Download - Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

Transcript
Page 1: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016
Page 2: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016
Page 3: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

RANCANGANRANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2015

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2016 disusun sesuai dengan kebutuhan

penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan

dalam menghimpun pendapatan negara dalam rangka

mewujudkan perekonomian nasional yang berdasarkan

atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

berkeadilan, efisiensi, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, dan kemandirian, guna mencapai Indonesia

yang aman dan damai, adil dan demokratis, meningkatkan

kesejahteraan rakyat serta dengan menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional;

b. bahwa sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2016, telah terjadi perkembangan

Asumsi Dasar Ekonomi Makro serta perubahan pokok-

pokok kebijakan fiskal yang mempunyai dampak cukup

signifikan terhadap besaran Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;

c. bahwa untuk mengamankan pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016,

perlu segera dilakukan penyesuaian terhadap sasaran

pendapatan negara, belanja negara, defisit anggaran, serta

kebutuhan dan sumber pembiayaan anggaran, agar

menjadi lebih realistis dan mampu mendukung pencapaian

sasaran pembangunan ekonomi tahun 2016 dan jangka

menengah, baik dalam rangka mendukung kegiatan

ekonomi nasional dalam memacu pertumbuhan,

menciptakan dan memperluas lapangan kerja, serta

Page 4: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 2 -

meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat dan

mengurangi kemiskinan, di samping tetap menjaga

stabilitas nasional sesuai dengan program pembangunan

nasional;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk

Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 23 ayat (1) dan ayat

(2), Pasal 31 ayat (4), dan Pasal 33 ayat (1), ayat (2), ayat

(3), dan ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang nomor 42 tahun 2014 tentang Perubahan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 383, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5650);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5767);

Page 5: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 3 -

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-

UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN

2016.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5767) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 3

Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 2016

diperkirakan sebesar Rp1.734.500.869.003.000,00 (satu kuadriliun tujuh ratus tiga puluh empat triliun lima ratus

miliar delapan ratus enam puluh sembilan juta tiga ribu rupiah), yang diperoleh dari sumber:

a. Penerimaan Perpajakan;

b. PNBP; dan

c. Penerimaan Hibah.

2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) Penerimaan Perpajakan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 huruf a diperkirakan sebesar

Rp1.527.113.764.581.000,00 (satu kuadriliun lima

Page 6: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 4 -

ratus dua puluh tujuh triliun seratus tiga belas miliar

tujuh ratus enam puluh empat juta lima ratus delapan

puluh satu ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri; dan

b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional.

(2) Pendapatan Pajak Dalam Negeri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar

Rp1.491.242.264.581.000,00 (satu kuadriliun empat

ratus sembilan puluh satu triliun dua ratus empat

puluh dua miliar dua ratus enam puluh empat juta

lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah), yang

terdiri atas:

a. pendapatan pajak penghasilan;

b. pendapatan pajak pertambahan nilai barang dan

jasa dan pajak penjualan atas barang mewah;

c. pendapatan pajak bumi dan bangunan;

d. pendapatan cukai; dan

e. pendapatan pajak lainnya.

(3) Pendapatan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a diperkirakan sebesar

Rp843.790.215.146.000,00 (delapan ratus empat

puluh tiga triliun tujuh ratus sembilan puluh miliar

dua ratus lima belas juta seratus empat puluh enam

ribu rupiah) yang didalamnya termasuk pajak

penghasilan ditanggung Pemerintah (PPh DTP) atas:

a. komoditas panas bumi sebesar Rp1.848.688.290.000,00 (satu triliun delapan ratus empat puluh delapan miliar enam ratus delapan

puluh delapan juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) termasuk di dalamnya kekurangan untuk

tahun anggaran sebelumnya sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan;

b. bunga, imbal hasil, dan penghasilan pihak ketiga

atas jasa yang diberikan kepada Pemerintah dalam penerbitan dan/atau pembelian kembali/penukaran SBN di pasar internasional, tetapi tidak termasuk

jasa konsultan hukum lokal, sebesar Rp7.731.753.210.000,00 (tujuh triliun tujuh ratus tiga puluh satu miliar tujuh ratus lima puluh tiga

Page 7: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 5 -

juta dua ratus sepuluh ribu rupiah) termasuk di

dalamnya kekurangan untuk tahun anggaran sebelumnya sesuai dengan hasil audit Badan

Pemeriksa Keuangan yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan;

c. penghasilan dari pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo

dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007 sebesar Rp41.834.500.000,00 (empat puluh satu miliar delapan ratus tiga puluh empat juta lima ratus ribu

rupiah) yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; dan

d. penghasilan dari penghapusan secara mutlak

piutang negara nonpokok yang bersumber dari penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana

Investasi, dan Rekening Pembangunan Daerah yang diterima oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar Rp84.470.000.000,00 (delapan puluh empat

miliar empat ratus tujuh puluh juta rupiah) yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan.

(4) Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b diperkirakan sebesar

Rp474.235.340.875.000,00 (empat ratus tujuh puluh

empat triliun dua ratus tiga puluh lima miliar tiga

ratus empat puluh juta delapan ratus tujuh puluh lima

ribu rupiah).

(5) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c diperkirakan sebesar

Rp17.710.597.643.000,00 (tujuh belas triliun tujuh

ratus sepuluh miliar lima ratus sembilan puluh tujuh

juta enam ratus empat puluh tiga ribu rupiah).

(6) Pendapatan Cukai sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf d diperkirakan sebesar

Rp148.091.229.460.000,00 (seratus empat puluh

delapan triliun sembilan puluh satu miliar dua ratus

dua puluh sembilan juta empat ratus enam puluh ribu

rupiah).

Page 8: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 6 -

(7) Pendapatan Pajak Lainnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf e diperkirakan sebesar

Rp7.414.881.457.000,00 (tujuh triliun empat ratus

empat belas miliar delapan ratus delapan puluh satu

juta empat ratus lima puluh tujuh ribu rupiah).

(8) Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

diperkirakan sebesar Rp35.871.500.000.000,00 (tiga

puluh lima triliun delapan ratus tujuh puluh satu

miliar lima ratus juta rupiah), yang terdiri atas:

a. pendapatan bea masuk; dan

b. pendapatan bea keluar.

(9) Pendapatan bea masuk sebagaimana dimaksud pada

ayat (8) huruf a diperkirakan sebesar

Rp33.371.500.000.000,00 (tiga puluh tiga triliun tiga

ratus tujuh puluh satu miliar lima ratus juta rupiah)

yang didalamnya termasuk fasilitas bea masuk

ditanggung Pemerintah (BM DTP) sebesar

Rp529.493.000.000,00 (lima ratus dua puluh sembilan

miliar empat ratus sembilan puluh tiga juta rupiah)

yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan.

(10) Pendapatan bea keluar sebagaimana dimaksud

pada ayat (8) huruf b diperkirakan sebesar

Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar

rupiah).

(11) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian Penerimaan

Perpajakan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dan ayat (8) diatur dalam

Peraturan Presiden.

3. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 5

(1) PNBP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b

diperkirakan sebesar Rp205.411.931.762.000,00 (dua

ratus lima triliun empat ratus sebelas miliar sembilan

ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus enam puluh dua

ribu rupiah), yang terdiri atas:

Page 9: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 7 -

a. penerimaan SDA;

b. pendapatan bagian laba BUMN;

c. PNBP lainnya; dan

d. pendapatan BLU.

(2) Penerimaan SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a diperkirakan sebesar Rp50.277.049.498.000,00

(lima puluh triliun dua ratus tujuh puluh tujuh miliar

empat puluh sembilan juta empat ratus sembilan puluh

delapan ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas

bumi (SDA migas); dan

b. penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA nonmigas).

(3) Pendapatan bagian laba BUMN sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b diperkirakan sebesar

Rp34.164.000.000.000,00 (tiga puluh empat triliun

seratus enam puluh empat miliar rupiah).

(4) Untuk mengoptimalkan pendapatan bagian laba BUMN

di bidang usaha perbankan, penyelesaian piutang

bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan

dilakukan:

a. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas (PT), BUMN,

dan Perbankan;

b. memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; dan

c. Pemerintah melakukan pengawasan penyelesaian piutang bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan tersebut.

(5) PNBP lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c diperkirakan sebesar Rp84.858.254.323.000,00

(delapan puluh empat triliun delapan ratus lima puluh

delapan miliar dua ratus lima puluh empat juta tiga

ratus dua puluh tiga ribu rupiah).

(6) Pendapatan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d diperkirakan sebesar Rp36.112.627.941.000,00

(tiga puluh enam triliun seratus dua belas miliar enam

Page 10: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 8 -

ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh

satu ribu rupiah).

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian PNBP Tahun

Anggaran 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

ayat (3), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam Peraturan

Presiden.

4. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6

Penerimaan Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

huruf c diperkirakan sebesar Rp1.975.172.660.000,00 (satu

triliun sembilan ratus tujuh puluh lima miliar seratus tujuh

puluh dua juta enam ratus enam puluh ribu rupiah).

5. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 diperkirakan sebesar Rp2.047.841.425.980.000,00 (dua

kuadriliun empat puluh tujuh triliun delapan ratus empat puluh satu miliar empat ratus dua puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah), yang terdiri

atas:

a. anggaran Belanja Pemerintah Pusat; dan

b. anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

6. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 8 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8

(1) Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diperkirakan sebesar

Rp1.289.537.590.698.000,00 (satu kuadriliun dua ratus delapan puluh sembilan triliun lima ratus tiga puluh

tujuh miliar lima ratus sembilan puluh juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah).

Page 11: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 9 -

(2) Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) termasuk program pengelolaan hibah negara sebesar Rp8.537.306.455.000,00 (delapan

triliun lima ratus tiga puluh tujuh miliar tiga ratus enam juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah), yang dihibahkan dan/atau diterushibahkan ke daerah.

(3) Anggaran Belanja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan atas:

a. Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi;

b. Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi; dan

c. Belanja Pemerintah Pusat Menurut Program.

(4) Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi, Fungsi, dan Program sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tercantum dalam Lampiran I

Undang-undang ini.

7. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 9

(1) Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diperkirakan sebesar Rp758.303.835.282.000,00 (tujuh

ratus lima puluh delapan triliun tiga ratus tiga miliar delapan ratus tiga puluh lima juta dua ratus delapan puluh dua ribu rupiah), yang terdiri atas: a. Transfer ke Daerah; dan

b. Dana Desa.

(2) Transfer ke Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar Rp711.321.755.282.000,00 (tujuh ratus sebelas triliun

tiga ratus dua puluh satu miliar tujuh ratus lima puluh lima juta dua ratus delapan puluh dua ribu rupiah),

yang terdiri atas:

a. Dana Perimbangan;

b. Dana Insentif Daerah; dan

c. Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 12: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 10 -

(3) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b diperkirakan sebesar Rp46.982.080.000.000,00 (empat puluh enam triliun sembilan ratus delapan

puluh dua miliar delapan puluh juta rupiah).

(4) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dialokasikan kepada setiap kabupaten/kota dengan

ketentuan:

a. 90% (sembilan puluh persen) dialokasikan secara

merata kepada setiap desa; dan

b. 10% (sepuluh persen) dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa,

luas wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa.

8. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 10

Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a diperkirakan sebesar Rp687.509.871.398.000,00 (enam ratus delapan puluh

tujuh triliun lima ratus sembilan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh delapan ribu

rupiah), yang terdiri atas:

a. Dana Transfer Umum; dan

b. Dana Transfer Khusus.

9. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 11

(1) Dana Transfer Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a diperkirakan sebesar Rp486.833.482.600.000,00 (empat ratus delapan puluh

enam triliun delapan ratus tiga puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh dua juta enam ratus ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. DBH; dan

b. DAU.

Page 13: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 11 -

(2) DBH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

diperkirakan sebesar Rp101.472.635.500.000,00 (seratus satu triliun empat ratus tujuh puluh dua miliar

enam ratus tiga puluh lima juta lima ratus ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. DBH Pajak; dan

b. DBH SDA.

