HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN
KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Albertus Suwarno Aryo Saputro
NIM : 122114047
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN
KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Albertus Suwarno Aryo Saputro
NIM : 122114047
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Pengetahuan diperoleh dengan belajar, kepercayaan dengan keraguan,
keahlian dengan berlatih, dan cinta dengan mencintai. (Thomas Szasz)
Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan
dan kegigihan. (Samuel Jhonson)
Doa mengubah segalanya
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku Yulianus Sunaryo dan Ibuku Caecilia Partini
Adikku Isidorus Cahyo Nugroho
Kakek dan Nenekku serta semua keluargaku
Valeria Widha Armita Sari
Sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Hubungan Kepemilikan Institusional, Pertumbuhan Perusahaan, Kesulitan
Keuangan Perusahaan dan Konservatisme Akuntansi.
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
secara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi saya yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa ternyata saya melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Albertus Suwarno Aryo Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Albertus Suwarno Aryo Saputro
Nomer Induk Mahasiswa (NIM) : 122114047
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, DAN
KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di BEI Tahun 2012-2014)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam
bentuk media lain, untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Agustus 2016
Yang menyatakan,
Albertus Suwarno Aryo Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Hubungan Kepemilikan
Institusional, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kesulitan Keuangan Perusahaan
dengan Konservatisme Akuntansi”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan
belum merupakan hasil yang sempurna. Masih banyak kekurangan di dalam
penyusunan skripsi ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
yang ada pada penulis.
Penuilis menyadari bahwa dalam mempersiapkan, menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
2. A.Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing dan
Dosen Pendamping Akademik yang dengan sabar membimbing dan
bersedia meluangkan waktu, tenaga, saran, koreksi, sumbangan pemikiran,
dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa
selesai.
5. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi khususnya dosen-dosen Akuntansi dan
Manajemen yang tergabung dalam kepanitiaan KKP 30 dan 31 atas
masukan, bantuan, nasihat, dan semangat selama menyelesaikan skripsi
ini.
6. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi khususnya dosen-dosen Akuntansi atas
bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis menempuh kuliah.
7. Seluruh karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
bantuan dan kemudahan selama penulis menempuh kuliah.
8. Bapak dan Ibu tercinta yang peduli pada pendidikan anaknya. Terima
kasih telah memberikan semangat, dorongan, doa yang selalu kalian
sertakan untukku dari awal kuliah hingga saat ini aku bisa menyelesaikan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
9. Kakek dan Nenek serta keluarga saya yang ada di Turi, Sleman yang
selalu mendukung dan memberikan banyak pengalaman hidup
bermasyarakat selama berada di Yogyakarta serta telah menginzinkan saya
untuk tinggal bersama kalian dari awal kuliah hingga skripsi ini
terselesaikan.
10. Adik saya yang tercinta Isidorus Cahyo Nugroho yang selalu mendoakan
saya dan masukan untuk saya.
11. Kakak sepupu saya Nikolaus Subandi yang telah banyak membantu saya
selama proses kuliah dan menjadi teman bermain dari awal saya kuliah
hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Pacar saya Valeria Widha Armita Sari yang selalu memberikan semangat,
saran, dan doa untuk saya selama proses kuliah hingga terselesaikannya
skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat saya yang tergabung dalam Grup “Akt A Wisuda Santai”
yang telah menemani saya, melakukan berbagai hal konyol, saling berbagi
pengalaman dari awal proses kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini.
14. Teman-Teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2012.
15. Teman ngopi saya: Mas Ari, Mas Heri, Ucok, dan Gonzaga yang telah
memberikan banyak inspirasi untuk saya.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Tuhan membalas budi baik dengan penuh kelimpahan-Nya.
Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
semaksimal mungkin. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca yang berminat dan dapat juga sebagai bahan refrensi untuk penelitian
selanjutnya.
Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan
semakin mengembangkan dan menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Albertus Suwarno Aryo Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
E. Sistematka Penulisan ............................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10
A. Landasan Teori ................................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 21
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 21
B. Populasi Sasaran ................................................................................. 21
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 22
D. Pengukuran Variabel .......................................................................... 23
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 26
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................ 32
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 32
B. Deskripsi Populasi Sasaran ................................................................ 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 36
A. Deskripsi Data .................................................................................... 36
B. Analisis Data ...................................................................................... 39
C. Pembahasan ........................................................................................ 50
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 55
A. Kesimpulan ........................................................................................ 55
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 56
C. Saran ................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
LAMPIRAN ......................................................................................................... 61
LAMPIRAN 1........................................................................................ 62
LAMPIRAN 2A ..................................................................................... 65
LAMPIRAN 2B ..................................................................................... 69
LAMPIRAN 3........................................................................................ 72
LAMPIRAN 4A ..................................................................................... 75
LAMPIRAN 4B ..................................................................................... 79
LAMPIRAN 5A ..................................................................................... 82
LAMPIRAN 5B ..................................................................................... 91
LAMPIRAN 6........................................................................................ 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi ........ 31
Tabel 2. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ............................................... 32
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel............................................................ 36
Tabel 4. Klasifikasi Data Variabel Konservatisme Akuntansi...................... 40
Tabel 5. Klasifikasi Data Variabel Kepemilikan Institusional...................... 41
Tabel 6. Klasifikasi Data Variabel Pertumbuhan Perusahaan ...................... 42
Tabel 7. Klasifikasi Data Variabel Kesulitan Keuangan Perusahaan ........... 43
Tabel 8. Hasil Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan
Konservatisme Akuntansi ................................................................ 44
Tabel 9. Hubungan Kepemilikan Institusional dan Konservatisme
Akuntansi ......................................................................................... 45
Tabel 10. Hasil Tabulasi Silang Pertumbuhan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi .............................................................. 46
Tabel 11. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dengan Konservatisme
Akuntansi ....................................................................................... 47
Tabel 12. Hasil Tabulasi Silang Kesulitan Keuangan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi .............................................................. 48
Tabel 13. Hubungan Kesulitan Keuangan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi .............................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN
KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)
Albertus Suwarno Aryo Saputro
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
Adanya kebebasan dalam pemilihan metode akuntansi yang diterapkan
oleh perusahaan memberikan peluang bagi pihak manajemen untuk melakukan
tindak kecurangan dalam laporan keuangan. Salah satu cara mengatasi kecurangan
tersebut adalah dengan diterapkan konsep konservatisme akuntansi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemilikan institusional, pertumbuhan
perusahaan, dan kesulitan keuangan dengan konservatisme akuntansi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012–2014 dan
kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria dalam populasi sasaran. Populasi
sasaran yang digunakan adalah 93 perusahaan. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabulasi silang (crosstab).
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) hubungan kepemilikan
institusional dengan konservatisme akuntansi adalah positif dan cukup kuat, (2)
hubungan pertumbuhan perusahaan dengan konservatisme akuntansi adalah
negative dan cukup kuat, (3) hubungan kesulitan keuangan perusahaan dengan
konservatisme akuntansi adalah negatif dan kuat.
