BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jl. Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat 10210
Telp / Fax (021) 25549000
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2010
LAPORAN PEMANTAUAN
TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2005-2009
Nomor : 27d/LHP/XV/05/2011Tanggal : 24 Mei 2011
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................. i
RESUME PEMANTAUAN TINDAK LANJUT.......................................................... 1
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LKPP
TAHUN 2005 - 2009 ................................................................................................. 3
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP Tahun 2005 - 2009 Halaman 1 dari 36
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
RESUME PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
Sesuai Pasal 30 Undang-Undang (UU) No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan UU terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyampaikan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun
2010. Dalam rangka pemeriksaan atas LKPP tersebut, BPK memantau tindak lanjut
Pemerintah terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2005 – 2009. Sesuai
dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab
Pemerintah dan DPR.
Pemerintah dan BPK telah melakukan pembahasan tindak lanjut atas 35 temuan
LKPP tahun 2005 - 2009 yang belum selesai ditindaklanjuti oleh Pemerintah.
Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah terhadap temuan tersebut menunjukkan hal-hal
sebagai berikut.
No. LHP LKPP
Jumlah Temuan yang Belum Selesai
Hasil PemantauanTindak Lanjut
Sesuai Belum
Sesuai/Selesai Belum
Ditindaklanjuti
1 Tahun 2009 18 4 14 0
2 Tahun 2008 11* 2 9 0
3 Tahun 2007 4* 1 3 0
4 Tahun 2006 1 1 0 0
5 Tahun 2005 1 0 1 0
Total 35 8 27 0
*) Laporan Tindak Lanjut Tahun 2004-2008 melaporkan terdapat 21 temuan tahun 2008 dan 5 temuan tahun
2007 yang belum sesuai/selesai, tetapi 11 temuan di antaranya dilaporkan kembali dalam LHP Tahun 2009. Dengan demikian, pemantauan atas 11 temuan tersebut merupakan bagian dari pemantauan 18 temuan di
tahun 2009 dan 15 temuan lainnya dilaporkan sebagai pemantauan tindak lanjut tahun 2008 dan 2007.
Pemerintah telah menindaklanjuti rekomendasi yang diajukan BPK, antara lain
dengan: (1) menetapkan pedoman akuntansi pelaporan aset KKKS; (2) menetapkan
mekanisme penggunaan dokumen sumber, pencatatan, dan rekonsiliasi realisasi
penarikan dan pembayaran pinjaman dan/atau hibah luar negeri; (3) menetapkan PMK
Nomor 255/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Pengesahan Realisasi Pendapatan dan
Belanja yang bersumber dari Hibah Luar/Dalam Negeri yang diterima langsung oleh KL
dalam bentuk uang; (4) menetapkan kebijakan akuntansi selisih kurs; serta (5)
melakukan pembinaan atas pencatatan Kas di Bendahara Pengeluaran dan Persediaan.
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP Tahun 2005 - 2009 Halaman 2 dari 36
Adapun permasalahan yang masih dalam proses tindak lanjut antara lain adalah:
(1) penyempurnaan aplikasi dan mekanisme pencatatan penerimaan perpajakan dan
aplikasi pencatatan piutang pajak, (2) perbaikan administrasi perpajakan KKKS, (3)
penelusuran uang muka BUN, (4) perbaikan IP Aset Tetap KL dan pencatatannya, (5)
penyelesaian IP atas aset lain-lain khususnya Aset KKKS dan Eks BPPN, (6)
penyempurnaan sistem pencatatan yang mempengaruhi nilai SAL, (7) penertiban
pungutan yang dilakukan KL, (8) penertiban dalam penganggaran terutama terkait
kelompok anggaran, dan (9) penetapan status iuran dana pensiun dan penggunaannya.
Rincian rekomendasi dan tindak lanjut yang telah dilakukan Pemerintah dapat
dilihat dalam laporan ini.
Jakarta, 24 Mei 2011
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Ketua,
Drs. Hadi Poernomo, Ak.
Akuntan Register Negara No.D-786
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 3 dari 36
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LKPP TAHUN 2005 -2009
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
LHP Sistem Pengendalian Intern Tahun 2009
2009 1 Penerimaan Perpajakan
Menurut SAU Senilai
Rp1,26 Triliun
Belum Dapat
Direkonsiliasi dengan
Penerimaan Menurut
SAI
0,00 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
Pemerintah agar
menyempurnakan
aplikasi pencatatan
penerimaan perpajakan dan
mekanisme rekonsiliasi.
- Terkait dengan pengkajian
penyempurnaan pola penatausahaan
MPN, saat ini sedang dirancang
pelaksanaan setoran penerimaan
negara melalui billing system.
Selain itu, saat ini juga sedang
disusun Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) tentang Ujicoba
Pelaksanaan Setoran Penerimaan
Negara Melalui Billing System.
- Terkait dengan metode rekonsiliasi,
saat ini sedang dilakukan finalisasi
metode rekonsiliasi dengan
kombinasi dua elemen data.
- Terkait dengan pelaksanaan
rekonsiliasi, saat ini rekonsiliasi
sudah dilakukan secara periodik
oleh Ditjen Perbendaharaan.
Rekonsiliasi antara SAI (MPN)
dengan data KPPN telah dilakukan
by system.
- Terkait dengan pemantauan data
unmatch MPN/SAI dengan data
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 4 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
SAU di KPPN, saat ini pemantauan
data tersebut sudah dilakukan
dengan cukup baik, dan atas hal
tersebut juga dilakukan monitoring
oleh Ditjen Perbendaharaan.
- Telah dilakukan User Acceptance
Test (UAT) ulang sistem MPN pada
Bank/Pos Persepsi untuk melihat
kepatuhan Bank/Pos Persepsi dalam
melakukan layanan penerimaan
negara. UAT ini dilakukan untuk
meningkatkan kepatuhan Bank/Pos
Persepsi dalam menjalankan SOP
Penerimaan Negara sehingga
diharapkan data penerimaan negara
yang dilaporkan ke Kementerian
Keuangan lebih akurat.
- Dirjen Perbendaharaan telah
menyampaikan surat kepada
Bank/Pos Persepsi Nomor
4277/PB/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Reversal, yang berisi
bahwa, dalam rangka monitoring
atas pelaksanaan reversal, Bank/Pos
Persepsi menyampaikan setiap hari
kerja daftar setoran penerimaan
Negara yang telah mendapatkan
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 5 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
NTPN yang direversal dan rekening
koran harian.
