RENSTRA BPPL 2015-2019
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan fakta fisik, diketahui bahwa Republik Indonesia dua per tiga
dari wilayahnya berupa laut dengan garis pantai sepanjang 95.181 km yang
terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau, dengan luas perairan teritorial sebesar
2,1 juta km² dan 3,7 juta km² perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Perairan
laut Indonesia mempunyai posisi yang strategis karena berada di pertemuan
dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta terletak di
wilayah tropis sehingga mempunyai keberagaman karakteristik ekologi,
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi serta sumberdaya perikanan dengan
potensi yang menjanjikan. Sumberdaya perikanan ini akan mudah dikelola
apabila sudah diketahui status stok dan pemanfaatannya, sehingga data dan
informasi yang akurat terkait status stoknya menjadi penting untuk
dikumpulkan dan dianalisa agar dapat memberikan informasi terkini mengenai
stok dari sumberdaya ikan di perairan Indonesia. Pengelolaan yang baik dan
berkelanjutan tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi kepada
masyarakat tetapi juga secara ekologi dimana kelestarian sumberdaya tetap
terjaga sesuai dengan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF).
Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) merupakan salah satu unit kerja
teknis dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mempunyai mandat utama untuk
menyediakan data dan informasi tentang kajian stok sumberdaya perikanan
laut di Indonesia serta memberikan rekomendasi pemanfaatan perikanan yang
berkelanjutan.
Pengkajian stok sumberdaya perikanan laut di Indonesia yang dilakukan
oleh BPPL berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor: Per.01/Men/2009, tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia, perairan laut Indonesia terbagi 11 Wilayah Pengelolaan
Perikanan. Pembagian ini dibuat dengan memperhatikan dan
RENSTRA BPPL 2015-2019
2
mempertimbangkan aspek morfologi dasar laut, toponimi, ekologi perikanan
laut, batas maritim serta standar pemetaan nasional.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Perikanan Laut
(BPPL) adalah suatu upaya dalam kegiatan penelitian “kajian stok” (stock
assessment) terutama berpedoman pada “pengelolaan perikanan” yang mengacu
kepada pemanfaatan sumberdaya perikanan yang rasional, optimal dan
berkelanjutan, serta mengikuti perkembangan dan dinamika lingkungan
strategis. Renstra BPPL juga sebagai pijakan utama dalam penentuan langkah-
langkah penyusunan dan pengembangan program penelitian, pengembangan
kapasitas sumberdaya manusia dan memperkuat ketangguhan kelembagaan
dalam menjawab tantangan dan kebutuhan utama.
Renstra BPPL disusun dengan berintegrasi untuk mewujudkan
keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara Kepulauan dan
mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional (Jokowi dan Kalla, 2014).
1.2. Maksud dan Tujuan
Renstra ini dimaksudkan sebagai acuan dalam merencanakan dan
merumuskan program yang akan dilaksanakan oleh BPPL pada periode 2015-
2019. Tujuannya adalah memberi arah pelaksanaan program BPPL secara
terencana dan terukur sehingga target-target capaian dapat dihasilkan dengan
baik.
RENSTRA BPPL 2015-2019
3
II. ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN
2.1. Sumberdaya Ikan
Wilayah perairan laut Indonesia secara geografis berada di kawasan
tropis dengan luas perairan sekitar 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang
95.181 km. Laut Indonesia dikenal sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar di
dunia, memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies
biota terumbu karang.
Sumberdaya ikan laut Indonesia memiliki potensi yang cukup besar.
Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia secara keseluruhan
diperkirakan sebesar 7,3 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah
Indonesia dan perairan ZEEI, yang terbagi dalam sebelas Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP). Potensi sumber daya ikan laut terbagi dalam delapan
komoditas yaitu: ikan pelagis besar, ikan tongkol, ikan pelagis kecil, ikan
demersal, ikan karang konsumsi, udang penaeid, cumi-cumi dan moluska.
Berdasarkan seluruh potensi sumber daya ikan laut tersebut, jumlah tangkapan
yang diperbolehkan (JTB) sebesar 5,8 juta ton per tahun atau sekitar 80 persen
dari potensi lestari. Tingkat pemanfaatan secara umum tidak merata, namun
rata-rata tingkat pemanfaatan telah mencapai 91 % dari upaya optimum pada
tahun 2011 untuk seluruh komoditas. Hal tersebut menunjukkan rata-rata
tingkat pemanfaatan sudah mendekati upaya optimum sehingga diperlukan
kehati-hatian dalam pengelolaan sumber daya ikan laut. Komoditas tertentu di
beberapa WPP sudah mencapai lebih tangkap, namun komoditas lainnya masih
memiliki peluang untuk dikembangkan.
Sejumlah besar stok ikan menghuni di kawasan perairan Indonesia dan
kawasan perbatasan dengan negara-negara ASEAN dan Australia, sehingga
pemanfaatan sumberdaya ikan laut bersifat stok bersama (shared stock) dengan
negara-negara tersebut. Oleh karena itu, langkah pemanfaatan dan pengelolaan
harus mengindahkan kesepakatan-kesepakatan baik yang bersifat internasional
maupun regional. Adanya Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF)
RENSTRA BPPL 2015-2019
4
meskipun pada awalnya bersifat sukarela pada masa yang akan datang akan
merupakan suatu kesepakatan yang mengikat. Demikian juga dengan
keanggotaan Indonesia dalam Indian Ocean Tuna Commision (IOTC), Commission
for Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) dan Western Central Pacific
Fisheries Commission (WCPFC) sudah menjadi anggota penuh, sehingga
timbulnya masalah-masalah dikemudian hari dapat dihindari. Dalam lingkup
ASEAN, sektor kelautan dan perikanan Indonesia diharapkan mampu
meningkatkan perannya, baik dalam IMT-GT, BIMP-EAGA, UNEP, SSME dan
SEAFDEC. Perairan perbatasan tersebut juga merupakan kawasan yang rawan
dari kegiatan penangkapan ilegal, unreported dan unregulated (IUU Fishing).
Menurut Food Agricultural Organization (FAO) tahun 2012 menunjukkan
produksi ikan dunia dari kegiatan penangkapan di laut maupun di perairan
umum cenderung stagnan dalam 5 (lima) tahun terakhir, yaitu dari 90 juta ton
pada tahun 2006 menjadi 93,5 juta ton pada tahun 2011. Bagi Indonesia, hal
tersebut merupakan suatu tantangan untuk tetap mampu meningkatkan
produksi perikanan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikannya.
Tantangan yang dihadapai dalam pengelolaan perikanan laut adalah
sumber daya ikan yang bersifat milik umum (open access). Pemanfaatan
sumberdaya ikan oleh setiap pelaku cenderung selalu ingin menangkap
sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kelestarian sumber daya dan sisi
efisiensi penangkapan, yang berakibat beberapa perairan sudah terindikasi
lebih tangkap sehingga memerlukan upaya pengelolaan yang rasional, optimal
dan berkelanjutan. Tantangan di masa depan adalah implementasi dari upaya
pengelolaan sumber daya ikan melalui pengembangan Marine Protected Area
(MPA) dan penutupan musim (clossed season) untuk kegiatan penangkapan.
Peluang pengembangan pemanfaatan sumber daya ikan masih terbuka
terutama ikan demersal antara lain di perairan WPP 571, WPP 712, WPP 714,
WPP 715, WPP 716 dan WPP 717.
Pengelolaan rasional, optimal dan berkelanjutan harus didasarkan dari
hasil kajian riset terpadu dari segala multi sektor, tidak hanya dari sektor
kelautan perikanan. Sehingga berbagai permasalahan yang merupakan
RENSTRA BPPL 2015-2019
5
tantangan dalam pengelolaan SDI seperti IUU fishing, overfishing sumberdaya
ikan dan kerusakan lingkungan pesisir dan lautan dapat segera teratasi dan
keberlanjutan sumberdaya ikan dapat tetap terjaga.
2.2. Pasar Ekspor
Permintaan terhadap produk-produk perikanan di pasar dunia
diperkirakan akan terus mengalami peningkatan, seiring dengan peningkatan
penduduk dunia. Hal ini disebabkan beberapa faktor yakni :
a. Meningkatnya kesadaran manusia terhadap produk perikanan sebagai
makanan yang sehat untuk dikonsumsi karena mengandung nilai gizi
yang tinggi, rendah kolestrol dan mengandung asam lemak tak jenuh
yang dapat meningkatkan kecerdasan.
b. Dampak consumption mass dari globalisasi yang menuntut produk
pangan yang dapat diterima secara internasional (food become more
international), tanpa memperhatikan umur, kewarganegaraan dan
agama. Komoditas ikan merupakan jenis produk yang memenuhi syarat
tersebut.
c. Semakin berkembangnya industri farmasi, kosmetika dan makanan serta
minuman yang sebagian besar bahan produksinya berasal dari biota laut.
Esensi dari pengaruh lingkungan strategis internasional adalah
terbukanya peluang pasar untuk ekspor dan sekaligus tantangan untuk bersaing
di pasar internasional. Dengan demikian strategi untuk menghadapi peluang
dan tantangan tersebut adalah meningkatkan produk hasil perikanan dan
keunggulan berdaya saing.
Keunggulan berdaya saing yang dimiliki suatu negara dalam era
perdagangan bebas tidak hanya mengandalkan keunggulan potensi sumber
daya saja sebagai keunggulan komparatif. Menguatnya globalisasi ekonomi
dunia (produksi dan konsumsi) yang menyertai liberalisasi perdagangan, akan
memungkinkan negara lain memanfaatkan stok sumberdaya ikan melalui
perusahaan global, aliansi strategis dan perusahaan multinasional. Dengan
RENSTRA BPPL 2015-2019
6
demikian peran keunggulan sumberdaya (keunggulan komparatif) suatu negara
akan semakin kabur, meskipun demikian keunggulan komparatif ini dapat
memberikan kontribusi pada keunggulan bersaing.
