RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA PALEMBANG
2018 - 2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana
Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Palembang (DPPKB) dapat diselesaikan.
RENSTRA DPPKB tahun 2018 – 2023 memuat visi, misi, tujuan, strategi,
dan arah kebijakan yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan program keluarga
berencana dan pemberdayaan perempuan Kota Palembang 5 tahun ke depan.
Penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang 2018 – 2023 telah mengacu pada
Standar Pelayanan Minimal dan Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan oleh
Kementerian dan Lembaga terkait, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
Renstra DPPKB tahun 2018 – 2023 kami ucapkan terima kasih. Semoga Renstra
ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam upaya mewujudkan
Penduduk Tumbuh Seimbang menuju Palembang Emas Darussalam 2018.
Palembang, November 2018
KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PALEMBANG
Ir. Dewi Isnaini, M.Si NIP. 196902021992122001
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Dalam prosesnya, pembangunan dilaksanakan oleh seluruh
pemangku kepentingan, terutama aparat pemerintah sebagai development agent yang
mengemban amanat untuk mewujudkan dan mendistribusikan kemakmuran,
kesejahteraan masyarakat, serta keadilan sosial. Selanjutnya, guna menjamin proses
pembangunan berjalan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan,
diperlukan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sehingga pembangunan akan
bermuara pada cita-cita yang diinginkan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk
melakukan perencanaan pembangunan sebagai bagian dari perencanaan
pembangunan nasional. Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 juga mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan
perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun; serta Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.Amanat
Undang-Undang tentang perencanaan pembangunan daerah di atas dijelaskan lebih
lanjut kedalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara
Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004). Perencanaan
pembangunan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dalam rangka peningkatan
dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik serta daya saing.Perencanaan
dengan demikian merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan untuk mencapai keseimbangan.
Sehingga setiap kegiatan yang ada di dalamnya merupakan usaha yang memiliki titik
fokus dalam keseimbangan, baik problem solving, future oriented maupun resource
allocation. Secara umum, setiap proses perencanaan terbagi menjadi beberapa
tahapan, yaitu: tahap awal/inisiasi, tahap substantif, tahap implementasi serta tahap
pengendalian dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan dengan
proses lainnya.
I.1 Latar Belakang
Pembangunan daerah Kota Palembang dalam 5 (lima) tahun ke depan, akan
menghadapi berbagai tantangan eksternal maupun internal. Tantangan eksternal
yang utama adalah kondisi perekonomian global yang melambat dan gerakan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disamping itu, tantangan internal yang ada
dalam pembangunan daerah antara lain adalah mewujudkan desentralisasi dan
otonomi daerah yang kondusif, serta ketersediaan infrastruktur ekonomi dalam
rangka mempersiapkan bonus demografi. Dengan demikian, Pemerintah Kota
Palembang saat ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi
dengan tingkat inflasi yang kondusif bagi masyarakat untuk mencapai tujuan
berbangsa dan bernegara.
Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat Kota
Palembang, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan berkesinambungan.
Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Palembang, harus mampu menjawab tantangan tersebut
dengan memperkuat berbagai aspek dan kompetensi yang terkait dengan peran
dan fungsinya sebagai pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dengan
demikian, penyelenggaraan pembangunan daerah dapat berdampak nyata dalam
memperbaiki layanan birokrasi, meningkatkan daya saing daerah serta
mewujudkan masyarakat Kota Palembang yang adil, makmur dan sejahtera.
Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
pada Pasal 272 Ayat (1), menyatakan bahwa “Perangkat Daerah menyusun
rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD”, dan Ayat (2) menyatakan
bahwa “Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan
sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.Dalam hal ini, Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang selaku
Perangkat Daerah (PD) yang merupakan pelaksana Urusan Pemerintah Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok
dan fungsinya. Selanjutnya Renstra tersebut akan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan program dan kegiatan selama periode lima tahunan dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada sehingga tujuan yang
akan dicapai bersifat realistis dan dapat mengantisipasi perkembangan masa
depan.
Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 disusun berdasarkan
RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 – 2023 melalui beberapa tahapan proses
penyusunan Renstra yang mengacu kepada ketentuan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut:
1. Persiapan penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang;
2. Penyusunan rancangan awal Renstra DPPKB Kota Palembang;
3. Penyusunan rancangan Renstra DPPKB Kota Palembang;
4. Perumusan rancangan akhir; dan
5. Penetapan Renstra DPPKB Kota Palembang.
Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Proses Penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023
Dengan disusunnya Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023
maka DPPKB Kota Palembang diharapkan mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya untuk meningkatkan kualitas kebijakan perencanaan pembangunan
daerah, pengendalian, dan evaluasikinerja. Keberhasilan peningkatan tersebut
adalah untuk mewujudkan tercapainya sasaran pembangunan daerah (RPJMD)
dan renstra perangkat daerah.
I.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi
penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5080;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencanan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,Keluarga Berencana dan Sistem
Informasi Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 319,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5614
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pemangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
10. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 56 tahun 2016 tentang
Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kota
Palembang.
I.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 ditetapkan
dengan maksud:
1. Sebagai penjabaran atas RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Palembang;
2. Sebagai arah dan kebijakan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan
RPJMD Kota Palembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan;
3. Sebagai indikator kunci keberhasilan DPPKB Kota Palembang dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan
tanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Walikota
terpilih;
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang
Tahun 2018 - 2023, yaitu:
1. Tercapainya persepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan-kebijakan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang;
2. Sebagai acuan dan/atau pedoman kerja bagi seluruh unsur DPPKB Kota
Palembang sesuai dengan tugas dan fungsinya, termasuk untuk mengelola
pencapaian sasaran RPJMD;
3. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) DPPKB Kota
Palembang setiap tahunnya;
4. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja
DPPKB Kota Palembang;dan
5. Sebagai acuan bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja DPPKB
Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.
I.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2019–2023 disusun sesuai
dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPPKB KOTA PALEMBANG
Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya,
kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan DPPKB Kota
Palembang.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan,
telaahan visi, misi, dan program Walikota Kota Palembang periode 2018
- 2023, telaahan Renstra K/L, talaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
dan KLHS serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isu-
isu strategis.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Renstra DPPKB Kota
Palembang 2018 - 2023 berdasarkan visi dan misi, tujuan, dan sasaran
RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023 sebagai indikasi keberhasilan
Kepala DPPKB dalam memimpin seluruh jajaran di lingkungan DPPKB.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan dalam jangka
menengah guna mewujudkan tujuan dan sasaran Renstra DPPKB Kota
Palembang 2018 - 2023.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Menjelaskan tentang program dan kegiatan DPPKB Kota Palembang
2018 - 2023 yang diterjemahkan dari strategi dan arah kebijakan agar
selaras dengan analisis permasalahan dan isu strategis.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Menjelaskan tentang indikator kinerja yang selaras dengan tugas dan
fungsi DPPKB Kota Palembang sebagaimana tercantum dalam RPJMD
Kota Palembang 2018 - 2023.
BAB VIII PENUTUP
Lampiran-Lampiran
1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DPPKB KOTA PALEMBANG
Capaian kinerja pelayanan DPPKB Kota Palembang periode tahun 2013-2017
merupakan hasil dari berbagai upaya selama lima tahun. Gambaran pelayanan DPPKB
Kota Palembang selama periode 2013-2017 diperlukan sebagai panduan dalam
menyusun kebijakan strategis DPPKB Tahun 2018 - 2023 terutama untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan organisasi agar rumusan program dan kegiatan yang dibuat
dapat mencapai tujuan DPPKB secara efektif dan efisien.
Gambaran pelayanan DPPKB Kota Palembang selama periode 2013-2017
dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja pelayanan berdasarkan tugas dan
fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
periode sebelumnya, capaian program prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta
hambatan-hambatan yang dihadapi dan dinilai perludiatasi pada lima tahun yang akan
datang.