- Hasil pengujian atas LKPP Tahun
2010 menunjukkan masih adanya
transaksi reversal yang memiliki
NPWP, data tanggal bayar, dan
jumlah setor berbeda signifikan
dengan data pengganti
2009 2 Pemerintah Belum
Memiliki Pengaturan
yang Jelas atas
Mekanisme Pajak
Ditanggung
Pemerintah
0,00 X X X X BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk membuat
pengaturan
secara rinci mengenai jenis
transaksi yang dapat
dilunasi dengan mekanisme
DTP,
mekanisme pengendalian
DTP dan mekanisme
pertanggungjawaban
pelunasan pajak
dengan mekanisme DTP.
- Pemerintah telah melakukan koreksi
terhadap Pajak DTP tahun 2009
sebesar Rp21,46 triliun. Koreksi
tersebut ditindaklanjuti dengan
pembatalan Surat Perintah
Membayar (SPM) melalui
Keputusan Dirjen Pajak Nomor:
KEP-368/PJ/2010, dan pembatalan
Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) melalui Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 29/KM.05/2010
atas belanja subsidi PPN BBM
Bersubsidi.
- Penyelesaian PPN DTP atas BBM
Bersubsidi diselesaikan dalam TA
2010 sesuai amanat Pasal 9e UU
No.2 Tahun 2010 tentang APBN-P
TA 2010 yang menyatakan bahwa
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 6 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
belanja subsidi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan realisasi pada
tahun anggaran berjalan untuk
mengantisipasi deviasi realisasi
asumsi ekonomi makro, dan
kewajiban Pemerintah atas subsidi
pajak DTP, termasuk kekurangan
subsidi pajak DTP pada tahun-tahun
sebelumnya berdasarkan
kemampuan keuangan negara. Hal
ini telah dibahas oleh Pemerintah
dan disetujui oleh DPR pada Rapat
Kerja Menteri Keuangan dengan
Badan Anggaran DPR RI tanggal 6
Desember 2010.
- Telah ditetapkan PMK Nomor
228/PMK.05/2010 tentang
Mekanisme Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban atas Pajak
DTP.
- PMK tentang Mekanisme
Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban atas Pajak
DTP tersebut belum sesuai dengan
UU PPN.
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 7 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
2009 3 Sistem Koordinasi,
Pencatatan, dan
Penagihan atas PPh
Migas
Tidak Dapat
Memastikan
Kelengkapan dan
Keakuratan
Penerimaan PPh Migas
yang Menjadi Hak
Pemerintah
0,00 X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah
meningkatkan
koordinasi antar instansi
yang terkait dan
menyempurnakan sistem
administrasi
pengelolaan pembayaran
pajak dari KKKS.
- Terhadap penyusunan PMK tentang
Tata Cara Pembayaran Bagian
Negara dan Pajak Penghasilan
Migas oleh Kontraktor Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,
saat ini sedang proses pembahasan
draft PMK dimaksud.
- Koordinasi antar unit terkait terus
ditingkatkan dengan penyampaian
laporan bulanan realisasi
penerimaan PPh Migas dari Ditjen
Anggaran kepada Ditjen Pajak dan
Ditjen Perbendaharaan. Laporan
bulanan ini digunakan oleh Ditjen
Pajak sebagai alat monitoring
penerimaan PPh Migas.
√
2009 4 Penerimaan Hibah
yang Dilaporkan
Dalam LKPP Belum
Dapat
Diyakini Kelengkapan
dan Keakuratannya
0,00 √ √ √ X BPK merekomendasikan
Pemerintah agar:
a. menggunakan NoD
sebagai dokumen sumber
yang valid dan mutakhir
dalam pencatatan
penerimaan hibah berupa
kas;
b. mengefektifkan
sosialisasi kepada KL
- Peraturan Bersama Direktur
Jenderal Perbendaharaan dan
Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang Nomor Per-10/PB/2010 dan
Nomor Per-01/PU/2010 tentang
Mekanisme Penggunaan Dokumen
Sumber, Pencatatan dan
Rekonsiliasi Realisasi Penarikan
dan Pembayaran Pinjaman dan/atau
Hibah Luar Negeri telah
√
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 8 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
terkait pelaporan hibah
sesuai system akuntansi
yang ditetapkan; dan
c. menertibkan administrasi
hibah yang diterima
langsung oleh KL.
dilaksanakan sejak Juni 2010.
- Terhadap pelaksanaan PMK Nomor
40/PMK.05/2009, sosialisasi dan
diseminasi kepada seluruh KL
telah dan terus dilakukan.
- Koordinasi antar unit di
Kementerian Keuangan dan seluruh
KL telah dan terus dilakukan.
Rekonsiliasi juga telah dilakukan
secara rutin setiap triwulanan.
- Terhadap revisi DIPA atas hibah
langsung terutama hibah dalam
negeri, saat ini sedang dalam proses
penetapan Perdirjen
Perbendaharaan mengenai Tata
Cara Pengesahan Realisasi
Pendapatan dan Belanja yang
Bersumber dari Hibah Dalam
Negeri Langsung.
- Terhadap penyusunan mekanisme
dan SOP internal KL, beberapa KL
telah menyusun SOP dimaksud.
√
2009 5 Pengelompokan Jenis
Belanja pada Saat
Penganggaran Tidak
Sesuai Kegiatan yang
0,00 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
agar:
a. DPR dan Pemerintah
menerapkan prosedur
- Sosialisasi dan diseminasi kepada
para penyusun dan pengguna
anggaran dalam rangka penerapan
Bagan Akun Standar telah dan akan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 9 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Dilakukan Minimal
Sebesar Rp27,67
Triliun
penganggaran dalam UU
No.17 Tahun 2003
dengan benar dan tidak
mengusulkan
kegiatan/program yang
seharusnya dilakukan
oleh KL;
b. Pemerintah menetapkan
kriteria evaluasi
kegiatan-kegiatan yang
layak dibiayai dari BA
BSBL dan
memperhatikan
ketentuan mengenai
peruntukan belanja lain-
lain dalam mengusulkan
anggaran;
c. Pemerintah
mengoptimalkan
verifikasi terkait
penyusunan anggaran
KL; dan
d. Menteri Keuangan
menginstruksikan
pimpinan KL untuk
menginventarisasi dan
mencatat seluruh aset
terus dilakukan.
- Penelaahan dan verifikasi RKA-KL
telah dilakukan secara optimal,
pembinaan kepada KL juga telah
dan akan terus dilakukan.
Inventarisasi aset tetap yang
dihasilkan dari belanja non modal
telah dilakukan.
