Download - PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Transcript
Page 1: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

WALIKOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

NOMOR 13 TAHUN 2014

TENTANG

PENYEDIAAN, PENYERAHAN, DAN PENGELOLAAN PRASARANA,

SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KENDARI,

Menimbang : a. bahwa pembangunan perumahan dan permukiman yang

baik, memperhatikan ketersediaan prasarana, sarana, dan

utilitas merupakan kebutuhan hidup yang mencerminkan eksistensi masyarakat Kota Kendari dalam upaya mewujudkan kota dalam taman yang bertakwa, maju,

demokratis dan sejahtera; b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman maka strategi dan arahan kebijakan struktur Perumahan dan Kawasan Pemukiman Nasional perlu di

atur lebih lanjut oleh Pemerintah Kota Kendari; c. bahwa pengembang perumahan perlu menyediakan

danmengelola prasarana, sarana, dan utilitas perumahan danpermukiman yang memadai agar sesuai dengan dinamikapeningkatan kegiatan kota dengan tetap

memperhatikantata ruang kota dan daya dukung lingkungan kota;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang

dimaksud dalam huruf a, huruf b,dan huruf c maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyediaan,

Penyerahan dan Pengelolaan Prasarana Sarana UtilitasPerumahan dan Permukiman.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995 tentang

Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Kendari (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor

44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3602);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik

Page 2: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun

2009tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana

danUtilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah; 11. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Perumahan dan Kawasan Permukiman; 12. Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 1 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari(Lembaran Daerah Kota Kendari Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Kendari

Nomor 7);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA KENDARI

dan

WALIKOTA KENDARI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG

PENYEDIAAN,PENYERAHAN, DAN PENGELOLAAN PRASARANA,SARANA,DANUTILITASPERUMAHAN DAN

PERMUKIMAN

Page 3: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Kendari.

2. Pemerintah Daerah adalah WaliKota Kendari dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

3. Walikota adalah Walikota Kendari

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kota Kendari.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang menangani bidang penyediaan, pengelolaan, prasarana, sarana dan utilitas

perumahan/permukiman. 6. Pengelola Barang Milik Daerah adalah pejabat yangberwenang

danbertanggungjawab melakukankoordinasi pengelolaan barang milik Daerah.

7. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkunganhunian yang

memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman,dan nyaman.

8. Sarana adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk

mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.

9. Sarana komersial adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya yang menghasilkan finansial.

10. Sarana non komersial adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan bermasyarakat yang bersifat sosial.

11. Sektor informal adalah lingkungan usaha tidak resmi yang merupakan lapangan pekerjaan yang diciptakan dan diusahakan sendiri oleh pencari

kerja. 12. Utilitas adalah kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan

hunian.

13. Brandgang adalah saluran pembuangan air hujan yang berfungsi juga sebagai jalur evakuasi kebakaran.

14. Penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas adalah cara pemerintah daerah untuk menyediakan prasarana, sarana dan utilitas baik dengan cara mengadakan sendiri ataupun melalui penyerahan prasarana, sarana

dan utilitas dari para pengembang perumahan/permukiman sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

15. Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas adalahpenyerahan berupa tanah dengan bangunan atautanah tanpa bangunan dalam bentuk aset dantanggungjawab pengelolaan dari Pengembang kepadaPemerintah

Daerah. 16. Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas adalah tahapan pekerjaan

yang dilakukan untuk mengoperasikan Prasarana, Sarana, dan Utilitas

yang telah berfungsi agar berkelanjutan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

17. Rencana Tapak adalah gambaran/peta rencana perletakan bangunan/kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan tertentu.

18. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan Prasarana,

Page 4: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Sarana, dan Utilitas sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

19. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, yang berupa kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

20. Pengembang adalah perseorangan atau badan usaha/badan hukum

penyelenggara pembangunan perumahan dan permukiman. 21. Perumahan Tidak Bersusun adalah kelompok rumah yang berfungsi

sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian, baik berlantai satu atau

dua.

22. Hunian adalah tempat tinggal, kediaman masyarakat mengharapkan

perumahan yang nyaman dan aman sebagai kawasan mereka.

23. Rumah Susun yang selanjutnya disingkat RUSUN, adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam

bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arahhorizontal maupun vertikal dan merupakan satuan yang masing-masing dapat

disewa atau dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

24. Kawasan adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta memiliki ciri

tertentu/spesifik/khusus.

