7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang mengeluh bermacam-macam gejala penyakit saluran cerna yang
tanpa mereka sadari hal tersebut dipacu oleh gaya hidup masyarakat yang kurang
sehat, gaya hidup yang asal-asalan, seperti kurang memperhatikan makanan yang
dikonsumsi, baik pola maupun jenis makanannya. Selain itu, beban kerja yang
tinggi ditambah berbagai persoalan hidup yang tak kunjung selesai membuat
mereka cenderung mengidap penyakit saluran cerna (Yuliarti,2009). Penyakit
saluran cerna yang paling sering terjadi adalah radang kerongkongan (reflux
oesophgitis), radang mukosa lambung (gastritis), tukak lambung-usus (ulcus
pepticum), dan kanker lambung-usus (Tjay,2007).
Penyakit tukak lambung tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi berbeda
tergantung pada sosial-ekonomi, demografi dan dijumpai lebih banyak pada pria
dan meningkat pada usia lanjut (Pangarapen Tarigan, 2006). Penyebab langsung
tukak lambung adalah adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus
akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi
tertentu. Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter pylori juga berperan penting
menyebabkan tukak lambung maupun duodenum (Zulliesikawati,2010).
Secara umum telah diketahui bahwa infeksi oleh Helicobacter pylori merupakan
masalah global, tetapi mekanisme transmisi apakah oral-oral atau oral-fekal belum
diketahui dengan pasti, data di Indonesia menunjukkan hubungan tingkat sanitasi
lingkungan dengan prevalensi infeksi oleh Helicobacter pylori, sedangkan data
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
2/23
diluar negri menunjukkan hubungan antara infeksi oleh Helicobacter pylori dengan
sumber air minum(Faradilla,2007).
Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Koja sendiri penyakit tukak lambung
tergolong dalam 10 penyakit terbesar. Pada instalasi farmasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Koja obat obat tukak lambung termasuk obat yang banyak diresepkan
setiap harinya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui profil
peresepan obat tukak lambung pada pasien rawat jalan di RSUD Koja periode
Januari Maret 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah bagaimana
pola penggunaan obat tukak lambung pada pasien rawat jalan RSUD Koja periode
Januari-Maret 2012.
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui profil penggunaan obat ukak lambung pada pasien rawat jalan
RSUD Koja periode Januari-Maret 2012.
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah ingin mengetahui :
1. Jenis dan golongan obat tukak lambung yang paling banyak digunakan di RSUD
Koja periode Januari-Maret 2012.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
3/23
2. Banyaknya jumlah pasien rawat jalan yang menderita tukak lambung berdasarkan
umur dan jenis kelamin.
3. Sediaan obat tukak lambung yang paling banyak digunakan.
4. Jumlah peresepan obat tukak lambung generik dan obat merk dagang.
5. Kesesuaian penulisan resep dengan Formularium Rumah Sakit.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk penulis
Untuk memperluas wawasan tentang pola penggunaan obat tukak lambung
yang diresepkan pada pasien rawat jalan di RSUD Koja periode Januari Maret
2012.
1.4.2 Untuk Akademik
Menambah bahan pustaka dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa mengenai
profil peresepan obat tukak lambung pada pasien rawat jalan di RSUD Koja
periode Januari Maret 2012.
1.4.3 Untuk Rumah Sakit
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat dalam perencanaan dan pengadaan obat
tukak lambung pada pasien rawat jalan di RSUD Koja periode Januari Maret
2012.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
4/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tukak Lambung
Tukak lambung atau Peptic Ulcer Disease dapat diartikan sebagai luka pada
lambung atau usus duodenum karena terjadi ketidakseimbangan antara faktor
agresif seperti sekresi asam lambung, pepsin dan infeksi bakteri Helicobacter pylori
dengan faktor defensi/faktor pelindung mukosa seperti prostaglandin, gastric
mucus, bikarbonat dan aliran darah mukosa. singkatnya, tukak lambung merupakan
suatu penyakit pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan terjadinya
kerusakan mukosa lambung bisa karena sekresi asam lambung berlebih, infeksi
Helicobacter pylori, maupun produksi prostaglandin yang berkurang. Dari namanya
tukak lambung biasaterjadi di perut (lambung) dan usus duodenum proximal.
