Download - RDTR BAB 3 Draft (A3) Selatan (4)

Transcript

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

B.6

Materi Pengaturan Kotamadya Jakarta Selatan

sungai ini dimaksudkan untuk mengamankan pinggiran sungai, tidak terganggunya pengaliran air sungai oleh beban dari kawasan sekitar, dan meningkatkan nilai estetika sempadan sungai. a. Perumahan

B.6.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Jagakarsa B.6.1.1 TujuanRencana rinci tata ruang Kecamatan Jagakarsa merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Jagakarsa yaitu : a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara

Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. b. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu kolektor keatas dan harus terjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. c. Sektor Transportasi Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan Jagakarsa. d. Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. e. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. f. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage.Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhanIII-200

berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan dampak negatif terhadap lingkungan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

B.6.1.2 Kebijakan B.6.1.2.1 Kawasan BudidayaKebijakasanaan umum Kecamatan Jagakarsa adalah meningkatkan lingkungan melalui perbaikan sarana dan prasarana ataupun melalui peremajaan daerah yang tidak teratur dengan potensi lahan yang tinggi. Kebijaksanaan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan sebagai bagian dari upaya persiapan reorientasi terhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. Pengelolaan kawasan

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

g.

Sektor Banjir dan Drainase

Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di

Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak. h. Sektor Utilitas Umum.

berkembang. membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. i. Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan perumahan kumuh.

Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah

kapasitas perdagangan dan jasa. berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

B.6.2 Rencana Pengelolaan Kependudukan Kecamatan JagakarsaRencana pengelolaan kependudukan di Kecamatan Jagakarsa direncanakan tersebar di seluruh wilayah, yaitu bagian utara dan selatan. Pada wilayah tersebut akan direncanakan pembangunan wisma dengan klasifikasi wisma kecil, wisma sedang, wisma besar, wisma taman, wisma susun taman dan wisma flat. Dengan penyediaan wisma beserta fasilitas

B6.1.2.2 Kawasan StrategisPengembangan kawasan diprioritaskan karena keberadaannya dapat mendukung pengembangan sektor strategis di atasnya dengan berdasar atas pertimbanganpertimbangan. Pengembangan kawasan tersebut mempunyai dampak regional maupun nasional karena memiliki kontribusi tinggi. Pengembangan sektor sosial ekonomi di atasnya membutuhkan lahan dalam skala besar. Sektor yang akan dikembangkan mempunyai prioritas tinggi dalam lingkup regional dan nasional. Kawasan memliki prospek ekonomi yang cerah untuk menarik investasi dan memacu pengembangan wilayah sekitar. Pengembangan secara intensif potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan. Pengembangan prasarana perhubungan yang lebih dapat diandalkan. Peningkatan hubungan sosial ekonomi dengan pusat kegiatan terdekat

pendukungnya, diharapkan kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Kecamatan Jagakarsa diharapkan dapat menampung penduduk sebanyak 273.499 jiwa.

B. 6.3 Rencana Struktur Ruang Kecamatan JagakarsaStruktur ruang yang direncanakan untuk Kecamatan Jagakarsa tidak berbeda dengan struktur ruang pada kondisi eksisting. Hal ini dikarenakan pusat-pusat kegiatan yang ada saat ini telah mampu melayani wilayah Kecamatan Jagakarsa, sehingga tidak perlu untuk menambah pusat kegiatan yang baru. Struktur pusat pelayanan Kecamatan Jagakarsa disusun berdasarkan sistem pusat-pusat tersier: Ramayana dan Borobudur di Kelurahan Jagakarsa dengan kegiatan pelayanan Matahari Cilandak Mall di Kelurahan Cilandak Timur dengan kegiatan pelayanan Kantor Camat Jagakarsa di Kelurahan Jatipadang dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa. perdagangan dan jasa. pemerintahan

B.6.1.2.3 Penanganan LingkunganStrategi penanganan kawasan ini dititikberatkan pada pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem setempat dan kelestarian lingkungan alam. Hal ini termasuk juga pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

B.6.1.3 StrategiStrategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Jagakarsa adalah :

B.6.4 Rencana Transportasi Kecamatan Jagakarsa

III-201

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Seluruh wilayah Kecamatan Jagakarsa direncanakan akan terlayani jaringan jalan, hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat dapat melakukan perpindahan keluar atau masuk wilayah kecamatan dengan mudah. Kondisi eksisting 2008 jaringan jalan di Kecamatan Jagakarsa cukup dapat melayani seluruh masyarakat, namun diperlukan beberapa penambahan ruas jalan dan pelebaran jalan sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan lalu lintas. Tabel 6.1 menunjukkan rencana pengembangan jaringan jalan di Kecamatan Jagakarsa. Tabel 6.1 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Kecamatan JagakarsaNama Jalan Jalan Tol Pondok Indah Jalan Jagakarsa Raya Jalan Ampera Raya Jalan Pejaten Raya Jalan Warung Jati Barat Jalan Lenteng Agung Jalan Tanjung Barat Jalan TB Simatupang Jalan Lenteng Agung Timur Jalan Lenteng Agung Barat Jalan Cilandak KKO Jalan Cilandak Raya Jalan Harsono RM Fungsi Jalan Jalan Tol Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Sekunder Jalan Arteri Sekunder Jalan Arteri Sekunder ROW Eksisting (meter) 25 14,8 8,7 5 19 11,8 20 16 10 13 24,5 13 15,4 ROW Rencana (meter) 70 38 18 20 30 40 30 30 24 24 48 22 30

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kebutuhan air bersih di Kecamatan Jagakarsa pada tahun 2030 berjumlah 47.862.325 liter per hari dimana jumlah tersebut dihitung berdasarkan kebutuhan pada kawasan permukiman. Pada Kecamatan Jagakarsa direncanakan penambahan jaringan pipa air minum yaitu ke sebelah utara Jalan Tol Lingkar Luar dengan jaringan PDAM dan ke sebelah selatan Jalan Tol Lingkar Luar dengan hidran umum yang ditempatkan di titik tertentu. Drainase

Sistem jaringan drainase di Kecamatan Jagakarsa sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa waduk dan kali yang terdapat di Kecamatan Jagakarsa, yaitu Waduk Ragunan 1 dan 2, serta Kali Krukut, Ciliwung, dan Baru. Sementara untuk sistem jaringan drainase yang direncanakan ialah : 1. 2. Drainase primer di Jl. TB Simatupang Drainase sekunder di Jl. Jagakarsa Raya dan Jl. Warung Jati Barat

Limbah

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, produksi air limbah/kotor di Kecamatan Jagakarsa ialah sebesar 18.871,43 liter per hari. Rencana sistem pembuangan air limbah di Kecamatan Jagakarsa ialah sistem on-site (cubluk, septic tank) dengan saluran pembuangan air limbah makro yaitu Kali Ciliwung dan Kali Krukut.

B.6.5 Rencana Pengembangan Utilitas KotaPengembangan jejaring utilitas umum memperhatikan hal-hal berikut : Jejaring yang sudah ada Peningkatan kebutuhan akibat pertambahan penduduk dan kegiatan Listrik 1. 2. Dengan demikian, pengembangan jejaring utilitas umum adalah dengan : Memanfaatkan jejaring utilitas yang telah ada Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Memperhatikan estetika lingkungan dan keamanan 3. 4. 5. Berikut ini adalah rencana pengembangan jaringan utilitas di Kecamatan Jagakarsa yang meliputi persampahan, drainase, listrik, telekomunikasi, gas, air bersih, air limbah, telekomunikasi dan air limbah. 6. Memperbaiki jaringan listrik yang ada Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi Arahan pengembangan jaringan listrik di Kecamatan Jagakarsa adalah :

PLN dengan kabel isolasi mempertimbangkan segi estetika lingkungan pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah eksisting 2008 belum terlayani listrik Telekomunikasi

Air Bersih

Arahan rencana pengembangan jaringan telekomunikasi di Kecamatan Jagakarsa adalah :III-202

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

1. 2. 3.

Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur

B.6.6.2 Perdagangan dan PerkantoranKawasan perdagangan yang direncanakan dikembangkan di Kecamatan Jagakarsa umumnya merupakan pelayanan tingkat kota dan kecamatan, dimana fungsinya untuk melayani masyarakat Kecamatan Jagakarsa. Kawasan perdagangan yang akan dikembangkan berupa wisma dagang (ruko) yang berada pada lokasi sepanjang Jl. Jagakarsa Raya, Jl. Ampera Raya, Jl. Warung Jati Barat, Jl. Ragunan Raya serta Jl. Cilandak KKO. Kawasan perdagangan yang dikembangkan tersebut perlu dibatasi pertumbuhannya dan diperbaiki fasilitas parkir dan pejalan kaki sehingga tidak memunculkan permasalahan terutama kemacetan akibat tingginya bangkitan.

telekomunikasi yang memadai dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial. lingkungan kota di Kecamatan Jagakarsa

B.6.6 Rencana Pola RuangPola ruang Kecamatan Jagakarsa direcanakan dibagi menjadi dua wilayah pengembangan, yaitu utara dan selatan. Wilayah utara akan dikembangkan sebagai wilayah perumahan dengan kepadatan rendah dan kegiatan perdagangan, pekantoran serta jasa. Wilayah pengembangan bagian utara telah didominasi menjadi kawasan yang padat dan ramai. Sementara untuk wilayah selatan, dikembangkan untuk wilayah perumahan dengan kepadatan rendah terutama wisma taman. Bagian tengah Kecamatan Jagakarsa yakni sepanjang jalan arteri TB Simatupang direncanakan sebagai kawasan karya taman yang berfungsi sebagai fasilitas karya namun dilengkapi dengan fungsi hijau/taman. Dalam rencana pola ruang Kecamatan Jagakarsa, hampir seluruh bagian wilayah kecamatan direncanakan menjadi kawasan wisma atau perumahan kepadatan rendah dengan klasifikasi wisma yang direncanakan yaitu wisma kecil, wisma sedang, wisma besar, wisma taman, wisma susun, wisma susun taman, serta wisma flat.Sementara untuk fungsi komersial atau perdagangan direncanakan berada pada jalan-jalan arteri primer dan sekunder.

