i
RENCANA BISNIS
USAHA JASA KEBERSIHAN
OLEH
ROBERTUS RENDRA WAHYU ADHITYA
14200900427
Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas Bisnis
President University Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan
Sarjana Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen
Januari 2014
ii
SURAT REKOMENDASI JUDUL
Skripsi dengan judul “RENCANA USAHA USAHA JASA
KEBERSIHAN” dipersiapkan oleh Robertus Rendra W Adhitya sebagai
syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Bisnis konsentrasi Manajemen
President University, telah direvisi dan dapat diujikan. Saya
merekomendasikan skripsi ini untuk sidang lisan.
Cikarang, Indonesia, 15 Januari 2014
Diketahui oleh, Disetujui oleh,
Vinsensius Jajat K.,SE, MM,MBA B.M.A.S Anaconda Bangkara
Kepala Program Study Manajemen Dosen Pembimbing
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “RENCANA BISNIS
USAHA JASA KEBERSIHAN ” adalah murni hasil karya pribadi, yang
disusun berdasarkan ilmu pengetahuan yang saya peroleh selama ini.
Cikarang, 15 Januari 2014
Robertus Rendra W Adhitya
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI
Penguji menyatakan bahwa skripsi berjudul “RENCANA BISNIS
USAHA JASA KEBERSIHAN” yang diajukan oleh Robertus Rendra W
Adhitya program studi ilmu ekonomi konsentrasi manajemen dari fakultas
bisnis dinilai dan disetujui telah melewati ujian lisan pada tanggal 15
Januari Desember 2014.
Dra. Genoveva
Ketua Penguji
Purwanto, ST, MM
Dosen Penguji Pertama
Irfan Habsjah, MBA, CMA
Dosen Penguji Kedua
v
INTISARI
Berwirausaha adalah salah cara menciptakan peluang bisnis bagi diri sendiri, sekaligus bisa
menciptakan lowongan pekerjaan bagi orang lain. Salah satu wirausaha yang cocok bagi kota
Cikarang yang maju sebagai kota industri adalah bisnis jasa kebersihan, dalam hal ini jasa
kebersihan untuk perusahaan manufacturing. Tujuan penelitian ini ialah memaparkan hal-hal
apa saja yang dipersiapkan untuk menjalankan bisnis jasa kebersihan serta pengelolaannya yang
efektif sekaligus sarana penilaian untuk kelayakan kelanjutan bisnis ini. Metode penelitian ini
adalah qualitatif, dengan berdasarkan wawancara dengan pelaku bisnis yang sudah menjalankan
bisnis jasa kebersihan ( PT Enviro Mulia Pratama ) serta dengan obeservasi langsung pada
perusahaan yang menggunakan jasa PT. Enviro Mulia Pratama. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa untuk memulai usaha jasa kebersihan diperlukan
persiapan adalah modal keuangan, sebuah sistem kerja cleaning service tenaga kerja dan
dokumen legalitas usaha. Sedangkan untuk pengelolaan usaha yang efektif dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk semua kegiatan perusahaan. Serta untuk
menentukan bisnis ini layak dilanjutkan atau tidak adalah jika pada akhir 1 tahun periode
keuangan NPV adalah lebih besar daripada O maka bisnis jasa kebersihan ini layak untuk
dilanjutkan.
Kata Kunci : Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, Kepuasan Pelanggan
vi
Abstract
Entrepreneurship is one way to create business opportunities for themselves , and can
create jobs for others . One entrepreneur is suitable for advanced Cikarang city as city
cleaning services industry is a business , in this case cleaning services to manufacturing
companies . The purpose of this study is to describe what things are prepared to run a
business cleaning services and facilities management are effective and feasibility
assessment for the continuation of this business . This research method is qualitative ,
based on interviews with business people who are already running a business cleaning
services ( PT Enviro Mulia Pratama ) and by direct observation in companies that use
the services of PT . Enviro Mulia Pratama . Based on research conducted showed that to
start a business cleaning services are required preparation of financial capital , a
cleaning service working system, labor , legal documents . As for the effective
management of the business by implementing the planning , implementation and
supervision of all activities of the company . As well as to determine a good business to
be continued or not is if at the end of the first financial period shows that the NPV is
greater than O then business cleaning services is feasible to proceed .
Keywords: Planning, Management, Monitoring, Customer Satisfaction
vii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap pu ji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Rencana Bisnis Usaha Jasa
Kebersihan”. Skripsi ini diajukan guna untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas
Ekonomi program studi ilmu ekonomi manajemen, President University.
Pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terwujud
atas peran banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah Bapa, Tuhan Yesus, Bunda Maria & Roh Kudus atas segala berkat dan
rahmatNYA sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
2. Bapak V Jajat K selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi.
3. Bapak B.M.A.S Anaconda Bangkara selaku dosen pembimbing atas segala
arahan dan masukan serta dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Irfan Habsjah, MBA, CMA selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi President University atas bimbingan
dan bantuan yang diberikan selama ini.
6. Maria Elizabeth Tuty Lampuri, istriku yang selalu mendampingi, mendukung
menyemangati di hari hari ku menyelesaikan skripsi ini
7. Bapak Evaristus dan Ibu Emilia, Bapak Rasdi dan Ibu Daryuni selaku orang tua
yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dorongan, dan doa yang selalu
mengiringiku untuk menuntut ilmu.
8. Dominicus, Feni, Fransiska dan Agung adik adikku yang selalu mendukung ku
untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Bp Wijanarko selaku Pimpinan PT Enviro Mulia Pratama yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan arahan dalam menyelesaikan penulisan ini
viii
10. Bp Harmadi selaku Manager Operasional PT Enviro Mulia Pratama atas segala
bantuan dalam bentuk informasi, data dan lainnya sehingga memudahkan
penulis menyelesaikan penulisan ini.
11. Aditya Restu, Rangga Novian, Kristedy, Anita selaku teman seperjuangan di
kampus PU atas semua dukungan dan bantuannya
12. Bp Natanael Suji selaku Pimpinan Bank Prima Master atas segala dukungan dan
kesempatan untuk motivasi dan arahannya sehingga tetap bisa bekerja sambil
menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman mahasiswa khususnya manajemen angkatan 2008 & 2009 yang
telah berjuang bersama-sama untuk menyelesaikan skripsi.
14. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Cikarang, 15 Januari 2013
Penulis
Robertus Rendra W Adhitya
ix
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ........................................................................... iii
INTISARI ...................................................................................................................... iv
ABSTRACK .................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 1
1.2 Indetifikasi Masalah ............................................................................... 3
1.3 Perumusan Masalah ............................................................................... 4
1.4 Pembatasan Masalah ............................................................................. 5
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 6
1.8 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 8
2.1 Jasa ..................................................................................................... 8
2.2 Pengertian Kewirausahaan ..................................................................... 9
2.3 Definisi Manajemen Operasi ................................................................... 10
2.4 Perencanaan dan Keputusan Manajemen Operasi .................................... 11
2.5 Definisi Struktur Organisasi .................................................................... 12
2.6 Definisi Manajemen Keuangan ............................................................... 12
2.7 Definisi Bisnis Plan ................................................................................ 15
2.8 Tujuan Bisnis Plan ................................................................................ 16
2.9 Fungsi Bisnis Plan .................................................................................. 17
2.10 Manfaat Bisnis Plan ............................................................................... 19
SURAT REKOMENDASI JUDUL ..............................................................................
Latar Belakang Penelitian .......................................................................
DAFTAR ISI
x
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN ..... 49
5.1 Pendahuluan ......................................................................................... 49
5.2 DDokumen Legalitas ............................................................................... 49
5.3 Struktur Organisasi ............................................................................... 50
5.4 Uraian Pekerjaan .................................................................................. 51
5.5 Operational Pekerjaan PT Adhitya Buana ............................................ 54
5.6 Profil Tenaga Operator PT Adhitya Buana ........................................... 55
5.7 Prosedur Cleaning PT Adhitya Buana ................................................... 56
5.8 Area Pekerjaan Kebersihan ................................................................. 58
5.9 Waktu dan Operasional Kerja ............................................................. 59
5.10 Peralatan dan Perlengkapan Kerja PT Adhitya Buana .......................... 60
5.11 Alur Kerja Di Lokasi Kerja .................................................................. 62
5.12 Proses Kontrak Kerja PT Adhitya Buana ............................................. 65
5.13 Suplier Bahan Baku Kerja Jasa Kebersihan........................................... 68
BAB VI. RENCANA KEUANGAN PERUSAHAAN JASA KEUANGAN .............. 69
6.1 Modal Awal ......................................................................................... 69
6.2 Sumber Dana ........................................................................................ 69
6.3 Rencana Pemasukan ............................................................................. 70
6.4 Rencana Pengeluaran ........................................................................... 70
6.5 Proyeksi Arus Kas ................................................................................ 74
6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi ................................................................ 75
6.6 Studi Kelayakan ................................................................................... 75
BAB VII KESIMPULAN ............................................................................................. 77
7.1 Kesimpulan .......................................................................................... 77
7.2 Saran ................................................................................................... 77
2.6 Definisi Manajemen Keuangan ............................................................ 12
2.7 Definisi Bisnis Plan ............................................................................... 15
2.8 Tujuan Bisnis Plan ............................................................................... 16
2.9 Fungsi Bisnis Plan ............................................................................... 17
2.10 Manfaat Bisnis Plan ............................................................................. 19
2.11 Pengertian Marketing Mix .................................................................... 20
2.12 Segmenting Targeting Positioning .......................................................... 21
2.13 S W O T ............................................................................................ 23
2.14 Strategi Generik .................................................................................. 24
2.15 Definisi Outsourching ......................................................................... 25
2.16 Sampah .............................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 30
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 30
3.2 Metodologi Penelitian .......................................................................... 30
3.3 Kerangka Penelitian ............................................................................. 31
3.4 Lokasi Penelitian ................................................................................. 33
3.5 Sumber Data ....................................................................................... 33
3.6 Subyek Penelitian ................................................................................ 34
3.7 Metode Analisis Data ........................................................................... 35
BAB IV KONSEP KERJA PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN............................. 36
4.1 Keuntungan Menggunakan Cleaning Service ......................................... 36
4.2 Misi & Visi Perusahaan ........................................................................ 37
4.3 Analisa S W O T .................................................................................. 37
4.4 Target Konsumen ................................................................................. 40
4.5 Marketing Plan .................................................................................... 41
4.6 Segmenting Targeting Positioning.......................................................... 44
4.7 Strategi Pemasaran ............................................................................... 46
4.8 Five Forces Porter ............................................................................... 47
xi
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN ..... 49
5.1 Pendahuluan ......................................................................................... 49
5.2 DDokumen Legalitas ............................................................................... 49
5.3 Struktur Organisasi ............................................................................... 50
5.4 Uraian Pekerjaan .................................................................................. 51
5.5 Operational Pekerjaan PT Adhitya Buana ............................................ 54
5.6 Profil Tenaga Operator PT Adhitya Buana ........................................... 55
5.7 Prosedur Cleaning PT Adhitya Buana ................................................... 56
5.8 Area Pekerjaan Kebersihan ................................................................. 58
5.9 Waktu dan Operasional Kerja ............................................................. 59
5.10 Peralatan dan Perlengkapan Kerja PT Adhitya Buana .......................... 60
5.11 Alur Kerja Di Lokasi Kerja .................................................................. 62
5.12 Proses Kontrak Kerja PT Adhitya Buana ............................................. 65
5.13 Suplier Bahan Baku Kerja Jasa Kebersihan........................................... 68
BAB VI. RENCANA KEUANGAN PERUSAHAAN JASA KEUANGAN .............. 69
6.1 Modal Awal ......................................................................................... 69
6.2 Sumber Dana ........................................................................................ 69
6.3 Rencana Pemasukan ............................................................................. 70
6.4 Rencana Pengeluaran ........................................................................... 70
6.5 Proyeksi Arus Kas ................................................................................ 74
6.5 Proyeksi Laporan Laba Rugi ................................................................ 75
6.6 Studi Kelayakan ................................................................................... 75
BAB VII KESIMPULAN ............................................................................................. 77
7.1 Kesimpulan .......................................................................................... 77
7.2 Saran ................................................................................................... 77
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Daftar Chemical Bisnis Jasa Kebersihan .......................................... 60
Tabel 5.2 Daftar Consumable Bisnis Jasa Kebersihan ..................................... 61
Tabel 5.2 Daftar Peralatan Bisnis Jasa Kebersihan ........................................ 61
Tabel 5.3 Tabel Estimasi Kenaikan Angka Indeks .......................................... 67
Tabel 6.1 Rencana Modal Awal PT Adhitya Buana ....................................... 69
Tabel 6.2 Rencana Pendapatan PT Adhitya Buana ........................................ 70
Tabel 6.3 Rencana Biaya Gaji PT Adhitya Buana ........................................... 71
Tabel 6.4 Rencana Biaya Jamsostek PT Adhitya Buana ................................. 71
Tabel 6.5 Rencana Biaya Peralatan PT Adhitya Buana .................................. 71
Tabel 6.6 Rencana Biaya Consumable PT Adhitya Buana .............................. 71
Tabel 6.7 Rencana Biaya Chemical PT Adhitya Buana......................................... 6872
Tabel 6.8 Rencana Biaya Paper Produk PT Adhitya Buana ............................. 72
Tabel 6.9 Rencana Biaya Seragam PT Adhitya Buana....................................... 73
Tabel 6.10 Rencana Biaya Tool & Spare Part PT Adhitya Buana ...................... 73
Tabel 6.11 Rencana Biaya Operasional kantor PT Adhitya Buana....................... 73
Tabel 6.12 Rencana Biaya Marketing PT Adhitya Buana ................................... 73
Tabel 6.13 Rencana Biaya Sewa kantor PT Adhitya Buana............................... 74
Tabel 6.14 Rencana Biaya Peralatan & ATK PT Adhitya Buana ......................... 74
Tabel 6.15 Proyeksi Arus kas PT Adhitya Buana .............................................. 74
Tabel 6.13 Proyeksi Laporan Laba Rugi PT Adhitya Buana................................ 75
Tabel 6.14 Proyeksi Net Present Value PT Adhitya Buana ................................. 76
Tabel 6.15 Proyeksi Payback Period PT Adhitya Buana .................................... 76
xiii
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 7
Gambar 2.1 Langkah – Langkah Pengambilan Keputusan Investasi .............................. 14
Gambar 2.2 Types Of Competitive ............................................................................ 25
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Rencana Bisnis .......................................................... 31
Gambar 5.1 Rencana Struktur Organisasi ..................................................................... 50
Gambar 5.2 Diagram Alur Kerja Operator Baru ........................................................... 62
Gambar 5.2 Diagram Alur Pengawasan Kerja Operator ................................................ 63
Gambar 5.2 Diagram Alur Penangan Keluhan Klien ...................................................... 64
DAFTAR GAMBAR
xiv
LAMPIRAN LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Contoh Peralatan Kerja Bisnis Jasa Kebersihan .................................... 81
2. Lampiran 2 Contoh Chemical Kerja Bisnis Jasa Kebersihan ..................................... 82
3. Lampiran 3 Contoh Consumable Bisnis Jasa Kebersihan.......................................... 83
4. Lampiran 4 Contoh Formulir Inspeksi Toilet ........................................................... 84
5. Lampiran 5 Contoh Formulir Laporan Pekerjaan Mingguan..................................... 85
6. Lampiran 6 Contoh Formulir Laporan Pekerjaan Bulanan ...................................... 86
7. Lampiran 7 Formulir Persetujuan Untuk Narasumber 1 .......................................... 87
8. Lampiran 8 Formulir Persetujuan Untuk Narasumber 2 .......................................... 91
9. Lampiran 9 Contoh Surat Penawaran ..................................................................... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini dunia bisnis di Indonesia menunjukan suatu perkembangan yang
cepat. Pergerakan dunia bisnis di Indonesia berjalan dengan sangat dinamis dan
memiliki ketidakpastian yang cukup besar, ditambah lagi era perdagangan bebas yang
sudah dianut di hampir seluruh di dunia, semakin membuat persaingan antara para
pelaku didalamnya makin sengit.
Oleh karena setiap pelaku bisnis di tuntut untuk bisa menciptakan produknya
sebaik atau seoptimal mungkin agar dapat diterima oleh konsumen. Produk dalam
dalam hal ini menyangkut segala macam hal, terutama kaitannya dalam pemenuhan
kebutuhan manusia. Tentu saja bisnis kebutuhan manusia ini bisa menyangkut produk
apa saja, baik barang maupun jasa, atau keduanya sekaligus.
Dalam dekade belakangan ini di Indonesia bisnis sektor jasa sedang mengalami
perkembangan yang pesat. Banyak sekali bisnis jasa baru yang bermunculan belakangan
ini dengan banyak jenis dan ragam, mulai dari jasa yang legal maupun ilegal,dari yang
halal sampai yang haram, dari jasa untuk manusia sampai jasa untuk hewan dan
tumbuhan serta yang lainnya. Kemunculan bisnis baru ini sebagai efek dari pemenuhan
dari kebutuhan manusia itu sendiri yang semakin beragam, sehingga menciptakan ide
kreatif dari manusia itu sendiri agar terpenuhi segala kebutuhannya tersebut.
Salah satu dari bisnis jasa yang muncul tersebut yaitu jasa kebersihan atau
jamak disebut Cleaning Service / Jasa Kebersihan . Kalau dulu pemerintah pusat setiap
tahun mengadakan lomba kebersihan antar kota di seluruh Indonesia, dengan hadiah
berupa Piala Adipura dan apabila suatu kota bisa meraih Piala Adipura maka gengsi
kota tersebut akan meningkat. Maka dewasa ini kesadaran orang akan arti pentingnya
kebersihan maka kebersihan telah menjadi kebutuhan setiap orang dan setiap tempat.
Ditambah lagi ajaran yang kita terima sejak kecil dari orang tua atau dari guru bahwa
2
“Kebersihan sebagian dari iman” maka layak jika kebersihan juga di sebut sebagai gaya
hidup.
Selanjutnya dari kesadaran masing masing pribadi akan arti pentingnya
kebersihan, maka kebersihan tempat di sekitar mereka berada juga diusahakan menjadi
bersih. Faktor kebersihan disuatu tempat seperti di kantor,sekolah, tempat kerja, pasar,,
fasilitas umum dan sosial telah menjadi konsen tersendiri dari pengelola dari tempat
itu sendiri, agar orang orang didalamnya merasa betah dan nyaman. Bahkan kebersihan
telah menjadi salah satu kampanye tersendiri bagi mereka, contohnya seperti K5 (
Kebersihan, Kerapian,Ketertiban, Kenyamanan, Keamanan, ) biasa kita lihat di
sekolah, kampus, kantor kantor pemerintah maupun swasta,pasar danfasilitas umum
lainnya. Untuk di pabrik atau perusahaan asing biasa kita lihat 5S atau 5R (Seiri =
Rapi, Seiton = Resik, Seitsuke = Rawat, Seitkatsu = Rajin, Shukan = Ringkas ).
Terlebih masalah kebersihan menjadi salah satu prioritas utama bagi para pelaku bisnis
jasa kaitannya dengan pengelola suatu tempat seperti : hotel, mall, restoran, rumah
sakit, toko dan lainnya. Karena tamu hotel atau restoran salah satunya hal
pertimbangannya akan melihat kebersihan dari tempat tersebut sebelum memutuskan
untuk menggunakan mereka.
Sedangkan untuk pelaku bisnis non jasa seperti perusahaan manufaktur.
walaupun masalah kebersihan tersebut bukan menjadi inti bisnis mereka, namun isu
kebersihan menjadi salah hal pokok yang wajib diperhatikan, karena kebersihan suatu
kantor / pabrik menjadi citra dari kantor / pabrik itu sendiri. Namun di sisi lain karena
pihak jajaran pimpinan tidak mau dipusingkan dengan masalah kebersihan, atau tidak
mau merekrut karyawan hanya untuk menjadi petugas kebersihan. Mereka lebih konsen
ke inti bisnis mereka dan menyerahkan masalah kebersihan ke pihak lain atau eksternal.
