Download - Refresing Mata Novi

Transcript
  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    1/73

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat

    disebabkan oleh beberapa kelainan. Kelainan ini dapat terlihat pada neuritis optic,

    ablasio retina, obstruksi vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, perdarahan

    badan kaca, amaurosis fugaks, dan koroiditis. Sedangkan penglihatan menurun

    perlahan dapat terjadi pada beberapa kasus seperti katara, glaucoma maupun

    retinopati.

    Tujuan

    Tujuan dari dibuatnya laporan ini adalah untuk metode pembelajaran jenis-

    jenis penyakit mata khususnya yang termasuk dalam kategori Penglihatan turun

    mendadak maupun perlahan tanpa mata merah, sekaligus untuk melengkapi salah

    satu tugas kepaniteraan klinik di bagian mata.

    2

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    2/73

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    3/73

    OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAH

    Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh sarafkranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai

    saraf lainnya.

    Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina

    ke otak

    Saraflakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata

    Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan

    merangsang otot pada tulang orbita.

    Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata

    kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.

    STRUKTUR PELINDUNG

    Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara

    bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin,

    bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga

    memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

    Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot,

    saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan

    air mata.

    Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak

    mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing,

    angin, debu dan cahaya yang sangat terang.

    Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh

    permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan

    kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi

    kering, terluka dan tidak tembus cahaya.

    4

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    4/73

    Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga

    membungkus permukaan mata.

    Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata

    dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier

    (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan

    berminyak yang mencegah penguapan air mata.

    Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan

    dan menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam

    hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung

    kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga

    kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-

    partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang

    membantu mencegah terjadinya infeksi.

    Bagian-bagian mata berperan sebagai media penglihatan, antara lain:

    1. Kornea

    Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus

    cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan.

    Lapisan pada kornea terdiri dari:

    - Epitelium

    - Membran Bowmann

    Merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari

    bagian depan stroma. Lapisan in tidak mempunyai daya regenerasi.

    - Stroma

    - Membran Descement

    Merupakan membrane aseluler.

    - Endotelium

    5

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    5/73

    2. Bilik Mata Depan

    Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal

    iris. Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat

    hambatan aliran keluar cairan mata (aquos humor) maka akan terjadi

    penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata

    (TIO) akan meningkat atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut ini akan

    ditemukan jaringan trabekulum, kanal Schlemm, baji sklera, garis Schwalbe,

    dan jonjot iris.

    Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma

    sudut tertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia

    posterior perifer.

    3. Iris dan Pupil

    Pangkal iris melekat pada corpus siliaris yang akan berperan dalam

    proses akomodasi. Iris mempunyai celah di bagian tengahnya dan disebut

    pupil. Pupil ini akan mengatur jumlah cahaya yang masuk yang dibutuhkan

    oleh mata dan kemudian membiaskannya pada lensa.

    4. Lensa Mata

    6

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    6/73

    Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks yang terletak di dalam

    bilik mata belakang. Lensa dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk

    serat lensa di dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa

    terus menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian

    sentral lensa sehingga terbentuk nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan

    serat lensa yang paling dini dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam

    kapsul lensa. Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal, dan

    dewasa.

    Dibagian luar nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda dan

    disebut korteks. Korteks yang terletak di sebelah depan lensa disebut korteks

    anterior, sedang di belakangnya korteks posterior. Nukleus lensa mempunyai

    kepadatan lebih keras dibanding korteks lensa yang lebih muda. Di sekitar serat

    lensa ini terdapat kapsul lensa. Dibagian perifer kapsul lensa terdapat Zonula

    Zinn yang menggantungkan lensa di bidang ekuatornya pada corpus siliaris.

    Secara fisiologik, lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu:

    a. Kenyal atau lentur karena berperan penting dalam proses akomodasi

    b. Jernih atau transparan karena berfungsi sebagai media penglihatan

    Sedangkan secara patologik, sifat lensa dapat berubah, antara lain:

    a. Tidak kenyal atau tidak lentur, sehingga proses akomodasi menjadi

    terganggu, keadaan ini disebut presbiopia

    b. Tidak jernih atau keruh, sehingga visual pathway atau jalannya penglihatan

    menjadi terganggu, keadaan ini disebut katarak

    5. Corpus Vitreus

    Corpus vitreus atau disebut juga badan kaca merupakan bahan gelatinyang mengandung sel leukosit. Bersifat semi cair yang mengandung air

    sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sifat lainnya adalah

    bening atau transparan, tidak berwarna, dan dengan konsistensi lunak.

    Berfungsi untuk mempertahankan bentuk bola mata, hal ini disebabkan karena

    corpus viterus mengisi sebagian besar bola mata. Peranannya mengisi ruang

    untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Corpus vitreus tidak mempunyai

    pembuluh darah, menerima nutrisi dari jaringan di sekitarnya seperti corpus

    siliaris, koroid, dan retina.

    7

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    7/73

    6. Retina

    Retina merupakan membran tipis yang terdiri atas saraf sensorik

    penglihatan dan serat saraf optik. Retina merupakan jaringan saraf mata yang

    dibagian luarnya berhubungan erat dengan koroid. Koroid memberikan nutrisi

    pada retina luar atau sel kerucut dan sel batang. Bagian koroid yang memegang

    peranan penting dalam metabolisme retina adalah membran Bruch dan sel

    epitel pigmen. Retina bagian dalam mendapat metabolisme dari arteri retina

    sentral.

    Dari luar ke dalam secara histologik, retina dibagi dalam 10 lapisan,

    yaitu:

    a. Lapisan epitel pigmen, yang merupakan bagian koroid

    b. Lapisan sel batang dan kerucut (sel fotoreseptor),

    c. Lapisan membran pembatas luar

    d. Lapisan inti luar. Ketiga lapis diatas avaskuler dan mendapat metabolisme dari

    kapiler koroid.

    e. Lapisan pleksiform luar, merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat

    sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.

    f. Lapisan inti dalam, merupakan tubuh sel bipolar sel horizontal dan sel Muller.

    Lapisan ini mendapat metabolism dari arteri retina sentral.

    g. Lapisan pleksiform dalam, merupakan lapis aseluler merupakan tempat sinaps

    sel bipolar, sel amakrin, dengan sel ganglion.

    h. Lapisan sel ganglionik, merupakan lapis badan sel dari neuron kedua.i. Lapisan serabut sel saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah

    saraf optic. Di dala lapisan-lapisan ini terdapat sebagian besar pembuluh darah

    retina.

    j. Lapisan membran pembatas dalam, merupakan membrane hialin antara retina

    dan badan kaca.

    Pembuluh darah di retina merupakan cabang A. oftalmika, A. retina sentral

    masuk retina melalui papil saraf optic yang akan memberikan nutrisi pada retina

    dalam.

    8

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    8/73

    Pada bagian sumbu aksial posterior, retina tidak terdiri atas 10 lapisan. Hal

    ini untuk memudahkan sinar dari luar mencapai sel kerucut dan sel batang. Bagian

    ini disebut makula lutea atau bintik kuning. Daerah ini merupakan penglihatan

    sentral dimana ketajaman penglihatan maksimal. Makula lutea pada pemeriksaan

    funduskopi akan terlihat lebih jelas karena ketipisannya dan karena adanya refleks

    fovea yang merupakan sinar yang dipantulkan kembali. Pada saat ini akan terasa

    silau sekali. Fovea sentral merupakan bagian retina yang sangat sensitif dan yang

    akan menghasilkan ketajaman penglihatan maksimal atau 6/6. Bila terjadi

    kerusakan pada fovea sentral ini maka ketajaman penglihatan akan sangat menurun

    karena pasien akan melihat dengan bagian perifer makula lutea.

    Sel fotoreseptor terdiri atas sel kerucut yang mempunyai 6 juta sel pada

    setiap mata, berperan dalam penglihatan warna (pigmen warna). Sedangkan sel

    batang mempunyai 12 juta sel pada setiap mata, mempunyai peran dalam

    penglihatan dalam gelap (rodopsin). Sel kerucut 500 kali lebih sensitif terhadap

    cahaya dibanding sel batang.

    Pemeriksaan Funduskopi

    Untuk memeriksa fundus okuli terutama retina dan papil saraf optic. Pemeriksaan

    dilakukan dnegan oftalmoskop dan dilihat

    a. Refleks fundus : gambaran berwarna orange

    b. Papil

    - Batasnya apakah tegas, bulat atau lonjong, kabur

    9

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    9/73

    - Warnanya apakah pucat (menunjukkan atrofi) atau merah jambu

    - Ekskavasio (cekungan papil) yang lebar normal 0,2-0,3 diameter

    papil

    c. Pembuluh darah retina

    - Ikuti dan lihat bentuk pembuluh darah retina superotemporal,

    inferotemporal, superonasal, dan inferonasal.

    - Vena, apakah normal, melebar atau kelokannya bertambah

    - Arteri apakah normal atau spasme, atau terdapat sclerosis copper-

    silver wave

    - Rasio arteri vena = 2:3

    d. Retina

    Adanya eksudat, perdarahan, atau sikatrik koroid dapat terlihat retina terangkat

    atau ablasi. Pemeriksaan fundus perifer sebaiknya dilakukan sejauh mungkin

    kebagian perifer. Minta pasien melihat jauh kelangit-langit. Melihat jauh ke sisi

    samping dam ke bawah.

    e. Makula lutea

    Diperiksa terakhir karena pasien akan merasa sangat silau sekali. Makula lutea

    terletak dengan jarak 2,5 diameter papil di bagian temporal papil atau dapat

    dilihat dengan meminta pasien melihat lampu oftalmoskop pemerksaan.

    Makula bebas pembuluh darah dengan seikit lebih berpigmen disbanding

    daerah retina lainnya. Bagian sentral macula tergaung akibat lapisannya kurang

    memberikan reflex macula bila digemari

    10

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    10/73

    Funduskopi normal edema papil

    2.2 Penglihatan turun mendadak tanpa matamerah

    Neuritis optikus

    Definisi

    Neuritis optik adalah gangguan penglihatan yang disebabkan karena

    peradangan pada saraf optik.

