REFERAT KATARAK

Preceptor: dr. M. Yusran, Sp.M., M.Sc.

Penyusun : Ni Made Agusuriyani Diana Putri1018011019

I. PENDAHULUAN45 juta penderita kebutaan di dunia, 60% diantaranya berada di negara miskin atau berkembang. Indonesia, berada diurutan ketiga dengan angka kebutaan sebesar 1,47%.8Di dunia ini 48% kebutaan yang terjadi disebabkan oleh katarak.

II. PEMBAHASAN

lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah (avaskular), tembus pandang, dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm memiliki fungsi untuk mempertahankan kejernihan, refraksi cahaya, dan memberikan akomodasiLensa terdiri atas 65% air dan 35% protein

Katarak merupakan kekeruhan pada lensa akibat hidrasi, denaturasi protein, dan proses penuaan.sehingga memberikan gambaran area berawan atau putih.3,8 Definisi

Epidemiologi >90% kejadian katarak merupakan katarak senilis. 20-40% orang usia >60 tahun mengalami penurunan ketajaman penglihatan akibat kekeruhan lensa. Frekuensi katarak laki-laki dan perempuan sama besar.

Etiologi & Faktor ResikoPenyebab tersering dari katarak adalah proses degenerasi, yang menyebabkan lensa mata menjadi keras dan keruh. Pengeruhan lensa dapat dipercepat oleh faktor risiko seperti merokok, paparan sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi vit E, radang menahun dalam bola mata, dan polusi asap, trauma,8Katarak kongenital terjadi akibat adanya infeksi ketika hamil,Katarak juga dapat terjadi sebagai komplikasi penyakit lain3

Teori hidrasiTeori sklerosisPatofisiologi

1. Penurunan visus2. Silau3. Perubahan miopi4. Diplopia monocular5. Halo bewarna6. Bintik hitam di depan matasebagai berikut:3 Pemeriksaan visus berkisar antara 6/9 sampai hanya persepsi cahayaPemeriksaan iluminasi oblikShadow test Oftalmoskopi direkPemeriksaan slit lamp

Gejala Tanda

Diagnosa anamnesisPemeriksaan fisik pemeriksaan visusPemeriksaan slit lampPemeriksaan shadow testPemeriksaan oftalmoskopiPemeriksaan lab

Tatalaksana Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa.

Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak:Indikasi visusIndikasi medisIndikasi kosmetik

Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul

Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE )pengeluaran isi lensa dengan merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan.

Phacoemulsification

Small Incision Cataract Surgery (SICS)Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm. Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirinya (self-sealing).

Komplikasi OperasiAnsietas; Nausea dan gastritisKonjungtivitis iritatif atau alergi; Abrasi kornea; Laserasi m. rectus superior; Perdarahan hebat; Cedera pada kornea (robekan membrane Descemet), iris, dan lensa; Cedera iris dan iridodialisisLepas/ hilangnya vitreous; Komplikasi preoperatifKomplikasi intraoperatif

Komplikasi postoperatif awalhifema, prolaps iris, keratopati striata, uveitis anterior postoperatif, dan endoftalmitis bakterial.Komplikasi postoperatif lanjutCystoid Macular Edema (CME), delayed chronic postoperative endophtalmitis, Pseudophakic Bullous Keratopathy (PBK), ablasio retina, dan katarak sekunderKomplikasi yang berkaitan dengan IOLuveitis-glaucoma-hyphema syndrome (UGH syndrome), malposisi IOL, dan sindrom lensa toksik (toxic lens syndrome).

PrognosisTindakan pembedahan secara defenitif pada katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman penglihatan pada lebih dari 90% kasus. Adanya ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian pengelihatan pada kelompok pasien ini.

KESIMPULANKatarak adalah abnormalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa yang menyebabkan tajam penglihatan penderita berkurang. Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Ada 4 jenis teknik operasi katarak yaitu ICCE, ECCE, Phacoemulsification, SICS. Akan tetapi jika gejala tidak mengganggu tindakan operasi tidak diperlukan, kadang kala hanya dengan mengganti/menggunakan kacamata.

*