PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
REKAYASA MOBILE COLUMN ADSORBENT LIMBAH DAUN TEBU DAN ALANG-ALANG UNTUK ADSORBSI LOGAM Cr (VI) DAN Pb (II)
PADA LIMBAH CAIR KAMPUNG BATIK KAUMAN SURAKARTA
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Frenika Widyasari K3313030 (2013)
Enggar Prasetyo K3313027 (2013)
Febi Nur Fitriani K3313028 (2013)
Kharisma Resti Kurnia Diah Sangandita K3314029 (2014)
Pramudya Darmawan Arga Manggala K3314041 (2014)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................... ii
Ringkasan .................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 2
1.5 Luaran yang Diharapkan..................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun Tebu.......................................................................................... 3
2.2 Alang-Alang....................................................................................... 3
2.3 Adsorben dan Column Adsorbent ....................................................... 3
2.4 Limbah Cair Batik .............................................................................. 4
2.5 Logam Berat Cr dan Pb ..................................................................... 4
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 5
3.2 Rancangan Penelitian.......................................................................... 5
3.3 Peralatan............................................................................................. 5
3.4 Bahan ................................................................................................. 5
3.5 Teknik Pengambilan Data................................................................... 5
3.6 Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 5
3.7 Pembuatan Kolom .............................................................................. 6
3.8 Pengamatan Penelitian........................................................................ 6
3.9 Analisis Data ...................................................................................... 6
3.10Diagram Alir ..................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 8
Daftar Pustaka ............................................................................................ 9
iii
Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ...................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.......... 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Peneliti........................................................... 22
iv
RINGKASAN
Semakin banyaknya konsumsi kebutuhan sehari-hari akan meningkatkan perkembangan industri di Indonesia. Salah satu industri yang berkembang dengan cepat adalah industri tekstil berupa batik. Semakin meningkatnya industri yang didirikan, maka semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah dari hasil industri batik berdampak pada pencemaran lingkungan jika tidak diolah dengan baik karena kandungan logam berat dan senyawa organiknya. Logam berat yang terdapat dalam limbah cair tersebut diantaranya adalah Cr (VI) dan Pb (II) dimana logam ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia karena sifat karsinogenik (penyebab kanker). Maka dari itu, dibutuhkan suatu cara yang dapat menyerap limbah yang mengandung logam Cr (VI) dan Pb (II) agar limbah tersebut ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan mobile column adsorbent. Penggunaan mobile column adsorbent dinilai praktis dan efisien karena pemukiman kampung batik Kauman Surakarta memiliki bangunan rumah yang berdekatan, sehingga tidak dimungkinkan menggunakan IPAL. Bahan adsorben yang digunakan berasal dari limbah petanian yaitu daun tebu dan alang-alang karena daun tebu dan alang-alang mengandung selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengadsorbsi logam berat.
Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan preparasi limbah daun tebu dan daun alang-alang hingga menjadi bentuk serbuk. Hasil dari ayakan yang berupa serbuk dari daun tebu dan alang-alang masing-masing direfluks dengan larutan NaOH 1,5 M selama 1 jam, kemudian dicuci sampai bersih dengan aquades dan ditambahkan HNO3 2 M, dan dikeringkan di oven pada suhu 1100 C selama 5 jam (Hafni Indriyanti Nasution:2012). Berat akhir hasil pengeringan ditimbang.Setelah semua bahan siap dipakai kemudian mulai menguji dengan menggunakan SSA, SEM-EDS dan FTIR.
Hasil dari penelitian ini adalah pengolahan limbah tekstil yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah daun tebu dan alang-alang. Penggunaan limbah daun tebu dan alang-alang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi limbah cair industri tekstil yang mengakibatkan pencemaran lingkungan dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang semakin hari semakin tidak terkendali.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangLingkungan hidup yang tercemar berpengaruh pada kehidupan makhluk
hidup, memaksa perubahan terhadap pola pikir manusia tentang mengolah alam. Pola pikir yang dahulu hanya berorientasi pada bagaimana mengolah alam untuk kebutuhan manusia tanpa memikirkan dampak pada alam, telah membuat alam semakin rusak dengan berjalannya waktu. Limbah merupakan salah satu materi buangan suatu pabrik pengolahan barang yang keberadaanya sering merusak alam dan makhluk hidup di sekitarnya.
Salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan adalah limbah cair batik. Pewarna yang digunakan pada batik mengandung logam-logam berat seperti Cr(VI) dan Pb(II). Jika limbah pewarna yang mengandung zat-zat tersebut bereaksi dengan air tanpa adanya pengelolaan yang baik, hal itu dapat mencemari lingkungan terkhusus mencemari air sungai yang menjadi tempat buangan limbah cair tersebut. Salah satu tempat yang memproduksi limbah cair batik adalah kampung batik Kauman. Kampung batik Kauman terkenal dengan tempat permukiman penduduk yang bermata pencaharian memproduksi batik. Pemukiman yang sempit dan padat di kampung batik kauman menjadi tempat rawan pencemaran lingkungan. Hal itu disebabkan wilayah yang sempit pada kampung batik kauman tidak memungkinkan untuk dibangun IPAL untuk mengelola limbah cair.
Jika limbah cair batik ini tidak di kelola dengan baik atau dengan IPAL kondisi lingkungan kampung batik Kauman menjadi memprihatinkan. Hal ini disebabkan cairan limbah yang dibuang mengandung bahan-bahan pencemar kompleks dan intensitas warna yang tinggi. Jika dilihat dari nilai BOD (biological oxygen demand) dan COD (chemical oxygen demand) untuk limbah tekstil berkisar pada 80-6.000 mg/L dan 150-12.000 mg/L (Azbar et al., 2004). Hasil tersebut melebihi ambang batas mutu limbah cair industri tekstil jika ditinjau dari KepMen LH No. 51/MENLH/10/1995. Keberadaan limbah cair batik dalam jumlah yang banyak akan mengganggu penetrasi sinar matahari yang mengakibatkan kehidupan organisme dalam perairan terganggu dan mengancam kelestarian ekosistem akustik, sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk mengatasi hal tersebut.
Pembuatan adsorben sebagai alat untuk mengurangi zat kandungan berbahaya dalam limbah cair batik adalah salah satu cara yang sering digunakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan absorben dengan metode mobile column untuk mengolah limbah. Bahan absorben yang digunakan berasal dari limbah daun tebu dan alang-alang. Pemilihan daun tebu dan alang-alang sebagai absorben dikarenakan dua bahan tersebut mengandung selulosa yang mana dapat digunakan untuk menyerap zat-zat warna maupun zat-zat berbahaya dalam limbah cair batik. Pengambilan bahan
2
adsorben kombinasi ini supaya dapat menghasilkan dua manfaat sekaligus,yaitu mengolah limbah menjadi barang yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair dari produksi batik supaya ramah terhadap lingkungan.
1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun rumusan
masalah dalam penelitian sebagai berikut :1. Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan keberadaan limbah daun
tebu sebagai bahan absorben ?2. Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan keberadaan alang-alang
sebagai bahan adsorben?Bagaimana kemampuan dan uji karakteristik kolom adsorben kombinasi dari limbah daun tebu dan alang-alang sebagai biomassa dalam upaya mengatasi pencemaran limbah cair Batik Kauman ?
1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, sebagai
berikut :1. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan limbah daun tebu dalam pabrik industri.2. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan keberadaan alang-alang sebagai bahan adsorben.3. Mengetahui kemampuan dan uji karakteristik dari kolom adsorben
kombinasi dari limbah daun tebu dan alang-alang sebagai biomassa dalam upaya mengatasi pencemaran limbah cair Batik Kauman.
1.4 Kegunaan PenelitianKegunaan penelitian ini masyarakat dapat menggunakan daun tebu dan
alang-alang sebagai absorben melalui metode mobile column untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah cair batik.
1.5 Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel jurnal ilmiah
yang dapat dipublikasikan dalam bentuk media cetak maupun media elektronik serta pemanfaatan limbah daun tebu dan alang-alang dalam mengolah limbah cair.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun TebuTebu merupakan tanaman yang banyak tumbuh di wilayah iklim tropis dan
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula. Di Indonesia, perkebunan tebu tahun 2013 menempati luas areal 469,228 hektar (Kementerian Pertanian RI, 2015). Sedangkan produksi tebu di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 33 juta ton per tahun dan dihasilkan limbah sebesar 6,3 juta ton berat kering yang berupa daun tebu dan trash (Muhammad, 2010).