25. Kawasan Perumahan adalah kawasan yang pemanfaatannya untuk

Perumahan dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan Prasarana dan Sarana lingkungan.

26. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar

kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk

menyediakan dan menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas kepada Pemerintah Daerah.

28. Berita Acara Serah Terima Fisik adalah serah terima seluruh atau

sebagian Prasarana, Sarana dan Utilitas berupa tanah dan/atau bangunan dalam bentuk asetdan/atau pengelolaan dan/atau tanggungjawab dari

Pengembang kepada Pemerintah Daerah.

29. Kas Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditetapkan oleh Walikota, untuk menampung seluruh penerimaan daerah

dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.

30. Perencanaanadalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan

ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan-keputusan kolektif dan

mengusahakan kebijakan dan program.

Page 5: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

BAB II AZAS DAN TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

BagianKesatu

Azas

Pasal 2

Perumahan dan permukiman secara umum diselenggarakan dengan berazaskan padaazas:

a. kesejahteraan; b. keadilan dan pemerataan;

c. nasionalitas; d. efisiensi dan kemanfaatan; e. keterjangkauan dan kemudahan;

f. kemandirian dan kebersamaan; g. kemitraan;

h. keserasian dan keseimbangan; i. keterpaduan; j. kesehatan;

k. kelestarian dan keberlanjutan; dan l. keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.

Pasal 3

(1) Pengaturan Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan permukiman berdasarkan azas :

a. keterbukaan;

b. akuntabilitas; c. kepastian hukum; d. keberpihakan;

e. keberlanjutan. (2) Pengaturan Pengolahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan

Permukiman berdasarkan azas: a. Kesejahteraan; b. Keterbukaan;

c. Efisiensi; d. Efektifitas, dan

e. Akuntabilitas.

Bagian Kedua Tujuan

Pasal 4

Perumahan dan Permukiman diselenggarakan dengan tujuan untuk : a. memberikan kapasitas hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman;

b. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan perumahan

dan kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

c. Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan;

Page 6: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

d. Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan aman, serasi, teratur, terencana, terpadu dan

berkelanjutan.

Pasal 5

Tujuan pengaturan Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana,

Sarana, dan Utilitas adalah jaminan pemenuhan keberadaan dan keberlanjutan pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bagian Ketiga

Ruang Lingkup

Pasal 6

Ruang lingkup pengaturan Prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan

dan Kawasan permukiman meliputi: a. Perumahan dan kawasanPermukiman; b. Penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas;

c. Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas; d. Pengelolaan Prasarana, Sarana dan Utilitas; e. Wewenang dan larangan;

f. Pengawasan dan Pengendalian.

BAB III

PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pasal 7

Perumahan dan permukiman terdiri atas : a. perumahan tidak bersusun; dan

b. rumah susun.

Pasal 8

(1) Perumahan tidak bersusun sebagaimana dimaksud padaPasal 7 huruf a,

berupa kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian.

(2) Kelompok rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlantai satu atau

dua.

Pasal 9

(1) Rumah susun sebagaimana dimaksud padaPasal 7 huruf b, berupa

bangunan bertingkat dalam suatu lingkungan. (2) Bangunan gedung bertingkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terbagi

dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah

horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimilikidan digunakan secara terpisah, terutama untuk

tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.

Pasal 10

Perumahan dan permukiman sebagaimana dimaksud padaPasal 7 dilengkapi

dengan prasarana, sarana dan utilitas.

Page 7: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

BAB IV PENYEDIAAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 11

(1) Setiap pengembang dalam melakukan pembangunan perumahan wajib

menyediakan prasarana, sarana dan utilitas.

(2) Perencanaan dan Pembangunan Perumahan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum harus memenuhi persyaratan Administrasi, Teknis dan Ekologis.

Pasal 12

(1) Setiap Pengembang Perumahan tidak bersusun wajib menyediakan Prasarana,Sarana, dan Utilitas dengan proporsi sesuai aturanPerundang-

Undangan. (2) Setiap Pengembang Rusun harus menyediakan Prasarana, Sarana, dan

Utilitas dengan proporsi sesuai yang ditentukan oleh ketentuan yang

berlaku. (3) Jenis Prasarana, Sarana, dan Utilitas dan luasan lahan yang dialokasikan

untuk penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas sebagaimana dimaksud

pada Pasal 12ayat (1) dan ayat (2) dituangkan pada Siteplan/Rencana Tapak yang dilegalisasi oleh SKPD.

