Download - Referat Radiologi Fix

Transcript
  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Paru-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis dan mengempiskan udara

    melalui trakea yang dipengaruhi tekanan ruang untuk mempertahankan keberlangsungan

    pernafasan. Paru-paru sebenarnya mengapung dalam rongga toraks, dikelilingi oleh suatu

    lapisan tipis cairan pleura yang menjadi pelumas bagi gerakan paru-paru di dalam rongga.

    Jadi pada keadaan normal rongga pleura berisi sedikit cairan dengan tekanan negatif yang

    ringan.

    Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura.

    Dengan adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan penekanan

    terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dengan maksimal

    sebagaimana biasanya ketika bernafas. Pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan

    maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder.

    Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenik.

    1

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    2/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. ANATOMI DAN FISIOLOGI

    Rongga thoraks atau cavitas thoracis berisi organ vital paru dan jantung. Paru-

    paru dan pleura mengisi sebagian besar rongga thoraks dengan jantung di antaranya,

    sedangkan aorta descendens serta oeshophagus terletak di belakang jantung. Pleura

    terbagi atas lapisan, yaitu!pleura parietalis danpleura visceralis.Pleura parietalis

    merupakan selaput tipis dari membrana serosa yang melapisi rongga pleura. Pada

    daerah yang menghadap mediastinum, pleura ini beralih meliputi paru-paru sehingga

    disebut pleura visceralis atau pleura pulmonalis. Pleura visceralis ini membungkus

    paru-paru dan melekat erat pada permukaannya. Ruangan potensial antara kedua

    lapisan pleura ini disebut cavitas pleuralis yang hanya berisi lapisan tipis cairan untuk

    lubrikasi.

    Pernapasan berlangsung dengan bantuan gerak dinding dada. "nspirasi terjadi

    karena gerak otot pernapasan yaitu #. intercostalis dan diafragma yang menyebabkan

    rongga dada membesar sehingga udara akan terhisap masuk melalui trakea dan

    bronkus.

    Jaringan paru dibentuk oleh jutaan alveolus mengembang dan mengempis

    bergantung pada membesar atau mengecilnya rongga dada. Dinding dada yang

    membesar akan akan menyebabkan paru-paru mengembang sehingga udara akan

    terhisap ke dalam alveolus. Sebaliknya bila #. "ntercostalis melemas maka dinding

    dada akan mengecil sehingga udara akan terdorong keluar. Sementara itu, karena

    adanya tekanan intra abdominal maka diafragma akan terdorong ke atas apabila tidak

    berkontraksi. $etiga faktor ini yaitu lenturnya dinding thoraks, kekenyalan jaringan

    paru, dan tekanan intra abdominal menyebabkan ekspirasi jika #. "ntercostalis dan

    diafragma kendur dan tidak mempertahankan keadaan inspirasi. Dengan demikian

    ekspirasi merupakan kegiatan yang pasif.

    2

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    3/26

    B. DEFINISI

    Pneumotoraks adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas di dalam

    pleura akibat robeknya pleua atau suatu keadaan dimana udara terkumpul di dalam

    kavum pleura sehingga memisahkan rongga viceralis dengan parietalis yang

    menyebabkan kolapsnya paru yang terkena.

    C. EPIDEMIOLOGI

    "nsidensi pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya banyak yang tidak

    diketahui.%amun dari sejumlah penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan

    bah&a pneumotoraks lebih sering terjadi pada penderita de&asa yang berumur

    sekitar '( tahun. )aki-laki lebih sering daripada &anita, dengan perbandingan * ! +.

    3

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    4/26

    Di merika Serikat, insidens pneumotoraks spontan primer pada laki-laki

    adalah ,' kasus per +((.((( orang tiap tahunnya sementara pada &anita insidensnya

    adalah +, kasus per +((.((( orang. Sedangkan insidens pneumotoraks spontan

    sekunder pada laki-laki adalah ,/ kasus per +((.((( orang dan &anita ,( per

    +((.((( orang. Pneumotoraks traumatik lebih sering terjadi daripada pneumotoraks

    spontan dengan laju yang semakin meningkat.