    Deskripsi

    Neuritis optik terjadi akibat saraf optik yang merupakan jaras yang

    membawa impuls penglihatan ke otak mengalami peradangan serta sarung mielin

    yang membungkus saraf tersebut mengalami kerusakkan (proses ini disebut juga

    demielinisasi). Terjadinya sangat khas pada salah satu mata atau unilateral(70%)

    yang menyebabkan gangguan penglihatan yang cepat dan progresif tetapi bersifat

    sementara. Neuritis optik cenderung menyerang dewasa muda dengan usia rata-rata

    20-40 tahun. Tujuh puluh lima persen penderita merupakan wanita.

    Kerusakkan saraf terjadi pada bagian saraf optik yang letaknya di belakang

    bola mata dan disebut juga neuritis retrobulbar serta sering dikaitkan dengan

    penyakit sklerosis multipel. Peradangan saraf optik dan edema (pembengkakan)

    terjadi akibat tekanan intrakranial pada tempat dimana saraf masuk ke dalam bola

    mata. Peradangan di tempat tersebut disebut papilitis.

    Penyebab dan Gejala-Gejala

    11

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    11/73

    Neuritis optik sering diakibatkan oleh

    idiopatik, penyakit sklerosis multipel.

    Penyebab lainnya adalah infeksi virus seperti

    pada anak oleh morbilli, parotitis, dan cacar

    air, jamur, ensefalomielitis, penyakit-

    penyakit otoimun atau tumor yang menekan

    saraf penglihatan atau penyakit-penyakit

    pembuluh darah (misalnya radang arteri temporal). Beberapa bahan kimia beracun

    seperti metanol dan timah hitam dapat menyebabkan kerusakkan saraf optik.

    Kerusakkan saraf optik dapat juga dikarenakan penyalahgunaan alkohol dan rokok.

    Neuritis optik dapat juga disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh.

    Gejala-gejala neuritis optik adalah jika ditemukan satu atau lebih gejala

    berikut ini:

    penglihatan kabur

    bintik/bercak buta, terutama pertengahan lapang pandang

    nyeri saat pergerakkan bola mata

    sakit kepala

    buta warna mendadak

    gangguan penglihatan pada malam hari

    gangguan ketajaman penglihatan

    Klasifkasi neuritis optik, yaitu;

    - Papilitis atau Neuritis Intraokular

    Bila proses radang terdapat pada saraf optic yang berada di dalam bola mata

    (papil saraf optic) serta tampak sebagai edema papil yang kemerahan.

    Gejala klinis : penglihatan berkurang, mata tidak terasa sakit.

    Gambaran klinis : visus sangat menurun, lapang pandangan menciut, papil

    akan mengalami sedikit hiperemi dengan batas atau tepi yang kabur, danudema papil.

    12

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    12/73

    Penyembuhan : kadang-kadang visus sedikit lebih baik

    - Neuritis retrobulbar

    Bila proses radangnya terdapat saraf optic dibelakang bola mata dan tidak

    tampak kelainan pada saraf optic. Berjalan akut. Neuritis retrobulbar dapat

    disebabkan sklerotis multiple, penyakit myelin saraf, anemia pernisiosa,

    diabetes mellitus dan intoksikasi

    Gejala klnis : bola mata bila digerakkan akan terasa berat dibagian belakang

    bola mata. Rasa sakit akan bertambah bila bola mata ditekan yang disertai

    dengan sakit kepala.

    Gambaran funduskopi normal dan diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan

    lapang pandang dan turunnya taja penglihatan yang berat. Walaupun pada

    permulaan tidak tampak kelainan fundus, lama kelamaan akan terlihat

    kekaburan batas papil saraf optic akibat degenerasi serabut saraf, disertai atrofi

    desenden akan terlihat papil yang pucat dan batas yang tegas.

    Diagosis ditegakkan dengan pemeriksaan lapang pandangan dan turunnya

    tajam penglihatan yang berat. Pada pemeriksaan lapang pandang ditemukan

    skotoma sentral, parasentral dan cincin.

    Pengobatan : Will Eye Manual

    Pada keadaan akut:

    - Visus sama atau lebih bak dari 20/40 dilakukan pengamatan saja.

    - Visus sama atau kurang 20/50

    13

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    13/73

    o Pengamatan atau

    o Metilprednisolon 250 mg intravena disusul demhan prednisone

    tablet.

    - Iskemik Neuropati Akut

    Penyebab utama nonarteritik Anterior Ischemic Optik Neuropathy

    Anterior (AION) dengan hipertensi dan arteritik Anterior Ischemik Optik

    Neuropathy Anterior (AION) yang disebabkan oleh giant cell arteritis.

    Kelainan dapat terjadi pada satu mata atau pada kedua mata sekaligus, yang

    biasanya terjadi pada pasien dengan usia 40 tahun.

    Gejala yang ditemukan berupa tajam penglihatan yang turun mendadak

    disertai dengan skotoma atau defek pandangan sesuai dengan gambaran serat

    saraf retina, atau kadang altitudinal. Tidak terdapat rasa sakit, tidak progresif,

    disertai sakit kepala, sakit saat mengunyah, dan kadang-kadang demam.

    Pada keadaan yang akut akan terlihat papil saraf optic yang sembab pada

    seluruh tepinya. Kadang-kadang terlihat perdarahan peripapil tanpa adanya

    eksudat pada retina. Pada keadaan lanjut papil menjadi pucat dan edema

    berkurang.

    Pengobatan ditujukan pada penyebabnya seperti hipertensi dan DM. Bila

    disebabkan oleh alergi, maka pengobatan yang diberikan adalah steroid.

    Perbaikan terjadi sesuai dengan berkurangya edema papil.

    Diagnosis

    Dokter mata akan memeriksa mata penderita dan menentukan diagnosis

    neuritis optik. Pemeriksaan mata lengkap termasuk pemeriksaan ketajaman

    penglihatan, pemeriksaan buta warna serta pemeriksaan retina dan diskus optik

    dengan menggunakan oftalmoskop.

    Tanda-tanda klinis seperti gangguan reaksi pupil jelas terlihat selama

    pemeriksaan mata tetapi pada beberapa keadaan mata terlihat normal. Riwayat

    medis penderita dapat digunakan untuk mengetahui apakah pernah terpapar kontak

    14

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    14/73

    dengan bahan-bahan beracun seperti timah hitam yang dapat menyebabkan neuritis

    optik.

    Pengobatan neuritis tergantung pada etiologi. Untuk membantu mencari

    penyebab neuritis optik biasanya dilakukan pemeriksaan fot sinar X kanal optik,

    sila trusika, atau dilakukan pemeriksaan VT orbita dan kepala. Pemeriksaan lebih

    lanjut dengan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging) diperlukan untuk

    menegakkan diagnosis. Dengan MRI dapat dibuktikan tanda-tanda sklerosis

    multipel.

    Terapi

    Pengobatan neuritis optik tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

    Gangguan penglihatan yang disebabkan infeksi virus akan membaik sendiri setelah

    diberikan pengobatan terhadap virus. Neuritis optik yang disebabkan bahan-bahan

    beracun dapat diatasi bila sumber-sumber/kontak dengan racun dihindari.

    Pemberian kortikosteroid suntikan yang dilanjutkan dengan pemberian oral

    pada penderita neuritis optik akibat sklerosis multipel sangat cepat memperbaiki

    penglihatan penderita, tetapi masih diperdebatkan penggunaanya untuk mencegah

    kekambuhan. Terapi Percobaan Neuritis Optik menunjukkan bahwa steroid yang

    diberikan dengan suntikkan intravena efektif untuk mengurangi serangan neuritis

    optik akibat penyakit sklerosis multipel hingga 2 tahun, tetapi perlu penelitian lebih

    lanjut. Prednison yang diberikan secara oral tampaknya dapat meningkatkan

    serangan berulang neuritis optik sehingga terapi ini tidak dianjurkan.

    Pencegahan

    Gangguan penglihatan yang disebabkan karena neuritis optik biasanya

    bersifat sementara. Remisi (penyembuhan) spontan terjadi dalam dua hingga limaminggu. Saat masa pemulihan, 65% - 80% ketajaman penglihatan penderita

    menjadi lebih baik. Prognosis jangka panjang tergantung pada penyebab yang

    mendasarinya. Jika serangan ini ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan

    mengalami penyembuhan sendiri tanpa meninggalkan efek samping. Jika neuritis

    optik dipicu oleh sklerosis multipel, maka serangan berikutnya harus dihindari.

    Tigapuluh tiga persen penderita neuritis optik akan kambuh dalam lima

    tahun. Tiap kekambuhan menyebabkan pemulihannya tidak sempurna bahkan

    memperburuk penglihatan seseorang. Ada hubungan yang kuat antara neuritis

    15

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    15/73

    optik dengan sklerosis multipel. Pada orang yang tidak mengalami sklerosis

    multipel maka separuh dari mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat

    neuritis optik akan menderita penyakit ini dalam 15 tahun. Pemeriksaan mata

    secara teratur untuk menjaga kesehatan mata. Pengobatan dini terhadap masalah

    penglihatan dapat mencegah kerusakkan permanen pada saraf mata.

    ABLASI RETINA

    Ablasio retina adalah suatu keadaan terpisah nya sel kerucut dan batang

    retina dengan dari sel epitel pigmen retina. Pada keadaan ini sel epitel pigmen

    masih melekat erat dengan membran Bruch. Sesungguhnya antara sel kerucut dan

    sel batang retina tidak terdapat suatu perlekatan struktur dengan koroid atau

    pigmen epitel, sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara

    embriologis.

    Insiden

    Terdapat tiga jenis utama : ablasio regmatogenosa, ablasio traksi dan

    ablasio serosa atau hemoragik. Bentuk tersering dari ketiga jenis ablasio retina

    adalah ablasio retina regmatogenosa.

    Menurut penelitian, di Amerika Serikat insiden ablasio retina 1 dalam

    15.000 populasi dengan prevalensi 0,3%. Sedangkan insiden per tahun kira-kira 1

    diantara 10.000 orang dan lebih sering terjadi pada usia lanjut kira-kira umur 40-70

    tahun. Pasien dengan miopia yang tinggi (>6D) memiliki 5% kemungkinan resiko

    terjadinya ablasio retina, afakia sekitar 2%, komplikasi ekstraksi katarak dengan

    hilangnya vitreus dapat meningkatkan angka kejadian ablasio hingga 10%.

    Penyebab :

    Penyebab penyakit ini antara lain karena faktor usia (insidennya meningkat

    pada usia pertengahan atau lebih tua), akibat terdapatnya benda padat keras yang

    masuk ke dalam mata atau bersifat herediter (biasanya terjadi pada individu yang

    memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga). Penyebab lain seperti akibat

    komplikasi diabetes mellitus serta penyakit inflamasi, tumor dan trauma.