(4) Penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas oleh pengembang Perumahan harus terletak pada lokasi perumahan sesuai izin pemanfaatan tanah yang telah disahkan oleh Walikota.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengaturan Proporsi dan penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas selanjutnya diatur dalam Peraturan Walikota.

Bagian Kedua

KlasifikasiPrasarana, Sarana, dan Utilitas

Pasal 13

Prasarana, Sarana, dan Utilitas pada Kawasan Perumahan dan Permukiman

sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 dan Pasal 12 ayat (1) meliputi: (1) Prasarana, sebagai berikut:

a. jaringan jalan;

b. jaringan saluran pembuangan air limbah; c. jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase);

d. jaringan brandgang; dan e. tempat penampungan sampah sementara.

(2) Sarana, dapatberupa sarana pertamanan dan ruang terbuka hijau.

(3) Utilitas, sebagai berikut: a. jaringan air bersih;

b. jaringan listrik; c. jaringan telepon; dan d. sarana penerangan jalan umum.

Pasal 14

(1) Prasarana, Sarana, dan Utilitas pada Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagaimana dimaksudpada Pasal 11, Pasal 12 ayat (2) dan

Pasal 13 ayat (2) meliputi: a. Prasarana, sebagai berikut:

Page 8: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

1) jaringan jalan; 2) jaringan saluran pembuangan air limbah;

3) jaringan saluran pembuangan air hujan (drainase); 4) jaringanbrandgang; dan

5) tempat penampungan sampah sementara.

b. Sarana sebagai berikut:

1) perniagaan/perbelanjaan; 2) pelayanan umum dan pemerintahan;

3) pendidikan; 4)kesehatan; 5) peribadatan;

6) rekreasi dan olahraga; 7) pemakaman;

8) pertamanan dan ruang terbuka hijau; 9) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu; 10) Sistem Pengolahan Limbah terpadu skala Permukiman;

11) parkir.

c. Utilitas, sebagai berikut:

1) air bersih; 2) jaringan listrik;

3) jaringan telepon; 4)sarana penerangan jalan umum; 5) jaringan transportasi; dan

6) sarana pemadam kebakaran. (2) Sarana Perumahan dan Permukiman sebagaimanadimaksud pada ayat (1)

huruf b angka 1, dapat berupasarana komersial maupun non komersial. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sarana komersial dan non komersial

sebagaimana dimaksud pada ayat (2)selanjutnya diatur dalam Peraturan

Walikota.

Pasal 15

(1) Penyediaan sarana pemakaman untuk Kawasan Perumahan dan

Permukiman sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) huruf b angka 7, dilakukandengan cara menyediakan lahan pada lokasi yang ditentukanoleh Pemerintah Daerah yang peruntukannya sesuaidengan

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK). (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyediaan tempat pemakaman

umum akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

Pasal 16

Penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum bersumber dari : a. Pemerintah Daerah;

b. Pihak ketiga/pengembang; c. Hibah atau wakaf.

BAB V

PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS

Bagian Kesatu Kriteria

Pasal 17

(1) Setiap Pengembang wajib menyerahkan Prasarana, Sarana dan Utilitasnya kepada pemerintah sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 14 ayat (1).

Page 9: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

(2) Objek penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitassebagaimana dimaksud padaPasal 14 ayat (1) berupa:

a. tanah dan bangunan bagi Prasarana dan sarana utilitas; atau b. tanah siap pakai bagi sarana yanglokasinya ditentukan dalam Rencana

Detail TataRuang Kota (RDTRK). (3) Objek penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitassebagaimana dimaksud

pada ayat (2) wajib memenuhikriteria yang meliputi:

a. telah selesai dibangun dan dalam keadaan baik; b. sesuai dengan persyaratan umum, teknis, dan administrasi yang telah

ditentukan;

c. sesuai dengan Rencana Tapak yang telah disahkan;dan d. diserahkan paling lambat 1 (satu) tahun setelahmasa pemeliharaan.

