PEMANFAATAN KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR ES KRIM
DENGAN PENAMBAHAN MADU SEBAGAI PEMANIS DAN SARI DAUN
SUJI SEBAGAI PEWARNA ALAMI
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
RARAS OKTA DIHARDININGUM
A 420 090 078
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir :
Nama : Dra. Titik Suryani, M. Sc
NIP/NIK : 0511046402
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Raras Okta Dihardiningum
NIM : A 420090078
Prog Studi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi :
”PEMANFAATAN KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR ES
KRIM DENGAN PENAMBAHAN MADU SEBAGAI PEMANIS DAN SARI
DAUN SUJI SEBAGAI PEWARNA ALAMI”
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 22 Agustus 2013
Pembimbing
Dra. Titik Suryani, M. Sc NIK. 0511046402
PEMANFAATAN KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR ES KRIM
DENGAN PENAMBAHAN MADU SEBAGAI PEMANIS DAN SARI DAUN
SUJI SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Raras Okta Dihardiningrum, A 420 090 078, Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 46 halaman.
ABSTRAK
Es krim adalah makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan
campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
bahan makanan lain. Penelitian ini menggunakan kacang hijau, susu skim, dan
madu sebagai perlakuan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar
protein, gula, hasil organoleptik dan daya terima masyarakat dan es krim yang
paling disukai panelis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua
faktorial. Faktor tersebut yaitu konsentrasi madu (5% dan 10%) dan
perbandingan susu kacang hijau dan susu skim (0%:100%, 90%:10%, 80%:20%,
70%:30%) dengan 8 taraf perlakuan 2 kali ulangan. Analisis data secara
deskriptif kualitatif dengan uji kadar protein, gula, uji organoleptik dan daya
terima masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
formulasi susu kacang hijau dan susukim serta penambahan madu berpengaruh
terhadap kadar protein, gula, uji organoleptik dan daya terima masyarakat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar protein es krim kacang hijau antara
5,17 – 10,86 g/100 ml; kadar protein tertinggi pada perlakuan madu 10%+susu
kacang hijau 90%+susu skim 10% (M2K1) dan kadar protein terendah pada
perlakuan madu 5%+tanpa susu kacang hijau+susu skim 100% (M1K0),
sedangkan kadar gula es krim kacang hijau antara 29,6 - 35,5 g/100 ml; kadar
gula tertinggi pada perlakuan formulasi madu 10%+susu kacang hijau
70%+susu skim 30% (M2K3)dan kadar gula terendah pada perlakuan madu
5%+susu kacang hijau 90%, dan susu skim 10% (M1K1). Es krim perlakuan madu
10%+susu kacang hijau 70%+susu skim 30% (M2K3) paling disukai panelis.
Key words: es krim, kacang hijau, madu, daun suji
1
THE UTILIZATION OF MUNG BEAN AS A BASIC MATERIAL FOR
ICE CREAM WITH THE ADDITION OF HONEY AS A SWEETENER
AND SUJI LEAF EXTRACT AS NATURAL COLOUR
Raras Okta Dihardiningrum, A 420 090 078, Biology Education Department,
Faculty of Education and Teacher Training
Muhammadiyah University of Surakarta, 2013, 46 pages.
ABSTRACT
Ice cream is semi-solid food made by freezing a mixture of milk, fats of an
animal and vegetable, sugar, with or without any additiona material. This
research used mung bean, skim milk, and honey as treatment. The purpose of this
research was to determine the content of protein and sugar, organoleptic and
society acceptance result and the most liked ice cream by panelist. Methods used
in this research is an experimental method using a Completely Randomized
Design (CRD) two factorial. The factors are the concentration of honey (5% dan
10%) and the rasio of mung bean milk and skim milk (0%:100%, 90%:10%,
80%:20%, 70%:30%) with 8 combination treatment, repeated 2 times. Qualitative
descriptive analysis of the data used the content test of protein and sugar, and
organoleptic test and society acceptance. The result showed that the rasio of
mung bean milk and skim milk and the addition of honey effect on the content of
protein, and sugar and organoleptic test and society acceptance. It was
concluded that the protein content of mung bean ice cream between 5,17 – 10,86
g/100 ml; the highest protein content in the 10% honey+90% mung bean
milk+10% skim milk (M2K1) treatment and the lowest protein content in the 5%
honey+without mung bean milk+100% skim milk (M1K0), while the sugar content
of mung bean ice cream between 29,6 – 35,5 g/100 ml; the highest in the
formulation of 10% honey+70% mung bean milk+30% skim milk (M2K3)
treatment and the lowest sugar content in the formulation of 5% honey+90%
mung bean milk+10% skim milk (M1K1). The most liked ice cream by panelist was
10% honey+70% mung bean milk+30% skim milk (M2K3) treatment.
