Download - Proposal Tentang Parenting

Transcript
Page 1: Proposal Tentang Parenting

PENGARUH PROGRAM PARENTING TERHADAP MOTIVASI ORANG

TUA DALAM PENDAMPINGAN ANAK

(PENELITIAN INI DILAKUKAN TERHADAP ORANG TUA SISWA

KELAS B DI RA MUSLIMAT NU PAYAMAN, SECANG, MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015)

Proposal Skripsi

Proposal Skripsi ini disusun oleh :

Nama : Kumala Izza

NIM : 09.0304.0322

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2015

1

Page 2: Proposal Tentang Parenting

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sering dipandang sebagai proses belajar mengajar di kelas,

dengan perangkat-perangkatnya seperti gedung sekolah, buku-buku, guru,

murid, dan sarana prasarana lainnya. Sedangkan kalau dicermati sebenarnya

pendidikan telah ada sejak anak terlahir di dunia. Seorang ibu mengajarkan

kepada anak-anaknya berjalan, berbicara, bertingkah laku sopan, dan lain

sebagainya merupakan proses pendidikan. Islam memandang keluarga adalah

lembaga pendidikan yang pertama dan utama yang mengantarkan seorang

anak memasuki lembaga berikutnya. Orang tua merupakan wadah yang

sangat penting dan strategis dalam pendidikan anak.1

Tetapi setelah anak menginjak bangku sekolah orang tua sering

menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada guru, karena para

orang tua menganggap bahwa pendidikan di sekolah terprogram dan terarah

dengan panduan kurikulum yang berlaku.

Masih banyak kenyataan yang terjadi di masyarakat adanya orangtua

yang masih mempunyai pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya

tanggung jawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua

menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak

orangtua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi

1 Khodijah. Fungsi Ganda Orang Tua dalam MPA, Majalah Bulanan, No 72 (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1992)

Page 3: Proposal Tentang Parenting

3

lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat

seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga

tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera

diluruskan agar tanggung jawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga

keluarga, khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai pendidik di rumah.

Dalam Teori ekologi Bronfenbrenner (1979) menjelaskan mengenai

Pendampingan anak yang dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks

dengan berbagai tingkatan lingkungan sekitarnya yang mencakup interaksi

yang saling berhubungan antara di dalam dan di luar rumah, sekolah dan

tetangga dari kehidupan anak setiap hari dalam kurun waktu yang sangat

lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak Pendampingan anak yang

merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai sistem interaksi

yang terdiri dari sistem mikro, sistem meso, sistem exo dan sistem makro.2

Sistem Mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yang

meliputi kegiatan dan pola interaksi langsung dari anak dengan lingkungan

terdekatnya seperti interaksi dengan orangtua, kakak dan adik kandungnya,

sekolah, serta teman sebaya. Hubungan dua arah yang berlangsung dalam

jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan terdekat ini

mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada Pendampingan anak.3

Sistem Meso adalah lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar

komponen dalam sistem mikro anak yang sangat mempengaruhi

2 Prof. Sarlito Wirawan Sarwono, Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Malas Belajar, (http://www.re-searchengines.com) akses tanggal 10 Februari 2015

3 dr. Awi Muliadi Wijaya, Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif, (http://infodokterku.com) akses tanggal 10 Februari 2015

Page 4: Proposal Tentang Parenting

4

Pendampingan anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Orang tua

yang tidak terdidik dan tidak menghargai pentingnya pendidikan dan

hubungan dengan lembaga sekolah/sekolah, dan yang tidak berbicara dengan

bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan anak mengalami

banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di sekolah dan juga dalam

melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila

hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak

memiliki kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso

adalah semakin kuat dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam

sistem meso, semakin besar pengaruh dan hasilnya pada Pendampingan

anak.4

Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar

dan tidak berperan secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak

langsung berperan di dalamnya, tetapi interaksi komponen dalam sistem ini

seperti dalam bentuk keputusan pada tataran lembaga yang mempunyai

hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap Pendampingan anak.

Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau

lembaga perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang dapat

mempengaruhi anak baik positif maupun negatif meskipun anak tidak

langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut. Contoh lain adalah

4 Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015

Page 5: Proposal Tentang Parenting

5

kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal anak

dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.5

Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang

terdiri dari nilai-nilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat

kebiasaan, kebijakan sosial dan lain sebagainya. Seluruh komponen dari

sistem ini juga berpengaruh terhadap Pendampingan.6

Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah

satunya adalah dengan program Parent Meeting (temu orangtua) yaitu bentuk

kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan

pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan di rumah. Parent

Meeting ini ditujukan kepada para orangtua, pengasuh, dan anggota keluarga

lain yang berperan secara langsung dalam proses Pendampingan anak.