Kata Kunci: konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional, pertumbuhan
perusahaan, kesulitan keuangan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE ASSOCIATION OF INSTITUTIONAL OWNERSHIP, COMPANIES
GROWTH, FINANCIAL DISTRESS,
AND ACCOUNTING CONSERVATISM.
(Empirical Study on Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock
Exchange in the year 2012-2014)
Albertus Suwarno Aryo Saputro
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2016
There is a freedom to choose the accounting methods which are adapted
by the company that provides an opportunity for the management to commit fraud
in the financial reports. One way to overcome such fraud is to apply the concept
of accounting conservatism. This study aims to determine the relations of
institutional ownership, companies growth, and financial distress with accounting
conservatism.
The targeted population this study was all manufacturing companies listed
in Indonesia Stock Exchange in the year 2012-2014 that was selected by a certain
criteria. There were 93 companies which were used as the targeted population.
The data analysis technique used was descriptive analysis and correlation.
The results of this study were as follows: (1) the association of
institutional ownership and accounting conservatism was positive and strong
enough, (2) the association of companies growth with accounting conservatism
was negative and strong enough, and (3) the association of financial distress and
accounting conservatism was negative and strong.
Keywords: accounting conservatism, institusional ownership, companies growth,
financial distress
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pengguna laporan
keuangan tersebut terutama pemilik perusahaan dan kreditor. Laporan
keuangan menggambarkan kinerja perusahaan selama satu periode.
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang telah disusun oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK). Laporan yang disusun dengan Standar Akuntansi
Keuangan menghasilkan informasi-informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan
kepada setiap perusahaan dalam memilih metode akuntansi yang
digunakan. Perusahaan memilih konsep akuntansi sesuai dengan kondisi
perusahaan itu (Nugroho, 2012). Akan tetapi kebebasan pemilihan konsep
akuntansi oleh perusahaan seringkali disalahgunakan oleh manajemen
karena adanya kepentingan pribadi untuk melakukan kecurangan dalam
laporan keuangan. Penyalahgunaan wewenang oleh manajemen dapat
dideteksi dari adanya manipulasi laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu cara untuk mengatasi kecurangan tersebut adalah
dengan menerapkan konsep konservatisme akuntansi. Suwardjono (2005)
menyatakan bahwa konservatisme akuntansi merupakan tindakan kehati-
hatian yang diimplikasikan dengan mengakui biaya atau rugi yang
memungkinkan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau
laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar.
Konservatisme akuntansi penting digunakan untuk menghadapi
ketidakpastian dalam aktivitas ekonomi dan bisnis, sehingga apabila
terdapat kondisi yang memiliki kemungkinan menimbulkan kerugian,
biaya atau hutang, maka kerugian, biaya atau hutang tersebut harus segera
diakui (Chariri dan Ghozali, 2003 dalam Brillianti, 2013). Penerapan
konservatisme akuntansi lebih ditekankan kepada perusahaan untuk
menetralisir perusahaan yang optimis melaporkan keuangan
perusahaannya agar menarik calon investor baru yang mau menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut.
Konservatisme dalam akuntansi menjadi hal yang masih
diperdebatkan. Berdasarkan Kerangka Konseptual International Financial
Reporting Standards (IFRS) untuk Pelaporan Keuangan, konsep
konservatisme akuntansi sudah bukan lagi merupakan karakteristik
kualitatif dalam kerangka konseptual yang baru dikarenakan tidak sesuai
dengan kerangka teori IFRS dimana laporan keuangan berdasarkan IFRS
harus bersifat dapat dimengerti, relevan, dapat diandalkan dan sebanding,
tetapi tanpa bias konservatif (Brilianti, 2013). IFRS menggantikan istilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
konservatisme dengan prudence. Dalam konsep konservatisme, laba dan
pendapatan akan diakui jika benar-benar telah terealisasi, tetapi jika rugi
akan segera diakui. Sementara itu,dalam konsep prudence ketika terjadi
laba dan pendapatan atau menurunnya kewajiban dan beban, walaupun
belum terealisasi tetapi akan diakui jika memang kriteria dalam pengakuan
tersebut sudah terpenuhi (Brillianti, 2013).
Namun dalam penerapan aturan IFRS tertentu, prinsip akuntansi
konservatif masih dipertahankan pada berbagai area meskipun dalam
standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) menyiratkan bahwa
prinsip konservatisme tidak lagi diterapkan (Hellman, 2007). Hal ini
dikarenakan IFRS harus tetap menghadapi ketidakpastian di masa datang
yang selama ini dihadapi oleh manajemen dengan menerapkan prinsip
konservatisme akuntansi. Perusahaan yang besar cenderung melaporkan
laba lebih rendah secara relatif permanen dengan menyelenggarakan
akuntansi yang konservatif (Lo, 2005).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat konservatisme.
Penelitian-penelitian terdahulu telah menguji pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat konservatisme yang diterapkan oleh perusahaan
tetapi masih terdapat ketidakkonsistenan hasil antara peneliti yang satu
dengan peneliti yang lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat konservatisme antara
lain yang pertama adalah kepemilikan institusional (Widayati, 2011).
Penelitian Peterson dan Whitworth (2013) mengatakan bahwa kepemilikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
institusional berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
Perusahaan dengan tingkat kepemilikan institusional yang besar juga
menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dalam menerapkan konservatisme
akuntansi. Sedangkan menurut Brilianti (2013) mengatakan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi.
Faktor yang kedua adalah pertumbuhan perusahaan (Ahmed dan
Duellman, 2007). Ukuran pertumbuhan dalam perusahaan tergantung dari
aktivitas perusahaan itu sendiri. Dalam manajemen keuangan,
pertumbuhan perusahaan pada umumnya menunjukkan peningkatan
ukuran skala perusahaan (Saputri. 2013). Hasil penelitian Ahmed dan
Duellman (2007) mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Semakin tinggi
tingkat pertumbuhan perusahaan, maka tingkat konservatisme perusahaan
semakin tinggi. Sedangkan penelitian Lasdi (2005) yang memproyeksikan
pertumbuhan penjualan sebagai variabel biaya politis mengatakan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi.
Faktor yang ketiga adalah kesulitan keuangan perusahaan
(financial distress) (Brigham dan Daves, 2003) dalam Nugroho (2012).
Pramudita (2012) mengatakan tedapat pengaruh positif kesulitan keuangan
perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Semakin tinggi tingkat
kesulitan keuangan perusahaan maka tingkat konservatisme semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tinggi. Sementara itu Nugroho dan Siti (2012) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Tingkat
kesulitan keuangan semakin meningkat, maka konservatisme akuntansi
semakin menurun.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Nugroho dan Siti (2012) dan Brillianti (2013). Nugroho dan Siti
(2012) menggunakan variabel independen kepemilikan manajerial, debt
covenant, tingkat kesulitan keuangan perusahaan, dan risiko litigasi serta
mengukur konservatisme akuntansi dengan menggunakan metode akrual.
Sedangkan Brillianti (2013) menggunakan variabel independen
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, dan
leverage serta mengukur konservatisme dengan menggunakan metode
Market to Book Ratio.