B.6.6.3 Ruang Terbuka HijauRuang terbuka hijau yang akan dikembangkan di Kecamatan Jagakarsa adalah penyempurna hijau rekreasi yakni Taman Margasatwa Ragunan, penyempurna hijau makam TPU Jeruk Purut, serta penyempurna hijau umum di tepi kali sarua, kali mampang, kali baru, dan kali ciliwung. Ruang Terbuka Hijau yang direncanakan di Kecamatan Jagakarsa seluas 326,424 Ha atau sekitar 15,06% dari total Luas Kecamatan Jagakarsa.

B.6.7 Rencana Pengembangan Fasilitas Umum dan SosialRencana pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial di Kecamatan Jagakarsa akan disesuaikan berdasarkan analisis kebutuhan daya tampung kecamatan. Fasilitas umum dan fasilitas sosial tersebut berupa pendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, serta fasilitas pengendali bencana.

B.6.6.1 PermukimanKawasan permukiman akan dikembangkan di hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Jagakarsa. Permukiman yang dikembangkan di bagian utara yaitu Kelurahan Pejaten Barat, Pejaten Timur, Jagakarsa, Jatipadang, serta sebagian Kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur merupakan wisma kecil, sedang dan besar. Sementara pada bagian selatan yaitu Kelurahan Kebagusan, sebagian Kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur merupakan direncanakan sebagai wisma taman. Pada beberapa lokasi di Kelurahan Cilandak Timur, Jagakarsa dan Ragunan juga direncanakan pembangunan wisma susun dan wisma susun taman, sedangkan pada Kelurahan Jatipadang, Pejaten Barat, Ragunan dan Cilandak Timur direncanakan untuk pembangunan wisma flat/apartemen. Fungsi wisma yang direncanakan di Kecamatan Jagakarsa ialah seluas 1.009,18 Ha atau sekitar 46,56% dari total luas Kecamatan Jagakarsa.

B.6.7.1 PendidikanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas pendidikan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas pendidikan seperti yang terlihat pada Tabel 6.2, yaitu sebanyak 219 unit untuk Taman Kanak-kanak (TK), 109 unit untuk Sekolah Dasar (SD), 18 unit untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan 9 unit untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Tabel 6.2 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Tahun 2030No 1 2 3 Jenis Fasilitas TK SD SLTP Eksisting 2006 48 81 22 Kebutuhan 2030 219 109 18 III-203

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

No 4 5

Jenis Fasilitas SLTA Tempat Kursus Jumlah

Eksisting 2006 26 9 186

Kebutuhan 2030 9 355

B.6.7.3 PeribadatanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas peribadatan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas peribadatan seperti yang terlihat pada Tabel 6.4 yaitu mushala 91 unit, masjid 9 unit, masjid kecamatan 1 unit, gereja katolik 4 unit, gereja 4 unit, vihara 4 unit, pura 4 unit serta kelenteng 4 unit. Tabel 6.4 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6. 7. 8 Jenis Fasilitas Mushala Masjid Masjid Kecamatan Gereja Katolik Gereja Vihara Pura Kelenteng Eksisting 2006 164 88 5 Kebutuhan 2030 91 9 1 4 4 4 4 4

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan dengn kondisi eksisting fasilitas pendidikan, maka dapat diketahui bahwa fasilitas pendidikan yang ada saat ini telah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA serta perguruan tinggi dimana kondisi saat ini berlebih dari kebutuhan. Sementara untuk fasilitas pendidikan berupa TK dan SD masih dirasakan kurang sebesar 171 unit dan 28 unit.

B.6.7.2 KesehatanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas kesehatan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan seperti yang terlihat pada Tabel 6.3 yaitu balai pengobatan sebanyak 91 unit, rumah bersalin sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 9 unit, apotik sebanyak 9 unit, dan 1 unit puskesmas kecamatan. Tabel 6.3 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Fasilitas Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Kecamatan Pos KB Apotik Lainnya Balai Pengobatan Rumah Bersalin Eksisting 2006 4 10 152 58 76 Kebutuhan 2030 9 1 9 91 9

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Berdasarkan perbandingan tersebut, maka fasilitas peribadatan yang terdapat saat ini telah sesuai dengan kebutuhan untuk fasilitas ibadah berupa mushala, masjid, dan gereja. Sementara untuk fasilitas ibadah lainnya seperti vihara, pura, maupun kelenteng belum sesuai dengan kebutuhan.

B.6.7.4 OlahragaSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas olahraga, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas olahraga seperti yang terlihat pada Tabel 6.5, yaitu tempat bermain berjumlah 1.094 unit, 91 unit lapangan olahraga, 9 unit kolam renang, serta 9 unit gedung olahraga. Tabel 6.5 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Olahraga Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Fasilitas Tempat Bermain Lapangan Sepakbola Lapangan Bulutangkis Lapangan Tenis Lapangan Voli Kolam Renang Gedung Olahraga Eksisting 2006 12 84 27 60 3 Kebutuhan Daya Tampung 1.094 91 9 9 III-204

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan dengan kondisi eksisting fasilitas kesehatan, maka dapat diketahui bahwa fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Jagakarsa saat ini telah cukup melayani masyarakat. Fasilitas kesehatan berupa rumah sakit umum tidak diperlukan mengingat syarat keberadaan rumah sakit bagi wilayah yang memiliki jumlah penduduk minimum 480.000 jiwa.

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

No 8

Jenis Fasilitas Lainnya

Eksisting 2006 11

Kebutuhan Daya Tampung -

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Jika dibandingkan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan fasilitas olahraga di Kecamatan Jagakarsa, maka saat ini fasilitas tersebut telah cukup mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Namun perlu ditingkatkan untuk fasilitas olahraga/rekreasi berupa taman-taman warga atau tempat bermain.

B.6.7.5 Pengendali BencanaBerdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka untuk Kecamatan Jagakarsa direncanakan beberapa sistem pengendali bencana meliputi banjir dan kebakaran, yaitu berupa : 1. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. 2. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. 3. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air.

berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan dampak negatif terhadap lingkungan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

4. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. Perbaikanlingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran.

B.6.9.2 KebijakanKebijakasanaan umum Kecamatan Pasar Minggu adalah meningkatkan lingkungan melalui perbaikan sarana dan prasarana ataupun melalui peremajaan daerah yang tidak teratur dengan potensi lahan yang tinggi. Kebijaksanaan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan sebagai bagian dari upaya persiapan reorientasi terhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. Pengelolaan kawasan sungai ini dimaksudkan untuk mengamankan pinggiran sungai, tidak terganggunya pengaliran air sungai oleh beban dari kawasan sekitar, dan meningkatkan nilai estetika sempadan sungai. 1) Perumahan Penggunaan perumahan legih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. 2) Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakanIII-205

B.6.8 Rencana Intensitas Pemanfaatan RuangBerdasarkan pola ruang yang telah direncanakan, maka intensitas pemenfaatan ruang yang direncanakan adalah dengan membagi Kecamatan Jagakarsa menjadi dua wilayah bagian yaitu utara dan selatan. Untuk wilayah yang direncanakan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 50% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai, wisma susun direncanakan KDB 40% dengan ketinggian bangunan 15 lantai, wisma susun taman direncanakan KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai, sementara untuk wisma flat direncanakan KDB 40% dengan ketinggian bangunan 20 lantai.

B.6.9 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Pasar Minggu B.6.9.1 TujuanRencana rinci tata ruang Kecamatan Pasar Minggu merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Pasar Minggu yaitu :

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu kolektor keatas dan harus terjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. 3) Sektor Transportasi Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan Pasar Minggu. 4) Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. 5) Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. melampaui batas harus dicegah. 6) Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan 7) Sektor Banjir dan Drainase Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak. 8) Sektor Utilitas Umum. Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. 9) Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Penggunaan air yang

Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

B.6.9.3 StrategiStrategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Pasar Minggu adalah : Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan

kapasitas perdagangan dan jasa . Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah

berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung 10 penduduk.

B.6.10 Rencana Pengelolaan Kependudukan Kecamatan Pasar MingguRencana pengelolaan kependudukan di Kecamatan Pasar Minggu direncanakan tersebar di seluruh wilayah, yaitu bagian utara dan selatan. Pada wilayah tersebut akan direncanakan pembangunan wisma dengan klasifikasi wisma kecil, wisma sedang, wisma besar, wisma taman, wisma susun taman dan wisma flat. Dengan penyediaan wisma beserta fasilitas pendukungnya, diharapkan kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Kecamatan Pasar Minggu diharapkan dapat menampung penduduk sebanyak 273.499 jiwa.

B.6.11 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pasar MingguStruktur ruang yang direncanakan untuk Kecamatan Pasar Minggu tidak berbeda dengan struktur ruang pada kondisi eksisting. Hal ini dikarenakan pusat-pusat kegiatan yang ada saat ini telah mampu melayani wilayah Kecamatan Pasar Minggu, sehingga tidak perlu untuk menambah pusat kegiatan yang baru. Struktur pusat pelayanan Kecamatan Pasar Minggu disusun berdasarkan sistem pusat-pusat yang telah ditetapkan dalam skala pelayanan tingkat nasional, provinsi, kota dan kecamatan.