(4) Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas sesuaidengan Rencana Tapak sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat dilakukan:

a. secara bertahap, apabila rencana pembangunandilakukan bertahap;

atau b. sekaligus, apabila rencana pembangunandilakukan tidak bertahap.

(5). Penyerahan secara bertahap sebagaimana dimaksudpada ayat (4) huruf a, disesuaikan dengan tahapanpelaksanaan pembangunan dengan luas Prasarana,Sarana, dan Utilitas yang diserahkan merujuk kepadaluas

keseluruhan Prasarana, Sarana, dan Utilitas daritotal lahan yang telah dikuasainya dan akan dibangunsecara utuh.

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang objek, kriteria dan tahapan penyerahan

Prasarana, Sarana dan Utilitas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Walikota.

Pasal 18

Persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat(3)huruf b, terdiri dari: 1) persyaratan umum, yang meliputi:

a. lokasi Prasarana, Sarana, dan Utilitas sesuaidengan Rencana Tapak

yang telah disahkan; dan b. sesuai dengan dokumen perijinan dan spesifikasiteknis bangunan.

2) persyaratan teknis, sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundan-undanganyang terkait denganpembangunan Kawasan.

3) persyaratan administrasi, yang meliputi:

a) dokumen Rencana Tapak yang telah disahkan; b) ijin Mendirikan Bangunan bagi bangunan yangdipersyaratkan;

c) ijin Penggunaan Bangunan bagi bangunan yangdipersyaratkan; dan d) surat pelepasan hak atas tanah dari Pengembangkepada Pemerintah

Daerah.

4)Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

Bagian Kedua Tim Verifikasi

Pasal 19

(1) Walikota membentuk Tim Verifikasi untuk memproses penyerahan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Pemukiman. (2) Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur :

a. Sekretaris Daerah; b. Badan Perencana Pembangunan Daerah; c. Badan Pertanahan Nasional (BPN);

d. Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis terkait; e. Asiasi; f. Camat;

g. Lurah.

Page 10: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

(3) Tim Verifikasi diketuai oleh Sekretaris Daerah dan dibantu oleh sekretariat Tim Verifikasi yang berada pada SKPD yang membidangi perumahan.

(4) Tugas dan wewenang Tim Verifikasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

Bagian Ketiga

PelaksanaanPenyerahan

Pasal 20

Tata cara persiapan penyerahan Prasarana, Sarana, danUtilitas meliputi: 1. Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas dilakukan dengan Berita Acara

serah terima dari Pengembang kepada Pemerintah Daerah; 2. Berita Acara serah terima sebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi:

a. Berita Acara Serah Terima Administrasi;

b. Berita Acara Serah terima Fisik. 3. Hasil penyerahan sebagaimana dimaksud pada angka 1 menjadi barang

milik Daerah dan dicatat dalam Daftar Barang Milik Daerah; 4. Walikota menetapkan status penggunaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas

sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan, sejak

ditandatanganinya Berita Acara serah terima Fisik; 5. Ketentuan lebih lanjut tentang Pelaksanaan penyerahan selanjutnya akan

diatur dalam Peraturan Walikota.

Pasal 21

(1) Pengembang wajib memelihara Prasarana,Sarana, dan Utilitas umum

sebelum dilaksanakan penyerahan kepada Pemerintah Daerah. (2) Pengembang wajib memperbaiki Prasarana, Sarana dan Utilitas yang

tidak baik sebelum dilakukan penyerahan kepada Pemerintah Daerah.

(3) Dalam hal pengembang berbadan hukum tidak sanggup memelihara Prasarana,Sarana, dan Utilitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1) maka pengembang dapat membuat surat pernyataan pailit dan/atau

digugat untuk dinyatakan pailit oleh Pemerintah Daerah dan diminta menyelesaikan kewajibannya dengan menggunakan harta Perusahaan.

(4) Dalam hal pengembang perorangan tidak sanggup memelihara Prasarana,Sarana, dan Utilitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (2) maka pengembang dapat membuat surat pernyataan pailit

dan/atau digugat untuk dinyatakan pailit oleh Pemerintah Daerah dan diminta menyelesaikan kewajibannya dengan menggunakan harta

Pribadi. (5) Berdasarkan pernyataan atau putusan pengadilan tentang pailitnya

pengembang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4),

Pemerintah Daerah berhak mengambil harta Pengembang sebesar yang diputuskan Pengadilan.

