Jtrnal Teknik Energi, Yol 6 No 2 T.thun 2016 ISSN : 2089 -2527
RANCANG BANGUN IGC (INDUCTION GENERATOR CONTROLLER)SEBAGAI REGULATOR FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI
3 FASA 5 KW
Abstrak
Katu kunci: Kontrol Frekuensi. Generator lnduksi.
PLTMH (Penbangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) merupakan pembangkit listrik alternatif yangmemanfaalkan aliran air sungai alau aliran irigasi sebagai sumber tenqgq. Generalor yang cligunakan PLTMHbermacum-macam, solah sotum'a odalah dengan menggunakan motor induksi sebagai geneiator otau IMAG(lnduction Molor as Asyncronous Ceneralor). PLTMH yang menggunakon motor induksi sebagai generatornemiliki kelemqhan yaitu tegongan don frekuensirya akan berubah ketika terjadi perubahon pada bebin. Untukmengotasi hal tersebut maka dibutuhkon sebuah IGC (lnduction Generator Controller).
Bagiqn ulqmq dari lGC ini terdiri duri panel kontrol dan ballqst load. Prinsip pengaturqnqu adalahmenyeimbangkan antara daya yang dihasilkan oleh generator dengan beban (daya) konsinei. Puda iaat bebankonsumen berkurang, kelebihan daya yang dihasilkan generator akan dipindahkan ke bottast load sehinggabeban lotal Pada generalor lidak berubah. Dari husil percobaan, IGC yang teloh dibua mampu menstabilkanfrekuensi generator induksi di 50 Hz +t'% ketika terjadi perubahan dova di beban utoma dari 0 kllt saupai 4.25kw.
I PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, manusia tidakterlepas dengan keberadaan energi listrik.|lampir semua aktivitas -vang dilakukanmenggunakan energi Iistrik, bahkan energilistrik menjadi penunjang utama dariterlaksananya suatu kegiatan. Banyaknyaperalatan-peralatan elektronik yang semakinmodem membutuhkan pasokan energi listrikyang tidak sedikit, sehingga beban yangditanggung oleh sebuah pembangkit menjadibesar.
Pembangkitan energi Iistrik umumnyadilakukan dengan cara memutar generatorsinkron I I ] yang dikopel langsung dengan turbinatau mesin-mesin termal (Bensin dan Diesel)untuk menghasilkan energi listrik dengantegangan bolak balik tiga fasa. Jika dilihat darisegi ekonomi, sislem semacam ini akanmembutuhkan biaya yang besar danpenggunaannya untuk kapasitas pembangkitanyang besar pula. llntuk memenuhi kebutuhanenergi listrik di daerah-daerah terpencil dengankemampuan ekonomi masyarakat terbatas dankeperluan daya yang relatif rendah, salah satualternatif yang dapat dilakukan adalahmenggunakan motor induksi satu fasa sebagaipenghasil energi listrik (generator induksi) yangdikopel dengan turbin atau mesin tennal sebagai
penggerak mulanya. Sebagai contoh, motorinduksi yang digunakan pada pompa-pompa airrumah tangga dapat digunakan sebagaigeneralor. Pada penelitian ini akan dilakukanrancang bangnn IGC (Induction GeneratorController) sebagai regulator frekuensi. Hasilrancangan ditujukan untuk generator induksi 3fasa 5KW.
II TINJAUAI\I PUSTAKA
Motor induksi dapat digunakan sebagaigenerator induksi dengan cara memutar rotordiatas putaran medan stator atau bekerja padaslip negatif (diatas putaran yang ada padanomeplate) [2). Agar generator induksi dapatmenghasilkan tegangan, syarat lain yangdiperlukan adalah adanya arus eksitasi. Namungenerator jenis ini mempunyai kelemahan, yaitutegangan dan frekuensinya berubah-ubah jikatedadi perubahan beban. Oleh karena itudiperlukan suatu alat yang dapat mengaturtegangan dan frekuensi pada generator induksi.Bagian utama dari alat ini terdari dari panelkontrol dan ballast load. Prinsip pengaturannyaadalah menyeimbangkan antara daya yangdihasilkan oleh generator dengan beban (daya)konsumen. Pada saat beban konsumenberkurang, kelebihan daya yang dihasilkangenerator akan dipindahkan ke ballast load
556
AceDg Daud, Ahmad Detri Mulyadi, Apip PudinJurusan Tekrik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung
Email : lautl lql!4yiy1lpLqqrn
Jurnal Teknik Energi. l/ol 6 No 2 Tahun 2016
sehingga bebanberubah.