Kebijakan global dalam pemanfaatan fishfood harus memperhatikan
safety, security dan sustainability dari sumberdaya.Kebijakan tersebut sudah
diberlakukan pada pelaku pasar tingkat dunia, misalnya oleh Wall Mart, Costco
Wholesale, Sam’s Club Whole Foods Market dan lain-lain. Kedepan produk
ekspor perikanan harus sudah bersertifikat ecolabelling. Sistem sertifikasi
ekolabel merupakan salah satu alternatif sistem pengelolaan perikanan yang
ramah lingkungan, dimana pemberian label pada suatu produk perikanan yang
dihasilkan menyatakan bahwa produk tersebut berasal dari pengelolaan yang
ramah lingkungan. Sistem sertifikasi ekolabel merupakan suatu mekanisme
pasar yang bersifat sukarela, berbentuk informasi yang bertanggungjawab
mulai dari daerah penangkapan, cara penangkapan, penanganan pasca panen
hingga kekonsumen akhir.
Ekspor hasil perikanan laut Indonesia terus mengalami peningkatan.
Data tahun 2013 menunjukkan bahwa nilai ekspor komoditas perikanan laut
Indonesia mencapai US $ 4,2 milyar dengan volume mencapai 1,2 juta ton. Dari
data pertumbuhan nilai ekspor tahun 2011–2012, produk perikanan rata rata
terjadi kenaikan hingga 11,62 persen, jauh diatas pertumbuhan ekspor
Nasional. Komposisi komoditas ekspor utama tahun 2012, antara lain udang
(34,2%), tuna/cakalang (19%), ikan lainnya (24,9%), rajungan (8,8%) dan lain-
lain (13,1%). Sampai dengan tahun 2011, negara tujuan ekspor dunia,
khususnya untuk Indonesia, masih didominasi oleh negara Tiongkok (21,9%),
Thailand (14,5%), USA (11,5 %), Jepang (11,2 %), Uni Eropa (8,6 %) dan negara
lainnya seperti Malaysia, Hongkong, Singapore dan lain-lain.
2.3. Pasar Dalam Negeri
Produksi hasil perikanan di dalam negeri sebagian besar digunakan
untuk pemenuhan sumber protein hewani. Sebagaimana telah diketahui bahwa
protein hewani dari hasil produksi perikanan lebih menyehatkan dari pada
RENSTRA BPPL 2015-2019
7
protein hewani lainnya, seperti sapi yang mempunyai efek samping yang kurang
baik bagi kesehatan. Hasil produksi perikanan tangkap di Indonesia masih
mendominasi dari pada produksi perikanan budidaya. Selain untuk pemenuhan
kebutuhan protein hewani dalam negeri hasil produksi perikanan juga menjadi
bahan baku industri seperti pengolahan tepung ikan, kosmetika, farmasi dan
bahkan untuk industri kerajinan.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan semakin berkembang
merupakan potensi pasar domestik yang cukup menjanjikan. Menurut Badan
Pusat Statistik diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015
adalah sekitar 247,5 juta jiwa dan tahun 2019 diperkirakan naik menjadi 258,4
juta jiwa (naik 1% tiap tahun). Dengan capaian tingkat konsumsi ikan penduduk
Indonesia sebesar 33,89 kg/kapita pada tahun 2012, maka peluang pasar
nasional dalam negeri untuk menyerap produksi perikanan semakin besar.
Jumlah tersebut masih berasal dari kebutuhan pangan saja, belum termasuk
kebutuhan bahan baku industri.
2.4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan dengan
menjamin kelestarian sumberdaya dan lingkungan serta permintaan terhadap
produk perikanan yang berkualitas merupakan tantangan dalam
pengembangan pemanfaatan sumberdaya ikan laut di Indonesia.Disamping itu
juga terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi diantaranya kondisi
perairan, rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan terbatasnya prasarana
yang ada, disamping tingkat kerusakan produksi perikanan masih cukup tinggi
yang disebabkan oleh penanganan pasca panen yang kurang baik, serta
efisiensi, produktifitas serta selektifitas yang rendah dari alat tangkap yang
dipergunakan.
Menurut Morgan (1982) isu utama dalam pengelolaan sumberdaya
kelautan adalah penangkapan ikan yang tidak legal oleh nelayan asing, tindakan
perusakan atau ekploitasi berlebihan terhadap sumberdaya kelautan baik oleh
nelayan lokal maupun asing, pencemaran laut akibat aktivitas manusia,
RENSTRA BPPL 2015-2019
8
perusakan alat dan fasilitas milik negara, penyelundupan, perdagangan ilegal di
laut, dan sengketa batas wilayah teritorial dengan negara tetangga maupun
batas wilayah antar-provinsi atau kabupaten. Pembangunan sumberdaya
manusia melalui penguasaan dan penerapan IPTEK yang tepat diharapkan
dapat mengimbangi dan menjawab tantangan dan permasalahan yang ada.
Untuk itu penciptaan teknologi pemanfaatan sumberdaya ikan yang optimal dan
berkelanjutan diperlukan untuk menunjang sistim agribisnis yang sehat yang
pada gilirannya menuju operasionalisasi perikanan yang tangguh. Peningkatan
sarana dan prasarana juga perlu diperhatikan, karena hal ini sangat berkaitan
langsung dalam pembangunan sumberdaya manusia terhadap penguasaan dan
penerapan IPTEK.
Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan kekayaan
sumberdaya alam merupakan peluang perkembangan IPTEK perikanan. Selain
itu kemajuan IPTEK di berbagai bidang dan disiplin seperti bioteknologi,
penginderaan jauh dan rekayasa alat tangkap serta model pengelolaan
sumberdaya berdasarkan komoditas dan ekosistem mempunyai potensi untuk
dimanfaatkan bagi pembangunan perikanan.
RENSTRA BPPL 2015-2019
9
BAB III. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1. Struktur Organisasi
Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) yang ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER.30/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian
Perikanan Laut, adalah unit eselon tiga dari organisasi Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BalitbangKP), Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan
kegiatan penelitian perikanan laut dengan struktur organisasi dan tata kerja
yang terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari Urusan Keuangan dan Umum dan
Urusan Kepegawaian.
b. Seksi Tata Operasional, terdiri dari Sub Seksi Program dan Sub Seksi
Monitoring dan Evaluasi
c. Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana, terdiri dari Sub Seksi Prasarana dan
Sarana dan Sub Seksi Pelayanan Teknis
d. Instalasi Penelitian Perikanan Teluk, Laut, dan Samudera.
e. Kelompok Jabatan Fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan
dan Jabatan Fungsional lainnya).
RENSTRA BPPL 2015-2019
10
Struktur organisasi Balai Penelitian Perikanan Laut berdasarkan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER.30/MEN/2011 terlihat seperti pada Gambar 1.
Gambar 1.
Bagan Organisasi Balai Penelitian Perikanan Laut
3.2 Kelompok Peneliti
Penentuan kelompok peneliti didasarkan pada komoditas sumberdaya
perikanan dan pelaksanaan tugas penelitian, sedangkan jabatan fungsionalnya
sesuai dengan minat, latar belakang pendidikan dan keahlian serta kepentingan
institusi. Mengacu pada jabatan fungsional/ bidang keahlian/keilmuan, yaitu
sumberdaya perikanan dan penangkapan dengan Kelompok Peneliti :
KEPALA BALAI
URUSAN KEUANGAN DAN UMUM
JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
URUSAN KEPEGAWAIAN
SUB SEKSI PROGRAM
SEKSI TATA OPERASIONAL
SUB SEKSI MONITORING
DAN EVALUASI
SUB SEKSI PRASARANA DAN SARANA
SEKSI PELAYANAN TEKNIS DAN SARANA
SUB SEKSI PELAYANAN
TEKNIS
RENSTRA BPPL 2015-2019
11
1. Sumberdaya Perikanan Pelagis Besar
2. Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil
3. Sumberdaya Perikanan Demersal
4. Sumber daya Udang dan Krustasea Lainnya
5. Teknologi Penangkapan Ikan dan Kapasitas Penangkapan
3.3 Sarana dan Prasarana
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Balai Penelitian Perikanan Laut
ditunjang oleh sumberdaya fisik antara lain: tanah persil, gedung kantor,
laboratorium (untuk laboratorium yang ada pada saat ini meliputi:
laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium akustik dan
oseanografi, laboratorium otolith, laboratorium genetik, dan laboratorium
data), workshop alat tangkap, ruang rapat, aula, kendaraan roda 4 dan roda 2,
perpustakaan serta Instalasi Penelitian Perikanan Teluk, Laut dan Samudera
Pulau Kongsi.
Agar data dan informasi yang dikeluarkan terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan, laboratorium BPPL pada tahun 2014 telah melakukan
akreditasi laboratorium untuk beberapa pengujian yang ada diantaranya di
laboratorium Biologi Populasi dan Biologi Reproduksi.
Mengingat perkembangan kedepan, sarana dan prasarana penelitian yang
dimiliki perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan teknologi terkini. Laboratorium di BPPL direncanakan akan
dikelompokkan menjadi 6 laboratorium (Tabel 1), selain itu pada tahun 2016
direncanakan akan dibangun wisma tamu seluas 200m2.
RENSTRA BPPL 2015-2019
12
Tabel 1.
