7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
1/23
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Efusi pleura adalah terbentuknya akumulasi cairan yang abnormal di dalam
cavum pleura yang terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun
karena adanya penurunan absorbsi cairan. Efusi dapat ditimbulkan oleh berbagai
macam sebab, antara lain trauma, metabolik, kardiak, infeksi, defek genetik
dan neoplasma. Cairan abnormal tersebut dapat berupa cairan serous, darah,
pus, cairan kilus, atau merupakan campuran dari darah dan udara, disebut juga
hemopneumothorax.Efusi Pleura merupakan salah satu kelainan yang paling
sering menyebabkan gangguan pada paru manusia melalui kompresi jaringan.
Kompresi yang terjadi pada paru menyebabkan gangguan pernafasan karena
kemampuan mengembang dan mengempis paru terhambat, menyebabkan paru
menjadi kolaps, sehingga mengakibatkan oksigen sulit masuk ke dalam paru
paru.!"
#ang dimaksud dengan efusi pleura masif yakni terakumulasinya cairan
abnormal di dalam cavum pleura dengan jumlah yang besar. $ilihat berdasarkan
jumlah volume cairan melebihi dua pertiga hemitoraks.%
$i &merika 'erikat setiap tahunnya tercatat setidaknya terdapat ,( juta orang
menderita efusi pleura, di mana sebagian besar di antaranya )*+- disebabkan
oleh keganasan.
'ementara itu di ndonesia, tingginya insidensi berbagai kasus
infeksi di ndonesia menjadi faktor resiko yang paling signifikan dalam
menyumbang insidensi kasus efusi pleura. /uberculosis menjadi penyakit yang
paling sering mendasari kejadian efusi pleura. Kasus infeksi lain yang juga sangat
sering menyebabkan efusi pleura karena kebocoran plasma adalah infeksi
dengue.'elain infeksi, kasus kasus lain yang memicu terjadinya efusi pleura di
ndonesia juga terus meningkat seperti kanker, kelainan ginjal, trauma, kelainan
metabolik, kelainan jantung dan lain lain.*,(
$engan berkembangnya ilmu kedokteran, terapi pada kondisi efusi pleura
semakin lama semakin berkembang dan bervariasi, antara lain adalah
thoracocentesis, bedah terbuka,pleurodesis dan tube thoracostomy atau kita kenal
1
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
2/23
juga sebagai water sealed drainage )0'$-. 1asing masing jenis terapi
memiliki fungsi, keuntungan, indikasi indikasi tertentu dan komplikasi masing
masing terhadap keberhasilan penyembuhan efusi pelura. $iperlukan
penatalaksanaan yang baik dalam menanggulangi efusi pleura ini, yaitu
pengeluaran cairan dengan segera serta pengobatan terhadap penyebabnya
sehingga hasilnya akan memuaskan.,*,(
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi PleuraPleura merupakan membran serosa yang tersusun dari lapisan sel embriogenik
yang melingkupi parenkim paru, mediastinum, diafragma, dan tulang iga. Pleura
terdiri dari pleura viseral yang membatasi permukaan luar parenkim paru
termasuk fisura interlobaris, dan pleura parietal yang membatasi dinding dada
yang tersusun dari otot dada dan tulang iga, serta diafragma, mediastinum, dan
struktur servikal.2 Pleura viseral dan parietal memiliki perbedaan inervasi dan
vaskularisasi. Pleura viseral diinervasi saraf otonom dan mendapat aliran darah
2
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
3/23
dari sirkulasi pulmoner, sementara pleura parietal diinervasi saraf interkostalis dan
nervus frenikus serta mendapat aliran darah sistemik. Pleura viseral dan parietal
dibatasi oleh rongga pleura yang mengandung sejumlah tertentu cairan pleura.2
ambar 2.1 Pleura !i"eral #an $arietal "erta "truktur "ekitar $leura %
Cairan pleura mengandung .(33!%.(33 sel4ml. /erdiri dari makrofag )+(-,
limfosit )*"-, sel darah merah, dan mesotel bebas. Cairan pleura juga
mengandung protein !* g433 ml. 5ongga pleura dalam keadaan normal berisi
sekitar 3!*3 ml cairan yang berfungsi sebagai cairan pelicin agar paru dapat
bergerak leluasa saat inspirasi dan ekspirasi. Cairan pleura berasal dari pembuluh
kapiler pleura, kelenjar getah bening intratoraks, dan pembuluh darah intratoraks.