Key words: ice cream, mung bean, honey, suji leaf
A. PENDAHULUAN
Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain. Selain mudah meleleh di
2
mulut, es krim juga dapat memberikan nilai gizi yang cukup berarti bagi tubuh.
Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim seperti susu dan telur
mempunyai kandungan protein tinggi, sehingga es krim juga mempunyai
kandungan protein tinggi, selain vitamin dan mineral. Sedangkan nilai kalori
yang tinggi karena adanya penambahan gula. Dalam pembuatan es krim
diperlukan bahan susu. Untuk menambah nilai gizi pada es krim terutama
protein maka pembuatan es krim ditambah susu kacang hijau.
Kacang hijau adalah salah satu kelompok kacang-kacangan yang
mengandung protein tinggi dan sumber protein nabati. Protein biji kacang hijau
mengandung 8 asam amino esensial, yaitu Valin, Leusin, Isoleusin, Metionin,
Fenilalanin, Lisin, dan Triptofan. Selain itu juga mengandung lemak,
karbohidrat serta mineral yang dibutuhkan tubuh (Soeprapto, 1992). Selain itu
menurut Nuraini (2011) kacang hijau juga mengandung beberapa vitamin
seperti vitamin A dan vitamin B1. Kacang hijau dapat diolah menjadi berbagai
jenis makanan seperti bubur, minuman, kue atau pangan tradisional, dan
berbagai olahan tersebut sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Namun makanan olahan es krim kacang hijau belum banyak di Indonesia.
Dalam pembuatan es krim diperlukan bahan pemanis untuk
memberikan cita rasa manis pada es krim. Bahan pemanis yang umum
digunakan adalah gula pasir (sukrosa). Penggunaan gula terlalu banyak dalam
makanan dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh seperti,
obesitas dan dapat meningkatkan gula darah. Untuk menghindari efek tersebut
gula dapat diganti dengan bahan pemanis alami seperti madu. Madu
merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Jenis gula yang dominan
dalam hampir semua madu adalah fruktosa (levulosa) dan glukosa. Fruktosa
dan glukosa mencakup 85 - 90% dari karbohidrat yang terdapat dalam madu
dan hanya sebagian kecil oligosakarida dan polisakarida (Sihombing, 2005).
Selain rasa dan tekstur es krim yang lembut, untuk menambah daya
tarik masyarakat maka warna es krim juga harus menarik. Agar es krim kacang
hijau lebih menarik, maka ditambah zat pewarna hijau. Menurut Counsell
dalam Anggaeni (2002) pewarna makanan alami pada makanan mempunyai
3
keuntungan, yaitu memperbaiki penampakan makanan sehingga meningkatkan
daya tarik. Pewarna alami yang biasa digunakan untuk warna hijau misalnya
dari daun suji.
Komposisi bahan es krim adalah susu kacang hijau, susu skim, madu,
dan sari daun suji. Produk es krim diharapkan memiliki nilai gizi yang lebih
tinggi daripada produk olahan makanan dari kacang hijau lainnya. Komposisi
bahan harus sesuai takaran, agar memperoleh mutu yang baik dan diminati oleh
masyarakat.
Hasil penelitian Dewi (2013), menunjukkan bahwa kombinasi dari
madu 5% dan susu skim 15% menghasilkan yogurt kacang hijau dengan level
asam laktat dan pH terbaik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein dan
glukosa tertinggi dan terendah pada es krim kacang hijau dan mengetahui
komposisi perlakuan terbaik es krim kacang hijau pada komposisi susu kacang
hijau, susu skim, dan madu. terhadap uji organoleptik dan daya terima.