Rencana Pengelompokkan Laboratorium BPPL berdasarkan Pengujian
No Laboratorium Pengujian
1. Laboratorium Biologi Populasi
- Identifikasi Jenis Ikan - Pengukuran Panjang Berat Morfometrik - Pembacaan Ring Otolit - Mikronutrien Otolit
2. Laboratorium Biologi Reproduksi
- Fekunditas dan Diameter Telur - Histologi - Larva dan Juvenil
3. Laboratorium Biologi Lingkungan
- Fitoplankton - Zooplankton - Benthos - Isi Lambung - Parasit
4. Laboratorium Fisiko-Kimia Oseanografi
- Paramater Fisik (suhu, salinitas, kecerahan, arus, kedalaman, konduktivitas)
- Parameter Kima (pH, fosfat, nitrat, DO)
5. Laboratorium Genetik
- RNA - DNA - Kromosom
6. Laboratorium Akustik
- Biomasa Ikan - Target Strength Ikan - Agregasi Ikan
Sarana dan prasarana sebagai sumberdaya fisik yang tersedia di Balai
Penelitian Perikanan Laut disajikan pada Tabel 2.
RENSTRA BPPL 2015-2019
13
Tabel 2.
Sarana dan Prasarana Utama Balai Penelitian Perikanan Laut
No Sarana/Fasilitas Kantor BPPL
Instalasi Penelitian P.
Kongsi 1. Tanah persil 20.000 m2 2.189 m2 2. Gedung kantor 3.180 m2 70 m2 3. Laboratorium 520 m2 73,50 m2 4. Lab Data 70 m2 - 5. Lab Akustik dan Oseanografi 70 m2 - 6. Perpustakaan 7. AULA 8. Workshop Penangkapan 140 m2 - 9. Bangunan Lain/Gudang 495 m2 -
10. Rumah Diesel/Listrik 15 m2 7,5 m2 11. Kendaraan Roda 4 (empat) 9 unit 12. Kendaraan Roda 2 (dua) 9 unit
3.4 Sumberdaya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan program penelitian, dimana diarahkan
pada upaya memanfaatkan tenaga yang telah ada secara optimal dan efektif.
Pada tahun 2014 Balai Penelitian Perikanan Laut mempunyai pegawai sebanyak
86 orang, yang dibagi berdasarkan beberapa kriteria antara lain, berdasarkan
jenjang pendidikan, diklasifikasikan sebagai berikut :S3, 3 orang; S2, 19 orang;
S1, 20 orang; D4, 4 orang; D3, 2 orang; SLTA, 32 orang; SLTP, 3 orang; dan SD, 3
orang. Dari jumlah pegawai diatas yang mempunyai jabatan fungsional
sebanyak 41 orang, terdiri dari: 4 orang Peneliti Utama; 6 orang Peneliti Madya;
10 orang Peneliti Muda; 11 orang Peneliti Pertama; fungsional teknisi litkayasa
sebanyak 8 orang terdiri dari 3 orang teknisi litkayasa penyelia, 2 orang teknisi
litkayasa pelaksana lanjutan, 3 orang teknisi litkayasa pelaksana dan
pustakawan 2 orang. Selain SDM yang mempunyai jabatan fungsional diatas,
SDM yang lain berfungsi sebagai penunjang. Secara rinci keragaman SDM di
Balai Penelitian Perikanan Laut dapat dilihat pada Tabel 3, 4, dan 5.
RENSTRA BPPL 2015-2019
14
Tabel 3.
Keadaan SDM Lingkup Balai Penelitian Perikanan Laut Tahun 2014
Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah
S3 3
S2 19
S1 20
D4 4
D3 2
SLTA 32
SLTP 3
SD 3
Total 86
Tabel 4.
Keadaan SDM Lingkup Balai Penelitian Perikanan Laut Tahun 2014
Berdasarkan Jejang Fungsional
Jabatan Fungsional Jumlah
Peneliti Utama 4
Peneliti Madya 6
Peneliti Muda 10
Peneliti Pertama 11
Teknisi Litkayasa 8
Pustakawan 2
Total 41
RENSTRA BPPL 2015-2019
15
Tabel 5.
Keadaan SDM Lingkup BPPL Tahun 2014
Berdasarkan Jenjang Struktural dan Pelaksana Administrasi
Uraian Jumlah
Jabatan Struktural 10
Pelaksana Keuangan dan Umum 15
Pelaksana Kepegawaian 1
Pelaksana Laboratorium 1
Pelaksana Komputer -
Pengadministrasi Dokumentasi dan Perpustakaan
1
ABK Kapal Penelitian 9
Satpam 4
Supir 2
Total 43
Sebagai suatu institusi penelitian, Balai Penelitian Perikanan Laut sangat
memperhatikan kualitas sumberdaya manusianya melalui pendidikan jangka
pendek/kursus/training maupun pendidikan jangka panjang/sekolah. Melalui
pendidikan tersebut diharapkan terjadi peningkatan kualitas sumberdaya
manusia menjadi lebih profesional dan kompeten di bidangnya. Namun sampai
dengan saat ini kebutuhan tenaga baik di bidang penelitian maupun
administrasi masih dirasa kurang, yang diakibatkan karena pegawai mengalami
masa pensiun sehingga dianggap perlu untuk merekrut tenaga kontrak.
Rekruitmen tenaga fungsional peneliti dan teknisi serta tenaga administrasi
pelaksana lebih diarahkan kepada tenaga yang mempunyai pendidikan S2
(fungsional), S1 (administasi pelaksana) dan SMA/SUPM (teknisi).
Adapun rencana pengembangan pegawai Balai Penelitian Perikanan Laut
sampai dengan tahun 2019 adalah seperti disajikan pada Lampiran 1 dan
Lampiran 2.
RENSTRA BPPL 2015-2019
16
3.5 Sumberdaya Keuangan
Sumberdaya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi guna merealisasikan tujuan dan
sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Kebutuhan akan dukungan dana harus
dipenuhi agar dapat memberikan manfaat bagi Institusi dalam mengemban dan
melaksanakan mandat yang diberikan, dengan memperhitungkan kemampuan
keuangan negara. Sumber daya finansial Balai Penelitian Perikanan Laut
diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, anggaran yang dikelola oleh Balai Penelitian
Perikanan Laut mengalami kenaikan dan penurunan, hal ini dikarenakan
kondisi ekonomi negara yang juga mengalami dinamika, situasi ini sangat
berpengaruh terhadap permintaan anggaran belanja modal. Belanja modal yang
diterima dirasa belum memadai untuk merevitalisasi dan mengadakan fasilitas
sarana dan prasarana, baik yang sudah tidak memadai untuk digunakan
maupun penambahan peralatan–peralatan baru. Adapun rencana anggaran
keuangan yang dikelola oleh Balai Penelitian Perikanan Laut Tahun Anggaran
2015- 2019 seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6.
Anggaran Keuangan BPPL Tahun Anggaran 2015-2019
Jenis Anggaran
Tahun Anggaran (dalam ribuan rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019
DIPA 73,788,914 63.177.353 73,500,000 67,500,000 83,500,000
3.6. Manajemen Perkantoran dalam Mendukung Program Penelitian
Manajemen penelitian dan pengembangan IPTEK mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan keluaran yang dihasilkan serta monitoring dan
evaluasi yang dilaksanakan menggunakan prinsip transparansi, partisipatif dan
akuntabel. Perencanaan dan pemanfaatan hasil penelitian berada pada satu
RENSTRA BPPL 2015-2019
17
siklus penelitian. Keberhasilan penelitian dan pengembangan IPTEK tercapai
jika teknologi yang dihasilkan diadopsi oleh para pengguna/pemangku
kepentingan (stakeholder). Agar hasil hasil penelitian sampai kepada pengguna
maka diperlukan program difusi IPTEK. Keberhasilan program difusi IPTEK
akan ditentukan oleh kesesuaian teknologi yang dikembangkan dengan
kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat untuk mengakses dan
mengimplementasikan teknologi, serta mekanisme/proses transfer teknologi.
Untuk lebih meningkatkan manfaat hasil penelitian maka di dalam semua tahap
kegiatan harus diikuti dengan upaya penguatan kelembagaan IPTEK. Program
penguatan kelembagaan IPTEK dalam hal ini mencakup penguatan SDM serta
kerjasama kelembagaan dalam tingkatan nasional, regional dan internasional
Dengan perencanaan yang baik, pelaksanaan yang tepat dan evaluasi yang
ketat, maka hasil penelitian yang berdayaguna dan berhasilguna akan diperoleh.
Selanjutnya hasil tersebut merupakan umpan balik bagi pelaksanaan penelitian
berikutnya. Hasil penelitian hanya dapat diterima oleh pengguna/pemangku
kepentingan apabila memiliki manfaat praktis yang nyata dan disampaikan
dengan cara yang efektif.
Perangkat yang dapat digunakan sebagai sarana manajemen perkantoran
dan sudah diimplementasikan adalah Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian, Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem Informasi
Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Tahun 2014 sudah
diimplementasikan manajemen yang terintegrasi antara SAKPA, SIMAK BMN
dan Persediaan dengan nama aplikasi SPAN.