(3) DBH Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

diperkirakan sebesar Rp68.619.557.948.000,00 (enam puluh delapan triliun enam ratus sembilan belas miliar lima ratus lima puluh tujuh juta sembilan ratus empat

puluh delapan ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

b. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, Pasal 25 dan Pasal

29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN); dan

c. Cukai Hasil Tembakau (CHT).

(4) DBH SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diperkirakan sebesar Rp32.853.077.552.000,00 (tiga

puluh dua triliun delapan ratus lima puluh tiga miliar tujuh puluh tujuh juta lima ratus lima puluh dua ribu

rupiah), yang terdiri atas:

a. Minyak Bumi dan Gas Bumi;

b. Mineral dan Batubara;

c. Kehutanan;

d. Perikanan; dan

e. Panas Bumi.

(5) Penggunaan DBH CHT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dan DBH Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c, diatur sebagai berikut:

a. Penerimaan DBH CHT, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan dengan ketentuan:

1. Paling sedikit 50% (lima puluh persen) untuk mendanai peningkatan kualitas bahan baku,

pembinaan industri, pembinaan lingkungan

Page 14: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 12 -

sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai,

dan/atau pemberantasan barang kena cukai ilegal; dan

2. Paling banyak 50% (lima puluh persen) untuk mendanai kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah.

b. Penerimaan DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota

digunakan sesuai kebutuhan dan prioritas daerah, kecuali tambahan DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi untuk Provinsi Papua Barat dan Provinsi Aceh

digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. DBH Kehutanan dari Dana Reboisasi yang

merupakan bagian kabupaten/kota, baik yang disalurkan pada tahun 2016 maupun tahun-tahun

sebelumnya yang masih terdapat di kas daerah dapat digunakan untuk:

1) Pengelolaan taman hutan raya (tahura);

2) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan;

3) Penataan batas kawasan; 4) Pengawasan dan pengendalian; 5) Pengembangan perbenihan; dan/atau

6) Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam kegiatan rehabilitasi

hutan.

(6) DAU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dialokasikan sebesar 27,7% (dua puluh tujuh koma tujuh persen) dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN) neto atau diperkirakan sebesar Rp385.360.847.100.000,00

(tiga ratus delapan puluh lima triliun tiga ratus enam puluh miliar delapan ratus empat puluh tujuh juta seratus ribu rupiah).

(7) PDN neto sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dihitung berdasarkan penjumlahan antara Penerimaan

Perpajakan dan PNBP, dikurangi dengan Penerimaan Negara yang Dibagihasilkan kepada Daerah.

Page 15: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 13 -

(8) Dalam hal terjadi perubahan APBN menyebabkan PDN

neto bertambah atau berkurang, besaran DAU sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak mengalami

perubahan.

10. Ketentuan ayat (1), ayat (3), ayat (4), ayat (6) dan ayat (7) Pasal 12 diubah, dan di antara ayat (2) dan ayat (3) Pasal

12 disisipkan 1(satu) ayat yakni ayat (2A) sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 12

(1) Dana Transfer Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b diperkirakan sebesar

Rp200.676.388.798.000,00 (dua ratus triliun enam ratus tujuh puluh enam miliar tiga ratus delapan puluh delapan juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu

rupiah) yang terdiri atas:

a. DAK Fisik; dan

b. DAK Nonfisik.

(2) Pengalokasian DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan berdasarkan usulan daerah

dengan memperhatikan prioritas nasional dan kemampuan keuangan negara.

(2A) DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (2), termasuk untuk penyelesaian atas kekurangan penyaluran DAK Tahun Anggaran 2015.

(3) DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar Rp79.463.505.998.000,00 (tujuh puluh sembilan triliun empat ratus enam puluh tiga

miliar lima ratus lima juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah), yang terdiri atas:

a. DAK Reguler sebesar Rp51.996.376.160.000,00 (lima puluh satu triliun sembilan ratus sembilan puluh enam miliar tiga ratus tujuh puluh enam juta

seratus enam puluh ribu rupiah);

b. DAK Infrastruktur Publik Daerah sebesar Rp24.861.399.506.000,00 (dua puluh empat triliun

delapan ratus enam puluh satu miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus enam ribu

rupiah); dan

Page 16: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 14 -

c. DAK Afirmasi sebesar Rp2.605.730.332.000,00 (dua

triliun enam ratus lima miliar tujuh ratus tiga puluh juta tiga ratus tiga puluh dua ribu rupiah).

(4) DAK Reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a digunakan untuk mendanai kegiatan:

a. Bidang Pendidikan sebesar Rp2.665.340.000.000,00

(dua triliun enam ratus enam puluh lima miliar tiga ratus empat puluh juta rupiah);

b. Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana sebesar Rp 16.485.957.834.000,00 (enam belas triliun empat ratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus lima

puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh empat ribu rupiah);

c. Bidang Infrastruktur Perumahan, Permukiman,

Air Minum, dan Sanitasi sebesar Rp729.730.781.000,00 (tujuh ratus dua puluh

sembilan miliar tujuh ratus tiga puluh juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah);

d. Bidang Kedaulatan Pangan sebesar

Rp7.381.729.960.000,00 (tujuh triliun tiga ratus delapan puluh satu miliar tujuh ratus dua puluh

sembilan juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah);

e. Bidang Energi Skala Kecil sebesar

Rp451.570.991.000,00 (empat ratus lima puluh satu miliar lima ratus tujuh puluh juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

f. Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp1.146.811.913.000,00 (satu triliun seratus empat

puluh enam miliar delapan ratus sebelas juta sembilan ratus tiga belas ribu rupiah);

g. Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar

Rp1.396.680.832.000,00 (satu triliun tiga ratus sembilan puluh enam miliar enam ratus delapan puluh juta delapan ratus tiga puluh dua ribu

rupiah);

h. Bidang Transportasi sebesar

Rp19.578.235.878.000,00 (sembilan belas triliun lima ratus tujuh puluh delapan miliar dua ratus tiga puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh delapan

ribu rupiah);

Page 17: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 15 -

i. Bidang Sarana Perdagangan, Industri Kecil dan

Menengah, dan Pariwisata sebesar Rp1.294.870.118.000,00 (satu triliun dua ratus

sembilan puluh empat miliar delapan ratus tujuh puluh juta seratus delapan belas ribu rupiah);

j. Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah sebesar

Rp291.932.782.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu miliar sembilan ratus tiga puluh dua juta tujuh

ratus delapan puluh dua ribu rupiah); dan

k. Penyaluran atas kekurangan penyaluran DAK Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp573.515.071.000,00 (lima

ratus tujuh puluh tiga miliar lima ratus lima belas juta tujuh puluh satu ribu rupiah).

(5) DAK Infrastruktur Publik Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) huruf b digunakan untuk mendanai kegiatan bidang infrastruktur publik sesuai

dengan kebutuhan daerah.

(6) DAK Afirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c digunakan untuk mendanai kegiatan

pembangunan/ penyediaan:

a. Infrastruktur jalan dan transportasi pedesaan pada

Bidang Transportasi sebesar Rp1.672.858.919.000,00 (satu triliun enam ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus lima puluh

delapan juta sembilan ratus sembilan belas ribu rupiah);

b. Infrastruktur irigasi pada Bidang Kedaulatan Pangan

sebesar Rp463.822.887.000,00 (empat ratus enam puluh tiga miliar delapan ratus dua puluh dua juta

delapan ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah); dan

c. Infrastruktur air minum dan sanitasi pada Bidang Infrastruktur Perumahan, Permukiman, Air Minum,

dan Sanitasi sebesar Rp469.048.526.000,00 (empat ratus enam puluh sembilan miliar empat puluh delapan juta lima ratus dua puluh enam ribu

rupiah).

(7) DAK Nonfisik sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b diperkirakan sebesar Rp121.212.882.800.000,00 (seratus dua puluh satu triliun dua ratus dua belas miliar delapan ratus delapan

Page 18: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 16 -

puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah), yang terdiri

atas:

a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar

Rp43.923.573.800.000,00 (empat puluh tiga triliun sembilan ratus dua puluh tiga miliar lima ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah);

b. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) sebesar

Rp2.281.900.000.000,00 (dua triliun dua ratus delapan puluh satu miliar sembilan ratus juta rupiah);

c. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah sebesar Rp69.762.710.000.000,00 (enam puluh sembilan triliun tujuh ratus enam puluh dua miliar tujuh

ratus sepuluh juta rupiah);

d. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah

sebesar Rp1.020.513.000.000,00 (satu triliun dua puluh miliar lima ratus tiga belas juta rupiah);

e. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi

(P2D2) sebesar Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah);

f. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebesar Rp3.559.850.000.000,00 (tiga triliun lima

ratus lima puluh sembilan miliar delapan ratus lima puluh juta rupiah); dan

g. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah, dan Ketenagakerjaan (PK2 UKM dan Naker) sebesar Rp264.336.000.000,00 (dua ratus

enam puluh empat miliar tiga ratus tiga puluh enam juta rupiah).

(8) Daerah penerima DAK tidak menyediakan dana

pendamping.

11. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14

(1) Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan Daerah

Istimewa Yogyakarta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c diperkirakan sebesar

Page 19: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 17 -

Rp18.811.883.884.000,00 (delapan belas triliun delapan

ratus sebelas miliar delapan ratus delapan puluh tiga juta delapan ratus delapan puluh empat ribu rupiah),

yang terdiri atas:

a. Dana Otonomi Khusus; dan

b. Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

(2) Dana Otonomi Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar

Rp18.264.433.884.000,00 (delapan belas triliun dua ratus enam puluh empat miliar empat ratus tiga puluh tiga juta delapan ratus delapan puluh empat ribu

rupiah), yang terdiri atas:

a. Alokasi Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebesar Rp7.707.216.942.000,00 (tujuh triliun tujuh ratus tujuh miliar dua ratus enam belas juta sembilan ratus empat puluh dua ribu rupiah) yang dibagi masing-masing dengan proporsi 70% (tujuh puluh persen) untuk Provinsi Papua dan 30% (tiga puluh persen) untuk Provinsi Papua Barat dengan rincian sebagai berikut:

1. Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua sebesar

Rp5.395.051.859.000,00 (lima triliun tiga ratus

sembilan puluh lima miliar lima puluh satu juta

delapan ratus lima puluh sembilan ribu rupiah).

2. Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat

sebesar Rp2.312.165.083.000,00 (dua triliun tiga

ratus dua belas miliar seratus enam puluh lima

juta delapan puluh tiga ribu rupiah).

b. Alokasi Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh sebesar Rp7.707.216.942.000,00 (tujuh triliun tujuh ratus tujuh miliar dua ratus enam belas juta sembilan ratus empat puluh dua ribu rupiah); dan

c. Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebesar Rp2.850.000.000.000,00 (dua triliun delapan ratus lima puluh miliar rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

1. Dana Tambahan Infrastruktur bagi Provinsi Papua sebesar Rp1.900.000.000.000,00 (satu triliun sembilan ratus miliar rupiah); dan

Page 20: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 18 -

2. Dana Tambahan Infrastruktur bagi Provinsi Papua Barat sebesar Rp950.000.000.000,00 (sembilan ratus lima puluh miliar rupiah).

(3) Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

diperkirakan sebesar Rp547.450.000.000,00 (lima ratus empat puluh tujuh miliar empat ratus lima puluh juta

rupiah).

12. Ketentuan ayat (1) Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) Program Pengelolaan Subsidi dalam Tahun Anggaran 2016 diperkirakan sebesar Rp188.668.470.321.000,00

(seratus delapan puluh delapan triliun enam ratus enam puluh delapan miliar empat ratus tujuh puluh juta tiga

ratus dua puluh satu ribu rupiah).

(2) Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan secara

tepat sasaran.

(3) Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan berdasarkan perubahan parameter, realisasi

harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price-ICP), dan/atau nilai tukar rupiah.

(4) Alokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kekurangan untuk tahun anggaran sebelumnya yang

dibayarkan sesuai dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian Program

Pengelolaan Subsidi dalam Tahun Anggaran 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam

Peraturan Presiden.

