Download - RDTR BAB 3 Draft (A3) Barat (5)

Transcript

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

B.7

Materi Pengaturan Kotamadya Jakarta Barat

kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan daya dukung lahan maka pada kawasan perkotaan diupayakan adanya intensifikasi lahan pada lahan dengan kepadatan penduduk atau kegiatan tinggi, dilakukan ekstensifikasi pada kawasan cadangan pengembangan kawasan perkotaan. Pengembangan tersebut diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang ada. Namun perlu dijaga agar pengembangan kawasan perkotaan tidak meluas dan mengganggu kawasan dengan fungsi lindung. Pengembangan di kawasan perkotaan terutama di pusat kota tetap memperthatikan agar kekompakan penggunaan lahan terjaga dan tidak menjadi homogen. Kebijakan kawasan budidaya dibagi menjadi beberapa sektor, diantaranya yaitu :

B.7.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Grogol Petamburan B.7.1.1 TujuanRencana rinci tata ruang Kecamatan Kecamatan Grogol Petamburan merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Grogol Petamburan yaitu : Menyiapkan dan mengarahkan Kecamatan Grogol Petamburan sebagai Pusat DKI Jakarta dan sebagai pusat perdagangan dan jasa Kotamadya Pendidikan provinsi

Jakarta Barat dengan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan perdagangan dan jasa. Memenuhi kebutuhan perumahan dengan membangun rumah susun sederhana sewa tingkat tinggi di Kelurahan Wijaya Kusuma dan Jelambar Baru yang mengacu pada Peraturan Menteri PU No. 5 tahun 2007. Meningkatkan kondisi dan kapasitas jaringan jalan regional yang berguna memantapkan fungsi Kecamatan Grogol Petamburan sebagai salah satu pusat pergerakan Kota madya Jakarta Barat dan Tangerang. Mewujudkan Kecamatan Grogol Petamburan sebagai kawasan pendukung kelengkapan Peningkatan layanan sarana jalan dengan pelebaran jalan-jalan utama. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan Kecamatan Grogol Petamburan yang fasilitas dan utilitas di Jakarta Barat.

1)-

Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa-

lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal

2)

Pengembangan sistem ribbon sedikit dibatasi, kecuali pada sisi sisi jalan yang

mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dengan pemenuhan penyediaan tempat parkir Pengembangan pada sentra sentra lokal diprioritaskan untuk mengurangi Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang Sektor Industri Membatasi kegiatan industri dengan hanya memperbolehkan pada kegiatan dan merelokasi kegiatan industri yang tidak sesuai dengan industri rumahan kemacetan lalu lintas cukup padat serta pembangunan baru pada lahan yang relatif kosong

berpihak pada kepentingan masyarakat, dengan memposisikan peran masyarakat sebagai pemrakarsa pembangunan, Memanfaatkan peluang dan mampu menempatkan kendala pengembangan sebagai

3)

komponen modal dasar pengembangan dan pembangunan Kecamatan Grogol Petamburan guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

kegiatan industri tersebut

B.7.1.2 Kebijakan B.7.1.2.1 Kawasan BudidayaKawasan budidaya merupakan kawasan yang dikembangkan secara intensif dengan pusat pengembangan yang ada di Kecamatan Grogol Petamburan, secara umum pengembangan tersebut berorientasi pada optimalisasi sumber daya dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Strategi rencana kawasan budidaya berdasarkan ciri kegiatan perkotaan adalah Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang mempunyai arahan kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi

4)-

Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan melalui program penyuluhan pembinaan. kolektor.III-36

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

5)-

Sektor Transportasi Peningkatan dan pembangunan jalan arteri dan kolektor arah timur barat Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan ataupun utara selatan memperhatikan kualitas dan kapasitas

B.7.1.2.2 Kawasan StrategisPengembangan kawasan diprioritaskan karena keberadaannya dapat mendukung pengembangan sekktor strategis di atasnya dengan berdasar atas pertimbanganpertimbangan. Pengembangan kawasan tersebut mempunyai dampak regional maupun nasional karena memiliki kontribusi tinggi. Pengembangan sektor sosial ekonomi di atasnya membutuhkan lahan dalam skala besar. Sektor yang akan dikembangkan mempunyai prioritas tinggi dalam lingkup regional dan nasional. Kawasan memliki prospek ekonomi yang cerah untuk menarik investasi dan memacu pengembangan wilayah sekitar. Pengembangan secara intensif potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan. Pengembangan prasarana perhubungan yang lebih dapat diandalkan. Peningkatan hubungan sosial ekonomi dengan pusat kegiatan terdekat.

6)-

Sektor Fasilitas Umum Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Guna mengatasi keterbatasan lahan, masih dimungkinkan untuk pengembangan

secara vertikal dan penggabungan kegiatan lainnya yang sejenis dalam satu bangunan

7)-

Sektor Utilitas Umum Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampu-lampu penerangan jalan Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Menambah/memperluas jaringan air bersih dan meningkatkan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi Penganjuran pengurangan penggunaan air tanah guna mengatasi penurunan Penambahan hydrant umum Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Melaksanakan normalisasi sungai dan saluran drainase serta mengamankan tepian sungai dari kegiatan yang dapat menganggu fungsi sungai (pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah) Melaksanakan pembangunan/peremajaan drainase makro dan mikro ke dalam Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi permukiman yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sistem pengendalian banjir makro muka air tanah dan intruisi air laut-

B.7.1.2.3 Penanganan LingkunganStrategi penanganan kawasan ini dititik beratkan pada pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem setempat dan kelestarian lingkungan alam. Hal ini termasuk juga pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas

8)

B.7.1.3 StrategiStrategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Grogol Petamburan adalah : Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu berkembang. membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh. meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa . Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

9)

10)

B.7.2 Rencana Pengelolaan Kependudukan Kecamatan Grogol PetamburanBerdasarkan perkembangan wilayah yang semakin pesat di Kecamatan Grogol Petamburan maka diperlukan rencana pengelolaan kependudukan yang tepat dengan menggunakan perhitungan berdasarkan daya tampung penduduk pada tahun 2030. Sesuai hasil perhitunganIII-37

lingkungan permukiman padat. sesuai kebutuhan.

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

analisis

kependudukan dengan metode daya tampung menunjukkan

bahwa dengan

B.7.3.2 Pusat Kegiatan Sekunder Pusat Kegiatan Sekunder di Kecamatan Grogol Petamburan antara lain adalah : a. RS.Sumber Waras dengan kegiatan pelayanan kesehatan b. Roxy Square dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa c. Univ.Trisakti (Fakultas Kedokteran Gigi) dengan kegiatan pelayanan pendidikan

menggunakan KDB, KLB, serta standar luas kavling ideal, maka jumlah daya tampung penduduk ideal Grogol Petamburan direncanakan sebesar 286.462 jiwa dengan jumlah kepadatan penduduk sebesar 254 jiwa/ha, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kelurahan Jelambar Baru sebesar 382 jiwa/ha, maka untuk mengatasi keterbatasan lahan Kecamatan Grogol Petamburan direncanakan dengan membangun perumahan secara vertikal. Sedangkan rumah rumah kumuh yang masih terdapat di Kecamatan Grogol Petamburan akan dihilangkan. Pembangunan wisma kecil akan dibatasi di Grogol Petamburan. Kepadatan permukiman direncanakan tidak terlalu padat/sedang untuk menjaga kelayakan sebagai kawasan tempat tinggal. Untuk lebih jelasnya mengenai daya tampung penduduk tahun 2030 di Kecamatan Grogol Petamburan dapat dilihat pada Tabel 7.1 Tabel 7.1 Rencana Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030No Kelurahan Penduduk 2006 27,209 18,105 35,874 27,619 41,092 26,683 36,715 213,297 Daya Tampung Penduduk 2030 36,542 24,315 48,180 37,093 55,187 35,836 49,309 286,462 Kepadatan Penduduk 2006 204 133 191 225 284 102 255 189 2030 274 178 257 303 382 137 343 254

B.7.3.3 Pusat Kegiatan TersierPusat Kegiatan Tersier di Kecamatan Grogol Petamburan antara lain adalah : a. Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat dengan kegiatan pelayanan kebencanaan b. Ukrida dan BPK Penabur dengan kegiatan pelayanan pendidikan c. Pusat Perkantoran Sentra Latumenten dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa

B.7.3.4 Pusat Kegiatan Sub TersierPusat Kegiatan Sub Tersier di Kecamatan Grogol Petamburan antara lain adalah : a. Pasar Tomang Barat, Pasar Grogol dan Pasar Wijaya Kusuma dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa b. Kantor Kecamatan Grogol Petamburan dengan kegiatan pelayanan pemerintahan c. YP Pendidikan Yadika, SMPN 89, Madrasah Aliyah Al Isra dengan kegiatan pelayanan pendidikan Untuk lebih jelasnya mengenai rencana struktur ruang Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 7.2

1 2 3 4 5 6 7

Tanjung Duren Utara Tanjung Duren Selatan Tomang Grogol Jelambar Wijaya Kusuma Jelambar baru Jumlah

Sumber : Hasil Rencana

B.7.3 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Grogol Petamburan B.7.3.1 Pusat Kegiatan PrimerPusat Kegiatan Primer di Kecamatan Grogol Petamburan antara lain adalah : a. Universitas Tarumanegara dan Trisakti dengan kegiatan pelayanan pendidikan b. Mall Ciputra, Mall Taman Anggrek dan Podomoro City dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan Jasa c. Terminal bus Grogol dengan kegiatan jasa pelayanan transportasi d. RS.Jiwa Grogol dan RS.Royal Taruma dengan kegiatan Pelayanan KesehatanIII-38

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Tabel 7.2 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Grogol PetamburanLokasi Persimpangan Grogol dan sekitarnya Fungsi Pelayanan kegiatan pendidikan, kesehatan, transpotasi, komersil yaitu adanya pusat perkantoran serta perdagangan dan Jasa Jl.S.Parman Pelayanan Perdagangan dan Jasa Pelayanan kegiatan kesehatan serta perdagangan dan jasa Pelayanan perdagangan dan jasa Pelayanan kegiatan Pendidikan, Perdagangan dan Jasa serta pelayanan terhadap bencana kebakaran Jl. Kyai Tapa (antara RS.Sumber Waras dan Roxy Square) Jl. Latumenten Jl. Tanjung Duren Utara Keterangan Univ. Trisakti dan Univ Tarumanegara RS.Jiwa Grogol dan RS.Royal Taruma Mal Ciputra Terminal Bus Grogol Mall Taman Anggrek Podomoro City RS. Sumber Waras Roxy Square Rukan Sentra Latumenten Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat YP.BPK Penabur Banian Boulevard Hotel Kantor Kecamatan Grogol Petamburan Kantor Kelurahan Tanjung Duren Utara Pasar Tomang Barat Pasar Grogol Pasar Inpres Jelambar Skala/Kekhasan Pusat kegiatan pelayanan kesehatan dan pendidikan skala Nasional