Pada Renstra BPPL 2015-2019, pemanfaatan seluruh program
manajemen perkantoran harus sudah dilakukan dengan lebih intensif dan
menyeluruh, untuk mendukung manajemen penelitian, memudahkan dalam
pengambilan keputusan serta memberikan akses yang lebih mudah dalam
penyajian informasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) dan pada tahun 2016 akan direncanakan untuk dilakukan
RENSTRA BPPL 2015-2019
18
sertifikasi manajemen mutu untuk manajemen perkantoran berdasarkan ISO
9001: 2008
3.6.1 Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengorganisasian Program Penelitian
Program penelitian dan pengembangan IPTEK harus sesuai dengan
kebutuhan nyata masyarakat. Keberhasilan penelitian dan pengembangan
IPTEK tercapai jika teknologi yang dihasilkan diadopsi oleh para pemangku
kepentingan. Untuk itu pada tahap perencanaan, program penelitian disusun
terutama berdasarkan pada kebutuhan pengguna dengan tetap mengacu
kepada kebijakan yang telah digariskan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Dalam kerangka penguatan
kelembagaan IPTEK, program penelitian juga diarahkan untuk
pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku penelitian.
Keterkaitan yang erat antar lembaga penelitian terutama di bawah Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan maupun Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta lembaga terkait harus selalu dibina untuk menghindari
tumpang tindih atau duplikasi program kegiatan, meningkatkan efesiensi
serta agar diperoleh hasil yang saling menguatkan dan saling melengkapi.
Membina hubungan dalam kerangka penelitian sumberdaya perikanan
laut dalam bentuk jejaring kerja (networking), baik secara personal,
organisasi ataupun melalui kelompok profesi merupakan hal penting yang
perlu dilakukan. Partisipasi aktif dalam jejaring dengan kajian yang spesifik
dalam menangani bidang-bidang atau isu-isu penting, baik dalam skala
nasional, regional maupun internasional, akan memberi penguatan didalam
perencanaan maupun pelaksanaan program penelitian. Pembentukan
jejaring kerja ini sudah barang tentu harus didukung dengan fasilitas berupa
perangkat keras dan perangkat lunak.
RENSTRA BPPL 2015-2019
19
3.6.2 Monitoring dan Evaluasi
Program Monitoring dan Evaluasi merupakan salah satu fungsi
manajemen yang berperan sangat penting untuk pemantauan dan
pengawasan pelaksanaan kegiatan, mengarahkan dan mengawal kegiatan
agar tetap berjalan pada alur pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Dalam kerangka pembangunan berbasis kinerja seperti yang
diamanatkan dalam Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, setiap instansi pemerintah dituntut untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas kinerja masing-masing serta dapat diukur dengan indikator
kinerja yang jelas dan terukur. Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan
mengukur pencapaian misi, visi, tujuan serta mengevaluasi perencanaan
strategis yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup monitoring dan evaluasi meliputi seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh lingkup Balai Penelitian Perikanan Laut, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan kegiatan, sampai pelaporan hasil baik kegiatan
penelitian maupun kegiatan pendukung sumberdaya penelitian yang terdiri
dari sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, dan anggaran termasuk
penyempurnaan kelembagaan.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi didasarkan pada peraturan yang
berlaku serta mengacu pada petunjuk pelaksanaan dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan maupun Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Monitoring
dilaksanakan secara berkala bulanan, triwulanan dan tahunan sedangkan
evaluasi dilakukan terhadap data penelitian, laporan kegiatan dan kinerja
kegiatan serta program lima tahunan. Evaluasi dilakukan sejak kegiatan
dimulai sampai dengan pelaporan hasil kegiatan. Hasil evaluasi kinerja
disusun dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP).
RENSTRA BPPL 2015-2019
20
BAB IV . VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
4.1. Visi dan Misi
Berdasarkan pada kondisi terkini dan mencermati perkembangan IPTEK
dan dinamika matra strategis, Balai Penelitian Perikanan Laut menetapkan visi
dan misi lima tahun mendatang. Visi dan misi ditetapkan dengan prinsip
keterbukaan dan efisiensi yang berorientasi kepada upaya pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya perikanan laut secara berkelanjutan.
Visi Balai Penelitian Perikanan Laut adalah :
“MENJADI INSTITUSI UTAMA DAN TERDEPAN DALAM PENYEDIA DATA
DAN INFORMASI IPTEK UNTUK PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
LAUT SECARA BERKELANJUTAN”
Misi Balai Penelitian Perikanan Laut adalah :
1. Melakukan penelitian tentang pendugaan stok, karakteristik biologi,
dinamika lingkungan dan oseanografi perikanan, teknologi dan pola
pemanfaatan sumberdaya ikan laut.
2. Meningkatkan difusi hasil penelitian perikanan laut baik melalui
berbagai publikasi maupun secara langsung kepada stakeholders dengan
dukungan teknis operasional yang optimum.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kompetensi sumberdaya
penelitian perikanan laut.
4.2. Tujuan dan Sasaran
Pelaksanaan kegiatan penelitian di Balai Penelitian Perikanan Laut
ditujukan untuk:
1. Menghasilkan data dan informasi IPTEK tentang kajian stok sumber
daya ikan, karakteristik biologi dan habitat, oseanografi perikanan dan
RENSTRA BPPL 2015-2019
21
dinamika lingkungan, karakteristik alat tangkap, kapasitas dan teknologi
penangkapan.
2. Menghasilkan bahan kebijakan bagi perencanaan pengelolaan perikanan
laut.
3. Mendapatkan mitra dan jaringan kerjasama penelitian perikanan laut
yang saling menguntungkan.
4. Mendapatkan bahan diseminasi hasil penelitian yang valid dan realable.
5. Mendapatkan sarana dan prasarana bagi pelaksanaan kegiatan
penelitian.
6. Memperoleh kompetensi kapasitas kelembagaan dan sumberdaya
penelitian perikanan laut.
7. Menjadikan kelembagaan yang akuntabel dan kapabel.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan penelitian adalah:
1. Tersedianya data dan informasi IPTEK: potensi dan status sumberdaya
ikan, keanekaragaman sumberdaya ikan, dinamika populasi,
karakteristik biologi, karakteristik habitat dan dinamika lingkungan,
jenis dan karakteristik alat tangkap, kapasitas, teknologi penangkapan,
dan pola penangkapan.
2. Tersedianya bahan kebijakan bagi perencanaan pengelolaan perikanan
laut.
3. Terbentuknya kemitraan dan jejaring kerja.
4. Tersedianya bahan diseminasi hasil penelitian.
5. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian.
6. Terbentuknya kelembagaan dan tersedianya sumberdaya manusia
penelitian, yang kompeten dan handal di bidangnya.
7. Terbentuknya institusi penelitian yang akuntabel dan kapabel.
Pencapaian tujuan dan sasaran penelitian ini sejalan dengan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan
RENSTRA BPPL 2015-2019
22
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan oleh Balai Penelitian
Perikanan Laut untuk tahun 2015-2019 adalah sejalan dan tercakup dalam
bagian dari Sembilan Agenda Prioritas yang disebut Nawa Cita (Jokowi dan
Kala, 2014), diantaranya adalah mengamankan kepentingan dan keamanan
maritim Indonesia, khususnya batas Negara, kedaulatan maritim, dan
sumberdaya alam; memperkuat peran Indonesia dalam kerjasama global dan
regional; menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum, pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar
dan penambangan liar; meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
Selain itu, dalam agenda prioritas Jokowi dan Kalla (2014) juga akan
meningkatkan daya saing ini, akan memanfaatkan potensi yang belum tergarap
dengan baik tetapi memberi peluang besar untuk meningkatkan akselerasi
pertumbuhan ekonomi nasional, yakni, industri manufaktur, industri pangan,
sektor maritim, dan sektor pariwisata.
RENSTRA BPPL 2015-2019
23
BAB V. KEBIJAKAN STRATEGIS, PROGRAM,
DAN PRIORITAS PENELITIAN
Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan mengacu
pada kebijakan strategis dan kebijakan operasional Balai Penelitian Perikanan
Laut yakni sebagai berikut:
5.1 Kebijakan Strategis
Konsep atau rencana yang akan dilaksanakan dalam lima tahun untuk
mencapai tujuan garis besarnya adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan dan penguasaan IPTEK dalam penelitian stok sumberdaya
ikan laut, komponen teknologi penangkapan ikan dan lingkungan
perairan;
2. Penyelenggaraan jasa dan informasi, diseminasi, kerjasama penelitian
dan pengelolaan sarana dan prasarana;
3. Penguatan sumberdaya penelitian perikanan laut;
4. Penguatan kinerja penelitian perikanan laut.
5.2 Kebijakan Operasional
1. Melaksanakan penelitian strategis untuk meningkatkan penguasaan
IPTEK dalam pengkajian stok sumberdaya ikan laut dan teknologi
penangkapan ikan;
2. Pelaksanaan pelayanan jasa dan informasi, diseminasi, dan kerjasama
penelitian tingkat nasional dan internasional serta pengelolaan sarana
dan prasarana penelitian;
3. Peningkatan kompetensi, kapasitas dan kapabilitas sumberdaya
penelitian perikanan laut;
4. Penyusunan operasional program dan sistem pelaporan penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan bagi pemenuhan data dan informasi
sesuai dengan kebutuhan dasar pengelolaan sumberdaya ikan.