total pada generator tidak
Kurva karakteristik Kopel - Kecepatanmesin induksi untuk berbagai mode operasiterlihat pada Gambar I berikut [3]:
ns-nrts
dan f1 : .(2.4)
Karena
5:
Maka
( ) lrs
ISSN : 2089 -2527
:0 r.3 1.6 Lrl.: r.00.s0.60J0J orD{r4n{3 lo_t:.lJ
f2 = f1:r 5.................(2.5)
Daya reaktif atau daya magnetisasidibutuhkan untuk membangkitkan teganganpada terminal keluarannya [5]. Dalam hali iniyang berfungsi sebagai penyedia daya reaktifadalah kapasitor yang besarnya disesuaikandengan daya reaktif yang diperlukan. Besamyakapasitor dapat ditentukan dengan persamaanberikut:
(2.6)
1
?if rr (2 7)
dimana
Vn = tegangan nominalIb - arus butaXc= reaktansi yang diperlukan untukmenyediakan arus butaC : kapasitor yang diperlukan untukmenyediakan arus buta
- F - frekuensiKebutuhan daya reaktif dapat dipenuhi
dengan memasarg suatu unit kapasitor padaterminal keluaran- Dimana kapasitormemberikan daya reaktif pada mesin induksi.Kerja dari kapasitor ini dapat dipandang sebagaisuatu sistem penguat (eksitasi), sehinggagenerator induksi juga dikenal dengan sebutangeneralor induksi penguatan sendin (self excitedi luction gelerator).
T
b'-
%
Gambar l. Kurva Karakterisdk Kopel - Selip
Jika pada lengkung kopel-putaran, kopeldan putaran mempunyai tanda yang berlawanansehingga perkalian kopel nominal,'In danputaran menjadi negatif, maka mesin induksibeke{a sebagai g€nerator. Yang akandiperhatikan adalah harga kopel T negatif danputaran positif, jadi pada slip negatii ltu artinyamotor induksi diputar melebihi kecepatansinkronnya [4].
Pada motor induksi, kecepatan putaraorotor (nr) selalu lebih kecil dari kecepatansinkron (n"). tetapi pada generator induksi,kecepatan putaran rotor (n,) harus dibuat lebihbesar dari kecepatan sinkron (n.) sehinggaenergi listrik akan dikembalikan pada sistemjala-jala. Slip pada generator induksi selaludalam harga negatif. Hal ini dapat dilihat daripersamaan berikut;
- /".-",\-}: 14t. ....(2.1)\n" "r
Jika n > n", maka harga S menjadi negatif.
Hubungar fiekuensi dengan slip dapatdilihat sebagai berikut;
Bila f1 - lrekuens i jala-ja la. zs: EgJ atau
fX : ff pada rotor berlaku hubungan:
frebtezsi .rr1!s aotor : f2 : Fl"::!J ...(2.2't
Atau
f2 : !!t * $'-"i............(z.l)' 7ZC
Gambar 2. Proses Pembangkitan Tegangan PadaGenerator Induksi
Proses eksitasi sendiri pada generatorinduksi adalah adanya fluksi sisa atau medan
557
.lurnol Teknih Energi, Yol 6 No 2 Tahun 2016
magnet pada kumparan stator. Tegangan induksiakan terinduksi pula pada sisi stator dan akan
menimbulkan arus yang akan mengisi kapasitorhingga terjadi keseimbangan. Keseimbangantersebut ditandai dengan titik pertemuan antaralengkung magnetisasi dengan garis reaktansikapasitif seperti terlihat pada gambar 2.
l,engkunu magnetisasi tersebut terjadi akibatadanya keienuhan inti besi dari mesin.
