Download - Pto - Penjelasan IV Final 2014

Transcript

PENJELASAN IV

JENIS DAN PROSES PELAKSANAAN BIDANG KEGIATAN

Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan secara mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat (terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan komunitas/kelompok yang terpinggirkan), meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Kegiatan yang diusulkan untuk mengakes BLM PNPM, merupakan usulan kegiatan yang sudah dibahas dalam proses penyusunan RKPDes

a. Usulan kegiatan yang dapat didanai dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat diklasifikasikan atas 6 jenis kegiatan yang meliputi : (1) kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin, (2) peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat, (3) Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal, 4) Penambahan permodalan Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan (SPP). 5)Kegiatan Pembangunan atau perbaikan sarana prasarana yang berhubungan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Ketentuan yang terkait dengan kegiatan Pasca bencana mengacu pada Penjelasan PTO. 6) Usulan Kegiatan Pengganti bagi lokasi kecamatan yang tidak memenuhi kriteria bisa mengajukan dana SPP, mencakup pembiayaan, penyediaan sarana atau prasarana usaha dan modal kerja yang dilakukan oleh kelompok usaha yang dikelola oleh perempuan.

b. Usulan kegiatan prasarana dapat dipaketkan dengan sesama usulan prasarana dan atau dengan kegiatan non prasarana kecuali dengan jenis kegiatan (4 ) penambahan permodalan Simpan Pinjam untuk kelompok perempuan (SPP). Dan kegiatan ( 6 ) Usulan Kegiatan Pengganti bagi lokasi kecamatan yang tidak memenuhi kriteria bisa mengajukan dana SPP, mencakup pembiayaan, penyediaan sarana atau prasarana usaha dan modal kerja yang dilakukan oleh kelompok usaha yang dikelola oleh perempuan

Penentuan skala prioritas pendanaan kegiatan dilakukan masyarakat dalam musyawarah antar desa dengan menetapkan sejumlah kriteria yang meliputi aspek manfaat, berdampak terhadap peningkatan kesejateraan, dapat dikerjakan masyarakat, didukung sumber daya yang ada dan upaya pelestarian kegiatan.

Prasarana dan sarana yang dipilih harus mendukung pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat atau peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan Lingkungan Hidup. PNPM Mandiri Perdesaan tidak diperbolehkan untuk membiayai beberapa kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam daftar larangan (negative list). Pelarangan ini didasarkan atas komitmen Pemerintah Repuplik Indonesia untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup, perlindungan hak anak, dan lebih memberikan perhatian kepada masyarakat umum terutama masyarakat miskin, masyarakat adat dan terpencil.

Sebagai upaya pencegahan, pengelolaan, dan penanganan resiko terjadinya potensi dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan hidup yang mungkin terjadi sebagai akibat

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 1

adanya kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan, maka telah dibuat sebuah Panduan Pengamanan Sosial dan Lingkungan Hidup dalam PNPM Mandiri Perdesaan1

Berikut penjelasan secara lengkap tentang daftar larangan dimaksud : a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata,

pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik,Kegiatan ini dilarang dengan alasan bahwa hanya menguntungkan kelompok tertentu saja dan jika dilakukan masyarakat umum dapat melanggar hukum dan mengganggu keamanan umum.

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat Ibadah,Pembangunan kantor pemerintah adalah tanggung jawab Pemerintah, sedangkan tempat ibadah terbatas hanya untuk golongan tertentu saja atau kelompok agama tertentu saja, padahal dalam satu desa dan kecamatan terdiri dari beberapa pemeluk agama. Sasaran PNPM adalah seluruh penduduk yang ada di desa atau kecamatan lokasi program.

c. Pembelian chainsaw, , senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat- dan bahan-bahan terlarang -lainnya.),PNPM Mandiri Perdesaan mendukung pelestarian alam dan melarang pembelian alat dan bahan yang dapat merusak alam. Seperti chainshaw biasa dipakai untuk menebang pohon di hutan, bahan peledak alam mengganggu keamanan dan kerusakan lingkungan, asbes dapat mengganggu kesehatan antara lain menjadi penyebab kanker paru-paru. Pestisida serta sejenisnya dapat merusak ekosistem dan kesehatan manusia.

d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya,Kapal dengan kapasitas besar cenderung melakukan penangkapan ikan secara besar-besaran. Perilaku ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Alat penangkapan ikan yang sering dipakai pada kapal berkapasitas besar kebanyakan menggunakan pukat harimau. Alat ini sangat merusak biota laut terutama terumbu karang yang menjadi sumber makanann ikan. Karena dampak dari pengadaan kapal ini cenderung merusak lingkungan maka PNPM Mandiri Perdesaan melarang untuk membiayai pembelian kapal jenis ini.

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri,Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perdesaan tidak boleh untuk membiayai gaji/honor Pegawai Negeri karena mereka sudah mendapatkan alokasi gaji dari pemerintah.

f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja,g. Menurut UU Ketenagakerjaan 2003: dibawah 13 tahun belum boleh kerja, 13-15 tahun

hanya boleh bekerja yang tidak berisiko dan pekerjaan paruh waktu sehingga bisa tetap sekolah dan berkembang secara sosial anak dengan normal. Oleh karena itu PNPM Mandiri Perdesaan dilarang dengan tegas mendanai kegiatan-kegiatan yang mempekerjakan anak-anak.

h. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barang-barang yang mengandung tembakau,PNPM Mandiri Perdesaan dan Pemerintah Indonesia turut mendukung kesepakatan internasional untuk memerangi zat adiktif (zat yang menimbulkan kecanduan dan merusak kesehatan) seperti tembakau, narkotika, dan obat terlarang lainnya. Sehingga PNPM Mandiri Perdesaan tidak membiayai kegiatan apapun juga yang berkaitan dengan tembakau secara khusus dan zat adiktif lainnya.

1

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 2

i. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perlindungan alam pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut,PNPM Mandiri Perdesaan tidak membiayai kegiatan di lokasi perlindungan alam karena turut mendukung pelestarian alam sebagaimana yang telah di atur di dalam Undang-Undang.

j. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang,PNPM Mandiri Perdesaan melarang untuk membiayai pengolahan tambang dan pengambilan terumbu karang karena kegiatan ini cenderung merusak alam. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh masyarakat cenderung tanpa memperhatikan dampak dari kerusakan alam tanpa rencana perbaikan atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Secara ekologi, terumbu karang/koral merupakan habitat biota laut baik yang hidup didalam atau sekitarnya. Secara fisik, terumbu karang juga dapat menjadi pelindung pantai dari abrasi akibat gelombang.

k. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang mengalir dari atau menuju negara lain,Pengelolaan sumber daya air sungai yang menuju ke negara lain memerlukan persyaratan tertentu yang cukup sulit untuk dikerjakan atau dipenuhi oleh masyarakat. Persyaratan- persyaratan ini diberlakukan agar tidak merugikan warga negara tetangga atau untuk menghindari keluhan dari negara tetangga.

l. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan alur r sungai,Pemindahan alur sungai memerlukan perencanaan yang komprehensif. Perencanaan yang matang ini dimaksudkan untuk mengeliminir dampak yang akan terjadi. Perencanaan dan analisis dampak lingkungan memerlukan ketrampilan-ketrampilan khusus. Mandiri Perdesaan melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah. sebagai akibat dari berubahnya alur sungai.

m. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi lahan yang luasnya lebih dari 50 hektar (Ha), dan untuk reklamasi pantai tidak diperbolehkan,Kegiatan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 ha dapat berdampak pada perubahan ekosistem. Karena dampaknya yang sangat luas dan rumit, maka perlu ada perencanaan dan analisis dampak lingkungan yang sangat cermat. Mengingat tingkat kesulitannya cukup tinggi PNPM Mandiri Perdesaan tidak mengijinkan masyarakat untuk mengajukan usulan ini

n. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 HaKegiatan ini memerlukan perencanaan yang memiliki tingkat ketelitian cukup tinggi. Tanpa perencanaan yang baik risiko gagal sangat tinggi, apalagi dapat berdampak pada kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu kegiatan perkonomian suatu wilayah. Mengingat tingkat kesulitannya cukup tinggi PNPM Mandiri Perdesaan melarang masyarakat untuk mengajukan kegiatan ini.

o. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik. Kegiatan ini memakan biaya yang sangat besar yang mungkin melebihi bantuan PNPM Mandiri Perdesaan per kecamatan. Kapasitas sebesar ini memerlukan lahan yang cukup luas serta memungkinkan ada proses ganti rugi lahan. Kegiatan ini sudah memerlukan teknis khusus, tenaga khusus, dan perencanaan kegiatan yang detail. Hal ini dimungkinkan sangat sulit dapat dilakukan oleh masyarakat.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 3

p. Kegiatan konstruksi dan pemanfaatan lahan di wilayah kawasan konservasi dan hutan lindung tanpa izin tertulis dari instansi pemangku kawasan, kecuali untuk desa-desa yang sudah masuk dalam kawasan konservasi (enclave). Hutan Lindung dan Kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional adalah kawasan khusus yang dilindungi oleh undang-undang karena nilai dan manfaat ekologi di dalamnya sangat penting bagi kehidupan di sekitar kawasan. Kegiatan tanpa pengawasan dari pemangku kawasan dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekologis kawasan sehingga berdampak pada fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat luas, termasuk kegiatan-kegiatan yang dimungkinkan membuka akses terhadap kerusakan kawasan konservasi.

q. Kegiatan yang mengarah kepada perdagangan tumbuhan dan satwa yang dilindungi

Proses Tahapan penyiapan jenis-jenis kegiatan yang akan didanai dengan menggunakan BLM PNPM Mandiri perdesaan adalah sebagai berikut :

MAD SosialisasiDalam pelaksanaan MAD II ( MAD Sosialisasi ++ ) Fasilitator kecamatan harus menjelaskan semua jenis kegiatan yang bisa didanai BLM PNPM meliputi kegiatan sarana prasarana yang mendukung peningkatan kegiatan ekonomi, pendidikan,kesehatan,peningkatan kapasitas kelompok UEP, Kegiatan SPP termasuk kegiatan pengganti SPP dan kegiatan Rehabilitasi pasca bencana.

Penekanan materi sosialisasi untuk setiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Sarana prasarana yang mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat desa, meliputi :- Potensi sumberdaya desa/antar desa- Permasalahan yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan keterbatasan

sarana prasarana- Jenis-Jenis prasarana yang dapat mendukung peningkatan ekonomi

masyarakat, sarana pendidikan dan kesehatan.- Kesiapan Masyarakat untuk melakukan kegiatan sarana/prasarana- Kriteria sarana prasarana yang dapat di danai

b. Kegiatan Simpan Pinjam Khusus Kelompok Perempuan- Dalam MAD Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk

kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan dapat memanfaatkan.

- Status Kecamatan berkaitan dengan bisa tidaknya mengakses BLM untuk pendanaan SPP

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ Ketrampilan kelompok ekonomiFasilitator melakukan sosialisasi tentang adanya kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Ekonomi dengan menjelaskan mekanisme, ketentuan dasar, instrumen yang harus dipersiapkan, dan sebagainya. Dalam MAD sosialisasi ini Fasilitator diwajibkan memberikan contoh-contoh kegiatan, memberikan informasi-informasi lembaga atau institusi yang dapat dijadikan alternatif peningkatan kapasitas

d. Kegiatan Bidang Pendidikan

Meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa miskin/anak putus sekolah dengan prioritas menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun melalui pemberian beasiswa.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 4

Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui bantuan - prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas guru dan metode pengajaran.

Meningkatkan kepedulian orang tua siswa rumah tangga miskin dan komite sekolah terhadap pentingnya pendidikan.

Meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan melalui pelatihan bagi pemuda putus sekolah, ibu-ibu rumah tangga untuk menciptakan daya saing dan lapangan kerja.

e. Bidang Kesehatan

Masalah kesehatan masyarakat pada lingkup kecamatan atau desa (data dan informasi masalah kesehatan ini dapat diperoleh dari Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan setempat, menggali data langsung dari masyarakat secara partisipatori melalui umpan pertanyaan-pertanyaan).

Dampak yang diakibatkan dari masalah kesehatan apabila tidak segera diatasi. Bentuk-bentuk kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan

kesehatan lingkungan yang dapat dikembangkan oleh masyarakat. - Bantuan pendampingan kepada masyarakat dari Fasilitator Kecamatan, PL dan

tenaga medis dari Puskesmas dalam mengembangkan kegiatan kesehatan.

f. Bidang Rehabilitasi Pasca Bencana

Penentuan lokasi dan alokasi pola khusus pasca bencana Tata cara pelaksanaan pola khusus pasca bencana Pelaku-pelaku dalam pelaksanaan kegiatan Tata cara melakukan penilaian kerusakan dan kebutuhan perbaikan Jenis-jenis kegiatan yang dapat didanai melalui pola khusus pascabencana

Waktu pelaksanaan kegiatan pascabencana

Sebagai upaya untuk dapat memperoleh gagasan dari seluruh jenis-jenis kegiatan tersebut,maka dalam proses penggalian gagasan Fasilitator kecamatan dan Kader Desa wajib melibatkan pihak-pihak yang terkait langsung dengan bidang kegiatan meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan pelaku ekonomi masyarakat. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam proses penggalian gagasan untuk mendapatkan kondisi riil keperluan masyarakat adalah sebagai berikut : Penggalian gagasan bidang sarana prasarana :

Sarana prasarana diutamakan adalah sarana prasarana yang secara langsung dapat meningkatkan usaha ekonomi masyarakat. Untuk itu, pemanfaatan peta sosial hasil dari proses pengkajian keadaan desa sangat diperlukan dalam menggali potensi dan maslaha bidang sarana prasarana mulai dari tingkat dusun, antar dusun dan desa. Hasil penggalian gagasan diharapkan dapat membuka manfaat potensi sumberdaya lokal dalam mengatasi permalsahan terkait dengan penyediaan sarana prasarana yang akan diusulkan untuk didanai BLM PNPM-MPd

Penggalian gagasan bidang pendidikanPenggalian gagasan difasilitasi oleh KPMD dibantu oleh Fasilitator Kecamatan/PL dengan menggunakan peta sosial dan kalender musim yang dibuat dalam musyawarah dusun dan desa. Peta sosial dibuat bersama masyarakat dusun dan desa dengan melibatkan komite sekolah, guru dan kepala sekolah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggalian gagasan untuk bidang pendidikan masyarakat:1) Fasilitator Kecamatan melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di

kecamatan dan pihak sekolah agar memberikan informasi kepada Komite Sekolah untuk mengikuti proses penggalian gagasan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 5

2) Identifikasi calon penerima manfaat bantuan pendidikan dilakukan oleh KPMD dengan melibatkan kades, kadus dan anggota Komite Sekolah setempat. Identifikasi meliputi jumlah rumah tangga miskin, jumlah anak putus sekolah dan yang terancam putus sekolah, anak usia sekolah yang belum sekolah, jumlah pengangguran, dan sebagainya.

3) Jenis kegiatan bidang pendidikan terutama beasiswa dan honor guru akan lebih efektif jika diberikan lebih dari satu tahun (multiyears). Dana multiyears juga dapat diberikan dalam lingkup kecamatan, artinya semua desa dalam satu Kecamatan memilih pola multiyears. Keputusan bantuan multiyears dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mereka mendapatkan informasi mengenai manfaat dan permasalahan yang akan timbul.

Manfaat bantuan multiyears antara lain:i. Target bidang pendidikan untuk penyelesaian pendidikan dasar 6 (enam) atau 9

(sembilan) tahun tercapai.ii. Memastikan ketersediaan tenaga guru.iii. Memperkuat kelembagaan Komite Sekolah (organisasi, uraian kerja, mekanisme

dan tata kerja, kapasitas pengurus)

Catatan:Masyarakat perlu mendiskusikan sendiri mekanisme pengelolaan bantuan pendidikan multiyears untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan keuangan secara akuntabel dan transparasi pada pasca program (dimana tidak ada fasilitator Kecamatan di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan).

Penggalian gagasan bidang kesehatan Dalam proses penggalian gagasan, masyarakat difasilitasi oleh KPM-D/K, yang

dibantu oleh Fasilitator Kecamatan/PL, bertujuan untuk: Menyadarkan masyarakat tentang masalah kesehatan yang mungkin akan mereka

hadapi. Mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang sedang

mereka hadapi. - Mengajak masyarakat untuk merumuskan bentuk-bentuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penanganan kesehatan lingkungan

Penggalian gagasan bidang Peningkatan Kapasitas / Ketrampilan kelompok ekonomi

Melakukan musyawarah di dusun dengan tujuan identifikasi pada rumah tangga miskin dan kelompok UEP yang ada di dusun untuk menemukan kebutuhan peningkatan kapasitas yang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan. Hasil identifikasi dan penggalian gagasan di musyawarah dusun yang diharapkan adalah: Daftar kelompok UEP yang memerlukan peningkatan kapasitas

untuk usaha yang dilakukan dengan usulan jenis kegiatan yang diajukan.

Daftar individu anggota rumah tangga miskin yang memerlukan peningkatan kapasitas dengan usulan jenis kegiatan yang diajukan. Daftar individu ini akan dikompilasi pada tingkat desa dan jika dari dusun-dusun lain mempunyai usulan kegiatan yang sama maka dapat dijadikan sebagai usulan desa.

Membuat hasil identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas dan digunakan untuk bahan dalam Musdes penetapan usulan.

Hasil identifikasi kebutuhan mencakup paling tidak nama-nama identitas rumah tangga miskin dan kelompok, bentuk usaha, lama usaha, bentuk kebutuhan peningkatan kapasitas.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 6

Penggalian gagasan bidang kegiatan simpan pinjam khusus kelompok perempuanProses identifikasi kelompok melalui musyawarah di dusun/kampung dengan proses sebagai berikut : Identifikasi kelompok sesuai dengan ketentuan tersebut di atas

termasuk kondisi anggota. Kader melakukan identifikasi perkembangan kelompok SPP dan melakukan kategorisasi kelompok yang terdiri dari: Kelompok Pemula, Kelompok Berkembang dan Kelompok Siap. Proses kategorisasi kelompok mengacu pada ketentuan kategori perkembangan kelompok. Menyiapkan daftar pemanfaat setiap kelompok beserta jumlah kebutuhan dan Daftar rumah tangga miskin yang akan menjadi pemanfaat.

rumah tangga miskin yang belum menjadi anggota kelompok agar dilakukan tawaran dan fasilitasi untuk menjadi anggota kelompok sehingga dapat menjadi pemanfaat.

Hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dilampiri:1) Daftar kelompok yang diidentifikasi,2) Kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan, 3) Peta sosial dan peta rumah tangga miskin, 4) Rekap kebutuhan pemanfaat.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 7

Bidang Prasarana

4.1.1. Dasar PemikiranPrasarana dan sarana di Indonesia dibutuhkan oleh masyarakat untuk membuka akses informasi dan pemasaran terutama di daerah tertinggal/terpencil. Meskipun demikian eksistensi program bukan hanya sebatas membangun program fisik, namun lebih dimaksudkan menyiapkan tatanan sosial masyarakat yang lebih baik sekaligus memberdayakannya agar mampu mengakses manfaat program fisik secara optimal bagi perbaikan pendidikan, kesehatan dan ekonom.

Penentuan skala prioritas pendanaan kegiatan dilakukan masyarakat dalam musyawarah antar desa dengan mengacu pada sejumlah kriteria yang meliputi:a. Aspek teknis, b. Manfaat, c. Keberpihakan kepada rumah tangga miskin, d. Mendesak untuk dilaksanakan, e. Didukung oleh sumber daya,f. Mendukung kualitas lingkungan hidup serta g. Upaya pelestarian kegiatan. h.

4.1.2. Tujuan a. Tujuan Umum

Secara umum tujuan pembangunan prasarana dan sarana adalah pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan desa dan atau antar desa, serta peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sosial ekonomi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai bagian dari upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan.

b. Tujuan KhususMembangun prasarana pendukung bagi desa-desa yang membutuhkan, diperuntukkan : Menciptakan lapangan kerja di desa, terutama bagi rumah tangga

miskin. Meningkatkan kepedulian, perhatian/dukungan dan keikutsertaan

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. Meningkatkan kualitas kegiatan dengan penggunaan teknologi

sederhana. Meningkatkan kapasitas Tim Pengelola Kegiatan dan atau Tim

Pelaksana Pemeliharaan Prasarana, dalam pengelolaan kegiatan. Meningkatkan keterampilan masyarakat desa dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pemeliharaan prasarana, dalam teknis pelaksanaan.

4.1.3. Sasaran dan Jenis Kegiatana. Sasaran Program

- Peningkatan Pendapatan Masyarakat Peningkatan pendapatan masyarakat dalam kegiatan prasarana dilakukan dengan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat namun memprioritaskan bagi rumah tangga miskin :1) Pada tahap persiapan pelaksanaan kegiatan, dilakukan identifikasi

dan pendaftaran calon tenaga kerja dengan menggunakan Form PTO – Pendaftaran Tenaga Kerja (Form A) yang berfungsi untuk

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 8

memilah status calon tenaga kerja. Sebanyak mungkin melibatkan tenaga kerja desa setempat untuk ikut partisipasi sehingga akan memperoleh upah dari pekerjaan maupun upah pengumpulan bahan.