B. MATERI DAN METODE
Waktu dan tempat penelitian yaitu pembuatan es krim dilakukan di
Rumah. Sedangkan uji kadar protein dan glukosa dilakukan di Laboratorium
Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu
penelitian ini adalah April 2013. Alat yang digunakan adalah timbangan
digital, panci, blender, saringan, baskom, mixer, gelas ukur, sendok, lemari
pendingin, cup plastik es krim, thermometer, labu takar, pipet tetes,
spektrofotometer dan Fotometer. Bahan yang digunakan untuk sampel adalah
kacang hijau, susu skim, whipping cream, daun suji, madu, CMC, kuning telur,
agar-agar, air, biuret, benedict, aquades, tissue,dan kertas label.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
menggunakan 2 faktor. Faktor tersebut yaitu konsentrasi madu (5% dan 10%)
dan komposisi kacang hijau:susu skim (0%:100%, 90%:10%, 80%:20%,
70%:30%).
4
Pelaksanaan penelitian sebagai berikut: mencuci kacang hijau (100g)
sampai bersih kemudian merendamnya dalam air dengan volume air empat kali
bahan (400ml), mengukus kacang hijau (100g) pada suhu 80oC selama 3 menit,
menghaluskan kacang hijau dengan blender dengan penambahan air 8x berat
bahan (800ml), menyaring kacang hijau yang sudah dihaluskan dengan kain
saring sehingga didapat sari (susu) kacang hijau, menimbang daun suji (15g)
kemudian mencucinya sampai bersih, memasukan daun suji ke dalam blender
dan menambahkan air 150ml kemudian menghaluskannya dengan blender
selama 5 menit, menyaring daun suji yang sudah dihaluskan dengan kain
saring, mencampurkan susu kacang hijau (0 ml, 90 ml, 80 ml, dan 70 ml)
dengan susu skim (12 g, 1,2 g, 2,4 g, dan 3,6 g), whip cream 16 g, kuning telur
yang sudah dikocok lepas 0,2 g, agar-agar 0,5 g, dan 15 ml sari daun suji
(bahan 1), memanaskan bahan 1sampai suhu 40oC dan membiarkan suhu naik
hingga49 ± 2oC baru menambahkan CMC (0,5 g) dan madu (5 ml dan 10 ml),
memanaskan campuran semua bahan diatas baskom yang diletakkan diatas
panci yang berisi air (steam) dalam suhu 61-63oC selama 10 menit
(pasteurisasi), menghomogenkan campuran bahan dengan blender selama 5
menit, memasukkan adonan es krim ke dalam lemari pendingin pada suhu -4oC
sampai setengah beku selama 12 jam (aging), memasukkan adonan es krim
setengah beku ke dalam mixer kemudian mengaduknya selama 15 menit
dengan kecepatan awal sampai nomer 3 (maksimal), memasukkan adonan es
krim ke dalam freezer dengan suhu beku -10oC selama 24 jam. Apabila semua
adonan sudah memadat maka es krim kacang hijau siap untuk diuji oleh
peneliti. Pengujian es krim meliputi: uji kadar protein, uji kadar gula, uji
organoleptik dan daya terima. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan untuk es krim kacang hijau yaitu whipping
cream sebagai bahan yang mengandung lemak, susu skim sebagai bahan kering
tanpa lemak, madu sebagai bahan pemanis, CMC sebagai bahan penstabil,
5
0
10
20
30
40
Kadar Protein dan Gula
Kadar Protein
Kadar Glukosa
Perlakuan
Ka
da
r
Pro
tein
da
n g
ula
kuning telur sebagai bahan pengemulsi, susu kacang hijau sebagai pengganti
air yang melarutkan bahan es krim lainnya dan sumber protein es krim, daun
suji sebagai pewarna, agar-agar sebagai bahan untuk ICM (Ice Cream Mix) dan
melembutkan tekstur es krim.