B.7.4 Rencana Transportasi Kecamatan Grogol PetamburanRencana pengembangan jaringan jalan di Kecamatan Grogol Petamburan adalah sistem jaringan jalan, simpang susun, fasilitas pejalan kaki dan jembatan penyeberangan. Pengembangan transportasi di Kecamatan Grogol Petamburan mempertimbangkan faktor-faktor berikut : a. b. c. d. e. Pembangunan jalan baru disesuaikan dengan program DKI Jakarta keseluruhan Perbaikan/pelebaran jalan sesuai dengan prioritas pengembangan, dikaitkan Pengembangan jalan layang pada persimpangan yang diperkirakan akan Pengembangan angkutan umum kapasitas besar dengan pembatasan serta dikaitkan dengan peremajaan lingkunganPusat kegiata pelayanan perdagangan dan jasa skala Nasional Pusat kegiatan pelayanan kesehatan serta perdagangan skala Provinsi Pusat kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa skala kota Pusat kegiatan pelayanan pendidikan, perdagangan dan jasa, penanggulangan kebencanaan skala Kota

dengan usaha mengatasi kemacetan lalu-lintas menimbulkan kemacetan yang parah kendaraan pribadi Penyediaan angkutan umum dengan memberikan kebebasan memilih bagi penumpang dengan peningkatan kecepatan perjalanan serta peningkatan sarana-sarana pemberhentian f. g. h. i. j. Pembatasan daerah operasi angkutan yang dikaitkan dengan perencanaan route Pematasan jalur dan jam operasi angkutan barang skala besar, agar tidak Penyediaan parkir di luar jalan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan parkir Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana pejalan kaki, dikaitkan Pengaturan route angkutan umum untuk mempercepat waktu perjalanan dan kendaraan umum untuk kemudahan penumpang

-

Jl. Tanjung Duren Raya

Pelayanan kegiatan pemerintahan dan perdagangan Pelayanan kegiatan pemerintahan dan perdagangan Pelayanan kegiatan perdagangan Pelayanan kegiatan perdagangan

-

Pusat kegiatan pelayanan pemerintahan dan perdagangan skala Kecamatan Pusat kegiatan pelayanan pemerintahan dan perdagangan skala Kecamatan Pusat kegiatan pelayanan perdagangan skala Kecamatan Pusat kegiatan pelayanan perdagangan skala Kecamatan

memperlambat kecepatan lalu lintas bangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan dengan pelebaran dan pembangunan jalan baru megurangi biaya perjalanan, dikaitkan dengan tempat-tempat pemberhentian/halte Sistem jaringan jalan di Kecamatan Grogol Petamburan hingga tahun 2030 direncanakan sebagai berikut :

Jl. Tanjung Duren Raya

-

Jl. DR. Muwardi 2 Jl. Inpres

-

Sumber : Hasil Rencana 2009

III-39

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

B.7.5.1 PersampahanTabel 7.3 Rencana Jaringan Jalan Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030No Nama jalan Tingkatan jalan Tol/Arteri Primer Arteri Sekunder Arteri Primer Tol Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Primer 2006 69 40 50 52 40 47 16 21 21 10 6 8 7 6 8 7 7 9 8 2030 85 47 60 52 50 50 26 26 26 18 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Rencana pengelolaan persampahan di Kecamatan Grogol Petamburan adalah sebagai berikut: Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator; Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan dilakukan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan penerapan Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat masuk Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran. Caranya dengan teknologi tepat guna; konsep 3R (reduced, reused, recycling); kelingkungan yang padat penduduk; dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai.

1 Jl.S.Parman 2 Jl.Tomang Raya 3 Jl.Prof.DR.Latumenten 4 Jl.Tol Jakarta-Merak 5 Jl.Daan Mogot 6 Jl.Kyai Tapa 7 Jl.Tubagus Angke 8 Jl.Tanjung Duren Raya 9 Jl.Tanjung Duren Utara 10 Jl.Arjuna Utara 11 Jl.Tanjung Duren Timur 11 Jl.Jelambar Baru 12 Jl.Jelambar Selatan 2 13 Jl.Jelambar Utama 1 14 Jl.Jelambar Utama Sakti 15 Jl.Amanah 16 Jl.Indraloka 2 17 Jl.DR.Muwardi Raya 10 Jl.DR.Susilo Raya Sumber : Hasil Rencana 2009

B.7.5.2 Drainse dan Pengendali BanjirRencana pengendalian drainase di Kecamatan Grogol Petamburan adalah sebagai berikut : Melaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah); Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan sungai Peningkatan dan pengembangan fungsi situ-situ sebagai lokasi tempat penampungan air Pengerukan sampah di sepanjang kali yang bisa menimbulkan banjir.

B.7.5 Rencana Pengembangan Utilitas Kecamatan Grogol PetamburanRencana pengembangan utilitas di Kecamatan Grogol Petamburan memperhatikan jejaring yang telah ada dan peningkatan kebutuhan, diantaranya adalah : Pembatasan pemakaian air tanah terutama di zona kritis air tanah agar terpeliharanya Perluasan jaringan pelayanan air bersih melalui peningkatan distribusi yang belum sumber daya air tanah dan air permukaan sebagai air baku terlayani air bersih terutama di pemukiman yang padat penduduk Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau (RTH) Peningkatan kualitas air bersih yang layak bagi penduduk

menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor; di Kelurahan Grogol dan Tanjung duren utara;

Sistem jaringan drainase yang diusulkan mengikuti sistem hierarki jalan sebagai berikut : Saluran primer yang merupakan saluran yang akan mengalirkan air ke saluran alam atau sungai yang ada. Ditempatkan pada setiap jalan primer. Bentuk penampang berupa saluran segiempat tertutup pada kawasan yang relatif padat untuk menghindari masuknya sampah dan mencegah terjadinya genangan air pada permukaan jalan. Bentuk penampang saluran segi empat terbuka pada kawasan yang relatif kosong.III-40

Berikut ini adalah rencana pengembangan jaringan utilitas di Kecamatan Grogol Petamburan yang meliputi jaringan listrik, persampahan, air bersih, telekomunikasi dan air limbah

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

-

Saluran sekunder yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran primer.

minum pejompongan. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kebutuhan air bersih di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 7.4

Ditempatkan pada setiap jalan sekunder. Saluran pelimpasan utama menggunakan drainase primer atau jaringan sungai terdekat. Bentuk penampang saluran adalah trapesium terbuka. Saluran tersier yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran sekunder. Saluran ini berfungsi sebagai saluran penampung aliran dari limpasan air hujan baik dari halaman maupun dari permukaan jalan. Ditempatkan pada setiap jalan lingkungan. Bentuk penampang saluran adalah segi empat atau setengah lingkaran.

Tabel 7.4 Analisis Proyeksi Air Bersih Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 Kelurahan Tanjung Duren Utara Tanjung Duren Selatan Tomang Grogol Jelambar Wijaya Kusuma Jelambar baru Penduduk (jiwa) 36,542 24,315 48,180 37,093 55,187 35,836 49,309 286,462 Kebutuhan Air Bersih ( Ltr/Hr) 6,394,897 4,255,195 8,431,420 6,491,258 9,657,800 6,271,271 8,629,080 50,130,922 Kebutuhan Air Bersih ( M3/Hr) 6,394.90 4,255.20 8,431.42 6,491.26 9,657.80 6,271.27 8,629.08 50,130.92

B.7.5.3 ListrikRencana pengembangan jaringan listrik dengan indikasi-indikasi pengembangan tersebut merupakan suatu terapan pada kesesuaian pembangunan pada setiap kawasan yang membutuhkan pemerataan pelayanan, dengan tujuan agar sistem jaringan listrik pada Kecamatan Grogol Petamburan dapat berfungsi dengan baik serta memperindah lingkungan sekitar. Adapun rencana pengembangan adalah, sebagai berikut : Rencana pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa (Rusunawa) Meningkatkan pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan Mempertahankan dan menata kondisi sistem jaringan listrik yang telah ada serta

perumahan terutama mencakup kawasan pemukiman padat

Jumlah Sumber : Hasil Rencana

memperbaiki kendala-kendala yang terjadi pada sistem jaringan listrik tersebut

B.7.5.6 Rencana Sistem Pembuangan Air LimbahRencana sistem pembuangan air limbah di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 adalah dengan sistem on-site. Diperkirakan tahun 2030 akan dihasilkan air limbah sebesar 14.717 ltr/hari yang berasal dari air limbah perumahan dan perdagangan/jasa. Untuk lebih jelasnya mengenai timbulan air kotor (sludge) di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 7.5 Tabel 7.5 Timbulan Limbah Air Kotor Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030No Kelurahan Penduduk ( jiwa) Timbulan Air Limbah ( M3/Hr)) 5,115.92 3,404.16 6,745.14 5,193.01 Timbulan Sludge ( Ltr/Hr) Timbulan Sludge ( M3/Hr)

B.7.5.4 TelekomunikasiRencana jaringan telekomunikasi di Kecamatan Grogol Petamburan adalah sebagai berikut : Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang memadai; Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; di Kecamatan Grogol Petamburan.

B.7.5.5 Rencana Jaringan Air BersihRencana jaringan primer pipa air bersih di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 adalah melintasi jalan-jalan S.Parman/Latumenten, Jl.Tubagus Angke, Jl.Daan Mogot/Kyai Tapa, Jl.Tomang Raya. Kebutuhan air bersih untuk tahun 2030 di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 adalah sebesar 50.130,92 ltr/hari, kebutuhan tersebut dipenuhi dari instalasi air

1 2 3 4

Tanjung Duren Utara Tanjung Duren Selatan Tomang Grogol

36,542 24,315 48,180 37,093

2,521 1,678 3,324 2,559

2.52 1.68 3.32 2.56 III-41

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Grogol Petamburan berdasarkanNo 5 6 7 Kelurahan Jelambar Wijaya Kusuma Jelambar baru Penduduk ( jiwa) 55,187 35,836 49,309 286,462 Timbulan Air Limbah ( M3/Hr)) 7,726.24 5,017.02 6,903.26 40,104.74 Timbulan Sludge ( Ltr/Hr) 3,808 2,473 3,402 19,766 Timbulan Sludge ( M3/Hr) 3.81 2.47 3.40 19.77

hasil analisis proyeksi fasilitas kesehatan yang masih kurang memadai jumlahnya, maka dengan demikian rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Grogol Petamburan lebih di utamakan untuk fasilitas kesehatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilas kesehatan.