6umlah cairan pleura dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara pembuluh kapiler
pleura dengan rongga pleura serta kemampuan eliminasi cairan oleh sistem
pengaliran limfatik pleura parietal.2,+
2.2 E&u"i $leura
Efusi pleura adalah terbentuknya akumulasi cairan yang abnormal di dalam
cavum pleura yang terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun
karena adanya penurunan absorbsi cairan. Efusi pleura dibagi atas dua kelompok
yaitu kelompok non-larger )slight dan moderate- jika volume efusi kurang dari
dua pertiga hemitoraks dan kelompok larger jika volume efusi melebihi dua
pertiga hemitoraks dan lebih sering disebutkan dengan istilah efusi pleura masif.
%
3
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
4/23
2.' E$i#emiologi
&merika 'erikat setiap tahunnya tercatat setidaknya terdapat ,( juta orang
menderita efusi pleura, di mana sebagian besar di antaranya )*+- disebabkan
oleh keganasan.'ementara itu di ndonesia, tingginya insidensi berbagai kasus
infeksi di ndonesia menjadi faktor resiko yang paling signifikan dalam
menyumbang insidensi kasus efusi pleura./uberculosis menjadi penyakit yang
paling sering mendasari kejadian efusi pleura. Kasus infeksi lain yang juga sangat
sering menyebabkan efusi pleura karena kebocoran plasma adalah infeksi
dengue.'elain infeksi, kasus kasus lain yang memicu terjadinya efusi pleura di
ndonesia juga terus meningkat seperti kanker, kelainan ginjal, trauma, kelainanmetabolik, kelainan jantung dan lain ! lain.,*,(
2.( Etiologi #an $ato&i"iologi
5ongga pleura normal berisi cairan dalam jumlah yang relatif sedikit yakni 3!*3
m7. 8ungsinya adalah untuk memfasilitasi pergerakan kembang kempis paru
selama proses pernafasan. Cairan pleura diproduksi dan dieliminasi dalam jumlah
yang seimbang. 6umlah cairan pleura yang diproduksi normalnya adalah +
m74hari dengan kapasitas absorbsi maksimal drainase sistem limfatik sebesar 3,*!
3," m74kgbb4jam. Cairan ini memiliki konsentrasi protein lebih rendah dibanding
pembuluh limfe paru danperifer.Cairan dalam rongga pleura dipertahankan oleh
keseimbangan tekanan hidrostatik, tekanan onkotik pada pembuluh darah parietal
dan viseral serta kemampuan drainase limfatik. Efusi pleura terjadi sebagai akibat
gangguan keseimbangan faktor!faktor di atas.2,+
4
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
5/23
ambar 2.2 Skema )ang mem$erli*atkan $ro"e" "irkula"i normal +airan
$leura,
Pada gambar *.* terlihat bah9a cairan pleura berasal dari pembuluh darah
sistemik pada membran pleura parietal dan viseral )ditunjukkan pada panah yang
terputus!putus-. Pembuluh darah pleura parietal )mikrovaskular interkostal-
merupakan terpenting pada sistem ini sebab pembuluh darah ini paling dekatdengan rongga pleura dan memiliki tekanan filtrasi yang lebih tinggi daripada
mikrovaskuler bronkial pada pleura viseral. Cairan pleura a9alnya akan
diabsorbsi kembali oleh mikrovaskuler, sisanya akan dikeluarkan dari rongga
pleura melalui saluran limfatik pada pleura parietal. Efusi pleura merupakan suatu
indikator adanya suatu penyakit dasar baik itu pulmoner maupun non pulmoner,
akut maupun kronis.2,+
:erikut ini merupakan mekanisme!mekanisme terjadinya efusi pleura ;
. &danya perubahan permeabilitas membran pleura )misalnya ;
inflamasi, keganasan, emboli paru-
*. :erkurangnya tekanan onkotik intravaskular )misalnya ;
hipoalbuminemia, sirosis-
". 1eningkatnya permeabilitas pembuluh darah atau kerusakan
pembuluh darah )misalnya ; trauma, keganasan, inflamasi, infeksi,
infark pulmoner, hipersensitivitas obat, uremia, pankreatitis-
%. 1eningkatnya tekanan hidrostatik pembuluh darah pada sirkulasi
sistemik dan atau sirkulasi sirkulasi paru )misalnya ; gagal jantung
kongestif, sindrom vena kava superior-
(. :erkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga menyebabkan
terhambatnya ekspansi paru )misalnya ; atelektasis ekstensif,
mesotelioma-
2. :erkurangnya sebagian kemampuan drainase limfatik atau bahkan
dapat terjadi blokade total, dalam hal ini termasuk pula obstruksi
ataupun ruptur duktus torasikus )misalnya ; keganasan, trauma-
5
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
6/23
+. 1eningkatnya cairan peritoneal, yang disertai oleh migrasi sepanjang
diafragma melalui jalur limfatik ataupun defek struktural. )misalnya ;
sirosis, dialisa peritoneal-
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
7/23
permeabelitasnya abnormal dan berisi protein berkonsentrasi tinggi
dibandingkan protein transudat. :ila terjadi proses peradangan maka
permeabilitas kapiler pembuluh darah pleura meningkat sehingga sel
mesotelial berubah menjadi bulat atau kuboidal dan terjadi pengeluaran
cairan ke dalam rongga pleura.