Penelitian ini menggunakan variabel independen kepemilikan
institusional, pertumbuhan perusahaan, dan kesulitan keuangan perusahaan
serta mengukur tingkat konservatisme dengan menggunakan metode
akrual. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-
2014 yang melaporkan keuangan lengkap dan dipublikasikan pada
Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti ingin
menguji kembali arah hubungan dan keeratan hubungan antara
kepemilikan institusional, pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
perusahaan, dan konservatisme akuntansi karena masih terdapat
ketidakkonsistenan hasil antar peneliti. Dengan demikian peneliti
mengambil judul penelitian “Hubungan Kepemilikan Institusional,
Pertumbuhan Perusahaan, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hubungan antara kepemilikan institusional dan
konservatisme akuntansi?
2. Bagaimana hubungan antara pertumbuhan perusahaan dan
konservatisme akuntansi?
3. Bagaimana hubungan antara tingkat kesulitan keuangan perusahaan
dan konservatisme akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kepemilikan institusional dan
konservatisme akuntansi.
2. Untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan perusahaan dan
konservatisme akuntansi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kesulitan keuangan
perusahaan dan konservatisme akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada para akademisi dalam mengembangkan penelitian dimasa yang
akan datang dan penelitian ini bisa menjadi bahan refrensi penelitian
selanjutnya khusunya dibidang akuntansi mengenai penerapan
konservatisme akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan pemahaman bagi pihak yang berkepentingan di
dalam perusahaan untuk mengatasi masalah keagenan yang dapat
diatasi dengan menerapkan konsep konservatisme.
b. Bagi Investor
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada para investor dalam pengambilan keputusan
investasi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melihat tingkat konservatisme
yang diterapkan perusahaan tersebut. Selain ini juga memberikan
informasi kepada investor dalam memilih agen (manajer) untuk
perusahaan agar perusahaan dapat semakin maju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Bagi Kreditor
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan memberikan kredit atau
tidak kepada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan melihat tingkat konservatisme yang
diterapkan perusahaan tersebut.
E. Sistematka Penulisan
1. BAB I, PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II, TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori pendukung penelitian, dan
kerangka konseptual.
3. BAB III, METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi sasaran, teknik
pengumpulan data, pengukuran variabel, dan teknik analisis data.
4. BAB IV, GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan gambaran mengenai data yang digunakan
dalam penelitian.
5. BAB IV, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan pengukuran variabel, pengujian yang
dilakukan, analisis terhadap data, dan pembahasan atas temuan
empiris yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
6. BAB VI, PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini berkembang menjadi pandangan yang menganggap
perusahaan sebagai suatu “kelompok (nexus) kontrak” melalui
pernyataan yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976)
bahwa perusahaan-perusahaan adalah “fisik legal yang bertindak
sebagai suatu kelompok (nexus) untuk seperangkat hubungan kontrak
dengan individu”. Teori ini menjelaskan adanya hubungan kontraktual
antara dua pihak atau lebih yang salah satu pihak disebut prinsipal
(principal) yang menyewa pihak lain yang disebut agen (agent) untuk
melakukan jasa atas nama pemilik yang meliputi pendelegasian
wewenang (Jensen dan Meckling, 1976). Dalam hal ini pihak prinsipal
mendelegasikan pertanggungjawaban atas decision making kepada
agen. Prinsipal memberikan tanggung jawab kepada agen sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang dan tanggung
jawab agen maupun prinsipal diatur dalam kontrak kerja atas
persetujuan bersama. Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan
tugas demi kepentingan prinsipal, termasuk dalam pendelegasian
otoritas pengambilan keputusan. Kontrak tersebut seringkali dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berdasarkan angka laba bersih, sehingga dapat dikatakan bahwa teori
keagenan mempunyai implikasi terhadap akuntansi (Suwardjono,
2005).
Menurut Brillianti (2013) konservatisme dapat dijelaskan dari
perspektif teori keagenan. Dalam teori keagenan terdapat pemisahan
antara pihak agen dan prinsipal. Hal tersebut dapat berakibat pada
munculnya potensi konflik yang dapat mempengaruhi kualitas laba
yang dilaporkan. Pihak manajemen sebagai agen yang mempunyai
tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan bonus akan cenderung
menyusun laporan keuangan dengan angka laba yang besar atau yang
biasa disebut manajemen laba. Kondisi seperti itu dapat dicegah
dengan menerapkan konservatisme akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan (Lafond dan Watts, 2007 dalam Brillianti, 2013).
2. Konservatisme Akuntansi
Suwardjono (2005) menyatakan bahwa konservatisme
akuntansi merupakan tindakan kehati-hatian dengan mengakui biaya
atau rugi yang kemungkinkan akan terjadi, tetapi tidak segera
mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun
kemungkinan terjadinya besar. Penerapan prinsip ini mengakibatkan
pilihan metode akuntansi dengan metode yang melaporkan laba atau
aktiva yang lebih rendah serta melaporkan hutang lebih tinggi. Dengan
demikian, pemberi pinjaman akan menerima perlindungan atas risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menurun (downside risk) dari neraca yang menyajikan aset bersih dan
laporan keuangan yang melaporkan berita buruk secara tepat waktu
(Haniati dan Fitriany, 2010).
Definisi resmi dari konservatisme terdapat dalam Glosarium
Pernyataan Konsep No.2 FASB tahun 1980 (Financial Accounting
Standard Board) yang mengartikan konservatisme sebagai reaksi yang
hati-hati (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang
melekat pada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwa
ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis sudah cukup
dipertimbangkan.
Juanda (2007) menyatakan bahwa konservatisme merupakan
prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka
laba dan asset cenderung rendah, serta angka-angka biaya dan hutang
cenderung tinggi. Kecenderungan seperti itu terjadi karena
konservatisme menganut prinsip menunda pengakuan laba dan
mempercepat pengakuan biaya. Akibatnya laba yang dilaporkan
cenderung rendah (understatement).
Konservatisme masih menjadi perdebatan di dalam dunia
akuntansi karena konservatisme bisa memiliki manfaat yang baik
untuk perusahaan namun di samping itu juga memiliki efek buruk bagi
perusahaan. Beberapa pihak yang mendukung konservatisme adalah
Ahmed et al. (2000) yang mengatakan bahwa konservatisme dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
akuntan penting untuk mengatasi konflik dari manajer dan pemilik
akibat kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Selain itu
konservatisme akuntansi juga dapat mengurangi earnings management
oleh pihak manajemen karena laba yang diakui seminimal mungkin
sehingga pemilik terhindar dari laba yang overstated. Selain itu
konsep konservatisme menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-
besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate (Fala, 2007).
