Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 2
RENCANAKINERJABALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN RI
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 3
KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada
Permenpan RB No. 53 Tahun 2014. Pada awal tahun pelaksanaan anggaran, Bapelkes
Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan PPSDM Kesehatan berkewajiban untuk
menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2020 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Bapelkes Semarang Tahun 2020-
2024, yang menjadi acuan dan pedoman bagi setiap penanggung jawab kegiatan agar
dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 memuat tujuan, sasaran
strategis, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung serta anggaran yang
diperlukan untuk mencapai kinerja yang diselaraskan dengan rencana aksi kegiatan yang
disusun.
Tujuan penyusunan RKT Tahun 2020 Bapelkes Semarang adalah sebagai perangkat
untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan
capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta
menilai keberhasilan organisasi. Diharapkan dengan adanya Rencana Kinerja
Tahunan, pelaksanaan kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2020 lebih terarah dan fokus
pada pencapaian target output kegiatan.
Semoga dengan adanya Rencana Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2020 dapat
memberi manfaat dalam upaya peningkatan kinerja di Bapelkes Semarang.
Semarang,Kepala Bapelkes Semarang,
Emmilya Rosa, SKM,MKMNIP 197305251997032001
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 4
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR................................................................................................. 5
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................. 6
A. Latar Belakang....................................................................................................................6
B. Landasan Hukum................................................................................................................6
C. Tujuan ................................................................................................................................7
BAB II. ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2020-2024.......................................................................... 9
A. Tugas dan Fungsi................................................................................................................9
B. Sasaran dan Strategi.....................................................................................................10
BAB III. POKOK-POKOK CAPAIAN KINERJA 2019...................................................................15
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019..........................................................15
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2019........................................................................ 19
BAB IV. RENCANA KINERJA TAHUN 2020..............................................................................21
A. Pokok-pokok Kebijakan Renja Tahun 2020.................................................................... 21
B. Sasaran dan Program.......................................................................................................21
C. Rencana Kerja Tahun 2020.............................................................................................. 23
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2020....................................................................... 31
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2020..............................32
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2020............................................................... 34
BAB V EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN...................................................................36
BAB VI PENUTUP.....................................................................................................................39
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 5
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 1. Tujuan, Ukuran, dan Target Tahun 2020-2024.................................................... 8
Tabel 1. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan...................................................15
Tabel 2. Rincian Kegiatan Pelatihan Tahun 2019..............................................................16
Tabel 3. pencapaian Kinerja Tahun 2019..........................................................................17
Tabel 4. Indikator Kinerja Tahun 2020..............................................................................21
Tabel 5. Rencana Pelatihan Tahun 2020...........................................................................22
Tabel 6. Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018............................................31
Tabel 7. Instrumen Evaluasi RKT......................................................................................... 36
Tabel 8. Bobot Penilaian Evaluasi RKT dan RA....................................................................38
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018 menyebutkan bahwa Bapelkes
Semarang adalah Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang berada dibawah dan bertanggumg jawab kepasa Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan Tahun 2019
merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen Rencana Aksi Program Badan
PPSDM Kementrian Kesehatan dan Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun
2015-2019. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan penjelasan rinci dari
form RKT sesuai Permenpan No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan output-output
Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2019 sebagai
dasar penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun 2020.
B. Landasan Hukum
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang disusun berdasarkan dokumen hukum
sebagai berikut:
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. PP No.90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga.
3. Permenkes No.1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.
4. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 7
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.
12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
7. Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/422/2017 tahun 2017 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Disamping landasan hukum di atas, penyusunan RKT Bapelkes Semarang Tahun
2020 ini juga mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2020-
2024
C. Tujuan
Dalam menetapkan tujuan, Balai Pelatihan Kesehatan Semarang perlu lebih dulu
memperhatikan tujuan strategis Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengembagan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) sebagai eselon satu
pembina. Dalam Renstra Kemenkes RI dinyatakan bahwa tujuan strategis Kemenkes RI
pada tahun 2015-2019 adalah: 1) peningkatan cakupan kesehatan semesta yang
bermutu; 2) peningkatan status kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus
hidup; 3) peningkatan pembudayaan masyarakat hidup sehat melalui pemberdayaan
masyarakat dan pengurusutamaan kesehatan; 4) peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat; 5)
peningkatan sumber daya kesehatan; dan 6) peningkatan tata kelola pemerintahan
yang baik. Tujuan strategis Kementerian Kesehatan yang kelima (peningkatan sumber
daya kesehatan) terdiri dari tiga sasaran strategis, yaitu:
1.Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan
2.Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai standar
3.Meningkatnya pembiayaan kesehatan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 8
Sasaran strategis Kemenkes “ meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan sesuai
standar” memiliki indikator, yaitu:
1.Puskesmas tanpa dokter sebesar 0%
2.Terpenuhinya Puskesmas dengan tenaga kesehatan sesuai standar sebesar 83%
3.Terpenuhinya RSUD kabupaten/kota yang memiliki dokter spesialis dasar dan
spesialis lainnya sebesar 90%.
4.Tersedianya SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953.
Indikator sasaran strategis tersebut menjadi sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan.
Dari keempat sasaran strategis tersebut, sasaran keempat (tersedianya SDM kesehatan
yang ditingkatkan kompetensinya) menjadi pijakan penetapan tujuan BBPK dan
Bapelkes. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953
orang. Dari jumlah tersebut, yang ditingkatkan melalui pelatihan berjumlah 115.270
orang (target Badan PPSDM Kesehatan tahun 2020-2024). Merujuk pada pada sasaran
strategis tersebut, maka tujuan dalam Rencana Aksi Bapelkes Semarang tahun 2020-
2024 adalah meningkatkan kompetensi SDM kesehatan yang dilatih di Bapelkes
Semarang. Adapun ukuran keberhasilan dan targetnya adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Tujuan, Ukuran, dan targetBapelkes Semarang Tahun 2020-2024
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 9
BAB II
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2020-2024
A. Tugas dan Fungsi
Peraturan Menteri Kesehatan No. 2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan, mulai tahun 2018 telah
diperbaharui/diganti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kesehatan., Disebutkan
bahwa Bapelkes Semarang merupakan Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada dibawah Badan PPSDM Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
Bapelkes Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Bapelkes Semarang menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2. Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan manajemen,
dan pelatihan unggulan tertentu;
3. Pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi pelatihan sumber daya
manusia kesehatan;
4. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan kesehatan;
5. Pelaksanaan kerja sama di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan;
6. Pengelolaan sistem informasi pelatihan sumber daya manusia kesehatan;
7. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;
8. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan; dan
9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Bapelkes Semarang
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan Tahun 2020
merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen Draft Rencana Aksi Program
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 10
Badan PPSDM Kementerian Kesehatan dan Draft Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes
Semarang Tahun 2020-2024. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan
penjelasan rinci dari form RKT sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. RKT juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan
output-output Bapelkes Semarang yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun
2020 sebagai dasar penetapan Pagu Anggaran dalam penyusunan RKA-KL Tahun
2021.