Penyebab pleuritis eksudativa yang paling sering adalah karena
mikrobakterium tuberkulosis dan dikenal sebagai pleuritis eksudativa
tuberkulosa. Protein yang terdapat dalam cairan pleura kebanyakan berasal
dari saluran getah bening. Kegagalan aliran protein getah bening ini
)misalnya pada pleuritis tuberkulosis- akan menyebabkan peningkatan
konsentasi protein cairan pleura, sehingga menimbulkan eksudat.Penyakit yang menyertai eksudat, antara lain;
a. nfeksi )tuberkulosis, pneumonia-
b. /umor pada pleura
c. nfark paru
d. Karsinoma bronkogenik
e. 5adiasi
f. Penyakit dan jaringan ikat4kolagen4'7E )'istemic 7upus Eritematosis-.
Efusi pleura dibedakan menjadi transudat dan eksudat. /ransudat hasil dari
ketidakseimbangan antara tekanan onkotik dengan tekanan hidrostatik, sedangkan
eksudat adalah hasil dari peradangan pleura atau drainase limfatik yang menurun
seperti pada gambar *.".,+!=
ambar 2.' Kla"i&ika"i e&u"i $leura
2.% ani&e"ta"i klini"
Pada penderita efusi pleura memberikan gejala sesak napas, batuk, nyeri dada dan
isi dada terasa penuh. >ejala ini sangat bergantung pada jumlah cairan dalam
7
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
8/23
rongga pleura. Pada pemeriksaan fisik, saat inspeksi dapat ditemukan deviasi
trakea ke sisi yang sehat, dinding dada cembung, sela iga melebar, gerakan dada
menurun pada sisi yang sakit. Pada palpasi ditemukan stem fremitus melemah,
perkusi redup, dan pada auskultasi ditemukan suara napas melemah atau tidak
terdengar pada sisi yang sakit. Pada kanker paru, infiltrasi pleura oleh sel tumor
dapat terjadi sekunder akibat perluasan langsung )infiltrasi-, terutama tumor jenis
adenokarsinoma yang letaknya perifer. $apat juga terjadi akibat metastasis ke
pembuluh darah dan getah bening. :ila efusi pleura terjadi akibat metastasis,
cairan pleuranya banyak mengandung sel tumor ganas sehingga pemeriksaan
sitologi cairan pleura dapat diharapkan memberi hasil positif. !", bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan.