    Pneumotoraks spontan primer terjadi pada usia ( 0 /( tahun dengan puncak

    insidens pada usia a&al (-an sedangkan pneumotoraks spontan sekunder lebih sering

    terjadi pada usia ( 0 * tahun.

    D. KLASIFIKASI

    #enurut penyebabnya, pneumotoraks dapat dikelompokkan menjadi dua,

    yaitu!

    +. Pneumotoraks spontan

    1aitu setiap pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba. Pneumotoraks tipe ini

    dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis, yaitu!

    a. Pneumotoraks spontan primer, yaitu pneumotoraks yang terjadi secara tiba-

    tiba tanpa diketahui sebabnya.

    b. Pneumotoraks spontan sekunder, yaitu pneumotoraks yang terjadi dengan

    didasari oleh ri&ayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya

    fibrosis kistik, penyakit paru obstruktik kronis 2PP3$4, kanker paru-paru,

    asma, dan infeksi paru.

    . Pneumotoraks traumatic

    1aitu pneumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma

    penetrasi maupun bukan, yang menyebabkan robeknya pleura, dinding dada

    maupun paru.

    Pneumotoraks tipe ini juga dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis,

    yaitu !

    a. Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang terjadi

    karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma.

    b. Pneumotoraks traumatik iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang terjadi akibat

    komplikasi dari tindakan medis. Pneumotoraks jenis ini pun masih dibedakan

    menjadi dua, yaitu !

    4

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    5/26

    +4 Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental

    dalah suatu pneumotoraks yang terjadi akibat tindakan medis

    karena kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut, misalnya pada

    parasentesis dada, biopsi pleura.

    4 Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial 2deliberate4

    dalah suatu pneumotoraks yang sengaja dilakukan dengan cara

    mengisikan udara ke dalam rongga pleura. 5iasanya tindakan ini

    dilakukan untuk tujuan pengobatan, misalnya pada pengobatan

    tuberkulosis sebelum era antibiotik, maupun untuk menilai permukaan

    paru.

    Dan berdasarkan jenis fistulanya, maka pneumotoraks dapat diklasifikasikan

    ke dalam tiga jenis, yaitu !

    +. Pneumotoraks 6ertutup (Simple Pneumothorax)

    Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup 2tidak ada jejas terbuka pada

    dinding dada4, sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. 6ekanan di dalam

    rongga pleura a&alnya mungkin positif, namun lambat laun berubah menjadi negatif

    karena diserap oleh jaringan paru disekitarnya. Pada kondisi tersebut paru belum

    mengalami re-ekspansi, sehingga masih ada rongga pleura, meskipun tekanan di

    dalamnya sudah kembali negatif. Pada &aktu terjadi gerakan pernapasan, tekanan

    udara di rongga pleura tetap negatif.

    . Pneumotoraks 6erbuka (Open Pneumothorax),

    1aitu pneumotoraks dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan

    bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar 2terdapat luka terbuka pada dada4.

    Dalam keadaan ini tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar. Pada

    pneumotoraks terbuka tekanan intrapleura sekitar nol. Perubahan tekanan ini sesuai

    dengan perubahan tekanan yang disebabkan oleh gerakan pernapasan.

    Pada saat inspirasi tekanan menjadi negatif dan pada &aktu ekspirasi tekanan

    menjadi positif. Selain itu, pada saat inspirasi mediastinum dalam keadaan normal,

    tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang

    terluka (sucking wound).

    +. Pneumotoraks 7entil (Tension Pneumothorax)

    dalah pneumotoraks dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama

    makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventil. Pada5

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    6/26

    &aktu inspirasi udara masuk melalui trakea, bronkus serta percabangannya dan

    selanjutnya terus menuju pleura melalui fistel yang terbuka. 8aktu ekspirasi udara di

    dalam rongga pleura tidak dapat keluar 2'4. kibatnya tekanan di dalam rongga pleura

    makin lama makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer. 9dara yang terkumpul

    dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal

    napas.