Dari uraian atas maka bisa diperoleh gambaran bahwa kebersihan menjadi isu
penting dalam kehidupan manusia dan juga untuk usaha bisnis apapun terutamanya
yang berkaitan dengan interaksi dengan sesama manusia. Selain itu karena uraian di
atas bahwa kebersihan adalah hal sepele namun penting, maka sekaligus menjadikanya
peluang bisnis yang menguntungkan, asal kita bisa memanfaatkannya. Maka penulis
tertarik untuk memanfaatkan peluang bisnis tersebut dengan mengembangkan usaha
jasa cleaning service, dan akan memulainya dengan membuat bisnis plan / rencana
bisnis dari “USAHA JASA KEBERSIHAN “
3
1.2 Identifikasi Masalah
Pada umumnya para pelaku bisnis pemula / baru pertama kali terjun dalam suatu
usaha yang bersifat entrepreneur, akan mengalami kebingungan dalam membuat suatu
rencana bisnis dari usaha yang akan dia kerjakan Hal ini bisa dimaklumi karena banyak
faktor yang menjadi pertimbangan dalam memulai bisnis yang akan dijalani tersebut.
Kondisi geografi dan demografi menjadi salah satu faktor didalamnya.
Di Kabupaten Bekasi, tempat domisili bisnis cleaning service yang akan kita
jalani. Dengan luas wilayah sekitar 1.484,37 Km² dan terdiri dari 23 Kecamatan dan
145 Desa / Kelurahan serta penduduk yang tercatat 2,630 juta jiwa, dengan penyebaran
populasi 1.772,07 jiwa/Km². Dimana sejak pertengahan dekade 2000an telah banyak
bermunculan kawasan industri sehingga menjadikan Kabupaten Bekasi berkembang
pesat menjadi menjadi pusat bisnis dan ekonomi yang diperhitungkan untuk kawasan
Jabodetabek dan Jawa Barat. Sekarang ini di Kabupaten Bekasi terdapat beberapa
kawasan industri yang dikelola secara mandiri oleh pengembang seperti : EJIP,Delta
Silicon, Jababeka, Hyundai, MM 2100, dimana didalamnya berdiri lebih dari 3.000
perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, swasta nasional maupun swasta asing,
berikut dengan lebih dari 350.000 karyawannya ( sumber : www.kabbekasi.go.id ).
Jumlah ini semakin bertambah, seiring dengan banyak pembukaan kawasan industri
baru. Memanfaatkan lahan Perkembangan di Kabupaten Bekasi ini berimbas ke daerah
sekitarnya yaitu Kabupaten Karawang dan Purwakarta. Di 2 kabupaten yang
sebelumnya terkenal sebagai daerah pertanian, lumbung beras nasional. Kini sedikit
demi sedikit berkembang menjadi kota industri seiring dengan semakin banyak
bermunculan kawasan industri mandiri.
Dengan melihat kenyataan tersebut, menggambarkan betapa besar peluang
bisnis yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari menjadi suplier untuk material bahan
material industri hingga bahan pendukung kerja ( contohnya: pengadaan barang
konsumabel,catering, seragam dll), bidang jasa pengerjaan sub contractor, hingga jasa
kebersihan yang akan kita jalani. Dengan banyaknya pabrik di banyak kawasan industri
tersebut, membuat peluang bisnis kita di bidang jasa kebersihan sangat terbuka luas.
Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan memberikan
pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang kita berikan pada masing masing perusahaan
4
berbeda beda menyesuaikan lingkungan, kondisi, budaya serta kesepakatan kontrak
kerja yang ada.
Untuk semua jenis bisnis yang sekarang ini ada, kepuasan konsumen menjadi
tujuan utama. Semua pelaku bisnis berlomba lomba memberikan pelayanan yang
terbaik untuk para pelanggannya. Demikian juga dengan para konsumen, tentunya
mengharapkan mengharapkan produknyang dikonsumsinya baik barang dan jasa dapat
diterima dan dinikmati dengan pelayanan yang memuaskan. Dengan memberikan
pelayanan yang berkualitas maka konsumen akan menentukan nilai dalam benak
mereka. Nilai tersebut dapat menciptakan dan mempengaruhi persepsi konsumen yang
akhirnya mendorong konsumen menjadi pelanggan yang setia dan kemudian bisa
mempengaruhi orang lain menjadi pelanggan. Oleh karena itu kualitas pelayanan
sebuah perusahaan harus tetap diperhatikan dan dijaga sehingga menimbulkan citra
yang positif dan tidak membuat citra perusahaan merosot atau menjadi buruk.Kepuasan
pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk
perusahaan dimata pelanggannya.
Diperusahaan jasa kebersihan yang akan beroperasional seperti PT Adhitya
Buana maka dalam langkah awal usahanya PT Adhitya Buana harus bisa memberikan
pelayanan yang terbaik. Selain itu juga untuk mengemban 2 tugas utama yaitu
memperkenalkan perusahaann itu sendiri kepada masyarakat umum dan menarik para
perusahaan manufaktur bisa menjadi konsumen/pelanggan. Masalah utamanya terletak
pada bagaimana sebagai perusahaan yang baru mulai operasional bisa langsung
memberikan pelayanan yang terbaik agar para pimpinan perusahaan tersebut percaya
kepada kita. Masalah utama lainnya adalah bagaimana menjalankan operasional
perusahaan dengan mengoptimalkan modal awal yang dimiliki.
1.3 Perumusan Masalah
Agar penulisan ini lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan pembahasan serta
memperjelas ruang lingkup permasalahan sebagai berikut
1.3.1 Hal apa saja yang dipersiapkan oleh para pelaku bisnis dalam memulai bisnis jasa
kebersihan ?
1.3.2. Bagaimana sistem pengelolaan manajemen bisnis jasa kebersihan yang optimal ?
5
1.3.3 Bagaimana dengan penghasilan dalam jumlah tertentu dapat membantu para
bisnis menentukan apakah usaha jasa kebersihan dapat dipertahankan atau tidak
dipertahankan?
1.4 Pembatasan Masalah
Penelitian ini mengenai rencana bisnis jasa kebersihan untuk perusahaan manufaktur
ini membatasi penulisannya hanya sebatas :
1.4.1 Bisnis yang akan dijalankan khusus untuk konsumen yang merupakan perusahaan
manufaktur / pabrik khususnya di Cikarang sebagai kawasan industri
1.4.2 Pengelolan perencanaan keuangan hanya sebatas untuk 5 tahun terhitung tahun
2014 – 2018.
1.4.3 Harga detail per unit barang bahan baku operasional kerja tidak dibahas.
1.4.4 Proses pemilihan dan negosiasi dengan suplier tidak dibahas.
1.4.5 Sampah yang ditangani nantinya adalah sampah umum ( Organik dan Non
Organik) dan bukan sampah limbah / sampah B 3
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dibuatnya bisnis plan ini oleh penulis yaitu untuk
1.5.1 Mengetahui hal hal apa saja yang harus yang harus disiapkan para pelaku bisnis
untuk memulai bisnis jasa kebersihan
1.5.2 Mengetahui bagaimana pengelolaan bisnis jasa kebersihan yang optimal”
1.5.3 Mengkalkulasi arus kas dan pendapatan untuk bisa menentukan agar bisnis jasa
kebersihan layak atau tidak layak untuk dipertahankan
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap para pembaca mendapatkan manfaat pembuatan
rencana bisnis ini yang diantaranya adalah :
1.6.1 Untuk mengetahui sasaran/ tujuan dari bisnis jasa kebersihanyang akan kita
jalankan.
6
1.6.2 Untuk Mengetahui pasar yang akan kita bidik dan strategi pemasaran yang akan
kita lakukan.
1.6.3 Untuk mengetahui langkah langkah kerja yang harus di ambil dalam
menjalankan bisnis jasa kebersihanyang akan kita jalankan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini sesuai standar baku penelitian Tugas
Akhir yang telah ditetapkan dalam lima bab yaitu :
BAB I Pendahuluan
Membahas : latar belakang peneltian, identifikasi masalah, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan, kerangka pemikiran.
BAB II Landasan Teori
Membahas mengenai definisi dan pengertian : jasa, kewirausahaan, manajemen
operassi, struktur organisasi, manajemen keuangan, bisnis plan, marketing mix,
segmenting-targeting-positioning, SWOT, startegi generik, outsourching,
sampah.
BAB III Metodologi Penelitian
Membahas : pengumpulan data, metodologi penelitian, kerangka pemikiran,
lokasi penelitian, sumber data, subyek penelitian.
BAB IV Konsep Kerja Perusahaan Jasa Kebersihan
Membahas : deskripsi jasa kebersihan, misi dan visi perusahaan, analisa SWOT,
target konsumen, marketing plan, segmenting-targeting-positioning, rencana
operasional, angka indeks
BAB V Pelaksanaan Pekerjaaan Jasa Kebersihan
Membahas : dokumen legalitas, struktur organisasi, uraian pekerjaaan
operasional kerja, profil tenaga operator, prosedur kebersihan, peralatan dan
perlengkapan kerja alur kerja, penawaran harga.
7
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Melakukan Penelitian
Melakukan Studi Pendahuluan
mengidentifikasi variabel dan
definisi operasional variabel
Melakukan Analisis Data
Kerangka Pemikiran Penelitian
Merumuskan Hipotesis
Menentukan Rancangan dan Design Penelitian
Bab VI Rencana Keuangan Perusahaan Jasa Kebersihan
Membahas : modal awal, rencana pemasukan, rencana pengeluaran, proyeksi
arus kas, proyeksi rugi laba, studi kelayakan
Bab VII : Kesimpulan
Membahas kesimpulan dari rencana usaha untuk perusahaan jasa kebersihan
1.8 Kerangka Pemikiran
Dalam melakukan penulisan rencana bisnis ini penulis melakukan peneletian di PT
Enviro Mulia Pratama. Dimana pimpinan PT Enviro masih memiliki hubungan saudara
dengan pemulis, sehingga memudahkan penulis melakukan penelitian secara mendalam
Penulis menyusun langkah langkah sistematis sesuai kerangka pemikiran agar lebih
terarah dan terarah, sehingga tepat sasaran.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jasa
Bisnis cleaning service bisa dikategorikan sebagai jasa.. Ada beberapa pengertian Jasa
menurut para ahli, diantaranya:
2.1.1 Definisi Jasa
Menurut Phillip Kotler (1997): Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga
tidak terikat pada suatu produk fisik.
Menurut Adrian Payne (2001) : Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai
sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik,
tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam suatu kondisi bisa saja
muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan
dengan produk fisik.
Christian Gronross (1992): jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara
pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem
penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan".
2.1.2 Karakteristik Jasa
Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari
barang atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering
dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah (Payne, 2001:9):
9
a. Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
b. Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu
berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan
oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
c.Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi
konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses
produksi tersebut.
d.Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual
kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli
jasa.
2.2 Pengertian Kewirausahaan
Ada beberapa pengertian istilah kewirausahaan menurut beberapa ahli dan menurut
Instruksi Pemerintah yaitu :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad
Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
10
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
(Thomas F Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
2.2.2 Sikap Sikap Wirausaha
Menurut Thomas F Zimmere (1996:16-18) Untuk mencapai tujuan dalam
melaksanakan bisnisnya seorang wirausaha perlu mempunyai sikap sikap yang yang
harus mendukung, yaitu:
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Berani mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi ke masa depan
g. Jujur dan tekun
2.3 Definisi Manajemen Operasi
Menurut Richard B Chase ( Production and Operation Management; Manufacture and
Service, 1998, 105) Manajemen Operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi dan
perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama
perusahaan. Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi
merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini
dalam struktur organisasi bisnis.
Menurut James R Evan ( Applied Production and Operations Management,2002;45).
Production/Operations Management didefinisikan sebagai pengelolaan (perencanaan,
11
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan
yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang dan jasa
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216)
adalah ”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta
menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-
masalah produksi.”
2.4 Perencanaan Dan Keputusan Manajemen Operasional
Menurut Jay Heizer ( 2009 ) dalam perencanaan manajemen produksi/operasi,
perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan klasifikasi hirarkhis (Hierarchical Classifications) artinya perencanaan dan
keputusan dalam 3 kategori yaitu :
a. Strategic Plans and Decisions
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi
seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new
plant and warehouse, dll.
b. Tactical Plans and Decisions
Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait
penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat
produksi , penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu
tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
c. Operational Plans and Decisions
Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan
yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas
apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan
Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang
mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, misalnya
penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan
melakuka tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
dalam opersional kerja tim cleaning service.
12
2.5 Definisi Struktur Organisasi
Menurut Stephen P Robbins (2003;176) : “ Struktur organisasi adalah sebuah kerangka
kerja formal yang dengan kerangka kerja tersebut tugas tugas pekerjaan dibagi bagi,
dikelompokan dan dikoordinasikan”.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, ( 2007 ; 109) mendefinisikan “organisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebutatasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
2.5.1 Tujuan dari dilakukannya pengorganisasian adalah :
Menurut Stephen P Robbins (2007:285) Tujuan pengorganisasian:
a. Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah departement.
b. Membagi tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan masing masing pekerjaan.
c. Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi.
d. Mengelompokan sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit.
e. Membangun hubungan antar individu, kelompok dan departement
f. Menetapkan sejumlah garis wewenang formal.
g. Mengalokasikandan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi.
2.6 Definisi Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland yang diterjemahkan
oleh Jaka, W. dan Kirbandoko (2002) yaitu sebagai berikut: “Manajemen keuangan
dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi
pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman
modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan”
13
Pengertian Manajemen Keuangan menurut Prawirongoro (2007) adalah “ Aktivitas
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal semurah murahnya dan
menggunakan seefektif, seefisien dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
2.6.1 Fungsi Manajemen Keuangan.
Fungsi manajemen keuangan tak lepas dari fungsi fungsi manajemen keuangan itu
sendiri. ada 3 fungsi utama manajemen keuangan menurut Sutrisno ( 2003 )
a. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan
mengalokasikan dana dalam bentuk investasi investasi yang akan mendatangkan
keuntungan di masa datang.
b. Keputusan Pendanaan
Keputusan ini menyangkut keputusan untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi dari sumber sumber dana yang ekonomis guna
membiayai investasi dan operasional usaha
c. Keputusan Deviden
Keputusan ini perihal keputusan manajer keuangan dalam menentukan besarnya
prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk :
Dana yang dibagikan (Cash Devidend), Deviden Saham (Stock Devidend) ,
Pemecahan Deviden (Split Devidend)
2.6.2 Pemilihan Investasi Keuangan
Diantara 3 kegiatan manajemen keuangan, menurut Diah Fistiani (2009) kegiatan
invetasi keuangan menjadi yang utama, Disebut penting, karena selain penanaman
modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan
tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah sebagai berikut:
14
Gambar 2.1 Langkah Langkah Pengambilan Keputusan Investasi
Sumber : Diah Fastini Modul Manajemen Keuangan 2009/2010 h.8-10
Melakukan Analisis Data
Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Memutusakan Menerima Atau Menolak
Usulan Investasi Tersebut
Mengevaluasi Profitabilitas Investasi dengan
Beberapa Metode Penilaian Kelayakan Investasi
LANGKAH LANGKAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI
Adanya Usulan Investasi / Proposal Investasi
Memperkirakan Arus Kas
Dari Proposal Ttersebut
2.6.3 Evaluasi Profitabilitas Investasi
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa untuk menerima atau menolak usulan
investasi perusahaan akan mengevaluasi / menilai profitabilitas investasi. Ada beberapa
metode penilaian investasi yang sering dipakai dan Menurut Kasmir (2003:157) ada 4
metode yang paling sering dipakai yaitu :
A) Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows
keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan
discount rate tertentu.
B) Metode Internal Rate Of Return ( IRR )
Prinsip dari metode ini adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value dari proceed dengan outlay atau net investment,
sehingga pada keadaan ini NPV = 0.
15
C) Metode Payback Period ( PP )
Metode ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
investasi semula, melalui proceed yang dihasilkan dalam setiap periode Untuk itu
metode ini sering disebut metode yang paling sederhana, karena tidak
memperhitungkan konsep nilai waktu uang (time value of money), sehingga cash
flows tidak dikaitkan dengan discount rate tertentu.
D) Metode Average Rate Of Return ( ARR )
Dalam menganalisis rencana investasi dengan metode ini adalah lain dari metode
yang telah dijelaskan terdahulu karena dalam metode ini hanya memperhitungkan
laba setelah pajak bukan proceed.
2.7 Definisi Bisnis Plan
Saat kita dalam pikiran kita muncul suatu gagasan untuk membuat suatu bisnis, maka
langkah pertama yang harus kita bikin adalah membuat suatu perencanaan. Untuk
memulai suatu usaha diperlukan suatu rencana yang matang untuk memperkecil risiko,
yaitu apa yang diharapkan terjadi tidak meleset dengan kenyataannya atau hanya
menyimpang sedikit dari yang diperkirakan. Awal dari pembuatan perencanaan dan
penciptaan bisnis ini adalah harus adanya ciri pribadi yang memiliki jiwa
enterpreneurship/kewirausahaan dalam melakukan penciptaan yang kreatif.
Beberapa definsi tentang business plan/ rencana bisnis diungkapkan antara lain oleh:
Hisrich and Peters yang mengatakan bahwa “ Rencana bisnis adalah dokumen tertulis
yang disiapkan oleh Pengusaha yang menggambarkan semua elemen eksternal dan
internal terkait yang terlibat dalam memulai usaha baru." (Hisrich, Peter, 1995:113).
Menurut Max Coulthard, Andrea Howell, dan Geoff.Clarke: " Rencana bisnis adalah
studi rinci tentang kegiatan organisasi, yang menyoroti di mana organisasi telah
menggabungkan semua tindakan program untuk mencapai suatu hasil. "(M.Coulthard,
A.Howell, G.Clarke, 1999:3).
Dari pendapat para ahli di atas dapat diungkap bahwa rencana binis tidak hanya semata
untuk tujuan bisnis tapi juga bisa di artikan sebagai penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan
16
hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan
bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat
agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya. Diharapkan
dengan perencanaan bisnis yang baik maka perencanaan dengan kenyataannya memiliki
perbedaan yang cukup kecil. Karena itu perencanaan bisnis ini dapat digunakan sebagai
pedoman penciptaan usaha.
2.8 Tujuan Rencana Bisnis
Menurut Iwan Kusuma (2011) dalam tulisannya yang berjudul yang berjudul “How
Making Bisnis Plan” dengan adanya perencanaan bisnis yang baik maka akan
menghasilkan pengaturan perusahaan yang baik ke depannya. Perencanaan yang dibuat
harus didasarkan pada kepentingan perusahaan. Perencanaan yang baik tampak dalam
perumusan tujuan dan target pasar yang spesifik, serta membantu karyawan memahami
apa yang diharapkan mereka.
Perlunya rencana bisnis adalah untuk memberikan informasi kepada orang lain tentang
perusahaan terutama bagi para investor. Rencana bisnis mempunyai beberapa tujuan :
a. Untuk menjual bisnis kita sendiri.
Untuk menyatakan bahwa sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru dan yakin akan keberhasilan usaha itu dan kita juga harus
meyakinkan orang lain tidak akan merugi jika bekerja sama dengan kita. Dengan
adanya bantuan kerja sama dari berbagai pihak, maka diharapkan usaha tersebut
akan berhasil.
b. Untuk memperoleh pembiayaan dari bank.
Suatu rencana bisnis merupakan unsur yang penting bagi pengajuan kredit pada
sebuah bank. Pihak bank akan menilai kelayakan suatu usaha bisa dibiayai atau
tidak, salah satunya berdasarkan data yang yang disajikan dalam rencana bisnis.
c. Untuk memperoleh dana investasi.
Kini rencana usaha sudah menjadi tiket masuk kepada investor atau pemilik
modal lainnya yang akan dituju guna menyakinkan mereka bahwa bisnis kita
layak untuk mendapat dukungan permodalan
17
d. Untuk menyusun sekutu strategis.
Rencana bisnis juga membantu para pelaku didalamnya untuk mengatur kerja
sama dengan perusahaan lain yang sudah berdiri sebelumnya dan dapat memasok
barang buat usaha kita. Selain itu rencana bisnis akan menjadi penuntun langkah
langkah kerja yang harus diambil untuk menjalankan usaha.
e. Untuk memperoleh kontrak.
Rencana bisnis dapat merupakan dokumen perkenalan juga sekaligus alat
kampanye bagi perusahaan jika ingin mendapatkan kontrak dari perusahaan
lainnya. Bisnis plan yang disajikan harus memaparkan kemampuan dan kapasitas
usaha kita, sehingga bisa menyakinkan kita.
f. Untuk menarik karyawan kunci.