B.6.11.1 Pusat Kegiatan NasionalIII-206

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Pusat kegiatan nasional yang direncanakan di Kecamatan Pasar Minggu ialah Taman Margasatwa Ragunan di Kelurahan Ragunan dengan kegiatan pelayanan rekreasi atau wisata.

Pusat Kegiatan Kelurahan di Kecamatan Pasar Minggu adalah :

a.b. c. d. e. f. g.

Kantor Lurah Cilandak Timur dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Ragunan dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Kebagusan dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Pasar Minggu dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Jatipadang dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Pejaten Barat dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan Kantor Lurah Pejaten Timur dengan kegaiatan pelayanan pemerintahan

B.6.11.2 Pusat Kegiatan PropinsiPusat Kegiatan Propinsi tidak direncanakan di Kecamatan Pasar Minggu.

B.6.11.3 Pusat Kegiatan KotaPusat Kegiatan Kota di Kecamatan Pasar Minggu adalah :

Struktur ruang yang direncanakan untuk Kecamatan Pasar Minggu tidak berbeda dengan struktur ruang pada kondisi eksisting. Hal ini dikarenakan pusat-pusat kegiatan yang ada a. b. Terminal Ragunan di Kelurahan Ragunan dengan kegiatan pelayanan terminal Stasiun Terminal Pasar Minggu di Kelurahan Pasar Minggu dengan kegiatan saat ini telah mampu melayani wilayah Kecamatan Pasar Minggu, sehingga tidak perlu untuk menambah pusat kegiatan yang baru. Terdapat sepuluh pusat kegiatan yang direncanakan yang dapat mendukung perkembangan Kecamatan Pasar Minggu yang memiliki skala pelayanan nasional, kota serta kecamatan. Pusat-pusat kegiatan yang terdapat di Kecamatan Pasar Minggu merupakan pusat dengan fungsi rekreasi, komersial atau perdagangan serta fasilitas pendidikan, dimana pusat kegiatan tersebut menimbulkan bangitan dan tarikan yang cukup besar.

pelayanan terminal dan Pasar Minggu di Kelurahan Pasar Minggu dengan kegiatan pelayanan perdagangan.

c. d. e. f. g.

Mall Pejaten di Kelurahan Jatipadang dengan kegiatan pelayanan perdagangan. Cilandak Commercial Estate di Kelurahan Cilandak Timur dengan kegiatan Universitas Tama Jagakarsa di Kelurahan Pasar Minggu dengan kegiatan Netherland International School di Kelurahan Cilandak Timur dengan kegiatan Universitas Nasional di Kelurahan Pasar Minggu dengan kegiatan pelayanan

pelayanan perkantoran. pelayanan pendidikan pelayanan pendidikan. pendidikan.

B.6.12 Rencana Transportasi Kecamatan Pasar MingguSeluruh wilayah Kecamatan Pasar Minggu direncanakan akan terlayani jaringan jalan, hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat dapat melakukan perpindahan keluar atau masuk wilayah kecamatan dengan mudah. Kondisi eksisting 2008 jaringan jalan di Kecamatan Pasar Minggu cukup dapat melayani seluruh masyarakat, namun diperlukan beberapa penambahan ruas jalan dan pelebaran jalan sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan lalu lintas. Tabel 6.6 menunjukkan rencana pengembangan jaringan jalan di Kecamatan Pasar Minggu. Tabel 6.6 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Kecamatan Pasar MingguNama Jalan Jalan Tol Pondok Indah Jalan Pasar Minggu Raya Jalan Ampera Raya Jalan Pejaten Raya Jalan Warung Jati Barat Jalan Lenteng Agung Jalan Tanjung Barat Fungsi Jalan Jalan Tol Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer ROW Eksisting (meter) 25 14,8 8,7 5 19 11,8 20 ROW Rencana (meter) 70 38 18 20 30 40 30 III-207

B.6.11.4 Pusat Kegiatan KecamatanPusat Kegiatan Kecamatan di Keclingamatan Pasar Minggu adalah : Ramayana dan Borobudur di Kelurahan Pasar Minggu dengan kegiatan Matahari Cilandak Mall di Kelurahan Cilandak Timur dengan kegiatan pelayanan Kantor Camat Pasar Minggu di Kelurahan Jatipadang dengan kegiatan pelayanan pelayanan perdagangan dan jasa. perdagangan dan jasa. pemerintahan

B.6.11.5 Pusat Kegiatan Kelurahan

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Nama Jalan Jalan TB Simatupang Jalan Lenteng Agung Timur Jalan Lenteng Agung Barat Jalan Cilandak KKO Jalan Cilandak Raya Jalan Harsono RM

Fungsi Jalan Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Sekunder Jalan Arteri Sekunder Jalan Arteri Sekunder

ROW Eksisting (meter) 16 10 13 24,5 13 15,4

ROW Rencana (meter) 30 24 24 48 22 30

B.6.13.2 PerdaganganKawasan perdagangan yang direncanakan dikembangkan di Kecamatan Pasar Minggu umumnya merupakan pelayanan tingkat kota dan kecamatan, dimana fungsinya untuk melayani masyarakat Kecamatan Pasar Minggu. Kawasan perdagangan yang akan dikembangkan berupa wisma dagang (ruko) yang berada pada lokasi sepanjang Jl. Pasar Minggu Raya, Jl. Ampera Raya, Jl. Warung Jati Barat, Jl. Ragunan Raya serta Jl. Cilandak KKO. Kawasan perdagangan yang dikembangkan tersebut perlu dibatasi pertumbuhannya dan diperbaiki fasilitas parkir dan pejalan kaki sehingga tidak memunculkan permasalahan terutama kemacetan akibat tingginya bangkitan.

B.6.13 Rencana Pola Ruang Kecamatan Pasar MingguPola ruang Kecamatan Pasar Minggu direcanakan dibagi menjadi dua wilayah pengembangan, yaitu utara dan selatan. Wilayah utara akan dikembangkan sebagai wilayah perumahan dengan kepadatan rendah dan kegiatan perdagangan, pekantoran serta jasa. Wilayah pengembangan bagian utara telah didominasi menjadi kawasan yang padat dan ramai. Sementara untuk wilayah selatan, dikembangkan untuk wilayah perumahan dengan kepadatan rendah terutama wisma taman. Bagian tengah Kecamatan Pasar Minggu yakni sepanjang jalan arteri TB Simatupang direncanakan sebagai kawasan karya taman yang berfungsi sebagai fasilitas karya namun dilengkapi dengan fungsi hijau/taman. Dalam rencana pola ruang Kecamatan Pasar Minggu, hampir seluruh bagian wilayah kecamatan direncanakan menjadi kawasan wisma atau perumahan kepadatan rendah dengan klasifikasi wisma yang direncanakan yaitu wisma kecil, wisma sedang, wisma besar, wisma taman, wisma susun, wisma susun taman, serta wisma flat.Sementara untuk fungsi komersial atau perdagangan direncanakan berada pada jalan-jalan arteri primer dan sekunder

B.6.13.3 Ruang Terbuka HijauRuang terbuka hijau yang akan dikembangkan di Kecamatan Pasar Minggu adalah penyempurna hijau rekreasi yakni Taman Margasatwa Ragunan, penyempurna hijau makam TPU Jeruk Purut, serta penyempurna hijau umum di tepi kali sarua, kali mampang, kali baru, dan kali ciliwung. Ruang Terbuka Hijau yang direncanakan di Kecamatan Pasar Minggu seluas 326,424 Ha atau sekitar 15,06% dari total Luas Kecamatan Pasar Minggu.

B.6.14 Rencana Pengembangan Utilitas Kecamatan Pasar MingguUtilitas kota yang direncanakan terdiri dari air bersih, drainase, limbah air kotor, persampahan, listrik, dan telekomunikasi. Pengembangan jaringan utilitas kota tersebut dilakukan dengan memperhatikan jaringan yang sudah ada dan peningkatan kebutuhan akibat pertambahan penduduk dan kegiatan.

B.6.13.1 PermukimanKawasan permukiman akan dikembangkan di hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pasar Minggu. Permukiman yang dikembangkan di bagian utara yaitu Kelurahan Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jatipadang, serta sebagian Kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur merupakan wisma kecil, sedang dan besar. Sementara pada bagian selatan yaitu Kelurahan Kebagusan, sebagian Kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur merupakan direncanakan sebagai wisma taman. Pada beberapa lokasi di Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu dan Ragunan juga direncanakan pembangunan wisma susun dan wisma susun taman, sedangkan pada Kelurahan Jatipadang, Pejaten Barat, Ragunan dan Cilandak Timur direncanakan untuk pembangunan wisma flat/apartemen. Fungsi wisma yang direncanakan di Kecamatan Pasar Minggu ialah seluas 1.009,18 Ha atau sekitar 46,56% dari total luas Kecamatan Pasar Minggu.

B.6.14.1 Air BersihBerdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kebutuhan air bersih di Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2030 berjumlah 47.862.325 liter per hari dimana jumlah tersebut dihitung berdasarkan kebutuhan pada kawasan permukiman. Pada Kecamatan Pasar Minggu direncanakan penambahan jaringan pipa air minum yaitu ke sebelah utara Jalan Tol Lingkar Luar dengan jaringan PDAM dan ke sebelah selatan Jalan Tol Lingkar Luar dengan hidran umum yang ditempatkan di titik tertentu.