Meskipun angka kejadian sedikit, tukak lambung dapat terjadi di esofagus bagian
bawah, jejunum, atau ileum yang pembentukkannya disertai peranan asam dan
pepsin (Misnadiarly,2009). Prevalensi terjainya tukak lambung pada pria lebih
tinggi dibandingkan dengan pada wanita (2:1), diduga karena jumlah sel parietal
pada pria lebih sedikit dibandingkan jumlah sel parietal wanita (Faradilla,2007).
2.2 Penyebab Tukak Lambung
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
5/23
Tukak dapat terjadi bila ada gangguan keseimbangan antara faktor agresif (asam
dan pepsin) dan faktor defensif (mukus,bikarbonat,aliran darah dan prostaglandin.
Faktor agresif terjadinya tukak dipengaruhi oleh :
1. Faktor endogen
Perangsangan terhadap sel sel parietal akan mensekresi asam ke lumen
lambung melewati kanalikul sekretoar. Sel parietal dirangsang untuk 3
substansi endogen, yaitu :
a. Asetilkolin
Merangsang reseptor muskarinik (M3) yang mensekresi asam lambung,
dimana rangsangan tersebut diperantai oleh meningkatnya ion kalsium bebas
pada intraseluler.
b. Gastrin
Merangsang reseptor kolesistokinin (cck) yang mensekresi asam
lambung, dimana rangsangan tersebut diperantai oleh meningkatnya ion
kalsium bebas pada intraseluler.
c. Histamin
Merangsang reseptor histamin (H) dengn mengaktivasi enzim adenylate
siklase yang mengubah ATP menjadi cAMP, sehingga konsentrasi cAMP
intraseluler meningkat.
Meningkatnya cAMP dan ion kalsium bebas dalam intraseluler akan
mengaktivasi pompa proton pada membran sel apikal. Enzim H+ K+ - ATPase
mengakatalis pertukaran antara ion hidrogen dalam intraseluler dengan ion
kalium ekstraseluler, yang merupakan tahap akhir dari sekresi asam lambung.
2. Faktor eksogen
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
6/23
Merupakan faktor faktor dari luar tubuh yang mempengaruhi sekresi asam
lambung, antara lain :
a. Stimulasi makanan
Penglihatan, penciuman dan rasa dari makanan merupakan komponen fase
sefalik melalui perangsangan nervug vagus. Fase gastrik terjadi pada saat
makanan masuk kedalam lambung, makanan mengandung asam amino dan
amino lainnya yang secara langsung akan merangsang sel G untuk melepaskan
gastrin yang akan mengaktivasi sel sel parietal melalui mekanisme langsung
atau tidak langsung. Fase terakhir adalah fase intestinal, dimana sekresi asam
lambung dimulai pada saat makanan masuk kedalam usus dan pencampuran
terhaddap kandungan makanan yang ada.
b. Stress
Hubungan stress sebagai penyebab tukak masih kontroversional, nmun
diduga faktor stress akan menyebabkan tingkah laku yang negatif seperti
merokok.
c. Merokok
Alasan spesifik, rokok dapat mempengaruhi tingkat kejadian, kekambuhan,
penyembuhan dan komplikasi tukak masih belum jelas. Hal tersebut
kemungkinan berkaitan engan mekanisme pengosongan cairan pada lambung,
penghambatan sekresi bikarbonat pankreas, meningkatkan refluks
gastroduodenal dan penurunan produksi prostaglandin mukosa. walaupun
rokok dilaporkan dapat meningkatkan sekresi asam lambung namun efeknya
terhadap peningkatan asam lambung tidak konsisten.
d. Obat antiinflamatori non steroid (OAINS)
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
7/23
Obatobat antiinfalmatori non steroid dan asam asetil salisilat (ASA).
