perdaganagn spesies langka, manajemen limbah and efisiensi enegi.
5) Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen RAHASIA dengan akses hanya untuk WWF dan perusahaan.
Proses penilaian akan dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung dalam operasional bisnis. Keseluruhan proses akan menghasilkan satu set rekomendasi yang secara resmi disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh perusahaan dan WWF-Indonesia. Proses Identifikasi akan membutuhkan maksimal jangka waktu 20 hari kerja sampai proses menuju tahap draft MoU. Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen yang masuk dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan dipisahkan.
GAMBARAN UMUM
<Masukan Gambaran Umum Disini>
(2007) WWF Business & Industry Guidelines
49
I. INDIKATOR UTAMA
Indikator berikut adalah indikator awal dan paling signifikan yang menentukan kelayakan perusahaan untuk
terlibat dengan WWF-Indonesia. Namun, indikator hanya diterapkan saat diidentifikasi dalam praktek bisnis
perusahaan. Jika salah satu atau lebih indikator yang ditemukan tidak signifikan terhadap bisnis perusahaan,
perusahaan dapat lolos dan melanjutkan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Indikator harus diterapkan di
perusahaan dan perusahaan induk (jika ada).
Unsur Penilaian Bobot
(B)
Skor (S) Deskripsi Skor Nilai (N)
[N= B x S]
Status
A) UNSUR UTAMA
Unsur-unsur ini memberikan penentuan absolut kelayakan perusahaan untuk melanjutkan ke arah kemitraan dengan
WWF-Indonesia
Ya / Tidak
JIKA
SALAH
SATU
UNSUR =
YA,
MAKA
“TIDAK
MEMEN
UHI
SYARAT”
a. Termasuk dalam Perusahaan “Daftar
Merah” WWF³
b. Keterlibatan dalam berbagai jenis perang, anti-ras, agama atau isu suku (termasuk pembiayaan isu)
³ Perusahaan Daftar Merah WWF meliputi:
1) Produsen, yang bisnins utamanya melibatkan:
• Temabakau
• Senjata api dan senjata sistem
• Minyak dan gas
• Alkohol
• Flora and Fauna dalam CITES lampiran 1
• Tenaga nuklir
• Kosmetik dan produk non media yang menggunakan hewan atau spesies terancam punah untuk pengujian produk 2) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang telibat kasus penyuapan dalan pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia
(termasuk pelanggaran pajak) 3) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang melanggar hak asasi manusia dan masyarakat adat.
4) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang berada dalam sengketa atau memberikan ancaman tinggi bagi konservasi hutan/daerah dan /atau berada dalam No Take Zone bisnis Kelautan, area Buffer untuk perikanan budidaya.
50
II. PENILAIAN UMUM
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dibagi menjadi empat bagian dengan tujuan untuk menggali informasi
perusahaan terkait: a) informasi dasar perusahaan, b) sejarah hubungan kerja sama antara perusahaan dan WWF,
c) hubungan kerja sama di masamendatang antara perusahaan dan WWF dan d) keterlibatan perusahaan dan isu-
isu eksternal yang menjadi perhatian WWF.
No
.
Pertanyaan Jawaban
A Informasi Dasar
1 Dari mana asal perusahaan? Lokal Kawasan APAC (Asia Pacific)
Internasionall MNCs
Sebutkan dengan rinci (nama negara, provinsi atau kabupaten):
(harus sesuai dengan yang tercantum dalam Akta Notaris)
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
2 Apakah bisnis utama perusahaan?
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
3 Seperti apa struktur kepemilikan
perusahaan? (Mohon sebutkan jika
perusahaan mengikuti skema
Penanaman Modal Asing)
Swasta Umum Pemerintah
Nama Perusahaan Induk:
Bisnis Utama Perusahaan Induk:
51
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
Status Perusahaan terhadap Perusahaan Induk:
Otonomi Terpusat
4. Kepatuhan Hukum Perusahaan
(ditunjukkan melalui ketersediaan
dokumen resmi dikeluarkan oleh
institusi pemerintah yang menyatakan
legalitas dari aktivitas bisnis perusahaan
di Indonesia)
Bukti Verifikasi:
Formulir Pendaftaran Perusahaan (acuan: Konstitusi Nasional No.3 Tahun 1982)
Perizinan Usaha/Industri (acuan: Peraturan Menteri Perdagangan No.36 Tahun 2007, Peraturan Menteri Perdagangan No. 46 Tahun 2009, Peraturan Menteri Perdagangan No. 39 Tahun 2011 dan Kebijakan Provinsi atau Daerah)
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (Surat Keputusan Gubernur/Peraturan Daerah)
Surat Izin Gangguan (Konstitusi Nasional/Peraturan Daerah)
Nomor Pokok Wajib Pajak
Notarial Akta Pendiriam Perusahaan (wajib untuk perusahaan CV dan PT)
Keputusan Menteri mengenai Pendirian Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kementrian Hukum dan HAM (untuk PT)
Analisis Dampak Lingkungan (acuan: Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 dan
52
Peraturan Menteri LH No. 5 tahun 2012)
Perizinan Lingkungan (acuan: Peraturan Gubernur NO. 27 Tahun 2012)
Struk pembayaran pajak (PBB, PPN, PPh, PPNBM, …)
Struk Belanja lainnya (Biaya/retribusi/syarat)
5. Apa visi dan misi perusahaan?
a. Milik Perusahaan
Visi :
Misi :
Bukti:
Laporan Tahunan
b. Bersama WWF
Visi :
Misi :
6 Pada bank/institusi apa perusahaan
memiliki hutang?
* Anda bisa menyebutkan lebih dari satu
nama.
Bank/Lembaga Keuangan Milik Negara
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Lokal
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Asing
Nama:
Bukti:
Perjanjian Peminjaman
7 Seperti apa performa bisnis
perusahaan?
*Masukan data 3 tahun terakhir untuk
setiap pertanyaan. Pisahkan dengan
titik koma
Sumber data bukti verifikasi: data
penjualan perusahaan
Bukti Verifikasi:
Laporan Tahunan
A) Penjualan Bersih⁹(khusus untuk produk-produk di bawah lingkup
Seafood Savers). Angka tersebut disajikan dalam kisaran berikut:
Spesies Tipe Produk Kisaran Penjualan Bersih
Tahunan
(dalam USD)
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 – 100,000
53
4 Volume (dihitung dalan ton/nes) dari produk yang terjual. Produk adalah yang masuk dalam lingkup Seafood Savers.
Buku Besar Penjualan Diawetkan USD 100,000 – 3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD 3,000,000 – 15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 – 100,000
Diawetkan USD 100,000 – 3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............) USD 3,000,000 – 15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 – 100,000
Diawetkan USD 100,000 – 3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............) USD 3,000,000 – 15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 – 100,000
Diawetkan USD 100,000 – 3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............) USD 3,000,000 – 15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
B) Volume Penjualan4)
54
Spesies Tipe Produk Kisaran Volume Penjualan
Tahunan
(dalam ton/nes)*
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
55
5 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar domestik. 6 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar ekspor.
C) Pangsa Pasar Domestik 5 (%):
Spesies Pangsa Pasar
D) Pangsa Pasar Ekspor6 (%):
Spesies Pangsa Pasar
E) Nama Merek Dagang di Indonesia:
F) Jumlah Karyawan:
8 Seperti apa kondisi tahapan
perkembangan perusahaan?
(informasi bisa didpatkan melalui
pendataan atau wawancara)
(bisa dipilih lebih dari satu)
Berkembang
Maju
56
MoV:
Laporan Tahunan
Transkrip wawancara
Media atau sumber lain pihak ketiga
Konsolidasi
Mencari pasar baru
Gabungan
Delokalisasi untuk biaya tenaga kerja dan energy
Sedang merintis
Peluncuran produk baru
Melepaskan sebagian besar bisnisnya
9 Apakah operasional bisnis
perusahaan bersamaan dengan
area prioritas WWF/Jaringan Inisiasi
lain?
Ya Tidak
Jika Ya, mohon jelaskan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Perizinan Bisnis Perikanan
10 Bagaimana status pengetahuan
pihak kita terhadap relevansi
dengan perusahaan ini?
a. Apa kita memiliki kontak dengan perusahaan?
Ya Tidak
Spengetahuan mereka? Ya Tidak
57
b. Apakah ada Jaringan WWF yang telah bekerja sama dengan
penyuplai atau pelanggan perusahaan(Jika mereka B2B?
Ya Tidak
Jelaskan, jika dibutuhkan:
No
.
Pertanyaan Jawaban
B Kaitan dengan WWF di Masa Lampau dan sekarang
1 Apakah ada kerja sama dimasa
lampau atau sedang berlangsung
dengan WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan Jawaban No.2 sampai dengan 8.
Jika Tidak, lewati bagian ini dan lanjutkan ke pertanyaan
selanjutnya.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
2 Siapa yang pernah/ sedang terlibat? Antara Subsidiary Coy Parent Coy
dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
3 Seperti apap jenis hubungan kerja
sama yang dulu/sedang
berlangsung?
Keuangan BUkan Keuangan
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
58
a. Jika ‘Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa
memilih lebih dari satu
pilihan)
Climate Savers
Donasi Perusahan
Keanggotaan Perusahaan/Klub Perusahaan
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Lisensi Merek Dagang)
Other
Perjanjian Kerja Sama
Promosi
Peristiwa Khusuh
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih
dari satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check Your Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture Stewardship
Council (ASC)
Lainnya
Mekanisme pasar lainnya
59
4 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
5 Bagaimana rincian hubungan kerja
sama yang dulu/ sedang
berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
6 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
7 Pelajaran apa yang diambil dari
kerja sama dulu/sedang
berlangsung?
Bukti Verifikasi:
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
60
8 Apakah hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
JIka Ya, sebutkan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
No
.
Pertanyaan Jawaban
C Hubungan Kerja Sama dengan WWF di Masa Mendatang
1 Siapa yang akan terlibat? Kerja Sama antara Subsidiary Coy Parent Coy
Dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
2 Seperti apa jenis hubungan kerja
sama yang akan dijalin? Financial Non-Financial
61
a. Jika ‘Keuangan’ dipilih, jelaskan,
(anda bisa memilih lebih dari satu
pilihan)
Climate Savers
Corporate Donation
Corporate Club / Corporate Membership
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Trademark License)
Other
Partnership Agreement
Promotion
Special Event
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih
dari satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check Your Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture Stewardship
Council (ASC)
Other
Other market mechanism
62
3 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
4 Bagaimana rincian kemitraan yang
dulu/ sedang berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
Di bawah kemitraan ini <nama perusahaan> akan terlibat
dalam program perikanan berkelanjutan WWF-Indonesia
melalui keanggotaan dalam kelompok perusahaan bernama
‘Seafood Savers’. Sebagai anggota, <nama perusahaan> akan
terlibat dalam program perbaikan perikanan yang mewajibkan
perusahaan untuk mengambil langkah-langkah transformasi
bertahap menuju perikanan berkelanjutan. Sebagai
kompensasi, <nama perusahaan> akan menerima beberapa
manfaat yang meliputi paparan media, akses ke database, co-
branding dan keahlian teknis.
5 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
6 Akan kah kerja sama menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, sebutkan::
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
63
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
7 Kemungkinan apa yang akan
berpotensi membahayakan bagi
perusahaan/WWF dalam kerja
sama di masa depan?