Dengan rencana bisnis juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung untuk bekerja sama dengan
kita. Selain itu rencana tersebut juga membantu calon/para karyawan memahami
kultur dan rasional perusahaan dalam menjalankan bisnis.
g. Untuk melakukan dan menyempurnakan merger dan akuisisi.
Misalnya kita ingin menjual perusahaan kita kepada perusahaan yang lebih besar,
maka perusahaan besar tersebut harus membaca rencana bisnis yang ada.
2.9 Fungsi Rencana Bisnis
Menurut Prizma (2010) dalam artikelnya yang berjudul “Fungsi Pentingnya Bisnis
Plan” Bisnis Plan akan menjadi sarana kerja atau semacam cetak biru tentang
bagaimana anda akan membangun perusahaan anda, juga merupakan sebuah dokumen
ringkas yang menentukan komponen dari strategi berkaitan dengan misi bisnis kita. Ada
beberapa fungsi penting dari rencana bisnis yaitu :
a. Sebuah rencana bisnis menawarkan jalur untuk mengikuti dalam membuat
keputusan jalan utama penting.
18
Bagian ini adalah manajemen dan keuangan “cetak biru.” Singkatnya, ini adalah
panduan Anda paling penting untuk memulai, membangun dan mengelola bisnis
yang sukses.
b. Rencananya menjelaskan ide dan menetapkan rencana aksi.
Ini akan menjelaskan bagaimana bisnis akan berfungsi di pasar. Ini
menggambarkan apa yang Anda jual, latar belakang dan kualifikasi, yang calon
pelanggan Anda, di mana mereka dapat ditemukan, apa yang dibutuhkan untuk
membangun bisnis, bagaimana Anda berencana untuk mempromosikan dan
menentukan kelangsungan hidup usaha dalam pasar yang ditunjuk.
c. Ini adalah alat operasional.
Rencana bisnis adalah alat yang jelas menggambarkan karakteristik yang bila
digunakan dengan tepat, akan membantu Anda mengelola bisnis Anda dan bekerja
ke arah keberhasilan. Ini adalah cara untuk mengkomunikasikan ide-ide Anda
kepada orang lain dengan mengukur kemajuan operasional.
d. Rencana bisnis Anda adalah alat keuangan.
Dengan menentukan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk start-up
biaya, rincian bagaimana bisnis akan didanai. Dan, sebagai prospektus bagi calon
investor, itu adalah alat penting untuk membantu memperoleh pembiayaan dengan
mengantisipasi modal yang sedang berlangsung dan kebutuhan kas untuk
meyakinkan pemberi pinjaman atau pendukung.
e. Ini adalah patokan untuk manajemen operasional yang baik.
Rencana selesai akan menjadi alat operasional yang memberikan panduan kepada
pengusaha dalam mengorganisir kegiatan perencanaan untuk membantu
memindahkan bisnis ke depan.
f. Akhirnya, rencana bisnis menyediakan untuk pertumbuhan masa depan.
Penjelasan tentang bagaimana Anda berencana untuk mempertahankan bisnis Anda
tumbuh – sebuah panduan rinci tentang apa yang akan Anda lakukan, dan
bagaimana anda akan meningkatkan keuntungan Anda. Rencana ini harus
19
menggariskan tujuan spesifik Anda untuk yang akan datang, dua dan tiga tahun.
Dengan melanggar tujuan Anda ke dalam tonggak tahunan, rencana anda akan
diterima sebagai penentu menyediakan realistis kesuksesan utama anda.
2.10 Maanfaat Rencana Bisnis
Dalam sebuah artikel online (2012) terbitan dari Universitas Airlangga Surabaya
disebutkan bahwa memiliki banyak manfaat yang bisa digunakan banyak pihak yaitu
sebagai berikut :
A. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
dalam menciptakan suatu usaha baru
b. Memperoleh kesempatan terlibat secara langsung dalam kegiatan bisnis.
c. Menumbuhkan jiwa bisnis (sense of business) sehingga memiliki
keberanian untuk memulai dan mengembangkan usaha didukung dengan modal
yang diberikan dan pendampingan secara terpadu.
2. Bagi Usaha Mikro/Kecil dan Menengah ( UKM )
a. Mempererat hubungan antara UKM dengan dunia kampus; dan
b. Memberikan akses terhadap informasi teknologi yang dimiliki perguruan
tinggi.
3. Bagi Perguruan Tinggi
a. Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam pengembangan
pendidikan kewirausahaan;
b. Mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha, khususnya
UKM.
c. Membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat merespon tuntutan
dunia usaha; dan
d. Menghasilkan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon
pengusaha sukses masa depan.
20
2.11 Pengertian Marketing Mix
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada
saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Basu Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi
menjadi 4 P sebagai berikut :
A) Product (Produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan
perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan.
B) Price (Harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing
perusahaan dalam merebut konsumen.
C) Place ( Distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana
saja dibutuhkan.
D) Promotion ( Promosi)
Produk akan dikenal oleh konsumen / pembeli dengan melalui media / sarana
promosi yang bisa berupa media cetak, elektronik dan lainnya
21
2.12 Segmenting - Targeting - Positioning
Selain Marketing mix yang sudah disebut sebelumnya, dalam sistem pemasaran modern
saat kita juga mengenal Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting,
Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3) penetapan
posisi pasar (Kotler, 1995 : 315).
2.12.1 Definisi Segmenting
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar
yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat,
daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003)
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses
membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Ada beberapa teori mengenai variabel segmenting, salah satu diantaranya menurut
Pride & Ferrel (1995). Ada beberapa variabel segmenting yaitu:
a. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, geografis
b. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan
lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan
informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen,
sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.
22
2.12.2 Definisi Targeting
Setelah kita bisa menganalisa pasar dengan membaginya dalam beberapa segmentasi
langkah selanjutnya adalah membidik target market yang telah kita pilih berdasarkan
analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang
dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi
pemasaran pada suatu negara,propinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi
untuk memberikan respon. Keegan & Green (2008)
Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) targeting adalah sekelompok pembeli
(buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan
promosi perusahaan.
Ada beberapa teori mengenai pola product specialization untuk menetapkan target.
Dalam menetapkan target market maka pebisnis dapat mempertimbangkan 5 pola
product specialization ( Kotler 1995) sebagai berikut :
a. Single Segment Concentration
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu
segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat di satu segmen
b. Selective Specialtization
perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak
saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen
menjanjikan uang.
c. Product Specialization
perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik.
d. Market Specialization
perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu.
Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua
produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut.
23
e. Full Market Coverage
Perusahaan berusaha melayani berusaha melayani semua kelompok dengan produk
yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya.
2.12.3 Positioning
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
menciptakan perbedaan (different), keuntungan (advantages), manfaat (benefits) yang
membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. (Fanggidae, 2006)
Huan dan liu, ( 2003; 202 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading
your customers credibly” yaitu suatu strategi untuk )membangun kepercayaan,
keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana
perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti
perusahaan.
2.13 S W O T
Menurut elearning.gunadarma (2010) Analisis SWOT merupakan salah satu metode
untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep
bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan
dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
A) Strengths ( Kekuatan )
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
B) Weakness ( Kelemahan )
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
24
C) Opportunities ( Peluang )
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
D) Threats ( Ancaman )
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2.14 Strategi Generik
Menurut Arthur Thompson jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam
persaingan yang makin ketat, maka perusahaan harus memiliki strategi untuk
pengembangan bisnis,menarik dan melayani pelanggan, memenangkan persaingan.(A
Thompson, Peteraf, JE Gamble, AJ Strickland;Crafting and Executing Strategy, 2012,
p183) Selanjutnya menurut Porter menyatakan ada 5 strategi generik
a. Overall Lowcost Provider Strategy: Strategi perusahaan ialah menarik pembeli
dengan harga jual produk yang murah untuk dihasilkan hanya sekedar meniru produk
pesaing.
b. Board Differentiation Strategy : Strategi perusahaan ialah membangun presepsi
pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak beda dengan produk
pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena perbedaan itu.
c. Focused Low Cost Strategy : Berkonsentrasi biaya yang rendah untuk segmen
pembeli yang kecil dan hanya memenuhi keperluan pembeli yang kecil tersebut.
sehingga berada di posisi yang kuat dalam persaingan.
d. Focused Differentiation Strategy: berkonsentrasi pada segmen pasar yang kecil dan
fokus menciptakan produk unggulan diantara pesaing yang sedikit tersebut
e Best Cost Provider Strategy : Strategi dengan emberikan banyak kelebihan pada
pelanggan atas produk/jasa bahkan kelebihan yang dimiliki produk yang diatas kita
namun kita menjualnya tanpa harus menaikan harga jual.
25
A board Cross
Section Of Buyers Broad Differentiation
A Narrow Buyer
Segment
Gambar 2.2 : Tipe of Competitive Advanatge Being Persued
Sumber : Thompson, Peterraf, Gamble, Strickland;Crafting Executing Strategy ; 2012
Ma
rke
t T
arg
et
5 Types Of Competitive
Advantage Being Persued
Overall Lowcost
Provider Strategy Strategy
Strategy Strategy
Focused Low Cost Focus differentiation
Best Cost Provider Strategy
2.15 Definisi Outsourching
Akhir –akhir ini sering kita melihat berbagai demo buruh menentang dihapuskannya
sistem kerja Outsourching. Dalam UU No.13 tahun 2003 secara eksplisit tidak
disebutkan istilah Outsourcing
Pasal 64
Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa
Pekerja/Buruh yang dibuat secara tertulis.
Dari pasal diatas didalam dunia bisnis bentuk pelaksanaan sistem outsourching ada
dalam 2 bentuk :
a. Pemborongan Pekerjaan
Yaitu pengalihan suatu pekerjaan kepada vendor outsourcing, dimana vendor
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pekerjaan yang dialihkan beserta hal-hal
yang bersifat teknis (pengaturan operasional) maupun hal-hal yang bersifat non-
teknis (administrasi kepegawaian). Pekerjaan yang dialihkan adalah pekerjaan yang
bisa diukur volumenya, dan fee yang dikenakan oleh vendor adalah rupiah per
satuan kerja (Rp/m2, Rp/kg, dsb.). Contoh: pemborongan pekerjaan cleaning
service, jasa pembasmian hama, jasa katering, dsb.
26
b. Penyediaan Jasa Buruh
Yaitu pengalihan suatu posisi kepada vendor outsourcing, dimana vendor
menempatkan karyawannya untuk mengisi posisi tersebut. Vendor hanya
bertanggung jawab terhadap manajemen karyawan tersebut serta hal-hal yang
bersifat non-teknis lainnya, sedangkan hal-hal teknis menjadi tanggung jawab
perusahaan selaku pengguna dari karyawan vendor.
Namun dalam pelaksanaan selanjutnya sering kali sistem outsourching ini sering terjadi
pelanggarana sehingga menimbulkan banyak pelanggaran yang menyebabkan hilang
atau berkurangnya hak pekerja hingga akhirnya banyak menimbulkan demo buruh.
Pemerintahpun akhirnya turun tangan menangani hal ini, maka pada pertengahan tahun
2012 seperti dikutip dari www.detik.com melalui Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar lewat Permen Nakertrans No 12 Tahun 2012
dijelaskan bahwa Pemerintah melarang semua pekerjaan alih daya, terkecuali untuk 5
jenis pekerjaan yaitu :
a. Jasa Kembersihan (cleaning service)
b. Keamanan (Security )
c. Transportasi
d. Catering
e. Jasa migas pertambangan
Hal ini menjelaskan bahwa keberadaan bidang jasa kebersihan semakin diakui
keberadannya oleh pemerintah. Selain itu hal ini juga membuka pemikiran para pelaku
bisnis bahwa pekerjaan yang bukan menjadi inti bisnis mereka, bisa diserahkan kepada
pihak eksternal.
2.16 Sampah
Sampah menjadi salah satu konsen penting dalam bisnis Jasa Kebersihan, karena salah
tolak ukur keberhasilan pekerjaaan jasa kebersihan adalah tempat bebas dari sampah
27
2.16.1 Definisi Sampah
"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam
pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus
Istilah Lingkungan, 1994).
"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai
semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)
2.16.2 Sampah Berdasarkan Komposisi
Sampah dengan berdasarkan komposisinya (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
dapat dibedakan menjadi :
a. Sampah organik.
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran,
kulit buah, daun dan ranting.
b. Sampah Anorganik (non-organik).
Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik
sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil
olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk-produk olahannya,
sampah plastik,
sampah kertas,
sampah kaca dan keramik,
sampah deterjen dan lainnya
Kedua jenis sampah inilah yang biasa ditangani oleh jasa kebersihan dalam lokasi
kerjanya dalam penulisan ini di pabrik pabrik.
28
2.16.3 Sampah Berdasar Sifat Fisik
Sampah dapat dibedakan menjadi 5 jenis berdasarkan sifat fisiknya yaitu
a. Sampah Basah (Garbage)
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah membusuk (sisa
makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah ini banyak
mengandung air dan cepat membusuk terutama pada daerah tropis seperti
Indonesia.
b. Sampah Kering (Rubbish)\
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat atau tidak
mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan:
Metalic Rubbish - misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
Non Metalic Rubbish - misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika, keramik,
dan batu-batuan
c. Sampah Lembut
Terdiri dari partikel-partikel kecil, ringan dan mempunyai sifat mudah beterbangan,
yang dapat membahayakan dan mengganggu pernafasan serta mata.
Debu, berasal dari penyapuan lantai rumah atau gedung, debu pengrajin
kayu, debu pabrik kapur,pabrik semen, pabrik tenun, dan lain-lain.
Abu berasal dari sisa pembakaran kayu, abu rokok, abu sekam, sampah
yang terbakar, dan lain-lain.
d. Sampah Besar ( Bulky waste )
Merupakan sampah yang berukuran besar, misal : bekas furnitur (kursi,
meja), peralatan rumah tangga (kulkas, TV), dan lain-lain.
e. Sampah Berbahaya & Beracun
Merupakan sampah yang berbahaya baik terhadap manusia, hewan maupun
tanaman, yang terdiri dari:
Sampah patogen, berupa sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
Sampah beracun, berupa sisa-sisa pestisida, insektisida, kertas bekas
pembungkus bahan beracun, baterei bekas, dan lain-lain.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data
Dalam menyusun bisnis plan ini penulis mengadakan penelitian ke PT Enviro
Mulia Pratama, sebuah perusahaan cleaning service yang hingga kini telah menangani
lebih dari 15 perusahaan yang kesemuanya berada di wilayah Kabupaten Bekasi .
PT Enviro ini berkantor di Ruko Riviera Gallery Blok A No.7 Kota Delta Mas
Cikarang Pusat Bekasi. Pada awal berdirinya PT Enviro ( berdiri tahun 2009 ) ini hanya
menangani kebersihan untuk perkantoran namun dalam 3 tahun belakangan ini mereka
lebih menfokuskan diri untuk menangani perusahaan manufaktur.
3.2 Metode Penelitian
Saat ini metode penelitian yang sering di pakai oleh para peneliti dalam suatu
penelitian, ada 2 jenis yaitu : metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode
penelitian deskriptif kuantatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Metode Kualitatif adalah adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara
holistik ( I Wayan Koya; Metode Penelitian Kualitatif, 2012)
Metode kualitatif ini memiliki karakter yang kuat yaitu antara lain : latar
alamiah, aktual, manusia sebagai instrumen, lebih mementingkan proses daripada hasil.
Dalam kaitannya dengan bisnis plan ini metode kualitatif digunakan peneliti untuk
menjelaskan dan menggambarkan kondisi perusahaan yang akan diteliti untuk
mengetahui beberapa hal yaitu:
a. Memahami adanya perbedaan antara teori dan aktual kerja
b. Perbedaan implementasi
c. Kesempatanuntuk optimalisasi pekerjaan
d. Peluang untuk memperbaiki yang kurang / tidak bagus
30
Sumber : dibuat oleh penulis
Gambar 3.1 Kerangka Peneletian Rencana Bisnis
LANGKAH LANGKAH PENGAMBILAN
KERANGKA PENELITIAN RENCANA BISNIS
Tentukan Mengapa Perlu Menulis Rencana Bisnis
Tentukan Gambaran Intinya
Mulai Berpikir Tentang Angka
Menulis Rancangan Akhir & Menetapkan Biaya
Menetapkan Deadline
Laksanakan...!
Cari Semua Informasi Terkait Dari banyak Sumber
Mulailah Mengetik Pemikiran, Gagasan, Ide
& Garis Besar Rencana Bisnis
Siapkan Drfat Rencana Bisnis
Lakukan Riset
3.3 Kerangka Penelitian
Dalam melakukan penelitian di PT Enviro Mulia Pratama sebagai perusahaan referensi,
peneliti melakukan risetnya dengan langkah langkah yang sistematis untuk lebih bisa
optmal, dengan diagram sebagai berikut
31
Deskripsi skema kerangka penelitian di atas sebagai berikut:
a. Tentukan mengapa Anda menulis rencana bisnis tersebut.
Apakah karena Anda ingin mengumpulkan uang? Memperjelas masa depan
Anda? Meluncurkan usaha baru? Mencari mitra strategis?
b. Tentukan gambaran intinya.
Sebelum melakukan penelitian dan mencari informasi informasi, perhatikan
rencana bisnis Anda melalui berbagai sudut pandang untung ruginya untuk
mendapatkan gambaran yang pasti.
c. Cari semua informasi yang terkait dari berbagai sumber.
Anda harus menggali informasi yang sudah tersedia untuk Anda. Anda akan
semakin mantap dengan apa yang Anda temukan dan langkah ini akan
membawa Anda maju.
d. Mulailah Mengetik Pemikiran, Gagasan Ide dan Garis Besar Bisnis Plan
Buat layout kasar di atas kertas dan gambarkan ide Anda. Jangan terlalu terpaku
tentang kalimat lengkap atau tata bahasa yang harus baik, itu hanya pelengkap
saja. Menuliskan ide menuntut pertimbangan lebih lanjut dan menyajikan
sebuah tantangan
e. Siapkan draf rencana bisnis Anda.
Sekarang saatnya untuk membuat garis besar, informasi yang berguna dan punya
ide-ide brainstorming Anda dan membentuknya menjadi konsep kasar yang bisa
digunakan. Menyusun seluruh bagian outline rencana, bagian demi bagian
sehingga menjadi lengkap.
f. Lakukan riset
Sekarang waktunya untuk untuk mengumpulkan informasi dan penelitian untuk
mendukung pernyataan yang Anda buat dalam rencana Anda
32
g. Mulailah berpikir tentang angka angka
Dianjurkan untuk mulai mengembangkan format laporan keuangan pada saat ini.
Jika Anda mempersiapkan laporan keuangan Anda pada tahap ini, Anda
memiliki kesempatan yang lebih baik yang mendukung ide dalam rencana bisnis
Anda
h. Menulis rancangan akhir dan menetapkan biaya
Kadang-kadang finishing adalah bagian paling sulit tapi yakinlah anda pasti
bisa.Hindari kesalahan karena pada tahap ini sangat penting untuk memeriksa,
double-cek hal-hal yang mungkin keliru.
i. Menetapkan tenggang waktu
Untuk memastikan bahwa Anda menyelesaikan rencana Anda, tetapkan
tenggang waktu untuk diri Anda sendiri dan itu tidak bisa diabaikan. Tentukan
berapa lama Anda harus bekerja membuat rencana bisnis tersebut
j. Laksanakan....
Pastikan anda telah melakukan pengechekan ulang semua rancangan anda....dan
Let`s Do it
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Bisnis Plan Usaha Cleaning Service ini dilakukan di PT Enviro
Mulia Pratama yang berada di Ruko Riviera Gallery Blok A No.7 Kota Deltamas
Cikarang Pusat Bekasi 17510 dan PT Panasonic Industrial yang berlokasi di Karawang
Industrial International Centre sebagai salah satu klien mereka
3.5 Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti memiliki beberapa jenis data yang menjadi dasar penelitian
dan dasar membuat analisa,yaitu :
33
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan diusahakan sendiri / langsung oleh peneliti.
Untuk mendapatkan data primer dapat dengan cara yaitu :
3.5.1.1 Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi guna mendapatkan suatu
pemahaman secara komprehensif tentang keadaan obyek yang diteliti dari sudut
peneliti. Guna memperoleh data yang valid, peneliti melakukan wawancara dengan
narasumber secara wawancara semistruktur agara lebih bebas dalam menggali
informasi lebih banyak dan mendalam
3.5.1.2 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data secara langsung dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan. Data yang diperoleh bisa berupa foto, catatan,
skema, dan data sejenis lainnya yang mencerminkan pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan
PT Enviro di PT Panasonic Industries
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari internal perusahaa yang bersangkutan.