Page 21: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 19 -

13. Ketentuan ayat (1) dan Ayat (2) Pasal 20 diubah sehingga

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20

(1) Anggaran Pendidikan diperkirakan sebesar

Rp409.747.236.329.000,00 (empat ratus sembilan

triliun tujuh ratus empat puluh tujuh miliar dua ratus

tiga puluh enam juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu

rupiah).

(2) Persentase Anggaran Pendidikan adalah sebesar 20,0%

(dua puluh koma nol persen), yang merupakan

perbandingan alokasi Anggaran Pendidikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap total

anggaran Belanja Negara sebesar

Rp2.047.841.425.980.000,00 (dua kuadriliun empat

puluh tujuh triliun delapan ratus empat puluh satu

miliar empat ratus dua puluh lima juta sembilan ratus

delapan puluh ribu rupiah).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian Anggaran

Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

dalam Peraturan Presiden.

14. Di antara Pasal 20 dan Pasal 21 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 20A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20A

(1) Pemerintah memberikan Hibah kepada Pemerintah Daerah untuk digunakan sebagai Penyertaan Modal

Daerah kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam rangka mengoptimalkan upaya perbaikan kondisi

keuangan PDAM dan penyelesaian piutang negara pada PDAM yang bersumber dari penerusan pinjaman luar negeri, Rekening Dana Investasi, dan Rekening

Pembangunan Daerah.

(2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam belanja Hibah sebesar

Rp3.912.436.373.000,00 (tiga triliun sembilan ratus dua belas miliar empat ratus tiga puluh enam juta tiga ratus

tujuh puluh tiga ribu rupiah) yang diberikan kepada 107 Pemerintah Daerah sebagai pemilik PDAM yang mempunyai utang kepada Pemerintah Pusat.

Page 22: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 20 -

(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) langsung dipotong dan diperhitungkan sebagai

pelunasan kewajiban PDAM atas piutang negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dicatat sebagai Penerimaan Pembiayaan sebesar

Rp883.113.073.000,00 (delapan ratus delapan puluh tiga miliar seratus tiga belas juta tujuh puluh tiga ribu

rupiah) dan Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp3.029.323.300.000,00 (tiga triliun dua puluh sembilan miliar tiga ratus dua puluh tiga juta tiga

ratus ribu rupiah).

(4) Atas penerimaan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemda melakukan Penyertaan Modal Daerah

kepada PDAM dalam bentuk nonkas.

15. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 21 diubah, sehingga

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 21

(1) Jumlah anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran

2016, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, lebih kecil

dari pada jumlah anggaran Belanja Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 sehingga dalam Tahun

Anggaran 2016 terdapat anggaran defisit sebesar

Rp313.340.556.977.000,00 (tiga ratus tiga belas triliun

tiga ratus empat puluh miliar lima ratus lima puluh

enam juta sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu

rupiah) yang akan dibiayai dari Pembiayaan Anggaran.

(2) Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran 2016

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari

sumber:

a. Pembiayaan Dalam Negeri sebesar

Rp315.867.476.509.000,00 (tiga ratus lima belas

triliun delapan ratus enam puluh tujuh miliar empat

ratus tujuh puluh enam juta lima ratus sembilan

ribu rupiah); dan

b. Pembiayaan Luar Negeri Neto sebesar negatif

Rp2.526.919.532.000,00 (dua triliun lima ratus dua

puluh enam miliar sembilan ratus sembilan belas

juta lima ratus tiga puluh dua ribu rupiah).

Page 23: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 21 -

(3) Pembiayaan Luar Negeri Neto sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf b mencakup pembiayaan utang luar

negeri, namun tidak termasuk penerbitan SBN di pasar

internasional.

(4) Ketentuan mengenai alokasi Pembiayaan Anggaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam

Lampiran I Undang-Undang ini.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian alokasi

Pembiayaan Anggaran yang tercantum dalam Lampiran

I Undang-Undang ini diatur dalam Peraturan Presiden.

16. Di antara Pasal 30 dan Pasal 31 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 30A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 30A

(1) Untuk menjamin pelunasan pembelian atas tanah dan

bangunan kepada masyarakat korban di dalam peta area terdampak lumpur Sidoarjo dialokasikan dana antisipasi sebesar Rp54.339.105.000,00 (lima puluh

empat miliar tiga ratus tiga puluh sembilan juta seratus lima ribu rupiah).

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian dana

antisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden.

17. Ketentuan ayat (2) Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 31

(1) Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari Daftar Isian

Kegiatan (DIK)/Daftar Isian Proyek (DIP)/Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian

Negara/Lembaga yang dipergunakan dan/atau

dioperasikan oleh BUMN dan telah tercatat pada laporan

posisi keuangan BUMN sebagai BPYBDS atau akun yang

sejenis, ditetapkan untuk dijadikan PMN pada BUMN

tersebut.

(2) BMN yang dihasilkan dari belanja modal pada DIPA

Kementerian Negara/Lembaga yang akan dipergunakan

oleh BUMN/Perseroan Terbatas yang didalamnya

Page 24: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 22 -

terdapat saham milik negara sejak pengadaan BMN

dimaksud, ditetapkan menjadi PMN pada

BUMN/Perseroan Terbatas yang didalamnya terdapat

saham milik negara yang menggunakan BMN tersebut.

(3) Hasil proyek/kegiatan yang bersumber dari Bagian

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Bendahara

Umum Negara (BUN) yang telah digunakan oleh Perum

Bulog dan Perum Produksi Film Negara (PFN)

sebagaimana telah direviu oleh Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan dan tercantum dalam

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) audited

Tahun Anggaran 2014, dialihkan menjadi PMN pada

BUMN tersebut.

(4) Pelaksanaan PMN pada BUMN sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah.

18. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 37 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37

(1) Dalam keadaan darurat, apabila terjadi hal-hal sebagai

berikut:

a. proyeksi pertumbuhan ekonomi di bawah asumsi

dan deviasi asumsi dasar ekonomi makro lainnya yang

menyebabkan turunnya pendapatan negara dan/atau

meningkatnya belanja negara secara signifikan;

b. kondisi sistem keuangan gagal menjalankan fungsi dan

perannya secara efektif dalam perekonomian nasional;

dan/atau

c. kenaikan biaya utang, khususnya imbal hasil SBN

secara signifikan.

Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

dapat melakukan langkah-langkah:

1. pengeluaran yang belum tersedia anggarannya

dan/atau pengeluaran melebihi pagu yang ditetapkan

dalam APBN Tahun Anggaran 2016;

Page 25: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 23 -

2. pergeseran anggaran belanja antarprogram dalam satu

bagian anggaran dan/atau antarbagian anggaran;

3. pengurangan pagu Belanja Negara dalam rangka

peningkatan efisiensi, dengan tetap menjaga sasaran

program prioritas yang tetap harus tercapai;

4. penggunaan SAL untuk menutup kekurangan

pembiayaan APBN, dengan terlebih dahulu

memperhitungkan ketersediaan SAL untuk kebutuhan

anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran

berjalan dan awal tahun anggaran berikutnya;

5. penambahan utang yang berasal dari penarikan

pinjaman dan/atau penerbitan SBN; dan/atau

6. pemberian pinjaman kepada Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS), dalam hal LPS mengalami kesulitan

likuiditas.

(2) Dihapus.

(3) Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah keputusan yang tertuang di

dalam kesimpulan Rapat Kerja Badan Anggaran Dewan

Perwakilan Rakyat dengan Pemerintah, yang diberikan

dalam waktu tidak lebih dari 1x24 (satu kali dua puluh

empat) jam setelah usulan disampaikan Pemerintah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

(4) Apabila persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena suatu dan

lain hal belum dapat ditetapkan, maka Pemerintah dapat

mengambil langkah-langkah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

(5) Pemerintah menyampaikan pelaksanaan langkah-langkah

kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

APBN Perubahan Tahun Anggaran 2016 dan/atau

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016.

Page 26: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 24 -

19. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 40

Peraturan Presiden mengenai Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan

paling lambat tanggal 31 Juli 2016.

Pasal II

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 00

Page 27: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2016

I. UMUM

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2016

sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016

dilaksanakan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, serta

Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2016.

Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, telah

terjadi perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro yang cukup dinamis

yang mempunyai dampak cukup signifikan terhadap besaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016. Masih melemahnya

perekonomian global memberikan tekanan pada ekonomi domestik.

Namun, dengan kebijakan yang tepat, kinerja perekonomian 2016

diharapkan dapat terjaga dengan baik. Pertumbuhan ekonomi pada tahun

2016 akan dipertahankan pada tingkat 5,3% (lima koma tiga persen).

Untuk mencapai target tersebut Pemerintah akan mengoptimalkan

dukungan belanja yang lebih produktif pada sektor-sektor strategis.

Tingkat inflasi pada sepanjang tahun 2016 diperkirakan akan mencapai

4,0% (empat koma nol persen) atau lebih rendah dari asumsi APBN tahun

2016 sebesar 4,7% (empat koma tujuh persen). Lebih rendahnya inflasi

Page 28: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 2 -

tersebut antara lain didukung oleh kebijakan stabilisasi harga dan harga

minyak yang masih rendah. Pemerintah dan Bank Indonesia melalui sinergi

kebijakan serta koordinasi pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah

senantiasa berupaya mengendalikan laju inflasi pada tahun 2016 agar

tetap dapat berada pada rentang sasaran inflasi tahun 2016 sebesar 4,0% ±

1,0% (empat koma nol persen dengan deviasi satu koma nol persen).

Sementara itu, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

pada tahun 2016 diperkirakan akan berada pada titik keseimbangan di

kisaran Rp13.500,00 (tiga belas ribu lima ratus rupiah) per satu dolar

Amerika Serikat atau menguat dibandingkan asumsinya dalam APBN

tahun 2016 sebesar Rp13.900,00 (tiga belas ribu sembilan ratus rupiah)

per satu dolar Amerika Serikat. Sejalan dengan kondisi tersebut, suku

bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 (tiga) bulan pada tahun 2016

diperkirakan dapat dipertahankan sesuai dengan asumsi APBN tahun 2016

yaitu 5,5% (lima koma lima persen). Penguatan terhadap nilai tukar rupiah

dipengaruhi oleh kebijakan stimulus moneter di Eropa, Jepang, dan

Tiongkok pada tahun 2016.

Selanjutnya, harga minyak mentah Indonesia pada tahun 2016

diperkirakan mencapai rata-rata USD35 (tiga puluh lima dolar Amerika

Serikat) per barel atau lebih rendah dibandingkan dengan asumsi ICP

APBN tahun 2016 sebesar USD50 (lima puluh dolar Amerika Serikat) per

barel. Hal ini disebabkan penurunan harga minyak dunia yang cukup

signifikan, sehubungan dengan pasokan minyak yang masih berlebih dan

turunnya permintaan.

Realisasi lifting minyak pada tahun 2016 diperkirakan hanya akan

terealisasi sebesar 810 (delapan ratus sepuluh) ribu barel per hari, lebih

rendah dibandingkan dengan asumsi dalam APBN tahun 2016 yang

ditetapkan sebesar 830 (delapan ratus tiga puluh) ribu barel per hari.

Penyebab utama atas hal ini adalah penurunan alamiah kapasitas produksi

dan belum optimalnya produksi lapangan minyak baru. Sementara lifting

gas bumi diperkirakan mencapai 1.115 (seribu seratus lima belas) ribu

barel setara minyak per hari, lebih rendah bila dibandingkan dengan

asumsi lifting gas bumi pada APBN tahun 2016 yang ditetapkan sebesar

1.155 (seribu seratus lima puluh lima) ribu barel setara minyak per hari.

Page 29: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 3 -

Perubahan asumsi dasar ekonomi makro, pada gilirannya akan

berpengaruh pada postur APBN, serta akan diikuti dengan berbagai

kebijakan fiskal yang ditujukan untuk menyehatkan APBN, antara lain

melalui pengendalian defisit anggaran pada tingkat yang aman.

Kondisi perekonomian domestik yang kondusif diharapkan dapat

mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional pada tahun 2016

yaitu yang ditunjukkan antara lain dengan Indeks Pembangunan Manusia

yang diharapkan dapat mencapai 70,1 (tujuh puluh koma satu) dan Gini

Ratio sebesar 0,39 (nol koma tiga sembilan).

Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2016 dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat

bersama Pemerintah dengan memperhatikan pertimbangan Dewan

Perwakilan Daerah sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Dewan

Perwakilan Daerah Nomor .... tanggal ….

Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara juncto Pasal 29 Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2016, perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Tahun Anggaran 2016 perlu diatur dengan Undang-Undang. Pembahasan

Undang-Undang ini dilaksanakan oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan

Rakyat dengan memperhatikan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

35/PUU-XI/2013 tanggal 22 Mei 2014.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Angka 1

Pasal 3

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 4

Ayat (1)

Page 30: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 4 -

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan ”pihak ketiga yang pajak

penghasilannya ditanggung Pemerintah” adalah pihak ketiga

yang memberikan jasa kepada Pemerintah dalam rangka

penerbitan dan/atau pembelian kembali/penukaran SBN di

pasar internasional, yang antara lain jasa agen penjual dan

jasa konsultan hukum internasional dan jasa agen

penukar/pembeli.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Page 31: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 5 -

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Ayat (10)

Cukup jelas.

Ayat (11)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 5

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Penerimaan SDA nonmigas yang bersumber dari sektor

kehutanan tidak hanya ditujukan sebagai target penerimaan

negara melainkan lebih ditujukan untuk pengamanan

kelestarian hutan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Sambil menunggu dilakukannya perubahan atas Undang-Undang

Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang

Negara, dan dalam rangka mempercepat penyelesaian piutang

bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan, dapat

Page 32: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 6 -

dilakukan pengurusan piutangnya melalui mekanisme

pengelolaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang perseroan terbatas dan di bidang perbankan.

Sedangkan terkait dengan pemberian kewenangan kepada RUPS

dan pengawasan Pemerintah dalam penyelesaian piutang

bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan didasarkan

pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang BUMN.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 7

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 8

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 33: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 7 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Data jumlah desa, jumlah penduduk desa, angka kemiskinan

desa, luas wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa

bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.

Untuk desa yang belum tersedia data jumlah penduduk, angka

kemiskinan, dan luas wilayah dapat digunakan data desa induk

secara proporsional sebesar 50% (lima puluh persen), sedangkan

untuk data tingkat kesulitan geografis digunakan data yang sama

dengan desa induk atau data yang bersumber dari Pemerintah

Daerah.

Angka 8

Pasal 10

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 34: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 8 -

Ayat (3)

Huruf a

Bagian daerah yang berasal dari biaya pemungutan,

digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai kebutuhan dan

prioritas daerah.

Huruf b

DBH ini termasuk DBH dari Pajak Penghasilan Pasal 25 dan

Pasal 29 WPOPDN yang pemungutannya bersifat final

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran

Bruto tertentu.

Dalam rangka pengendalian pelaksanaan APBN, penyaluran

DBH dapat disalurkan tidak seluruhnya dari pagu alokasi,

dan selanjutnya diperhitungkan sebagai kurang bayar DBH.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Dengan ketentuan ini daerah tidak lagi diwajibkan untuk

mengalokasikan DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar

0,5% (nol koma lima persen) untuk tambahan anggaran

pendidikan dasar.

Kebijakan penggunaan DBH Minyak Bumi dan Gas Bumi

untuk Provinsi Papua Barat dan Provinsi Aceh dilaksanakan

Page 35: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 9 -

sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang

Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-

Undang, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006

tentang Pemerintahan Aceh.

Huruf c

Kebijakan ini merupakan konsekuensi dari perubahan

kebijakan berupa pengalihan kewenangan di bidang

kehutanan dari kabupaten/kota menjadi kewenangan

provinsi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

PDN neto sebesar Rp1.391.194.393.862.000,00 (satu kuadriliun

tiga ratus sembilan puluh satu triliun seratus sembilan puluh

empat miliar tiga ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus

enam puluh dua ribu rupiah) dihitung berdasarkan penjumlahan

antara Penerimaan Perpajakan sebesar

Rp1.546.664.648.856.000,00 (satu kuadriliun lima ratus empat

puluh enam triliun enam ratus enam puluh empat miliar enam

ratus empat puluh delapan juta delapan ratus lima puluh enam

ribu rupiah) dan PNBP sebesar Rp273.849.407.620.000,00 (dua

ratus tujuh puluh tiga triliun delapan ratus empat puluh

sembilan miliar empat ratus tujuh juta enam ratus dua puluh

ribu rupiah) dikurangi dengan Penerimaan Negara yang

Dibagihasilkan kepada Daerah, yang terdiri atas:

Page 36: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 10 -

a. Penerimaan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 WPOPDN dan PPh

Pasal 21 sebesar Rp146.200.250.000.000,00 (seratus empat

puluh enam triliun dua ratus miliar dua ratus lima puluh juta

rupiah);

b. Penerimaan PBB sebesar Rp19.408.001.816.000,00 (sembilan

belas triliun empat ratus delapan miliar satu juta delapan

ratus enam belas ribu rupiah);

c. Penerimaan CHT sebesar Rp139.817.757.500.000,00 (seratus

tiga puluh sembilan triliun delapan ratus tujuh belas miliar

tujuh ratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah);

d. Penerimaan SDA Migas sebesar Rp78.617.410.000.000,00

(tujuh puluh delapan triliun enam ratus tujuh belas miliar

empat ratus sepuluh juta rupiah);

e. Penerimaan SDA Mineral dan Batubara sebesar

Rp40.820.154.505.000,00 (empat puluh triliun delapan ratus

dua puluh miliar seratus lima puluh empat juta lima ratus

lima ribu rupiah);

f. Penerimaan SDA Kehutanan sebesar Rp3.030.257.341.000,00

(tiga triliun tiga puluh miliar dua ratus lima puluh tujuh juta

tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);

g. Penerimaan SDA Perikanan sebesar Rp693.000.000.000,00

(enam ratus sembilan puluh tiga milyar rupiah); dan

h. Penerimaan SDA Panas Bumi sebesar Rp732.831.452.000,00

(tujuh ratus tiga puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh

satu juta empat ratus lima puluh dua ribu rupiah).

Ayat (8)

Cukup jelas.

Page 37: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 11 -

Angka 10

Pasal 12

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (2A)

Kebijakan ini dimaksudkan untuk penyelesaian/kompensasi

terhadap kekurangan penyaluran DAK Tahun Anggaran 2015

yang output kegiatannya telah tercapai 100% (seratus persen) dan

memenuhi persyaratan penyaluran.

Ayat (3)

Penyesuaian alokasi DAK Fisik, khususnya untuk DAK Reguler

dan DAK Infrastruktur Publik Daerah dilakukan sehubungan

dengan turunnya rencana penerimaan negara dan realokasi dari

DAK Nonfisik.

Huruf a

Daerah provinsi/kabupaten/kota penerima DAK Reguler

masing-masing bidang ditetapkan berdasarkan usulan

daerah kepada Kementerian Negara/Lembaga sesuai bidang

yang menjadi prioritas nasional.

Besaran alokasi DAK Reguler dihitung berdasarkan data

teknis dengan memperhatikan kebutuhan daerah.

Huruf b

DAK Infrastruktur Publik Daerah dialokasikan untuk

mendukung penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka

menunjang konektivitas antardaerah, peningkatan kegiatan

ekonomi, dan pelayanan publik.

Page 38: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 12 -

Huruf c

Daerah kabupaten/kota penerima DAK Afirmasi adalah

daerah kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori

daerah perbatasan dengan negara lain, daerah tertinggal,

dan/atau daerah kepulauan. Kabupaten/kota daerah

perbatasan, tertinggal, dan kepulauan ditetapkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Besaran alokasi DAK Afirmasi untuk kabupaten/kota

tertinggal dan daerah perbatasan dihitung berdasarkan data

teknis masing-masing bidang dengan memperhatikan

kebutuhan daerah.

Ayat (4)

Penetapan pagu DAK Reguler per bidang didasarkan pada

kebutuhan daerah dan pencapaian prioritas nasional.

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Huruf f

Cukup Jelas.

Huruf g

Cukup Jelas.

Page 39: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 13 -

Huruf h

Cukup Jelas.

Huruf i

Cukup Jelas.

Huruf j

Cukup Jelas.

Huruf k

Penyaluran atas alokasi anggaran ini dilakukan secara

sekaligus bersamaan dengan penyaluran DAK Fisik

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Penyesuaian alokasi DAK Nonfisik dilakukan untuk Dana

Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah serta Dana Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga

Berencana (BOKB).

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Penyesuaian alokasi anggaran untuk Dana Tunjangan Profesi

Guru PNS Daerah disebabkan adanya perubahan data guru

Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah.

Page 40: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 14 -

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Huruf f

Penyesuaian alokasi anggaran untuk Dana BOK dan BOKB

dilakukan karena:

1) Adanya kelebihan alokasi dana BOK karena sebagian besar

ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS); dan

2) Realokasi sebagian dana BOK ke DAK Reguler Bidang

Kesehatan.

Huruf g

Cukup Jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Page 41: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 15 -

Huruf c

Penambahan alokasi anggaran untuk Dana Tambahan

Infrastruktur dalam rangka otonomi khusus Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat dimaksudkan dalam rangka

percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat.

Ayat (3)

Cukup Jelas.

Angka 12

Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 20

Ayat (1)

Selain alokasi Anggaran Pendidikan, Pemerintah mengelola Dana

Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), yang merupakan

bagian alokasi anggaran pendidikan tahun-tahun sebelumnya

yang sudah terakumulasi sebagai dana abadi pendidikan

(endowment fund) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana

Pendidikan.

Hasil pengelolaan dana abadi pendidikan dimaksud digunakan

untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi

generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban

antargenerasi, antara lain dalam bentuk pemberian beasiswa,

riset, dan dana cadangan pendidikan guna mengantisipasi

keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat

bencana alam.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 42: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 16 -

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 20 A

Cukup Jelas.

Angka 15

Pasal 21

Cukup Jelas

Angka 16

Pasal 30A

Ayat (1)

Dana antisipasi direncanakan sebagai pemenuhan kekurangan

atas alokasi Tahun Anggaran 2015 yang digunakan untuk

pembayaran kepada masyarakat yang memiliki tanah dan

bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam Peta Area

Terdampak 22 Maret 2007, yang bila digunakan akan menjadi

tambahan pinjaman Lapindo Brantas Inc./PT Minarak Lapindo

Jaya kepada Pemerintah.

Dana antisipasi dibayarkan setelah dilakukan verifikasi oleh Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atas pelaksanaan

pembayaran dana antisipasi Tahun Anggaran 2015.

Ayat (2)

Sebagai dasar pelaksanaan pembayaran dana antisipasi, akan

dilakukan revisi atas Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2015

tentang Pemberian Dana Antisipasi untuk Melunasi Pembelian

Tanah dan Bangunan Milik Masyarakat Yang Terkena Luapan

Lumpur Sidoarjo Dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007.

Page 43: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 17 -

Angka 17

Pasal 31

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “Barang Milik Negara” yaitu berupa tanah

dan/atau bangunan serta selain tanah dan/atau bangunan.

Penetapan BPYBDS sebagai PMN pada BUMN meliputi antara lain

BPYBDS sebagaimana tercatat dalam laporan keuangan PT PLN

(Persero) yang telah diserahterimakan oleh Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menjadi tambahan PMN bagi

PT PLN (persero) sesuai hasil reviu BPKP.

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 37

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “proyeksi” dalam ketentuan ini adalah

proyeksi pertumbuhan ekonomi paling rendah 1% (satu persen)

di bawah asumsi dan/atau proyeksi asumsi ekonomi makro

lainnya mengalami deviasi paling rendah sebesar 10% (sepuluh

persen) dari asumsi yang telah ditetapkan, kecuali prognosis

lifting dengan deviasi paling rendah 5% (lima persen).

Huruf b

Yang dimaksud dengan “sistem keuangan gagal” dalam

ketentuan ini ditunjukkan dengan terjadinya kesulitan likuiditas, masalah solvabilitas, kegagalan program penjaminan

Page 44: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 18 -

untuk memenuhi kewajiban pembayaran simpanan, dan/atau

penurunan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan.