    16

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    16/73

    Walaupun agak jarang, kondisi ini dapat merupakan penyakit keturunan yang

    bahkan dapat terjadi pada bayi dan anak-anak. Ablasio retina merupakan kelainan

    yang bersifat darurat dan perlu mendapat tindakan segera. Karena bila tidak

    ditangani sedini mungkin dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau

    kebutaan.

    Sebagian besar ablasio retina terjadi karena adanya satu atau lebih robekan

    kecil atau lubang pada retina, kadang proses penuaan yang normalpun dapat

    menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang sehat, sehingga cairan yang terletak

    antara lapisan epitel pigmen dan lapisan sel batang dan kerucut lambat laun meluas

    ke bawah dan selalu mencari tempat terendah. Makin lama cairan yang masuk

    makin banyak, ablasi semakin tinggi, retina akan menjadi berlipat-lipat dan

    akhirnya seluruh retina terlepas, kecuali pada ora serrata dan papil saraf optik.

    Bila disebabkan karena penipisan retina atau penyusutan vitreus yang

    biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia atau akibat pertumbuhan mata

    abnormal (penglihatan dekat), trauma dan inflamasi maka vitreus akan terlepas dari

    retina dan meninggalkan satu atau lebih lubang di retina.

    Klasifikasi

    Dikenal 3 macam bentuk ablasio retina :

    1. Ablasio retina regmatogenosa

    2. Ablasio retina serosa atau eksudatif

    3. Ablasio retina akibat traksi

    1. Ablasio Retina RegmatogenosaDefinisi

    Ablasio retina dimana terjadi pemutusan total (suatu regma) di retina

    sensorik. Pada ablasi ini terjadi akibat adanya robekan pada retina seingga cairan

    masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina. Terjadi pendorongan

    retina oleh badan kaca cair (fluid vitrous) yang masuk melalui robekan atau lubang

    pada retina ke rongga subretina yang mengapungkan retina dan terlepas dari lapis

    epitel pigmen koroid.

    17

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    17/73

    Ablasi terjadi pada mata yang mempunya faktor predisposisi untuk terjadi

    ablasi retina, seperti miopi tinggi, pasca retinitis, dan retina yang memperlihatkan

    degenerasi dibagian perifer, 50% ablasi yang timbul pada afakia terjadi pada tahun

    pertema.

    Letak pemutusan retina bervariasi sesuai dengan jenis : Robekan tapal

    kuda sering terjadi pada kuadran superotemporal, lubang atrofi di kuadran

    temporal,dan dialysis retina di kuadran inferotemporal. Apabila terdapat robekan

    retina multiple maka defek biasanya terletak 90 satu sama lain.

    Bentuk tersering dari ketiga jenis ablasio retina adalah ablasio retina

    regmatogenosa. Menurut penelitian, di Amerika Serikat insiden ablasio retina 1

    dalam 15.000 populasi dengan prevalensi 0,3%. Sedangkan insiden per tahun kira-

    kira 1diantara 10.000 orang dan lebih sering terjadi pada usia lanjut kira-kira umur

    40-70 tahun. Pasien dengan miopia yang tinggi (>6D) memiliki 5% kemungkinan

    resiko terjadinya ablasio retina, afakia sekitar 2%, komplikasi ekstraksi katarak

    dengan hilangnya vitreus dapat meningkatkan angka kejadian ablasio hingga 10%.

    Tanda dan Gejala

    Gejala yang biasanya terjadi berupa fotopsia (melihat pijaran api), melihat

    benda bergerak, kehilangan lapang pandang perifer, penglihatan sentral yang tidak

    jelas serta metamorfopsia.

    Pada funduskopi didapatkan kelainan berupa

    Pigmen pada badan kaca (tanda Shaffer)

    Retina terangkat berwarna pucat dengan

    pembuluh darah diatasnya

    18

    Robekan ta al

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    18/73

    Robekan retina berwarna merah

    Retina tampak berwarna susu, berkilauan,

    dengan lipatan undulasi retina

    Bila bola mata bergerak akan terlihat retina yang lepas(ablasi) bergoyang. Kadang-

    kadang terdapat pigmen di dalam badan kaca. Pada pupil terlihat adanya defek

    aferen pupil akibat penglihatan menurun.

    Tekanan bola mata rendah dan dapat meninggi bila terjadi neovaskularisasi

    glaucoma pada ablasi yang telah lama

    Pengobatan

    Pengobatan pada ablasi retina adalah pembedahan. Sebelum pembedahan pasien

    dirawat dengan mata tertutup, pembedahan dilakukan secepat mungkin dan

    sebaiknya 1-2 hari.

    Pengobatan ditujukan untuk

    melekatkan kembali bagian retina

    yang lepas dengan diatermi dan

    laser. Diatermi berupa :

    - Diatermi permukaan

    - Diatermi setengah tebal

    sklera sesudah reseksi sklera

    Hal ini dapat dilakukan

    dengan/tanpa mengeluarkan cairan

    subretina. Pengeluran dilakukan di

    luar daerah reseksi dan terutama didaerah dimana ablasi lepas paling tinggi.

    Implan ditelakkan di dalam kantong sclera yang sudah direseksi yang mendekatkan

    sclera dengan retina dan mengakibatkan pengikatan yang terlokalisir.

    2. Ablasio Retina Serosa atau Eksudatif

    Ablasio retina yang terjadi akibat terdapatnya timbunan cairan serosa atau eksudat

    di bawah retina dan mengangkat retina. Penimbunan cairan sebagai akibat

    keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan koroid (ekstravasasi) namun

    penyakit ini terutama disebabkan oleh penyakit epitel pigmen retina dan koroid.

    Penyakit degenerative, inflamasi, dan infeksi yang terbatas pada macula termasuk

    neovaskularisasi subretina yang disebabkan oleh berbagai macam hal, mungkin

    19

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    19/73

    berkaitan dengan ablasio retina jenis ini. Cairan dapat mengikuti hukum gravitasi

    yaitu selalu mengikuti tempat terbawah dari mata.

    Keluhan seperti berkurangnya lapang pandang dan metamorfopsia dapat

    terjadi. Pada fundus okuli didapatkan kelainan seperti gambaran retina yang halus,

    tembus cahaya dan menonjol seperti kubah, biasanya tidak terdapat perdarahan

    kecuali bila terjadi vaskulopati retinal.

    Ablasio retina serosa

    3. Ablasio Retina Akibat Traksi

    Terjadi akibat kontraksi pada korpus vitreus sehingga menarik jaringan

    fibrovaskuler proliferatif (jaringan parut) dan retina dibawahnya kearah anterior

    menuju dasar korpus vitreus. Penyakit ini terjadi perlahan-lahan dan

    progresivitasnya ditentukan oleh proliferasi fibrovaskuler.

    Merupakan jenis tersering kedua, dan terutama disebabkan oleh retinopati

    diabetes proliferatif, vitreoretinopati proliferatif, retinopati pada prematuritas, atau

    trauma mata. Ablasio retina karena traksi khas memiliki permukaan yang lebih

    konkaf dan cenderung lebih lokal, biasanya tidak meluas ke ora seratta. Pada ablasi

    ini lepasnya jaringan retina akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca yang

    akan mengakibatkan ablasi retina, dan penglihatan turun tanpa rasa sakit.

    Gejala yang terjadi berupa berkurangnya penglihatan sentral dan dapat

    menyebabkan kehilangan penglihatan bila tidak diobati. Pada funduskopi diperoleh

    gambaran permukaan yang lebih konkaf, halus dan gambaran pita memancar

    keluar dari korpus vitreus

    20

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    20/73

    .

    DIAGNOSIS

    Subjektifantara lain penderita mengeluh kilatan-kilatan cahaya beberapa

    hari atau minggu sebelumnya (fotopsia), melihat tirai yang bergerak ke satu arah,

    lambat laun tirai semakin turun dan menutup mata (terjadi ablasi total, persepsi

    cahaya menjadi 0). pada beberapa kasus mungkin terjadi tanpa kilatan-kilatan yang

    nyata tapi penglihatan seolah bergelombang atau berair atau pada penglihatan

    pinggir terdapat bayangan hitam

    Objektifdengan oftalmoskop, didapatkan fundus okuli :

    Retina berwarna kehijauan dengan lipatan berwarna putih, tidak

    bergelombang, retina yang lepas sedikit berubah warna menjadi abu-abu

    seperti awan

    Gambaran koroid kadang masih terlihat (refleks merah)

    Pembuluh darah berwarna lebih gelap, lebih berkelok-kelok, refleks cahaya

    (-)PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan ablasio retina regmatogenosa dibedakan berdasarkan akut

    dan kronik. Pada yang akut harus ditangani dalam waktu 24-48 jam dan yang

    kronik dalam waktu 1 minggu setelah ditegakkan diagnosis.

    Terapi yang dapat diberikan seperti fotokoagulasi laser bila ditemukan

    robekan-robekan kecil dengan sedikit atau tanpa lepasnya retina dan cryopexy

    yaitu membekukan dinding bagian belakang mata yang terletak di belakang

    21

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    21/73

    robekan retina, dapat merangsang pembentukan jaringan parut dan merekatkan

    pinggir robekan retina dengan dinding belakang bola mata. Pilihan lain untuk

    terapi ablasi retina regmatogenosa seperti prosedur buckling sclera, retinopexy

    pneumatic dan tamponade minyak silicon intraocular.

    Ablasio retina akibat traksi dapat diterapi dengan metode tamponade

    minyak silicon dan pembedahan vitrektomi persplana. Sedangkan ablasio retina

    serosa atau eksudatif penanganannya lebih sederhana dan biasanya membaik

    spontan dengan penanganan yang sesuai pada kondisi tertentu.

    OBSTRUKSI VENA RETINA SENTRAL

    Penyumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan di

    dalam bola mata. Biasanya penyumbatan terletak di mana saja pada retina, akan

    tetapi lebih sering terletak di depan lamina kribosa. Penyumbatan vena retina

    dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina

    sentral), sehingga daerah yang terlibat member gejala sesuai dengan daerah yang

    dipengaruhi. Suatu penyumbatan cabang vena retina lebih sering terdapat di

    daerah temporal atas atau temporal bawah.