    Sedangkan menurut luasnya paru yang mengalami kolaps, maka

    pneumotoraks dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu !

    +. Pneumotoraks parsialis, yaitu pneumotoraks yang menekan pada sebagian kecil

    paru 2: *(; volume paru4.

    . Pneumotoraks totalis, yaitu pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru 2sophagoscopic biopsi

    5ronchoscopic biopsi

    Non iatrogeni

    ?edera penetrasi

    )uka tusukan

    )uka tembak

    ?edera 6umpul

    @angguan tracheobronchial

    Ruptur esofagus

    Rib patah tulang

    S!ontan Primer "i#io!ati$

    Seun#er

    7

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    8/26

    Penyakit saluran napas obstruktif

    sma

    >mfisema

    "nfeksi

    $avitasi pneumonia

    bses paru

    Septic emboli

    Pneumatoceles

    "nfark paru 2jarang4

    6umor

    5ronchogenik karsinoma

    %eoplasma pada pleura atau dinding dada

    #etastasis

    Penyakit paru-paru cystic

    Sarkoidosis

    >osinophilic granuloma

    ?ystic fibrosis

    6uberous sclerosis

    )ymphangioleiomyomatosis

    Pneumotoraks katamenial

    @angguan jaringan ikat

    Sindrom #arfan

    Sindrom >hlers-Danlos

    ?utis laAa

    F. PATOFISIOLOGI

    Pneumotoraks diklasifikasikan atas pneumotoraks spontan, traumatik, iatrogenik.

    Pneumotoraks spontan dibagi lagi menjadi pneumotoraks spontan primer dan sekunder.

    Pneumotoraks traumatik disebabkan oleh trauma pada organ paru dan pneumotoraks

    iatrogenik merupakan komplikasi dari intervensi diagnostic ataupun terapeutik.

    Pneumotoraks spontan primer terjadi tanpa kelainan atau penyakit paru yang

    mendasarinya, namun pada sebuah penelitian dilaporkan bah&a bula subpleural ditemukan

    8

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    9/26

    pada -+((; pasien pneumotoraks spontan primer dengan tindakan video-assisted

    thoracoscopic surgery dan torakotomi. $asus pneumotoraks spontan primer sering

    dihubungkan dengan faktor resiko merokok yang mendasari pembentukan bula subpleural,

    namun pada sebuah penelitian dengan komputasi tomografi 2?6-scan4 menunjukkan bah&a

    BC; kasus dengan bula subpleural adalah perokok berbanding dengan B+; kasus adalah

    bukan perokok.

    #ekanisme pembentukkan bula masih merupakan spekulasi namun sebuah teori

    menjelaskan bah&a terjadi degradasi serat elastin paru yang diinduksi oleh rokok yang

    kemudian diikuti oleh serbukan neutrofil dan makrofag. Proses ini menyebabkan

    ketidakseimbangan protease-antiprotease dan sistem oksidan-antioksidan serta menginduksi

    terjadinya obstruksi saluran nafas akibat proses inflamasi. al ini akan meningkatkan tekanan

    alveolar sehingga terjadi kebocoran udara ke jaringan interstitial paru menuju hilus dan

    menyebabkan pneumomediastinum. tekanan di mediastinum akan meningkat dan pleura

    parietalis pars mediastinum ruptur sehingga terjadi pneumotoraks.

    Rongga pleura memiliki tekanan negatif, sehingga bila rongga ini terisi oleh udara

    akibat rupturnya bula subpleural, paru-paru akan kolaps sampai tercapainya keseimbangan

    tekanan tercapai atau bagian yang ruptur tersebut ditutup. Paru-paru akan bertambah kecil

    dengan bertambah luasnya pneumotoraks. $onsekuensi dari proses ini adalah timbulnya

    sesak akibat berkurangnya kapasitas vital paru dan turunnya P3.

