7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
1/54
CV.FIGEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala yang telah memberikan
Rahmat-Nya, sehingga Dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Pembangunan Rumah
Dinas Camat Kecamatan Idi Tunong Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 ini dapat
diselesaikan.
Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini memuat spesifikasi teknis, serta spesifikasi
material yang digunakan dalam proses pelaksanaan pembangunan Rumah Dinas Camat
Kecamatan Idi Tunong Kabupaten Aceh Timur.
Atas ketidak-sempurnaan dokumen ini kami mohon maaf dan kami harapkan masukan dan
perbaikannya dari pihak-pihak terkait. Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami
ucapkan terimakasih.
Banda Aceh, 2016
Konsultan Perencana
CV. FIGEN
Deny Surya, ST
Direktur
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 1
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
2/54
CV.FIGEN
BAB I
PEKERJAAN UMUM
A. PERSYARATAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi, perataan tanah eksisting,
pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal sesuai yang tertera
dalam gambar teknis dan bill of quantity.
b. Pengadaan, pengamanan dan pengawasan segala macam alat dan bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan.
c. Pemasangan, pengetesan dan pemeliharaan semua bahan dan peralatan
sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
d. Pengerahan tenaga kerja sesuai kebutuhan, keahlian dan
keterampilannya.
e. Bersedia kerja lembur apabila kondisi pekerjaan menuntut untuk itu.
2. Ukuran dan Notasi
a. Semua ukuran dalam gambar arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal
adalah ukuran jadi/finishing, kecuali ada ketentuan lain yang akan
dijelaskan kemudian.
b. Apabila ada perbedaan atau penyimpangan ukuran dan notasi, maka
harus dikonfirmasikan kepada konsultan perencana, atau cukup hanya
dengan memperbandingkan dengan skala gambar.
3. Gambar-gambar
a.
Seluruh gambar pelaksanaan Gedung Rumah Dinas Camat Idi Tunongsecara lengkap (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta
spesifikasi teknis) dapat diperoleh melalui pelaksana pekerjaan atas
sepengetahuan pemberi kerja.
b. Pemborong wajib meneliti dan memahami seluruh proses dan teknis
pekerjaan ini sehingga dapat menyesuaikan program dan bekerja secara
integral dan simultan.
c. Apabila ada perbedaan antara gambar kerja dan syarat-syarat
teknis/spesifikasi, maka yang berlaku adalah syarat-syarat teknis dan
spesifikasi, kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa/Konsultan
Perencana/Pengawas Lapangan.d. Apabila ada keraguan-raguan gambar, maka Pemborong harus
menyampaikan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan paling lambat
1 (satu) minggu sebelum dilaksanakan.
e. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan oleh Pemborong untuk
mengadakan claim atas waktu pelaksanaan.
B. PEKERJAAN SARANA LOKASI PROYEK
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a.
Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 2
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
3/54
CV.FIGEN
b. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat sumur
pompa di lokasi proyek atau disuplai dari luar.
c. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
yang merusak.
d. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengguna
Jasa.
e. Penggunaan diesel pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan
sementara atas persetujuan Pengguna Jasa.
f. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
2. Drainase Lokasi Proyek
Penyedia Jasa wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk
pembuangan air yang ada. pembuatan saluran sementara harus sesuai
petunjuk/persetujuan Pengguna Jasa.
C. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan
b. Pekerjaan perlindungan instalasi eksisting
c. Pekerjaan penentuan peil P 0.00
d. Pengukuran lokasi kerja
e. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja
2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan area proyek dari semua kotoran dansampah baik sampah organik maupun anorganik yang nantinya akan
mengganggu dan atau menurunkan kualitas pekerjaan di atasnya.
b. Pekerjaan perlindungan terhadap instalasi eksisting
1) Pekerjaan ini meliputi perlindungan instalasi eksisting yang berada di
dalam Lokasi Proyek dan dinyatakan oleh Pengguna Jasa/Perencana
masih berfungsi. Dalam hal ini Penyedia Jasa harus menjaga dan
memeliharanya dari gangguan/cacat.
2) Apabila jalur instalasi eksisting yang masih berfungsi harus
dipindahkan, maka Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan ini
sesuai dengan putusan tertulis dari Pengguna Jasa/Perencana.3. Pengukuran Lokasi Kerja
a. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak bangunan yang ada, letak batas-
batas tanah dengan menggunakan alat optik dan sudah ditera
kebenarannya oleh pihak yang terkait.
b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan di
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan untuk dimintakan keputusannya.
c.
Instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang
jelas dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 3
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
4/54
CV.FIGEN
pekerjaan proyek ini, untuk itu harus dicantumkan dalam gambar
pengukuran.
d. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan
yang sudah dilaksanakannya.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 4
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
5/54
CV.FIGEN
BAB II
PEKERJAAN STRUKTUR
A. KETERANGAN UMUM
1. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan struktur (spesifikasi struktur) untuk
proyek Gedung Rumah Dinas Camat Idi Tunong ini, dibuat dengan maksud agar
Konstruksi Struktur yang akan dikerjakan memenuhi kualitas/persyaratan-
persyaratan yang tertuang dalam spesifikasi struktur ini, sebagaimana yang
direncanakan/dikehendaki oleh Perencana Struktur.
2. Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan struktur
sesuai dengan spesifikasi struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir.
3. Di lain pihak, Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berkewajiban untuk
mengawasi pekerjaan-pekerjaan Kontraktor agar sesuai dengan spesifikasi
struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir.
4. Apabila terdapat hal-hal yang tidak atau kurang jelas baik mengenai spesifikasi
struktur ini maupun gambar-gambar struktur terlampir, maka Kontraktor
maupun Pengawas Lapangan berkewajiban untuk menanyakan penjelasannya
kepada Perencana Struktur.
5. Perubahan-perubahan terhadap spesifikasi struktur maupun gambar-gambar
struktur tanpa persetujuan Perencana Struktur sama sekali tidak diperkenankan.
B. PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/ peralatan-
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananyapekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian tanah untuk pekerjaan sub
struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan petunjuk Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, termasuk di
dalamnya adalah pekerjaan galian untuk sumur gali, septictank, pondasi
bata rollag dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Galian tanah untuk sumur gali, septictank, pondasi bata rollag dan galian-
galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam
gambar.b. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal,
akar dan pohon-pohon yang terdapat di bagian galian yang akan
dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang
tidak terpakai harus disumbat.
c. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon,
dan lain-lain yang masih digunakan, maka Kontraktor harus secepatnya
memberitahukan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan atau kepada
pengusaha/instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-
petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 5
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
6/54
CV.FIGEN
d. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan,
maka kontraktor harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut
dengan bahan yang sejenis untuk daerah ybs.
e. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri-kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-
alat penahan tanah dan bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan
galian dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi struktur.
Pemompaan, bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah ada.
f. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian, dilakukan selapis demi
selapis, dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada
"Pekerjaan Urugan Kembali dan Pemadatan"
C. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk
memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
2. Persyaratan Bahan Pasir
a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta
konsisten terhadap NI-3 (PUBI tahun 1982) pasal 14 ayat 3.