RENSTRA BPPL 2015-2019
24
5.3 Program Kerja
Program Kerja Balai Penelitian Perikanan Laut dalam kurun waktu lima
tahun kedepan dibuat dan disusun didasarkan kepada tugas pokok dan fungsi
Unit Pelaksana Teknis yang telah digariskan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan adalah sebagai berikut :
5.3.1 Program Penelitian
a. Program Penelitian Stok Sumberdaya Ikan Laut
Pengkajian stok sumberdaya ikan laut merupakan kegiatan penelitian
utama yang dilakukan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji stok sumberdaya ikan laut, termasuk sumberdaya
inkonvensional. Pengkajian stok ikan dilakukan untuk menentukan potensi
lestari sumberdaya ikan aspek biologi, dinamika populasi dan distribusi
sumberdaya ikan, aspek penangkapan, fishing capacity, optimasi
pemanfaatan serta komponen pengelolaan sumberdaya ikan laut yang
berkelanjutan. Pelaksanaan penelitian untuk masing-masing WPP seperti
tercantum pada Lampiran 7. Pengkajian stok sumber daya perikanan ini
meliputi 11 WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan: WPP 571 Selat Malaka;
WPP 572 Samudera Hindia Barat Sumatera, WPP 573 Samudera Hindia
Selatan Jawa, WPP 711 Laut Tiongkok Selatan dan Laut Natuna, WPP 712
Laut Jawa; WPP 713 Selat Makassar dan Laut Flores; LWPP 714 Laut Banda,
WPP 715 Teluk Tomini, WPP 716 Laut Sulawesi, WPP 717 Samudera Pasifik,
dan WPP 718 Laut Arafura)
Selain itu dilakukan pula penelitian oseanografi perikanan yang
bertujuan mengkaji dan mengetahui kondisi lingkungan perairan dikaitkan
dengan dinamika stok sumberdaya ikan. Penelitian ini selain membutuhkan
data kondisi oseanografi dan lingkungan perairan juga memerlukan data
hasil akustik dan juga sampling menggunakan alat tangkap trawl, purse
seine, dll. Pelaksanaan penelitian oseanografi perikanan untuk masing-
masing WPP seperti tercantum pada Lampiran 7.
RENSTRA BPPL 2015-2019
25
b. Program Penelitian Teknologi Penangkapan Ikan
Program penelitian teknologi penangkapan ikan mencakup kegiatan
penelitian mengenai komponen alat tangkap (material, alat bantu dan
rancang bangun), kinerja (performa, produksi dan laju tangkap) dan metode
penangkapan (bagaimana, dimana dan kapan) yang didasari oleh
pengetahuan, mengenai tingkah laku ikan yang akan dijadikan target
tangkapan. Penelitian pengkajian teknologi penangkapan ikan ditujukan
untuk peningkatan efisiensi dan selektivitas hasil tangkapan sesuai dengan
konsep penangkapan yang bertanggung jawab (code of conduct for
responsible fishing). Pelaksanaan Penelitian Teknologi Penangkapan Ikan
seperti tercantum pada Lampiran 7.
c. Program Kerja Penelitian berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Dengan tetap memperhatikan RPJM 2015–2019 KKP dan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan maka telah
dirumuskan Program Kerja Penelitian Balai Penelitian Perikanan Laut
menurut WPP seperti disajikan dalam Tabel 7.
RENSTRA BPPL 2015-2019
26
Tabel 7.
Program Kerja Penelitian Berbasis WPP
NO WPP 2015 2016 2017 2018 2019
571 Selat Malaka & Laut Andaman
572 Samudra Hindia Barat
Sumatera & Selat Sunda
573
Samudra Hindia Selatan Jawa dan Nusa
Tenggara, Laut Sawu, Laut Timor Barat
711 Selat Karimata dan Laut
Cina Selatan
712 Laut Jawa
713 Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores dan
Laut Bali
714 Teluk Tolo dan Laut
Banda
715
Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut
Halmahera, Laut Seram dan TelukBerau
716 Laut Sulawesi dan Laut
Halmahera
717 Teluk Cendrawasih dan
Samudra Pasifik
718 Laut Aru, Laut Arafura
dan Laut Timor bagianTimur
5.3.2. Program Pengembangan Sumberdaya Penelitian
Pengembangan sumberdaya penelitian yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Sumberdaya Manusia : Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas
pegawai melalui strata pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pelatihan,
seminar, workshop, bimbingan teknis dan sebagainya
RENSTRA BPPL 2015-2019
27
2. Sarana dan Prasarana : Menyediakan sarana dan prasarana penelitian
yang menunjang kegiatan melalui akreditasi laboratorium dan
perpustakaan, sertifikasi manajemen kantor, penyediaan sarana dan
wahana penelitian, revitalisasi laboratorium. (Lampiran 3).
5.3.3. Program Pelayanan Jasa, Diseminasi, Kerjasama Penelitian
Pelayanan jasa, diseminasi dan kerjasama penelitian merupakan
program pendukung kegiatan penelitian yang ruang lingkupnya meliputi:
1. Memberikan layanan pengujian di laboratorium BPPL kepada pelanggan
internal maupun eksternal.
2. Memberikanan layanan informasi melalui web dan perpustakaan BPPL.
3. Diseminasi hasil-hasil kegiatan penelitian melalui kegiatan forum
stakeholders, keikutsertaan dalam berbagai pameran, media cetak
ataupun media lainnya.
4. Melaksanakan kegiatan kerjasama sebagai counterpart ataupun
supporting dalam kerangka mendukung program prioritas
nasional/Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pengelolaan
pemanfaatan sumberdaya ikan bersama (share stock) baik nasional,
regional maupun internasional .
5.3.4. Prioritas Penelitian
Prioritas penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Perikanan Laut
untuk jangka waktu 2015-2019 yaitu:
1. Sesuai dengan kebutuhan para stakeholders.
2. Sesuai dengan RPJM dan Renstra KKP.
3. Mendukung Renstra P4KSI dan arahan lainnya.
4. Sesuai dengan kebutuhan kerjasama penelitian nasional dan
internasional.
Kebijakan Strategis, Program dan Prioritas Penelitian yang disusun oleh
Balai Penelitian Perikanan Laut untuk tahun 2015-2019 ini sesuai dan tercakup
RENSTRA BPPL 2015-2019
28
dalam Visi, Misi dan Program Aksi dalam Jokowi-Kala (2014) pada bab
Berdikari dalam Bidang Ekonomi yaitu akan memberikan perhatian khusus
pada upaya perbaikan menuju berdikari ekonomi melalui program aksi “Kami
berkomitmen pembangunan ekonomi maritim”, melalui:
1) Peningkatan kapasitas dan pemberian akses terhadap sumber modal (melalui bank pertanian), sarana produksi, infrastruktur, teknologi danpasar,
2) Pembangunan 100 sentra perikanan sebagai tempat pelelangan ikanterpadu dengan penyimpanan dan pengolahan produk perikanan terpadu,
3) Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported (IUU) fishing 4) Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan overfishing,
danmeningkatkan intensitas penangkapan di kawasan underfishing sesuaibatas kelestarian,
5) Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan, 6) Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang dikelola
secaraberkelanjutan. Kawasan konservasi perairan dalam lima tahun mendatangdikelola secara berkelanjutan menjadi 17 juta hektar dan penambahankawasan konservasi seluas 700 hektar,
7) Penerapan best aqua-culture practices untuk komoditas-komoditasunggulan,
8) Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan yang mendukungkinerja pembangunan maritim dan perikanan,
9) Meningkatkan produksi perikanan dua kali lipat, menjadi sekitar40-50 juta ton per tahun pada tahun 2019.
RENSTRA BPPL 2015-2019
29
BAB VI. INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat
capaian pelaksanaan suatu kegiatan. Ukuran tersebut dapat bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Berdasarkan pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), indikator kinerja terdiri atas indikator masukan (inputs),
proses, keluaran (outputs), hasil (outcomes).
6.1. Indikator Kinerja Sasaran
Indikator kinerja sasaran meliputi, uraian sasaran strategis, indikator,
target, dan program. Indikator kinerja sasaran Balai Penelitian Perikanan Laut
disusun pada Tabel 8.
Tabel 8.
Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran Strategis Balai Penelitian Perikanan Laut
Uraian Indikator Target
Inisiatif Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah KP
Jumlah WPP yang telah teridentifikasi karakteristik biologi, habitat sumberdaya perikanan serta potensi produksi dan kapasitas penangkapan ikannya
11 11 11 11 11
Penelitian karakteristik biologi, habitat sumberdaya perikanan serta potensi produksi dan kapasitas penangkapan ikan
Jumlah data dan informasi ilmiah sumberdaya perikanan laut
4
4 4 4 4
Penelitian potensi sumber daya ikan laut,Penelitian dinamika lingkungan oseanografi dan Teknologi penangkapan
RENSTRA BPPL 2015-2019
30
Sasaran Strategis Balai Penelitian Perikanan Laut
Uraian Indikator Target
Inisiatif Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Tersebarnya data dan informasi IPTEK strategis perikanan laut
Jumlah data dan informasi perikanan laut yang siap dimanfaatkan
2 Judul (buku)
25 judul (Karya Tulis ilmiah)
2 Judul (buku)
30 judul (Karya Tulis ilmiah)
2 Judul (buku)
30 judul (Karya Tulis ilmiah)
2 Judul (buku)
30 judul (Karya Tulis ilmiah)
2 Judul (buku)
30 judul (Karya Tulis ilmiah)
Diseminasi dan komunikasi hasil Penelitian melalui promosi, komersialisasi, dokumentasi dan publikasi
Jumlah kerjasama Penelitian (MoU) Visiting scientist
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
2 paket
Menjalin kerjasama Penelitian di tingkat nasional, regional dan internasional
3. Tersedianya SDM yang kompeten dan profesional
Jumlah tenaga fungsioal peneliti dan fungsional lainnya yang mengalami peningkatan jenjang pendidikan formal dan fungsional.