II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPPKB Kota Palembang
Secara kelembagaan, DPPKB Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Palembang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang. Tugas pokok
DPPKB adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Adapun fungsi DPPKB adalah:
- Perumusan kebijakan teknis;
- Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
- Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya ;
2
- Pelaksanaan admisitrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya dan;
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Palembang terdiri dari :
A. Kepala Dinas;
B. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan dan;
3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
C. Bidang Pengendalian Penduduk, membawahi:
1. Seksi Pemanduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk;
2. Seksi Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk dan;
3. Seksi Data dan Informasi.
D. Bidang Keluarga Berencana, membawahi:
1. Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi;
2. Seksi Jaminan Keluarga Berencana dan;
3. Seksi Pembinaan dan Peningkatan kesertaan Keluarga Berencana.
E. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi:
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga sejahtera;
2. Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak dan Lanjut Usia;dan
3. Seksi Bina Ketahanan Remaja.
F. Bidang Penyuluhan dan Penggerakan, membawahi:
1. Seksi Penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi;
2. Seksi Advokasi dan Penggerakan; dan
3
3. Seksi Pendayagunaan PKB/PLKB dan Institusi Masyarakat Perkotaan.
G. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPT);
H. Kelompok Jabatan Fungsional.
II.2 Kinerja Pelayanan DPPKB Kota Palembang Periode Tahun 2013-
2018
Capaian kinerja pelayanan DPPKB Kota Palembang periode tahun 2013-
2017 dapat dilihat dari capaian indikator kinerja. Yaitu dengan membandingkan
realisasi target indikator dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, capaian
kinerja pelayanan juga dinilai dari perencanaan anggaran dan realisasinya
selama kurun waktu 2013-2017.
1.2.1. Capaian Indikator Kinerja
Bagian ini mengulas capaian kinerja DPPKB tahun 2013-2017
berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kota
Palembang Tahun 2013-2017. Capaian kinerja DPPKB secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
4
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja DPPKB Kota Palembang Tahun 2013-2017
No Sasaran Strategis
Indikator Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana
Prevalensi permintaan peserta KB Aktif
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
% Peserta KB Baru Kontap, Implant, dan IUD yang telah diberi konseling dan menandatangani Informed Consent
% Peserta KB Aktif KB Pria
% Peserta KB yang mengalami komplikasi
% Peserta KB yang putus pakai (drop out)
5
No Sasaran Strategis
Indikator Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
% Peserta KB Pra Sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dan miskin lainnya yang menerima pelayanan kontrasepsi gratis
% Peserta KB Pasca Persalinan dan Keguguran
% Keluarga yang mempunyai anak balita dan ikut dalam kegiatan Kelompok BKB
% Keluarga remaja yang ikut kegiatan Kelompok BKR
% Kelurahan yang mempunyai Kelompok BKL Aktif
% Kelurahan yang mempunyai Kelompok UPPKS Aktif
% Peserta KB yang putus pakai (drop out)
6
1.2.2. Realisasi Anggaran
7
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Kelompok BelanjaTahun 2013-2017
Uraian
Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan (dalam
persen)
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014
2015 2016 2017 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1
Belanja Tidak Langsung (BTL)
8.527.928.897
9.892.187.950
10.754.791.930
11.683.231.731
11.743.060.6
63
2 Belanja Langsung (BL)
5.835.542.476
4.945.270.858
3.565.750.295
5.231.486.769
4.905.281.65
9
Total Belanja 14.363.47
1.373 14.837.45
8.808 14.320.542.225
16.914.718.500
16.648.342.3
22
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Bappeda Tahun 2013-2017
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Jenis BelanjaTahun 2013-2017
Uraian
Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
(dalam persen)
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Belanja Pegawai
593.375.000
420.366.000
236.006.000
216.806.000
176.930.000
2 Belanja Barang dan Jasa
3.212.391.931
4.114.659.858
3.165.744.295
4.210.951.019
3.726.422.659
3 Belanja Modal
2.029.775.545
410.245.000
164.000.000
803.729.750
1.001.929.000
Total Belanja 14.363.471.373
14.837.458.808
14.320.542.225
16.914.718.500
16.648.342.322
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Bappeda Tahun 2013-2017
8
II.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPKB Kota
Palembang
Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan DPPKB. Sedangkan, peluang adalah
kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat mendukung
tercapainya tujuan DPPKB dalam lima tahun. Dengan memahami tantangan dan
peluang di lingkungan strategisnya, diharapkan DPPKB dapat membuat strategi
yang tepat demi terwujudnya tujuan pembangunan daerah.
1. Tantangan
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan DPPKB;
2. Meningkatkan jumlah Petugas Lapangan KB (PLKB) atau Penyuluh KB
(PKB) di tingkat kelurahan/desa yang merupakan ujung tombak Program
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
3. Meningkatkan rasio PLKB terhadap desa agar persebaran tenaga
lapangan merata;
4. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana, dan anggaran DPPKB;
5. Meningkatkan pembinaan Institusi KB yang berada di lini lapangan
seperti Pos Pembina KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD;
6. Meningkatkan sinergitas kebijakan dalam Pembangunan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, baik antar SKPD terkait
maupun instansi vertikal.
2. Peluang
1. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah diberi mandat
untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan
program KB;
9
2. Komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap pembangunan
kependudukan dan KB yang ditunjukkan dengan dijadikannya revitalisasi
program KB;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota memperjelas pembagian kewenangan
pengelolaan Program KB di tingkat pusat, dan kabupaten/kota.
4. Komitmen mitra kerja yang cukup baik dalam mendukung kebijakan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
Identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis merupakan tahapan yang krusial
pada penyusunan rencana strategis. Pada identifikasi permasalahan dipetakan akar
masalah yang menjadi penghambat pencapaian kinerja DPPKB periode sebelumnya.
Dengan demikian, diharapkan kebijakan yang dibuat lima tahun mendatang dapat
secara efektif menyelesaikan permasalahan. Permasalahan ini merupakan salah satu
dasar untuk menentukan isu-isu strategis yang menjadi fokus kerja DPPKB lima tahun
mendatang.
Selain itu perumusan isu-isu strategis DPPKB Kota Palembang periode 2018 -
2023 juga berdasarkan pada telaahanVisi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih,dan KLHS serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)/Sustainable Development Goals (SDG’s).
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPPKB
Kota Palembang
Setelah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017 berakhir, masih
banyak persolan pembangunan yang harus diselesaikan.
Sesuai tugas dan fungsi DPPKB Kota Palembang sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kota Palembang, berbagai permasalahan yang teridentifikasi adalah
sebagai berikut:
1. Kesenjangan kompetensi SDM aparatur DPPKB;
2. Sarana dan prasarana operasional penggerakan masyarakat yang kurang
memadai.
3. Metode fasilitasi dan mekanisme pembinaan pemerintah pusat kepada
kabupaten/kota dalam pelaksanaan program KB belum optimal.
Tabel 3.1
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang
No Komponen Yang Dinilai 2015 2016 2017
Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio
1 Perencanaan Kinerja 20 8,60 0,43 20 17,80 0,89 20 16,60 0,83
2 Pengukuran Kinerja 25 13,44 0,53 25 5,56 0,22 25 19,38 0,77
3 Pelaporan Kinerja 15 9,86 0,65 15 10,84 0,72 15 12,09 0,80
4 Evaluasi Internal 10 4,13 0,41 10 1,96 0,19 10 7,16 0,71
5 Capaian Kinerja 20 16,04 80,2 20 19 0,95 20 13,25 0,66
Nilai Hasil Evaluasi
Sumber: Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Prov.Kota Palembang Tahun 2016 dan 2017.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan
Prioritas dan Kebijakan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 secara
ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Pemetaan Permasalahan
untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra DPPKB Kota Palembang
No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah 1.