Merupakan obat yang sering digunakan sebagai antipiretik, antiinflamasi,
analgesik dan lain sebagainya. Pemakaian OAINS dan ASA secara kronik dan
reguler dapat menyebabkan terjadinya resiko pendarahan gastrointestinal 3 kali
lipat dibanding yang bukan pemakai. Pada usia lanjut, pengguna OAINS/ASA
dengan meningkatkan angka kematian akibat terjadinya komplikasi berupa
pendarahan / perforas dari tukak. Patogenesis terjadinya kerusakan mukosa
gastroduodenal pengguna OAINS / ASA dapat disebabkan oleh 2 mekanisme,
yaitu efek toksik / iritas langsung pada mukosa dan efek OAINS / ASA yang
menghambat kerja dari enzim siklooksigenase (cox) pada asam arakidonat
sehingga menekan produksi prostaglandin.
e. Helicobacter pylori
Infeksi oleh Helicobacter pylori dapat menghancurkan sawar ukosa
gastroduodenal. Penderita infeksi kronis pada bagian akhir mukosa lambung
dan bagian awal mukosa duodenum oleh Helicobacter pylori paling sedikit
diderita oleh 75 % penderita tukak peptik dalam 5 tahun terakhir ini. Sekali
infeksi ini dimulai, infeksi dapat berlangsung seumur hidup, kecuali jika
dilakukan pengobatan antibakteri.
Helicobacter pylori membentuk suatu koloni sehingga menjadi lebih stabil,
bakteri ini mengeluarkan bermacam-macam sitotoksin yang secara langsung
dapat merusak epitel mukosa gastroduodenal, seperti vocuolating cytotoxin
yang menyebabkan vakuolisasi sel sel epitel. Helicobacter pylori juga
melepaskan bermacam enzim yang dapat merusak sel sel epitel seperti
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
8/23
urease, protease, lipase dan fosfolipase. Sitotoksin dan enzim inilah yang
paling bertanggung jawab terhadap kerusakan sel sel epitel.
Faktor defensif penyebab terjadinya tukak adalah :
1. Sekresi mukus
Mukus disekresi secara terus- menerus ke permukaan mukosa, dimana
mukus mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu melindungi sel dan bersifat
sebagai lapisan pelumas antara mukosa dan isinya. Mukus juga dapat berupa gel
yang menghalangi difusi kembali ion hidrogen.
2. Sekresi bikarbonat
Bikarbonat disekresi oleh permukaan sel epitel lambung dan duodenum,
pankreas dan system billiary. Sebagian besar bikarbonat lambung terdapat
didalam lapisan gel-mukus, dimana terdapat perbedaan pH antara sel epitel
mukosa dan lumen. Permukaan gel yang berhadapan dengan lemen lambung
mencapai pH 2, sedangkan permukaan gel yang bersentuhan dengan permukaan
mukosa memiliki ph 7. Ion hidrogen dinetralisasi oleh bikarbonat mukosa saat
berdifusi melewati lapisan gel-mukus, sehingga aktivitas pepsin menurun saat
berdifusi melewati mukosa
3. Aliran mukosa darah
Aliran darah lambung dan duodenum diperlukan untuk mengatur intergritas
mukosa. Belum jelas bagaimana peranan aliran darah mukosa dalam patogenesis
tukak.
4. Prostaglandin
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
9/23
Prostaglandin E dihasilkan oleh sel mukosa lambung dan duodenum yang
berfungsi untuk menstimulasi sekresi mukus dan bikarbonat, mengatur aliran
darah mukosa, serta berperan pada perbaikan sel epitel dan pertumbuhan sel.
Gambaran klinis tukak lambung adalah rasa nyeri ulu hati, sendawa dan rasa
tidak nyaman (discomfort) disertai muntah. Rasa sakit pada tukak lambung
muncul saat setelah makan, rasa sakit ini timbul pada sebelah kiri garis tengah
perut. Mual, muntah, anorexia dan penurunan berat badan.