    Sebuah penelitian lain menunjukkan bah&a faktor genetik berperan dalam

    patogenesis terjadinya pneumotoraks spontan primer. 5eberapa kasus pneumotoraks spontan

    primer ditemukan pada kelainan genetik tertentu, seperti! sindrom marfan, homosisteinuria,

    serta sindrom 5irt-ogg-Dube.

    Pneumotorakas spontan sekunder terjadi akibat kelainan=penyakit paru yang sudah

    ada sebelumnya. #ekanisme terjadinya adalah akibat peningkatan tekanan alveolar yang

    9

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    10/26

    melebihi tekanan interstitial paru. 9dara dari alveolus akan berpindah ke interstitial menuju

    hilus dan menyebabkan pneumomediastinum. Selanjutnya udara akan berpindah melalui

    pleura parietalis pars mediastinal ke rongga pleura dan menimbulkan pneumotoraks.

    5eberapa penyebab terjadinya pneumotoraks spontan sekunder adalah !

    Penyakit saluran napas

    o PP3$

    o $istik fibrosis

    o sma bronchial

    Penyakit infeksi paru

    o Pneumocystic carinii pneumonia

    o %ecrotiEing pneumonia 2infeksi oleh kuman anaerobik, bakteri gram negatif atau

    staphylokokus4

    Penyakit paru interstitial

    o Sarkoidosis

    o Fibrosis paru idiopatik

    o @ranulomatosis sel langerhans

    o )imfangioleimiomatous

    o Sklerosis tuberus

    Penyakit jaringan penyambung

    o rtritis rheumatoid

    o Spondilitis ankilosing

    o Polimiositis dan dermatomiosis

    o Sleroderma

    o Sindrom #arfan

    10

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    11/26

    o Sindrom >thers-Danlos

    $anker

    o Sarkoma

    o $anker paru

    >ndometriosis toraksis

    Pneumotoraks traumatik dapat disebabkan oleh trauma penetrasi maupun non-

    penetrasi.6rauma tumpul atau kontusio pada dinding dada juga dapat menimbulkan

    pneumotoraks. 5ila terjadi pneumotoraks, paru akan mengempes karena tidak ada lagi tarikan

    ke luar dnding dada. Pengembangan dinding dada pada saat inspirasi tidak diikuti dengan

    pengembangan paru yang baik atau bahkan paru tidak mengembang sama sekali. 6ekanan

    pleura yang normalnya negatif akan meningkat hingga menyebabkan gangguan ventilasi pada

    bagian yang mengalami pneumotoraks.

    Pneumotoraks iatrogenik merupakan komplikasi dari prosedur medis atau

    bedah.Salah satu yang paling sering adalah akibat aspirasi transtorakik 2transthoracic needle

    aspiration4, torakosentesis, biopsy transbronkial, ventilasi mekanik tekanan positif 2positive

    pressure mechanical ventilation4.ngka kejadian kasus pneumotoraks meningkat apabila

    dilakukan oleh klinisi yang tidak berpengalaman.

    Pneumotoraks ventil 2tension pneumotoraks4 terjadi akibat cedera pada parenkim

    paru atau bronkus yang berperan sebagai katup searah.$atup ini mengakibatkan udara

    bergerak searah ke rongga pleura dan menghalangi adanya aliran balik dari udara

    tersebut.Pneumotoraks ventil biasa terjadi pada pera&atan intensif yang dapat menyebabkan

    terperangkapnya udara ventilator 2ventilasi mekanik tekanan positif4 di rongga pleura tanpa

    adanya aliran udara balik.