(akan dilakukan verifikasi)
1)
2)
3)
8 Apakah penelitian selanjutnya
dibutuhkan?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan penelitian yang disarankan: saran konsultan/peneliti
mandiri:
<nama>, <jabatan>, <divisi>, <perusahaan>, <alamat>, <nomor kontak>, <e-
mail>
No
.
Pertanyaan Jawaban
D Isu Luaran dan Informasi Lainnya
1 Apakah yang menjadi isu besar
dalam sektor pertanggungjawaban
sosial dan lingkungan?
*bagian ini memastikan bahawa
perusahaan:
1.tidak terlibat dalam berbagai jenis
konflik sosial
2. tidak terlibat dalam isu besar
perusakan lingkungan (contohnya,
ledakan lumpur Lapindo, Limbah
beracun Teluk Buyat)
3. bukan merupakan produk partai
politik
4. tidak memiliki keterlibatan atau
praktik penjualan manusia, Narkoba
dan senjata api.
5. tidak memperkerjakan anak dibawah
umur
64
6. tidak terlibat dalam pendanaan
peperangan
7. tidak terlibat dalam berbagai isu
SARA
8. tidak termasuk dalam perusahaan
daftar hitam WTO Kementrian
Keuangan Indonesia atau Kementrian
Perdagangan dan Industri Indonesia.
MoV:
Hasil penelitian melalui database
media
2 Apakah aktivitas perusahaan
menghasilkan produksi limbah
beracun berbahaya (Limbah B3)?
Jika jawabannya adalah Ya, jelaskan
sistem pengelolaan limbah yang
diterapkan perusahaan.
(contoh limbah beracun yang
berbahaya: Mercury (Hg),
Chromium, Cadmium, Cupper (Cu),
Timah Hitam, Nikel, Pesticide, Arsen
(Ar), Nitrogen Oksida, Sulfur Oksida,
Carbonmonoxide (CO))
Limbah Beracun Berbahaya
didefinisikan dibawah Peraturan
Gubernur No. 18 Tahun 1999
mengenai Penanganan Limbah
Beracun Berbahaya sebagai berikut:
sisa kegiatan produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena karakteristik bahan,
konsentrasi atau jumlah, yang
secara langsung atau tidak langsung
dapat mencemari atau merusak
lingkungan dan atau manusia
sebagaimana kehidupan makhluk
No
65
hidup lainnya, kesehatan dan
kerberlanjutan dalam bahaya.
MoV: Laporan Tahunan Laporan Penanganan Limbah
Dokumentasi pengolahan produk
dari input ke output (termasuk
pengelolaan limbah)
3 Bagaimana hubungan antara
perusahaan dengan Pemerintah?
How is the company’s relationship
to the government like*?
* Mengetahui hubungan perusahaan
dengan pemerintah: litigasi,
pelanggaran aturan, kerja sama, dll.
MoV:
Hasil penelitian data media dan wawancara dengan pemerintah resmi
4 Apakah perusahaan mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR)? Program CSR bisa beragam dimulai
dari kegiatan sosial (memberikan
amal kepada fakir miskin, donor
darah, pengobatan gratis untuk ibu
dan anak, dsb.), aksi lingkungan
(penanaman pohon, program 3R
(reduce, reuse, recycle),
pembersihan pesisir pantai dsb.)
hingga meningkatkan kesejahteraan
karyawan perusahaan (beasiswa
untuk anak karyawan, kredit rumah
bunga rumah, dsb.)
66
MoV: Laporan Tahunan Laporan CSR Dokumentasi kegiatan CSR
perusahaan
5 Bagaimana citra perusahaan
dilingkungan sekitar? (conotohnya,
oleh pers, publik, keseluruhan
reputasi)?
* Apa saja kampanye dari LSM atau
grup lain yang telah, sedang atau akan
dilakukan untuk perusahaan?
Bagaimana perusahaan menjadi
sasaran dari isu tesebut? (contoh,
berdialog dengan para pemangku
kepentingan)
Cek kerja sama perusahaan dengan LSM
lain yang sedang terjalin - Check for
existing relationships with other LSMs –
kemudian diskusikan dengan rekan
anda (hindari kompetisi dengan grup
lain dengan isu sejenis atau bekerja
sama untuk hasil yang lebih maksimal)
MoV:
Hasil penelitian dengan media dan wawancara dengan penduduk lokal dan LSM
Keterangan: Pilih LSM yang
berpihak pada keterlibatan
perusahaan
6
Deskripsikan media promosi yang perusahaan gunakan untuk mempromosikan tokonya? (iklan cetak dan elektronik, diskon, voucher, dll.)
□ TV □ Website □ Outdoor banner/billboards □ Mailing list □ Newspaper □ Flyer □ Lainnya, sebutkan: MoV:
67
III. PENILAIAN PRAKTIK PERIKANAN TANGKAP
PROFIL PERUSAHAAN
No Pertanyaan Jawaban
1 Klien
2 Lama Beroperasi □ < 5 tahun □ 5-10 tahun □ 10-20 tahun □ > 20 tahun
MoV:
Akta Notarial
Pendirian
Perusahaan
3 Keseluruhan
Kapasitas Produksi
dari komoditas yang
didaftarkan
Pangsa pasar dari
produk yang
didaftarkan
MoV:
Laporan
Penjualan
Tahunan/Buku
Besar Penjualan
Kwitansi (jika
memungkinkan)
Perjanjian
perdagangan
(jika
memungkinkan)
□ lokal □ nasional □ internasional
Negara Pasar
Contoh material promosi
perusahaan (brosur, flyers,
billboard, website, dsb.)
7 Poin penting lain yang didaptkan
dari konsultasi dengan LSM lain
(khususnya isu perburuhan)
dan/atau Jaringann WWF
MoV:
Minutes of Meetings/Risalah Rapat hasil diskusi dengan LSM lain dan Jaringan WWF
68
Informasi perikanan untuk setifikasi (unit terdaftar)
No Pertanyaan Jawaban
1 Spesies
MoV:
Katalog produk
No Nama Latin Nama Umum Nama
Indonesia/Lokal Foto
2 Perikanan komersil
sudah beroperasi
selama
□ <5 tahun □ 5-10 tahun □ 10-20 tahun □> 20 tahun
MoV:
Minutes of Meeting
dari wawancara
dengan komunitas
nelayan lokal dan
senior dilengkapi
dengan tanda
tangan
narasumber.
3 Daerah penangkapan
ikan, Area Manajemen
Perikanan
(terapkan metode sampling)
MoV:
Surat Izin
Penangkapan Ikan
(SIPI) atau Tanda
Pendaftaran
Penangkapan
4 Teknik penangkapan
□ Longline □Trammel Net □ Handline
□ Lainnya MoV:
Surat Izin
Penangkapan Ikan
(SIPI) atau Tanda
Pendaftaran
Penangkapan
5 Jumlah armada
69
MoV:
Informasi rantai
pasokan unit
perikanan terdaftar
(skema/grafik)
6
Kapasitas produksi
Total per annum
(tons)
Bukan musim panen
(ton/bulan) Musim panen (ton/bulan)
MoV:
Laporan Tahunan
Buku Besar
Penjualan
7 Bentuk produk
MoV:
Foto produk (dalam
bentuk akhir)
8 Manajeman & otoritas
Penangkapan
MoV:
Peraturan
Pengelolaan
Penangkapan
Dokumen resmi
mngenai Tugas
Pokok dan Fungsi
Instansi terkait
10 Kontak dala, tahap
identifikasi
PENILAIAN LINGKUNGAN
Praktik perikanan yang dilakukan oleh perusahaan, Fishing practices conducted by the company,
terhadap standar perikanan IUU
No Pertanyaan Ya/Tidak Bukti Verifikasi Keteranga
n
1 Apakah perusahaan memiliki keterlibatan dalan praktik perikanan ilegal yang terdaftar di bawah ini?
▪ Penangkapan, penyimpanan atau penjualan
spesies yang masuk dalam daftar:
> CITES Appendix II
(http://www.cites.org/eng/app/index.shtml)
logbook/catatan harian
nelayan/MoM hasil
wawancara dengan
nelayan
70
> Daftar merah IUCN (masuk dalam kategori
Terancam, Sangat Terancam, Punah di Alam
Liar atau sudah Punah)
(www.iucnredlist.org)
logbook/catatan harian
nelayan/MoM hasil
wawancara dengan
nelayan
> Peraturan No. 5 tahun 1990 (mengenai
konsevasi spesies) dan Peraturan Gubernur
No.7 tahun 1999
logbook/catatan harian
nelayan/MoM hasil
wawancara dengan
nelayan
▪ Melakukan dan atau menangkap ikan dengan
peledak dan atau aktivitas penangkapan
dengan sianida
Logbook
Dokumentasi lapangan
▪ Tidak memiliki seluruh perizinan yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas
perikanan
Surat izin penangkapan
ikan
2 Apakah perusahaan menerapkan praktik pelaporan penangkapan seperti yang tertera dibawah ini?
Laporan berkala mengenai produksi ikan
kepada otoritas manajemen local (MoV: KKP -
lokal dan atau pusat-)
Laporan valid yang
dikeluarkan oleh
pemerintah
Menghindari transshipment (pada perdagangan
langsung dengan kelompok nelayan lain) Logbook
3 Apakah perusahaan menerapkan praktik
perikanan sesuai dengandaftar dibawah ini?
▪ Menggunakan alat pancing pilihan (bebas
bycatch makhluk terancam punah, terancam
dan spesies dilindungi) (MoV: Investigasi
Nelayan dan atau perusahaan
pesaing/mitra)
Dokumentasi aktivasi
alat tangkap
(foto/video)
Kepatuhan Lingkungan Secara Umum
No Pertanyaan Nomor
Registrasi
Sertifikat
Lembaga
penilai
1 Silakan identifikasi berbagai sertifikasi lingkungan milik
perusahaan (contohnya, Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),
ISO 14000, PROPER, GlobalGap, Friends of The Sea, Naturland, dll)
a
b
c
MoV:
Salinan sertifikat
71
PERNYATAAN PERUSAHAAN
Saya <Sertakan Nama Direktur Perusahaan, Nama Perusahaan> dengan ini menyatakan bahwa semua informasi diatas adalah benar dan disampaikan dengan jujur tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak internal atau eksternal. Jika salah satu atau seluruh informasi tersebut terbukti tidak benar perusahaan akan menerima risiko dan konsekuensi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Seafood Savers.
[Tempat dan Tanggal] [Nama] [Jabatan]
REKOMENDASI
NO. ISU REKOMENDASI INDIKATOR
PEMENUHAN
1
2
3
4
72
6. UJI KEPATUHAN + FORMULIR IDENTIFIKASI – PERIKANAN BUDIDAYA
LATAR BELAKANG
Tujuan dari tahap Uji Kepatuhan adalah:
1) Mengidentifikasi praktik bisnis perusahaan yang menjadi kepentingan WWF, yang dapat memperlihatkan kesempatan untuk bekerja sama demi tercapaianya tujuan konservasi.
2) Mengidentifikasi kunci risiko terbesar sehingga kami dapat menentukan apakah risiko dapat dimaklumi dan dikelola serta dapat memberikan tanggapan kepada para pemangku kepentingan (termasuk Jaringan kerja sama) mengenai manajemen resiko.
3) Mengidentifikasi kegiatan usaha makanan olahan laut atau perikanan dan mengevaluasinya dalam standar terendah perikanan berkelanjutan.