Data sekunder yang sudah “matang” maksudnya data ini siap untuk dianalisa dan di
olah menjadi dasar pembuatan keputusan. Dalam penelitian ini yang termasuk data
sekunder adalah Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan yang biasa diberikan kepada
klien.
3.6 Subyek Penelitian
Dalan penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah PT Adhitya Buana. PT
Adhitya Buana juga rencananya akan bergerak dalam bisnis jasa kebersihan. Untuk
mendapatkan berbagai informasi mengenai operasional perusahaan jasa kebersihan
peneliti mengadakan wawancara dengan Business Development Manager ( sebagai
informan 1) dan Logistic Manager ( sebagai informan 2)
34
Berikut sekilas profil informan :
3.6.1 Informan 1
Bp Wijanarko telah berkecimpung dalam bisnis jasa cleaning service lebih dari 15
tahun. Dimana pada awalnya beliau mengenal bisnis jasa ini ketika ikut
mengembangkan perusahaan jasa cleaning service milik ayahnya. Beliau bertanggung
jawab dalam ketersediaan segala macam keperluan
3.6.2 Informan 2
Bp Harmadi, mempunyai pengalaman bekerja PT ISS selama lebih dari 10 tahun. Mulai
bergabung di PT Enviro Mulia Pratama sejak tahun 2008. Sekarang beliau menjabat
manager Operasional yang bertanggung jawab terhadap operasional kerja kebersihan di
seluruh area perusahaan klien.
Wawancara dilakukan pada periode 1 – 15 Juli 2013 bertempat di kantor PT Enviro
Mulia Pratama.
3.7 Metode Analisa Data
Tehnik untuk melakukan analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi
analisa data, dimana data hasil wawancara keseluruhan ditransformasikan ke dalam
bentuk kategori kategori dalam coding.
Coding adalah proses pengaturan materi materi pada bagian bagian dalam keseluruhan
teks agar gaga san umum bisa dikembangkan dan tersebar dalam tiap tiap bagian.
Teknik untuk melakukan analisa data dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mencari makna seluruh data, memilih yang paling penting dan paling singkat
b. Mencari informasi yang didapat dari data dan menafsirkan makna yang terkandung
c. Membuat catatan pada setiap pernyataan. Coding juga bisa dibuat untuk memilah
milahtopic sesuai dengan setting dan konteks, perspekstif, cara berpikir, proses,
kegiatan, hubungan sosial dan struktur
35
BAB IV
KONSEP KERJA
PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN
4.1 Keuntungan Menggunakan Cleaning Service Bagi Perusahaan
Sebelum melangkah untuk menentukan langkah yang di ambil dalam memulai bisnis
Cleaning Service atau jasa kebersihan, maka diperlukan lebih dulu menyamakan
pemahaman bisnis cleaning service dan target yang dituju.– Secara umum definisi
bisnis cleaning service adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan dan
hygiene dari sebuah gedung atau bangunan baik indoor ataupun outdoor sehingga
tercipta suasana yang comfortable dalam menunjang aktifitas sehari-hari Menjaga
kebersihan merupakan hal yang wajib kita lakukan. Karena dengan menjaga kebersihan,
kita bukan hanya dapat menjaga kesehatan tubuh kita, namun kitapun akan
mendapatkan suasana yang nyaman. Oleh sebab itu, tidak heran jika perkantoran,
tempat kerjal, dan juga beberapa tempat-tempat umum lainnya saat ini mulai
menggunakan jasa cleaning service untuk selalu menjaga kebersihan di tempat tersebut.
Ada 3 keuntungan dari Menggunakan jasa cleaning service bagi perusahaan
A. Efektif
Alasan pertama yang membuat orang lebih cenderung memilih menggunakan jasa
kebersihan outsource adalah karena keefetifannya dalam menjaga kebersihan. Biasanya
ketika menggunakan jasa kebersihan, kita bisa memilih beberapa macam hal yang perlu
dibersihkan dan dijaga kebersihannya. Misalkan saja di sebuah kantor biasanya
membutuhkan jasa kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan lantai maupun ruangan-
ruangan tertentu.
B. Murah
Dibandingkan dengan mempekerjakan petugas kebersihan secara independent,
menggunakan jasa kebersihan dari perusahaan outsourcing dirasa lebih murah karena
kita tidak perlu repot-repot lagi mengurus tentang gaji para petugas kebersihan tersebut.
36
C. Mudah
Selain efektif dan murah, menggunakan jasa kebersihan jauh lebih mudah dibandingkan
menggunakan jasa kebersihan independent. Alasannya adalah karena petugas
kebersihan dari perusahaan outsource biasanya sudah mendapatkan training khusus
yang tentunya akan menambah keefektifan dalam bekerja tanpa perlu kita turun tangan
lagi.
4.2 Misi & Visi Perusahaan
Sebagai perusahaan jasa PT Adhitya Buana memiliki Misi dan Visi sebagai berikut :
4.2.1 Misi PT Adhitya Buana
Menjadi perusahaan penyedia cleaning service yang terkemuka dalam pelayanan
sehingga dapat berkembang bersama karyawan.
4.2.2 Visi PT Adhitya Buana
Menciptakan Kepuasan Konsumen Melalui Jasa Yang Dihasilkan
Menjadikan konsumen sebagai mitra kerja
Menjadikan kerjasama bisnis sebagai jalinan kemitraan untuk jangka panjang
4.2.2 Motto PT Adhitya Buana
“Bersama Kami Anda Nyaman..”
4.3 Analisa S W O T
Sebelum menjalankan bisnis jasa kebersihan untuk perusahaan manufaktur ini,
tentunya kita perlu melakukan berbagai analisa yang lebih mendalam agar kita bisa
melakukan langkah antispasi terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam
usaha kita nantinya. Analisa yang kita gunakan adalah analisa SWOT.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal(dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu : Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
37
mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisa SWOT membantu kita dalam
mengindentifikasi cara untuk meminimalkan pengaruh kelemahan dalam analisa bisnis
jasa cleaning service kita sambil memaksimalkan kekuatan anda. idealnya, anda dapat
memaksimalkan kekuatan perusahaan kita untuk meraih peluang pasar dari kelemahan
pesaing anda.
Kita akan menganalisa SWOT untuk usaha kita atau per satu :
4.3.1 Strength / Kekuatan
Hal – hal yang menjadi kekuatan usaha kita dalam menjalankan usaha jasa kebersihan
ini. Kekuatan lebih dari sekedar kelebihan yang ada pada kita, tetapi bagaimana yang
memanfaatkan kekuatan tersebut. Adapun yang menjadi kekuatan usaha kita :
a. Tenaga operator kebersihan yang sudah terlatih
Kita bisa menggunakan tenaga kerja tanpa skill yang masuk kategori non sektor
dalam UMK Kabupaten Bekasi yang gajinya tergolong rendah
b. Harga produk yang bersaing.
Dalam memperkenalkan dan meraih pelanggan baru, kita akan mengambil
spread margin yang kecil dalam penentuan harga jual.
c. Perlengkapan dan peralatan kerja yang lengkap
Dengan modal keuangan yang ada kita akan melengkapi usaha kita dengan
peralatan dan perlengkapan kerja yang komplit, sehingga akan menaikan image
kita di benak konsumen dan calon konsumen
4.3.2 Weakness / Kelemahan
Hal – hal yang menjadi kelemahan usaha kita dalam menjalani usaha jasa kebersiha ini.
Dengan mengetahui hal kelemahan ini, kita diharapkan bisa menentukan langkah
antisipasinya. Adapun hal yang menjadi kelemahan dalam bisnis usaha jasa ini :
a. Usaha yang baru berdiri.
Sebagai perusahaan baru yang belum diketahui kwalitas yang kita hasilkan maka
wajar konsumen tak mengenal kita dan menyangsikan kwalitas jasa kita
38
sehingga menolak menggunakan jasa kita titak heran bila kita agak susah da
mendapatan pelanggan
b. Belum memiliki pelanggan tetap.
Dengan belum mengenal kita dan menyangsikan kwalitas jasa kita sehingga
menolak menggunakan jasa kita maka tak heran bila kita agak susah
mendapatan pelanggan
c. Tenaga operator yang sering keluar masuk perusahaan
Dengan menggunakan tenaga kerja tak terdidik dan tidak terampil maka wajar
jika mental mereka belum kuat untuk menekuni suatu pekerjaan. Mereka masih
mudah terpengaruh teman dan lingkungan mereka yang membuat mereka mudah
mengundurkan diri
4.3.3 Opportunity / Kesempatan
Hal – hal yang menjadi peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan
bisnis jasa kebersihan. Peluang bisnis harus bisa dimanfaatkan secara optimal untuk
kemajuan bisnis kita. Peluang malah bisa berubah menjadi ancaman kalau tidak
dimanfaatkan dengan baik Adapun hal yang menjadi kesempatan dalam bisnis jasa
kebersihan ini :
a. Pangsa pasar yang cukup luas.
Sebagai daerah kawasan industri, di Cikarang banyak terdapat pabrik berbagai
macam ukuran diperkirakan ada 8.000 pabrik di wilayah Cikarang dan
sekitarnya. Sungguh merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan calon
konsumen yang sangat potensial
b. Semakin banyak pabrik berdiri di kawasan Lippo, Jababeka, Delta Mas dan
sekitarnya.
Melihat perkembangan di wilayah Cikarang dan sekitarnya, jumlah pabrik akan
bertambah secara signifikan. Sehingga itu akan menambah calon konsumen
yang potensial semakin banyak.
39
4.3.4 Threats / Ancaman
Hal – hal yang mengancam kelangsungan usaha jasa kita yang berasal dari luar
perusahaan kita. Ancaman ini harus menjadi perhatian kita, supaya tidak menghambat
perkembangan bisnis jasa kebersihan kita. Adapun hal –hal yang menjadi ancaman kita
antara lain :
a. Anggapan memakai jasa cleaning service mahal.
b. Terjadinya pergeseran tuntutan klien.
c. Klien sensitive soal harga.
d. Makin banyak pesaing yang muncul
4.4 Target Konsumen
Seperti kita ketahui bahwa Kota Cikarang dalam 10 tahun terakhir ini telah menjelma
dari kota kecamatan yang sepi dan gersamng berubah menjadi kota industri yang maju,
modern dan menjadi penggerak roda bisnis di kawasaan timur Jakarta. Hal itu tak lepas
dari banyak bermunculannya 2 Kota Mandiri ( Lippo Cikarang dan Kota Jababeka)
yang dilengkapi masing masing dengan kawasan industri yang didalamnya terdapat
puluhan pabrik : besar dan kecil, swasta nasional dan swasta asing. Dengan kesibukan
kegiatan operasional produksi masing masing pabrik, maka masalah kebersihan yang
bukan menjadi konsen mereka lagi. Disinilah peluang bisnis tersebut muncul
Nah pabrik pabrik inilah yang akan kita bidik nantinya menjadi konsumen kita.
Terutama perusahaan yang termasuk perusahaan Penanaman Modal Asing ( PMA).
Diperusahaan PMA dari Jepang, Taiwan, Jerman ini walaupun jajaran manajemennya
tidak terlalu memperhatikan masalah kebersihan dan sangat konsen untuk operasional
produksi yang inti bisnis mereka,tetapi pihak manajemen tetap fokus untuk masalah
keberishan namun mereka tak ingin direpotkan dengan masalah kebersihan lingkungan
pabrik. Sekarang ini untuk perusahaan PMA, lebih menyukai untuk masalah kebersihan
dan keamanan diserahkan kepada pihak luar. Untuk masalah kebersihan inilah yang
menjadi konsen kita. Pada saat itulah mereka akan mulai mencari organisasi/ yayasan
penyedia jasa kebersihan ( proses demand/ permintaan ), yang bisa menangani masalah
kebersihan secara menyeluruh. Maka saat itulah sudah terjadi permintaan, barulah kita
sebagai penyedia jasa kebersihan, melakukan penawaran jasa kepada pihak mereka.
40
Dengan standard kebersihan mereka yang tinggi sesuai dengan budaya kerja mereka.
Maka perlu penanganan yang khusus bagi tim jasa kebersihan yang mengerjakannya.
Dengan didahului dengan proses memasukan proposal penawaran dilanjutkan survey
untuk jenis pengerjaan dan lokasi kerja. Setelah itu kita memasukan penawaran harga
dan tentu proses negosiasi berjalan. Akhirnya dari semuanya itu adalah deal
kesepakatan kerjasama yang nantinya akan tertuang resmi secara hukum dalam Surat
Kesepakatan Kerja (SPK) diantara Klien / Pihak Perusahaan dan PT Adhitya Buana.
4.5 Marketing Plan
Dalam usahanya memasarkan jasa cleaning service dan memperoleh konsumen kita
perlu merencanakan strategi pemasaran yang mencakup semua aspek. Karena marketing
tak hanya sebatas menjual jasa kita dan kita memperoleh konsumen tapi lebih dari itu
bagaimana konsumen kita terpuaskan oleh pelayanan kita dan menjadi loyal kepada
kita.
4.5.1 Marketing Mix
Dalam memasarkan jasa kita ini, kita akan menggunakan pendekatan Marketing Mix.
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern pada
saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Bassu Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler
(1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai
berikut :
1. Product
2. Price
3. Place
4. Promotion
Selanjutnya kita akan bahas 4 faktor marketing mix tersebut satu per satu tersebut
kaitannya dengan usaha kita.
41
4.5.1 Product
Seperti kita ketahui, bahwa produk usaha kita ada jasa kebrsihan, dimana yang kita
kerjakan untuk perusahaan manufaktur/ pabrik. Jasa kebersihan yang kita kerjakan
meliputi banyak hal, yang jika berdasarkan tempat kita menjadi:
a. Pemeliharaan pabrik bagian dalam.
b. Pemeliharaan pabrik bagian luar, kaca jendela dan tembok.
c. Pembersihan dan pemeliharaan lantai
d. Pemeliharaan tempat ibadah & toilet.
e. Pembersihan kantor beserta peralatan dan acesorisnya.
Namun pembagian di atas bisa berubah tergantung dan menyesuaikan dengn kondisi di
lapangan. Bahkan dalam prakteknya dilapangan pekerjaan pihak karyawan bagian
cleaning service sering dilibatkan dalam pekerjaan yang tidak tercantum dalam kontrak
kerja, contohnya dalam perusahaan manufaktur terkadang pegawai jasa kebersihan
diikutkan dalam pengangkutan barang barang produksi,ikut dalam menyortir barang.
Dalam proposal penawaran biasanya kita menawarkan pemeliharaan pembersihan untuk
kebersihan semuanya, namun terkadang untuk bagian tertentu ( taman, gudang
produksi,ruang mesin ) manajemen pabrik punya orang tertentu yang melakuan
perawatan dan pembersihan .
4.5.2 Price
Dalam usaha jasa seperti jasa kebersihan ini memang tidak ada hal yang menjadi acuan
dasar dalam menentukan harga dari pelayanan jasa ini. Hal ini antara lain disebabkan
karena dalam memberikan pelayanan kebersihannya mereka memiliki standard
pengerjaan sendiri sendiri. Pada periode 2000 s/d 2010 dalam penentuan harga
pelayanan jasa kebersihan biasanya pihak operator di wilayah Jabodetabek
menghitungnya berdasarkan luas area yang ditangani yang dikalikan dengan total biaya-
biaya yang dikeluarkan dalam pembersihan. Biaya-biaya dalam hal ini diantaranya
ialah: biaya tenaga kerja, beaya bahan kimia pembersih,pengharum ruangan ,biaya
pemakaian peralatan kebersihan
42
Namun sejak tahun 2010 para perusahaan jasa operator jasa kebersihan memiliki cara
perhitungan penentuan harga jasa kebersihan yang mulai seragam, yaitu mereka akan
melakukan survey ke lokasi/pabrik yang akan ditangani lebih dahulu sebelum
memasukan penawaran harga kepada calon konsumen. Dalam survey tersebut kita
sebagai jasa operator kebersihan dengan seksama mereka akan mengklasifikan tiap tiap
detail pekerjaan kebersihan dan melakukan penghitungan beaya beaya yang dikeluarkan
hingga mereka bisa menentukan nilai dari kontrak kerja yang ditawarkan dalam
propposal penawaran.
4.5.3 Place
Untuk usaha jasa kebersihan PT Adhitya Buana ini, kami berencana berkantor di Kota
Lippo Cikarang dengan menyewa sebuah ruko di Kompleks Ruko Ventura di Jln.
Sriwijaya Lippo Cikarang Bekasi. Adapun pertimbangan kami dalam memilih Ruko
Ventura adalah :
a. Letaknya yang strategis karena terletak di antara 4 kota industri : Kota Lippo
Cikarang dan Kota Jababeka, Greeland International Industrial City (GIIC –
Delta Mas) dan Karawang International Industrial City (KIIC).
b. Akses jalan raya dan jalan tol yang mudah dicapai dari dan ke 3 kawasan
industri.
c. Harga sewa yang relatif murah di banding dengan ruko di Jababeka.
Selain itu pada tiap tiap unit kerja di pabrik pabrik dimana kami akan mengadakan
kerjasama, biasanya tim jasa kebersihan akan memperoleh 1 ruangan khusus yang
menjadi kantor perwakilan PT Adhitya Buana. Dari kantor kecil tersebut kami akan
mengatur pekerjaan dari para karyawan kebersihan. Dikantor tersebut nantinya
terpampang data dan jadwal kerja karyawan, pemetaan lokasi kerja, absensi karyawan
serta terdapat loker penyimpanan peralatan kerja sekaligus menjadi tempat istirahat
karyawan saat jam istirahat mereka.
4.5.4 Promotion.
Untuk sebuah usaha baru seperti PT Adhitya Buana, marketing promosi memegang
peranan utama agar perusahaan kami di kenal oleh masyarakat di kabupaten Bekasi dan
43
sekitarnya, khususnya oleh perusahaan perusahaan di 4 Kota Industri : Kota Lippo
Cikarang Kota Jababeka, Greeland International Industrial City (GIIC – Delta Mas) dan
Karawang International Industrial City (KIIC).
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menunjang kegiatan marketing antara lain :
a. Membuat dan menyebarkan brosur dan leaflet ke perusahaaan dan perkantoran
untuk di 4 kota industri.
b. Mengadakan telemarketing untuk membuat appointment guna prospecting
meeting.
c. Memasang iklan di koran lokal dan majalah bulanaan yang biasa diterbitkan oleh
pengembang kawasan.
d. Kanvasing ke perusahaan untuk bertemu dengan bagian HRD & GA perusahaan.
e. Bila sudah memiliki klien / konsumen bisa bantuan ke mereka untuk
direferensikan ke perusahaan lain.
Promosi oleh PT Adhitya Buana tak sebatas hanya untuk mendapatkan klien baru untuk
sekali periode kontrak kerja tetapi lebih dari yaitu bagaimana membina hubungan bisnis
yang berkelanjutan dan bisa hubungan kerja jangka panjang.
4.6 Segmenting - Targeting - Positioning
Dalam membantu pemasaran usaha jasa kebersihan PT Adhitya Buana mulai dengan
segmentasi atas pasar konsumen yang ada.
4.6.1 Segmenting
Untuk PT Adhitya Buana pasar konsumen yang dituju adalah perusahaan perusahaan
manufaktur yang terutamanya berada didalam kawasan industri di Bekasi dan
sekitarnya, . Ada sekitar 6 kawasan industri di Kabupaten Bekasi seperti : Kawasan
EJIP, Kawasan Delta Silicon, Kawasan Hyundai, Kawasan Jababeka, Kawasan MM
2100, Kawasan GIIC, Kawasan KIIC. Dimana didalamnya diperkirakan terdapat lebih
dari 5000 perusahaan, baik besar kecil, nasional maupun asing. Untuk perusahaan
perusahaan tersebut kita bagi menjadi beberapa segmenn:
a. Perusahaan Swasta Nasional
b. Perusahaan Swasta Asing Kelompok A
44
Contohnya : PMA dari Korea, Malaysia, India, China
( Perusahaan dengan budaya kerja yang kurang memperhatikan kebersihan untuk
lingkup kerjanya. Tidak memiliki anggaran biaya untuk kebersihan. Fasilitas untuk
karyawan yang minim )
c. Perusahaan Swasta Asing Kelompok B
Contohnya : PMA dari Jepang, Jerman, Amerika, Belanda)
( Perusahaan denga budaya kerja yang sangat memperhatikan kebersihan di
lingkungan kerjanya. Ada anggaran biaya untuk kebersihan. Ada beberapa fasilitas
tambahan untuk karyawan)
4.6.2 Targeting
Setelah pasar konsumen yang adalah perusahaan manufaktur di Kabupaten Bekasi dan
sekitarnya, maka kita mulai menyusun target yang akan kita bidik. Dengan kondisi
pasar yang ada maka target pasar yang akan kita bidik adalah Perusahaan Swasta Asing
Kelompok B.