B. Sasaran dan Strategi
Sasaran kegiatan Bapelkes Semarang harusl selaras dengan sasaran program dan
indikator kinerja Badan PPSDM Kesehatan. Sasaran progran Badan pada tahun 2020-
2024 adalah meningkatnya ketersediaan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan. Sasaran peogram tersebut memiliki empat
indikator kinerja Badan PPSDM Kesehatan, yaitu:
1. Puskesmas tanpa dokter sebesar 0%
2. Terpenuhinya Puskesmas dengan tenaga kesehatan sesuai standar sebesar 83%
3. Terpenuhinya RSUD kabupaten/kota yang memiliki dokter spesialis dasar dan spesialis
lainnya sebesar 90%.
4. Tersedianya SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 202.953.
Berdasarkan indikator keempat tersebut, Badan PPSDM Kesehatan kemudian
menetapkan sasaran kegiatan Bapelkes Semarang, yaitu “Pelaksanaan Pelatihan Sumber
Daya Manusia (SDM) Kesehatan, yang terdiri dari tujuh indikator kinerja:
1. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
2. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi yang
bersumber dari PNBP
3. Persentase peserta pelatihan (Latsar CPNS dan Diklatpim) dengan nilai akhir ≥ 80,1
4. Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan kualifikasi memuaskan
5. Persentase peserta widyaiswara yang karya tulis ilmiahnya dipublikasikan
6. Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 11
7. Jumlah modul e-learning yang disusun.
Dalam rangka mencapai target indikator kinerja tersebut, strategi pencapaian yang
dilakukan adalah:
1. Jumlah SDM Kesehatan yang Mendapat Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi
Strategi yang dilakukan untuk dapat mencapai target SDM kesehatan yang
mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi adalah:
a. Melakukan Koordinasi dengan Puslat SDM Kesehatan, LAN, dan instansi
pembina pelatihan lainya terkait pengajuan akreditasi, baik pelatihan maupun
institusi
b. Di bawah kendali Puslat SDM Kesehatan dan berkerjasama dengan BBPK dan
Bapelkesnas lainnya melaksanakan pengkajian kebutuhan pelatihan,
penyusunan kurikulum dan modul, dan evaluasi pasca pelatihan.
c. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan pedoman dan petunjuk pelaksanakan
yang diterbitkan oleh Puslat SDM Kesehatan, LAN, maupun instansi pembina
pelatihan lainnya.
d. Melakukan quality control atas pelatihan yang dilaksanakan
e. Mengembangkan inovasi pelayanan pelatihan dan penunjang pelatihan
berbasis informasi teknologi yang mendukung efektivitas pelaksanaan
pelatihan dan efisiensi anggaran.
f. Meningkatkan sarana prasarana pelatihan yang ramah lingkungan dan nyaman
bagi pelatihan.
g. Meningkatkan kompetensi penyelenggara pelatihan agar dapat memberikan
pelayanan prima pada peserta pelatihan.
h. Penyusunan dan pemanfaatan anggaran pelatihan yang efesien sehingga
menghemat keuangan negara.
i. Membentuk grup sejawat atau fasilitator yang dapat membantu proses belajar
mengajar pada bulan-bulan padat pelatihan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 12
2. Jumlah SDN Kesehatan yang Mendapat Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi yang
Bersumber dari PNBP
Strategi pencapaian target indikator jumlah SDM Kesehatan yang Mendapat
Sertifikat pada Pelatihan Terakreditasi yang Bersumber dari PNBP adalah:
a. Melakukan Koordinasi dengan Puslat SDM Kesehatan, LAN, dan instansi
pembina pelatihan lainya terkait pengajuan akreditasi, baik pelatihan maupun
institusi
b. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan pedoman dan petunjuk pelaksanakan
yang diterbitkan oleh Puslat SDM Kesehatan, LAN, maupun instansi pembina
pelatihan lainnya.
c. Melakukan quality control atas pelatihan yang dilaksanakan
d. Mengembangkan inovasi pelayanan pelatihan dan penunjang pelatihan
berbasis informasi teknologi yang mendukung efektivitas pelaksanaan
pelatihan dan efisiensi anggaran.
e. Meningkatkan sarana prasarana pelatihan yang ramah lingkungan dan nyaman
bagi pelatihan.
f. Meningkatkan kompetensi penyelenggara pelatihan agar dapat memberikan
pelayanan prima pada peserta pelatihan.
g. Penyusunan dan pemanfaatan anggaran pelatihan yang efesien sehingga
menghemat keuangan negara.
h. Membangun jejaring kemitraan dengan pemerintah daerah, kementerian lain,
maupun instansi lain yang potensial menjalin kerjasama di bidang pelatihan.
j. Membentuk grup sejawat atau fasilitator yang dapat membantu proses belajar
mengajar pada bulan-bulan padat pelatihan.
3. Persentase Peserta Pelatihan (Latsar CPNS dan Kepemimpinan) dengan Nilai Akhir ≥
80,1 dicapai melalui strategi:
a. Penyediaan bahan belajar yang mencukupi
b. Peningkatan ketersediaan bacaan dan layanan perpustakaan yang mendorong
minat baca dan minat belajar peserta pelatihan
c. Peningkatan kompetensi keahlian dan soft skill mengajar widyaiswara maupun
fasilitator internal dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 13
d. Optimalisasi LMS sebagai sistem pembelajaran mandiri yang menarik dan
memotivasi siswa belajar di luar jam pembelajaran kelas.
e. Peningkatan kualitas layanan penunjang pelatihan yang menciptakan
keseimbangan jasmani, rohani, dan pikiran sehingga peserta lebih segar dan
siap mengikuti pembelajaran.
f. Pengembangan metode pembelajaran yang variatif dan mempermudah
peserta memahami materi.
4. Persentase Peserta Pelatihan Teknis dan Fungsional dengan Kualifikasi Memuaskan
dicapai melalui:
a. Penyediaan bahan belajar yang mencukupi
b. Peningkatan ketersediaan bacaan dan layanan perpustakaan yang mendorong
minat baca dan minat belajar peserta pelatihan
c. Peningkatan kompetensi keahlian dan soft skill mengajar widyaiswara maupun
fasilitator internal dalam menyampaikan materi pembelajaran.
d. Optimalisasi LMS sebagai sistem pembelajaran mandiri yang menarik dan
memotivasi siswa belajar di luar jam pembelajaran kelas.
e. Peningkatan kualitas layanan penunjang pelatihan yang menciptakan
keseimbangan jasmani, rohani, dan pikiran sehingga peserta lebih segar dan
siap mengikuti pembelajaran.
f. Pengembangan metode pembelajaran yang variatif dan mempermudah
peserta memahami materi.
5. Persentase Widyaiswara yang Judul Karya Tulisnya Dipublikasikan
Strategi pencapaian target widyaiswara yang menulis KTI untuk dipublikasikan
adalah:
a. Menetapkan nama-nama widyaiswara yang ditugaskan untuk melakukan
penulisan KTI setiap tahunnya.
b. Meningkatkan kompetensi menulis widyaiswara melalui pelatihan maupun
workshop penulisan dan penelitian
c. Melengkapi bahan atau referensi pelatihan pada perpustakaan fisik maupun
digital di Bapelkes Semarang
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 14
d. Menerbitkan jurnal ber ISSN sebagai wadah penulisan KTI widyaiswara
e. Mengunggah tulisan kesehatan populer di publikasi website Bapelkes
Semarang untuk menstimulasi keterampilan menulis wdyaiswara dan pegawai
Bapelkes Semarang lainnya.
f. Melakukan seminar nasioanal KTI widyaiswara Bapelkes Semarang setiap
tahunnya.