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang kriteria tata cara penagihan atau

pengambil alihan Prasarana, Sarana dan Utilitas yang belum dapat diserahkan,selanjutnya akan diatur dalamPeraturan Walikota.

Pasal 22

Segala biaya proses penyerahan dan peralihan hak atas atas tanah Prasarana, Sarana, dan Utilitas dari Pengembang kepada Pemerintah Daerah Menjadi

beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dianggarkan kepada SKPD.

Page 11: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

BAB VI PENGELOLAAN PRASARANA,SARANA, DAN UTILITAS

Pasal 23

(1) Prasarana, Sarana, danUtilitas yang telah diserahkan kepada Pemerintah

Daerah, dikelola sesuaidengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Pemerintah Daerah dapatbekerjasama dengan pihak ketiga dan/ataudilimpahkan pengelolaannya pada pihak ketiga sesuaidengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Pemanfaatan dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitassebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh mengubahfungsi/peruntukan dan

status kepemilikan. (4) Dalam hal kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimanadimaksud pada ayat

(2), menghasilkan penerimaankepada Pemerintah Daerah maka harus

disetorkan kekas daerah. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapengelolaan dan penyetoranke

kas daerah diatur dalam Peraturan Walikota.

BAB VII

WEWENANG DAN LARANGAN

Pasal 24

(1) Pemerintah Daerah berwenang mengatur Perencanaan, Penyediaan,

Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas. (2) Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berdasarkan pada:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah; b. asas penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas; dan c. Rencana Tapak yang telah disahkan.

Pasal 25

(1) Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 ayat (1) meliputi: a. menata dan mengembangkan Prasarana, Sarana dan Utilitas;

b. memelihara dan mengembangkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas; c. menggunakan dan/atau memanfaatkan Prasarana, Sarana, dan

Utilitas;

c. mencatat dan mengubah Prasarana, Sarana, dan Utilitas menjadi aset daerah; dan

d. mengawasi keberadaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas. (2) Kewenangan pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Walikota.

(3) Walikota dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat melimpahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai

dengan tugas, pokok dan fungsinya.

Pasal 26

(1) Pengembang dilarang untuk memindahtangankan sebagian atau seluruh

kewajiban atau hak pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas umum

sebagaimana tercantum dalam rencana tapak Siteplan kepada pihak lain, tanpa ada persetujuan tertulis dari Walikota.

(2) Pihak ketiga dilarang untuk menjual, menggadaikan, menghibahkan, dan/atau memindahtangankan sebagian atau seluruh prasarana, sarana

Page 12: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

dan utilitas umum sebagaimana tercantum dalam Siteplan kepada pihak lain.

(3) SKPD/UKPD yang berwenang dalam pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas dilarang untuk mengalihkan pengelolaan kewajiban prasarana,

sarana dan utilitas umum kepada pihak lain.

BAB VIII

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 27

(1)Walikota berwenang melakukan pengawasan danpengendalian terhadap

Pengembang dalam penyediaandan penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitasperumahan dan permukiman.

(2)Dalam melakukan pengawasan dan pengendaliansebagaimana dimaksud

pada ayat (1) Walikota dapatmelimpahkan kewenangannya kepada SKPD sesuaitugas dan fungsinya.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota.

BAB IX PENYIDIKAN

Pasal 28

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagaipenyidik untuk melakukan penyidikan terhadappelanggaran dalam ketentuan Peraturan Daerah ini.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah: a. menerima, mencari, mengumpulkan dan menelitiketerangan atau

laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang Prasana, Sarana,

dan Utilitas agarketerangan atau laporan tersebut menjadi lengkapdan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana di bidang Prasana, Sarana,dan

Utilitas; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan

sehubungan dengan tindakpidana di bidang Prasana, Sarana, dan Utilitas

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dandokumen-dokumen lain

berkenaan dengan tindakpidana di bidang Prasana, Sarana, dan Utilitas;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti

pembukuan, pencatatan dandokumen-dokumen lain, serta melakukanpenyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Prasana, Sarana, dan Utilitas;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan

ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan/atau dokumen yang dibawasebagaimana

dimaksud pada huruf e; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana di bidang

Prasarana, Sarana, dan Utilitas;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan, dan

Page 13: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

k. melakukan tindakan lain yang perlu untukkelancaran penyidikan tindak pidana di bidangPrasana, Sarana, dan Utilitas menurut hukum

yangbertanggungjawab.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia,

sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.

