SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM HAMIL
Mata Kuliah : Maternitas
Topic : Senam Hamil
Sub Topik : Manfaat Senam Hamil
Sasaran : Ibu-ibu yang sedang mengandung (hamil)
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Maret 2015
Jam : 15.00 WIB – 15.30 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Akademi Keperawatan Jayakarta, Lt. 4 Ruang Maternitas
A. Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu mengetahui dan
memahami mengenai makanan pendamping ASI.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu :
1. Menjelaskan Pengertian senam hamil
2. Menjelaskan Tujuan senam hamil
3. Menjelaskan Kontra Indikasi Senam Hamil
4. Mempraktekkan Langkah-langkah Gerakan Posisi Senam Hamil
C. Metode Penyuluhan
1. Metode Ceramah, dan
2. Demonstrasi senam hamil
D. Kegiatan
No. Waktu Tahap
Kegiatan
Jenis Kegiatan
Penyuluh Sasaran
1. 3 menit Pembukaan 1. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri.
2. Melakukan kontrak untuk
penyuluhan.
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan kepada
sasaran.
1. Membalas salam
2. Dapat menerima dan
menyepakati kontrak yang
disampaikan.
3. Mendengarkan tujuan yang
disampaikan penyuluh.
2. 3 menit Pelaksanaan Memberikan materi yang
terkait tentang senam hamil
Menyiapkan dan
mendengarkan.
3. 20 menit Demonstrasi
senam
Mendemonstrasikan praktek
senam hamil
Memperhatikan dan mampu
mendemonstrasikan senam
hamil yang di lakukan.
4. 4 menit Penutup 1. Memberikan kesempatan
pada audience untuk
bertanya.
2. Menanyakan hal-hal yang
telah dijelaskan oleh
penyuluh.
3. Memberikan kesimpulan
dan menutup acara
dengan mengucapkan
1. Bertanya
2. Menjawab
3. Menjawab salam
salam.
E. Materi
1. Definisi Senam Hamil
Senam Hamil adalah senam yang merupakan suatu bentuk latihan untuk
memperkuat dan juga mempertahankan kelenturan dari dinding perut,
otot-otot dasar panggul yang nantinya akan mempermudah proses
persalinan normal. Senam Hamil dilakukan dengan tujuan menjaga
kondisi bagian tubuh yang berperan dalam proses persalinan sehingga
diharapkan ibu hamil dapat melakukan persalinan secara fisiologis
(Persalinan Normal).
2. Tujuan Senam Hamil
a. Tujuan Umum:
1) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-
otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme
persalinan.
2) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada
diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
3) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
b. Tujuan Khusus:
1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia
yang berperan dalam mekanisme persalinan.
2) Melonggarkan persendian—persendian yang berhubungan dengan
proses persalinan.
3) Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak
nafas.
4) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
5) Dapat mengatur diri kepada ketenangan
3. Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara
lain:
a. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit
paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan,
pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti
plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.
b. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak
teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus,
penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
c. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit
kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan
gerakan bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).
4. Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan
tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam
hamil tersebut adalah:
a. Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
b. Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
c. Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu
untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi
gerakannya sendini.
d. Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk
memberi suasana tenang.
e. Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan
emosi
5. Langkah-langkah Gerakan Posisi Senam Hamil
a. Duduk bersila
Sikap duduk ini adalah sikap duduk yang baik selama kehamilan,
karena dengan sikap ini perut kedalam rongga panggul ( besarerta
janinya) sehingga kedudukan janin dalam kandungan tetap baik.
Dengan posisi seperti ini dilakukan gerakan pemanasan dengan
menggerakkan kepala, menengok kekanan dan kekiri, miring kekanan
dan miring ke kiri. Sesudah itu menundukan kepala dan angkat kepala
sambil menarik nafas kemudian menghembuskannya. Lanjutkan
dengan menaikkan bahu kemudian menurunkannya kembali lakukan
gerakan tiga kali hitungan.
b. Memutar lengan dan mengencangkan payudara
Letakan jari tangan dibahu, meletakan dang lengan menjepit.kedua
payudara dan mengangkat payudara keatas dengan kedua siku tersebut.
Lakukan gerakan ini dengan memutar lengan. Lepas perlahan-lahan
kemudian lanjutkan dengan mengangkat kedua siku keatas dan
kembali seperti semula, lakukan gerakan 8kali.
c. Gerakan rileksasi
Posisi tidur miring kekanan dengan kepala ditopang tangan atau bantal,
kaki dibawah lurus, kaki atas ditekuk, tarik nafas dan hembuskan lewat
mulut. Lakukan gerakan dengan mengangkat kaki atas setinggi
pinggul, kemudian turunkan, lanjutkan dengan mengangkat kaki atas,
tekuk kearah perut dengan kaki bawah sejajar, luruskan dan kembali
ke posisi semula. Ulangi semua gerakan dengan posisi miring kekiri
masing-masing 3 kali.
d. Gerakan pergerakan kaki dan mengayuuh
Posisi tubuh terlentang kedua kaki lurus tekanlah jari-jari kaki lurus
kebawah dan tekuk keatas kembali. Putar pergelangan kaki dari arah
kekanan dan kekiri kemudian sebaliknya lanjutkan pergerakan dengan
kaki seolah-olah mengayuh sepeda dengan kedua tangan disisi
samping untuk menahan. Lakukan gerakan masing-masing 3kali
e. Mengangkat panggul
Posisi tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk. Kedua tangan
diletakan disamping untuk menahan badan. Tarik nafas, tahan sambil
mengencangkan otot panggul, tahan beberapa detik lalu kembali ke
posisi semula sambil menghembuskan nafas. Lakukan gerakan 3 kali.
f. Pose tailor (Pose Kupu-Kupu)
Posisi duduk dilantai dan punggung lurus, kedua telapak kaki saling
menyentuh rapat dan dorong lutut kearah bawah hingga menyentuh
lantai. lakukan gerakan ini 10-20 detik.