Jumlah Sumber : Hasil Rencana

B.7.6 Rencana

Pengembangan

Fasilitas

Umum

dan

Sosial

Kecamatan

GrogolTabel 7.7 Rencana Fasilitas Kesehatan Kecamatan Grogol Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 Rincian Jenis Fasilitas Balai Pengobatan BKIA Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu Puskesmas Rumah Sakit Wilayah Tempat Praktek Dokter Apotik Standar Kebutuhan (Jiwa) 3,000 10,000 30,000 30,000 30,000 480,000 6,000 30,000 Luas Lahan (m2) 200 1,600 3,000 500 650 10,000 150 400 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 95 29 10 10 10 0 48 10

PetamburanRencana Pengembangan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Grogol Petamburan terdiri dari empat jenis fasilitas, yaitu : Fasilitas Pendidikan Fasilitas Kesehatan Fasilitas Peribadatan Fasilitas Olah Raga

B.7.6.1 PendidikanRencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Grogol Petamburan lebih di utamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan. Rencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Grogol Petamburan akan lebih diarahkan untuk tingkat TK yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas pendidikan tersebut jumlahnya masih kurang dan masih diperlukan penambahan beberapa fasilitas pendidikan. Tabel 7.6 Rencana Fasilitas Pendidikan Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030Rincian Jenis Fasilitas 1 TK 2 SD 3 SLTP 4 SLTA Sumber : Hasil Rencana No Standar Kebutuhan (Jiwa) 1,250 2,500 15,000 30,000 Luas Lahan (m2) 170 3,000 4,000 4,800 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 229 115 19 10

Sumber : Hasil Rencana

B.7.6.3 PeribadatanRencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Grogol Petamburan lebih di utamakan untuk fasilitas peribadatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan serta perbaikan fasilitas peribadatan. Rencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Grogol Petamburan akan lebih diarahkan untuk fasilitas peribadatan pura yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas peribadatan tersebut jumlahnya masih kurang dan masih diperlukan penambahan sedangkan untuk fasilitas peribadatan lainnya hanya pada rencana perbaikan dan peremajaan. Tabel 7.8 Rencana Fasilitas Peribadatan Kecamatan Grogol Tahun 2030No Rincian Jenis Fasilitas Gereja Katolik Gereja Protestan Standar Kebutuhan (Jiwa) 60,000 60,000 Luas Lahan (m2) 2,000 2,000 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 5 5 III-42

B.7.6.2 Kesehatan1 2

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

No 3 4 5 6

Rincian Jenis Fasilitas Mushalla Masjid Vihara Pura

Standar Kebutuhan (Jiwa) 3,000 30,000 60,000 60,000 60,000

Luas Lahan (m2) 300 2,000 2,000 2,000 2,000

Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 95 10 5 5 5

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pola ruang Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 7.11

B.7.7.1 PermukimanBila dibandingkan dengan fungsi lain, permukiman merupakan jenis peruntukkan lahan yang paling banyak memanfaatkan/menyerap lahan di suatu wilayah, sehingga pengembangan area perumahan akan menentukan pola dan bentuk terbangun suatu wilayah dimasa yang akan datang. Kriteria untuk kawasan permukiman perkotaan adalah memperhitungkan kecenderungan

7 Kelenteng Sumber : Hasil Rencana

B.7.6.4 Olah RagaKebutuhan akan fasilitas olah raga yang ada di Kecamatan Grogol Petamburan saat ini sebagian besar telah cukup terpenuhi jumlahnya dan mayoritas kondisinya masih cukup baik hanya saja kebutuhan fasilitas seperti tempat bermain dan lapangan serba guna masih kurang jumlahnya dan masih diperlukan penambahan fasilitas. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kebutuhan fasilitas olahraga di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel 7.9 Tabel 7.9 Rencana Fasilitas Olah Raga Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030No 1 Rincian Jenis Fasilitas Standar Kebutuhan (Jiwa) 250 3,000 30,000 120,000 30,000 60,000 Luas Lahan (m2) 250 1,500 4,000 1,000 9,000 2,000 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 1146 95 10 2 10 2

perkembangan pembangunan permukiman perkotaan baru, memperhitungkan daya tampung perkembangan penduduk dan fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kebijaksanaan yang ada. Rencana pengembangan kawasan permukiman berkepadatan tinggi direncanakan melalui cara rehabilitasi atau program dan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan untuk unit lingkungan permukiman yang berkepadatan sedang dan rendah dilakukan persiapan dengan pembangunan kawasan permukiman berskala besar pada lahan yang masih kosong. Daerah permukiman direncanakan menyebar di seluruh wilayah Kecamatan Grogol Petamburan pada semua kelurahan baik dalam bentuk vertikal atau apartemen dan landed house dengan memperhatikan kebutuhan perumahan penduduk Kecamatan Grogol Petamburan dimasa yang akan datang dengan memperhitungkan kecenderungan perkembangan dan aksesbilitas. Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi di Kecamatan Grogol Petamburan diarahkan pada Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kelurahan Tomang, Kelurahan Jelambar, Kelurahan Jelambar Baru, Kelurahan Wijaya Kusuma. Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan sedang di Kecamatan Grogol Petamburan diarahkan pada Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kelurahan Tomang, Kelurahan Jelambar, Kelurahan Jelambar Baru, Kelurahan Wijaya Kusuma. Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan rendah tidak diarahkan di Kecamatan Grogol Petamburan. Sedangkan rencana pengembangan kawasan perumahan susun di

Tempat Bermain Untuk 250 Jiwa Penduduk Tempat Bermain Untuk 3.000 Jiwa 2 Penduduk 3 Kolam Renang 4 Gedung Olah Raga Lapangan Olah Raga Untuk 30.000 5 Jiwa Penduduk Lapangan Serba Guna Untuk 120.000 6 Jiwa Penduduk Sumber : Hasil Rencana

B.7.7 Rencana Pola Ruang Kecamatan Grogol PetamburanRencana pola ruang menggambarkan letak, ukuran, fungsi dari kegiatan budidaya dan lindung, isi rencana pola pemanfaatan ruang adalah deliniasi (batas - batas) kawasan kegiatan sosial ekonomi, budaya dan kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan deliniasi kawasan lindung.

III-43

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kecamatan Grogol Petamburan diarahkan pada Jl. Amanah (Kelurahan Wijaya Kusuma), Jl. Jelambar Selatan 2 dan Jl.Prof.DR.Latumenten.

B.7.7.5 Kawasan LindungPada kawasan ini dapat dibudidayakan untuk kegiatan masyarakat untuk kegiatan budidaya pertanian rakyat, papan penyuluhan dan peringatan serta rambu rambu pekerjaan, pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum, penyelenggaraan kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, pariwisata dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai dan danau. Kawasan sempadan sungai ditentukan sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman. Sedangkan untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter. Kawasan sempadan sungai di Kecamatan Grogol Petamburan berada pada kawasan Kali Grogol, Kali Angke, Kali Banjir Kanal Barat. Sedangkan kawasan sekitar danau danau yang berada di Kecamatan Grogol Petamburan perlu dijaga kelestariannya dan tidak boleh ada permukiman di sekitarnya.

B.7.7.2 Perdagangan dan JasaAktifitas perkotaan ditentukan oleh dominasi kegiatan non pertanian yang ada di suatu wilayah. Semakin banyak kegiatan non pertanian, semakin tinggi karateristik kota yang dimiliki wilayah tersebut. Kawasan fungsi perdagangan dan jasa pada Kecamatan Grogol Petamburan dituntut harus ada sebagai sarana utama bagi distribusi dan koleksi barang dan jasa yang ada di Kecamatan Grogol Petamburan, karena dengan semakin mantapnya fungsi perdagangan dan jasa akan semakin mendukung perkembangan Kecamatan Grogol Petamburan sehingga dapat berfungsi pula sebagai pusat pelayanan bagi daerah di sekitarnya. Pola pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Grogol Petamburan adalah: a. Pengembangan Sentra sentra Pengembangan sentra jasa/komersil di prioritaskan pada persimpangan Grogol dan sekitarnya yang merupakan pusat sentra kegiatan di Kecamatan Grogol Petamburan b. Pengembangan Ribbon Pengembangan jasa/komersil di sepanjang Jalan Letjend S.Parman, Jl. Prof.DR.Latumenten, Jl. Daan Mogot, Jl. Kyai Tapa Pengembangan jasa/perkantoran dan campuran di sepanjang Jalan Letjend. S.Parman, Jl. Daan Mogot

B.7.8 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang Kecamatan Grogol PetamburanKomponen intensitas ruang meliputi angka dan presentase dari KLB, KDB, KB. Tingkatan besaran ruang atau luas seluruh lantai bangunan yang diperkenankan untuk di bangun dalam perpetakan atau persil atau daerah perencanaan (DP) yang telah ditetapkan batas-batasnya berdasarkan fungsi tertentu rencana tata ruang yang terdiri dari tingkatan nilai KLB, sebagai berikut : 1. Nilai KLB rata-rata 1,0 merupakan nilai KLB antara angka 0,4 sampai dengan 1,6 2. Nilai KLB rata-rata 2,0 merupakan nilai KLB antara angka lebih besar dari 1,6 sampai dengan 2,4 3. Nilai KLB rata-rata 3,0 merupakan nilai KLB antara angka lebih besar dari 2,4 sampai dengan 3,5 4. Nilai KLB rata-rata 4,0 Nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 diarahkan pada kawasan-kawasan permukiman, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, kawasan campuran serta kawasan industri/pergudangan di Kecamatan Grogol Petamburan. Rencana intensitas lahan dimaksudkan untuk mengarahkan kepadatan bangunan, untuk memberi keseimbangan lingkungan antara lahan terbangun dan ruang terbuka secara tiga dimensi, pengaturan intensitas lahan lebih detail akan terdapat pada peraturan permintakan.