Menurut Kam (1995) dan Qiang (2003) dalam Juanda (2007)
penolakan terhadap konservatisme disebabkan oleh beberapa aspek
yaitu: (1) Ketidakkonsistenan. Ketika laba yang dilaporkan terlalu
rendah pada periode sekarang, maka pada periode berikutnya laba akan
dilaporkan terlalu tinggi; (2) Ketidakteraturan. Kebijakan perusahaan
akan mempengaruhi tingkat konservatisme dalam laporan keuangan;
(3) Penyembunyian. Investor mengalami kesulitan menentukan dan
menemukan jumlah aset yang dilaporkan terlalu rendah; (4)
Kontradiktif. Konservatisme akuntansi bertentangan dengan prinsip
akuntansi lainnya antara lain prinsip kos, prinsip penandingan, prinsip
konsistensi, dan prinsip pengungkapan; (5) Konservatisme akuntansi
tidak sesuai dengan karakteritik kualitatif laporan keuangan antara lain,
relevan, reliabilitas, dan komparabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. IFRS (International Financial Reporting Standars)
Menurut Situmorang (2013) International Financial Reporting
Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi
yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional
dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi
ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu.
Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan
para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara.
Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di
semua negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di
Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu
kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga
laporan keuangan disajikan dengan basis “true and fair” (IFRS
framework paragraph 46). Mengadopsi IFRS berarti menggunakan
bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan
bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Menurut Aristiya (2014), IFRS memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan
pada inteprestasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus
pada spirit penerapan prinsip tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi.
c. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
d. Menggunakan fair value dalam penilaian.
e. Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak.
4. Konservatisme di Indonesia
Di Indonesia penerapan konservatisme pada perusahaan
manufaktur sudah ada sejak lama. Hal tersebut dikarenakan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) memberi kebebasan perusahaan dalam
menerapkan metode akuntansi yang digunakan. Menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) SAK menyebutkan ada beberapa metode
yang menerapkan prinsip konservatisme :
a. PSAK No.19 (Revisi 2000) tentang Biaya Riset dan
Pengembangan. Apabila biaya riset dan pengembangan diakui
sebagai beban daripada sebagai aset maka akuntansi yang
diterapkan cenderung konservatif. Jika biaya yang terjadi diakui
sebagai beban, maka laba yang dihasilkan di dalam laporan
keuangan menjadi kecil. Sebaliknya, bila biaya yang terjadi
diakui sebagai aset, maka laba yang dihasilkan besar dan
akuntansi menjadi tidak konservatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang biaya depresiasi aset tetap
dan pilihan dalam menghitung biaya depresiasi atau penyusutan.
Metode yang dapat digunakan adalah metode garis lurus (straight
line method), metode saldo menurun (diminishing balancing
method), dan metode jumlah unit (sum of the unit method).
Semakin pendek umur ekonomis aset maka biaya penyusutan
akan semakin tinggi dan perusahaan menjadi konservatif. Di sisi
lain, metode penyusutan saldo menurun memiliki kos yang lebih
besar, sehingga angka laba yang tersaji menjadi rendah. Ini berarti
penyusutan saldo menurun (diminishing balancing method)
merupakan metode yang lebih konservatif jika dibandingkan
dengan metode garis lurus (straight line method) dan metode
jumlah unit (sum of the unit method).
c. PSAK No.19 (Revisi 2009) untuk menentukan perlakuan
akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara
khusus pada standar lainnya. Metode amortisasi untuk
mengalokasikan jumlah aset tidak berwujud yang serupa dengan
penyusutan pada aset tetap meliputi: Metode garis lurus, Metode
saldo menurun berganda, dan Metode jumlah unit produksi.
Periode amortisasi yang semakin pendek menyebabkan biaya
amortisasi yang semakin besar pada tiap periodenya sehingga
berakibat pula pada laba yang menjadi kecil. Dari ketida metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
amortisasi tersebut, metode saldo menurun berganda metode yang
paling konservatif.
5. Kepemilikan Institusional dan Konservatisme Akuntansi
Kepemilikan institusional merupakan persentase jumlah saham
yang dimiliki oleh pemilik institusi dari seluruh jumlah saham
perusahaan yang beredar. Pemilik institusi diantaranya perusahaan
asuransi, bank, perusahaan perusahaan investasi dan kepemilikan oleh
institusi-institusi lain kecuali pemerintah (Brillianti, 2013).
Hasil penelitian Peterson dan Whitworth (2013) menyimpulkan
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi. Jumlah Kepemilikan institusional yang
tinggi juga menunjukkan tingkat konservatisme yang tinggi. Hal
tersebut dikarenakan untuk mengurangi sikap oportunistik manajer
dalam menyajikan laba yang overstated dalam laporan keuangan.
Dengan demikian perusahaan dituntut untuk menerapkan akuntansi
yang konservatif untuk melindung investor dan kreditor. Di sisi lain
penelitian yang dilakukan oleh Brillianti (2013) menyimpulkan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi. Kepemilikan saham yang besar oleh institusional belum
dapat menjadikan pemilik institusional menjalankan dengan baik
fungsi pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menjalankan prinsip konservatisme dalam penyusunan laporan
keuangan.
6. Pertumbuhan Perusahaan dan Konservatisme Akuntansi
Menurut Kusumajaya (2011), company growth (pertumbuhan
perusahaan) adalah perubahan (penurunan atau peningkatan) total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan
merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal maupun
pihak eksternal perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur
dengan pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, pertumbuhan nilai
buku ekuitas, dan pertumbuhan aset (Saputri, 2013). Dalam penelitian
ini pertumbuhan perusahaan diukur dengan pertumbuhan penjualan
(Sales Growth) karena pertumbuhan penjualan akan mempengaruhi
tingkat akrual pada perusahaan seperti persediaan, piutang, dll (Ahmed
dan Duellman, 2007).
Hasil penelitian Ahmed dan Duellman (2007) menyimpulkan
bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi. Pertumbuhan perusahaan yang diukur
dengan pertumbuhan penjualan akan mempengaruhi konservatisme
melalui ukuran akrual dan nilai pasar. Semakin tinggi tingkat
pertumbuhan perusahaan, maka manajer akan memilih metode
akuntansi yang konservatif agar perusahaan dapat meminimalkan
risiko ketidakpastian ekonomi di masa mendatang. Meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
demikian, hasil penelitian Lasdi (2005) menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh negatif pertumbuhan perusahaan terhadap konservatisme
akuntansi. Akan tetapi hasil penelitian Lasdi belum dapat menjelaskan
faktor penyebab adanya pengaruh negatif antara pertumbuhan
perusahaan terhadap konservatisme.
7. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Konservatisme Akuntansi
Menurut Atmini dan Wuryana (2005), financial distress atau
kesulitan keuangan perusahaan adalah suatu konsep luas yang terdiri
dari beberapa situasi dimana suatu perusahaan menghadapi masalah
kesulitan keuangan. Financial distress bisa diartikan sebagai
munculnya sinyal atau gejala-gejala awal kebangkrutan terhadap
penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, atau
juga kondisi yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun
likuidasi (Platt dan Platt, 2002 dalam Atmini dan Wuryana 2005).