S2 (1 orang)
S1 (2 orang)
Pen. Utama (1 org)
Pen. Madya (3 org)
Pen. Muda (2 org)
Pen. Pertama(1 org)
Tek. Litkayasa (2 org)
Laboran (1 org)
Informasi Teknologi (1)
Pengelola perpustakaan (1)
2 orang diklat fungsional lainnya
1 orang diklat PIM
Adm. (1 org)
S3 (1 orang)
S2 (1 orang)
S1 (2 orang)
Pen. Utama (1 org)
Pen. Madya (2 org)
Pen. Muda (4 org)
Pen. Pertama (3 org)
Tek. Litkayasa (3 org)
Laboran (2 org)
Informasi Teknologi (1)
Pengelola perpustakaan (1)
5 orang diklat fungsional lainnya
1 orang diklat PIM
Adm. (2 org)
S3 (1 orang)
S2 (3 orang)
S1 (3 orang)
Pen. Utama (1 org)
Pen. Madya (2 org)
Pen. Muda (3 org)
Pen. Pertama (3 org)
Tek. Litkayasa (2 org)
Laboran (1 org)
Informasi Teknologi (1)
5 orang diklat fungsional lainnya
1 orang diklat PIM
Adm. (2
org)
S3 (2 orang)
S2 (2 orang)
S1 (3 orang)
Pen. Utama (1 org)
Pen. Madya (3 org)
Pen. Muda (4 org)
Pen. Pertama (4 org)
Tek. Litkayasa (2 org)
Laboran (2 org)
Informasi Teknologi (1)
2 orang diklat fungsional lainnya
1 orang diklat PIM
Adm. (2
org)
S3 (2 orang)
S2 (2 orang)
S1 (4 orang)
Pen. Utama (2 org)
Pen. Madya (3 org)
Pen. Muda (3 org)
Pen. Pertama (3 org)
Tek. Litkayasa (2 org)
Laboran (2 org)
Informasi Teknologi (1)
Pengelola perpustakaan (1)
3 orang diklat fungsional lainnya
1 orang diklat PIM
Adm. (5 org)
Peningkatan dan
pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Pendidikan dan
pelatihan bagi
pegawai
RENSTRA BPPL 2015-2019
31
Sasaran Strategis Balai Penelitian Perikanan Laut
Uraian Indikator Target
Inisiatif Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Terwujudnya Lembaga yang Akuntabel dan Kapabel
Jumlah program yang mantap berbasis kompetensi
1 paket Reviu (Renstra BPPL 2015-2019)
1 paket (RKT)
paket Reviu (Renstra BPPL 2015-2019)
1 paket (RKT)
1 paket (MP) 2020-2024
1 Paket Reviu Renstra 2015-2019)
1 paket (RKT)
1 paket (MP BPPL) 2020-2024
1 paket (RKT)
1 paket (Renstra BPPL 2020-2024)
1 paket (RKT)
Perencanaan dan penyusunan program
Jumlah monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
5 paket 5 paket 5 paket 5 paket 5 paket Monitoring dan evaluasi
Jumlah Layanan dan Pemeliharan Perkantoran
12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln Layanan Perkantoran
Jumlah Informasi manajemen keuangan dan kepegawaian
2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket Pengelolaan Keuangan dan administrasi Kepegawaian
5. Tersedianya peralatan dan Sarana penelitian yang terakreditasi
Jumlah lab terakreditisasi Pengadaan sarana Penunjang Penelitian Jumlah koleksi perpustakaan terakreditasi Peralatan Penelitian Bangunan gedung Kendaraan operasional
1 Unit
2 Paket
100 judul buku
3 Paket
2 Paket revitalisasi bangunan gedung
1 Unit
2 Paket
3 Paket
1 Unit
1 Unit
2 Paket
100 judul buku
3 Paket
1 Unit
2 Paket
3 Paket
1 Unit
1 Unit
2 Paket k
100 judul buku
5 Paket
2 Paket revitalisasi bangunan gedun
Pengadaan dan Pengelolaan Sarpras Penelitian
RENSTRA BPPL 2015-2019
32
Sasaran Strategis Balai Penelitian Perikanan Laut
Uraian Indikator Target
Inisiatif Strategis
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Terwujudnya kompetensi kapasitas kelembagaan dan sumberdaya penelitian perikanan laut
Jumlah hasil penelitian yang dijadikan bahan rekomendasi kebijakan Pengelolaan perikanan laut Akreditasi Kelembagaan (KNAP)
1 Paket
1 Paket
25%
1 Paket
50%
1 Paket
75%
1 Paket
100%
Forum Stakeholder
Peninkatan Kapasitas
Kelembagaan
Selain itu telah ditetapkan pula Indikator kinerja utama dari Sasaran
Strategis yang harus dicapai oleh BPPL seperti tersaji dalam tabel pada
lampiran 8.
6.2 Indikator Kinerja Kegiatan
Indikator kinerja kegiatan merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif
yang menggambarkan tingkat capaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan kebijakan dan program dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada, untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Sesuai acuan yang ada, Balai Penelitian Perikanan Laut mengkategorikan
indikator kinerja ke dalam 4 kelompok indikator, yaitu ; (1) Masukan (input),
(2) kegiatan (proses), (3) keluaran (output), (4) hasil (outcomes). Secara rinci
masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut.
6.2.1. Indikator Masukan (Inputs)
Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik untuk mendapatkan hasil
sesuai yang ditetapkan. Indikator masukan bagi Balai Penelitian Perikanan Laut
terdiri dari : (1) Anggaran, (2) SDM, (3) Teknologi, (4) Material (5) Daya dan
RENSTRA BPPL 2015-2019
33
Jasa. Tabel 9. menggambarkan masing-masing indikator dengan ukuran
kinerjanya.
Tabel 9.
Indikator Masukan
No Jenis
Indikator Indikator Satuan Ket
1. Anggaran 1.1 APBN
1.2 PHLN
1.3 PNBP
1.4 Lainnya
Rp.
US$
Rp.
2. SDM 2.1 Peneliti/Tenaga Fungsional
2.2 Teknisi Litkayasa
2.3 Laboran
2.4 Pustakawan
2.5 ABK
2.6 Enumerator & observer
2.7 Pranata komputer
2.8 Tenaga administrasi
2.9 Nara sumber
2.10 Lainnya
OB,OH,OJ
3. Teknologi 3.1 Kapal Penelitian
3.2 Instalasi Penelitian
3.3 Peralatan Penelitian/Survei
3.4 Peralatan Lab
3.5 Pengolah data
3.6 Perangkat lunak
3.7 Lainnya
Hari operasi
Hari operasi
Jam operasi
Jam operasi
Jam operasi
Jam operasi
4. Material 4.1 Bahan Bakar Minyak
4.2 Bahan buku/SOP
4.3 Bahan kimia/analisis
4.4 Bahan alat sampling
4.5 Bahan ATK
4.6 Lainnya
Ton
Eksemplar
Paket
Unit
Paket
5. Daya dan jasa 6.1 Daya listrik
6.2 Jastel lokal
6.3 Jastel SLJJ
6.4 Jastel SLI
6.5 Jastel seluler, satelit
6.6 Internet
6.7 Lainnya
Kwh
Jam
Jam
Jam
Jam
GigaBit
RENSTRA BPPL 2015-2019
34
6.2.2. Indikator Proses
Tiga tipe kegiatan pokok yang diemban oleh Balai Penelitian Perikanan
Laut adalah (1) melaksanakan penelitian IPTEK inventarisasi sumberdaya dan
lingkungan perikanan laut (2) menyediakan data dan informasi bahan
diseminasi dan promosi hasil penelitian (3) meningkatkan kapasitas
sumberdaya penelitian perikanan laut. Secara terinci indikator proses kegiatan
ditampilkan pada Tabel 10.
Tabel 10.
Indikator Proses Kegiatan
No Jenis Indikator Indikator Satuan Ket
1. Penelitian
karakteristik
biologi, habitat
sumberdaya
perikanan serta
potensi produksi
dan kapasitas
penangkapan ikan
1.1. Persiapan Penelitian
1.2. Penghimpunan data
Observasi
Survei
Sensus
Eksperimen
Pengambilan sampel
Pemeriksaan sampel
Lainnya
1.3Pengolahan/analisis data
1.4 Pelaporan
1.5 Lainnya
Orang Kegiatan
Orang Kegiatan
Paket
Paket
2. Data dan
informasi bahan
diseminasi hasil
Penelitian
2.1 Pengelolaan data
2.2 Publikasi ilmiah
2.3 Seminar
2.4 Pelayanan jasa dan
informasi
2.5 Promosi
2.6 Penyediaan bahan
kebijakan
2.7 Lainnya
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
3. Peningkatan
kapasitas
sumberdaya
Penelitian
3.1 Perencanaan program
3.2 Konstruksi
3.3 Pengadaan barang
3.4 Pendataan
3.5 Pengawasan
3.6 Pemeliharaan
3.7 Pendikan/Pelatihan
3.8 Lainnya
Dokumen
Paket
Unit/Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
RENSTRA BPPL 2015-2019
35
6.2.3. Indikator Keluaran (Outputs)
Keluaran (outputs) adalah sesuatu yang dihasilkan secara langsung dari
pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Keluaran sifatnya dapat dilihat
ataupun dirasakan manfaatnya, baik berupa perangkat keras/ hardware,
perangkat lunak/software, SDM/brainware, jasa/ services atau
pendapatan/income. Secara lebih jelas indikator output kegiatan dapat dilihat
pada Tabel 11.
Tabel 11.