Tenaga kerja dari luar hanya diperbolehkan apabila keterampilan yang dibutuhkan tidak tersedia di desa.

2) Pencatatan rumah tangga miskin yang aktif dalam kegiatan prasarana dan pendapatan yang diterima dihitung berdasar jumlah Hari Orang Kerja (HOK), dan jumlah angkatan kerja.

3) Pengutamaan penggunaan bahan lokal. Kemungkinan kualitas bahan lokal yang ada tidak sebagus bahan dari luar, tetapi sepanjang masih memenuhi standar teknis, maka bahan lokal tersebut perlu dimanfaatkan.

Bahan yang diambil setempat akan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan identifikasi sumber bahan untuk kegiatan desa yang akan datang, termasuk pemeliharaan. Dengan penggunaan tenaga dan bahan lokal, uang tetap berputar di dalam desa sendiri, dengan harapan jumlah modal yang ada di desa meningkat.

- Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan PrasaranaPeningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan prasarana dan sarana bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Perdesaan, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1) Metode perencanaan dan pelaksanaan kegiatan harus difokuskan

untuk menumbuhkan rasa memiliki oleh masyarakat yaitu :i. Meningkatkan keahlian masyarakat terutama dalam bidang

teknis dan administrasi kegiatan prasaranaii. Mengefektifkan lembaga-lembaga yang ada di desa, baik

formal maupun informal.iii. Memperoleh kualitas desain dan pekerjaan yang sesuai

dengan standar teknis dan biaya yang efisien2) Usulan didasarkan pada pandangan masa depan yang dihasilkan

secara musyawarah, dengan mengutamakan manfaat bagi rumah tangga miskin.

3) Kegiatan yang dibangun tidak boleh ada dampak yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat.

4) Sejauh mungkin memanfaatkan potensi sumber daya lokal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia setempat.

5) Tenaga kerja yang ikut partisipasi dalam kegiatan, dibayar insentif secara penuh.

Upah tenaga kerja tidak boleh dipotong dengan alasan apapun. Setiap pekerja harus menerima upah secara utuh, kemudian setelah itu dapat disumbangkan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 9

6) Sistem perencanaan dan pengelolaan dibuat sederhana, agar mudah dimengerti, mudah dikelola masyarakat sendiri, dan mudah direvisi dengan alasan yang kuat.

7) Segala informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan diumumkan dan disampaikan kepada masyarakat seluas-luasnya.

8) Pemeliharaan prasarana dan sarana yang telah dibangun menjadi tanggung jawab masyarakat bersama pemerintah desa.

9) Masyarakat harus dilatih untuk memelihara prasarana dan sarana yang telah dibangun.

10) Harus terjadi alih teknologi dari FT-Kec kepada masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan cara pengelolaan pemeliharaan, melalui pelatihan dengan cara bekerja sambil belajar.

- Peningkatan Pemanfaatan TeknologiDalam penyusunan perencanaan teknis prasarana, diperlukan pemilihan teknologi yang tepat, meliputi aspek teknik dan dampak lingkungan. Dalam pemilihan teknologi yang akan digunakan, FT-Kec, KPMD dan masyarakat harus memperhatikan hal-hal di bawah ini:1) Teknologi dipilih yang sederhana, supaya dapat dikerjakan oleh

masyarakat setempat sehingga tidak perlu mendatangkan ahli atau peralatan dari luar. Tim Pengelola Kegiatan juga akan mampu mengerjakan kegiatan serupa apabila PNPM Mandiri Perdesaan Perdesaan sudah selesai.

Tidak boleh membangun prasarana di luar kemampuan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan masyarakat. Yaitu semua jenis prasarana yang membutuhkan ketelitian dalam perencanaan atau teknologi yang canggih dan memiliki risiko kegagalan konstruksi yang tinggi.

2) Menggunakan teknologi yang tepat, sehingga menghasilkan prasarana yang bermutu yang dapat memberi manfaat yang cukup berimbang dengan pengeluaran biaya.

3) Menggunakan teknologi dengan biaya murah tapi awet, sehingga masyarakat dapat membangun prasarana secara optimal, mengingat kebutuhan prasarana perdesaan pada umumnya lebih banyak dibandingkan jumlah bantuan langsung masyarakat (BLM). Harga bahan harus dicari yang paling rendah yang kualitasnya terpenuhi. Caranya mengutamakan bahan lokal yang dikumpulkan tenaga lokal yang pembayarannya dengan upah (HOK), dan jika terpaksa harus membeli bahan dari pemasok maka dilakukan melalui mekanisme pelelangan yang dilakukan secara partisipatif, transparan untuk menghindari kolusi, korupsi serta nepotisme.

Harus diingat bahwa prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dibangun untuk kepentingan masyarakat sendiri, maka biaya yang diberikan kepada tenaga kerja dianggap sebagai perangsang atau insentif, bukan upah buruh.

4) Pada prinsipnya TPK berhak memilih teknologi yang dipakai asalkan telah dinilai layak secara teknis oleh FT-Kec dan FT-Kab. Hak

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 10

memilih tersebut hanya dapat dibatasi apabila pilihannya melanggar aturan atau kriteria.

5) TPK diharapkan tidak terpaku pada standar teknis. TPK berhak untuk memilih teknologi lain (non-standar) apabila masih sesuai dengan kriteria PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu manfaat sosial-ekonomi, kelompok sasaran, ganti rugi, dampak lingkungan, dan kelayakan teknis dan biaya. TPK boleh mengambil teknologi yang sudah terbukti berhasil di tempat lain, walaupun belum biasa dipakai disekitarnya.

Pada prinsipnya tidak ada larangan mutlak untuk tidak selalu mengikuti petunjuk Teknis. Larangan pada umumnya diberikan untuk prasarana yang dianggap kurang sesuai dengan kriteria, terlalu mewah, atau di luar kemampuan desa untuk melaksanakan.

6) Terbuka menerima masukan teknis dari berbagai sumber, baik dari instansi terkait, lingkungan PNPM Mandiri Perdesaan atau dari luar, sepanjang memenuhi kriteria PNPM Mandiri Perdesaan.

- Peningkatan Kapasitas Masyarakat Peningkatan kapasitas masyarakat dilakukan pada setiap tahapan kegiatan (perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan):1) Tahap perencanaan/desain

Pada tahap ini dilakukan penguatan kapasitas kepada TPK, KPMD dan masya-rakat yang berminat, meliputi: cara melakukan survei, perencanaan dan penyusunan RAB.

2) Tahap pelaksanaanTahap ini dilakukan penguatan kapasitas kepada TPK, ketua kelompok, tokoh masyarakat dan masyarakat yang terlibat pekerjaan meliputi : cara melaksanakan pekerjaan sesuai standar teknis yang ditentukan (trial),

3) Tahap pemeliharaanPada tahap ini dilakukan penguatan kepada Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3) tentang organisasi dan teknis pemeliharaan.

b. Jenis KegiatanKegiatan yang bisa diusulkan untuk bidang prasarana dan sarana semestinya sesuai dengan tujuan bidang prasarana dan sarana PNPM Mandiri Perdesaan yang diyakini dapat mendukung kegiatan ekonomi; derajat kesehatan; pendidikan,peningkatan kapasitas masyarakat dan bermanfaat bagi desa antar Desa serta memperhitungkan aspek keberlanjutanJenis kegiatan bidang prasarana dan dikategorikan menjadi empat yaitu : (1) Kegiatan prasarana dan sarana yang mendukung peningkatan ekonomi masyarakat ; (2) Kegiatan prasarana dan sarana yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat; (3) Kegiatan prasarana dan sarana yang mendukung peningkatan pendidikan (4) Kegiatan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi produktif.Jenis Kegiatan dimaksud adalah i sebagai berikut :

1. Jenis Kegiatan prasarana yang mendukung peningkatan ekonomi masyarakat :

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 11

1.1. Jalan, yang menghubungkan pusat produksi ketempat pemasaran dan dari pemukiman ke tempat pemasaran/produksi;

1.2. Jembatan, yang berada pada ruas jalan yang menghubungkan pusat produksi ketempat pemasaran dan dari pemukiman ke tempat pemasaran/produksi;

1.3. Tambatan Perahu;1.4. Pasar Desa;1.5. Tempat Pelelangan Ikan1.6. Irigasi;1.7. Listrik desa.1.8. Prasarana Pendukung Jalan (TPT, GG dll) pada ruas jalan yang

akan menyebabkan kegiatan ekonomi tidak berjalan apabila prasarana tersebut tidak dibangun.

2. Jenis Kegiatan prasarana dan sarana yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat;2.1. Sarana Air Bersih;2.2. MCK;2.3. Gedung Polindes;2.4. Gedung Puskesmas Pembantu.Ketentuan teknis dan nonteknis sebagaimana diatur dalam bab 4.3. BIDANG LAYANAN KESEHATAN.

3. Jenis Kegiatan prasarana dan sarana yang mendukung peningkatan pendidikan:3.1. Gedung Sekolah Dasar atau sederajat;3.2. Gedung SMP atau sederajat.Ketentuan teknis dan nonteknis sebagaimana diatur dalam bab 4.2. KEGIATAN BIDANG PELAYANAN PENDIDIKAN.

4. Jenis Kegiatan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi produktif:4.1. Penggilingan padi;4.2. Lantai jemur;4.3. Lumbung padi4.4. Kolam ikan;4.5. Kandang ternak;4.6. Instalasi Bio Gas;4.7. Pergudangan;4.8. Ketel penyulingan;4.9. Mesin untuk produksi pakan ternak;4.10. Tracktor, hand tracktor;4.11. Perahu.4.12 Kegiatan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi

produktif lainnya

Kegiatan prasarana dan sarana diatas bisa berupa pembangunan baru, peningkatan, dan perbaikan.

4.1.4. Mekanisme Pengelolaan KegiatanLangkah-langkah proses pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana secara garis besar meliputi penyusunan rencana kegiatan, persiapan pelaksanaan, dan pelaksanaan.

a. Perencanaan Kegiatan PrasaranaProses penyusunan rencana kegiatan prasarana dan sarana dimulai dari persiapan survei hingga pembuatan RAB.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 12

FT-Kab harus mengendalikan waktu yang diperlukan untuk proses perencanaan ini. Pelaku utama dalam proses ini adalah TPK, KPMD, Pendamping Lokal dan masyarakat yang berminat untuk belajar, dibantu oleh FT-Kec.

Penyusunan perencanaan kegiatan prasarana dimulai dari usulan desa yang mendapat ranking dan setelah mendapatkan nilai RAB yang pasti, dilanjutkan ke usulan ranking berikutnya. Demikian seterusnya dan berhenti bila dana bantuan yang dialokasikan untuk kegiatan per kecamatan, sudah teralokasikan semua.

- Survei dan PengukuranSebelum melakukan survei, KPMD, TPK/TPU dan masyarakat serta Kades/BPD yang berminat, diberkan pelatihan dan penjelasan mengenai:1) Jadwal dan rencana survei.2) Cara pengunaan format survei dan pengukuran antara lain SAP,

VAP, MAP, Lembar Perhitungan (take-off sheet), dan sketsa lapangan.

3) Pengenalan peralatan yang dibutuhkan seperti patok, palu, meteran, slang, clinometer, kompas, bak ukur, format, alat tulis.

4) Cara penggunaan alat yang akan digunakan antara lain clinometer, kompas, dan leveling.

5) Pembagian tugas personil yang akan turut dalam survei.

Setelah mendapat pelatihan dan penjelasan, acara dilanjutkan peninjauan lapangan untuk:1) Mengamati kondisi lingkungan.2) Memilih tata letak konstruksi di lapangan.3) Melihat tingkat kebutuhan pelayanan.4) Jika ternyata lokasi tidak layak secara teknis, maka dicari alternatif

yang layak. Apabila tidak ada alternatif yang layak, maka usulan ini dianggap batal/gugur.

Hasil tinjauan lapangan pra survei digunakan untuk memilih jenis konstruksi dengan prinsip sebagai berikut: 1) Sedapat mungkin konstruksinya sederhana dan harganya murah.2) Sebanyak mungkin menggunakan tenaga dan material lokal.3) Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat dengan biaya

murah.4) Kuat dan tahan lama.5) Mudah dalam pengadaan/mobilisasi material, alat, dan tenaga.6) Cocok dengan keadaan setempat.7) Dapat memberi manfaat yang diinginkan.

Setelah konstruksi dipilih dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip di atas maka pengukuran dan survei detail dapat dilakukan. Hasil pengukuran dimasukan ke dalam format survei, seperti survei antar patok (SAP), volume antar patok (VAP) dan Lembar Perhitungan Volume (Take Off Sheet) dan mandays antar patok (MAP).

Hal-hal lain yang perlu disurvei karena akan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan adalah gambaran lokasi dan lingkungan di sekitar prasarana seperti pemukiman, sawah, jalan, sungai, hutan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 13

1) Situasi lokasi dan tata letak prasarana meliputi ukuran letak prasarana, ketinggian, ukuran letak dengan bangunan lain, dan sebagainya.

2) Kondisi lingkungan calon prasarana seperti jenis tanah, kedalaman tanah keras, topografi, air tanah, saluran air, material yang ada.

3) Akses masuk untuk mengangkut material dan peralatan.

- DesainDesain dilakukan berdasarkan hasil survei dan pengukuran serta tinjauan lapangan sebelum pra survei. Hal pokok dalam desain meliputi:1) Menentukan jenis konstruksi dan klasifikasinya2) Menghitung dimensi konstruksi sesuai dengan klasifikasinya.3) Menentukan spesifikasi teknis dan dimensi (ukuran) sesuai dengan

kebutuhan seperti; kekuatan, ukuran, dan sebagainya.4) Membuat sketsa hasil perhitungan.

Batasan-batasan atau kaidah teknis desain yang perlu untuk diperhatikan:1. Jalan

Lebar perkerasan jalan standar 3 m. Minimal 2,5 m. Kemiringan punggung jalan minimal 3%.

Lebar bahu jalan standar 1 m. Minimal 0,5 m. Kemiringan bahu jalan minimal 5-6%.

Lebar selokan minimal 0,5 m. Kedalaman selokan min. 0,5 m. Diameter gorong-gorong minimal 40 cm.Jadi total lebar jalan daerah nomal, minimal = 4,0 m

2. Jembatan Panjang jembatan gelagar besi lantai kayu per rentang (span)

maksimal 16 m, karena sulit dalam pengawasan sambungan. Panjang bentang jembatan beton (monolit & komposit) total

maksimal 6 m, karena sulit dalam pengawasan mutu beton dan kualitas pondasi.

Jembatan beton pra tekan tidak boleh dipergunakan karena sulit dalam pengawasan pelaksanaan.

Bentang adalah merupakan lebar keseluruhan, sedang Span adalah merupakan lebar bagian dari bentang

3. Air Bersih Sumur Dalam (Sumur Bor) Harus ada data tentang sumber air di daerah yang bersangkutan

dari dinas terkait Terdapat informasi debit air yang mencukupi pemanfaat secara

kontinyu dari hasil pengukuran peralatan yang dapat dipertanggungjawabkan

Jenis lapisan tanah dan kedalaman sumber air, berkaitan dengan kelayakan pengeboran

Biaya yang berkaitan hal tersebut di atas menjadi tanggung jawab masyarakat.

Penggunaan teknologi pada dasarnya mempertimbangkan kondisi lokasi dan potensi bahan/material yang ada di satu wilayah (Teknologi Tepat Guna) Contoh pilihan teknologi antara lain:Jalan:

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 14

1. Konstruksi perkerasan telford2. Konstruksi perkerasan telasah3. Konstruksi perkerasan sirtu4. Konstruksi perkerasan rabat beton5. Konstruksi perkerasan soil cement 6. Konstruksi perkerasan soil stabiliser7. Pengaspalan8. Jalan tanah (pembukaan badan jalan)

Jembatan1. Jembatan gantung2. Jembatan beton3. Jembatan gelagar baja lantai kayu4. Jembatan gelagar baja lantai beton (komposit)5. Jembatan konstruksi kayu6. Jembatan lengkung7. Jembatan banjir limpas

Air bersih1. PAH (penampungan air hujan)2. PMA (perlindungan mata air)3. Sumur bor4. Sumur gali5. Penjernihan air6. Perpipaan

Listrik desa1. PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikro hidro)2. Listrik tenaga diesel (Genset)3. PLTS (pembangkit listrik tenaga surya)

- GambarGambar yang harus dibuat ada beberapa macam yaitu :1) Peta desa yang menunjukkan letak prasarana, dilengkapi dengan

arah mata angin dan tata guna tanah, sehingga dapat menunjukkan posisi prasarana terhadap lingkungan makro.

2) Peta situasi yang menunjukkan denah/lay-out prasarana, dilengkapi dengan arah mata angin dan ukuran pokok prasarana, jarak terhadap patokan ukur, dan tata guna lahan sekitar prasarana, sehingga dapat menunjukkan posisi prasarana terhadap lingkungan mikro.

3) Gambar teknik meliputi gambar bangunan induk dan bangunan pelengkap yang masing-masing terdiri dari gambar tampak, potongan, dan detail. Gambar teknik harus dilengkapi dengan arah mata angin (untuk tampak atas), detail ukuran, jenis bahan, dan spesifikasi khusus (misal; perbandingan campuran beton), dan kondisi existing.

4) Gambar tipikal dipakai bila konstruksi yang akan dibangun bentuknya sama pada sebagian atau keseluruhan pekerjaan.

5) Gambar teknik dan gambar tipikal harus dapat dipakai sebagai acuan dan petunjuk yang jelas dalam pelaksanaan di lapangan.

Gambar dibuat oleh kader teknik atas bimbingan fasilitator teknik dalam bentuk sketsa/ disain sederhana, i. Form gambar sebagaimana PTO-Formulir

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 15

- Perhitungan PekerjaanPekerjaan dihitung berdasarkan gambar yang telah dibuat dan hasil survei, dengan langkah sebagai berikut:1) Menghitung volume pekerjaan menurut jenisnya (misal: kubikasi

pasangan batu, kubikasi galian tanah, dan sebagainya).2) Menghitung kebutuhan bahan, tenaga, dan alat, setiap satuan jenis

pekerjaan. Hasil perhitungan ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan bahan, tenaga, dan alat untuk setiap jenis pekerjaan dan seluruh pekerjaan.Rujukan dalam menghitung kebutuhan bahan tenaga dan alat ditetapkan menggunakan:

1. Indeks yang sudah ditebitkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan2. Indeks Standardisasi Nasional Indonesia (SNI)3. indeks lain yang relevan (diantaranya trial lapangan dan

analisa kabupaten)penggunaan rujukan indeks dipilih yang paling efisien untuk itu penggunaan analisa BOW tidak lagi diperkenankan karena dalam kontek pembelajaran masyarakat dinilai kurang efisien

3) Menghitung waktu pelaksanaan.4) Menghitung penerima manfaat. Selama proses pembuatan Desain

dan RAB, KPMD harus membahas bersama masyarakat siapa saja penerima manfaat, pemakai, pengguna dari prasarana yang akan di bangun, dibuatkan daftar warga desa sebagai kelompok penerima manfaat.

5) Jumlah warga desa dan warga desa lain yang memanfaatkan 6) prasarana dihitung. Dalam proposal informasi penerima manfaat ini

harus disertakan.

FT-Kec mengisi Form 22 PTO - Penanganan Masalah Dampak Negatif Lingkungan, dalam pengisian format ini, peran KPMD dan TPK diharapkan sebesar mungkin. Sebaiknya mereka dilatih untuk mengisi blangko, dan FT-Kec membantu dengan memberi umpan balik dan bila perlu dengan pertanyaan yang sedikit memancing pemilihan masalah yang paling rawan dan paling sering muncul.Pengisian form 22 merupakan hal wajib dari proses perencanaan. Setiap jenis kegiatan harus diuji dari berbagai segi untuk mencegah serta menyiapkan rencana untuk menangani potensi dampak lingkungan. Jika terdapat desain yang tidak dilengkapi dengan form 22 yang telah diisi dengan benar beserta dengan penjelasan mengenai potensi dampak dan penanggulangannya, maka desain tersebut harus ditolak atau tidak disetujui.

Format Dampak Lingkungan diisi sebagai bagian inti dari desain yang masuk dalam paket Surat Perjanjian Pemberian Bantuan ( SPPB ). Perlu menjadi perhatian bahwa dampak lingkungan merupakan bagian penting dalam pemeriksaan desain dan saat kunjungan ke lapangan oleh FT-Kab, Konsultan Manajemen Provinsi, Konsultan Nasional, Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan serta Misi Bank Dunia.

Perlakuan yang disebutkan dalam format ini harus muncul pada gambar desain. Akan dilihat ketepatan pemilihan masalah dampak, kemudian ketepatan perlakuan yang direkomendasikan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 16

Juga pada saat pelaksanaan, akan dilihat bagaimana tindakan di lapangan: 1) Apakah dilaksanakan sesuai dengan perlakuan yang disarankan? 2) Bagaimana kualitas perlakuan? 3) Apakah berhasil mencegah dampak negatif atau mengurangi

kerusakan yang timbul?

- Survei Sumber MaterialSumber material lokal yang ada di wilayah kecamatan wajib disurvei oleh FT-Kec untuk menentukan layak atau tidaknya material tersebut dan seberapa besar deposit yang ada.

Jika di wilayah kecamatan tidak terdapat material yang memenuhi syarat atau depositnya tidak mencukupi, maka dapat dipergunakan material dari luar.

