PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Berdasarkan Millenium Development Goals (MDGs) dalam bahasa Indonesia
diterjermahkan sebagai Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) merupakan
paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara
anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Secara ringkas, arah pembangunan yang
disepakati secara global meliputi :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang
3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian ibu
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit lainnya (malaria dan
tuberkulosa)
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
8. Membangunan kemitraan global untuk pembangunan
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran masyarakat dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
1
Dalam melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi
kesehatan yang berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatannya. Seiring dengan cepatnya perkembangan di era
globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka
masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan
dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks.
Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga pusat komunikasi masyarakat.
Puskesmas dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di
bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi
kehidupan masyarakat sekitar sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat
setempat. Oleh karena itu promosi kesehatan diperlukan dalam meningkatkan
perilaku masyarakat agar terbebas dari masalah-masalah kesehatan.
II. TUJUAN
Tujuan Promosi Kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal yaitu :
1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2. Peningkatan perilaku masyarakat
3. Peningkatan status kesehatan masyarakat
2
UPAYA POKOK PUSKESMAS ALALAK TENGAH
PROMOSI KESEHATAN
A. Definisi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan
intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan
dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam
membuat keputusan yang sehat.
Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung,
2. Mengubah perilaku, dan
3. Meningkatkan kesadaran.
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di
daerah adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Berdasarkan definisi tersebut serta sejalan dengan visi, misi departemen
kesehatan dan fungsi puskesmas khususnya dalam penggerakan dan
3
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dapat dirumuskan bahwa promosi
kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap
individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri dan mengembangkan
bersumber masyarakat.
Dalam Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan
di Ottawa, Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal
sebagai Piagam Ottawa. Dalam piagam ini tertera strategi dalam meningkatkan
kontrol masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses
yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan
mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and to improve theirhealth, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi
kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya
kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-
usaha untuk menyehatkan diri mereka.
B. Kegiatan Promosi Kesehatan
WHO lewat Konferensi Internasional Pertama tentang Promosi Kesehatan
di Ottawa pada tahun 1986 telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh setiap Negara untuk menyelenggarakan promosi kesehatan.
Berikut akan disediakan terjemahan dari Piagam Ottawa pada bagian yang diberi
4
subjudul Health Promotion Action Means. Menurut Piagam Ottawa, kegiatan-
kegiatan promosi kesehatan berarti:
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public
policy)
Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan yaitu berupa
wawasan kesehatan yang mendapat intervensi langsung dari pemerintah berupa
kebijakan-kebijakan dan aturan misalnya seperti membuang sampah pada tempat
dan waktu tertentu, pada pelanggar aturan ini dapat dikenakan denda.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)
Menciptakan lingkungan yang mendukung yaitu dengan menciptakan
faktor dari luar yang dapat mendukung lingkungan itu sendiri misalnya penjelasan
pengguanaan KB tidak hanya ditujukan pada istri tetapi juga ditujukan pada suami
agar tercipta lingkungan yang saling mendukung.
3. Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)
Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas, Puskesmas tidak hanya
menjalankan programnya terpusat dipuskesmas saja tetapi dapat melalui ibu-ibu
PKK dan acara-acara keagamaan.
4. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)
Mengembangkan keterampilan individu melaui pelatihan dan bimbingan
kepada masyarakat misalnya tentang menggunakan program KB alami, pasangan
suami istri diajarkan cara menghitung masa subur senidri sehingga pasangan
suami istri dapat menentukan kapan waktu yang boleh untuk melakukan
hubungan suami istri. Pelatihan dan bimbingan juga ditujukan kepada suami
5
tenatang bagaimana cara menggunakan kondom yang benar sehingga program KB
dapat berjalan dengan baik.
5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
Reorientasi pelayanan kesehatan dengan cara mengevaluasi semua materi
penyuluhan yang diiberikan apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak, apabila
tidak berjalan dengan baik maka dilakukan evaluasi ulang dan mencari penyebab
kegagalan program tersebut.
6. Bergerak kemasa depan (moving into the future)
Bergerak kemasa depan adalah dengan mengikuti perkembangan,
informasi, dan standar terapi terbaru. Misalnya pada penggunaan tablet zinc pada
penderita diare, dll.
Kegiatan promosi kesehatan di puskemas Alalak Tengah terdiri dari 2
jenis kegiatan, yaitu:
1. Promosi didalam gedung puskesmas
Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung
puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan
gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang
perawatan, laboratorium,tempat pembayaran dan halaman puskesmas.