KUALITAS PERENCANAAN
INKONSISTENSI ANTARA RPJM DGN RENSTRA
ADA KEBIJAKAN YG BERUBAH
MEMPERBAIKI PENGUKURAN KINERJA
BELUM ADANYA STANDAR IKM (INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)
2. KAPASITAS KELEMBANGAAN
SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL
KOMPETENSI SDM
TINGKAT PENDIDIKAN SDM APARATUR
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Tujuan penelaahan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Kota Palembang periode 2018 - 2023 sebagaimana tercantum dalam
dokumen RPJMD Tahun 2018 - 2023 adalah:
Pelembang Emas Darussalam 2023
Adapun misi pembangunan daerah Pemerintah Kota Palembang lima tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata
bekeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis Teknologi dan
Informasi
2. Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan
budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan
profesional
3. Mewujudkan Palembang kota yang dinamis sebagai simpul pembangunan regional,
nasional dan internasional yang kompetitif dan komparatif dengan menjamin rasa
aman untuk berinvestasi
4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta berdaya saing tinggi
5. Menjadikan Palembang Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga
klas dunia yang harmoni antara kehidupan manusia dan alam
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut sangat ditekankan pentingnya
pelibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Pelibatan masyarakat
ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh DPPKB Kota Palembang sebagai
perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menjalankan
fungsi pengendalian penduduk dan keluarga berencana. DPPKB Kota Palembang
memiliki tugas membuat mekanisme pembangunan yang melibatkan warga kota secara
aktif dalam pembangunan kota. Dari kelima Misi RPJMD Kota Palembang, DPPKB Kota
Palembang secara khusus menunjang tercapainya misi 2 dengan sasaran sebagai
berikut:
1. Meningkatkan daya saing angkatan kerja dan masyarakat.
2. Mewujudkan perlindungan sosial kemasyarakatan.
3.3 Telaahan Renstra K/L
Dalam merumuskan Renstra DPPKB Kota Palembang perlu memperhatikan arah
pembangunan nasional, rencana strategis kementerian/lembaga maupun instansi yang
terkait dengan tugas dan fungsi DPPKB Kota Palembang demi terwujudnya
perencanaan yang selaras antara pemerintah pusat dengan daerah. Dalam hal ini
DPPKB Kota Palembang mengacu kepada Renstra Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pengendalian penduduk
dan keluarga berencana, BKKBN Pusat menjadi aktor utama yang menyusun program
pembangunan nasional yang berkualitas. Dalam rangka mewujudkan kualitas tersebut,
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat 2015-2019 yaitu:
“Mencapai Penduduk Tumbuh Seimbang melalui upaya penurunan Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan perwujudan Keluarga Berkualitas”.
Visi tersebut akan diwujudkan melalui Misi Badan Kependudukan Keluarga
Berencan Nasional 2015-2019 adalah sebagai berikut: mewujudkan pembangunan
yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera. Misi tersebut dilakukan melalui :
Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk; penetapan parameter penduduk;
peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan informasi;
1. Pengendalian penduduk dalam Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana serta;
2. Mendorong stakeholder dan mitra kerja untuk Menyelenggarakan Pembangunan
Keluarga Berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja,
pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga peserta KB.
Dengan demikian, DPPKB Kota Palembang dalam menentukan Tujuan, Sasaran,
Strategi, dan Arah Kebijakan mempedomani Renstra Badan Kependudukan
Keluarga Berencana Nasional Pusat. Terutama dalam hal mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas. Perencanaan pembangunan
daerah yang berkualitas adalah yang selaras dengan perencanaan pembangunan
nasional, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah.
Tabel 3.3 Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah
No. Misi/Program Penghambat Pendorong
1 Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional
SDM dalam lingkungan keluarga yang belum mendukung dalam pengembangan karakter
Adanya beberapa kebijakan yang telah ada dan mendukung pelaksanaan pembangunan
Belum adanya keteladanan dalam keluarga sebagai contoh pengembangan dalam bentuk pengasuhan, pembiasaan dan keteladanan
Keterbatasan SDM dalam lingkungan DPPKB Kota Palembang
3.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk melaksanakan misi dan mencapai visi BkkbN, maka tujuan yang harus
dicapai oleh DPPKB yaitu:
1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan kebijakan
kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan nasional dan
daerah yang berwawasan kependudukan.
2. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil
bahagia sejahtera.
Sasaran strategis yang ditetapkan BkkbN adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) cara modern dari 57,4
persen (SDKI 2007) menjadi 65 persen;
2. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani (unmet need) dari 9,1 persen
(SDKI 2007) menjadi sekitar 5 persen dari jumlah pasangan usia subur;
3. Meningkatnya usia kawin pertama (UKP) perempuan dari 19,8 tahun (SDKI
2007) menjadi sekitar 21 tahun;
4. Menurunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dari 35 (SDKI
2007) menjadi 30 per seribu perempuan;
5. Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari 19,7 persen (SDKI 2007) menjadi
sekitar 15 persen;
6. Meningkatnya peserta KB baru pria dari 3,6 persen menjadi sekitar 5 persen;
7. Meningkatnya kesertaan ber KB pasangan usia subur (PUS) Pra-S dan KS I
anggota kelompok Usaha Ekonomi Produktif dari 80 persen menjadi 82 persen,
dan Pembinaan Keluarga menjadi sekitar 70 persen;
8. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam
kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok
kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari 3,2 juta menjadi 5,5 juta keluarga
balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari 1,5 juta menjadi 2,7 juta
keluarga remaja;
9. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar
sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi);
10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan
pembangunan lainnya;
11. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP
(informed consent) dari 20 persen menjadi sebesar 85 persen.
Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan kualitas SDM Indonesia, terutama
yang ditandai dengan NRR= 1 maka arah kebijakan pembangunan kependudukan dan
KB diarahkan kepada pengendalian kuantitas penduduk yang dilakukan melalui tiga
fokus prioritas: Pertama, revitalisasi program KB melalui: (a) pengembangan dan
sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk yang responsive gender; (b) pembinaan
dan peningkatan kemandirian keluarga berencana; (c) promosi dan penggerakan
masyarakat; (d) peningkatan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen (SIM)
berbasis teknologi informasi; (e) pelatihan, penelitian dan pengembangan program
kependudukan dan KB; dan (f) peningkatan kualitas manajemen program; Kedua,
penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, melalui: (a) penyusunan peraturan
perundangan pengendalian penduduk; (b) perumusan kebijakan kependudukan yang
sinergis antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas; dan (c) penyediaan sasaran
parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait; Ketiga, peningkatan
ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan
tepat waktu, melalui: (a) penyediaan data kependudukan yang akurat dan tepat waktu
bersumber pada sensus penduduk dan survei kependudukan; (b) penyediaan hasil
kajian kependudukan; dan (c) peningkatan cakupan registrasi vital.
3.5 Telaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)
Sebagai bagian dari entitas global dan nasional, Pemerintah Kota Palembang
memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan pada proses pembangunan di
wilayahnya. Wujud pengimplementasiannya adalah dengan menyesuaikan cakupan
dan substansi TPB/SDGs pada Panca Upaya Utama Pembangunan Kota Palembang
Tahun 2018 - 2023. Langkah selanjutnya adalah seluruh perangkat daerah lainnya di
lingkungan Pemerintah Kota Palembang, termasuk DPPKB, mendukung pencapaian
TPB/SDGs melalui program dan kegiatan yang terkait ruang lingkup tugas dan fungsi
masing-masing.
TPB/SDGs merupakan kerangka kerja pembangunan yang memiliki tiga dimensi
pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. TPB/SDGs
diformulasikan ke dalam 17 Goals, 169 Target/Sasaran, dan 241 Indikator.Dalam
Gambar 3.1 terdapat rincian tujuh belas tujuan TPB/SDGs.