    9dara yang terperangkap akan meningkatkan tekanan positif di rongga pleura

    sehingga menekan mediastinum dan mendorong jantung serta paru ke arah kontralateral. al

    11

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    12/26

    ini menyebabkan turunnya curah jantung dan timbulnya hipoksia. ?urah jantung turun karena

    venous return ke jantung berkurang, sedangkan hipoksia terjadi akibat gangguan pertukaran

    udara pada paru yang kolaps dan paru yang tertekan di sisi kontralateral. ipoksia dan

    turunnya curah jantung akan menggangu kestabilan hemodinamik yang akan berakibat fatal

    jika tidak ditangani secara tepat.

    12

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    13/26

    G. DIAGNOSIS

    %. Ge&a'a K'ini(

    5erdasarkan anamnesis, gejala dan tanda yang sering muncul adalah !

    +. Sesak napas, didapatkan pada hampir B(-+((; pasien. Seringkali sesakdirasakan mendadak dan makin lama makin berat. Penderita bernapas tersengal,

    pendek-pendek, dengan mulut terbuka.

    . %yeri dada, yang didapatkan pada *-C(; pasien. %yeri dirasakan tajam pada

    sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak

    pernapasan.

    /. 5atuk-batuk, yang didapatkan pada *-/*; pasien.

    '. Denyut jantung meningkat.

    *. $ulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang.

    . 6idak menunjukkan gejala (silent)yang terdapat pada *-+(; pasien, biasanya

    pada jenis pneumotoraks spontan primer.

    ). Pemeri(aan Fi(i(

    Pada pemeriksaan fisik torak didapatkan!

    +. "nspeksi !

    a. Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit 2hiper ekspansi dinding

    dada4

    b. Pada &aktu inspirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal

    c. 6rakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat

    . Palpasi !

    a. Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar

    b. "ktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat

    c. Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit

    /. Perkusi !

    a. Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar

    b. 5atas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura

    tinggi

    '. uskultasi !

    a. Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang

    a. Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negative

    13

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    14/26

    *. Gam+aran ,a#io'ogi

    +. Foto 6horaks

    9ntuk mendiagnosis pneumotoraks pada foto thoraks dapat ditegakkan dengan

    melihat tanda-tanda sebagai berikut !

    - danya gambaran hiperlusen avaskular pada hemitoraks yang mengalami

    pneumotoraks. iperlusen avaskular menunjukkan paru yang mengalami

    pneumothoraks dengan paru yang kolaps memberikan gambaran radioopak.

    5agian paru yang kolaps dan yang mengalami pneumotoraks dipisahkan oleh

    batas paru kolaps berupa garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceralis,

    yang biasa dikenal sebagaipleural white line.

    6anda panah menunjukkan pneumothoraA line.

    14

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    15/26

    Foto RG pneumotoraks 2P4, bagian yang ditunjukkan dengan anak panah merupakan

    bagian paru yang kolaps.

    15

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    16/26

    - 9ntuk mendeteksi pneumotoraks pada foto dada posisi supine orang de&asa maka

    tanda yang dicari adalah adanya deep sulcus sign.%ormalnya, sudut kostofrenikus

    berbentuk lancip dan rongga pleura menembus lebih jauh ke ba&ah hingga daerah

    lateral dari hepar dan lien. Jika terdapat udara pada rongga pleura, maka sudut

    kostofrenikus menjadi lebih dalam daripada biasanya. 3leh karena itu, seorang

    klinisi harus lebih berhati-hati saat menemukan sudut kostofrenikus yang lebih

    dalam daripada biasanya atau jika menemukan sudut kostofrenikus menjadi

    semakin dalam dan lancip pada foto dada serial. Jika hal ini terjadi maka pasien

    sebaiknya difoto ulang dengan posisi tegak. Selain deep sulcus sign, terdapat

    tanda lain pneumotoraks berupa tepi jantung yang terlihat lebih tajam. $eadaan ini

    biasanya terjadi pada posisi supine di mana udara berkumpul di daerah anterior

    tubuh utamanya daerah medial.

    Deep sulcus sign 2kiri4 dan tension pneumotoraks kiri disertai deviasi

    mediastinum kanan dan deep sulcus sign 2kanan4.