    Penyumbatan vena retina sentral mudah terjadi pada pasien dengan

    glaucoma, biabetes mellitus, hipertensi, kelainan darah, arteriosklerosis, papil

    edema, retinopati radiasi, dan penyakit pembuluh darah. Trombosit dapat terjadi

    akibat endoflebitis.

    Sebab-sebab terjadinya penyumbatan vena retina sentral ialah :

    1. Akibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yang terdapat pada

    prose arteriosklerosis atau jaringan pada lamina kribosa.2. Akibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti fibrosklerosis atau

    endoflebitis.

    3. Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti yang

    terdapat pada kelainan viskositas darah diksrasia darah atau spasme arteria

    retina yang berhubungan.

    22

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    22/73

    Gejala dan gambaran klinis

    Tajam penglihatan sentral terganggu bila perdarahan mengenai daerah

    macula lutea. Penderita biasanya mengeluh adanya penurunan tajam penglihatan

    sentral ataupun perifer mendadak yang dapat memburuk sampai hanya tinggal

    persepsi cahaya. Tidak terdapat rasa sakit dan mengenai satu mata.

    Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral akan

    terlihat vena yang berkelok-kelok, udem makula dan retina, perdarahan berupa titik

    terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna.

    Pada retina terdapat udem retina dan macula dan bercak-bercak (eksudat)

    wol katun yang terdapat diantara bercak-bercak perdarahan. Papil edem dan pulsasi

    vena menghilang karena penyumbatan biasanya terletak pada lamina kribosa.Terdapat papil merah dan menonjol (papil edema) disertai pulsasi vena yang

    menghilang. Kadang-kadang dijumpai edema papil tanpa disertai perdarahan di

    tempat yang jauh (perifer) dan ini merupakan gejala awal penyumbatan di tempat

    yang sentral. Penciutan lapangan pandang atau suatu skotoma sentral dan defek

    irregular. Dengan angiografi fluoresen dapat ditentukan beberpa hal seperti letak

    penyumbatan, penyumbatan total atau sebagian dan ada atau tidaknya

    neovaskularisasi.

    Pengobatan :

    Terutama ditujukan kepada mencari penyebab dan mengobatinya,

    antikoagulasia, dan fotokoagulasi daerah retina yang menghalangi hipoksia.

    Steroid diberi bila penyumbatan disebabkan oleh flebitis.

    Akibat penyumbatan ini akan terjadi ganggu fungsi penglihatan sehingga

    tajam penglihatan menjadi berkurang. Pada keadaan ini dapat dipertimbangkan

    untuk melakukan fotokoagulasi. Pengobatan dengan menurunkan tekanan bola

    23

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    23/73

    mata dan mengatasi penyebabnya. Edema dan perdarahan retina akan diserap

    kembali dan hal ini dapat memberikan perbaikan visus.

    Penyulit oklusi vena retina sentral berupa perdarahan massif ke dalam

    retina sentral berupa perdarahan massif ke dalam retina terutama pada lapis serabut

    saraf retina dan tanda iskemia retina. Pada penyumbatan vena retina sentral

    perdarahan juga dapat terjadi di depan papilla dan ini dapat memasuki badan kaca

    menjadi perdarahan badan kaca. Oklusi vena retina sentral dapat menimbulkan

    terjadinya pembuluh darah baru yang dapat ditemukan di sekitar papil, iris dan di

    retina (rubeosis iridis). Rubeosis iridis dapat mengakibatkan terjadinya glaucoma

    sekunder, dan hal ini dapat terjadi dalam waktu 1-3 bulan. Penyulit yang dapat

    adalah glaucoma hemoragik atau neovaskuler.

    Oklusi Arteri Retina Sentral

    Penyumbatan arteri retina sentral dapat disebabkan oleh radang arteri,

    thrombus dan embolus pada arteri, spasme pembuluh darah, akibat terlambatnya

    pengaliran darah, giant cell arthritis, penyakit kolagen, kelainan hiperkoagulasi,

    sifilis dan trauma. Tempat tersumbatnya arteri retina sentral biasanya di daerah

    lamina kribrosa. Emboli merupakan penyebab penyumbatan arteri retina sentral

    yang paling sering. Emboli dapat berasal dari perkapuran yang berasdal dari

    penyakit emboli jantung. Nodus-nodus reuma, carotid plaque, atau emboli

    endokarditis.

    Penyebab :

    Spasme pembuluh lainnya antara lain pada migren, keracunan alcohol, tembakau,

    kina atau timah hitam. Perlambatan aliran pembuluh darah retina terjadi pada

    peninggian tekanan intraocular, stenosis aorta atau arteri carotis. Kelainan ini

    biasanya terjadi mengenai satu mata, dan terutama mengenai arteri pada daerah

    masuknya di lamin kribrosa.

    Gejala dan gambaran klinis :

    Pada oklusi retina sentral dimulai dengan penglihatan kabur yang hilang timbul

    (amaurosis fugaks) dengan tidak disertai rasa sakit dan kemudian gelap menetap.

    Penurunan visus yang mendadak biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit

    emboli. Penurunan visus yang merupakan serangan-serangan yang berulang dapat

    24

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    24/73

    disebabka oleh penyakit-penyakit spasme pembuluh atau emboli yang berjalan.

    Penyumbatan arteri retina sentral akan menyebabkan keluhan penglihatan tiba-tiba

    gelap tanpa terlihatnya kelainan pada mata luar. Pasien akan mengeluh

    penglihatannya menurun yang kemudian menetap tanpa adanya rasa sakit. Reaksi

    pupil menjadi lemah dengan pupil anisokoria.

    Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat seluruh retina berwarna pucat akibat

    edema dan gangguan nutrisi pada retina. Terdapat bentuk gambaran sosis pada

    arteri retina akibat pengisian arteri yang tidak merata. Sesudah beberapa jam retina

    akan tampak pucat, keruh keabu-abuan yang disebabkan edema lapisan dalam

    retina dan lapisan sel ganglion. Pada keadaan ini akan erlihat gambaran merah ceri

    atau cherry red spodpada macula lutea.

    Hal ini disebabkan karena tidak adanya lapisan ganglion

    di macula, sehingga macula mempertahankan warna aslinya. Lama-kelamaan papil

    menjadi pucat dan batasnya kabur.

    Pengobatan :

    Pengobatan dini dapat dengan menurunkan tekanan bola mata dengan mengurut

    bola mata, dan azetazolamid atau parasentesis bilik mata depan. Vasodilator

    pemberian bersama antikoagulan dan diberikan steroid bila diduga terdapatnya

    peradangan maka akan diberikan steroid. Pasien dengan oklusi arteri retina sentral

    harus secepatnya diberikan O2.

    Penyulit :Penyulit yang dapat timbul adalah glaucoma neovaskuler tergantung pada letak dan

    lamanya terjadinya oklusi maka kadang-kadang visus dapat kembali normal tapi

    lapang pandangan menjadi kecil.

    KEKERUHAN DAN PERDARAAN CORPUS VITREOUS

    Kekeruhan badan kaca kadang-kadang terjadi akibat penuaan disertai

    degenerasi berupa terjadinya koagulasi protein badan kaca. Hal ini biasanya

    disertai dengan pencairan badan kaca bagian belakang. Akibat bagian depan masih

    25

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    25/73

    melekat erat maka akan terjadi gerakan-gerakan bergelombang seperti hujan

    (synchisis scintilans). Keadaan ini tidak banyak menggangu penglihatan.

    Perdarahan pada badan kaca adalah suatu keadaan yang cukup gawat

    karena dapat memberikan penyulit yang mengakibatkan kebutaan pada mata.

    Perdarahan pada badan kaca dapat terjadi spontan pada diabetes mellitus, rupture

    retina, ablasi badan kaca. Kelainan darah dan perdarahan juga dapat memberikan

    perdarahan dalam badan kaca. Diabetes mellitus, hipertensi dan trauma merupakan

    penyebab utama perdarahan badan kaca. Perdarahan badan kaca yang disebabkan

    trauma dapat akibat trauma tumpul atau kontusi jaringan dan suatu trauma tembus.

    Perdarahan badan kaca akan menyebabkan turunnya penglihatan mendadak

    lapang pandangan ditutup oleh sesuatu sehingga mengganggu penglihatan tanpa

    rasa sakit. Perdarahan dalam badan kaca biasanya cepat sekali menggumpal.

    Keadaan ini disebabkan susunan badan kaca disertai terdapatnya bahan seperti

    tromboplastin di dalam badan kaca.

    Pada pemeriksaan fundus tidak terlihat adanya reflex fundus yang berwarna

    merah dan sering memberikan bayangan hitam yang menutup retina. Perdarahan

    dalam badan kaca akan menyebar sesudah beberapa minggu, dimana kemudian sel

    darah merah dimakan oleh sel lekosit dan sel plasma.

    Perdarahan badan kaca pada diabetes mellitus dapat timbul tiba-tiba, yang

    biasanya akan jernih dan diabsorpsi setelah beberapa minggu atau bulan, walaupun

    demikian keadaan ini merupakan ancaman untuk terjadinya perdarahan berulang.

    Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit

    selama 3 hari. Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti

    radang nonsteroid, kecuali bila sangat dibutuhkan. Darah dikeluarkan dari badan

    kaca bila terdapat bersama ablasi retina atau perdarahan yang lebih lama dari 6bulan, dan bila terjadi glaucoma hemolitik.

    Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis

    proliferans) yang akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk jaringan parut akan

    terjadi perubahan bentuk badan kaca yang dapat mengakibatkan terjadinya ablasi

    retinitis. Retinitis proliferans bersifat ireversibel walaupun perkembangan

    pembuluh darah telah berhenti.

    26

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    26/73

    AMBLIOPOIA TOKSIK

    Definisi

    Amaurosis fugax merupakan salah satu pembagian dari Transient Visual

    Loss (TVL). Hilangnya penglihatan dapat terjadi hanya pada satu mata atau kedua

    mata dan berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa jam. Episode yang

    terjadi paling banyak disebabkan iskemia, diantaranya karena iskemia

    serebrovaskular, emboli arteri retina, dan sindroma amaurosis fugax

    Etiologi

    Faktor-faktor sistemik yang dapat menyebabkan TMVL diantaranya adalah:

    Emboli: berasal dari jantung (penyakit katup jantung, endokarditis, thrombus

    mural, mixoma atrium), pembuluh darah besar, atheroma karotis.