Selama ini pemanfaatan daun tebu kering hanya digunakan sebagai pakan ternak dengan pengolahan lebih lanjut karena kandungan protein dan nutrisinya termasuk rendah. Namun di sisi lain, daun tebu memiliki kadar selulosa dan lignin yang tinggi (Khuluq, 2012).
2.2 Alang-alangAlang-alang adalah tanaman berdaun tajam yang sering dijumpai sebagai
gulma tanaman dan jarang dimanfaatkan. Alang-alang memiliki nama latin Imperata cylindrica yang termasuk dalam anak suku Panicoideae. Rumput jenis ini banyak ditemukan pada daerah yang memiliki tanah yang subur, banyak disinari oleh matahari sehingga sedikit teduh, dengan keadaan lembab atau kering.
Menurut Budi Sutiya (Prawirohatmodjo, 1997) Kadar hemiselulosa alang-alang sebesar 18,40% yang termasuk tinggi dalam kisaran hemi selulosa tumbuhan yaitu berkisar 15-19 %.
2.3 Adsorben dan Column AdsorbentSalah satu alternatif dalam menangani limbah adalah penggunaan
adsorben untuk mengikat bahan-bahan berbahaya seperti logam dan molekul organik yang tidak mudah terdegradasi. Adsorben adalah zat padat yang dapat menyerap partikel fluida dalam suatu proses adsorpsi. Adsorben bersifat spesifik dan terbuat dari bahan-bahan yang berpori (Isna, 2013).
Sekarang ini sudah banyak dikembangkan adsorben dari bahan alam atau limbah biomassa yang dari segi ekonomis lebih murah, mudah dibuat dan lebih ramah lingkungan. Beberapa penelitian mengenai limbah biomassa sebagai adsorben logam berat telah dilakukan seperti biomassa kulit kacang tanah mampu menyerap kromium 0,4937 mg/g dan dalam limbah cair penyamakan kulit sebesar 0,2534 mg/g dan biomassa Imperata cylindrica (Alang-alang) memiliki kapasitas adsorpsi Cr (VI) berkisar antara 10 – 20 mg/l dengan metode celup (Hardini, 2009, Irmawati, 2012).
Metode/sistem dalam penggunaan adsorben dibedakan menjadi dua, yaitu sistem batch dan kolom. Sistem kolom ini lebih menguntungkan karena pada
4
umumnya memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan sistem batch, sehingga lebih sesuai untuk aplikasi dalam skala besar (Irma, 2015).
2.4 Limbah Cair BatikIndustri batik merupakan industri tekstil yang akan menghasilkan limbah
cair buangan yang tak terpakai. Menurut Indah (Muljadi, 2009) Karakteristik limbah batik adalah meliputi: (i) karakteristik fisika yang terdiri atas warna, bau, zat padat tersuspensi, temperatur, dan (ii) karakteristik kimia yang terdiri atas bahan organik, anorganik, fenol, sulfur, pH, logam berat, senyawa racun (nitrit), dan gas.
Industri batik merupakan salah satu penghasil limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan, warna air limbah tergantung pada zat warna yang digunakan, limbah air yang berwarna-warni akan menyebabkan masalah terhadap lingkungan (Styani, 2013).
Menurut Hartati (2011) seiring dengan berkembangnya industri batik, meningkat pula volume limbah cair yang dihasilkannya. Limbah cair industri batik dilaporkan mengandung logam berat seperti timbal, besi, seng, krom, tembaga dan kadmium (Cahyanto, 2008, Purwaningsih, 2008, Agustina, 2011).
2.5 Logam Berat Cr dan Pb"Logam berat" adalah istilah umum yang kolektif, yang berlaku untuk
kelompok logam dan metalloids dengan kepadatan atom lebih besar dari 4 g/cm3, atau 5 kali atau lebih, lebih besar dari air (Huton dan Symon, 1986; Battarbee et al., 1988; Nriagu dan Pacyna 1988; Nriagu, 1989; Garbarino et al., 1995, Hawkes, 1997). Logam berat termasuk timbal (Pb), kadmium (Cd), zinc (Zn), raksa (Hg), arsen (As), perak (Ag) Kromium (Cr), tembaga (Cu) besi (Fe), dan kelompok unsur-unsur platinum (Duruibe et al., 2007).
