Rilis PUPR #1
21 Maret 2018
SP.BIRKOM/III/2018/135
Kementerian PUPR Terapkan Teknologi Aspal Plastik dan Aspal Karet Dalam Pemeliharaan Jalan
Nasional
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengembangkan
teknologi campuran aspal plastik dan aspal karet. Sebelumnya Kementerian PUPR telah melakukan
ujicoba penerapan campuran aspal plastik di beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, Denpasar, Makasar,
dan Tangerang. Pada tahun 2018, Kementerian PUPR mulai menggunakan teknologi aspal plastik dan
aspal karet dalam paket pekerjaan pemeliharaan jalan nasional di beberapa provinsi.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menargetkan penerapan teknologi aspal plastik dapat
dilakukan sepanjang 25 km yang terbagi menjadi beberapa ruas. Ruas-ruas tersebut diantaranya Sipinsur-
Bakara sepanjang di Provinsi Sumatera Utara sepanjang 3 km, pelebaran jalan Lawean-Sukapura di Jawa
Timur sepanjang 1,3 km. Tiga ruas lain di Sulawesi Selatan yakni pekerjaan rekonstruksi jalan akses
bandara Pongtiku-Toraja 3,5 km, rekonstruksi Janeponto-Bantaeng-Bulukumba-Bira dan Bulukumba-
Sinjai 2,2 km dan pembangunan akses Labuan Bajo di NTT sepanjang 9 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan penerapan teknologi aspal plastik merupakan
upaya pemerintah dalam pengurangan limbah kantong plastik.
“Upaya ini bertujuan mengurangi sampah kantong plastik dengan mengolahnya menjadi bahan
campuran aspal," ujar Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Untuk meningkatkan ketersedian bahan plastik cacah, Kementerian PUPR telah memesan
sebanyak 1.000 mesin pencacah sampah plastik yang merupakan hasil inovasi Fakultas Teknik Universitas
Gajah Mada yang akan diproduksi massal oleh salah satu BUMN yakni PT Barata Indonesia.
Alat-alat tersebut nantinya akan distribusikan ke Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di
seluruh Indonesia dan diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pemeliharaan jalan nasional.
Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan bahwa penerapan teknologi campuran
aspal plastik mengacu pada spesifikasi khusus interim Skh-1.6.10 Campuran Beraspal Panas Menggunakan
Plastik.
Teknologi aspal plastik memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki tingkat perkerasan yang lebih
baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda kendaraan saat aspal basah dilalui kendaraan, dan daya tahan
yang semakin tinggi bila dibandingkan dengan aspal biasa.
Penggunaan limbah plastik juga sudah dinyatakan aman dan bebas dari ancaman racun pada
plastik. Hal tersebut sudah dilakukan lewat berbagai uji klinis di Balitbang PUPR tentang limbah plastik
tersebut.
Selain limbah plastik, Kementerian PUPR pada tahun ini juga akan menerapkan campuran aspal
dengan komoditas karet sebagai upaya pemanfaatan karet alam dalam negeri. Penerapan teknologi aspal
karet akan diimplementasikan pada paket pekerjaan Preservasi Rehabilitasi Jalan Muara Beliti – Batas
Kabupaten Musi Rawas - Tebing Tinggi - Bts Kota Lahat dengan total panjang 8,33 km yang ada di Sumatera
Selatan. Sebelumnya ujicoba penggunaan aspal karet telah dilakukan pada pelapisan ulang jalan di Lido,
Sukabumi, Jawa Barat dengan kandungan karet alam sebesar 7 persen. Dalam satu ton campuran beraspal
panas dapat dimanfaatkan kurang lebih sebanyak 4,2 kilogram karet alam.
Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal
usia layanan dan ketahanan terhadap alur. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR
Top Related