Gambar 3.1 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)
DPPKB Kota Palembang memiliki keterkaitan erat terhadap 3 (tiga) tujuan dari 17
Tujuan TPB/SDGs. Tiga tujuan tersebut yaitu tujuan nomor 1, 3, dan 5;
1. (1) Tanpa kemiskinan,
2 (3) Kehidupan sehat dan sejahtera,
3. (5) Kesetaraan gender
Setiap tujuan memiliki target dan indikator, dari tiga tujuan yang terkait dengan
fungsi DPPKB target dan indikatornya antara lain terdapat dalam Tabel 3.4
Tabel 3.2 Target dan Indikator SDGs dari Tujuan 1, 3, dan 5
Kode
Indikator
target/Indikator Cara Penghitungan
1.4.1 Pravelensi penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua cara pada
pasangan usia subur (PUS) usia 15 –
49 tahun yang berstatus kawin
𝐶𝑃𝑅 =𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑈𝑆𝑥 100%
3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua cara pada
pasangan usia subur (PUS) usia 15 –
49 tahun yang berstatus kawin
𝑃𝑈𝑆 𝑢𝑠𝑖𝑎 15 − 49 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑈𝑆𝑥 100%
3.7.1.(b) Angka penggunaan metode kontrasepsi
jangja panjang (MKJP) cara modern 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖
5.6.1.(a) Unmeet need KB (kebutuhan Keluarga
Berencana/KB yang tidak terpenuhi)
Unmeet need =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑈𝑆 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑛
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑔𝑖
𝑃𝑈𝑆
5.6.1.(b) Pengetahuan dan pemahaman
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang
metode kontrasepsi modern
𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓
3.6 Penentuan Isu-isu Strategis
Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu
penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian
bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang.
Sejak tidak adanya lembaga pemerintah yang menangani penyerasian kebijakan
tersebut, banyak terjadi ketidakselarasan kebijakan pembangunan yang
dilaksanakan oleh berbagai lembaga pemerintah di Indonesia, termasuk dalam
penyediaan dan peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan serta
pengarahan mobilitas penduduk.
Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangka menurunkan angka
fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah
menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan
menurunnya angka kelahiran dan kematian, dan disertai peningkatan angka
harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni
menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan
meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya
proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya
kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun yang disebut
dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan jendela peluang
(Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu pertumbuhan
ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut diperkirakan akan terjadi
hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5
tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2015),
dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan.
Oleh sebab itu melalui Pembangunan Kependudukan dan KB (Pembangunan
KKB), Indonesia harus benar-benar dapat memanfaatkannya. Peluang emas
tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila: (1) kualitas sumber daya manusia
ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi; (2) tersedia
kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang
jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga; (3)
tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan
kesempatan kerja produktif.
Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB)
telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk
sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara
signifikan. Sejak Program KB Nasional dikembangkan tahun 1971 sampai dengan
2009, keberhasilannya diperkirakan telah mencegah lebih dari 100 juta kelahiran.
Oleh karena itu, Program KB telah berhasil mengubah kondisi piramida penduduk
Indonesia dari penduduk muda menuju penduduk dewasa.
Setelah melalui tahapan identifikasi permasalahan pelayanan DPPKB Kota
Palembang, telaahan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan
KLHS sertabtelahaan SDGs maka perumusan isu-isu strategis DPPKB Kota
Palembang Tahun 2018 - 2023 dapat dilakukan. Perumusan isu-isu strategis
berorientasi pada penyelenggaraan pelayanan DPPKB Kota Palembang untuk lima
tahun yang akan datang. Isu dapat ditentukan dari permasalahan eksisting/akan
terjadi selama periode perencanaan atau potensi yang belum dikelola dengan baik.
Permasalahan dan potensi yang dijadikan isu strategis adalah yang memiliki
pengaruh besar terhadap kinerja pembangunan daerah.
Dari hasil evaluasi capaian kinerja DPPKB Kota Palembang dan identifikasi
permasalahan dapat disimpulkan bahwa masih banyak masalah pembangunan yang
belum terselesaikan disebabkan oleh belum optimalnya pengelolaan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
Sedangkan tugas utama DPPKB Kota Palembang adalah “mencapai Penduduk
Tumbuh Seimbang melalui upaya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan
perwujudan Keluarga Berkualitas”.Oleh karena itu, masih tingginya tingkat kelahiran
dan rendahnya tingkat partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak dan remaja serta belum optomalnya pemanfaatan kelompok-kelompok
kegiatan untuk kemandirian di Kota Palembang menjadi isu yang harus dijawab DPPKB
Kota Palembang dalam periode lima tahun yang akan datang. Cakupannya meliputi
meningkatkan kapasitas kelembagaan DPPKB, meningkatkan jumlah petugas lapangan
KB, meningkatkan rasio petugas lapangan KB, meningkatkan dukungan sarana dan
prasarana, pembinaan institusi DPPKB, serta sinergitas kebijakan dalam pengendalian
penduduk dan keluarga berencanaDengan demikian, DPPKB Kota Palembang harus
meningkatkan kualitas pengelolaan pembangunan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan kota yang tertuang dalam visi dan misi kepala daerah.
Peningkatan kapasitas kelembagaan DPPKB dengan dukungan teknologi
informasi dan dokumentasi (TIK) yang memadai baik untuk kepentingan internal dan
eksternal yang erat kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi pengelolaan
pembangunan pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang mengharuskan
menerapkan manajemen prima yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dan
sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel. DPPKB membutuhkan alat untuk
menentukan prioritas pembangunan yang butuh segera diselesaikan dan memiliki
dampak yang luas terhadap masyarakat, pemerintah pusat, dan propinsi tetangga.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah, visi dan misi kepala daerah, Renstra Kementerian/Lembaga, dan
Tujuan TPB/SDGs maka dirumuskan isu-isu strategis DPPKB Kota Palembang untuk 5
(lima) tahun ke depan sebagai berikut:
1) Mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah;
2) Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pembangunan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana ;
3) Mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s.
BAB IV VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Isu-isu strategis yang telah ditetapkan dalam Bab III merupakan dasar untuk
menentukan tujuan dan sasaran jangka menengah DPPKB. Seluruh isu harus terjawab
dalam tujuan, kondisi apa yang akan dicapai/dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun
yang akan datang. Tujuan dan sasaran merupakan cita-cita DPPKB, melalui berbagai
upaya yang akan dilakukan selama lima tahun untuk menciptakan kondisi yang
diinginkan.
Dengan demikian, tujuan dan sasaran Renstra DPPKB berfungsi untuk
menentukan arah kerja DPPKB lima tahun yang akan datang. Visi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang sejalan dengan
Visi Pemerintah Kota Palembang, yang sekaligus merupakan visi Walikota
Palembang terpilih periode 2018—2023, yakni:
―PALEMBANG EMAS DARUSSALAM 2023‖
KeterkaitanTujuan Renstra DPPKB dengan RPJMD 2018 - 2023
MISI ke- 2 RPJMD Mewujudkan masyarakat yang religious, berbudaya, beretika melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintah yang bersih, berwibawa dan profesional
Tujuan Renstra 1
Peningkatan daya saing dan
kualitas sumber Daya Manusia
Tujuan 1: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keluarga
Berencana
Sasaran 1:
Tercapainya
sasaran
RPJMD
Sasaran 2:
Tercapainya
sasaran
Renstra OPD
Sasaran 3:
Meningkatnya
pravelensi
peserta KB
aktif
Sasaran 4:
Meningkatkan
Kelompok
Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga UPPKS
Strategi #1
Mengembangkan dan melakukan sosialisasi
kebijakan pengendalian penduduk
Strategi #2
Melakukan pembinaan dan
peningkatan kesertaan KB melalui
pembinaan dan kemandirian KB
Strategi #3
Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKL,
BKR)
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Strategi dan arah kebijakan jangka menengah memerlukan penjabaran berupa
upaya-upaya dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan setiap
tahun. Penyusunan program mengacu kepada program yang tercantum dalam RPJMD
Kota Palembang.