Kegiatan Parent Meeting saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat

pentingnya pendidikan sedini mungkin.

Kegiatan Parent Meeting bisa dikelola oleh satuan pendidikan maupun

pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan

program Parent Meeting ini sudah sangat jelas, dengan adanya: (1) Undang-

undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang juga

membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No 23/2002,

tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian,

kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga) dan 5 Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini,

(https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015

6 Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015

Page 6: Proposal Tentang Parenting

6

pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama

pada anak usia dini, dapat dioptimalkan.

Kerja sama lembaga pendidikan dan orang tua seperti ini diterapkan

di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang. Sebagai penyelenggara

pendidikan anak usia dini, RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang

menyadari bahwa lingkungan anak mendukung Pendampingan anak, tak

terkecuali pendampingan orang tua dalam proses belajar anak. Oleh karena

itu, RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang mengadakan program

Parent Meeting (Temu Orang Tua) setiap satu bulan sekali. Program ini ini

dipandu oleh psikolog anak yang terlebih dahulu meneliti dan mengobservasi

masalah-masalah yang terjadi pada anak, kemudian mengundang orang tua

dengan anak yang bermasalah tersebut ke sekolah. Dengan demikian orang

tua mengetahui dan menyadari masalah-masalah yang terjadi pada anaknya

dan mendapatkan solusi penanganan terhadap masalah dari pakarnya.

Skripsi ini akan meneliti bagaimana pengaruh program Parent Meeting

yang dilakukan oleh RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang terhadap

pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya.

B. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar maka penulis merumuskan masalah yang

akan diteliti dalam Penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana program Parent Meeting di RA Muslimat NU Payaman,

Secang, Magelang

Page 7: Proposal Tentang Parenting

7

2. Bagaimana Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang,

Magelang

3. Bagaimana Pengaruh Program Parent Meeting terhadap Pendampingan

Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang

C. Tujuan Penelitian

Berdasar rumusan masalah di atas, maka Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui program Parent Meeting di RA Muslimat NU Payaman,

Secang, Magelang

2. Mengetahui Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman, Secang,

Magelang

3. Mengetahui Pengaruh Program Parent Meeting Terhadap Pendampingan

Anak di RA Muslimat NU Payaman Secang Magelang

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan, wawasan,

bahan informasi, dan bahan referensi mengenai pentingnya Parent

Meeting dalam pendampingan oleh orang tua kepada anak;

2. Secara praksis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari

sehingga mampu berperan dalam meningkatkan kesadaran orang tua akan

pentingnya Parent Meeting dalam perkembangan anak, khususnya dalam

pendampingan anak.

Page 8: Proposal Tentang Parenting

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Parent Meeting

Parent Meeting berasal dari bahasa Inggris, Parent yang artinya orang tua

dan Meeting yang berasal dari kata meet yang berarti temu. Parent Meeting

secara istilah adalah yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk

menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di

sekolah dan di rumah.7

Kegiatan Parent Meeting akan menjadi suatu wadah yang dapat

memberikan keuntungan pada semua pihak, baik kepada orang tua, sekolah,

maupun pemerintah. Ada beberapa manfaat dalam pelaksanaan kegiatan

Parent Meeting yaitu :

1. Terpenuhinya kebutuhan hak-hak anak;

2. Berkembangnya rasa percaya diri orangtua dalam mendidik anak;

3. Terjalinnya hubungan yang harmonis pada masing-masing anggota

keluarga sesuai dengan tugasnya masing-masing;

4. Terciptanya hubungan antar keluarga di lingkungan masyarakat sekitar

lembaga pendidikan;

5. Terjalinnya mitra kerja antar sesama anggota Parent Meeting.8

Dalam melaksanakan kegiatan Parent Meeting langkah-langkah yang

dapat dilakukan oleh sekolah adalah :

1. Membuat komitmen bersama antara pengelola dan orangtua pada saat

mendaftarkan putra-putrinya di sekolah;

2. Menyiapkan penanggungjawab kegiatan Parent Meeting atau

kepengurusan pada sekolah

7 Siti Dzulhijjah, PAUD, (http://sweetyajah.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember 2011

8 Mefrida Harahap, M.Pd, Program Parent Meeting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (http:// https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015

Page 9: Proposal Tentang Parenting

9

3. Mengidentifikasi kebutuhan informasi (isu-isu penting seputar

pendidikan dan tumbuh kembang anak) yang ingin diketahui oleh orang

tua;

4. Menyusun program-program kegiatan yang akan dilakukan untuk

kegiatan Parent Meeting;

5. Menyusun jadwal kegiatan sekaligus menentukan narasumber atau

sponsor, misalnya, kegiatan dapat dilakukan seminggu sekali, sebulan

sekali, atau memanfaatkan hari-hari libur nasional, tergantung

kebutuhan.9

Kegiatan Parent Meeting akan lebih bermakna jika sekolah dapat

menyusun suatu kegiatan Parent Meeting yang berkualitas sehingga “kumpul-

kumpul orangtua” mempunyai makna dan hasil dari pertemuan tersebut

mampu memberikan dampak positif bagi semua pihak. Kegiatan Parent

Meeting dapat dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan kebutuhan.