4) Mengevaluasi sebuah perusahaan berdasarkan norma-norma konservasi umum yang meliputi perdaganagn spesies langka, manajemen limbah and efisiensi enegi.
5) Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen RAHASIA dengan akses hanya untuk WWF dan perusahaan.
Proses penilaian akan dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung dalam operasional bisnis. Keseluruhan proses akan menghasilkan satu set rekomendasi yang secara resmi disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh perusahaan dan WWF-Indonesia. Proses Identifikasi akan membutuhkan waktu maksimal 20 hari kerja sampai proses menuju tahap draft MoU. Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen yang masuk dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan dipisahkan.
GAMBARAN UMUM
<Tulis Gambaran Umum disini>
73
I. INDIKATOR UTAMA
Indikator berikut adalah indikator awal dan paling signifikan yang menentukan kelayakan perusahaan
untuk terlibat dengan WWF-Indonesia. Namun, indikator hanya diterapkan saat diidentifikasi dalam
praktek bisnis inti perusahaan ini. Jika salah satu atau lebih indikator yang ditemukan yang tidak signifikan
terhadap bisnis perusahaan, perusahaan dapat lolos dan melanjutkan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
Indikator harus diterapkan di perusahaan dan perusahaan induk (jika ada).
Unsur Penilaian Bobot
(B)
Skor (S) Deskripsi Skor Nilai (N)
[N= B x S]
Status
A) UNSUR UTAMA
Unsur-unsur ini memberikan penentuan absolut kelayakan perusahaan untuk melanjutkan ke arah kemitraan dengan WWF-
Indonesia
Ya / Tidak
JIKA SALAH
SATU UNSUR
= YA, MAKA
“TIDAK
MEMENUHI
SYARAT”
c. Termasuk dalam Perusahaan “Daftar
Merah” WWF³
d. Keterlibatan dalam berbagai jenis perang, anti-ras, agama atau isu suku (termasuk pembiayaan isu)
³ Perusahaan Daftar Merah WWF meliputi: 5) Produsen, yang bisnins utamanya melibatkan:
• Temabakau
• Senjata api dan senjata sistem
• Minyak dan gas
• Alkohol
• Flora and Fauna dalam CITES lampiran 1
• Tenaga nuklir
• Kosmetik dan produk non media yang menggunakan hewan atau spesies terancam punah untuk pengujian produk 6) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang telibat kasus penyuapan dalan pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia
(termasuk pelanggaran pajak) 7) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang melanggar hak asasi manusia dan masyarakat adat.
8) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang berada dalam sengketa atau memberikan ancaman tinggi bagi konservasi hutan/daerah dan /atau berada dalam No Take Zone bisnis Kelautan, area Buffer untuk perikanan budidaya.
74
II. PENILAIAN UMUM
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dibagi menjadi empat bagian dengan tujuan untuk menggali
informasi perusahaan terkait: a) informasi dasar perusahaan, b) sejarah hubungan kerja sama antara
perusahaan dan WWF, c) hubungan kerja sama di masamendatang antara perusahaan dan WWF dan d)
keterlibatan perusahaan dan isu-isu eksternal yang menjadi perhatian WWF.
No Pertanyaan Jawaban
A Informasi Dasar
1 Dari mana asal perusahaan? Lokal Kawasan APAC (Asia Pacific)
Internasionall MNCs
Sebutkan dengan rinci (nama negara, provinsi atau
kabupaten): (harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Akta Notaris)
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
2 Apakah bisnis utama perusahaan?
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
3 Seperti apa struktur kepemilikan
perusahaan? (Mohon sebutkan jika
perusahaan mengikuti skema
Penanaman Modal Asing)
Swasta Umum Pemerintah
Nama Perusahaan Induk:
Bisnis Utama Perusahaan Induk:
75
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian Perusahaan (wajib disertakan untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
Status Perusahaan terhadap Perusahaan Induk:
Otonomi Terpusat
4. Kepatuhan Hukum Perusahaan
(ditunjukkan melalui ketersediaan
dokumen resmi dikeluarkan oleh
institusi pemerintah yang menyatakan
legalitas dari aktivitas bisnis perusahaan
di Indonesia)
Bukti Verifikasi:
Formulir Pendaftaran Perusahaan (acuan: Konstitusi Nasional No.3 Tahun 1982)
Perizinan Usaha/Industri (acuan: Peraturan Menteri Perdagangan No.36 Tahun 2007, Peraturan Menteri Perdagangan No. 46 Tahun 2009, Peraturan Menteri Perdagangan No. 39 Tahun 2011 dan Kebijakan Provinsi atau Daerah)
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (Surat Keputusan Gubernur/Peraturan Daerah)
Surat Izin Gangguan (Konstitusi Nasional/Peraturan Daerah)
Nomor Pokok Wajib Pajak
Notarial Akta Pendiriam Perusahaan (wajib untuk perusahaan CV dan PT)
Keputusan Menteri mengenai Pendirian Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kementrian Hukum dan HAM (untuk PT)
Analisis Dampak Lingkungan (acuan: Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 dan
76
Peraturan Menteri LH No. 5 tahun 2012)
Perizinan Lingkungan (acuan: Peraturan Gubernur NO. 27 Tahun 2012)
Struk pembayaran pajak (PBB, PPN, PPh, PPNBM, …)
Struk Belanja lai (Biaya/retribusi/syarat)
5. Apa visi dan misi perusahaan?
a. Milik Perusahaan
Visi :
Misi :
Bukti:
Laporan Tahunan
b. Bersama WWF
Visi :
Misi :
6 Pada bank/institusi apa perusahaan
memiliki hutang?
* Anda bisa menyebutkan lebih dari satu
nama.
Bank/Lembaga Keuangan Milik Negara
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Lokal
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Asing
Nama:
Bukti:
Perjanjian Peminjaman
7 Seperti apa performa bisnis
perusahaan?
*Masukan data 3 tahun terakhir untuk
setiap pertanyaan. Pisahkan dengan
titik koma
Sumber data bukti verifikasi: data
penjualan perusahaan
Bukti Verifikasi:
Laporan Tahunan
G) Penjualan Bersih⁹(khusus untuk produk-produk di bawah
lingkup Seafood Savers). Angka tersebut disajikan dalam kisaran berikut:
Spesies Tipe Produk Kisaran Penjualan
Bersih Tahunan
(dalam USD)
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 –
100,000
77
Buku Besar Penjualan Diawetkan
USD 100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD 3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 –
100,000
Diawetkan USD 100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD 3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 –
100,000
Diawetkan USD 100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD 3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
Hidup < USD 50,000
Segar USD 50,000 –
100,000
Diawetkan USD 100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD 3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD 15,000,000
78
7 Volume (dihitung dalan ton/nes) dari produk yang terjual. Produk adalah yang masuk dalam lingkup Seafood Savers.
H) Volume Penjualan7)
Spesies Tipe Produk Kisaran Volume
Penjualan Tahunan
(dalam ton/nes)*
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-10,000
79
8 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar domestik. 9 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar ekspor.
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-30,000
Lainnya .............. >30,000
I) Pangsa Pasar Domestik 8 (%):
Spesies Pangsa Pasar
J) Pangsa Pasar Ekspor9 (%):
Spesies Pangsa Pasar
K) Nama Merek Dagang di Indonesia:
L) Jumlah Karyawan:
8 Seperti apa kondisi tahapan
perkembangan perusahaan?
(informasi bisa didpatkan melalui
pendataan atau wawancara)
(bisa dipilih lebih dari satu)
Berkembang
80
Maju
Konsolidasi
Mencari pasar baru
Gabungan
Delokalisasi untuk biaya tenaga kerja dan energy
Sedang merintis
Peluncuran produk baru
Melepaskan sebagian besar bisnisnya
MoV:
Laporan Tahunan
Transkrip wawancara
Media atau sumber lain pihak ketiga
9 Apakah operasional bisnis
perusahaan bersamaan dengan
area prioritas WWF/Jaringan Inisiasi
lain?
Ya Tidak
Jika Ya, mohon jelaskan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Perizinan Bisnis Perikanan
10 Bagaimana status pengetahuan
pihak kita terhadap relevansi
dengan perusahaan ini?
a. Apa kita memiliki kontak dengan perusahaan?
Ya Tidak
Spengetahuan mereka? Ya Tidak
81
b. Apakah ada Jaringan WWF yang telah bekerja sama
dengan penyuplai atau pelanggan perusahaan(Jika mereka
B2B?
Ya Tidak
Jelaskan, jika dibutuhkan:
No
.
Pertanyaan Jawaban
B Kaitan dengan WWF di Masa Lampau dan sekarang
1 Apakah ada kerja sama dimasa
lampau atau sedang berlangsung
dengan WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan Jawaban No.2 sampai dengan 8.
Jika Tidak, lewati bagian ini dan lanjutkan ke pertanyaan
selanjutnya.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
2 Siapa yang pernah/ sedang terlibat? Antara Subsidiary Coy Parent Coy
dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
3 Seperti apap jenis hubungan kerja
sama yang dulu/sedang
berlangsung?
Keuangan BUkan Keuangan
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
82
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan
b. Jika ‘Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa
memilih lebih dari satu
pilihan)
Climate Savers
Donasi Perusahan
Keanggotaan Perusahaan/Klub Perusahaan
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Lisensi Merek Dagang)
Other
Perjanjian Kerja Sama
Promosi
Peristiwa Khusuh
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih
dari satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check Your
Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture
Stewardship Council (ASC)
Lainnya
83
Mekanisme pasar lainnya
4 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
5 Bagaimana rincian hubungan kerja
sama yang dulu/ sedang
berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
6 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
7 Pelajaran apa yang diambil dari
kerja sama dulu/sedang
berlangsung?
Bukti Verifikasi:
84
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
8 Apakah hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
JIka Ya, sebutkan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama Perusahaan WWF
No
.
Pertanyaan Jawaban
C Hubungan Kerja Sama dengan WWF di Masa Mendatang
1 Siapa yang akan terlibat? Kerja Sama antara Subsidiary Coy Parent Coy
Dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
2 Seperti apa jenis hubungan kerja
sama yang akan dijalin? Financial Non-Financial
85
a. Jika ‘Keuangan’ dipilih, jelaskan,
(anda bisa memilih lebih dari satu
pilihan)
Climate Savers
Corporate Donation
Corporate Club / Corporate Membership
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Trademark License)
Other
Partnership Agreement
Promotion
Special Event
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih
dari satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check Your
Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture
Stewardship Council (ASC)
Other
Other market mechanism
86
3 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
4 Bagaimana rincian kemitraan yang
dulu/ sedang berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
Di bawah kemitraan ini <nama perusahaan> akan
terlibat dalam program perikanan berkelanjutan WWF-
Indonesia melalui keanggotaan dalam kelompok
perusahaan bernama ‘Seafood Savers’. Sebagai
anggota, <nama perusahaan> akan terlibat dalam
program perbaikan perikanan yang mewajibkan
perusahaan untuk mengambil langkah-langkah
transformasi bertahap menuju perikanan
berkelanjutan. Sebagai kompensasi, <nama
perusahaan> akan menerima beberapa manfaat yang
meliputi paparan media, akses ke database, co-
branding dan keahlian teknis.
5 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
6 Akan kah kerja sama menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, sebutkan::
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
87
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
7 Kemungkinan apa yang akan
berpotensi membahayakan bagi
perusahaan/WWF dalam kerja
sama di masa depan?