2.3 Gejala Tukak Lambung
Secara detail gejala-gejala penyakit tukak lambung adalah sebagai berikut :
1. Rasa terbakar di lambung dan akan menjadi semakin parah ketika sedang
makan
2. Mual-mual
3. Kehilangan nafsu makan
4. Merasa lambung sangat penuh sehabis makan
5. Berat badan menurun
2.4 Pengobatan Tukak Lambung
Menurut Pengarapen Tarigan Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu :
1. Pengobatan non-medikamentosa
a. Istirahat
Secara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat jalan, namun bila
kurang berhasil atau ada komplikasi, baru dianjurkan untuk rawat inap di rumah
sakit. Walaupun mekanismenya belum jelas, namun diduga dengan bertambahnya
jam istirahat akan mengurangi refluks empedu, stress dan penggunaan analgesik.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
10/23
Stress dan kecemasan memegang peran penting dalam peningkatan asam lambung
dan penyakit tukak. Masih terdapat silang pendapat mengenai hal tersebut, namun
sebaiknya pasien hidup dengan teratur dan menerima stress dengan atau secara
wajar.
Diet
Makanan lunak terlebh bubur saring, makanan yang mengandung susu tidak lebih
baik daripada makanan biasa, karena makanan halus dapat merangsang pengeluaran
asam lambung. Cabai dan makanan yang asam dapat menimbulkan rasa sakit pada
beberapa pasien tukak, walaupun belum diketahui keterkaitannya, namun
dianjurkan untuk menghindari makanan tersebut.
Merokok menghalangi penyembuhan tukak labung kronik, menghambat sekresi
bikarbonat pankreas, menambah keasaman bulbus duodeni da refluks duodeni-
gastrik akibat relaksasi sfingter pilorus sekaligus meningkatkan kekambuhan tukak.
Air jeruk yang asam, kopi, soda dan bir tidak memunyai pengaruh ulserogenik
terhadap mukosa lambung tetapi dapat menambah sekresi asam lambung, hal ini
belum jelas dapat menghalangi penyembuhan tukak, namun sebaiknya jangan
diminum sewaktu perut kosong.
Perubahan gaya hidup dan pekerjaan terkadang menimbulkan kekambuhan penyakit
tukak.
b. Obat obatan
Pengobatan dengan menggunakan OAINS sebaiknya dihindari, bila diperlukan,
sebaiknya dikombinasi dengan AH atau PPI atau misoprostol.
2. Pengobatan medikamentosa
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
11/23
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat obat tukak lambung dapat digolongkan
sebagai berikut (Tjay dan Rahardja, 2007) :
a. Antasida
Zat pengikat asam atau antasida adalah basa lemah yang digunakan untuk mengikat
secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah paningkatan pH,
yang mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH
2). Di atas pH 4, aktivitas pepsin menjadi minimal.
Penggunaannya berbagai macam, selain pada tukak lambung-usus juga pada
indigesti dan rasa terbakar (heartburn), pada gastro-oesopageal reflux riingan dan
pada gastritis. Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri di lambung dengan cepat
(dalam beberapa menit). Contoh obat antasida DOEN. Antasida DOEN
Memiliki mekanisme kerja antasida dengan jalan menetralkan asam klorida
(lambung atau mengikatnya). Mengobati penyakit saluran cerna, meringankan
gejala gejala yang muncul pada penyakit dispepsia tukak maupun bukan tukak,
refluks gastroesofagitis dan pada gastritis dan memiliki efek samping seperti
bersendawa, alkalosis pada penggunaan jangka panjang. Digunakan dalam dosis 3
4 kali sehari 1 2 tablet.
b. Antibiotika
Obat obat ini digunakan dalam kombinasi sebagai triple therapy untuk membasmi
Helicobacter pylori dan untuk mencapai penyembuhan penyakit tukak
lambung/usus dengan tuntas. Contoh obat antara lain amoksisilin, tetrasiklin,
klaritromisin, metronidazol (Tjay, 2007).
c. Antikolinergika
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
12/23
Dahulu agak banyak digunakan, tetapi dengan itroduksi triple therapy untuk
ersdikasi Helicobacter pylori, saat ini dianggap obsolet dan sudah ditinggalkan
seluruhnya. Contohnya yaitu, pirenzepin.
d. Obat penguat motilitas
Obat obat ini juga dinamakan prokinetika atau propulsiva dan merupakan
antagonis dopamin. Berdaya antiemetik, memperkuat peristaltik dan mempercepat
pengosongan lambung yang dihambat oleh neotransmitter dopamin. Penghambatan
ini ditiadakan oleh zat zat antagonis dopamin dengan jalan menduduki reseptor
yang banyak terdapat di saluran cerna dan otak. Contoh metoklopramida dan
domperidone.
e. Penghambat sekresi asam
a) H2-blokers
Obatobat ini menempati reseptor histamin-H2 2secara selektif di permukaan sel
sel pariental sehingga sekresi asam lambung pepsin sangat dikurangi. Antihistamin
(H1-blokers) lainnya tidak memiliki khas ini. Efektivitas obat-obat ini pada
penyembuhan tukak lambung dengan terapi kombinasi melebihi 80%. H2-blokers
paling efektif untuk pengobatan duodeni yang khusus dengan masalah hiperasiditas.
