Download - Saluran Transmisi

Transcript
Page 1: Saluran Transmisi

Saluran Transmisi

1

Sudaryatno Sudirham

Page 2: Saluran Transmisi

Saluran transmisi merupakan koridor yang harus dilalui dalam penyaluran energi listrik. Walaupun rangkaian ekivalen cukup sederhana, terdapat empat hal yang harus diperhatikan yaitu:

Resistansi konduktor, Imbas tegangan di satu konduktor oleh arus yang

mengalir di konduktor yang lain, Arus kapasitif karena adanya medan listrik antar

konduktor, Arus bocor pada isolator.

biasanya diabaikan karena cukup kecil dibandingkan dengan arus konduktor.

Namun arus bocor menjadi sangat penting dalam permasalahan isolator

Saluran transmisi yang akan kita bahas adalah saluran udara, dengan konduktor terbuka yang berarti memenfaatkan udara sebagai

bahan isolasi

2

Page 3: Saluran Transmisi

Sebelum mulai membahas saluran transmisi itu sendiri, perlu kita ingat besaran-besarn fisis udara yang akan masuk dalam

perhitungan-perhitungan saluran transmisi, yaitu:

Permeabilitas: permeabilitas magnetik udara dianggap sama dengan permeabilitas ruang hampa:

H/m 104 700

r

Permitivitas: permitivitas elektrik udara dianggap sama dengan permitivitas ruang hampa:

F/m 36

10

9

0

r

3

Page 4: Saluran Transmisi

Resistansi Seri

4

Page 5: Saluran Transmisi

Beberapa jenis konduktor:

Aluminium: AAL (all aluminium coductor)

Aloy aluminium: AAAL (all aluminium alloy conductor)

Dengan penguatan kawat baja: ACSR (aluminium conductor steel reinforced)

Data mengenai ukuran, konstruksi, resistansi [ per km], radius [cm], GMR [cm] (Geometric Mean Radius) kemampuan mengalirkan arus [A]

dapat kita peroleh namun untuk sementara kita tidak membahasnya dalam paparan ini.

5

Page 6: Saluran Transmisi

Untuk arus searah, resistansi konduktor diformulasikan:

resistivitas bahan [.m] panjang konduktor [m] luas penampang [m2]A

lRdc

[]

C 20 pada agauntuk temb m 1077,1

C 20 pada aluminiumuntuk m. 1083,2o8

o8

Resistivitas tergantung dari temperatur.

6

Page 7: Saluran Transmisi

Pada saluran transmisi kita memperhatikan dua hal berikut :

Arus yang mengalir adalah arus bolak-balik, yang menimbulkan efek kulit (skin effect), yaitu kecenderungan arus mengalir di pinngiran penampang konduktor.

Konduktor saluran transmisi berupa pilinan konduktor sehingga panjang sesungguhnya konduktor lebih besar dari panjang lateral konduktor.

7

Page 8: Saluran Transmisi

Induktansi Seri

8

Page 9: Saluran Transmisi

Tinjau satu konduktor lurus berjari-jari r0, dengan panjang l, yang dialiri arus i. Menurut hukum Ampere,

medan magnet di sekitar konduktor ini adalah:

iHdl

9

Untuk udara: H/m 104 700

r

r

iB

2

Fluksi di luar konduktor yang melingkupi konduktor sampai di titik P yang berjarak DkP dari konduktor adalah

i

r0

x

H

0ln

20

r

DilBldr kP

D

r

luar

P

kPD

0r Pk

jarak konduktor-k sampai titik P

r0 : radius konduktor

Fluksi Sendiri

Page 10: Saluran Transmisi

Hluar

Hdalam

Namun arus mengalir di seluruh penampang konduktor walaupun kerapatan arus di pusat konduktor mungkin berbeda dengan kerapatan arus di dekat permukaannya. Oleh karena itu, selain di sekitar konduktor terdapat juga medan magnet di dalam konduktor.

Untuk menyederhanakan perhitungan, maka medan magnet di sekitar konduktor dan di dalam konduktor disatukan dengan mencari apa yang disebut GMR (Geometric Mean Radius).

GMR merupakan radius konduktor pengganti yang kita bayangkan merupakan konduktor ber-rongga berdinding tipis berjari-jari r′ (yaitu GMR) dan arus mengalir di dinding konduktor berrongga ini. Dengan GMR ini, fluksi di dalam konduktor telah tercakup dalam perhitungan.

r

0r

r

Dil P

1ln2

10

Atau per satuan panjang:r

Di P

1ln2

Oleh karena itu fluksi lingkup total pada konduktor adalah:

Page 11: Saluran Transmisi

Selain fluksi yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir padanya,

suatu konduktor juga dilingkupi oleh fluksi yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir di konduktor lain yang berdekatan dengannya.

Fluksi sendiri Fluksi bersama

Fluksi Bersama

11

Page 12: Saluran Transmisi

Tinjau satu kelompok n konduktor yang masing-masing dialiri arus ii.

Kelompok konduktor ini merupakan satu sistem saluran dengan:

021 niii

Konduktor ke-k memiliki fluksi lingkup total:

1i

2i

ni

2kD

ki

knkkkkk 11

Fluksi bersama Fluksi sendiri

 

  

12

Page 13: Saluran Transmisi

Tinjau satu kelompok n konduktor dan kita hitung fluksi lingkup sampai suatu titik P:

Sampai di titik P konduktor ke-k memiliki fluksi lingkup total:

[m] -kekonduktor GMR :

[m] -kekonduktor radius :

/m][ -kekonduktor resistansi :

kr

kr

kR

k

k

k

P

1i

2i

ni

nPD

2kD

ki

kn

nPn

k

kPk

k

P

k

Pk D

Di

r

Di

D

Di

D

Diln

2ln

2ln

2ln

2 2

22

1

11

Fluksi lingkup sendiri

Untuk mencakup seluruh fluksi, titik P kita letakkan pada posisi semakin jauh, sampai tak hingga.