Mengapa Perusahaan Asing Kelompok A yang kita bidik?
Karena pada core bisnis mereka tingkat operasionalnya tinggi.
Masalah kebersihan tetap diperhatikan walau bukan konsen utama
Sistem organisasinya sudah berjalan rapi dan teratur,
Rata rata sudah memiliki sertifikasi ISO 9000 ,14001
4.6.3 Positioning
Dalam menjalankan bisnis jasa kebersihan ini nantinya PT Adhitya Buana juga
memiliki strategi khusus dengan memiliki menjadikan PT Adhitya Buana berbeda
dengan perusahaan jasa kebersihan sejenis. Strategi yang dikedepankan oleh PT
Adhitya Buana adalah Best Cost Provider Strategy, dimana banyak nilai lebih yang bisa
diperoleh oleh konsumen PT Adhitya tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. Dalam hal
ini bisa diwujudkan sebagai berikut :
45
a. Pemberdayaan tenaga operator kebersihan untuk pekerjaan produksi ( Misalnya
:proses packing, proses sortir, proses bongkar muat) apabila ada kebutuhan kerja
yang yang mendadak.
b. Penambahan atau penggantian perlengkapan atau chemical yang digunakan di area /
lokasi ( materaial yang ada dianggap kurang atau tidak sesuai harapan pengguna)
c. Jadwal kerja yang flexibel sesuai dengan operasional kerja perusahaan.
4.7 Strategi Pemasaran
Setelah analisa SWOT dari rencana usaha kita sudah diketahui dan teori 4 P dan STP
sudah kita tetapkan maka hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan ialah strategi
pemasaran. Ada beberapa strategi pemasaran yang akan kita pilih untuk memasarkan
produk kita kepada calon konsumen potensial, yaitu
4.7.1 Advertising
Perusahaan kita akan memasang iklan di beberapa media antara majalah khusus
(contoh : Good News di Lippo Cikarang, Kota Industri di MM 2100 ) juga koran lokal
seperti Cikarang Post atau Bekasi Post. Kita akan memakai paket bulanan yang secara
rata rata, biayanya lebih murah dibanding iklan sekali tayang.
4.7.2 Personel Selling
Untuk metode ini kita akan mengadakan kunjungan ke perusahaan perusahaan satu per
satu berdasarkan daftar yang sudah kita buat sebelumnya dan mengadakan prospecting
meeting dengan bagian HRD atau bagian umum. Merekalah yang biasanya mengurus
masalah kebersihan pabrik tempat bekerja. Dalam pertemuan tersebut kita mengadakan
presentasi serta membagi company profile usaha kita, agar mereka lebih mengenal kita
dan jasa kita sehingga tertarik menggunakan jasa kita
4.7.3 Direct Selling
Dalam metode ini kita akan melakukan memperkenalkan perusahaan kita serta
menawarkan jasa kita melalui pembicaran melalui telephone (telemarketing). Dari hasil
telemarketing ini kita akan bisa menilai kesan anggapan dari calon pelanggan tentang
46
bisnis jasa kebersihan, sehingga kita lebih bisa mengambil posisi dalam menawarkan
kembali produk kita kepada mereka.
4.7.4 Referensi Klien
Metode ini digunakan apabila kita sudah memperoleh klien. Kita akan meminta bantuan
klien kita untuk mengenal atau mereferensikan perusahaan kita ke perusahaan kolega
mereka. Tentunya sebelum hal itu kita lakukan kita buktikan dulu kwalitas jasa yang
kita hasilkan. Dengan memuaskan mereka berkat jasa yang kita hasilkan, maka akan
lebih mudah bagi kita untuk minta dikenalkan atau direferensikan ke kolega mereka.
4.8 Five Forces Porter
Dalam menentukan strategy diperlukan analisis kompetitif berdasarkan bukti untuk
mendapat gambaran tentang lingkungan eksternal perusahaan kaitannya untuk
mendapatkan posisi yang kuat bagi perusahaan. Bukti yang dimaksudkan ialah data dari
berbagai sumber yang telah tervalidasi, prediksi atau asumsi. Kaitannya dalam bisnis
jasa ini analisa yang diperlukan adalah analisa 5 Forces (menurut) Porter. Yaitu : .
4.7.1 Ancaman Jasa Pengganti
Pada hakekatnya maksud dari jasa yang kita tawarkan kepada perusahaan adalah
menggantikan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh office boy atau bagian umum
tertentu agar perusahaan fokus pada core bisnisnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa
ancaman Jasa pengganti cukup besar karena apabila kwalitas kerja jasa kebersihan yang
kita hasilkan tidak sesuai kemauan dengan kemauan perusahaan atau tak sebanding
dengan biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan maka bisa saja jasa kebersihan kita
dihentikan oleh klien dan dikembalikan ke office boy atau bagian umum. Bisa
dikatakan bahwa ancaman jasa pengganti cukup tinggi
4.7.2 Daya Tawar Pembeli
Seperti telah disebutkan bahwa bisnis jasa kebersihan untuk perusahaan manufaktur
termasuk jenis bisnis baru di kawasan Cikarang dan sekitarnya. Selain itu pelaku bisnis
dalam bidang ini masih sedikit sedangkan dengan target konsumen adalah perusahaan
manufaktur maka maka bisa dikatakan pasar potensial bisnis jasa kebersihan sangat
luas. Dengan memaparkan hasil kerja kita kepada para calon konsumen yang akan
47
membuat para konsumen tertarik menggunakan jasa kita namun sedangkan pesaing
bisnis kita masih sangat sedikit. Dengan kondisi ini, bisa dikatakan pembeli dalam
posisi tawar yang lemah.
4.7.3 Daya Tawar Supplier
Dalam memperoleh peralatan dan perlengkapan kerja jasa kebersihan banyak sekali
penjual yang menawarkan produknya. Selain itu peralatan dan perlengkapan kerja jasa
kebersihan termasuk barang kebutuhan rumah tangga umum, fasilitas umum seperti
terminal, mall, pasar, rumah sakit hotel dan berbagai tempat usaha. Penjualnya pun
beraneka ragam tingkatannya dari pengecer, grosir. Kalau kita browsing pun akan
mudah menemukan penjual peralatan dan perlengkapan kerja jasa kebersihan, sehingga
kita bebas menentukan penjual mana yang dipilih. Dengan kondisi ini bisa dikatakan
daya tawar supplier
4.7.4 Ancaman Masuknya Kompetitor Baru
Bisnis jasa kebersihan ini termasuk bisnis simpel dan mudah dipelajari untuk itu
ancaman masuknya kompetitor cukup besar. Namun peuntuk kawasan Cikarang
ancaman tersebut belum terlalu besar karena pelaku bisnis di Cikarang saat ini trend
bisnisnya adalah yang berkaitan industri manufacturing dengan segala penunjangnya
4.7.5 Persaingan antar kompetitor dalam bidang bisnis yang sama
Perusahaan jasa kebersihan yang berkantor di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi
memang belum banyak. Namun untuk perusahaan jasa kebersihan yang berkantor di
Jakarta namun proyek kerjanya berada di Bekasi sangatlah banyak. Hampir kesemuanya
proyeknya mengerjakan lokasi tempat tempat umum seperti rumah sakit, hotel, mall,
perkantoran dan sebagainya. Namun yang mengkhususkan diri pada jasa kebersihan
untuk manufaktur masih sangat. Tidak menutup kemungkinan juga bila pesaing
pesaing dari Jakarta dan Kota Bekasi tersebut akan mengembangkan diri menangani
konsumen manufaktur. Bisa dikatakan intensitas persaingan antar pesaing sejenis
cukup tinggi
48
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN
5.1. Pendahuluan
Untuk mengetahui seluk beluk kegiatan pekerjaan jasa kebersihan peneliti
mengadakan penelitian ke PT Enviro Mulia Pratama. Kegiatan tersebut meliputi
kegiatan administrasi, logistic, personalia dan lainnya sesuai dengan bagian /
departemen yang ada di dalam PT Enviro. Dengan terjun langsung ini pula peneliti jadi
mengerti banyak hal kaitannya pendirian usaha jasa kebersihan, seperti : kelengkapan
dokumen legalitas, perekrutan karyawan, membuat struktur organisasi, pembagian job
desc pekerjaan dan lainnya dengan penjelasan sebagai berikut :
5.2 Dokumen Legalitas
Dalam usaha jasa kebersihan ini pengelolaannya akan mengarah secara profesional
sehingga bisa berkembang dengan baik. Salah satu bentuk keprofesionalita tersebut
adalah kelengkapan dokumen legal yang menjadi payung hukum usaha ini. Nantinya
perusahaan akan dijalankan berbentuk PT ( Perseroan Terbatas) dengan akta pendirian
dari salah satu notaris. Bentuk PT ini juga dipilih karena hampir semua kebanyakan
klien yang juga perusahaan berbentuk PT lebih suka untuk para rekanannya juga
berbentuk PT. Sebab dengan sama sama berbentuk PT maka untuk pengurusan
perpajakannya menjadi lebih mudah. Selain Akta Pendirian yang dikeluarkan notaris
dokumen legalitas lainnya yang diperlukan diantaranya adalah:
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama.
2. Surat Keteranagan Domisili Usaha (SKDU) diterbitkan Kantor Desa setempat.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP ) dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perijinan
Negara Kabupaten Bekasi.
4. Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) diterbitkan oleh Badan Pelayanan Periijnan
Negara Kabupaten Bekasi.
49
Direktur
Adminsitration Finance & Accounting Manager
Operasional & Personalia Manager
Marketing & Logistic
Manager
Service
Manager
Supervisor
Cleaning
Operator
Marketing Officer
Finance &
Accounting
Staff
Administration
Staff
Personalia
Staff
Logistic Staff
5. Sertifikat Kepesertaan Jamsostek, diterbitkan oleh Kantor Jamsostek Pusat
Dokumen – dokumen ada yang harus diperbaharui jika masa berlakunya yang berbeda
akan habis : SKDU (1tahun), SIUP (3 tahun), TDP ( 5 tahun).
5.3 Struktur Organisasi
Untuk suatu yang baru mulai beroperasi tentunya masih banyak pekerjaan yang
pelaksanaannya campur aduk oleh para karyawannya yang tidak sesuai dengan bagian
dan jabatannya masing masing. Hal itu wajar karena kita belum bisa melihat dengan
jelas apa saja macam pekerjaan yang ada dan jenjang jabatan yang masih tumpang
tindih. Untuk membantu pembagian pekerjaan yang jelas kepada tiap karyawan maka
perlu dibuatlah sebuah struktur organisasi, supaya setiap bagian mengerti tugas dan
posisi mereka masing-masing, sehingga memudahkan mereka untuk memahami kepada
siapa mereka bertanggung jawab, berkoordinasi dan memerintah.
Sebagai suatu usaha yang baru struktur organisasi yang dibentukpun masih sederhana
dan ringkas. Selain itu kita juga masih meraba-raba bentuk organisasi yang
bagaimanakah yang sesuai dengan suatu usaha jasa kebersihan. Pada awal usaha akan
dibentuk suatu struktur organisasi sebagai beriku
RENCANA STRUKTUR ORGANISASI PT ADHITYA BUANA
Gambar 5.1 Rencana Struktur Organisasi PT Adhitya Buana
50
PT Adhitya Buana nantinya akan terdiri dari 3 Departement yang dikepalai masing
masing dikepalai seorang manager. Setiap departement akan membawahi 2 – 100 orang
sesuai bidang pekerjaannya dan semua manager bertanggung jawab kepada Direktur.
5.4 Uraian Pekerjaan
Dengan pembuatan struktur organisasi jelas maka setiap karyawan dari mulai operator
direktur hingga diharapkan lebih fokus untuk job pekerjaan masing masing sehingga
mereka bisa bekerja secara optimal.
Selanjutnya untuk mendukung pekerjaan masing bagian agar lebih fokus diperlukan
pembagian job desc secara lebih terperinci. Berikut uraian pekerjaan masing masing
jabatan dalam PT Adhitya Buana
A. Direktur
a. Menetapkan target perusahaan.
b. Menyusun strategi untuk pencapaian target perusahaan.
c. Membuat analisa laporan pekerjaan yang berasal para manager.
d. Membuat langkah langkah perbaikan berdasarkan laporan laporan tersebut.
e. Membuat keputusan keputusan keputusan strategis untuk perkembangan
perusahaan.
B. Manager Operasional dan Personalia
a. Menetapkan target operasional untuk setiap unit berdasarkan target
departemen operasional .
b. Melakukan kunjungan rutin bulanan ke setiap unit untuk mendengarkan
usul, saran, keluhan dari para operator
c. Menganalisis kelemahan dan kekuatan setiap cabang.
d. Mengusulkan kepada direktur untuk rencana perbaikan operasional.
e. Menetapkan jumlah setiap personil yang bertugas untuk setiap perusahaan.
f. Menyiapkan karyawan yang diperlukan oleh departement sesuai kebutuhan..
g. Melakukan penggajian dengan tepat waktu.
h. Melakukan pelatihan secara berkala kepada karyawan cleaning operator.
51
i. Membuat penilaian kinerja karyawan dengan standard yang telah
ditetapkan..
j. Menjalankan peran sebagai humas perusahaan untuk urusan dengan pihak
eksternal.
C. Staff Personalia
a. Mengurus proses rekrutment karyawan dan penempatannya.
b. Mengurus gaji,lembur, jamsostek, cuti, absensi, karyawan.
c. Mengurus dokumen perijinan dan legalitas perusahaan.
D. Manager Administration , Finance & Accounting
a. Menetapkan target pendapatan perusahaan.
b. Menganalisa laporan keuangan.
c. Melaporkan laporan keuangan perusahaan kepada direktur.
d. Melakukan pengawasan pemakaian keuangan perusahaan
e. Menjaga cashflow perusahaan agar dalam kondisi sehat
f. Membuat keputusan negosiasi terhadap penawaran dari suplier material
g. Melakukan audit keuangan secara berkala untuk tiap departemen.
h. Melakukan analisa pembelanjaan kebutuhan perusahaan.
E. Staff Finance & Accounting
a. Menyusun dan menyerahkan laporan aacounting dan keuangan perusahaan.
berdasarkan target waktu yang telah ditetapkan.
b. Melakukan pembayaran dengan berdasarkan tagihan yang telah disetujui
pembayarannya
c. Membuat invoice penagihann kepada para perusahaan / klien.
d. Menerima pembayaran dari pihak perusahaan / klien.
F. Administration Staff
a. Menangani segala surat menyurat semua departemen, internal & eksternal.
b. Filling data semua departemen
c. Controling dokumen perusahaan dan perjanjian kerja dengan klien
d. Sebagai support data untuk semua departemen
52
G. Manager Marketing & Logistic
a. Menetapkan pangsa pasar.
b. Menetapkan target dan strategi pemasaran.
c. Melakukakan prospect ke perusahaan perusahaan .
d. Melakukan kunjungan pembinaan untuk persuhaan yang sudah bekerjasama.
e. Menetapkan bentuk kerjasama yang variatif untuk ekspansi usaha.
H. Marketing Officer
a. Melakukan kanvasing ke perusahaan - perusahaan .
b. Bekerjasama dengan media cetak atau elektronik untuk memperluas
pemasaran.
c. Membuat penawaran kerjasama kepada manajemen perusahaan
d. Menganalisa setiap kendala di lapangan & melaporkannya kepada atasan.
e. Melakukan kunjungan bina usaha dengan perusahaan yang sudah kerjasama.
I.Staff Logistic
a. Mempunyai pengalaman dibidang logistik lebih diutamakan
b. Menyiapkan dan mendistribusikan material kerja yang dibutuhkan
departemen lain.
c. Mencari dan melakukan negosiasi awal untuk suplier dari barang material
d. Menjaga ketersediaan persediaan barang material kerja untuk operasional
J. Service Manager
a. Memimpin operasional kerja dibeberapa cabang.
b. Terus melakukan koordinasi dengan manajemen/HRD perusahaan.
c. Menepkan target kepada supervisior.
d. Menganalisa kelemahan dan kelebihan dan membuat penyesuaian.
e. Memantau setiap biaya yang dikeluarkan.
K. Supervisor
a. Memimpin operasional kerja di 1 area/cabang
b. Mensupervisi 4 – 9 orang operator yang ada dibawahnya.
c. Memastikan kebersihan di area tanggung jawabnya.
53
d. Memeriksa Check list kebersihan yang diisi leader / operator.
L. Leader
a. Memimpin operasional kerja untuk 1 shift atau 1 lokasi
b. Memimpin 3 – 9 orang operator yang ada dibawahnya.
c. Mengisi Check list kebersihan pada form yang disediakan
M. Operator
Spesifikasi :
a. Pria/ Wanita usia maximal 30 tahun
b. Pendidikan minimal SMP
Uraian pekerjaan :
a. Menjamin kebersihan disetiap area tuganya.
b. Menjaga dan merawat saran dan prasarana kerja.
c. Mengisi checklist kebersihan dengan benar.
5.5 Operasional Pekerjaan PT Adhitya Buana
Dalam suatu proposal penawaran kerjasama dengan suatu perusahaan (pabrik) dari
pihak PT Adhitya Buana akan memaparkan secara detail konsep kerja jasa kebersihan
yang akan dikerjakan. Dari cakupan kerja inilah nanti nilai kontrak kerjasama akan
ditentukan.
5.5.1 Pemahaman Jasa Kebersihan PT Adhitya Buana.
a. Kebersihan
Keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan
pencegahan
54
b. Kerapihan
suatu perilaku seseorang agar selalu tetap rapi sesuai dengan tata tertib yang
berlaku
c. Ketelitian
kesesuaian diantara beberapa pekerjaan yang sama yang dilakukan secara
berulang.
5.5.1.1 Lima Sikap Mental Petugas Jasa Kebersihan
a. Ikhlas............................. dalam melaksanakan suatu pekerjaan
b. Jujur................................ dalam kerja, waktu.
c. Disiplin........................... dalam bekerja sesuai tugas yang diberikan
d. Tanggung Jawab............ dalam hasil dan apa yangsudah dikerjakan
e. Loyalitas......................... dalam waktu bekerja perusahaan
5.5.1.2 Lima Pedoman Kerja Jasa Kebersihan.
a. Resik ........................ Bersih secara rasa, raba dan pandang.
b. Ringkas ..................... Cara Kerja yang tertib dan terarah
c. Rapi ......................... Kerapian untuk diri sendiri maupun hasil kerja.
d. Rawat ...................... Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja
e. Rajin ....................... Melakukan pekerjaan secara kontinu dan terus
menerus.
5.6 Profil Tenaga Operator PT Adhitya Buana
Untuk tenaga operator yang akan ditawarkan kepada perusahaan klien dengan maka
konsep PT Adhitya Buana sebagai berikut :
a. Seleksi & Perekrutan : Terbuka & Sistematis
b. Training : Terdapat Job/Skill Training & Leadership Training
c. Sistem Gaji : Sesuai Peraturan yang berlaku
d. Jam Kerja : Mengikuti jam operasional klien
e. Tunjangan Hari Raya (THR) : Sesuai kontrak yang disepakati
f. Program Jamsostek : Sesuai kontrak yang disepakati
g. Seragam Kerja : Sesuai standard kerja
55
5.7 Prosedur Kebersihan PT Adhitya Buana
Dalam operasional kerja jasa kebersihan PT Adhitya mempunyai beberapa konsep
Yang berdasarkan beberapa hal, antara lain:
5.7.1 Pekerjaan Kebersihan berdasarkan periode.
a. Daily Cleaning Activities
Pekerjaan rutin harian yang dilakukan oleh operator kebersihan.
Contoh : Menyapu ruangan kantor, Membersihkan toilet
b. Weekly Cleaning Program
Pekerjaan yang dilakukan secara berkala minimal 1x dalam seminggu.