Tabel 1. Hasil Uji kadar protein dan kadar gula
Perlakuan
Kadar
Protein (g/100 ml)
Kadar
Gula (g/100 ml)
Keterangan
M1K0 5,17* 32,95 madu 5% + tanpa kacang hijau + susu
skim 100%
M1K1 8,31 29,6* madu 5% + susu kacang hijau 90% +
susu skim 10%
M1K2 6,315 30,9 madu 5% + susu kacang hijau 80% +
susu skim 20%
M1K3 5,335 31,15 madu 5% + susu kacang hijau 70% +
susu skim 30%
M2K0 6,04 33,3 madu 10% + tanpa kacang hijau +
susu skim 100%
M2K1 10,86** 31,95 madu 10% + susu kacang hijau 90%
+ susu skim 10%
M2K2 8,875 34,95 madu 10% + susu kacang hijau 80%
+ susu skim 20%
M2K3 7,32 35,5** madu 10% + susu kacang hijau 70%
+ susu skim 30%
Keterangan:
*) kadar protein dan kadar gula terendah
**) kadar protein dan kadar gula tertinggi
Gambar 1.1 Hasil Uji Protein dan Gula
6
1. Kadar Protein
Hasil uji kadar protein, menunjukkan kadar protein tertinggi
terdapat pada perlakuan M2K1 (madu 10%+susu kacang hijau 90%+susu
skim 10%) dengan kadar protein sebesar 10,86 g. Sedangkan kadar
protein terendah es krim kacang hijau pada perlakuan M1K0 (madu
5%+tanpa susu kacang hijau+susu skim 100%) dengan kadar protein
sebesar 5,17 g.
Kandungan protein yang terdapat pada es krim kacang hijau
berasal dari komposisi bahan es krim, yaitu susu skim, whipping cream,
kacang hijau, dan madu. Dalam pembuatan es krim kacang hijau, takaran
whipping cream dibuat sama untuk semua perlakuan. Sedangkan susu
skim, kacang hijau, dan madu memiliki takaran yang berbeda. Kadar
protein es krim kacang hijau tertinggi terdapat pada perlakuan M2K1, hal
ini disebabkan oleh campuran dari kandungan protein pada kacang hijau,
susu skim, dan madu memiliki campuran tertinggi. Sedangkan kadar
protein terendah pada M1K0, disebabkan oleh sumber protein yang hanya
berasal dari susu skim dan madu. Hal ini sesuai dengan kandungan protein
pada tiap bahan. Menurut Soeprapto (1992) kacang hijau mengandung
22,2 g protein. Susu skim mengandung 37% protein (Buckle, et all, 2009).
Madu mengandung protein yaitu 5% dan protein yang terkandung dalam
madu antara lain albumin, globulin, dan protease (Sihombing, 2005).
Dalam hal ini whipping cream tidak berpengaruh karena untuk semua
perlakuan takarannya dibuat sama.
2. Kadar Gula
Hasil uji kadar gula, menunjukkan kadar gula tertinggi pada
perlakuan M2K3 (madu 10%+susu kacang hijau 70%+susu skim 30%),
dengan kadar gula sebesar 35,5 g. Sedangkan kadar gula terendah yaitu
pada perlakuan M1K1(madu 5%+susu kacang hijau 90%+susu skim 10%),
dengan kadar gula sebesar 29,6 g.
Kadar gula yang tertinggi pada es krim kacang hijau disebabkan
oleh komposisi madu, kacang hijau, dan susu skim yang tinggi. Dalam hal
7
ini madu dan susu skim lah yang paling berpengaruh terhadap kadar gula
es krim kacang hijau, karena kandungan gula atau karbohidrat dalam
madu, yaitu berkisar lebih dari 75% (Sihombing, 2005) dan pada susu
skim, yaitu 52 g (Winarno, 2004). Sedangkan kadar gula yang terendah
pada es krim kacang hijau disebabkan karena komposisi madu yang lebih
sedikit dibandingkan dengan komposisi es krim kacang hijau dengan hasil
kadar gula tertinggi.
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan
fruktosa serta sejumlah mineral (Sarwono, 2001). Karbohidrat merupakan
komponen terbesar yang terkandung dalam madu, yaitu berkisar lebih dari
75%. Jenis karbohidrat yang paling dominan dalam hampir semua madu
adalah fruktosa dan glukosa Fruktosa dan glukosa mencakup 85% - 90%
dari karbohidrat yang terdapat dalam madu (Sihombing, 2005).