(akan dilakukan verifikasi)
1)
2)
3)
8 Apakah penelitian selanjutnya
dibutuhkan?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan penelitian yang disarankan: saran
konsultan/peneliti mandiri:
<nama>, <jabatan>, <divisi>, <perusahaan>, <alamat>, <nomor
kontak>, <e-mail>
No
.
Pertanyaan Jawaban
D Isu Luaran dan Informasi Lainnya
1 Apakah yang menjadi isu besar
dalam sektor pertanggungjawaban
sosial dan lingkungan?
*bagian ini memastikan bahawa
perusahaan:
1.tidak terlibat dalam berbagai jenis
konflik sosial
2. tidak terlibat dalam isu besar
perusakan lingkungan (contohnya,
ledakan lumpur Lapindo, Limbah
beracun Teluk Buyat)
3. bukan merupakan produk partai
politik
88
4. tidak memiliki keterlibatan atau
praktik penjualan manusia, Narkoba
dan senjata api.
5. tidak memperkerjakan anak dibawah
umur
6. tidak terlibat dalam pendanaan
peperangan
7. tidak terlibat dalam berbagai isu
SARA
8. tidak termasuk dalam perusahaan
daftar hitam WTO Kementrian
Keuangan Indonesia atau Kementrian
Perdagangan dan Industri Indonesia.
MoV:
Hasil penelitian melalui database
media
2 Apakah aktivitas perusahaan
menghasilkan produksi limbah
beracun berbahaya (Limbah B3)?
Jika jawabannya adalah Ya, jelaskan
sistem pengelolaan limbah yang
diterapkan perusahaan.
(contoh limbah beracun yang
berbahaya: Mercury (Hg),
Chromium, Cadmium, Cupper
(Cu), Timah Hitam, Nikel,
Pesticide, Arsen (Ar), Nitrogen
Oksida, Sulfur Oksida,
Carbonmonoxide (CO))
Limbah Beracun Berbahaya
didefinisikan dibawah Peraturan
Gubernur No. 18 Tahun 1999
mengenai Penanganan Limbah
Beracun Berbahaya sebagai berikut:
sisa kegiatan produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena karakteristik bahan,
konsentrasi atau jumlah, yang
secara langsung atau tidak langsung
No
89
dapat mencemari atau merusak
lingkungan dan atau manusia
sebagaimana kehidupan makhluk
hidup lainnya, kesehatan dan
kerberlanjutan dalam bahaya.
MoV: Laporan Tahunan Laporan Penanganan Limbah
Dokumentasi pengolahan produk
dari input ke output (termasuk
pengelolaan limbah)
3 Bagaimana hubungan antara
perusahaan dengan Pemerintah?
How is the company’s relationship
to the government like*?
* Mengetahui hubungan perusahaan
dengan pemerintah: litigasi,
pelanggaran aturan, kerja sama, dll.
MoV:
Hasil penelitian data media dan wawancara dengan pemerintah resmi
4 Apakah perusahaan mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR)? Program CSR bisa beragam dimulai
dari kegiatan sosial (memberikan
amal kepada fakir miskin, donor
darah, pengobatan gratis untuk ibu
dan anak, dsb.), aksi lingkungan
(penanaman pohon, program 3R
(reduce, reuse, recycle),
pembersihan pesisir pantai dsb.)
hingga meningkatkan kesejahteraan
karyawan perusahaan (beasiswa
untuk anak karyawan, kredit rumah
bunga rumah, dsb.)
90
MoV: Laporan Tahunan Laporan CSR Dokumentasi kegiatan CSR
perusahaan
5 Bagaimana citra perusahaan
dilingkungan sekitar? (conotohnya,
oleh pers, publik, keseluruhan
reputasi)?
* Apa saja kampanye dari LSM atau
grup lain yang telah, sedang atau akan
dilakukan untuk perusahaan?
Bagaimana perusahaan menjadi
sasaran dari isu tesebut? (contoh,
berdialog dengan para pemangku
kepentingan)
Cek kerja sama perusahaan dengan LSM
lain yang sedang terjalin - Check for
existing relationships with other LSMs –
kemudian diskusikan dengan rekan
anda (hindari kompetisi dengan grup
lain dengan isu sejenis atau bekerja
sama untuk hasil yang lebih maksimal)
MoV:
Hasil penelitian dengan media dan wawancara dengan penduduk lokal dan LSM
Keterangan: Pilih LSM yang
berpihak pada keterlibatan
perusahaan
6
Deskripsikan media promosi yang perusahaan gunakan untuk mempromosikan tokonya? (iklan cetak dan elektronik, diskon, voucher, dll.)
□ TV □ Website □ Outdoor banner/billboards □ Mailing list □ Newspaper □ Flyer □ Lainnya, sebutkan: MoV:
91
III. PENILAIAN PRAKTIK PERIKANAN BUDIDAYA
PROFIL PERUSAHAAN
No Pertanyaan Jawaban
1 Klien
2 Lama Beroperasi □ < 5 tahun □ 5-10 tahun □ 10-20 tahun □ > 20 tahun
MoV:
Akta Notarial
Pendirian
Perusahaan
3 Keseluruhan
Kapasitas Produksi
dari komoditas yang
didaftarkan
Pangsa pasar dari
produk yang
didaftarkan
MoV:
Laporan
Penjualan
□ lokal □ nasional □ internasional
Negara Pasar
Contoh material promosi
perusahaan (brosur, flyers,
billboard, website, dsb.)
7 Poin penting lain yang didaptkan
dari konsultasi dengan LSM lain
(khususnya isu perburuhan)
dan/atau Jaringann WWF
MoV:
Minutes of Meetings/Risalah Rapat hasil diskusi dengan LSM lain dan Jaringan WWF
92
Tahunan/Buku
Besar Penjualan
Kwitansi (jika
memungkinkan)
Perjanjian
perdagangan
(jika
memungkinkan)
Informasi perikanan untuk sertifikasi (unit terdaftar)
No Pertanyaan Jawaban
1 Spesies MoV: Katalog produk
No Nama Latin Nama Umum
Nama Indonesia/Lokal
Foto
2 Aktivitas budidaya telah beroperasi selama
□ <5 tahun □ 5-10 tahun □ 10-20 tahun □> 20 tahun
MoV: Minutes of Meeting
dari wawancara dengan komunitas petambak lokal dan senior dilengkapi dengan tanda tangan narasumber.
3 Lokasi budidaya
MoV: Peta (jika ada)
4 Status lokasi budidaya
MoV: SIUP Sertifikat Kepemilikan
Tanah (SHM/SHG
93
Lahan) (untuk budidaya ikan di darat)
Kebijakan daerah/surat penggunaan area perairan (laut, danau, sungai)
5 Sistem budidaya □ Tradisional □ Semi intensif □ Intensif Supra Intensif
MoV: Deskripsi
pengoperasian budidaya
6 Jenis habitat
Perikanan Karang Mangroves Rumput Laut coastal forests lainnya Watershed Reservoir Lake Swamp Lainnya, sebutkan:
MoV: Laporan Tahunan Buku Besar Penjualan
7 a. Sumber air MoV: Dokumentasi visual
sumber air Deskripsi
pengoperasian budidaya
Laut Danau Sungai Ground waters Lainnya, sebutkan:
b. Air buangan MoV: Dokumentasi visual
sumber air Deskripsi
pengoperasian budidaya
Laut Danau Sungai Lainnya, sebutkan:
8 Jumlah penyuplai/petambak dan total area budidaya dalam hektar MoV: Informasi rantai
pasukan (grafik/skema) untuk unit perikanan terdaftar (sebagaimana terlampir)
No Nama Penyuplai Nama Petambak Ukuran tambak
1 Penyuplai A Petambak A1
Petambak A2
Petambak A3
2 Penyuplai B Petambak B1
Petambak B2, dst…..
9 Kapasitas produksi (ton/tahun)
Total Produksi per siklus budidaya (1 siklus = ..... bulan)
(tonnes) Total per annum (tonnes)
94
MoV: (pilih paling tidak satu) Laporan Tahunan Buku Besar
Penjualan/Laporan Penjualan
10 Kontak dala, tahap identifikasi
PENILAIAN LINGKUNGAN
Praktik perikanan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap standar utama isu perikanan
budidaya berkelanjutan atau CCRF
No Pertanyaan Ya/Tidak Bukti
Verifikasi Keterangan
1
Apakah perusahaan atau petambak menangkap,
membudidayakan, menggunakan atau
menperdagangkan spesies dilindungi yang masuk
dalam daftar dibawah ini:
> CITES Lampiran II
(http://www.cites.org/eng/app/index.shtml)
Surat
Pernyataan
> Daftar merah IUCN (masuk dalam kategori Terancam,
sangat Terancam, Punah di Alam Liar atau sudah Punah)
(www.iucnredlist.org)
Surat
Pernyataan
> Peraturan No. 5 tahun 1990 (mengenai konsevasi
spesies) dan Peraturan Gubernur No.7 tahun 1999
Surat
Pernyataan
2
Apakah ada aktivitas budidaya menanam mangrove
setelah 1999?
Minutes of
Meeting hasil
wawancara
mengenai para
pemangku
kepentingan
dan komunitas
3 Apakah aktivitas budidaya sudah diimplementasikan di
area yang dipilih?
Rencana Spasial
yang Ada
4
Apakah dalam aktivitas budidaya terdapat penggunaan
benih dari hatchery?
Tanda terima
pembelihan
benih dari
hatchery
5 Apakah aktivitas budidaya telah memiliki surat izin dari
paling tidak pemerintah daerah?
SIUP
95
Kepatuhan Terhadap Lingkungan Secara Umum
No Pertanyaan Nomor Registrasi Sertifikat
Lembaga penilai
1 Silakan identifikasi berbagai sertifikasi lingkungan milik perusahaan (contohnya, Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), ISO 14000, PROPER, GlobalGap, Friends of The Sea, Naturland, dll)
a b c MoV:
Salinan sertifikat
PERNYATAAN PERUSAHAAN
Saya <Sertakan Nama Direktur Perusahaan, Nama Perusahaan> dengan ini menyatakan bahwa semua informasi diatas adalah benar dan disampaikan dengan jujur tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak internal atau eksternal. Jika salah satu atau seluruh informasi tersebut terbukti tidak benar perusahaan akan menerima risiko dan konsekuensi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Seafood Savers.
[Tempat dan Tanggal] [Nama] [Jabatan]
REKOMENDASI
NO. ISU REKOMENDASI INDIKATOR
PEMENUHAN
1
2
96
3
4
97
7. UJI KEPATUHAN – RITEL
LATAR BELAKANG
Tujuan dari tahap Uji Kepatuhan adalah:
1) Mengidentifikasi praktik bisnis perusahaan yang menjadi kepentingan WWF, yang dapat memperlihatkan kesempatan untuk bekerja sama demi tercapaianya tujuan konservasi.
2) Mengidentifikasi kunci risiko terbesar sehingga kami dapat menentukan apakah risiko dapat dimaklumi dan dikelola serta dapat memberikan tanggapan kepada para pemangku kepentingan (termasuk Jaringan kerja sama) mengenai manajemen resiko.
3) Mengidentifikasi kegiatan usaha makanan olahan laut atau perikanan dan mengevaluasinya dalam standar terendah perikanan berkelanjutan.
4) Mengevaluasi sebuah perusahaan berdasarkan norma-norma konservasi umum yang meliputi perdaganagn spesies langka, manajemen limbah and efisiensi enegi.
5) Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen RAHASIA dengan akses hanya untuk WWF dan perusahaan.