B.7.7.3 Kawasan Perindustrian dan PergudanganKawasan Kecamatan Grogol Petamburan telah berkembang kawasan permukiman dan perdagangan mantap. Keberadaan industri dan pergudangan di Kecamatan Grogol Petamburan pada kondisi eksisting telah terjepit diantara permukiman sehingga harus direlokasi di tempat lain dikarenakan menimbulkan pencemaran tanah, air, dan udara, sehingga tidak ada pengembangan kegiatan industri dalam rencana pola ruang wilayah Kecamatan Grogol Petamburan

B.7.7.4 Pelayanan Umum dan SosialFungsi ini merupakan pendukung aktifitas kawasan, sehingga fasilitas ini peruntukkannya disesuaikan dengan aktifitas pada tiap tiap pusat kegiatan. Fasilitas yang dialokasikan disini terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, olah raga/ruang terbuka yang merupakan fasilitas pendukung pemukiman.

III-44

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana

intensitas

lahan

disesuaikan

dengan

kondisi

lingkungan

serta

kebutuhanNo 17 18 Lokasi Jalan Jelambar Selatan 2 Jalan Amanah Peruntukkan Rusunawa Jelambar Baru Rusunawa Wijaya Kusuma KDB (%) 30 30 KLB 4 4

pengembangan, baik kebutuhan struktur kota maupun nilai ekonomis lahan pada penggal jalan tertentu, Rencana intensitas lahan meliputi rencana ketinggian bangunan, KDB dan KLB. Rencana intensitas lahan di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2030 dapat di lihat pada tabel dibawah ini :

Ketinggian bangunan (lantai) 15 16

Sumber : Hasil Rencana

Tabel 7.10 Rencana Intensitas Lahan Kecamatan Grogol PetamburanNo 1 2 3 4 5 Lokasi Jl. S Parman (Sisi Barat) Jl. S Parman (Sisi Timur) Jl. Latumeten - Rel KA Jl. Daan Mogot Jl. Kyai Tapa Jl. Kyai Tapa (Univ. Trisakti & Tarumanegara) Jl. Tomang Raya Sisi Jl Tol Jakarta Merak Jl. Tomang Angke Persimpangan Jl. Tubagus Angke Sisi Utara (Persimpangan Jl. Wijaya sampai Jl. Latumeten) Jl.Tanjung Duren Barat I Jl. Tanjung Duren Barat 4 Jl. Rasa Sayang Jl.Dana Real Estate Cahaya Lestari Santosa Sebelah Utara Jl.Latumetan Peruntukkan Karya Taman dan Fasilitasnya Suka Umum dan Fasilitasnya Karya Bangunan Umum Suka Umum, Wisma Bangunan Umum, Karya Bangunan Umum Suka Umum dan Fasilitasnya Karya Bangunan Umum dan Wisma Wisma Bangunan Umum Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya Wisma dan Fasilitasnya Suka Umum dan Wisma Taman Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya Karya Umum Taman Karya Bangunan Umum Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya 50 60 60 60 20 60 45 3 2,4 2,4 2,4 1,6 2,4 4 8 4 4 4 8 4 24 KDB (%) 20 45 50 55 60 60 55 50 60 KLB 4 4 3,5 3 3,5 4 3 3,5 2,4 Ketinggian bangunan (lantai) 24 24 16 8 16 24 8 16 4

KLB rata-rata 1,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuran f) Kawasan industri / pergudangan

6 7 8 9

KLB rata-rata 2,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuran f) Kawasan industri / pergudangan

10 11 12 13 14 15 16

KLB rata-rata 3,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuranIII-45

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

KLB rata-rata 4,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan bangunan umum c) Kawasan bangunan umum KDB rendah d) Kawasan campuran e) KLB lebih besar dari 5,0 sampai dengan 10,0 diarahkan pada kawasan Sentra Primer Baru Barat Tabel 7.11 Rencana Pola Ruang Kecamatan Grogol Petamburan Tahun 2030Peruntukan Tanah (Ha) Kaw.Perkantoran Swasta Kaw.Penyempurna Hijau Lindung Kaw.Perkantoran Taman Kaw.Jalur Hijau & Hutan Kota Pelayanan Umum/Sosial Kaw.Perum Kepadatan Sedang Kaw.Perum Kepadatan Tinggi Kaw.Perum Kepadatan Rendah

Kaw. Perum Susun

Kaw.Perdagangan

No

Kelurahan

Kaw.Terbuka Biru

Kaw.Pemakaman

Kaw.Perkantoran Pemerintahan

Campuran Besar

Campuran Kecil

Kaw.Industri

Kaw.Taman

Olah Raga

Total (Ha)

1 2 3 4 5 6 7

Tanjung Duren Selatan Tanjung Duren Utara Tomang Grogol Jelambar Wijaya Kusuma Jelambar baru Kecamatan %

18.993 18.99 2.31

38.608 50.067 75.54 38.036 73.903 81.824 57.511 415.49 50.50

2.338 1.838 8.647 5.451 3.651 4.732 26.66 3.24

0.00 0.00

15.135 0.739 1.357 1.359 0.297 2.597 2.156 23.64 2.87

9.603 4.042 4.497 6.593 1.01 6.394 4.21 36.35 4.42

1.393 0.972 6.808 0.144 1.979 0.168 11.46 1.39

0.98 7.546 4.32 2.631 15.688 26.485 19.74 77.39 9.41

0.947 1.974 4.029 1.895 3.001 11.85 1.44

1.254 1.25 0.15

1.306 5.795 6.49 13.59 1.65

2.188 8.156 20.703 5.071 11.074 14.586 2.478 64.26 7.81

9.749 6.047 3.637 5.047 2.477 7.348 6.493 40.80 4.96

0.295 1.06 3.981 3.885 4.736 1.01 14.97 1.82

0.00 0.00

0.00 0.00

0.288 0.29 0.04

2.773 13.705 8.425 14.84 1.485 14.17 10.402 65.80 8.00

104.013 101.464 139.023 79.597 115.27 174.515 108.9 822.782 100.00

III-46

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

B.7.10 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Kecamatan Palmerah B.7.10.1 TujuanRencana rinci tata ruang Kecamatan Kecamatan Palmerah merupakan wujud pemanfaatan ruang yang menggambarkan susunan lokasi pusat perdagangan jasa dan ikatan fungsi antar sub-sub pusat kegiatan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil identifikasi serta kecenderungan struktur tata ruang masa depan yang akan terbentuk maka tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Palmerah yaitu : Menyiapkan dan mengarahkan Kecamatan Palmerah sebagai pusat perdagangan dan jasa provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat perdagangan dan jasa Kotamadya Jakarta Barat dengan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan perdagangan dan jasa. Memenuhi kebutuhan perumahan dengan membangun rumah susun sederhana Meningkatkan kondisi dan kapasitas jaringan jalan regional yang berguna sewa tingkat tinggi yang mengacu pada Peraturan Menteri PU No. 5 tahun 2007.

B.7.9

Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Grogol Petamburan

memantapkan fungsi Kecamatan Palmerah sebagai salah satu pusat pergerakan Kotamadya Jakarta Barat dan Tangerang. Mewujudkan Kecamatan Palmerah sebagai kawasan pendukung kelengkapan Peningkatan pelayanan sarana jalan dengan pelebaran jalan-jalan utama. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan Kecamatan Palmerah yang fasilitas dan utilitas di Jakarta Barat.

Rencana pemanfaatan ruang menguraikan rencana program pemanfaatan ruang masing-masing kegiatan kota di wilayah serta rencana pengelolaan lingkungan. Berbagai kawasan yang terdapat di dalam suatu kecamatan memerlukan penanganan yang terpadu karena di dalam mengelola suatu kecamatan diperlukan keterlibatan dari berbagai sektor/komponen. Secara umum, rencana pengelolaan dan sifat perencanaan tiap tipe kawasan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7.12 Kriteria Rencana Pengelolaan dan Sifat Perencanaan KawasanTipologi Kawasan Mantap Peralihan Menuju Mantap Peralihan Menuju Dinamis DinamisKeterangan : Rencana Rigid berarti perubahan peruntukan / fungsi kawasan tidak dapat dilakukan, kecuali memang diperlukan hanya dapat dilakukan secara sangat terbatas mengikuti ketentuan yang berlaku Rencana Fleksibel berarti peruntukan / fungsi kawasan dapat dilakukan untuk memenuhi perkembangan kota, dilaksanakan mengikuti ketentuan yang berlaku.

berpihak pada kepentingan masyarakat, dengan memposisikan peran masyarakat sebagai pemrakarsa pembangunan, Memanfaatkan peluang dan mampu menempatkan kendala pengembanganRigid Rigid Fleksibel Fleksibel

Rencana Pengelolaan Lingkungan Pemeliharaan Pemugaran Pemugaran Perbaikan Lingkungan Perbaikan Lingkungan Peremajaan Peremajaan Pembangunan Baru

Sifat Perencanaan

sebagai komponen modal dasar pengembangan dan pembangunan Kecamatan Palmerah guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

B.7.10.2 Kebijakan B.7.10.2.1 Kawasan BudidayaKawasan budidaya merupakan kawasan yang dikembangkan secara intensif dengan pusat pengembangan yang ada di Kecamatan Palmerah, secara umum pengembangan tersebut berorientasi pada optimalisasi sumber daya dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Strategi rencana kawasan budidaya berdasarkan ciri kegiatan perkotaan adalah Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang mempunyai arahan kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasaIII-47

Usulan pengelolaan berbagai kawasan di Kecamatan Grogol Petamburan sesuai dengan tipe kawasan diuraikan pada indikasi program dengan kriteria rencana yang sudah ditentukan sesuai dengan tipologi kawasan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutnya.