B.6.14.2 DrainaseSistem jaringan drainase di Kecamatan Pasar Minggu sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa waduk dan kali yang terdapat di Kecamatan Pasar Minggu, yaitu Waduk Ragunan 1 dan 2, serta Kali Krukut, Ciliwung, dan Baru. Sementara untuk sistem jaringan drainase yang direncanakan ialah :III-208

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

a. b.

Drainase primer di Jl. TB Simatupang Drainase sekunder di Jl. Pasar Minggu Raya dan Jl. Warung Jati Barat

fasilitas sosial tersebut berupa pendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, serta fasilitas pengendali bencana.

B.6.14.3 LimbahBerdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, produksi air limbah/kotor di Kecamatan Pasar Minggu ialah sebesar 18.871,43 liter per hari. Rencana sistem pembuangan air limbah di Kecamatan Pasar Minggu ialah sistem on-site (cubluk, septic tank) dengan saluran pembuangan air limbah makro yaitu Kali Ciliwung dan Kali Krukut.

B.6.15.1 PendidikanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Pasar Minggu berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas pendidikan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas pendidikan seperti yang terlihat pada Tabel 6.7, yaitu sebanyak 219 unit untuk Taman Kanak-kanak (TK), 109 unit untuk Sekolah Dasar (SD), 18 unit untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan 9 unit untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Memperbaiki jaringan listrik yang ada Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, sertaNo 1 2 3 4 5

B.6.14.4 ListrikArahan pengembangan jaringan listrik di Kecamatan Pasar Minggu adalah : 1.

2.3. 4. 5. 6.

PLN dengan kabel isolasi mempertimbangkan segi estetika lingkungan Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah eksisting 2008 belum terlayani listrik

Tabel 6.7 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Tahun 2030Jenis Fasilitas TK SD SLTP SLTA Tempat Kursus Jumlah Eksisting 2006 48 81 22 26 9 186 Kebutuhan 2030 219 109 18 9 355

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

B.6.14.5 TelekomunikasiArahan rencana pengembangan jaringan telekomunikasi di Kecamatan Pasar Minggu adalah: 1. 2. 3. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur telekomunikasi yang memadai dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial. lingkungan kota di Kecamatan Pasar Minggu

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan dengn kondisi eksisting fasilitas pendidikan, maka dapat diketahui bahwa fasilitas pendidikan yang ada saat ini telah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA serta perguruan tinggi dimana kondisi saat ini berlebih dari kebutuhan. Sementara untuk fasilitas pendidikan berupa TK dan SD masih dirasakan kurang sebesar 171 unit dan 28 unit.

B.6.15.2 KesehatanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Pasar Minggu berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas kesehatan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan seperti yang terlihat pada Tabel 6.8, yaitu balai pengobatan sebanyak 91

B.6.15 Rencana Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Kecamatan Pasar MingguRencana pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial di Kecamatan Pasar Minggu akan disesuaikan berdasarkan analisis kebutuhan daya tampung kecamatan. Fasilitas umum dan

III-209

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

unit, rumah bersalin sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 9 unit, apotik sebanyak 9 unit, dan 1 unit puskesmas kecamatan. Tabel 6.8 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Fasilitas Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Kecamatan Pos KB Apotik Lainnya Balai Pengobatan Rumah Bersalin Eksisting 2006 4 10 152 58 76 Kebutuhan 2030 9 1 9 91 9

Berdasarkan perbandingan tersebut, maka fasilitas peribadatan yang terdapat saat ini telah sesuai dengan kebutuhan untuk fasilitas ibadah berupa mushala, masjid, dan gereja. Sementara untuk fasilitas ibadah lainnya seperti vihara, pura, maupun kelenteng belum sesuai dengan kebutuhan.

B.6.15.4 OlahragaSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Pasar Minggu berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas olahraga, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas olahraga seperti yang terlihat pada Tabel 6.10, yaitu tempat bermain berjumlah 1.094 unit, 91 unit lapangan olahraga, 9 unit kolam renang, serta 9 unit gedung olahraga.

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan dengan kondisi eksisting fasilitas kesehatan, maka dapat diketahui bahwa fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pasar Minggu saat ini telah cukup melayani masyarakat. Fasilitas kesehatan berupa rumah sakit umum tidak diperlukan mengingat syarat keberadaan rumah sakit bagi wilayah yang memiliki jumlah penduduk minimum 480.000 jiwa.No 1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel 6.10 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Olahraga Tahun 2030Jenis Fasilitas Tempat Bermain Lapangan Sepakbola Lapangan Bulutangkis Lapangan Tenis Lapangan Voli Kolam Renang Gedung Olahraga Lainnya Eksisting 2006 12 84 27 60 3 11 Kebutuhan Daya Tampung 1.094 91 9 9 -

B.6.15.3 PeribadatanSementara itu, perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Pasar Minggu berdasarkan daya tampung pada tahun 2030 ialah sebesar 273.499 jiwa. Dengan jumlah tersebut dan menggunakan standar penyediaan fasilitas peribadatan, maka diperoleh jumlah kebutuhan fasilitas peribadatan seperti yang terlihat pada Tabel 6.9, yaitu mushala 91 unit, masjid 9 unit, masjid kecamatan 1 unit, gereja katolik 4 unit, gereja 4 unit, vihara 4 unit, pura 4 unit serta kelenteng 4 unit. Tabel 6.9 Jumlah Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6. 7. 8 Jenis Fasilitas Mushala Masjid Masjid Kecamatan Gereja Katolik Gereja Vihara Pura Kelenteng Eksisting 2006 164 88 5 Kebutuhan 2030 91 9 1 4 4 4 4 4

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Jika dibandingkan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan fasilitas olahraga di Kecamatan Pasar Minggu, maka saat ini fasilitas tersebut telah cukup mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Namun perlu ditingkatkan untuk fasilitas olahraga/rekreasi berupa taman-taman warga atau tempat bermain.

B.6.15.5 Pengendali BencanaBerdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka untuk Kecamatan Pasar Minggu direncanakan beberapa sistem pengendali bencana meliputi banjir dan kebakaran, yaitu berupa : 1. 2. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.III-210

Sumber : Hasil Perhitungan 2009

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

3. 4. 5.

Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga

Rencana rinci tata ruang Kecamatan Kecamatan Cilandak merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Cilandak yaitu : a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi kawasan budi daya. b. c. kecamatan serta keserasian antar sektor. pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Cilandak. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Cilandak yang sejahtera lahir Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas dan batin

pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air.

mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran.

B.6.16 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang Kecamatan Pasar MingguBerdasarkan pola ruang yang telah direncanakan, maka intensitas pemenfaatan ruang yang direncanakan adalah dengan membagi Kecamatan Pasar Minggu menjadi dua wilayah bagian yaitu utara dan selatan. Untuk wilayah yang direncanakan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 50% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai, wisma susun direncanakan KDB 40% dengan ketinggian bangunan 15 lantai, wisma susun taman direncanakan KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai, sementara untuk wisma flat direncanakan KDB 40% dengan ketinggian bangunan 20 lantai.

B.6.17 Indikasi Program Pengembangan Kecamatan Pasar MingguDalam mengaktualisasikan pendekatan pengembangan yang sedemikian rupa maka konsepkonsep pengembangan kecamatan yang dibuat dituangkan ke dalam rencana-rencana pengembangan dalam berbagai aspek meliputi pengembangan kependudukan, pengembangan aspek struktur dan pola pemanfaatan ruang, aspek sarana prasarana, pengembangan transportasi dan aspek lainnya. Selanjutnya dari rencana-rencana pengembangan ini dapat diturunkan ke dalam indikasi program pengembangan Kecamatan Pasar Minggu. Indikasi program pembangunan merupakan penjabaran kebijakan dan rencana pengembangan ruang yang telah ditentukan ke dalam program-program pembangunan yang akan menjadi acuan serta komitmen Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Perumusan indikasi program ini tidak terlepas dari program-program yang telah disusun oleh secara multisektoral dalam pengembangan Kecamatan Pasar Minggu ini. Dengan demikian, diharapkan fungsi indikasi program ini sebagai acuan instansi pusat, Pemerintah Daerah Propinsi dan Kecamatan Pasar Minggu dalam menyusun dan melaksanakan program lima tahunan dalam kurun waktu duapuluh tahun. Program-program dibawah ini pada dasarnya masih bersifat indikatif, yang diharapkan dapat memberikan indikasi bagi penyusunan program membangun sektoral serta pembangunan pada wilayah kecamatan yang diprioritaskan pembangunannya. f.

berdaya-guna,

sumberdaya manusia Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan dampak negatif terhadap lingkungan e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

B.6.18.2 KebijakanWilayah perencanaan Kecamatan Cilandak berada di Wilayah Pengembangan Pusat dan Wilayah Pengembangan Selatan, dimana karakteristiknya adalah permukiman penduduk berpendapatan sedang sampai tinggi. Sebagian besar penduduk Kecamatan Cilandak berkarya di luar Kecamatan Cilandak. Kebijakasanaan umum Kecamatan Cilandak adalah meningkatkan lingkungan melalui perbaikan sarana dan prasarana ataupun melalui peremajaan daerah yang tidak teratur dengan potensi lahan yang tinggi.III-211

B.6.18 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Cilandak B.6.18.1 Tujuan