Kegiatan promosi di dalam gedung puskesmas Alalak Tengah dilaksanakan
sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas.
a. Tempat Pendaftaran
Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan
dengan penyebaran informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran
6
yang dapat dipasang atau diletakkan di depan loket pendaftaran. Adapun
jenis informasi yang disediakan, yaitu :
1. Alur pelayanan puskesmas Alalak Tengah
2. Jenis pelayanan puskesmas Alalak Tengah
3. Denah poliklinik yang ada di Puskesmas Alalak Tengah
4. Informasi kesehatan masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat ini
5. Peraturan kesehatan misalnya dilarang merokok, dilarang meludah
sembarangan, menutup mulut saat batuk ataupun bersin.
Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas juga termasuk
dari kegiatan promosi karena telah menjadi komunikasi awal yang
menimbulkan kesan yang baik sehingga mengurangi derita orang yang sakit.
b. Poliklinik
Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan
waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan
penyakitnya atau obat yang harus diminumnya. Guna memudahkan
pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai media
seperti lembar balik, pemasangan poster dan media lainnya mendorong
pasien untuk berperilaku yang sesuai agar penyakit atau masalah kesehatan
yang dideritanya dapat di atasi.
c. Ruang- ruang pelayanan
Ruang pelayanan seperti ruangaan KIA, KB, GIZI. Petugas kesehatan
yang bertugas di ruangan tersebut perlu meluangkan waktunya untuk
menjawab pertanyaan pasien atau individu berkenaan dengan pelayan yang
7
didapatnya. Misalnya saja perilaku menimbang balita secara berkala untuk
mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita. Kepada setiap ibu,
setelah diberi pelayanan pengobatan untuk balitanya, dapat disampaikan
informasi tentang manfaat menimbang balita secara berkala, bagaimana
menggunakan KMS dan dimana si ibu dapat melakukan penimbangan (yang
dimaksud adalah posyandu). Dengan mendapat informasi yang benar
tentang berbagai hal tersebut diharapkan dapat membantu tercipta perilaku
yang mendorongnya untuk berperilaku sesuai yang dikehendaki untuk
kesehatan.
d. Ruang tunggu
Pada dinding ruang tunggu dipasang berbagai poster, disediakan
selembaran yang dapat diambil secara gratis dengan berbagai informasi
yang disampaikan dalam bahasa menarik dan mudah dimengerti yang
nantinya dapat berguna.
e. Laboratorium
Di laboratorium merupakan kawasan dimana pasien ataupun
pengantarnya tidak terlalu lama berada disana. Oleh karena itu, di kawasan
ini dilakukan promosi kesehatan dengan media bersifat self service seperti
poster yang dapat dibaca, ataupun selebaran yang dapat di ambil secara
gratis.
f. Apotek
Di Apotek dapat dilakukan promosi kesehatan sambil melakukan
pelayanan terhadap pasien yang ingin mengambil obat seperti kedisiplinan
8
dalam menggunakan obat sesuai petunjuk dokter, pentingnya memelihara
taman obat keluarga ( TOGA) dalam rangka memenuhi kebutuhan akan obat-
obat sederhana dan lain sebagainya.
h. Halaman Puskesmas
Halaman puskemas yaitu tempat parkir biasanya berupa lapangan parkir,
dilakukan promosi kesehatan bersifat umum. Misalnya pentingnya hidup
bersih dan sehat (PHBS), bahaya TBC, mengenali pentingnya imunisasi.
Pesan – pesan tersebut berupa baliho di sudut lapangan parkir.
2. Promosi di luar gedung puskesmas
Promosi kesehatan diluar gedung adalah promosi kesehatan yang
dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas Alalak Tengah. Sasaran
Promosi kesehatan yang dilakukan adalah untuk masyarakat yang berada di
wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah. Pelaksanaan promosi kesehatan di luar
gedung puskesmas yang dilakukan oleh puskesmas ini sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui pemberdayaan
individu, keluarga dan masyarakat masyarakat agar masyarakat memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Pemberdayaan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial dan budaya masyarakat itu. Pemberdayaan individu dilakukan
untuk memperkenalkan perilaku baru kepada individu. Puskesmas Alalak Tengah
dalam hal pemberdayaan individu ini melakukan berbagai kegiatan antara lain
melakukan kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang berhenti memeriksakan
kandungannya ke Puskesmas, padahal masih harus melakukan hal itu atau kepada
9
penderita TBC yang tidak datang lagi mengambil OAT ke Puskesmas, dan murid
pesantren yang menderita karies gigi atau masalah kesehatan lainnya. Metode
yang digunakan dalam hal ini adalah dialog, konseling serta bimbingan yang
dikombinasikan dengan lembar balik.
Pemberdayaan keluarga dilakukan oleh petugas puskesmas Alalak Tengah
dengan melaksanakan kunjungan rumah terhadap keluarga yang berada di wilayah
kerja Puskesmas atau keluarga dari individu pengunjung puskesmas.