Penggunaan generator induksi pada
kondisi .!/.rnd a/one mempunyai kelemahanyaitu tegangan dan frekuensi keluaran generatorakan berubah ketika te{adi perubahan beban,hal ini terlihat pada grafik karakteristikgenerator induksi pada gambar 3, ketika bebanberkurang kecepata bertambah dan akibatnyatiekuensi berubah.
ISSN : 20u9 -2527
konstan, maka frekuensi dan respon generator
akan menjadi fungsi beban. Agar frekuensi yang
dihasilkan oleh generator selalu konstan. maka
besar beban dari generator harus selalu konstan.
Untuk itu diperlukan beban tambahan yangbesar bebannya dapat diatur sesuai dengan
pengurangan beban dari PLTMH. Beban
tambahan ini disebut beban komplemen atau
ballast load- Pada suatu kondisi beban tertentu(misal pada beban sebesar 80% beban penuh),daya air yang masuk ke turbin diatur sehinggadiperoleh putaran generator yang dikehendaki.Jika pada beban konsumen terjadi penurunanbeban sebesar AL, maka beban komplemenakan dilewati arus yang rata-ratanya akansebesar penurunan arus akibat turunnya bebankonsumen (AL) sehingga generator akandibebani dengan total beban yang selalukonstan- Diagram blok dari uraian tersebutditunjukkan pada Gambar 4.
AL
Gambar 4. Blok diagram pembagian bebankomplemen
Daya yang masuk ke turbin dibuatkonstan sehingga beban yang dirasakan olehgenerator juga selalu konstan, maka putarangenerator juga akan konstan. Jika debit airkonstan, maka generator harus dibebani dengandaya yang konstan agar putaran generator selalukonstan.
T
G
slip
BebanKonsumen
BebanKomplemen
/ BallastLoad
+
IGBT
ICBT
lI-
Gambar 5. BIok Diagram Pengendalian Frekuensi Generator lnduksi
558
nr rh rh
Gambar 3. Karakteristik Generator Induksi
Untuk mengatasi hal tersebut, makadiperlukan adanya IGC sebagai pengendalifiekuensi t6l, Pengendalian fiekuensidimaksudkan untuk mengendalikan putaran(lrekuensi) generator sehingga pengendalianpularan dalam PLTMH diutamakan berfungsisebagai pengendali frekuensi generator. Jikadaya air yang masuk ke turbin dibuat selalukonstan sehingga daya penggerak turbin selalu
lG('
Jurnal Ttknik F.nergi. l'ol 6 No 2 hthun 2016
Beban konsumen tidak selalu konstan.rnaka untuk menjaga kestabilan putaran turbingenerator diperlukan beban komplemen yangbesamya diatur oleh lGC. Persamaanpengaturan beban oleh IGC, sebagai berikut :
dopasitos .l on[no/ Generotor = Br]an llors,lner - 8 ebanKonplenen
III PERANCANGANALAT
Untuk mempermudah pemahamanmengenai prinsip ke{a pengendali frekuensiGenerator induksi maka terlebih dahulumengetahui sistem kerja dari blok diagramkontrol pada gambar 5. Pada ser-poinr diberikansesuai dengan keinginan frekuensi yang kitainginkan, perintah yang diberikan padapengendali analog berupa regangan (0 - 8 volt).Umpan balik dari sensor frekuensi merupakanproses variabel yang juga merupakan masukanbagi error detector (0 - 8 volt). Keluaran darieftor deteclor b€rupa tegangan yang akandiolah oleh pengendali (0 - 8 volt). Keluarandari pengendali yang juga masih berupategangan akan memberikan masukan bagirangkaian pembangkit pulsa (rangkaian palsewidth modulation) yang dapat mempengaruhibesar kecilnya dz tty cycle-
Keluaran dari rangkaian pembangkit pulsamerupakan pulsa yang kemudian dikuatkan olehrangkaian Driver 1G81". Kemudian keluaran dariDriver IGBT mempakan pulsa yang telahdikuatkan yang dapat mengatur waktupensaklaran IGBT sehingga tegangankeluarannya dapat terkontrol dan diberikan padaballast load. Hal ini akan membawa akibal padaperutrahan frekuensi generator induksi-
Rangkaian F to V Cotverter
Rangkaian I' to l/ Con"-erter merupakanrangkaian yang berlungsi sebagai pengubahfiekuensi menjadi tegangan. Rangkaian inidirancang dengan menggunakan IC LM 2917N.