Penampilan khas dari efusi pleura merupakan lapisan anekoik antara
pleura visceral dan pleura parietal. Para peneliti memperkenalkan
metode pemeriksaan ?'> dengan apa yang disebut sebagai @elbow
positionA. Pemeriksaan ini dimulai dengan pasien diletakkan pada posisi
lateral dekubitus selama ( menit )serupa dengan radiografi dada posisi
lateral dekubitus- kemudian pemeriksaan ?'> dilakukan dengan pasien
bertumpu pada siku. 1anuver ini memungkinkan kita untuk mendeteksi
efusi yang sedikit, karena cairan cenderung akan terakumulasi dalam
pleura diafragmatik pada posisi tegak lurus. Pemeriksaan ini sangat
membantu sebagai penuntun 9aktu melakukan aspirasi cairan dalam
rongga pleura.3
". C/ 'can toraks
C/ scan dada dapat menunjukkan adanya perbedaan densitas cairan
dengan jaringan sekitarnya sehingga sangat memudahkan dalam
9
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
10/23
menentukan adanya efusi pleura. 'elain itu juga bisa menunjukkan
adanya pneumonia, abses paru atau tumor.3
%. /orakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui
torakosentesis. /orakosentesis adalah pengambilan cairan melalui
sebuah jarum yang dimasukkan diantara sel iga ke dalam rongga dada di
ba9ah pengaruh pembiasan lokal dalam dan berguna sebagai sarana
untuk diagnostik maupun terapeutik. Pelaksanaan torakosentesis
sebaiknya dilakukan pada penderita dengan posisi duduk. &spirasi
dilakukan toraks, pada bagian ba9ah paru di sela iga lima garis aksilaris
media dengan memakai jarum nomor % atau 2. Pengeluaran cairan
pleura sebaiknya tidak melebihi 333 (33 cc pada setiap kali
aspirasi."
(. :iopsi Pleura
6ika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya maka
dilakukan biopsi dimana contoh lapisan pleura sebelah luar untuk
dianalisa. Pemeriksaan histologi satu atau beberapa contoh jaringan
pleura dapat menunjukkan (3 !+( diagnosis kasus!kasus pleuritis
tuberkulosis dan tumor pleura. :ila ternyata hasil biopsi pertama tidak
memuaskan, dapat dilakukan beberapa biopsi ulangan. Pada sekitar *3
penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab
dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan. Komplikasi biopsi antara
lain pneumotoraks, hemotoraks, penyebaran infeksi atau tumor pada
dinding dada.
2. &nalisa cairan pleura?ntuk diagnostik cairan pleura, dilakukan pemeriksaan ;
a. 0arna Cairan
:iasanya cairan pleura ber9ama agak kekuning!kuningan atau
serous!xantho!chrome. :ila agak kemerah!merahan, ini dapat terjadi
pada trauma, infark paru, keganasan, adanya kebocoran aneurisma
aorta. :ila kuning kehijauan dan agak purulen, ini menunjukkan
adanya empiema. :ila merah tengguli, ini menunjukkan adanya
abses karena amoeba.3,
b. :iokimia
10
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
11/23
'ecara biokimia efusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat.
Perbedaan profil biokimia antara efusi yang bersifat eksudat dan
transudat dilihat pada tabel *.
Tabel 2.1 Perbe#aan biokimia tran"u#at #an ek"u#at
'ecara biokimia dapat diperiksakan juga pada cairan pleura ;
! Kadar pB dan glukosa yang rendah pada penyakit!penyakit
infeksi, artitis reumatoid dan neoplasma
! kadar amilase yang meningkat pada pankreatitis dan metastasis
adenokarsinoma.3,
c. 'itologi
Pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura amat penting untuk
diagnostik penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel!sel patologis
atau dominasi sel!sel tertentu.
! 'el neutrophil ; menunjukkan adanya infeksi akut
! sel limfosit ; menunjukkan adanya infeksi kronik seperti
pleuritis tuberkulosa atau limfoma malignum
! sel mesotel ; bila jumlahnya meningkat, ini menunjukkan
adanya infark paru dan juga ditemukan banyak sel eritrosit
! sel mesotel maligna ; pada mesotelioma
! sel!sel besar dengan banyak inti ; pada arthritis rheumatoid
! sel 7.E ; Pada lupus eritematosus sistemik",3,
d. :akteriologi:iasanya cairan pleura steril, tapi kadang!kadang dapat mengandung
mikroorganisme, bila cairannya purulen biasanya menunjukkan
empiema. Efusi yang purulen dapat mengandung kuman!kuman
yang aerob ataupun anaerob. Pada pleuritis tuberkulosa, kultur cairan
terhadap kuman tahan asam hanya dapat menunjukkan yang positif
sampai *3.
+. :ronkoskopi
11
Perbe#aan Tran"u#at Ek"u#at
! Kadar protein dalam efusi )g4dl-
! Kadar protein dalam efusi4
Kadar protein dalam serum
! Kadar 7$B dalam efusi ).?-
! Kadar 7$B dalam efusi4
Kadar 7$B dalam 'erum
! :erat jenis cairan efusi
! 5ivalta
".