Program merupakan penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk
upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan fungsi. Sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran renstra, program perangkat daerah
mengacu kepada strategi dan arah kebijakan.
5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja
Rumusan kebijakan yang tepat akan melahirkan program-program yang mampu
menjawab berbagai permasalahan yang akan dihadapi oleh DPPKB Kota Palembang
dalam lima tahun mendatang. Setiap program memiliki fungsi dan karakter masing-
masing, baik pada bidang yang sama maupun berbeda. Meskipun begitu, tujuan akhir
dari pelaksanaan program akan mengarah pada penguatan peran DPPKB Kota
Palembang dalam rangka mewujudkan visi dan misi Daerah Kota Palembang.
Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan ditentukan program dan
kegiatan beserta indikator kinerja masing-masing program dan kegiatan. Selanjutnya
program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana strategis ini akan dilaksanakan
selama lima tahun sesuai dengan periode masa berlaku renstra.
Sedangkan tahun 2018-2023 menggunakan sebanyak sebelas (11) program
yang terdiri dari:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan
e. Penyediaan jasa administrasi keuangan
f. Penyediaan jasa kebersihan kantor
g. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
h. Penyediaan alat tulis kantor
i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
j. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
k. Penyediaan peralatan dan perlengkapan
l. Penyediaan bahan dan peraturan perundang-undangan
m. Penyediaan makanan dan minuman
n. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
o. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
p. Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap
2. Progaram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan kendaraan dinas/ operasional
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
3. Program Disiplin Aparatur
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
b. Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
c. Pemuktahiran administrasi aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan dan pelaporan keuangan akhir tahun
c. Penyusunan RKA SKPD
d. Penyusunan SOP
6. Program Keluarga Berencana
a. Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin
b. Pelayanan KIE
c. Pembinaan KB
d. Penyusunan laporan analisis data program KB
e. Pemuktahiran data keluarga
f. Rapat kerja daerah KB
g. Penyediaan operasional KB
7. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
a. Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
8. Program Pelayanan Kontrasepsi
a. Pelayanan KB medis operasi
9. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Mandiri
a. Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
10. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
a. Fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok
sebaya diluar sekolah
11. Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga.
a. Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan
Pendanaan indikatif rencana program dan kegiatan Dinas PPKB Kota Palembang
selama 5 tahun kedepan berasal dari APBD Pemerintah Kota Palembang Tahun 2018--
2023 ditargetkan sebesar Rp 56.450.675.275,00
BAB VI INDIKATOR KINERJA
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA PALEMBANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
Indikator kinerja merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam
mencapai tujuan dan sasaran OPD. Indikator kinerja menggambarkan tentang
keberhasilan program kegiatan dan sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Indikator
kinerja digunakan dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dan merupakan
komponen yang sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Dengan adanya
indikator kinerja pada tahap perencanaan maka target-target yang ingin dicapai setelah
pelaksanaan rencana akan tergambar secara jelas dan terukur. Penetapan indikator
kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan
dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan
dibuktikan secara objektif keberhasilannya.
Indikator kinerja yang terdiri atas Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator
Kinerja Daerah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang
mencantumkan target yang akan dicapai tiap tahun sampai dengan tahun 2023 yang
sejalan dengan dokumen Rencana Strategis (Renstra).
Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran
kinerja kegiatan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palembang
yaitu indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator input ini
diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang berasal dari APBD Kota Palembang
dan Dana Alokasi Khusus (DAK) KB. Indikator keluaran (outputs) adalah segala sesuatu
yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau
nonfisik. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).
Indikator ini juga menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Indikator manfaat
(benefit) dan dampak (impacts) pada beberapa kegiatan tidak dilakukan pengukuran,
karena belum tersedia sistem pengumpulan data dan pengukurannya.
Sesuai dengan komponen perencanaan strategis dalam RPJMD Kota
Palembang Tahun 2013–2018 telah ditetapkan indikator kinerja yang dibebankan
kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang
sebagai berikut:
Indikator Kinerja DPPKB Kota Palembang 2018 – 2023 Yang Telah ditetapkan oleh BkkBN Pusat
Sumber Data : Supas Tahun 2015
Variabel/
Indikator
Target
Nasional
SUPAS
2015
2019 2020 2021 2022 2023
LPP 1.2 1.63 1.35 1.32 1.29 1.27 1.25
ASFR 28 18.30
TFR 2.21 2.29 2.19 2.17 2.16 2.15 2.14
CPR 61.9 53.47 66.06 67.24 68.07 68.65 69.06
MKJP 25.3 20.72 23.56 24.04 24.45 24.81 25.12
UNMET
NEED
9.45 26.15 18.10 16.72 15.54 14.51 13.62
UKP 21 21
%
KELUARGA
PRA S
11.30 10.74 10.20 9.69 9.20 8.74
PB 38.807 36.866 35.023 33.272 31.608
DO 31.390 30.660 29.661 28.494 27.229
ADDITIONAL
USER
7.417 6.207 5.362 4.778 4.379
Sedangkan, indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja
esselon III selama lima tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel 6.2. Seluruh indikator
yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini merupakan indikator program yang termuat
dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.
Tabel 6.2
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD (ambil dari indicator program tabel 6.1 dalam renstra ini,
krn indicator ini juga yg akan dimasukkan kedalam RPJMD)
No Indikator
Kondisi pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Sifat Indikator
2017 2019 2020 2021 2022 2023
1. Tingkat ketersediaan layanan administrasi perkantoran
2. Tingkat kelengkapan sarana dan prasarana aparatur
3. Tingkat kedispilinan aparatur dalam kehadiran dan penggunaan atribut pegawai
4. Persentase aparatur yang memenuhi standar kompetensi
5. Persentase laporan capaian kinerja dan keuangan yang tersusun tepat waktu
6. Jumlah masyarakat yang terlayani Keluarga Berencana
7. Pelayanan kesehatan remaja
8. Tersedianya Pelayanan Kontrasepsi
9. Kelompok masyarakat peduli KB
10. Ketersediaan kelompok Tri Bina
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Palembang Tahun 2018 - 2023 merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah
yang dari RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023. Hal ini sesuai dengan tujuan
disusunnya Renstra DPPKB yaitu untuk mendukung tercapainya visi dan misi
Pemerintah Kota Palembang.
Dokumen ini juga berfungsi sebagai acuan kerja dan ukuran keberhasilan kinerja
DPPKB Kota Palembang. Sehingga, renstra merupakan dasar penyusunan Rencana
Kerja (Renja) dan evaluasi kinerja Bappeda tahun 2018 - 2023.
Demi tercapainya tujuan jangka menengah DPPKB, maka harus dilakukan
monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap rencana, pelaksanaan, dan hasil
kinerja Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.