Indikator Output Kegiatan
No Jenis
Indikator Indikator Satuan Ket
1 Produk
Penelitian
stok
sumberdaya,
oseanografi
perikanan
dan tehnik
penangkapan
1.1 Data
1.2 Sampel
1.3 Dokumentasi
1.4 Laporan Ilmiah
1.5 Makalah Ilmiah
1.6 Peta, grafik
1.7 Disain Teknis
1.8 Model & simulasi
1.9 Prosedur/metoda
1.10 Pedoman teknis
1.11 Lainnya
Dok
Kg/Ekor
Paket
Paket
Paket
Dok
Dok
Judul
Buah
Unit
2 Diseminasi
hasil
Penelitian
2.1 Terbitan ilmiah
2.2 Pertemuan ilmiah
2.3 Penyebaran informasi IPTEK
melalui website
2.4 Pameran
2.5 Lainnya
Judul/
makalah
Kali
Kali
Kali
3 Inventaris
kekayaan
milik negara
3.1 Gedung
3.2 Peralatan Penelitian
3.3 Alat laboratorium
3.4 Peralatan olah data
3.5 Kendaraan operasional
3.6 Wahana Penelitian
3.7 Lainnya
m2
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
4 Peningkatan
kualifikasi
4.1 SDM fungsional
4.2 Sertifikasi/akreditasi SDM
4.3 Sertifikasi/akreditasi lab
4.4 Lainnya
Orang
Orang
Buah
RENSTRA BPPL 2015-2019
36
6.2.4. Indikator Hasil (Outcomes)
Hasil (outcomes) adalah sesuatu yang menggambarkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan pada jangka menengah. Hasil merupakan ukuran
seberapa jauh setiap produk/jasa memenuhi harapan pemangku
kepentingan.Indikator kinerja hasil kegiatan secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 12.
Tabel 12.
Indikator Kinerja Hasil Kegiatan
No Indikator Jenis Indikator Satuan Ket
1 Produk
Penelitian stok
sumberdaya,
oseanografi
perikanan dan
tehnik
penangkapan
1.1 Informasi status stok ikan
1.2 Informasi kondisi perairan
1.3 Informasi musim penangkapan
1.4 Informasi alat tangkap dan cara
pengoperasian
1.5 Lainnya
Paket
Paket
Paket
Paket
2 Diseminasi hasil
Penelitian
2.1 Pemanfaatan IPTEK hasil Penelitian
2.2 Kemudahan akses informasi hasil
Penelitian
2.3 Kerja sama IPTEK secara luas
2.4 Dukungan IPTEK untuk masyarakat
2.5 Lainnya
Paket
Paket
Paket
Paket
3 Sumberdaya
Penelitian
3.1 Ketersediaan bangunan kantor
3.2 Ketersediaan laboratorium
3.3 Ketersediaa kapal Penelitian
3.4 Ketersediaan peralatan survei, olah
data dan analisa sampel
3.5 Ketersediaan SDM yang kompeten
3.6 Ketersediaan sistem manajemen
Penelitian yang baku
3.7 Lainnya
m2
Buah
Buah
Unit
Orang
Paket
5 Peningkatan
manajemen
dan
kelembagaan
5.1 Pengembangan Satker
5.2 Peningkatan Tupoksi
5.3 Monev
5.4 Dokumen perencanaan
5.5 Dokumen Laporan
5.6 Lainnya
Paket
Paket
Kali
Eksp.
Eksp
RENSTRA BPPL 2015-2019
37
6.2.5. Indikator Kinerja Utama dalam Manajemen Kinerja
Selain indikator-indikator yang telah disajikan, Balai Penelitian
Perikanan Laut juga telah menerapkan manajemen kinerja berbasis Balance
Score Card yang menjadi kontributor dalam keberhasilan pencapaian kinerja di
level atasnya. Adapun untuk program jangka menengah periode 2015-2019
telah disepakati masing-masing target untuk 14 9empat belas IKU yang
terangkum dalam 8 (delapan Sasaran Strategis yaitu seperti disajikan dalam
tabel 13
RENSTRA BPPL 2015-2019
38
Tabel 13.
Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Manajemen Kinerja BPPL
Sasaran Strategis Uraian IKU Target
2015 2016 2017 2018 2019
CUSTOMER PERSPEKTIVE
1.
Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Perikanan yang berkelanjutan
1
Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya ikan untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) (akumulasi)
2 2 2 3 3
2
Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek pengelolaan perikanan laut yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDI
2
Jumlah hasil litbang perikanan laut yang terekomendasikan untuk masyarakat atau industri (buah
- - - - -
INTERNAL PROSES PERSPECTIVE
3
Tersedianya Rekomendasi dan Masukan Kebijakan pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang Implementatif berdasarkan Data dan Informasi Ilmiah
3
Jumlah data dan informasi Sumber Daya, Pemulihan Habitat, Konservasi dan Teknologi penangkapan ikan
4 4 4 4 4
4 Jumlah karya tulis ilmiah bidang pengelolaan perikanan laut
25 30 30 30 35
5
Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan Laut yang terindentifikasi karakteristik biologi perikanan serta habitat sumberdaya, potensi produksi, kapasitas penangkapan ikannya
4 2 2 2 2
6
Jumlah WPP RI yang teridentifikasi potensi, alokasi dan kuota sumberdaya ikannya (PL)
7 7 9 9 9
4
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek Pengelolaan Perikanan Laut
7 Proporsi fungsional lingkup BPPL dibandingkan total pegawai lingkup BPPL (%)
55 55 65 70 75
8
Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang pengelolaan perikanan dan konservasi SDI yang terfasilitasi
2 1 1 1 1
RENSTRA BPPL 2015-2019
39
5
Terselenggaranya Pengendalian Litbang Pengelolaan Perikanan Laut
9
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI (minimal)
90% 91% 92% 92% 92%
6 Tersedianya ASN Lingkup BPPL yang kompeten dan profesional
10 Jumlah SDM BPPL yang dikembangkan kompetensinya
4 4 5 6 8
7 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
11 Indeks pemanfaatan informasi KP (%)
<75% > 75% > 80% > 80% > 85%
8 Terwujudnya Reformasi Birokrasi
12 Indeks RB BPPL A A A A A
13 Nilai/Skor SAKIP BPPL A A A A A
14 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap BPPL
70.1 72.0 73.0 75.0 77.0
9 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien
15 Nilai efisisensi anggaran 85% 90% 90% 90% 90%
6.2.6. Indikator Kinerja Penelitian
Untuk seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan di BPPL tentunya
mengacu kepada UU No. 31 pasal 7 yang secara ringkas dapat dipetakan dalam
tabel 14 berikut ini.
Tabel 14.
Keluaran Penelitian BPPL 2015-2019 yang berbasis Pasal 7 ayat 1 UU
Perikanan
No
Ketentuan (UU Perikanan 31
2004 jo Pasal 7)
Hasil Kajian Kebijakan
Data yang diperlukan
1 Rencana pengelolaan perikanan
a. Status SDI
b. Governence
c. MCS
d. Management measures dan policy
Kajian ilmiah pengelolaan perikanan dan rekomendasi pemanfaatan (butir 2 dst)
Biology reference point, dinamika populasi,life history, kelimpahan stok, Unit Stok, , karakteristik unit penangkapan ikan
RENSTRA BPPL 2015-2019
40
2 Potensi dan alokasi SDI di WPP-RI
Estimasi potensi Komposisi jenis
Komposisi Ukuran
Hasil tangkapan
Upaya penangkapan
Parameter populasi
Kapasitas penangkapan
Hasil tangkapan
Karakteristik unit penangkapan ikan
Input produksi
3 Jumlah tangkapan yang diperbolehkan di WPP-RI
Alternatif referens poin
Produksi optimal
Kriteria pengelolaan
Biomas optimal
Laju tangkap
Effort optimal
Model produksi
4 Potensi dan alokasi induk serta benih ikan tertentu di WPPRI
Produksi optimal induk alami Sebaran spasial dan temporal
Kelimpahan induk
Daerah Sebaran
Musim pemijahan
5 Jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapan ikan
Selektivitas alat tangkap Dampak pengoperasian alat tangkap terhadap fase kritis sumber daya, spesies terancam,langka dan rentan; dan lingkungannya
Ukuran mata jaring optimal
Ukuran ikan (Lc)
Jenis alat pemisah hasil tangkap sampingan
Daya tangkap
Karakteristik habitat
6 Jenis, jumlah, ukuran, dan penempatan alat bantu penangkapan ikan
6.1 Rumpon Jumlah dan distribusi rumpon untuk pengelolaan perikanan
Distribusi,tipe rumpon (design, material, investment)
Densitas-biomassa, komposisi species, ukuran dan kedalaman relative
Aspek historis (perkembangan teknologi) dan kepentingan pemanfaatan rumpon pada perikanan
RENSTRA BPPL 2015-2019
41
6.2 Cahaya Kekuatan/intensitas cahaya optimal
Jenis dan jumlah lampu
Intensitas cahaya
Penempatan lampu
7 Daerah, jalur, dan waktu atau musim penangkapan ikan
Opsi daerah dan musim penangkapan ikan yang tepat
Sebaran kelimpahan (spasial & temporal) berdasarkan fase pertumbuhan
Daya tangkap dan jelajah armada berdasarkan ukuran kapal dan jenis alat tangkap
Fluktuasi bulanan hasil tangkapan
Karakteristik lingkungan/ oseanografi
8 Persyaratan/standar prosedur operasional penangkapan ikan
Operasi penangkapan ikan yang ramah lingkungan
Respon sdi terhadap strategi dan taktik operasi penangkapan ikan
Dampak strategi dan taktik operasi penangkapan ikan thd lingkungan
9
Ukuran atau berat minimum jenis ikan yang boleh ditangkap
Komposisi ukuran per jenis, ukuran
pertama kali tertangkap/recruit(L-
50%/Lc, Lm)
10 Suaka perikanan Lokasi dan ukuran optimal suaka perikanan
Karakteristik habitat parameter populasi,
Biologi reproduksi, distribusi spasial dan temporal berdasarkan fase hidup/life cycle
11 Jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan, dimasukkan, dan dikeluarkan ke dan dari wilayah RI
Jenis ikan yang dilarang dimasukkan ke wilayah RI
Perilaku/behavior (food and feeding habit, reproduksi)
Distribusi spatial
12 Jenis ikan yang dilindungi
Stok ikan dalam status kritis
Tingkat kelimpahan
RENSTRA BPPL 2015-2019
42
BAB VII. PENUTUP
Untuk mencapai target sesuai dengan visi dan misi yang telah
menyukseskan pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia, maka Renstra
ini perlu diacu oleh setiap pejabat struktural dan peneliti serta seluruh
pelaksana kegiatan di Balai Penelitian Perikanan Laut baik dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan serta diseminasi hasil-hasil penelitian. Walaupun
disadari bahwa Renstra ini masih jauh dari sempurna.