3. Uji Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat
G
Perlakuan Penilaian
Warna Aroma Rasa Tekstur Daya Terima
M1K0 Hijau pucat
Tidak khas
aroma kacang
hijau
Tidak
manis
Agak
lembut Agak suka
M1K1 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang
hijau
Tidak
manis Lembut Agak suka
M1K2 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang
hijau
Agak
manis Lembut Agak suka
M1K3 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang
hijau
Agak
manis
Agak
lembut Suka
M2K0 Hijau pucat
Tidak khas
aroma kacang
hijau
Manis Lembut Suka
M2K1 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang hijau
Manis Lembut Agak suka
M2K2 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang
hijau
Manis Sangat
lembut Suka
M2K3 Hijau pucat
Agak khas
aroma kacang
hijau
Manis Sangat
lembut Sangat suka
8
Gambar 1.2 Hasil Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat
Hasil uji organoleptik dan daya terima masyarakat (Tabel 2),
secara garis besar menunjukkan warna es krim hijau, aroma agak khas
kacang hijau, rasa manis, tekstur lembut, dan panelis agak menyukai es
krim kacang hijau.
Pada umumnya konsumen tertarik terhadap suatu makanan, karena
melihat warnanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno (2004), bahwa
penentuan mutu suatu bahan pangan pada umumnya tergantung pada
warna, karena warna tampil terlebih dahulu dan kadang-kadang
menentukan mutu dari bahan pangan.
Hasil uji organoleptik terhadap warna es krim kacang hijau adalah
hijau pucat. Hasil ini berlaku untuk semua perlakuan karena takaran daun
suji untuk semua perlakuan disamakan. Es krim kacang hijau yang
dihasilkan berwana hijau pucat disebabkan karena kurangnya komposisi
daun suji sebagai pewarna alami untuk es krim kacang hijau. Daun suji
(Pleomale angustifolia) merupakan bahan pewarna alami yang biasa
digunakan untuk pewarna hijau karena mengandung klorofil (Riandini,
2008).
Hasil dominan uji organoleptik terhadap aroma es krim kacang hijau
yaitu agak khas aroma kacang hijau. Hanya dua perlakuan yang aromanya
tidak khas aroma kacang hijau , yaitu perlakuan M1K0 dan M2K0. Hasil ini
0
1
2
3
4
5
Warna
Aroma
Rasa
Perlakuan
9
disebabkan oleh komposisi bahan es krim pada perlakuan tersebut tidak
ada penambahan bahan kacang hijau.
Aroma pada suatu bahan pangan atau produk dipengaruhi oleh bahan
tambahan yang digunakan seperti penguat cita rasa, dan pada produk es
krim ini menggunakan bahan dasar kacang hijau sehingga aroma yang
dihasilkan adalah aroma khas kacang hijau. Hal ini sesuai dengan
pendapat Afrianti (2008), bahwa penguat cita rasa adalah suatu zat bahan
tambahan yang ditambahkan kedalam makanan yang dapat memperkuat
aroma dan rasa.
Hasil dominan uji organoleptik terhadap rasa es krim kacang hijau
adalah manis. Hanya dua perlakuan yang mempunyai rasa tidak manis,
yaitu perlakuan M1K0 dan M1K1 serta hasil agak manis pada perlakuan
M1K2 dan M1K3. Hal ini disebabkan oleh takaran air dan susu kacang
hijau yang cukup banyak dan takaran madu yang hanya 5% pada
perlakuan tersebut.
Rasa manis madu alami sesungguhnya memang melebihi manisnya
gula karena kadar atau tingkat kemanisannya itu sedikitnya bisa mencapai
1 ½ kali dari rasa gula putih/pasir. Namun, walaupun begitu rasa manis
madu alami disebut tidak memiliki efek-efek buruk seperti halnya yang
terkandung didalam gula putih, karena kandungan senyawa utamanya
seperti yang telah disebutkan, adalah karbohidrat (79,8%), dan air (17%)
(Sihombing, 2005).