Bentuk bentuk kegiatan Parent Meeting yang dapat dilakukan antara lain :10

1. Think-thank, yaitu sumbang saran, maksudnya mengeluarkan pendapat

dan diskusi tentang pembelajaran yang paling tepat bagi anak usia dini

misalnya pembelajaran tematik, setiap anggota dapat menyampaikan

gagasan-gagasan atau permasalahan-permasalahan yang ada sekaligus

melakukan pembahasannya.

2. Arisan bicara, yaitu setiap anggota, secara undian bergilir menjadi

pembicara untuk menyampaikan gagasan sesuai topik yang telah

ditentukan.

3. Seminar, mengundang narasumber dan sponsor.

4. Praktek ketrampilan, misalnya membuat alat permainan edukatif,

memasak makanan bergizi untuk anak, dan sebagainya.

5. Outbond, yakni kegiatan di luar ruangan yang dilakukan secara

bersama-sama oleh semua anggota keluarga, yang disisipkan kegiatan

9 Ibid.10 Ibid.

Page 10: Proposal Tentang Parenting

10

diskusi atau praktek permainan-permainan yang dapat dilakukan oleh

anggota keluarga secara bersama-sama.

6. Kunjungan lapangan, yaitu kegiatan kunjungan ke tempat–tempat

khusus yang bersifat mendidik, misalnya ke museum, perpustakaan

umum, panti asuhan, panti jompo, ke kebun atau pertanian, dan

sebagainya.

B. Pendampingan

Pendampingan adalah membantu masyarakat baik individu maupun

kelompok untuk menemukan kemampuan yang ada pada diri pribadi.

Pendampingan bertujuan agar mereka yang didampingi mendapatkan

kecakapan untuk mengembangkan kemampuannya itu hingga mencapai

kepenuhan. Dalam hal ini pendampingan dilakukan demi kepentingan pihak

yang didampingidan bukan kepentingan orang yang mendampingi atau mencari

keuntungan demi kepentingan sendiri.

Terkait dengan konsep di atas, sistem pendampingan tertuju pada sifat atau

jenis pendampingan, disini menerapkan sistem pendampingan partisipatif yang

artinya dalam menentukan setiap pendampingan akan dilakukan dengan peran

aktif masyarakat yang sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang telah

disusun. Di dalam menelaah masyarakat, manusia akan banyak berhubungan

dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga

ataupun kelompok besar seperti masyarakat dan lain-lain.

Dalam pendampingan partisipatif, terdapat beberapa model pendampingan

yang dapat menentukan keberhasilan orang tua dalam melakukan

pendampingan anak. Model pendampingan tersebut antara lain :

1. Memberikan fasilitas jasa dan pelayanan dalam bentuk arahan atau

bimbingan teknis tentang proses dan mekanisme pelaksanaan kegiatan.

2. Menumbuhkan motivasi dan upaya kemnadirian

3. Menumbuhkan otivasi dan inisiatif partisipasi aktif dalam mendukung

pendampingan tersebut.

Page 11: Proposal Tentang Parenting

11

Pelaksanaan proses dan tujuan pendampingan di atas dicapai melalui

penerapan pendekatan pendampingan, yaitu :

1. Pemungkinan

Pemungkinan bertujuan untuk menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi berkembang anak

2. Penguatan

Penguatan maksudnya adalah memperkuat pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Pendampingan harus mampu

nmenumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri

anak yang menunjang kemandirian mereka.

3. Penyokongan

Penyokongan dilakukan untuk memberikan bimbingan dan dukungan

agar anak mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya.

C. Kerangka Berfikir

Kegiatan Parent Meeting diartikan sebagai bentuk kegiatan informal yang

dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pendampingan dan

pendidikan anak antara di lembaga pendidikan dan di rumah. Dengan

demikian ada interaksi antara orang tua dan guru di sekolah, sehingga terdapat

sinergi dan persamaan visi dalam mengoptimalkan perkembangan anak.

Sinergi antara orang tua di rumah dan guru di sekolah ini yang nantinya

dianggap faktor penting keberhasilan optimalisasi perkembangan anak.