6. Persentase Widyaiswara yang Melakukan Kajian Proses Pembelajaran
Strategi pencapaian target indikator melalui:
a. Penjawalan yang merata bagi widyaiswara untuk menjadi pengendali pelatihan
b. Bekerjasama dengan staf teknis yang telah memiliki sertifikat pelatihan
pengendali pelatihan unntuk menjadi pengendali pelatihan.
c. Menetapkan tenggat pengumpulan kajian proses pembelajaran setelah
pelatihan berakhir
d. Mengembangkan aplikasi penyusunan laporan pengendali pelatihan yang
terintegrasi dalam sistem pelatihan terpadu Bapelkes Semarang
7. Jumlah Modul E-Learning yang Disusun
Strategi pencapaian target penyusunan modul e-learning adalah:
a. Peningkatan kompetensi pembuatan media pembelajaran berbasis e-learning
bagi widyaiswara
b. Peningkatan kompetensi penyusunan modul pembelajaran jarak jauh bagi
widyaiswara dan staf teknis terkait
c. Pengembangan fitur-fitur LMS yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan
modul e-learning.
d. Penyediaan referensi atau kepustakaan yang lengkap dalam penyusunan
modul e-learning.
e. Melakukan pembimbingan, konsultasi, koordinasi denga Puslat SDM Kesehatan
maupun Pustekkom Kemendikbud dalam proses penyusunan modul e-learning.
f. Perencanaan anggaran yang mendukung penyusunan modul e-learning.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 15
BAB III
POKOK-POKOK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
A. Capaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019
Capaian Kinerja Bapelkes Semarang tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.Realisasi Pencapaian Kinerja UtamaBapelkes Semarang Tahun 2019
KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET2019
Pelaksanaan PelatihanSumber Daya Manusia(SDM) Kesehatan
SDM Kesehatanyang dilatih
a. Jumlah Sumber Daya Manusia(SDM) Kesehatan Yang MendapatSertifikat Pada PelatihanTerakreditasi
1.487Orang
a. Jumlah Peserta TOT dengan nilaiakhir ≥ 80,1
-
b. Presentase peserta pelatihan(latsar dan kepemimpinan)dengan nilai akhir ≥ 80,1
100%
c. Presentase peserta pelatihanteknis dan fungsional dengan nilaiakhir ≥ 75
85%
d. Jumlah SDM non kesehatan yangmendapat sertifikat padapelatihan terakreditasi
10%
e. Presentase widyaiswara yangjudul karya tulisnya dipublikasikan
25%
f. Presentase widyaiswara yangmelakukan kajian prosespembelajaran
50%
g. Nilai Akreditasi Institusi A
Target kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 pada awalnya ditetapkan sebanyak 1.487
orang peserta. Seiring dengan berjalannya tahun anggaran terjadi perubahan-
perubahan yang diakibatkan adanya kebijakan kementerian kesehatan terkait sebaran
dan jenis pelatihan, pada tahun 2019 terjadi beberapa kali revisi yang berakibat
bertambahnya jumlah sasaran peserta yang mengikuti pelatihan sampai akhir tahun
menjadi sebanyak 1.767 orang. Revsi penambahan pagu dilakukan dengan adanya
perubahan/penambahan target PNBP. Selain dikarenakan penambahan pagu anggaran,
bertambahnya realisasi sasaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Yang
Mendapat Sertifikat Pada Pelatihan Terakreditasi juga disebabkan karena adanya
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 16
optimalisasi anggaran untuk kegiatan pelatihan baru.
Perubahan target sasaran kinerja dalam RKAKL pertama terjadi dengan adanya
kebijakan optimalisasi anggaran untuk kegiatan pelatihan dasar CPNS, Pelatihan TOC
dan pelatihan MOT, kegiatan pelatihan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2Rincian Kegiatan Pelatihan
Bapelkes SemarangTahun 2019
No Pelatihan Awal DIPA Sasaran(Orang) Tambahan Pelatihan Sasaran
(Orang)1 Pelatihan TKHI (Embarkasi Solo) 287 Pelatihan TKHI (Embarkasi
Solo)287
2 Pelatihan TKHI (Embarkasi Surabaya) 260 Pelatihan TKHI (EmbarkasiSurabaya)
260
3 TOT Tim Penilai Jabatan FungsionalKesehatan
60 Pelatihan TOC 30
4 Pelatihan Jabatan Fungsional 60 Pelatihan MOT 305 Pelatihan Jabatan Fungsional (PNBP) 150 Pelatihan Jabatan
Fungsional30
6 Latsar CPNS Gol III 80 Latsar CPNS Gol III 2017 Latsar CONS Gol II 80 Latsar CPNS Gol III (PNBP) 2008 Diklat PIM IV 30 Latsar COPS Gol II 1479 Pelatihan Tugas Khusus Individu
(Program Stunting)480 Diklat PIM IV 30
10 Pelatihan Tugas KhususIndividu (ProgramStunting)
480
Jumlah 1.487 1.695
Dari realokasi tersebut terjadi penambahan jumlah sasaran peserta pelatihan sebanyak
208 orang . Sedangkan dari sisi anggaran, perubahan pagu DIPA Bapelkes Semarang
yang semula sebesar Rp. 37.178.946.000 mengalami perubahan sebanyak 2 kali
perubahan, perubahan pertama terjadi dikarenakan adanya penambahan target PNBP
dan perubahan kedua dikarenakan adanya penambahan pagu belanja mengikat
sehingga total anggaran menjadi Rp. 41.058.119.000 atau bertambah sebesar Rp.
3.879.173.000. Penambahan target PNBP dilakukan karena pada semester awal capaian
PNBP sudah melebihi dari target awal yang ditetapkan. Dalam rangka mengoptimalkan
penggunaan PNBP maka ilakukan revisi penambahan target untuk kegiatan Latsar CPNS.
Revisi-revisi tersebut dilaksanakan melalui mekanisme revisi regular yang disampaikan
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 17
baik melaui direktorat jenderal anggaran maupun melalui Dirjen Perbendaharaan
Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya perubahan anggaran tersebut juga diikuti oleh
perubahan sasaran/target output kegiatan. Penambahan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS,
pelatihan Training Officer Course (TOC), pelatihan Manajemen of Training (MOT)
mengakibatkan bertambahnya target output sebanyak 575 orang peserta. Sehingga
pada akhir tahun anggaran jumlah total target kinerja dalam DIPA sebanyak 1.695 orang
Meskipun terjadi perubahan pencantuman target peserta pelatihan dalam DIPA tetapi
tidak diikuti dengan perubahan target Perjanjian Kinerja sehingga berpengaruh dalam
capaian kinerja Bapelkes Semarang 2019.