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kebijaksanaan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan sebagai bagian dari upaya persiapan reorientasi terhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. Pengelolaan kawasan sungai ini dimaksudkan untuk mengamankan pinggiran sungai, tidak terganggunya pengaliran air sungai oleh beban dari kawasan sekitar, dan meningkatkan nilai estetika sempadan sungai. Ketigabelas kali tesebut, tiga kali diantaranya melalui Kecamatan Cilandak yaitu Kali Krukut, Kali Grogol dan Kali Cilandak. Tabel 6.11 Indikasi Program Pengembangan Kecamatan Pasar MingguTAHUN IMPLEMENTASI 5 Th I 5 Th II 5 Th III 5 Th IV SUMBER DANA

NO I

PROGRAM STRUKTUR RUANG

KEGIATAN

LOKASI

PIHAK TERKAIT

Penataan permukiman dengan perbaikan lingkungan Mengembangkan kawasan permukiman baru A. Permukiman Mempertahankan kawasan permukiman yang teratur Pengendalian pembangunan permukiman Bantuan Rehabilitasi Permukiman Kumuh Peningkatan penghijauan pada jalur jalan antara lain di sepanjang jalan tol, Jalan Arteri serta di sepanjang daerah aliran sungai yang menjorok ke dalam kota B. Ruang Terbuka Hijau

Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan Jalan Tol Jagorawi, Jalan Lingkar Luar Jakarta, PHU tepi Kali Sunter dan Kali Cilangkap, serta kawasan Mabes Hankam TPU Pondok Rangon di Kelurahan Pondok Rangon

X

X X X X

X X X X X

X X X X X APBD APBD APBD Swasta, DTK DTK DTK Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dan JakTim Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dan JakTim Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dan JakTim Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dan JakTim Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI dan JakTim

X

X

X

X

X

X

APBD

Peningkatan Penyempurna Hijau Makam (Phm) Peningkatan Penyempurna Hijau Taman (Pht), Penyempurna Hijau Rekreasi (Phr) dan Penyempurna Hijau Umum (Phu) Peningkatan kawasan perdagangan

X

X

X

APBD

Semua Kelurahan

X

X

X

X

APBD

C.Komersial/Jasa/Perk antoran Peningkatan kawasan perkantoran dan jasa II FASILITAS UMUM DAN SOSIAL A. Pendidikan Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan sarana pendidikan pra sekolah, SD/MI, SLTP, SLTA

Jl. Lubang Buaya, Jl. Pasar Minggu Raya dan Jl. Munjul

X

X

X

Sepanjang Jalan Arteri

X

X

X

X

Semua Kelurahan

X

X

X

X

APBD, Swasta

Dinas Pendidikan Propinsi DKI dan Jak-Tim III-212

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

NO

PROGRAM

KEGIATAN Penambahan fasilitas pendidikan berupa TK,SD, SLTP dan SLTA. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan yang sudah ada.

LOKASI

TAHUN IMPLEMENTASI 5 Th I 5 Th II X X X X X X 5 Th III X X X X 5 Th IV X X X X

SUMBER DANA APBD, Swasta APBD, Swasta APBD, Swasta

PIHAK TERKAIT Dinas Pendidikan Propinsi DKI dan Jak-Tim Dinas Kesehatan Propinsi DKI dan Jak-Tim Dinas Kesehatan Propinsi DKI dan Jak-Tim Dinas Kesehatan Propinsi DKI dan Jak-Tim

Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan

B. Kesehatan

Penambahan fasilitas kesehatan berupa balai pengobatan, puskesmas serta rumah sakit Peningkatan kawasan sehat/bersih.

III

TRANSPORTASI Perbaikan ruas-ruas jalan yang kondisinya rusak Pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana transportasi yang terpadu dengan sistem angkutan umum Pengembangan angkutan transportasi massal Peningkatan Kualitas Jalan dan Jembatan Akses Ke Jalan-jalan utama Kecamatan Pasar Minggu X X X APBD Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Perhubungan DKI Dinas Perhubungan DKI Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim,

Pengembangan Sistem Transportasi

Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu

X X X

X X X

X X X

X X X

APBN/APBD APBN/APBD APBD

IV

PENGEMBANGAN UTILITAS DASAR Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Jaringan Air Bersih di semua kelurahan Kerjasama dengan Swasta untuk Pengembangan Sumber Air Bersih Pembangunan dan pemeliharaan Jaringan Sistem Sanitasi Mendorong pembangunan Jaringan Sistem Sanitasi Komunal pada pusat-pusat kegiatan C. Jaringan Listrik Peningkatan Jaringan Listrik Pengembangan dan pemeliharaan Jaringan Drainase Perkotaan D. Jaringan Drainase Peningkatan Kapasitas Drainase Mikro yaitu Kali Sunter Penataan Ruang Kawasan sekitar DAS dan normalisasi sungai E. Jaringan Telekomunikasi Pengembangan jaringan telekomunikasi terutama bagi wilayah yang belum terlayani Semua kelurahan Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan Kecamatan Pasar Minggu Kecamatan Pasar Minggu Semua kelurahan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X APBD APBD/Swasta APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD/Swasta Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, PLN Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim, Telkom

A. Air Bersih

B. Air Limbah

III-213

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

NO

PROGRAM F. Jaringan Persampahan

KEGIATAN

LOKASI

TAHUN IMPLEMENTASI 5 Th I X 5 Th II X 5 Th III 5 Th IV

SUMBER DANA APBD

PIHAK TERKAIT Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI dan Jak-Tim,

Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

B.6.18.2.1 Kebijaksanaan Pengembangan SektoralKebijakan pengembangan sektoral yang dimaksud meliputi : a) Perumahan Pembangunan perumahan diarahkan kepada perbaikan lingkungan dan peningkatan kualitas bangunan perumahan, peremajaan lingkungan perumahanyang tidak teratur dan mempunyai potensi nilai tanah tinggi, pengembangan aksesibilitas menjadi rumah teratur. Pengembangan /pembangunan baru lahan-lahan yang kosong serta peningkatan ke arah vertikal. b) Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan ribbon harus menjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan parkir yang memadai. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang ekonomi lemah. c) Sektor Transportasi Memantapkan fungsi-fungsi jalan yang ada dengan peningkatan kualitas jalan, terutama fungsi jalan-jalan Arteri yang mengubungkan WP Pusat dan WP Selatan, Jalan RS. Fatmawati dari jalan arteri. Jalan-jalan kolektor besar maupun kolektor kecil perlu ditingkatkan kapasitasnya dengan cara pelebaran ruas jalan.Rasionalisasi rute dan faslitas angkutan umum bis,mikrolet dan metromini secara bertahap sesuai kebutuhan yang ada. d) Sektor Fasilitas Umum Pengadaan lahan untuk membangun fasilitas umum pada daerah yang padat harus dilakukan sedini mungkin. Pada daerah yang berpenduduk padat dan lahannya terbatas, kemungkinan pembangunannya ke arah vertikal. e) Sektor Air Minum

Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. f) Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi permukiman yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan permukiman padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan.

g) Sektor Banjir dan Drainase Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. h) Sektor Utilitas Umum Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. i) Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.III-214

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.No

Daya Tampung dan Kepadatan Penduduk Per kelurahan Kecamatan Cilandak Tahun 2030Daya Tampung Penduduk (jiwa) 37,133 65,729 101,291 28,761 36,143 269,057 Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha) 90 168 167 162 155 148

Kelurahan

B.6.18.2.2 StrategiStrategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Cilandak adalah : Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH berkembang. dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa . Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

1 2 3 4 5

Lebak Bulus Pondok Labu Cilandak Barat Gandaria Selatan Cipete Selatan Jumlah

Sumber : Rencana 2009

B.6.20 Rencana Struktur Ruang Kecamatan CilandakDalam hal ini Rencana Struktur Ruang Kecamatan Cilandak menjelaskan tentang rencana dan arahan pengembangan pusat-pusat pelayanan kegiatan tingkat kecamatan dan fungsi serta jangkauan pelayanan masing-masing pusat. Struktur pusat pelayanan tingkat kecamatan ini disusun berdasarkan sistem pusat-pusat yang telah ditetapkan dalam skala pelayanan tingkat nasional, provinsi, kota dan kecamatan.

B.6.19 Rencana Pengelolaan Kependudukan Kecamatan CilandakKecamatan Cilandak dengan perkembangan wilayah yang semakin pesat maka diperlukan rencana pengelolaan kependudukan yang tepat dengan menggunakan perhitungan berdasarkan daya tampung penduduk pada tahun 2030. Sesuai hasil perhitungan analisis kependudukan dengan metode daya tampung menunjukkan bahwa dengan menggunakan KDB, KLB, serta standar luas kavling ideal, maka jumlah daya tampung penduduk ideal Cilandak direncanakan sebesar 269.057 jiwa, maka untuk mengatasi keterbatasan lahan Kecamatan Cilandak direncanakan dengan membangun perumahan secara vertikal. Sedangkan rumah rumah kumuh yang masih terdapat di Kecamatan Cilandak akan dihilangkan. Pembangunan wisma kecil akan dibatasi di Cilandak. Kepadatan permukiman direncanakan tidak terlalu padat/sedang untuk menjaga kelayakan sebagai kawasan tempat tinggal. Untuk lebih jelasnya mengenai daya tampung penduduk tahun 2030 di Kecamatan Cilandak dapat dilihat pada Tabel 6.12 Tabel 6.12

B.6.20.1 Pusat Kegiatan NasionalPusat Kegiatan Nasional di Kecamatan Cilandak antara lain adalah : a. b. c. RS. Fatmawati dengan kegiatan pelayanan kesehatan Lapangan Olahraga/Stadion Lebak Bulus Terminal Angkutan umum Lebak Bulus

B.6.20.2 Pusat Kegiatan ProvinsiPusat Kegiatan Provinsi di Kecamatan Cilandak antara lain adalah : a. b. c. Cilandak Town Square dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa Kampus Bina Sarana Informatika (BSI) dengan kegiatan pelayanan pendidikan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) dengan kegiatan pelayanan

pendidikan

B.6.20.3 Pusat Kegiatan KotaPusat Kegiatan Kota di Kecamatan Cilandak antara lain adalah : 1. MTS-Aliyah Darul Maarif dengan kegiatan pelayanan pendidikanIII-215

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

2. 3. 4.