Proses penilaian akan dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung dalam operasional bisnis. Keseluruhan proses akan menghasilkan satu set rekomendasi yang secara resmi disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh perusahaan dan WWF-Indonesia. Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen yang masuk dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan dipisahkan.
GAMBARAN UMUM
<Tuliskan Gambaran Umum Disini>
98
I. INDIKATOR UTAMA
Indikator berikut adalah indikator awal dan paling signifikan yang menentukan kelayakan perusahaan
untuk terlibat dengan WWF-Indonesia. Namun, indikator hanya diterapkan saat diidentifikasi dalam
praktek bisnis inti perusahaan ini. Jika salah satu atau lebih indikator yang ditemukan yang tidak
signifikan terhadap bisnis perusahaan, perusahaan dapat lolos dan melanjutkan pertanyaan-
pertanyaan berikutnya. Indikator harus diterapkan di perusahaan dan perusahaan induk (jika ada).
Unsur Penilaian Bobot
(B)
Skor (S) Deskripsi Skor Nilai (N)
[N= B x S]
Status
A) UNSUR UTAMA
Unsur-unsur ini memberikan penentuan absolut kelayakan perusahaan untuk melanjutkan ke arah kemitraan dengan WWF-
Indonesia
Ya / Tidak
JIKA SALAH
SATU UNSUR
= YA, MAKA
“TIDAK
MEMENUHI
SYARAT”
a. Termasuk dalam Perusahaan “Daftar
Merah” WWF³
b. Keterlibatan dalam berbagai jenis perang, anti-ras, agama atau isu suku (termasuk pembiayaan isu)
³ Perusahaan Daftar Merah WWF meliputi: 1) Produsen, yang bisnins utamanya melibatkan:
• Temabakau
• Senjata api dan senjata sistem
• Minyak dan gas
• Alkohol
• Flora and Fauna dalam CITES lampiran 1
• Tenaga nuklir
• Kosmetik dan produk non media yang menggunakan hewan atau spesies terancam punah untuk pengujian produk 2) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang telibat kasus penyuapan dalan pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia
(termasuk pelanggaran pajak) 3) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang melanggar hak asasi manusia dan masyarakat adat. 4) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang berada dalam sengketa atau memberikan ancaman tinggi bagi konservasi
hutan/daerah dan /atau berada dalam No Take Zone bisnis Kelautan, area Buffer untuk perikanan budidaya. ,,
99
II. PENILAIAN UMUM
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dibagi menjadi empat bagian dengan tujuan untuk menggali informasi
perusahaan terkait: a) informasi dasar perusahaan, b) sejarah hubungan kerja sama antara perusahaan
dan WWF, c) hubungan kerja sama di masa mendatang antara perusahaan dan WWF dan d) keterlibatan
perusahaan dan isu-isu eksternal yang menjadi perhatian WWF.
No. Pertanyaan Jawaban
A Informasi Dasar
1 Dari mana asal perusahaan? Lokal Kawasan APAC (Asia Pacific)
Internasionall MNCs
Sebutkan dengan rinci (nama negara, provinsi atau
kabupaten): (harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Akta Notaris)
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Perusahaan (wajib disertakan
untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
2 Apakah bisnis utama perusahaan?
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Perusahaan (wajib disertakan
untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
3 Seperti apa struktur kepemilikan
perusahaan? (Mohon sebutkan jika
perusahaan mengikuti skema
Penanaman Modal Asing)
Swasta Umum Pemerintah
Nama Perusahaan Induk:
Bisnis Utama Perusahaan Induk:
Status Perusahaan terhadap Perusahaan Induk:
Otonomi Terpusat Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Perusahaan (wajib disertakan
untuk perusahaan PT dan CV)
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Perusahaan
100
4. Kepatuhan Hukum Perusahaan
(ditunjukkan melalui ketersediaan
dokumen resmi dikeluarkan oleh
institusi pemerintah yang menyatakan
legalitas dari aktivitas bisnis
perusahaan di Indonesia)
Bukti Verifikasi:
Formulir Pendaftaran Perusahaan
(acuan: Konstitusi Nasional No.3
Tahun 1982)
Perizinan Usaha/Industri (acuan:
Peraturan Menteri Perdagangan
No.36 Tahun 2007, Peraturan
Menteri Perdagangan No. 46
Tahun 2009, Peraturan Menteri
Perdagangan No. 39 Tahun 2011
dan Kebijakan Provinsi atau
Daerah)
Surat Keterangan Domisili
Perusahaan (Surat Keputusan
Gubernur/Peraturan Daerah)
Surat Izin Gangguan (Konstitusi
Nasional/Peraturan Daerah)
Nomor Pokok Wajib Pajak
Notarial Akta Pendiriam
Perusahaan (wajib untuk
perusahaan CV dan PT)
Keputusan Menteri mengenai
Pendirian Perusahaan yang
dikeluarkan oleh Kementrian
Hukum dan HAM (untuk PT)
Analisis Dampak Lingkungan
(acuan: Peraturan Pemerintah No.
27 tahun 2012 dan Peraturan
Menteri LH No. 5 tahun 2012)
Perizinan Lingkungan (acuan:
Peraturan Gubernur NO. 27 Tahun
2012)
Struk pembayaran pajak (PBB,
PPN, PPh, PPNBM, …)
Struk Belanja lai
(Biaya/retribusi/syarat)
5. Apa visi dan misi perusahaan? a. Milik Perusahaan
101
Visi :
Misi :
Bukti:
Laporan Tahunan
b. Bersama WWF
Visi :
Misi :
6 Pada bank/institusi apa perusahaan
memiliki hutang?
* Anda bisa menyebutkan lebih dari
satu nama.
Bank/Lembaga Keuangan Milik Negara
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Lokal
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Asing
Nama:
Bukti:
Perjanjian Peminjaman
7 Seperti apa performa bisnis
perusahaan?
*Masukan data 3 tahun terakhir untuk
setiap pertanyaan. Pisahkan dengan
titik koma
Sumber data bukti verifikasi: data
penjualan perusahaan
Bukti Verifikasi:
Laporan Tahunan
Buku Besar Penjualan
M) Penjualan Bersih⁹(khusus untuk produk-produk di
bawah lingkup Seafood Savers). Angka tersebut
disajikan dalam kisaran berikut:
Spesies Tipe Produk Kisaran
Penjualan
Bersih
Tahunan
(dalam USD)
Hidup
< USD
50,000
Segar
USD 50,000
– 100,000
Diawetkan
USD
100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD
3,000,000 –
15,000,000
Lainnya ..............
>USD
15,000,000
Hidup < USD
50,000
Segar USD 50,000
– 100,000
Diawetkan USD
100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD
3,000,000 –
15,000,000
102
Lainnya .............. >USD
15,000,000
Hidup < USD
50,000
Segar USD 50,000
– 100,000
Diawetkan USD
100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD
3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD
15,000,000
Hidup < USD
50,000
Segar USD 50,000
– 100,000
Diawetkan USD
100,000 –
3,000,000
Lainnya (Mohon
sebutkan.............)
USD
3,000,000 –
15,000,000
Lainnya .............. >USD
15,000,000
N) Volume Penjualan10)
Spesies Tipe Produk Kisaran Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam
ton/nes)*
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-
10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-
30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-
10,000
10 Volume (dihitung dalan ton/nes) dari produk yang terjual. Produk adalah yang masuk dalam lingkup Seafood Savers.
103
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-
30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-
10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-
30,000
Lainnya .............. >30,000
Hidup < 1000
Segar 1000-5000
Diawetkan 5000-
10,000
Lainnya (mohon
sebutkan)........
10,000-
30,000
Lainnya .............. >30,000
O) Pangsa Pasar Domestik 11 (%):
Spesies Pangsa Pasar
P) Pangsa Pasar Ekspor12 (%):
Spesies Pangsa Pasar
Q) Nama Merek Dagang di Indonesia:
R) Jumlah Karyawan:
8 Seperti apa kondisi tahapan
perkembangan perusahaan?
(informasi bisa didpatkan melalui
pendataan atau wawancara)
(bisa dipilih lebih dari satu)
Berkembang
Maju
Konsolidasi
Mencari pasar baru
11 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar domestik. 12 Hal ini dihitung dengan membandingkan penjualan tahunan perusahaan yang dibagi dengan total penjualan industri (khusus untuk spesies dan jenis produk) dalam periode yang sama di pasar ekspor.
104
MoV:
Laporan Tahunan
Transkrip wawancara
Media atau sumber lain pihak
ketiga
Gabungan
Delokalisasi untuk biaya tenaga kerja dan energy
Sedang merintis
Peluncuran produk baru
Melepaskan sebagian besar bisnisnya
9 Apakah operasional bisnis perusahaan
bersamaan dengan area prioritas
WWF/Jaringan Inisiasi lain?
Ya Tidak
Jika Ya, mohon jelaskan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Perizinan Bisnis Perikanan
10 Bagaimana status pengetahuan pihak
kita terhadap relevansi dengan
perusahaan ini?
a. Apa kita memiliki kontak dengan perusahaan?
Ya Tidak
Spengetahuan mereka? Ya Tidak
b. Apakah ada Jaringan WWF yang telah bekerja sama
dengan penyuplai atau pelanggan perusahaan(Jika
mereka B2B?
Ya Tidak
Jelaskan, jika dibutuhkan:
No. Pertanyaan Jawaban
B Kaitan dengan WWF di Masa Lampau dan sekarang
1 Apakah ada kerja sama dimasa
lampau atau sedang berlangsung
dengan WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan Jawaban No.2 sampai dengan 8.
Jika Tidak, lewati bagian ini dan lanjutkan ke
pertanyaan selanjutnya.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
2 Siapa yang pernah/ sedang terlibat? Antara Subsidiary Coy Parent Coy
dengan
WWF-Indonesia
105
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
3 Seperti apap jenis hubungan kerja
sama yang dulu/sedang berlangsung?
Keuangan BUkan Keuangan
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
c. Jika ‘Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih
lebih dari satu pilihan)
Climate Savers
Donasi Perusahan
Keanggotaan Perusahaan/Klub Perusahaan
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Lisensi Merek Dagang)
Other
Perjanjian Kerja Sama
Promosi
Peristiwa Khusuh
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih dari
satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check
Your Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture
Stewardship Council (ASC)
Lainnya
Mekanisme pasar lainnya
4 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
106
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
5 Bagaimana rincian hubungan kerja
sama yang dulu/ sedang
berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
6 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
7 Pelajaran apa yang diambil dari kerja
sama dulu/sedang berlangsung?
Bukti Verifikasi:
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
8 Apakah hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
JIka Ya, sebutkan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
No. Pertanyaan Jawaban
C Hubungan Kerja Sama dengan WWF di Masa Mendatang
1 Siapa yang akan terlibat? Kerja Sama antara Subsidiary Coy Parent Coy
107
Dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
2 Seperti apa jenis hubungan kerja sama
yang akan dijalin?