    16

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    17/26

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    18/26

    Pneumotoraks kanan yang berukuran kecil dalam keadaan inspirasi 2kanan4 dan dalam

    keadaan ekspirasi 2kiri4.

    >kspirasi penuh menyebabkan volume paru berkurang dan relatif menjadi lebih

    padat sementara udara dalam rongga pleura tetap konstan sehingga lebih mudah untukmendeteksi adanya pneumotoraks utamanya yang berukuran lebih kecil. Perlu diingat,

    pneumotoraks yang terdeteksi pada keadaan ekspirasi penuh akan terlihat lebih besar

    daripada ukuran sebenarnya.

    H. DIAGNOSIS BANDING

    Pneumotoraks dapat memberi gejala seperti infark miokard, emboli paru, dan

    pneumonia. Pada pasien muda, tinggi, laki-laki, dan perokok jika setelah difoto

    diketahui ada pneumotoraks maka diagnosis umumnya menjurus ke pneumothoraks

    spontan primer. Pneumotoraks spontan sekunder kadang-kadang sulit dibedakan

    dengan pneumotoraks yang terlokalisasi dari suatu bleb atau bulla.

    Dalam radiologi, bleb atau bulla digambarkan sebagai area yang hiperlusen,

    dengan dinding bleb atau bulla yang sangat tipis. Dalam beberapa kasus, dimana bleb

    atau bulla menyerang + lobus paru, dapat memberikan gambaran radiologi yang mirip

    dengan pneumotoraks. 9ntuk membedakannya, dapat dilihat dari daerah yang

    hiperlusen apakah pada daerah tersebut terdapat gambaran vaskularisasi atau tidak.

    18

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    19/26

    Pada pneumotoraks daerah hiperlusen-nya tidak terdapat vaskular sehingga biasa

    disebut hiperlusen avaskular, sedangkan pada bleb atau bulla terdapat garis-garis

    trabekula pada daerah paru yang mengalami bleb atau bulla. Selain itu, pada bleb atau

    bulla yang besar, jaringan paru di sekitar bulla akan mengalami pemadatan yang

    diakibatkan oleh pendesakan bulla tersebut kepada jaringan paru.

    pneumothoraA @ambaran foto thoraks bulla paru.

    I. PENATALAKSANAAN

    6ujuan utama penatalaksanaan pneumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara

    dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi. Pada

    prinsipnya, penatalaksanaan pneumotoraks adalah sebagai berikut !

    +. 3bservasi dan Pemberian 3

    pabila fistula yang menghubungkan alveoli dan rongga pleura telah

    menutup, maka udara yang berada didalam rongga pleura tersebut akan diresorbsi.

    )aju resorbsi tersebut akan meningkat apabila diberikan tambahan 3. 3bservasi

    dilakukan dalam beberapa hari dengan foto toraks serial tiap +-' jam pertama

    selama hari . 6indakan ini terutama ditujukan untuk pneumotoraks tertutup dan

    terbuka.

    . 6indakan dekompresi

    al ini sebaiknya dilakukan sea&al mungkin pada kasus pneumotoraks yang

    luasnya

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    20/26

    intra pleura dengan membuat hubungan antara rongga pleura dengan udara luar

    dengan cara!

    a. #enusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura, dengan

    demikian tekanan udara yang positif di rongga pleura akan berubah menjadi

    negatif karena mengalir ke luar melalui jarum tersebut .

    b. #embuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil !

    ) Dapat memakai infus set

    Jarum ditusukkan ke dinding dada sampai ke dalam rongga pleura,

    kemudian infus set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan

    dimasukkan ke botol yang berisi air. Setelah klem penyumbat dibuka,

    akan tampak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang

    berada di dalam botol .

    !) Jarum abbocath

    Jarum abbocath merupakan alat yang terdiri dari gabungan jarum

    dan kanula. Setelah jarum ditusukkan pada posisi yang tetap di dinding

    toraks sampai menembus ke rongga pleura, jarum dicabut dan kanula

    tetap ditinggal. $anula ini kemudian dihubungkan dengan pipa plastik

    infus set. Pipa infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi air.