BAB X

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 29

(1) Sengketa yang timbul dalam penyediaan dan/atau penyerahan prasarana,

sarana dan utilitas umum dapat dilakukan melalui penyelesaian di luar pengadilan atau melalui pengadilan.

(2) Penyelesaian sengketa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

BAB XI SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 30

(1) Pengembang yang tidak menyerahkan fasilitas Prasarana, Sarana, dan Utilitas dapat dikenakan sanksi :

(2) Sanksi Administratif berupa : a. Peringatan tertulis; b. Pembatasan Kegiatan Pembangunan;

c. Penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;

d. Penghentian sementara atau tetap pada pengelolaan perumahan; e. Penguasaan sementara oleh Pemerintah; f. Kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu;

g. Pembatasan kegiatan usaha; h. Pembekuan Izin Mendirikan Bangunan; i. Pencabutan Izin mendirikan bangunan;

j. Pembekuan/Pencabutan surat bukti kepemilikan tanah; k. Perintah pembongkaran bangunan rumah;

l. Pembekuan izin usaha; m. Pencabutan izin usaha; n. Pembatalan Izin;

o. Kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu; p. Pencabutan insentif;

q. Pengenaan denda administratif; r. Penutupan lokasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, tata cara dan

mekanisme pengenaan Sanksi Administrasi diatur dalam Peraturan Walikota.

BAB XII KETENTUAN PIDANA

Pasal 31

(1) Selain dikenakan sanksi administratif, setiap pengembang yang tidak melaksanakan pembangunan perumahan dan permukiman berdasarkan

Page 14: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

prasarana, sarana dan utilitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1)dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau

denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 32

Prasarana, Sarana, dan Utilitas yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dan belum diserahkan kepada Pemerintah Daerah, harus

diserahkan kepadaPemerintah Daerah dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Daerah ini mulai berlaku.

BAB XIV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan

Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Kendari.

Ditetapkan di Kendari

pada tanggal , 27 – 11 - 2014 WALIKOTA KENDARI

H. ASRUN

Diundangkan di Kendari

pada tanggal , 27 – 11 - 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA KENDARI

ALAMSYAH LOTUNANI

LEMBARAN DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2014 NOMOR 13

Page 15: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

NOMOR 13 TAHUN 2014

TENTANG

PENYEDIAAN, PENYERAHAN DAN PENGELOLAAN PRASARANA, SARANA

DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

I. UMUM

Bahwa seiring dengan pesatnya peningkatan kebutuhan perumahan,

maka tuntutan untuk menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman

yang tenang dan aman, indah,bersih serta seimbang dengan lingkungan

hidup juga yang semakin menonjol. Dengan demikian perumahan dan

permukiman tidak bisa begitu saja dibangun untuk memenuhi kebutuhan

primer manusia, akan tetapi juga harus memperhatikan bagaimana agar

pembangunan perumahan dan permukiman tidak mengarah pada terjadinya

derah-daerah kumuh dan hunian liar yang kurang memperhatikan

pembangunan prasarana,sarana, dan utilitas.

Salah satu strategi pembangunan perumahan dan permukiman untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan adalah dengan

mendayagunakan fungsi kelembagaan yang terkait dengan pembangunan

permukiman. Dan hakekat keberadaan prasarana,sarana dan utilitas umum

yang baik pada perumahan dan permukiman akan sangat menetukan

kualitas masyarakat dan lingkungan dimasa depan.

Bahwa dalam rangka memberikan jaminan ketersediaan

prasarana,sarana dan utilitas pada kawasan perumahan dan permukiman,

perlu dilakukan pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas pada kawasan

dimaksud sehubungan dengan hal tersebut dimaksud. maka agar

pengelolaan prasarana,sarana dan utilitas secara efektif, perlu dilakukan

pengeturan dan penyerahan beberapa prasarana,sarana dan utilitas pada

kawasan perumahan dan permukiman oleh pengembang kepada Pemerintah

Daerah.