Material yang dinilai memenuhi syarat oleh FT-Kec perlu diambil sebagai contoh dan ditunjukkan ke TPK, sehingga TPK tidak tertipu bila dikirim material yang jelek oleh pemasok/supplier.

- Survei HargaSebelum menghitung RAB, KPMD dan TPK/TPU berkewajiban untuk melakukan survei harga bahan dan peralatan, meliputi: jenis, kualitas, ukuran, kapasitas, nama pabrik, (lihat uraian pada Panduan Pelaksanaan Survei Harga Satuan Bahan/Alat, halaman berikut) minimal di 3 lokasi pemasok yang memenuhi persyaratan.

Bagi daerah yang sangat sulit misal kepulauan, jika syarat minimal tidak terpenuhi maka harus ada klarifikasi kebenarannya dari FT-Kab secara tertulis.

Di samping itu perlu survei tenaga kerja. Hasil survei harga harus diperiksa oleh FT-Kec dan dinilai kelayakannya oleh FT-Kab pada saat memeriksa desain dan RAB. Pada saat penetapan dana pada Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan hasil survei harga juga harus ditunjukkan.

Hasil survei harga tersebut merupakan salah satu dasar untuk menghitung RAB. Prinsip dari pemilihan bahan, alat dan tenaga kerja adalah yang harganya paling murah namun kualitasnya memenuhi syarat.

- Rencana Anggaran Biaya (RAB)RAB adalah anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Untuk menghitung RAB dibutuhkan:1) Hasil perhitungan kebutuhan bahan, tenaga, dan alat untuk setiap

jenis pekerjaan.2) Harga bahan, tenaga, dan alat (baik beli atau sewa), yang didapat

dari hasil survei.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 17

3) Biaya umum tiap desa (bukan tiap kegiatan) adalah untuk honor TPK dan administrasi. Besarnya biaya tersebut setiap desa maksimal sebesar 3 % dari alokasi dana kegiatan prasarana.

Nilai RAB didapat dari hasil penjumlahan perkalian antara kebutuhan bahan, tenaga, dan alat dengan harga hasil survei, kemudian ditambah dengan biaya umum.

Hasil desain dan RAB disosialisasikan ke masyarakat agar masyarakat mengerti tentang pekerjaan bagaimana desain usulan mereka dan berapa besar dana yang dibutuhkan.

Biaya pengadaan bahan yang dikumpulkan atau diadakan melalui kegiatan padat karya masyarakat desa dicantumkan pada kolom upah, bukan kolom bahan di RAB.

Sedangkan untuk pengadaan Papan Proyek, Papan Informasi, dan test laboratorium (jika dibutuhkan) dapat dikelompokkan dalam kolom alat.

Rencana pelaksanaan terhadap isi kesanggupan masyarakat yang tercatat pada Berita Acara Kesanggupan Swadaya/ Sumbangan Masyarakat hasil kesepakatan atau musyawarah harus dituntaskan dengan para penyumbang sebelum pembuatan RAB.

Jika terdapat sumbangan dari masyarakat yang berpengaruh pada besarnya dana untuk kegiatan prasarana dapat diperhitungkan dan dimasukkan ke dalam RAB. Sehingga dapat terlihat porsi dana PNPM Mandiri Perdesaan dan porsi sumbangan masyarakat untuk kegiatan prasarana (khusus sumbangan lahan tidak dimasukkan ke RAB tetapi dilaporkan terpisah pada format yang disediakan PTO).

Hasil RAB dilampirkan dalam Dokumen Perencanaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RAB:1. Dana yang telah dialokasikan untuk kegiatan prasarana tidak

boleh dikurangi atau ditambah untuk alokasi dana kegiatan non-prasarana.

2. Bila terjadi kekurangan dana dapat dilakukan revisi, jika revisi tidak mungkin harus ditambah dengan swadaya. Sebaliknya bila terjadi ada sisa dana tidak boleh dilimpahkan ke kegiatan lain, tetapi harus tetap digunakan untuk penyempurnaan dan penambahan kegiatan prasarana tersebut. Perlu diingat bahwa setiap revisi harus dibicarakan melalui pertemuan desa dan dimusyawarahkan jalan keluarnya.

3. Dana untuk kegiatan prasarana tidak boleh digunakan untuk membayar ganti rugi. Masalah ganti rugi harus diselesaikan oleh masyarakat sendiri. Jika ada HIBAH berupa tanah/pohon-pohon untuk pembangunan prasarana harus ada bukti penyerahan tertulis oleh pemilik/ pemegang kuasa yang disahkan oleh Kepala Desa. . Contoh dokumen hibah lahan dapat dilihat dalam Panduan Pengaman Sosial dan Lingkungan Hidup dalam PTO Penjelasan XIV

4.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 18

Semua hasil desain harus diperiksa oleh FT-Kab dengan menggunakan Form PTO - Pemeriksaan Desain. Bila ada yang salah harus diberikan catatan serta pengarahan yang jelas. Selanjutnya harus segera diperbaiki dan diperiksa ulang sampai desain tersebut dinyatakan layak.

Hasil pemeriksaan desain wajib dilampirkan pada SPPB.

Desain yang dibuat secara mandiri oleh Tim Desa, FT-Kec berkewajiban melakukan pemeriksaan desain seperti yang dilakukan FT-Kab. Selanjutnya peran FT-Kab pada situasi seperti ini adalah melakukan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan desain oleh FT-Kec.

b. Pelaksanaan Kegiatan KonstruksiProses pelaksanaan kegiatan konstruksi meliputi beberapa kegiatan yang terkait di dalamnya, seperti persiapan, pelaksanaan fisik di lapangan, pengadaan material, pengadaan alat dan pengendalian tenaga kerja, serta pengendalian pengeluaran dana.

TPK harus melaksanakan kegiatan yang terkait di dalamnya secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang dituangkan dalam bentuk jadwal pelaksanaan, jadwal pengadaan material, kebutuhan alat dan tenaga kerja. Ketua TPK bertanggung jawab atas kelancaran jalannya kegiatan konstruksi, dibantu oleh satu atau beberapa orang mandor.

- Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, maka perlu adanya persiapan yang matang dan terencana. Persiapan ini lebih ditujukan kepada kesiapan dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) baik masyarakat, TPK, dan seluruh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Termasuk dalam masa persiapan ini adalah kegiatan pelatihan–pelatihan, seperti pelatihan untuk TPK. Dengan adanya persiapan diharapkan seluruh unsur pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dapat melaksanakan seluruh kegiatan di lapangan dengan benar dan sesuai prinsip–prinsip PNPM Mandiri Perdesaan.

Pekerjaan persiapan pelaksanaan dapat dilakukan secara simultan dengan pengajuan SPPB dan pencairan dana setelah penetapan dana dalam Musyawarah Penetapan Usulan. Pekerjaan ini dilakukan oleh TPK dibantu Fasilitator Kecamatan yaitu:1) Menyusun jadwal pelaksanaan secara umum boleh dalam bentuk

diagram balok atau kurva S. Didalamnya termasuk pekerjaan swadaya masyarakat.

2) Menyusun rencana pengadaan bahan meliputi pelelangan, jadwal pengadaan, volume pengadaan, mobilisasi bahan, penempatan bahan, dan tata cara pembayarannya. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan 12 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

3) Menyusun rencana pengadaan alat, meliputi jadwal pengadaan, mobilisasi alat jumlah alat, dan penempatan peralatan serta tata cara pembayarannya. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan Penggunaan Alat Berat pada halaman berikutnya.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 19

4) Menyusun rencana pengadaan tenaga kerja, meliputi jadwal pengadaan, jumlah tenaga kerja, mobilisasi tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, tata cara pembayaran tenaga kerja, dan pendaftaran tenaga kerja. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan Proses Pengerahan Tenaga Kerja pada halaman berikutnya.

5) Menyusun jadwal pelatihan.6) Menyusun rencana pencairan dana dan Rencana Penggunaan Dana

(RPD).7) Mengadakan pembagian kerja TPK sesuai dengan fungsi dan tugas

masing-masing.8) Memperbaiki patok ukur dan mempersiapkan lahan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 20

Proses Pengerahan Tenaga Kerja

Selama periode persiapan rencana kegiatan, TPK harus menyiapkan daftar calon pekerja, dengan mengutamakan pekerja dari golongan kurang mampu. Seluruh tenaga kerja yang ingin bekerja berhak mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja, termasuk suami dan isteri bila kedua-duanya ingin bekerja. Untuk itu harus ada pengumuman mengenai kesempatan untuk mendaftarkan diri bagi siapa saja yang berminat baik laki-laki maupun perempuan. Pendaftaran tenaga kerja dilakukan dengan mengisi Form- A. Jika jumlah tenaga kerja yang terdaftar lebih banyak dari pada kebutuhan sehari-hari, tenaga tersebut diberi kesempatan kerja secara bergiliran yang akan diatur oleh ketua pengelola dan kepala kelompok atau berdasarkan hasil kesepakatan.

Tenaga kerja terdiri dari pekerja biasa, tukang yang mempunyai suatu keterampilan yang dibutuhkan seperti tukang batu atau tukang kayu, dan kepala kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 20 pekerja biasa dan satu kepala kelompok. Insentif harian untuk kepala kelompok dapat ditetapkan sedikit di atas insentif tukang.untuk pekerja biasa. Sedangkan insentif seorang pekerja biasa lebih kecil dari insentif tukang. Insentif PNPM Mandiri Perdesaan merupakan perangsang (bukan upah) yang dihitung berdasarkan satu Hari-Orang-Kerja minimal selama 6 jam. Jika seseorang harus bekerja sekian jam (lebih dari 6 jam), maka dapat dibayar lebih banyak dalam satu hari sesuai dengan perbandingan jam minimal HOK.

Besarnya insentif ditentukan oleh musyawarah desa (dituangkan dalam Berita Acara) dan tidak lebih dari upah pasaran setempat. Bila jumlah tenaga kerja berlebih, besarnya insentif sedikit lebih rendah dari upah yang biasa berlaku di daerah setempat sehingga memberi peluang kepada warga masyarakat yang belum bekerja. Bila merupakan swadaya, bisa tanpa insentif atau dengan insentif lebih rendah. Untuk pembayaran tenaga kerja boleh dipilih antara dua sistem, yaitu pembayaran menurut : Kehadiran di lapangan (Sistem Harian)

Untuk sistem harian, kepala kelompok mencatat kehadiran tiap pekerja pada kelompoknya, dan hal ini dimasukkan pada Form B.

Prestasi (sistem upah borongan)Dengan sistem upah borongan, tenaga kerja dibayar sejumlah hari-Orang-Kerja sesuai dengan prestasi kerja. Untuk menghitung jumlah hari orang kerja yang harus dibayarkan untuk sistem prestasi ini, digunakan Form C (Daftar Perhitungan HOK dan Sistem Upah Borong). Contoh Form C dapat dilihat pada Formulir Petunjuk Teknis Operasional (PTO).Selama pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana di lapangan, setiap mandor yang ada diharuskan dapat selalu aktif dalam mengatur tenaga kerja maupun mekanisme konstruksi. Karena Mandor tidak mendapat honor sebagimana anggota TPK yang lain, maka kepada yang bersangkutan akan dibayar insentif dengan sistem HOK harian berdasar kehadiran (daftar hadir). Formulir PTO – Form B bisa digunakan untuk pembayaran insentif kepada Mandor. Ketua TPK atau sekretarisyang akan mengisi daftar hadir dari para Mandor. Besarnya insentif Mandor adalah sama dengan insentif Kepala Kelompok.

Panduan Pelaksanaan Survei Harga Satuan Bahan/Alat:

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 21

Hal-hal penting untuk diperhatikan:1) Alamat lokasi survei2) Nama responden yang memberi informasi3) Tulis informasi bahan/alat secara jelas dan lengkap

a. Jenis bahan atau alat (contoh: batu agar dilengkapi dengan dengan asal atau warna seperti batu gunung/putih, batu kali/hitam

b. Ukuran bahan (contoh: diameter besi ditulis besar diameternya kemudian diberi keterangan gemuk atau kurus)

c. Kapasitas alat dan tahun pembuatand. Kualitas bahan (contoh: pipa ditulis SII atau SNI, juga nama pabrik pembuatnya)

4) Tulis kira-kira jarak dari lokasi survei material ke desa5) Tulis harga sesuai informasi6) Ingat bahwa untuk batu, pasir, sirtu yang dicari adalah material yang memakai satuan

m3. Harus jelas yaitu m3 yang diukur secara terus menerus pada saat pelaksanaan, tidak berdasar satuan rit = ... m3

7) Hasil survei agar dibahas dalam rapat TPK, KPMD/ KPMD, Kepala Desa/BPD dan Masyarakat

Contoh: Survei Harga Bahan dan Alat

Desa : SUKSESKecamatan : HarapanKabupaten : Harapan Sukses PERIODE SURVEI : JUNI 2005

Jenis bahan/alatLokasi surveiNarasumber

Satuan

Harga di lokasi

alat/bahan(Rp)

Jarak ke Desa SUKSES

(Km)

Ongkos angkut per-satuan

(Rp)

Harga terima di

tempat (Rp)

Pasir pasangDs. MolinaAkang

M3 22.000 20 2.000 24.000

Semen GresikToko A, KotamubagoAhong

Zak(50 kg)

30.000 10 500 30.500

Batu glondong/hitam D= 30 CmMasyarakat Desa SUKSES, Pak Karso, Kadi

M3 25.000 0,5 1.000 26.000

Pasir urugMasyarakat Desa SUKSES, Pak Odi

M3 15.000 0,1 - 15.000

Pasir PasangDs DamaiUcupPasir Pasang Toko BersamaSicoiDSTCatatan: setiap jenis yang sama dilakukan minimal di 3 lokasi yang berbeda

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 22

Pelaksanaan survei selain ke toko, pemasok, juga dapat dilakukan ke pusat lokasi pengambilan material (quarry) baik pada desa yang bersangkutan maupun desa lain.

Hasil survei harga satuan ini setelah dibahas dalam rapat TPK, KPMD/KPMD dan Masyarakat, kemudian digunakan oleh TPK/KPMD sebagai bahan perencanaan (RAB, rencana pengadaan bahan/alat) setelah diperiksa kewajaran dan kebenarannya oleh Fasilitator Kecamatan dan atau FT-Kab. Hasil akhir dimasukkan ke FORM PTO - Hasil Survei Harga Bahan / Alat.

Selain itu juga FT-Kab harus mempunyai survei harga satuan tingkat Kabupaten sebagai pembanding. Diarsipkan di Kabupaten dan diberikan kepada FT-Kec.

Pendokumentasian dan Pengujian (Pengecekan)

Kuitansi seperti contoh pada lampiran, dapat digunakan untuk bukti pembayaran bahan dan alat yang dibutuhkan, pengeluaran untuk administrasi, dan pembayaran honor Tim Pengelola Kegiatan. Apabila membeli bahan atau alat dari toko, kuitansi asli dari toko dapat digunakan tanpa menambah bentuk kuitansi lagi dari proyek. Dokumen dan bukti-bukti pembayaran harus disimpan di arsip PNPM Mandiri Perdesaan di desa, terjilid dengan Laporan Penggunaan Dana.

Setiap barang yang diterima harus ada catatan dan tanda terima yang berbentuk seperti Bukti Penerimaan Barang. Tim Pengelola Kegiatan berhak dan wajib memeriksa seluruh bahan dan alat yang diterima. Apabila tidak sesuai dengan perjanjian, Tim Pengelola Kegiatan berhak untuk menolak pengiriman bahan tersebut. Tim Pengelola Kegiatan harus mempunyai bukti penerimaan bahan dan alat, yang terdiri atas buku material dan arsip nota-nota pengiriman. Buku material harus lengkap dengan nomor bukti penerimaan bahan atau alat tersebut. Buku material dimaksudkan untuk mencatat penerimaan semua pengiriman bahan dan alat, serta catatan-catatan penting mengenai tanggal penerimaan dan volumenya. Contoh dapat dilihat pada lampiran.

Bahan dan alat yang sudah diterima harus dijaga dengan baik dan lokasi penyimpanan bahan tersebut harus diatur supaya tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan. Alat yang masih layak pakai pada waktu pekerjaan selesai dapat dimanfaatkan untuk masa pemeliharaan dan berstatus sebagai inventaris desa.

Pembiayaan

1. Pembayaran honor kepada seluruh anggota Tim Pengelola Kegiatan didasarkan atas hasil kesepakatan bersama antar anggota sesuai jumlah total yang tercantum dalam RAB.

2. Pembayaran alat yang disewa harus lengkap dengan surat perjanjian sewa-menyewa yang sederhana. Perjanjian tersebut disimpan di arsip Tim Pengelola Kegiatan.

3. Tim Pengelola Kegiatan boleh menggunakan dana pelaksanaan untuk membayar biaya test di laboratorium yang diperlukan menurut FT-Kec (antara lain : tes tanah, tes kualitas air). Karena biaya tes tersebut sulit diperkirakan pada tahap survei, maka dibuat perkiraan awal oleh FT-Kec dan dapat direvisi bila dianggap perlu.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 23

Penggunaan Alat Berat

Penggunaan mesin gilas untuk memadatkan timbunan atau permukaan jalan tidak memerlukan pertimbangan khusus, sebab meskipun diijinkan untuk dipadatkan secara manual hasil pemadatan manual jelas kurang baik.

Penggunaan alat berat yang lain (bulldozer, excavator, dan lain sebagainya) untuk pekerjaan pembentukan badan jalan, penggalian tebing, penggalian saluran, penggalian batu, dan sebagainya walaupun lebih mudah dan mungkin lebih murah daripada dikerjakan secara tenaga manusia, perlu pertimbangan khusus agar tujuan menciptakan kesempatan kerja tercapai dan dana proyek sebanyak mungkin terserap di desa. Apabila diputuskan untuk menggunakan alat berat, maka penggunaan HOK harus tetap dialokasikan, minimal untuk pekerjaan perapihan.

Mekanisme dalam penggunaan alat berat

1. FT-Kec menilai pekerjaan yang diusulkan untuk menentukan apakah layak untuk dikerjakan oleh masyarakat. Bila dinilai layak untuk dikerjakan oleh masyarakat tanpa menggunakan alat berat, FT-Kec memberi penjelasan kepada masyarakat agar mengerti keuntungannya. Apabila dinilai layak untuk dikerjakan secara mesin karena beratnya medan, keterbatasan waktu, atau pertimbangan biaya, tetap diusahakan porsi untuk tenaga lokal sebesar mungkin.

Bila masyarakat kurang yakin bahwa pekerjaan dapat dikerjakan sendiri, boleh diuji coba terlebih dahulu untuk menilai kemampuan. Bila masyarakat tetap minta menggunakan alat berat walaupun menurut FT-Kec jelas tidak diperlukan, FT-Kab dapat membantu menjelaskan kepada masyarakat.

2. Porsi untuk alat berat dibatasi pada tempat-tempat tertentu saja. Bila ternyata diperlukan maka FT-Kec harus membuat Rencana Penggunaan Alat Berat berikut analisisnya. Formulir dapat dilihat pada Lampiran.

3. Penggunaan alat berat harus dimusyawarahkan, dan keputusan dituangkan dalam berita acara. Karena penggunaan alat berat dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan kerja bagi kelompok miskin maka keputusan penggunaan alat berat tidak boleh dibuat oleh kelompok kecil saja. Selain itu, keputusan penggunaan alat berat harus dilaporkan kepada FT-Kab yang berlatar belakang teknik bersama format Rencana Penggunaan Alat Berat yang lengkap.

4. FT-Kec membantu Tim Pengelola Kegiatan untuk membuat perjanjian penggunaan alat berat dan harus diusahakan mendapat persyaratan harga yang paling menguntungkan masyarakat. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah mobilisasi, sistim pembayaran, kemungkinan mobilisasi dibagi beberapa proyek, dan pertanggungjawaban atas kerusakan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 24

c. Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Prasarana dan SaranaPelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan akan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri yang dipimpin oleh Ketua TPK. FT-Kec mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi bagaimana hal ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat. Harus diciptakan suasana serta tujuan untuk membangun desa sendiri yang berbeda dengan bekerja pada proyek komersial. Kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan harus didasari dengan azas “Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat”, sehingga ada rasa memiliki terhadap kegiatan konstruksi di lapangan.

Kualitas seluruh prasarana diharapkan cukup baik, sehingga manfaat prasarana tersebut dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat. Masa pemakaiannya berkaitan erat dengan kualitas konstruksi, operasional prasarana dan pemeliharaannya. Semakin baik konstruksi awal, semakin lama prasarana dapat berfungsi.

Dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan harus dilakukan beberapa hal, antara lain:- Persiapan konstruksi: Tim Pengelola Kegiatan harus mengatur tugas

dan tanggung jawab tiap anggota. Persiapan rencana kerja sesuai dengan kebutuhan, baik gambar rencana, jadwal pelaksanaan, bahan, peralatan serta tenaga kerja. Bila jumlah material sesuai kebutuhan minimal, dan peralatan serta angkatan kerja telah siap, maka harus dilakukan rapat pra pelaksanaan konstruksi.

