RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Spectrum cahaya matahari dapat dilihat secara alama yaitu dalam bentuk pelangi. Pada
tahun 1672 Newton dapat menunjukan bahwa pemecahan radiasi matahari menjadi
komponen-komponennya yang berwarna dapat dilakukan dengan menggunakan prisma dari
gelas. Sinar matahari seperti halnya sinar lampu memiliki sifat polikromatik. Bila sinar
matahari/lampu dikenakan pada prisma maka sinar akan mengalamu pembiasan dan hasil
yang dioerikeh merukan sinar monokromatik. Bila layar dibentanggkan pada sisi lain dari
prisma maka akan terluhat berbagau warna sinar sebagai berikut: violet/ungu, nila, biru,
hijau, kuning, jinggan dan merah. Sinar-sinar tersebut disebut disebut sebagai spectrum
sinar tampat/terlihat yang memiliki panjang gelombang 400-800nm. Namun untuk sinar
matahari masih terdapat komponen sinar yang tidak terlihat oleh indra mata yaitu sinar ultra
violet (uv) dan sinar infra merah. Radiasi yang dipancarkan dari suatu sumber dapat dilihat
oleh mata bila radiasi terletak dalam daerah spectrum terlihat. System deteksi lain perlu
digunakanm jika radiasi terletak di luar daerah tersebut.
Untuk menggambarkan sifat-sifat sinar radiasi elektromagnetik digunakan dua teori yang
saling melengkapi yaitu teori gelombang dan teori korpuskuler. Teori gelombang
memberikan informasi tentang beberapa parameter rasiasi elektromagnatik yang meliputi
kecepatan cahaya, frekuensi, panjang gelombang dan amplitude. Teori gelombang tidak
dapat menjelaskan fenomenal yang berkaitan dengan serapan atau emisi dari tenaga
radiasi. Untuk proses ini teori korspukuler dapat membantu yang menyatakan bahwa radiasi
elektromagnetik merupakan partikel yang bertenaga yang disebut foton. Tenaga foton
berbanding kangsung dengan frekuenssi berdasarkan dua teori tersebut dapat dilakukan
bahwa sinar merupakan partikel yang bertenaga yang disebut dengan foton yang bergerak
sebagaoi fungsi gelombang
E=hv
V=c/lamda
E=hc/lamda
Dimana: c = kecepatan cahaya 6,23x1023
E = energi
Lamda= panjang gelombang (nm)
H = ketetapan planck 6,624x10-34 J.det
Penjabaran Hukum Beer-Lambert
Dalam mempelajari analisisi secara kuantitatif, berkas radiasi cahaya dikenakan pada
cuplikan dan intesitas radiasi yang ditransmisikan diukur. Cuplikan ditempatkan dalam sel
atau kuvet yang terbuat dari gelas yang khusus. Radiasi yang diserap oleh cuplikan/spesies
ditentukan dengan membdingkan intesitas dari berkas radiasi yang ditransmisikan bika
soesies penyerap tidak ada dengan intesitas yang ditansmisikan bila penyerap ada. Kekuata
radiasi (yaitu intesitas radiasi.sinar) sebanding dengan jumlah foton perdetik yang melalui
satu satuan luas penampang kuvet/sel. Kekuatan radiasi akan turun bila terjadi
penghamburan dan pentulan. Namun dua hal tersebut sangat kecil terjadi bila dibandingkan
dengan serapan.
Untuk menghtiung berapa pengurangan intesitas cahaya ya
Top Related