    Vaskulitis (Giant cell arteritis)

    Hipoperfusi

    Vasospasme

    Hiperviskositas

    Hiperkoagulabilitas

    Kehilangan penglihatan yang fungsional.

    Pada keracunan beberapa obat dapat terjadi kebutaan mendadak. Neuritis

    optik toksik dapat terjadi pada keracunan alkohol atau tembakau, timah dan bahan

    toksik alinnya. Biasanya terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah-

    ubah.Pada uremia dapat terjadi ambliopia uremik dimana penglihatan berkurang.

    Berkurangnya akibat keracunan alkohol mengakibatkan ambliopoia alkohol.

    Patofisiologi

    A. TMVL yang disebabkan oleh penyakit mata ( selain penyakit arteri)

    Kelainan-kelainan mata merubah refraktif error pasien (seperti peninggian gula

    darah) dan perubahan pada sifat kornea (seperti mata kering) atau pada

    transparansi bilik depan mata sehingga menghasilkan episode kehilangan

    penglihatan yang mungkin berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam.

    Peninggian tekanan intraokular mendadak (seperti pada glaukoma sudut terbuka)

    juga dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pada satu mata yang akut dengan

    atau tanpa nyeri mata, selalu didahului atau disertai adanya halo disekitar cahaya

    27

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    27/73

    B. TVML yang disebabkan oleh iskemia vaskular

    TMVL paling sering disebabkan oleh gangguan perfusi pada arteri ophthalmikus,

    retina (arteri sentral retina atau cabang arteri retina), koroid ( arteri siliaris

    posterior), atau nervus optikus ( arteri siliaris posterior).

    Terdapat 3 mekanisme utama yang berperan dalam terjadinya iskemia yang

    menyebabkan TMVL, yaitu:5

    1. Emboli yang berasal dari arteri di proksimal atau jantung (biasanya terjadi pada

    arteri ophthalmikus, arteri sentral retina atau cabang-cabangnya).

    2. Hipoperfusi okular karena sekunder dari gangguan hemodinamik (stenosis atau

    oklusi pada arkus aorta, karotis, arteri ophthalmikus, berkurangnya curah jantung

    atau hipotensi sistemik).

    3. Vasospasme arteri ( biasanya melibatkan arteri sentral retina)

    Gejala Klinis

    Gejala yang harus dipertanyakan juga adalah apakah serangan terjadi pada

    satu atau kedua mata. Jika mengenai satu mata saja maka biasanya disebabkan oleh

    gangguan pembuluh darah retina dan gangguan pada arteri carotid, Jika pasien

    mengeluhkan serangan terjadi pada kedua bola mata maka kita harus mencurigai

    terjadi gangguan pada sirkulasi vertebra basiler gangguan sirkulasi pada bagian

    posterior

    Berikutnya, kita harus menanyakan kepada pasien durasi atau berapa lama

    terjadi hilangnya penglihatan, jika serangan selama 2-30 menit, kita harus curiga

    adanya iskemic attacks.Jika serangan terjadi hanya beberapa detik, maka kita harus

    mempertimbangkan penyebabnya adalahnya gangguan dari ocular seperti

    gangguan dari retina. Pada penyebab karena hipotensi ortostatik, biasanya serangan

    berlangsung kurang dari 45 detik. 7Gejala yang harus juga ditanyakan dari keluhan subjektif pasien adalah

    apakah ketika serangan terlihat fenomena positif atau fenomena negatif. Pada

    Fenomena negatif adalah ketika pasien selama serangan melihat adanya

    penglihatan yang kabur, berkedip dan gelap. Fenomena negatif biasanya terjadi

    akibat gangguan iskemik. Sementara Fenomena positif jika ketika serangan pasien

    mengeluhkan melihat adanya cahaya, garis zigzag dan pandangan yang berwarna,

    Fenomena positif biasanya terjadi akibat gangguan okuler atau migren

    Pemeriksaan

    28

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    28/73

    Pemeriksaan Ophthalmikus :

    Merupakan langkah penting untuk menyingkirkan penyebab lokal pada mata dan

    mendeteksi emboli retina, iskemia retina atau nervus optik, retinopati stasis vena.

    Jika diagnose belum jelas , maka kita dapat merujuk ke dokter spesialis mata

    dengan menetapkan beberapa sangkaan penyebab dari keluhan pasien tersebut.

    Dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan biomikroskop untuk melihat

    keadaan kornea, kamera okuli anterior, kondisi seperti dry eyes atau blepharitis dan

    iritis dapat dijadikan diagnosa banding jika hasil biomikroskopi normal. Dapat juga

    dilakukan gonioskopi untuk mengobservasi sudut kamera anterior dan dapat

    melihat adanya perdarahan mikro di ruang anterior dan melihat tanda-tanda

    glaucoma.

    Pemeriksaan Retina, pembuluh darah retina, nervus optikus dapat membantu

    menegakkan diagnosa. Edema unilateral dari optikal disc dapat menandakan

    adanya neuropati iskemik optic atau neuritis optikus. Sementara jika ditemukan

    edema pada bilateral dapat menandakan adanya peningkatan tekanan intra cranial.

    Sirkulasi yang sedikit pada nervus optikus pada keadaan iskemik dapat

    menunjukan hasil pucat pada optik disk. Oklusi dari vena central retina merupakan

    tanda yang penting pada iskemik ocular. Emboli intravascular retina dapat

    dijumpai, yang penting diketahui apakah plak kolesterol pada pembuluh darah

    retina cerah atau berwarna kuning. Plak Hollenrost dapat terlihat pada keadaan lesi

    yg terdapat pada bagian ipsilateral arteri carotid.

    Pemeriksaan ophthalmikus sering dijumpai normal namun mungkin juga dapat

    memperlihatkan plak platelet-fibrin-kolesterol pada arteri retina, edema diskus

    optikus, atau retinopati stasis vena

    Pemeriksaan Tambahan:2,6Pengukuran tekanan darah: mencari apakah ada hipertensi atau hipotensi.

    Auskultasi jantung dan auskulatasi karotis: mencari bruit karotis sebagai

    penanda penyakit karotis.

    Angiografi: invasif namun merupakan gold standard untuk mendiagnosa

    stenosis karotis

    Penatalaksanaan

    Mengobati langsung penyebab dasarnya.

    29

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    29/73

    Jika penyebabnya gangguan sirkulasi dapat dilakukan bedah pembuluh

    darah.

    Endarterectomi dianjurkan jika dijumpai stenosis karotis leher ipsilateral >

    70%.

    Mengurangi faktor-faktor resiko arteriosklerosis yang dapat diubah seperti

    diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, kurang aktivitas, obesitas, merokok.

    Koreksi tekanan darah yang sangat tinggi, namun hindari penurunan

    tekanan darah yang berlebihan (mungkin dapat menyebabkan kegagalan

    perfusi dan stroke pada mata dan otak).

    Aspirin 81 mg/hari untuk mengatasi arterioskleros

    RETINOPATI SEROSA SENTRAL

    Retinopati serosa sentral adalah suatu keadaan lepasnya retina dari lapis

    pigmen epitel di daerah macula akibat masuknya cairan melalui membrane bruch

    dan pigmen epitel yang inkompeten.

    Retinopati serosa sentral dapat bersifat residif. Biasanya dijumpai pada

    penderita laki-laki berusia antara 20 sampai 50 tahun. Didapatkan pada perempuan

    hamil dan pada usia di atas 60 tahun.

    Akibat tertimbunnya cairan di bawah macula akan terdapat gangguan

    fungsi macula sehingga visus menurun disertai metamorfopsia, hipermetropia

    dengan skotoma relative dan positif (kelainan pada uji Amster kisi-kisi).

    Penglihatan biasanya diantara 20/20 sampai 20/80. Dengan uji Amster terdapat

    penyimpangan garis lurus disertai dengan skotoma. Berkurangnya fungsi macula

    terlihat dengan penurunan kemampuan melihat warna.

    Pada funduskopi akan terlihat terangkatnya retina dapat sangat kecil dan

    dapat seluas diameter papil. Lepasnya retina dari epitel pigmen akibat masuknya

    cairan dari subretinal ini dapat dilihat dengan pemeriksaan angiografi fluoresen.

    Biasanya retinopati serosa sentral akan menyembuh setelah kira-kira 8 minggu

    dengan tidak terdapatnya lagi kebocoran. Pada keadaan ini cairan subretina akan

    diserap kembali dan retina akan melekat kembali pada epitel pigmen tanpa gejala

    30

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    30/73

    sisa subjektif yang menyolok. Pada macula masih dapat terlihat gambaran

    perubahan pada epitel pigmen.

    Pengobatan retinopati serosa sentral adalah dengan melihat letak kebocoran yang

    kadang-kadang tidak perlu dilakukan segera fotokoagulasi. Bila terjadi penurunan

    visus akibat gangguan metabolism macula maka dapat dipertimbangkan

    fotokoagulasi. Umumnya kelainan ini menghilang dengan sendirinya setelah 6

    sampai 8 minggu, biasanya akan hilang total setelah 4 sampai 6 bulan.

    UVEITIS POSTERIOR/KOROIDITIS

    Definisi :

    Uveitis posterior adalah radang uvea bagian posterior yang biasanya disertai

    dengan keradangan jaringan disekitarnya

    Peradangan lapis koroid bola mata yang dapat dalam bentuk :

    - Koroiditis anterior, radang koroid perifer

    - Koroid areolar, koroiditis bermula di daerah macula lutea dan menyebar ke

    perifer

    - Koroiditis difusa atau diseminata, bercak peradangan koroid tersebar di

    seluruh fundus okuli.

    - Koroiditis eksudatif, koroiditis disertai bercak-bercak eksudatif

    - Koroiditis juksta papil

    Etiologi

    Penyakit infeksi (uveitis granulomatosa)

    o Virus virus sitomegalo, herpes simpleks, herpes zoster, rubella,

    rubeola, HIV, virus epstein-barr, virus coxsackie.

    o Bakteri mycobacterium tuberculosis, brucellosis, sifilis sporadik

    dan endemik, nocardia, neisseria meningitides, mycobacterium

    avium-intracellulare, yersinia, dan borrelia.

    o Funguscandidia, histoplasma, cryptococcus, dan aspergillus.

    o Parasittoxoplasma, toxocara, cysticercus, dan onchocerca.