    Setelah klem penyumbat dibuka, akan tampak gelembung udara yang

    keluar dari ujung infuse set yang berada di dalam botol .

    ") Pipa water sealed drainage (#S$)

    Pipa khusus (toraks kateter)steril, dimasukkan ke rongga pleura

    dengan perantaraan troakar atau dengan bantuan klem penjepit.

    Pemasukan troakar dapat dilakukan melalui celah yang telah dibuat

    dengan bantuan insisi kulit di sela iga ke-' pada linea mid aksilaris atau

    pada linea aksilaris posterior. Selain itu dapat pula melalui sela iga ke-

    di garis mid klavikula.

    Setelah troakar masuk, maka toraks kateter segera dimasukkan ke

    rongga pleura dan kemudian troakar dicabut, sehingga hanya kateter

    toraks yang masih tertinggal di rongga pleura. Selanjutnya ujung kateter

    toraks yang ada di dada dan pipa kaca 8SD dihubungkan melalui pipa

    plastik lainnya. Posisi ujung pipa kaca yang berada di botol sebaiknya

    berada cm di ba&ah permukaan air supaya gelembung udara dapat

    dengan mudah keluar melalui perbedaan tekanan tersebut .20

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    21/26

    Penghisapan dilakukan terus-menerus apabila tekanan intrapleura

    tetap positif. Penghisapan ini dilakukan dengan memberi tekanan negatif

    sebesar +(-( cm 3, dengan tujuan agar paru cepat mengembang.

    pabila paru telah mengembang maksimal dan tekanan intra pleura

    sudah negatif kembali, maka sebelum dicabut dapat dilakukuan uji coba

    terlebih dahulu dengan cara pipa dijepit atau ditekuk selama ' jam.

    pabila tekanan dalam rongga pleura kembali menjadi positif maka pipa

    belum bisa dicabut. Pencabutan 8SD dilakukan pada saat pasien dalam

    keadaan ekspirasi maksimal .

    /. 6orakoskopi

    1aitu suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks

    dengan alat bantu torakoskop.

    21

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    22/26

    '. 6orakotomi

    *. 6indakan bedah

    a. Dengan pembukaan dinding toraks melalui operasi, kemudian dicari lubang

    yang menyebabkan pneumotoraks kemudian dijahit

    b. Pada pembedahan, apabila ditemukan penebalan pleura yang menyebabkan

    paru tidak bias mengembang, maka dapat dilakukan dekortikasi.

    c. Dilakukan resesksi bila terdapat bagian paru yang mengalami robekan atau

    terdapat fistel dari paru yang rusak

    d. Pleurodesis. #asing-masing lapisan pleura yang tebal dibuang, kemudian

    kedua pleura dilekatkan satu sama lain di tempat fistel.

    . Penatalaksanaan tambahan

    a. pabila terdapat proses lain di paru, maka pengobatan tambahan ditujukan

    terhadap penyebabnya. #isalnya ! terhadap proses 65 paru diberi 36,

    terhadap bronkhitis dengan obstruksi saluran napas diberi antibiotik dan

    bronkodilator.

    b. "stirahat total untuk menghindari kerja paru yang berat.

    c. Pemberian antibiotik profilaksis setelah setelah tindakan bedah dapat

    dipertimbangkan, untuk mengurangi insidensi komplikasi, seperti emfisema.

    . Rehabilitasi

    22

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    23/26

    a. Penderita yang telah sembuh dari pneumotoraks harus dilakukan pengobatan

    secara tepat untuk penyakit dasarnya.

    b. 9ntuk sementara &aktu, penderita dilarang mengejan, batuk atau bersin terlalu

    keras.

    c. 5ila mengalami kesulitan defekasi karena pemberian antitusif, berilah laksan

    ringan.

    d. $ontrol penderita pada &aktu tertentu, terutama kalau ada keluhan batuk,

    sesak napas.