Tabel 3Pencapaian KinerjaBapelkes Semarang
Tahun 2019No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pelaksanaan pelatihansumber daya manusia(SDM) kesehatan
Jumlah sumber daya manusia (SDM)kesehatan yang mendapat sertifikat padapelatihan terakreditas
1487orang
1570orang
106
Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥80,1
- -
Persentase Peserta Pelatihan (Latsar danKepemimpinan) dengan nilai Akhir ≥ 80,1
100% 99,99% 99,83
Prosentase peserta pelatihan teknis danfungsional dengan nilai akhir ≥ 75
85% 70% 82
Jumlah SDM Non Kesehatan yangmendapat sertifikat pada pelatihanterakreditasi
10% 14% 140
Persentase Widyaiswara yang judul karyatulisnya dipublikasikan
25% 33,33% 133
Persentase Widyaiswara yang melakukankajian proses pembelajaran
50% 100% 200
Nilai Akreditasi institusi A A A
Capaian realisasi target peserta latih lebih dari 100% dikarenakan selain adanya
penambahan pagu anggaran melalui revisi di Direktorat Jenderal Anggaran juga
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 18
disebabkan adanya optimalisasi sisa anggaran melalui revisi Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK) dari kegiatan-kegiatan yang tidak terserap untuk digunakan sebagai
kegiatan pelatihan baru.
Untuk Jumlah Peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1 tidak ditargetkan di Perjanjian
Kinerja Bapelkes Semarang dikarenakan pelatihan TOT menjadi tupoksi Balai Besar
Pelatihan Kesehatan. Presentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai
akhir ≥ 75 tidak mencapai target. Hanya 70 % tercapai dari target 85% peserta.
Sasaran target jumlah SDM non kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan
terakreditasi pada tahun 2019 sebesar 10% dapat tercapai setelah dilakukan revisi
anggaran untuk peserta PNBP dari Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sebagian besar
peserta tersebut bukan dari tenaga kesehatan. Presentase widyaiswara yang judul karya
tulisnya dipublikasikan ditargetkan sebanyak 25% dari jumlah widyaiswara Bapelkes
Semarang. Pada tahun 2019 terealisasi sebanyak tiga orang widyaiswara yang karya tulis
ilmiahnya dipublikasikan dan diseminarkan secara nasional.
Sedangkan target nilai akreditasi Bapelkes Semarang tahun 2019 dengan target Nilai A
dapat tercapai 100% dengan Nilai Akriditasi Insitusi mendapat Nilai A dan akreditasi
pelatihan Kepemimpinan tingkat IV juga mendapat nilai A.
Sebanyak 10 jenis pelatihan atau sebanyak 50 angkatan pelatihan telah dilaksanakan
sepanjang tahun anggaran 2019. Setiap pelatihan yang akan dilaksanakan di Bapelkes
Semarang sebelum dilaksanakan telah diajukan untuk diakreditasi. Tujuan Akreditasi
Pelatihan adalah untuk memperoleh pengakuan terhadap program pelatihan yang
telah dilakukan apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan
kompetensi yang akan dicapai, sehingga memberikan jaminan kepada peserta latih
akan penyelenggaraan pelatihan yang bermutu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pelatihan yang dilakukan di Bapelkes Semarang sudah memenuhi standar yang
telah ditetapkan sesuai dengan kompetensinya.
Evaluasi Paska Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk memonitoring hasil
pelatihan yang telah dilaksanakan di Bapelkes Semarang. Pada tahun 2019 EPP
dilakukan terhadap Pelatihan dasar CPNS sebanyak 1 (satu) kegiatan. Pelaksanaan EPP
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 19
sebanyak 1 kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah disusun.
Sumber Daya Manusia (SDM) Bapelkes Semarang yang dikembangkan kapasitasnya
pada tahun 2018 adalah sebanyak 74 orang, Jenis kegiatan yang diikuti oleh aparatur
meliputi workshop/seminar/kaji banding/sosialisasi serta pelatihan ASN.
B. Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2019
Hasil evaluasi kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2019 menunjukkan adanya
permasalahan sebagai berikut:
1. Adanya proses revisi penambahan pagu yang pertama di awal tahun dari anggaran
semula Rp. 37.178.946.000,- menjadi sebesar Rp. 41.058.119.000,- untuk kegiatan
pelatihan TOC, pelatihan MOT, dan pelatihan dasar CPNS., yang berdampak pada
bertambahnya jumlah target kinerja Bapelkes Semarang.
2. Perubahan kebijakan distribusi sebaran pelatihan serta jenis pelatihan prioritas
menyebabkan beberapa usulan kegiatan pelatihan yang pada awal tahun telah
dijadwalkan (TOT Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan dan pelatihan Jabatan
Fungsional PNBP) menjadi tertunda/direalokasi untuk kegiatan pelatihan lain.
Kebijakan baru disampaikan pada triwulan ke 3 sehingga angka capain target kinerja
dan serapan anggaran menumpuk di akhir tahun.
3. Anggaran tidak terserap lebih banyak pada kegiatan pelatihan, terutama untuk
anggaran perjalanan dinas peserta dimana pada saat perencanaan anggaran
perjalanan dinas peserta dialokasikan maksimal dari standar biaya yang ada
sedangkan pada saat pelaksanaan peserta berasal dari daerah yang dekat. Selain itu
anggaran honor output kegiatan yang dianggarkan dengan jam pelajaran penuh
untuk pelatihan tertentu pada akhir kegiatan tidak terserap disebabkan pengampuan
dari fasilitator dalam satker. Anggaran tidak terserap dilakukan realokasi untuk
kegiatan pelatihan yang lain untuk mengoptimalkan capaian realisasi anggaran.
Dari hasil evaluasi tersebut, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan urutan prioritas, kegiatan
dilaksanaakan sesegera mungkin di awal tahun untuk mengantisipasi apabila terjadi
perubahan target kinerja sehingga kegiatan tidak banyak tertunda pelaksanaannya.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 20
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal rencana pelaksanaan yang telah
ditetapkan di awal tahun.
2. Membina komunikasi yang lebih intensif dengan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
selaku instansi pembina, agar informasi mengenai program pelatihan pada tahun
berjalan bisa terpantau untuk mengantisipasi segera atas perubahan kebijakan
bidang pelatihan. Koordinasi juga bertujuan untuk penyusunan rencana program
pelatihan untuk tahun berikutnya yang lebih jelas dan terarah.
3. . Membuat perencanaan tahun berikutnya khususnya perencanaan pelatihan yang
lebih efisien dengan mempertimbangkan jumlah lokasi/pemetaan sasaran yang akan
dicapai serta hasil analisa kebutuhan pelatihan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap anggaran masing-masing
kegiatan serta optimalisasi kegiatan untuk memaksimalkan capaian output kinerja
dan capaian serapan anggaran .
5. Menyusun perencanaan anggaran biaya kegiatan dengan mengacu pada realisasi-
realisasi tahun sebelumnya agar lebih efisien dalam pelaksanaannya.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 21
BAB IV
RENCANA KINERJA TAHUN 2020
A. Pokok-pokok Kebijakan Renja Tahun 2020
Arah kebijakan Bapelkes Semarang didasarkan pada arah kebijakan Kementerian
Kesehatan dan arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan. Arah kebijakan Kementerian
Kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan
mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi. Arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan yaitu pemenuhan dan
peningkatan kompetensi tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya.