Pemberdayaan keluarga ditujukan untuk memperkenalkan perilaku baru seprti
menanam tanaman obat keluarga, menguras bak mandi, mengubur benda-benda
buangan yang dapat menampung air, mengonsumsi garam beryodium, memakan
makanan berserat. Secara teori, pemberian informasi ini harusnya dilakukan
dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga sehingga informasi yang didapat
sama, namun kenyataan yang terjadi dilapangan adalah kesulitannya
mengumpulkan seluruh anggota keluarga dikarenakan ada yang pergi bekerja, ada
yang sekolah dan lainnya. Sehingga pemberian informasi hanya pada beberapa
keluarga saja. Manfaat yang didapat adalah agar anggota keluarga bergerak dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan sekelompok individu anggota
masyarakat. Sasarannya adalah orang dewasa, dapat juga murid-murid sekolah
ataupun santri-santri pesantren. Salah satu hasil dari upaya ini adalah Posyandu,
Pos Kesehatan Pesantren, Posyandu Lansia, Dokter Kecil.
10
Gambar 2.1 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014
11
Gambar 2.2 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014 berdasarkan jenis materi penyuluhan
12
Gambar 2.3 Jumlah Konseling Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014
Gambar 2.4 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014
Pada puskesmas Alalak Tengah di dapatkan Hasil Pencapaian Kegiatan
Promosi Kesehatan, yaitu :
13
Tabel 7. Tingkat Pencapaian (Realisasi Pelaksanaan) Program dan Kegiatan tahun 2009
Program/kegiatan Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Persentase Pencapaian (%)
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
1. Pembinaan:- Dana Sehat- Toga- Battra
2.Survey PHBS
3.Penyuluhan
4.Siaran Keliling
dana SehatTogaBattra
Survey PHBS
Tatanan Rumah Tanggan di Tiga KelurahanPenyuluhan tentang kesehatan/sosialisasi P2M, PSN, PSM
Siaran keliling pada tiga kelurahan tentang P2M/3M
KaliKaliKali
KK
Kali
Kali
603625
200
360
36
261513
178
170
36
43,30%41,7%52,0%
89%
47,2%
100%
C. Sasaran Promosi Kesehatan
14
Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya bagi
perilaku masyarakat. Berdasarkan pentahapannya maka sasaran dibagi ke dalam 3
kelompok sasaran, meliputi :
1. Sasaran Primer (primary target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui
anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah
untuk kesehatan remaja dan lain sebagainya. Sasaran promosi ini sejalan
dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).
2. Sasaran Sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki
kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan,
dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat
tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan
promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh
masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula
agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat
sekitarnya.
3. Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah
pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy
maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan
15
atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki
efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer
dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).
Adapun sasaran promosi Kesehatan di Puskesmas ini meliputi seluruh
masyarakat segala usia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah.
No. Kelurahan Kelompok Umur (Tahun)0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39
1. Loktabat Selatan
673 790 758 730 839 817 833 738
2. Kemuning 719 773 756 761 882 910 845 7713. Guntung
Paikat686 847 813 802 988 973 919 878
Jumlah 2078 2410 2327 2293 2709 2700 2597 2387Persentase 7,2% 8,3% 8,0% 7,9% 9,3% 9,3% 9% 8,2%
No. Kelurahan
Kelompok Umur (Tahun)Jumlah Total
Semua Kelompok
Umur40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >75
1. Loktabat Selatan
672 623 461 351 304 278 114 149 9.270
2. Kemuning 683 632 477 388 395 268 137 141 9.638
3. Guntung Paikat
722 654 474 370 351 215 173 180 10.045
Jumlah 2077 1909 1412 1109 1050 761 424 470 28953Persentase 7,2% 6,6% 4,9% 3,8% 3,6% 2,6% 1,5% 1,6% 100%
16
D. Strategi Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaan strategi promosi kesehatan di Puskesmas Alalak
Tengah, terdapat tiga hal penting yaitu (a)integrasi dengan program kesehatan, (b)
pendekatan tatanan dan (c) landasan fakta. Promosi Kesehatan harus mendukung
program-program kesehatan dalam rangka mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan. Oleh karenanya, dilakukan rapat atau pembahasan antara
pengelolaan program promosi kesehatan dengan pengelolaan program kesehatan.
Rapat diawali dengan merumuskan tujuan dari prokes sendiri lalu selanjutnya
merumuskan promosi kesehatannya.
Pendekatan tatanan dimaksudkan untuk menetapkan sasaran, perilaku atau
peran yang akan ditawarkan, isi pesan komunikasi, media komunikasi yang tepat
dan pelaksanaan yang tepat. Sedangkan Landasan fakta ditujukan memberikan
gambaran yang sistematis tentang promosi kesehatan serta sebagai perbandingan
keberhasilan promosi kesehatan antar wilayah.