Contoh : Membersihkan sarang laba-laba & kap lampu, memotong rumput
c. Monthly Cleaning Program
Pekerjaan yang dilakukan secara berkala minimal 1 x dalam sebulan.
Contoh : Membersihkan ducting AC, Membersihkan Exhaust
5.7.2 Jenis -Jenis Metode Pembersihan
Ada 2 Macam Metode Pembersihan
A. Metode Manual
a. Dusting
Adalah metode pembersihan permukaan benda dengan mengelap kering sehingga
debu terangkat
b. Dump Dusting
Metode pembersihan permukaan suatu benda dari kotoran atau debu dengan
menggunakan lap lembab
c. Sweeping
Metode pembersihan lantai atau anak tangga dengan cara menyapu dengan
menggunakan sapu (sweeper) dari rumput, ijuk, lidi, plastik atau bahan lokal yang
biasa dipergunakan di lingkungan sekitar
d. Dump Sweeping
Metode pembersihan lantai atau anak tangga dengan mengepel. Alat yang
dipergunakan adalah kain pel, obat pembersih, dust pan untuk mengumpulkan
56
debu/kotoran/sampah, ember untuk menampung air/obat pembersih/kotoran,
wringer (alat pemeras)
e. Moping
Adalah cara membersihkan kotoran pada lantai dengan menggunakan mop.
Mop yaitu alat pembersih yang terdiri dari gagang dan jepitan kain pel dan pel
untaian sumbu pel.
Mop ada 2 macam yaitu floor mop digunakan untuk mendorong debu di
permukaan lantai dan mop dipergunakan untuk mengepel
f. Glass Wipping
Metode pembersihan kaca dengan menggunakan wiper (karet pipih dijepit plat &
bergagang) untuk menarik debu ke bawah, obat pembersih, botol sprayer untuk
menyemprot glass cleaner dan lap kaca
g. Brushing (Menyikat)
Metode pembersihan untuk melepaskan kotoran atau sampah pada permukaan
suatu benda atau lantai
B. Metode Mesin
a. Floor Cleaning Machine (Polissher Machine ) :
Metode pembersihan pada lantai dengan menyikat atau memoles sehingga
tampak bersih dan mengkilap
b. Carpet Washing Machine :
Metode pembersihan khusus untuk mencuci karpet yang dilengkapi dengan
roll brush untuk menyikat permukaan karpet, motor penggerak, gagang,
penempung , carpet shampoo, pengatur semprotan dan blower untuk
mempercepat pengeringan
c. Vaccum Cleaner :
Metode pembersihan dengan menyedot debu pada karpet atau lantai dan
peralatan lainnya.
57
Vacuum cleaner dilengkapi dengan mesin, selang, dan mulut penyedot
denmgan kabel panjang dan roda
5.8 Area dan Pekerjaan Kebersihan
Cakupan wilayah pekerjaan kebersihan yang biasa ditawarkan tersebutnantinya yang
akan dikerjakan oleh cleaning operator terdiri berikut ini :
I. Pemeliharaan Bagian dalam Gedung ( ruang kantor, lobby, ruang produksi,
gudang dll ):
a. Pembersihan plafon dari sarang laba – laba
b. Pembersihan tembok dinding dari noda – noda
c. Pembersihan tangga
d. Pembersihan pagar atau reilling dalam gedung
e. Pembersihan kap – kap lampu
f. Pembersihan smoke detector
g. Pembersihan tralis tralis dinding maupun lantai
h. Pembersihan kaca pemisah ruangan dan teralis bagian dalam
i. Pembersihan acesoris kantor (meja kursi kerja,filling cabinet,hiasan )
j. Pembersihan kaca ( pintu, jendela, meja )
k. Pembersihan semua lantai (keramik,marmer,karpet) didalam ruangan
l. Dan lain – lain berdasarkan survey lapangan & sesuai permintaan.
II. Pemeliharaan Gedung Bagian Luar
a. Pembersihan atap atau talang gedung
b. Pembersihan kaca – kaca tinggi diatas 7 meter dan tralisnya
c. Pembersihan kaca jendela dan tralisnya
d. Pembersihan halaman dari kotoran
e. Pembersihan halaman parkir, driveway, walkway
f. Pembersihan logo / papan nama perusahaan
III. Pemeliharaan Toilet
a. Pembersihan plafon dari sarang laba – laba
b. Pembersihan dinding dari noda sabun dan bercak air
c. Pembersihan accesories dalam kamar mandi
58
d. Pembersihan dan pengisian handsoap dispenser
e. Pembersihan meja wastafel
f. Pembersihan closet jongkok maupun dudukdan urinoir
g. Pembersihan dan polishing dengan nylonbrush lantai dan dinding toilet
IV . Pemeliharaan dan Perawatan Taman
a. Pembersihan taman dari guguran daun dan sampah – sampah
b. Perawatan Taman dilakukan dengan cara penyiraman tanaman 2 x sehari
c. Perawatan tanaman.
d. Menggemburkan tanaman
e. Pemberian pupuk secara periodik
f. Pemberantasan hama tanaman
g. Penggantian tanaman yang mati
5.9 Waktu & Operasional Kerja
Waktu kerja tim cleaning service mengikuti jam kerja diperusahaan klien.Jam kerja
operasional perusahaan (pabrik) biasa ada 2 jenis yaitu
I. Non Shift
a. 5 hari kerja :( Senin - Jumat : 08.00 – 17.00)
b. 6 hari kerja : ( Senin – Jumat : 08.00 – 16.00 ) ( Sabtu :08.00 – 12.00)
II. 2 / 3 Shift :
a. Shift 1 ( 07.00 – 15.00 ) Shift 2 ( 19.00 – 03.00 )
b. Shift 1 (07.00 – 15.00) Shift 2 ( 15.00 – 23.00) shift 3 ( 23.00 - 07.00 )
Dengan operasional kerja sebagai berikut ... ( Opsional )
06.40 – 06.50 Abesen dan menyiapkan peralatan kerja
06.50 – 07.00 Briefing dan koordinasi kerja
07.00 – 10.00 - Pengambilan sampah ruang produksi,gudang sisa kerja malam
- Dusting, mopping & sweeping semua area didalam gedung
- Mopping & Brushing semua toilet
10.00 – 12.00 - Cleaning & dusting daun pintu, tangga, relling
- Pengambilan sampah di line kerja ruang produksi
59
NO NAMA CHEMICAL PENGGUNAAN
1 Grease Oil Mencuci lantai berbahan epoxy
2 Furnish Oil Pembersih furniture dari kayu
3 Brasso Membersihkan barang yg terbuat dari logam
4 New Complete Membersihkan peralatan berbahan vinyl
5 Granite Powder Membersihkan lantai dari bahan granite
6 Soda Api Menlancarkan saluran pembuangan air
7 Bowl Clean / Karbol Membersihkan lantai keramik
8 Glance Membersihkan kaca dan cermin
9 gogether Membersihkan kerak closet
10 Forward/ Marbel Bright Membersihkan lantai marmer
Tabel 5.1 Daftar Chemical Bisnis Jasa Kebersihan
Sumber : Hasil wawancara dengan informan 2
DAFTAR CHEMICAL
CLEANING SERVICE
- Sweeping area luar gedung
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 16.00 - Mopping & brushing ulang semua toilet.
- Mopping & Sweeping ulang semua area didalam gedung
16.00 – 17.00 - Pemeliharaan dan perawatan taman
- Pengambilan sampah di line kerja ruang produksi
5.10 Perlengkapan dan Peralatan Kerja PT Adhitya Buana
Dalam menjalankan operasional kerja tentunya tim cleaning service membutuhkan
peralatan dan perlengkapan kerja agar hasilnya optimal. Peralatan dan perlengkapan ini
disediakan oleh PT Adhitya Buana sendiri dan biaya pengadaannya sudah termasuk
dalam kontrak kerja. Selain itu terdapat juga barang consumable yang mendukung
pekerjaan jasa kebersihan.
5.10.1 Chemical Cleaning Service
60
NO NAMA BARANG PENGGUNAAN
1 Hand Soap Sabu cuci tangan untuk wastafel
2 Kamper Pengharum lantai toilet
3 Masker Penutup mulut dan hidung anti
4 Gloves Sarung tangan
5 Plastik HDPE Kantong sampah
6 Aerosol Spray pengharum ruangan
7 Majun Kain perca / kain lap
Tabel 5.2 Daftar Consumable Bisnis Jasa Kebersihan
Sumber : Hasil wawancara dengan informan 2
TABEL DAFTAR CONSUMABLE
CLEANING SERVICE
NO NAMA PERALATAN PENGGUNAAN
1 Aneka Sapu Menyapu lantai dan halaman
2 Dusting Mop Sapu Dorong
3 Dustpan / pengki Menampung kotoran hasil mopping
4 Lobby Duster Menyapu debu lantai keramik/marmer
5 Furniture Pollish Cairan pembersih untuk bahan kayu
6 Kape Membersihkan kerak di lantai,dinding
7 Wipper Karet untuk Membersihkan kaca
8 Gun Sprayer Semprotan air untuk Membersihkan kaca
9 Pollisher Mesin pembersih lantai keramik/marmer
10 Vaccum cleaner mesin penyedot debu
11 Pad Holder Busa pembersih pasangan vaccum
12 Bucket Ember dorong untuk mengepel
13 Signage Rambu peringatan kerja
14 Kop Toilet Menyedot kotoran di lubang wastafel
15 Kop Wastafel Menyedot kotoran di lubang toilet
16 Aneka Keset Pijakan kaki penahan kotoran
17 Garpu Sampah Membersihkan sampah
18 Grass Cutter Memotong rumput
19 Scruber sikat pasangan polisher
20 Brusher menyikat lantai dan dinding
21 Whipper Sapu untuk mendorong air
Tabel 5.3 Daftar Peralatan Kerja Cleaning Service
Sumber : Hasil wawancara dengan informan 2
DAFTAR PERALATAN
CLEANING SERVICE
5.10.2 Consumble Cleaning Service
5.10.3. Peralatan Cleaning Service
61
Operator baru melakukan praktek kerja
Operator mmulai bekerja sesuai dengan
ploting kerja yang ditentukan
Supervisor melakukan tanya jawab seputar
pekerjaan dan peraturan kerja di lokasi kerja
Supervisor memberikan
contoh praktek lagi
Operator baru melapor ke Supervisor
Supervisor menyiapkan peralatan,
perlengkapan kerja untuk latihan
Supervisor berikan instruksi dan contoh
praktek kerja dengan peralatan
Supervisor melakukan tanya jawab seputar
instruksi dan praktek kerja
BOperato r
benar bekerja
Ya
Tidak
5.11 Alur Kerja Dilokasi Kerja
Dalam pekerjaan cleaning service di lokasi kerja / user pastinya memiliki sistem kerja
tersendiri yang biasanya di bawah koordinasi bagian umum / general affairs. Ada
beberapa sistem yang biasanya terdapat di perusahaan klien/user
5.11.1 Alur Kerja Operator Baru
Untuk setiap kebutuhan tenaga operator baru untuk ditempatkan di suatu lokasi kerja
harus melalui tahap pelatihan oleh supervisor lokasi tersebut. Untuk tahapan bekerja
seorang operator baru dapat dijelaskan pada gambar 5.2 dibawah ini
5.11.2 Alur Kerja Pengawasan Kerja Operator
Gambar 5.2 Diagram Alur Kerja Operator Baru
62
Disetiap lokasi kerja di perusahaan klien PT Adhitya Buana, supervisor bekerja tidak
hanya memimpin para operator kebersihan tetapi juga melakukan pengawasan dan
penilain atas laporan kerja operator tersebut. Alur kerja hal tersebut dapat diilhat pada
gambar 5.3 dibawah ini
5.11.3 Alur Kerja Penanganan Keluhan Klien
Gambar 5.3 Diagram Alur Kerja Pengawasan Kerja Operator
63
Klien Komplain Pekerjaan Operator
Supervisor Mencatat Komplain Klien Dalam
Buku Laporan
Identifikasi Keluhan dan Checking Area Komplain
Persiapan Perbaikan Meliputi : Kerja Operator,
Pemakaian Peralatan dan Perlengkepan Kerja
Oleh Supervisor
Tindakan Perbaikan / Improvement Oleh
Supervisor dan Dilanjutkan Oleh Operator
Pelaporan & Pengecheckan Hasil Perbaikan
Kepada Klien
Tidak
Catat Hasil Pekerjaan dalam Laporan Harian
Sesuaikah? Perbaikan Ulang
Oleh Supervisor
Dilokasi kerja perusahaan klien PT Adhitya Buana tentu ada kalanya belum memuaskan
pihak klien tersebut. Ketika klien tersebut tidak puas tentunya akan melayangkan
keluhan/komplain terhadap supervisor sebagai wakil PT Adhitya Buana. Selanjutnya
supervisor akan melakukan penanganan terhadap keluhan tersebut. Hal tersebut dapat
kita lihat pada gambar 5.4 dibawah ini.
5.12 Proses Kontrak Kerjasama PT Adhitya Buana
Gambar 5.4 Diagram Alur Kerja Penanganan Keluhan Klien
64
Untuk setiap kontrak kerjasama jasa kebersihan yang disepakati antara pihak PT
Adhitya Buana (PT AB) dengan pihak klien melalui proses. Adapun proses proses
tersebut antara lain :
5.12.1 Prospect Meeting
Proses kerjasama ini biasanya diawali dengan prospect meeting antara pihak PT AB
dengan pihak klien yang merupakan hasil dari kanvasing atau kegiatan promosi lainnya.
Dimana dalam propect meeting ini PT AB dalam hal ini biasanya diwakili oleh
marketing departement akan melakukan presentasiyang membahas dari mengapa perlu
memakai jasa kebersihan hingga sistem pembayaran dari klien kepada PT AB.
5.12.1.1 Jangka Waktu Kontrak Kerjasama
Jangka waktu kontrak yang ditawarkan tim marketing PT AB pada ada 3 periode yaitu :
3, 6, 12 bulan. Startegi tim marketing biasanya adalah menawarkan uji coba dulu 3
bulan dengan harga khusus ( Discount 7,5%), selanjutnya ditawarkan untuk kontrak
kerjasama 6 atau 12 bulan.
5.12.2 Survey Lokasi
Survey di calon lokasi kerja sangat perlu dilakukan. Karena dari survey lokasi akan
menghasilkan banyak informasi yang sangat berguna bagi kerja tim operasional.
Survey ini dilakukan Operasional Manager bersama dengan Marketing Manager .
Dalam survey tersebut Ada beberapa faktor yang menjadi patokan dalam menentukan
nilai kontrak yaitu :
A. Jenis Pekerjaan
Dari survey akan diketahui jenis jenis area ( ruangan apa saja, dari bahan apa
ruangannya) yang akan dibersihkan. Dari hal itu akan dapat di estimasi : jenis
pekerjaan apa yang akan sering dilakukan, peralatan dan perlengkapan apa saja
yang dominan.
B. Luas Area
65
Dari survey juga akan diketahui luas area dan denah area perusahaan yang akan
menjadi lokasi kerja. Dari hak itu akan dapat di estimasi: berapa jumlah
operator yang dibutuhkan, ploting kerja bagaimana yang optimal
C Fasilitas Perusahaan
Dari survey juga akan diketahui fasilitas di area perusahaan tersebut: memiliki
perlengkapan apa saja, sarana penunjang apa saja. Dari hal itu akan dapat
ditentukan langkah safety apa yang diperlukan dalam operator bekerja.
Hasil dari survey lokasi ini akan diteruskan ke departemen operasional yang akan
mengkalkulasi biaya dengan parameter yang telah ditentukan. Parameter ini menjadi
semacam rumus yang bisa membantu menentukan harga penawaran yang diajukan
Angka Parameter ini biasa disebut angka indeks. Setelah semuanya diperhitungkan
maka hasilnya adalah surat penawaran kepada calon klien yang bersangkutan.
5.12.3 Angka Indeks
Dari survey lokasi yang diperoleh banyak informasi , yang salah satunya adalah dapat
diperkirakan jumlah operator yang akan diperlukan untuk suatu lokasi kerja.
Dari jumlah operator tersebut menjadi dasar dalam rumus angka indeks menentukan
nilai kontrak. Angka Indeks yang dipergunakan dalam rumus berbeda beda bergantung
jumlah operator yang dibutuhkan, dengan ketentuan sebagai berikut
a. Dibutuhkan 1 – 3 operator dalam 1 lokasi kerja , Angka Indeks yang digunakan
Rp 2.500.000,-
b. Dibutuhkan 4 – 9 Operator dalam 1 lokasi kerja, Angka Indeks yang digunakan
Rp 3.000.000,-
c. Dibutuhkan diatas 9 operator dalam 1 lokasi kerja, Angka Indeks yang
digunakan Rp 4.000.000,-
Rumus nilai kontrak angka indeks :
Contoh :
66
2015 2016 2017 2018
1 - 3 orang Rp 3.000.000 Rp 3.500.000 Rp 4.000.000 Rp 4.500.000
4 - 9 orang Rp 3.500.000 Rp 4.200.000 Rp 4.900.000 Rp 5.700.000
> 9 orang Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 7.200.000 Rp 8.400.000
Jumlah
Operator
Angka Indeks
Periode 2015 - 2018
Tabel 5.3 Tabel Estimasi Kenaikan Angka Indeks
Apabila perusahaan PT X dari hasil survey membutuhkan 7 orang operator untuk
pekerjaan cleaning service maka nilai kontrak yang ditawarkan adalah
Nilai kontrak = 3.000.000 X ( didalamnya terdapat 7 operator + 1 Spv)
= Rp 30.000.000,- / bulan
Harga tersebut Harga tersebut di atas belum termasuk PPN 10% tetapi mencakup
penyediaan peralatan, bahan consumable, bahan chemical (tidak termasuk handsoap dan
tisu).
Angka Indeks ini mengalami kenaikan setiap tahunnya, seiring kenaikan kebutuhan
bahn baku operasional dan laju inflasi. Kenaikan tersebut diestimasikan sebagai berikut:
Angka Indeks ini bersifat fleksibel bergantung pada kebutuhan akan manpower,
peralatan, chemical, consumable dalam lokasi tersebut dan utamanya bergantung pada
negosiasi antara PT AA dan calon klien tersebut.
Angka Indeks tersebut mempunyai komposisi ideal sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja ( 65 % )
b. Biaya Peralatan Kerja ( 15 % )
c. Biaya Perlengkapan ( 10% )
d. Management Fee ( 10% )
Harga tersebut Harga tersebut di atas belum termasuk PPN 10% sudah mencakup
penyediaan peralatan, bahan consumable, chemical (tidak termasuk handsoap dan tisu).
5.12.4 Sistem Pembayaran
67
Untuk pembayaran dari pekerjaan yang sudah dilakukan, maka PT AA menerbitkan
tagihan yang akan dikirimkan kepada perusahaan klien dalam hal inni bagian keuangan.
Tagihan ini direncanakan terbit paling lama 3 hari setelah 1 bulan periode kerja selesai
dan dilampiri dengan bukti absensi anggota tim jasa kebersihan. Seperti pekerjaan yang
bersifat oursourching maka pembayaran dilakukan 30 – 60 hari setelah tagihan diterima
lengkap oleh bagian keuangan.
Oleh sebab itu pada awal usaha ini berjalan dibutuhkan modal berupa uang cash yang
cukup besar ( sekitar 55% - 60% dari seluruh modal awal) yang utamanya digunakan
untuk pembayaran gaji karyawan.
5.13. Suplier Bahan Baku Kerja Jasa Kebersihan.
Dalam pekerjaan jasa kebersihan maka selain sumber daya manusia maka dibutuhkan
peralatan, chemical dan barang pendukung (consumable) sebagai bahan baku kerjanya.
Untuk bahan baku kerja tersebut PT AA nantinya akan mendapatkannya dari beberapa
suplier khusus, karena peralatan dan chemical yang digunakan berbeda dengan
peralatan dan chemical yang digunakan pada rumah tangga pada umumnya.
Suplier – suplier yang dipilih nantinya antara lain :
a. Depo Cleaning, dengan alamat : Jl Boulevard Utara Raya No 4 Kelapa Gading
Jakarta Utara.
b. PT Jaya Utama Santika, dengan alamat : Jl Daan Mogot KM 19 Komp Simprug
Diporis Block C7 No.7
c. CV Libra Wijaya Sejahtera, dengan alamat : Jl Ir H Djuanda Perum Bulak Kapal
Permai Blok D No.6 Bekasi Timur.