Frekuensi dideteksi melalui gelombangsinusoida AC yang masuk ke pin I yangkemudian gelombang tersebut di rubah menjadigelombang kotak yang kemudian disearahkan.Untuk mengatur kelinieran perubahan teganganoulpul maka aturlah besamya R1 dan C1. Untuklebih jelasnya lihat gambar 6.
Rangkaian ini mempunyai batas fuputt-rekuensi dari l0 - l0 kHz dengan teganganpembawa sebesar 6V AC. Besar kecilnya oarpzfrekuensi. Frekuensi yang dideteksi padaperancangan ini berkisar antara 45 * 55 Hzdengan tegangan output sebesar 0.72 0.89volt-
Rangkaian Span Zero
Rangkaian span zero, gambar 7 . dirancanguntuk memenuhi kebutuhan dari rangkaiankendali PI karena keluaran dari rangkaian F ro /Cont erter tidak sesuai dengan yang dibutuhkanrangkaian pengendali PI yang membutuhkanmasukan tegangan sebesar 0 - 8 volt.
Pada saat keluaran tegangan dari F to VC'onverter sebesar 0 yolt- input tegangan yangdibutuhkan rangkaian pengendali PI adalahsebesar 8 volt. Sedangkan pada saat output F toV Converter sebesar 0.82 yoll. inpul teganganyang dibutuhkan oleh aktuator adalah 0 volt.
ROS RF
RI
ISSN : 2089 -2527
.....(3.I )
3
RC
Gambar 7. Rangkaian Span Zero
Persamaan untuk rangkaian diatas adalah
RJLRos
/R,
t;i t'," +lf-'ott - va )5
Jika nilai R1 dipastikan seb€sar 330 k() dan V..= -5 volt.
R; yang dipilih R : 20 kO dan potensiometer=20 kO
Gambar 6. Rangkaian F to V Converter
17t1-+-+-R.o,no Rr ' R., ' Ri
559
U,I
+
Jurnal Teknik Energi. Vol 6 No 2 Tahun 2016
Rangkaian Pembangkit Gelombang Segitigr
Rangkaian pembangkit pulsa dirancanguntuk memberikan keluaran berupa gelombang
segitiga ac yang kemudian akan dibandingkanoleh rangkaian komparator setelah dirubah darigelombang segitiga ac menjadi segitiga dc olehrangkaian penguat penjumlah.
U1B D2F3
u1n
Gambar 8. Rangkaian Pembangkit GelombangSegitiga
Gambar 9. Celombang Segitiga
Persamaan untuk rangkaian diatas adalah;
t-
ISSN : 2089 -2527
Persamaan dari rangkaian diatas adalah :
n",,. : (, + ft) *(t.r + rri,,z)......(;.:)
Rangkaian Komparator
Rangkaian komparator dirancang untukmembandingkan antara gelombang segitigadengan tegangan DC, keluaran dari komparatorberupa pulsa yang akan digunakan unfuk triggerpensaklaran IGBT/MOSFET.
U1
c1
3G€rombalg sag iga 6
VE
Gambar I l. Rangkaian Komparator
Rangkaian Penyearah Jembatan 3 Fasa
Rangkaian Penyearah Jembatan 3 Fasadirancang setngai penyearah tegangan ac 3 fasamenjadi tegangan dc. Besar tegangan dc dapatdihitung dengan persamaan 3.5.