13

Page 14: Saluran Transmisi

Dengan posisi titik P semakin jauh maka:

DDDDD knkPPP 21

0ln21 Diii n dan

Dengan demikian fluksi lingkup konduktor-k menjadi

kn

n

k

k

kkk D

i

r

i

D

i

D

i 1ln

2

1ln

2

1ln

2

1ln

2 2

2

1

1

fluksi sendiri konduktor k

fluksi karena arus di konduktor yang lain

fluksi karena arus di konduktor yang lain

14

Page 15: Saluran Transmisi

Kalau kita batasi tinjauan pada sistem empat konduktor (3 fasa dan 1 netral), relasi fluksi lingkup setiap konduktor adalah:

AN

NAC

CAB

BA

AA Di

Di

Di

ri

1ln

1ln

1ln

1ln

2

BN

NBC

CB

BAB

AB Di

Di

ri

Di

1ln

1ln

1ln

1ln

2

CN

NC

CAC

BAC

AC Di

ri

Di

Di

1ln

1ln

1ln

1ln

2

NN

CNC

BNB

ANAN r

iD

iD

iD

i1

ln1

ln1

ln1

ln2

15

Page 16: Saluran Transmisi

Impedansi Seri

16

Page 17: Saluran Transmisi

LAB

LBCRC

AI

BI

CI

LAA

LBB

LCC

LNNLCN

LAC

LBN

LAN

NI

RA

RB

RN

A

B

C

N N′

C′

B′

A′

Dengan adanya fluksi lingkup di setiap konduktor maka selain resistansi, setiap konduktor juga mengandung induktansi. Untuk saluran 4 konduktor (3 konduktor fasa dan 1 netral) dengan panjang tertentu kita memiliki rangkaian

ekivalen seperti berikut:

NANCACBABAAAAAA LjLjLjLjRV IIII

NBNCBCAABBBBBBB LjLjLjLjRV IIII

NCNBBCAACCCCCCC LjLjLjLjRV IIII

CCNBBNAANNNNNNN LjLjLjLjRV IIII

17

Page 18: Saluran Transmisi

LAB

LBCRC

AI

BI

CI

LAA

LBB

LCC

LNNLCN

LAC

LBN

LAN

NI

RA

RB

RN

A

B

C

N N′

C′

B′

A′

NAANNNAA VVVV

Jika konduktor N digunakan sebagai referensi, maka:

NBBNNNBB VVVV

NCCNNNCC VVVV

18

Page 19: Saluran Transmisi

CAC

ANB

AB

ANA

A

ANAA

NAN

CAC

BAB

AA

AAAA

D

Dj

D

Dj

r

DjR

Dj

Dj

Dj

rjR

IIII

IIIIIV

ln2

ln2

ln2

1ln

2

1ln

2

1ln

2

1ln

2

CNCN

NBN

BN

NAN

AN

N

CCN

BBN

AAN

NN

NNN

RD

rjR

D

rjR

D

rj

Dj

Dj

Dj

rjR

III

IIIIV

lnlnln

1ln

1ln

1ln

1ln

AN

NAC

CAB

BA

AA Di

Di

Di

ri

1ln

2

1ln

2

1ln

2

1ln

2Karena maka

NN

CNC

BNB

ANAN r

iD

iD

iD

i1

ln1

ln1

ln1

ln2

Karena maka

NAANCNAC

CNANN

BNAB

BNANNA

NA

ANNANNAA

rD

DDjR

rD

DDjR

rr

DjRR

VVI

IIVV

ln2

ln2

ln2

2Jadi:

19

Page 20: Saluran Transmisi

LAB

LBCRC

AI

BI

CI

LAA

LBB

LCC

LNNLCN

LAC

LBN

LAN

NI

RA

RB

RN

A

B

C

N N′

C′

B′

A′

CNAC

CNANNB

NAB

BNANNA

NA

ANNANAAN rD

DDjR

rD

DDjR

rr

DjRR IIIVV

ln2

ln2

ln2

2

Impedansi bersama ZmBImpedansi sendiri ZsA Impedansi bersama ZmC

CNBC

CNBNNB

NB

BNNBA

NBA

ANBNNNBBN rD

DDjR

rr

DjRR

rD

DDjR IIIVV

ln

2ln

2ln

2

2

Impedansi sendiri ZsBImpedansi bersama ZmA Impedansi bersama ZmC

CNC

CNNCB

NCB

BNCNNA

NAB

BNANNNCCN rr

DjRR

rD

DDjR

rD

DDjR IIIVV

2

ln2

ln2

ln2

Impedansi sendiri ZsCImpedansi bersama ZmAImpedansi bersama ZmB

20

Page 21: Saluran Transmisi

LAB

LBCRC

AI

BI

CI

LAA

LBB

LCC

LNNLCN

LAC

LBN

LAN

NI

RA

RB

RN

A

B

C

N N′

C′

B′

A′

Dalam bentuk matriks

C

B

A

sCmBmA

mCsBmA

mCmBsA

A

B

A

C

B

A

ZZZ

ZZZ

ZZZ

I

I

I

V

V

V

V

V

V

ABCABCABCABC Z IVV~

~~

Matriks komponen simetris: 012012012012~

~~IVV Z

/m 1012 TT ABCZZ

21

Page 22: Saluran Transmisi

CONTOH: Satu seksi saluran sepanjang l dengan konfigurasi segitiga sama sisi dan penghantar netral di titik pusat segitiga

B

A

CN

DDAB

DDBC

DDCA

3

DDDD CNBNAN

RRRR CBA

rrrr CBA

rrrr CBA

C

B

A

sCmBmA

mCsBmA

mCmBsA

C

B

A

C

B

A

ZZZ

ZZZ

ZZZ

llI

I

I

V

V

V

V

V

V

11

Dinyatakan per satuan panjang

22

Page 23: Saluran Transmisi

/m ln2

2

N

NssCsBsA rr

DjRRZZZZ

/m 3

ln2

3ln

2

3/ln

2ln

2

2

NNmmCmBmA

NN

NN

NAB

BNANNmA

r

DjRZZZZ

r

DjR

rD

DjR

rD

DDjRZ

2

1

01

012

00

00

00

00

00

002

Z

Z

Z

ZZ

ZZ

ZZ

ZZ

ms

ms

ms

ABC TT

34

2

0

27ln

23

3ln

22ln

22

NN

NN

NNms

rr

DjRR

r

DjR

rr

DjRRZZZ

r

DjR

r

DjR

rr

DjRRZZZZ

NN

NNms

3ln

2

3ln

2ln

2

2

21

23

Page 24: Saluran Transmisi

Transposisi

24

Page 25: Saluran Transmisi

A

A

B

C

N

B

C

3/l3/l 3/l

1AND

2AND

3AND

RRRR CBA :Misalkan rrrr CBA

321 333 NAANNAANNAANNAAN VVl

VVl

VVl

VV

CNABCAAC

CNANCNANCNANN

BNCABCAB

BNANBNANBNANN

ANA

ANANANNANAAN

rDDD

DDDDDDjR

rDDD

DDDDDDjR

rr

DDDjRR

l

I

I

IVV

332211

332211

23

21

21

ln2

33

1

ln2

33

1

ln2

333

11

25

Page 26: Saluran Transmisi

Jika didefinisikan 33321 dan CABCABeANANANx DDDDDDDD

CNABCAAC

CNANCNANCNANN

BNCABCAB

BNANBNANBNANN

ANA

ANANANNANAAN

rDDD

DDDDDDjR

rDDD

DDDDDDjR

rr

DDDjRR

l

I

I

IVV

3/1332211

3/1332211

3/123

21

21

ln2

ln2

ln2

1

maka:

CNe

xNB

Ne

xNA

NA

xNANAAN rD

DjR

rD

DjR

rr

DjRR

lIIIVV

23/122

ln2

ln2

ln2

1

N

xNs rr

DjRRZ

2

ln2 Ne

xNm rD

DjRZ

2

ln2

/m ln

232

32

6

0

Ne

xNms

rrD

DjRRZZZ

/m ln221

r

DjRZZZZ e

ms

26

Page 27: Saluran Transmisi

CONTOH: Tentukan impedansi urutan positif saluran tansmisi:

4,082 m 4,082 m

230 KV L-LI rated 900 A r = 1,35 cm r’ = gmr = 1,073 cm R = 0,088 / km

/km 3877,0088,0

01073,0

143,5ln

2

104)314(88,0ln

2Z

314100 :Hz 50 frekuensiUntuk

H/km 104 H/m 104 :udaraUntuk

m 143,5164,8082,4082,4

4

1

47

3

j

jr

DjR

D

e

e

27

Page 28: Saluran Transmisi

Admitansi

28

Page 29: Saluran Transmisi

Jika konduktor lurus kita anggap tak hingga panjangnya dan mengandung muatan dengan kerapatan , maka geometri untuk

penerapan hukum Gauss menjadi sederhana. Bidang equipotensial di sekitar konduktor akan berbentuk silindris. Displacement dan kuat

medan listrik di suatu titik berjarak x dari konduktor adalah

xEx

2

Beda potensial antara titik A yang berjarak xA dari konduktor dan

titik B yang berjarak xB dari konduktor adalah

A

Bx

x

x

xAB x

xdx

xEdxv

B

A

B

A

ln22

A

xA

B

xB

xDx

2

29

Page 30: Saluran Transmisi

Tinjau konduktor a dengan radius ra bermuatan a dan dua konduktor lain i dan j yang tidak bermuatan

i

Dik

jk, rk , k

Djk

Ini adalah beda potensial konduktor i dan j yang diakibatkan oleh adanya muatan di konduktor a

ik

jkk

k

jk

ik

kkkjikij D

D

r

D

Dr

vvvkkk

ln2

lnln2

ik

jkkij D

Dv

k

ln2

Ini menjadi formula umum

30

Page 31: Saluran Transmisi

Dab

a, ra , a

Dac

Dbc

c, rc , cb, rb , b

cbaabababab vvvv

ac

bccab D

Dv

cln

2

aa

baaab D

Dv

aln

2

ab

bbbab D

Dv

bln

2

ac

bcc

ab

bb

a

abaab D

D

D

r

r

Dv lnlnln

2

1

Tinjau sistem 3 konduktor a, b, c

ik

jkkij D

Dv

k

ln2

Formula umum:

Merupakan superposisi dari vab oleh pengaruh a , b , c seandainya konduktor a dan b tidak bermuatan.

31

Page 32: Saluran Transmisi

ba

caabc D

Dv

aln

2

bb

cbbbc D

Dv

bln

2

bc

cccbc D

Dv

cln

2

bc

cc

b

bcb

ab

acabc D

r

r

D

D

Dv lnlnln

2

1

Dab

a, ra , a

Dac

Dbc

c, rc , cb, rb , b

cbabcbcbcbc vvvv

ik

jkkij D

Dv

k

ln2

Formula umum:

32

Page 33: Saluran Transmisi

Dab

a, ra , a

Dac

Dbc

c, rc , cb, rb , b

cbacacacaca vvvv

ca

aaaca D

Dv

aln

2

cb

abbca D

Dv

bln

2

cc

accca D

Dv

cln

2

c

acc

bc

abb

ca

aaaca r

D

D

D

D

Dv lnlnln

2

1

ik

jkkij D

Dv

k

ln2

Formula umum:

33

Page 34: Saluran Transmisi

Tinjau sistem empat konduktor a, b, c, n.

ncbaananananan vvvvv

c, rc , cb, rb , ba, ra , a n, rn , n

aa

naaan D

Dv

aln

2

ab

nbban D

Dv

bln

2

ac

nccan D

Dv

cln

2

an

nnnan D

Dv

nln

2

an

nn

ac

cnc

ab

bnb

a

anaan D

r

D

D

D

D

r

Dv lnlnlnln

2

1

ik

jkkij D

Dv

k

ln2

Formula umum:

34

Page 35: Saluran Transmisi

ncbaininininin vvvvv

c, rc , cb, rb , ba, ra , a n, rn , n

an

nn

ac

cnc

ab

bnb

a

anaan D

r

D

D

D

D

r

Dv lnlnlnln

2

1

bn

nn

bc

cnc

b

bnb

ba

anabn D

r

D

D

r

D

D

Dv lnlnlnln

2

1

cn

nn

c

cnc

cb

bnb

ca

anacn D

r

r

D

D

D

D

Dv lnlnlnln

2

1

0lnlnlnln2

1

nn

nnn

cn

cnc

bn

bnb

an

anann D

D

D

D

D

D

D

Dv

ncbai , , ,

35

Page 36: Saluran Transmisi

c, rc , cb, rb , ba, ra , a n, rn , n

an

nn

ac

cnc

ab

bnb

a

anaan D

r

D

D

D

D

r

Dv lnlnlnln

2

1

bn

nn

bc

cnc

b

bnb

ba

anabn D

r

D

D

r

D

D

Dv lnlnlnln

2

1

cn

nn

c

cnc

cb

bnb

ca

anacn D

r

r

D

D

D

D

Dv lnlnlnln

2

1

n dapat di-ganti melalui konservasi muatan

0 ncba cban

36

Page 37: Saluran Transmisi

c, rc , cb, rb , ba, ra , a n, rn , n

nac

cnanc

nab

bnanb

na

anaan rD

DD

rD

DD

rr

Dv lnlnln

21 2

nbc

cnbnc

nb

bnb

nba

bnanabn rD

DD

rr

D

rD

DDv lnlnln

2

1 2

nc

cnc

ncb

bncnb

nca

ancnacn rr

D

rD

DD

rD

DDv

2

lnlnln2

1

37

Page 38: Saluran Transmisi

Yang dapat dituliskan dalam bentuk matriks

c

b

a

nc

cn

ncb

bncn

nca

ancn

nbc

cnbn

nb

bn

nba

anbn

nac

cnan

nab

bnan

na

an

c

b

a

rr

D

rD

DD

rD

DD

rD

DD

rr

D

rD

DD

rD

DD

rD

DD

rr

D

v

v

v

ln2

1ln

2

1ln

2

1

ln2

1ln

2

1ln

2

1

ln2

1ln

2

1ln

2

1

2

2

2

c

b

a

cccbca

bcbbba

acabaa

c

b

a

fff

fff

fff

v

v

v

abcabcabc ρFv ~ ~

cbaji

rD

DDf

nij

jninij

, ,,

ln2

1

Ini menjadi formula umum

38

Page 39: Saluran Transmisi

Untuk tegangan sinus keadaan mantap:

c

b

a

cccbca

bcbbba

acabaa

c

b

a

fff

fff

fff

ρ

ρ

ρ

V

V

V

c

b

a

cccbca

bcbbba

acabaa

c

b

a

fff

fff

fff

V

V

V

ρ

ρ

ρ1

abcabcabcabcabc VCVFρ~

~~ -1

F/m -1abcabc FC

abcabc j CY Kita ingat untuk kapasitorQ = C V admitansi

39

Page 40: Saluran Transmisi

abcabc j CY Admitansi

F/m -1abcabc FC

Inversi matriks ini menyulitkan kita untuk menghitung langsung

abcabc YC maupun

Yang lebih mudah kita peroleh langsung dari rangkaian adalah

cccbca

bcbbba

acabaa

abc

fff

fff

fff

F

Oleh karena itu kita mencari TFTF 1

012 abc

yang akan memberikan

1012012

FC

012012 CY j

40

Page 41: Saluran Transmisi

Contoh: Satu seksi saluran sepanjang l dengan konfigurasi segitiga sama sisi dan penghantar netral di titik pusat segitiga

b

a

cN

DDab

DDbc

DDca 3

DDDD cnbnan

rrrr cba

?abcF

?012 F

?012 C

DDDD cabcab

smm

msm

mms

nnn

nnn

nnn

abc

fff

fff

fff

rr

D

Dr

D

Dr

D

Dr

D

rr

D

Dr

D

Dr

D

Dr

D

rr

D

222

222

222

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

)3/(ln

2

1F

cbaji

rD

DDf

nij

jninij

, ,,

ln2

1

formula umum

41

Page 42: Saluran Transmisi

rr

Df

ns 3

ln2

1 2

nm r

Df

3ln

2

1

Kita ingat matriks simetris

2

1

01

012

00

00

00

f

f

f

abc TFTF

di manarr

Dfff

nms 27

ln2

12

4

0

r

Dfff ms ln

2

11

r

Dfff ms ln

2

12

42

Page 43: Saluran Transmisi

012F yang merupakan matriks simetris dengan mudah memberikan

2

1

0

2

1

01

012012

00

00

00

/100

0/10

00/1

C

C

C

f

f

f

FC

34027/ln

2

nrrDC

rD

C/ln

21

rD

C/ln

22

34027/ln

2

nrrDY

rD

Y/ln

21

rD

Y/ln

22

43

Page 44: Saluran Transmisi

Transposisi

44

Page 45: Saluran Transmisi

scbm

msm

mms

abc

fff

fff

fff

F

jiff

jiff

ffff

ijm

ijs

ijijijij

jika

jika 3

1321

A

B

C

N3/l3/l 3/l

3/1

33

23

22

21

33

23

22

21 ln

2

1ln

2

1

3

1

n

ananan

n

ananans

rr

DDD

rr

DDDf

3/1

3332211

3332211

ln2

1

ln2

1

3

1

ncabcab

ancncnbnbnan

ncabcab

ancncnbnbnanm

rDDD

DDDDDD

rDDD

DDDDDDf

cbaji

rD

DDf

nij

jninij

, ,,

ln2

1

formula umum

45

Page 46: Saluran Transmisi

Telah didefinisikan 33321 dan cabcabeanananx DDDDDDDD

ne

xm rD

Df

2

ln2

1

n

xs rr

Df

2

ln2

1

32

6

0 ln2

12

ne

xms

rrD

Dfff

r

Dffff ems ln

2

121

F/m )/ln(

21326

00

nex rrDDfC

F/m )/ln(

21

121 rDf

CCe

S/m 00 CjY

S/m 11 CjY

46

Page 47: Saluran Transmisi

Konstanta PropagasiImpedansi Karakteristik

Rangkaian Ekivalen

47

Page 48: Saluran Transmisi

Impedansi : / mAdmitansi : S / m

Yang kita peroleh dalam perhitungan impedansi dan admitansi suatu saluran transmisi adalah nilai per satuan panjang.

Impedansi dan admitansi ini terdistribusi sepanjang saluran transmisi.

Setiap meternya misalnya, mengandung impedansi dan admitansi.

Hal ini berarti, jika saluran transmisi digunakan untuk menyalurkan energi, di setiap perubahan posisi sepanjang saluran akan terjadi

penurunan tegangan dan penurunan arus

48

Page 49: Saluran Transmisi

Tinjau saluran transmisi (dua konduktor)

ujung kirim

ujung terima

suatu posisi x dihitung dari ujung terima

x

Pertanyaan: Jika tegangan dan arus di ujung terima diketahui, berapakah tegangan dan arus di posisi

berjarak x dari ujung terima?

Persamaan Tegangan dan Arus Saluran Transmisi

sVTegangan

ujung kirim

rVTegangan

ujung terima

rI Arus di ujung terima

49

Page 50: Saluran Transmisi

Tinjau jarak sempit x pada posisi x dari ujung kirim

rVsV

x

rIxI

xV

x

xx I

xx V

xxY V

xxZ I

panjangsatuan per admitansi :

panjangsatuan per impedansi :

Y

Z

Dalam jarak sempit ini terdapat tegangan jatuh

dan arus antar kedua konduktor sebesar sehinggaxx xY VI xx xZ IV

xxxx xZ IVV

xxxx Z

xI

VV

ata

u

xxxx xY III

xxxx Y

xI

II

ata

u

dalam jarak x ini terdapat impedansi dan admitansi sebesar:

xZ xYdan

50

Page 51: Saluran Transmisi

xx Z

dx

dI

V x

x Ydx

dV

I

dx

dZ

dx

d xx IV

2

2

dx

dY

dx

d xx VI

2

2

xx ZY

dx

dV

V

2

2

xx YZ

dx

dI

I

2

2

dan persamaan orde ke-dua

substitusi

dx

d

dx

d xx VIdan

Inilah persamaan tegangan dan arus saluran transmisi. Dalam dua persamaan orde ke-dua ini faktor YZ muncul di keduanya.