RENSTRA BPPL 2015-2019
43
DAFTAR PUSTAKA
FAO (Food and Agriculture Organization). 2012. The State of World Fisheries
and Aquaculture. FAO Fisheries and Aquaculture Departement. Rome. P 209.
Jokowi dan Jusuf Kala, 2014.Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian. Visi, Misi, dan Program Aksi. Jakarta. Mei, 2014. P42.
Morgan, J.R. 1982. ASEAN navies: new missions and old problems. Marine Policy 6:236-237
RENSTRA BPPL 2015-2019
44
Lampiran 1. Kebutuhan Pegawai
Jenjang
Pendidikan
Rencana kebutuhan pegawai
2015 2016 2017 2018 2019
S3 3**)
0 1**)
4**)
5**)
S2 3**)
2**)
4**)
5**)
2**)
S1 / D4 4*)
3*)
3*)
3*)
3*)
D3 4*)
2*)
4*)
2*)
3*)
SLA/SUPM 5*)
2*)
4*)
3*)
3*)
Ket: *)Penyusun Formasi **)Pemenuhan
2015 : S1; 2 orang penyusun formasi dan 2 orang pemenuhan.
Lampiran 2. Tenaga Fungsional Peneliti
TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019
S3 S2 S1 S3 S2 S1 S3 S2 S1 S3 S2 S1 S3 S2 S1
Peneliti Utama 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
Peneliti Madya - 2 1 - 4 - - 5 - - 6 - - 7 -
Peneliti Muda - 9 1 - 9 1 - 8 1 - 7 1 - 10 6
Peneliti Pertama
- 7 5 - 7 7 - 7 7 - 7 7 - 2 7
TOTAL Peneliti
29 32 32 32 38
RENSTRA BPPL 2015-2019
45
Lampiran 3. Sarana
Uraian Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Sarana
Tanah M2 2,189 2,189 2,189 2,189 2,189
Gedung
- Kantor M2 3,987 3,987 3,987 3,987 3,987
- Laboratorium M2 73,50 73,50 73,50 73,50 73,50
- Perpustakaan M2
Bangunan Lain :
- Workshop M2 154 154 154 154 154
- Tank Percobaan Ø dia 8 m
- Garasi M2
- Dermaga M2 66 66 66 66 66
- Museum & R.
Peraga M2
- Gudang M2 495 495 495 495 495
- Mess/Wisma
Tamu M2 73 73 73 73 73
Speed Boat Unit 1 1 1 1 1
Mobil Operasional Unit 9 10 11 10 12
Alat Lab.
- Lab Biologi
Lingkungan
Pake
t 1 1 1 1 1
- Lab. Bilogi
Populasi
Pake
t 1 1 1 1 1
- Lab. Biologi
Reproduksi
Pake
t 1 1 1 1 1
- Genetik Pake
t 1 1 1 1 1
- Akustik Pake
t 1 1 1 1 1
- Lab Fisiko-Kimia
Osesanografi
Pake
t 1 1 1 1 1
- Laboratorium
Penangkapan
Pake
t 1 1 1 1 1
- Data Pake
t 1 1 1 1 1
RENSTRA BPPL 2015-2019
46
Lampiran 4. Keuangan
No Sumber
Dana 2015 2016 2017 2018 2019
1 DIPA 32.136.600 35.350.260 38.885.286 42.773.815 47.051.196
2 PHLN - - - - -
Lampiran 5.Diseminasi, Publikasi, Kerjasama dan Monev
Uraian Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
Forum Kali 1 1 1 1 1
Website 1 1
Pameran Kali 2 2 2 2 2
Catalog/Identifikasi Judul 1 1 1 1
Buku IPTEK Judul 2 2 2 2 2
Buku SOP Judul 2 2 2 2 2
Leaflet Judul 2 2 1 2 2
Poster Judul 1 1 1 1 1
Luar Negeri Kegiatan 1 1 1 1 1
Dalam Negeri:
Pemerintah Daerah Keg 2 2 2 2 2
Swasta Keg 1 1 1 1 1
Monitoring Triwulan Kali 4 4 4 4 4
Monitoring Tahunan Kali 1 1 1 1 1
Evaluasi Pelaporan Paket
RENSTRA BPPL 2015-2019
47
Lampiran 6. Rencana Kerja Kegiatan Diseminasi Hasil Balai Penelitian
Perikanan Laut Tahun 2015-2019
No Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
I Diseminasi Hasil Riset
Media Cetak Pembuatan Buku
Pembuatan Buku
Pembuatan buku
Pembuatan buku
Pembuatan Buku
Pembuatan leaflet BPPL
Pembuatan Leaflet kegiatan Penelitian
Pembuatan Leaflet kegiatan Penelitian
Pembuatan Leaflet kegiatan Penelitian
Pembuatan Leaflet kegiatan Penelitian
Leaflet perlengkapan Pembuatan Poster
Pembuatan poster
Pembuatan Poster
Pembuatan poster
Pembuatan Poster
Media Elektronik
Pembuatan Video Kegiatan dan hasil penelitian
Pembuatan Video kegiatan dan hasil Penelitian
Forum, seminar, dan pameran
Forum Stakeholde Perikanan Laut
Forum Stakeholde Perikanan Laut
Forum Stakeholde Perikanan Laut
Forum Stakeholde Perikanan Laut
Forum Perikanan Laut
Mengikuti Pameran
Mengikuti Pameran
Mengikuti Pameran
Mengikuti Pameran
Mengikuti Pameran
Seminar Intern untuk bahan jurnal
Seminar Intern untuk bahan jurnal
Seminar Intern untuk bahan jurnal
Seminar Intern untuk bahan jurnal
Seminar Intern untuk bahan jurnal
II Pelayanan Jasa
Perpustakaan
Pelayanan Jasa Perpustakaan
Pelayanan Jasa Perpustakaan
Pelayanan Jasa Perpustakaan
Pelayanan Jasa Perpustakaan
Pelayanan Jasa Perpustakaan
IT Perpustakaan
IT Perpustakaan
IT Perpustakaan
IT Perpustakaan
IT Perpustakaan
Pengolahan Bahan Koleksi Perpustakaan
Pengolahan Bahan Koleksi Perpustakaan
Pengolahan Bahan Koleksi Perpustakaan
Pengolahan Bahan Koleksi Perpustakaan
Pengolahan Bahan Koleksi Perpustakaan
Penambahan Koleksi
Penambahan Koleksi
Penambahan Koleksi
Penambahan Koleksi
Penambahan Koleksi
RENSTRA BPPL 2015-2019
48
Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan
Membuat bibliografi dan abstrak
Membuat bibliografi dan abstrak
Membuat bibliografi dan abstrak
Membuat bibliografi dan abstrak
Membuat bibliografi dan abstrak
Membuat pangkalan data caris dengan program winisis
Updating Data
Updating data
Updating data
Updating data
Mendukung informasi untuk website Balitbang KP
Mendukung informasi untuk website Balitbang KP
Mendukung informasi untuk website Balitbang KP
Mendukung informasi untuk website Balitbang KP
Mendukung informasi untuk website Balitbang KP
Akreditasi Perpustakaan
Kepakaran Konsultasi kepakaran
Konsultasi kepakaran
Konsultasi kepakaran
Konsultasi kepakaran
Konsultasi kepakaran
Laboratorium Melengkapi alat-alat laboratorium dan aksesorisnya
Melengkapi alat-alat laboratorium dan aksesorisnya
Melengkapi alat-alat laboratorium dan aksesorisnya
Melengkapi alat-alat laboratorium dan aksesorisnya
Melengkapi alat-alat laboratorium dan aksesorisnya
Layanan Jasa Pengujian
Layanan Jasa Pengujian
Layanan Jasa Pengujian
Layanan Jasa Pengujian
Layanan Jasa Pengujian
Kompilasi dan Dokumentasi data Biologi Lingkungan, Populasi, Reproduksi, fisiko-kimia oseanografi, genetic, akustik 2 WPP
Kompilasi dan Dokumentasi data Biologi Lingkungan, Populasi, Reproduksi, fisiko-kimia oseanografi, genetic, akustik 2 WPP
Kompilasi dan Dokumentasi data Biologi Lingkungan, Populasi, Reproduksi, fisiko-kimia oseanografi, genetic, akustik 2 WPP
Kompilasi dan Dokumentasi data Biologi Lingkungan, Populasi, Reproduksi, fisiko-kimia oseanografi, genetic, akustik 2 WPP
Kompilasi dan Dokumentasi data Biologi Lingkungan, Populasi, Reproduksi, fisiko-kimia oseanografi, genetic, akustik 2 WPP
Top Related