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandangperlu, Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dapat minta kepada
Kontraktor, supaya air yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya
Kontraktor.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5 cm
hingga mencapai tebal padat yang disyaratkan dalam gambar.b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar. Ukuran tebal dalam gambar adalah ukuran tebal padat.
d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat
persetujuan pihak Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
D. PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 6
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
7/54
CV.FIGEN
dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali untuk
pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
2. Persyaratan Bahan-bahan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan
mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut,
a. Jenis tanah adalah Silty Clay
b. Tanah harus bersih dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis
lainnya.
c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.
d. Puing-puing bekas bongkaran dinding bata, beton sama sekali tidak
diperbolehkan digunakan untuk urugan.
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berhak menolak material yang tidak
memenuhi persyaratan tersebut di atas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pengurugan harus diperiksa sebelum disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max
tiap-tiap lapisan 20 cm dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan
Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.
b. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan
ketinggian rencana.
c. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan
warna tertentu pula. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Kontraktor
harus membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi
tersebut, misalnya dengan bantuan pompa air.d. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper/ compactor
yang disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
e. Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi
syarat sebagai tanah urugan dan bila perlu dapat dilakukan penyelidikan
laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Segala biaya-biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab
kontraktor. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurugkembali sehingga mencapai perataan yang ditetapkan dengan bahan urugan
yang dipadatkan, kecuali untuk daerah galian tanah harus mengikuti B.1.
mengenai "Pekerjaan Galian Tanah".
f. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan
pengurugan adalah 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. Semua
drainase darurat harus disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
cara kerja yang dilakukan Kontraktor harus disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
g. Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan dan
dijaga jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 7
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
8/54
CV.FIGEN
hujan dan sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah
mendapat persetujuan tertulis Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
h. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan
cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan
yang dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan/ditetapkan oleh
Perencana/Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
i. Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan
ke tempat yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Ketinggian (peil)
disesuaikan dengan gambar.
j. Sarana-sarana Darurat : Kontraktor harus mengadakan drainase yang
sempurna setiap saat. Ia harus membangun saluran-saluran memasang
parit-parit, memompa dan atau mengeringkan drainase.
E. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON
1. Umum
a. Beton adalah campuran antara semen, pasir, split dan air secukupnya
dimana akan didapatkan pemakaian semen yang sedikit mungkin pada
penyelesaian pekerjaan. Beton yang dihasilkan haruslah bermutu baik,
padat, tahan lama serta mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan
dan mempunyai ciri-ciri khusus lain seperti yang disyaratkan.
b. Perbandingan antara pasir dan split tergantung dari pada gradasi
(tingkatan) bahan itu sendiri, tetapi hasil akhir yang harus dicapai adalah
bahwa pasir harus selalu dalam jumlah sesedikit mungkin sehingga apabila
dicampur atau diaduk dengan semen akan menghasilkan adukan yangcukup untuk mengisi kekosongan yang terdapat dan ada diantara batuan
kasar (split), serta masih ada sedikit kelebihan untuk penyelesaian akhir
daripada beton tersebut.
c. Untuk menjaga agar supaya didapatkan kekuatan beton yang optimal dan
ketahanan daripada beton tersebut, jumlah pemakaian air yang dipakai di
dalam adukan beton tersebut haruslah dalam jumlah yang sesedikit
mungkin dimana akan memberikan hasil yang memuaskan di dalam
pelaksanaan dan mudah untuk dikerjakan.
d. Semua bahan-bahan, pemeriksaan beton dan lain-lain yang termasuk di
dalam spesifikasi ini akan selalu didasarkan pada P.B.I. tahun 1971.2.Ketentuan Umum dari Bahan-bahan Beton
a. Semua bahan beton yang akan dipergunakan haruslah bahan-bahan yang
benar-benar mempunyai mutu terbaik diantara semua bahan beton yang
tersedia, serta harus selalu memenuhi persyaratan P.B.I. 1971.
b. Sebelum memulai pekerjaan beton, terlebih dahulu kontraktor harus
memberikan contoh dari bahan-bahan beton yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa/Pengawas
Lapangan.
c. Kontraktor dilarang dan tidak diperbolehkan memesan bahan-bahan beton
atau mendatangkan bahan-bahan beton dalam jumlah besar sebelum
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 8
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
9/54
CV.FIGEN
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan memberikan persetujuan terlebih
dahulu untuk setiap macam atau jenis bahan yang akan dipakai.
d. Kontraktor dilarang untuk mengadakan penyimpangan dari pengiriman
bahan yang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui tersebut,
kecuali telah ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
e. Setiap macam bahan beton yang tidak disetujui dan tidak diterima oleh
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, dengan segera kontraktor harus
mengeluarkan atau memindahkan bahan beton tersebut dari lokasi proyek
atas beban atau biaya kontraktor sendiri.
3. Semen
a. Yang dimaksud dari semen adalah portland cement seperti yang
disebutkan pada P.B.I. 1971.
b. Semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, serta harus dikirim
Pengawas Lapangan ke lokasi proyek dengan cara pembungkusan yang
baik, atau dalam kantong yang masih benar-benar tertutup rapat, atau
dapat pula dikirimkan dengan menggunakan container dari pabrik yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Apabila dikehendaki oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, Kontraktor
agar mengirimkan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan tembusan
dari konsinyasi semen yang menyatakan nama pabrik dari semen
tersebut, sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan bahwa
konsinyasi tersebut telah diadakan testing serta dianalisa dan sesuai
dengan segala sesuatu yang telah disebutkan dalam standarisasi.d. Semen harus disimpan di dalam tempat yang tertutup bebas dari
kemungkinan kebocoran air, dan dilindungi dari kelembaban sampai waktu
penggunaan. Segala sesuatu yang menyebabkan rusaknya semen seperti
menjadi padat atau menggumpal atau rusaknya kantong semen, maka
semen tersebut tidak bisa diterima dan tidak boleh dipergunakan lagi.
e. Semen akan dikenakan pula terhadap pemeriksaan tambahan yang sesuai
dengan standarisasi yang diperkirakan/dipandang perlu oleh Pengguna
Jasa/ Pengawas Lapangan, dan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
mempunyai hak untuk menolak atau tidak menggunakan semen yang
tidak memenuhi syarat dengan mengabaikan sertifikat yang diberikan olehpabrik pembuat.
f. Semua semen yang ditolak atau tidak boleh dipergunakan harus
dikeluarkan dari lokasi proyek dengan segera atas biaya Kontraktor tanpa
adanya alasan apapun.
g. Kontraktor harus mengirim hasil test serta mengadakan yang dikehendaki
oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam hal yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan.
h. Setiap waktu Kontraktor harus menjaga persediaan semen di lokasi kerja,
atau dengan kata lain persediaan semen harus selalu cukup sesuai dengan
kebutuhan dan mengizinkan untuk diadakan pemeriksaan pada saat
diperlukan.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 9
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
10/54
CV.FIGEN
i. Kontraktor harus melengkapi serta mendirikan tempat yang sesuai untuk
tempat penyimpanan semen, yang benar-benar harus kering, mempunyai
ventilasi yang baik, terlindung dari pengaruh cuaca serta cukup untuk
menyimpan dan menimbun semen dalam jumlah yang besar. Lantai dari
gudang penyimpanan semen paling sedikit harus 30 cm di atas tanah,
atau setidak-tidaknya di atas genangan air yang mungkin akan terjadi di
atas tanah tersebut. Pengangkutan semen ke lokasi proyek dengan lori
atau kendaraan lainnya harus benar-benar dilindungi dengan terpal atau
bahan penutup yang tahan air lainnya.
j. Semen harus dipergunakan secepat mungkin setelah pengiriman, dan
apabila terdapat semen yang sudah lembab atau menggumpal, yang
menurut Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan sudah tidak bisa dipakai lagi
dikarenakan pengaruh kelembaban udara atau hal lain, akan ditolak dan
harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas biaya Kontraktor.