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Karena keterbatasan daya dukung lahan maka pada kawasan perkotaan diupayakan adanya intensifikasi lahan pada lahan dengan kepadatan penduduk atau kegiatan tinggi, dilakukan ekstensifikasi pada kawasan cadangan pengembangan kawasan perkotaan. Pengembangan tersebut diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang ada. Namun perlu dijaga agar pengembangan kawasan perkotaan tidak meluas dan mengganggu kawasan dengan fungsi lindung. Pengembangan di kawasan perkotaan terutama di pusat kota tetap memperthatikan agar kekompakan penggunaan lahan terjaga dan tidak menjadi homogen. Tabel 7.13 Indikasi Program Pengembangan Kecamatan Grogol PetamburanAspek/Sektor I. Penataan Ruang A. Permukiman Kegiatan/Program Lokasi Sumber Pembiayaan Instansi/Dinas Pelaksana 1 * 2 * Tahun Pelaksanaan 5th 3 4 5 ke II * * * 5th ke III 5th ke IV

Kebijakan kawasan budidaya dibagi menjadi beberapa sektor, diantaranya yaitu :

1)-

Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal

- Pembangunan Baru (Pembangunan Rumah Susun)

-

Permukiman Padat Jl.Amanah, Kel. Wijaya Kusuma Jl. Jelambar Selatan 2 dan Jl.Prof.DR.Latumenten, Kel.Jelambar Permukiman Padat Sekitar Waduk Grogol, Kel Grogol Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta Dep. PU, Kementerian Perumahan Rakyat

- Pembangunan Baru (Pembangunan Apartemen Murah Bersubsidi) - Peremajaan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

-

Perbaikan Lingkungan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

-

Penataan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

*

-

Pemeliharaan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

*

*

*

B. Perdagangan dan Jasa

-

Pengembangan dan Pembangunan Baru Penataan Pemeliharaan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Swasta

*

*

*

*

*

*

*

*

III-48

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Aspek/Sektor C. Penyempurna Hijau -

Kegiatan/Program Penetapan dan Rehabilitasi -

Lokasi Persimpangan Tomang (Depan Mall Taman Anggrek), Jl.Kyai Tapa (Sisi Utara) Sepanjang Kali Banjir Kanal Barat Sepanjang Rel KA Seluruh RTH yang Kec.Grogol Petamburan ada Di

Sumber Pembiayaan APBD

Instansi/Dinas Pelaksana Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dinas Pertamanan Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dinas Pertamanan Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Pertamanan

1 *

2 *

Tahun Pelaksanaan 5th 3 4 5 ke II * * *

5th ke III

5th ke IV

-

Pembangunan Baru Pemeliharaan

-

APBD +APBN APBD

* *

* *

* * * * * * *

II. Sarana Lingkungan A. Pendidika n

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

B. Peribadat an

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

C. Kesehatan

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

D. Olahraga

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

-

Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma Kel.Tanjung Duren Utara Kel.Tanjung Duren Selatan Kel.Tomang Kel.Grogol Kel.Jelambar Kel.Jelambar Baru Kel.Wijaya Kusuma

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Depdiknas

Barat,

*

*

*

*

*

*

*

*

APBD

Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta

Barat,

*

*

*

*

*

*

*

*

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. Kesehatan/Dinas Kesehatan

*

*

*

*

*

*

*

*

APBD

Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta

Barat,

*

*

*

*

*

*

*

*

III. Prasarana Lingkungan

III-49

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Aspek/Sektor A. Jaringan Jalan

Kegiatan/Program - Peningkatan Jalan -

Lokasi Jl.S.Parman Jl.Tomang Raya Jl.Prof.DR.Latumenten Jl.Daan Mogot Jl.Kyai Tapa Jl.Tubagus Angke Jl.Tanjung Duren Raya Jl.Tanjung Duren Utara Jl.Arjuna Utara Jl.Tanjung Duren Timur Jl.Jelambar Baru Jl.Jelambar Selatan 2 Jl.Jelambar Utama 1 Jl.Jelambar Utama Sakti Jl.Amanah Jl.Indraloka 2 Jl.DR.Muwardi Raya Jl.DR.Susilo Raya Seluruh ruas - ruas jalan yang kondisinya sudah baik di Kec.Grogol Petamburan Seluruh jaringan jalan yang kondisinya masih kurang baik di Kec.Grogol Petamburan Terminal Bus Grogol

Sumber Pembiayaan APBD +APBN

Instansi/Dinas Pelaksana Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Barat,

1 *

2 *

Tahun Pelaksanaan 5th 3 4 5 ke II * * * *

5th ke III

5th ke IV

- Pemeliharaan Rutin dan Berkala

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dephub DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Barat, Dephub DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dephub DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Barat, Dep. PU Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU

Barat,

*

*

*

*

*

*

*

*

- Perbaikan Jaringan Jalan B. Transportasi - Pemindahan lokasi terminal bus AKAP dari Terminal Bus Grogol ke Terminal Bus Rawa Buaya - Penertiban Terminal Bayangan - Pengembangan Jalur Busway

APBD +APBN APBD

Barat, Barat,

* *

* *

* *

* *

*

*

*

*

-

Simpang Grogol

APBD APBD

* Barat, *

* *

C. Pedestrian D. Peparkiran E. Drainase & Tata Air

F. Listrik

- Penyediaan - Pengembangan - Perbaikan - Penertiban - Penyediaan 1. Saluran Air/Drainase - Peningkatan - Perbaikan 2. Kali/Sungai - Normalisasi - Penataan - Peningkatan - Perbaikan - Pemeliharaan 3. Waduk - Pembangunan Baru - Peningkatan - Perbaikan - Pemeliharaan - Penambahan/Perluasan Jaringan - Peningkatan Kualitas Pelayanan

Jl.S.Parman Jl.Daan Mogot Jl.Kyai Tapa Jl.Tomang Raya Seluruh jaringan jalan yang ada terutama pada jalan kolektor dan arteri di Kec.Grogol Petamburan Seluruh jaringan jalan kolektor dan arteri yang ada di Kec. Grogol Petamburan Seluruh jaringan drainase yang ada di Kec.Grogol Petamburan Kali Banjir Kanal Barat Kali Grogol Kali Angke

APBD APBD APBD APBN +APBD

Barat, Barat,

* * *

* * * *

* * * *

*

*

*

*

*

* *

* *

* *

* *

* *

Barat,

*

APBD Waduk Jelambar Waduk Tomang Waduk Wijaya Kusuma Waduk Grogol Seluruh jaringan listrik yang ada di Kec.Grogol Petamburan

Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta,

Barat, * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

APBN +APBD

Barat,

* *

*

*

*

III-50

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Aspek/Sektor

Kegiatan/Program

Lokasi

Sumber Pembiayaan

Instansi/Dinas Pelaksana PLN Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, PDAM Pemkot. Jakarta Pemprov. DKI Jakarta, Dinas Kebersihan

1 * *

2 * *

Tahun Pelaksanaan 5th 3 4 5 ke II * * * * *

5th ke III *

5th ke IV *

G. Air Bersih H. Sampah

-

Penambahan/Perluasan Jaringan Peningkatan Kualitas Perbaikan Jaringan Pipa Air Bersih Penambahan Armada Sampah Peningkatan Kapasitas TPS

Seluruh jaringan Air Bersih yang ada di Kec.Grogol Petamburan Seluruh TPS yang ada di Kec.Grogol Petamburan

APBD APBD

Barat, Barat,

-

Membatasi kegiatan industri dengan hanya memperbolehkan pada kegiatan dan merelokasi kegiatan industri yang tidak sesuai dengan

industri rumahan

kegiatan industri tersebut

4)-

Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan Sektor Transportasi Peningkatan dan pembangunan jalan arteri dan kolektor arah timur barat Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan ataupun utara selatan melalui program penyuluhan pembinaan. kolektor.

5)

-

Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa

-

memperhatikan kualitas dan kapasitas

2)-

6)-

Sektor Fasilitas Umum Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Guna mengatasi keterbatasan lahan, masih dimungkinkan untuk pengembangan

Pengembangan sistem ribbon sedikit dibatasi, kecuali pada sisi sisi jalan yang

mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dengan pemenuhan penyediaan tempat parkir Pengembangan pada sentra sentra lokal diprioritaskan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang Sektor Industri cukup padat serta pembangunan baru pada lahan yang relatif kosong

secara vertikal dan penggabungan kegiatan lainnya yang sejenis dalam satu bangunan

7)-

Sektor Utilitas Umum Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampu-lampu penerangan jalan Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategisIII-51

3)

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

-

Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

B.7.10.2.3 Penanganan LingkunganStrategi penanganan kawasan ini dititik beratkan pada pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem setempat dan kelestarian lingkungan alam. Hal ini termasuk juga pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas

8)-

Menambah/memperluas jaringan air bersih dan meningkatkan kualitas jaringan Penganjuran pengurangan penggunaan air tanah guna mengatasi penurunan

pipa pipa induk dan distribusi muka air tanah dan intruisi air laut-

B.7.10.3 StrategiStrategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Palmerah adalah : Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu berkembang. dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. khususnya di bantaran sungai yang dijadikan permukiman kumuh. meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa . Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Penambahan hydrant umum Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Melaksanakan normalisasi sungai dan saluran drainase serta mengamankan

9)-

tepian sungai dari kegiatan yang dapat menganggu fungsi sungai (pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah) Melaksanakan pembangunan/peremajaan drainase makro dan mikro ke dalam Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi permukiman yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah lingkungan permukiman padat. sistem pengendalian banjir makro

10)

B.7.11 Rencana Pengelolaan Kependudukan Kecamatan PalmerahKecamatan Palmerah dengan perkembangan wilayah yang semakin pesat maka diperlukan rencana pengelolaan kependudukan yang tepat dengan menggunakan perhitungan berdasarkan daya tampung penduduk pada tahun 2030. Sesuai hasil perhitungan analisis kependudukan

sesuai kebutuhan.

B.7.10.2.2 Kawasan StrategisPengembangan kawasan diprioritaskan karena keberadaannya dapat mendukung pengembangan sekktor strategis di atasnya dengan berdasar atas pertimbanganpertimbangan. Pengembangan kawasan tersebut mempunyai dampak regional maupun nasional karena memiliki kontribusi tinggi. Pengembangan sektor sosial ekonomi di atasnya membutuhkan lahan dalam skala besar. Sektor yang akan dikembangkan mempunyai prioritas tinggi dalam lingkup regional dan nasional. Kawasan memliki prospek ekonomi yang cerah untuk menarik investasi dan memacu pengembangan wilayah sekitar. Pengembangan secara intensif potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan. Pengembangan prasarana perhubungan yang lebih dapat diandalkan. Peningkatan hubungan sosial ekonomi dengan pusat kegiatan terdekat.

dengan metode daya tampung menunjukkan bahwa dengan menggunakan KDB, KLB, serta standar luas kavling ideal, maka jumlah daya tampung penduduk ideal Palmerah direncanakan sebesar 269.057 jiwa, maka untuk mengatasi keterbatasan lahan Kecamatan Palmerah direncanakan dengan membangun perumahan secara vertikal. Sedangkan rumah rumah kumuh yang masih terdapat di Kecamatan Palmerah akan dihilangkan. Pembangunan wisma kecil akan dibatasi di Palmerah. Kepadatan permukiman direncanakan tidak terlalu padat/sedang untuk menjaga kelayakan sebagai kawasan tempat tinggal. Untuk lebih jelasnya mengenai daya tampung penduduk tahun 2030 di Kecamatan Palmerahdapat dilihat pada Tabel berikut.