- Rapat pra pelaksanaan: Desa wajib melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan yang dihadiri oleh FT Kec. dan atau Pendamping Lokal, untuk membahas berbagai hal terkait pelaksanaan kegiatan konstruksi. Dalam rapat pra pelaksanaan, FT-Kec atau Pendamping Lokal memberikan pengarahan teknis kepada mandor dan para pekerja bagaimana tata cara pelaksanaan yang diinginkan sesuai dengan petunjuk teknis agar didapat hasil pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditentukan. KPMD harus mencatat setiap langkah kegiatan sebagai dasar pengendalian pelaksanaan. Rapat pra pelaksanaan tersebut direncanakan sesuai dengan target yang akan dicapai, misalnya untuk minggu pertama pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap pengadaan tenaga kerja, dan siapa yang bertanggungjawab terhadap pengadaan alat kerja. Hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan di lapangan. Hasil rapat pra-pelaksanaan menjadi acuan langkah kerja di lapangan yang telah disepakati bersama antara FT-Kec, Tim Pengelola Kegiatan, Mandor dan KPMD.

- Pelaksanaan Konstruksi: Pada awal pelaksanaan, FT dan Kader teknik wajib memfasilitasi pelaksanaan Trial (kegiatan percontohan) untuk pekerjaan utamanya. Pada saat pelaksanaan konstruksi, para pelaksana harus mematuhi langkah-langkah yang telah disepakati dalam Rapat Pra Pelaksanaan. Apabila kenyataan di lapangan memerlukan perubahan dari rencana, mandor harus melaporkan kepada Ketua TPK dan KPMD. KPMD bertugas mengawasi jalannya pekerjaan pada tiap kegiatan serta membantu dengan cara memberikan saran kepada para mandor setempat, mengenai apa-apa yang perlu diperbaiki serta mencatat hal-hal yang diperlukan untuk dikonsultasikan kepada FT-Kec dan sebagai bahan untuk Rapat Evaluasi Tim Pengelola Kegiatan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 25

- Rapat Evaluasi Tim Pengelola Kegiatan: diharapkan dapat dilaksanakan setiap minggu, dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan konstruksi selama satu minggu berjalan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau apakah kegiatan di lapangan masih belum mencapai target mingguan, maupun apa saja yang menjadi kendala di lapangan, apakah faktor material yang kurang mendukung, atau peralatan tidak memadai atau mungkin cara kerja dari tim pengelola kegiatan dan masyarakat yang tidak disiplin. Rapat evaluasi mingguan harus membahas setiap permasalahan/kendala yang terjadi di lapangan.

KPMD sebagai pengawas memberikan masukan-masukan dari hasil pencatatannya selama mengawasi kegiatan konstruksi. Hasil rapat evaluasi harus menghasilkan pemecahan/jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, untuk diperbaiki dalam kegiatan konstruksi minggu selanjutnya. Dalam rapat evaluasi juga dibuat rencana kerja minggu selanjutnya

- Dokumentasi Foto: Dokumentasi foto kegiatan prasarana dibuat berdasarkan kemajuan kegiatan yaitu 0%, 50% dan 100% sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada PTO.

- Transparansi: Seluruh kegiatan prasarana mulai dari survei, perencanaan, pelaksanaan hingga pelestarian harus dilakukan secara transparan. Tujuannya agar masyarakat dapat berpartisipasi, membantu, mengawasi, dan merasa memiliki terhadap prasarana yang telah dibangun. Transparansi dalam kegiatan pembangunan prasarana dituangkan pada papan informasi yang diatur dalam Papan Informasi tentang sosialisasi.

- Penyelesaian Kegiatan: Penyelesaian kegiatan yang dimaksud disini meliputi penyelesaian pembangunan prasarana. Batas waktu penyelesaian ditentukan berdasar jadwal yang telah ditetapkan di awal atau ketentuan dari Departemen Keuangan berkaitan dengan batas pencairan dana di KPPN, ketentuan yang dikeluarkan dari Sekretariat Pusat, atau sesuai batas akhir penugasan FT-Kec.

d. Pengendalian Kualitas Prasarana dan SaranaUntuk menjaga kualitas perlu dilakukan tindakan khusus oleh FT-Kec. Tindakan khusus yang utama adalah mengharuskan Tim Pengelola Kegiatan untuk lebih bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan lebih transparan kepada masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk secara aktif turut serta mengawasi dan menjaga kualitas pelaksanaan.

Hal-hal di bawah ini merupakan pelajaran dari pengalaman pada kegiatan serupa. Diharapkan seluruh kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh FT-Kec dan seluruh unsur yang terkait dengan PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana. Dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan terdapat aturan yang membantu pelaku-pelakunya mengendalikan program, supaya hasilnya sesuai dengan harapan.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, terdapat kiat-kiat atau cara untuk meningkatkan kualitas prasarana yang dibangun. Kiat ini telah dibuktikan ratusan kali, sehingga semua FT-Kab dan FT-Kec bertanggung jawab untuk mematuhi aturan ini dengan cara yang digambarkan atau cara

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 26

lain yang lebih baik lagi. Di bawah ini adalah dua puluh aturan khusus untuk meningkatkan kualitas yang harus diterapkan di lapangan oleh Fasilitator dan masyarakat.

- Targetkan kualitas, bukan kuantitas — Kebiasaan di desa adalah mengejar target fisik, karena dianggap sebagai kesempatan yang jarang terjadi dan kapan lagi bisa membangun prasarana itu yang dibutuhkan. Di pemerintah pun sudah biasa mengejar target yang telah ditetapkan dalam DIPA. Padahal tidak ada tekanan untuk menentukan target yang sangat tinggi. Dalam pembicaraan dengan TPK dan masyarakat, aparat Pemda Kabupaten dan Fasilitator harus mengatur pembicaraan, supaya tidak memberi kesan mengejar target fisik.

- Tegas dari awal — Pengawas berkecenderungan untuk membiarkan pekerjaan yang kurang baik pada awal konstruksi, tetapi hal ini akan mempersulit usaha untuk meningkatkan kualitas. Sangat sulit untuk meningkatkan kualitas di tengah program. Lebih baik untuk mulai dengan sangat ketat.

- Manfaatkan musim kemarau — Sebagian besar prasarana PNPM Mandiri Perdesaan lebih mudah dibangun pada musim kemarau. Pengangkutan bahan dan alat lebih mudah jika belum hujan. Pemadatan tanah tidak mungkin bila tanah sudah terlalu basah. Petani juga ingin bercocok tanam kalau hujan sudah turun, sehingga sering kesulitan dalam hal pengerahan tenaga kerja.

- Mulai dengan penyuluhan — Sebelum kegiatan dimulai di desa, dimulai dengan penyuluhan kepada seluruh masyarakat yang akan terlibat dalam pelaksanaan. Tidak hanya anggota TPK atau aparat desa. Isi penyuluhan menyentuh hal-hal peraturan , prinsip kualitas dan transparan, peranan TPK dan konsultan, dan langkah-langkah dalam pelaksanaan.

- Beri pelatihan dan pembimbingan secara kontinyu — Karena tenaga kerja kurang terampil dan TPK belum memiliki keterampilan dalam pengelolaan pembangunan prasarana, maka perlu diadakan kegiatan pelatihan secara kontinyu oleh FT-Kec maupun aparat kecamatan dan kabupaten. Peningkatan kemampuan masyarakat dan TPK adalah salah satu tujuan utama . Pembimbingan termasuk penggunaan Buku Bimbingan di tiap desa.

- Periksa desain – Sebagian masalah lapangan dapat diantisipasi dan diperbaiki kalau desain dan RAB diperiksa sebelum dimasukkan pada Surat Penetapan Camat. Pada formulirnya ada sepuluh hal yang perlu diperiksa oleh konsultan yang lebih senior, termasuk kejelasan dan kelengkapan gambar, perhitungan volume, kewajaran harga, dan penggunaan alat berat.

- Gunakan sistem trial — Sistem trial adalah cara yang dapat digunakan untuk melatih masyarakat sambil meningkatkan kualitas konstruksi. Dalam pelaksanaan sistem trial contoh harus betul-betul dibuat dengan kualitas yang memenuhi segala persyaratan teknis, karena contoh merupakan batas maksimal kualitas yang akan dikejar oleh masyarakat.

Sistem trial terdiri dari tiga langkah:1) “Contoh” dibuat bersama fasilitator teknis. Orang yang ikut

membuat contoh adalah tokoh masyarakat (TPK, kepala kelompok, KPMD, kepala dusun, tim pemantau, dan hanya beberapa masyarkat biasa). Fasilitator ikut bekerja, dan memberi instruksi kepada mereka. Untuk jalan, panjang bagian contoh cukup 10 - 20 meter saja.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 27

2) "Trial", atau percobaan oleh masyarakat di bawah pimpinan orang yang membuat contoh di atas. Setelah trial selesai (sekitar 100 meter jalan, misalnya), kualitas dinilai FT-Kec. Jika kualitas masih kurang baik, harus dilatih lagi dan diperiksa lagi.

3) Jika kualitas telah baik, berarti masyarakat sudah mampu mengerjakannya dengan kualitas baik, sehinggaa pelaksanaan dapat diteruskan dengan pengawasan normal. Kalau kualitas menjadi kurang baik, ada bagian yang ditrial sebagai bukti masyarakat mampu bekerja dengan lebih baik.

Sistem trial akan lebih efektif (lebih berhasil) apabila dibuat contoh tiap tahap. Di bawah ini trial pada pekerjaan jalan:1) Contoh pembentukan badan jalan, 2) Contoh penghamparan pasir, 3) Contoh pemasangan batu utama dan pinggir, 4) Contoh lengkap dengan batu pengunci.

Contoh sebaiknya dibuat seawalnya. Contoh tidak perlu digilas dan tidak menggunakan lapisan penutup. Perlu ada contoh dan trial untuk tiap macam situasi yang dihadapi. Pada bagian di daerah sawah atau rawa dibuat contoh dan trial sendiri. Trial tidak diperlukan untuk bagian yang sangat kecil, yang dapat diawasi langsung oleh FT-Kec sendiri.

Sistem trial harus diterapkan untuk jenis prasarana selain jalan. Jika ada pembuatan banyak MCK, MCK pertama dapat dianggap sebagai trial. Untuk jenis lain, kegiatan kunci harus ditrial, misalnya pengadukan beton. FT-Kec perlu menganalisis kegiatan-kegiatan yang perlu ditrial.

- Beli alat-alat yang bermutu — Penghematan biaya untuk peralatan sering menjadi penghematan yang palsu, karena mempengaruhi produktivitas dan kualitas konstruksi. FT-Kec harus mendorong TPK untuk beli peralatan yang mutunya lebih tinggi, agar tahan lama dan memudahkan pelaksanaan. Ini juga termasuk peralatan seperti kereta dorong yang belum biasa digunakan oleh masyarakat.

- Ketat dalam penerimaan bahan — Tim “Checker” harus dilatih supaya dapat menentukan bahan yang memenuhi spesifikasi, dan mereka harus dibimbing supaya berani menolak bahan yang tidak sesuai mutu atau volumenya. Pemasok sering mengirim bahan pada waktu FT-Kec tidak ada di tempat, dan mencoba menipu masyarakat jika checker tidak mampu.

- Lakukan sertifikasi — Sertifikasi adalah cara yang dapat digunakan oleh FT-Kec untuk mendorong TPK dalam hal peningkatan kualitas. Pada prinsipnya, tiap pekerjaan dinilai. Pekerjaan yang dinilai sesuai dapat dibayar langsung, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemajuan fisik didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilai layak untuk dibayar. Pada papan informasi ditempelkan grafik kemajuan fisik sesuai dengan hasil sertifikasi. Pengisian formulir sertifikasi dijelaskan di bawah dan contoh formulirnya dapat dilihat pada Form PTO – Sertifikat Penerimaan Pekerjaan.

Untuk mengendalikan kualitas pelaksanaan, kualitas prasarana yang dibangun perlu ditinjau secara berkala. Hasil peninjauan ini dapat dituangkan oleh FT-Kec pada sebuah formulir pemeriksaan, untuk selanjutnya dianalisis oleh FT-Kab. Hasil tersebut berfungsi pula sebagai alat penyuluhan kepada masyarakat desa, mandor, dan PjOK, supaya kualitas prasarana yang dibangun dapat ditingkatkan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 28

Sebagai upaya pengendalian, FT-Kab akan melakukan pengecekan ke lapangan/desa yaitu minimal 2 desa pada tiap kecamatan yang dipilih secara random dan dilaksanakan pada saat kegiatan telah selesai 100%.

Tiap jenis pekerjaan dinilai tetapi untuk pekerjaan yang rumit kegiatan dapat digabungkan. Pekerjaan yang dinilai oleh FT-Kec telah sesuai untuk dibayar dapat langsung dilunasi, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemajuan fisik yang dilaporkan didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilai layak untuk dibayar. Pengisian formulir sertifikasi dijelaskan di bawah dan contoh formulirnya dapat di lihat pada lampiran. Pada papan informasi ditempelkan grafik kemajuan fisik sesuai dengan hasil sertifikasi. Formulir terdiri dari dua bagian:1) Bagian atas untuk jenis pekerjaan yang dapat diterima 2) Bagian bawah untuk bahan atau alat yang dapat diterima

Kedua bagian ini diisi dengan jenis pekerjaan atau bahan yang sudah siap untuk dinilai. Untuk tiap jenis dicantumkan volumenya dan lokasi pekerjaan. Untuk bahan, disebutkan lokasi dimana bahan tersebut akan digunakan, walaupun mungkin belum dipasang atau dihampar. Kemudian, FT-Kec akan menilai kelayakannya. Yang layak ditulis "dapat diterima" dan yang belum layak disebut alasannya. Format tersebut disimpan di arsip Tim Pengelola Kegiatan sebagai bukti bahwa bagian atau bahan tersebut telah diterima dengan baik oleh FT-Kec.

Grafik kemajuan fisik yang telah dibuat ditempelkan pada papan informasi. Tujuannya adalah agar seluruh masyarakat tahu hasil penilaian dan tahu kemajuan proyek. Perhatian masyarakat ditarik ke masalah target kualitas. Untuk jenis lain, selain jalan, boleh dibuat grafik dengan memilih indikator atau pengelompokan kegiatan yang tepat.

Penggunaan langkah Sertifikasi ini tidak dimaksudkan untuk memperlambat pembayaran kepada Tim Pengelola Kegiatan. FT-Kec boleh menunda penilaian jika tidak sempat menilai pekerjaan dan menyetujui pembayaran tanpa dinilai apabila Tim Pengelola Kegiatan telah terbukti mampu mengerjakan tugas serupa. Sebaliknya, jika kualitas bagian yang diusulkan TPK untuk pembayaran sering tidak sesuai persyaratan, langkah ini tidak boleh ditinggalkan.

- Kembangkan KPMD/KPMD — KPMD dipilih oleh masyarakat untuk membantu Fasilitator Kecamatan secara penuh di lapangan. KPMD adalah seorang pemuda yang berbakat teknis dan administrasi dan ingin belajar dari FT, selain mengikuti tiap jenis pelatihan yang ada di desa. Dia dapat membantu konsultan pada waktu konsultan tidak ada di tempat, dengan misalnya mengumpulkan data untuk laporan. KPMD dibiayai dari biaya Dana Operasional Kegiatan(DOK).

- Laporkan masalah — Di tiap desa masalah pasti akan timbul. Masalah-masalah tersebut perlu dilaporkan kepada PjOK dan Fasilitator Kabupaten supaya mereka dapat memperhatikan desa yang ada masalah pada waktu mereka berkunjung ke lapangan. Mereka dapat memberi masukan yang membantu fasilitator dan TPK, walaupun mereka mampu menyelesaikan masalah sendiri. Diharapkan tidak ada masalah yang baru muncul pada waktu ada kunjungan resmi dari aparat provinsi atau Sekretariat, karena masalah tersebut seharusnya sudah ditangani fasilitator yang sudah ada di lapangan. Hal-hal yang belum dilaporkan dianggap masalah Fasilitator Kecamatan; hal-hal yang sudah dilaporkan dianggap masalah bersama.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 29

- Periksa kualitas fisik — Terdapat Form PTO – Pemeriksaan Fisik untuk membantu seluruh pelaku, termasuk unsur Pemerintah Daerah, Fasilitator dan Konsultan, TPK, dan pemeriksa dari instansi yang melakukan audit.

- Jamin bahwa orang lapangan pegang gambar Bagaimana orang dapat membangun sesuatu sesuai desain jika gambar desain disembunyikan? Gambar desain harus ada di lapangan sebagai pegangan pelaku, dan pada saat kegiatan selesai disimpan di kantor desa. Tidak banyak bermanfaat bila disimpan di lemari selama pelaksanaan. Jika ada perubahan, dicatat langsung di gambar desain.

- Buat berita acara revisi bila ada perubahan Perubahan adalah sesuatu yang sangat biasa dan wajar, tetapi perlu didokumentasikan agar dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif. Pembuatan dokumen seharusnya dilakukan sebelum perubahan dijalankan di lapangan.

- Bukukan pengeluaran secara langsung Pekerjaan dapat dikelola dengan baik jika pengeluaran dana dikendalikan dengan baik, dan pengendaliannya mulai dari pencatatan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana di buku kas. Dengan mudah, pengelola dapat melihat sisa dana yang masih ada dan berapa jumlah dana yang dipakai untuk segala transaksi. Jika tidak dibukukan dengan cepat, seperti terbang pada saat kabut kental. Tidak tahu akan menabrak gunung, dan bendahara tidak tahu akan kehabisan dana.

- Gunakan alat berat secara rasional Rasional dalam kasus ini berarti penggunaan alat berat dapat dipertanggungjawabkan – ada dasar perhitungan jam pemakaian dan biaya, secara teknis jelas alat betul-betul diperlukan dan wajar, dan masyarakat tidak keberatan bila dana dipakai untuk alat untuk sebagian pekerjaan, daripada dipadatkaryakan. Untuk kegiatan seperti penggilasan permukaan jalan, harus menghitung kebutuhan alat, dan mengatur penggunaan di beberapa lokasi untuk mengoptimalkan dana mobilisasi alat.

- Pasang dan manfaatkan patok Patok dipasang untuk membantu orang membangun suatu prasarana sesuai dengan rencana. Dimensi tidak berubah, rute tidak berpindah-pindah. Apalagi untuk bangunan seperti fondasi jembatan dan sebagainya, dimana toleransi perubahan dimensi sangat kecil.

- Sesuaikan tujuan supervisi sesuai sistem pembayaran Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem harian, produktivitas harus diawasi dengan baik, karena kerja keras atau kerja malas-malasan pekerja dibayar upah yang sama. Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem upah borong, kualitas harus diawasi dengan baik, karena pembayaran hanya tergantung pencapaian target, bagaimana pun kualitasnya.

- Jangan kompromikan hukum teknis Kekuatan beton, misalnya, merupakan faktor terpenting dalam desain jembatan beton. Tidak boleh plat ditipiskan, atau rasio campuran diperlunak, atau tulangan besi diperjarang dalam pelaksanaan. Hal itu akan mengakibatkan suatu malapetaka. Orang awam mungkin akan minta hukum teknis dikompromikan untuk mengatasi masalah kekurangan anggaran proyek. Ada hal yang dapat dikompromikan dan ada yang tidak dapat dikompromikan, dan perencana dan pengelola harus mampu membedakannya.

e. Pengendalian Kualitas BahanBahan yang dipakai harus memenuhi standar, misalnya: Untuk Pekerjaan Jalan, digunakan batu belah yang keras, bukan batu

pipih atau batu berpori dan memiliki minimal tiga bidang permukaan,

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 30

Untuk Pekerjaan Jembatan; untuk fondasi digunakan batu belah yang keras dengan campuran spesi yang memenuhi Standar Industri Indonesia (SII),

Untuk Prasarana Air Bersih, digunakan pipa yang memenuhi standar dari SII.

Tim Pengelola Kegiatan harus selektif dalam pengadaan bahan. Bila material yang dikirim ke desa tidak sesuai dengan pesanan, TPK harus menolak bahan tersebut dan minta diganti sesuai dengan pesanan. KPMD dan Pendamping Lokal harus selalu memantau kualitas bahan yang dikirim ke desa.

f. Pengendalian DimensiUntuk mencapai kualitas pelaksanaan konstruksi yang baik, dimensi (ukuran) prasarana harus selalu dikendalikan sesuai dengan gambar rencana. Untuk menjaga dimensi perlu diperhatikan dan dibahas dari awal sejak rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting), dan selanjutnya diawasi pada saat pelaksanaan antara lain seperti pada:

Pekerjaan Jalan :1) Kemiringan permukaan badan jalan (punggung sapi),2) Ketebalan lapisan pasir, pasangan batu (telford/telasah) dan

ketebalan sirtu,3) Lebar perkerasan,4) Kedalaman, lebar atas, dan lebar dasar saluran drainase.