4. Split/Batu Pecah
a. Split atau batu pecah yang dipakai harus sesuai dengan PBI 1971. Koral
tidak diperkenankan untuk dipakai.
b. Untuk struktur atas atau pembetonan yang mempunyai volume besar,
split yang dipakai harus ukuran 5 mm sampai dengan 30 mm.
Penggunaan batuan lain yang sifatnya campuran tidak diperkenankan.
5. Air
Kontraktor harus merencanakan untuk pengiriman/pengadaan air kerja dalam
jumlah yang cukup untuk segala macam keperluan dari pada pekerjaan, dan air
ini harus sesuai dengan PBI 1971.
6.
Bahan-bahan TambahanBahan-bahan tambahan apapun yang akan dicampurkan pada adukan beton
tidak diperkenankan, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk setiap macam bahan tambahan dan
dalam hal yang tertentu pula.
7. Mutu Beton
Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai berikut :
a. Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik beton adalah K-225 berlaku
untuk kolom praktis, ring balok, plat dan balok pada struktur utama
bangunan.
b.
Untuk lantai rabat beton yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambarmaka perbandingan campurannya adalah 1 : 3 : 5 atau dengan mutu K-
125.
8. Penetapan/Keputusan daripada Perbandingan Campuran Beton
a. Perbandingan daripada campuran beton yang diberikan di atas adalah
berdasarkan perkiraan, dimana setelah 28 hari sesudah pengecoran, beton
mempunyai kekuatan yang diinginkan, kualitas yang baik serta kontrol
yang baik.
b. Beton akan dijelaskan dalam daftar volume serta daftar rencana anggaran
biaya sesuai dengan mutu beton masing-masing struktur, bilamana mutu
betonnya berbeda-beda.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 10
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
11/54
CV.FIGEN
c. Apabila kekuatan beton yang dibutuhkan ternyata tidak dipenuhi atau
tidak memenuhi syarat, Pengawas Lapangan akan mengadakan atau
memberikan syarat tertentu tentang proporsi (perbandingan) campuran
beton atas biaya Kontraktor sendiri, yang mana Perencanaan dan
kekuatan beton tersebut akan dicapai.
9.
Penolakan Beton
a. Apabila kuat tekan yang dihasilkan dari beberapa kelompok kubus
ternyata tidak mencapai standard atau ketentuan yang disyaratkan di atas
maka Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berhak untuk memerintahkan
untuk menolak atau membongkar semua pekerjaan beton dimana kubus-
kubus tersebut diambil.
b. Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berwenang pula untuk menolak atau
memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton, apabila ternyata
seperti sarang lebah, berlobang-lobang halus, ataupun kurang baik
permukaan yang dihasilkan, dan setiap sebab dari penolakan tersebut,
Kontraktor atas biaya sendiri membongkar serta membuang beton yang
ditolak dan menggantikannya dengan apa yang baru seperti yang
disyaratkan oleh Perencana Struktur serta memenuhi keinginan Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
10. Penakaran Dari Pada Bahan-bahan Beton
a. Semua bahan-bahan daripada beton haruslah diukur dengan timbangan,
kecuali air yang diukur dengan volume. Setiap takaran daripada batuan
halus atau kasar akan diukur tersendiri dengan mesin penimbang yang
telah disetujui, mempunyai ketepatan yang baik dengan koefisien kurang
dari 1 % (satu persen). Volume daripada penakaran diperbolehkan setelahada persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
b. Alat-alat yang dipergunakan untuk menimbang semua bahan-bahan dan
mengukur tambahan air, serta metoda daripada penetapan atau
keputusan kelembaban yang dikandung harus disetujui terlebih dahulu
oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan sebelum adukan beton tersebut
dicor pada satu tempat.
c. Ketetapan daripada penimbang yang dipergunakan harus diperiksa atau
diteliti seminggu atau seperti yang disyaratkan/diperintahkan oleh
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk dikalibrasi. Pemeriksaan
tersebut harus diketahui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.d. Alat tersebut harus selalu disediakan oleh Kontraktor dan harus selalu
tersedia di lokasi kerja selama proyek berjalan.
e. Suatu zak semen yang diketahui beratnya dapat dijadikan dasar
pengukuran di dalam keseimbangan campuran. Ukuran harus
diseimbangkan dengan dasar satu atau lebih zak semen yang baik.
f. Jumlah air yang harus ditambahkan di dalam campuran harus disesuaikan
dengan air yang terkandung dalam masing-masing jenis batuan.
11. Pengecoran Beton
a. Pengecoran dari beton belum diperbolehkan untuk dimulai, sebelum
adanya pemeriksaan dan persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 11
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
12/54
CV.FIGEN
Lapangan mengenai bekisting, penulangan, pegang keran dan sebagainya,
dimana beton tersebut akan dituangkan.
b. Adukan/campuran beton yang ada di dalam mesin pengaduk harus
dikeluarkan terus-menerus, dan diangkut ke tempat pengecoran tanpa
memisah-misahkan unsur-unsurnya.
c.
Beton tersebut harus diangkut dengan alat pengangkut yang bersih dan
tidak bocor, atau dengan gerobak dorong. Metoda atau cara
pengangkutan lain dari beton tersebut hanya bisa dilakukan, apabila sudah
ada persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Tempat untuk
mengangkut dan menampung beton harus dibersihkan dan dicuci pada
akhir pekerjaan atau sehabis waktu kerja, dan bilamana pengecoran
tertunda/terputus untuk lebih 30 menit lamanya.
d. Untuk campuran beton yang diaduk di lapangan, semua campuran/
adukan beton harus sudah dicor ditempatnya dalam waktu maximum 30
menit setelah adukan selesai.
e. Beton tidak boleh dituangkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, tetapi
dalam posisi tertentu yang dibutuhkan di dalam pekerjaannya, beton harus
diratakan dari timbunan tertinggi, dan itu harus dikerjakan untuk
mencegah terpisahnya unsur-unsur beton serta untuk meyakinkan tidak
adanya arus dari pada beton yang terputus. Keseluruhan sistem pekerjaan
tersebut harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
terlebih dahulu.
f. Pengecoran beton pada suatu bagian atau unit pekerjaan harus dikerjakan
secara terus-menerus atau setelah tercapainya bagian struktural yang
diperkenankan.g. Beton, bekisting atau penulangan yang ada tidak boleh diganggu dengan
cara apapun, kurang lebih selama 48 jam setelah pengecoran dilakukan,
tanpa izin dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
h. Pengecoran beton harus dilakukan siang hari, dan pengecoran daripada
sebagian pekerjaan tidak boleh dimulai apabila tidak dapat diselesaikan
pada waktu siang hari terkecuali izin untuk bekerja malam (lembur) telah
diizinkan oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Dan izin seperti itu
tidak akan diberikan kalau Kontraktor tidak atau belum menyediakan
sistem penerangan yang mencukupi yang telah disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.i. Catatan lengkap yang terperinci mengenai tanggal, jam dan keadaan
daripada pengecoran setiap bagian pekerjaan harus dibuat dan
ditandatangani oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dan disimpan,
dan ini harus selalu tersedia sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari
Pengguna Jasa.