Pada tukak lambung obat ini kurang efektivitasnya. contohnya Ranitidin
Mekanisme kerja : mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan
reseptor H2.
Indikasi : tukak lambung dan ttukak duodenum, refluks esofangitis,
tukak akibat AINS, tukak duodenum karena Helicobacter pylori, sindrom Zollinger
Ellison, kondisi lain dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
13/23
Efek samping : kebiasaan buang air besar berubah, pusing, ruam kulit, sakit kepala,
nyeri otot atau sendi, hipersensivitas, bradikardia.
Dosis : 2 kali sehari 150 mg.
b) Penghambat pompa-proton (PPP)
Obat-obat ini menghambat dengan praktis tuntas sekresi asam dengan jalan
menghambat enzim H+/K+-ATPase secara selektif dalam sel-sel pariental dan
merupakan obat pilihan pertama. Kerjanya panjang akibat kumuasi di sel-sel
tersebut. Kadar penghambatan asam tergantung dari dosis dan pada umumnya lebih
kuat daripada perintangan oleh H2-blokers.
Omeprazol
Mekanisme kerja : menghambat asam lambung dengan cara menghambat
sistem enzim adenosin trifosfat hidrogen-kalium (pompa proton) dari sel parietal
lambung.
Indikasi : tukak lambung dan tukak duodenum, tukak duedenum karena
Helicobacter pylori, refluks gastroesofagus, sindrom Zollinger-Ellison, dispepsia
karena asam lambung
Efek samping : sakit kepala, diare, ruam, gatal gatal dan pusing.
Dosis : 1 kali sehari 20 mg
f. Lainnya
a) Sedativa
Sudah lama diketahui bahwa stress emosional embuat penyakit tukak lambung
bertambah parah, sedangkan pada waktu serangan akut biasanya timbul kegelisahan
da kecemasan pada penderita. Guna mengatasi hal-hal tersebut, penderita sering
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
14/23
kali diterapi dengan antasida yang ditambahkan obat penenang, misalnya
meprobamat, oksazepam atau benzodiazepin lain.
b) Analog prostaglandin-E1
Misoprostol (cyctotec) menghambat secara langsung sel-sel parietal. Misoprostol
juga melindungi mukosa dengan jalan stimulasi produksi mukus dan bikarbonat.
c) Zat-zat pembantu
Zat-zat pembantu ini digunakan pada formulasi antasida ditambahkan pula suatu
adsorben yang dapat menyerap secara fisis pada permukaannya zat-zat aktif dari
getah lambung atau zat-zat pelindung yang menutupi mukosa dengan suatu lapisan
hidrofob. Kegunaannya zat-zat tambahan ini tidak selalu dapat dibuktikan dengan
pasti. Contoh asam alginate, succus dan dimethicon (tjay,2007).
2.5 Sediaan obat tukak lambung
Sediaan farmasi sangat jarang digunakan dalam bentuk zat aktif, tetapi hampir
selalu diberikan dalam suatu formula tertentu dengan menggunakan berbagai bahan
tambahan atau eksipien dan dengan teknologi manufacturing yang tepat sehingga
dihasilkan suatu sediaan farmasi yang berkualitas (Ansel,1989). Begitu pula pada
obat tukak lambung memiliki berbagai macam sediaan antara lain tablet contohnya ,
kapsul contohnya, suspensi contohnya, dan injeksi contohnya.
BAB III
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
15/23
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan cara
mengambil data primer dari R/ dan disajikan dalam bentuk distribusi prosentase.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua resep pasien rawat jalan di RSUD
Koja.