ZY2 atau ZY

Jika x 0, kita tuliskan persamaan orde pertama:

konstanta propagasi

Dengan harapan akan memperoleh kemudahan solusi, didefinisikan:

51

Page 52: Saluran Transmisi

Konstanta Propagasi

52

Page 53: Saluran Transmisi

ZY

Konstanta Propagasi:

Karena Z maupun Y adalah bilangan-bilangan kompleks, maka juga bilangan kompleks:

j

Konstanta redaman Konstanta fasa

menyebabkan penurunan amplitudo

gelombang karena desipasi daya sepanjang transmisi. Nilai terkait

dengan resistansi saluran

menyebabkan perubahan fasa dan bentuk

gelombang terkait dengan perubahan

induktansi dan kapasitansi sepanjang

saluran

53

Page 54: Saluran Transmisi

CONTOH:

Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang:

/km 4654,0088,0 jZ S/km 524,3 jYdan

Hitung konstanta propagasi .

kmper 10)2863,11205,0(84,61,29210

3,16967,11090524,33,79474,010

524,3)4654,0088,0(10

)10524,3)(4654,0088,0(

3o3-

o3oo3

3

6

j

jj

jjZY

S/km 105243S/km 524,3 6 ,jjY

Penyelesaian:

54

Page 55: Saluran Transmisi

Dengan konstanta propagasi ZY2

xx ZY

dx

dV

V

2

2Persamaan tegangan orde ke-2:

persaman tersebut menjadi

xx

dx

dV

V 22

2

022

2

xx

dx

dV

V

Persaman karakteristik: ss 022

Solusi: xxx eKeK 21V

rx VV

yang untuk x = 0, yaitu di ujung kirim:

21 KKr V

xx Z

dx

dI

V xxx eKeK

dx

d 11V

21 KKZ rI

21 KKZ r I

Solusi Persamaan Tegangan

Persamaan tegangan orde ke-1:

55

Page 56: Saluran Transmisi

21 KKr V

21 KKZ r I

12KZ r

r

I

V

12K

Z rr

IV

22KZ r

r

I

V

22K

Z rr

IV

)sinh()cosh(

22

2221

xZ

x

eeZee

e

Z

e

Z

eKeK

rr

xxr

xx

r

x

rr

x

rr

xxx

IV

IV

IV

IV

V maka

)sinh()cosh( xZ

x rrx

IVV

56

Page 57: Saluran Transmisi

Persamaan tegangan orde pertama menjadi xx Z

dx

dI

V

)cosh()sinh(

22

xZx

eeZeeZ

dx

d

rr

xxr

xx

rxx

IV

IVI

V

atau )cosh()sinh( xxZ rrx

IVI

Dengan demikian kita mempunyai sepasang persamaan untuk tegangan dan arus, yaitu:

)sinh()cosh( xZ

x rrx

IVV

)cosh()sinh( xxZ rrx

IVI

57

Page 58: Saluran Transmisi

Impedansi Karakteristik

58

Page 59: Saluran Transmisi

)sinh()cosh( xZ

x rrx

IVV )cosh()sinh( xxZ rrx

IVI

Kita perhatikan persamaan tegangan dan arus:

tegangan arus

Ini harus merupakan admitansi

arus arustegangan

Ini harus merupakan impedansi

Maka didefinisikanlah: Impedansi Karakteristik

Impedansi Karakteristik

Y

Z

ZY

ZZZc

Perhatikan: Z adalah impedansi per satuan panjang Y adalah admitansi per satuan panjang Zc adalah impedansi karakteristik

59

Page 60: Saluran Transmisi

CONTOH:

Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang:

/km 4654,0088,0 jZ S/km 524,3 jYdan

Hitung Impedansi Karakteristik.

S/km 105243S/km 524,3 6 ,jjY

35,56,366

903,524

3,79584,110

10524,3

4654,0088,0

o

o

o3

6j

j

Y

ZZc

Penyelesaian:

:Catatan 2

SY

ZZc

60

Page 61: Saluran Transmisi

Apabila d adalah jarak antara ujung kirim dan ujung terima, maka tegangan dan arus di ujung kirim dapat kita peroleh

dengan mengantikan x dengan d pada relasi di atas:

)sinh()cosh( dZd rcrs IVV

)cosh()sinh( ddZ r

c

rs I

VI

Dengan menggunakan impedansi karakteristik Zc sepasang persamaan untuk tegangan dan arus, menjadi:

)sinh()cosh( xZx rcrx IVV

)cosh()sinh( xxZ r

c

rx I

VI

61

Page 62: Saluran Transmisi

Rangkaian Ekivalen

62

Page 63: Saluran Transmisi

Rangkaian Ekivalen

63

Apabila kita hanya ingin mengetahui keadaan di ujung terima dan ujung kirim suatu saluran transmissi, persamaan yang telah kita

peroleh telah cukup untuk melakukan perhitungan

Namun karena saluran transmisi terhubung dengan peralatan lain (transformator misalnya) maka kita perlu menyatakan saluran

transmisi dalam sebuah

Page 64: Saluran Transmisi

Kita tinjau rangkaian ekivalen seperti berikut:

Pada rangkaian ekivalen, impedansi dan admitansi yang terdistribusi sepanjang saluran dimodelkan sebagai impedansi dan admitansi tergumpal Zt dan Yt.

rVsV

rI

2eY

tZ

2tY

sI

rtrtt

rt

rtrs

ZYZ

YZ

IV

VIVV

21

2

rtt

rt

rtrttt

rt

r

st

rt

rs

YZYZY

ZYZYY

YY

IV

IVVI

VVII

21

4

21

22

22

2

Rangkaian Ekivalen

64

Aplikasi hukum Kirchhoff pada rangkaian ini memberikan:

Page 65: Saluran Transmisi

Dengan demikian untuk rangkaian ekivalen kita peroleh persamaan:

rtrtt

s ZYZ

IVV

2

1 rtt

rtt

tsYZYZ

Y IVI

21

4

2

)sinh()cosh( dZd rcrs IVV

Jika kita perbandingkan persamaan tegangan ini dengan persamaan tegangan sebelumnya, yaitu