Berdasarkan arah dan kebijakan Badan PPSDM Keseshatan tersebut, Bapelkes Semarang
adalah Pencapaian kuantitas dan kualitas pelatihan yang mendukung ketercapaian
peningkatan kompetensi SDM kesehatan yang dilatih.
B. Sasaran Program dan Kegiatan
Bapelkes Semarang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Sebagai Unit
Pelaksana Teknis di bawah Badan PPSDM Kesehatan, Bapelkes Semarang mengelola
kegiatan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan, dan prajabatan bagi
aparatur kesehatan.
Dalam melihat pencapaian output maka dibutuhkan indikator yang digunakan sebagai
tolak ukur dalam pencapaian target kinerja 2020. Target Indikator Kinerja Bapelkes
Semarang mengalami perubahan dibandingkan tahun 2019. Berikut adalah
sararan program/kegiatan, indikator kinerja, dan target kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2020.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 22
Tabel 4Indikator Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2020
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
Pelaksanaan Pelatihan SumberDaya Manusia (SDM) Kesehatan
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanYang Mendapat Sertifikat Pada PelatihanTerakreditasi
1.767Orang
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanYang Mendapat Sertifikat Pada PelatihanTerakreditasi yang bersumber dari PenerimaanNegara Bukan Pajak (PNBP)
60orang
Persentase peserta pelatihan (latsar dankepemimpinan) dengan nilai akhir ≥ 80,1
80%
Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsionaldengan kualifikasi memuaskan
70%
Presentase widyaiswara yang judul karya tulisnyadipublikasikan
30%
Presentase widyaiswara yang melakukan kajianproses pembelajaran
100%
Jumlah modul e-learning yang disusun 1 dokumen
Pada tahun 2020, Target Indikator Kinerja Bapelkes Semarang mengalami kenaikan
dari tahun 2019 yaitu dari 1.487 orang menjadi 1.767 orang sesuai Perjanjian
Kinerja yang telah ditetapkan. Perubahan target menyesuaikan kebijakan dari
Pusat Pelatihan Kesehatan tentang jumlah dan sebaran peserta latih di BBPK dan
Bapelkes Nasional. Adapun jenis pelatihan yang akan diselenggarakan pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 5Rencana Pelatihan
Bapelkes Semarang Tahun 2020
No Nama Pelatihan JumlahPeserta
SeksiPenanggung
Jawab1 Pelatihan TKHI Embarkasi Solo (8 Angkatan) 287 Teknis2 Pelatihan TKHI Embarkasi Surabaya (8 Angkatan) 260 Teknis4 Pelatihan Pengendali Pelatihan (2 Angkatan) 60 Manajemen5 Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabfung (2 Angkatan) 60 Manajemen6 Pelatihan Jabfung (9 Angkatan) 270 Fungsional7 Pelatihan Latsar CPNS Gol III (6 Angkatan) 240 Manajemen8 Pelatihan Latsar CPNS Gol II (4 Angkatan) 160 Manajemen9 Diklatpim Tk IV (1 Angkatan) 30 Manajemen10 Pelatihan Tugsus Tenaga Kesehatan Secara Individu (13 Angkatan) 400 Teknis
Total Peserta 1767
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 23
C. Rencana Kerja Kegiatan Tahun 2020
1. Pelatihan Teknis Bagi SDM Kesehatan;
a. Pelaksanaan Pelatihan Teknis
Untuk tahun 2020, pelatihan teknis akan diarahkan pada pelatihan prioritas yang
mendukung program Kementerian Kesehatan dan pelatihan unggulan Bapelkes
Semarang, yaitu pelatihan:
1) Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia
Dalam Pelayanan Kesehatan Haji, berdasar Keputusan Menkes
No:442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Haji Indonesia dan Keputusan Menkes Nomor 400/Menkes/SK/III/2010
tentang Pedoman Rekruitmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia, peran
Petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kelompok Terbang (Kloter)
sangat penting dan menentukan kesuksesan pelayanan kesehatan haji
secara keseluruhan. Pada tahun 2020 jumlah kloter TKHI yang dilatih di
Bapelkes Semarang berjumlah 178 kloter. Tugas TKHI Kloter adalah
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap
jemaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi di asrama
embarkasi, selama perjalanan, selama di Arab Saudi sampai di asrama
debarkasi.
Agar petugas TKHI dapat menjalankan tugasnya seperti tersebut di atas dan
mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul selama bertugas,
Pusdiklat SDM Kesehatan dalam merancang pelatihan diawali dengan
melakukan pengkajian kebutuhan pelatihan, melalui: penelusuran laporan
tim pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan ibadah haji tahun
sebelumnya, penggalian pengalaman para pakar profesional kesehatan dan
petugas TKHI yang bertugas tahun sebelumnya. Proses pelatihan akan
berpusat pada peningkatan wawasan terhadap pengetahuan, sikap dan
ketrampilan baik individual maupun tim dalam memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah kelompok
terbangnya serta tugas-tugas administrasi.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 24
Penyelenggaraan pelatihan TKHI di Bapelkes Semarang melibatkan berbagai
pihak yang berkepentingan dan berkompeten. Selain bekerjasama dengan
Pukeshaji Kemenkes RI Bapelkes Semarang juga berkoordinasi dengan Dinkes
Propinsi Jawa Tengah dalam hal kepesertaan dan aturan administrasi.
Kurikulum, modul, dan pengendalian mutu mengacu pedoman Puslat SDM
Kesehatan
2) Pelatihan Pengendali Pelatihan.
Terselenggaranya pembangunan kesehatan untuk menuju masyarakat yang
sehat ditentukan oleh ketersediaan dukungan sumberdaya manusia (SDM)
kesehatan yang memadai. Peranan SDM Kesehatan dalam keberhasilan
pembangunan menjadi sangat esensial, mengingat bahwa pelayanan
kesehatan profesional di segala bidang, hanya akan terwujud apabila
didukung oleh tenaga pelaksana, yaitu SDM kesehatan yang profesional pula.
Dengan diberlakukannya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 725/
MENKES/ SK/ V/ 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di
Bidang Kesehatan. Maka setiap organisasi di jajaran Departemen Kesehatan
diperkenankan untuk menyelenggarakan pelatihan teknis sesuai dengan
kebutuhan program. Pusdiklat sebagai organisasi yang bertanggung jawab.
Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia di unit utama yang selain
memiliki kemampuan memadai dalam merencanakan dan
menyelenggarakan pelatihan juga sebagai seseorang yang mampu
mengendalikan proses pembelajaran dalam suatu pelatihan agar peran
strategis tersebut dapat dilaksanakan. Peran pengendali pelatihan yang
sedemikian penting, perlu dipahami oleh mereka yang akan mengendalikan
diklat. Karena itu, pelatihan bagi pengendali diklat akan diselenggarakan oleh
Bapelkes Semarang.
3) Pelatihan Team Penilai Jabatan Fungsional
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 25
Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan
dengan angka kredit. Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun
kompetensi seorang pemegang jabatan fungsional umum harus tetap
diperhatikan. Seorang pemegang jabatan fungsional umum selayaknya
memahami benar apa yang menjadi tugas dan fungsinya dan mampu
mengoptimalkan kinerjanya.