OV
t--
n
D5
f: ............(3.2)i"r;.{8.+n"r' Bcban
Rangkaian Penguat Penjumlah
Rangkaian penguat penjumlahdirancang untuk merubah gelombang segitigaAC menjadi segitiga DC dengan menambahkanmasukan berupa tegangan dc. Besar tegangan dcyang dimasukkan sebesar tegangan dari titiknegatif menuju titik nol. Untuk lebih jelasnyalihat pada gambar 10.
R1
Gambar 12. Fkmgkaian Penyearah Jembatan 3 Fasa
Pemilihan IGBT ditentukan dengan caramenghitung tegangan dc inpul yang akandikontrol, tegangan dc ini berasal dari tegangantiga fasa 380V sehingga dapat dihitung denganpersamaan berikut:
Diketahui tegangan V6,*11,. = 380V,
V^ : \i,".*"*,t, Ji ...Q.q)
V*: Tegangan Maksimal
Maka tegangan dc dapat dihitungdengan persamaan berikut;
rr - tl "v'vpc : v,n _ .....................(i.5)
T.
U1
R:
R3
D1 M
R1
Gambar 10. Rangkaian Penguat Penjumlah
s60
B
+
cva
.lurnd Teknik Energi. fol 6 No 2 Tohun 20 t6
Maka IGBT yang dipilih adalah tGBl'yang mampu beroperasi pada tegangan diatas513.18 V. da"i datasheet IGBT yang beroperasipada legangan diatas 5l3.l8V memerlukantegangan gale (Y GF) lebih dari samadengan 15V. sedangkan tegangan gzrle dari keluaranrangkaian pembangkir pulsa gerbang sebesar1l .26 V . Maka diperluakan rangkaian DriverIGBT supaya kebutuhan VcF IGB'I l5 Vterpenuhi.
Rangkaian Dzuer IGBT
Rangkaian driyer IGBT dirancang denganmcnggunakan optoisolator TLP250 bertujuanuntuk memenuhi kebutuhan tegangan gateIGBT yaitu sebesar l5 volt dan sebagai pemisahantara rangkaian kontrol dengan rangkaian daya.Suplai tegangan rangkaian ini terpisah denganrangkaian kontrol.
rangkaian penyangga yang trertuj uan untukmencegah terjadinya drop tegagan masukan.
R1
u13
ISSN : 2089 -2 527
R4
R3
Gambar 13. Rangkaian Driver ICB'I
Rangkaizn D C Costrol le rRangkaian fXl controller dirancang
setragai penyuplai daya pada ballast load. Besarkecilnya tegangan keluaran tergantung dari dutycycle yang pada tegangan gate yang diberikanpada IGBT.
o1
CaGambar 15. Rangkaian Buffer dan Error Detector
Persamaan rangkaian diatas adalah:
P,,.r= ft{,.".-,r"oi'.'....'....
(3.6)
Dimana:
R'=R,=R":&-10 k().
Rangkaian Proporsional
Perancangan rangkaian proporsionalterlebih dahulu melakukan tuning denganmenggunakan metoda kurva reaksi. Perhitunganuntuk menentukan nilai PB dan TR adalahsebagai berikut:
RF
vinpta Rl
10k
Gambar 16. Rangkaian Proporsional
Skala pada penguj ian unruk tunning
T: I detikicmV- I V/cmPerubahan set poinF 5 volt - 4.26 volt.