- Terhadap realokasi belanja lain-
lain, Pasal 16 ayat (1) huruf a UU
APBN-P TA 2010 telah mengatur
bahwa dalam tahun 2010 dapat
dilakukan pergeseran anggaran dari
Bagian Anggaran (BA) Belanja
Lain-lain (BA 999.06/999.08) ke
BA KL. Saat ini telah ditetapkan
PMK Nomor 187/PMK.02/2010
tentang Tata Cara Realokasi
Anggaran dari BA Belanja Lain-
lain ke BA KL.
- Peningkatan pengawasan,
pemantauan, dan koordinasi antar
unit terkait dalam pembahasan dan
penyusunan anggaran telah dan
akan terus dilakukan.
- Terhadap satker yang tidak
melaksanakan ketentuan dalam
√
√
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 10 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
tetap yang diperoleh dari
belanja selain belanja
modal.
pengklasifikasian anggaran telah
diberikan surat teguran/peringatan
dari masing-masing KL.
2009 6 Penarikan Pinjaman
Luar Negeri yang
Dilaporkan LKPP
Belum
Sepenuhnya
Menggambarkan
Jumlah dan Saat Dana
yang Ditarik oleh
Pemerintah
dari Pemberi Pinjaman
Luar Negeri
0,00 √ X X X BPK merekomendasikan
Pemerintah agar mencatat
dan
mengakui penarikan PLN
berdasarkan dokumen
sumber yang mutakhir dan
menggambarkan jumlah dan
saat dana yang ditarik oleh
Pemerintah dari Pemberi
PLN.
- Peraturan Bersama Direktur
Jenderal Perbendaharaan dan
Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang Nomor Per-10/PB/2010 dan
Nomor Per-01/PU/2010 tentang
Mekanisme Penggunaan Dokumen
Sumber, Pencatatan dan
Rekonsiliasi Realisasi Penarikan
dan Pembayaran Pinjaman dan/atau
Hibah Luar Negeri telah
dilaksanakan sejak Juni 2010.
- Penyempurnaan proses bisnis
dalam tata cara penarikan PHLN
dan struktur rekening serta konsep
akuntansi pengelolaan reksus dan
dana talangan karena Reksus
kosong sedang dilaksanakan.
- Revisi PMK No.143/PB/2008
tentang Tata Cara Pencairan
Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.
sedang dalam tahap finalisasi.
Revisi tersebut menegaskan
pengakuan pembiayaan dan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 11 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
penerimaan hibah diakui
berdasarkan NoD, sementara
pengakuan belanja didasarkan pada
SP2D/SP3.
2009 7 Pemerintah Belum
Menerapkan Kebijakan
Akuntansi atas
Pengakuan Selisih
Kurs
0,00 X X X X BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk
menetapkan kebijakan
dan menerapkan akuntansi
terkait pengakuan selisih
kurs.
- Kajian terkait selisih kurs telah
dilakukan dan telah ditetapkan
dalam Perdirjen Perbendaharaan
No. 71/PB/2010 tentang Perlakuan
akuntansi atas selisih kurs pada
rekening milik BUN pada tanggal
31 Desember 2010.
- Saat ini sedang dikembangkan
aplikasinya untuk pelaporan di
LRA dan LAK. LKPP Tahun 2010
telah mengakui adanya selisih kurs.
- Konsep Buletin Teknis SAP tentang
Selisih Kurs sedang dalam proses
finalisasi
√
2009 8 Saldo Kas di
Bendahara
Pengeluaran yang
Dilaporkan di Neraca
LKPP Tidak
Mencerminkan Saldo
Kas yang Sebenarnya
0,00 √ X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah
memberikan pembinaan
kepada Bendahara
Pengeluaran agar
menyelenggarakan
pembukuan secara tertib
- Sebagai tindak lanjut diterbitkannya
PMK Nomor: 73/PKM.05/2008 dan
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan No. PER-
47/PB/2009, telah disiapkan
aplikasi Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 12 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
termasuk dalam melakukan
rekonsiliasi sesuai dengan
PMK No.73/PMK.05/2008
tentang
Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban
Bendahara
Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Sa
tuan Kerja.
Bendahara Pengeluaran. Saat ini
aplikasi tersebut telah dilakukan
User Acceptance Test (UAT).
Aplikasi LPJ akan segera
diterapkan/digunakan oleh para
Bendahara Pengeluaran/Satker,
KPPN, Kanwil Ditjen
Perbendaharaan dan Direktorat
Pengelolaan Kas Negara (PKN).
- Pembinaan dan pelatihan kepada
Bendahara Pengeluaran satuan kerja
telah dan akan terus dilaksanakan.
- Dalam rangka pertanggungjawaban
dan pelaporan uang persediaan,
koordinasi telah dan akan terus
dilakukan
2009 9 Pencatatan dan
Pelaporan Persediaan
per 31 Desember 2009
Tidak
Berdasarkan Stock
Opname dan Tidak
Didukung
Penatausahaan yang
Memadai
0,00 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk
meningkatkan
pembinaan atas pencatatan
dan pelaporan persediaan di
KL.
- Beberapa KL telah menyampaikan
kepada satker yang berada di
lingkungannya untuk melakukan
perhitungan fisik (stock opname)
atas jumlah persediaan pada saat
tanggal pelaporan.
- Pemerintah (dhi. DJKN) telah
mengadakan sosialisasi-sosialisasi
peraturan–peraturan baru terkait
kebijakan penatausahaan BMN,
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 13 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
berikut pembinaan, bimbingan
teknis, dan asistensi pengoperasian
aplikasi persediaan pada tingkat
pusat KL untuk dapat
diimplementasikan secara
menyeluruh kepada unit kerja
vertikal yang berada di bawahnya.
- Peningkatan pengawasan dan
pengendalian atas pengelolaan
persediaan telah dan akan terus
dilaksanakan.
2009 10 Aset Tetap yang
Dilaporkan dalam
Neraca LKPP Tahun
2009
Belum Mencerminkan
Seluruh Hasil
Inventarisasi dan
Penilaian, Serta
Metodologi
dan Proses
Penilaiannya Masih
Mengandung
Kelemahan
0,00 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk: 1)
merekonsiliasi data
hasil IP dan membukukan
seluruh hasil IP tersebut
dalam Neraca; dan
2) menyempurnakan hasil
IP agar sepenuhnya
menggambarkan nilai wajar
Aset Tetap.
- Rekonsiliasi data hasil IP pada
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Kementerian Sosial RI telah
dilaksanakan.
- Telah dilaksanakan pertemuan
antara DJKN dengan seluruh KL
pada 13 Oktober 2010 terkait tindak
lanjut selisih data hasil IP dan data
hasil IP yang belum dapat
direkonsiliasi dengan data pada KL.