Jenjang kepangkatan dalam jabatan fungsional kesehatan di tentukan
dengan penilaian angka kredit. Angka kredit yang dimaksud merupakan
satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir kegiatan
yang harus dicapai oleh pejabat fungsional yang digunakan sebagai salah
satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan
fungsional. Dalam penentuan nilai perolehan angka kredit pejabat fungsional,
dilakukan oleh tim penilai angka kredit. Dalam pelaksanaan tugasnya tim
penilai dituntut untuk profesional, bertanggung jawab di bidang profesinya;
Obyektif, dan Kompeten. Peningkatan kompetensi jabatan tim penilai salah
satunya diperoleh dengan pelatihan.
2. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Umum
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
Kesehatan, selain jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu diperlukan
jabatan fungsional umum sebagai dasar dalam perencanaan dan penempatan
pegawai. Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan mengatur secara lengkap
ketentuan, pengusulan, uraian tugas, dan hal-hal lain mengenai jabatan
fungsional umum.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 26
Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang CPNS dan PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan
tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.
Meski tidak disyaratkan angka kredit, namun kompetensi seorang pemegang
jabatan fungsional umum harus tetap diperhatikan. Seorang pemegang jabatan
fungsional umum selayaknya memahami benar apa yang menjadi tugas dan
fungsinya dan mampu mengoptimalkan kinerjanya. Karena itu, Bapelkes
Semarang memandang perlu diselenggarakan pelatihan jabatan fungsional umum.
3. Pelatihan Penjenjangan
a. Pelatihan Dasar
Indonesia memiliki semua pra kondisi untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah,
potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang
relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola
secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia
masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini. Pegawai
Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari
memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor
pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis
Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 27
profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan yang kini dienal
sebagai Pelatihan Dasar (Latsar). Latsart ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Latsar dengan pola pembelajaran klasikal yang
didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi pada diri
masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut maka
dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Latsar yang memungkinkan peserta
untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat
magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan
demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya.
Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS
yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
b. Pelatihan Kepemimpinan Pertama (PKP)
Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV memainkan
peranan yang sangat menentukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin bawahan dan seluruh stakeholder
stratejik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan efisien.
Tugas ini menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, yaitu
kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi
dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan stakeholder
strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 28
Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti tersebut di atas,
penyelenggaraan PKP yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan
kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak cukup.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif, yaitu penyelenggaraan
yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah
dimilikinya. Peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang
suatu perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga
menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang
kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh
kompetensi yang ingin dibangun.
4. Pelatihan Strategis SDM Kesehatan
Pelatihan Tugas Khusus Individu (Program Stunting)
Sumber Daya Kesehatan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Indonesia, oleh karena itu penanganan SDM
Kesehatan telah mendapatkan prioritas khusus dari pemerintah, yang ditandai
dengan terbitnya berbagai kebijakan pemerintah pusat. Dalam Keputusan Menkes
Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 disebutkan bahwa program Sumber Daya
Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran
tenaga kesehatan serta pemberdayaan profesi kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan. Sasarannya adalah tersedianya Sumber
Daya Manusia Kesehatan yang didistribusikan secara adil dan merata serta
dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdayaguna.
Kebijakan pengaturan tenaga kesehatan telah tercantum dalam undang-undang
nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 26 pada ayat 1 disebutkan bahwa
pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan
pelayanan kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1231/MENKES/PER/XI/2007 tentang penugasan khusus SDM Kesehatan
disebutkan bahwa jenis, kualifikasi dan jumlah SDM kesehatan ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dengan memperhatikan usulan Pemerintah Daerah.
Pemanfaatan SDM kesehatan berada di bawah tanggung jawab Bupati/ Walikota
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 29
bersama-sama dengan Gubernur dan harus disertai penyediaan sarana pelayanan
kesehatan, obat-obatan dan fasilitas lain sesuai standar berlaku. Penempatan SDM
Kesehatan sebagai tenaga penugasan khusus di pelayanan kesehatan daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan (DTPK), didasarkan pada Kepmenkes No.
1080/Menkes/SK/XI/2009 tentang pedoman pelaksanaan penugasan khusus SDM
Kesehatan. di puskesmas daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Tenaga
kesehatan penugasan khusus mendapatkan insentif penugasan khusus, hal ini
seperti pada KepMenKes No.1235/MenKes/SK/ XII/2007 tentang pemberian
insentif bagi SDM kesehatan yang melaksanakan penugasan khusus.
Implementasi pelaksanaan kebijakan SDM Kesehatan di DTPK mengalami berbagai
masalah terkait dengan distribusi SDM kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan (DTPK). Standar pelayanan kesehatan masih belum mencerminkan
kesesuain dengan kebutuhan daerah dan lokasi dan kondisi DTPKmasih belum spesifik.
Kebijakan standar pelayanan kesehatan adalah secara umum dan tidak jelas mengatur
standar pelayanan kesehatan spesifik untuk DTPK. Tenaga kesehatan yang
ditempatkan di DTPK belum memiliki kompetensi yang spesifik sesuai kebutuhan SDM
Kesehatan di DTPK. Untuk menunjang peningkatan kompetensi tersebut diperlukan
pelatihan bagi tenaga khusus yang akan ditempatkan di DPTK.
Secara umum, untuk mencapaii output meliputi tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Pengajuan Akreditasi Pelatihan ke Lembaga Administrasi Negara atau Puslat
SDM Kesehatan
2. Koordinasi dan Persiapan dengan Puslat SDM Kesehatan, Biro Kepegawaian
Kemenkes RI, nara sumber, fasilitator, atau stakeholder terkait.
3. Pemanggilan Peserta
4. Penyiapan Modul dan Bahan Ajar
5. Pelaksanaan Pelatihan
6. Pengadministrasian aspek keuangan maupun non keuangan
7. Pelaksanaan Evaluasi (Peserta, Fasilitator, Penyelenggaraan)
8. Pengendalian Mutu Pelatihan (QC)
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 30
9. Penyusunan Laporan Pelatihan
Output yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi peserta pelatihan yang meningkat
2. Dokumen Laporan akhir Pelatihan
3. Dokumen Pengendalian Mutu Pelatihan untuk dilaporkan Kepala
sebagai tindak lanjut perbaikan pelatihan berikutnya.
5. Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
Untuk tahun 2020, target widyaiswara yang akan melakukan penulisan ilmiah
sejumlah tiga orang, dengan langkah-langkah:
a. Koordinasi penentuan tema penelitian dengan atasan dan rekan sejawat
b. Pencarian referensi
c. Pengambilan, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data
d. Penyampaian hasil penelitian sementara pada atasan dan pihak terkait
e. Penulisan ilmiah
f. Seminar hasil penulisan
g. Publikasi penulisan di website dan buletin Bapelkes Semarang maupun jurnal
lainnya
Output kegiatan ini adalah karya tulis ilmiah widyaiswara yang telah dipublikasikan.