Persentase kenaikan set point
:!:f x:-oWo:14.8%
A :0.8 detikB : 0.74 Voltl, = 0.8 detikR: B/A
I
J
Ir
ir
i vcct
._
l
ooJF.<t)
J
m
Yt_
L
VGE
1rGND GNo 2 iv
v0c
VGE
Gambar 14. Rangkaian DC Controller
Rangkaian Error Detectot
Rangkaian ini dirancang denganmenggunakan IC LM 324. Rangkaian iniberfungsi untuk melakukan pengkoreksianterhadap proses variabel yang terjadi di objekpengendali laitu berupa frekuensi generatorinduksi. Rangkaian yang digunakan adalahrangkaian penguat pembeda tegangan(dffirence amplif er) yang dilengkapi dengan
U2:A
12.004 k
U1:A
561
TLP 25O
+vcrc
+
D1DIOOE
Jurnol Teknik Energi. Vol 6 No 2 Tahun 2016
Rangkaian Integral
Perancangan untuk rangkaian integralmerupakan kelanjutan dari hasil trnm8. Jikapengendali akan dikombinasikan denganpengendali proporsional maka besamya TR:3.33 x L. sehingga besamya nilai R dapatdihitung-
TR = 3,33 x L...............(3.7)
Besamya nilai TR akan menentukan lamanyawaktu dalam merespon terhadap suatu masukan-IC yang digunakan pada pengendali integraladalah TL084.
c1
U1
ISSN : 2089 -2527
Karakterisik generator induksi yang
didapat melalui percobaan didapatkan seperti
ditunjukan pada Gambar 18.
Gambar l8- Grafrk Karakteristik Motor InduksiTanpa Beban
54
5sze50=L948 _-_+-
o o.5 1 1.5
Beban {kw}
2
\
-'----
Gambar 19. Grafik Karakerislik Gen.rator lnduksi
Gambar 20.1 Grafik Karakteristik Generatordengan menggunakan IG
v inpra RllCk
2
Gambar l7- Rangkaian lntegral
Dari hasil /rmmg maka diperoleh besamyaTR:2.664 dengan nilai Cl yang dipilih l00pf.
RxCNK,
IV IIASIL DAN PEMBAIIASAN
Motor induksi yang digunakan dalampenelitian ini adalah:
3 Phase Squirrel Cage Aq,ncronous Motor
Type = DL2030/s n":068702
Supply Voltage : 220/380 Y
Rated Current : 20.8/12 A
Rated Power: 5.5 kW
Rated Speed : 2900 rpm
Frequency : 50 Hz
Insulation: F
Cos O = 0-89
Grafik FrekuensiVsBeban
so,5t 50.4
!,ac,
50.350.250.1
5049.9 l
0
Grafik V vs I
o
(uEOctl,uo(uF
s (Ampere)
T
T
iI
I
r'l !-.1 ltl lttq+u'!nr-.1 i.l F{
Aru
L^rnmLnNltt.ja..iq;o!..{ a! <t
562
Nilai PB dan TR pengendali proporsional dan
integral
pB=(RxL)1a.9
Grafik FrekuensiVsBeban
250
200
150
100
50
o
-t
,
aI t
+
-:--
)\ :t,o.5 1
B€banrasa (kW)1.5
Jurnttl Teknil< Energi, I ol 6 No 2 Tahun 2016
Dari karakteristik tersebut di atas, makanilai kapasitansi sesuai dengan Persamaan 2.6dan 2.7 didaptkan sebesar 71.6 pF.
Karakteristik pembebanan generator indksitanpa IGC ditunujkan pada Gambar 19. Darigrafik di atas. terlihat bahwa frekuensi genarormenurun terhadap peningkatan beban.
Karakteristik pembebanan generator induksidengan IGC diperlihatkan pada Gambar 20.
Pada gratik diatas terlihar bahwaperubahan frekuensi terjadi pada batasan yangdiinginkan yaitu sekitar 50 Hz +l%. Ketikabeban turun dari 2.68 kW sampai l-84 kWlrekuensi naik dari 50 llz sampai 50.2 Hz. IGCoptimal ketika tedadi penurunan beban dari 1.84kW sampai 1.28 kW. karena frekuensi tetappada 50.2 ilz. Hal ini disebabkan terjadipengalihan daya lebih yang seimbang darigenerator yang semula menuju beban utama(Muin Load) menjadi beralih ke . bebankomplemen (.Bo I last Loail -.