Hasil Penelitian Nugroho dan Siti (2012) menyimpulkan
terdapat pengaruh negatif kesulitan keuangan perusahaan terhadap
konservatisme akuntansi. Kesulitan keuangan perusahaan dapat
mengurangi tingkat konservatisme akuntansi, perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan merupakan akibat dari kinerja manajer
yang buruk. Hal tersebut memicu akan adanya penggantian manajer
oleh pemilik perusahaan sehingga manajer perusahaan akan
mengurangi tingkat konservatisme akuntansi untuk menghindari risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pramudita (2012)
menyimpulkan terdapat pengaruh positif kesulitan keuangan
perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Semakin tinggi tingkat
kesulitan keuangan perusahaan maka tingkat konservatisme semakin
tinggi. Hal tersebut dikarenakan konservatisme merupakan sikap yang
dimiliki akuntan untuk bersikap hati-hati terhadap ketidakpastian
dalam pengakuan suatu kejadian ekonomi maka pelaporan yang
didasari kehati-hatian akan memberikan manfaat yang baik untuk
semua pemakai laporan keuangan karena aktivitas ekonomi dan bisnis
dilingkupi adanya ketidakpastian.
B. Kerangka Konseptual
Gambar I. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar I menunjukkan variabel-variabel yang mempengaruhi
konservatisme akuntansi yaitu kepemilikan insitusional, pertumbuhan perusahaan,
dan kesulitan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara ketiga variabel tersebut dengan konservatisme akuntansi yang
menggunakan pengujian hubungan dua arahkarena arah hubungan ketiga variabel
tersebut belum jelas arahnya (positif atau negatif).
Kepemilikan
Institusional
Pertumbuhan
Perusahaan
Kesulitan Keuangan
Perusahaan
Konservatisme Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Penelitian ini
menggunakan data kuantitatif yang dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik penghitungan statistika. Data sekunder dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan tiga periode yaitu tahun 2012-2014
perusahaan manufaktur yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang tersedia di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Kristen Duta
Wacana. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian tabulasi
silang untuk menjelaskan hubungan kepemilikan institusional,
pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan perusahaan dan
konservatisme akuntansi.
B. Populasi Sasaran
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melaporkan laporan
keuangan yang lengkap berturut-turut selama periode 2012-2014 dan
dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dengan
populasi sasaran perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur dipilih
karena perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia jumlahnya relatif
besar dibandingkan industri lainnya dengan kegiatan operasional bisnis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang kompleks, sehingga kemungkinan diterapkannya konsep
konservatisme akuntansi akan semakin besar.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan
perusahaan manufaktur tahun 2012-2014. Populasi sasaran penelitian
menggunakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur agar
memperoleh karakteristik perusahaan yang sama. Kriteria populasi yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria-kriteria berikut:
1. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2012-2014.
2. Perusahaan manufaktur yang telah mempublikasikan laporan keuangan
auditan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.
3. Memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
4. Laporan keuangan dinyatakan dalam rupiah.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisis data sekunder yang berupa
laporan keuangan perusahaan manufaktur. Selain itu juga menggunakan
studi pustaka dengan mengolah data, artikel, jurnal, Indonesian Capital
Market Directory (www.idx.co.id) tahun 2012-2014, maupun sumber
tertulis maupun elektronik lain yang berkaitan dengan topik penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Pengukuran Variabel
Pengukuran data variabel dilakukan sebelum proses statistik
deskriptif. Data-data yang sudah terkumpul sesuai dengan kriteria pada
populasi sasaran kemudian dihitung dengan menggunakan rumus yang ada
pada subbab pengukuran variabel sesuai dengan masing-masing variabel
yang ada. Setelah data diukur per variabel, kemudian data diolah
menggunakan statistik deskriptif.
1. Mengukur Tingkat Konservatisme Akuntansi Perusahaan
Pengukuran konservatisme yang digunakan adalah pengukuran
akrual yang merupakan variabel terikat dalam model penelitian.
Pengukuran dengan metode akrual ini sama dengan pengukuran yang
dilakukan oleh Givoly dan Hayn (2002) dalam Ahmed dan Duellman
(2007). Rumus untuk mengukur konservatisme, yaitu :
Keterangan :
CONACC = Konservatisme akuntansi yang diukur secara
akrual
NI = Net Income sebelum extra ordinary items
CF = Cash flow
DEP = Depresiasi
RTA = Rata-rata total aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Nilai negatif tingkat akrual rata-rata selama periode tertentu,
maka prinsip akuntansi yang digunakan tidak konservatif. Apabila
terjadi akrual positif yang konsisten selama beberapa tahun, maka
merupakan indikasi diterapkannya konservatisme akuntansi.
Nilai variabel konservatisme akuntansi diperoleh dengan
merata-rata nilai setiap tahun (2012-2014) dengan rumus:
∑
2. Mengukur Tingkat Kepemilikan Institusional Perusahaan
Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan
rasio jumlah saham yang dimiliki institusional non-pemerintah
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan.
Nilai variabel kepemilikan institusional diperoleh dengan
merata-rata nilai setiap tahun (2012-2014) dengan rumus:
∑
3. Mengukur Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Variabel pertumbuhan perusahaan diproyeksikan dengan
ukuran perusahaan yang dilihat dari pertumbuhan penjualan (Saputri,
2013). Pertumbuhan penjualan diartikan sebagai perubahan penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
per tahun. Rasio pertumbuhan penjualan digunakan untuk mengukur
pertumbuhan penjualan per tahun pada perusahaan.
Nilai variabel pertumbuhan perusahaan yang diproyeksikan
dengan ukuran pertumbuhan penjualan diperoleh dengan merata-rata
nilai setiap tahun (2012-2014) dengan rumus:
∑
4. Mengukur Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan
Kebangkrutan perusahaan mengindikasikan adanya masalah
keuangan yang dihadapi oleh perusahaan. Penelitian ini mengukur
kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan model prediksi
kebangkrutan yaitu model Ohlson (1980) seperti Nugroho dan Siti
(2012) dengan persamaan sebagai berikut:
O = -1,320 + -0,407SIZE it + 6,030TLTA it - 1,430WCTA it +
0,076CLCA it – 2,370NITA it – 1,830FUTL it + 0,285INTWO it –
1,720ENEG it – 0,521CHIN it
Keterangan:
O = Skor prediksi kebangkrutan model Ohlson (1980) untuk
mengukur tingkat kesulitan keuangan perusahaan
SIZE it = log aktiva pada perusahaan i tahun t.
TL/TA it = (utang total/aktiva total) pada perusahaan i tahun t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
WC/TA it = (modal kerja/aktiva total) pada perusahaan i tahun t.
CL/CA it = (utang lancar/aktiva total) pada perusahaan i tahun t.
NI/TA it = (laba bersih/aktiva total) pada perusahaan i tahun t.
FU/TL it = (arus kas operasi/utang total) pada perusahaan I tahun t.
Variabel dummy laba = 1 jika laba bersih adalah negatif, dan 0 untuk
sebaliknya.
Variabel dummy utang = 1 jika utang total lebih besar dari pada aktiva
total.
Profitabilitas Perusahaan = (laba bersih tahun t – laba bersih t-1) /
jumlah nilai absolut laba bersih tahun t
ditambah nilai absolut laba bersih tahun t-1.
Nilai variabel Ohlson diperoleh dengan merata-rata nilai setiap
tahun (2012-2014) dengan rumus:
∑
Nilai cut-off yang digunakan adalah 0,038 (Ohlson, 1980). Jika
skor O di atas 0,038 dikategorikan sebagai perusahaan bermasalah
keuangan dan jika di bawah 0,038 dikategorikan sebagai perusahaan
tidak bermasalah keuangan.
E. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Tahap pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah
mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dengan statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan data populasi sasaran. Termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean
(pengukuran tedensi sentral), perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar
deviasi, dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2009).
2. Mengklasifikasi Data Variabel
a. Mengklasifikasi Data Konservatisme Akuntansi
Klasifikasi data ini bertujuan untuk memberikan ukuran
data menjadi kategori. Ukuran Konservatisme akuntansi adalah
berskala rasio. Bila data bernilai positif maka tingkat
konservatisme semakin tinggi. Bila data bernilai negatif maka
tingkat konservatisme semakin rendah (Ahmed dan Duellman
(2007). Kemudian dari nilai negatif dan positif tersebut dibuat
kategori menjadi :
X < 0 dengan kategori 0 (tidak konservatif)
X > 0 dengan kategori 1 (konservatif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Mengklasifikasi Data Kepemilikan Institusional
Ukuran data kepemilikan intitusional adalah skala
ordinal. Kepemilikan intitusional dibagi menjadi beberapa
kategori yang berbeda dengan memperhatikan urutan.
Pembagian kategori tersebut menggunakan dasar pelaporan
keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa
sesuai dengan Baker et al. (2010) sehingga pembagian
kategori menjadi seperti berikut ini:
Pengaruh Tidak Signifikan (1) : X ≤ 20%
Pengaruh Signifikan (2) : 20% < X ≤ 50%
Pengendali (3) : X > 50%
c. Mengklasifikasi Data Pertumbuhan Perusahaan
Ukuran data untuk pertumbuhan perusahaan adalah
rasio pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan yang
tinggi seringkali meningkatkan ekspektasi pasar terhadap
arus kas di masa depan sehingga akan mempengaruhi
konsevatisme pasar. Semakin besar tingkat rasio
pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan, maka
semakin cenderung manajer menerapkan konservatisme
akuntansi. Sebaliknya jika semakin rendah tingkat rasio
pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
semakin cenderung manajer tidak menerapkan
konservatisme.
Peneliti membagi data pertumbuhan perusahaan
menjadi dua kategori. Kategori yang pertama adalah kategori
rasio pertumbuhan penjualan bernilai positif. Kategori positif
menunjukkan bahwa adanya peningkatan penjualan terhadap
suatu perusahaan yang mengakibatkan konsep konservatisme
cenderung diterapkan semakin tinggi. Kategori yang kedua
adalah kategori rasio pertumbuhan penjualan bernilai negatif.
Kategori negatif menunjukkan bahwa adanya penurunan
penjualan terhadap suatu perusahaan. Kategori negatif
menunjukkan bahwa penurunan penjualan mengakibatkan
suatu perusahaan menurunkan tingkat konservatisme
akuntansi (Saputri, 2013). Berdasarkan penjelasan tersebut
pembagian kategori pertumbuhan perusahaan adalah sebagai
berikut:
X < 0 dengan kategori 0 (Penurunan Penjualan)
X > 0 dengan kategori 1 (Peningkatan Penjualan)
d. Mengklasifikasi Data Kesulitan Keuangan Perusahaan
Ukuran data kesulitan keuangan perusahaan adalah
skala nominal dengan nilai cut-off 0,038 (Ohlson, 1980)
dalam Nugroho dan Siti (2012). Jika nilai kesulitan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
di atas 0,038 maka dikategorikan sebagai perusahaan
bermasalah keuangan dan jika di bawah 0,038 dikategorikan
sebagai perusahaan tidak bermasalah keuangan. Semakin
tinggi nilai cut-off, Manjaer perusahaan akan cenderung
menerapkan konsep konservatisme untuk menghindari
penggantian posisi manajernya akibat kinerja sang manajer
yang dinilai buruk oleh pemilik perusahaan dan kreditor.
Apabila nilai cut-off semakin rendah maka manajer
cenderung tidak menerapkan konsep konservatisme karena
dianggap perusahaan tidak memiliki masalah keuangan.
Peneliti membagi data kesulitan keuangan perusahaan
menjadi dua kategori yaitu tidak bermasalah dan bermasalah
dengan ketentuan sebagai berikut:
X > 0,038 dengan kategori 0 (bermasalah)
X < 0,038 dengan kategori 1 (tidak bermasalah)
3. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)
Tabulasi Silang (Crosstab) adalah sebuah tabel yang terdiri
atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih. Crosstab
merupakan metode statistik untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) antara dua variabel yang tersedia pada Crosstab
(Singgih, 2015). Ciri penggunaan Crosstab adalah data input yang
berskala ordinal. Alat pada statistik yang sering digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mengukur asosiasi pada sebuah Crosstab adalah Kruskal’s Gamma.
Alat ini pada praktik statistik bisa diterapkan untuk menguji
kekuatan hubungan antar variabel dependen yaitu konservatisme
akuntansi dan variabel independen yaitu kepemilikan instituisonal,
pertumbuhan perusahaan, dan kesulitan keuangan perusahaan.
4. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi
silang (crosstab) antar variabel serta dengan melihat keeratan
hubungan antar variabel dengan melihat nilai Kruskal’s Gamma.
Sugiyono (2009) memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan
tersebut, maka dapat digunakan seperti yang tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur go public yang terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) ditahun 2012-2014. Daftar perusahaan yang menjadi
objek penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1
halaman 62-64.
B. Deskripsi Populasi Sasaran
1. Populasi Sasaran
Populasi Sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun
2012-2014 yang memenuhi kriteria penentuan populasi sasaran.
Kriteria pemilihan perusahaan yang menjadi populasi sasaran
dijabarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria Populasi Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 143
Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang dollar
(US$)
(24)
Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan auditan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-
2014.
(11)
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data (15)
Jumlah Populasi 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa terdapat 143 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2012-2014.
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan yang menggunakan
mata uang rupiah. Terdapat 24 perusahaan yang tidak menggunakan
mata uang rupiah dalam laporan keuangan yang diterbitkan sehingga
jumlah perusahaan menjadi 118 setelah dikurangi dengan perusahaan
yang menggunakan mata uang asing pada laporan keuangannya.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang
mempublikasikan laporan keuangan auditan selama tiga tahun
berturut-turut selama periode tahun 2012-2014. Di dalam penelitian
ini peneliti menemukan 11 perusahaan yang tidak secara berturut-turut
melaporkan laporan keuangan karena sebanyak 2 perusahaan baru
listing pada tahun 2012, kemudian 4 perusahaan pada tahun 2013,
dan 5 perusahaan pada tahun 2014. Dengan demikian setelah
dikurangi dengan jumlah perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
keuangan secara berturut-turut selama periode tahun 2012-2014
menjadi 108 perusahaan. Kriteria yang terakhir adalah perusahaan
yang memiliki kelengkapan data agar bisa diolah dalam rumus-rumus
yang sudah dicantumkan. Peneliti menemukan ada 15 perusahaan
yang tidak memiliki kelengkapan data karena ada beberapa laporan
keuangan yang tidak bisa diunduh dan ada laporan tahunan
perusahaan yang tidak ada laporan posisi keuangannya sehingga
jumlah populasi menjadi 93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sejumlah 93 perusahaan tersebut selanjutnya disebut sebagai
populasi sasaran dalam penelitian ini. Kesimpulan dari hasil pengujian
maupun analisis pada bab berikutnya berlaku kepada populasi sasaran
sejumlah 93 perusahaan, bukan seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode tahun 2012-2014.