Untuk pembayaran dari bahan yang sudah dibeli ini, biasanya para suplier memberi
tenggang waktu 7 – 14 hari setelah barang diterima pembeli.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN
68
No Keterangan Nominal
1 Peralatan 9.000.000
2 Consumable 2.000.000
3 Chemical 3.000.000
4 Seragam 3.000.000
5 Furniture kantor 5.000.000
6 Peralatan kantor & ATK 8.000.000
7 Sewa kantor 25.000.000
8 DP Kendaraan 20.000.000
9 Uang Cash 50.000.000
125.000.000Tabel 6.1 Rencana Modal Usaha PT Adhitya Buana
Jumlah
MODAL AWAL USAHAPT ADHITYA BUANA
Dalam setiap akan menjalankan bisnis baru, maka rencana keuangan dari usaha
tersebut menjadi salah satu alat ukur terpenting untuk menentukan bisnis tersebut layak
untuk diteruskan atau tidak. Setiap aspek keuangan baik pemasukan maupun
pengeluaran harus bisa diestimasi sesuai dasar hitungan aktual sebenarnya. Ada
beberapa hal yang bisa menjadi aspek keuangan yang penting dalam menyusun rencana
keuangan
6.1 Modal Awal
Untuk memulai jasa kebersihan ini PT Adhitya Buana tentunya memiliki asset yang
akan menjadi modal awal dalam menangani kontrak kerja jasa kebersihan untuk klien
pertamanya. Tentu sebagai bisnis yang baru mulai nol, asset yang menjadi modal awal
ini masih dalam nominal kecil yaitu sebagai berikut :
6.2 Sumber Dana
Sumber dana bagi usaha baru sangatlah penting karena disitulah diperoleh dana untuk
memperoleh faktor faktor produksi. Untuk PT Adhitya Buana ini saya akan
menggunakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri yang rencananya
diperoleh dari hasil penjualan mobil Toyota Avanza seri E produksi tahun 2011 yang
dipasaran masih bisa laku terjual sekitar Rp 115.000.000,- sedangkan untuk menutup
kekurangan sebesar Rp 10.000.000,- rencananya berasal dari tabungan pribadi. Dana
sebesar Rp 120 .000.000 tersebut tidak langsung dipakai semua di awal produksi
69
Tahun Penjualan
2014 290.000.000
2015 522.000.000
2016 705.000.000
2017 985.500.000
2018 1.404.500.000
Tabel 6.2 Rencana Penjualan PT Adhitya Buana
Rencana Penjualan 2014 - 2018
( Dalam rupiah )
6.3 Rencana Pemasukan
Untuk rencana pemasukan ini yang dimaksud adalah nilai kontrak kerjasama dengan
perusahaan klien. Penentuan perhitungan penjualan diestimasikan mengalami
peningkatan kisaran 30% - 40% setiap tahun hal ini juga berdasarkan dari survey di PT
Enviro dan berdasarkan data dari www.peluangusaha.com . Untuk asumi pendapatan
yang akan diterima tersebut penerimaan bersih dari konsumen ( setelah dipotong PPh)
6.4 Rencana Pengeluaran
Dalam proyeksi laporan arus kas ada banyak pos pengeluaran dalam kaitan operasional.
Untuk pos-pos pengelkerjasamauaran itu diasumsikan sebagai berikut
6.4.1 Asumsi Biaya Gaji
Biaya gaji menjadi beban terbesar ( kisaran 63% - 66% ) dalam sektor pengeluaran.
Gaji ini adalah gaji dari seluruh karyawan mulai dari operator hingga direktur. Dimana
komponen biaya gaji terdiri dari : Gaji pokok, tunjangan makan/trasnport, tunjangan
jabatan, insentif, lembur, dan THR. Sedangkan besaran kenaikan biaya gaji setiap tahun
kisaran 25% - 35%
6.4.2 Asumsi Biaya Jamsostek
70
Tahun Biaya Gaji Tahun Biaya Jamsostek
2014 268.000.000 2014 7.000.000
2015 357.000.000 2015 9.000.000
2016 490.000.000 2016 11.600.000
2017 693.000.000 2017 14.300.000
2018 1.020.000.000 2018 17.400.000
Tabel 6.3 Rencana Biaya Gaji PT Adhitya Buana Tabel 6.4 Rencana Jamsostek Gaji PT Adhitya Buana
Rencana Biaya Jamsostek 2014 - 2018
( Dalam rupiah )( Dalam rupiah )
Rencana Biaya Gaji 2014 - 2018
Tahun Biaya Peralatan Tahun Biaya Consumble
2014 10.800.000 2014 7.325.000
2015 14.250.000 2015 9.900.000
2016 18.200.000 2016 12.500.000
2017 23.700.000 2017 17.100.000
2018 30.000.000 2018 22.600.000
Tabel 6.5 Rencana Biaya Peralatan PT Adhitya Buana Tabel 6.6 Rencana Biaya Consumable PT Adhitya Buana
Rencana Biaya Consumable 2014 - 2018
( Dalam rupiah )( Dalam rupiah )
Rencana Biaya Peralatan 2014 - 2018
Biaya Jamsostek ini dikeluarkan untuk pembayaran ke kantor Jamsostek untuk
karyawan yang dalam kontrak kerjasama dengan klien memasukan biaya jamsostek.
Hanya sebagian kecil klien yang memasukan jamsostek dalam kontrak kerjasamanya.
Perhitungan pembayaran Jamsostek adalah sebesar 4,89% dari gaji pokok yang
ditanggung perusahaan. Besaran kenaikan biaya ini kisaran 22% -29% pertahun
6.4.3 Asumsi Biaya Equipment
Untuk biaya peralatan besarannya berbeda beda untuk setiap klien. Karena setiap
peralatan kebersihan masa pakainya berbeda beda : Sapu, Loby Duster, Dusting Mop
sekitar 1 – 2 bulan. Sedangkan untuk Whiper, Gun Sprayer , Kape masa pakainya bisa
3 – 6 bulan. Selain itu untuk persediaan peralatan tidak memakai sistem stock tetapi
sistem belanja sesuai kebutuhan, karen setiap lokasi kerja sebelumnya sudah bisa
diprediksi untuk kebutuhan peralatannya.Besaran kenaikan biaya ini sangat fluktuatif
kisaran 25% - 30% pertahun.
6.4.4 Asumsi Biaya Consumble
Untuk barang barang consumable pemakaiannya sudah ditentukakan sebelumnya sesuai
jadwal pemakaian. Selain itu barang consumable juga tidak mamakai sistem stock
hanya membeli sebatas pemakaian yang sudah terjadwal, sehingga biayanya sudah
dapat diprediksi sebelumnya Biaya consumable diproyeksi mengalami kenaikan kisaran
25% - 30% per tahun.
71
Rencana Biaya Chemical 2014-2018 Rencana Biaya Paper Product 2014-2018
Tahun Tahun
2014 2014
2015 2015
2016 2016
2017 2017
2018 2018
Tabel 6.7 Rencana Biaya Chemical Tabel 6.8 Rencana Biaya Paper Product
19.800.000
26.000.000
(Dalam Rupiah ) (Dalam Rupiah )
Biaya Chemical
7.400.000
11.000.000
13.400.000
Biaya Chemical
7.800.000
10.000.000
13.500.000
18.750.000
22.200.000
6.4.5 Asumsi Biaya Chemical.
Untuk pemakaian chemical untuk setiap lokasi berbeda beda dan agak sulit untuk
diprediksi. Hal itu dikarenakan setiap lokasi bahan material yang dibersihkan berbeda
sehingga material yang dipakai juga berbeda. Namun bila sudah berjalan lebih dari 3
bulan akan terbaca pola pemakaiannya. Kenaikan biaya chemical diproyeksi kan
mengalami kenaikan kisaran 20% - 30% pertahun.
6.4.6 Asumsi Biaya Paper Produk
Biaya paper produk atau tisu menjadi pos pengeluaran tersendiri karena pemakaiannya
yang berkaitan dengan toilet di lokasi kerja cukup banyak. Apalagi untuk pabrik yang
banyak terdapat karyawan wanita pemakaian lebih banyak dibanding pabrik yang
karyawan prianya lebih banyak. Biaya ini diproyeksikan mengalami kenaikan kisaran
20% - 30% per tahun.
6.4.7 Asumsi Biaya Seragam.
Untuk biaya seragam kerja ini timbul di awal tahun periode kerja dan memakai sistem
stock, sehingga ketika ada karyawan baru baik untuk klien lama maupun baru bisa
langsung dipakai. Kenaikan biaya ini pertahun kisaran 20% - 50%
6.4.8 Asumsi Biaya Tool dan Spare Part
Biaya ini muncul untuk pembelian peralatan kerja non kebersihan seperti : tang, obeng,
kawat, roll kabel dan lainnya. Selain itu juga biaya membeli spare part untuk peralatan
kerja yang rusak. Peralatan ini diperlukan untuk mendukung kelancaran kerja Biaya ini
diproyeksikan relatif stabil kenaikannya yaitu 25% pertahun.
72
Tahun Biaya Operasional Kantor Tahun Biaya Marketing Advertising
2014 12.600.000 2014 6.000.000
2015 13.800.000 2015 9.000.000
2016 16.200.000 2016 10.800.000
2017 22.200.000 2017 13.200.000
2018 27.600.000 2018 15.600.000
Tabel 6.11 Rencana Biaya Operasional PT Adhitya Buana Tabel 6.12 Rencana Biaya MarketingPT Adhitya Buana
Rencana Biaya Operasional Kantor 2014 - 2018
( Dalam rupiah ) ( Dalam rupiah )
Rencana Biaya Marketing Advertsing 2014 - 2018
Rencana Biaya Sergam 2014-2018 Rencana Biaya Tool & Spare Part 2014-2018
Tahun Tahun
2014 2014
2015 2015
2016 2016
2017 2017
2018 2018
Tabel 6.9 Rencana Biaya Seragam 6.10 Rencana Biaya Tool & Spare Part
7.200.000 3.500.000
8.400.000 4.000.000
3.000.000 2.000.000
4.800.000 2.000.000
6.000.000 3.000.000
(Dalam Rupiah ) (Dalam Rupiah )
Biaya Seragam Kantor Biaya Chemical
6.4.9 Asumsi Biaya Operasional Kantor
Yang dimaksud biaya kantor adalah biaya pemakaian listrik, telepon, air, maintenance
fee dan biaya tak terduga yang berkaitan dengan operasional kantor. Biaya mudah
diprediksi karena pemakaiannya bisa di atur sesuai peraturan kantor. Setiap tahun
seiring perkembangan usaha biaya ini diproyeksikan naik kisaran 20% - 33%
6.4.10 Asumsi Biaya Marketing dan Advertising.
Biaya sangat dip erlukan karena sebagai perusahaan baru tentunya pemasaran untuk
memperkenalkan usaha ini sangat digencarkan, pemasaran bisa dengan kanvasing serta
prospect meeting dan entertaining calon klien juga melalui koran dan majalah lokal
yang terbit di Kabupaten Bekasi. Biaya ini diatur sesuai kemauan kita dan
diproyeksikan setiap tahun mengalami kenaikan 11% .
6.4.11 Asumsi Sewa Kantor
Untuk sewa kantor di lokasi ruko Ventura di Lippo Cikarang sewa 1 tahun lebih dahulu
dan selanjutnya diperpanjang per 2 tahun dengan kenaikan sama yaitu Rp 2.5000.000
per 2 tahun.
73
Tahun Biaya Sewa Kantor Tahun Biaya Peralatan & ATK
2014 25.000.000 2014 3.000.000
2015 25.000.000 2015 4.800.000
2016 30.000.000 2016 6.000.000
2017 30.000.000 2017 7.200.000
2018 35.000.000 2018 9.000.000
Tabel 6.13 Rencana Biaya Sewa Kantor PT Adhitya Buana Tabel 6.14 Rencana Biaya Peralatan & ATK PT Adhitya Buana
( Dalam rupiah )
Rencana Biaya Sewa Kantor 2014 - 2018 Rencana Biaya Peralatan & ATK 2014 - 2018
( Dalam rupiah )
CASH FLOW 2014 2015 2016 2017 2018
Saldo Awal 12.875.000 24.625.000 54.225.000 144.275.000
Pendapatan
Modal Awal 120.000.000
Penjualan 290.000.000 522.000.000 705.000.000 985.500.000 1.404.500.000
Total Pendapatan 410.000.000 534.875.000 729.625.000 1.039.725.000 1.548.775.000
Pengeluaran
Biaya Gaji 268.000.000 357.000.000 490.000.000 693.000.000 1.020.000.000
Biaya Jamsostek 7.000.000 9.000.000 11.600.000 14.300.000 17.400.000
Biaya Peralatan 10.800.000 14.250.000 18.200.000 23.700.000 30.000.000
Biaya Consumable 7.325.000 9.900.000 12.500.000 17.100.000 22.600.000
Biaya Chemical 7.800.000 10.000.000 13.500.000 18.750.000 22.200.000
Biaya Paper Product 7.400.000 10.100.000 13.400.000 19.800.000 26.000.000
Biaya Seragam 3.000.000 4.800.000 6.000.000 7.200.000 8.400.000
Tools & Spare Part 2.000.000 2.000.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000
Biaya Transportasi + Bahan Bakar 0 1.000.000 1.000.000 1.500.000 1.500.000
Biaya Perbaikan dan Perawatan 13.200.000 15.600.000 19.200.000 24.000.000 26.000.000
Biaya Operasional kantor 12.600.000 13.800.000 16.200.000 22.200.000 27.600.000
Marketing & Advertising 6.000.000 9.000.000 10.800.000 13.200.000 15.600.000
Biaya Sewa Kantor 25.000.000 25.000.000 30.000.000 30.000.000 35.000.000
Biaya Angsuran Mobil 24.000.000 24.000.000 24.000.000 0 0
Peralatan, ATK & Furniture kantor 3.000.000 4.800.000 6.000.000 7.200.000 9.000.000
Total Pengeluaran 397.125.000 510.250.000 675.400.000 895.450.000 1.265.300.000
SURPLUS / DEFISIT 12.875.000 24.625.000 54.225.000 144.275.000 283.475.000Tabel 6.15 Proyeksi Arus Kas PT Adhitya Buana
PROYEKSI ARUS KAS
PT ADHITYA BUANA
Periode 2014 - 2018
6.4.12 Asumsi Biaya ATK dan Peralatan Kantor
Untuk biaya ATK guna kegiatan administrasi semua departemen juga dapat diprediksi
pemakaiannya. Biaya ini juga bisa ditentukan dari awal periode setelah menganalisa
trend pemakaiannya. Diproyeksikan biaya ini mengalami kenaikan sebesar 23% - 75%
per tahun.
6.5 Proyeksi Arus Kas
Setelah ditentukan untuk proyeksi semua pos pemasukan dan pos pengeluaran maka
dapat dibuatkan proyeksi arus kas untuk 5 tahun mendatang sebagai berikut :
74
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
PT ADHITYA BUANA
Periode 2014 - 2018
No Keterangan2014 2015 2016 2017 2018
1 Penjualan 290.000.000 522.000.000 705.000.000 985.500.000 1.404.500.000
2 Harga Pokok Penjualan 313.325.000 417.050.000 568.200.000 797.350.000 1.150.600.000
23.325.000 104.950.000 136.800.000 188.150.000 253.900.000
3 Biaya Operasional Kantor 28800000 19600000 23200000 30900000 38100000
4 Biaya Angsuran Bank 0 0 0 0 0
5 Biaya Angsuran Mobil 24000000 24000000 24000000 0 0
6 Biaya Sewa Kantor 25000000 22500000 22500000 25000000 25000000
7 Biaya Marketing -6000000 -9000000 -10800000 -13200000 -15600000
8 Biaya Penyusutan Peralatan 0 9285714 10142857 10857143 11571429
9 Biaya Lain Lain 0 0 0 0 0
95.125.000 38.564.286 67.757.143 134.592.857 194.828.571
10 Pajak : Setoran PPh 29 (Progresif) 2.500.000 2.500.000 5.163.571 15.188.929 24.224.286
92.625.000 41.064.286 72.920.714 149.781.786 219.052.857
Tabel 6.16 Proyeksi laporan Rugi Laba
LABA BERSIH ( E A T )
LABA KOTOR
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK ( EBT)
T a h u n
6.6 Proyeksi Laporan Laba Rugi
Setelah proyeksi arus kas bisa di selesaikan selanjutnta dapat diperhitungkan proyeksi
laba rugi perusahaan. Dalam proyeksi ini PT Adhitya Buana memperhitungkan
beberapa pos antara lain :
6.6.1 Harga Pokok Penjualan ( HPP)
Yang termasuk dalam HPP adalah biaya untuk : gaji, jamsostek, equipment,
consumable, chemical, paper product, seragam, tool dan spare part.
6.6.2 Biaya Operasional Kantor
Yang ternasuk dalam biaya operasional kantor adalah biaya operasional kantor itu
sendiri ditambah biaya transportasi dan ATK serta peralatan kantor.
6.6 Studi Kelayakan
Langkah selanjutnya setelah rencana laporan keuangan sudah bisa diketahui ialah
melakukan evaluasi profitabilitas terhadap usaha PT Adhitya Buana ini guna
menentukan apakah usaha ini layak atau tidak layak untuk dijalan. Metode yang
digunakan.
75
Tahun Cash Inflow Discount Factor PV - Cash Inflow
2014 12.875.000 0.9091 83.728.110
2015 24.625.000 0.8264 82.392.080
2016 54.225.000 0.7513 99.321.860
2017 144.275.000 0.6830 129.530.950
2018 283.475.000 0.6209 177.918.895
Total PV Cash Inflow 572.891.895
Intial Capital 125.000.000
N P V 447.891.895
Tabel 6.17 Proyeksi Net Present Value
PROYEKSI NET PRESENT VALUE
Initial Capital 125.000.000 Cum Cash Inflow
PV - Cash Inflow 2014 83.728.110 83.728.110
PV - Cash Inflow 2015 82.392.080 166.120.190
PV - Cash Inflow 2016 99.321.860 265.442.050
PV - Cash Inflow 2017 129.530.950 394.973.000
PV - Cash Inflow 2018 177.918.895 572.891.895
Tabel 6.18 ProyeksiPayback Period
PROYEKSI PAYBACK PERIOD
6.4.1 Net Present Value
NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu usaha selama umur usaha
tersebut pada tingkat discount rate tertentu. Dalam kasus ini tingkat suku bunga yang
digunakan adalah tingkat suku bunga kredit Bank Swasta Nasional yaitu 13 %
Dari tabel diatas menunjukan bahwa bisnis PT Adhitya Buana adalah layak untuk
dikerjakan, karena total NPV adalah lebih besar daripada Nol ( Rp 447.891.895,-)
6.4.2 Payback Period
Analisis yang digunakan berikutnya adalah analisis Paybak Periode
dimana analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang
diperlukan pada saat total arus kasmasuk sama dengan total arus kas keluar. Payback
Periodbertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat
dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sma
dengan jumlah arus kas.)
Dari tabel diatas menunjukan Arus kas kumulatif sama dengan nol berada diantara
tahun ke-1 dan tahun ke-2. Bisa dikatakan bahwa modal Rp 125.000.000,- akan balik
modal pada periode 1 tahun 4 bulan.
76
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dengan melihat rencana usaha untuk bisnis jasa kebersihan yang telah disajikan kita
dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu :
7.1.1 Untuk memulai usaha jasa kebersihan perlu perencanaan mengenai permodalan,
tenaga kerja, sistem kerja jasa kebersihan dan dokumen legalitas.
7.1.2 Untuk mengelola bisnis jasa kebersihan dengan efektif diperluka perencanaan,
dan pengawasan untuk semua kegiatan perusahaan.
7.1.3 Bahwa bisnis jasa kebersihan untuk perusahaan manufaktur sangat cocok untuk
wilayah Cikarang dan sekitarnya. Dalam bisnis jasa kebersihan, pekerjaan
membersihkan dan merawat suatu tempat/obyek harus dilakukan secara
kontinyu dan menyeluruh.
7. 2 Saran
Untuk memulai usaha jasa kebersihan dengan berdasarkan bisnis plan ini maka penulis
memberikan saran saran berikut :
7.2.1 Diperlukan penguasaan secara mendalam mengenai sistem dan teknis kerja jasa
kebersihan.