Karakteristik generaor induksi dengandan tanpa menggunakan IGC diperlihatkan padaGambar 21. di bawah
Grafik FrekuensiVsBeban
rnaksimal maka daya pada beban komplenrensama dengan nol. Hal ini terbukti dengan hasilperhitungan dari data yang diperoleh bahwaketika terjadi perubahan daya pada beban utamadan beban komplemen selalu terjadikeseimbangan yaitu daya keluaran generalorrelatif konstan sebesar 2.65 kW.
Grafik PembebananGenerator
3.OO
2.OO
1-m0.m
ISSN : 2089 -2527
6
4
2
I=?o
!@
o
o-+ l 1.00
0.5 1 1.5
Beban/fasa (kw)
+ Sebelum menggunakan IGC
I Setelah Menggunakan IGC
Gambar 2l. Gratik Karakteristik Generator dengandan tanpa Menggunakan ICC
Berdasarkan gafik diatas terbukti bahwadengan adanya IGC frekuensi keluarangenerator relatif konstan walaupun terjadiperubahan beban. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada gambar 22. Pada grafikpembebanan generator diatas, dapat dilihatbahwa ketika beban utama dalam keadaan nol,beban komplemen berada dititik puncak(maksimal) sedang kan ketika beban utama
2.50 3.50 4.50
Daya Output Generator (kwl
a Daya Main Load I Daya Ballast Load
Y KESIMPULAN
Perubahan beban sangat berpengaruhterhadap perubahan lrekuensi Beneratorpenggun:nn IGC mampu mengatasi perubahanfrekuensi tersebut. Ketika beban bertambahmaka IGC akan berusaia untukmenyeimbangkan beban sehingga berpengaruhpada frekuensi generator. Frekuensi stabil di 50Hz +1%o. Rangkaian kontrol IGC mampumemperlahankan frekuensi sampai generalormenghasilkan daya sebesar 4-25 kW sedangkanharapannya di 5.5 kW, ini terjadi karenagenerator yang digunakan berasal dari motorinduksi 5.5 kW sehingga terjadi rugi-rugi danyang tercapai hanya 4.25 kW.
PUSTAKA
[] Djiteng Marsudi. " Pembangkitan EnergiZrsnifr", Erlangga Jakarta 2005
[2] Machmud Effendy, " Rancang Bangun Motorhduksi Sebagai Generator (Misg) PadaPembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro",TRANSMISI Jumal Teknik Elektro, VolumeI l, Nomor 2, Juni 2009,hlm.71-76
[3] Chairul Gagarin lrianto, "Suatu StudiPenggunaan Motor Induksi sebagaiGenerclor: Penenluon Nilai Kapasitor f)ntuk
tt,.:aa,
54
52
50
4A
i -t
I-J
20
563
I
I3!t0
.E
E
o
Cambar 22. Daya Pembebanan pada Generator
Jurnal Teknik Energi, Vol 6 No 2 Tahun 2016
Perryedio Daya Reaktip", JETri, Volume 3,
Nomor 2, Februari 2004, Halaman l-16,rssN l4l2-0372
[4] Djoekardi, Djuhana, "Mesin-mesin ListrikMotor Induksi" Universitas Trisakti,Jakarta, 1996
[5] Rahmi Berlianti, "Analisis Motor InduksiFaso Tiga Tipe Rotor Sangkar SebagaiGenerator Induksi Dengan VariasiHubungon Kapasitor Untuk Eksitasi", Jumal
ISSN : 2089 -2527
Nasional ]'eknik Elektro, Vol: 4, No. l,Maret 2015 ISSN: 2302 - 2949
[6] Ana Ningsih, Oyas Wahlunggoro, M IsnaeniBS, " Kendali Penstabil Frekuensi DanTegongan Unluk Pembangkit ListikMikrohidro Mengqunakan BebonKomplemen Dengan Pengendali Pid DanPurr", Seminar Nasional ke - 9: Rekayasa
Teknologi lndustri dan lnformasi, SekolahTinggi Teknologi Nasional (STTNAS)Yogyakarta, hal. 85-90
564
Top Related