- Terkait dengan penyelesaian IP dan
hasilnya:
- Kementerian Kelautan dan
Perikanan sedang melakukan
identifikasi atas aset-aset eks
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 14 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Deptan.
- Telah dilakukan rapat koordinasi
dengan Kementerian Perhubungan
dan PT KAI untuk penyelesaian IP
pada Kementerian Perhubungan
dan pelaksanaan IP dimulai pada
tanggal 16 Oktober 2010.
- Telah dilaksanakan verifikasi dan
validasi koreksi hasil penertiban
BMN pada seluruh satker KL ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN
sehingga diperoleh gambaran nilai
Aset Tetap yang akurat di dalam
Neraca.
- Telah disampaikan pemberitahuan
kepada seluruh KL pada tanggal
22 Oktober 2010 terkait verifikasi
dan validasi hasil Inventarisasi dan
Penilaian BMN sebagai bahan
verifikasi lebih lanjut untuk dapat
menyajikan nilai koreksi BMN per
satker yang akurat ke neraca
- Khusus mengenai IP pada
Kementerian Pertahanan, Menteri
Keuangan telah menyampaikan
kepada Menteri Pertahanan dalam
rangka penyelesaian IP di seluruh
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 15 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
satker oleh KPKNL dan untuk
melakukan rekonsiliasi dan
koreksi nilai SIMAK BMN
bersama KPKNL. Progres IP telah
mencapai 85,6%.
- Koordinasi dengan seluruh Kanwil
DJKN/KPKNL terkait tindak lanjut
hasil temuan pemeriksaan atas aset
tetap telah dan akan terus
ditingkatkan.
2009 11 Pencatatan dan
Pengelolaan Barang
Milik Negara Belum
Dilakukan
Secara Tertib
0,00 √ √ √ √ Atas permasalahan tersebut,
BPK merekomendasikan
Pemerintah
agar :
a. Meningkatkan efektivitas
pelaksanaan rekonsiliasi
data aset tetap serta
menerapkan sanksi bagi
satker yang tidak
melaksanakan rekon;
b. Mereviu kebijakan yang
dikeluarkan satker agar
sesuai dengan ketentuan
pengelolaan BMN; dan
c. Melakukan pembinaan
kepada KL agar
- Rekonsiliasi BMN secara
berjenjang telah dan akan terus
dilaksanakan sesuai dengan
kententuan.
- Telah diterbitkan Surat Keputusan
Bersama dimaksud Nomor KEP-
57/KN/2010 dan KEP-174/PB/2010
tanggal 28 Juli 2010 tentang
Pelaksanaan Rekonsiliasi Data
Barang Milik Negara, Penyampaian
Data Realisasi Belanja Modal, dan
Data Penerimaan Negara Bukan
Pajak Yang Bersumber Dari
Pengelolaan Barang Milik Negara
Dalam Rangka Penyusunan
Laporan Barang Milik Negara dan
√
√
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 16 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
pelaksanaan pengelolaan
BMN sesuai ketentuan
khususnya dalam hal
pengamanan aset.
Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat. Pengenaan sanksi untuk
satker yang tidak melaksanakan
rekonsiliasi BMN telah diatur
dalam Nomor PER-07/KN/2009.
- Telah ditetapkan Peraturan Bersama
Menteri Keuangan Nomor
186/PMK.06/2009 dan Kepala BPN
Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Pensertipikatan BMN berupa tanah
terkait penyelesaian penertiban
pemanfaatan dan legalitas BMN
pada seluruh KL.
- Sertifikasi aset berupa tanah masih
terus dilaksanakan. Penyusunan dan
penetapan prosedur internal KL
mengenai pengendalian dan
pengamanan aset tetap sedang
dalam proses.
- Pada tanggal 14 Oktober 2010
telah dilaksanakan pembahasan
dengan 27 KL guna pengumpulan
dan pembahasan data BMN berupa
tanah dan/atau bangunan
bermasalah dalam rangka
penyelesaiannya.
- Pada bulan November dan
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 17 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Desember 2010 sedang
dilaksanakan kegiatan verifikasi
dan validasi data IP sekaligus
pemetaan aset bermasalah.
- Pembinaan dan sosialisasi peraturan
pengelolaan BMN telah dan akan
terus ditingkatkan.
2009 12 Pemerintah Belum
Menetapkan Kebijakan
Akuntansi untuk Aset
KKKS yang Menjadi
Milik Negara
0,00 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
agar Pemerintah
menetapkan kebijakan
akuntansi atas KKKS yang
menjadi milik negara serta
melakukan IP untuk
menentukan
nilai wajar aset KKKS
tersebut.
- Telah ditetapkan PMK No. 2 tahun
2011 tentang Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Aset KKKS pada
tanggal 4 Januari 2011.
- Koordinasi telah dilakukan, dengan
membentuk tim yang menangani
terkait Aset KKKS yang melibatkan
Kem. Keuangan, Kem. ESDM,
BPKP, dan BP MIGAS.
- Telah dilakukan inventarisasi dan
penilaian aset pada 14 KKKS,
sedangkan 57 KKKS direncanakan
diselesaikan pada tahun 2011.
√
2009 13 Terdapat Sejumlah
Aset Eks BPPN
Berupa Surat-Surat
Berharga
Senilai Rp2,14 Triliun
0,00 X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah menelusuri
kebenaran
Aset Eks BPPN, termasuk
surat-surat berharga dan
- Permintaan keterangan kepada
karyawan eks BPPN telah
dilaksanakan, dan hasilnya akan di-
cross check dengan klarifikasi dari
BPK.
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 18 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
yang Tidak Ditemukan
Dokumen
Pendukungnya dan
Saldo
Awal Tahun 2009
Sebesar Rp715,68
Miliar yang Belum
Dapat Ditelusuri
keberadaan saldo awal
tahun 2009
tersebut.
- Koordinasi dengan PT PPA
mengenai permintaan informasi atas
aset eks BPPN terus ditingkatkan.
- Verifikasi fisik aset properti
dilaksanakan mulai November 2010
dan direncanakan selesai pada akhir
Desember 2010.
- Ruang lingkup pemeriksaan dan
metodologi perhitungan atas aset
penyerahan dari Kejaksaan Agung
RI (PKPS eks Kejaksaan) masih
dalam pembahasan antara
Kementerian Keuangan, Kejaksaan
Agung dan BPK RI terakhir
dilaksanakan per Oktober 2010.
Penyusunan lebih lanjut Agreed
Upon Procedures (AUP),
perhitungan tersebut akan
dikoordinasikan lebih lanjut dengan
BPK RI.