3.2.2 Sampel
Semua resep pasien rawat jalan yang mendapatkan resep obat tukak lambung
periode Januari-Maret 2012 di RSUD Koja.
3.3 Tempat dan Waktu Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan terhadap resep pasien rawat jalan yang mendapat obat
tukak lambung di RSUD Koja. Pengambilan data dilakukan pada 1 30 April 2012.
3.4 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah :
a. Menyeleksi resep-resep pasien rawat jalan yang
mengandung obat tukak lambung di RSUD Koja.
b. Mengkelompokkan resep obat berdasarkan jenis dan golongan obat tukak
lambung.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
16/23
c. Menghitung jumlah penggunaan obat tukak lambung berdasarkan usia dan
jenis kelamin pasien.
d. Menghitung jumlah penggunaan sediaan obat tukak lambung.
e. Mencatat 10 obat obat lain yang diresepkan bersamaan dengan obat tukak
lambung
3.5 Cara Pengolahan dan Analisa Data
a. Mengumpulkan data dari resep di RSUD Koja selama 3 bulan yaitu bulan
Januari Maret 2012.
b. Menghitung jumlah dan presentase berdasarkan jenis dan golongan obat
tukak lambung.
c. Menghitung jumlah dan persentase berdasarkan usia dan jenis kelamin yang
mendapatkan obat tukak lambung.
d. Menghitung jumlah dan persentase sediaan obat tukak lambung.
e. Menghitung 10 terbanyak obat obat lain yang diresepkan bersamaan obat
tukak lambung.
f. Data yang disajikan dalam bentuk tabel.
g. Membuat kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut.
2.7 Definisi Operasional
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
17/23
1. Obat Tukak Lambung adalah obat atau zat zat yang digunakan untuk
mengurangi serta menetralkan asam lambung, menghilangkan faktor
penyebab, meringankan atau menghilangkan nyeri epigastrik, mencegah
kekambuhan, memperkuat sistem perlindungan mukosa, dan mencegah
terjadinya komplikasi serius.
2. Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam
farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
3. Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
sipembuat atau yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari
pabrik yang memproduksinya
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
18/23
BAB IV
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENGAMBILAN DATA (RSUD KOJA)
4.1 Gambaran RSUD Koja
4.1.1 Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Koja (RSUD Koja) berawal dari sebuah pusat
pelayanan kesehatan sederhana yang dirintis oleh dr. Arif pada tanggal 8 Agustus
1952. Peletakan batu pertama pembangunan RSUD Koja dilakukan oleh gubernur
DKI Jakarta, yang ketika itu dijabat oleh Bapak Syamsurizal. Penggunaanya mulai
diresmikan pada tahun 1954 yang bermula dari balai pengobatan umum dan rumah
bersalin yang secara bertahap menjadi Rumah Sakit Umum.
Pada tahun 1977, RSUD Koja ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum kelas C
oleh Menteri Kesehatan. Pada waktu itu telah terdapat pelayanan spesialis anak,
bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan penyakit kandungan dan spesialis THT.
Pada tahun 1984, RSUD Koja ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui peraturan daerah (perda) DKI Jakarta
No.1/1984. Pada tahun itu juga direncanakan pemindahan lokasi RSUD Koja ke
daerah Sunter karena lokasinya akan terkena proyek perluasan pelabuhan. Rencana
itu meyebabkan berkurangnya perhatian PEMDA terhadap sarana fisik dan
peralatan yang ada, sehingga mengakibatkan minimnya sarana pelayanan.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
19/23
Pada tahun 1988 dilakukan peninjauan terhadap rencana pemindahan lokasi.
Dari hasil peninjauan tersebut, Dinas Kesehatan sebagai instansi induk
mengusulkan kepada PEMDA DKI untuk mengembangkan RSUD Koja di
lokasinya yang sekarang.
Pada akhir tahun 1991 mulai dilakukan proyek pembangunan gedung baru
RSUD Koja. Pembangunan tahap pertama (gedung berlantai 4) selesai pada akhir
tahun 1992, sedangkan tahap kedua (gedung berlantai 8) selesai pada akhir tahun
1994.