    Penyakit non infeksi (uveitis non granulomatosa)

    o Autoimun penyakit behcet, sindroma vogt-koyanagi-harada ,

    poliarteritis nodosa, ofthalmia simpatis, vaskulitis retina.

    31

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    31/73

    o Keganasan sarkoma sel retikulum, melanoma maligna,

    leukemia, lesi metastatik.

    o Etiologi tak diketahui sarkoidosis, koroiditis geografik,

    epiteliopati pigmen plakoid multifokal akut, retinopati birdshot,

    epiteliopati pigmen retina.

    Gejala dan gambaran klinis

    - Penglihatan kabur terutama bila mengenai daerah sentral macula, bintik

    terbang (floater), mata jarang menjadi merah,

    - Pada mata akan ditemukan kekeruhan di dalam badan kaca, infiltrate dalam

    retina dan koroid

    - Edema papil, perdarahan retina dan vascular sheating

    Penyulit

    Penyulit yang mungkin timbul adalah glaucoma, katarak, dan ablasi retina.

    2.3 Penglihatan turun perlahan tanpa mata

    merah

    Katarak

    Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan

    penglihatan.

    32

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    32/73

    Gambar 2. Lensa yang mengalami katarak

    Penyebab

    1. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang

    mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh. ( Katarak Senilis )

    2. Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol ,

    kurang vitamin E , radang menahun dalam bola mata , polusi asap motor / pabrik

    karena mengandung timbal

    3. Cedera mata , misalnya pukulan keras , tusukan benda ,panas yang tinggi , bahan

    kimia yang merusak lensa ( Katarak Traumatik )

    4. Peradangan / Infeksi pada saat hamil , penyakit yang diturunkan ( Katarak

    Kongenital )

    5. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus

    ( Katarak komplikata )

    6. Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid ,klorokuin ,klorpromazin

    ,ergotamine, pilokarpin

    Patomekanisme

    Dengan bertambah lanjut usia seseorang maka nucleus lensa mata akan

    menjadi lebih padat dan berkurang kandungan airnya , lensa akan menjadi keras

    pada bagian tengahnya ( optic zone ) sehingga kemampuan memfokuskan benda

    berkurang. Dengan bertambah usia lensa juga mulai berkurang kebeningannya.

    ( Katarak Senilis )

    33

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    33/73

    Penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang gagal merawat

    penyakitnya akan mengakibatkan Kandungan gula dalam darah menjadikan lensa

    kurang kenyal dan bisa menimbulkan katarak( Katarak Komplikata )

    Gejala Klinis

    Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai

    gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap.

    1. Penglihatan kabur dan berkabut

    2. Fotofobia

    3. Penglihatan ganda

    4. Warna manik mata berubah / putih

    5. Kesulitan melihat di waktu malam

    6. Sering berganti kacamata

    7. Perlu penerangan lebih terang untuk membaca

    8. Seperti ada titik gelap didepan mata

    9. Melihat dekat jelas ( bersifat sementara )

    gambar 3. Perbandingan lensa mata

    Gejala Klinis katarak menurut tempat terjadinya sesuai anatomi lensa :

    34

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    34/73

    1. Katarak Inti / Nuclear

    a. Menjadi lebih rabun jauh sehingga mudah melihat dekat ,dan untuk

    melihat dekat melepas kaca mata nya.

    b. Penglihatan mulai bertambah kabur atau lebih menguning , lensa akan

    lebih coklat

    c. Menyetir malam silau dan sukar

    2. Katarak Kortikal

    a. Kekeruhan putih dimulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga

    mengganggu penglihatan

    b. Penglihatan jauh dan dekat terganggu

    c. Penglihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra

    3. Katarak Subscapular

    a. Kekeruhan kecil mulai dibawah kapsul lensa , tepat jalan sinar masuk

    b. Dapat terlihat pada kedua mata

    c. Mengganggu saat membaca

    d. Memberikan keluhan silau dan halo atau warna sekitar sumber cahaya

    e. Mengganggu penglihatan

    Pembagian

    1. Katarak kongenitalis

    Adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera bayi lahir dan bayi

    berusia kurang dari 1 tahun

    35

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    35/73

    Gambar 4. Katarak kongenital

    Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara

    autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh:

    Infeksi kongenital, seperti campak Jerman

    Berhubungan dengan penyakit metabolik, sepertigalaktosemia.

    Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah:

    penyakit metabolik yang diturunkan

    riwayat katarak dalam keluarga

    infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

    Kelainan utama terletak dinukleus lensa atau nukleus embrional bergantung

    pada waktu stimulus kataraktogenik atau di kutub anterior atau posterior lensa.

    Katarak kongenital dapat berbentuk katarak lameral atau zonural, katarak polaris

    posterior ( piramidalis posterior ,kutub posterior ) polaris anterior ( piramidalis

    anterior , kutub anterior), katarak inti (katarak nuklearis) dan katarak sutural.

    Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital perlu dilakukan

    pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester

    pertama dan pemakaian obat selama kehamilan .Bila katarak disertai dengan uji

    reduksi pada urine yang positif , mungkin katarak terjadi akibat galaktosemia. Pada

    pupil bayi akan terlihat bercak putih atau leukokoria.

    Penatalaksanaan

    Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi :a. Operasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak

    36

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    36/73

    b. Biasanya bila katarak bersifat total , operasi dapat dilakukan pada usia 2

    bulan atau lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.

    2. Katarak Juvenil

    Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda , yang mulai terbentuk pada

    usia kurang dari 9 bulan , katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak

    kongenital.

    Penyulit penyulit pada penyakit katarak Juvenil :

    1. Katarak Metabolik

    a. Katarak diabetik dan galaktosemik

    b. Katarak hipokalsemik

    c. Katarak defisiensi gizi

    d. Katarak aminoasiduria

    e. Penyakit Wilson

    f. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain

    2. Otot

    Distrofi miotonik ( umur 20 sampai 30 tahun )

    3. Katarak traumatik

    4. Katarak Komplikata

    a. Kelainan kongenital dan herediter

    b. Katarak degeneratif

    c. Katarak anosik

    d. Toksik

    e. Lain lain kelainan kongenital , sindrom tertentu.

    f. Katarak radiasi.

    Gambar 5. Katarak juvenile

    3 Katarak Senilis

    Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut

    37

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    37/73

    Bentuk katarak senilis :

    a. Katarak nuklear

    Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama

    kelamaan inti sel yang mulanya putih kekuning kuningan menjadi coklat

    dan kemudian kehitam hitaman ( Katarak brunesen atau nigra )

    b. Katarak kortikal

    Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung

    dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi cahaya . Pada keadaan

    ini penderita seakan akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat

    pada usia yang bertambah.

    c. Katarak Kupuliform

    Katarak kupuliform dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau

    nuklear. Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan

    gambaran piring. Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat

    bertambahnya katarak, Katarak ini sering sukar dibedakan dengan katarak

    komplikata.

    Stadium katarak senilis :

    a. Katarak Insipien

    Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruju menuju korteks anterior

    dan posterior ( katarak kortikal ) , vakuol mulai terlihat di dalam korteks

    Katarak subkapsular posterior , kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular

    posterior , celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan

    degeneratif ( benda morgagni ). Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia

    oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa , biladilakukan uji bayangan iris akan positif, pada permulaan hanya tampak

    bilapupil dilebarkan.

    Gambar 6. Katarak insipien

    38

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    38/73

    b. Katarak Intumesen

    Gambar 7. Katarak intumesen

    Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeratif

    menyerap air.

    Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan

    besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding

    dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini dapat memberikan penyulit

    glaukoma.

    Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan

    mengakibatkan miopia lenticular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks

    sehingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah yang akan

    memberikan miopisasi.

    Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan

    jarak lamel serat lensa.

    c. Katarak Imatur

    gambar 8. Katarak imatur

    39

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    39/73

    Katarak belum seluruh lapis lensa,hanya sebagian lensa yang keruh, akan

    bertambah volume lensanya akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan

    lensa yang degeratif, Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang

    mengakibatkan lensa menjadi cembung sehingga memberikan perubahan

    indeks refraksi dimana mata akan menjadi miopi. Kecembungan ini akan

    mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan

    semakin sempit dan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi

    glaukoma sekunder. Uji bayangan iris pada keadaan ini positif.

    d. Katarak Matur

    Gambar 9. Katarak matur

    Kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kekeruhan ini dapat terjadi

    akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila proses degenerasi berjalan

    terus menerus akan terjadi pengeluaran air bersama sama hasil

    desintegrasi melalui kapsul , didalam stadium ini lensa akan berukuran

    normal , iris tidak terdorong kedepan dan bilik mata depan akan mempunyai

    kedalaman normal kembali. Lensa berwarna putih keruh akibat perkapuran

    menyeluruh karena deposit kalsium.Bila dilakukan uji bayangan iris akan

    terlihat negatif.e. Katarak Hipermatur

    Gambar 10. Katarak hipermatur

    40

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    40/73

    Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut , lensa menjadi cair dan

    dapat keluar melalui kapsul lensa. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari

    kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil , berwarna kuning dan kering. Pada

    pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa, kadang kadang

    pengerutan berlanjut sehingga hubungan dengan zonula Zinn menjadi kendor. Bila

    proses berjalan terus disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang

    berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar sehingga korteks akan memperlihatkan

    bentuk sebagai sekantong susu disertai nukleus yang terbenam didalam korteks

    lensa karena lebih berat ( keadaan ini disebut Katarak Morgagni ) . Uji bayangan

    iris memberikan gambaran pseudopositif.

    Perbedaan Stadium Katarak Senilis

    Insipien Imatur Matur Hipermatur

    Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

    Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

    Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

    Bilik Mata

    Depan

    Normal Dangkal Normal Dalam

    Sudut Bilik

    Mata

    Normal Sempit Normal Terbuka

    Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif Penyulit - Glaukoma - Uveitis +

    Glaukoma

    5. Katarak Komplikata

    Gambar 11. Katarak komplikata

    Merupakan katarak akibat penyakit mata lain

    seperti radang , dan proses degenerasi seperti

    ablasi retina ,retinitis pigmentosa , glaucoma , pasca bedah mata ,dapat juga

    disebabkan penyakit system endokrin seperti diabetes mellitus ,

    hipoparatiroid , galaktosemia dan miotonia distrofi ).