Untuk menjaga ukuran pada pekerjaan jalan harus dibuat Boowplank/Mal dari papan/kayu :1) Mal untuk kemiringan badan jalan, ketebalan pasir dan batu serta

lebar perkerasan2) Mal untuk ketebalan pasir dan batu3) Mal untuk dimensi saluran

Pekerjaan Air Bersih :1) Dimensi pipa harus sesuai dengan SII,2) Dimensi BPT (Bangunan Pelepas Tekan),3) Kedalaman sumur bor,4) Jenis pompa air (bila menggunakan pompa)

Pekerjaan Irigasi Desa :1) Dimensi saluran,2) Ketebalan pasangan batu kali,3) Bangunan terjun,4) Bangunan bagi

Pada setiap kunjungan ke lapangan FT-Kab/FT-Kec/Pendamping Lokal harus meminta catatan pemeriksaan ukuran oleh KPMD. Bila ukuran dalam pelaksanaan telah sesuai dengan Gambar Rencana, maka pekerjaan dapat terus dilaksanakan.

g. Revisi Desain dan RABBila terjadi perubahan rencana pekerjaan yang realisasinya akan menyebabkan terjadinya pengurangan atau penambahan terhadap target volume pekerjaan atau terhadap spesifikasi, jenis konstruksi pekerjaan harus dibuat Berita Acara Revisi. Adapun proses pembuatan revisi adalah sebagai berikut:

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 31

Dimulai dengan pembahasan terlebih dahulu oleh TPK dan hasilnya harus mendapatkan persetujuan dari FT-Kec.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pembuatan revisi harus sudah selesai dibuat dengan menggunakan Form PTO – Berita Acara Revisi.

Adanya revisi harus diberitahukan kepada masyarakat dengan cara terbuka dan Berita Acara Revisi dipasang pada papn informasi.

Bila FT-Kec atau FT-Kab menjumpai adanya kesalahan prosedur yaitu terdapat pekerjaan yang dilaksanakan berubah dari desain, namun tidak ada Berita Acara Revisi maka pekerjaan harus dihentikan, dan dapat dilanjutkan kembali setelah proses revisi terpenuhi termasuk sosialisasinya ke masyarakat. Lain halnya jika terjadi penyimpangan maka pekerjaan harus dihentikan dan dilakukan penanganan sesuai ketentuan yang berlaku di PNPM Mandiri Perdesaan.

Di samping itu FT-Kab wajib menyarankan revisi, jika berdasarkan pertimbangan teknis hasil kunjungan lapangan dipastikan terdapat kegiatan mempunyai kemungkinan tidak berhasil atau mengalami kegagalan. Namun demikian pertimbangan teknis harus langsung disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

FT-Kab dalam pemeriksaan fisik dan administrasi harus memastikan bahwa seluruh perubahan telah dituangkan dalam Berita Acara Revisi. Setiap bentuk perubahan baik terhadap target, desain, spesifikasi, dan lain-lain dianggap tidak syah bila tidak dilengkapi dengan Berita Acara Revisi. Perubahan tanpa adanya Berita Acara Revisi merupakan kelalaian atau pelanggaran.

h. Pemeriksaan- Pemeriksaan Kualitas Fisik Pekerjaan

Pemeriksaan kualitas fisik di lapangan, menggunakan beberapa formulir pemeriksaan, antara lain pemeriksaan mutu konstruksi dan dimensi. Perlu masyarakat menyadari bahwa prasarana yang dibangun adalah untuk kepentingan mereka, bukan proyek pemerintah atau untuk orang lain, dengan demikian masyarakat akan berusaha melaksanakan kegiatan konstruksi dengan kualitas yang baik, karena akan memberikan manfaat dalam waktu yang panjang. FT-Kec memberikan bimbingan teknis bagaimana pengelolaan pelaksanaan konstruksi, serta cara-cara melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Sangat diperlukan ketegasan dari FT-Kec sejak mulai pelaksanaan.

- Formulir Pemeriksaan Fisik Lapangan, diisi oleh FT-Kec atau orang lain yang mempunyai keahlian dalam bidang teknis yang bersangkutan. Blangko formulir telah disediakan pada Form PTO – Pemeriksaan Fisik Prasarana.

- Untuk penilaian kualitas teknis diuraikan hal-hal yang harus diperiksa menurut jenis prasarana. Untuk setiap hal tersebut, penilai memilih satu dari lima kategori penilaian, yaitu:

Cukup Jika kualitas telah memenuhi segala syarat teknis

Agak kurang Jika terdapat kesalahan atau kekurangan kecil yang harus diperbaiki untuk memenuhi syarat teknis

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 32

Kurang Jika masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki

Belum diperiksa Jika hal tersebut belum dikerjakan, atau pemeriksa belum dapat melihat dan menilai hal tersebut

Tidak ada Jika hal tersebut tidak ada pada prasarana yang sedang dilaksanakan, misalnya untuk penilaian gorong-gorong ternyata tidak ada gorong-gorong

Yang diharapkan adalah kualitas yang memenuhi standar dan tahan lama. Pada lampiran disediakan petunjuk singkat mengenai hal-hal yang diperiksa dengan cara yang digunakan untuk menilai setiap item.

Formulir-formulir yang telah diisi diserahkan kepada Tim Pengelola Kegiatan dan arsip pemeriksa agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang baik.

- Pemeriksaan Kualitas Manajemen KonstruksiKeberhasilan pelaksanaan pekerjaan administrasi dan fisik proyek tergantung pada bagaimana Tim Pengelola Kegiatan dalam mengatur dan mengelola sumber daya yang ada dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dibawah bimbingan dan bantuan FT-Kec.

Penggunaan Ceklis Manajemen Konstruksi ini dimaksudkan untuk menilai apakah Tim Pengelola Kegiatan telah mengerti dan melaksanakan tugasnya dengan baik, yang mencakup kegiatan persiapan pelaksanaan, mengatur pelaksanaan di lapangan dan mengendalikan pelaksanaan proyek. Dari hasil penilaian ini akan mendorong proses alih pengetahuan dalam pengelolaan proyek dari FT-Kec ke Tim Pengelola Kegiatan yang pada akhirnya dalam banyak hal keputusan-keputusan dapat diambil dan diputuskan oleh Tim Pengelola Kegiatan sendiri dengan didasari pengetahuan dan pemahaman yang benar sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan.

Ceklis Manajemen Konstruksi dapat diisi oleh FT-Kec, FT-Kab dan PJOK. Blangko formulir telah disediakan pada Form PTO – Pemeriksaan Kualitas Manajemen Konstruksi. Nama, pemeriksa dan tanggal pemeriksaan dicatat pada bagian bawah dan persentase kemajuan kegiatan dicatat pada bagian atas.

Untuk penilaian kualitas pengelolaan diuraikan hal-hal yang harus diperiksa menurut jenis kegiatan. Untuk setiap hal tersebut, penilai memilih satu dari empat kategori penilaian, yaitu:

Cukup Jika kualitas telah memenuhi sesuai dengan persyaratan teknis

Agak kurang Jika terdapat kesalahan atau kekurangan kecil yang harus diperbaiki untuk memenuhi sesuai persyaratan teknis

Kurang Jika masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki

Tidak ada Jika hal tersebut tidak ada atau belum dilaksanakan

Pada lampiran disediakan petunjuk-petunjuk singkat mengenai hal-hal yang diperiksa dengan cara yang digunakan untuk menilai setiap item.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 33

Ceklis yang telah diisi diserahkan kepada Tim Pengelola Kegiatan dan arsip pemeriksa agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang baik.

i. Sertifikasi Kegiatan 100%

Sertifikasi dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan bidang teknis pada seluruh kegiatan prasarana setelah pekerjaan tersebut dinyatakan selesai 100% untuk menilai hasil pekerjaan dan kegiatan

Terhadapsertifikasi kegiatan yang dilakukan oleh Fasilitator teknik maka Fasilitator Teknik Kabupaten berkewajiban melakukan pengujian baik terhadap dokumen maupun realisasinya di lapangan , minimal 2 desa pada tiap kecamatan yang dipilih secara acak diutamakan untuk kegiatan prasarana yang BLMnya besar serta konstruksi yang dinilai rumit.

Sertifikasi Kegiatan 100% menggunakan formulir Pemeriksaan Fisik Prasarana dan formulir Sertifikasi Penerimaan Pekerjaan yang telah disediakan pada Form PTO –Formulir.

Pelaksanaan Sertifikasi Kegiatan 100% oleh Fasilitator Teknik Kabupaten dilakukan sebelum kegiatan Musyawarah Desa Serah Terima.Yang dimaksud dengan kegiatan 100% adalah jika seluruh rencana kegiatan dan dana telah terserap 100% termasuk jika ada penambahan volume atau pekerjaan (revisi) akibat kelebihan dana.

j. Dokumentasi KegiatanDokumentasi foto seluruh kegiatan dari PNPM Mandiri Perdesaan sebagian besar menjadi tanggungjawab FT-Kec/F-Kec, meskipun demikian untuk kepentingan arsip desa, maka Tim Pengelola Kegiatan juga perlu membuat foto-foto sendiri.

Pada akhir periode pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, Fasilitator Kecamatan harus memastikan adanya dokumentasi foto yang disusun dalam satu album khusus, dengan ketentuan : Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto PNPM Mandiri Perdesaan di

Kecamatan yang bersangkutan. Bukan kumpulan foto dari setiap desa penerima PNPM Mandiri Perdesaan, namun sudah merupakan hasil seleksi dari semua arsip foto yang ada. Tetapi tidak boleh hanya foto dari satu desa saja.

Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan ringkas. Foto yang ditampilkan meliputi :

1) Foto kondisi 0%, 50%, 100% yang diambil dari sudut pengambilan yang sama.

2) Foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja secara beramai-ramai.

3) Foto yang memperlihatkan peran serta perempuan dalam kegiatan prasarana.

4) Foto yang memperlihatkan pembayaran secara langsung kepada masyarakat.

k. Penyelesaian Kegiatan

Penyelesaian kegiatan yang dimaksud adalah penyelesaian dari tiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban TPK

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 34

kepada masyarakat. Langkah-langkah dalam penyelesaian kegiatan sebagai berikut:

Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)LP2K adalah laporan untuk menyatakan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (kondisi 100%) yang ditandatangani oleh ketua TPK dan FT-Kec serta siap diperiksa oleh PjOK.

Pada saat LP2K akan ditandatangani, maka seluruh administrasi baik pertanggungjawaban dana maupun jenis administrasi lainnya sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk realisasi kegiatan dan biaya (RKB).

Lembar LP2K yang sudah ditandatangani diserahkan pada PjOK dengan tembusan kepada Fasilitator Kabupaten, untuk mendapatkan tindak lanjut berupa pemeriksaan di lapangan. Form L2PK terdapat pada buku Formulir PTO.

Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)

RKB dimaksudkan untuk melaporkan hasil nyata tentang apa saja yang telah dilaksanakan di lapangan didalamnya termasuk penggunaan dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. RKB disiapkan oleh pelaku desa. Fasilitator Teknik wajib membimbing dan memvalidasi akurasi datanya Didalam realisasi kegiatan dan biaya harus dibuat secara terpisah antara sub-sub kegiatan.

Ketentuan dalam pembuatan RKB:1) dibuat sesuai dengan kondisi terlaksana di lapangan,2) sesuai dengan catatan yang ada pada buku kas umum,3) berkaitan erat dengan gambar-gambar purna laksana 4) menunjukkan target akhir dari pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan di desa.

Harus dihindari sikap yang hanya menyalin atau menulis ulang RAB awal tanpa melihat realisasi yang sedang terjadi di lapangan. Pada prinsipnya pembuatan RKB hanyalah merekap atau merangkum seluruh catatan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama pelaksanaan. Jika terdapat konstribusi swadaya masyarakat selama periode pelaksanaan, harus dicantumkan.

RKB merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari LP2K, sehingga harus sudah dapat diselesaikan sebelum LP2K ditandatangani. RKB juga akan banyak manfaatnya untuk menjelaskan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat pemeriksaan atau audit. Pada kegiatan pembangunan prasarana perincian volume dan biaya yang tercantum pada format RKB harus sesuai

Gambar-gambar yang dilampirkan dalam dokumen penyelesaian yaitu denah atau lay out, peta situasi, detail konstruksi dan lain-lain yang juga bagian adari RKB, harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada atau terlakasana di lapangan. Harus dihindari melampirakan gambar-gambar disain dalam dokumen penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Jika terjadi perubahan di lapangan, di

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 35

samping dilakukan perubahan pada gambar juga harus dituangkan dalam berita acara revisi. Form RKB terdapat pada buku Formulir PTO.

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)SP3K dimaksudkan untuk melaporkan secara resmi bahwa pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dinyatakan selesai. SP3K ini ditandatangani oleh Ketua TPK dan PjOK serta diketahui Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati.

Kegiatan tambahan atau lanjutan yang bersumber dana dari luar PNPM Mandiri Perdesaan baru dapat dimulai setelah diterbitkan SP3K, misalnya : pengaspalan seluruh ruas jalan melalui dana APBD, pemasangan dinding pasangan batu oleh pengairan pada saluran irigasi.

Seluruh kegiatan lanjutan yang dilaksanakan setelah diterbitkannya SP3K bukan lagi menjadi tanggung jawab dari Tim Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. PjOK harus memastikan bahwa kegiatan yang diserahterimakan atau yang tercantum dalam SP3K benar-benar telah memenuhi ketentuan yang berlaku, sesuai dengan RKB, gambar-gambar purna laksana sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, catatan-catatan tentang kegiatan yang sesuai dengan fakta di masyarakat.

Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemui adanya kekurangan dalam pelaksanaan termasuk dalam hal administrasi maka PjOK dapat memberikan kesempatan waktu kepada Tim Pengelola Kegiatan untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu. Baru kemudian SP3K dapat ditandatangani. Termasuk syarat dalam pengesahan SP3K adalah pekerjaan dapat diterima masyarakat dan Tim Pengelola Kegiatan harus sudah membuat dan merumuskan bersama masyarakat mengenai rencana pelestarian. Form SP3K terdapat pada buku Formulir PTO.

Dokumen PenyelesaianDokumen penyelesaian merupakan satu buku yang berisi:1) Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan(SP3K), 2) Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), 3) Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) dan lampiran pendukung

lainnya. 4) Gambar Purna Laksana

FK dan FT Wajib memberi bimbingan kepada tim desa dalam penyusunan dokumen penyelesaian. Apabila kegiatan sudah diserah terimakan tetapi belum tersedia dokumen penyelesaian, akan mempengaruhi evaluasi kinerja fasilitator.

Dokumen tersebut dibuat sebelum kegiatan MDST dan harus sudah dapat diselesaikan oleh TPK bersama Fasilitator Kecamatan dan KPMD untuk didistribusikan oleh PjOK selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal ditandatanganinya LP2K. Jika sampai batas waktu tersebut dokumen penyelesaian belum bisa dituntaskan maka Ketua TPK, Fasilitator Kecamatan dan PjOK harus membuat Berita Acara keterlambatan dan Kesanggupan penyelesaiannya untuk disampaikan kepada TK-PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten dan Fasilitator Kabupaten.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 36

Pendistribusian dari dokumen penyelesaian ini dilaksanakan oleh PjOK dibantu oleh Fasilitator Kecamatan. Biaya pembuatan dokumen penyelesaian seluruhnya dimasukan pada biaya umum dari alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan di desa, sehingga sejak tahap perencanaan sudah dialokasikan besarnya biaya ini secara wajar.

Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) pada kondisi khususApabila sampai batas waktu penyelesaian ternyata kegiatan pembangunan prasarana belum dapat diselesaikan, atau dana belum disalurkan seluruhnya, maka Ketua TPK dan Fasilitator Kecamatan dengan diketahui oleh Kepala Desa membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat itu.

Jika sudah dibuat BASPK maka tidak perlu lagi dibuat LP2K. SP3K tetap harus dibuat setelah seluruh kegiatan telah dituntaskan (100%) sebagai bukti selesainya pekerjaan. Lampiran yang harus dibuat jika muncul BASPK, sama dengan LP2K, yaitu realisasi kegiatan dan biaya hingga saat itu maupun gambar-gambar purna laksana hingga saat itu. Form BASPK terdapat pada buku Formulir PTO.

l. PemeliharaanPasca penyelesaian kegiatan merupakan tahap pasca pelaksanaan pembangunan yang wajib dioperasikan dan dipelihara oleh desa. Agar kegiatan pembangunan prasarana, mempunyai nilai manfaat yang dapat terus berlangsung dan berkembang. Kesanggupan desa untuk memelihara hasil kegiatan tersebut sudah termasuk pada kriteria pengajuan usulan desa pada musyawarah desa (merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usulan desa) dan MAD.

Tujuan1) Menjamin terpelihara serta berkelanjutannya fungsi sarana dan

prasarana yang telah dibangun dengan kemampuan masyarakaat sendiri.

2) Meningkatkan berfungsinya kelembagaan masyarakat di desa dan kecamatan dalam pengelolaan program.

Kegiatan Pemeliharaan PrasaranaPrasarana yang telah dibangun oleh perlu diperiksa secara rutin, kemudian kekurangan-kekurangannya diperbaiki secara kelompok. Pemeliharaan untuk prasarana ini dapat ditangani dengan langkah-langkah sebagai berikut:1) Langkah pertama dalam pemeliharaan adalah penentuan bagian

yang harus dipelihara, yaitu dengan cara menginventarisasi bagian-bagian prasarana yang mudah rusak akibat penggunaannya.

2) Dari inventarisasi masalah-masalah tersebut, ditentukan hal mana yang dapat diperbaiki dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa.

3) Yang diluar kemampuan masyarakat, harus dilaporkan kepada Kepala Desa dan Camat dengan tembusan kepada dinas terkait di kabupaten (misalnya jika terjadi kerusakan jembatan atau longsor besar) untuk meminta pertimbangan dan nasihatnya.

4) Kelompok-kelompok pemeliharaan harus memilih waktu yang paling tepat untuk mengidentifikasikan masalah, misalnya pada prasarana

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 37

jalan pada saat sehabis hujan besar (atau lebih baik lagi pada waktu hujan deras) atau arus sungai paling kuat untuk prasarana Jembatan.

5) Prioritas penanganan tidak dapat dilepaskan dari penentuan waktu yang paling tepat untuk pemeliharaan, yang tergantung jenis masalah:i. Keadaan yang berbahaya harus segera ditangani dan

penggunaan prasarana dibatasi/dihentikan sampai keadaan diperbaiki.

ii. Masalah yang akan mengakibatkan kerusakan besar atas pemilikan pribadi masyarakat desa (rumah, lahan produktif), harus segera ditangani, seperti peluapan air yang akan merusak tanaman di ladang sebelah jalan, atau longsor yang mengancam rumah penduduk.

iii. Masalah yang akan menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih besar harus segera ditangani, seperti masalah drainase jalan yang tidak berfungsi.

iv. Adapun masalah yang sebaiknya menunggu cuaca yang baik demi kualitas perbaikan, asal tidak merugikan masyarakat kalau menunggu (misalnya pemasangan gorong-gorong baru, atau pembuatan subteras)

6) Melalui musyawarah desa dipilih tim pemeliharaan dan disyahkan oleh Kepala Desa, yang terdiri dari beberapa unit:i. Unit yang menentukan kebutuhan untuk pemeliharaan, sekaligus

yang menilai kembali apakah bagian yang dibutuhkan untuk dipelihara telah ditangani dengan baik.

ii. Unit yang menugaskan masyarakat untuk memperbaiki hal-hal yang harus diperbaiki, apakah individu atau kelompok,

iii. Unit yang mengawasi dan membimbing masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan, dan tentu saja orang tersebut harus terlatih atau sudah memiliki kemampuan teknis,

Tim Pemelihara bertanggung jawab kepada musyawarah desa melalui musyawarah pertanggungjawaban pemeliharaan prasarana yang dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan.

Sistem PemeliharaanUntuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan pada tiap jenis prasarana, telah disediakan fomulir guna membantu Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3) di desa. Formulir Daftar Bagian Prasarana Yang Rusak dan Perlu Dipelihara untuk mencatat kebutuhan pemeliharaan secara sistematis, yang dapat dilihat pada Form PTO.

Formulir Daftar Bagian Prasarana Yang Rusak dan Perlu Dipelihara diisi oleh TP3 secara berkala atau sesuai waktu yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut:1) Memeriksa dan mengamati jenis kerusakan pada bangunan

prasarana.2) Sambil mengamati, dicatat pada formulir tentang keadaan tiap

masalah yang diamati.3) Di bagian bawah, ditulis catatan mengenai lokasi/bagian bangunan

tiap jenis prasarana yang perlu diperbaiki.4) Pada waktu survei identifikasi pemeliharaan, diisi dengan kode:

1 = masalah ringan2 = masalah sedang3 = masalah berat

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 38

Kode ditentukan sesuai dengan pentingnya masalah, bukan besarnya pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah.

Penentuan Prioritas PemeliharaanTP3 akan menentukan prioritas berdasarkan kriteria-kriteria yang diuraikan di atas, ditambah pertimbangan beban pekerjaan dan pemerataan beban pada kelompok-kelompok masyarakat. Jika pemeliharaan ditangani melalui pengurus RT (Rukun Tetangga), survei dan penentuan prioritas dapat dilakukan oleh RT masing-masing, dan TP3 dapat menilai keberhasilan tiap RT.

Langkah-langkah Pemeliharaan 1) Prioritas untuk pemeliharaan ditentukan oleh TP3.2) Dibuat jadwal pekerjaan dan disepakati penanggung jawabnya,

berfungsi sebagai kepala kelompok pemeliharaan.3) Hasil pemeliharaan oleh RT atau kelompok diperiksa oleh unit yang

mengawasi dan membimbing kegiatan pemeliharaan dalam TP3.4) Bagian yang sudah diperbaiki dengan baik dapat ditandai dengan

"X" pada formulir survei.