No IKU Rumus
1 LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk)
2TFR (Total Fertility Rate) Jumlah Rata-rata Anak yang
Dilahirkan Wanita selama masa reproduksi
3 CPR (Contraceptive Pravelensi Rate) Jumlah Pasangan
Usia Subur yang menggunakan Alat Kontrasepsi
4
MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) Jumlah
Peserta KB Aktif yang menggunakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang
5 Unmeet Need (Kebutuhan ber KB yang tidak Terpenuhi) Jumlah ingin anak tunda + Jumlah tidak ingin anak x 100%
6 Persentase Keluarga Pra Sejahtera
7 PB (Peserta KB baru)
8 DO (Drop Out) Tingkat Putus Pakai Peserta KB
9 Additional User (Penambahan Peserta KB Aktif) Peserta KB aktif lama + Peserta KB baru
IKU ( Indikator Kinerja Utama) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
Kota Palembang Tahun 2018 - 2023
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟
1000𝑊𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑃𝑈𝑆x 100%
𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑃𝑈𝑆 (𝑃𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝑆𝑢𝑏𝑢𝑟)x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐾𝐽𝑃
𝐴𝑙𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑟𝑎 𝑆𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑈𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑏𝑎𝑟𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑈𝑆x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 (𝑃𝑜)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 (𝑃𝑡)x Po-Pt x 100%
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1Belanja Tidak
Langsung (BTL)9,045 9,974 11,379 11,852 13,208 8,528 9,892 10,755 11,683 11,743 44,233 43,207
2Belanja Langsung
(BL)6,191 8,199 5,768 6,820 6,102 5,836 4,945 3,566 5,231 4,905 18,757 20,559
15,235 18,173 17,147 18,673 19,310 14,363 14,837 14,321 16,915 16,648 62,990 63,766
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Kelompok Belanja Tahun 2013 - 2017
Total Belanja
Rata-rata
Pertumbuhan (%)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke- (Rp dalam juta)
Rencana Anggaran pada Tahun ke- (Rp
dalam juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp
dalm juta)
1
Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1Belanja
Pegawai642 488 517 285 320 593 420 236 217 177 48 68 281 68 143 1,107 1,502
2
Belanja
Barang
dan Jasa
3,402 5,979 5,026 485,609 4,770 3,212 4,115 3,166 4,121 3,726 189.85 1,864 1,860 481,488 1,044 15,432 15,359
3Belanja
Modal2,147 1,732 225 1,679 1,011 2,030 410 164 804 1,002 117 1,322 61 876 9 2,433 3,608
6,191 8,199 5,768 487,573 6,102 5,836 4,945 3,566 5,141 4,905 355.08 3,254 2,202 482,432 1,197 18,972 20,469
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Jenis Belanja Tahun 2013 - 2017
Total Belanja
Rata-rata Pertumbuhan
(%)
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (Rp dalam
juta)Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalam juta)Rencana Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalam juta)
1
Uraian
1 Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Keluarga
Berencana
Tercapainya sasaran
RPJMD
Melakukan pembinaan dan
peningkatan kesertaan KB
melalui pembinaan dan
kemandirian KB
Revitalisasi program KB yang ditekankan pada :
Tercapainya sasaran
Renstra OPD
a. Peningkatan kualitas manajemen
program
Meningkatnya
pravelensi peserta
KB aktif
b. Penggerakan masyarakat yang didukung
dengan pengembangan dan sosialisasi
kebijakan pengendalian penduduk
c. Peningkatan pemanfaatan sistem informasi
manajemen berbasis teknologi informasi (IT)
d. Pelatihan penelitian dan pengembangan
program kependudukan KB
e. Pembinaan dan peningkatan kemandirian
KB
Dinas PPKB Kota Palembang
Arah KebijakanStrategiTujuanNo Sasaran
Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi
Dan Arah Kebijakan Renstra Tahun 2018-2023
Misi ke 2 RPJMD : Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Berbudaya, Beretika melalui Pembangunan Budaya Integritas yang
Didukung oleh Pemerintah yang Bersih, Berwibawa dan Profesional
Visi : Palembang EMAS Darussalam 2023
2 Meningkatkan
pemahaman
masyarakat tentang
pembangunan
Meningkatkan
Kelompok Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga UPPKS
Meningkatkan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga melalui
pembinaan keluarga (BKB, BKL,
BKR)
Penyerasian kebijakan pengendalian
penduduk yang ditekankan pada:
Mengembangkan dan
melakukan sosialisasi kebijakan
pengendalian penduduk
a. Penyusunan peraturan daerah tentang
pengendalian penduduk
b. Perumusan kebijakan kependudukan
2019 2020 2021 2022 2023
1 Mewujudkan
Pelayanan Prima
Indeks Kepuasan
masyarakat (IKM)
atas layanan PD
(Indeks)100
Terpenuhinya
kepuasan
masyarakat
atas pelayanan
PD
Indeks Kepuasan
masyarakat (IKM)
atas layanan PD
(Indeks)100 100 100 100 100
2 Mewujudkan
Pelayanan
Keluarga
Berencana
Jumlah
masyarakat yang
terlayani KB
(akseptor)
1000
Meningkatkan
Pelayanan
Keluarga
Berencana
Jumlah masyarakat
yang terlayani KB
(akseptor)500 750 750 1000 1000
3 Meningkatkan
Kesehatan Remaja
Pelayanan
kesehatan remaja
(remaja)550
Pelayanan
Kesehatan
Remaja
Pelayanan kesehatan
remaja (remaja)480 500 525 525 550
4 Meningkatnya
Ketersediaan Alat
Kontrasepsi bagi
Masyarakat
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi
(Akseptor)
55
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi
(Akseptor)
30 35 40 50 55
5 Mewujudkan
Peran Serta
Masyarakat dalam
Ber-KB
Kelompok
masyarakat peduli
KB (orang)600
Meningkatnya
jumlah
Kelompok
Masyarakat
Peduli KB
Kelompok
masyarakat peduli
KB (orang)580 580 585 600 600
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023
Target Kinerja Tujuan/ Sasaran Pada Tahun Ke-
Indikator SasaranSasaranTujuanNoIndikator Tujuan/
Sasaran
Target
Tujuan
2023
6 Mewujudkan
pembangunan
pusat KRR
Cakupan remaja
mendapat
informasi dan
konseling KRR
(remaja)
100
Cakupan
remaja
mendapat
informasi dan
konseling KRR
Cakupan remaja
mendapat informasi
dan konseling KRR
(remaja)
40 45 45 50 100
7 Mewujudkan
kader memahami
tentang Tri Bina
Ketersediaan
kelompok Tri Bina
(orang ) 65
Kader yang
mengerti
tentang
ketahanan
keluarga
Ketersediaan
kelompok Tri Bina
(orang ) 50 55 60 65 65
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mewujudka
n
Pelayanan
Prima
Terpenuhinya
kepuasan
masyarakat atas
pelayanan PD
Indeks
Kepuasan
masyarakat
(IKM) atas
layanan PD
(Indeks)
80 85 90 95 97 98
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Tingkat
ketersediaan
layanan
administrasi
perkantoran
100 100 100 100 100 100 100 16,322,290,000
Penyediaan jasa
surat menyurat
Jumlah materai
yang tersedia
(Lembar)
330 364 380 400 420 8,523,000
Penyediaan Jasa
Komunikasi,Sumbe
r Daya air dan
Listrik
Jumlah Rekening
yang dibayarkan
(Rekening/bulan)