    41

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    41/73

    Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak

    selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis korteks , kekeruhan dapat

    difus , pungtata ataupun linier, dapat berbentuk rosete ,reticulum dan

    biasanya terlihat vakuol.

    Bentuk katarak komplikata :

    a. Kelainan pada polus posterior mata

    Terjadi akibat penyakit koroiditis , retinitis pigmentosa , ablasio retina ,

    kontusio retina dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan

    kaca, biasanya kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan

    cepat didalam nucleus sehingga sering terlihat nucleus lensa tetap jernih.

    b. Kelainan pada polus anterior bola mata

    Biasanya akibat kelainan kornea berat ,iridosiklitis , kelainan neoplasma

    dan glaukoma . Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak

    subskapularis anterior.

    Katarak komplikata yang disebabkan Diabetes Mellitus,dapat terjadi dalam 3

    bentuk :

    a. Pasien dengan dehidrasi berat ,asidosis dan hiperglikemia nyata, pada

    lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa

    berkerut.Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan

    akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.

    b. Pasien diabetes juvenil yang tidak terkontrol , dimana terjadi katarak

    serentak pada kedua mata dalam 48 jam , bentuk dapat snow flake atau

    bentuk piring subkapsular.

    c. Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secra histologikdan biokimia sama dengan katarak pasien non diabetik.

    5. Katarak Traumatik

    Paling sering akibat cedera benda asing dilensa atau trauma tumpul terhadap

    bola mata.Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena

    lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang korpus

    vitreus masuk kedalam struktur lensa.

    42

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    42/73

    Pasien mengeluh penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah ,

    lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan intra okular, apabila humor

    aqueus dan korpus vitreus keluar dari mata , mata menjadi sangat lunak.

    Penatalaksanaan

    1. Benda asing yang masuk harus segera dikeluarkan atau setelah

    peradangan mereda.

    2. Diberikan antibiotik sistemik dan Topikal kortikosteroid topikal untuk

    memperkecil terjadinya infeksi dan uveitis

    3. Atropin Sulfat 1 % untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan mencegah

    pembentukkan sinekia posterior.

    Komplikasi katarak

    1. Lens Induced Glaucoma

    Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dengan 3 cara

    a. Phacomorphic glaucoma

    Keadaan dimana lensa yang membengkak akibat absorbsi cairan. Sudut

    tertutup menghalangi trabekula dan TIO meningkat. Ini merupakan jenis

    glaukoma sudut tertutup sekunder

    b. Phacolytic glaukoma

    Pada stadium hipermatur, protein lensa mencair ke COA dan dimakan

    oleh makrofag. Makrofag yang membengkak akan menghambat jalur

    trabekula dan mengakibatkan penigngian TIO. Jenis ini merupakan jenis

    glaukoma sudut terbuka sekunder.

    2. Lens induced uveitis

    Protein lensa merupakan antigen yang tidak terekspose oleh sistem imunitas

    tubuh kita. Saat terjadi pencairan ke bilik mata depan, protein lensa akandianggap sebagai benda asing sehinga merangsang reaksi imun. Reaksi imun

    ini akan mengakibatkan terjadinya Uveitis anterior yang ditandai dengan

    adanya kongesti siliar, sel dan fler pada humor aqueus

    3. Subluksasi atau Dislokasi lensa

    Pada stadium hipermatur, zonua zinii pada lensa dapat melemah dan rusak. Hal

    ini akan menyebabkan subluksasi lensa dimana zonula zinii tetap utuh dan

    terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi dimana seluruh zonula zinii rusak dan

    tidak ada sisa lensa.

    43

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    43/73

    Pembedahan Katarak

    Indikasi :

    1. Indikasi Optis

    Saat terjadi gangguan penglihatan yang mengganggu aktivitas normal sehari-

    hari, yang merupakan indikasi operasi pada katarak.

    2. Indikas Medis

    Katarak hipermatur

    Lens induced glaukoma

    Lens induced uveitis

    Sublukuksasi atau dislokasi

    Benda asing dalam lensa

    Retinopati diabtek untuk fotokoagulasi laser

    Retinal Detachment

    3. Indikasi kosmetik

    Jenis operasi katarak

    1. Operasi Katarak Ekstrakapsuler atau Ekstraksi katarak ekstra

    kpasuler (EKEK)

    Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi

    lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa

    dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Pembedahan ini

    dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-

    sama keratoplasti, implantasi lensa intra okuler posterior, perencanaan

    implantasi sekunder lensa intraokuler, kemungkinan akan dilakukan bedah

    glaukoma, mata dengan predisposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca,

    sebelumnya mata mengalami ablasi retina, untuk mencegah penyulit pada saat

    melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca.

    2. Operasi katarak intrakapsular atau Ekstraksi katarak intrakapsuler

    (EKIK)

    Pembedahan dilakukan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.

    Dapat dilakukan pada zonula zinii yang telah rapuh atau berdegenarsi dan

    mudah putus. Katarak ekstraksi intrakapsuler ini tidak boleh dilakukan atau

    44

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    44/73

    kontraindikasi pada pasien berusia kuerang dari 40 tahun yang masih

    mempunyai ligamen hialoidea kapsuler.

    GLAUKOMA

    Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,

    yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan

    mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf

    optik, dan menciutnya lapang pandang.

    Peningkatan tekanan di dalam mata (intraocular pressure) adalah salah satu

    penyebab terjadinya kerusakan syaraf mata (nervus opticus) dan menunjukkan

    adanya gangguan dengan cairan di dalam mata yang terlalu berlebih. Ini bisa

    disebabkan oleh mata yang memproduksi cairan terlalu berlebih, cairan tidak

    mengalir sebagaimana mestinya melalui fasilitas yang ada untuk keluar dari mata

    (jaringan trabecular meshwork) atau sudut yang terbentuk antara kornea dan iris

    dangkal atau tertutup sehingga menyumbat/ memblok pengaliran daripada cairan

    mata.

    Sebagian orang yang menderita glaukoma namun masih memiliki tekanan

    di dalam bola matanya normal, penyebab dari tipe glaukoma semacam ini

    diperkirakan adanya hubungan dengan kekurangan sirkulasi darah di daerah

    syaraf/nervus opticus mata. Meski glaukoma lebih sering terjadi seiring dengan

    bertambahnya usia, glaukoma dapat terjadi pada usia berapa saja. Risiko untuk

    menderita glaukoma diantaranya adalah riwayat penyakit glaukoma di dalam

    keluarga (faktor keturunan), suku bangsa, diabetes, migraine, tidak bisa melihat

    jauh (penderita myopia), luka mata, tekanan darah, penggunaan obat-obat golongan

    cortisone (steroids).

    Tekanan bola mata pada glaukoma tidak berhubungan dengan tekanan

    darah. Tekanan bola mata yang tinggi akan mengakibatkan gangguan pembuluh

    darah retina sehingga mengganggu metabolisme retina, yang kemudian di susul

    dengan kematian saraf mata. Pada kerusakan serat saraf retina akan mengakibatkan

    gangguan pada fungsi retina. Bila proses berjalan terus, maka lama-kelamaan

    penderita akan buta total.

    45

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    45/73

    ETIOLOGI

    Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intra okular ini, disebabkan:

    1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.

    2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di

    celah pupil (glaukoma hambatan pupil).

    3. Penyakit keturunan.

    4. Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata

    (glaukoma sekunder).

    5. Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh.

    6. Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat.

    Glaukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, akan tetapi bila

    diketahui dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan

    lanjutnya.

    Klasifikasi Vaughen

    1. Glaukoma Primer

    a. Glaukoma Primer Sudut Tertutup

    b. Glaukoma Primer Sudut terbuka

    2. Glaukoma Sekunder

    3. Glaukoma Kongenital

    4. Glaukoma Absolut

    Glaukoma primer.

    Glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak didapatkan

    kelainan yang merupakan penyebab glaukoma. Glaukoma ini didapatkan

    pada orang yang telah memiliki bakat bawaan glaukoma seperti:

    Bakat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata atau

    susunan anatomis bilik mata yang menyempit.

    46

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    46/73

    Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut bilik mata

    depan (goniodisgenesis), berupa trabekulodisgenesis, irisdogenesis

    dan korneodisgenesis dan yang paling sering berupa

    trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis.

    Glaukoma bersifat bilateral, yang tidak selalu simetris dengan sudut bilik

    mata terbuka ataupun tertutup, pengelompokan ini berguna untuk

    pelaksanaan dan penelitian.

    Glaukoma sudut primer dibagi menjadi dua, yaitu :

    Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis)

    Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) , yang

    meliputi kedua mata. Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang

    secara lambat. Disebut sudut terbuka karena humor aqueousmempunyai

    pintu terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh

    perubahan degeneratif jaringan rabekular, saluran schleem, dan saluran

    yg berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala awal

    biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan peningkatan TIO dan

    sudut ruang anterior normal. Peningkatan tekanan dapat dihubungkan

    dengan nyeri mata yang timbul.

    Glaukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma yang

    penyebabnya tidak ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata

    depan yang terbuka.

    Gambaran klinik:

    Berjalan perlahan dan lambat

    Sering tidak disadari oleh penderitanya

    47

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    47/73

    Gambar 2. Sumbatan pada trabekular meshwork memperlambat

    aliran aqueos, sehingga meningkatkan TIO.

    Glaukoma kongenital

    Glaukoma kongenital, khususnya sebagai glaukoma infantil

    (buftalmos), adalah glaukoma akibat penyumbatan pengaliran keluar cairan

    mata oleh jaringan sudut bilik mata yang terjadi oleh adanya kelainan

    kongenital. Kelainan ini akibat terdapatnya membran kongenital yang

    menutupi sudut bilik mata pada saat perkembangan bola mata, kelainan

    pembentukan kanal schlemm dan saluran keluar cairan mata yang tidak

    sempurna terbentuk.

    Gambar 4. Glaukoma kongenital (Buftalmos)

    48

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    48/73

    Glaukoma Absolute

    Glaukoma absolute merupakan stadium akhir glaukoma, dimana

    sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan

    gangguan fungsi lanjut. Pada glaukoma absolute,kornea terlihat keruh, bilik

    mata dangkal, papil atrofi dengan eksvakasi glaukomatosa, mata keras

    seperti batu dan dengan rasa sakit. Sering mata dengan buta ini

    mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan

    penyulit berupa neovaskularisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa

    sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.