Semua logam berat yang terdapat di permukaan air terjadi dalam bentuk koloid, partikulat dan fase larut (Ogunfowokan et al., 2013).
Kromium adalah salah satu ion logam berat yang paling penting dan telah menarik perhatian karena proses hidrologis sirkulasi yang sangat bergantung pada bentuk-bentuk secara fisikokimia. Kromium memasuki lingkungan dari sumber-sumber alami dan antropogenik. Kromium yang larut dalam perairan alami yaitu yang utama dalam dua keadaan oksidasi (yaitu, Cr (III) dan Cr (VI)) (Sulistyo Saputro et al., 2014). Krom (VI) sangat beracun, sangat aktif dalam air pada berbagai pH dan bersifat karsinogenik (Sunardi, 2011).
Timbal 95% bersifat anorganik dan pada umumnya dalam bentuk garam anorganik yang bersifat kurang larut dalam air. Timbal merupakan suatu logam toksik yang bersifat kumulatif, toksisitasnya dibedakan menurut organ yang dipengaruhi (Indah dkk., 2014).
5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di 5 (lima) tempat yakni Laboratorium
Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Sub Laboratorium Kimia, dan Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS), Laboratorium MIPA UGM dan Laboratorium Pusat Universitas Diponegoro. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, terhitung sejak bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2016.
3.2 Rancangan PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium
dengan menggunakan kolom adsorben kombinasi dan optimasi uji dalam menyerap ion logam.
3.3 PeralatanAlat-alat utama yang digunakan dalam pembuatan kolom adsorben
kombinasi dari biomassa limbah daun tebu dan biomassa daun alang-alang terdiri dari Peralatan Sintetis dan Instrumen Karakterisasi Produk. Peralatan Sintetis meliputi blender, oven, ayakan, ember, gelas beker, refluks, gelas ukur, dan pipet tetes. Sedangkan untuk Instrumen Karakterisasi Produk meliputi Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS).
3.4 Bahan Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kolom adsorben
kombinasi dari limbah daun tebu dan daun alang-alang adalah daun tebu kering dan daun alang-alang. Bahan tambahannya yakni NaOH 1,5 M, HNO3
2 M , dan H2O.3.5 Teknik Pengambilan Data
Data diperoleh berasal dari :1. Struktur permukaan adsorben dengan menggunakan SEM 2. Analisis kandungan logam berat dengan menggunakan SSA3. Analisis gugus fungsi sampel dengan menggunakan FTIR
3.6 Pelaksanaan PenelitianPelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengujian kondisi optimum
sebelum adsorpsi pada limbah daun tebu dan alang-alang. Pengujian dilakukan dengan metode kolom kombinasi dengan langkah sebagai berikut:a. Preparasi Daun Tebu
Sampel daun tebu yang telah kering diambil dari perkebunan tebu di daerah Karanganyar. Daun tebu kering kemudian dibersihkan, lalu dipotong , dihaluskan dengan blender dan diayak dengan ukuran partikel 60, 100 dan 140 mesh. Hasil yang didapat disebut adsorben tanpa modifikasi.
6
b. Preparasi Alang-AlangSampel alang dibersihkan, kemudian dikeringkan selama 7 hari. Alang-alang yang telah kering kemudian dipotong , dihaluskan dengan blender dan diayak dengan ukuran partikel 60, 100 dan 140 mesh. Hasil yang didapat disebut adsorben tanpa modifikasi.
c. Aktivasi Limbah Daun Tebu dan Daun Alang-alangHasil dari ayakan yang berupa serbuk dari daun tebu dan alang-alang masing-masing direfluks dengan larutan NaOH 1,5 M selama 1 jam, kemudian dicuci sampai bersih dengan aquades dan ditambahkan HNO3 2 M, dan dikeringkan di oven pada suhu 1100 C selama 5 jam (Hafni Indriyanti Nasution:2012). Berat akhir hasil pengeringan ditimbang.
d. Uji Serapan Logam BeratSetelah semua bahan siap dipakai kemudian mulai menguji dengan menggunakan SSA, SEM-EDS dan FTIR.
