DNA adalah rantai doble heliks berpilin
yang berfungsi sebagi pewaris sifat dan
sintesis protein.
StrukturDNA (deoxyribosenucleic acid)
yaitu:
1.Gula 5 karbon (deoksiribosa)
2.Gugus fosfat
3.Basa nitrogen
Bentuk DNA adalah rantai double heliks
berpilin ke kanan. Ada 4 jenis basa nitrogen
yang berikatan pada DNA yaitu adenine,
thymine, cytosine dan guanine.
Replikasi DNA adalah proses penggandaan
molekul DNA untai ganda. Pada sel, replikasi DNA
terjadi sebelum pembelahan sel.
Ada 3 model replikasi DNA yaitu :
1.Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA
bereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya
2.Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai
DNA berpisah kemudian bereplikasi
3.Model dispersig. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah
menjadi potongan-potongan yang kemudian bereplikasi.
Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh
enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi
tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein
pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda
kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer
(5) dan molekul DNA polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA
dan bergerak sepanjang untai tersebut memperpanjang primer, membentuk
untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus
mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen
Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-
potongan lagging strand tersebut
•Inisiasi. Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung
pada awal yang disebut tempat awal replikasi. Protein inisiator menempel pada
daerah tersebut kemudian berikatan menyebatkan rantai heliks terbuka untuk
menunjukkan satu rantai yang digunakan untuk membangun rantai baru.
• Elongasi. DNA polimerase bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan
rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru. DNA
polimerasememanmbahkan basa-basa baru ke ujung 3 rantai yang ada, kemudian
mereka mensintesis dari arah 5’ ke 3’ dengan menyediakan rantai basa pasangan
untuk cetakan. DNA polimerase juga butuh primer untuk memulai sintesis, primer ini
bisa berupa pasangan basa nitrogen tertentu (Poly A atau TATA Box) atau rantai
RNA
•Terminasi. Replikasi berakhir saat DNA Polimerase mengenali daerah basa nitrogen
yang diulang-ulang, daerah ini disebut telomer.Maka terbentuklah rantai DNA yang
baru. Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh mRNA.
Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau DNA template, sedangkan
rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA Antisense atau DNA
Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan oleh mRNA disebut
kodogen.
Teknik yang paling mutahir dalam Bioteknologi.Rekayasa
genetika atau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan
sebagai pembentukan rekombinan baru dari material yang
dapat diturunkan dengan cara penyisipan DNA dari luar
kedalam suatu vektor sehingga memungkinkan penggabungan
dan kelanjutan berkembang dalam sel induk.
(a) Untuk menghasilkan suatu protein
tertentu sebagaimana yang
diinginkan.
(b) Untuk mengenalkan/memasukkan
suatu karakteristik baru secara
fisiologi pada organisme tertentu,
misalnya : tanaman tahan hama
ataupun buah yang tahan busuk dsb.
Kloning berasal dari kata klon (Yunani)
yang berarti Tunas.
Kloning adalah sekelompok organisme
hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang
dihasilkan melalui reproduksi aseksual dan
berasal dari satu induk yang sama.
(a) Kloning jasad (tubuh) disebut
dengan kloning biotik atau
kloning Nukleus. Ini terjadi
pada proses kloning domba
dolly.
(b) Kloning Gen (pembelahan) yaitu
suatu teknik dalam membagi
atau membelah gen sehingga
janin atau embrio bisa
membawa atau memiliki sifat-
sifat bapak dan ibunya.
1. Embryo splitting : Pada teknik ini, kumpulan totipoten
praembrio sebelum diletakkan ke dalam recipient, dipilah
menjadi dua, yang kemudian menghasilkan dua embrio
identik.
2. Blastomere dispersal : Teknik ini dimulai dengan pemisahan
secara mekanik sel-sel individual sebelum pembentukan
blastosit (sel-sel awal membentuk bola yang berisi cairan).
3. Nuclear transfer atau subtitusi : Teknik ini melibatkan
pengosongan semua bahan genetik inti sel (kromosom-
kromosom) dari sel elur yang telah matang.
Kloning gen merupakan suatu
terobosan baru untuk mendapatkan
sebuah gen yang mungkin sangat
dibutuhkan bagi kehidupan
manusia. penentuan sekuen DNA,
pembentukan molekul DNA
rekombinan, dan ekspresi gen target
dalam sel inang. Penentuan sekuen
DNA melalui sekuensing bertujuan
untuk memastikan fragmen DNA
yang kita isolasi adalah gen target
yang sesuai dengan keinginan kita.
KLONING PADA MANUSIA
Tujuan dilakukannya cloning reproduksi
adalah untuk mendapatkan anak klon dari
orang yang diklon, memproduksi sejumlah
individu yang secara genetik identik.
Metodenya, dapat dilakukan melalui proses
seksual dengan fertilisasi in vitro dan
aseksual dengan menggunakan sel somatis
sebagai sumber gen.
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh
menjadi berbagai sel tubuh.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic
kemudian dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari
sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan.
Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai
memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke
dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik
persis sama dengan sel stem donor.
1.) Memproduksi Organ Tubuh untuk
Transplantasi
2.) Menghindarkan Penyakit
3.) Menciptakan Manusia Unggul
4.) Menyediakan Bahan Riset
5.) Bisnis
6.) Immortalitas dalam Genetis Kloning
bukanlah berarti keabadian
terhadap keseluruh tubuh,
7.) Memecahkan Masalah Reproduksi
1) Akan menimbulkan bahaya psikologi.
2) Metode kloning manusia merendahkan
(mengurangi) nilai sosial dan
mengurangi penghargaan terhadap
kemuliaan manusia.
3) Menghilangkan kesimbangan fitrah
makhluk hidup.
4) Menghentikan evolusi alamiah pada
makhluk hidup.