- Kebijakan akuntansi telah
diterbitkan dengan ditetapkannya
PMK 02/PMK.05/2011 pada bulan
Januari 2011.
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 19 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
2009 14 Terdapat Selisih antara
Fisik dan Catatan
Saldo Anggaran Lebih
(SAL) Tahun 2009
sebesar Rp261,78
Miliar
0,26 √ √ √ √ BPK merekomendasikan
agar Pemerintah
menindaklanjuti
rekomendasi BPK terkait
SAL yang dilaporkan dalam
LHP atas LKPP Tahun 2008
khususnya memperbaiki
sistem pencatatan atas
transaksi non anggaran
yaitu dengan: 1)
menelusuri akumulasi saldo
Kas di Bendahara
Pengeluaran yang
dilaporkan di Neraca
KPPN tahun-tahun
sebelumnya; 2)
memperbaiki sistem aplikasi
untuk memastikan
adanya identifikasi satker
penyetoran sisa UP; dan 3)
meningkatkan efektivitas
verifikasi
ketepatan MA terkait
transaksi UP, kiriman uang,
dan retur SP2D.
- Ditjen Perbendaharaan bersama
dengan Itjen Kementerian
Keuangan telah melakukan kajian
dan kemudian mendefinisikan
rekening-rekening yang digunakan
untuk menampung dana SAL pada
akhir tahun anggaran.
- Telah diterbitkan PMK Nomor
206/PMK.05/2010 tentang
Pengelolaan Saldo Anggaran Lebih
(SAL).
- Terkait pencatatan kiriman uang,
dari segi aplikasi, mulai Tahun
2010, Sub Rekening Kas Umum
Negara Kuasa Bendahara Umum
Negara Pusat (Rekening Nomor
500.000000) yang digunakan untuk
menampung kiriman uang dalam
rangka TSA penerimaan telah
diakuntansikan dan dilaporkan
dalam LKPP.
√
LHP Kepatuhan atas Peraturan Perundang-undangan Tahun 2009
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 20 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
2009 1 Terdapat Pendapatan
SDA Migas dari
Kegiatan Usaha Hulu
Migas
Tahun 2009 Sebesar
Rp1,90 Triliun dan
Tahun 2008 sebesar
USD530.97 juta yang
Belum Diperhitungkan
Dalam Bagi Hasil
1,90 X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah segera
mengklarifikasikan masalah
terkait pendapatan yang
tidak dibagihasilkan
tersebut dengan
DPR.
Pendapatan SDA Migas dari kegiatan
usaha hulu migas tahun 2009 sebesar
Rp1,90 triliun dan tahun 2008 sebesar
USD530.97 juta telah diklarifikasikan
dengan DPR dan telah disetujui sesuai
Pasal 3 ayat (9) UU Nomor 7 Tahun
2010 tentang Pertanggungjawaban atas
Pelaksanaan APBN TA 2009
√
2 PNBP pada 19 KL
Minimal Sebesar
Rp793,38 Miliar
Belum
dan/atau Terlambat
Disetor ke Kas Negara
dan Sebesar Rp70,31
Miliar Digunakan
Langsung Di Luar
Mekanisme APBN
0,00 X √ √ √ Atas permasalahan tersebut,
BPK merekomendasikan
agar
Pemerintah menerapkan
sanksi atas keterlambatan
penyetoran PNBP ke Kas
Negara.
- Pemantauan dan monitoring atas
pelaksanaan Surat Menteri
Keuangan Nomor S-
162/MK.2/2010 tanggal 1 Juni 2010
tentang pengelolaan PNBP terus
dilaksanakan.
- Dalam rangka penertiban
pengelolaan PNBP, sedang
disiapkan draft PMK mengenai
pengenaan sanksi terhadap KL yang
tidak mengelola PNBP secara tertib.
- Pemerintah saat ini sedang
menyiapkan perubahan UU Nomor
20 Tahun 1997 tentang PNBP, di
mana salah satu materi perubahan
adalah untuk menyeleraskan dengan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 21 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
UU bidang Keuangan Negara,
perkembangan kegiatan pelayanan,
dan pengaturan mengenai
pengenaan sanksi atas pengelolaan
PNBP yang tidak tertib.
2009 3 Pungutan pada 13 KL
Minimal Senilai
Rp186,44 Miliar Tidak
Ada
Dasar Hukumnya dan
Senilai Rp137,86
Miliar Di Antaranya
Digunakan Langsung
Di Luar Mekanisme
APBN
0,00 √ √ √ X Atas permasalahan tersebut,
BPK merekomendasikan
agar
Pemerintah segera
menertibkan pungutan yang
tidak sinkron dengan UU
PNBP maupun
PP terkait, serta
mempercepat proses
penetapan PP terkait jenis
dan tarif PNBP khusus
pada KL tertentu.
- Dalam rangka penertiban
pengelolaan PNBP, sedang
disiapkan draft PMK mengenai
pengenaan sanksi terhadap KL yang
tidak mengelola PNBP secara tertib.
- Telah dilaksanakan koordinasi
antara Kementerian Keuangan,
Kementerian Hukum dan HAM,
dan Sekretariat Negara untuk
membahas kemungkinan
pendelegasian penetapan jenis dan
tarif PNBP kepada Menteri
Keuangan yang belum ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah,
namun disimpulkan bahwa
pendelegasian kewenangan
dimaksud tidak mempunyai
landasan hukum yang kuat. Hal
yang perlu dilakukan dalam rangka
meningkatkan tertib administrasi
pengelolaan PNBP adalah dengan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 22 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
mempercepat revisi UU Nomor 20
Tahun 1997 tentang PNBP.
2009 4 Pemerintah Belum
Mengakui Kewajiban
Pemerintah Terhadap
Kekurangan
Pendanaan atas
Perhitungan Aktuaria
Program THT Tahun
2007,
2008, dan 2009 sebesar
Rp7,34 Triliun
7,34 X X X X BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk segera
melakukan
kajian baik atas nilai
unfunded liabilities maupun
program THT secara
keseluruhan dan
mengakui kewajiban terkait
program THT ini dalam
Neraca LKPP.
- Pemerintah telah melakukan
pembahasan dengan PT Taspen
mengenai perhitungan ulang guna
memperoleh besaran kekurangan
pendanaan cadangan Program THT.
- Tim yang dibentuk dengan
Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 245/KMK/2010 telah
melakukan pengkajian mengenai
pola Program THT.
- Sedang disusun RPMK tentang
Tata Cara Pengakuan, Perhitungan,
Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Unfunded
Past Service Liability.