Hasil dominan uji organoleptik terhadap tekstur es krim kacang hijau
yaitu lembut. Hanya dua perlakuan yang hasilnya agak lembut, yaitu
perlakuan M1K0 dan M1K3 serta sangat lembut terdapat pada perlakuan
M2K2, dan M2K3. Es krim yang bertekstur sangat lembut disebabkan
karena takaran madu yang lebih banyak dan formulasi susu kacang hijau
serta susu skim yang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan dengan
hasil tekstur yang lembut dan agak lembut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Padaga (2005) yang menyatakan bahwa bahan pemanis selain berfungsi
10
untuk memberikan rasa manis, juga dapat menurunkan titik beku yang
dapat membentuk kristal-kristal es krim yang halus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur es krim adalah ukuran,
bentuk dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk
body es krim, tingkat kehalusan tekstur serta ketahanan es krim sebelum
mencair. Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh
kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di mulut (Astawan, 2009).
Menurut Padaga (2005) es krim adalah produk pangan beku yang
dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada campuran
bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, bahan pemanis, bahan
penstabil, bahan pengemulsi, serta penambah cita rasa (flavour). Es krim
yang tergolong baik, memiliki tekstur dan penampakan yang halus dengan
cita rasa yang enak di mulut. Sedangkan es krim yang tergolong sedang
memiliki tekstur dan penampakan yang agak kasar karena mengandung
kristal es yang cukup banyak.
Daya terima masyarakat merupakan kesediaan masyarakat untuk
menerima suatu produk. Es krim kacang hijau mayoritas agak disukai oleh
panelis, dengan hasil uji organoleptik mayoritas aroma agak khas aroma
kacang hijau dan rasa tidak manis. Hal ini disebabkan karena rasa dan bau
dari kacang hijau yang masih agak langu dan takaran madu yang sedikit
yang membuat es krim tidak manis. Dengan perendaman kacang hijau
yang lebih lama lagi dimungkinkan rasa dan bau langu dapat tidak terasa
lagi. Penambahan bahan tambahan lain yang mempunyai aroma sedap juga
dapat menghilangkan aroma langu kacang hijau, misalnya es krim dapat
ditambah dengan bubuk kayu manis, vanili, jahe, nangka atau mangga
kweni yang mempunyai aroma yang sedap.
11
D. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kadar protein es krim kacang hijau antara 5,17 – 10,86 g/100 ml; kadar
protein tertinggi terdapat pada perlakuan M2K1 (madu 10%+susu kacang
hijau 90%+susu skim 10%) dan kadar protein terendah pada perlakuan
M1K0 (madu 5%+tanpa susu kacang hijau+susu skim 100%), sedangkan
kadar gula es krim kacang hijau antara 29,6 - 35,5 g/100 ml; kadar gula
tertinggi pada perlakuan formulasi M2K3 (madu 10%+susu kacang hijau
70%+susu skim 30%) dan kadar gula terendah pada perlakuan madu
5%+susu kacang hijau 90%+susu skim 10% (M1K1).
2. Formulasi es krim M2K3 (madu 10%+susu kacang hijau 70%+susu skim
30%) adalah paling baik.
E. DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L.H. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta.
Anggaeni, Dian. 2002. Mempelajari Daya Tahan Cendol pada Penyimpanan
Suhu Kamar dan Suhu Refrigerator. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H.Fleet, dan M.Wootton. 2009. Ilmu Pangan.
Terjemahan H.Purnomo dan Adiono. Jakarta: UI-Pres.
Dewanti, T.W. 1997. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak. Malang: Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Dewi, Erlyn Citra, dkk. 2013. Efektivitas Penambahan Madu dan Susu Skim
terhadap Kadar Asam Laktat dan pH Yoghurt Kacang Hijau(Phaseolus
Radiatus L.) dengan Menggunakan Inokulum Streptococcus
Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus.Skripsi. Riau: Universitas
Riau.
Nuraini, Dini Nuris. 2011. Aneka Manfaat Biji-bijian. Yogyakarta: Penerbit
Gava Media.
Padaga, M dan M, E, Sawitri. 2005. Es Krim yang Sehat. Surabaya: Trubus
Agisarana.
Riandini, Nursanti. 2008. Bahan Kimia Dalam Makanan dan Minuman.
Bandung: Shakti Adiluhung.
Sarwono, B. , 2001, Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu,
Tangerang: Agomedia Pustaka.
12
Sihombing, D.T.H. 2005. Ilmu Ternak Lebah Madu. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soeprapto, H.S. 1992. Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gedia Pustaka Utama.
Top Related