Yang dimaksud dengan “sistem keuangan” mencakup lembaga

keuangan dan pasar keuangan termasuk pasar SBN domestik.

Huruf c

Kenaikan biaya utang yang bersumber dari kenaikan imbal

hasil (yield) SBN adalah terjadinya peningkatan imbal hasil

secara signifikan yang menyebabkan krisis di pasar SBN, yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan parameter dalam Protokol Manajemen Krisis (Crisis Management Protocol-

CMP) pasar SBN.

Keadaan darurat tersebut menyebabkan prognosis penurunan

Pendapatan Negara yang berasal dari Penerimaan Perpajakan dan

PNBP, dan adanya perkiraan tambahan beban kewajiban negara yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga utang, subsidi

BBM dan listrik, serta belanja lainnya.

Ayat (2)

Dihapus.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud “karena suatu dan lain hal belum dapat

dilakukan” adalah apabila Badan Anggaran belum dapat

melakukan rapat kerja dan/atau mengambil kesimpulan di dalam

rapat kerja, dalam waktu 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam setelah usulan disampaikan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan

Rakyat.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 40

Cukup jelas.

Page 45: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

- 19 -

Pasal II

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Page 46: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

I. RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT

FUNGSI

1.1 Pelayanan Umum 316.532.552.972 312.081.137.876

1.2 Pertahanan 99.648.906.413 100.047.154.549

1.3 Ketertiban dan Keamanan 109.794.003.671 111.543.706.712

1.4 Ekonomi 360.226.703.842 347.261.421.206

1.5 Perlindungan Lingkungan Hidup 12.087.785.528 11.048.159.159

1.6 Perumahan dan Fasilitas Umum 34.651.116.220 37.822.125.677

1.7 Kesehatan 67.213.699.328 65.819.779.328

1.8 Pariwisata 7.432.749.570 6.341.489.916

1.9 Agama 9.785.100.003 9.778.368.546

1.10 Pendidikan 150.089.964.208 139.511.121.623

1.11 Perlindungan Sosial 158.088.795.541 148.283.126.106

II. RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT

ORGANISASI DAN PROGRAM

2.1 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 953.302.827 768.254.903

2.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya MPR 68.345.366 68.345.366

2.1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MPR 36.083.948 36.083.948

2.1.3 Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat

Kelengkapannya 848.873.513 663.825.589

2.2 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 5.223.295.696 4.722.693.041

2.2.1 Program Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Sekretariat Jenderal DPR RI 1.751.072.453 1.250.469.798

2.2.2 Program Dukungan Keahlian Fungsi Dewan 39.478.555 39.478.555

2.2.3 Program Penguatan Kelembagaan DPR RI 2.713.718.411 2.713.718.411

2.2.4 Program Pelaksanaan Fungsi DPR RI 719.026.277 719.026.277

2.3 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 3.471.229.450 3.439.174.829

2.3.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPK 1.566.892.800 1.566.892.800

2.3.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPK 1.117.290.893 1.040.722.513

2.3.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPK 21.841.210 21.841.210

2.3.4 Program Kepaniteraan Kerugian Negara/Daerah, Pengembangan dan

Pelayanan Hukum di Bidang Pemeriksaan Keuangan Negara 17.434.254 17.434.254

2.3.5 Program Peningkatan Mutu Kelembagaan, Aparatur dan Pemeriksaan

Keuangan Negara 36.549.527 34.557.907

2.3.6 Program Pemeriksaan Keuangan Negara 711.220.766 757.726.145

2.4 MAHKAMAH AGUNG 8.964.879.492 8.795.715.309

2.4.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung 7.371.445.992 7.193.281.809

2.4.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung 1.100.000.000 1.100.000.000

2.4.3 Program Penyelesaian Perkara Mahkamah Agung 162.270.100 162.270.100

2.4.4 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 112.141.000 116.141.000

2.4.5 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama 67.956.600 71.956.600

2.4.6 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha

Negara (TUN) 21.831.000 22.831.000

2.4.7 Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Mahkamah Agung 97.834.800 97.834.800

2.4.8 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Mahkamah Agung 31.400.000 31.400.000

RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN

TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN 2016

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN

ANGGARAN 2016

Page 47: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-2-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.5 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 4.527.592.621 4.993.717.658

2.5.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kejaksaan RI 3.665.812.709 3.570.735.411

2.5.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kejaksaan RI 95.350.092 95.350.092

2.5.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kejaksaan RI 19.675.243 19.675.243

2.5.4 Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan RI 110.644.053 110.644.053

2.5.5 Program Penyelidikan/Pengamanan/Penggalangan Permasalahan

Hukum di Bidang IPOLEKSOSBUD Hukum dan Hankam 227.981.599 227.981.599

2.5.6 Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum 180.946.175 513.789.371

2.5.7 Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus,

Pelanggaran Ham yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi 211.678.723 440.037.862

2.5.8 Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Perdata dan

Tata Usaha Negara 15.504.027 15.504.027

2.6 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA 2.158.501.491 2.092.917.048

2.6.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 687.542.372 678.619.381

2.6.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Sekretariat Negara 454.859.305 487.773.909

2.6.3 Program Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan

kepada Presiden dan Wakil Presiden 21.817.343 19.695.620

2.6.4 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 459.534.585 418.058.728

2.6.5 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 41.135.175 38.617.711

2.6.6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Sekretariat Negara 54.214.636 49.479.615

2.6.7 Program Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan

kepada Presiden dan Wakil Presiden 77.739.016 69.125.129

2.6.8 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 7.825.569 6.714.191

2.6.9 Program Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan

Kepada Presiden dan Wakil Presiden 25.342.257 23.712.652

2.6.10 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 35.096.000 32.195.673

2.6.11 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 43.870.000 41.521.500

2.6.12 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 90.400.000 82.929.360

2.6.13 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sekretariat Negara 159.125.233 144.473.579

2.7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 5.124.503.315 3.736.872.285

2.7.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Dalam Negeri 385.575.716 307.425.716

2.7.2 Program Pendidikan Kepamongprajaan 634.773.257 588.773.257

2.7.3 Program Pengawasan Internal Kementerian Dalam Negeri dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 69.860.709 64.860.709

2.7.4 Program Pembinaan Politik dan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum 215.206.916 160.206.916

2.7.5 Program Bina Administrasi Kewilayahan 276.024.380 193.024.380

2.7.6 Program Bina Pemerintahan Desa 1.076.357.205 376.257.205

2.7.7 Program Bina Pembangunan Daerah 332.029.260 212.629.260

2.7.8 Program Bina Otonomi Daerah 208.105.867 131.105.867

2.7.9 Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1.549.727.582 1.404.496.552

2.7.10 Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah 97.534.258 82.034.258

2.7.11 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri 55.904.831 47.654.831

2.7.12 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan

Dalam Negeri 223.403.334 168.403.334

2.8 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 7.331.311.770 6.954.856.681

2.8.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Luar Negeri 4.973.764.555 4.820.792.649

2.8.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Luar Negeri 667.870.470 576.240.965

2.8.3 Program Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada

Perwakilan RI di Luar Negeri 675.335.035 553.908.607

Page 48: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-3-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.8.4 Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta

Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika 89.292.843 87.785.694

2.8.5 Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta

Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa 46.345.059 44.954.705

2.8.6 Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui

Kerjasama ASEAN 66.661.344 62.661.663

2.8.7 Program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang

Multilateral 472.561.992 483.811.903

2.8.8 Program Optimalisasi Informasi dan Diplomasi Publik 98.371.806 94.271.806

2.8.9 Program Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Pengelolaan Hukum

dan Perjanjian Internasional 43.457.295 41.719.003

2.8.10 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keprotokolan dan

Kekonsuleran 133.962.753 126.715.753

2.8.11 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Luar Negeri 33.136.443 32.441.758

2.8.12 Program Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Luar Negeri 30.552.175 29.552.175

2.9 KEMENTERIAN PERTAHANAN 99.462.051.493 99.883.774.900

2.9.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Pertahanan 1.991.281.309 1.864.738.645

2.9.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Pertahanan 9.617.743.786 10.978.601.286

2.9.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Pertahanan 57.110.921 57.110.921

2.9.4 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan 1.397.929.788 1.397.929.788

2.9.5 Program Pendidikan dan Pelatihan Kemhan/TNI 254.742.083 254.742.083

2.9.6 Program Strategi Pertahanan 107.579.948 107.579.948

2.9.7 Program Perencanaan Umum dan Penganggaran Pertahanan 70.291.262 70.291.262

2.9.8 Program Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan 3.100.000.000 3.100.000.000

2.9.9 Program Potensi Pertahanan 262.610.556 262.610.556

2.9.10 Program Kekuatan Pertahanan 231.799.810 231.799.810

2.9.11 Program Pembinaan Instalasi Strategis Nasional 26.083.804 26.083.804

2.9.12 Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif 2.350.165.164 2.350.165.164

2.9.13 Program Modernisasi Alutsista/Nonalutsista/ Sarpras Integratif 2.059.326.579 2.059.326.579

2.9.14 Program Profesionalisme Prajurit Integratif 399.255.180 399.255.180

2.9.15 Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Integratif 3.521.042.289 4.122.133.797

2.9.16 Program Dukungan Kesiapan Matra Darat 2.531.469.026 2.531.469.026

2.9.17 Program Modernisasi Alutsista dan Nonalutsista/Sarana dan

Prasarana Matra Darat 6.139.313.245 6.139.313.245

2.9.18 Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat 1.415.265.935 1.415.265.935

2.9.19 Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Darat 34.397.943.876 33.989.062.964

2.9.20 Program Dukungan Kesiapan Matra Laut 2.780.101.470 2.780.101.470

2.9.21 Program Modernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan

Nonalutsista Serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana

Matra Laut 3.333.909.624 3.333.909.624

2.9.22 Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Laut 421.505.048 421.505.048

2.9.23 Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Laut 9.309.344.363 8.870.086.148

2.9.24 Program Dukungan Kesiapan Matra Udara 3.192.324.718 3.192.324.718

2.9.25 Program Modernisasi Alutsista dan Nonalutsista serta

Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra Udara 5.002.131.889 5.002.131.889

2.9.26 Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara 596.945.688 596.945.688

2.9.27 Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Udara 4.894.834.132 4.329.290.322

2.10 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI 9.531.863.581 10.552.506.611

2.10.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Hukum dan HAM 2.224.135.226 2.224.135.226

2.10.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Hukum dan HAM 30.000.000 30.000.000

2.10.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Hukum dan HAM 37.442.406 37.442.406

2.10.4 Program Administrasi Hukum Umum 630.850.638 630.850.638

2.10.5 Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan 3.548.591.226 4.848.591.226

2.10.6 Program Peningkatan Pelayanan dan Penegakan Hukum Keimigrasian 2.533.375.709 2.254.018.739

2.10.7 Program Pembinaan/Penyelenggaraan Kekayaan Intelektual 179.029.987 179.029.987

2.10.8 Program Pembentukan Hukum 56.950.641 56.950.641

2.10.9 Program Pemajuan HAM 40.553.552 40.553.552

2.10.10 Program Pembinaan Hukum Nasional 107.460.286 107.460.286

Page 49: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-4-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.10.11 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Hukum dan HAM 27.895.710 27.895.710

2.10.12 Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum

dan HAM 115.578.200 115.578.200

2.11 KEMENTERIAN KEUANGAN 39.278.335.504 38.070.590.847

2.11.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Keuangan 14.504.663.984 14.413.894.875

2.11.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Keuangan 108.792.511 104.253.813

2.11.3 Program Pengelolaan Anggaran Negara 145.977.686 141.335.152

2.11.4 Program Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak 8.124.566.560 7.462.497.314

2.11.5 Program Pengawasan Pelayanan dan Penerimaan di Bidang

Kepabeanan dan Cukai 3.475.569.429 3.274.006.195

2.11.6 Program Peningkatan Kualitas Hubungan Keuangan

Pusat dan Daerah 133.641.167 126.078.440

2.11.7 Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko 109.080.791 98.803.892

2.11.8 Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara 11.076.072.334 10.968.476.562