Depdiknas Jakarta Selatan dengan kegiatan pelayanan pendidikan pemerintahan Pusat Pertokoan dan Perkantoran DBest Fatmawati dan Rukan Fatmawati Mas Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya dengan kegiatan pelayanan

h. i. j. k. l. m.

Jalan Adiyaksa Raya Jalan Cipete Raya Jalan Gaharu 1 Jalan Cipete Utara Jalan H. Saidi Jl. Asem 2 Jalan H. Nawi

dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa pendidikan

B.6.20.4 Pusat Kegiatan KecamatanPusat Kegiatan Kecamatan di Kecamatan Cilandak antara lain adalah : 1. 2. 3. 4. Kantor Camat Cilandak dengan kegiatan pelayanan pemerintahan Pasar Cipete Selatan dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa Plaza Bona Indah dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa Hero Pondok Labu dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa

Rencana simpang susun di Kecamatan Cilandak sampai dengan tahun 2005 meliputi rencana Fly Over dan Under Pass diantaranya adalah : Fly Over menyebrangi Jalan TB. Simatupang Underpass Antasari, menyebrangi Jalan TB. Simatupang

Parkir berupa gedung atau lahan parkir di Kecamatan Cilandak ditempatkan pada bengunan-

B.6.21 Rencana Transportasi Kecamatan CilandakRencana pengembangan jaringan jalan mencakup sistem jaringan jalan, simpang susun, jalan layang, jalan bawah tanah, fasilitas pejalan kaki dan jembatan penyebrangan. Sistem jaringan jalan di Kecamatan Cilandak sampai dengan tahun 2030 direncanakan sebagai berikut : 1. Jalan arteri primer : a. Jalan Pangeran Antasari Jalan Bango b. Jalan Fatmawati c. Jalan H. Saip Jalan Abrahman d. Jalan Flay Over (H. Abrahman) Jalan Jati Raya (Kompleks Hankam) e. Jalan Margasatwa f. Jalan Cinere Lebak Bulus Jalan Karang Tengah 2. Jalan arteri sekunder Jalan arteri sekunder direncanakan melintasi Kelurahan Gandaria Selatan, Cilandak Barat dan Lebak Bulus. Rencana jalan ini menghubungkan Jl. H. Nawi Jl. Lebak Bulus 3. 3. Jalan kolektor primer a. b. c. d. e. f. g. Jalan Karang Tengah Raya Jalan Lebak Bulus 1, 3, 4 Jalan Mega Karang Mulia Jalan Karang Indah Jalan Bona Indah Jalan Pertanian Jalan Cireundeui Raya

bangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan. Pengembangan transportasi di Kecamatan Cilandak mempertimbangkan faktor-faktor berikut : a. b. c. d. e. Pembangunan jalan baru disesuaikan dengan program DKI Jakarta keseluruhan Perbaikan/pelebaran jalan sesuai dengan prioritas pengembangan, dikaitkan Pengembangan jalan layang pada persimpangan yang diperkirakan akan Pengembangan angkutan umum kapasitas besar dengan pembatasan serta dikaitkan dengan peremajaan lingkungan dengan usaha mengatasi kemacetan lalu-lintas menimbulkan kemacetan yang parah kendaraan pribadi Penyediaan angkutan umum dengan memberikan kebebasan memilih bagi penumpang dengan peningkatan kecepatan perjalanan serta peningkatan sarana-sarana pemberhentian f. g. h. i. j. Pembatasan daerah operasi angkutan yang dikaitkan dengan perencanaan route Pematasan jalur dan jam operasi angkutan barang skala besar, agar tidak Penyediaan parkir di luar jalan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan parkir Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana pejalan kaki, dikaitkan Pengaturan route angkutan umum untuk mempercepat waktu perjalanan dan kendaraan umum untuk kemudahan penumpang memperlambat kecepatan lalu lintas bangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan dengan pelebaran dan pembangunan jalan baru megurangi biaya perjalanan, dikaitkan dengan tempat-tempat pemberhentian/halteIII-216

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Cilandak diarahkan

B.6.22 Rencana Pola Ruang Kecamatan CilandakRencana pola ruang di wilayah Kecamatan Cilandak sampai tahun 2030 adalah wisma dengan fasilitasnya seluas 958,52 Ha, wisma bangunan umum dengan fasilitasnya seluas 38,33 Ha, wisma taman dengan fasilitasnya seluas 37,17 Ha, karya pemerintahan dengan fasilitasnya seluas 31,53 Ha, karya bangunan umum dengan fasilitasnya seluas 77,69 Ha, karya taman dengan fasilitasnya seluas 19,84 Ha, campuran dengan fasilitasnya 7,16 Ha, penyempurna hijau binaan dengan fasilitasnya seluas 125,47 Ha, suka umum seluas 104,95 Ha dan peruntukan marga dan saluran seluas 419,62 Ha. Sesuai dengan perhitungan, dominasi peruntukan tiap jenis guna lahan yang terbesar adalah : a. Wisma dengan fasilitasnya di Kelurahan Cilandak Barat seluas 303,61 ha b. Wisma taman dengan fasilitasnya di Kelurahan Cilandak Barat seluas 16,86 ha c. Wisma bangunan umum dengan fasilitasnya di Kelurahan Cilandak Barat seluas 15,56 ha d. Karya taman dengan fasilitasnya di Kelurahan Pondok Labu seluas 8,38 ha e. Karya bangunan umum dengan fasilitasnya di Kelurahan Cilandak Barat seluas 30,63 ha f. Karya pemerintahan dengan fasilitasnya di Kelurahan Lebak Bulus seluas 13,65 ha g. Campuran dengan fasilitasnya di Kelurahan Cilandak Barat seluas 5,74 ha h. Penyempurna hijau binaan dengan fasilitasnya di Kelurahan Gandaria Selatan seluas 39,95 ha i. Suka / fasilitas umum di Kelurahan Cilandak Barat seluas 47,28 ha

pada jalan-jalan arteri seperti pada Jl. Ciledug Raya, Jl RSC. Veteran (Biintaro), Jl. Bintaro Permai. Sedangkan pada jalan-jalan kolektor kegiatan perdagangan dan jasa terdapat di Jl. H. Sulaiman, Jl. Mesjid Darul Falah, Jl. Ulujami Raya, Jl. H. Saidi, Jl. Kesehatan Raya dan Jl. Cempaka 5, serta di sekitar perumahan Taman Alfa Indah, Bintaro Jaya 1 dan Komplek Perdagangan.

B.6.22.2 Budidaya Kawasan PerkantoranKegiatan perkantoran menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang memiliki kaitan terhadap pergerakan di dalam lingkup wilayah Kecamatan Cilandak. Pada umumnya kegiatan perkantoran berada pada lokasi yang strategis, yakni berada pada jalan-jalan utama dengan akses yang mudah, dengan model pengembangan linier dan konsentris. Rencana pengembangan kegiatan perkantoran di Kecamatan Cilandak diarahkan pada jalan-jalan utama seperti pada Jl RSC. Veteran (Biintaro), Jl. Bintaro Permai dan Jalan Tol Lingkar Luar Barat (JORR).

B.6.22.3 Budidaya Kawasan Perindustrian dan PergudanganKawasan Kecamatan Cilandak telah berkembang kawasan permukiman dan perdagangan mantap. Keberadaan industri dan pergudangan pada kondisi eksistingnya beberapa terdapat di Kecamatan Cilandak, hal tersebut sesuai dengan arahan kebijakan yang menetapkan bahwa pemanfaatan lahan diarahkan untuk permukiman dan perdagangan, sehingga kawasan industri dan pergudangan tidak akan dikembangkan pada wilayah ini. Rencana pengembangan kegiatan perindustrian dibatasi, sehingga tidak ada

j. Marga dan saluran di Kelurahan Cilandak Barat seluas 142,83 haUntuk lebih jelasnya mengenai rencana peruntukan tanah Kecamatan Cilandak tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 6.13

pengembangan kegiatan industri sebagai upaya pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kecamatan Cilandak.

B.6.22.1 Budidaya Kawasan Perdagangan dan JasaAktifitas perkotaan ditentukan oleh dominasi kegiatan non pertanian yang ada di suatu wilayah. Semakin banyak kegiatan non pertanian, semakin tinggi karateristik kota yang dimiliki wilayah tersebut. Kawasan fungsi perdagangan dan jasa pada Kecamatan Cilandak dituntut harus ada sebagai sarana utama bagi distribusi dan koleksi barang dan jasa yang ada di Kecamatan Cilandak, karena dengan semakin mantapnya fungsi perdagangan dan jasa akan semakin mendukung perkembangan Kecamatan Cilandak sehingga berfungsi pula sebagai pusat pelayanan bagi daerah di sekitarnya. dapat

B.6.22.4 Budidaya Kawasan PermukimanBila dibandingkan dengan fungsi lain, permukiman merupakan jenis peruntukkan lahan yang paling banyak memanfaatkan/menyerap lahan di suatu wilayah, sehingga pengembangan area perumahan akan menentukan pola dan bentuk terbangun suatu wilayah dimasa yang akan datang. Kriteria untuk kawasan permukiman perkotaan adalah memperhitungkan kecenderungan perkembangan pembangunan permukiman perkotaan baru, memperhitungkan daya tampung perkembangan penduduk dan fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kebijaksanaan yang ada.III-217

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana pengembangan kawasan permukiman berkepadatan tinggi direncanakan melalui cara rehabilitasi atau program dan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan untuk unit lingkungan permukiman yang berkepadatan sedang dan rendah dilakukan persiapan dengan pembangunan kawasan permukiman berskala besar pada lahan yang masih kosong. Daerah permukiman direncanakan menyebar di seluruh wilayah Kecamatan Cilandak pada semua kelurahan baik dalam bentuk vertikal atau apartemen dan landed house dengan memperhatikan kebutuhan perumahan penduduk Kecamatan Cilandak dimasa yang akan datang dengan memperhitungkan kecenderungan perkembangan dan aksesbilitas. Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi di Kecamatan Cilandak diarahkan pada Kelurahan Petukangan Utara Kelurahan Ulujami Perumahan Bumi Cilandak Indah, Pulo Indah, Villa Pratama, Cilandak Permai Komplek Petukangan Indah, Komplek Kodam Jaya, dan permukiman di sekitar Jl.