6. Penyusunan Kajian pembelajaran
Setiap widyaiswara ditargetkan melakukan kajian pembelajaran. Outputnya adalah
laporan pengendalian pelatihan yang mencakup analisis pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah:
a. Pengaturan jadwal pengendali pelatihan yang merata
b. Pelaksanaan pengendalian pembelajaran di kelas maupun non kelas
c. Pencatatan laporan harian pelaksanaan pembelajaran
d. Penyusunan laporan pengendalian pelatihan maksimal satu bulan setelah
pelatihan berakhir
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 31
7. Penyusunan Modul E-Learning
Output kegiatan ini adalah modul pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Tahapan
pelaksanaan kegiatan:
a. Penyusunan tim penyusun modul
b. Pengembangan desain: kurikulum
c. Penetapan modul yang dikembangkan
d. Penyusunan modul sesuai kurikulum
e. Uji kecil modul
f. Perbaikan modul
g. Peluncuran modul secara online
h. Pengelolaan administrasi keuangan dan non keuangan
D. Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2020
Tabel 6Rencana Anggaran
Bapelkes SemarangTahun 2020
Kode Kegiatan Jumlah
2076 Pelatihan SDM Kesehatan 17.237.318.000
2076.501 Pelatihan Bagi Sumber Daya ManusiaKesehatan 10.547.462.000
2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan 1.174.033.000
2076.505 Pelatihan Strategis SDM Kesehatan 3.543.444.000
2076.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1.972.379.000
2079
Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya pada ProgramPengembangan dan PemberdayaanSumber Daya Manusia Kesehatan
21.915.732.000
2079.603 Sarana Prasarana 4.643.247.0002076.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan 731.908.0002079.994 Layanan Perkantoran 16.540.577.000
Jumlah 39.153.050.000
Rencana Anggaran Bapelkes Semarang sebesar Rp. 39.153.050.000,00. Anggaran ini
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 32
untuk membiayai dua kegiatan besar yaitu Pelatihan SDM Kesehatan sebesar Rp.
17.237.318.000,00 dan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan sebesar Rp. 21.915.732.000,00
E. Kesenjangan Rencana Kegiatan dengan Rencana Kerja Tahun 2020
Rencana Kerja Bapelkes Semarang disusun dengan berpedoman pada indikator kinerja
Bapelkes Semarang Tahun Anggaran 2020. Perjanjian kinerja antara Bapelkes Semarang
dengan Unit Eselon I di tandatangani sebagai bentuk kesepakatan untuk target kinerja
yang harus dicapai Bapelkes Semarang selama Tahun 2020. Terdapat perubahan target
Kinerja tahun 2020 dibandingkan target kinerja tahun sebelumnya. Pada tahun 2019
terdapat target kinerja “akreditasi institusi”. Pada tahun 2020, target ketujuh berubah
menjadi “penyusunan modul e-learning”.
Dengan adanya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan indikator kinerja Bapelkes
Semarang diupayakan bersesuaian dengan rencana kegiatan yang disusun. Meski
demikian, rencana kerja dibuat untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang mungkin
berbeda dengan harapan dari penyusunan rencana kegiatan. Koordinasi yang luas
mencakup koordinasi dengan instansi Pembina (Puslat SDM Kesehatan), LAN, pihak
ketiga penyelenggara diklat yang bersifat sangat teknis, dan Bapelkes Mitra merupakan
salah satu alternatif mengatasi kesesenjangan yang mungkin timbul dari rencana
kegiatan dan rencana kerja. Baik rencana kegiatan maupun rencana kerja tahun 2020
bersifat sentralisasi pusat sebagai dampak kebijakan Kementerian Kesehatan.
Sentralisasi kegiatan Bapelkes Semarang memunculkan potensi perubahan-perubahan
pada rencana kerja yang telah disusun. Karena itu, rencana kerja yang disusun bersifat
terbuka dan fleksibel. Tahapan dalam rencana kerja memungkinkan dilakukan
penyesuaian dalam pelaksanaannya.
Dalam hal penyusunan rencana kerja berkaitan dengan penganggaran terdapat
beberapa kelemahan yang muncul dan memungkinkan timbul ketidaksesuaian dengan
rencana kegiatan. Pertama, anggaran biaya pelatihan yang telah disusun sudah
mengikuti template pusat baik dari pusat pelatihan kSDM Kesehatan maupun dari
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 33
Lembaga Administrasi Negara untuk pelatihan dasar CPNS. Hal ini berimbas pada
realisasi anggaran yang kurang optimal dikarenakan tidak sesuai
kebutuhan/pelaksanaan. Kedua, mempertimbangkan fakta pada tahun anggaran
sebelumnya, kebijakan pelatihan cukup rentan mengalami perubahan. Hal ini
berdampak pada kemungkinan perubahan kegiatan dan revisi anggaran maupun
realokasi kegiatan. Karena itu penyusunan rencana kerja berkaitan dengan anggaran
dibangun dengan mempersiapkan alternatif kegiatan lain yang tidak terlalu berbeda
besaran anggarannya. Ini menjadi tugas dari masing-masing seksi penyelenggaraan
pelatihan untuk mempersiapkan rencana alternatif tersebut.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 34
BAB V
RENCANA PENGEMBANGAN TAHUN 2020
Pada Tahun 2020 Bapelkes Semarang merencanakan beberapa pengembangan dalam
mendukung kinerjanya. Beberapa fokus yang akan dilaksanakan pada tahun 2020
adalah:
1) Pelaksanaan pelatihan teknis kesehatan, pelatihan jabatan fungsional, penjenjangan
prajabatan bagi aparatur kesehatan bersifat terpusat sesuai program nasional
Kementerian Kesehatan. Seluruh pelaksanaan direncanakan akan dikoordinasikan
dengan Puslat SDM Kesehatan, Biro Kepegawaian, Biro Perencanaan dan Anggaran,
Lembaga Administrasi Negara, Pihak Ketiga Penyelenggara Diklat, dan Balai Pelatihan
Kesehatan Daerah mitra Bapelkes Semarang.
b. Pelaksanaan pelatihan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Teknis Non kesehatan yang
dilaksanakan dengan memperhatikan sertifikasi pelatihan yang akan dilaksanakan.
c. Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan mengirim widyaiswara untuk mengikuti
kegiatan seminar, workshop, penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi karya tulis ilmiah
yang disusun. Karya Tuis Ilmiah merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
profesionalisme Widyaiswara yang bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan
memperdalam penguasaan bidang studi yang dijalani, menjadi media gagasan dan
pengetahuan dalam rangka mengembangkan bahan ajar.
d. Peningkatan kapasitas penyelenggara pelatihan melalui pelatihan TOC, Pengendali
Pelatihan, Web Pembelajaran, Layanan Prima Penunjang Pelatihan yang mendorong
pegawai memberikan pelayanan optimal.
e. Melakukan persiapan akreditasi Institusi atas Pelatihan Dasar CPNS yang habis masa
berlakunya pada tahun 2020.
f. Pelaksanaan kajian kebutuhan pelatihan dan evaluasi pasca pelatihan yang
direncanakan tersentralisasi oleh Puslat. SDM Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) PPSDM Kesehatan sebagai eksekutor kegiatan. Sebagai salah satu UPT, Bapelkes
Semarang akan menjadi pelaksana kegiatan dengan konsep dan desain dikembangkan
oleh Pusat Pelatihan Kesehatan.
g. Dukungan terhadap kinerja Bapelkes Semarang juga diwujudkan dalam rencana
pengadaan sarana laboratorium komputer berupa unit computer, kelengkapan audio
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 35
kelas dan auditorium, kendaraan bermotor untuk opersional lapangan.
h. Peningkatan Prasarana kantor berupa rehabilitasi ruang auditorium Bapelkes
Semarang Kampus 1.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 36
BAB VI
EVALUASI RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sesuai Permen PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), ditentukan
bahwa RKT merupakan salah satu materi evaluasi AKIP. Komponen-komponen
evaluasi RKT adalah: a) pemenuhan RKT, b) kualitas RKT dan c) implementasi RKT.