III-52

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Tabel 7.14 Daya Tampung dan Kepadatan Penduduk Per Kelurahan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 Kelurahan Palmerah Slipi Kemanggisan Kota Bambu Utara Kota Bambu Selatan Jati Pulo Jumlah Sumber : Rencana 2009 Penduduk 2030 (jiwa) 54,650 18,235 36,319 24,713 22,677 33,466 190,060 Kepadatan Penduduk 2030 (jiwa/Ha) 259 187 156 364 392 382 252

Tabel 7.15 Rencana Struktur Ruang Kecamatan PalmerahLokasi Jl.Brigjend Katamso Jl.Kemanggisan Utama Jl.Palmerah Tengah Jl.Palmerah Barat Fungsi Kawasan perkantoran Pelayanan kegiatan perdagangan Pelayanan kegiatan pemerintahan Pelayanan kegiatan pemerintahan Keterangan Gedung BCA Menara Peninsula Pasar Slipi Kantor Kecamatan Palmerah Kantor Polsek Palmerah Skala/Kekhasan Kawasan perkantoran dengan skala tersier Pusat pelayanan perdagangan skala subtersier Pusat pelayanan pemerintahan skala subtersier Pusat pelayanan pemerintahan skala subtersier

Sumber : Hasil Rencana 2009

B.7.12 Rencana Struktur Ruang Kecamatan Palmerah B.7.12.1 Pusat Kegiatan TersierPusat Kegiatan Tersier di Kecamatan Palmerah antara lain adalah Menara Peninsula dan Gedung BCA dengan kegiatan perdagangan dan jasa

B.7.13 Rencana Transportasi Kecamatan PalmerahRencana pengembangan jaringan jalan di Kecamatan Palmerah adalah sistem jaringan jalan, simpang susun, fasilitas pejalan kaki dan jembatan penyeberangan. Sistem jaringan jalan di Kecamatan Palmerah hingga tahun 2030 direncanakan sebagai berikut : Tabel 7.16 Rencana Jaringan Jalan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No Nama jalan 1 Jl.S.Parman 2 Jl.Tomang Raya 3 Jl. KS.Tubun 4 Jl.Tol Jakarta-Merak 5 Jl.Palmerah Utara 6 Jl Palmerah Barat 7 Jl.Palmerah Tengah 8 Jl.Batu Sari 9 Jl.Brigjen Katamso 10 Jl.Kemanggisan Utama 11 Jl.Kemanggisan Raya 12 Jl.Kota Bambu Utara 13 Jl.Kota Bambu Selatan 14 Jl.Rawa Belong Sumber : Hasil Rencana 2009 Tingkatan jalan Tol/Arteri Primer Arteri Sekunder Arteri Primer Tol Arteri Sekunder Kolektor Primer Kolektor Primer Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Kolektor Primer Kolektor Primer Kolektor Selatan Arteri Sekunder 2006 69 40 30 52 18 18 18 14 18 22 10 10 10 12 85 47 47 52 30 25 20 25 18 26 15 15 15 15 2030

B.7.12.2 Pusat Kegiatan SubtersierPusat Kegiatan Subtersier di Kecamatan Palmerah antara lain adalah : a. Pasar Slipi dengan kegiatan pelayanan perdagangan dan jasa Kantor Kecamatan Palmerah dengan kegiatan pelayanan pemerintahan Kantor POLSEK Palmerah dengan kegiatan pelayanan pemerintahan

b.c.

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana struktur ruang Kecamatan Palmerah tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel berikut.

Pengembangan transportasi di Kecamatan Palmerah mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

a. Pembangunan jalan baru disesuaikan dengan program DKI Jakarta keseluruhan sertadikaitkan dengan peremajaan lingkungan;

b. Perbaikan/pelebaran jalan sesuai dengan prioritas pengembangan, dikaitkan denganusaha mengatasi kemacetan lalu-lintas;III-53

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

c. Pengembangan jalan layang pada persimpangan yang diperkirakan akan menimbulkankemacetan yang parah;

-

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat masuk Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran.

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling) kelingkungan yang padat penduduk Caranya dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai

d. Pengembangan angkutan umum kapasitas besar dengan pembatasan kendaraanpribadi;

e. Penyediaan angkutan umum dengan memberikan kebebasan memilih bagi penumpangdengan peningkatan kecepatan perjalanan serta peningkatan sarana-sarana pemberhentian;

f. Pembatasan daerah operasi angkutan yang dikaitkan dengan perencanaan routekendaraan umum untuk kemudahan penumpang;

B.7.14.2 Rencana Pengendalian DrainaseMelaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah) Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan Pengerukan sampah di sepanjang yang bisa menimbulkan banjir sungai menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor

g. Pematasan jalur dan jam operasi angkutan barang skala besar, agar tidakmemperlambat kecepatan lalu lintas;

h. Penyediaan parkir di luar jalan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan parkirbangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan;

i. Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana pejalan kaki, dikaitkan denganpelebaran dan pembangunan jalan baru;

j. Pengaturan route angkutan umum untuk mempercepat waktu perjalanan dan megurangibiaya perjalanan, dikaitkan dengan tempat-tempat pemberhentian/halte.

Sistem jaringan drainase yang diusulkan mengikuti sistem hierarki jalan sebagai berikut : Saluran primer yang merupakan saluran yang akan mengalirkan air ke saluran alam atau sungai yang ada. Ditempatkan pada setiap jalan primer. Bentuk penampang berupa saluran segiempat tertutup pada kawasan yang relatif padat untuk menghindari masuknya sampah dan mencegah terjadinya genangan air pada permukaan jalan. Bentuk penampang saluran segi empat terbuka pada kawasan yang relatif kosong. primer. Saluran sekunder yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran Ditempatkan pada setiap jalan sekunder. Saluran pelimpasan utama

B.7.14 Rencana Pengembangan Utilitas Kecamatan PalmerahRencana pengembangan utilitas di Kecamatan Palmerah memperhatikan jejaring yang telah ada dan peningkatan kebutuhan, diantaranya adalah : Pembatasan pemakaian air tanah terutama di zona kritis air tanah agar terpeliharanya Perluasan jaringan pelayanan air bersih melalui peningkatan distribusi yang belum Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau (RTH) Peningkatan kualitas air bersih yang layak bagi penduduk sumber daya air tanah dan air permukaan sebagai air baku terlayani air bersih terutama di pemukiman yang padat penduduk

menggunakan drainase primer atau jaringan sungai terdekat. Bentuk penampang saluran adalah trapesium terbuka. Saluran tersier yang merupakan saluran yang mengalirkan air ke saluran sekunder. Saluran ini berfungsi sebagai saluran penampung aliran dari limpasan air hujan baik dari halaman maupun dari permukaan jalan. Ditempatkan pada setiap jalan lingkungan. Bentuk penampang saluran adalah segi empat atau setengah lingkaran.

Berikut ini adalah rencana pengembangan jaringan utilitas di Kecamatan Palmerah yang meliputi jaringan listrik, persampahan, air bersih, telekomunikasi dan air limbah.

B.7.14.1 Rencana Pengelolaan PersampahanProgram pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS ( Lokasi pembuangan sampah ) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan dilakukan dengan teknologi tepat guna

B.7.14.3 Rencana Jaringan ListrikRencana pengembangan jaringan listrik dengan indikasi-indikasi pengembangan tersebut merupakan suatu terapan pada kesesuaian pembangunan pada setiap kawasan yang membutuhkan pemerataan pelayanan, dengan tujuan agar sistem jaringan listrik pada Kecamatan Palmerah dapat berfungsi dengan baik serta memperindah lingkungan sekitar. Adapun rencana pengembangan adalah, sebagai berikut :III-54

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

-

Rencana pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa (Rusunawa) Meningkatkan pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan Mempertahankan dan menata kondisi sistem jaringan listrik yang telah ada serta

B.7.14.6 Rencana Sistem Pembuangan Air LimbahRencana sistem pembuangan air limbah di Kecamatan Palmerah tahun 2030 adalah dengan sistem on-site. Diperkirakan tahun 2030 akan dihasilkan air limbah sebesar 26.608 M3/hari yang berasal dari air limbah perumahan dan perdagangan/jasa. Untuk lebih jelasnya mengenai timbulan air kotor (sludge) di Kecamatan Palmerah tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel berikut.

perumahan terutama mencakup kawasan pemukiman padat

memperbaiki kendala-kendala yang terjadi pada sistem jaringan listrik tersebut

B.7.14.4 Rencana Jaringan TelekomunikasiPengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat,No Kelurahan

telekomunikasi yang memadai

Tabel 7.18 Timbulan Air Kotor Kecamatan Palmerah Tahun 2030Timbulan Air Limbah ( M3/Hr) 7,651.00 2,552.90 5,084.66 3,459.82 3,174.78 4,685.24 26,608.40

-

dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di Kecamatan Palmerah.