2. Pengukuran Variabel
a. Konservatisme Akuntansi
Data yang diperlukan untuk mengukur tingkat
konservatisme yaitu laba bersih, kas dari aktivitas operasi,
depresiasi, dan rata-rata total aktiva (lampiran 2A halaman 65-
68). Kemudian data-data tersebut diolah dengan menggunakan
pengukuran akrual. Hasil pengukuran akrual kemudian dirata-rata
tiga periode tahun (2012-2014). Hasil pengukuran konservatisme
akuntansi selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 2B halaman 69-
71.
b. Kepemilikan Institusional
Data yang diperlukan untuk mengukur tingkat
kepemilikan institusional adalah jumlah saham yang dimiliki
institusi dan jumlah saham yang beredar keseluruhan (lampiran 3
halaman 72-74). Hasil pengukuran jumlah kepemilikan
institusional kemudian dirata-rata tiga periode tahun (2012-2014).
Hasil pengukuran tingkat kepemilikan institusional selanjutnya
dapat dilihat pada lampiran 3 tabel halaman 72-74).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Pertumbuhan Perusahaan
Data yang diperlukan untuk menghitung pertumbuhan
perusahaan yang diproyeksikan dengan pertumbuhan penjualan
adalah selisih jumlah penjualan dari tahun t dan t-1 (lampiran 4A
halaman 75-78). Hasil pengukuran tingkat pertumbuhan
penjualan kemudian dirata-rata tiga periode tahun (2012-2014).
Hasil pengukuran tingkat pertumbuhan penjualan selanjutnya
dapat dilihat pada lampiran 4B halaman 79-81.
d. Kesulitan Keuangan Perusahaan
Data yang diperlukan untuk mengukur kesulitan keuangan
perusahaan yaitu (log aktiva), (utang total/aktiva total), (modal
kerja/aktiva total), (utang lancar/aktiva total), (laba bersih/aktiva
total), (arus kas operasi/utang total), variabel dummy laba,
variabel dummy utang, Profitabilitas pertumbuhan perusahaan
yang kemudian diolah dengan menggunakan model Ohlson
(1980) dalam Nugroho dan Siti (2012) (lampiran 5A halaman 82-
90). Hasil pengukuran dengan model Ohlson (1980) dalam
Nugroho dan Siti (2012) kemudian dirata-rata tiga periode tahun
(2012-2014). Hasil pengukuran tingkat kesulitan keuangan
perusahaan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 5B halaman
91-93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Variabel konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional,
pertumbuhan perusahaan dan kesulitan keuangan perusahaan yang telah
diukur kemudian diolah dengan menggunakan pengujian statistika
deskriptif dengan program aplikasi pengolahan data yaitu SPSS 21. Setiap
variabel konservatisme akuntansi, kepemilikan institusional, pertumbuhan
perusahaan, dan kesulitan keuangan perusahaan diuji terlebih dahulu
dengan submenu distiribusi frekuensi pada statistik deskriptif untuk
mengetahui nilai mean, median, standar deviasi, skeweness, kurtosis,
minimum, maksimum, dan kuartil. Adapun hasil dari pengujian statistik
deskriptif tersebut dapat dilihat pada berikut ini:
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel
Variabel
Penelitian
N Nilai
Rata-Rata
Nilai
Terendah
Nilai
Tertinggi
Standar
Deviasi
Konservatisme
Akuntansi
93 -0.0369 -0,6275 0,3930 0,1075
Kepemilikan Institusional
93 0,6827 0,0000 0,9896 0,2295
Pertumbuhan Perusahaan 93 0,1471 -0,1650 1,9018 0,2401
Kesulitan Keuangan
Perusahaan
93 -3,3120 -9,4998 10,0529 2,6274
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
1. Statistik Deskriptif Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat
konservatisme akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan manufaktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang terdaftar di BEI periode 2012-2014 sebesar -0,0369. Nilai
tersebut menunjukkan akrual yang negatif berarti rata-rata perusahaan
dalam populasi sasaran tidak konservatif atau agresif. Berdasarkan
tabel 3, dapat diketahui perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat
konservatisme rendah adalah PT. Apac Citra Centertex Tbk. (MYTX)
yang dapat dilihat dari nilai terendah yang dihasilkan sebesar -0,6275.
Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki tingkat
konservatisme tinggi adalah Alam Karya Unggul Tbk. (AKKU) yang
dapat dilihat dari nilai tertinggi sebesar 0,3930. Hasil statistik
deskriptif konservatisme akuntansi merujuk pada hasil penghitungan
rata-rata konservatisme akuntansi pada lampiran 2B halaman 69-71
2. Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional
Hasil statistik deskriptif variabel kepemilikan institusional
pada tabel 3 halaman 36 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
kepemilikan institusional non-pemerintah pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014 sebesar 0,6827
(68,27%). Nilai tersebut menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
kepemilikan institusional perusahaan dalam populasi sasaran termasuk
kategori pengendali. Terdapat 5 perusahaan dengan tingkat
kepemilikan institusional terkecil yaitu Saranacentral Bajatama Tbk.
(BAJA), Indofarma Tbk. (INAF), Intanwijaya Internasional Tbk.
(INCI), Kimia Farma Tbk. (KAEF), dan Semen Gresik (Persero) Tbk.
(SMGR). Kelima perusahaan tersebut memiliki angka kepemilikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
terkecil yaitu 0 (0%) karena tidak terdapat kepemilikan jumlah saham
oleh institusional. Tingkat kepemilikan tertinggi dapat kita lihat dari
nilai tertinggi yaitu sebesar 0,9896 (98,96%) terdapat di PT. Bentoel
International Investama Tbk. (RMBA). Hasil statistik deskriptif
kepemilikan institusional merujuk pada hasil penghitungan rata-rata
kepemilikan institusional pada lampiran 3 halaman 72-74
3. Statistik Deskriptif Pertumbuhan Perusahaan
Hasil statistik deskriptif variabel pertumbuhan perusahaan
pada tabel 3 halaman 36 menunjukkan nilai rata-rata tingkat
pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio pertumbuhan
penjualan yaitu sebesar 0,1471. Nilai tersebut menunjukkan rata-rata
perusahaan dalam populasi sasaran mengalami peningkatan penjualan.
Perusahaan yang mengalami peningkatan paling tinggi adalah PT.
Siwani Makmur Tbk.(SIMA). Pertumbuhan tersebut ditandai dengan
nilai tertinggi pada statistik deskriptif variabel pertumbuhan
perusahaan yaitu 1,9018. Sedangkan perusahaan yang mengalami
penurunan penjualan yang sangat drastis adalah PT. Gunawan
Diamjaya Steel Tbk. (GDST) dengan nilai terendah yaitu -0,1650.