    PATOFISIOLOGI

    Studi terbaru mendeteksi terhadap antibody seorang pasien dengan tekanan

    normal dan unsur pokok glaucoma. Terlihat juga perbedaan yang sangat signifikan

    antara riwayat antibody terhadap tekanan normal penderita glaucoma dan subjek

    control cairan mata.

    Pada glaukoma simpleks ditemukan perjalanan penyakit yang lama akan

    tetapi berjalan terus sampai berakhir dengan kebutaan yang disebut sebagai

    glaukoma absolute. Karena perjalanan penyakit demikian maka glaukoma simpleks

    disebut sebagai maling penglihatan.

    GEJALA KLINIS

    Gejala glaukoma umumnya agak sulit diketahui, karena sering tidak

    disadari oleh penderitanya atau dianggap sebagai tanda dari penyakit lain sehingga

    kebanyakan penderita datang ke dokter mata dalam keadaan yang lanjut dan

    bahkan sudah buta. Selain itu, hal ini diperparah oleh minimnya pengetahuan

    penderita dan keluarganya terhadap penyakit glaukoma.

    1. Pada jenis glaukoma akut, penderita akan mengalami nyeri yang sangat

    hebat pada mata, sakit kepala, hingga mual muntah. Penglihatan dirasakan

    49

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    49/73

    menurun drastis dan mata terlihat merah. Keadaan ini disebut glaukoma

    akut yang terjadi akibat peningkatan TIO yang mendadak.

    2. Pada jenis glaukoma kronik penderita jarang mengeluhkan mata, karena

    umumnya peningkatan tekanan yang terjadi telah berlangsung lama dan

    mata penderita telah beradaptasi. Keadaan ini sangat berbahaya, penyakit

    berjalan terus sedangkan penderita tidak menyadarinya.

    Sakit kepala ringan

    Hilang penglihatan berangsur-angsur, yamg diawali dengan

    penyempitan lapang pandang tepi, Pada akhirnya akan terjadi

    penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit

    melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita

    melihat lurus ke depan (disebutpenglihatan terowongan).

    Gambar 5. Pandangan pada penderita glaukoma.

    Gambar 6. Penglihatan berkabut seperti terowongan

    Penglihatan menjadi kabur atau berkabut

    halo

    3. Pada Glaukoma Kongenital :

    50

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    50/73

    Bola mata membesar

    Edema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek

    Bayi tidak tahan sinar matahari

    Mata berair

    Silau

    Menjauhi sinar dengan menyembunyikan mata.

    DIAGNOSIS

    Pada penderita glaukoma ditentukan beberapa gejala tergantung pada jenis

    glaukoma tersebut. Penderita sering ditemukan mengalami mual, muntah, sakit

    hebat di mata dan di kepala, perasaan mual dengan muntah, dan bradikardia.

    Gambaran klinis yang sering ditemui antara lain:

    1. Bradikardia akibat refleks okulo kardiak

    2. Mual dan muntah yang kadang-kadang akibat rasa sakit yang berat terdapat

    gejala gastrointestinal

    3. Sakit hebat di mata dan di kepala karena iris bengkak dan meradang, papil

    saraf optik hiperemis

    4. Bilik mata depan di dalamnya normal akibat terjadinya pengecilan lensa

    pada katarak hipermatur

    5. Kelopak mata edem dengan blefarospasme, terlihat injeksi siliar yang berat,

    kornea juga terlihat keruh dan pada dataran belakangnya menempel lensa

    yang luksasi.

    TES DIAGNOSTIK GLAUKOMA

    Sebelum melakukan penanganan lanjut hendaknya dilakukan pemeriksaan

    terlebih dahulu sesuai dengan gejala yang ada pada penderita:

    1. Tonometri Palpasi

    Adalah pemeriksaan umtuk menentukan tekanan bola mata dengan cepat,

    yaitu dengan memakai ujung jari pemeriksa tanpa alat khusus (tonometer).

    Dengan menekan bola mata dengan jari pemeriksa diperkirakan besarnya

    tekanan didalam bola mata.

    51

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    51/73

    Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat

    menyatakan tekanan mata N+1, N+2, N+3 atau N-1, N-2, N-3 yang

    menyatakan tekanan mata lebih tinggi atau lebih rendah daripada normal.

    2. Tonometer Schiotz

    Tonometer Schiotz merupakan tonometer indentasi atau menekan

    permukaan kornea dengan beban yang dapat bergerak bebas pada

    sumbunya. Pada tonometer Schiotz bila tekanan rendah atau bolamata

    empuk maka beban akan dapat mengidentasi lebih dalam dibanding bila

    tekanan bola mata tinggi atau bola mata keras.

    Bila tekanan lebih tinggi 20 mmHg dicurigai adanya glaukoma, bila

    tekanan lebih dari pada 25 mmHg pasien menserita glaukoma

    Tonometer Schiotz T. Non Kontak T. Aplanasi

    Goldmann

    3. Oftalmoskopi

    Untuk melihat fundus bagian mata dalam yaitu retina. Dengan

    oftalmoskop dapat dilihat saraf optik didalam mata dan akan dapat

    ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik.

    4. Tonografi

    52

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    52/73

    Tonografi bertujuan untuk mengukur daya kemampuan pengaliran aquous

    humor atau daya pengosongan cairan mata pada sudut bilik mata.

    Dengan mempergunakan tonometer Schiotz elektrik dihubungkan denganalat pencatat untuk mengetahui hasil tekanan yang menurunkan tekanan

    bola mata bila diberi tekanan berkesinambungan. Pencatatan pada kertas

    yang berkesinambungan akan memberikan gambaran tonogram.

    5. Gonioskopi

    Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik mata

    dengan goniolens. Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung

    keadaan patologik sudut mata, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat

    pada susut bilik mata seperti benda asing. Dengan gonioskopi dapat

    ditentukan klasifikasi glaukoma penderita dan malahan dapat menerangkan

    penyebab suatu glaukoma sekunder.

    6. Pemeriksaan Lapangan Pandang (Perimetri)

    Perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer danmelihat kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan demikian

    dapat dilakukan pemeriksaan defek lapangan pandang.

    7. Pachymetry

    53

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    53/73

    Adalah suatu tes yang relatif baru digunakan untuk managemen glaucoma.

    Pachymetry menentukan ketebalan dari kornea. Setelah mata dibuat mati

    rasa dengan obat-obat tetes bius, ujung dari pachymeter disentuhkan

    dengan ringan pada permukaan depan mata (kornea). Studi-studi terakhir

    menunjukkan bahwa ketebalan kornea pusat dapat mempengaruhi

    pengukuran tekanan intraocular. Kornea yang lebih tebal dapat

    memberikan pembacaan tekanan mata yang tinggi secara salah dan kornea

    yang lebih tipis dapat memberikan pembacaan tekanan yang rendah secara

    salah. Lebih jauh, kornea-kornea tipis mungkin adalah suatu faktor risiko

    tambahan untuk glaucoma.

    PENATALAKSANAAN

    Macam terapi yang dapat diberikan kepada pasien glaukoma :

    1. Medication / Obat-obatan:

    Pemberian obat-obatan baik berupa tetes mata maupun tablet sebagai

    tindakan pengobatan awal bertujuan untuk segera menciptakan keadaan tekanan

    bola mata yang normal atau cukup rendah untuk memelihara agar saraf optik tidaktertekan dan dengan demikian akan mencegah semakin meluasnya kerusakan

    lapang pandang.

    2. Laser treatment / Tindakan laser

    Laser Trabekuloplasty dan Laser Iridotomi adalah suatu cara untuk

    membuat agar pengaliran aqueous humor selalu dalam keadaan lancar sehingga

    tekanan bola mata selalu dalam batas yang diinginkan.

    3. Surgery / Tindakan pembedahan.

    Trabekulectomi atau iridektomi, membuat saluran kecil dari bilik mata

    belakang tembus ke bilik mata depan dan kesaluran di sudut bilik mata agar cairan

    bola mata dapat mengalir secara lancar.

    Pemberian terapi menurut jenis glaukoma yang diderita :

    1. Glaukoma Sudut Terbuka

    54

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    54/73

    Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.

    Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol,

    betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinanakan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga diberikan

    pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan

    dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine,

    dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau

    mengurangi pembentukan cairan).

    Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek

    sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan

    pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.

    Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan

    pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

    2. Glaukoma Sudut Tertutup

    Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan

    serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase(misalnya acetazolamide). Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil

    mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.

    Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta

    blocker.

    Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta

    inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.

    Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan

    manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat

    lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan

    seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma

    tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk

    membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit,

    maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu

    mata.

    55

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    55/73

    3. Glaukoma Sekunder.

    Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.

    Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat

    untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.

    4. Glaukoma Kongenitalis

    Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.

    PENCEGAHAN

    Pencegahan kebutaan akibat glaukoma:

    1. Pada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan

    tekanan bola mata berkala secara teratur setiap 3 tahun.

    2. Bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan

    pemeriksaan ini setiap tahun.

    3. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan

    mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma.

    4. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan

    sakit kepala yang berat.

    RETINOPATI

    Merupakan kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang. Cotton

    wool patches merupakan gambaran eksudat pada retina akibat

    penyumbatan arteri prepapil sehingga terjadi daerah nonperfusi di dalam

    retina.

    Retinopati adalah suatu kelainan pada retina yang

    bukan merupakan peradangan

    Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

    - retinopati diabetikum

    - retinopati hipertensi

    - retinopati anemia

    - retinopati leukimia- retinitis pigmentosa

    56

  • 7/31/2019 Refresing Mata Novi

    56/73

    RETINOPATI DIABETIKUM

    Kerusakan progresif pada retina akibat diabetes menahunKelainan ini bisa terjadi pada penderita diabetes yang mendapatkan insulin maupun

    yang tidak. Insiden cukup tinggi yaitu mencapai 40-50% penderita diabetes dan

    prognosisnya kurang baik terutama bagi penglihatan.

    Ada 2 jenis:

    - non proliteratif

    - proliferative

    Retinopati merupakan gejala diabetes mellitus utama pada mata, di mana

    ditemukan pada retina:

    a. Mikroaneurisma, merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah

    vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh

    darah terutama polus posterior. Mikroaneurisma merupakan kelainan

    diabetes mellitus dini pada mata

    b. Perdarahan dapat berbentuk tiik, garis, dan bercak yang biasanya terletak

    dekan mikroaneurism