RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATERI LAJU REAKSI
SUBMATERI TEORI TUMBUKAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri Sebelas Maret
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XI/Semester 2
Materi Pembelajaran : Laju Reaksi
Sub materi : Pengertian Laju Reaksi dan Teori Tumbukan
Alokasi Waktu : 1 x 20 menit
____________________________________________________________
I. Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan
orde reaksi serta terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
a. Menjelaskan teori laju reaksi
b. Menjelaskan teori tumbukan
2. Proses:
a. Mengkaji berbagai literatur tentang konsep laju reaksi dan teori tumbukan, agar
dapat:
i. Menjelaskan konsep laju reaksi
ii. Menjelaskan teori tumbukan
b. Menyimpulkan hasil pembelajaran.
B. Afektif
1. Karakter
Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter :
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 1
i. Jujur
ii. Komunikatif
iii. Bertanggung jawab secara individu dan sosial
iv. Peduli
2. Keterampilan Sosial
i. Bertanggung jawab terhadap tugas bersama yang diberikan.
ii. Bersikap menghargai pendapat orang lain
iii. Bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk:
Siswa dapat menunjukan konsep laju reaksi dan kelemahan-kelebihan teori
tumbukan
2. Proses
a. Siswa mengkaji berbagai literatur tentang laju reaksi dan teori tumbukan,
agar siswa dapat:
i. Menjelaskan laju reaksi
ii. Menjelaskan teori tumbukan.
iii. Menjelaskan kelemahan teori tumbukan
b. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran.
B. Afektif
1. Karakter
a. Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter dapat dipercaya.
Diantaranya siwa jujur, mampu mengikuti komitmen, mencoba melakukan
tugas yang diberikan, menjadi teman yang baik dan membantu orang lain.
b. Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter tanggung jawab
individu. Diantaranya siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dapat
dipercaya/diandalkan, tidak pernah membuat alasan atau menyalahkan orang
lain atas perbuatannya.
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 2
c. Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter tanggung jawab
sosial. Diantaranya siswa mengerjakan tugas kelompok untuk kepentingan
bersama, secara suka rela membantu teman.
d. Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter peduli.
Diantaranya siswa peka terhadap perasaan orang lain, mencoba untuk
membantu siswa yang membutuhkan
2. Keterampilan sosial:
a. Dalam kerja kelompok semua siswa bertanggung jawab terhadap tugas
kelompok yang diberikan.
b. Dalam diskusi kelompok atau kelas, siswa aktif mengajukan pertanyaan. dan
memberikan ide atau pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.
c. Dalam diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas kelompok.
V. Materi Ajar
Konsep Laju Reaksi
Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap
satuan waktu:
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 3
1.Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu
2.Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu
3.Perbandingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2
Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
terhadap perubahan waktu.
Pada reaksi : A (Reaktan) B (Produk)
Laju Reaksi didefinisikan sebagai :
Berkurangnya konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
Bertambahnya konsentrasi B(produk) tiap satuan waktu
Dirumuskan sebagai berikut :
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 4
Laju Reaksi =
Untuk persamaan reaksi: pA + qB mC + nD
Keterangan : v = Laju Reaksi
K = tetapan laju reaksi
[ ] = konsentrasi zat
X = orde/tingkat reaksi terhadap A
Y = orde/tingkat reaksi terhadap B
x + y = orde/tingkat reaksi keseluruhan
Teori Tumbukan pada Laju reaksi
Reaksi antara molekul-molekul pereaksi terjadi apabila terjadi tumbukan. Untuk
saling bertumbukan, molekul-molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum
tertentu. Energi minimum yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat
berlangsung disebut Energi Aktivasi (Ea).
Teori tumbukan didasarkan atas teori kinetik gas yang mengamati tentang
bagaimana suatu reaksi kimia dapat terjadi. Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan
yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Tumbukan efektif adalah tumbukan
yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi
Contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak
menghasilkan reaksi antara molekul hidrogen (H2) dan molekul iodin (I2)
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 5
maka V = k [A]x[B]y
H2(g) + I2(g) ⎯⎯→ 2 HI(g)
Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu energi minimum
yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Energi pengaktifan atau energi
aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Sebagai contoh
adalah reaksi antara hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) menghasilkan air, dapat dilihat pada gambar
Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks
teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai
menjadi zat hasil reaksi. Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau
dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada gambar.