Bahwa pengaturan tentang penyediaan, penyerahan dan penegelolaan

prasarana,sarana dan utilitas pada perumahan dan permukiman kedalam

peraturan daerah bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terutama

terhadap prasarana,sarana, dan utilitas yang ditelantarkan/tidak dipelihara

dan belum diserahkan oleh pengembang kepada pemerintah daerah dalam

mengambil kebijakan-kebijakan selanjutnya untuk kepentingan masyarakat

yang lebih luas, meningkatkan efektifitas dan kemudahan dalam penyerahan

Page 16: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Prasarana,sarana dan utilitas, terutama proses administrasi menyelaraskan

dengan aturan rencana tata ruang yang berlaku; tersedianya ketentuan yang

lebih jelas dalam penyediaan TPU dan RTH oleh pengembang dan tersedianya

aturan yang lebih lengkap mengenai penyediaan Prasarana,sarana dan

utilitas pada kawasan perumahan dan permukiman.

Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas serta memperhatikan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman

diDaerah, maka pengaturan penyediaan, penyerahan dan pengelolaan

Prasarana,sarana dan utilitas pada perumahan dan permukiman diatur

dalam Peraturan Daerah tersendiri.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2

a. yang dimaksud dengan azas kesejahteraan adalah yang

memberikan landasan agar kebutuhan perumahan dan kawasan

permukiman yang layak bagi masyarakat dapat terpenuhi sehingga

masyarakat mampu mengembangkan diri dan beradab, serta dapat

melaksanakan fungsi sosialnya.

b. yang dimaksud dengan azas keadilan dan pemerataan adalah

memberikan landasan agar hasil pembangunan dibidang

perumahan dan kawasan permukiman dapat dinikmati secara

proporsional dan merata bagi seluruh rakyat.

c. yang dimaksud dengan azas kenasionalan adalah memberikan

landasan agar hak kepemilikan tanah hanya berlaku untuk warga

Negara Indonesia, sedangkan hak menghuni dan menempati oleh

orang asing hanya dimungkinkan dengan cara hak sewa atau hak

pakai atas rumah.

d. yang dimaksud dengan azas keefisienan dan kemanfaatan adalah

memberikan landasan agar penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman dilakukan dengan memaksimalkan potensi

yang dimiliki, berupa sumber daya tanah, teknologi rancang

bangun, dan industri bahan bangunan yang sehat untuk

membrikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya bagi

kemakmuran rakyat.

e. yang dimaksud dengan azas keterjangkauan dan kemudahan

adaalah memberikan landasan agar hasil pembangunan dibidang

Page 17: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

perumahan dan kawasan permukiman dapat dijangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat, serta mendorong terciptanya iklim

kondusif dengan memberikan kemudahan bagi MBR agar setiap

warga Negara Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dasar akan

perumahan dan permukiman.

f. yang dimaksud dengan azas kemandirian dan kebersamaan adalah

memberikan landasan agar penyelenggaraan perumahan dan

kawasan perumahan dan permukiman bertumpu pada prakarsa,

swadaya, dan peran masyarakat untuk turun serta mengupayakan

pengadaan dan pemeliharaan terhadap aspek-aspek perumahan

dan kawasan permukiman sehingga mampu membangkitkan

kepercayaan,kemampuan, dan kekuatan sendiri, serta terciptanya

kerja sama antara pemangku kepentingan dibidang perumahan dan

kawasan permukiman.

g. yang dmaksud dengan azas kemitraan adalah memberikan

landasan agar penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman dilakukan oleh pemerintah dan Pemerintah daerah

dengan melibatkan peran pelakuusaha dan masyarakat, dengan

prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat yang

menguntungkan untuk dilakukan, baik langsung maupun tidak

langsung.

h. yang dimaksud dengan azas keserasian dan keseimbangan adalah

memberikan landasan agar penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman dilakukan dengan mewujudka keserasian

antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antar

kehidupan manusia dengan lingkungan, keseimbangan

pertumbuhan dan perkembngan antar daerah, serta

memperhatikan dampak penting terhadap lingkngan.

i. yang dimaksud dengan azas keterpaduan adalah memberikan

landasan agar penyelenggaraan perumahan dan permukiman

dilaksanakan dengan memdukan kebijakan dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemanfaatan dan penegndalian, baik intra maupun

antar instansi terkait serta sector terkait dalam kesatuan yang

bulat dan utuh, saling menunjang dan saling mengisi.

j. yang dimaksud dengan azas kesehatan adalah memberikan

landasan agar pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman memnuhi standar rumah sehat, syarat kesehatan

lingkungan, dan perilaku hidup sehat.