Sejak tahun 1990, secara bertahap dilakukan pengembangan jenis pelayanan
spesialistik. Saat ini, di RSUD Koja sudah terdapat berbagai jenis spesialistik.
Selain itu, RSUD Koja juga digunakan sebagai lahan pendidikan dan pelatihan,
penyelenggaraan berbagai simposium dan seminar, serta sebagai sarana pembinaan
kesehatan bagi masyarakat.
4.1.2 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu
4.1.2.1 Visi
Rumah Sakit Umum Daerah Koja dambaan seluruh masyarakat.
4.1.2.2 Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Koja melayani dengan sepenuh hati, profesional
dan biaya terjangkau.
4.1.2.3 Kebijakan Mutu
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi, RSUD Koja bertekad memberikan
pelayanan kesehatan yang prima menujuJakarta Sehat Untuk Semua melalui :
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
20/23
Melaksanakan pelayanan yang memuaskan
pelanggan
Mentaati peraturan perundangan dan kebijakan
pelayanan kesehatan yang berlaku
Pengembangan Siatem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 secara brkelanjutan guna memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
Melakukan Riset, Pengembangan dan Inovasi
Pelayanan
Melakukan perbaikan yang terus menerus dan
berkesinambungan terhadap kualitas pelayanan
Memelihara dan menngkatkan Pendidikan dan
Latihan
4.1.3 Tujuan RSUD Koja
Mewujudkan pelayanan yang prima RSUD Koja untuk menyongsong dinamika
perubahan tantangan masa mendatang dalam era globalisasi dan otonomi daerah.
4.1.4 Tugas dan Fungsi
Tugas dan fungsi RSUD Koja yaitu meyelenggarakan pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis serta pelayanan asuhan keperawatan termasuk
pelayanan rujukan, pelayanan non medik, pendidikan dan pelatihan.
4.1.5 Organisasi RSUD Koja
4.1.5.1 Status
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
21/23
RSUD Koja adalah rumah sakit pemerintah DKI Jakarta yang berada di wilayah
Jakarta Utara yang merupakan rumah sakit kelas B non pendidikan, yang secara
organisatoris berada di wilayah Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sedangkan secara
teknis operasional mengacu kepada Perda DKI Jakarta No. 74/2009 tentang susunan
organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
1.1.5.2 Organisasi
Organisasi RSUD Koja adalah Rumah Sakit pemerintah yang memberikan
berbagai macam pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, perawatan
intensif, tindakan medis, dan penunjang medis.
4.2 Instalasi Farmasi RSUD Koja
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu unit di rumah sakit yang merupakan
fasiltas penyelenggaraan kefarmasian di bawah pimpinan seorang farmasis dan
memenuhi persyaratan secara hukum untuk mengadakan, meyediakan, dan
mengelola seluruh aspek penyediaan perbekalan kesehatan di Rumah sakit Umum
Daerah Koja yang secara struktual berada di bawah satuan fungsional. Instalasi
Farmasi RSUD Koja sudah menggunakan standar sistem manajemen mutu ISO
9001:2000 serta telah diaudit pada bulan juli taun 2008 dan lulus.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
22/23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
http://www.ahlinyalambung.com
http://asamurat.acepsuherman.com/obat-herbal/penyebab-penyakit-tukak-lambung/
http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/tukak-lambung/
Misnadiarly, 2009,Mengenal penyakit Organ cerna, pustaka Populer Obor, jakarta.
Rahardja, Kirana dan Tan Hoan Tjay, 2007, Obat Obat Penting, Edisi Keenam
PT, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sudoyo, Aru W. Et al, 2006,Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi keempat jilid I,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dala FKUI, Jakarta
Yuliarti, Nurheti, 2009,Maag Kenali, Hindari, dan Obati, Andi, Yogyakarta.
Jurusan Farmasi Poltekkes Jkt II 2012
http://www.ahlinyalambung.com/http://asamurat.acepsuherman.com/obat-herbal/penyebab-penyakit-tukak-lambung/http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/tukak-lambung/http://www.ahlinyalambung.com/http://asamurat.acepsuherman.com/obat-herbal/penyebab-penyakit-tukak-lambung/http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/tukak-lambung/7/31/2019 Proposal Ditta Rvsi
23/23
Top Related