D. Hipotesa

Hipotesa alternatif (Ha) penelitian ini adalah : “ Ada korelasi yang positif

yang signifikan antara pengaruh Parent Meeting (variabel X) dan

Pendampingan Anak di RA Muslimat NU Payaman (variabel Y) “

Hipotesa nihil (Ho) penelitian ini adalah : “ Tidak ada korelasi positif yang

Page 12: Proposal Tentang Parenting

12

signifikan antara pengaruh Parent Meeting (variabel X) dan Pendampingan

Anak di RA Muslimat NU Payaman (variabel Y)”

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif

Analitik. Menurut Ruseffendi, metode deskriptif adalah penelitian yang

menggunakan observasi, wawancara, atau angket mengenai keadaan

sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Metode deskriptif

digunakan karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau

menggambarkan permasalahan yang terjadi pada saat sekarang ini.11

Sedangkan Metode Analitik digunakan untuk menghitung sampel untuk

digeneralisasikan populasinya.

B. Subyek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.12 Yang dijadikan

populasi oleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua

11 Yoni Hermawan, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharan Kebersihan Lingkungan, http://mayangkanya.blogspot.com 15 Juli 2009

12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi IV, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999) hal. 67

Page 13: Proposal Tentang Parenting

13

siswa RA Muslimat NU Payaman, Secang, Magelang pada tahun

2014/2015 dengan jumlah keseluruhan anak 156 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki.13 Dalam

mengambil sampel peneliti menggunakan teknik random sampling,

yaitu mengambil sampel secara acak. Yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah orang tua siswa kelas B1 RA Muslimat NU

Payaman, Secang, Magelang pada tahun 2014/2015 dengan jumlah 40

anak.

C. Variabel Penelitian

Berdasarkan dengan judul penelitian tersebut di atas, maka variabel

penelitian ini adalah pengaruh Parent Meeting (variabel X) dan

pendampingan anak (variabel Y).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah angket. Angket atau kuisioner adalah pernyataan atau pertanyaan yang

harus dijawab responden, yang digunakan oleh peneliti sebagai data. Adapun

metode angket atau kuisioner digunakan penulis untuk mendapatkan data

mengenai pengaruh Parent Meeting terhadap pendampingan anak.

E. Teknik Analisis Data

Dalam membuat angket, peneliti berpedoman pada indikator-indikator

tiap variabel. Setiap pertanyaan memiliki tiga kemungkinan jawaban dan

13 Ibid.

Page 14: Proposal Tentang Parenting

14

penilaian tiap-tiap jawaban dengan menggunakan skala Likert diukur pada

skor 1-3

a. Pengaruh Parent Meeting, penulis kategorikan menjadi :

i. Skor 1 artinya kurang berpengaruh

ii. Skor 2 artinya cukup berpengaruh

iii. Skor 3 artinya sangat berpengaruh

b. Pendampingan anak, penulis kategorikan menjadi :

i. Skor 1 artinya kurang berkembang

ii. Skor 2 artinya cukup berkembang

iii. Skor 3 artinya sangat berkembang

Setelah data terkumpul, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif,

yaitu data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan dianalisa

dengan teknik analisa prosentase, yaitu dengan rumus :

P = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

F = Angka Frekuensi

N = Jumlah Frekuensi/banyaknya individu

Page 15: Proposal Tentang Parenting

15

Pada analisa selanjutnya, penulis menggunakan teknis statistik untuk

mencari ada tidaknya pengaruh Parent Meeting terhadap Pendampingan

anak RA Muslimat NU Payaman Secang Magelang. Dalam tahapan ini

penulis menggunakan analisa data statistik Product Moment yaitu dengan

menggunakan rumus :

Keterangan :

= Koefisien korelasi product moment

= Jumlah X dan Y

n = Jumlah responden

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y

Jika telah diketahui maka dilakukan analisa uji hipotesis, sehingga

hipotesis yang dikemukakan dapat diterima atau ditolak.

Page 16: Proposal Tentang Parenting

16

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi IV, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999)

Hurlock, Elizabeth B.. Psikologi Pendampingan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. (Jakarta: Erlangga, 1999)

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Edisi Kedua. (Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC, 1998)

Majalah

Khodijah. Fungsi Ganda Orang Tua dalam MPA, Majalah Bulanan, No 72, Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1992

Website

Dzulhijjah, Siti, PAUD, (http://sweetyajah.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember 2011

Harahap, Mefrida, Program Parent Meeting Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (https://sites.google.com/site/parentingaba/artikel/programparentingpadakelompokbermainpendidikananakusiadini) akses tanggal 10 Februari 2015

Page 17: Proposal Tentang Parenting

17

Hermawan, Yoni, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Persepsi Terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharan Kebersihan Lingkungan, (http://mayangkanya.blogspot.com) 21 Desember 2011

“Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak” (http://mayangkanya.blogspot.com) akses tanggal 22 Desember 2011

Sarwono, Sarlito Wirawan, Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Malas Belajar, (http://www.re-searchengines.com) akses tanggal 21 Desember 2011

Wijaya, Awi Muliadi, Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif, (http://infodokterku.com) akses tanggal 21 Desember 2011