Financial Non-Financial
a. Jika ‘Keuangan’ dipilih, jelaskan,
(anda bisa memilih lebih dari satu
pilihan)
Climate Savers
Corporate Donation
Corporate Club / Corporate Membership
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Trademark License)
Other
Partnership Agreement
Promotion
Special Event
Sponsorship Agreement (Project or General)
b. Jika ‘Bukan Keuangan’ dipilih,
jelaskan, (anda bisa memilih lebih dari
satu pilihan)
Campaign Approach (e.g. Tissue Scorecards, Check
Your Oil, etc)
Check Out For Nature
Climate Savers
Green Office
Sustainable Cities
Earth Hour
FSC (Forest Stewardship Council)
Global Forest Trade Network (GFTN)
Informal Dialogues and Roundtables
MSC (Marine Stewardship Council) / Aquaculture
Stewardship Council (ASC)
Other
Other market mechanism
3 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
4 Bagaimana rincian kemitraan yang
dulu/ sedang berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
Di bawah kemitraan ini <nama perusahaan> akan terlibat
dalam program perikanan berkelanjutan WWF-Indonesia
melalui keanggotaan dalam kelompok perusahaan
bernama ‘Seafood Savers’. Sebagai anggota, <nama
perusahaan> akan terlibat dalam program perbaikan
perikanan yang mewajibkan perusahaan untuk
mengambil langkah-langkah transformasi bertahap
menuju perikanan berkelanjutan. Sebagai kompensasi,
108
<nama perusahaan> akan menerima beberapa manfaat
yang meliputi paparan media, akses ke database, co-
branding dan keahlian teknis. Sebagai anggota <nama
perusahaan > akan patuh untuk membayar biaya
keanggotaan yang jumlahnya akan ditentukan
berdasarkan tingkat nilai produk yang terdaftar dalam
Seafood Savers.
5 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
6 Akan kah kerja sama menjadi bagian
dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, sebutkan::
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
7 Kemungkinan apa yang akan
berpotensi membahayakan bagi
perusahaan/WWF dalam kerja sama di
masa depan?
(akan dilakukan verifikasi)
1)
2)
3)
8 Apakah penelitian selanjutnya
dibutuhkan?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan penelitian yang disarankan: saran
konsultan/peneliti mandiri:
<nama>, <jabatan>, <divisi>, <perusahaan>, <alamat>,
<nomor kontak>, <e-mail>
No. Pertanyaan Jawaban
D Isu Luaran dan Informasi Lainnya
109
1 Apakah yang menjadi isu besar dalam
sektor pertanggungjawaban sosial dan
lingkungan?
*bagian ini memastikan bahawa
perusahaan:
1.tidak terlibat dalam berbagai jenis
konflik sosial
2. tidak terlibat dalam isu besar
perusakan lingkungan (contohnya,
ledakan lumpur Lapindo, Limbah
beracun Teluk Buyat)
3. bukan merupakan produk partai
politik
4. tidak memiliki keterlibatan atau
praktik penjualan manusia, Narkoba
dan senjata api.
5. tidak memperkerjakan anak
dibawah umur
6. tidak terlibat dalam pendanaan
peperangan
7. tidak terlibat dalam berbagai isu
SARA
8. tidak termasuk dalam perusahaan
daftar hitam WTO Kementrian
Keuangan Indonesia atau Kementrian
Perdagangan dan Industri Indonesia.
MoV:
Hasil penelitian melalui database
media
2 Apakah aktivitas perusahaan
menghasilkan produksi limbah beracun
berbahaya (Limbah B3)? Jika
jawabannya adalah Ya, jelaskan sistem
pengelolaan limbah yang diterapkan
perusahaan.
(contoh limbah beracun yang
berbahaya: Mercury (Hg), Chromium,
Cadmium, Cupper (Cu), Timah Hitam,
Nikel, Pesticide, Arsen (Ar), Nitrogen
Oksida, Sulfur Oksida,
Carbonmonoxide (CO))
No
110
Limbah Beracun Berbahaya
didefinisikan dibawah Peraturan
Gubernur No. 18 Tahun 1999
mengenai Penanganan Limbah
Beracun Berbahaya sebagai berikut:
sisa kegiatan produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena karakteristik bahan,
konsentrasi atau jumlah, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat
mencemari atau merusak lingkungan
dan atau manusia sebagaimana
kehidupan makhluk hidup lainnya,
kesehatan dan kerberlanjutan dalam
bahaya.
MoV:
Laporan Tahunan
Laporan Penanganan Limbah
Dokumentasi pengolahan produk dari
input ke output (termasuk pengelolaan
limbah)
3 Bagaimana hubungan antara
perusahaan dengan Pemerintah?
How is the company’s relationship to
the government like*?
* Mengetahui hubungan perusahaan
dengan pemerintah: litigasi,
pelanggaran aturan, kerja sama, dll.
MoV:
Hasil penelitian data media dan
wawancara dengan pemerintah
resmi
4 Apakah perusahaan mengembangkan
program Corporate Social
Responsibility (CSR)?
Program CSR bisa beragam dimulai
dari kegiatan sosial (memberikan amal
kepada fakir miskin, donor darah,
pengobatan gratis untuk ibu dan anak,
dsb.), aksi lingkungan (penanaman
pohon, program 3R (reduce, reuse,
recycle), pembersihan pesisir pantai
111
dsb.) hingga meningkatkan
kesejahteraan karyawan perusahaan
(beasiswa untuk anak karyawan, kredit
rumah bunga rumah, dsb.)
MoV:
Laporan Tahunan
Laporan CSR
Dokumentasi kegiatan CSR
perusahaan
5 Bagaimana citra perusahaan
dilingkungan sekitar? (conotohnya,
oleh pers, publik, keseluruhan
reputasi)?
* Apa saja kampanye dari LSM atau
grup lain yang telah, sedang atau akan
dilakukan untuk perusahaan?
Bagaimana perusahaan menjadi
sasaran dari isu tesebut? (contoh,
berdialog dengan para pemangku
kepentingan)
Cek kerja sama perusahaan dengan
LSM lain yang sedang terjalin - Check
for existing relationships with other
LSMs – kemudian diskusikan dengan
rekan anda (hindari kompetisi dengan
grup lain dengan isu sejenis atau
bekerja sama untuk hasil yang lebih
maksimal)
MoV:
Hasil penelitian dengan media dan
wawancara dengan penduduk
lokal dan LSM
Keterangan: Pilih LSM yang berpihak
pada keterlibatan perusahaan
6
□ TV
□ Website
112
Deskripsikan media promosi yang
perusahaan gunakan untuk
mempromosikan tokonya? (iklan cetak
dan elektronik, diskon, voucher, dll.)
□ Outdoor banner/billboards
□ Mailing list
□ Newspaper
□ Flyer
□ Lainnya, sebutkan: MoV:
Contoh material promosi perusahaan
(brosur, flyers, billboard, website, dsb.)
7 Poin penting lain yang didaptkan dari
konsultasi dengan LSM lain (khususnya
isu perburuhan) dan/atau Jaringann
WWF
MoV:
Minutes of Meetings/Risalah
Rapat hasil diskusi dengan LSM
lain dan Jaringan WWF
III. PENILAIAN SUMBER SEAFOOD
PROFIL PERUSAHAAN
No Pertanyaan Jawaban
1. Klien
2. Jangkauan operasional Nasional Daerah Internasional
MoV: profil perusahaan
3. Tipe Bisnis (waralaba, milik
sendiri, dll)
MoV: profil perusahaan
Informasi Dasar
No Pertanyaan Jawaban
1.
Jumlah toko
MoV: profil perusahaan,
situs website
2. Lokasi toko 1. ………………………………… 6. ……………………………………
2. ………………………………… 7. ……………………………………
113
3. ………………………………… 8. ……………………………………
4………………………………….. 9. …………………………………..
5. …………………………………. 10. …………………………………
3. Jelaskan posisi bisnis
perusahaan jika
dibandingkan dengan ritel
lain (apa yang
membedakan perusahaan
ini dari ritel lain yang
sejenis)
MoV: laporan kunjungan
lapangan oleh surveyor
PRODUK SEAFOOD
Keseluruhan Penjualan Produk Seafood
No Spesies Tipe Produk
(hidup/segar/diawetkan)
Kapasitas Penjualan Selling capacity
(Rata-rata ton atau unit per annum)
T o t a l
114
Praktik bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, dinilai terhadap standar dasar perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab
No Pertanyaan
Ya (✓) Tidak No (-)
Bukti Verifikasi
Keterangan
1. Apakah perusahaan menjual produk atau ekstrak dari spesies terancam punah yang termasuk dalam salah satu atau semua daftar dibawah ini?
> CITES Appendix II (http://www.cites.org/eng/app/index.shtml)
Daftar produk perusahaan, laporan survey lapangan
> Daftar merah IUCN (masuk dalam kategori Terancam, Sangat Terancam, Punah di Alam Liar atau sudah Punah) (www.iucnredlist.org)
Daftar produk perusahaan, laporan survey lapangan
> Act no 5 Tahun 1990 (mengenai konservasi spesies) dan Peraturan Pemerintah No.7 Tahin 1999
Daftar produk perusahaan, laporan survey lapangan
Keterlacakan
1 Mohon sertakan daftar penyuplai seafood perusahaan.
1. ………………………………… 6. ……………………………………
2. ………………………………… 7. ……………………………………
3. ………………………………… 8. ……………………………………
4………………………………….. 9. …………………………………..
5. …………………………………. 10. …………………………………
Bukti Verifikasi: konfirmasi dari penyupai yang dipilih
115
Persyaratan Lingkungan Umum
No Pertanyaan Nomor Registrasi Sertifikat
Tanggal Kadaluarsa
Lembaga Penilai
1 Silakan identifikasi berbagai sertifikasi lingkungan milik
perusahaan (contohnya, Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),
ISO 14000, PROPER, GlobalGap, Friends of The Sea, Naturland, dll)
Mohon sertakan satu salinan dokumen sertifikasi.
a
b
c
d
e
f
Bukti Verifikasi : Salinan sertifikat, konfirmasi tertulis dari lembaga penilai
PERNYATAAN PERUSAHAAN
Saya <Sertakan Nama Direktur Perusahaan, Nama Perusahaan> dengan ini menyatakan bahwa semua informasi diatas adalah benar dan disampaikan dengan jujur tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak internal atau eksternal. Jika salah satu atau seluruh informasi tersebut terbukti tidak benar perusahaan akan menerima risiko dan konsekuensi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Seafood Savers.
[Tempat dan Tanggal] [Nama] [Jabatan]
116
REKOMENDASI
NO. ISU REKOMENDASI INDIKATOR
PEMENUHAN
117
8. UJI KEPATUHAN+IDENTIFIKASI – INSTITUSI KEUANGAN LATAR BELAKANG
Tujuan dari tahap Uji Kepatuhan adalah:
6) Mengidentifikasi praktik bisnis institusi keuangan yang menjadi kepentingan WWF, yang dapat memperlihatkan kesempatan untuk bekerja sama demi tercapaianya tujuan konservasi.
7) Mengidentifikasi kunci risiko terbesar sehingga kami dapat menentukan apakah risiko dapat dimaklumi dan dikelola serta dapat memberikan tanggapan kepada para pemangku kepentingan (termasuk Jaringan kerja sama) mengenai manajemen resiko.
8) Mengevaluasi institusi keuangan berdasarkan norma-norma konservasi umum yang meliputi perdaganagn spesies langka, manajemen limbah and efisiensi enegi.
9) Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen RAHASIA dengan akses hanya untuk WWF dan institusi keuangan.
Proses penilaian akan dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung dalam operasional bisnis. Keseluruhan proses akan menghasilkan satu set rekomendasi yang secara resmi disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh institusi keuangan dan WWF-Indonesia. Semua data dan informasi yang didapatkan selama proses tersebut diperlakukan sebagai dokumen yang masuk dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan dipisahkan.