dan )sinh( dZZ ct )cosh(2

1 dYZ tt

)sinh(

1)cosh(

1)cosh(

2

1)cosh(2

dZ

d

Z

dY

dYZ

c

t

t

tt

2

tanh2 d

ZY

ct

Zt dan Yt adalah “nilai tergumpal” impedansi dan admitansi saluran

kita dapatkan

2tanh

)sinh(

1

2

d

d

ZY ct

65

Page 66: Saluran Transmisi

Jadi dalam rangkaian ekivalen

rVsV

rI

2tY

tZ

2tY

sI

)sinh( dZZ ct

2

tanh2 d

ZY

ct

kirim ujungdan terimaujungjarak d

tikkarakteris impedansi cZ

66

Page 67: Saluran Transmisi

Catatan Tentang Fungsi Hiperbolik Kompleks

Kita mengetahui bahwa 2

sinhxx ee

x

Jika maka:jbax

22)sinh(

)()( jbajbajbajba eeeeeejba

bjbebjbe jbjb sincosdan sincos Kita dapat menuliskan

sehingga

bajba

bee

jbee

bjbebjbejba

aaaa

aa

sincoshcossinh

sin2

)(cos

2

)(

2

)sin(cos)sin(cos)sinh(

Dengan cara yang sama kita dapatkan

bajbajba sinsinhcoscosh )cosh(

Sedangkan)cosh(

)sinh( )tanh(

jba

jbajba

Sebuah catatan perlu diberikan mengenai fungsi hiperbolik kompleks

67

Page 68: Saluran Transmisi

Sistem Tiga Fasa

Seimbang

68

Page 69: Saluran Transmisi

Diagram fasor sumber tiga fasa

Sumber terhubung Y

Keadaan Seimbang

B

A

C

N

VANVBN

VCN

+

+

+

Diagram fasor tegangan

120o

120o

Im

Re

CNV

BNV

o

o

o

240

120

0

CNCN

BNBN

ANAN

VV

VV

VV

CNBNAN VVV

69

Page 70: Saluran Transmisi

Beban Terhubung Y,

Vff

N

A

B

C

Z = R + j X

Z = R + j X

Z = R + j X

NI

AI

BI

CI

70

Page 71: Saluran Transmisi

Beban Terhubung ,

Vff

A

B

C

Z = R + j X

Z = R + j X

Z = R + j X

AI

BI

CI

71

Page 72: Saluran Transmisi

Dalam sistem tiga fasa kita berhadapan dengan paling sedikit 6 peubah sinyal, yaitu 3 tegangan dan 3 arus.

Dalam keadaan seimbang:

33 **3 AAfffS IVIV 333 LLLfff IVIVS

fCBA V VVV LCBA I III 0NI

CBA 3fLLCABCAB VV VVV

sin3sin3cos

cos3cos3cos

33

33

LLLffff

LLLffff

IVIVSQ

IVIVSP jQPS fff 333

A

B

CJaringa

n XJaringa

n Y

AI

BI

CI

CAVABV

BCV

AV BV CV

NI

72

Page 73: Saluran Transmisi

Sistem Tiga Fasa Tak

Seimbang

Komponen Simetris

73

Page 74: Saluran Transmisi

Sistem tiga fasa tidak selalu dalam keadaan seimbang. Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu terjadi hubung singkat satu fasa ke tanah, sistem menjadi tidak seimbang.

Analisis sistem tiga fasa tidak seimbang, dilakukan dengan memanfaatkan komponen simetris.

Pada 1918, C.L. Fortesque memaparkan dalam papernya, bahwa tegangan (ataupun arus) dalam sistem tak seimbang dapat

dinyatakan sebagai jumlah dari tegangan-tegangan (atau arus-arus) yang seimbang. Tegangan-tegangan (atau arus-arus) yang

seimbang ini disebut komponen simetris.

Dengan menggunakan komponen simetris, tegangan dan arus tiga fasa yang dalam keadaan tak seimbang di-transformasikan ke dalam komponen-komponen simetris. Setelah analisis dilaksanakan pada

setiap komponen simetris, dilakukan transformasi balik dan kita dapatkan solusi dari keadaan tak seimbang.

74

Page 75: Saluran Transmisi

Hanya ada 3 kemungkinan fasor seimbang yang bisa menjadi komponen simetris yaitu:

o

o

o

240

120

0

fC

fB

fA

V

V

V

V

V

V

o

o

o

240

120

0

fC

fB

fA

V

V

V

V

V

V

fC

fB

fA

V

V

V

V

V

V

CBA VVV

Urutan Positif Urutan Negatif Urutan Nol

120o

120o VA

VB

VC

Im

Re

120o

120o VA

VC

VB

Im

Re

VA= VB= VC

Im

Re

A

B

CJaringa

n XJaringa

n Y

AI

BI

CI

AV BV CV

NI

75

Page 76: Saluran Transmisi

Operator a

o1201aRe

120o

120o

ImAaV

Aa V2

AV

Badingkan dengan operator j yang sudah kita kenal

o9011 j

Im

ReAV

AjV

Aj V2

Aj V3

Operator a

76

Page 77: Saluran Transmisi

Uraian fasor yang tak seimbang ke dalam komponen-komponen simetris dengan menggunakan operator a

CBA VVV ,,

22

10210

212

0210

210210

VVVVVVV

VVVVVVV

VVVVVVV

aa

aa

CCCC

BBBB

AAAA

77

Urutan nolUrutan positif

Urutan negatif

0112

1 VVV aa 022

22 VVV aa03VVVV CBA

3/0 CBA VVVV

Im

Re

0V120o

120o

Im

1V

1Va

12Va

120o

120o

Im

Re

22Va

2V

2Va

Page 78: Saluran Transmisi

22

10

212

0

210

VVVV

VVVV

VVVV

aa

aa

C

B

A

+

22

12

0 113 VVVVVV aaaaCBA

0 0

3/0 CBA VVVV

2102

24

13

022

22

1022

13

0

210

VVVVVVV

VVVVVVV

VVVV

aaaaaa

aaaaaa

C

B

A

+

22

1022 131 VVVVVV aaaaaa CBA 3/2

1 CBA aa VVVV

+21

202

31

20

2102

23

14

022

210

VVVVVVV

VVVVVVV

VVVV

aaaaaa

aaaaaa

C

B

A

212

022 311 VVVVVV aaaaaa CBA 3/2

2 CBA aa VVVV

Mencari komponen simetris dari fasor tak seimbang

78

Page 79: Saluran Transmisi

Contoh:Carilah komponen simetris dari tiga fasor arus tak seimbang berikut ini.