48 48 48 48 48 1,336,136,000
Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah jasa
peralatan
perlengkapan
kantor yang
tersedia
(orang/bulan)
120 120 120 120 120 252,100,000
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan
kendaraan
dinas/operasional
Jumlah
kendaraan yang
dipelihara (unit)
115 115 115 115 115 352,016,000
Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
Jumlah jasa
administrasi
keuangan
(orang/bulan)
240 240 240 240 240 704,565,000
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
Jumlah jasa
kebersihan yang
tersedia
(orang/bulan)
24 26 28 30 32 163,858,000
Penyediaan jasa
perbaikan
peralatan kerja
Jumlah jenis
peralatan kerja
yang diperbaiki
(jenis)
44 44 44 44 44 134,312,000
Penyediaan alat
tulis kantor
Jumlah jenis ATK
yang tersedia
(Jenis)
100 100 100 100 100 902,574,000
Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
Jumlah jenis
barang cetakan
dan penggandaan
(jenis)
22 22 22 22 22 520,764,000 85,300,000 93,830,000 103,213,000 113,534,000 124,887,000
147,840,000 162,624,000 178,886,000 196,774,000 216,450,000
22,000,000 24,200,000 26,620,000 29,282,000 32,210,000
26,840,000 29,524,000 32,476,000 35,723,000 39,295,000
115,407,000 126,947,000 139,641,000 153,605,000 168,965,000
57,660,000 63,426,000 69,768,000 76,744,000 84,418,000
41,294,000 45,423,000 49,965,000 54,961,000 60,457,000
218,856,000 240,741,000 264,815,000 291,297,000 320,427,000
1,638,000 1,710,000 1,800,000 1,890,000
2,748,961,000 2,988,315,000 3,252,051,000 3,537,171,000 3,795,792,000
PALEMBANG EMAS DARUSSALAM TAHUN 2023
Tahun 2019-2023
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Tabel 5.1
Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan
(Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2019 2020 2021 2022 2023Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
Data
Capaian
pada
Tahun
Awal
Perencana
an
Tujuan
Renstra
Sasaran
Renstra
Indikator
Sasaran
Renstra
Program dan
Kegiatan Renstra
1,485,000
Penyediaan
komponen instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor
Jumlah jenis
komponen
instalasi
listrik/peneranga
n bangunan
kantor (jenis)
40 40 40 40 40 67,156,000
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah jenis
peralatan dan
perlengkapan
kantor (jenis)
7 8 9 10 11 790,720,000
Penyediaan bahan
dan peraturan
perundang-
undangan
Jumlah jenis
bahan dan
peraturan
perundang-
undangan (jenis)
6 6 6 6 6 104,760,000
Penyediaan
makanan dan
minuman
Jumlah jenis
penyediaan
makanan dan
minuman (jenis)
3 3 3 3 3 350,341,000
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
Jumlah kali rapat
dan koordinasi ke
luar daerah (kali)
100 100 100 100 100 4,450,000,000
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi ke dalam
daerah
Jumlah kali rapat
dan koordinasi
kedalam daerah
(kali)
5 6 7 8 9 152,627,000
Penyediaan jasa
tenaga pegawai
tidak tetap
Jumlah jasa
tenaga pegawai
tidak tetap (jasa
tenaga)
494 507 520 520 520 6,031,838,000
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Tingkat
kelengkapan
sarana dan
prasarana
aparatur ()
100 100 100 100 100 100 100 15,866,799,000
pengadaan
Kendaraan
dinas/operasional
Jumlah
pengadaan
kendaraan
dinas/operasional
mobil MUYAN
(Kendaraan)
1 1 1 1 1 4,750,000,000
pengadaan
Kendaraan
dinas/operasional
Jumlah
kendaraan dinas
roda dua/motor
(unit)
5 5 5 5 5 375,000,000
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah
pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
(gedung)
2 2 2 2 2 1,015,765,000
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Jumlah
kendaraan
dinas/operasional
yang dipelihara
(kendaraan)
115 120 125 130 135 6,673,484,000
Rehabilitasi
sedang/berat
gedung kantor
Jumlah gedung
yang direhab
(DED) (Gedung)
1 1 1 1 1 3,052,550,000 500,000,000 550,000,000 605,000,000 665,500,000 732,050,000
1,093,100,000 1,202,410,000 1,322,651,000 1,454,916,000 1,600,407,000
250,000,000 165,000,000 181,500,000 199,650,000 219,615,000
75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000
950,000,000 950,000,000 950,000,000 950,000,000 950,000,000
2,868,100,000 2,942,410,000 3,134,151,000 3,345,066,000 3,577,072,000
988,000,000 1,086,800,000 1,195,480,000 1,315,028,000 1,446,530,000
25,000,000 27,500,000 30,250,000 33,275,000 36,602,000
800,000,000 850,000,000 900,000,000 950,000,000 950,000,000
61,600,000 62,216,000 68,437,000 75,280,000 82,808,000
17,160,000 18,876,000 20,763,000 22,839,000 25,122,000
129,519,000 142,470,000 156,717,000 172,388,000 189,626,000
11,000,000 12,100,000 13,310,000 14,641,000 16,105,000
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Tingkat
kedispilinan
aparatur dalam
kehadiran dan
penggunaan
atribut pegawai
()
100 100 100 100 100 100 100 1,235,670,000
Pengadaan pakaian
dinas beserta
perlengkapannya
Jumlah pakaian
dinas dan
perlengkapannya
(Pakaian)
160 160 160 160 160 698,422,000
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari
tertentu
Jumlah pakaian
khusus hari hari
tertentu (pakaian)
160 160 160 160 160 537,248,000
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Persentase
aparatur yang
memenuhi
standar
kompetensi ()
100 100 100 100 100 100 100 833,834,000
Pendidikan dan
pelatihan formal
Jumlah orang
yang dilatih
(orang)
10 10 10 10 10 610,510,000
Sosialisasi
peraturan
perundang-
undangan
Jumlah orang
yang mengikuti
sosialisasi
peraturan
perundang -
undangan (orang)
50 50 50 50 50 201,324,000
Pemuktahiran
administrasi
aparatur
Jumlah laporan
pemuktahiran
administrasi
aparatur (SOP)
(laporan)
1 1 1 1 1 22,000,000
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Persentase
laporan capaian
kinerja dan
keuangan yang
tersusun tepat
waktu ()
100 100 100 100 100 100 100 811,529,000
Penyusunan
laporan capaian
kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja
SKPD
Jumlah laporan
capaian kinerja
dan ikhtisar
realisasi SKPD
(laporan)
5 5 5 5 5 276,681,000
penyusunan
pelaporan
keuangan akhir
tahun
Jumlah laporan
keuangan akhir
tahun (laporan)
1 1 1 1 1 30,046,000
Penyusunan RKA
SKPD
Jumlah laporan
penyusunan RKA
SKPD (laporan)
1 1 1 1 1 118,526,000
Penyusunan
standar operasional
pelayanan (SOP)
Jumlah Laporan
penyusunan SOP
(Laporan)
1 1 1 1 1 356,230,000
Mewujudka
n
Pelayanan
Keluarga
Berencana
Meningkatkan
Pelayanan
Keluarga
Berencana
Jumlah
masyarakat
yang terlayani
Keluarga
Berencana
(akseptor)
480 500 750 750 1000 1000
58,350,000 64,185,000 70,603,000 77,663,000 85,429,000
19,415,000 21,356,000 23,491,000 25,840,000 28,424,000
4,922,000 5,414,000 5,955,000 6,550,000 7,205,000
45,320,000 49,852,000 54,837,000 60,320,000 66,352,000
132,929,000 146,221,000 160,841,000 176,923,000 194,615,000
3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 5,000,000
32,978,000 36,275,000 39,902,000 43,890,000 48,279,000