Komplek IKPN, Komplek YRS, Perumahan Bintaro Jaya 1, Taman Bintaro, Puri

Palem Indah, Bukit Mas, dan Komplek Perdagangan (Kelurahan Bintaro)

(Kelurahan Petukangan Selatan) Kesadaran (Kelurahan Cilandak) Tabel 6.13 Rencana Peruntukan Tanah Kecamatan Cilandak Tahun 2030 Peruntukan Tanah (Ha) Kaw. Perum Susun Kaw.Perum Kepadatan Rendah Kaw. Perum Susun Taman Kaw.Perum Kepadatan Sedang Kaw.Penyempurna Hijau Lindung Kaw.Perdagangan Kaw.Terbuka Biru Kaw.Jalur Hijau & Hutan Kota Kaw.Perum Kepadatan Tinggi Kaw.Perkantoran Pemerintahan Kaw.Perkantoran Swasta Kaw.Perkantoran Taman Kaw.Pemakaman Campuran Besar Campuran Kecil

Pelayanan Umum/Sosial

Kaw.Industri

Kaw.Taman

No

Kelurahan

Olah Raga

Total (Ha)

1 2 3 4 5

Cilandak Barat Cipete Selatan Gandaria Selatan Lebak Bulus Pondok Labu Kecamatan

5.54 120.91 163.28 75.02 40.57 1.55 156.08 143.28 65.41 25.45 90.68 54.35

16.26 1.11 5.51 2.93 10.98

6.01 15.08 0.26 0.89 3.26 8.68 7.76 4.07 2.48

2.12 2.31 0.83 15.32 10.59 31.18

29.34 10.86 5.18

0.26 5.11 0.25

5.45

45.59 6.19

3.08 4.24 1.64 5.07 0.72

10.21 2.97 0.96 0.74 0.77 1.40 3.57 1.98 13.85 0.48 29.36 7.56

20.01

2.69 10.12 0.92

458.95 181.80 131.28 371.31 283.64 1,423.33III-218

1.57 5.68 6.93

8.81 28.70 14.51

26.05 11.49 14.87 0.00 72.43

4.58 0.96 18.36 6.14 40.12

9.18 12.45 4.46 54.56 22.54 0.00

7.09 535.86 399.18

36.78 10.43 38.07

19.63 103.79 14.74

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

%Sumber : Rencana 2009

0.50

37.65

28.05

2.58

0.73

2.67

2.19

3.83

1.58 0.00

1.38

7.29

1.04

2.06 0.53

0.00

5.09

0.00

2.82

100.00

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan sedang di Kecamatan Cilandak diarahkan pada : a. Jl. Emerald Raya (Kelurahan Ulujami) b. Perumahan Shangrilla Indah 1-2, Villa Pratama, Petukangan Selatan) c. Perumahan Bintaro Permai, Cilandak Indah dan Bumi Bintaro Permai (Kelurahan Cilandak) d. Perumahan Bintaro Jaya 1, Komplek Depsos, Komplek Deplu dan Komplek Perdagangan (Kelurahan Bintaro) Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan rendah tidak diarahkan di Kecamatan Cilandak. Sedangkan rencana pengembangan kawasan perumahan susun di Kecamatan Cilandak diarahkan pada Jl. Ciledug Raya (Kelurahan Petukangan Selatan). Komplek Unilever (Kelurahan

B.6.23 Rencana Pengembangan Utilitas Kota Kecamatan CilandakRencana pengembangan utilitas di Kecamatan Cilandak memperhatikan jejaring yang telah ada dan peningkatan kebutuhan, diantaranya adalah : Pembatasan pemakaian air tanah terutama di zona kritis air tanah agar terpeliharanya Perluasan jaringan pelayanan air bersih melalui peningkatan distribusi yang belum Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau (RTH) Peningkatan kualitas air bersih yang layak bagi penduduk sumber daya air tanah dan air permukaan sebagai air baku terlayani air bersih terutama di pemukiman yang padat penduduk

Berikut ini adalah rencana pengembangan jaringan utilitas di Kecamatan Cilandak yang meliputi jaringan listrik, persampahan, air bersih, telekomunikasi dan air limbah

B.6.22.5 Budidaya Fungsi Pelayanan SosialFungsi ini merupakan pendukung aktifitas kawasan, sehingga fasilitas ini peruntukkannya disesuaikan dengan aktifitas pada tiap tiap pusat kegiatan. Fasilitas yang dialokasikan disini terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, olah raga/ruang terbuka yang merupakan fasilitas pendukung pemukiman.

B.6.23.1 Rencana Pengelolaan Persampahan Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator; Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat masuk Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran. dilakukan dengan teknologi tepat guna; penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); kelingkungan yang padat penduduk; Caranya dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai.

B.6.22.6 Kawasan LindungPada kawasan ini dapat dibudidayakan untuk kegiatan masyarakat untuk kegiatan budidaya pertanian rakyat, papan penyuluhan dan peringatan serta rambu rambu pekerjaan, pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum, penyelenggaraan kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, pariwisata dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai dan danau. Kawasan sempadan sungai ditentukan sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman. Sedangkan untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter. Kawasan sempadan sungai di Kecamatan Cilandak berada pada kawasan Kali Cilandak.

B.6.23.2 Rencana Pengendalian DrainaseRencana pengendalian drainase di Kecamatan Cilandak meliputi : Melaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah)

III-219

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan Pengerukan sampah di sepanjang yang bisa menimbulkan banjir

Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi

sungai menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor

telekomunikasi yang memadai

Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di Kecamatan Cilandak.

Sistem jaringan drainase yang diusulkan mengikuti sistem hierarki jalan sebagai berikut : Saluran primer yang merupakan saluran yang akan mengalirkan air ke saluran alam atau sungai yang ada. Ditempatkan pada setiap jalan primer. Bentuk penampang berupa saluran segiempat tertutup pada kawasan yang relatif padat untuk menghindari masuknya sampah dan mencegah terjadinya genangan air pada permukaan jalan. Bentuk penampang saluran segi empat terbuka pada kawasan yang relatif kosong. Saluran sekunder yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran primer. Ditempatkan pada setiap jalan sekunder. Saluran pelimpasan utama menggunakan drainase primer atau jaringan sungai terdekat. Bentuk penampang saluran adalah trapesium terbuka. Saluran tersier yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran sekunder. Saluran ini berfungsi sebagai saluran penampung aliran dari limpasan air hujan baik dari halaman maupun dari permukaan jalan. Ditempatkan pada setiap jalan lingkungan. Bentuk penampang saluran adalah segi empat atau setengah lingkaran.

B.6.23.5 Rencana Jaringan Air BersihRencana jaringan primer pipa air bersih di Kecamatan Cilandak tahun 2030 adalah melintasi jalan-jalan Jl. TB. Simatupang, Jl. Fatmawati, Jl. Pasar Jumat, dan Jl. Pondok Labu. Kebutuhan air bersih untuk tahun 2030 di Kecamatan Cilandak tahun 2030 adalah sebesar 47.085 ltr/hari, kebutuhan tersebut dipenuhi dari instalasi air minum PT. PAM Lyonnaise Jaya dengan kapasitas produksi 400 liter/detik. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan air bersih di Kecamatan Cilandak tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 6.14.