    J. P,OGNOSIS

    Pasien dengan pneumotoraks spontan hampir separuhnya akan mengalami

    kekambuhan, setelah sembuh dari observasi maupun setelah pemasangan tube

    thoracostomy. $ekambuhan jarang terjadi pada pasien-pasien pneumotoraks yang

    dilakukan torakotomi terbuka. Pasien-pasien yang penatalaksanaannya cukup baik,

    umumnya tidak dijumpai komplikasi. Pasien pneumotoraks spontan sekunder

    tergantung penyakit paru yang mendasarinya, misalkan pada pasien PSS dengan

    PP3$ harus lebih berhati-hati karena sangat berbahaya.

    23

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    24/26

    BAB III

    KESIMPULAN

    Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga pleura terisi oleh udara,

    sehingga menyebabkan pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan gangguan

    dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses respirasi. 3leh karena itu, pada

    pasien sering mengeluhkan adanya sesak napas dan nyeri dada.

    5erdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun

    traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. Sedangkan

    pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenik. Dan menurut fistel

    yang terbentuk, maka pneumotoraks dapat bersifat terbuka, tertutup dan ventil 2tension4.

    Dalam menentukan diagnosa pneumotoraks seringkali didasarkan pada hasil foto

    rGntgen berupa gambaran radio-hiperlusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada lapang

    paru yang terkena, disertai adanya garis putih yang merupakan batas paru (deep sulcus sign).

    Dari hasil rontgen juga dapat diketahui seberapa berat proses yang terjadi melalui luas area

    paru yang terkena pendesakan serta kondisi jantung dan trakea.

    Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa observasi dan pemberian 3yang

    dilanjutkan dengan dekompresi. 9ntuk pneumotoraks yang berat dapat dilakukan tindakan

    24

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    25/26

    pembedahan. Sedangkan untuk proses medikasi disesuaikan dengan penyakit yang

    mendasarinya. 6ahap rehabilitasi juga perlu diperhatikan agar pneumotoraks tidak terjadi

    lagi.

    DAFTA, PUSTAKA

    @uyton, rthur, ?. all, John, >. 7entilasi paru. Dalam ! %uku &'ar isiologi

    edokteran. >disi ++. Jakarta ! >@?H ((. P. 'C*-*((.

    isyam, 5. 5udiono, >ko. Pneumothoraks spontan. Dalam ! Sudoyo, ru, 8.

    Setiyohadi, 5ambang. l&i, "drus. $, #arcellus, Simadibrata. Setiati, Siti 2editor4. %uku

    &'ar *lmu Penyakit $alam.Jilid "". >disi "7. Jakarta ! Pusat Penerbitan Departemen "lmu

    Penyakit Dalam Fakultas $edokteran 9niversitas "ndonesia. ((. P. +(/-+(B.

    lsagaff, ood. #ukty, . bdul. Pneumotoraks. Dalam ! $asar+$asar *lmu

    Penyakit Paru. Surabaya ! irlangga 9niversity Press. ((C. p. +-+C

    >kayuda, ". Pneumotoraks. Dalam ! adiologi $iagnostik. >disi $edua. Jakarta !

    5alai Penerbit F$9". ((*. P.++C-+.

    Sjamsuhidajat, R. Dinding toraks dan pleura. Dalam !%uku &'ar *lmu %edah. Jakarta !

    >@?. +CC. P.'('-'+C.

    25

  • 8/12/2019 Referat Radiologi Fix

    26/26

    8ibo&o, Daniel, S. Paryana, 8idjaja. Rongga thoraA. Dalam ! &natomi Tubuh

    -anusia. 1ogyakarta ! @raha "lmu. ((C. P. (C-(.

    Reed, James, ?. $elainan-kelainan rongga pleura. Dalam !adiologi Thoraks. >disi

    . Jakarta ! Penerbit 5uku $edokteran. +CC*. P. /-'.

    26