• Pada reaksi tidak sempurna, tumbukan yang tak efektif menghasilkan energi yang tidak
mampu melewati puncak grafik energi (Energi Aktifasi) sehingga reaksi tidak berlangsung
dan tidak terjadi perubahan
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 6
• Pada reaksi sempurna, tumbukan yang efektif menghasilkan energi yang mampu melewati
puncak grafik energi (Energi Aktifasi) sehingga reaksi dapat berlangsung dan menghasilkan
perubahan
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran: Student Teams Achievement Division (STAD)
VII. Proses Belajar Mengajar
Kegiatan Belajar Alokasi Waktu
(menit)
Karakter Siswa
A. Pendahuluan :
1. Salam pembuka dan memeriksa kehadiran siswa
2.Perkenalan tentang laju reaksi dan teori
tumbukan serta memotivasi siswa.
3. Memberikan apersepsi mengenai suasana
kebakaran di rumah yang sepi dengan dirumah
yang ramai penghuninya. Saat kebakaran terjadi
maka orang-orang didalamnya akan berhamburan
keluar sehingga potensi tumbukan akan lebih besar.
4. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
produk, proses, psikomotor, karakter dan
keterampilan sosial.
5 Disiplin, Komunikatif,
Rasa ingin tahu
B. Inti :
Eksplorasi
1. Siswa membentuk kelompok diskusi
dengan anggota 3-4 orang
2. Siswa mengkaji berbagai literatur tentang
laju reaksi dan teori tumbukan.
3. Siswa diberikan materi tentang laju reaksi
dan teori tumbukan.
4. Siswa melakukan diskusi kelas untuk
menjelaskan laju reaksi dan teori
tumbukan.
5. Siswa merumusan materi yang diperoleh
10
Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 7
Kegiatan Belajar Alokasi Waktu
(menit)
Karakter Siswa
saat berdiskusi.
6. Siswa menyampaikan dan menuliskan hasil
dari diskusinya.
7. Setiap kelompok mempersentasikan hasil
diskusi.
Elaborasi :
1. Satu sampai dua kelompok
menyimpulkan kinerjanya dan
kelompok lain menjadi pendengar yang
baik dan kemudian dapat menanggapi.
Konfirmasi
1. Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut.
2. Membimbing setiap kelompok
menemukan kesimpulan yang
menggambarkan tentang laju reaksi dan
teori tumbukan.
3. Mengadakan postest
Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan
Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan
Jujur,Toleransi,
Komunikatif, Menghargai
prestasi, Jujur
C. Penutup :
1. Menutup pelajaran dengan membimbing
siswa membuat kesimpulan dan
memberi PR pada LKS hal 19
2. Menginformasikan keberhasilan yang
telah dicapai siswa
3. Menginformasikan materi pembelajaran
yang akan dibahas pada minggu
berikutnya yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
2 Disiplin, Rasa ingin tahu,
Komunikatif
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 8
VIII. Sumber Pembelajaran
Purba, Michael. 2006. Kimia 1B SMA .Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Ratna Rosidah. 2012. LKS Kimia Teori Tumbukan. Surakarta : SMA Sebelas Maret
Ratna Rosidah. 2012. Powerpoint Laju Reaksi dan Teori Tumbukan
IX. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur Penilaian :
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif
Teknik Penilaian :
Tes Tertulis :
Objektif tes
Pemberian Tugas
Alat Penilaian :
Tes Akhir
Surakarta, Mei 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Soekarno, S.Pd. M.M Ratna Rosidah TW
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 9
LAMPIRAN I
LEMBAR POSTEST :
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Waktu pengerjaan soal : 5 menit
1. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi?
2. Sebutkan 2 faktor yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu tumbukan efektif?
3. Gambarkan grafik hubungan energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau dilepaskan
selama reaksi berlangsung! Kemudian jelaskan secara singkat!
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 10
LAMPIRAN II
PEMBAHASAN POSTEST
1. Laju Reaksi didefinisikan sebagai :
Berkurangnya konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
Bertambahnya konsentrasi B(produk) tiap satuan waktu
2. - Orientasi atau arah partikel yang bertumbukan harus cepat.
- Energi kinetik partikel harus lebih besar atau sama dengan energi pengaktifan.
3. Grafiknya sebagai berikut :
Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu energi minimum yang
dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Ketika reaksi sedang berlangsung akan
terbentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi
berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi. Hubungan antara energi
pengaktifan dengan energi yang diserap atau dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada
gambar di atas.
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 11
LAMPIRAN III
Lembar Penilaian 01 : Postest
1.Skor maksimal 40 poin, dengan kriteria
Menyebutkan satu syarat.( 20 poin)
4.Skor maksimal 20 poin
5.Skor maksimal 40 poin, dengan kriteria
Menggambar hubungan. (20 poin)
Menjelaskan.( 20 poin)
Ratna Rosidah.K3309068.Teori Tumbukan Page 12
Top Related