3,(
*33
3,2
,32
negatif
D ".
D 3,(
D *33
D 3,2
D ,32
positif
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
12/23
:ronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber
cairan yang terkumpul. :ronkoskopi biasanya digunakan pada kasus!
kasus neoplasma, korpus alineum dalam paru, abses paru dan lain!lain.3
2.0 Penatalak"anaan
Prinsip terapi pasien dengan efusi pleura masif adalah mengeluarkan isi
abnormal di dalam cavum pleura dan berusaha mengembalikan fungsi tekanan
negatif yang terdapat di dalam cavum pleura."
:eberapa pilihan untuk terapi pada efusi pleura adalah sebagai berikut ;
. /horacentesis
Kebanyakan pasien dengan efusi pleura yang tidak diketahui penyebabnya
harus dilakukan thoracentesis dengan dua pengecualian; efusi yang terjadi
dalam congestive heart failureatau renal failureatau efusi kecil yang terjadi
pada pneumonia. 6ika gejala klinik mengarah ke congestive heart failure
sebagai penyebab, diindikasikan untuk dilakukan diuresis )dianjurkan
daripada thoracentesis-. 7ebih dari +( efusi pleura yang disertai
congestive heart failure dengan diuresis dalam %< jam akan memberikan
hasil yang baik.$emikian pula, thoracentesis dapat dihindari pada pasien dengan efusi
kecil yang terjadi pada pneumonia. Pada pasien ini biasanya muncul dengan
batuk, demam, leukositosis, dan unilateral infiltrat, dan efusi yang terjadi
biasanya hasil dari reaktif, proses parapneumonik. 6ika efusi kecil dan
pasien respon terhadap terapi antibiotik, diagnostic thoracentesis mungkin
tidak diperlukan. 6ika efusi besar dan compromising respiratory effort, perlu
dipertimbangkan thoracentesisseperti pada gambar *.(.%
$rainase pada efusi pleura masif harus dilakukan secara terkontrol,
jangan lebih ,( liter pada setiap kali aspirasi atau harus diperlambat sekitar
(33ml4jam. $rainase cairan pleura secara masif dan cepat menimbulkan rasa
tidak nyaman, batuk dan hipotensi. $rainase cairan pleura yang secara cepat
juga menimbulkan komplikasi reexpansion pulmonary oedema.
12
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
13/23
ambar 2.- T*ora+ente"i"%
*. Water Sealed Drainage)0'$- atau Tube Thoracostomy0'$ merupakan tindakan invasif yang dilakukan untuk mengeluarkan
udara, cairan )darah, pus- dari rongga pleura dengan menggunakan pipa
penghubung. 0'$ bekerja dengan menghubungkan cavum pleura berisi
cairan abnormal dengan botol sebagai perangkat 0'$ yang nantinya akan
menarik keluar isi cairan abnormal yang ada di dalam cavum pleura dan
mengembalikan cavum pleura seperti semula, menyebabkan berkurangnya
kompresi terhadap paru yang tertekan dan paru akan kembali
mengembang.
ndikasi dilakukan Tube Thoracostomy ;
Pneumothorax )open or closed 4 simple or tension-
Bemothorax
Bemopneumothorax
Bydrothorax
Chylothorax
Empyema
Pleural effusion
Pasien harus dalam posisi supine atau sudut %(3. Posisi lengan seharusnya
dalam posisi abduksi dan rotasi external, telapak tangan berada dibelakang
kepala. dentifikasi intercostal ke ( dan midaxillary line.*!%
Prosedur dilakukan melalui beberapa tahapan dan membutuhkan
beberapa peralatan, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam prosedur
pemasangan water sealed drainage ;
.- 'arung tangan steril
*.- &lkohol
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
14/23
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
15/23
pada satu botol dengan menggunakan katup udara. Katup udara digunakan
untuk mencegah penambahan tekanan dalam botol yang dapat
menghambat pengeluaran cairan atau udara dari rongga pleura seperti pada
gambar *.2. Karena hanya menggunakan satu botol yang perlu diingat
adalah penambahan isi cairan botol dapat mengurangi daya hisap botol
sehingga cairan atau udara pada rongga intrapleura tidak dapat
dikeluarkan.
ambar
2.%Single bottle
system%
b) Two (ottle System
'istem ini terdiri dari botol water-sealditambah botol penampung cairan.