Penduduk ( jiwa) 54,650 18,235 36,319 24,713 22,677 33,466 190,060

Timbulan Sludge ( Ltr/Hr) 3,771 1,258 2,506 1,705 1,565 2,309 13,114

Timbulan Sludge ( M3/Hr) 3.77 1.26 2.51 1.71 1.56 2.31 13.11

1 2 3 4 5 6

Palmerah Slipi Kemanggisan Kota Bambu Utara Kota Bambu Selatan Jati Pulo Jumlah

B.7.14.5 Rencana Jaringan Air BersihRencana jaringan primer pipa air bersih di Kecamatan Palmerah tahun 2030 adalah penambahan jaringan air bersih yang terdapat di sepanjang Jl.S.Parman, Jl.Tomang Raya. Kebutuhan air bersih untuk tahun 2030 di Kecamatan Palmerah tahun 2030 adalah sebesar 33.260 ltr/hari, kebutuhan tersebut dipenuhi dari instalasi air minum Pejompongan I. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kebutuhan air bersih di Kecamatan Palmerah tahun 2030 dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 7.17 Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Palmerah Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 Kelurahan Palmerah Slipi Kemanggisan Kota Bambu Utara Kota Bambu Selatan Jati Pulo Penduduk ( jiwa) 54,650 18,235 36,319 24,713 22,677 33,466 190,060 Kebutuhan Air Bersih ( Ltr/Hr) 9,563,750 3,191,125 6,355,825 4,324,775 3,968,475 5,856,550 33,260,500 Kebutuhan Air Bersih ( M3/Hr) 9,563.75 3,191.13 6,355.83 4,324.78 3,968.48 5,856.55 33,260.50

Sumber : Rencana 2009

B.7.15 Rencana Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Kecamatan Palmerah B.7.15.1 PendidikanRencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Palmerah lebih di utamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan. Rencana pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Palmerah akan lebih diarahkan untuk tingkat TK, SD dan SMP yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas pendidikan tersebut jumlahnya masih kurang dan masih diperlukan penambahan beberapa fasilitas pendidikan. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas pendidikan tahun 2030 di Kecamatan Palmerah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Jumlah Sumber : Rencana 2009

Tabel 7.19III-55

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No Rincian Jenis Fasilitas TK SD SLTP Standar Kebutuhan (Jiwa) 60,000 60,000 3,000 30,000 Luas Lahan (m2) 170 3,000 4,000 4,800 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 152 67 13 6

dan masih diperlukan penambahan sedangkan untuk fasilitas peribadatan lainnya hanya pada rencana perbaikan dan peremajaan. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas peribadatan tahun 2030 di Kecamatan Palmerah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 7.21 Rencana Fasilitas Peribadatan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No Rincian Jenis Fasilitas Standar Kebutuhan (Jiwa) 60,000 60,000 3,000 30,000 60,000 60,000 60,000 Luas Lahan (m2) 2,000 2,000 300 2,000 2,000 2,000 2,000 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 3 3 63 6 3 3 3

1 2 3

4 SLTA Sumber : Rencana 2009

B.7.15.2 KesehatanRencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Palmerah berdasarkan hasil analisis proyeksi fasilitas kesehatan yang masih kurang memadai jumlahnya, dengan demikian rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Palmerah lebih di utamakan untuk fasilitas kesehatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan fasilas kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas kesehatan tahun 2030 di Kecamatan Palmerah dapat dilihat pada Tabel berikut.

1 Gereja Katolik 2 Gereja Protestan 3 Mushalla 3 Mesjid 4 Vihara 5 Pura 6 Kelenteng Sumber : Rencana 2009

B.7.16 Rencana Pola Ruang Kecamatan PalmeraHTabel 7.20 Rencana Fasilitas Kesehatan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 Rincian Jenis Fasilitas Balai Pengobatan BKIA Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu Puskesmas Rumah Sakit Wilayah Tempat Praktek Dokter Apotik Standar Kebutuhan (Jiwa) 3,000 10,000 30,000 30,000 30,000 480,000 6,000 30,000 Luas Lahan (m2) 200 1,600 3,000 500 650 10,000 150 400 Kebutuhan Sarana (Unit) 2030 63 19 6 6 6 0 32 6

Rencana pola ruang menggambarkan letak, ukuran, fungsi dari kegiatan budidaya dan lindung, isi rencana pola pemanfaatan ruang adalah deliniasi (batas - batas) kawasan kegiatan sosial ekonomi, budaya dan kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan deliniasi kawasan lindung. Aktifitas perkotaan ditentukan oleh dominasi kegiatan non pertanian yang ada di suatu wilayah. Semakin banyak kegiatan non pertanian, semakin tinggi karateristik kota yang dimiliki wilayah tersebut. Kawasan fungsi perdagangan dan jasa pada Kecamatan Palmerah dituntut harus ada sebagai sarana utama bagi distribusi dan koleksi barang dan jasa yang ada di Kecamatan Palmerah, karena dengan semakin mantapnya fungsi perdagangan dan jasa akan semakin mendukung perkembangan Kecamatan Palmerah sehingga dapat berfungsi pula sebagai pusat pelayanan bagi daerah di sekitarnya.

Sumber : Rencana 2009

B.7.15.3 PeribadatanRencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Palmerah lebih di utamakan untuk fasilitas peribadatan yang masih kurang dan diperlukan lagi penambahan lahan dan bangunan serta perbaikan fasilitas peribadatan. Rencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Palmerah akan lebih diarahkan untuk fasilitas peribadatan pura yang berdasarkan analisis proyeksi fasilitas pendidikan tersebut jumlahnya masih kurang Pola pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palmerah adalah : a. Pengembangan Sentra sentra Pengembangan sentra jasa/komersil di prioritaskan pada sentra perdagangan Pasar Slipi dan sekitarnya yang merupakan sentra tingkat kecamatan

III-56

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

b. Pengembangan Ribbon Pengembangan jasa/komersil di sepanjang Jalan Palmerah Barat, Jl.Palmerah Utara, Jl.Rawa Belong, Jl.KS.Tubun. Pengembangan jasa/perkantoran dan campuran di sepanjang Jalan Letjend.S.Parman

Kriteria untuk kawasan permukiman perkotaan adalah memperhitungkan kecenderungan perkembangan pembangunan permukiman perkotaan baru, memperhitungkan daya tampung perkembangan penduduk dan fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kebijaksanaan yang ada. Rencana pengembangan kawasan permukiman berkepadatan tinggi direncanakan melalui cara rehabilitasi atau program dan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan untuk unit lingkungan permukiman yang berkepadatan sedang dan rendah dilakukan persiapan dengan pembangunan kawasan permukiman berskala besar pada lahan yang masih kosong. Daerah permukiman direncanakan menyebar di seluruh wilayah Kecamatan Palmerah pada semua kelurahan baik dalam bentuk vertikal atau apartemen dan landed house dengan memperhatikan kebutuhan perumahan penduduk Kecamatan Palmerah dimasa yang akan datang dengan memperhitungkan kecenderungan perkembangan dan aksesbilitas.

B.7.16.2 Budidaya Kawasan Perindustrian dan PergudanganKawasan Kecamatan Palmerah telah berkembang kawasan permukiman dan perdagangan mantap. Keberadaan industri dan pergudangan di Kecamatan Palmerah pada kondisi eksisting telah terjepit diantara permukiman sehingga harus direlokasi di tempat lain dikarenakan menimbulkan pencemaran tanah, air, dan udara, sehingga tidak ada pengembangan kegiatan industri dalam rencana pola ruang wilayah Kecamatan Palmerah.

B.7.16.3 Budidaya Kawasan PermukimanBila dibandingkan dengan fungsi lain, permukiman merupakan jenis peruntukkan lahan yang paling banyak memanfaatkan/menyerap lahan di suatu wilayah, sehingga pengembangan area perumahan akan menentukan pola dan bentuk terbangun suatu wilayah dimasa yang akan datang.

Tabel 7.22 Rencana Pola Ruang Kecamatan Palmerah Tahun 2030 Peruntukan Tanah (Ha) Kaw.Penyempurna Hijau Lindung Kaw.Perkantoran Pemerintahan Kaw.Perum Kepadatan Rendah Kaw.Perum Kepadatan Sedang Kaw.Perum Kepadatan Tinggi Kaw.Jalur Hijau & Hutan Kota Kaw.Perkantoran Swasta

Kaw.Perkantoran Taman

Pelayanan Umum/Sosial

Kaw. Perum Susun

Kaw.Perdagangan

Kaw.Terbuka Biru 7.10 2.48 3.11 0.42

Kaw.Pemakaman

Campuran Besar

Campuran Kecil

Kaw.Industri

Kaw.Taman

Olah Raga

No

Kelurahan

Total (Ha)

1 2 3 4 5 6

Jatipulo Kemanggisan Kotabambu Selatan Kotabambu Utara Palmerah Slipi

-

42.65 94.39 20.20 38.39 79.95 28.72

13.76 16.12 8.25

0.72 5.69 -

3.03 3.74

1.91 25.40 6.54 3.72 6.95 6.38

0.06 2.57 3.03 0.05 3.17 0.75

6.01 2.80 6.86 4.30 14.36 12.09

0.17 0.32 0.50

-

0.58 4.92

1.30 11.19 4.46 9.43 9.20

4.33 4.60 2.59 0.99 3.46 0.16

1.22 2.68 -

1.48 -

-

63.35

3.28 164.62 46.73 60.00

1.32

5.56 153.69 72.56III-57

1.03 10.51

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kecamatan % Sumber: Rencana, 2009

0.00 304.30 0.00 54.25

38.13 6.80

6.40 1.14

6.78 1.21

50.90 9.07

9.63 1.72

46.41 8.27

0.99 0.18

0.00 0.00

6.53 46.09 1.16 8.22

16.13 2.88

3.91 0.70

1.48 0.26

0.00 0.00

1.32 0.23

21.94 560.93 3.91 100.00

B.7.16.1 Budidaya Kawasan Perdagangan dan JasaRencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi di Kecamatan Palmerah diarahkan pada: Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan

Pada kawasan ini dapat dibudidayakan untuk kegiatan masyarakat untuk kegiatan budidaya pertanian rakyat, papan penyuluhan dan peringatan serta rambu rambu pekerjaan, pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum, penyelenggaraan kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, pariwisata dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai dan danau. Kawasan sempadan sungai ditentukan sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman. Sedangkan untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter. Kawasan sempadan sungai di Kecamatan Palmerah berada pada kawasan Kali Grogol, Kali Banjir Kanal Barat.

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan sedang di Kecamatan Palmerah diarahkan pada : Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan

B.7.17 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang Kecamatan PalmerahKomponen intensitas ruang meliputi angka dan presentase dari KLB, KDB, KB. Tingkatan besaran ruang atau luas seluruh lantai bangunan yang diperkenankan untuk di bangun dalam perpetakan atau persil atau daerah perencanaan (DP) yang telah ditetapkan batas-batasnya berdasarkan fungsi tertentu rencana tata ruang yang terdiri dari tingkatan nilai KLB, sebagai berikut : 1. Nilai KLB rata-rata 1,0 merupakan nilai KLB antara angka 0,4 sampai dengan 1,6 2. Nilai KLB rata-rata 2,0 merupakan nilai KLB antara angka lebih besar dari 1,6 sampai dengan 2,4 3. Nilai KLB rata-rata 3,0 merupakan nilai KLB antara angka lebih besar dari 2,4 sampai dengan 3,5 4. Nilai KLB rata-rata 4,0 Nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 diarahkan pada kawasan-kawasan permukiman, kawasan bangunan umum, bangunan umum KDB rendah, kawasan campuran serta kawasan

Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan rendah tidak diarahkan di Kecamatan Palmerah. Sedangkan rencana pengembangan kawasan perumahan susun di Kecamatan Palmerah diarahkan pada Jl. Brigjend Katamso.