3.7 Pembuatan KolomKolom yang dibuat dari pralon ini digunakan sebagai media adsorpsi.
Influent Limbah
3.8 Pengamatan PenelitianPengamatan dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan limbah daun
tebu dan daun alang-alang sebagai adsorben dengan menggunakan kolom. Perlakuan terhadap sampel dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yakni (1) dengan perbandingan limbah daun tebu dan daun alang-alang 1:1 ; (2) dengan perbandingan limbah daun tebu dan daun alang-alang 1:2 ; (3) dengan perbandingan limbah daun tebu dan daun alang-alang 2:1.
3.9 Analisis DataData yang diperoleh dianalisa dengan SSA untuk mengetahui daya serap
sampel. Selain menggunakan SSA, analisa karakterisasi juga dilakukan dengan menggunakan SEM-EDS untuk mengetahui struktur sampel. Serta menggunakan FTIR untuk mengetahui kandungan logam berat dalam sampel.
12
3
4
5
6
Keterangan:
1. Pipa pralon PVC spesifikasi AW diameter 4” (115 mm) 50 cm
2. Kontainer plastik3. Biomassa limbah daun tebu4. Biomassa daun alang-alang5. Lapisan penyangga ijuk6. Kran air
7
3.10 Diagram Alir
Limbah Daun Tebu
Sampel daun tebu yang telah kering kemudian dibersihkan, lalu dipotong, dihaluskan dengan blender dan diayak dengan ukuran partikel 60, 100 dan 140 mesh.
Daun Alang-alang
Sampel daun alang-alang dibersihkan, kemudian dikeringkan selama 7 hari. Daun alang-alang yang telah kering kemudian dipotong, dihaluskan dengan blender dan diayak dengan ukuran partikel 60, 100 dan 140 mesh.
Bubuk Daun Tebu Bubuk Daun Alang-Alang
Adsorben
Hasil dari ayakan yang berupa serbuk dari daun tebu dan alang-alang masing-masing direfluks dengan larutan NaOH 1,5 M selama 1 jam, kemudian dicuci sampai bersih dengan aquades dan ditambahkan HNO3 2 M, dan dikeringkan di oven pada suhu 1100 C selama 5 jam. Berat akhir hasil pengeringan ditimbang.
Kolom Adsorben Kombinasi
Uji Karakterisasi
Uji dengan SSA, SEM-EDS, dan FTIR
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran BiayaNo. Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)1. Peralatan dan Jasa Analisis 2.560.0002. Bahan Habis Pakai 3.710.0003. Perjalanan 2.750.0004. Lain-lain 1.360.000
Jumlah 10.380.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No KegiatanBULAN
I II III IV V
1.Preparasi alat dan bahan
2.Membuat bubuk alang-alang dan bubuk daun tebu
3.Proses aktivasi adsorben
4. Membuat Kolom Adsorben Kombinasi
5.Uji Karakterisasi
6.Analisa Hasil dan Pengolahan data
7.Pembuatan dan penyerahan laporan akhir
9
DAFTAR PUSTAKA
Hardini, R., Risnawati, I., Fauzi, A., & Komari, N. (2015). Pemanfaatan Rumput Alang-Alang (Imperata cylindrica) Sebagai Biosorben Cr(VI) pada Limbah Industri Sasirangan dengan Metode Teh Celup. Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol. 2 No. 1 p.57-73, Januari 2009. Banjarbaru : Universitas Lambung Mangkurat
Hartati, I., dkk. (2011). Potensi Xanthate Pulpa Kopi sebagai Adsorben pada
Pemisahan Ion Timbal dari Limbah Industri Batik. Jurnal Momentum, 7 (2), 25-30
Irma, K.N., dkk. (2015). Adsorpsi Fenol Menggunakan Adsorben Karbon Aktif dengan Metode Kolom. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4 (1), 17-21
Irmawati, A. (2012). Pemanfaatan Biomassa Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) untuk Adsorpsi Kromium dari Larutan Berair dengan Metode Kolom. Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Isna. (2013). Adsorben adalah | Pengertian dan definisi. http://www.kamusq.com/2013/04/adsorben-adalah-pengertian-dan-definisi.html. Diakses tanggal 22 September 2015
J.O. Duruibe, et al. (2007). Heavy metal pollution and human biotoxic effects. International Journal of Physical Sciences, 2 (5), 112-118.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2013). Basis Data Statistik Pertanian. http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/newdata.asp. diakses tanggal 20 September 2015
Khuluq, Ahmad Dhiaul. (2012). Potensi Pemanfaatan Limbah Tebu sebagai Pakan Fermentasi Probiotik. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol.4 No 1 p.37-45, April 2012. Malang : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat.