$rainase sama dengan system satu botol, kecuali ketika cairan pleura
terkumpul, underwater seal system tidak terpengaruh oleh volume
drainase. 'istem dua botol menggunakan dua botol yang masing!masing
berfungsi sebagai water seal dan penampung. :otol pertama adalah
penampung drainase yang berhubungan langsung dengan klien dan botol
kedua berfungsi sebagai water seal yang dapat mencegah peningkatantekanan dalam penampung sehingga drainase dada dapat dikeluarkan
secara optimal seperti pada gambar *.+. $engan sistem ini jumlah drainage
dapat diukur secara tepat.
15
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
16/23
ambar 2., Two bottle system%c) Three (ottle System
Pada sistem ini ada penambahan botol ketiga yaitu untuk mengontrol
jumlah alat penghisap atau suction yang digunakan. 'istem tiga botol
menggunakan " botol yang masing!masing berfungsi sebagai penampung,
Fwater sealF dan pengaturG yang mengatur tekanan penghisap. 6ika
drainase yang ingin, dikeluarkan cukup banyak biasanya digunakan mesin
penghisap dengan tekanan sebesar *3 cmB*3 untuk mempermudah
pengeluaran. Karena dengan mesin penghisap dapat diatur tekanan yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan isi pleura. :otol pertama berfungsi
sebagai tempat penampungan keluaran dari paru!paru dan tidak
mempengaruhi botol Fwater sealF. ?dara dapat keluar dari rongga
intrapelura akibat tekanan dalam botol pertama yang merupakan sumber!
vacuum. :otol kedua berfungsi sebagai Fwater sealF yang mencegah udara
memasuki rongga pleura. :otol ketiga merupakan pengatur hisapan. :otol
tersebut merupakan botol tertutup yang mempunyai katup atmosferik atau
tabung manometer yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan
mesin penghisap yang digunakan seperti yang ditampilkan pada gambar
*.
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
17/23
ambar 2.0 Three
bottle system%
". Pleuro desis+
Pleurodesis adalah penyatuan pleura viseralis dengan parietalis baik secara
kimia9i, mineral ataupun mekanik, secara permanen untuk mencegah
akumulasi cairan maupun udara dalam rongga pleura. /indakan tersebut
biasanya diindikasikan untuk efusi pleura maligna dan pneumotoraks
spontan. 'ecara umum, tujuan dilakukannya pleurodesis adalah untuk
mencegah berulangnya efusi berulang )terutama bila terjadi dengan cepat-,
menghindari torakosintesis berikutnya dan menghindari diperlukannya
insersi chest tube berulang, serta menghindari morbiditas yang berkaitan
dengan efusi pleura atau pneumotoraks berulang )trapped lung, atelektasis,
pneumonia, insufisiensi respirasi, tension pneumothorax-. Efusi pleura
maligna merupakan indikasi paling utama pada pleurodesis.
:eberapa keadaan yang dapat dianggap sebagai kontraindikasi
relatif pleurodesis meliputi, pasien dengan perkiraan kesintasan " bulan,
tidak ada gejala yang ditimbulkan oleh efusi pleura, pasien tertentu yang
masih mungkin membaik dengan terapi sistemik, pasien yang menolak
dira9at di rumah sakit atau keberatan terhadap rasa tidak nyaman di dada
karena selang torakostomi, dan pasien dengan re!ekspansi paru yang tidak
sempurna setelah pengeluaran semua cairan pleura )trapped lung-.
:eberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pleurodesis
antara lain aspek mekanis, aspek biologis, dan pemilihan agen sklerosis.
&spek mekanis untuk menghasilkan perlekatan antara lapisan pleura
parietal dengan pleura viseralis diperlukan evakuasi udara dan cairan
secara sempurna. Hbstruksi oleh clotsdapat dicegah dengan penggunaan
17
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
18/23
chest tube. Penggunaan chest tube yang dipasang sebelum tindakan
dilakukan serta meninggalkannya selama beberapa 9aktu )untuk
monitoring pasca tindakan- dapat meningkatkan tingkat keberhasilan.
