Download - SAP hiperaktif(adhd).doc

Transcript
Page 1: SAP hiperaktif(adhd).doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERAKTIF (ADHD)

DI RUANG POLI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

Oleh :

Dedy Firdaus (120012025)

Ita Nurfatmawati (120012045)

Masitha Kusuma W. (120012050)

Nikmatul Choiriyah (120012058)

Subhan Fajri (120012054)

PROGRAM STUDI NERS

S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

2012

Page 2: SAP hiperaktif(adhd).doc

LEMBAR PENGESAHAN

PENYULUHAN HIPERAKTIF (ADHD)

DI RUANG WIJAYA KUSUMA RUMAH SAKIT JIWA MENUR

SURABAYA

TANGGAL : 22 November 2012

Satuan Acara Penyuluhan pada keluarga telah diperiksa dan disetujui oleh

pembimbing pada tanggal: 22 November 2012

Surabaya, 22 November 2012

Pembimbing Akademik

Kepala RuanganPembimbing Klinik

Page 3: SAP hiperaktif(adhd).doc

PROGRAM STUDI NERS

S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATANYAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

DI RUANG POLI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN

Bidang Studi : Ilmu Keperawatan Jiwa

Topik : HIPERAKTIF (ADHD)

Sasaran : Keluarga di Ruang Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur Surabaya

Tempat : Ruang Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur Surabaya

Hari/Tanggal :Selasa, 22 November 2012/ Pkl. 12.00 WIB

Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x15 menit diharapkan

keluarga di Pejagoan dapat memahami tentang perawatan anak hiperaktif.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x15 menit diharapkan

mampu :

1. Menyebutkan kembali pengertian hiperaktif

2. Menyebutkan kembali 2 jenis hiperaktif

3. Menyebutkan kembali penyebab hiperaktif

4. Menyebutkan kembali 2 dari 3 karakteristik

5. Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini hiperaktif

6. Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak hiperaktif di rumah

Page 4: SAP hiperaktif(adhd).doc

III. MATERI PELAJARAN

1. Pengertian hiperaktif

2. Penyebab hiperaktif

3. Tanda dan Gejala hiperaktif

4. Dampak bagi penderta hiperaktif

5. Peran keluarga hiperaktif

6. Makanan yang tidak boleh di konsumsi oleh penderita hiperaktif

IV. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :

Membuka kegiatan

dengan mengucapkan salam.

Memperkenalkan

diri

Menjelaskan

tujuan dari penyuluhan

Menyebutkan

materi yang akan diberikan

Kontrak waktu

Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

2. 15 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan pengertian dan

penyebab hiperaktif

Menjelaskan tanda dan gejala

hiperaktif

Menjelaskan dampak dan

peran keluarga bagi pendertita

hiperaktif

Menjelaskan Makanan yang

tidak boleh di konsumsi oleh

penderita hiperaktif

Memberi kesempatan kepada

peserta untuk bertanya

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya dan

menjawab pertanyaan yang

diajukan

Page 5: SAP hiperaktif(adhd).doc

3. 10 menit Evaluasi :

Menanyakan

kepada peserta tentang materi

yang telah diberikan, dan

reinforcement kepada

keluarga klien yang dapat

menjawab pertanyaan.

Menjawab

pertanyaan

4. 2 menit Terminasi :

Mengucapkan

terimakasih atas peran serta

peserta.

Mengucapkan

salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam

V. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

VI. MEDIA

1. Leaflet

2. Flip Chart

VII. PENGORGANISASIAN

Pembimbing :

Moderator : Subhan F. S. Kep

Penyaji : Dedy Firdaus. S. Kep

Observer : Ita N. S. kep

Fasilitator : Nikmah C. S. Kep

: Masitha K S.kep

VIII. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

Page 6: SAP hiperaktif(adhd).doc

1. Keluarga klien hadir di tempat penyuluhan.

2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa

STIKES YARSIS bersama dengan pembimbing yang mendampingi di

RS Jiwa Menur Surabaya.

3. Pengorganisasian dilakukan sebelum pelaksanaan

penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

1. Keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan yang

disampaikan oleh pembicara.

2. Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan

selesai

3. Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil

1. Keluarga mengerti tentang peran dan fungsi keluarga, mampu

menjelaskan tentang pengertian hiperaktif, penyebab, tanda dan

gejala, Dampak bagi pendertia hiperaktif, peran keluarga, Makanan

yang tidak boleh di konsumsi oleh penderita hiperaktif. Ada umpan

balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan pemateri

IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS

1. Protokol / Pembawa acara

Uraian tugas :

a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada

peserta.

b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.

c. Menutup acara penyuluhan.