Page 18: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

k. yang dimaksud dengan azas kelestarian dan keberlanjutan adalah

memberikan landasan agar penyediaan perumahan dan kawasan

permukiman dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan

hidup,dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang terus meningkat

sejalan dengan laju kenaikan jumlah penduduk dan luas kawasan

secara serasi dan seimbang untuk generasi sekarang dan generasi

yang akan datang.

l. yang dimaksud dengan azas keselamatan,keamanan,ketertiban,

dan keteraturan adalah memberikan landasan agar

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman

memperhatikan masalah keselamatan dan keamanan bangunan

beserta infrastrukturnya, keselamatan dan kemanan lingkungan

dari berbagai ancaman yang membahayakan penghuninya,

ketertiban administrasi, dan keteraturan dalam pemanfatan

perumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 3

Ayat (1)

a. yang dimaksud dengan azas keterbukaan adalah masyarakat

mengetahui prasarana,sarana dan utilitas yang telah

diserahkan dan atau kemudahan bagi masyarakat untuk

mengakses informasi terkait dengan penyerahan

prasarana,sarana dan utilitas;

b. yang dimaksud dengan azas akuntabilitas adalah

penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas yang dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan

perundang- undangan;

c. yang dimaksud dengan azas kepastian hukum adalah

menjamin kepastian ketersediaan prasarana,sarana dan

utilitas dilingkungan perumahan dan permukiman sesuai

dengan standard, rencana tapak yang disetujui oleh

pemerintah daerah serta kondisi dan kebutuhan masyarakat;

d. yang dimaksud dengan azas keberpihakan adalah

pemerintah daerah menjamin ketersediaan

parasarana,sarana, dan utilitas bagi kepentingan

masyarakat dilingkungan masyarakat dan permukiman;

e. yang dimaksud dengan azas keberlanjutan adalah

pemerintah daerah menjamin keberadaan parasarana,

sarana, dan utilitas sesuai dengan fungsi dan

peruntukannya.

Page 19: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Ayat (2)

a. yang dimaksud dengan azas kesejahteraan, yaitu memberikan

landasan agar kebutuhan perumahan dan kawasan yang

layak bagi masyarakat dapat terpenuhi sehingga masyarakat

mampu mengembangkan diri dan beradab, serta dapat

melaksanakan fungsi sosialnya;

b. yang dimaksud dengan azas keterbukaan yaitu masyarakat

mengethui prasarana, sarana, dan utilitas yang telah

diserahkan dan atau kemudahan bagi masyarakat untuk

mengakses informasi terkait dengan penyerahan

prasarana,sarana, dan utilitas;

c. yang dimaksud dengan azas efisiensi yaitu memberikan

landasan agar penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman dilakukanj dengan memaksimalkan potensi

yang dimiliki berupa sumber daya tanah, teknologi rancang

bangun,dan industri bahan bangunan yang sehat untuk

memberikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya;

d. yang dimaskud dengan azas yaitu memberikan landasan

agar penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman

yang tepat guna dan berdaya guna;

e. yang dimaksud dengan azas akuntabilitas, yaitu proses

penyerahan prasarana, sarana dan utilitas yang dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Penyediaan Prasarana, sarana,dan utilitas dalam kawasan

perumahan dan permukiman sudah mulai dipantau/monitoring

pada saat perencanaan, termuat dalam rencana tapak/siteplan

dan diperiksa saat proses pengajuan IMB, saat pembangunan

perumahan dicek kembali apakah penyediaan PSU tersebut

sudah tersedia dan terealisasi dilokasi. dikendalikan agar tidak

berubah fungsi peruntukannya, kemudian dipantau apakah

sudah dipelihara dan dalam kondisi baik.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas

Page 20: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Page 21: PROVINSI SULAWESI TENGGARA...27. Berita Acara Serah Terima Administrasi adalah serah terima kelengkapan administrasi berupa jaminan dan kesanggupan dari pengembang untuk menyediakan

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Cukup jelas

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Cukup jelas

LEMBARAN DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2014 NOMOR 13