2.11.9 Program Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan

Piutang Negara dan Pelayanan Lelang 624.959.851 580.180.081

2.11.10 Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Bidang Keuangan

Negara 734.177.924 676.421.478

2.11.11 Program Perumusan Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan 240.833.267 224.643.045

2.12 KEMENTERIAN PERTANIAN 31.507.186.127 27.580.931.063

2.12.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Pertanian 1.634.662.112 1.596.362.112

2.12.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Pertanian 100.393.898 100.393.898

2.12.3 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil

Tanaman Pangan 7.731.256.407 6.814.756.407

2.12.4 Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura 1.240.515.926 1.128.515.926

2.12.5 Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan 1.917.993.750 1.175.967.492

2.12.6 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan

Rakyat 2.297.093.874 1.497.093.874

2.12.7 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian 11.069.300.141 10.068.871.335

2.12.8 Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri

Berkelanjutan 2.079.989.941 1.979.989.941

2.12.9 Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian 1.606.830.420 1.535.694.389

2.12.10 Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 783.064.320 713.064.320

2.12.11 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati 976.685.338 909.685.338

2.12.12 Program Pendidikan Menengah Pertanian 69.400.000 60.536.031

2.13 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 3.256.691.742 2.887.191.045

2.13.1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen

Kementerian Perindustrian 966.404.715 890.472.900

2.13.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Perindustrian 15.923.000 9.438.000

2.13.3 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro 251.423.000 172.780.234

2.13.4 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil,

dan Aneka 205.704.000 175.130.772

2.13.5 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika 190.956.000 152.145.619

2.13.6 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah 432.868.000 389.050.103

2.13.7 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Perindustrian 49.569.000 46.925.395

2.13.8 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 571.876.027 558.420.488

2.13.9 Program Percepatan Penyebaran dan Pemerataan Pembangunan

Industri 513.493.000 436.469.050

2.13.10 Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri

Internasional 58.475.000 56.358.484

2.14 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 8.563.883.834 7.741.806.105

2.14.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian ESDM 411.866.775 411.866.775

2.14.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian ESDM 42.547.894 42.547.894

Page 50: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-5-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.14.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian ESDM 77.446.476 77.446.476

2.14.4 Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi 2.972.459.103 2.298.710.000

2.14.5 Program Pengelolaan Ketenagalistrikan 194.517.967 194.517.967

2.14.6 Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral dan Batubara 190.493.388 140.287.437

2.14.7 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Dewan Energi Nasional 67.553.922 67.553.922

2.14.8 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM 857.026.350 828.056.220

2.14.9 Program Pendidikan dan Pelatihan ESDM 669.811.292 653.406.125

2.14.10 Program Penelitian, Mitigasi dan Pelayanan Geologi 759.036.573 759.036.573

2.14.11 Program Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian

Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 170.747.378 118.000.000

2.14.12 Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2.150.376.716 2.150.376.716

2.15 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 48.465.647.322 42.902.481.785

2.15.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Perhubungan 884.289.420 840.283.077

2.15.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Perhubungan 100.311.699 100.159.772

2.15.3 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 3.811.622.954 3.513.101.562

2.15.4 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 14.437.683.298 13.199.346.169

2.15.5 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 10.307.839.602 9.496.812.875

2.15.6 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi

Perkeretaapian 13.209.109.945 10.400.705.363

2.15.7 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan 217.259.108 206.259.234

2.15.8 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan 5.497.531.296 5.145.813.733

2.16 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 49.232.799.474 42.605.863.439

2.16.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2.902.381.429 2.556.799.696

2.16.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 195.941.727 166.550.467

2.16.3 Program Pendidikan Dasar dan Menengah 27.505.148.662 24.070.688.489

2.16.4 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat 2.248.879.612 1.776.883.710

2.16.5 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan 1.424.077.809 1.253.314.938

2.16.6 Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 499.170.918 415.666.040

2.16.7 Program Pelestarian Budaya 1.885.553.886 1.547.274.729

2.16.8 Program Guru dan Tenaga Kependidikan 12.571.645.431 10.818.685.370

2.17 KEMENTERIAN KESEHATAN 63.481.597.001 62.470.934.203

2.17.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Kesehatan 4.331.053.061 4.016.890.263

2.17.2 Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional 25.616.725.009 25.614.025.009

2.17.3 Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Kesehatan 105.000.000 105.000.000

2.17.4 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat 3.017.856.573 2.858.636.573

2.17.5 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 15.971.813.965 15.821.813.965

2.17.6 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 4.098.559.756 3.879.575.756

2.17.7 Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 3.165.850.646 3.141.738.646

2.17.8 Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 1.109.145.938 1.054.145.938

2.17.9 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan (PPSDMK) 6.065.592.053 5.979.108.053

2.18 KEMENTERIAN AGAMA 57.120.500.963 55.748.638.067

2.18.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Agama 2.545.578.082 2.543.899.873

2.18.2 Program Kerukunan Umat Beragama 90.647.210 89.678.272

2.18.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Agama 140.097.161 139.810.164

2.18.4 Program Bimbingan Masyarakat Islam 4.996.788.082 4.994.993.700

2.18.5 Program Pendidikan Islam 44.511.655.452 43.224.907.621

2.18.6 Program Bimbingan Masyarakat Kristen 1.412.494.456 1.388.338.195

2.18.7 Program Bimbingan Masyarakat Katolik 824.450.417 817.111.400

2.18.8 Program Bimbingan Masyarakat Hindu 624.951.268 610.793.640

2.18.9 Program Bimbingan Masyarakat Buddha 299.972.777 286.572.845

2.18.10 Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah 1.069.710.167 1.068.486.741

2.18.11 Program Penelitian, Pengembangan, dan Pendidikan Pelatihan

Kementerian Agama 604.155.891 584.045.616

Page 51: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-6-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.19 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI 3.801.684.299 2.964.028.018

2.19.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Ketenagakerjaan 337.372.209 292.122.884

2.19.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Ketenagakerjaan 57.354.396 48.319.479

2.19.3 Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja 1.089.201.468 858.380.381

2.19.4 Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja 318.400.998 239.497.430

2.19.5 Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem

Pengawasan Ketenagakerjaan 494.106.712 375.631.741

2.19.6 Program Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

Kementerian Ketenagakerjaan 84.137.555 71.275.259

2.19.7 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 1.421.110.961 1.078.800.844

2.20 KEMENTERIAN SOSIAL 14.680.987.843 13.098.933.208

2.20.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Sosial 468.215.742 412.809.319

2.20.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Sosial 34.774.276 29.811.654

2.20.3 Program Pemberdayaan Sosial 519.682.925 459.318.384

2.20.4 Program Rehabilitasi Sosial 1.519.780.002 1.342.658.747

2.20.5 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 10.733.943.717 9.613.250.546

2.20.6 Program Penanganan Fakir Miskin 1.030.803.790 910.733.564

2.20.7 Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan, dan

Penyuluhan Sosial 373.787.391 330.350.994

2.21 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 6.113.936.955 5.845.654.124

2.21.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 900.414.369 823.185.866

2.21.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 71.171.368 65.795.221

2.21.3 Program Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha

Kehutanan 347.100.000 329.503.298

2.21.4 Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung 939.807.027 903.660.651

2.21.5 Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem 1.317.378.000 1.274.525.625

2.21.6 Program Planologi dan Tata Lingkungan 344.930.000 323.973.949

2.21.7 Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup

dan Kehutanan 318.259.500 307.844.109

2.21.8 Program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM 360.838.691 345.691.545

2.21.9 Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 219.173.000 204.581.368

2.21.10 Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan 241.800.000 226.479.497

2.21.11 Program Pengendalian Perubahan Iklim 857.105.000 855.132.144

2.21.12 Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 88.880.000 83.418.823

2.21.13 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 107.080.000 101.862.028

2.22 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 13.801.192.731 11.167.543.740

2.22.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Kelautan dan Perikanan 442.557.657 388.585.218

2.22.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan 98.966.176 81.043.378

2.22.3 Program Pengelolaan Perikanan Tangkap 3.513.629.229 2.881.876.750

2.22.4 Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya 1.676.038.704 1.292.544.022

2.22.5 Program Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan 1.838.304.293 1.534.924.687

2.22.6 Program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan 1.814.669.841 1.404.824.293

2.22.7 Program Pengelolaan Ruang Laut 1.411.472.567 986.788.940

2.22.8 Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan 888.929.232 697.602.315

2.22.9 Program Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan

dan Perikanan 1.446.679.775 1.293.145.054

2.22.10 Program Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan 669.945.257 606.209.083

2.23 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 104.080.698.865 97.073.068.654

2.23.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian PUPR 233.348.834 233.348.834

2.23.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian PUPR 202.082.451 202.082.451

2.23.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian PUPR 105.813.829 105.813.829

Page 52: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-7-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.23.4 Program Penyelenggaraan Jalan 45.200.871.601 40.622.249.003

2.23.5 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 17.855.312.951 16.753.445.684

2.23.6 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 30.427.440.685 28.601.377.079

2.23.7 Program Pengembangan Perumahan 7.697.759.159 8.305.362.419

2.23.8 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 224.171.215 224.171.215

2.23.9 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR 500.647.513 530.167.513

2.23.10 Program Pembinaan Konstruksi 681.971.765 633.571.765

2.23.11 Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah 500.312.500 410.512.500

2.23.12 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia 450.966.362 450.966.362

2.24 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK HUKUM DAN

KEAMANAN 292.678.497 240.915.962

2.24.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kemenko Polhukam 153.042.339 138.409.579

2.24.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenko

Polhukam 20.696.604 19.862.479

2.24.3 Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan 118.939.554 82.643.904

2.25 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 361.614.997 359.230.685

2.25.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kemenko Perekonomian 129.130.445 127.686.350

2.25.2 Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian 232.484.552 231.544.335

2.26 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 487.378.446 393.487.191

2.26.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan 149.216.063 143.052.637

2.26.2 Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan 338.162.383 250.434.554

2.27 KEMENTERIAN PARIWISATA 5.409.025.863 4.624.362.267

2.27.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Pariwisata 344.970.543 339.742.518

2.27.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Pariwisata 35.716.256 23.616.256

2.27.3 Program Pengembangan Kepariwisataan 5.028.339.064 4.261.003.493

2.28 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 345.000.000 249.922.667

2.28.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian BUMN 165.857.092 120.149.121

2.28.2 Program Pembinaan BUMN 179.142.908 129.773.546

2.29 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 40.627.378.612 38.755.374.148

2.29.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 28.539.264.876 28.516.365.475

2.29.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 50.475.000 43.589.184

2.29.3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti 953.570.229 926.877.222

2.29.4 Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan 6.162.976.061 6.178.134.890

2.29.5 Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti 3.202.731.542 1.384.537.522

2.29.6 Program Penguatan Riset dan Pengembangan 1.527.752.004 1.515.260.955

2.29.7 Program Penguatan Inovasi 190.608.900 190.608.900

2.30 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 1.233.184.526 1.065.438.716

2.30.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM 231.289.216 219.347.626

2.30.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Koperasi dan UKM 99.000.000 96.059.500

2.30.3 Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 617.844.165 503.738.152

2.30.4 Program Penguatan Kelembagaan Koperasi 120.935.417 98.330.380

2.30.5 Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis

Usaha Mikro 164.115.728 147.963.058

2.31 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK 769.331.578 707.635.020

2.31.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian PP&PA 167.289.578 272.346.683

2.31.2 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 340.400.000 197.938.821

2.31.3 Program Perlindungan Anak 261.642.000 178.618.960

2.31.4 Program Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak - 58.730.556

Page 53: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-8-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.32 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

REFORMASI BIROKRASI 205.386.227 180.584.644

2.32.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian PAN dan RB 124.103.227 109.172.168

2.32.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian PAN dan RB 16.268.746 15.641.141

2.32.3 Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi 65.014.254 55.771.335

2.33 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.018.260.108 2.425.308.451

2.33.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Intelijen Negara 981.947.180 1.006.211.706

2.33.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Intelijen Negara 10.426.745 403.060.562