7.2.2 Kita harus memiliki pergaulan dan wawasan yang luas untuk membantu
pemasaran usaha jasa kebersihan
7.2.3 Pengarahan dan pengawasan harus diutamakan dalam pengelolaan tenaga
operator kebersihan
77
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Adrian, Payne, (2001), The Essence of Services Marketing (Pemasaran Jasa), Andy,
Yogyakarta.
Basu Swastha DH (1984) Azaz Azaz Marketing_Edisi Ketiga. Yogyakarta : Penerbit
Libertyas
Basu Swastha & T Hani Handoko (1997 ) Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Penerbit Liberty
Christian Gronroos, (1992) Service Management and Marketing, Maxwell Macmillan
International Singapore
James R Evan Applied Production and Operations Management,(2002);45, New York,
Van Nostrad Rainhold
Jay Heizer ( 2009 ) Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat
Kasmir (2007). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Malayu S.P. Hasibuan,(2008) Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi),
Jakarta: Bumi Aksara
Max Coulthard, Andrea Howell, Geoff Clarke (1996). Business Planning: The Key to
Success. Australia Macmillan.
Michael E. Porter. (2007). Strategi Bersaing (competitive strategy). Tangerang :
Kharisma Publishing Group
Philip, Kotler, (1997), Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Diterjemahkan oleh Hendra
Teguh dsn Ronny A. Rusli, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta
Richard B Chase, F. Robert Jacobs, Nicholas J Aquilano (1998). Production and
Operations Management:Manufacturing and Services (The Irwin/McGraw Hill series)
78
Richard L. Daft. 2010. Era Baru Manajemen. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Robbin, Stepen P, (2003). Perilaku Organisasi Jilid I, Jakarta. PT. Indeks Kelompok
Gramedia,
Sanusi, Achmad (1994). Menelaah Potensi Perguruan Tinggi Untuk Membina Program
Kewirausahaan dan Mengantar Kehadiran Pewirausaha Muda. Makalah Seminar
Kewirausahaan, Inkubator Bisnis Bandung, STMB-KADIN Jabar
Soeharto Prawiro (1997 )Ekonomi Rakyat Jakarta Lembaga Penerbit FEUI
Sondang, P Siagian ( 2007 ) Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
Suryana (2010) Metode Penelitian Metode Praktis Peneletian kuantitatif dan kualitatif.
Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia
Sutrisno, (2003), Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi), Edisi Pertama,
Cetakan Kedua, Ekonisia, Yogtakarta.
W Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, (1999), Manajemen Keuangan, Edisi 8,
Cetakan Kesepuluh, Jilid 1, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Zimmerer W. Thomas Et al. (1996). Entrepreneurship and The New Venture
Formation. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Zimmerer W. Thomas Et al. (1996). Entrepreneurship and The New Venture
Formation. New Jersey: Prentice Hall Inc.
B. Internet
https://skydrive.live.com/view.aspx?resid=E5A6A482E456CD1A!125&cid=e5a6a482e
456cd1a&app=WordPdf diambil 30 juli 2013
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=861:karakteristik
-wirausaha&catid=44:dasar-dasar%20kewirausahaan&Itemid=69 diambil 2 Agustus
2013
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/ diambil 2 Agustus
2013
79
http://q-bonk.com/Gemawirausaha diambil 3 Agustus 2013
http://yanaverow.blogspot.com/2011/10/manajemen-keuangan.html diambil 5 Agustus
2013
80
LAMPIRAN 1
CONTOH PERALATAN KERJA BISNIS JASA KEBERSIHAN
Aneka Sapu Lantai Aneka Pel Lantai
Aneka Lobby Duster Aneka Dust Pan
Aneka Sapu Sikat Whiper Lantai
81
LAMPIRAN 2
CONTOH CHEMICAL BISNIS JASA KEBERSIHAN
Grease Oil New Complete
Glass Cleaner Bowl Clean
Grannite Powder Soda Api
82
LAMPIRAN 3
CONTOH CONSUMABLE BISNIS JASA KEBERSIHAN
Gloves Masker
Kain Majun Hand Soap
Kamper Pengharum ruangan
83
INSPEKSI TOILET
Nama Paraf
Penilaian B = Bersih K = Kotor R = Rusak
Wa
sta
fel
Ka
ca
Te
mp
at
Sa
mp
ah
Hari / Tgl Jam
Ce
ilin
g
Ex
ha
ust
Fa
n
AC
Gri
ll
Klo
set
Uri
nio
r
Lan
tai
Sa
lura
n A
ir
Pin
tu
Keterangan
Diperiksa Oleh
Area : ................................. Periode : .................................
LAMPIRAN 4
CONTOH FORMULIR INSPEKSI TOILET
84
LAPORAN PEKERJAAN MINGGUANAREA : .............................................
PERIODE : .............................................NO LOKASI URAIAN PEKERJAAN KETERANGAN
HARI TANGGAL
Tanggal ..........................
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Dibuat Oleh
______________ ______________ ________________
Supervisor K l i e n Manager
WAKTU PELAKSANAAN
LAMPIRAN 5
CONTOH FORM LAPORAN KERJA MINGGUAN
85
LAPORAN PEKERJAAN BULANANAREA :
PERIODE :
MULAI SELESAI
Tanggal .......................... Tanggal .......................... Tanggal ..........................
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Dibuat Oleh
Supervisor K l i e n Manager
KETERANGANNO LOKASI URAIAN PEKERJAANWAKTU
LAMPIRAN 6
CONTOH FORM LAPORAN KERJA BULANAN
86
LAMPIRAN 7
FORMULIR PERSETUJUAN UNTUK NARASUMBER 1
Silahkan mempertimbangkan informasi ini dengan seksama sebelum memutuskan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang diperlukan untuk memulai bisnis jasa
kebersihan
2. Untuk mengetahui bagaimana mengelola bisnis jasa kebersihan yang efektif
3. Untuk mengetahui dengan keuntungan cash flow pada masa tertentu bisa
menentukan bisnis jasa kebersihan layak dilanjutkan at au tidak
Yang akan Bapak/Ibu lakukan dalam penelitian ini
Jika Bapak/Ibu memutuskan untuk menjadi sukarelawan, Bapak/Ibu akan diminta untuk
berpartisipasi dalam satu wawancara. Bapak/Ibu akan ditanya beberapa pertanyaan,
seputar penelitian dan dengan izin Bapak/Ibu, pada saat wawancara dilakukan saya akan
melakukan rekaman sehingga saya bisa mendapatkan semua detail yang diperlukan
untuk penelitian ini. Bapak/Ibu tidak diharuskan untuk menyatakan nama Bapak/Ibu
pada rekaman.
Waktu
Rata rata Wawancara dilakukan selama 30 menit ( Periode 1 – 15 Juli 2013 )
Resiko
Tidak ada resiko yang diantisipasi
Manfaat
Menjadi kesempatan Bapak/Ibu untuk menceritakan pengalaman bahkan kesulitan
kerja Bapak/Ibu terkait dengan topic penelitian
Kerahasiaan
Bilamana Bapak/Ibu tidak ingin mengungkapkan identitas yang sebenarnya,
Bapak/Ibu akan diberikan kode secara acak. Tanggapan Bapak/Ibu atas
87
pertanyaan wawancara akan dirahasiakan. Rekaman wawancara akan dihapus
setelah tugas akhir diterima dan transkrip wawancara akan disimpan.
Data yang di dapat dari hasil wawancara akan digunakan sebagai dasar artikel atau
presentasi. Saya tidak akan menggunakan nama Bapak/Ibu atau informasi yang akan
mengidentifikasi Bapak/Ibu dalam setiap public atau presentasi
Partisipasi
Partisipasi Bapak/Ibu benar benar sukarela dan Bapak/Ibu benar benar dapat berhenti
dengan mengabaikan pertanyaan selama wawancara, tetapi dapat berpartisipasi dalam
seluruh penelitian
Untuk menghubungi peneliti
Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan, kritik dan saran terkait dengan penelitian ini,
Bapak/Ibu dapat menghubungi:
Nama : Robertus Rendra W Adhitya
Alamat : Jl Gn Tambora 6 No.1 Taman Sriwijaya Lippo Cikarang
Email : [email protected]
Perjanjian
Sifat dan tujuan penelitian telah cukup dijelaskan dan saya setuju untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa saya bebas menghentikan keterlibatan saya
dalam penelitian ini kapan saja, tanpa menimbulkan kewajiban apapun
__________________
( )
Nama Pewawancara : Robertus Rendra Adhitya
Tanggal : 1 – 6 Juli 2013
Nama Informan : Bp Wijanarko
Jabatan : Business Development Manager
Jenis Kelamin : Laki - laki
Lama bekerja : 4 tahun
Nama Perusahaan : PT Enviro Mulia Pratama
88
89
90
91
LAMPIRAN 8
FORMULIR PERSETUJUAN UNTUK NARASUMBER 2
Silahkan mempertimbangkan informasi ini dengan seksama sebelum memutuskan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang diperlukan untuk memulai bisnis jasa
kebersihan.
2. Untuk mengetahui bagaimana mengelola bisnis jasa kebersihan yang efektif.
3. Untuk mengetahui dengan keuntungan cash flow pada masa tertentu bisa
menentukan bisnis jasa kebersihan layak dilanjutkan atau tidak
Yang akan Bapak/Ibu lakukan dalam penelitian ini
Jika Bapak/Ibu memutuskan untuk menjadi sukarelawan, Bapak/Ibu akan diminta untuk
berpartisipasi dalam satu wawancara. Bapak/Ibu akan ditanya beberapa pertanyaan,
seputar penelitian dan dengan izin Bapak/Ibu, pada saat wawancara dilakukan saya akan
melakukan rekaman sehingga saya bisa mendapatkan semua detail yang diperlukan
untuk penelitian ini. Bapak/Ibu tidak diharuskan untuk menyatakan nama Bapak/Ibu
pada rekaman.
Waktu
ata rata Wawancara dilakukan selama 30 menit ( Periode 1 – 15 Juli 2013 )
Resiko
Tidak ada resiko yang diantisipasi
Manfaat
Menjadi kesempatan Bapak/Ibu untuk menceritakan pengalaman bahkan
kesulitan kerja Bapak/Ibu terkait dengan topic penelitian
Kerahasiaan
Bilamana Bapak/Ibu tidak ingin mengungkapkan identitas yang sebenarnya,
Bapak/Ibu akan diberikan kode secara acak. Tanggapan Bapak/Ibu atas
pertanyaan wawancara akan dirahasiakan. Rekaman wawancara akan dihapus
setelah tugas akhir diterima dan transkrip wawancara akan disimpan.
92
Data yang di dapat dari hasil wawancara akan digunakan sebagai dasar artikel atau
presentasi. Saya tidak akan menggunakan nama Bapak/Ibu atau informasi yang akan
mengidentifikasi Bapak/Ibu dalam setiap public atau presentasi
Partisipasi
Partisipasi Bapak/Ibu benar benar sukarela dan Bapak/Ibu benar benar dapat berhenti
dengan mengabaikan pertanyaan selama wawancara, tetapi dapat berpartisipasi dalam
seluruh penelitian
Untuk menghubungi peneliti
Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan, kritik dan saran terkait dengan penelitian ini,
Bapak/Ibu dapat menghubungi:
Nama : Robertus Rendra W Adhitya
Alamat : Jl Gn Tambora 6 No.1 Taman Sriwijaya Lippo Cikarang
Email : [email protected]
Perjanjian
Sifat dan tujuan penelitian telah cukup dijelaskan dan saya setuju untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa saya bebas menghentikan keterlibatan saya
dalam penelitian ini kapan saja, tanpa menimbulkan kewajiban apapun
__________________
( )
Nama Pewawancara : Robertus Rendra Adhitya
Tanggal : 7 – 15 Juli 2013
Nama Informan : Bp Harmadi
Jabatan : Operasional Manager
Jenis Kelamin : Laki – laki
93
A. Pemahaman bisnis jasa kebersihan
No Pertanyaan Jawaban
1
Bagaimana awalnya bisa terjun dalam bisnis
jasa kebersihan
Sebelum bergabung mendirikan PT Enviro Mulia Pratama saya bekerja di
PT ISS dengan jabatan terakhir service manager PT ISS untuk lokasi
PT Nabisco di Jababeka I. Dan saya banyak kesamaan pandang tentang
bisnis jasa kebersihan, hingga akhirnya kami bisa mendirikan PT Enviro
2
Apa saja yang bapak pelajari tentang bisnis
jasa kebersihan
Saya lihat banyak perusahaan di Cikarang ini yang bisa diajak kerjasama
menggunakan jasa kebersihan hal itulaha yang bisa dijadikan peluang
bisnis. Soal teknis pekerjaan kebersihan saya sudah hafal luar kepalaa
3
Bapak yakin sekali soal teknis jasa kebersihan Saya bekerja sudah 10 tahun di PT ISS mulai sebagai tenaga operator
hingga menjadi Service Manager saya saya mnegerti teknis dan sistem jasa
kebersihan4 Menurut bapak apakah jasa kebersihan itu Jasa yang menyediakan kenyamanan bagi konsumennya
B. Konsep Bisnis Jasa Kebersihan
1
Apakah kelebihan/keungggulan membuat
bisnis Jasa kebersihan di Cikarang ini
Ada beberapa diantaranya : Hampir bisa dibilang tidak ada yang
perusahaan yang murni jasa kebersihan berkantor pusat di Cikarang. 2.
banyak peluang bisnis jasa kebersihan yang bisa digarap, kita tidak perlu
lulusan yang berskill hanya butuh lulusan SMP yang niat bekerja
2
Apakah kekurangan /hambatan melaksanakan
bisnis jasa kebersihan di Cikarang
Masih banyak perusahaan beranggapan memakai jasa kebersihan itu
mahal, image itulah yang harus kita menjadi peluang
3
bagaimana merubah image tersebut Pendekatan secara personal, dengan prospect meeting kita jelaskan
bahwa memakai jasa kebersihan itu efektif
C.
Saya membuat konsep dasar dan sistem kerja perusahaan jasa kebersihan
yang banyak saya pelajari waktu bekerja di ISS dan saya sempurnakan
1.Membuat sistem kerja mulai dari metode pembersihan sampai chemical
hingga penentuan budgetnya penentuan peralatan consumabel dan chemical
yang digunakan, membuat ploting kerja dan semua juga dihitung biayanya
2. Menentukan jenis pekerjaan dan kualifikasinya
3. membuat perencanaan operasional kerja
4. Menghitung semua biaya untuk penentuan harga jual jasa kita
2
Setelah persiapan sudah dilakukan hal apa yang
dilakukan
Saya melakukan survey untuk membandingkan konsep dan sistem yang
kami miliki dengan konsep dan sistem perusahaan jasa kebersihan yang
sedang menangani sebuah pabrik di MM2100
3
Darimana diperoleh dana untuk awal
operasional ini
Untuk masalah modal awal Pak Wijanarko yang mengusahakan hampir
semuanya, saya membantunya dengan mengadakan kanvasing dengan
modal sendiri tanpa minta uang rembes
Persiapan memulai bisnis baru jasa kebersihan
1
Persiapan apa saja yang bapak lakukan dalam
mempersiapkan bisnis jasa kebersihan
94
D. Pelaksanaan kerja usaha jasa kebersihan
1
Setelah segala lengkap apa langkah selanjutnya Saya dan Bp Wijanarko berpencar untuk mendatangi perusahaan yang
sudah masuk dalam daftar target mulai dari EJIP hingga Jababeka III.
Selain itu saya juga fokus untuk mulai merekrut calon tenaga operator yang
akan kita tempatkan diperusahaan klien nantinya
2Apakah mudah mencari tenaga kerja operator
kebersihan
Agak susah untuk menentukan yang tidak terdidik namun mempunyai niat
kerja yang tinggi
3
Selain kanvasing apa yang dilakukan untuk
kegiatan marketing
Saya ada kenalan GA manager PT Starlink di Jababeka I yang memakai
jas PT ISS, saya agak paksa dia untu memakai jasa PT Enviro 3 bulanuntuk
kemudian dibandingkan. Dan disitu kita unggul dalam biaya, sehingga
mereka memperpanjang kontrak dengan PT Enviro
4
Setelah mendapatkan klien pertama apa yang
dilakukan
Saya banyak blusukan ke kampung sekitar lemah abang untuk melakukan
rekrutment kepada remaja lulusan SMP yang memang niat bekerja. Saya
bekali mereka dengan teknik membersihkan
5
terkait persiapan tenaga operator kebersihan
apa saja yang diipersiapkan
Mereka semua kita training untuk melakukan semua metode
membersihkan, dilatih memahamim mengenai arti kebersihan, sikap mental,
pedoman dan sistem kerja.
E. Permasalahan yang biasa muncul
1
Dalam pelaksanaan bisnis jasa kebersihan
masala apa saja yang biasa muncul dan
bagaimana menyelesaikannya
Ada beberapa masalah yang sering timbul dalam bisnis jasa kebersihan :
1. Operator kerap keluar masuk masuk sehingga mengganggu proses
kerja 2. Mood karyawan yang tidak stabil 3.Susah dapat klien karena
berasumsi bahwa menggunakan jasa kebersihan biayanya mahal. 4.
Klien meminta operator kebersihan kita bekerja diluar kontrak yang
disepakati
Saya tegas untuk mengeluarkan mereka jika memang kerap keluar
masuk sebab bisa mempengaruhi teman temannya.
Untuk masalah mood karyawan yang tidak stabil kita berlakukan bonus
bagi yang nilai kerjanya bagus berdasarkan penilaian yang nilainya
ditetapkan bersama antara operator dan Supervisor masing masing
Untuk anggapan bahwa menggunakan jasa kebersihan biayanya mahal
kita biasanya meminta mereka memberikan perusahaan kompetitor
kami, kemudina kita bandingkan bersama
Untuk pekerjaan yang sudah melenceng dari kontrak yang disepakati
kita akan mengingatkan klien akan kontrak yang telah disepakati. Jika 1x
2 x masimasih bisa kita tolerir, tetapi jika sering dilakukan kita akan
meminta perbaharuan kontrak dengan mencantumkan jenis pekerjaan
baru atau lainnya
3
Apa tantangan bisnis jasa kebersihan di masa
akan datang
Suatu saat pasti bisnis ini akan dilirik orang lain dan mereka mebuka
bisnis sejenis atau perusahaan jasa kebersihan yang besar
mengembangkan usahanya sampai Cikarang. Pesaing akan mengancam
eksistensi bisnis kita
4
Bagaimana cara menghadapinya PT Enviro terus menjaga mutu layanan dan kita selalu bisa memahami
kemauan mereka sehingga mereka akan loyal kepada kita walau ada
pesaing menjanjikan hal yang baru kepada mereka
2
Bagaimana menyeselaikan masalah masalah
tersebut
95
Lippo Cikarang, 5 Desember 2013
Kepada Yth
HRD & GA Manager
PT Sampel
Jl Beringin III No. 2A
Kawasan Industri Delta Silicon I
Lippo Cikarang 17550
Nomor : QTA/069/EMP/XII/13
Perihal : Penawaran harga kontrak Cleaning Service
Dengan hormat,
Berdasarkan survey dan perhitungan yang kami lakukan maka penawaran harga terbaik
yang kami berikan adalah sebagai berikut :
1. Lingkup Area
a. Gedung A Lt 1 : lobi/reception, locker, toilet, koridor dalam, ruang
makan,
ruang produksi I dan II, ruang QC
b. Gedung A Lt 2 : ruang manager, ruang staff, ruang meeting, pantry
c. Gedung B : ruang produksi III, warehouse, ruang maintenance
d. Area outdoor : pos sekuriti, halaman, taman, loading dek, musholla
area packing
2. Jumlah cleaning officer sebanyak 7 orang
3. Penawaran kontrak sebesar Rp 25.000.000,- per bulan
4.
Detail dapat dilihat pada perhitungan terlampir. Harga tersebut di atas sudah termasuk
PPN 10% dan mencakup penyediaan peralatan, bahan consumable, bahan chemical
(tidak termasuk handsoap dan tisu).
Apabila ada hal yang ingin ditanyakan silahkan menghubungi kami di nomor telepon
(021) 8990 3998.
Demikian penawaran kami, besar harapan kami dapat menjalin kerjasama lebih lanjut
dengan Manajemen PT SAMPEL
Atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Hormat kami,
PT ADHITYA BUANA
Robertus Rendra Adhitya
96
97
Top Related