2. Penyuluh/ Pengajar

Uraian tugas :

a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh peserta.

b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses

penyuluhan.

Page 7: SAP hiperaktif(adhd).doc

c. Memotivasi peserta untuk bertanya.

3. Fasilitator

Uraian tugas :

a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas

bagi peserta.

4. Observer

Uraian tugas :

a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri

sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses

penyuluhan.

b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses

penyuluhan.

d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.

e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak

sesuai dengan rencana penyuluhan.

Page 8: SAP hiperaktif(adhd).doc

MATERI

HIPERAKTIF/ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)

A. Definisi

Gangguan pemusantan perhatian, dan merupakan kelainan psikiatri

dengan karakteristik tertentu. Suatu pola perilaku pada seseorang yang

menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh

perhatian dan impulsive (bertindak sekehendak hatinya). Dari situasi anak

hiperaktif sealalu bergerak dan tidak pernah merasakan asiknya permainan

atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan

perhatian mereka suka berahli dari satu fokus kefokus yang lain. Mereka

seakan –akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan

namun tidak kunjung dating. Hiperaktif juga mengacu ketiadaanya

pengendalikan diri, contohnya dalam mengambil keputusan atau

kesimpulan tanpa memikirkan akibat- akibat terkena hukuman atau

mengalami kecelakaan.

B. Karakteristik/ gejala

1) Tidak punya perhatian (No attension/concentrasion)

a. Perhatiannya mudah beralih

b. Tidak dapat memusatkan perhatian kepada guru di TK atau

Sekolah

c. Tidak dapat menyelesaikan tugas atau permainan

2) Aktifitas motoric yang tinggi

a. Senantiasa berkeliling, berlarian

b. Tidak dapat duduk diam, tangan kaki selalu gerak

c. Tidak dapat n\mengikuti aktifitas dengan tenang

d. Suka melawan/menentang

3) Tingkah laku impulsive

a. Maunya segera menuruti kehendak.

b. Tidak mau menggu giliran.

c. Sering menyela atau mengganggu anak lain

Page 9: SAP hiperaktif(adhd).doc

1) Gejala tersebut terjadi > dari 1 situasi (rumah, sekolah,

tempat bermain, dll).

2) Gejala tersebut secara nyata menimbulkan gangguan atau

kendala dalam kegiatan social, akademik, dan tugas

lainnya.

3) Gejala tersebut bukan karena gangguan mental yang lain

C. Etiologi

1. Belum diketahui secara pasti

2. Ada banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab ADHD

a. Faktor genetik

b. Perkembangan otak saat kehamilan

c. Perkembangan otak saat perinatal

d. Tingkat kecerdasan (IQ)

e. Disfungsi metabolisme

f. Ketidakteraturan hormonal

g. Lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua,

guru, dan orang-orang yang perpengaruh disekitarnya

D. Dampak

1. Meningkatnya resiko untuk gagal dan putus sekolah

2. Problem dengan tingkah laku dan disiplin

3. Kesulitan sosial dan perselisihan keluarga

4. Luka akibat kecelakaan

5. Depresi dan gangguan mental lainnya

6. Penurunan prestasi akedemik

E. Peran keluarga

1. Memahami keadaan anak apa - adanya (positif - negatif, kelebihan

dan kekurangan).

Pengasuhan sehari-hari berdampak baik bagi hubungan

interpersonal antara anak dengan orang tuanya, karena membuat

Page 10: SAP hiperaktif(adhd).doc

orang tua

a. memahami kebiasaan-kebiasaan anak,

b. menyadari apa yang bisa dan belum bisa dilakukan anak,

c. memahami penyebab perilaku buruk atau baik anak-anak,

d. membentuk ikatan batin yang kuat yang akan diperlukan dalam

kehidupan di masa depan.

Sikap orang tua saat bersama anak sangat menentukan. Bila

orang tua bersikap mengecam, mengkritik, mengeluh dan terus

menerus mengulang-ulang pelajaran, anak cenderung bersikap

menolak dan ‘masuk’ kembali ke dalam dunianya.

Ada baiknya orang tua dibantu melihat sisi positif keberadaan

anak, sehingga orang tua bisa bersikap lebih santai dan ‘hangat’

setiap kali berada bersama anak. Sikap orang tua yang positif,

biasanya membuat anak-anak lebih terbuka akan pengarahan dan lalu

berkembang ke arah yang lebih positif pula. Sebaliknya, sikap orang

tua yang menolak (langsung atau terselubung) biasanya

menghasilkan individu autis yang ‘sulit’ untuk diarahkan, dididik dan

dibina. Langkah ini justru yang paling sulit dicapai orang tua, karena

banyak diantara orang tua ‘sulit’ atau ‘enggan’ menangani sendiri

anaknya sehari-hari di rumah

2. Mengupayakan alternatif penanganan sesuai kebutuhan anak.

Alternatif penanganan begitu banyak, orang tua tidak tahu

harus memberikan apa bagi anaknya. Peran dokter disini sangat

penting dalam membantu memberikan ketrampilan kepada orang tua

untuk dapat menetapkan kebutuhan anak.