Pelatihan PemeliharaanFT-Kec dibantu FT-Kab wajib memberikan pelatihan kepada anggota TP3 pada waktu pelaksanaan kegiatan hampir selesai. Dalam acara tersebut, TP3 diberi materi meliputi:1) Kepentingan pemeliharaan, 2) Organisasi dan pengelolaan pemeliharaan, 3) Teknik pemeliharaan, seperti teknik melakukan inventarisasi

masalah dan teknik memperbaikinya. 4) Cara menghitung besaran iuran untuk pemeliharaan tiap jenis

prasarana yang dibutuhkan.

Pada penjelasan di bawah diuraikan pengembangan tentang pengelolaan pemeliharaan dan permasalahan yang terkait pemeliharaan, penyusunan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pemeliharaan dan dipakai sebagai pandangan baru terhadap pemeliharaan yang dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mensukseskan pemeliharaan prasarana dalam rangka pelestarian.

Delapan Langkah Mensukseskan Pemeliharaan Prasarana DesaDelapan langkah di bawah ini didasarkan pada sudut pandang baru tentang pemeliharaan. Para pemeriksa prasarana adakalanya memiliki asumsi yang salah. Yang sebenarnya mereka lihat di lapangan bukan bukti/fakta bahwa pemeliharaan tidak dilakukan, tetapi bukti/fakta bahwa prasarana tidak dibangun dengan baik. Seringkali yang sebenarnya terjadi adalah kesalahan desain daripada kesalahan dalam pemeliharaan. Atau barangkali yang sering terjadi adalah tidak dilakukannya pengendalian kualitas pelaksanaan secara ketat. Yang paling sering terjadi dalam “masalah pemeliharaan” adalah lebih disebabkan oleh kualitas atau volume bahan yang kurang memadai.

Ada bukti dari lapangan bahwa umumnya masyarakat mau memelihara prasarana yang manfaatnya dapat mereka rasakan. Hanya saja upaya pemeliharaan yang dilakukan masih sangat terbatas, dan bahkan masih jauh dari yang diharapkan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 39

Jika tujuh langkah di bawah ini dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka hampir dipastikan bahwa upaya pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Padahal pengeluaran biaya dan tenaga tidak jauh berbeda. Dengan mengikuti ketujuh langkah ini diharapkan akan berhasil mengubah sikap terhadap kebutuhan dan tanggung jawab pemeliharaan.

1) Langkah pertama adalah perubahan sudut pandang. Pada saat menemukan masalah di lapangan jangan langsung memutuskan disebabkan oleh kurangnya kegiatan pemeliharaan. Karena mungkin saja masalah yang muncul disebabkan oleh desain yang salah, pengendalian kualitas yang rendah atau karena kualitas dan volume bahan yang kurang tepat. Dengan kata lain, ketika pemeriksaan dilakukan maka yang harus dipikirkan dari awal adalah masalah kualitas prasarana. Karena prasarana desa seharusnya dibangun dengan teknik yang dapat meminimalkan upaya pemeliharaan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah punggung sapi, saluran pinggir, pelandaian tebing, jarak antara sumber air dan peresapan, cat antikarat, dan sebagainya.

Dengan demikian, para fasilitator, pemerintah, dan konsultan atau lainnya jika melakukan kunjungan harus selalu mengangkat dan mengutamakan masalah kualitas dan sekaligus menjelaskan alasannya. Alangkah baiknya bila ada contoh jelek pada prasarana lain di sekitarnya.

Bagi juru desain, tidak boleh melupakan hal-hal yang akan menyelamatkan kegiatan proyek. Harus digambar secara eksplisit agar jelas.

Bagi pemeriksa desain, jangan menyetujui desain yang belum jelas atau lengkap. Hal itu tidak mendidik masyarakat tentang kualitas.

2) Langkah kedua adalah adanya Penanggung jawab pemeliharaan prasarana. Untuk turut serta dalam kegiatan pemeliharaan yang rutin (setiap sekian minggu sekali) seringkali masyarakat memandang sebagai pekerjaan yang membosankan. Karena itu perlu dibentuk tim penanggung jawab pemeliharaan prasarana. Tokoh masyarakat yang sangat dihargai karena ilmunya, usianya atau keberhasilannya, diutamakan untuk direkrut menjadi anggota tim penanggung jawab pemeliharaan. Pada dasarnya masyarakat akan dapat memahami kepentingan pemeliharaan, asalkan dijelaskan oleh tokoh yang dihormati.

Tim penanggung jawab (jumlahnya tidak penting) hanya memantau proses dan hasil pemeliharaan. Jika diberitahukan bahwa pemeliharaan sangat diperlukan, maka tim ini akan membantu menggerakkan masyarakat lain.

3) Langkah ketiga adalah adanya tim dan metode kerja lapangan. Untuk mewujudkan pemeliharaan prasarana yang efektif dan tepat waktu, desa harus mempunyai organisasi atau tim yang akan rajin terjun ke lapangan untuk mencari data tentang status dan kebutuhan pemeliharaan. Tim ini akan lebih sesuai jika diisi oleh tenaga muda yang potensial (Tim Pemuda). Sudah ada metodologi dan formulir

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 40

untuk mencatat kebutuhan (Inventarisasi Bagian Jembatan yang Perlu Dipelihara, mirip dengan metode SAP/VAP/MAP yang telah diberikan pada pelatihan untuk perencanaan jalan.

Tim ini membuat jadwal kunjungan, atau memanfaatkan kesempatan ideal untuk melihat kebutuhan, misalnya pada saat hujan deras untuk prasarana jalan dan jembatan. Pada saat hujan dapat melihat apakah saluran yang ada kurang besar atau terlalu aliran air terlalu deras, terdapat air yang mengalir di tengah jalan, apakah fondasi jembatan diserang air, dan sebagainya. Untuk sumber air bersih dan irigasi harus dilihat pada saat sulit air, tetapi untuk prasarana bendungan justru harus dilihat pada saat akan banjir.

Jadi sifat yang paling penting untuk tim ini adalah rajin terjun ke lapangan, walaupun jauh maupun hujan. Hasil kunjungan dibahas bersama dalam tim. Selanjutnya tim melaporkan hasilnya kepada tim penanggung jawab. Sebaiknya, hasilnya ditempel secara transparan di papan informasi.

4) Langkah keempat adalah adanya pelatihan teknik. Tim-tim yang dimaksudkan di atas perlu diberi pelatihan tentang dua hal, yaitu mengenai tugasnya dan tentang teknik pemeliharaan. Hal tersebut akan berbeda untuk kedua jenis tim.i. Untuk Tim Penanggung jawab. Tim ini harus mengerti bahwa

tugas mereka adalah memimpin pertemuan, membuat laporan kepada masyarakat, dan menjelaskan rencana pemeliharaan. Untuk menjelaskan rencana pemeliharaan harus mengetahui teknik-teknik yang biasa dipakai, walaupun tidak perlu ahli sekali.

ii. Untuk Tim Pemuda. Untuk terjun ke lapangan, tim ini perlu menerapkan format-format inventarisasi, dapat menentukan prioritas, pintar mengantisipasi masalah, dan bersemangat.

Kedua tim ini tidak dimaksudkan sebagai tenaga yang akan melaksanakan kegiatan pemeliharaan. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan tetap dilakukan oleh masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, tentunya anggota tim ini dapat juga turut bekerja dalam kegiatan pemeliharaan. Masyarakat yang bekerja dalam kegiatan pemeliharaan tersebut, mungkin saja masih awam terhadap hal-hal

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Apakah setiap prasarana perlu tim sendiri, atau dapat digabung untuk beberapa prasarana?

Jawabannya, boleh satu tim, dan juga boleh digabung untuk beberapa prasarana. Hal ini tergantung pada volume pekerjaan, keahlian dalam tim, lokasi prasarana dan jumlah pemanfaat. Sebenarnya relatif lebih mudah membentuk tim untuk memelihara air bersih karena pemanfaatnya jelas dan mudah dihitung. Sebaliknya lebih sulit mencari orang untuk memelihara prasarana yang dinikmati semua, seperti jalan.

Pada prinsipnya tidak ada pembatasan jumlah tim. Tim-tim ini dapat saja aktif untuk semua prasarana yang dibangun oleh suatu proyek. Sebaiknya tidak perlu tim tersendiri. Akan lebih teratur, efektif, dan komprehensif bila ada tim gabungan yang menangani semua jenis prasarana, dari mana pun sumbernya.

41

teknis. Karena itu masyarakat juga harus dilatih agar pekerjaannya lebih bermutu.

Semua pelatihan yang dimaksudkan harus dilakukan oleh fasilitator teknik atau fasilitator kecamatan dibantu oleh petugas dinas teknik dan petugas kecamatan. Pada umumnya pelatihan sejenis ini tidak perlu banyak biaya, karena dilakukan langsung di desa dan lebih baik lagi bila langsung di lapangan. Dalam hal pelatihan ini, sebaiknya melibatkan pendamping lokal dan fasilitor desa sebagai instruktur pembantu.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 42

5) Langkah kelima adalah memantau prasarana lama. Langkah kelima ini mirip dengan langkah pertama, yaitu mencoba mengubah sikap orang seperti: konsultan, fasilitator, dan aparat yang berkunjung ke lapangan. Pada saat melakukan kunjungan lapangan, seringkali mereka memeriksa dan mencatat banyak hal tetapi tidak pernah menanyakan tentang pemeliharaan atau status prasarana yang dibangun pada tahun-tahun yang lalu.

Biasanya yang diperhatikan adalah konstruksi baru yang dipandang lebih menarik dan cantik bila difoto. Sementara itu masyarakat selalu melihat apa yang dilakukan oleh para pengunjung (konsultan, fasilitator, aparat) dan akan digunakan sebagai contoh. Jika para pengunjung yang seringkali dijadikan teladan ini tidak peduli masalah pemeliharaan bagaimana dengan masyarakat itu sendiri yang belum tentu mengerti tentang pentingnya pemeliharaan.

Bisa dibayangkan, bagaimana respons masyarakat bila setiap kunjungan dimulai dengan pemeriksaan prasarana yang dikerjakan satu atau dua tahun sebelumnya. Dengan memantau atau memeriksa prasarana lama yang telah dikerjakan pada tahun-tahun sebelumnya, tentunya akan mendorong penanganan pemeliharaan yang lebih baik. Apalagi bila dikaitkan dengan Langkah ke enam di bawah ini.

6) Langkah keenam adalah pembuatan arsip tentang pemeliharaan yang telah dilakukan. Pada format Log Pemeliharaan ini, dicatat jenis kegiatan yang dilakukan, jumlah orang yang terlibat, Jumlah Hari-Orang-Pemeliharaan yang digunakan, jumlah bahan dan alat serta uang tunai yang dilaksanakan. Log tersbut diisi setiap hari yang ada kegiatan pemeliharan, agar mudah dilaporkan dan dipertanggung-jawaban oleh Tim Pemelihara.

7) Langkah ketujuh adalah adanya sanksi karena tidak memelihara. Langkah keenam adalah sanksi bagi desa yang tidak melakukan pemeliharaan rutin. Disarankan ada sanksi bagi desa yang tidak melakukan pemeliharaan rutin. Rapat BKAD/Musyawarah Antar Desa dapat menyepakati aturan sanksi, dan informasi ini perlu disebarluaskan. Contoh sanksi termasuk:i. Desa yang tidak memelihara prasarana tidak berhak lagi

mengikuti kompetisi.ii. Atau desa yang tidak memelihara prasarana ditetapkan batas

biaya maksimal yang dapat diusulkan.iii. Sanksi bisa lebih spesifik tentang lokasi (dusun), tentang jenis

proyek, atau yang lainnya.

Sebaiknya tidak perlu terkena sanksi untuk peristiwa yang luar biasa, seperti banjir 50-tahunan, atau pemeliharaan yang memerlukan biaya besar.

Siapa yang berhak untuk mengatakan bahwa prasarana tidak cukup dipelihara? Pertanyaan ini mungkin paling sulit untuk dijawab. Yang berhak mengambil keputusan adalah BKAD/Musyawarah Antar Desa, tetapi BKAD sendiri tidak akan turun melihat semua desa. Karena mungkin saja ada unsur bias didalam melakukan penilaian.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 43

Semakin besar jumlah desa yang digagalkan karena terkena sanksi, akan semakin besar porsi dana untuk desa yang masih berpartisipasi.

BKAD dapat mengorganisasi proses penilaian yang melibatkan tim kecil yang terdiri dari wakil desa lainnya, dan setiap desa dikunjungi oleh dua tim agar penilaian dapat dibandingkan.

Juga dimungkinkan adanya naik banding bagi desa yang dinilai jelek, seperti pada saat kurang setuju dengan penilaian tim verifikasi. Untuk tugas ini FT-Kab dapat membantu, tetapi bukan merupakan solusi yang sustainable. Melainkan hanya digunakan untuk memberi contoh tentang cara tepat dalam melakukan penilaian.

8) Langkah kedelapan adalah adanya dana pemeliharaan. Alangkah baik bila disediakan dana khusus untuk masalah pemeliharaan, terutama untuk pemeliharaan prasarana yang di luar kemampuan desa dari segi volume atau biayanya. Hal ini dengan asumsi bahwa dana yang ada di desa masih sangat terbatas. Untuk jenis proyek tertentu, mungkin dapat mengumpulkan dana pemeliharaan yang cukup besar, tetapi untuk jenis proyek lainnya mungkin sangat sulit.

Untuk mengurangi timbulnya ketergantungan dana dari pemerintah, dibuat prasyarat yang harus dipenuhi sebelum dana tambahan dipertimbangkan:i. Organisasi pemeliharaan ada dan aktif ii. Terjadi pertemuan rutin iii. Tim kecil pemuda dapat disertakan untuk melakukan survei atas

kebutuhan pemeliharaaniv. Masyarakat sudah menyumbang sesuai kemampuannya.

Dalam hal ini perlu juga diitegaskan bahwa dana pemeliharaan tidak boleh disediakan dari biaya konstruksi. Banyak desa yang beranggapan bahwa dana pemeliharaan tidak diperlukan. Meskipun demikian, ada juga desa yang memerlukan dana pemeliharaan jauh di atas kemampuan desa.

Jika dana pemeliharaan sudah disediakan pada saat konstruksi, pasti akan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak perlu atau relevan. Orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana ini akan dicurigai dan menjadikan semakin beratnya tugas Tim Pengelola Kegiatan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 44

4.2. KEGIATAN BIDANG PELAYANAN PENDIDIKAN

4.2.1. Dasar PemikiranBidang pendidikan merupakan salah satu jenis kegiatan yang dapat dipilih masyarakat secara demokratis pada Musyawarah Desa dan Musyawarah Antar Desa. Sejalan dengan prinsip open menu, semua jenis kegiatan pendidikan formal dan non formal (termasuk pelatihan ketrampilan masyarakat) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin.

Bidang pendidikan merupakan bidang yang termasuk urusan wajib dalam proses penyusunan RPJMDes, untuk itu Fasiltator Kecamatan dan Kader Desa wajib melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yang memahami permasalahan pendidikan di desa. Dalam rangka mendapatkan berbagai permasalahan dan potensi pendidikan di desa

4.2.2. Tujuana. Tujuan Umum

Mempercepat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menitikberatkan pada pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan sebagai bagian dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan.

b. Tujuan Khusus Meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa miskin/anak putus sekolah

dengan prioritas menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun melalui pemberian beasiswa.

Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui bantuan - prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas guru dan metode pengajaran.

Meningkatkan kepedulian orang tua siswa rumah tangga miskin dan komite sekolah terhadap pentingnya pendidikan.

Meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan melalui pelatihan bagi pemuda putus sekolah, ibu-ibu rumah tangga untuk menciptakan daya saing dan lapangan kerja.

4.2.3. Sasaran Dan Jenis Kegiatana. Sasaran Program

Kelompok penerima manfaat kegiatan pendidikan adalah rumah tangga miskin, anak rumah tangga miskin usia sekolah, sekolah dasar/MI dan SMP/MTs, guru, dan Komite Sekolah di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Jenis KegiatanJenis kegiatan pendidikan yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dikategorikan dalam empat bagian , yaitu :

BeasiswaBantuan beasiswa diperuntukkan bagi murid/siswa belajar/anak dari rumah tangga miskin dalam mendukung pelaksanaan program pendidikan wajib belajar 9 tahun. Ketentuan beasiswa :1) Penerima beasiswa tersebut tidak sedang mendapatkan beasiswa

dari sumber lain.2) Beasiswa dimanfaatkan untuk iuran bulanan sekolah, biaya

praktikum, biaya ujian dan pembelian perlengkapan sekolah (seperti: buku dan alat tulis, buku-buku pelajaran).

3) Jangka waktu beasiswa disesuaikan dengan jenjang pendidikan penerima beasiswa.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 45

4) Pemberhentian beasiswa, dilakukan atas persetujuan Musyawarah Desa

5) Pemberian bantuan beasiswa diinformasikan kepada seluruh warga masyarakat termasuk, setiap orang tua penerima beasiswa melalui papan informasi.

6) Setiap orang tua dari penerima beasiswa wajib memotivasi anaknya untuk belajar.

Mekanisme pengelolaan beasiswa :1) Pemberian dana beasiawa yang lebih dari satu tahun dikelola oleh

Pokja Pendidik di Kecamatan. (Lihat poin 4.2.5 tentang “Pengelolaan Dana Multiyears”)

2) Beasiswa yang berupa iuran sekolah, dapat dibayarkan langsung (dari rekening Pokja Pendidikan) ke sekolah tiap 6 bulan.

3) Pembayaran beasiswa harus didukung dengan bukti-bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan seperti daftar penerima beasiswa, bukti transfer, dan kuitansi yang dikeluarkan pihak sekolah.

4) Proses pembayaran harus diketahui semua pihak, antara lain: BKAD, UPK, Fasilitator Kecamatan, TPK, Kades, Kadus, Komite Sekolah.

5) Pembayaran dana beasiswa sekolah harus dilengkapi surat perjanjian dengan pihak sekolah. Salah satu isi dari perjanjian tersebut adalah dapat ditariknya kembali beasiswa apabila penerima beasiswa tidak dapat melanjutkan sekolahnya.

Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pelayanan pendidikan adalah kegiatan pendidikan yang meliputi akses, mutu dan manajemen pendidikan. Untuk memudahkan masyarakat (rumah tangga miskin) mendapatkan akses pelayanan pendidikan, maka PNPM Mandiri Perdesaan memberikan bantuan pendanaan kepada lembaga penyelenggara pendidikan (sekolah, penyelenggara program paket belajar, sekolah terbuka, sekolah filial/kelas jauh, atau lembaga pelayanan pendidikan lainnya). Dalam pelaksanaan pengelolaan bantuan kegiatan ini lebih transparan, TPK wajib melibatkan Komite Sekolah.

Ketentuan peningkatan pelayanan pendidikan:

1) Sekolah/lembaga penerima bantuan adalah sekolah/lembaga pendidikan tingkat dasar wajib belajar 9 tahun, dengan kondisi: i. prasarana dan sarananya kurang memadai/layak untuk

mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

1. Daftar calon penerima beasiswa harus sudah tersedia pada saat MKP dan Musdes Perencanaan

2. Bantuan perlengkapan dan peralatan sekolah diserahkan secara langsung oleh TPK kepada semua penerima beasiswa dengan disaksikan orang tua, Kepala Desa, BPD, dan Komite Sekolah dan menandatangani Daftar Tanda Terima. Fasilitator Kecamatan memastikan bahwa bantuan tersebut diterima secara utuh.

3. Usulan yang telah ditetapkan pada Musyawarah Antar Desa penetapan usulan, dipastikan oleh Fasilitator Kecamatan agar tidak tumpang tindih dengan program lain dan tidak bertentangan dengan rencana pendidikan setempat

46

ii. jumlah tenaga pengajarnya kurang memadai iii. khusus sekolah formal harus mempunyai Komite sekolah.iv. tercatat pada dinas pendidikan

2) Bantuan peningkatan pelayanan pendidikan digunakan untuk :i. pembelian bahan-bahan penunjang belajar mengajar di

sekolah,seperti: buku wajib belajar, dan alat peraga sederhana.ii. pelatihan guru (pengembangan metode belajar yang

menyenangkan dan pengembangan media belajar) . iii. penambahan insentif bagi guru honorer/guru bantu dan

pembayaran honor guru baru (tambahan).iv. pembangunan/perbaikan/perawatan gedung sekolah (ruang

kelas, perpustakaan,laboratorium, kamar mandi/wc, tempat cuci tangan, ruang Unit Kesehatan Sekolah dan ruang guru)

v. pembelian meubelair

Pelatihan Keterampilan Masyarakat Bantuan Pelatihan ketrampilan masyarakat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan rumah tangga miskin sesuai dengan potensi,bakat dan minat yang dimilikinya sehingga menciptakan daya saing dan peluang tenaga kerja antara lain: kursus menjahit,bengkel otomotif, sablon,buta aksara dll. Ketentuan bantuan pelatihan keterampilan adalah sebagai berikut:1) Persyaratan bantuan biaya pelatihan ketrampilan adalah anggota

rumah tangga miskin usia kerja produktif.2) Bantuan dipergunakan untuk: pembelian peralatan dan bahan-

bahan kursus/pelatihan,membayar honor instruktur, transportasi dan kebutuhan lain yang relevan.

3) Besarnya bantuan biaya kursus /pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan riil dan harga setempat .