Tabel 6.14 Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Cilandak Tahun 2030No 1 2 3 4 5 Kelurahan Lebak Bulus Pondok Labu Cilandak Barat Gandaria Selatan Cipete Selatan Jumlah Jumlah Penduduk Tahun 2030 37,133 65,729 101,291 28,761 36,143 269,057 Kebutuhan Air Bersih ( Ltr/Hr) 5,049,566 6,897,818 12,164,834 3,565,172 3,330,323 26,232,325 (m/Hr) 6,498 11,503 17,726 5,033 6,325 47,085

B.6.23.3 Rencana Jaringan ListrikRencana pengembangan jaringan listrik dengan indikasi-indikasi pengembangan tersebut merupakan suatu terapan pada kesesuaian pembangunan pada setiap kawasan yang membutuhkan pemerataan pelayanan, dengan tujuan agar sistem jaringan listrik pada Kecamatan Cilandak dapat berfungsi dengan baik serta memperindah lingkungan sekitar. Adapun rencana pengembangan adalah, sebagai berikut : Rencana pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa (Rusunawa) Meningkatkan pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan Mempertahankan dan menata kondisi sistem jaringan listrik yang telah ada serta

perumahan terutama mencakup kawasan pemukiman padat

Sumber : Hasil Analisis 2009 Ket : Jumlah pendududk hasil proyeksi th 2030 Pedoman Perencanaan Dinas Tata Kota DKI : Asumsi Kebutuhan Air Bersih 175 lt/org/hr

memperbaiki kendala-kendala yang terjadi pada sistem jaringan listrik tersebut

B.6.23.4 Rencana Jaringan Telekomunikasi B.6.23.6 Rencana Sistem Pembuangan Air LimbahIII-220

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana sistem pembuangan air limbah di Kecamatan Cilandak tahun 2030 adalah dengan sistem on-site. Diperkirakan tahun 2030 akan dihasilkan air limbah sebesar 18.565 ltr/hari yang berasal dari air limbah perumahan dan perdagangan/jasa. Untuk lebih jelasnya mengenai timbulan air kotor (sludge) di Kecamatan Cilandak tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 6.15 Tabel 6.15 Timbulan Air Kotor (Sludge) Kecamatan Cilandak Tahun 2030No Kelurahan Penduduk ( jiwa) 37,133 65,729 101,291 28,761 36,143 269,057 Timbulan Air Limbah (m/Hr)) 5,198.64 9,202.05 14,180.77 4,026.51 5,060.05 37,668.02 Timbulan Sludge ( Ltr/Hr) 2,562 4,535 6,989 1,984 2,494 18,565 (m/Hr) 2.56 4.54 6.99 1.98 2.49 18.56 No 1 2 3 4 TK SD

Rincian Jenis Fasilitas

Standar Kebutuhan (Jiwa) 1,250 2,500 15,000 30,000

Luas Lahan (m) 36,592 322,869 71,749 43,049 474,258

Kebutuhan Sarana (Unit) 215 108 18 9 350

SLTP SLTA Jumlah

Sumber : Rencana 2009

B.6.24.2 KesehatanRencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Cilandak berdasarkan hasil analisis proyeksi fasilitas kesehatan yang masih kurang memadai jumlahnya, dengan demikian rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Cilandak lebih di utamakan untuk fasilitas kesehatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilas kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas kesehatan tahun 2030 di Kecamatan Cilandak dapat dilihat pada Tabel 6.17 Tabel 6.17 Rencana Fasilitas Kesehatan Kecamatan Cilandak Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 Rincian Jenis Fasilitas Balai Pengobatan BKIA Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu Puskesmas Rumah Sakit Wilayah Tempat Praktek Dokter ApotikJumlah

1 2 3 4 5

Lebak Bulus Pondok Labu Cilandak Barat Gandaria Selatan Cipete Selatan Jumlah

Sumber : Hasil Analisis 2009 Ket : Jumlah pendududk hasil proyeksi th 2030 Dinas Kebersihan DKI : Asumsi Sludge 0,069 lt/org/hr

B.6.24 Rencana Pengembangan Fasiitas Umum dan Sosial Kecamatan Cilandak B.6.24.1 PendidikanRencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Cilandak lebih di utamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan. Rencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Cilandak akan lebih diarahkan untuk tingkat TK, SD dan SMP yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas pendidikan tersebut jumlahnya masih kurang dan masih diperlukan penambahan beberapa fasilitas pendidikan.

Standar Kebutuhan (Jiwa) 3,000 10,000 30,000 30,000 30,000 480,000 6,000 30,000

Luas Lahan (m2) 17,937 43,049 26,906 4,484 5,830 5,605 6,726 3,587114,125

Kebutuhan Sarana (Unit) 90 27 9 9 9 1 45 9198

Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas pendidikan tahun 2030 di Kecamatan Cilandak dapat dilihat pada Tabel 6.16

Sumber : Rencana 2009

B.6.24.3 PeribadatanTabel 6.16 Rencana Fasilitas Pendidikan Kecamatan Cilandak Tahun 2030III-221

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Cilandak lebih di utamakan untuk fasilitas peribadatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan serta perbaikan fasilitas peribadatan. Rencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Cilandak akan lebih diarahkan untuk fasilitas peribadatan pura yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas pendidikan tersebut jumlahnya masih kurang dan masih diperlukan penambahan sedangkan untuk fasilitas peribadatan lainnya hanya pada rencana perbaikan dan peremajaan. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas peribadatan tahun 2030 di Kecamatan Cilandak dapat dilihat pada Tabel 6.18 Tabel 6.18 Rencana Fasilitas Peribadatan Kecamatan Cilandak Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 Rincian Jenis Fasilitas Gereja Katolik Gereja Protestan Mushalla Masjid Vihara Pura Kelenteng JumlahSumber : Rencana 2009 4 2

No.1

Lokasi

Peruntukan Wisma dengan fasilitasnya, karya kantor dengan fasilitasnya Wisma dengan fasilitasnya, suka umum Wisma dengan fasilitasnya

Ketinggian Maks. (Lantai)2,4-8,16

KDB (%)40-50

KLB

Jl. Cipete Raya-Jl. TB. Simatupang(Kel. Cilandak Barat) Jl. Cipete Raya-Jl. Cipete Utara (Kel. Cipete Selatan)

2-4 2,4-8

40 40 < 1,2

Jl. JORR TB. Simatupang-Jl.H.Nawi (Kel. Cilandak Barat dan Gandaria Selatan)

Jl. Intan-Jl. Margasatwa (Kel.Cilandak Barat dan Pondok Labu)

Batas Kali Grogol-Kali Cilandak(Kel. Lebak Bulus) Jl. H. Abu (Kel. Cipete Selatan) Jl. Tarogong Raya/JIS (Kel. Cilandak Barat) Jl. Wijaya Kusuma (Kel. Pondok Labu dan Cilandak Barat)

Wisma dengan fasilitasnya, penyempurna hijau binaan dengan fasilitasnya Wisma dengan fasilitasnya, penyempurna hijau binaan Wisma bangunan umum dengan fasilitasnya Suka umum/fasilitas umum Suka umum/fasilitas umum

2,4-8

40

2-4 4 4 4

40 40 40 40 Maks 1,6

Standar Kebutuhan (Jiwa) 60,000 60,000 3,000 30,000 60,000 60,000 60,000

Luas Lahan (m2) 1,000 1,000 26,906 17,937 1,000 1,000 1,000 49,843

Kebutuhan Sarana (Unit) 4 4 90 9 4 4 4 1213

Jl. Lebak Bulus 3 (Kel. CilandakBarat) Jl. Cipete Raya-Jl. Gaharu I (Kel. Cipete Selatan dan Cilandak Barat)

Suka umum/fasilitas umum Karya bangunan umum dengan fasilitasnya, suka umum Karya pemerintahan dengan fasilitasnya

4 4

40 40 Maks 2,4

Jl. Raya Pondok Labu/PuslitbangABRI (Kel. Lebak Bulus) Jl. Karang Tengah Raya-Jl. Pertanian (Kel. Lebak Bulus)

4

40

Maks 1,6

Karya bangunan umum dengan fasilitasnya, suka umum Karya pemerintahan dengan fasilitasnya, suka umum, karya Komp. Darul Maarif Jl. H. Nawi bangunan umum dengan (Kel. Gandaria Selatan) fasilitasnya Suka umum, karya bangunan Jl. Pasar Jumat (Kel. Lebak Bulus) umum dengan fasilitasnya

4

40

Maks 1,6

4

40

Maks 1,6

4-16 4-16

40 40

Maks 2,4 Maks 3,0

Jl. Raya Fatmawati (Kel. CipeteSelatan, dan Gandaria Selatan, Cilandak Barat) RS. Fatmawati Jl. Caringin Barat (Kel. Cilandak Barat) Jl. TB. Simatupang (JORR)

B.6.24.4 Rencana Intensitas Bangunan Kecamatan CilandakRencana intensitas disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta kebutuhan pengembangan, baik kebutuhan struktur kota maupun nilai ekonomis lahan pada penggal jalan tertentu. Rencana intensitas bangunan meliputi rencana ketinggian bangunan, KDB dan KLB.5

Wisma bangunan umum dengan fasilitasnya, karya bangunan umum dengan fasilitasnya Suka umum Wisma bangunan umum dengan fasilitasnya Karya bangunan umum dengan fasilitasnya, suka umum

4 4 4-16

40 40 40

Maks 3,0 Maks 2,4 Maks 3,5

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana intensitas bangunan Kecamatan Cilandak tahun 2030 daat dilihat pada Tabel 6.19. Tabel 6.19 Rencana Intensitas Bangunan Kecamatan Cilandak 2030

Sumber : Rencana 2009

B.6.25 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Pesanggrahan B.6.25.1 TujuanIII-222

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana rinci tata ruang Kecamatan Kecamatan Pesanggrahan merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Pesanggrahan yaitu : a. b. c. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan Terwujudnya Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah budi daya. kecamatan serta keserasian antar sektor. rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Pesanggrahan. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Pesanggrahan yang sejahtera Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas lahir dan batin Kebijaksanaan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan sebagai bagian dari upaya persiapan reorientasi terhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. Pengelolaan kawasan sungai ini dimaksudkan untuk mengamankan pinggiran sungai, tidak terganggunya pengaliran air sungai oleh beban dari kawasan sekitar, dan meningkatkan nilai estetika sempadan sungai. Ketigabelas kali tesebut, tiga kali diantaranya melalui Kecamatan Pesanggrahan yaitu Kali Pesanggrahan.

B.6.25.2.1 Kebijaksanaan Pengembangan SektoralKebijaksanaan pengembangan seltoral di Kecamatan Pesanggrahan meliputi : Perumahan Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan. Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu

berdaya-guna, e. f.

sumberdaya manusia Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi Mewujudkan keseimbangan kepent