F. TULANGAN BETON / BESI BETON
1. Umum
a. Semua besi beton harus bebas dan bersih dari karat harus sesuai dengan
ukuran pabrik, harus bersih pula dari oli, gemuk, cat dan lain sebagainya,
atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat besi beton
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 12
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
13/54
CV.FIGEN
terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan akan memerintahkan untuk menyikat dengan
sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum
dipergunakan.
b. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum
besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Semua besi beton yang dipergunakan harus mempunyai mutu sebagai
berikut Kode : BJTP 24, plain bars (tulangan polos)
2. Penyimpanan Besi Beton
Besi beton yang ada di lapangan harus disimpan atau ditaruh di bawah penutup
yang kedap air (waterproof), dan harus terangkat dari permukaan tanah atau
genangan air tanah yang ada serta harus dilindungi dari segala terjadinya karat.
3. Penekukan Besi Beton
a. Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk sesuai
seperti bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar, serta diletakkan dan
diikat dengan tepat pada posisi yang ditunjukkan pada gambar, sehingga
selimut beton yang telah ditetapkan pada spesifikasi atau yang telah
ditunjukkan dalam gambar akan selalu tetap terpelihara dan terpenuhi.
b. Besi beton tersebut dapat ditekuk dan dibentuk dengan mesin penekuk
yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan besi beton
tidak boleh ditekuk atau diluruskan kembali untuk kedua kalinya, dimana
hal tersebut akan mengakibatkan rusaknya besi beton tersebut. Adapun
besi beton yang terbelit atau ditekuk dan tidak sesuai dengan gambar tidak
diperkenankan untuk dipakai.c. Harus benar-benar diperhatikan didalam pembentukan besi beton dengan
beberapa tekukan, bahwa jumlah panjang yang dibutuhkan setelah
dilakukan penekukan harus benar-benar tepat sesuai seperti yang tertera
pada gambar, dan setelah besi beton tersebut terpasang pada posisinya
tidak akan ada atau terjadinya tekukan, bengkokkan ataupun terlilitnya
besi beton yang dimaksud.
d. Dimana dibutuhkan adanya tekukan yang berbentuk lengkungan atau
belokan, maka hal tersebut dapat dibentuk dengan cara memakai pen-pen
keliling, dan pen-pen tersebut harus mempunyai diameter 4 (empat) kali
diameter besi beton yang dibentuk atau ditekuk tersebut.4. Pemasangan Besi Beton
a. Besi beton yang telah dibentuk tersebut harus dipasang tepat pada
posisinya seperti tertera sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar,
sama sekali lepas atau tidak menempel pada bekisting dengan cara
mengganjal dengan pengganjal beton yang dibuat sesuai dengan tebal
selimut beton yang diinginkan, atau dengan mempergunakan penggantung
besi apabila dibutuhkan dengan cara mengikatkan satu dengan yang
lainnya pada persilangan diameter tidak kurang dari 1,6 mm, serta dengan
menekukan akhiran dari kawat pengikat baja tersebut kearah dalam badan
beton. Besi begel atau sengkang untuk balok atau kolom harus diletakkan
tepat pada posisinya dengan cara dilas atau dengan cara mengikat dengan
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 13
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
14/54
CV.FIGEN
kawat baja pada tulangan utama, pengelasan tersebut harus disaksikan
oleh wakil dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Besi beton pengganjal
yang dipakai tidak diperkenankan diganjal dengan pengganjal besi, yang
akan keluar dari permukaan beton nantinya, tidak diperkenankan diganjal
dengan kayu, ataupun batu pecahan dari batu gunung atau koral.
b.
Blok beton pengganjal yang dipakai untuk mendapatkan selimut beton
yang dikehendaki terhadap besi beton, harus paling tidak mempunyai
kekuatan yang sama dengan mutu beton yang akan dicor pada daerah
tersebut, serta dibuat sekecil mungkin sehingga praktis untuk
dipergunakan pada semua tempat. Blok beton pengganjal tersebut harus
diikatkan dengan kuat pada besi tulangan beton sehingga apabila
dilakukan pengecoran dengan penggetaran beton blok tersebut tidak
mudah untuk terlepas. Sebelum digunakan, maka blok beton pengganjal
tersebut harus direndam air untuk waktu yang cukup lama.
c. Sebelum dan selama dilakukannya pengecoran beton, maka pemasang
atau tukang besi beton yang berwenang harus hadir pada saat tersebut
untuk memeriksa dan membetulkan bagian-bagian besi beton yang masih
perlu diperbaiki.
d. Besi-besi tulangan beton yang sebagian ada dibagian luar atau keluar dari
permukaan beton, yang dimaksudkan sebagai besi stek atau sambungan
konstruksi tidak diperkenankan untuk ditekuk atau diubah posisinya pada
saat pengecoran beton sedang berlangsung, kecuali sudah ada izin dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
e. Sebelum diadakan atau dilakukan pengecoran, maka besi-besi tulangan
beton yang akan dicor harus dibersihkan terlebih dahulu dari semua atausebagian beton yang terdahulu atau sebelumnya.
f. Sebelum dilakukan pengecoran, maka Kontraktor wajib memberitahukan
kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk mengadakan
pemeriksaan pembesian. Kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan
pengecoran beton sebelum ada persetujuan dan izin tertulis dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan, bahwa besi tulangan yang terpasang sesuai
dengan gambar serta memenuhi persyaratan spesifikasi.
G. SELIMUT BETON
Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak minimum yang terdapat antarapermukaan dari setiap besi beton termasuk beugel terhadap permukaan beton yang
terkecil atau terdekat spesifikasi untuk setiap bagian dari masing-masing pekerjaan
beton. Pada situasi dan kondisi tertentu maka Pengguna Jasa/Pengawas berhak untuk
merubah ketebalan dari selimut beton yang ada.
H. BEKISTING
1. Umum
a. Semua bagian dari bekisting atau acuan atau cetakan pembentuk beton
harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai dengan
ketentuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Kontraktor harus
memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 14
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
15/54
CV.FIGEN
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam waktu yang cukup longgar
sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.
b. Semua bagian dari bekisting, atau cetakan pembentuk beton harus
benar-benar kuat dan kukuh, serta harus dilengkapi pula dengan ikatan-
ikatan silang dan penguat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar supaya
tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu dilakukannya pekerjaan
pengecoran, pemadatan dan penggetaran beton. Bekisting yang dibuat
dari kayu atau plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin serta
dari kayu yang tahan cuaca.
c. Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran beton. Untuk menghindari melekatnya
beton pada bekisting, maka lapisan minyak yang tipis sekali atau bahan
lainnya yang telah disetujui Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan bisa
dipergunakan untuk disapukan pada permukaan bagian dalam dari
bekisting sebelum bekisting tersebut dipasang dan dilakukan pekerjaan
pengecoran.
d. Dalam hal ini harus dijaga pula, bahwa besi tulangan beton tidak boleh
sama sekali terkena lapisan minyak tadi, ataupun lapisan penutup lainnya
yang dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi.
e. Diperbolehkan pula untuk mempergunakan pengikat besi atau besi pengisi
sela pada bagian dalam dari beton, tetapi hal tersebut harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
Setiap bagian dari pengikat besi atau besi pengisi celah tersebut yang
nantinya akan tertanam pada beton, paling sedikit harus 50 mm dari
muka luar beton. Setiap lobang pada permukaan beton yang disebabkankarena hal tersebut harus diisi segera dengan baik dan bersih pada saat
pembongkaran bekisting, dengan spasi semen atau hasil adukan yang
sama dengan adukan yang ada.