4) Kewajiban penerima bantuan adalah mengikuti pelatihan/kursus sampai selesai dan melakukan alih keterampilan yang dimiliki kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkan. Di samping itu pilihan jenis pelatihan keterampilan diprioritaskan pada pilihan yang relevan dengan kondisi dan potensi lokal, sehingga lebih berpeluang mendukung percepatan usaha ekonomi.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

a) Pembangunan dan perbaikan sekolah/perpustakaan mengacu pada ketentuan standar teknis yang ada.

b) Bantuan guru honorer sebaiknya bersifat multiyears untuk menjamin ketersediaan tenaga guru. Persyaratan, proses seleksi dan besarnya honor guru ditentukan oleh masyarakat pada Musyawarah Antar Desa berdasarkan konsultasi dengan kepala sekolah dan Komite sekolah.

c) Besarnya honor guru disesuaikan dengan standar UMR setempat yang berlaku.

d) BKAD menugaskan Badan Pengawas UPK dan Tim Pemantau melakukan pengawasan dan pemantauan guna menjamin efektifitas pengelolaan dana dan pelaksanaan pelayanan pendidikan yang diberikan pada masyarakat. Hasil kerja Tim Pengawas dan Tim Pemantau dilaporkan pada rapat BKAD/MAD dan Musdes.

47

Pengembangan wawasan dan kepedulian.Bantuan pengembangan wawasan dan kepedulian dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bagi rumah tangga miskin tentang pentingnya pendidikan baik formal maupun non formal. Bentuk bantuan kegiatan dapat berupa kampanye pendidikan, pertemuan komite sekolah, dan lokakarya desa dengan tema-tema seperti: gender, lingkungan, hak anak, bahaya penggunaan obat-obat terlarang, bahaya pestisida dan pupuk kimia, hak-hak sipil masyarakat, antisipasi konflik, pendidikan dan kesehatan.

4.2.4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan

Verifikasi UsulanHal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi usulan bantuan peningkatan pelayanan pendidikan dan beasiswa :1) Tim verifikasi melakukan diskusi dengan komite sekolah, kepala

sekolah dan guru untuk memastikan bahwa usulan kegiatan benar-benar dibutuhkan oleh rumah tangga miskin. Jika belum ada Komite sekolah perlu dipastikan sekolah akan membentuknya sebelum MAD pendanaan.

2) Memastikan bahwa jenis usulan kegiatan tidak tumpang tindih dengan pendanaan sumber lain.

3) Untuk pemberian beasiswa perlu dipastikan bahwa penerima beasiswa adalah rumah tangga miskin dan tidak menerima bantuan dari sumber lain.

4) Besarnya beasiswa yang dibutuhkan dan bersifat multiyears5) Beasiswa dianggarkan pada Rencana Anggaran Sekolah agar dapat

diketahui rencana penggunaannya.

a. Pelaksanaan kegiatanProses Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat adalah: Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh TPK.

Untuk mengelola kegiatan ini TPK dapat membentuk bidang pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan, TPK bidang pendidikan harus dilatih

terlebih dahulu. Pelatihan dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan/PL dengan materi: kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan, alur tahapan kegiatan, jenis-jenis kegiatan pendidikan masyarakat, tugas TPK bidang pendidikan, dan administrasi keuangan.

Penyusunan rencana kerja dan pencairan dana difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan dan PL dengan mengacu pada proposal.

Pengadaan bahan dan alat mengikuti proses yang ada Penyaluran dana bidang pendidikan diberikan kepada penerima manfaat

oleh TPK bidang pendidikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Sertifikasi kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh Fasilitator

Kecamatan dengan melibatkan cabang Dinas Pendidikan setempat dengan memperhatikan kemungkinan pelestarian dan pengembangan kegiatan tersebut.

Serah terima kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh TPK kepada masyarakat melalui forum Musyawarah Desa. Dokumen serah

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 48

Fas. Kab memastikan kegiatan pendidikan yang diusulkan masyarakat tidak didanai oleh Dinas Pendidikan dan atau Departemen Agama Tingkat Kabupaten.

terima disusun oleh TPK bersama KPMD dan pengurus kelompok kegiatan. Beberapa jenis kegiatan pendidikan perlu dilestarikan sehingga pada forum ini perlu dibentuk Tim Pemelihara.

4.2.5. Pengelolaan Dana MultiyearsBantuan dana PNPM Mandiri Perdesaan yang bersifat multiyears (lebih dari 1 tahun) membutuhkan pengelolaan secara khusus melalui suatu Kelompok Kerja (Pokja) Pendidikan di tingkat Kecamatan yang keanggotaannya dipilih secara transparan dan demokratis serta bertanggung jawab pada Musyawarah Antar Desa. Untuk memastikan akuntabilitas, maka Pokja Pendidikan disarankan beranggotakan minimal 3 orang yang terdiri dari Ketua dan anggota. Pengurus Pokja berasal dari unsur UPK, Komite Sekolah, TPK, Tokoh Masyarakat, pemerhati pendidikan, dan dibentuk pada MAD Prioritas usulan. MAD/BKAD memberikan wewenang kepada Badan Pengawas UPK untuk mengontrol penggunaan dana pendidikan.

a. Tugas Utama Pokja dan Bidang Pendidikan adalah: Mengelola bantuan multiyears (khususnya dalam pencairan dana) pada

program dan setelah berakhirnya PNPM Mandiri Perdesaan.1) Membuka rekening Pendidikan dengan specimen 3 orang yaitu

ketua Pokja dan 2 orang anggota terdiri dari unsur UPK, dan salah satu Tokoh Masyarakat yang dipilih dalam MAD Penetapan usulan.

2) Menyalurkan dana kegiatan pendidikan berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC)

3) Mengadministrasikan keuangan dan kegiatan penyaluran dana di Kecamatan.

Melakukan mediasi dan koordinasi dengan pihak pemerintah (Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan) untuk peningkatan pelayanan pendidikan.

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan Pendidikan PNPM Mandiri Perdesaan.

Catatan: Keterlibatan UPK sebagai salah satu penanda tangan rekening pendidikan (Pokja) dimaksudkan untuk fungsi pengawasan.

b. Pencairan dan Penyaluran Dana Multiyears (Tahun Jamak)Mekanisme pencairan dan penyaluran dana pendidikan multiyears, keanggotaan Pokja dan specimen rekening pendidikan disepakati dalam MAD Penetapan Usulan. Secara garis besar mekanisme pencairan dan penyaluran dana pendidikan multiyears sebagai berikut: TPK mengajukan RPD total kegiatan pendidikan ke UPK sesuai total

anggaran yang disetujui pada MAD Penetapan usulan. UPK menyalurkan dana kegiatan pendidikan kepada TPK

berdasarkan RPD Total yang diajukan. TPK membuka rekening kolektif Pendidikan di Kecamatan yang

dikelola oleh Pokja Pendidikan. TPK mengajukan RPD sesuai kebutuhan dan dilampiri daftar penerima

manfaat ke Pokja Pendidikan. Pencairan kedua dan seterusnya disertai LPD yang harus diverifikasi

terlebih dahulu oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan (bila masih bertugas) untuk memastikan bahwa RPD yang diusulkan tidak melampaui anggaran satu tahun.

Setelah diperiksa, maka pokja mencairkan dana ke TPK sesuai RPD yang diajukan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 49

Pokja wajib melaporkan jumlah penggunaan dana perbulan disertai dengan foto copy rekening, pelaporan ditujukan kepada UPK.

Penting:o Pokja hanya berwenang mencairkan dana berdasarkan rencana

anggaran tahunan TPK yang telah disetujui MAD Penetapan Usulan atau forum yang diberi kewenangan oleh MAD untuk mencairkan dana tersebut.

o Pencairan dana dilaksanakan berdasarkan RPD yang diusulkan TPK setelah diperiksa oleh Fasilitator Kecamatan (bila masih bertugas)

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 50

REK –UPK REK PENDIDIKAN

(3 SPESIMEN)

TPK

RPD TOTALRPD TOTAL

RPD SESUAI KEBUTUHAN & LPD

RPD SESUAI KEBUTUHAN & LPD

DESA

KECAMATAN

Alur Mekanisme Penyaluran Dana Pendidikan Multiyears

4.2.6. PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTANa. Bantuan dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk bidang pendidikan

berbentuk hibah sehingga keberlanjutannya menjadi tanggung jawab penerima manfaat dan masyarakat. Keberlanjutan kegiatan sudah harus dipikirkan dan direncanakan sejak pada tahap perencanaan kegiatan.

b. Fasilitator Kecamatan memfasilitasi TPK untuk memperoleh bantuan teknis maupun keuangan ke Kantor Cabang Diknas Pendidikan Kecamatan maupun sumber lain.

c. Fasilitator Kecamatan memfasilitasi UPK untuk mengalokasikan dana beasiswa yang bersumber dari sebagian jasa keuntungan perguliran UEP maupun SPP.

d. Fasilitator Kecamatan melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan dan asuransi setempat untuk menjajagi kemungkinan asuransi pendidikan sebagai salah satu model pelestarian yang ditawarkan ke BKAD/Musyawarah Antar Desa.

e. Fasilitator Kabupaten melakukan rekapitulasi usulan pendidikan hasil MAD dalam wilayah kerjanya dan memfasilitasi Pokja Pendidikan Kecamatan dengan pemerintah daerah, swasta, dan LSM yang peduli dengan masalah pendidikan.

4.3. BIDANG LAYANAN KESEHATAN

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 51

4.3.1 Tujuan a. Tujuan Umum

- Meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin dengan mendekatkan pelayanan kesehatan dasar yang murah , mudah dan terjangkau

- Meningkatan peran serta masyarakat dalam upaya meningktakan pelayanan kesehatan.t. –

- Untuk mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs)

b. Tujuan Khusus Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih

dan sehat serta lingkungan yang sehat. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan

kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih berorientasi untuk

pencegahan penyakit dan pengobatan sederhana. Mendukung upaya pencegahan penyakit menular. Mengembangkan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi rumah tangga

miskin, yang dikelola oleh kelompok masyarakat secara mandiri yang sederhana, mudah dipahami dan mudah dikelola serta dapat dipertanggung-jawabkan oleh masyarakat.

4.3.2 Sasaran dan Jenis Kegiatana. Sasaran Program

Kelompok penerima manfaat kegiatan kesehatan adalah rumah tangga miskin di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan

b. Jenis KegiatanJenis kegiatan kesehatan yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dikategorikan dalam empat bagian , yaitu :

Penyuluhan KesehatanBertujuan untuk :1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan.2) Meluruskan pemahaman masyarakat yang salah terhadap masalah

kesehatan3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi

permasalahan kesehatan4) Meningkatkan peran serta melalui peningkatan perilaku hidup bersih

dan sehat.5) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan, termasuk cara mengatasinya6) Memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa pencegahan

dini (preventif) lebih baik daripada pengobatan penyakit (kuratif).

Contoh: Anggapan sebagian masyarakat bahwa diare pada balita merupakan gejala awal dari proses perkembangan otaknya (tambah pintar). Sehingga usaha pengobatan sering kali tidak dilakukan, akibatnya banyak kasus anak meninggal karena kekurangan cairan yang disebabkan lambatnya pertolongan, anggapan masyarakat bahwa wanita hamil tidak boleh makan ikan lele, udang nanti bayinya akan bongkok sehingga ibu dan janin malnutrisi, kebiasaan cuci tangan yang

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 52

kurang benar hanya membasuh tangan saja dlsb.

Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan cara :1) Penyediaan alat/media informasi tentang kesehatan seperti poster,

leaflet, papan slogan, CD/VCD dengan tema kesehatan, buku-buku mini seri kesehatan,

2) Penyuluhan langsung atau kampanye kesehatan, melalui pertemuan masyarakat, pendidikan kesehatan di sekolah/ UKS.

3) Memanfaatkan media penyebaran informasi yang ada (tertulis dan elektronik).

4) Penyuluhan dengan demonstrasi / Praktek Cuci Tangan Bersama untuk kelompok ibu dan siswa SD

5) Penyuluhan melalui wadah lomba misal lomba, Majalah Dinding dengan tema kesehatan untuk siswa, lomba karya tulis/pidato tema kesehatan.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan MasyarakatPeningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan dengan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan (, poliklinik desa/polindes, Pos Obat Desa/POD dan ambulan desa), penyelenggaraan pelatihan ketrampilan bagi para kader kesehatan dan dukun bayi untuk wilayah yang belum terjangkau bidan desa. Selain itu asupan makanan tambahan untuk ibu hamil rumah tangga miskin yang kurang gizi, Bayi/Balita rumah tangga miskin kurang gizi, kegiatan pemeriksaan penunjang dan Imunisasi yang bukan sasaran program DepKes/DinKes namun diperlukan masyarakat untuk pencegahan suatu penyakit (misal Imunisasi Hepatitis untuk siswa yang belum mendapatkan imunisasi Hepatitis) Usulan bidang kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dapat dilakukan dalam satu paket usulan kegiatan; sebagai contoh Pembangunan Polindes dengan kegiatan penyediaan bidan desa, penyuluhan kesehatan Ibu dan anak.

Peningkatan Kesehatan LingkunganPeningkatan kesehatan lingkungan dilakukan, melalui beberapa bentuk kegiatan : 1) Penyediaan prasarana kesehatan lingkungan yang memadai, guna

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, melalui pembangunan dan peningkatan kualitas sarana air bersih dan sanitasi (model jamban sesuai kondisi daerah setempat dan ketersediaan sarana air bersih). Pilihan sarana sanitasi dapat berupa (mandi cuci kakus/MCK, cubluk, jumbleng, pembuatan atau perbaikan saluran air kotor, pembangunan tempat cuci tangan di sekolah) .

2) Pelatihan bagi Masyarakat tentang pencegahan penyakit menular, seperti pelatihan uji kualitas air, penanganan malaria, DBD, HIV /Aids.

Peningkatan Kesehatan MandiriBentuk kegiatan yang dikembangkan dalam kegiatan peningkatan kesehatan mandiri, antara lain :1) Tabungan kesehatan sebagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Mandiri 2) Tanaman obat keluarga (Toga) dan apotik hidup, mengembangkan

pengobatan tradisional

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 53

3) Pembentukan dan atau memanfaatkan kelompok kesehatan masyarakat seperti: posyandu lansia, dan dasa wisma

4.3.3 Mekanisme Pengelolaan Kegiatana. Perencanaan

Penggalian gagasan1) .

Tahapan dan langkah-langkah proses penggalian gagasan:1) Tahap Persiapan

Fasilitator Kecamatan, KPMD/K, PL dibantu oleh tenaga medis Puskemas dan atau Dinas Kesehatan menyusun paket informasi kesehatan. Paket informasi tersebut memuat masalah-masalah kesehatan, upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemanfaatan tenaga medis dan bentuk-bentuk pelayanan kesehatan, pola hidup sehat (makan makanan bergizi, penimbangan balita dan pemeriksaan ibu hamil secara rutin, dll), serta pentingnya penanganan kesehatan lingkungan.

2) Tahap Pelaksanaan -Membagikan paket informasi kesehatan.-Membuat peta sosial bersama warga masyarakat, peta sosial tersebut dilengkapi dengan legenda (simbol/tanda) aspek kesehatan yang mencakup:i. rumah tangga miskin yang memiliki balita dan balita yang kurang

gizi.ii. rumah tangga miskin yang termasuk pasangan usia subur

(PUS).iii. rumah tangga miskin PUS yang mengikuti program KB.iv. Sumber air bersih dan sumber air yang dimanfaatkan rumah

tangga miskin.v. Sarana dan akses sanitasi yang dimiliki dan dimanfaatkan rumah

tangga miskin. vi. Fasilitas atau pusat pelayanan kesehatan yang adavii. Wilayah yang sering terkena dan atau pernah wabah penyakit

dalam jangka waktu 5 tahun terakhir (misal diare, hepatitis/kuning, Demam berdarah, cikungunya, flu burung).

viii. rumah tangga miskin yang telah dan sedang terkena penyakit menular.

ix. Wilayah endemis malaria, kusta dan TBC.

Fasilitator Kecamatan, PL dan KPMD harus menyiapkan dokumen yang berisi data dan informasi tentang aspek kesehatan meliputi jumlah rumah tangga miskin, jumlah keluarga, jumlah PUS, jumlah anak balita/batita, sumber air bersih, sarana sanitasi, fasilitas atau pusat pelayanan kesehatan, wilayah yang sering dan pernah terkena wabah penyakit dalam 5 tahun terakhir, rumah tangga miskin yang telah dan sedang terkena wabah penyakit menular, dan sebagainya.

-Menemukenali masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara:i. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kesehatan dengan

menggunakan format/alat peraga atau dengan metaplan secara partisipatoris.

ii.Mengelompokkan sebab munculnya masalah kesehatan pada rumah tangga miskin ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu: (a) kurang pengetahuan atau pemahaman tentang kesehatan, (b)

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 54

tidak ada atau kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, (c) lingkungan yang tidak sehat, (d) kesulitan membiayai pengobatan atau tidak memiliki jaminan kesehatan.

iii. Memfasilitasi peserta dalam menentukan penyebab masalah kesehatan terbanyak pada pengelompokan kategori tersebut di atas sebagai dasar penentuan prioritas kegiatan kesehatan.

iv. Pembentukan kelompok masyarakat yang menangani kegiatan kesehatan masyarakat, yang terdiri dari unsur wakil masyarakat dan kader kesehatan.

4.3.4 Pengembangan dan Pelestarian KegiatanPelestarian kegiatan kesehatan masyarakat mencakup:a. Penyediaan dan pelatihan kader kesehatan sebagai pelaksana kegiatan

secara berkelanjutan.b. Peningkatan pemanfaatan hasil kegiatan kesehatan masyarakat oleh

masyarakatc. Peningkatan peran dan fungsi kelompok kegiatan dan tenaga medis dalam

pemeliharaan fasilitas prasarana sarana kesehatan, dan peralatan medis. d. Penyediaan dukungan dana APBD, swadaya masyarakat dan sumber lain

yang tidak mengikat untuk operasional kegiatan kesehatan masyarakat.

Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan kesehatan, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain:a. Pergantian dan pelatihan KPMD bidang kesehatan secara periodik yang

disepakati dalam Musdes.b. Menyepakati kontribusi masyarakat dalam mendukung pelaksanaan dan

pengembangan kegiatan kesehatan. c. BKAD mengorganisir terselenggaranya pertemuan antar desa untuk

membahas kegiatan dan hasil kegiatan bidang kesehatan.

Contoh:Agar masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam pelestarian dan pengembangan kegiatan kesehatan masyarakat, maka cara yang dapat dikembangkan yaitu:

1. Melakukan kerja sama antara kegiatan ekonomi produktif dengan kegiatan kesehatan (mis. hasil usaha ekonomi produktif atau SPP sebagian disisihkan untuk mendanai kegiatan kesehatan).

2. Kelompok kegiatan kesehatan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif. (misalnya dana – dana yang terkumpul di Posyandu dipinjamkan kepada keluarga miskin dalam bentuk ternak. Hasil ternak dibagi dua dengan posyandu. Posyandu membentuk unit usaha penyewaan alat pesta dan hasilnya untuk operasional).

3. Membangun jaringan kerja sama dengan lembaga lain (LSM, perguruan tinggi, dan Pemerintah setempat.

4. Membangun dan menumbuhkan rasa kemandirian untuk mengatasi permasalahan kesehatan dengan iuran/pengumpulan dana simpan pinjam jaminan pemeliharaan kesehatan.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 55

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 56

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS/ KETERAMPILAN KELOMPOK EKONOMI

Kegiatan kelompok usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh rumah tangga miskin merupakan kegiatan yang akan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga miskin. Selain tambahan modal hal yang diperlukan untuk peningkatan usaha adalah peningkatan kapasitas pelaku usaha.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok UEP adalah jenis kegiatan yang berkaitan langsung dengan peningkatan kapasitas anggota kelompok usaha ekonomi dan yang akan berdampak langsung peningkatan usaha masyarakat.

Dalam kegiatan ini tidak disediakan tambahan permodalan namun sebagai upaya penurunan rumah tangga miskin maka disediakan komponen pendanaan untuk peningkatan kapasitas rumah tangga miskin. Kegiatan peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui: pelatihan-pelatihan, pengenalan alat produksi yang baru, pelatihan teknologi produksi, pelatihan manajemen, dan sebagainya.

4.4.1. Tujuan dan Ketentuan Dasara. Tujuan Umum

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pelaku kegiatan UEP di pedesaan, meningkatan kualitas teknologi produksi, meningkatkan kapasitas dalam penggunaan teknologi tepat guna, memberikan kemudahan akses informasi pasar, dan sebagainya.

b. Tujuan Khusus Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan peningkatan kapasitas

pengelolaan usaha skala mikro di pedesaan terutama pelaku yang berasal dari rumah tangga miskin.

Memberikan kesempatan pelaku usaha mikro untuk akses berbagai informasi pasar, informasi pasokan bahan baku, informasi teknologi, dan informasi lain yang mendukung kegiatan usaha yang telah ada.

Mendorong penguatan kelembagaan kelompok usaha mikro dipedesaan terutama aspek manajemen.

c. Dasar-dasar Pengelolaan Kegiatan Kemudahan, artinya masyarakat miskin yang mempunyai kegiatan

usaha dan tergabung dalam kelompok dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan peningkatan kapasitas sesuai dengan kebutuhan.