GAMBARAN UMUM
<Tuliskan Gambaran Umum Disini>
(2007) WWF Business & Industry Guidelines
118
I. INDIKATOR UTAMA
Indikator berikut adalah indikator awal dan paling signifikan yang menentukan kelayakan institusi
keuangan untuk terlibat dengan WWF-Indonesia. Namun, indikator hanya diterapkan saat
diidentifikasi dalam praktek bisnis inti institusi keuangan ini. Jika salah satu atau lebih indikator yang
ditemukan yang tidak signifikan terhadap bisnis institusi keuangan, institusi keuangan dapat lolos dan
melanjutkan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Indikator harus diterapkan di institusi keuangan dan
perusahaan induk (jika ada).
Unsur Penilaian Bobot
(B)
Skor (S) Deskripsi Skor Nilai (N)
[N= B x S]
Status
A) UNSUR UTAMA
Unsur-unsur ini memberikan penentuan absolut kelayakan institusi keuangan untuk melanjutkan ke arah kemitraan dengan
WWF-Indonesia
Ya / Tidak
JIKA SALAH
SATU UNSUR
= YA, MAKA
“TIDAK
MEMENUHI
SYARAT”
c. Termasuk dalam Perusahaan “Daftar
Merah” WWF³
d. Keterlibatan dalam berbagai jenis perang, anti-ras, agama atau isu suku (termasuk pembiayaan isu)
³ Perusahaan Daftar Merah WWF meliputi: 5) Produsen, yang bisnins utamanya melibatkan:
• Temabakau
• Senjata api dan senjata sistem
• Minyak dan gas
• Alkohol
• Flora and Fauna dalam CITES lampiran 1
• Tenaga nuklir
• Kosmetik dan produk non media yang menggunakan hewan atau spesies terancam punah untuk pengujian produk 6) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang telibat kasus penyuapan dalan pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia
(termasuk pelanggaran pajak) 7) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang melanggar hak asasi manusia dan masyarakat adat. 8) Korporasi, induk dan anak perusahaan yang berada dalam sengketa atau memberikan ancaman tinggi bagi konservasi
hutan/daerah dan /atau berada dalam No Take Zone bisnis Kelautan, area Buffer untuk perikanan budidaya.
119
,,
II. PENILAIAN UMUM
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dibagi menjadi empat bagian dengan tujuan untuk menggali informasi
institusi keuangan terkait: a) informasi dasar institusi keuangan, b) sejarah hubungan kerja sama antara
institusi keuangan dan WWF, c) hubungan kerja sama di masa mendatang antara institusi keuangan dan
WWF dan d) keterlibatan institusi keuangan dan isu-isu eksternal yang menjadi perhatian WWF.
No. Pertanyaan Jawaban
A Informasi Dasar
1 Dari mana asal institusi keuangan? Lokal Kawasan APAC (Asia Pacific)
Internasionall MNCs
Sebutkan dengan rinci (nama negara, provinsi atau
kabupaten): (harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Akta Notaris)
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Institusi keuangan
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Institusi
keuangan
2 Apakah bisnis utama institusi
keuangan?
Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Institusi keuangan
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Institusi
keuangan
3 Seperti apa struktur kepemilikan
institusi keuangan? (Mohon sebutkan
jika institusi keuangan mengikuti
skema Penanaman Modal Asing)
Swasta Umum Pemerintah
Nama Perusahaan Induk:
Bisnis Utama Perusahaan Induk:
Status Perusahaan terhadap Perusahaan Induk:
Otonomi Terpusat Bukti Verifikasi:
Akta Notaris tentang Pendirian
Institusi keuangan
Otorisasi Akta sebagai Badan
Hukum
Formulir Registrasi Institusi
keuangan
120
4. Kepatuhan Hukum Institusi keuangan
(ditunjukkan melalui ketersediaan
dokumen resmi dikeluarkan oleh
institusi pemerintah yang menyatakan
legalitas dari aktivitas bisnis institusi
keuangan di Indonesia)
Bukti Verifikasi:
Formulir Pendaftaran Institusi
keuangan (acuan: Konstitusi
Nasional No.3 Tahun 1982)
Perizinan Usaha/Industri (acuan:
Peraturan Menteri Perdagangan
No.36 Tahun 2007, Peraturan
Menteri Perdagangan No. 46
Tahun 2009, Peraturan Menteri
Perdagangan No. 39 Tahun 2011
dan Kebijakan Provinsi atau
Daerah)
Surat Keterangan Domisili Institusi
keuangan (Surat Keputusan
Gubernur/Peraturan Daerah)
Surat Izin Gangguan (Konstitusi
Nasional/Peraturan Daerah)
Nomor Pokok Wajib Pajak
Notarial Akta Pendiriam Institusi
keuangan
Keputusan Menteri mengenai
Pendirian Institusi keuangan yang
dikeluarkan oleh Kementrian
Hukum dan HAM (untuk PT)
Analisis Dampak Lingkungan
(acuan: Peraturan Pemerintah No.
27 tahun 2012 dan Peraturan
Menteri LH No. 5 tahun 2012)
Perizinan Lingkungan (acuan:
Peraturan Gubernur NO. 27 Tahun
2012)
Struk pembayaran pajak (PBB,
PPN, PPh, PPNBM, …)
Struk Belanja lai
(Biaya/retribusi/syarat)
5. Apa visi dan misi institusi keuangan?
a. Milik Institusi keuangan
Visi :
121
Misi :
Bukti:
Laporan Tahunan
b. Bersama WWF
Visi :
Misi :
6 *Pada bank/institusi apa institusi
keuangan memiliki hutang**
*hanya untuk investor
**Anda bisa menyebutkan lebih dari
satu nama.
Bank/Lembaga Keuangan Milik Negara
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Lokal
Nama:
Bank/Lembaga Keuangan Swasta Asing
Nama:
Bukti:
Perjanjian Peminjaman
7 Seperti apa performa institusi
keuangan?
*Masukan data 3 tahun terakhir untuk
setiap pertanyaan. Pisahkan dengan
titik koma
Bukti Verifikasi:
Laporan Tahunan
Buku Besar Penjualan
8 Seperti apa kondisi tahapan
perkembangan institusi keuangan?
(informasi bisa didpatkan melalui
pendataan atau wawancara)
(bisa dipilih lebih dari satu)
Berkembang
Maju
Konsolidasi
Mencari pasar baru
Gabungan
Delokalisasi untuk biaya tenaga kerja dan energy
Sedang merintis
Peluncuran produk baru
Melepaskan sebagian besar bisnisnya
MoV:
Laporan Tahunan
Transkrip wawancara
Media atau sumber lain pihak
ketiga
9 Apakah operasional bisnis institusi
keuangan bersamaan dengan area
prioritas WWF/Jaringan Inisiasi lain?
Ya Tidak
Jika Ya, mohon jelaskan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
122
MoV:
Perizinan Bisnis Perikanan
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
10 Bagaimana status pengetahuan pihak
kita terhadap relevansi dengan
institusi keuangan ini?
Apa kita memiliki kontak dengan institusi keuangan?
Ya Tidak
Spengetahuan mereka? Ya Tidak
No. Pertanyaan Jawaban
B Kaitan dengan WWF di Masa Lampau dan sekarang
1 Apakah ada kerja sama dimasa
lampau atau sedang berlangsung
dengan WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan Jawaban No.2 sampai dengan 8.
Jika Tidak, lewati bagian ini dan lanjutkan ke
pertanyaan selanjutnya.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
2 Siapa yang pernah/ sedang terlibat? Antara Subsidiary Coy Parent Coy
dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan: MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
3 Seperti apa jenis hubungan kerja sama
yang dulu/sedang berlangsung?
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan
Climate Savers
Donasi Perusahan
Keanggotaan Perusahaan/Klub Perusahaan
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Lisensi Merek Dagang)
Other
Perjanjian Kerja Sama
Promosi
Peristiwa Khusuh
Sponsorship Agreement (Project or General)
123
4 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
5 Bagaimana rincian hubungan kerja
sama yang dulu/ sedang
berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
6 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
7 Pelajaran apa yang diambil dari kerja
sama dulu/sedang berlangsung?
Bukti Verifikasi:
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
8 Apakah hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung menjadi
bagian dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
JIka Ya, sebutkan:
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
MoV:
Nota Kesepahaman
Kontrak
Data Perjanjian Kerja Sama
Perusahaan WWF
124
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
No. Pertanyaan Jawaban
C Hubungan Kerja Sama dengan WWF di Masa Mendatang
1 Siapa yang akan terlibat? Kerja Sama antara Subsidiary Coy Parent Coy
Dengan
WWF-Indonesia
Kantor Nasional lain, sebutkan:
Hubungan Kerja Sama Global, sebutkan:
2 Seperti apa jenis hubungan kerja sama
yang akan dijalin?
Climate Savers
Corporate Donation
Corporate Club / Corporate Membership
Earth Hour
Gift in Kind
Licensing Agreement (Trademark License)
Other
Partnership Agreement
Promotion
Special Event
Sponsorship Agreement (Project or General)
3 Daerah mana saja yang menjadi
cakupan hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
Global Multi-Nasional Nasional
Jelaskan (nama negara, provinsi atau kabupaten)
4 Bagaimana rincian kemitraan yang
dulu/ sedang berlangsung?*
*Masukkan jumlah pendanaan jika
bisa.
Di bawah kemitraan ini <nama institusi keuangan> akan
terlibat dalam program perikanan berkelanjutan WWF-
Indonesia melalui keanggotaan dalam kelompok institusi
keuangan bernama ‘Seafood Savers’. Sebagai anggota,
<nama institusi keuangan> akan terlibat dalam program
perbaikan perikanan yang mewajibkan institusi
keuangan untuk mengambil langkah-langkah
transformasi bertahap menuju perikanan berkelanjutan.
Sebagai kompensasi, <nama institusi keuangan> akan
menerima beberapa manfaat yang meliputi paparan
media, akses ke database, co-branding dan keahlian
teknis. Sebagai anggota <nama institusi keuangan > akan
patuh untuk membayar biaya keanggotaan yang
125
jumlahnya akan ditentukan berdasarkan tingkat nilai
produk yang terdaftar dalam Seafood Savers.
5 Siapa yang menjadi Kontak Utama
pada hubungan kerja sama yang
dulu/sedang berlangsung?
<nama>, <jabatan>, <divisi>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
6 Akan kah kerja sama menjadi bagian
dari Jaringan Inisiasi WWF?
Ya Tidak
Jika Ya, sebutkan::
Amazon
Arctic
China for a Global SHIFT
Coastal East Africa
Coral Triangle
Forest-Based Carbon
Global Climate Deal
Green Heart of Africa
Heart of Borneo
Market Transformative
Smart Energy
Smart Fishing
Tigers
7 Kemungkinan apa yang akan
berpotensi membahayakan bagi
institusi keuangan/WWF dalam kerja
sama di masa depan?
(akan dilakukan verifikasi)
1)
2)
3)
8 Apakah penelitian selanjutnya
dibutuhkan?
Ya Tidak
Jika Ya, jelaskan penelitian yang disarankan: saran
konsultan/peneliti mandiri:
<nama>, <jabatan>, <divisi>, <institusi keuangan>,
<alamat>, <nomor kontak>, <e-mail>
No. Pertanyaan Jawaban
D Isu Luaran dan Informasi Lainnya
126
1 Apakah yang menjadi isu besar dalam
sektor pertanggungjawaban sosial dan
lingkungan?