√
LHP Sistem Pengendalian Intern Tahun 2008
2008 1. Pertanggungjawaban
Penggunaan Belanja
Sosial Minimal Senilai
Rp3,09 Triliun Belum
Dilakukan Secara
0,00 X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah:
1. mengatur mekanisme
pertanggungjawaban agar
tersedia juga
Untuk perbaikan penganggaran,
pencatatan dan pelaporan belanja
bantuan sosial Pemerintah baru
menerbitkan Buletin Teknis SAP
nomor 10 tentang Belanja Bantuan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 23 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Memadai
pengendalian oleh KL
atas sisa belanja bantuan
sosial; dan
2. meningkatkan
pengawasan atas
penggunaan belanja
bantuan sosial.
Sosial.
Namun pengaturan mengenai
mekanisme pertanggungjawaban dan
pengendalian atas penyaluran Bansos
yang direkomendasikan BPK belum
tercakup dalam Bultek tersebut.
2008 2. Pencatatan Dana Bagi
Hasil PBB dan BPHTB
Bagian Daerah Tahun
2008 Tidak Didasarkan
pada Dokumen Sumber
yang Memadai
0,05 X X X X Atas masalah tersebut, BPK
merekomendasikan
Pemerintah agar menyusun
mekanisme penyaluran
DBH PBB dan BPHTB
Bagian Daerah yang
memungkinkan koordinasi
dan rekonsiliasi data
penerimaan PBB dan
BPHTB antara DJPK,
DJPB, dan DJP.
Akan dilakukan penyempurnaan PMK
21/PMK.07/2009 yang memungkinkan
penyaluran atas DBH PBB dan
BPHTB Bagian Daerah berdasarkan
SPM Isi sehingga tidak diperlukan lagi
SPM Pengesahan. Dalam rangka
meningkatkan efektifitas verifikasi
atas kebenaran MAP akan
disampaikan kepada unit yang
berwenang yaitu DJPB. Selanjutnya
DJPK akan melakukan rekonsiliasi
penerimaan PBB dan BPHTB dengan
DJP dan DJPB.
Dalam rangka meyakini kebenaran
terhadap SP2D Pengesahan oleh
KPPN atas penyaluran DBH menjadi
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 24 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
bagian daerah yang dilakukan BO III
TA 2010, DJPK akan mengirim
permintaan rekapitulasi
pemindahbukuan oleh BO III secara
periodik.
Selanjutnya terhadap realisasi DBH,
juga transfer yang lain, yang diterima
daerah pada TA 2009 dan tahun-tahun
berikutnya akan dilakukan konfirmasi
secara keseluruhan ke masing-masing
daerah. Hal ini salah satu mekanisme
pengujian data dalam rangka data
dasar alokasi DAU dan DAK 2011 dan
seterusnya.
2008 3. Aset Berupa Uang
Muka BUN Sebesar
Rp3,73 Triliun Tidak
Dapat Diyakini
Kewajarannya
3,73 X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah melakukan
verifikasi untuk
mengidentifikasikan uang
muka yang masih layak
ditagihkan pada PPLN
maupun yang tidak layak
ditagihkan serta mengambil
langkah penyelesaian untuk
setiap uang muka yang telah
Pemerintah telah membentuk Tim
untuk menyelesaikan permasalahan
Uang Muka BUN. Penelusuran
dilakukan dengan pendekatan
identifikasi loan-loan yang masih on
going/masih aktif. Loan yang masih
berstatus on going/aktif akan ditelusuri
ke dalam rekening koran atas rekening
antara (561.00000X) dan ditelusuri ke
dalam dokumen Withdrawal
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 25 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
teridentifikasi. Aplication (W/A).
Saat ini tim telah mengidentifikasi
Uang Muka BUN sebesar Rp1,85
triliun atas Loan Agreement (LA) yang
sudah closing sehingga tidak
dimungkinkan lagi untuk ditagihkan.
Hasil pengujian menunjukkan
penatausahaan Uang Muka BUN atas
loan-loan yang masih on going belum
tertib sehingga penelusuran atas uang
muka yang tidak layak ditagihkan
belum dapat diyakini kewajarannya.
2008 4. Piutang Pajak pada
DJBC sebesar
Rp231,30 Miliar dan
Penihilan Piutang
Pajak Negatif pada
DJP Sebesar Rp747,76
Miliar Tidak Didukung
Dokumen Sumber
yang Valid dan Terinci
0,97 BPK menyarankan agar
Pemerintah meningkatkan
pengendalian atas
pencatatan piutang pajak
dan menertibkan
administrasi dokumen
sumber pencatatan saldo
piutang.
Pemerintah akan meningkatkan
pengendalian pencatatan piutang pajak
dan tertib administrasi dokumen
piutang pajak.
√
2008 5. Investasi Permanen
PMN yang Disajikan
0,00 BPK merekomendasikan
Menteri Keuangan agar
- Pemerintah sedang menyusun
Peraturan Bersama Menteri
Keuangan dan Menteri Negara
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 26 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
dalam LKPP Tahun
2008 Belum
Sepenuhnya
Berdasarkan Data yang
Valid dan Mutakhir,
dan Beberapa Di
Antaranya Belum
Ditetapkan Statusnya
segera menetapkan status
BPYBDS dan memberikan
sanksi yang tegas terhadap
BUMN yang tidak
menyampaikan laporan
keuangan secara tepat
waktu.
BUMN tentang Koordinasi
Pengelolaan Kekayaan
Negara/Daerah, yang mengatur
jadwal penyampaian laporan
keuangan BUMN audited kepada
Menteri Negara BUMN dan
Menteri Keuangan (dhi. DJKN)
agar selaras dengan jadwal LKPP.
- Terkait BPYBDS (Bantuan
Pemerintah yang Belum Ditentukan
Statusnya):
a. Menteri Keuangan telah
menyampaikan surat kepada
seluruh KL dan BUMN No.S-
343/MK.06/2009 tanggal 4 Juni
2009 tentang BPYBDS pada
Neraca KL dan Neraca BUMN,
yang menya-takan bahwa:
KL mencatat aset berstatus
BPYBDS secara off balance
sheet dan mengungkapkan
secara memadai dalam CaLK
LKKL.
BUMN mencatat aset
BPYBDS sebagai aset dan
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 27 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
penambah ekuitas, serta
mengungkapkan-nya dalam
CaLK LK BUMN.
Masing-masing KL dan
BUMN melakukan koordinasi
terhadap rincian dan nilai aset
BPYBDS dengan
Kementerian Keuangan (dhi.
DJKN)
Agar KL segera mengajukan
permohonan penetapan status
aset BPYBDS kepada
Kementerian Keuangan c.q.