B.7.16.4 Budidaya Fungsi Pelayanan SosialFungsi ini merupakan pendukung aktifitas kawasan, sehingga fasilitas ini peruntukkannya disesuaikan dengan aktifitas pada tiap tiap pusat kegiatan. Fasilitas yang dialokasikan disini terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, olah raga/ruang terbuka yang merupakan fasilitas pendukung pemukiman.

B.7.16.5 Kawasan Lindung

industri/pergudangan di Kecamatan Palmerah.

III-58

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Rencana intensitas lahan dimaksudkan untuk mengarahkan kepadatan bangunan, untuk memberi keseimbangan lingkungan antara lahan terbangun dan ruang terbuka secara tiga dimensi, pengaturan intensitas lahan lebih detail akan terdapat pada peraturan permintakan. Rencana intensitas lahan disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta kebutuhan pengembangan, baik kebutuhan struktur kota maupun nilai ekonomis lahan pada penggal jalan tertentu, Rencana intensitas lahan meliputi rencana ketinggian bangunan, KDB dan KLB. Rencana intensitas lahan di Kecamatan Palmerah tahun 2030 dapat di lihat pada tabel dibawah ini : Tabel 7.23 Rencana Intensitas Bangunan Kecamatan Palmerah Tahun 2030No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 Lokasi Jl. S Parman Jl. Arjuna Selatan Jl. Palmerah Barat Jl. Palmerah Utara Jl. Palmerah Utara Jl. Rawa Belong Raya Jl. Batu Sari Jl. Brigjend Katamso Jl. Tomang Raya Jl. Kota Bambu Selatan (Sekitar RS.Harapan Kita) Jl. Anggrek Neli Murni 1 Jl. Kota Bambu Utara Jl. Kota Bambu Selatan Kelurahan Slipi Kelurahan Palmerah Kelurahan Kemanggisan Museum Tekstil Sekitarnya dan Peruntukkan Karya Bangunan Umum Fasilitasnya Wisma Bangunan Umum Fasilitasnya Wisma Bangunan Umum Fasilitasnya Wisma Bangunan Umum Fasilitasnya Wisma Bangunan Umum Fasilitasnya Suka Umum dan dan dan dan dan KDB (%) 45 50 50 50 50 40 55 50 40 40 60 60 60 60 60 45 KLB 4,2 3 3 3 3 3 3 3,5 3 2,4 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 4 Ketinggian bangunan ( lantai ) 32 4 4 4 4 4 8 6 16 4 2 2 2 2 2 6

c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuran f) Kawasan industri / pergudangan

KLB rata-rata 2,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuran f) Kawasan industri / pergudangan

KLB rata-rata 3,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah c) Kawasan bangunan umum d) Kawasan bangunan umum KDB rendah e) Kawasan campuran KLB rata-rata 4,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan bangunan umum c) Kawasan bangunan umum KDB rendah d) Kawasan campuran e) KLB lebih besar dari 5,0 sampai dengan 10,0 diarahkan pada kawasan Sentra Primer Baru Barat

Karya Bangunan Umum dan Wisma Bangunan Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya Suka/Fasilitas Umum Suka/Fasilitas Umum Wisma dan Fasilitasnya Wisma dan Fasilitasnya Wisma dan Fasilitasnya Wisma dan Fasilitasnya Wisma dan Fasilitasnya Karya Bangunan Umum dan Fasilitasnya

B.7.18 Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan PalmerahRencana arahan pemanfaatan ruang menguraikan rencana program pemanfaatan ruang masing-masing kegiatan kota di wilayah serta rencana pengelolaan lingkungan. Berbagai kawasan yang terdapat di dalam suatu kecamatan memerlukan penanganan yang terpadu karena di dalam mengelola suatu kecamatan diperlukan keterlibatan dari berbagai sektor/komponen. Secara umum, rencana pengelolaan dan sifat perencanaan tiap tipe kawasan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Sumber : Rencana 2030

KLB rata-rata 1,0 diarahkan pada : a) Kawasan permukiman b) Kawasan permukiman KDB rendah

III-59

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Tabel 7.24 Kriteria Rencana Pengelolaan dan Sifat Perencanaan KawasanTipologi Kawasan Mantap Peralihan Menuju Mantap Peralihan Menuju Dinamis DinamisKeterangan : Rencana Rigid berarti perubahan peruntukan / fungsi kawasan tidak dapat dilakukan, kecuali memang diperlukan hanya Rencana Fleksibel berarti peruntukan / fungsi kawasan dapat dilakukan untuk memenuhi perkembangan kota, dapat dilakukan secara sangat terbatas mengikuti ketentuan yang berlaku dilaksanakan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Rencana Pengelolaan Lingkungan Pemeliharaan Pemugaran Pemugaran Perbaikan Lingkungan Perbaikan Lingkungan Peremajaan Peremajaan Pembangunan Baru

Sifat Perencanaan Rigid Rigid Fleksibel Fleksibel

Usulan pengelolaan berbagai kawasan di Kecamatan Palmerah sesuai dengan tipe kawasan diuraikan pada indikasi program dengan kriteria rencana yang sudah ditentukan sesuai dengan tipologi kawasan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutnya. Tabel 7.25 Indikasi Program Pengembangan Kecamatan PalmerahAspek/Sektor I. Penataan Ruang A. Permukiman Kegiatan/Program Lokasi Sumber Pembiayaan APBD +APBN Tahun Pelaksanaan Instansi/Dinas Pelaksana 1 * 2 * 3 * 4 * 5 * 5th ke II 5th ke III 5th ke IV

- Pembangunan Baru (Pembangunan Rumah Susun) Peremajaan

-

Jl. Brigjend Katamso

Kemanggisan Bambu Utara -

Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kelurahan Kota

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta Dep. PU, Kementerian Perumahan Rakyat Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

-

Perbaikan Lingkungan

Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

III-60

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Aspek/Sektor

Kegiatan/Program Bambu Utara Penataan Pemeliharaan -

Lokasi Kelurahan Kota Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan Sepanjang Kali Banjir Kanal Barat Sepanjang Rel KA Seluruh RTH yang ada Di Kec.Palmerah Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Bambu Utara Kelurahan Kota Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara

Sumber Pembiayaan

Tahun Pelaksanaan Instansi/Dinas Pelaksana 1 2 3 4 5 5th ke II 5th ke III 5th ke IV

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

*

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Perumahan

*

*

*

*

*

*

*

*

B. Perdagangan dan Jasa

- Pengembangan dan Pembangunan Baru - Penataan - Pemeliharaan

-

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Swasta

*

*

*

*

*

*

*

*

C. Penyempurna Hijau

-

Pembangunan Baru Pemeliharaan

-

APBD +APBN APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dinas Pertamanan Pemkot. Jakarta Barat, Dinas Pertamanan Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Depdiknas

* *

* *

* * * * * * *

II. Sarana Lingkungan E. Pendidikan

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

-

APBD +APBN

*

*

*

*

*

*

*

*

F. Peribadatan

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

-

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta

*

*

*

*

*

*

*

*

G. Kesehatan

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

-

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. Kesehatan/Dinas Kesehatan

*

*

*

*

*

*

*

*

III-61

Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Aspek/Sektor

Kegiatan/Program -

Lokasi Kelurahan Kota Bambu Selatan Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kemanggisan Kelurahan Kota Bambu Utara Kelurahan Kota Bambu Selatan

Sumber Pembiayaan

Tahun Pelaksanaan Instansi/Dinas Pelaksana 1 2 3 4 5 5th ke II * 5th ke III * 5th ke IV *

H. Olahraga

-

Pembangunan baru Perbaikan Pemeliharaan

-

APBD

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta

*

*

*

*

*

III. Prasarana Lingkungan A. Jaringan Jalan

- Peningkatan Jalan

Kemanggisan Bambu Utara -

Kelurahan Palmerah Kelurahan Slipi Kelurahan Kelurahan Kota

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU

*

*

*

*

*

*

- Pemeliharaan Rutin dan Berkala

Kelurahan Kota Bambu Selatan Seluruh ruas - ruas jalan yang kondisinya sudah baik di Kec.Palmerah Seluruh jaringan jalan yang kondisinya masih kurang baik di Kec.Palmerah Jl.S.Parman Jl.Tomang Raya Seluruh jaringan jalan yang ada terutama pada jalan kolektor dan arteri di Kec.Palmerah Seluruh jaringan jalan kolektor dan arteri yang ada di Kec. Palmerah Seluruh jaringan drainase yang ada di Kec.Palmerah Kali Banjir Kanal Barat Kali Grogol

APBD +APBN

Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dephub DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta Pemkot. Jakarta Barat, Dep. PU Pemkot. Jakarta Barat, Pemprov. DKI Jakarta, Dep. PU

*

*

*

*

*

*

*

*

- Perbaikan Jaringan Jalan B. Transportasi C. Pedestrian D. Peparkiran E. Drainase & Tata Air - Pengembangan Jalur Busway - Penyediaan - Pengembangan - Perbaikan - Penertiban - Penyediaan 4. Saluran Air/Drainase - Peningkatan - Perbaikan 5. Kali/Sungai - Normalisasi - Penataan - Peningkatan - Perbaikan - Pemeliharaan - Penambahan/Perluasan Jaringan - Peningkatan Kualitas Pelayanan - Penambahan/Perluasan Jaringan - Peningkatan Kualitas - Perbaikan Jaringan Pipa Air Bersih - Penambahan Armada Sampah - Peningkatan Kapasitas TPS

APBD +APBN APBD APBD APBD APBD APBN +APBD

* * * * * *

* * * * * *

*

*

*

*

*

*

* * * *

*

*

*

*

*

* *

* *

* *

* *

* *

F. Listrik G. Air Bersih

Seluruh jaringan listrik yang ada di Kec.Palmerah Seluruh jaringan Air Bersih y