E. Metode dan Sarana Promosi Kesehatan
Pemilihan metode komunikasi harus dipertimbangkan secara cermat
dengan memperhatikan kemasan atau paket informasinya, keadaan penerima
informasi serta lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Metode yang
digunakan oleh Bagian Promosi Kesehatan Alalak Tengah adalah dengan dialog,
konseling serta bimbingan. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan
kelemahan sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan
mereka untuk memaksimalkan hasil.
17
Sebagaimana halnya metode komunikasi, banyak juga sarana yang dapat
digunakan sebagai media atau alat penyampaian informasi seperti flashcards,
skema berupa lembaran, lembar balik besar, poster, leaflet, flyer.
Tabel 8. Sarana/peralatan Puskesmas Alalak Tengah dalam program promosi kesehatan
Jenis sarana/Peralatan JumlahFlipcharts & stands 1Over Head Projector 1Wireless Microphone 1Kamera Foto 1Megaphone 1Tape cassette recorder 1Screen 1Televisi 1VCD-DVD Player 1Komputer +Printer 1LCD 1Laptop 1Kendaran Roda 2 untuk penyuluhan 2Kendaraan Roda 4 1Sumber : Profil Tahunan Puskesmas Alalak Tengah 2013
F. Sumber Daya Manusia
Standar SDM untuk promosi Kesehatan mencakup dimensi jumlah,
kualifikasi pendidikan dan kompetensinya. Berdasarkan standar optimal jumlah
SDM untuk promosi kesehatan, Puskesmas Alalak Tengah sudah sesuai dengan
memiliki 1 orang tenaga kesehatan SKM yang ditempatkan di bagian promosi
kesehatan dibantu 3 orang sanitarian.
Tabel 9. Tenaga kesehatan promosi kesehatan Puskesmas Alalak Tengah
Kualifikasi Jumlah Kompetensi
D3 Gizi 1 orang` Koordinator Promosi Kesehatan
Puskesmas Alalak Tengah
D3 Kebidanan 1 orang Membantu petugas Promosi
18
D3 Gizi
D3 Kesehatan Gigi
1 orang
1 orang
Kesehatan dalam menjalankan
programnya dan bertugas di
bagian kesehatan lingkungan
Tabel 10. Standar optimal SDM untuk promosi kesehatan tingkat PuskesmasKualifikasi Jumlah Kompetensi
D3 Kesehatan + Minat
& Bakat dibidang
promosi Kesehatan
1 orang` Membantu petugas kesehatan
lain dalam merancang
Pemberdayaan
Sumber :Buku Pedoman program kesehatan 2007
G. Materi Promosi Kesehatan
Materi promosi kesehatan Puskesmas Alalak Tengah belum terintegrasi
dengan program-program bagian lain, baik itu pada bagian pelayanan maupun
pada bagian pengobatan. Sehingga program promosi kesehatan di puskesmas
Alalak Tengah kurang terkoordinasi pada sistem pencatatan, pelaporan dan
pelaksanaan. Maka dari itu permasalahan yang diangkat oleh bidang promosi
kesehatan masih bersifat situasional dan tidak terprogram secara khusus.
19
ANALISA DATA
1. Analisis SWOT
1.1 Kekuatan (Strength)
a. Tersedianya sarana dan media promosi kesehatan yang memadai di
Puskesmas Alalak Tengah
b. Tersedianya SDM dengan kualifikasi yg sesuai standar optimum di bidang
promosi kesehatan
1.2 Kelemahan (Weakness)
a. Kurangnya koordinasi SDM promosi kesehatan dengan lintas sektoral
program kesehatan lainnya seperti pada sektor gizi, KB, KIA, imunisasi.
b. Kurangnya integrasi bidang promosi kesehatan dengan dengan program
kesehatan lain di Puskesmas Alalak Tengah, sehingga ada beberapa
program yang tidak terpromosikan secara optimal
c. Kurangnya pencatatan dan pelaporan promosi kesehatan di Puskesmas
Alalak Tengah.
1.3 Kesempatan (Opportunity)
a. Globalisasi dan IPTEK, khususnya bidang informatika dan telekomunikasi
memudahkan akses mencari informasi tentang kesehatan.
b. Berdasarkan distribusi kependudukan di wilayah kerja Puskesmas Alalak
Tengah, Tingkat pendidikan penduduknya adalah SMA sehingga
memudahkan penerimaan informasi.
20
1.4 Hambatan (Threat)
a. Promosi kesehatan yang dilakukan tidak merata, sehingga banyak
penduduk yang tidak mendapat informasi.
2. Pemecahan Masalah
1. Kerjasama dengan Program lain perlu ditingkatkan.
2. Pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan baik dan rekapitulasi data dari
Program kesehatan yang lain.
21
Top Related