DJKN.
b. Sedang disusun rancangan PMK
tentang BPYBDS.
2008 6. Investasi Non
Permanen Dana
Bergulir yang Dikelola
oleh Direktorat SMI
Sebesar Rp1,92 Triliun
Tidak Diklasifikasikan
Dengan Tepat dan
Sebesar Rp178,09
0,18 X X X X BPK merekomendasikan
Pemerintah untuk:
1. mengkaji ulang
klasifikasi akun atas
empat skim di atas untuk
selanjutnya ditentukan
status pengelolaannya;
dan
Pemerintah akan melakukan
inventarisasi dana bergulir tersebut
sesuai dengan PMK
No.99/PMK.05/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Bergulir Pada KL
dan Buletin Teknis Standar Akuntansi
Pemerintahan No.7 tentang Akuntansi
Dana Bergulir. Berdasarkan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 28 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Miliar Belum
Disajikan Berdasarkan
Net Realizable Value
2. menginventarisasi proyek
dana bergulir yang
dikelolanya untuk
menentukan nilai bersih
yang dapat
direalisasikan.
inventarisasi tersebut, selanjutnya
Pemerintah akan mengklasifikasikan
dana-dana tersebut sesuai dengan
ketentuan dan menyajikannya secara
wajar berdasarkan Net Realizable
Value.
Pada tahun 2009, Dana Bergulir yang
memiliki jatuh tempo lebih dari 12
bulan sudah direklasifikasi menjadi
Aset Lain-Lain.
Dana bergulir yang telah
direklasifikasai menjadi Aset Lain-
Lain tersebut telah disajikan sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan
(NRV) pada LK BA 999.04.
Pemerintah menyajikan dalam LKPP
dalam nilai nominal, tetapi nilai
penyisihannya telah diungkapkan
dalam CaLK LKPP.
√
2008 7. Nilai Aset Eks BPPN
yang Tercatat Dalam
LKPP Tahun 2008
12,42 X X BPK merekomendasikan
Pemerintah agar
mengupayakan penertiban
Pemerintah telah melakukan
inventarisasi dan penilaian Aset Eks
BPPN sejak bulan Mei 2009 dan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 29 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Sebesar Rp12,42
Triliun Tidak Dapat
Diyakini
Kewajarannya
administrasi atas Aset Eks
BPPN serta melakukan
inventarisasi dan revaluasi
untuk menentukan nilai
wajar Aset Eks BPPN.
direncanakan selesai bulan Desember
2009, yang meliputi: Aset Kredit
(ATK, Non ATK, DWO), Aset Nostro,
Dokumen Aset, Aset Properti, dan
Aset Inventaris. Namun masih terdapat
aset yang belum dapat ditelusuri
keberadaannya.
2008 8. Sistem Informasi yang
Mendukung
Penyusunan LKPP
Tahun 2008 Belum
Memadai
0,00 X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah:
1. menyelesaikan
kebijakan, prosedur
dan uraian tugas terkait
IT Policy, IT Strategy,
IT Architecture, dan
SOP terkait
pengelolaan Teknologi
Informasi (TI).
2. sementara menunggu
penyelarasan
kebijakan, Pemerintah
mendefinisikan user
requirement dengan
lebih jelas sehingga
Pemerintah akan melakukan upaya-
upaya:
1. Penyelesaikan kebijakan, prosedur,
dan uraian tugas terkait IT Policy,
IT Strategy, IT Architecture dan
SOP terkait pengelolaan TI.
2. Sementara menunggu penyelarasan
kebijakan, Pemerintah
mendefinisikan user requirement
dengan lebih jelas sehingga aplikasi
yang dikembangkan dapat
memenuhi kebutuhan pengguna.
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 30 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
aplikasi yang
dikembangkan dapat
memenuhi kebutuhan
pengguna.
LHP Kepatuhan atas Peraturan Perundang-undangan Tahun 2008
2008 1. Pengeluaran atas
Pengajuan SPM
Sebesar Rp9,95 Miliar
yang Dibayarkan
Melalui KPPN Jakarta
II Diduga Fiktif
0,01 X X X X BPK memberikan
rekomendasi agar
Pemerintah:
1. memberikan sanksi
kepada pihak-pihak
yang telah terbukti
lalai/bersalah atas
transaksi pengeluaran
fiktif; dan
2. meningkatkan
efektivitas sistem
pengendalian atas
penerbitan SP2D di
KPPN khususnya
terkait pengujian SPM.
Masalah tersebut sedang dalam
penanganan oleh pihak kepolisian.
Untuk menghindari kasus serupa,
pengawasan terhadap petugas
pengantar SPM sudah lebih ketat,
diantaranya dengan mencocokkan
specimen tanda tangan dan
pemasangan CCTV.
√
√
2008 2. Penyelesaian Hak
Pemerintah Atas Kas
yang Berasal Dari
USD
17.28
juta
X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah mengambil
langkah-langkah yang
Pemerintah telah melakukan kajian,
dana tersebut adalah milik Pemerintah
dan telah disajikan pada LKPP.
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 31 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
Perolehan Hibah dan
Disimpan di Bank
Century Sebesar
USD17.28 Juta
Berlarut-Larut
diperlukan termasuk upaya
hukum dalam rangka
memproses perolehan kas
dari Hibah CCC-USDA.
Namun Pemerintah belum mengambil
upaya hukum dalam rangka
memproses perolehan kas dari hibah
tersebut.
2008 3. Penggunaan Rekening
Dana Investasi dan
Rekening
Pembangunan Daerah
Sebesar Rp55,18
Miliar Dilakukan
Tanpa Melalui
Mekanisme APBN
0,55 X X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah:
1. menindaklanjuti
rekomendasi BPK
sebagaimana
diungkapkan dalam
Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) atas
Pengelolaan Pinjaman
Luar Negeri untuk
mengkaji kembali biaya
dan manfaat pengenaan
fee bank penata usaha;
dan
2. konsisten menerapkan
mekanisme penarikan
pinjaman RDI/RPD
melalui APBN dan
menganggarkan
- Pemerintah telah menyusun
bussiness process pembayaran fee
bank penatausaha melalui
mekanisme APBN. Pembayaran fee
bank penatausaha direalisasikan
melalui belanja lain-lain.
- Pemerintah tidak membuat
komitmen baru untuk memberikan
pinjaman yang bersumber dari
RDI/RPD.