Dampak secara langsung kepada pelaku usaha golongan rumah tangga miskin.

Pengembangan Usaha , artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan kapasitas untuk pengembangan usaha yang sesuai dengan kegiatan usaha yang dimiliki.

Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana peningkatan kapasitas harus dapat dipertanggung jawabkan secara transparan kepada masyarakat.

4.4.2. Ketentuan PendanaanDana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana yang disediakan oleh Program untuk mendanai kegiatan peningkatan kapasitas kelompok UEP dengan ketentuan :a. Pendanaan tidak boleh bersifat individu tetapi bersifat kelompok masyarakat

dalam satu desa maupun lintas desa, jika lintas desa maka masyarakat memutuskan sebagai salah satu usulan desa.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 57

b. Kelompok penerima manfaat adalah kelompok masyarakat yang mempunyai anggota dengan kebutuhan peningkatan kapasitas/ketrampilan yang sama sehingga mudah dikelola dalam pendanaanya.

c. Pendanaan bukan untuk pengadaan sarana usaha dan modal kerja bagi kelompok.

d. Pendanaan dapat digunakan untuk pengadaan sarana yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas, pelatihan ketrampilan, bengkel teknologi tepat guna, dan sebagainya yang kepemilikannya diatur dan diputuskan oleh Tim Pelestarian.

4.4.3. Sasaran Bentuk Kegiatan.a. Sasaran Program

Sasaran program adalah peningkatan kapasitas anggota kelompok yang tergolong rumah tangga miskin dalam menjalankan usaha sehingga usaha berkembang dan memberikan peningkatan pendapatan rumah tangga miskin.

b. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui :

pelatihan- pelatihan, pengenalan alat produksi yang baru, pelatihan teknologi produksi, pelatihan manajemen, dan sebagainya.

Bentuk kegiatan diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria; (i) lebih bermanfaat bagi rumah tangga miskin yang telah mempunyai usaha; (ii) berdampak langsung untuk peningkatan pendapatan; (iii) bisa dikerjakan oleh masyarakat; (iv) didukung oleh sumber daya yang ada di masyarakat; (v) mendukung perkembangan dan berkelanjutan usaha; (vi) meningkatkan kapasitas teknis dengan membuka kesempatan untuk mencoba teknologi tepat guna yang baru; (vii) memecahkan masalah yang dihadapi termasuk masalah rendahnya produktivitas usaha yang dijalankan; (viii) memberi kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang usaha;

Contoh – contoh kegiatan :1) Pelatihan penggunaan teknologi pemintalan sutera.2) Pelatihan teknologi pembibitan bagi petani coklat.3) Pengadaan mesin peraga pengeringan padi bagi balai latihan yang

dikelola kelompok tani. 4) Pelatihan teknologi tepat guna untuk pembuatan jaring bagi

kelompok nelayan .5) Pelatihan teknologi tepat guna untuk pengepakan : hasil produksi,

hasil perikanan, dsb.6) Pelatihan teknologi produksi. manajemen, pemasaran.

a. Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan peningkatan kapasitas ketrampilan.Hasil tahapan seleksi di tingkat desa adalah : Kompilasi hasil pertemuan tingkat dusun sebagai bahan seleksi ditingkat

desa. Dalam kompilasi dapat dilakukan penggolongan bentuk kegiatan, jenis usaha yang dilakukan, kelompok usaha, dsb.

Penentuan usulan bentuk kegiatan yang akan didanai melalui musyawarah dengan keputusan usulan dalam desa atau cluster desa. Jika terjadi kebutuhan peningkatan kapasitas kelompok UEP dengan lokasi antar desa atau cluster desa maka keputusan usulan dilakukan oleh salah satu desa.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 58

Pembentukan kelompok pengusul dan pembentukan pengelola sebagai penanggung jawab kelompok kegiatan.

Penentuan Usulan Desa tersebut adalah proses penentuan keputusan usulan desa yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan.

Pembuatan Usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal singkat kelompok yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. Penulisan usulan kelompok dilakukan oleh Kelompok dan dibantu oleh Tim Penulis Usulan atau pelaku lainnya. Dalam penulisan usulan peningkatan kapasitas kelompok UEP paling tidak harus memuat beberapa hal sebagai berikut :1) Sekilas kondisi kelompok pengusul dan profil kegiatan kegiatan yang

telah dilakukan oleh anggota rumah tangga miskin anggota kelompok pengusul

2) Usulan bentuk kegiatan dengan alasan yang mendasari.3) Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi

dengan peta sosial. Selanjutnya Usulan tersebut digunakan sebagai bahan tim verifikasi dan akan dikompetisikan, jika usulan tersebut diputuskan untuk didanai maka akan dibuat proposal yang lebih lengkap dan detail termasik RAB.

Uraian kegiatan yang diusulkan yang mencakup :1) Latar belakang kebutuhan dan proyeksi kegiatan usaha setelah

mendapatkan peningkatan kapasitas.2) Pendanaan yang mencakup: sumber pendanaan (swadaya, bantuan

pemerintah lokal, BLM) dan penggunaan dana (pengadanaan prasarana-sarana, tenaga ahli, penyelenggaraan pelatihan), tahapan pendanaan, pertanggung jawaban pendanaan.

3) Materi/kurikulum peningkatan kapasitas. 4) Nara sumber dan tenaga ahli yang bertanggung jawab.5) Jadwal pelaksanaan.6) Rencana Pelestarian Kegiatan.

Kompilasi kebutuhan peningkatan kapasitas dalam satu desa menjadi satu paket kegiatan yang terdiri dari kebutuhan kelompok usaha ekonomi ataupun kelompok rumah tangga miskin.

Kelompok UEP yang dimaksud tidak terbatas pada kelompok yang telah menjadi pemanfaat dana bergulir yang dikelola UPK tetapi juga memberi kesempatan pada kelompok UEP lain yang ada di lokasi masing-masing.

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 59

ALUR FASILITASI DANA BERGULIR DIHAPUS

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 60

4.5. KEGIATAN SIMPAN PINJAM UNTUK KELOMPOK PEREMPUAN (SPP)

Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam. khusus bagi kecamatan yang telah memiliki aset dana bergulir diatas 2 milyar, dapat mendanai kegiatan SPP dari dana BLM reguler apabila dalam rata-rata 3 bulan terakhir memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki pengendapan kas dan bank SPP dibawah 15%2. Memiliki kolektibilitas 2, 3, 4 dan 5 dibawah 10%3. Hasil penilaian tingkat kesehatan UPK tidak menunjukkan

katagori ”tidak sehat”

4.5.1. Tujuan dan Ketentuana. Tujuan Umum

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.

b. Tujuan Khusus : Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun

sosial dasar. Memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi

rumah tangga melalui pendanaan modal usaha. Mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum

perempuan.

4.5.2. Ketentuan Dasara. Kemudahan, artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat

mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan .b. Terlembagakan, artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok

yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman.

c. Keberdayaan, artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan.

d. Pengembangan, artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.

e. Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4.5.3. Ketentuan Pendanaan BLM. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana yang disediakan untuk mendanai kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) per kecamatan maksimal 25 % dari alokasi BLM.

a. Sasaran, Bentuk Kegiatan dan Ketentuan Kelompok SPP Sasaran Program

Sasaran program adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat.

Bentuk Kegiatan

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 61

Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.

b. Ketentuan kelompok SPPKetentuan kelompok SPP adalah: Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama

saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun.

Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati.

Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan kepada anggota.

Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik. Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana.

4.5.4. Mekanisme Pengelolaana.

b. Musyawarah Desa dan MKPMusyawarah ini merupakan tahapan seleksi di tingkat desa adalah: Penentuan Usulan Desa untuk kegiatan SPP melalui keputusan

Musyawarah Khusus perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam MKP merupakan usulan desa untuk kegiatan SPP.

Hasil keputusan diajukan berdasarkan seluruh kelompok yang diusulkan dalam paket usulan desa.

Penulisan Usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal kelompok yang akan dikompetesikan di tingkat kecamatan.

Dalam penulisan usulan SPP paling tidak harus memuat hal sebagai berikut :1) Sekilas kondisi kelompok SPP2) Gambaran Kegiatan dan Rencana yang menjelaskan kondisi

anggota, kondisi Permodalan, kualitas pinjaman, kondisi operasional, Rencana Usaha dalam satu tahun yang akan datang, Perhitungan Rencana Kebutuhan Dana,

3) Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial dan peta rumah tangga miskin.

c. Verifikasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah : Penetapan Formulir Verifikasi.

Penetapan formulir verifikasi merupakan proses penyesuaian dengan contoh format formulir yang telah tersedia. Contoh format formulir masih harus disesuaikan dengan kondisi lokal namun tidak mengurangi prinsip dasar penilaian dengan model CAMEL (Capital, Assets , Management, Earning dan Liquidity) yaitu : penilaian tentang permodalan, kualitas pinjaman, manajemen, pendapatan dan likuiditas. Contoh Formulir ada di formulir PTO.

Proses Pelaksanaan VerifikasiVerifikasi kelompok SPP mencakup beberapa hal sebagai berikut :1) Pengalaman Kegiatan Simpan Pinjam2) Persyaratan Kelompok

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 62

3) Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, dengan penilaian : Permodalan Kualitas Pinjaman Administrasi dan Pengelolaan Pendapatan Likuiditas (pendanaan jangka pendek)

4) Penilaian khusus rencana kegiatan.5) Jumlah rumah tangga miskin sebagai calon pemanfaat diverifikasi

dengan daftar rumah tangga miskin.6) Penilaian Kategorisasi Kelompok.

Kategorisasi Tingkat Perkembangan Kelompok :

Tabel Indikator Perkembangan Kelompok SPP

Indikator Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4

Ikatan pemersatu

Ikatan pemersatu adalah domisili atau geografis atau keluarga

Ikatan pemersatu kegiatan

kemasyarakatan / ekonomi/ simpan pinjam kurang dari satu tahun

Ikatan pemersatu kegiatan simpan

pinjam antara satu tahun

sampai tiga tahun

Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam lebih dari

3 tahun

Kegiatan anggota untuk tujuan bersama

Belum mempunyai

kegiatan secara rutin

Mempunyai kegiatan tetapi

belum terencana dengan baik

Mempunyai kegiatan simpan

pinjam yang masih berjalan dengan baik.

Mempunyai kegiatan simpan

pinjam yang terus berkembang dengan baik

Pengurus

Belum mempunyai

pengurus yang disepakati oleh

anggota

Pengurus belum mempunyai

pertemuan tetapi belum secara

rutin

Pengurus mempunyai

pertemuan rutin tetapi belum mempunyai

agenda pertemuan terencana

Pengurus mempunyai

pertemuan rutin dan mempunyai

agenda pertemuan yang

terencana dengan baik.

Aturan kelompok

Belum ada kesepakatan

untuk mencapai tujuan bersama

Mempunyai kesepakatan

untuk mencapai tujuan bersama

tetapi tidak secara tertulis

Mempunyai aturan tertulis tetapi belum seluruhnya

dilaksanakan

Mempunyai AD/ART yang

telah dilaksanakan dengan baik

Belum mempunyai iuran

Mempunyai iuran tetapi belum

Mempunyai iuran wajib dan

Mempunyai iuran wajib , iuran

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 63

Tabel Indikator Perkembangan Kelompok SPP

Indikator Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3 Nilai = 4

Iuran anggotaanggota secara

wajib/tetap

mencukupi untuk operasional kelompok

sukarela untuk operasional kelompok

sukarela dan simpanan

sebagai modal usaha kelompok

Administrasi kelompok

Belum mempunyai administrasi

secara tertulis

Mempunyai administrasi tertulis tetapi

belum mempunyai

laporan tertulis

Mempunyai administrasi tertulis dan mempunyai

laporan tertulis tetapi belum secara rutin

dipertanggung- jawabkan

Mempunyai administrasi tertulis dan mempunyai

laporan tertulis dan secara rutin dipertanggung-

jawabkan

Dengan memperhatikan indikator-indikator tersebut di atas dan memberikan nilai pada setiap indikator kemudian menjumlahkan nilai maka terhadap kelompok dapat dikategorisasi menjadi : Kelompok Pemula adalah jika hasil penjumlahan nilai tipa-tiap

indikator sampai dengan 9 (sembilan). Kelompok Berkembang adalah jika hasil penjumlahan nilai tiap-tiap

indikator antara 10 (sepuluh) sampai dengan 18 (delapan belas) Kelompok Siap/Matang adalah jika hasil penjumlahan nilai tiap-tiap

indikator diatas 18 (delapan belas)

7). Pembuatan Berita Acara (BA) Hasil Verifikasi, dalam BA tersebut mencantumkan rekomendasi rekomendasi termasuk jumlah usulan kelompok apakah sudah dalam kewajaran, keterlibatan rumah tangga miskin sebagai pemanfaat, dan kategorisasi perkembangan kelompok

d. MAD Prioritas Usulan.Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model prioritas kebutuhan dengan mempertimbangkan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat kategori rumah tangga miskin.

Dalam tahapan prioritas kebutuhan ini menilai usulan-usulan kelompok yang tergabung dalam paket usulan desa. Penilaian dilakukan dengan basis usulan kelompok sehingga jika ada kelompok yang tidak layak maka tidak secara otomatis menggugurkan paket usulan desa tersebut, kelompok yang dianggap layak tetap mendapatkan pendanaan sampai jumlah kuota BLM terpenuhi.

Pemeringkatan dilakukan pada seluruh kelompok SPP tanpa memperhatikan asal desanya, sehingga ranking prioritas yang diperoleh merupakan peringkat kelompok bukan peringkat paket usulan desa atau desa.

Hasil pemeringkatan kelompok SPP sudah dapat menunjukkan kebutuhan pendanaan BLM untuk SPP sehingga sudah dapat ditentukan kelompok-kelompok layak yang akan didanai dari BLM. Untuk kelompok yang layak dan akan didanai BLM, tahap selanjutnya adalah melakukan penyempurnaan dokumen usulan misalnya: KTP dan Perjanjian Pinjaman.Prioritas kebutuhan kelompok SPP agar mempertimbangkan : Keterlibatan rumah tangga miskin sebagai anggota dan pemanfaat

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 64

Kategori tingkat perkembangan kelompok Hasil Penilaian kelayakan kelompok pengusul yang dituangkan dalam

Berita Acara TIM Verifikasi. Pertimbangan lain yang mendukung pengurangan jumlah rumah tangga

miskin dan peningkatan kesempatan kerja/usaha.

e. Penetapan Persyaratan.Penetapan persyaratan pinjaman yang tertuang dalam Perjanjian Pinjaman paling tidak mencakup hal-hal : Penentuan jasa pinjaman dengan ketentuan: Besar jasa pinjaman

ditentukan berdasarkan bunga pasar untuk pinjaman pada lembaga keuangan pada wilayah masing-masing. Sistem perhitungan jasa pinjaman menurun atau tetap.

Jangka waktu pinjaman sumber dana BLM maksimal 12 bulan Jadwal angsuran dana BLM paling tidak diangsur 3 kali angsuran dalam

12 bulan dengan memperhatikan dengan siklus usaha baik pada tingkat pemanfaat maupun tingkat kelompok.

Angsuran langsung dari kelompok ke UPK.

f. Pengelolaan Dokumen dan Administrasi di UPKPengelolaan kegiatan di tingkat UPK meliputi : Pengelolaan Dokumen UPK mencakup beberapa hal sebagai berikut :

Pengelolaan data kelompok dan peminjam/pemanfaat, Pengelolaan Proposal Penulisan Usulan dengan peta sosial, Pengelolaan dokumen penyaluran : kuitansi, SPPB.

Pengelolaan Administrasi meliputi: Rekening Pengembalian SPP, Buku Bantu Bank SPP, Buku Kas Harian SPP, Kartu pinjaman.

Pengelolaan Pelaporan sebagai berikut : Laporan Realisasi Penyaluran, Laporan Perkembangan Pinjaman – SPP, Laporan Kolektibilitas – SPP, Necara, Laporan Operasional.

g. Pengelolaan Dokumen dan Administrasi di KelompokHal-hal yang dikelola ditingkat kelompok meliputi: data-data peminjam, dokumen pendanaan/kuitansi di kelompok maupun pemanfaat, administrasi realisasi pengembalian pinjaman ke UPK, administrasi penyaluran dan pengembalian/kartu pinjaman pemanfaat dan administrasi pinjaman pemanfaat.

h. Penetapan Daftar TungguUsulan kegiatan kelompok SPP yang belum terdanai oleh BLM tetapi telah dianggap layak dapat didanai dengan dana bergulir. Jika dana bergulir tidak mencukupi maka kelompok layak dapat ditetapkan sebagai kelompok tunggu yang dilaporkan dalam daftar tunggu kelompok. Daftar tunggu ini ditetapkan dengan Berita Acara. Selain menetapkan daftar tunggu juga menetapkan mekanisme dan persyaratan dalam pendanaan kelompok yang termasuk daftar tunggu.

i. Pelestarian Dan Pengembangan KegiatanPelestarian kegiatan SPP mengacu pada ketentuan pengelolaan dana bergulir dengan mempertimbangkan ketentuan akses BLM yang telah disepakati dalam MAD yang mencakup : Pelestarian Kegiatan

Dasar-dasar dalam rangka mewujudkan pelestarian kegiatan adalah :

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 65

1. Adanya dana kegiatan SPP yang produktif dan bertambah jumlahnya untuk penyediaan kebutuhan pendanaan masyarakat miskin.

2. Adanya pelestarian prinsip PNPM Mandiri - Perdesaan terutama keberpihakan kepada orang miskin dan transparansi.

3. Penguatan kelembagaan baik dalam aspek permodalan ataupun kelembagaan kelompok.

4. Pengembangan layanan kepada masyarakat 5. Pengembangan permodalan.

Pengembangan KelompokPengembangan kelompok SPP diarahkan sebagai lembaga pengelola simpanan dan pinjaman yang profesional, akuntabel sehingga mampu menarik minat kerja sama lembaga lain sebagai lembaga penyalur dan pengelola pinjaman. Pengembangan kelembagaan kelompok SPP, secara badan hukum dapat menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Fasilitasi pengembangan kelompok dapat didasarkan pada tingkat perkembangan kelompok maupun fungsi kelompok yang dijelaskan dalam Pengelolaan Dana Bergulir.

4.6 Usulan Kegiatan Pengganti bagi lokasi kecamatan yang tidak memenuhi kriteria dapat mengajukan dana SPP. Kegiatan Pengganti bagi lokasi kecamatan yang tidak memenuhi syarat untuk dapatmengajukan dana Simpan Pinjam Khusus Kelompok perempuan, dimaksudkan untuk meningaktkan kemampuan produktivitas kelompok dan kapasitas penggelolaan kegiatan. Yang akan berdampak pada menurunkan dana mengendap ( Idle Money) dan menurunkan tunggakan . Jenis-jenis kegiatan yang dapat diusulkan meliputi :

1. Pelatihan peningkatan kapasitas kelompok perempuan yang mendukung kualitas dan produktivitas usaha kelompok perempuan

2. Pembelian barang modal dan produksi untuk prningkatan kapasitas usaha kelompok perempuan

3. Prasarana/infrastruktur pendukung yang terkait langsung dengan usaha kelompok perempuan ( bukan individu ) baik dalam pembuatan prasarana maupun rehabilitasi

4. Usaha produktif kelompok perempuan yang berbasis unggulan kewilayahan atau penunjang peningkatan ekonomi rumah tangga

Jenis-jenis kegiatan harus ditetapkan melalui Musyawarah Khusus Perempuan dan selanjutnya mengikuti mekanisme program

Pendanaan usulan kegiatan peningkatan kapasitas usaha ekonomi kelompok perempuan bersifat hibah kepada kelompok.

4.7 Kegiatan Pembangunan atau perbaikan sarana prasarana yang berhubungan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Lokasi kegiatan rehabilitasi pasca bencana, dilaksanakan pada lokasi yang akan ditetapkan secara khusus melalui keputusan Pemerintah. Kecamatan

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 66

yang sudah ditetapkan sebagai lokasi rehabilitasi pasca bencana, proses dan pelaksanaan mengikuti petunjuk teknis operasional pola khusus rehabilitasi pasca bencana sebagaimana penjelasan PTO 13.

Pelaksanaan Rehabilitasi Pasca Bencana bertujuan Untuk :

a. Memperkuat/menghidupkan kembali organisasi/kelembagaan masyarakat agar dapat segera memulai kembali kegiatan kehidupan individual/keluarga/rumah tangga dan kelompok/sosial mereka melalui kegiatan program secara partisipatif, padat karya, berdiskusi dan bermusyawarah bersama untuk memutuskan jenis aktifitas serta melaksanakan kegiatan pembangunan rehabilitasi yang bermanfaat bagi kepentingan hidup bersama;

b. Menumbuhkan dan memulihkan kembali kepercayaan masyarakat untuk membangun kembali kehidupan masyarakat;

c. Mendanai kegiatan pembangunan sarana/prasarana skala menengah-kecil atau lingkup desa dan fasilitas sosial-umum lainnya. Memberikan sumber pendapatan sementara/penyangga bagi keluarga/rumah tangga melalui pembayaran HOK dari pelaksanaan kegiatan pembangunan, serta melalui pinjaman bergulir modal usaha kelompok perempuan

___________________________________________________________________________Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 67