2. Pembongkaran Bekisting
a. Pembongkaran bekisting atau cetak pembentuk beton bisa dilakukan
bahwa sebegitu jauh hal tersebut tidak akan mengakibatkan dan
menimbulkan kerusakan pada beton yang ada.
b. Paling sedikit dibutuhkan waktu 3 (tiga) hari setelah pengecoran dapat
dilakukan pembongkaran bekisting, tetapi hal ini tidak diharuskan.
Kontraktor dapat melakukan penundaan pembongkaran bekisting sampaimencapai kekuatan beton mencukupi. Dalam hal ini Kontraktor harus
bertanggung jawab penuh apabila sampai terjadi adanya kerusakan atau
cacat beton yang disebabkan oleh adanya pembongkaran bekisting
sewaktu beton masih belum cukup umur, ataupun pembongkaran
bekisting terlalu cepat sebelum waktunya.
c. Bekisting atau cetakan pembentuk beton yang dipakai pada lantai beton
tergantung harus dibiarkan pada tempatnya paling sedikit dalam waktu 14
hari setelah waktu pengecoran. Lantai beton yang tergantung harus
disanggah penuh paling sedikit dalam waktu 14 hari setelah pengecoran
lantai beton di atas lantai yang sedang disanggah tersebut.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 15
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
16/54
CV.FIGEN
d. Apabila terjadi ataupun terdapat adanya lobang seperti keropos ataupun
hal-hal lain pada beton setelah dibongkarnya bekisting, maka Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan harus segera diberitahukan lebih dahulu akan
hal tersebut. Tidak diperbolehkan untuk memperbaiki atau melakukan hal-
hal lainnya kecuali telah mendapat persetujuan dan izin dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
e. Setelah terselesaikannya semua pekerjaan struktur, maka semua
bekisting atau cetakan pembentuk beton serta penyangga-penyangga
lainnya harus dibongkar semuanya dengan mengingat semua persyaratan
yang telah ditentukan sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut harus
mendapatkan pengarahan, serta persetujuan dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
I. PEKERJAAN ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
Rangka atap menggunakan rangka baja ringan zincalume (pabrikasi).
Atap dan Rabung Atap yang digunakan secara umum menggunakan atap
Genteng Metal merk setara Multi Roof (pabrikasi), dengan ketebalan 0.30 mm.
2. Rangka Atap Bangunan
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site dan ereksi termasuk penggunaan
penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan (Truss)
seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :
a. Pekerjaan rangka atap
b. Pekerjaan reng (batten)
3.
Persyaratan Designa. Design rangka atap harus didukung analisis perhitungan yang akurat serta
memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas
desain struktur baja ringan (truss).
b. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material
baja ringan yang akan digunakan.
4. Persyaratan Bahan
Material struktur rangka atap :
a. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
a) Baja Mutu Tinggi G550 Fe E3206
b)
Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) : 320 Mpac) Modulus Elastisitas : 2,1 x 105MPa
d) Modulus Geser : 8 x 104MPa
b. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) :
Lapisan pelindung seng dan aluminium (Zincalume/AZ) dengan komposisi
sebagai berikut:
a) 55 % Aluminium (Al)
b) 43,5 % Seng (Zinc)
c) 1,5 % Silicon Alloy (Si)
d) Ketebalan Pelapisan 50 gr/m2dan 150 gr/m2 (AZ 50 AZ 150)
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 16
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
17/54
CV.FIGEN
c. Profil Material :
Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel aluzinc.
a) C75.100 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)
b) C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0.75 mm)
c)
C100.100 (tinggi profil 102 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)
Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( U terbalik).
a) TS. 41.055 (tinggi profil 41 mm dan ketebalan dasar baja 0.55 mm)
b) TS. 61.100 (tinggi profil 61 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)
Untuk ukuran panjang rangka atap baja ringan tersebut dapat disesuaikan
berdasarkan order.
5. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran
pada gambar kerja adalah ukuran jadi / finish.
b. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis di sini yang
diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus
diganti kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan
maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam
koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitektur, Struktur, Mekanikal, dan
Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus
dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.
c. Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan
Pengawas / Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secaratertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya
biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan
tambah kurang.
d. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja dipabrikasi di
workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi dan ketetapan
pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja.
6. Persyaratan Konstruksi
a.
SambunganAlat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan
instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi
sebagai berikut :
1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2
(Minimum Corrosion Rating)
2. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14 x 20, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1)Diameter kepala : 12 mm
2)Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 14
3)
Panjang : 20 mm
4)Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 17
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
18/54
CV.FIGEN
5)Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN
6)Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
7)Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
3. Ukuran baut untuk elemen struktur lainnya adalah 10-16 x 16, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1)
Diameter kepala : 10 mm
2) Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 16
3) Panjang : 16 mm
4) Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel
5) Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
6) Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
7) Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kNm
4. Pemasangan baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar
kerja.
5. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan
kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.
b. Pemotongan Material
1. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan
yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.
2. Alat potong harus dalam kondisi baik.
3. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.
4. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
c. Jenis material
1. Material utama rangka atap adalah dari bahan baja ringan (baja zincalume
steel) dengan merek setara SMART TRUSS atau Produk serta Merk lain yangsetara dengannya baik dari segi mutu maupun harga.
2. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material dan brosur minimal
untuk dua produk yang berbeda kepada Konsultan Supervisi agar dapat
disetujui.
3. Ukuran dan dimensi baja ringan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang
dikeluarkan oleh Pabrik.
4. Ukuran dan dimensi baja ringan harus disesuaikan dengan beberapa hal
berikut ini :
Bentuk konstruksi kuda-kuda;
Jarak antara kuda-kuda; Bentang kuda-kuda;
Jarak gording / reng;
Material atap; dan
Beban-beban yang akan diterima oleh kuda-kuda.
5. Material baja ringan harus mempunyai garansi resmi pabrik dalam hal
kekuatan dan keawetan material.
6. Material baja ringan juga harus dilengkapi dengan hitungan atau analisis
kekuatan struktur konstruksinya berdasarkan bentuk kuda-kuda yang
ditawarkan.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 18
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
19/54
CV.FIGEN
7. Pemasangan Rangka Atap
a. Pemasangan rangka atap/kuda-kuda harus dilakukan oleh tukang-tukang ahli
yang disarankan oleh Pabrik atau Distributor yang ditunjuk resmi oleh pabrik di
daerah lokasi pekerjaan.
b. Pemasangan rangka atap/kuda-kuda harus mengikuti cara-cara pemasangan
yang dianjurkan oleh pabrik.
8. Penutup Atap Bangunan
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan seperti yang tertera di dalam gambar rencana.
b. Hasil pekerjaan memasang atap ini harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas.
c. Bahan utama pekerjaan ini adalah bahan Genteng Metal merk setara Multi Roof,
dengan ketebalan 0.30 mm atau merek setara lain yang ada di pasaran dan
mutu Genteng Metal dari kualitas terbaik. Kontraktor diwajibkan memberikan
contoh-contoh untuk mendapat persetujuan Direksi/Pengawas. Penggunaan alat
Bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan petunjuk dari
pabrik atau agennya.
d. Sebelum penutup atap dipasang, terlebih dahulu dipastikan rangka kuda-kuda
dan gording rangka baja ringan pada atap sudah terpasang dengan baik.
e. Kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh untuk mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas. Penggunaan alat Bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan
agar sesuai dengan petunjuk dari pabrik atau agennya.
f. Cara pemasangan penutup atap Genteng Metal untuk pekerjaan atap ini
diserahkan kepada Kontraktor dengan mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas. Pemasangan ini harus mengikuti petunjuk pabrik dan yang
terdapat di dalam gambar rencana.9. Pemasangan Penutup Atap Bangunan
a. Pemasangan mengikuti semua petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat
dan sesuai dengan gambar kerja.
b. Semua lubang-lubang untuk pemasangan paku/ sekrup atau pengikat lainnya
harus di bor tangan atau mesin agar tidak mengakibatkan rusak.
c. Pemasangan penutup atap dipakukan/disekrup langsung pada gording baja
ringan dengan menggunakan paku/sekrup khusus untuk atap genteng metal.
d. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
e.