0 ;609 ;609 oo CBA III

79

ooo

ooo21

606603603

3/)0)60120(9609(3/)(

CBA aa IIII

o

oo

ooo22

1203

3)60sin60(cos31803603

3/)0)60240(9609(3/)(

j

aa CBA IIII

ooo

oo0

03603603

3/)0609609(3/)(

CBA IIII

Page 80: Saluran Transmisi

Transformasi fasor tak seimbang ke dalam komponen simetrisnya dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai:

2

1

0

2

2

1

1

111

V

V

V

V

V

V

aa

aa

C

B

A

80

C

B

A

aa

aa

V

V

V

V

V

V

1

1

111

3

1

2 2

21

0

Dengan cara yang sama, kita peroleh untuk arus:

012~

~

VTV ABC

ABCVTV~

~ 1

012

012~

~

ITI ABC ABCITI~

~ 1

012

Fasor tak seimbang

Fasor tak seimbang Fasor komponen simetris

komponen simetris

Komponen simetris

Fasor tak seimbang

ditulis

ditulis

Fasor tak seimbang

komponen simetris

Inversi matriks [T]

Page 81: Saluran Transmisi

Karena fasor tak seimbang ditransformasi ke dalam komponen simetrisnya maka impedansi harus disesuaikan. Sesuai dengan konsep Impedansi di

kawasan fasor, kita dapat menuliskan relasi :

ABCABCABC Z IV~

~

81

Ini adalah matriks impedansi 33 yang memberikan induktansi sendiri dan induktansi bersama antar fasa

012~

~

VTV ABC

012~

~

ITI ABC

012012~

~

ITVT ABCZ

0121

012~

~

ITTV ABCZ

012012012~

~

IV Z

didefinisikan sebagi TT ABCZZ 1012

relasi komponen simetris

Page 82: Saluran Transmisi

CmBmAsCC

CmBmAsBB

CmBmAsAA

jjXjX

IjjXjX

jjXjX

IXIIVV

XIIVV

IXIIVV

Contoh:

Xm

XmXm

AV BV CV

AI

BI

CI

CBA III

AVBVCV

Tentukan Z012

C

B

A

smm

msm

mms

C

B

A

C

B

A

XXX

XXX

XX

j

I

I

IX

V

V

V

V

V

V

ABCABCABCABC Zj IVV~

~~

Transformasi: 012012012012~

~~

IVV Z

82

Page 83: Saluran Transmisi

)(00

0)(0

00)2(

3300

0)(330

00)2(3

3

1

1

1

111

)()()(

)()()(

)2()2()2(

3

1

1

1

111

1

1

111

3

1

2

2

222

222

2

2

2

21012

ms

ms

ms

ms

ms

ms

smmmsmmms

smmmsmmms

msmsms

smm

msm

mms

ABC

XX

XX

XX

j

XX

XX

XX

j

aa

aaj

aXXaXaXXaXaXXaX

XaaXXXaaXXXaaXX

XXXXXX

aa

aa

XXX

XXX

XXX

j

aa

aaZZ TT

C

B

A

smm

msm

mms

C

B

A

C

B

A

XXX

XXX

XX

j

I

I

IX

V

V

V

V

V

V

ABCABCABCABC Zj IVV~

~~

Transformasi: 012012012012~

~~

IVV Z

)2(0 ms XXjZ )(1 ms XXjZ )(2 ms XXjZ

Impedansi urutan nol

Impedansi urutan positif

Impedansi urutan negatif83

Page 84: Saluran Transmisi

)2(0 ms XXjZ )(1 ms XXjZ )(2 ms XXjZ

Impedansi urutan nol Impedansi urutan positif Impedansi urutan negatif

0Z

0V 0V

1Z

1V 1V

2Z

2V 2V

Masing-masing dipecahkan dengan tatacara rangkaian seimbang.

Transformasi balik memberikan pemecahan rangkaian tak seimbang.

Hasil transformasi merupakan 1 set rangkaian seimbang

84

Page 85: Saluran Transmisi

Rangkaian ekivalen diturunkan dari sistem dua konduktor

Untuk aplikasi pada sistem tiga fasa kita menggunakan komponen simetris.

Masing-masing komponen dalam komponen simetris merupakan fasa-fasa seimbang sehingga masing-masing

komponen dapat di analisis menggunakan rangkaian ekivalen satu fasa.

Dengan demikian masing-masing komponen memiliki rangkaian ekivalen, yaitu rangkaian ekivalen urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol.

85

Page 86: Saluran Transmisi

0rV0sV

rI

20tY

0tZ

20tY

0sI

1rV1sV

1rI

21tY

1tZ

21tY

1sI

2rV2sV

2rI

22tY

2tZ

22tY

2sI

Rangkaian Urutan Nol Rangkaian Urutan Positif

Rangkaian Urutan Negatif

000000 YYZZ 111111 YYZZ

222222 YYZZ

][dan ][ matriks diagonal dalam nilaiadalah dan 012012 YZ YZ iiii

86

Page 87: Saluran Transmisi

000 YZ 111 YZ 222 YZ

Konstanta propagasi urutan adalah

Impedansi karakteristik urutan adalah

0

00 Y

ZZc

1

11 Y

ZZc

2

22 Y

ZZc

)sinh(

)sinh(

)sinh(

222

111

000

dZZ

dZZ

dZZ

ct

ct

ct

2tanh

2

2tanh

2

2tanh

2

2

22

1

11

0

00

d

ZY

d

ZY

d

ZY

ct

ct

ct

Impedansi dan Admitansi ekivalen urutan adalah

87

Page 88: Saluran Transmisi

Dalam analisis sistem tenaga, sering dilakukan asumsi bahwa sistem beroperasi dalam keadaan seimbang.

Dengan asumsi ini maka hanya rangkaian urutan positif yang diperlukan, dan dengan mengambil fasa a,

rangkaian ekivalen satu fasa menjadi

aI

Z

jXR

a a′

av2

Yav

2

Y

n n′

88

Page 89: Saluran Transmisi

CONTOH:

Dari suatu saluran transmisi telah dihitung impedansi dan admitansi per satuan panjang:

/km 4654,0088,0 jZ S/km 524,3 jYdan

dan telah dihitung pula impedansi karakteristik serta faktor redaman

o35,56,366 cZ

kmper 10)2863,11205,0( 3 j

Tentukan elemen-elemen rangkaian ekivalen jika panjang saluran transmisi 100 km.

Impedansi dan admitansi ekivalen saluran adalah:

2

tanh1

2dan )sinh(

d

Z

YdZZ

c

tct

Penyelesaian:

89

Page 90: Saluran Transmisi

41,4676,8

10010)2863,11205,0(sinh35,56,366

)sinh(3o

j

j

dZZ ct

o35,56,366 cZ kmper 10)2863,11205,0( 3 j km 100dDengan:

mS 1764,01764,00000262,0

2

10010)2863,11205,0(tanh

35,56,366

1

2tanh

1

2

3

o

jj

j

d

Z

Y

c

t

90

Page 91: Saluran Transmisi

Contoh: Tentukan admitansi urutan positif Y1 saluran tansmisi:

4,082 m 4,082 m

230 KV L-LI rated 900 A r = 1,35 cm r’ = gmr = 1,073 cm R = 0,088 / km

)0135,0/143,5ln(

)2(

)/ln(

)2(

111

j

rD

j

f

jCjY

e

m 143,5164,8082,4082,43 eD

F/km 36

1F/m

36

10 : udara Untuk

9

314100 : Hz 50 frekuensi Pada

S/km 935,2)0135,0/143,5ln(

)36/1)(2(3141

jjY

91

Page 92: Saluran Transmisi

Daya Pada Komponen Simetris

92

Page 93: Saluran Transmisi

CCBBAAfS IVIVIV3

93

Secara umum relasi daya kompleks 3 fasa adalah:

Dalam bentuk matriks jumlah perkalian ini dinyatakan sebagai:

C

B

A

CBAfS

I

I

I

VVV 3

A

B

CJaringa

n XJaringa

n Y

AI

BI

CI

AV BV CV

NI

Page 94: Saluran Transmisi

maka :

ABCABCtfS IV~~

3

Jika fasor tegangan dinyatakan dalam bentuk vektor kolom:

C

B

A

ABC

V

V

V

V~

94

dan fasor arus dinyatakan dalam bentuk vektor kolom:

C

B

A

ABC

I

I

I

I~

C

B

A

CBAfS

I

I

I

VVV 3

dituliskan secara kompak:

Page 95: Saluran Transmisi

012~

~

VTV ABC karena

*

012*

012

*012012

3

~~

~

~

~~

ITTV

ITVT

IV

tt

t

ABCABCtfS

012~

~ITI ABC

maka

dan

100

010

001

3

300

030

003

1

1

111

1

1

111

2

2

2

2

aa

aa

aa

aat TT

95

sehingga *0120123

~~3 IV tfS

atau 2211003 3 IVIVIVfS

Page 96: Saluran Transmisi

Contoh:Tentukan daya kompleks 3 fasa dalam keadaan tak seimbang dimana fasor tegangan fasa dan arus saluran diberikan dalam bentuk matriks sbb:

0

100

100~

ABCV

96

10

10

10~

j

ABCI

Perhatikan bahwa:

C

B

A

ABC

V

V

V

V~

dan

C

B

A

ABC

I

I

I

I~

10001000010001000

10

10

10

0100100

10

10

10

0100100~

3

jj

jj

IS ABCTABCf

V

Page 97: Saluran Transmisi

Contoh:Tentukan daya kompleks 3 fasa dalam Contoh sebelumnya dengan menggunakan komponen simetris

o

o

o

o

2

21012

303100

303100

0

3

1

0240100100

0120100100

0100100

3

1

0

100

100

1

1

111

3

1~~

aa

aaABCVTV

97

1010

1010

2010

3

1

6010601010

6010601010

101010

3

1

10

10

10

1

1

111

3

1~~

oo

oo

2

21012

j

j

j

j

j

j

j

aa

aaABCITI

Page 98: Saluran Transmisi

100010001517513

21000

45210

45210

2010

303

10030

3

1000

~~3

oo

o

ooo

0120123

j

j

S f

IV

98

Hasil perhitungan sama dengan hasil pada Contoh sebelumnya.

Page 99: Saluran Transmisi

Sistem Per-Unit

99

Page 100: Saluran Transmisi

Sistem per-unit merupakan sistem penskalaan atau normalisasi guna mempermudah kalkulasi.

basis nilaiyasesungguhn nilai

unit-per Nilai

100

Nilai basis selalu memiliki satuan sama dengan nilai sesungguhnya sehingga nilai per-unit tidak berdimensi.

Di samping itu nilai basis merupakan bilangan nyata sedangkan nilai sesungguhnya bisa bilangan kompleks.

Kita ambil contoh daya kompleks

*IVS

VVJika dan II maka

)()( SVIS

Kita ambil nilai basis sembarang baseS maka )( base

pu S

SS

Page 101: Saluran Transmisi

Salah satu, Vbase atau Ibase , dapat ditentukan sembarang namun tidak ke-dua-dua-nya. Dengan cara itu maka

basebasebase IVS

Basis impedansi

basepu V

VV

Basis tegangan dan basis arus harus memenuhi relasi

basepu I

II

base

basebase I

VZ

basebasebasebasepu Z

Xj

Z

R

Z

jXR

Z

ZZ

tidak diperlukan menentukan basis untuk R dan X secara sendiri-sendiri

101

Page 102: Saluran Transmisi

Contoh: 3 j4

j8 V 0100 osV

Jika kita tentukan Sbase = 500 VA dan Vbase = 100 V maka

A 5100

500

base

basebase V

SI dan 20

5

100

base

basebase I

VZ

Dalam per-unit, nilai elemen rangkaian menjadi:

pu 1100

100

basepu V

VV pu 15,0

20

3

basepu Z

RR

pu 2,020

4puCX

pu 4,020

8puLX

pu 1,5325,02,015,04,02,015,0 o jjjZ pu

102

Page 103: Saluran Transmisi

pu 1,5341,5325,0

01 oo

o

pu

pupu Z

VI

Penggambaran rangkaian dalam per-unit menjadi

0,15 j0,2 j0,4 o01sV

103

Page 104: Saluran Transmisi

CONTOH:

Terapkan sistem per-unit untuk menyatakan elemen rangkaian ekivalen pada contoh sebelumnya, dengan menggunakan besaran basis:

KV 230dan MVA 1003 LLbasisbasis VS

Dari basis daya dan basis tegangan, kita hitung basis impedansi:

529100

2302

3

2

basis

LLbasisbasis S

VZ

pu 09321,0529,0/1

01764

)10529/(1

1764,0

2

pu 08773,001660529

41,4676,8

3j

jjY

j,j

Z

t

t

Rangkaian ekivalen menjadi seperti di bawah ini.

Penyelesaian:

104

Page 105: Saluran Transmisi

tZ

pu 09321,0j

pu 08773,0pu 01660 j,

pu 09321,0j

Rangkaian ekivalen :

105

Page 106: Saluran Transmisi

Diagram Satu Garis

106

Page 107: Saluran Transmisi

Diagram satu garis digunakan untuk menggambarkan rangkaian sistem tenaga listrik yang sangat rumit. Walaupun demikian diagram satu garis harus tetap memberikan informasi yang diperlukan mengenai hubungan-

hubungan piranti dalam sistem.

YZ

Y loadload

Generator

Pentanahan netral melalui

impedansi

Y

CB

1

3

2 4 5 6

Hubungan Y ditanahkan

Hubungan

Transformator tiga belitan

Transformator dua belitan

Saluran transmisi

Nomor bus

Hubungan Y sering dihubungkan ke tanah. Pentanahan melalui impedansi berarti ada impedansi (biasanya induktif atau resistif) diselipkan antara

titik netral dan tanah. Titik netral juga mungkin dihubungkan secara langsung ke tanah.

107

Page 108: Saluran Transmisi

Saluran Transmisi

Sudaryatno Sudirham

108