Download - Proposal SPK

Transcript

Proposal Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Penerima Beasiswa di Unesa

Daftar IsiBab 121.1Judul2Bab 2 Pendahuluan22.1 Latar Belakang Permasalahan22.2 Perumusan Masalah32.3 Batasan Masalah32.4 Tujuan3Bab 3 Pemodelan4Contoh Perhitungan AHP4System Flow11System Flow Pendaftaran Beasiswa11System Flow Proses Input Kriteria Beasiswa12System Flow Proses Penentuan Penerima Beasiswa13

Bab 11.1 Judul

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Penerima Beasiswa Di UnesaBab 2 Pendahuluan2.1 Latar Belakang PermasalahanBeasiswa merupakan sebuah hal yang sangat diharapkan bagi sebagian besar mahasiswa UNESA. Pada UNESA terdapat banyak jenis beasiswa yang dapat diperjuangkan oleh para mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh beasiswa tersebut. Salah satu beasiswa yang sangat popular di UNESA adalah beasiswa PPA/BBM yang dikelola oleh pihak kemahasiswaan.Setiap tahunnya ketika pengumuman penerimaan beasiswa ini diumumkan oleh pihak kemahasiswaan, tak kurang dari puluhan mahasiswa mempersiapkan berbagai persyaratan demi mendapatkan beasiswa tersebut. dan apabila dilihat dari faktanya, penerima beasiswa PPA/BBM setiap tahunnya hampir selalu diperoleh oleh orang-orang yang sama dengan tahun-tahun berikutnya. Hal ini sedikit banyak membuat para mahasiswa memiliki sebuah pertanyaan besar yakni Sebenarnya bagaimanakah proses penilaian penerima beasiswa PPA/BBM? pertanyaan ini muncul karena tiap kali pengumuman penerima beasiswa diumumkan, disitu hanya mencantumkan nama penerima beasiswa dan tanpa dicantumkan berapakah skor atau nilai dari masing-masing penerima beasiswa itu sendiri. Secara terperinci, berikut ini adalah masalah yang terjadi pada proses penentuan penerima beasiswa PPA/BBM di UNESA :1. Belum terdapat sebuah standar penilaian yang digunakan oleh pihak kemahasiswaan UNESA dalam menentukan penerima beasiswa.2. Banyaknya kriteria atau multi kriteria dalam menentukan penerima beasiswa.3. Belum ada prioritas kriteria mana yang seharusnya paling diunggulkan dalam menentukan penerima beasiswa.2.2 Perumusan MasalahBerikut ini adalah rumusan masalah pengembangan sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa :1. Apakah sistem yang dibuat mampu memenuhi kebutuhan pihak manajemen dalam hal ini pihak kemahasiswaan dalam menentukan penerima beasiswa.2. Apakah sistem yang dibuat mampu meningkatan efektifitas dalam hal penentuan penerima beasiswa.2.3 Batasan MasalahBerikut ini adalah batasan pada pengembangan sitem pendukung keputusan dalam menentukan penerima beasiswa :1. Aplikasi ini hanya diperuntukan untuk membantu pihak kemahasiswaan dalam menentukan siapa yang berhak menerima beasiswa. 2. Terdapat beberapa syarat yang akan dijadikan parameter oleh sistem dalam menentukan penerima beasiswa.3. Scoring AHP dilakukan secara manual dengan metode inputan oleh pihak kemahasiswaan untuk menentukan parameter mana yang paling diprioritaskan.2.4 TujuanTujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah:1. Mampu memenuhi kebutuhan pihak kemahasiswaan dalam memfilter syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak kemahasiswaan. 2. Sistem dapat memberikan saran mahasiswa mana yang paling berhak menerima beasiswa.3. Sistem dapat memproses kebutuhan pihak kemahasiswaan secara efektif dan efisien.

Bab 3 PemodelanContoh Perhitungan AHP

Penerima BeasiswaPrestasi NonAkIPKMahasiswa BMahasiswa CTingkat1: Tujuan / GoalTingkat 2:KriteriaTingkat 3:AlternatifPenghasilan OrtuPrestasi AK AkademikMahasiswa A

Untuk perhitungan ini, diasumsikan beberapa nilai berikut ini :1 : Sangat Jelek2 : Jelek3 : Sedang4 : Baik5 : Sangat Baik

TUJUANPrestasi AKPrestasi NonAkIPKPenghasilan Ortu

Prestasi AK 1524

Prestasi NonAk1/51

IPK212

Penghasilan Ortu21

Matriks Pariwaise Comparison:A1 =

Prestasi AKABC

A124

B1/212

C1/41/21

Matriks Pairwaise Comparison:A = Prestasi NonAkABC

A11/21/3

B211/3

C331

Matriks Pairwaise Comparison:A = IPKABC

A11/71/3

B713

C31/31

Matriks Pairwaise Comparison:A = Penghasilan OrtuABC

A11/41/7

B411/2

C721

Matriks Pairwaise Comparison:A =

MENENTUKAN LOCAL PRIORITYTujuanPrestasi AkPrestasi NonAkIPKPenghasilan Ortu

Prestasi Ak1524

Prestasi NonAk1/51

IPK212

Penghasilan Ortu21

Jumlah1,951047,5

Normalisasi :Prestasi AkPrestasi NonAkIPKPenghasilan Ortulocal priority

Prestasi Ak0,51280,50000,50000,53330,5115

Prestasi NonAk0,10260,10000,12500,06670,0986

IPK0,25640,20000,25000,26670,2433

Penghasilan Ortu0,12820,20000,12500,13330,1466

Prestasi AkABC

A124

B1/212

C1/41/21

NormalisasiABClocal priority

A0,57140,57140,57140,5714

B0,28570,28570,28570,2857

C0,14290,14290,14290,1429

Prestasi NonAkABC

A11/21/3

B211/3

C331

NormalisasiABClocal priority

A0,16670,11110,20000,1593

B0,33330,22220,20000,2519

C0,50000,66670,60000,5889

IPKABC

A11/71/3

B713

C31/31

NormalisasiABClocal priority

A0,09090,09680,07690,0882

B0,63640,67740,69230,6687

C0,27270,22580,23080,2431

Penghasilan OrtuABC

A11/41/7

B411/2

C721

NormalisasiABClocal priority

A0,08330,07690,08700,0824

B0,33330,30770,30430,3151

C0,58330,61540,60870,6025

MENENTUKAN CR (CONSISTENCY RATIO)Tujuan

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.Prestasi Ak

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.Prestasi NonAk

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.IPK

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.Penghasilan Ortu

Karena CR < 10%, maka matriks pairwise comparison A dikatakan konsisten.

Menentukan Global Priority x = Kesimpulan Prestasi Ak merupakan kriteria terpenting, karena prioritasnya tertinggi yaitu 0,5115. Diikuti Penghasilan Ortu (0,2433), IPK (0,1466), dan Prestasi NonAk (0,0986)Berdasarkan ke-4 kriteria secara bersama, pilihan yang paling diinginkan adalah Mahasiswa B (0,3799), diikuti Mahasiswa A (0,3415) dan Mahasiswa C (0,2786).

System FlowSystem Flow Pendaftaran Beasiswa

System Flow Proses Input Kriteria Beasiswa

System Flow Proses Penentuan Penerima Beasiswa

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa | 9