Muhammad, Hasan. (2010). China Memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Daun Tebu. http://www.kompasiana.com/muhamu/china-memiliki-pembangkit-listrik-tenaga-daun-tebu_55000742a33311167050fa3c
Nasution, Hafni Indriyanti. (2012). Pemanfaatan Daun Nenas (Ananas Comosus) Sebagai Adsorben Senyawa Fenol. Medan : Universitas Sumatra Utara Press
Ogunfowokan, et al. (2013). Speciation Study of Heavy Metals in Water and Sediments from Asunle River of the Obafemi Awolowo University, Ile-Ife, Nigeria. International Journal of Environmental Protection, 3 (3), 6-16.
10
Riyawati, Indah Hartati, Helmy Purwanto, & Suwardiyono. (2014). Adosorpsi Logam Berat Timbal dan Kadmium pada Limbah Batik Menggunakan Biosorbent Pulpa Kopi Terxanthasi. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014. Yogyakarta.
Saputro, S., Yoshimura, K., et al. (2014). Speciation of Dissolved Chromium and the Mechanisms Controlling its Concentration in Natural Water. International Journal of Chemical Geology 364,33-41.
Styani, F.D.N. (2013). Efektivitas Biji Jayanti (Sesbania sesban) sebagai Biokoagulan dalam Memperbaiki Sifat Fisik dan Kimiawi Limbah Cair Industri Batik. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sunardi. (2011). Penurunan Kadar Krom (VI) dengan Sargassum Sp, Saccharomyces Cerevisiae dan Kombinasinya pada Limbah Cair Industri Batik. Jurnal Ekosains, 3 (1), 55-62.
Sutiya, B., dkk. (2012). Kandungan Kimia dan Sifat Serat Alang-alang (Imperata cylindrical) sebagai Gambaran Bahan Baku Pulp dan Kertas. Jurnal Bioscientiae, 9 (1), 8-19.
16
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri1. Nama Lengkap Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.2. Jenis Kelamin Laki – Laki3. Program Studi Pendidikan Kimia4. NIDN 00241168035. Tempat Tanggal Lahir Kudus, 24 November 19686. Email [email protected]. No Telepon/ HP 08121500634
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama Institusi SD Al Islam I Kudus
SMP Negeri 1 Kudus
SMAN 1 Kudus
Jurusan - - Fisika (IPA)Tahun Masuk-Lulus 1975 - 1981 1981 - 1984 1984 – 1987
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan
Ilmiah/ SeminarJudul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat1.
Prosiding Seminar Nasional Kimia
Efektivitas Etilena Diamina Sebagai Pemanjang Rantai Dalam Transformasi Kopolimer Poli(uretan-urea) Tersegmentasi
17 Oktober 2009,
Universitas Negeri
Yogyakarta2.