Evaluasi RKT diperlukan karena merupakan komponen penilaian dalam
pelaksanaan evaluasi AKIP. Tujuan evaluasi RKT adalah untuk memberikan informasi
mengenai capaian indikator pemenuhan, kualitas, dan implementasi RKT.
Implementasi evaluasi RKT disesuaikan dengan kondisi Balai Pelatihan
Kesehatan Semarang. Pelaksana evaluasi RKT di Balai Pelatihan Kesehatan Semarang
adalah Sub. Bagian Tata Usaha. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi RKT
sesuai Tabel 4 berikut ini.
Tabel 7Instrumen Evaluasi RKT
Komponen Penjelasan Jadwal Keterangan
Pemenuhan RKT
a) Dokumen RKTtelah ada
Dokumen RKT adalahdokumen rencana kinerjatahunan yang isinyaminimalsesuaidengan formulir RKT.Penilaian dilakukan terhadapkeberadaandokumen RKTdengan ya/tidak.
Minggu IIJanuari TAberjalan
b) Dokumen RKT telahmemuat sasaranprogram, indikatorkinerja sasaran, dantarget kinerja tahunan
RKT telah memuatkeseluruhan substansikomponen tersebut
c) Dokumen PenetapanKinerja (PK) telah ada
Penetapan kinerjaditunjukkan dengankeberadaan dokumen
Minggu IFebruari tahunberjalan
d) Dokumen PK disusunsegera setelah anggarandisetujui
Penilaian dilakukan denganmenjawab ya/tidak
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 37
e) Dokumen PK telahmemuat sasaran,program, indikatorkinerja, dan targetjangka pendek
PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT
f) PK telah menyajikanindikator kinerjakeluaran/yangdipersamakan
PK telah memuat keseluruhansubtansi komponen tersebut.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %pemenuhansubtansi komponen tersebutdalam dokumen RKT
Kualitas RKT
a) Sasaran telahberorientasi keluaran(output)
Sasaran telah berkualitaske luaran (output). Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % target tahunan
b) Kegiatan merupakancara untuk mencapaisasaran
Kegiatan yang direncanakandalam RKT memiliki hubungansebab akibat secara logisdengan sasaran dalam RKT.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % kegiatanyang memiliki hubungan sebabakibat dengan sasarannya.
c) Indikator kinerja sasarantelah memenuhikriteria indikatorkinerja yang baik
Kualitas indikator kinerjasasaran dalam RKT telahmemenuhi kriteria SMART.Bobot penilaian a/b/c/d/edidasarkan pada %indikatorkinerja sasaran yangberkualitas baik (SMART).
d) Target kinerja ditetapkandengan baik
Target kinerja telahdisesuaikan dengan targetjangka menengah dalamRAK
e) Dokumen PK telahselaras dengandokumen PK atasannyadan dokumen RAK
PK telah memuatsasaran, indikator kinerja dantarget tahunan yang ada dalamRencana Aksi Kegiatan. Bobotpenilaian a/b/c/d/e didasarkanpada % sasaran, indikator kinerjakegiatan dan target dalam PKrelevan dengan Rencana AksiKegiatan.
f) Dokumen PK telahmenetapkan hal-halyang seharusnyaditetapkan (dalamkontrak kinerja/tugasfungsi)
PK telah menetapkan hal-hal yangperlu ditetapkan dalam kontrakkinerja/tugas fungsi.
Implementasi RKT
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 38
a) Target kinerja yangdiperjanjikan telahdigunakan untukmengukur keberhasilan
Keberhasilan kinerja dihitungberdasarkan pencapaiankinerja dibandingkan dengantarget kinerja. Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan pada % realisasicapaian kinerja dibandingkantarget kinerja
b) Rencana aksi atas kinerjatelah dimonitorpencapaiannya secaraberkala
Monitoring rencana aksi ataskinerja dilakukan secaraberkala setiap bulan,triwulan, dan semester
Minggu pertamatiap bulan
c) Rencana aksi atas kinerjatelah dimanfaatkandalam pengarahan danpengorganisasiankegiatan
Rencana aksi atas kinerjadigunakan dalam pengarahandan pengorganisasian. Bobotpenilaian a/b/c/d/edidasarkan % indikator kinerjakegiatan dan luaran (output)dalam RKA.
Keterangan bobot penilaian:Tabel 8
Bobot PenilaianEvaluasi RKT dan Rencana Aksi
Jawaban Kriteria Nilai
A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s/d 100% ) 1
B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80% ) 0,75
C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60%) 0,5
D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s/d 40%) 0,25
E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% ) 0
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 39
BAB VII
PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran yang lebih konkrit dan
operasional dari Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang dan Rencana Aksi Program
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Maksud
disusunnya Rencana Kinerja Tahunan adalah menjaga konsistensi dan keterpaduan
dalam perencanaan, pelaksanaan, penganggaran maupun pengawasan. RKT Balai
Pelatihan Kesehatan Semarang memuat sasaran, indikator kinerja dan target capaian
tahun 2020.
Rencana Kegiatan yang dikelola Balai Pelatihan Kesehatan Semarang
memerlukan proses dan waktu yang bertahab, sumber daya yang memadai serta
partisipasi seluruh komponen di Lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.
Rencana kinerja ini dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan kerja
keras oleh sumberdaya manusia dan potensi yang ada, dengan harapan mampu
memberikan konstribusi positif bagi upaya Bapelkes semarang.
Pada prinsipnya setiap kegiatan mungkin akan menghadapi kendala yang bisa
terjadi pada input, proses dan output. Evaluasi kondisi capaian kinerja pada tahun 2019
dapat menjadi masukan terhadap antisipasi kendala yang mungkin muncul pada tahun
2020. Prediksi terhadap arah kebijakan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan sumber
daya yang tersedia dan mengurangi potensi permasalahan di tahun 2019. Indikator
keberhasilan suatu organisasi tidak hanya diukur dari habisnya anggaran yang telah
dialokasikan, tetapi difokuskan pada pada aspek efisiensi yang dapat dicapai, kualitas
output yang dihasilkan serta efektivitas mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Dengan tersusunnya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini, diharapkan
dapat memberikan gambaran yang jelas dan transparan atas pelaksanaan program dan
kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2020. Dengan demikian, diharapkan seluruh
kegiatan yang ditargetkan akan dapat dicapai setingi-tingginya.
.
Rencana Kinerja Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2020 40
2
Top Related