2.33.3 Program Pengembangan, Penyelidikan, Pengamanan dan

Penggalangan Keamanan Negara 1.025.886.183 1.016.036.183

2.34 LEMBAGA SANDI NEGARA 905.446.595 790.784.452

2.34.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Lembaga Sandi Negara 233.535.749 204.496.304

2.34.2 Program Pengembangan Persandian Nasional 671.910.846 586.288.148

2.35 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 45.958.904 43.706.737

2.35.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Wantanas 31.072.355 30.356.220

2.35.2 Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional 14.886.549 13.350.517

2.36 BADAN PUSAT STATISTIK 5.439.733.201 4.866.426.875

2.36.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPS 2.247.784.198 2.140.707.441

2.36.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS 270.562.488 147.147.783

2.36.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas

Aparatur BPS 9.219.463 5.951.868

2.36.4 Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik 2.912.167.052 2.572.619.783

2.37 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BAPPENAS 1.463.944.435 1.423.699.508

2.37.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Bappenas 309.080.000 309.080.000

2.37.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Bappenas 127.238.140 65.000.522

2.37.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Bappenas 5.000.000 5.000.000

2.37.4 Program Perencanaan Pembangunan Nasional 1.022.626.295 1.044.618.986

2.38 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 6.387.870.051 6.023.609.763

2.38.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian ATR/BPN 3.104.150.053 3.071.324.468

2.38.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian ATR/BPN 829.490.556 754.773.324

2.38.3 Program Pengelolaan Pertanahan Daerah 1.658.641.128 1.527.492.523

2.38.4 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian ATR/BPN 10.500.000 9.961.364

2.38.5 Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang 346.476.976 308.875.109

2.38.6 Program Pengembangan Infrastruktur Keagrariaan 190.165.320 123.213.397

2.38.7 Program Penataan Hubungan Hukum Keagrariaan 11.881.980 12.979.790

2.38.8 Program Penataan Agraria 24.310.371 20.930.429

2.38.9 Program Pengadaan Tanah 17.512.309 16.191.681

2.38.10 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah 179.663.295 165.499.544

2.38.11 Program Penanganan Masalah Agraria dan Tata Ruang 15.078.063 12.368.134

2.39 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 701.101.136 612.268.752

2.39.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Perpustakaan Nasional 137.248.076 121.060.992

2.39.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Perpustakaan

Nasional 2.747.081 2.143.631

2.39.3 Program Pengembangan Perpustakaan 561.105.979 489.064.129

2.40 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 5.174.314.243 5.117.949.816

2.40.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Komunikasi dan Informatika 271.879.116 292.657.514

2.40.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Komunikasi dan Informatika 100.000 100.000

Page 54: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-9-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.40.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Komunikasi dan Informatika 23.606.100 22.606.100

2.40.4 Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan

Informatika 1.139.306.001 995.506.001

2.40.5 Program Pengembangan Aplikasi Informatika 110.190.797 280.090.797

2.40.6 Program Penyelenggaraan Pos dan Informatika 3.293.958.132 3.195.058.062

2.40.7 Program Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan

Informatika 197.134.880 190.134.880

2.40.8 Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik 138.139.217 141.796.462

2.41 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 73.002.916.309 72.425.631.306

2.41.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Polri 31.806.049.791 31.727.102.114

2.41.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri 23.454.184.474 24.100.144.788

2.41.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Polri 384.642.855 384.631.386

2.41.4 Program Penelitian dan Pengembangan Polri 16.995.457 16.899.645

2.41.5 Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri 1.196.319.285 1.190.573.255

2.41.6 Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri 425.642.962 425.590.441

2.41.7 Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban 1.083.830.975 1.083.300.975

2.41.8 Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban 188.711.516 184.803.821

2.41.9 Program Pemberdayaan Potensi Keamanan 1.056.841.479 1.056.841.479

2.41.10 Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 8.753.128.980 7.624.653.150

2.41.11 Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana 2.321.649.999 2.316.296.786

2.41.12 Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

Berkadar Tinggi 2.282.218.235 2.282.093.165

2.41.13 Program Pengembangan Hukum Kepolisian 32.700.301 32.700.301

2.42 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.617.444.585 1.539.275.409

2.42.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPOM 377.934.864 403.789.984

2.42.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPOM 48.500.000 36.761.360

2.42.3 Program Pengawasan Obat dan Makanan 1.191.009.721 1.098.724.065

2.43 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 314.258.703 293.035.599

2.43.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Lemhanas 223.095.076 206.739.393

2.43.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Lemhanas 2.000.000 1.895.890

2.43.3 Program Pengembangan Ketahanan Nasional 89.163.627 84.400.316

2.44 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 520.901.324 488.465.562

2.44.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BKPM 225.228.598 216.682.598

2.44.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKPM 3.076.189 1.226.189

2.44.3 Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal 292.596.537 270.556.775

2.45 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1.367.802.022 2.134.035.529

2.45.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BNN 782.751.333 1.104.116.340

2.45.2 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) 585.050.689 1.029.919.189

2.46 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI 8.554.507.853 8.085.187.497

2.46.1 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi 50.768.405 40.517.542

2.46.2 Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2.891.390.000 2.901.116.094

2.46.3 Program Pembangunan Kawasan Perdesaan 1.093.629.700 1.004.865.578

2.46.4 Program Pengembangan Daerah Tertentu 1.066.840.919 999.868.440

2.46.5 Program Pembangunan Daerah Tertinggal 961.507.900 887.855.245

2.46.6 Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi 770.432.600 706.279.037

2.46.7 Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan

Transmigrasi 1.005.937.841 921.848.457

2.46.8 Program Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan

Pelatihan serta Informasi 220.663.700 191.338.033

2.46.9 Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi 493.336.788 431.499.071

Page 55: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-10-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.47 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 3.864.657.742 3.559.569.716

2.47.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BKKBN 676.264.415 659.382.878

2.47.2 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

BKKBN 18.500.000 16.686.062

2.47.3 Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan serta

Kerjasama Internasional BKKBN 286.701.063 253.953.832

2.47.4 Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga 2.883.192.264 2.629.546.944

2.48 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 93.956.146 77.818.699

2.48.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Komnas HAM 69.671.726 60.420.195

2.48.2 Program Peningkatan Pemajuan dan Penegakan HAM 24.284.420 17.398.504

2.49 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 1.554.480.621 1.395.574.116

2.49.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BMKG 504.433.915 462.964.996

2.49.2 Program Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi Klimatologi

dan Geofisika 1.050.046.706 932.609.120

2.50 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.648.147.842 1.917.696.746

2.50.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPU 1.560.647.842 1.830.196.746

2.50.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU 7.500.000 7.500.000

2.50.3 Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan

Proses Politik 80.000.000 80.000.000

2.51 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 250.368.908 288.303.201

2.51.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Konstitusi RI 147.764.408 155.993.036

2.51.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

Konstitusi RI 15.382.000 22.721.030

2.51.3 Program Penanganan Perkara Konstitusi 68.919.900 83.636.535

2.51.4 Program Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga

Negara 18.302.600 25.952.600

2.52 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 190.000.000 204.208.366

2.52.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya PPATK 56.636.587 71.034.731

2.52.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur PPATK 97.155.133 98.839.136

2.52.3 Program Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang (TPPU) dan Pendanaan Terorisme 36.208.280 34.334.499

2.53 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.178.233.339 1.182.337.451

2.53.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LIPI 209.698.715 189.483.113

2.53.2 Program Penelitian Penguasaan dan Pemanfaatan Iptek 968.534.624 992.854.338

2.54 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 814.880.249 760.280.735

2.54.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Batan 118.854.156 110.343.751

2.54.2 Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir,

Isotop, dan Radiasi 696.026.093 649.936.984

2.55 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 977.094.382 899.556.214

2.55.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPPT 432.569.737 432.569.737

2.55.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT 37.967.046 37.967.046

2.55.3 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi 506.557.599 429.019.431

2.56 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 777.498.642 702.246.906

2.56.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Lapan 114.402.642 106.281.906

2.56.2 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 663.096.000 595.965.000

2.57 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 865.537.644 685.231.100

2.57.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Badan Informasi Geospasial 207.825.736 182.025.057

2.57.2 Program Penyelenggaraan Informasi Geospasial 657.711.908 503.206.043

2.58 BADAN STANDARISASI NASIONAL 246.877.155 126.178.139

2.58.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BSN 74.855.388 72.173.790

2.58.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BSN 106.500.000 4.405.196

2.58.3 Program Pengembangan Standardisasi Nasional 65.521.767 49.599.153

Page 56: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-11-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.59 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 190.772.897 167.279.433

2.59.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BAPETEN 105.197.388 99.569.662

2.59.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BAPETEN 979.273 851.273

2.59.3 Program Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir 84.596.236 66.858.498

2.60 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 273.146.483 273.997.797

2.60.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LAN 173.301.361 166.429.554

2.60.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LAN 13.450.000 12.841.586

2.60.3 Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat Aparatur

Negara 86.395.122 94.726.657

2.61 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 206.687.386 171.387.819

2.61.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Arsip Nasional Republik Indonesia 106.284.225 102.433.753

2.61.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ANRI 33.194.783 18.695.255

2.61.3 Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional 67.208.378 50.258.811

2.62 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 555.214.115 528.536.232

2.62.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BKN 399.591.030 395.608.002

2.62.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BKN 67.980.641 57.404.594

2.62.3 Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara 87.642.444 75.523.636

2.63 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.633.413.914 1.613.479.031

2.63.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPKP 1.140.168.940 1.133.968.286

2.63.2 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah 493.244.974 479.510.745

2.64 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 3.952.709.468 3.469.632.657

2.64.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Perdagangan 643.270.742 525.723.442

2.64.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kementerian Perdagangan 60.010.000 52.601.370

2.64.3 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri 2.064.410.000 1.878.858.433

2.64.4 Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri 202.170.000 181.170.038

2.64.5 Program Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Internasional 124.350.000 102.501.110

2.64.6 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Perdagangan 45.920.000 41.662.955

2.64.7 Program Pengembangan Ekspor Nasional 421.098.726 359.514.425

2.64.8 Program Peningkatan Perdagangan Berjangka Komoditi 76.210.000 62.202.925

2.64.9 Program Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan 64.370.000 55.391.470

2.64.10 Program Peningkatan Perlindungan Konsumen 250.900.000 210.006.489

2.65 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 3.302.254.708 2.749.166.661

2.65.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Pemuda dan Olahraga 262.372.968 262.372.968

2.65.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian

Pemuda dan Olahraga 37.376.394 26.128.821

2.65.3 Program Kepemudaan dan Keolahragaan 1.931.161.173 1.651.932.639

2.65.4 Program Pembinaan Olahraga Prestasi 1.071.344.173 808.732.233

2.66 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 1.061.469.984 991.867.988

2.66.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPK 639.912.309 637.912.309

2.66.2 Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 421.557.675 353.955.679

2.67 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 1.027.015.034 801.155.436

2.67.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya DPD RI 517.294.539 480.101.986

2.67.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPD RI 57.720.495 27.861.698

2.67.3 Program Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam Sistem Demokrasi 452.000.000 293.191.752

2.68 KOMISI YUDISIAL RI 148.874.879 110.343.626

2.68.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Komisi Yudisial RI 95.438.879 77.200.927

2.68.2 Program Rekrutmen, Peningkatan Kapasitas, Advokasi,

Pengawasan Perilaku Hakim Agung dan Hakim 53.436.000 33.142.699

2.69 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1.186.902.448 1.603.901.084

2.69.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BNPB 195.671.672 184.171.672

Page 57: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-12-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.69.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BNPB 123.902.465 98.902.465

2.69.3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

BNPB 14.000.000 13.000.000

2.69.4 Program Penanggulangan Bencana 853.328.311 1.307.826.947

2.70 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA

KERJA INDONESIA 415.046.706 346.470.278

2.70.1 Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI 415.046.706 346.470.278

2.71 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 500.048.585 458.299.665

2.71.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 28.181.401 28.181.401

2.71.2 Program Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo 471.867.184 430.118.264

2.72 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 240.792.573 176.589.557

2.72.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LKPP 80.964.293 70.220.700

2.72.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LKPP 18.788.000 15.799.240