Prosiding Seminar Nasional Kluster
Riset Teknik Mesin
Sifat Mekanik Sebagai Fungsi Nisbah Segmen Keras/Segmen Lunak Pada Poli(uretan-urea) dari Diol Turunan Oleat dan 4,4-Metilenbis(Fenil Isosianat)
2009, Universitas
Sebelas Maret
3.Seminar Nasional
Lingkungan Hidup
Aplikasi Adsorben Surfaktan Kationik - Montmorilonit Lokal Untuk Menanggulangi Polutan Organik
15-16 Agustus 2009,
Universitas Sebelas Maret
18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
MaterialJustifikasiPemakaian
KuantitasHarga
Satuan(Rp)Jumlah (Rp)
Alat RefluksMerefluks bahan adsorben saat aktivasi
1 set 160.000 160.000
Uji SEM-EDSUntuk karakterisasi sampel 3 sampel 300.000 900.000
Uji AASUntuk karakterisasi sampel
3 sampel 200.000 600.000
Uji FTIRUntuk mendeteksi gugus fungsi sampel 3 sampel 150.000 450.000
ParalonUntuk membuat kolom adsorben
1 lonjor (4 meter)
150.000 150.000
KranUntuk membuat kolom adsorben 1 buah 25.000 25.000
Kontainer plastikUntuk membuat kolom adsorben 1 buah 100.000 100.000
Gelas ukurUntuk mengukur banyaknya reagen yang diperlukan
3 buah 30.000 90.000
PipetAlat untuk meneteskan reagen 5 buah 7.000 35.000
Neraca analitikMenimbang sampel ukuran 1 buah 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 2.560.000
19
2. Bahan Habis Pakai
MaterialJustifikasiPemakaian
KuantitasHarga
Satuan (Rp)Jumlah (Rp)
Alang-alangBahan utama pembuat adsorben
10 Kg 3.000 30.000
Daun TebuBahan utama pembuat adsorben
10 Kg 3.000 30.000
Aquades Pelarut 4x20 Liter 80.000 320.000
HNO3 Zat pengaktivasi 2 Liter 480.000 960.000
NaOH Zat pengaktivasi 2 Liter 100.000 200.000
Larutan Pb standart Untuk uji standar 2 botol 500.000 1.000.000
Larutan Cr standart Untuk uji standar 2 botol 400.000 800.000
IjukUntuk bahan kolom adsorben
3 kg 10.000 30.000
Tissue
Untuk mengelap peralatan kimia yang terkena air atau pelarut lain
10 gulung 5.000 50.000
Kertas A4 80 gramUntuk mencetak laporan penelitian
4 rim 35.000 140.000
Tinta printerUntuk mencetak laporan penelitian
3 botol 50.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 3.710.000
3. Perjalanan
MaterialJustifikasiPerjalanan
KuantitasHarga
Satuan (Rp)Jumlah (Rp)
Transportasi Solo –Laboratorium MIPA UGM – Solo (PP)
Pengujian FTIR 5 orang 150.000 750.000
Transportasi Solo –Laboratorium Pusat UNDIP - Solo
Pengujian SEM 5 orang 200.000 1.000.000
Transportasi Solo –Karanganyar , Tawangmangu- Solo
Pengambilan dan Pembelian alang-alang dan daun tebu
5 orang 150.000 750.000
20
Transportasi ke toko bahan kimia, Solo
Pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk penelitian
5 orang 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 2.750.000
4. Lain-lain
MaterialJustifikasiPerjalanan
KuantitasHarga
Satuan(Rp)Jumlah (Rp)
Publikasi Jurnal IlmiahMelakukan seminar hasil 1 1.100.000 1.100.000
Pembuatan dan penggandaan laporan
Penyusunan laporan dan penggandaan untuk keperluan seminar
6 biji 30.000 180.000
Alat tulis
Untuk mempermudah proses penyusunan laporan
- 80.000 80.000
SUB TOTAL (Rp) 1.360.000
Total (Keseluruhan) 10.380.000
21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No.
Nama/NIM Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/ minggu)
Uraian Tugas
1.
Frenika Widyasari / K3313030
Pend.Kimia Pend.Kimia 6 Ketua : Mengatur danmengontrol pelaksanaan penelitian. Merancang penelitian, mengevaluasi data, membuat naskah publikasi.
2.
Enggar Prasetyo / K3313027
Pend.Kimia Pend.Kimia 6 Anggota : Merancang penelitian, mengevaluasi data, membuat naskah publikasi.
3.
Febi Nur Fitriani / K3313028
Pend.Kimia Pend.Kimia 6 Anggota :Merancang penelitian, mengevaluasi data, membuat naskah publikasi.
4.
Kharisma Resti Kurnia Diah Sangandita / K3314029
Pend.Kimia Pend.Kimia 6 Anggota :Merancangpenelitian, mengevaluasi data, membuat naskah publikasi.
5.
PramudyaDarmawanArgaManggala / K3314041
Pend.Kimia Pend.Kimia 6 Anggota :Merancang penelitian, mengevaluasi data, membuat naskah publikasi.
Top Related