*bagian ini memastikan bahawa
institusi keuangan:
1.tidak terlibat dalam berbagai jenis
konflik sosial
2. tidak terlibat dalam isu besar
perusakan lingkungan (contohnya,
ledakan lumpur Lapindo, Limbah
beracun Teluk Buyat)
3. bukan merupakan produk partai
politik
4. tidak memiliki keterlibatan atau
praktik penjualan manusia, Narkoba
dan senjata api.
5. tidak memperkerjakan anak
dibawah umur
6. tidak terlibat dalam pendanaan
peperangan
7. tidak terlibat dalam berbagai isu
SARA
8. tidak termasuk dalam daftar hitam
WTO Kementrian Keuangan Indonesia
atau Kementrian Perdagangan dan
Industri Indonesia.
MoV:
Hasil penelitian melalui database
media
2 Apakah aktivitas institusi keuangan
menghasilkan produksi limbah beracun
berbahaya (Limbah B3)? Jika
jawabannya adalah Ya, jelaskan sistem
pengelolaan limbah yang diterapkan
institusi keuangan.
(contoh limbah beracun yang
berbahaya: Mercury (Hg), Chromium,
Cadmium, Cupper (Cu), Timah Hitam,
Nikel, Pesticide, Arsen (Ar), Nitrogen
Oksida, Sulfur Oksida,
Carbonmonoxide (CO))
No
127
Limbah Beracun Berbahaya
didefinisikan dibawah Peraturan
Gubernur No. 18 Tahun 1999
mengenai Penanganan Limbah
Beracun Berbahaya sebagai berikut:
sisa kegiatan produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun karena karakteristik bahan,
konsentrasi atau jumlah, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat
mencemari atau merusak lingkungan
dan atau manusia sebagaimana
kehidupan makhluk hidup lainnya,
kesehatan dan kerberlanjutan dalam
bahaya.
MoV:
Laporan Tahunan
Laporan Penanganan Limbah
Dokumentasi pengolahan produk dari
input ke output (termasuk pengelolaan
limbah)
3 Bagaimana hubungan antara institusi
keuangan dengan Pemerintah?
How is the company’s relationship to
the government like*?
* Mengetahui hubungan institusi
keuangan dengan pemerintah: litigasi,
pelanggaran aturan, kerja sama, dll.
MoV:
Hasil penelitian data media dan
wawancara dengan pemerintah
resmi
4 Apakah institusi keuangan
mengembangkan program Corporate
Social Responsibility (CSR)?
Program CSR bisa beragam dimulai
dari kegiatan sosial (memberikan amal
kepada fakir miskin, donor darah,
pengobatan gratis untuk ibu dan anak,
dsb.), aksi lingkungan (penanaman
pohon, program 3R (reduce, reuse,
128
recycle), pembersihan pesisir pantai
dsb.) hingga meningkatkan
kesejahteraan karyawan institusi
keuangan (beasiswa untuk anak
karyawan, kredit rumah bunga rumah,
dsb.)
MoV:
Laporan Tahunan
Laporan CSR
Dokumentasi kegiatan CSR
institusi keuangan
5 Bagaimana citra institusi keuangan
dilingkungan sekitar? (conotohnya,
oleh pers, publik, keseluruhan
reputasi)?
* Apa saja kampanye dari LSM atau
grup lain yang telah, sedang atau akan
dilakukan untuk institusi keuangan?
Bagaimana institusi keuangan menjadi
sasaran dari isu tesebut? (contoh,
berdialog dengan para pemangku
kepentingan)
Cek kerja sama institusi keuangan
dengan LSM lain yang sedang terjalin -
Check for existing relationships with
other LSMs – kemudian diskusikan
dengan rekan anda (hindari kompetisi
dengan grup lain dengan isu sejenis
atau bekerja sama untuk hasil yang
lebih maksimal)
MoV:
Hasil penelitian dengan media dan
wawancara dengan penduduk
lokal dan LSM
Keterangan: Pilih LSM yang berpihak
pada keterlibatan institusi keuangan
6
□ TV
□ Website
129
Deskripsikan media promosi yang
institusi keuangan gunakan untuk
mempromosikan tokonya? (iklan cetak
dan elektronik, diskon, voucher, dll.)
□ Outdoor banner/billboards
□ Mailing list
□ Newspaper
□ Flyer
□ Lainnya, sebutkan: MoV:
Contoh material promosi institusi
keuangan (brosur, flyers, billboard,
website, dsb.)
7 Poin penting lain yang didaptkan dari
konsultasi dengan LSM lain (khususnya
isu perburuhan) dan/atau Jaringann
WWF
MoV:
Minutes of Meetings/Risalah
Rapat hasil diskusi dengan LSM
lain dan Jaringan WWF
No Questions Answers
1. Klien
2. Jangkauan operasional Nasional Daerah Internasional
MoV: Profil institusi keuangan
3. Telah beroperasi selama □ < 5 tahun □ 5-10 tahun □ 10-20 tahun □ > 20 tahun
MoV:
Akta Pendirian Institusi
keuangan
4. Jumlah cabang
MoV: Profil institusi keuangan dan website
5 Lokasi cabang
6 Produk dan pelayanan
130
I. Financial institutions Perfomance
No Questions Answers
1. Tipe bisnis
2 Tipe bisnis dibandingkan
dengan institusi keuangan
lainnya (apa yang
membuat berbeda dengan
jenis bisnin lainnya)
3 a. Analisis growth Total Aset Tahun ini: Tahun sebelumnya: 2 tahun sebelumnya: Assets Growth Rate (AGR)
b. Return On Asset Laba bersih: Total Asset:
c. Lainnya Neraca: Laba Rugi: Laba bersih: Perubahan Ekuitas: Arus Kas: Jumlah kredit yang diberikan: Modal pribadi: Biaya Operasional: Pendapatan operasional: Jumlah hutang:
II. Kebijakan dan ESG (Environmental, Social dan Governance)
No Pertanyaan
Ya (✓)
Or
Tidak (-)
MoV Catatan
1 Kebijakan internal dalam mendukung praktik perikanan berkelanjutan
Kebijakan secara umum
131
Kebijakan secara khusus
a. Perikanan tangkap
b. Perikanan
budidaya
c. Hasil laut
Pernyataan Kebijakan
Tingkat Tinggi
Alat-alat dalam mendukung
praktik perikanan
berkelanjutan melalui
aktivitas keuangan dalam
bisnis perikanan
Hambatan dalam
implementasi
Mengidentifikasi dan
menangani hambatan
dengan kebijakan yang
dibuat
2 Peluang investasi/pinjaman terkait dengan tren keberlanjutan (misalnya,keterlibatan dalam
perubahan iklim, keterlibatan pada perikanan berkelanjutan)
Kriteria investasi atau
pembiayaan yang
bertanggung jawab
Analisis Risiko dalam
pemberian kredit atau
pembiayaan (misalnya
analisis risiko sosial,
lingkungan)
Pembatasan
peminjaman (jika usaha
tidak berkelanjutan)
3 Environmental, Social dan Governance (ESG)
Program ESG
Strategi ESG
132
Tantangan dalam ESG
A. Kepatuhan pada
lingkungan
A1. Pengelolaan dampak
langsung terhadap
lingkungan dan sosial
A2. Pengelolaan dampak
tidak langsung terhadap
lingkungan dan sosial
B. Tata Kelola
4 Inisiatif keuangan
berkelanjutan (eg.
Mengimplementasikan
ASRI, portofolio EBT)
III. Persyaratan Lingkungan Umum
No Pertanyaan Nomor Registrasi Sertifikat
Tanggal Kadaluarsa
Lembaga Penilai
1 Silakan identifikasi berbagai sertifikasi lingkungan milik
perusahaan (contohnya, Environment Impact Analysis (AMDAL),
ISO 14001, ISO 26000, PROPER, dll)
Mohon sertakan satu salinan dokumen sertifikasi.
a
b
c
d
e
f
Bukti Verifikasi : Salinan sertifikat, konfirmasi tertulis dari lembaga penilai
PERNYATAAN PERUSAHAAN
133
Saya <Sertakan Nama Direktur Perusahaan, Nama Perusahaan> dengan ini menyatakan bahwa semua informasi diatas adalah benar dan disampaikan dengan jujur tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak internal atau eksternal. Jika salah satu atau seluruh informasi tersebut terbukti tidak benar perusahaan akan menerima risiko dan konsekuensi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Seafood Savers.
[Tempat dan Tanggal] [Nama] [Jabatan]
REKOMENDASI
NO. ISU REKOMENDASI INDIKATOR
PEMENUHAN
134
9. FORMULIR PEMANTAUAN
PENDAHULUAN
Tujuan dari tahap Pemantauan adalah untuk memantau upaya perusahaan dalam pemenuhan syarat minimum keberlanjutan perikanan. Tahap ini menentukan kelayakan perusahaan untuk lanjut ke tahap selanjutnya dalam mekanisme keanggotaan Seafood Savers. Seluruh data dan informasi yang ada diambil selama proses ini akan diperlakukan sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan ditentukan secara terpisah.
INFORMASI KLIEN
1 Nama Perusahaan
dan Alamat
2 Penanggung Jawab
dan kontak
3 Durasi Tahap
Conditioning
Tanggal Mulai:
Tanggal Berakhir:
4 Nomor Dokumen
Pendukung
Uji Kepatuhan:
Identifikasi:
Nota Kesepahaman:
135
PEMANTAUAN
NO ISU INDIKATOR
PEMENUHAN RINCIAN
KEGIATAN INDIKATOR
PEMENUHAN
LINIMASA KETERANGAN
1 2 3 4
136
10. FORMULIR EVALUASI
PENDAHULUAN
Tujuan dari tahap Evaluasi adalah untuk memantau upaya perusahaan dalam pemenuhan syarat minimum keberlanjutan perikanan. Tahap ini menentukan kelayakan perusahaan untuk lanjut ke tahap selanjutnya dalam mekanisme keanggotaan Seafood Savers. Perusahaan/Retai/Institusi Keuangan yang masuk tahap ini akan dievaluasi perbaikannya selama tahap Conditioning. Evaluasi akan dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung ke operasi bisnis. Keseluruhan hasil proses akan menampilkan kelayakan perusahaan untuk lanjut ke tahap berikutnya. Tahap Evaluasi membutuhkan waktu maksimal 10 hari kerja. Seluruh data dan informasi yang ada diambil selama proses ini akan diperlakukan sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian Kerahasiaan Seafood Savers. Dokumen akan ditentukan secara terpisah.
INFORMASI KLIEN
1 Nama Perusahaan
dan Alamat
2 Penanggung Jawab
dan kontak
3 Durasi Tahap
Conditioning
Tanggal Mulai:
Tanggal Berakhir:
4 Nomor Dokumen
Pendukung
Uji Kepatuhan:
Identifikasi:
Nota Kesepahaman:
137
EVALUATION
NO. ISU
REKOMENDASI
INDIKATOR PEMENUHAN
RINCIAN KEGIATAN
INDIKATOR PEMENUHAN
STATUS
(GAGAL/LOLOS)
BUKTI VERIFIKASI
KETERANGAN
KEPUTUSAN
: Klien memenuhi syarat untuk masuk ke tahap selanjutnya (misal: perencanaan)
: Klien tidak memenuhi syarat untuk masuk ke tahap selanjutnya
[Tempat dan Tanggal] Disampaikan oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh, [Nama] [Nama] [Nama] [Jabatan] [Jabatan] [Jabatan]
Top Related