Bubungan ditutup dengan bubungan genteng metal. Tindisan antara satulembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan
persyaratan pabrik minimal 10 cm.
f. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran.
g. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor
tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.
h. Perhatikan untuk jarak tumpangan akhir (overlapping) dan sudut kemiringan
atap sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan gambar kerja.
i.
Pemborong harus mempertimbangkan pemasangan jaringan penangkal petirtentang sistem / cara pemasangan batang-batang penangkal petir agar tidak
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 19
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
20/54
CV.FIGEN
menyebabkan kebocoran terhadap penutup atap sehubungan dengan garansi
yang harus diberikan.
j. Garansi harus diberikan oleh Pemborong dengan jaminan tertulis yang
menyatakan bahwa kualitas bahan dan cara pemasangan adalah yang terbaik
sehingga tidak akan mengalami kebocoran / kerusakan.
k.
Jaminan tertulis yang diberikan kontraktor harus berlaku 5 tahun setelah
penyerahan pekerjaan pertama, dan apabila mengalami kebocoran/kerusakan,
maka Pemborong harus memperbaiki/mengganti bahan pada bagian yang rusak
tersebut, dan biaya perbaikan/ penggantian pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pemborong.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 20
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
21/54
CV.FIGEN
BAB III
PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. PEKERJAAN PASANGAN
A.1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata
1.
Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan
pasangan bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan
melaksanakan pekerjaan pemasangan batu bata untuk pembuatan
dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah dan potongan. Penyedia Jasa wajib meneliti/melengkapi
sendiri lingkup pekerjaan ini.
2. Spesifikasi Bahan
a. Batu Bata
Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,
tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 200 x 100 x 50 mm atau
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam
Gambar Kerja. Karena itu Penyedia Jasa harus memberikan contoh pada
Pengawas Lapangan sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila
bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak
memenuhi syarat, Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan
tersebut dan Penyedia Jasa wajib mengangkutnya ke luar lokasipembangunan.
b. Semen / Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen / PC untuk konstruksi
beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan menunggu
pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering
dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Bilamana pada
setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka
semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak
boleh dipergunakan. Supplier / pedagang yang mengirimkan semen untuk
pekerjaan ini hendaknya dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya.Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan
ditolak. Secepatnya semen yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi
pembangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
c. Pasir Pasang
Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk
konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang bebas
dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal
sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak
memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas Lapangan berhak
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat
persetujuan. Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 21
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
22/54
CV.FIGEN
d. Pasangan Kedap Air
Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air
dengan perbandingan 1 (satu) semen PC dan 2 (dua) pasir dimulai dari
sloof sampai 30 cm di atas lantai. Untuk pondasi rollag teras, dinding
dapur, kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai setinggi
keramik ( 120 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai gambar Denah
dan Potongan. Pasangan biasa dengan adukan 1 (satu) semen PC dan 4
(empat) pasir, berada di atas pasangan kedap air tersebut. Tebal tembok
jadi adalah 13 cm, satu dan lain hal sesuai dengan gambar Denah dan
Potongan.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih
dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan
permukaan yang akan dipasang harus juga basah.
b. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu
yang besarnya memenuhi syarat. Dalam mencampur semen dan pasir
harus di dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran plastis. Adukan yang sudah mengering /kering tidak boleh
dicampur dengan adukan yang baru.
c. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari.
Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm
dan siarnya harus benar-benar pada adukannya.
d.
Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar mataharilangsung dengan menutupnya memakai karung basah.
e. Tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan
menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan
untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
f. Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari
lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh
lebih dari 30 cm di atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan
bata setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikat yang
sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separuh
panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut). Lapisan yang satudengan lapisan yang di atasnya harus berbeda setengah panjang bata.
Pada pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun
sesuai dengan petunjuk/peraturan seharusnya.
g. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata tegak lurus serta dimana
luas dinding tidak lebih dari 12 m2, baik tergambar maupun tidak,
dipasang kolom/balok beton praktis yang merupakan bingkai, kecuali satu
dan lain hal disesuaikan dengan gambar. Ukuran untuk balok/kolom
praktis tersebut setebal dinding bata dengan pembesian 4 10 sengkang
8 - 15. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 22
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
23/54
CV.FIGEN
h. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus diketok sedalam
0.5 cm sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan
dipasang.
i. Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat
atau tidak sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang
kondisinya baik atas biaya kontraktor.
j. Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-
lain, pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kusen selesai
dan dipasang ditempat yang tepat.
k. Lubang untuk alat-alat listrik :
a). Dimana akan dipasang pipa-pipa dan atau alat-alat yang ditanam
dalam dinding, maka harus dibuat pahatan secukupnya pada
pasangan bata sebelum diplester.
b). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan
adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruhnya di bidang tembok.
A.2. Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan
dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan
plesteran itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat, satudan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi
penyelesaian dinding.
2. Spesifikasi Bahan
a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan lain hal
sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen untuk
pekerjaan ini akan ditentukan kemudian.
b. Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu dan
lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3 pasal 14 dan
setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/PengawasLapangan.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas satu dan lain hal
dengan pasal 10 dari NI-3.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
b. Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air yaitu
1 PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu
bata yang tertanam dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau
lantai.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 23
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
24/54
CV.FIGEN
c. Plesteran biasa campuran 1 PC : 4 Pasir. Adukan plesteran ini untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian dalam
dan luar bangunan terkecuali dinyatakan kedap air seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 2 Pasir. Adukan plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian
dalam dan luar / tepi bangunan, semua bagian dan keseluruhan
permukaan dinding pasangan batu bata seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
e. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.
f. Terkecuali untuk beraben, permukaan semua aduk plesteran harus
diratakan. Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran halus,
harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga serta
berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang
membuat cacat.
g. Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan
beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
kemudian diketrek / scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat
bekisting atau formtie harus tertutup adukan plesteran.
h. Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu
bata dan beton yang akan di-finishing dengan cat.
i. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin
keramik dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alurgaris horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila
bahan finishing tersebut cat.
j. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau
sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran
minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan melebihi 30 mm, maka
diharuskan menggunakan kawat strimin yang diikatkan ke pemukaan
pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat
daya lekat plesteran.k. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.
l. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang
dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut
adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Penyedia Jasa
harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari
sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, Penyedia Jasa harus membongkar
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 24
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
25/54
CV.FIGEN
dan memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan diterima Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
m. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
B.
PEKERJAAN PLAFOND TRIPLEKS
1. Lingkup Pekerjaan
a. Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.
b. Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond ternasuk pemasangan
list plafond sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Direksi Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka:
Sebagai rangka utama kayu plafond kls II. Ukuran rangka sesuai yang
disyaratkan dalam gambar detail.
b. Penutup plafond :
Digunakan plafon tripleks merk setara LUMBA-LUMBA yang bermutu baik,
tidak bergelombang dan cacat. Produk Lokal atau setara, dengan tebal 4
mm. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah
disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
c. Bahan finishing penutup plafond :
1) Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar
cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Direksi Pengawas.Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata dan
halus serta sambungan antar plafon harus didempul.