- Saldo RDI per 31 Des 2010 sebesar
Rp1,65 triliun telah disetor ke
RKUN. Penerimaan RDI/RPD 2010
dan selanjutnya disetor seluruhnya
ke RKUN, dan mulai TA 2011
rekening RDI menjadi Rekening
Penerimaan yang merupakan bagian
dari RKU. Mekanisme penarikan
pinjaman selanjutnya melalui
√
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 32 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
pembayaran tahap
selanjutnya atas
perjanjian pinjaman
Proyek Pasar Sentral
Watampone Kabupaten
Bone dan Pembangunan
Pasar Sidikalang
Kabupaten Dairi.
APBN.
LHP atas Sistem Pengendalian Intern Tahun 2007
2007 1. Sistem Pencatatan
PNBP atas Hasil
Lelang
Sitaan/Rampasan/Harta
Peninggalan dan
Pendapatan Penjualan
Aset Tidak Memadai
0,00 N/A X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah mengatur
pencatatan dan pelaporan
PNBP terkait hasil
lelang/sitaan/harta rampasan
serta pemantauan dan
pengawasannya.
Pemerintah akan mengatur pencatatan
dan pelaporan PNBP terkait hasil
lelang sitaan/rampasan/harta
peninggalan dan pendapatan penjualan
aset serta pemantauan dan
pengawasannya.
√
2007 2. Penatausahaan dan
Pengamanan Aset
Bekas Milik
Asing/Cina dan
Belanda Tidak
Memadai
0,00 X N/A X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah mengambil
langkah percepatan
penyelesaian ABMA/C dan
ABMA/B baik secara
administrasi maupun
Pemerintah akan melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Penyelesaian Rencana PMK
tentang penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Cina.
2. Penyelesaian inventarisasi dan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 33 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
hukum. penilaian Aset Bekas Milik
Asing/Cina dan Belanda di seluruh
Indonesia.
3. Melakukan up dating data dan
mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen Aset Eks Asing/Cina
(SIMAAC) versi 1.0 untuk master
file sebagai dasar pengungkapan
LKPP (sudah selesai).
4. Melakukan restrukturisasi Tim
Asistensi Daerah (TAD) dengan
menetapkan Kanwil DJKN sebagai
ketua TAD (semula Gubernur)
sehingga diharapkan peran TAD
dalam penyelesaian ABMA/C lebih
menjadi pro aktif.
5. Sebanyak 401 aset telah
diinventarisasi/diperiksa fisik dan
157 aset telah dilakukan penilaian.
6. Menerbitkan PMK
188/PMK.06/2008 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Cina (ABMA/C)
7. Sampai dengan 31 Des 2010,
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 34 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
sebanyak 1.009 aset telah
diinventarisasi, 275 aset telah
dilakukan penilaian sebesar Rp1,45
triliun, dan 5 aset telah
diselesaikan.
2007 3. Penyajian Tagihan
TP/TGR Dalam LKPP
Tidak Dapat Diyakini
Kewajarannya
N/A N/A X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah segera
melakukan TGR terhadap
kasus kerugian negara, serta
mengintensifkan
pengendalian atas proses,
penagihan, dan pencatatan
TGR.
KL telah melakukan pemantauan
realisasi TP/TGR.
√
LHP atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2007
2007 1. Status Penitipan,
Pengelolaan,
Penggunaan, dan
Pertanggungjawaban
potongan Gaji PNS
untuk Iuran Dana
Pensiun Tidak Diatur
Dengan Jelas
0,00 N/A X X X BPK merekomendasikan
agar Pemerintah melakukan
penyempurnaan regulasi
dana pensiun PNS dan
membuat peraturan yang
lebih teknis menyangkut
tata cara pengelolaan,
penggunaan, dan
pertanggungjawaban
potongan gaji PNS untuk
- Pemerintah mengakui
permasalahan-permasalahan yang
dikemukakan oleh BPK, namun
karena permasalahan ini sangat
kompleks maka Pemerintah akan
melakukan langkah-langkah secara
bertahap.
- Sedang disusun peraturan sebagai
payung hukum mengenai status
dana, pengelolaan, penggunaan,
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 35 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
iuran dana pensiun yang
dititipkan Menteri
Keuangan kepada PT
TASPEN (Persero).
dan pertanggungjawaban atas iuran
dana pensiun PNS.
LHP atas Sistem Pengendalian Intern Tahun 2006
2006 1. Sistem Pengendalian
Pencatatan dan
Pelaporan Persediaan
Untuk Cadangan Beras
Pemerintah (CBP)
Belum ada Sedangkan
Untuk Subsidi dan
Cadangan Benih
Nasional (CBN) Tidak
Efektif
N/A N/A N/A X BPK merekomendasikan
Pemerintah agar
meningkatkan pengendalian
atas pencatatan dan
pelaporan hasil penjualan
CBP maupun persediaan
yang masih disimpan oleh
Perum BULOG.
Pemerintah telah melakukan
pengendalian dan pelaporan hasil
penjualan CBP dan persediaan yang
masih disimpan oleh PERUM Bulog
dengan memadai
√
LHP atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2005
2005 1. Pencatatan Aset Tetap
Hasil Pengadaan Dana
Dekonsentrasi Tidak
Sesuai Peraturan
Perundang-Undangan.
N/A N/A N/A N/A BPK merekomendasikan
Pemerintah agar
menginvetarisasi aset tetap
dari dana dekonsentrasi
untuk selanjutnya
ditetapkan statusnya.
- Sedang dipersiapkan beberapa
PMK sebagai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan PP No.6 Tahun 2006
di bawah koordinasi DJKN.
- Telah ditetapkan PP No.8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan
√
Keterangan :
√ : Ada temuan berulang di tahun tersebut
X : Tidak ada temuan berulang di tahun tersebut
BPK Laporan Tindak Lanjut atas HP LKPP 2005-2009 Halaman 36 dari 36
Tahun
Temuan No. Judul Temuan
Nilai
Temuan
(dalam
Triliun
Rupiah)
Temuan Berulang
Rekomendasi Tindak Lanjut Pemerintah
Hasil Pemantauan
Tindak Lanjut
Keterangan
20
08
20
07
20
06
20
05
Ses
ua
i
Bel
um
Ses
ua
i/
Sel
esa
i
Bel
um
Dit
ind
ak
-
lan
juti
dan Kinerja Instansi Pemerintah
yang mengatur tentang pencatatan
aset dari dana dekonsentrasi/tugas
pembantuan.
- Peningkatan Pelaksanaan SABMN
pada Pemda yang menerima dana
dekonsentrasi.
- Pemerintah telah menerbitkan PP
No.7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan dan PMK
No.156/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.
- Pemerintah akan mengefektifkan
pelaksanaan PP tersebut dan
menerapkan sanksi secara tegas
sebagaimana telah diatur dalam PP
tersebut.
Top Related