&spek biologis diperlukan agar terjadi perlekatan yang sempurna,
permukaan pleura harus teriritasi baik secara mekanik maupun dengan
pemberian agen sklerosis. 'elain itu, telah berkembang konsep baru yaitu
peran fungsional respons mesotelium terhadap stimulus sklerosis.
Pemilihan agen sklerosis sejak tahun ="( telah diketahui bah9a aplikasi
talk pada rongga pleura mampu memicu terjadinya adhesi. 'elain itu, juga
telah dikenal lebih dari "3 agen sklerosis lainnya untuk prosedur
pleurodesis. 0alaupun demikian, talk telah terbukti paling efektif dan
murah untuk pleurodesis.
a. Persiapan alat dan bahan;
. &lat!alat;
Klem chest tube * buah
Catheter tip syringe )23 ml- buah
1angkuk steril buah
'arung tangan steril
$rape4duk steril
Kassa steril*. :ahan!bahan;
7arutan povidon!iodine,
3 ampul lidokain *
ampul pethidin (3 mg
cairan IaCl 3,=
". :ahan sklerosis )salah satu-;
&gen sitotoksik; bleomisin %3!
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
19/23
dalam autoclavedengan suku *+3J8. :ubuk dimasukkan dalam
kolf IaC7 3,=, dikocok, lalu dituang ke dalam mangkuk
steril.
b. Prosedur /indakan;
. /indakan dilakukan di ruangan pasien
*. $ipasang jalur infus IaCl 3,=
". $isiapkan H*
%. Posisi pasien setengah lateral dekubitus pada sisi kontralateral )sisi
yang ada chest tube berada di atas-, tempatkan handuk di antara
pasien dan tempat tidur.
(. Pethidin (3 mg 1, (!"3 menit sebelum memasukkan at
pleurodesis.2. Chest tube di!klem dengan * klem, lalu dilepaskan dari
adaptor40'$
+. Klem dibuka sesaat, agar paru sedikit kolaps dalam rongga pleura
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
20/23
sklerosis.
BAB '
PENUTUP
'.1 Ke"im$ulan
Efusi pleura didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana terdapatnya cairan
yang berlebih jumlahnya di dalam cavum pleura, yang disebabkan olehketidakseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi )penyerapan- cairan
pleura ataupun adanya cairan di cavum pleura yang volumenya melebihi
normal. &kumulasi cairan melebihi volume normal dan menimbulkan
gangguan jika cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan visceral tidak
mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura
visceral atau sebaliknya yaitu produksi cairan melebihi kemampuan
penyerapan. #ang dimaksud dengan efusi pleura masif yakni terakumulasinya
20
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
21/23
cairan abnormal di dalam cavum pleura dengan jumlah yang besar. $ilihat
berdasarkan jumlah volume cairan melebihi dua pertiga hemitoraks.
&kumulasi cairan pleura melebihi normal dapat disebabkan oleh beberapa
kelainan, antara lain infeksi dan kasus keganasan di paru atau organ luar paru.
Efusi pleura umumnya diklasifikasikan berdasarkan mekanisme
pembentukan cairan dan kimia9i cairan menjadi * yaitu atas transudat atau
eksudat. Pada penderita efusi pleura, biasanya dapat timbul gejala sesak napas,
batuk, nyeri dada dan isi dada terasa penuh. >ejala ini sangat bergantung pada
jumlah cairan dalam rongga pleura. $iagnosis efusi pleura didapatkan melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus efusi
pleura masif penatalaksanaan utama pada pasien ini adalah berupa terapi
thorakosintesis, pemasangan 0'$, dan pleurodesis.
DATA PUSTAKA
. Porcel 61, 7ight 50. Pleural effusions. $is 1on LnternetM. *3" 8eb
Lcited *32 1ay *%. 6usuf &, Baryanto &, 'yahruddin E, Endardjo ', 1udjiantoro ', 'utantio
I. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil. Pedoman diagnosis dan
21
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23374395http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/233743957/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
22/23
penatalaksanaan kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil di
ndonesia., ed. &n9ar 6, 'yahruddin E. P$POPH, 6akarta. *33(
(. 1angunnegoro B. 1asalah efusi pleura di ndonesia. 6 5espir ndo ==
CG *33(.
3. Porcel 61, ives 1. Etiology and pleural fluid characteristics of large and
massive effusions. Chest *33"G *%; =+
7/25/2019 Referat Efusi Pleura - Final(1)
23/23
23