Satu hal penting yang perlu diingat oleh setiap orang tua

adalah bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda dari

anak lain. Greenspan (1998) menekankan bahwa setiap anak

memiliki profil yang unik dan spesifik. Individual differences

(perbedaan individu) ini tertampil pada

Page 11: SAP hiperaktif(adhd).doc

a. bagaimana anak memproses informasi (gaya belajar), bereaksi

terhadap sensasi, merencanakan tindakan, dan merunut perilaku

atau pikiran mereka;

b. derajat kapasitas fungsi emosional, sosial dan intelektual mereka;

c. pola interaksi dan komunikasi mereka;

d. kepribadian mereka;

e. dan pola pengasuhan keluarga mereka.

Tentu saja perbedaan individu ini sangat berpengaruh dalam

rancangan intervensi yang melibatkan orang tua, terapis dan

pendidik.

3. Pendampingan yang intensif.

Pendampingan yang dimaksud disini bukanlah menemani,

tetapi memastikan adanya interaksi aktif antara anak dengan

pengasuh/orang tua yang ada di sekitarnya.  Tujuan pendampingan

intensif bukan saja untuk membina kontak batin terus menerus

dengannya (bukan sekedar kontak mata), tetapi meningkatkan

pemahaman anak yang umumnya cenderung terbatas. 

Pendampingan ini dilaksanakan sejak anak mulai membuka

mata, hingga saatnya ia tertidur kembali di malam hari. Saat

pendampingan intensif, tugas siapapun yang menemani anak untuk

memberikan informasi dan pengalaman dalam berbagai bentuk

kepada anak. Penting sekali untuk TIDAK membiarkan anak

sendirian tanpa melakukan apa-apa. Berikan pengalaman sebanyak

mungkin, disertai pengarahan.

4. Menyekolahkan anak pada usia sekolah

5. Membawa anak ke pelayanan kesehatan misalnya di poli tumbuh

kembang RSJ Menur Surabaya

6. Memodifikasi lingkungan sehingga menjadi aman bagi anak.

 

F. Diet anak autisme

Penyandang hiperaktif haruslah diet CFGF (casein free gluten free).

Artinya, menghindari sumber makanan yang mengandung kasein dan gluten.

Page 12: SAP hiperaktif(adhd).doc

Kasein banyak terkandung pada susu yang boleh susu kedelai, sementara

gluten pada tepung terigu misalnya donat, roti yang boleh roti dari bahan

gandum. Anak hiperaktif juga tidak boleh mengonsumsi gula demi menekan

“racun” yang ada di dalam usus penderita hiperaktif, karena bahan yang

menggandung gula menghasilkan energi yang banyak, sehingga anak akan

lebih aktif.

Makanan yang boleh dikonsumsi oleh anak hiperaktif adalah, susu

kedelai, donat kentang atau roti dari bahan gandum, papaya dan pisang atau

buah yang rendah gula, minyak yang digunakan sebaiknya minyak sayur,

minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kacang tanah, dan minyak

kedelai.

Page 13: SAP hiperaktif(adhd).doc

Lembar observasi

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :

Membuka kegiatan

dengan mengucapkan salam.

Memperkenalkan

diri

Menjelaskan

tujuan dari penyuluhan

Menyebutkan

materi yang akan diberikan

Kontrak waktu

2. 15 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan pengertian dan

penyebab hiperaktif

Menjelaskan tanda dan gejala

hiperaktif

Menjelaskan dampak dan

peran keluarga bagi penderita

hiperaktif

Menjelaskan Makanan yang

tidak boleh di konsumsi oleh

penderita hiperaktif

Memberi kesempatan kepada

peserta untuk bertanya

3. 10 menit Evaluasi :

Menanyakan

kepada peserta tentang materi

Page 14: SAP hiperaktif(adhd).doc

yang telah diberikan, dan

reinforcement kepada

keluarga klien yang dapat

menjawab pertanyaan.

4. 2 menit Terminasi :

Mengucapkan

terimakasih atas peran serta

peserta.

Mengucapkan

salam penutup

Page 15: SAP hiperaktif(adhd).doc

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN HIPERAKTIF (ADHD)

No. NAMA PESERTA ALAMAT TTD

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

Page 16: SAP hiperaktif(adhd).doc

23.

24.

25.