2) Wama dan corak akan ditentukan kemudian.
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, tripleks dan material yang
lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengansirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan rangka,
penggantung dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat pemasangan.
d. Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh
menyimpang dari persyaratan.
e. Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan
sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi
kemiringan yang diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 25
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
26/54
CV.FIGEN
f. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar,Kontraktor
wajib menanyakan hal ini kepada Direksi Pengawas.
g. Pertemuan plafon dan dinding diberi list. Untuk bentuk dan pola plafond
sesuai dengan gambar kerja yang ada.
h.
Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
i. Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-
petunjuk gambar.
j. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan
kerapihan dan kekuatannya.
k. Bekas lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak
terlihat dan semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin
kekuatannya.
C. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
1. Kusen, Daun Pintu, Daun Jendela dan Ventilasi Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
kusen, dan daun pintu/jendela.
Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah, yaitu:
1.1. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kaca.
1.2. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan cat kilat/minyak.
1.3.
Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan penggantunguntuk pintu dan jendela.
2) Ketentuan
1) Pengeringan
Kayu dikeringkan dengan proses dry-clean (oven) di pabrik
yang khusus mempunyai instalasi pengeringan dengan proses
dry-clean (oven).
Kusen dan daun pintu/jendela harus merupakan suatu produk
jadi dari bengkel kerja yang mempunyai tenaga ahli/kerja dan
peralatan yang lengkap untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
Bengkel kerja yang akan dipakai telah mendapatpenelitian/pengujian dan persetujuan dari Pengawas
Lapangan.
2) Finishing
Finishing permukaan kusen dan daun pintu/ jendela kayu
dengan Cat kilat minyak merk setara KUDA TERBANG, yang
ketentuan pelaksanaannya diuraikan tersendiri.
Hal-hal yang harus diserahkan sebelum mulai pelaksanaan:
Contoh bahan-bahan yang akan digunakan.
Contoh kerja pembuatan pintu/jendela.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 26
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
27/54
CV.FIGEN
Apabila ditentukan lain Finishing cat kayu menggunakan
produk setara merk KUDA TERBANG seperti diuraikan pada
pembahasan tentang pengecatan.
3) Perlindungan
Segala kerusakan yang terjadi menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya Pelaksana Pekerjaan untuk memperbaiki atau menggantinya.
4) Material Kayu
1) Kayu DAMAR LAUT atau kualitas terbaik kelas kuat I, kelas awet I
serta mutu A menurut NI-5 PKKI 1961, telah dikeringkan dengan
proses dry-clean (oven) dan telah diawetkan, diproduksi dengan
mesin serta dalam keadaan lurus dipakai untuk rangka kusen pintu
dan kusen jendela serta kusen ventilasi KM/WC dengan ukuran
5/13, pemakaiannya sesuai ketentuan di dalam gambar rencana,
untuk daun pintu, daun jendela dan jalusi pintu dan jendela juga
menggunakan kayu DAMAR LAUT atau kualitas kuat I.
2) Kaca yang digunakan adalah jenis float glass produk Asahimas atau
setara, dengan ketebalan 5 mm dan ketentuan ukuran serta jenis
berwarna atau jernih sesuai dengan gambar rencana.
5) Pelaksanaan
1) Kusen, daun pintu, daun jendela dan ventilasi KM/WC difabrikasi di
lapangan atau di bengkel, dilaksanakan menurut ukuran dan bentuk
yang tertera di dalam gambar rencana, dengan hasil pengerjaan
kayu harus membentuk permukaan yang halus, rata dan lurus serta
sambungan yang rapi, kokoh dan kuat.
2)
Sambungan kayu dilaksanakan sesuai dengan aturan umum yangberlaku pasangan kusen pada dinding/kolom harus menggunakan
angker besi sebagai penguatnya, dengan ketentuan jumlah dan
posisi pemasangan sesuai peraturan teknis yang umum berlaku
(Peraturan Bangunan Nasional).
3) Dalam hal pertemuan kusen pada kolom/dinding beton belum
tersedia angker besi, dapat digunakan angker sistem ramset dengan
jumlah dan posisi seperti pasangan angker pada umumnya.
4) Angker-angker arah ke samping, jarak maximumnya 50 cm (rata-
rata 3 atau 4 buah angker setiap sisi). Angker dibuat dari besi bulat
diameter 12 mm.5) Pasangan kusen terhadap dinding/tembok harus selalu ada
alur/celah pemasangan selebar 8 mm, dalamnya 10 mm serta
terpasang pada permukaan lantai tanpa sepatu.
6) Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci harus dilakukan
oleh tukang pintu yang berpengalaman dan ahli dalam bidang ini
serta dengan aturan dan peralatan yang sesuai dan direkomendir
oleh pabrik pembuat kunci.
7) Tiap-tiap pemasangan daun pintu pada tempat kedudukkannya
harus menggunakan 3 (tiga) buah engsel ukuran 4 dan 1 (satu )
set kunci.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 27
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
28/54
CV.FIGEN
8) Khusus untuk daun pintu ganda, pada sebuah daun pintunya
dilengkapi dengan 2 (dua) set espagnolet yang dipasang 1 di atas
dan 1 di bawah.
9) Pemasangan kaca, kunci, penggantung dan pengecatan,
persyaratan teknis pelaksanaannya diuraikan tersendiri/terpisah
pada bagian lain.
D. PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan kaca pada rangka pintu dan jendela, serta pengerjaan dan
pemasangan untuk berbagai macam pekerjaan kaca.
2. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini adalah ;
Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela.
3. Ketentuan:
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah
berpengalaman di dalam pelaksanaan pekerjaan kaca.
b. Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan
peralatan yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan
potong khusus kaca, kop untuk alat pengangkat lembaran kaca dll,
peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Ketentuan tipe material lihat pada gambar kerja.
4. Material
a. Kaca
Semua kaca yang dipergunakan di dalam pelaksanaan pekerjaan inisecara umum harus bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik lainnya.
Kaca yang digunakan minimal dengan ketebalan 5 mm.
b. Peralatan Pelengkap Pemasangan Kaca
Semua peralatan pelengkap untuk pemasangan kaca harus sesuai dengan
rangka tempat kedudukannya, tepat ukuran serta dari mutu terbaik serta
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
5. Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Keadaan Pekerjaan
Sebelum mulai pemasangan, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk
memeriksa keadaan lokasi pemasangan, baik dalam hal kesiapan maupunketelitian dan kecermatan pelaksanaan pekerjaan pendahulunya.
b. Penyimpangan
Dalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan
pendahulunya, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk segera melaporkan
keadaan tersebut guna penyelesaian permasalahannya.
c. Pemotongan, Pengangkatan dan Pemasangan Kaca
Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran, selanjutnya
dipasang pada lokasinya dengan jepitan yang sesuai, terpasang kuat serta
tepat dalam posisinya, baik dalam hal ketegakan ataupun kemiringan
sesuai dengan gambar rancana.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 28
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
29/54
CV.FIGEN
d. Pembersihan
Pada penyelesaian, pekerjaan harus dalam keadaan bersih dan terpasang
sesuai dengan mutu kerja yang disyaratkan.
E. PEKERJAAN ALAT, PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
1.
Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu, dan daun jendela, seperti yang
ditunjukkan/diisyaratkan dalam detail gambar.
2. Persyaratan Bahan.
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan ataupergantian hardware akibat pemilihan merk, Pelaksana Pekerjaan wajib
melaporkan hal tersebut pada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
3. Perlengkapan Pintu dan Jendela.
a. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu / Jendela
1)Semua daun pintu menggunakan peralatan kunci dari merk KODAI
atau merk lain yang setara, dengan segala perlengkapannya antara lain
: Lock case, Handle, Back Plate, Anak Kunci dan perlengkapan lain
yang diperlukan.
2)
Untuk daun jendela kaca dipakai grendel pengunci merk OSIRIS 3atau merk yang setara.
3)Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu. Dipasang setinggi 90 Cm dari lantai, atau sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan.
4)Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson, Dorma
atau CISA dengan jenis yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan atas
contoh contoh yang sampaikan.
5)Untuk jenis handle dari tipe solid tube, dengan anak kunci minimal 5
pin.
b.
Pekerjaan Engsel
1)Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu
Kuningan dan dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun
dengan menggunakan sekrup dengan warna yang sama dengan warna
engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat daun pintu, ukuran engsel yang digunakan adalah
4x3x20 mm with 2 Ball Bearing (untuk berat maksimum 35 Kg/daun)
untuk pintu panel kayu dan pintu alumanium.
2)Untuk jendela digunakan engsel kuningan ukuran 3.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28 Cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 Cm (as) dari permukaan bawah pintu.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 29
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
30/54
CV.FIGEN
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 Cm dari
permukaan pintu, engsel yang dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Penarik pintu (door full) dipasang 90 Cm (as) dari permukaan lantai.
d.
Pemasangan lock case, handle, back plate, serta door closer harus rapi,
lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan
Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Pelaksana Pekerjaan wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.
e. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
f. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
g. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harusjelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik.
h. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
F. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a.
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi:
1)Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata,
permukaan beton.
2)Pekerjaan pengecatan plafond dan list langit-langit.
3)Pekerjaan pengecatan kayu dan permukaan listplank.
4)Pekerjaan pengecatan pintu besi garasi.
5)Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
2. Persyaratan Umum
a. Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan
standar dan/atau spesifikasi pabrik.
b. Pabrik dan kontraktor harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima)
tahun terhitung waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap
kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
c. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengguna Jasa harus diulang dan
diganti. Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat
dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana
ditunjukkan oleh Pengguna Jasa.d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus diawasi Tenaga Ahli
/ Supervisi dari pabrik pembuat.
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 30
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
31/54
CV.FIGEN
e. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Site Konstruksi harus
masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia Jasa
wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut mengenai kemurnian
cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD,
test Laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini
dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian harus mendapat
rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Pengguna Jasa
untuk persetujuan pelaksanaan.
3. Persyaratan Teknis
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib melakukan
percobaan pengecatan (mock up). Biaya percobaan ini ditanggung
Penyedia Jasa. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan kepada
Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan
pekerjaan.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas
yang menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal
minimum dari tiap lapisan jadi/finish minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus
menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca
yang lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam
ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakanmanusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup
atau pergantian udara berlangsung lancar. Di dalam keadaan tertentu,
misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia Jasa harus memakai kipas
angin/fan untuk memperlancar pergantian/aliran udara.
e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara
tekan/vacuum cleaner, semprotan dan sebagainya harus tersedia dari
kualitas/ mutu terbaik.
f. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas.
Penyemprotan hanya boleh dilakukan apabila disetujui Pengguna Jasa.
g.
Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengankain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Pengguna Jasa terkecuali disyaratkan lain dalam pesifikasi ini.
h. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen
bahan/material metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.
4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Pengecatan Dinding Bata, dan Permukaan Beton.
1) Pekerjaan persiapan Sebelum Pengecatan
Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari
debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 31
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
32/54
CV.FIGEN
terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi
kering.
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak
mungkin menggunakan roller.
Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan
bata dan permukaan beton yang tampak/ekspos seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
2) Permukaan Interior dan Exterior
Lapisan Pertama
Alkalli siller acrylic merk setara Dullux.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas/rol.
Ketebalan lapisan 25 150 micron atau daya sebar 10
m2/liter.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan
pelapisan berikutnya.
Lapisan berikut sampai didapatkan permukaan rata
Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior dan exterior
dengan merk setara Dullux.
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25 40 micron atau daya sebar 11 17
m2/liter per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
Warna ditentukan kemudian.
b. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Permukaan Listplank.
1)
Lingkup Pekerjaana.Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengecatan permukaan kosen kayu, dan daun pintu,
permukaan kayu, dan listplank yang tampak sesuai yang
ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
2) Persyaratan Bahan
a. Untuk pengecatan permukaan kayu digunakan bahan finishing cat
kilat minyak buatan dalam negeri dari mutu terbaik produk KudaTerbang atau produk lain yang setara dan disetujui Direksi
Pengawas.
b. Untuk pengecatan permukaan listplank GRC digunakan bahan
finishing cat kilat minyak buatan dalam negeri dari mutu terbaik
produk Kuda Terbang atau produk lain yang setara dan disetujui
Direksi Pengawas.
c. Seluruh permukaan sebelum dilapisi cat awal dan cat akhir, harus
dilicinkan dengan mesin amplas listrik sampai halus dan licin.
d. Sebagai cat awal bidang permukaan digunakan cat jenis Pinotex
clear yang dilapiskan sehingga tebal dan merata pada seluruh
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 32
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
33/54
CV.FIGEN
permukaan. Pengecatan dengan kuas atau dengan cara lain yang
disetujui Direksi Pengawas.
e. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat syarat yang
ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
f.
Warna cat akhir akan ditentukan kemudian.
3) Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas, minimal 2 (dua) jenis
hasil produk yang berlainan, untuk mendapat persetujuan Direksi
Pengawas.
b. Contoh- contoh yang diserahkan harus disertai brosur dari pabrik
yang bersangkutan.
c. Kontraktor harus membuat contoh jadi dari pekerjaan pengecatan
dalam beberapa macam warna, untuk diserahkan kepada Direksi
Pengawas.
d. Penukaran/penggantian bahan harus dari mutu sesuai contoh yang
disetujui serta harus dengan persetujuan pihak Direksi Pengawas,
penukaran dan penggantian bahan menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya tanpa adanya tambahan biaya.
e. Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan
bahan/alat mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai
merupakan bidang permukaan pengecatan telah memenuhi
persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi Pengawas.
f.
Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbukgergaji, benar-benar bebas dari minyak, dan sebagainya serta
kering betul.
g. Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada
permukaan pengecatan.
h.Adukan dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan.
i. Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua ) lapis atau hingga dicapai
hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis
pengulangan dilaksanakan setelah 2 hari dari pengecatan awal.
j. Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh
pekerjaan lain serta jauh dari tumbuh-tumbuhan.c. Pekerjaan Pengecatan Metal/Besi
Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan
1) Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak,
lemak serta kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga
permukaan yang dimaksud menampilkan tampak metal yang
halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat
kawat mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum
cleaner atau sikat yang bersih.
2) Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 33
7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong
34/54
CV.FIGEN
o Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat
finish.
o Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ un-exposed,
menempel pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat
hanya sampai dengan cat anti karat atau cat dasar primer.
F. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan ubin granit dan keramik meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.
c. Pekerjaan Paving Block selasar depan dan selasar samping.
2. Persyaratan Bahan
Ubin granit dan keramik y