2.72.3 Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah 141.040.280 90.569.617

2.73 BADAN SAR NASIONAL 2.432.366.156 2.238.874.706

2.73.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Badan SAR Nasional 516.601.575 510.281.825

2.73.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan

SAR Nasional 104.994.395 104.344.395

2.73.3 Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan, dan Penyelamatan 1.810.770.186 1.624.248.486

2.74 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 116.460.861 114.452.216

2.74.1 Program Pengawasan Persaingan Usaha 116.460.861 114.452.216

2.75 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU 318.550.954 281.542.345

2.75.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPWS 39.500.500 35.811.610

2.75.2 Program Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu 279.050.454 245.730.735

2.76 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 146.332.581 111.056.252

2.76.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Ombudsman Republik Indonesia 113.010.846 91.681.567

2.76.2 Program Pengawasan Pelayanan Publik 33.321.735 19.374.685

2.77 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 200.599.529 179.752.175

2.77.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BNPP 71.152.929 66.894.562

2.77.2 Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan

Perbatasan 129.446.600 112.857.613

2.78 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN

PELABUHAN BEBAS BATAM 1.169.799.756 1.157.111.132

2.78.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BP-Batam 468.670.000 455.981.376

2.78.2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kawasan PBPB-Batam 701.129.756 701.129.756

2.79 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 531.914.878 712.445.606

2.79.1 Program Penanggulangan Terorisme 531.914.878 712.445.606

2.80 SEKRETARIAT KABINET 222.786.973 197.247.364

2.80.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Sekretariat Kabinet 181.786.973 161.247.364

2.80.2 Program Dukungan Pengelolaan Manajemen Kabinet kepada Presiden

dan Wakil Presiden dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan 41.000.000 36.000.000

2.81 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 446.928.781 463.131.563

2.81.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Bawaslu 98.771.656 112.189.369

2.81.2 Program Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu 348.157.125 350.942.194

2.82 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA 864.423.065 1.021.615.389

2.82.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LPP RRI 673.060.608 873.579.963

2.82.2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Siaran Radio Publik 191.362.457 148.035.426

2.83 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 930.262.532 861.855.736

2.83.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LPP TVRI 565.967.905 544.600.172

2.83.2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Siaran TV Publik 364.294.627 317.255.564

Page 58: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-13-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

2.84 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN

PELABUHAN BEBAS SABANG 261.385.354 240.166.124

2.84.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) 33.898.748 32.317.668

2.84.2 Program Perencanaan Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Kawasan Sabang 227.486.606 207.848.456

2.85 BADAN KEAMANAN LAUT 334.830.911 326.164.938

2.85.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Bakamla 230.771.925 224.774.234

2.85.2 Program Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Di Laut 104.058.986 101.390.704

2.86 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 500.000.000 413.225.267

2.86.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman 202.020.000 195.964.317

2.86.2 Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kemaritiman 297.980.000 217.260.950

2.87 BADAN EKONOMI KREATIF 1.113.831.257 1.023.904.891

2.87.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Badan Ekonomi Kreatif 115.644.467 113.863.708

2.87.2 Program Pengembangan Ekonomi Kreatif 998.186.790 910.041.183

2.88 BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA UMUM NEGARA 541.425.709.247 545.989.452.222

2.88.1 Program Pengelolaan Utang Negara 184.940.409.000 191.731.581.000

2.88.2 Program Pengelolaan Subsidi 182.571.082.096 188.668.470.321

2.88.3 Program Pengelolaan Hibah Negara 3.965.448.350 8.537.306.455

2.88.4 Program Pengelolaan Belanja Lainnya 59.913.343.430 46.490.680.112

2.88.5 Program Pengelolaan Transaksi Khusus 110.035.426.371 110.561.414.334

III ALOKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN 273.178.850.688 313.340.556.977

3.1 PEMBIAYAAN DALAM NEGERI 272.780.657.271 315.867.476.509

3.1.1 Perbankan Dalam Negeri 5.498.309.778 25.360.731.260

3.1.1.1 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 5.498.309.778 6.349.669.260

3.1.1.2 Saldo Anggaran Lebih 0 19.011.062.000

3.1.2 Nonperbankan Dalam Negeri 267.282.347.493 290.506.745.249

3.1.2.1 Hasil Pengelolaan Aset 325.000.000 325.000.000

3.1.2.2 Surat Berharga Negara (neto) 327.224.357.000 384.983.584.000

3.1.2.3 Pinjaman Dalam Negeri (neto) 3.262.210.000 3.389.000.000

3.1.2.3.1 Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (bruto) 3.710.000.000 3.710.000.000

3.1.2.3.2 Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri -447.790.000 -321.000.000

3.1.2.4 Dana Investasi Pemerintah -57.611.209.507 -92.484.825.646

3.1.2.4.1 Penerimaan Kembali Investasi 0 1.401.910.000

3.1.2.4.1.1 Dana Bergulir BLU BPJT 0 1.401.910.000

3.1.2.4.2 Penyertaan Modal Negara (PMN) -48.383.278.507 -68.658.804.646

3.1.2.4.2.1 PMN kepada BUMN -40.420.779.324 -53.980.779.324

3.1.2.4.2.1.1 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia -1.000.000.000 -1.000.000.000

3.1.2.4.2.1.2 PT Sarana Multigriya Finansial -1.000.000.000 -1.000.000.000

3.1.2.4.2.1.3 PT Sarana Multi Infrastruktur -4.160.000.000 -4.160.000.000

3.1.2.4.2.1.4 PT Hutama Karya -3.000.000.000 -3.000.000.000

3.1.2.4.2.1.5 Perum Bulog -2.000.000.000 -2.000.000.000

3.1.2.4.2.1.6 PT Pertani -500.000.000 -500.000.000

3.1.2.4.2.1.7 PT Perikanan Nusantara (konversi utang pokok RDI/SLA) -29.396.787 -29.396.787

3.1.2.4.2.1.8 PT Rajawali Nusantara Indonesia (konversi utang pokok RDI) -692.527.720 -692.527.720

3.1.2.4.2.1.9 PT Angkasa Pura II -2.000.000.000 -2.000.000.000

3.1.2.4.2.1.10 PT Pelayaran Nasional Indonesia (konversi utang pokok SLA) -564.807.589 -564.807.589

3.1.2.4.2.1.11 PT Barata Indonesia -500.000.000 -500.000.000

3.1.2.4.2.1.12 PT Wijaya Karya -4.000.000.000 -4.000.000.000

3.1.2.4.2.1.13 PT Pembangunan Perumahan -2.250.000.000 -2.250.000.000

3.1.2.4.2.1.14 Perum Perumnas -485.405.467 -485.405.467

3.1.2.4.2.1.14.1 Tunai -250.000.000 -250.000.000

3.1.2.4.2.1.14.2 Konversi utang pokok RDI -235.405.467 -235.405.467

3.1.2.4.2.1.15 PT Industri Kereta Api -1.000.000.000 -1.000.000.000

3.1.2.4.2.1.16 PT. Pelindo III -1.000.000.000 -1.000.000.000

3.1.2.4.2.1.17 PT Krakatau Steel -2.456.493.260 -2.456.493.260

3.1.2.4.2.1.17.1 Tunai -1.500.000.000 -1.500.000.000

3.1.2.4.2.1.17.2 Konversi Dividen BUMN -956.493.260 -956.493.260

3.1.2.4.2.1.18 PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia -500.000.000 -500.000.000

3.1.2.4.2.1.19 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia -1.000.000.000 -1.000.000.000

3.1.2.4.2.1.20 PT Perusahaan Listrik Negara -10.000.000.000 -23.560.000.000

3.1.2.4.2.1.21. PT Asuransi Kredit Indonesia -500.000.000 -500.000.000

3.1.2.4.2.1.22 Perum Jamkrindo -500.000.000 -500.000.000

3.1.2.4.2.1.23 PT Amarta Karya (konversi utang pokok SLA) -32.148.501 -32.148.501

3.1.2.4.2.1.24 PT Jasa Marga -1.250.000.000 -1.250.000.000

3.1.2.4.2.2 PMN kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional -3.904.678.933 -3.792.314.072

Page 59: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

-14-

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

3.1.2.4.2.2.1 Islamic Development Bank -80.146.753 -77.840.372

3.1.2.4.2.2.2 International Finance Corporation -180.700 -175.500

3.1.2.4.2.2.3 International Fund for Agricultural Development -41.700.000 -40.500.000

3.1.2.4.2.2.4 International Development Association -45.592.000 -44.280.000

3.1.2.4.2.2.5 Asian Infrastructure Investment Bank -3.737.059.480 -3.629.518.200

3.1.2.4.2.3 PMN lainnya -4.057.820.250 -10.885.711.250

3.1.2.4.2.3.1 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -4.000.000.000 -4.000.000.000

3.1.2.4.2.3.2 PT Perkebunan Nusantara I (konversi utang pokok SLA) -25.045.323 -25.045.323

3.1.2.4.2.3.3 PT Perkebunan Nusantara VIII (konversi utang pokok SLA) -32.774.927 -32.774.927

3.1.2.4.2.3.4 BPJS Kesehatan 0 -6.827.891.000

3.1.2.4.3 Dana Bergulir -9.227.931.000 -9.227.931.000

3.1.2.4.3.1 Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan -9.227.931.000 -9.227.931.000

3.1.2.4.4 Pembiayaan Investasi kepada BLU Lembaga Manajemen Aset Negara 0 -16.000.000.000

3.1.2.5 Kewajiban Penjaminan -918.010.000 -651.674.000

3.1.2.6 Cadangan Pembiayaan untuk Dana Antisipasi Pembayaran kepada

Masyarakat Terdampak Lumpur Sidoarjo 0 -54.339.105

3.1.2.7 Dana Pengembangan Pendidikan Nasional -5.000.000.000 -5.000.000.000

3.2 PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO) 398.193.417 -2.526.919.532

3.2.1 Penarikan Pinjaman Luar Negeri (bruto) 75.091.890.741 72.959.118.228

3.2.1.1 Pinjaman Program 36.835.000.000 35.775.000.000

3.2.1.2 Pinjaman Proyek 38.256.890.741 37.184.118.228

3.2.1.2.1 Pinjaman Proyek Pemerintah Pusat 32.347.233.417 31.350.465.468

3.2.1.2.1.1 Pinjaman Proyek Kementerian Negara/Lembaga 29.942.899.417 28.465.163.610

3.2.1.2.1.2 Pinjaman Proyek Diterushibahkan 2.404.334.000 2.885.301.858

3.2.1.2.2 Penerimaan Penerusan Pinjaman 5.909.657.324 5.833.652.760

3.2.2 Penerusan Pinjaman kepada BUMN/Pemda -5.909.657.324 -5.833.652.760

3.2.3 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri -68.784.040.000 -69.652.385.000

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Page 60: Rancangan Undang-Undang APBNP T.A. 2016

SEMULA MENJADI

(Ribuan Rupiah) (Ribuan Rupiah)

A. PENDAPATAN NEGARA 1.822.545.849.136 1.734.500.869.003

I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 1.820.514.056.476 1.732.525.696.343

1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.546.664.648.856 1.527.113.764.581

2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 273.849.407.620 205.411.931.762

II. PENERIMAAN HIBAH 2.031.792.660 1.975.172.660

B. BELANJA NEGARA 2.095.724.699.824 2.047.841.425.980

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.325.551.377.296 1.289.537.590.698

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 770.173.322.528 758.303.835.282

C. KESEIMBANGAN PRIMER -88.238.241.688 -121.608.975.977

D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) -273.178.850.688 -313.340.556.977

% Defisit Anggaran terhadap PDB -2,15% -2,48%

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II) 273.178.850.688 313.340.556.977

% Pembiayaan Anggaran terhadap PDB 2,15% 2,48%

I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI 272.780.657.271 315.867.476.509

1. PERBANKAN DALAM NEGERI 5.498.309.778 25.360.731.260

2. NONPERBANKAN DALAM NEGERI 267.282.347.493 290.506.745.249

II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO) 398.193.417 -2.526.919.532

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

POSTUR RAPBN PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN II

NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN 2016

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

ANGGARAN 2016