100,000,000 110,000,000 121,000,000 133,100,000 146,410,000
136,478,000 150,275,000 165,402,000 181,990,000 199,689,000
88,000,000 96,800,000 106,480,000 117,128,000 128,840,000
114,400,000 125,840,000 138,424,000 152,266,000 167,492,000
202,400,000 222,640,000 244,904,000 269,394,000 296,332,000
Program Keluarga
Berencana
Jumlah
masyarakat yang
terlayani
Keluarga
Berencana ()
480 500 750 750 1000 1000 800 16,110,974,100
Penyediaan
pelayanan KB dan
Alat kontrasepsi
bagi Keluarga
Miskin
Jumlah akseptor
yang
mendapatkan
pelayanan KB dan
alat kontrasepsi
bagi keluarga
miskin (Akseptor)
1440 1440 1440 1440 1440 2,096,427,000
Pelayanan KIE Jumlah orang
yang
mendapatkan
pelayanan
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi (Orang)
512 512 512 512 512 4,217,020,000
Pelayanan KIE Jumlah
pengadaan
bangunan tugu
kampung KB dan
dekorasi yang
dibangun (tugu)
16 16 16 16 16 2,252,781,000
Pembinaan
Keluarga
Berencana
Jumlah orang
yang dibina
mengenai KB
keluarga yang
terencana (orang)
780 780 780 780 780 2,662,434,100
Penyusunan
laporan analisis
data program KB
Jumlah laporan
analisis data
program KB
(laporan)
10 10 10 10 10 2,339,044,000
Pemutakhiran data
keluarga
Jumlah laporan
pemuktahiran
data keluarga
(laporan)
25 25 25 25 25 704,387,000
Rapat kerja daerah
program KB
Jumlah orang
yang mengikuti
kegiatan Rakerda
Review (orang)
300 300 300 300 300 638,881,000
Penyediaan
Operasional KB
Jumlah balai yang
disediakan (Balai)
8 8 8 8 8 1,200,000,000
Meningkatk
an
Kesehatan
Remaja
Pelayanan
Kesehatan
Remaja
Pelayanan
kesehatan
remaja
(remaja)
300 480 500 525 525 550
Program
Kesehatan
Reproduksi
Remaja
Pelayanan
kesehatan
remaja ()
300 480 500 525 525 550 516 1,025,504,175
Advokasi dan KIE
tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja
(KRR)
Jumlah orang
yang mengikuti
advokasi dan KIE
tentang
kesehatan
reproduksi remaja
(orang)
1200 1220 1230 1240 1250 1,025,504,175 167,975,000 184,772,500 203,249,750 223,574,725 245,932,200
167,975,000 184,772,500 203,249,750 223,574,725 245,932,200
200,000,000 220,000,000 240,000,000 260,000,000 280,000,000
104,648,000 115,112,000 126,623,000 139,285,000 153,213,000
115,378,000 126,915,000 139,606,000 153,566,000 168,922,000
383,130,000 421,443,000 463,587,000 509,945,000 560,939,000
436,100,000 479,710,000 527,681,000 580,449,100 638,494,000
369,000,000 405,900,000 446,490,000 491,139,000 540,252,000
690,738,000 759,811,000 835,792,000 919,371,000 1,011,308,000
343,390,000 377,729,000 415,501,000 457,051,000 502,756,000
2,642,384,000 2,906,620,000 3,195,280,000 3,510,806,100 3,855,884,000
Meningkatn
ya
Ketersedia
an Alat
Kontraseps
i bagi
Masyarakat
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi
(Akseptor)
48 30 35 40 50 55
Program
pelayanan
kontrasepsi
Tersedianya
Pelayanan
Kontrasepsi ()
48 30 35 40 50 55 42 1,870,295,000
Pelayanan KB
medis operasi
Jumlah orang
yang
mendapatkan
pelayanan KB
medis operasi
(Orang)
160 160 160 160 160 1,870,295,000
Mewujudka
n Peran
Serta
Masyarakat
dalam Ber-
KB
Meningkatnya
jumlah
Kelompok
Masyarakat
Peduli KB
Kelompok
masyarakat
peduli KB
(orang)
570 580 580 585 600 600
Program
pembinaan peran
serta masyarakat
dalam pelayanan
KB/KR yang
mandiri
Kelompok
masyarakat
peduli KB ()
0 570 580 585 600 600 587 1,614,918,000
Fasilitasi
pembentukan
kelompok
masyarakat peduli
KB
Jumlah orang
yang peduli KB
(orang)
588 588 588 588 588 1,614,918,000
Mewujudka
n
pembangu
nan pusat
KRR
Cakupan remaja
mendapat
informasi dan
konseling KRR
Cakupan
remaja
mendapat
informasi dan
konseling KRR
(remaja)
40 40 45 45 50 100
Program
pengembangan
pusat pelayanan
informasi dan
konseling KRR
Cakupan remaja
mendapat
informasi dan
konseling KRR ()
40 40 45 45 50 100 56 195,973,000
Fasilitasi forum
pelayanan KKR
bagi kelompok
remaja dan
kelompok sebaya
diluar sekolah
Jumlah orang
yang mengikuti
fasilitasi forum
pelayanan KRR
bagi kelompok
remaja dan
kelompok sebaya
diluar sekolah
(orang)
40 50 60 70 80 195,973,000 32,100,000 35,310,000 38,841,000 42,725,000 46,997,000
32,100,000 35,310,000 38,841,000 42,725,000 46,997,000
264,520,000 290,972,000 320,069,000 352,075,000 387,282,000
264,520,000 290,972,000 320,069,000 352,075,000 387,282,000
306,350,000 336,985,000 370,683,000 407,751,000 448,526,000
306,350,000 336,985,000 370,683,000 407,751,000 448,526,000
Mewujudka
n kader
memahami
tentang Tri
Bina
Kader yang
mengerti
tentang
ketahanan
keluarga
Ketersediaan
kelompok Tri
Bina (orang
)
0 50 55 60 65 65
Program
penyiapan tenaga
pedamping
kelompok bina
keluarga
Ketersediaan
kelompok Tri
Bina ()
0 50 55 60 65 65 59 562,889,000
Pelatihan tenaga
pedamping
kelompok bina
keluarga di
kecamatan
Jumlah orang yg
mengikuti tenaga
pendamping
kelompok bina
keluarga di
kecamatan
(orang)
50 50 50 50 50 562,889,000
9,594,397,000 10,305,940,500 11,197,033,750 12,170,193,825 13,183,110,200 56,450,675,275
92,200,000 101,420,000 111,562,000 122,718,000 134,989,000
92,200,000 101,420,000 111,562,000 122,718,000 134,989,000
TOTAL
Kondisi pada
awal periode
RPJMD
2017 2019 2020 2021 2022 2023
1LPP (Laju Pertumbuhan
Penduduk)1.63 1.35 1.32 1.29 1.27 1.25 1.25
2
TFR (Total Fertility Rate)
Jumlah Rata-rata Anak yang
Dilahirkan Wanita selama
masa reproduksi
2.29 2.19 2.17 2.16 2.15 2.14 2.14
3
CPR (Contraceptive Pravelensi
Rate) Jumlah Pasangan Usia
Subur yang menggunakan Alat
Kontrasepsi
53.47 66.06 67.24 68.07 68.65 69.06 69.06
4
MKJP (Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang) Jumlah
Peserta KB Aktif yang
menggunakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang
20.72 23.56 24.04 24.45 24.81 25.12 25.12
5Unmeet Need (Kebutuhan ber
KB yang tidak Terpenuhi)26.15 18.1 16.72 15.54 14.51 13.62 13.62
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
Sifat
IndikatorIndikatorNo.
6Persentase Keluarga Pra
Sejahtera11.3 10.74 10.2 9.69 9.2 8.74 8.74
7 PB (Peserta KB baru) 38.807 38.807 36.866 35.023 33.272 31.608 31.608
8DO (Drop Out) Tingkat Putus
Pakai Peserta KB31.39 31.39 30.66 29.661 28.494 27.229 27.229
9Additional User (Penambahan
Peserta KB Aktif)7.417 7.417 6.207 5.362 4.778 4.379 4.379
Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah yang ditetapkan BkkbN Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang
Variabel/Indikator Target Nasional SUPAS 2015 2019 2020 2021 2022 2023
LPP 1.2 1.63 1.35 1.32 1.29 1.27 1.25
ASFR 28 18.30
TFR 2.21 2.29 2.19 2.17 2.16 2.15 2.14
CPR 61.9 53.47 66.06 67.24 68.07 68.65 69.06
MKJP 25.3 20.72 23.56 24.04 24.45 24.81 25.12
UNMET NEED 9.45 26.15 18.10 16.72 15.54 14.51 13.62
UKP 21 21
% KELUARGA PRA S 11.30 10.74 10.20 9.69 9.20 8.74
PB 38.807 36.866 35.023 33.272 31.608
DO 31.390 30.660 29.661 28.494 27.229
ADDITIONAL USER 7.417 6.207 5.362 4.778 4.379
Sumber Data : Supas Tahun 2015
Top Related