Hasil statistik deskriptif pertumbuhan perusahaan merujuk pada hasil
penghitungan rata-rata pertumbuhan perusahaan pada lampiran 4B
halaman 79-81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Statistik Deskriptif Kesulitan Keuangan Perusahaan
Hasil pengujian statistik deskriptif untuk variabel kesulitan
keuangan perusahaan pada tabel 3 halaman 36 menunjukkan nilai rata-
rata -3,3120. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ra-rata perusahaan
populasi sasaran tidak memiliki masalah keuangan karena berada
dibawah nilai cut-off 0,038 model Ohlson (1980) dalam Nugroho dan
Siti (2012). Perusahaan yang memiliki masalah keuangan tertinggi
adalah Primarindo Asia Infrastructur Tbk. (BIMA) dengan nilai
tertinggi 10,0529 di atas nilai cut-off 0,038 sedangkan perusahaan
yang tidak memiliki masalah keuangan tertinggi adalah PT. Taisho
Pharmaceutical Indonesia (PS) Tbk. (SQBB) dengan nilai terendah
-9,4998 di bawah nilai cut-off 0,038. Hasil statistik deskriptif kesulitan
keuangan perusahaan merujuk pada hasil penghitungan rata-rata
kesulitan keuangan perusahaan pada lampiran 5B halaman 91-93
B. Analisis Data
1. Klasifikasi Data
a. Konservatisme Akuntansi
Pengklasifikasian data variabel konservatisme akuntansi
diklasifikasikan menjadi dua nilai yaitu positif dan negatif.
Pembagian nilai tersebut didasarkan pada nilai akrual
konservatisme akuntansi jika nilainya adalah negatif, maka
perusahaan dianggap tidak konservatif atau agresif dan jika
nilainya adalah positif maka perusahaan tersebut dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
konservatif (Ahmed dan Duellman, 2007). Hasil pengklasifikasian
data variabel konservatisme akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Klasifikasi Data Konservatisme Akuntansi Variabel Skala Kategori Jumlah Persentase
Konservatisme
Akuntansi
X < 0 Tidak
Konservatif 73 78,50%
X > 0 Konservatif 20 21,50%
Total
93 100%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Hasil pengklasifikasian pada tabel 4 menunjukkan
perusahaan pada populasi sasaran lebih banyak tidak konservatif
(agresif) dengan jumlah data sebesar 78,50% atau 73 perusahaan
sedangkan perusahaan yang konservatif sebesar 21,50% atau 20
perusahaan pada populasi sasaran. Lampiran 6 halaman 94-96
merupakan hasil pengklasifikasian data konservatisme akuntansi
menggunakan program SPSS 21.
b. Kepemilikan Institusional
Pengklasifikasian data variabel kepemilikan institusional
non-pemerintah diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu
pengaruh tidak signifikan, pengaruh signifikan, dan pengendalian.
Penggunaan kategori tersebut didasarkan pada dasar pelaporan
keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa (Baker
et.al, 2010). Berikut ini hasil pengklasifikasian data variabel
kepemilikan institusional dapat dilihat pada tabel 5 halaman 41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 5. Klasifikasi Data Kepemilikan Institusional
Variabel Skala Kategori Jumlah Persentase
Kepemilikan
Intitusional
X ≤ 20% Pengaruh Tidak
Signifikan 5 5,38%
20% < X ≤ 50% Pengaruh Signifikan 8 8,60%
X > 50% Pengendali 80 86,02%
Total 93 100%
Sumber: Data sekunder diolah 2016
Hasil klasifikasi pada tabel 5 menunjukkan bahwa
kepemilikan saham sebagian besar dalam perusahaan populasi
sasaran dimiliki oleh pihak pengendali yaitu sebanyak 86,02% atau
80 perusahaan. Jumlah kepemilikan institusional dengan kategori
pengendalian ini juga menunjukkan bahwa pada perusahaan
manufaktur dalam populasi sasaran, kepemilikan institusional
kategori pengendali mendominasi jumlah saham dibandingkan
kepemilikan intitusional dengan kategori pengaruh tidak signifikan
yang hanya berjumlah sebesar 8,60% atau 8 perusahaan dan
kategori pengaruh tidak signifikan sebesar 5,38% atau 5
perusahaan. Lampiran 6 halaman 94-96 merupakan hasil
pengklasifikasian data kepemilikan institusional menggunakan
program SPSS 21.
c. Pertumbuhan Perusahaan
Pengklasifikasian data variabel pertumbuhan perusahaan
diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu peningkatan penjualan
dan penurunan penjualan. Pembagian klasifikasi pertumbuhan
perusahaan tersebut diproyeksikan bahwa perusahaan yang
memiliki nilai pertumbuhan penjualan (sales growth) yang negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan
penjualan (tidak mengalami pertumbuhan perusahaan), sebaliknya
perusahaan yang memiliki nilai pertumbuhan penjualan (sales
growth) yang positif menunjukkan perusahaan mengalami
peningkatan penjualan (mengalami pertumbuhan perusahaan)
(Saputri, 2013). Hasil pengklasifikasian data variabel pertumbuhan
perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Klasifikasi Data Pertumbuhan Perusahaan
Variabel Skala Kategori Jumlah Persentase
Pertumbuhan
Perusahaan
X < 0 Penurunan
Penjualan
10 10,75%
X > 0 Peningkatan
Penjualan 83 89,25%
Total
93 100%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Hasil klasifikasi pada tabel 6 menunjukkan sebesar 89,25%
atau 83 perusahaan mengalami peningkatan penjualan yang berarti
tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan
penjualaan adalah tinggi dan sebesar 10,75% atau 10 perusahaan
mengalami penurunan penjualan yang berarti tingkat pertumbuhan
perusahaannya rendah. Lampiran 6 halaman 94-96 merupakan hasil
pengklasifikasian data pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan
pertumbuhan penjualan (sales growth) menggunakan program SPSS
21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d. Kesulitan Keuangan Perusahaan
Pengklasifikasian data variabel kesulitan keuangan
perusahaan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu tidak
bermasalah dan bermasalah. Pembagian nilai tersebut didasarkan
pada nilai cut-off model Ohslon (1980) dalam Nugroho dan Siti
(2012) yaitu 0,038. Nilai kesulitan keuangan perusahaan di atas
0,038 maka perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan
bermasalah keuangan dan jika di bawah 0,038 dikategorikan
sebagai perusahaan tidak bermasalah keuangan. Hasil
pengklasifikasian data variabel kesulitan keuangan perusahaan
dapat dilihat pada tabel 7 halaman 43.
Tabel 7. Klasifikasi Data Kesulitan Keuangan
Perusahaan
Variabel Skala Kategori Jumlah Persentase
Kesulitan
Keuangan
Perusahaa
X > 0,038 Bermasalah 6 6,45%
X < 0,038 Tidak
Bermasalah
87 93,55%
Total 93 100%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Hasil klasifikasi pada tabel 7 halaman 44 menunjukkan
sebesar 93,55% atau 87 perusahaan tidak memiliki masalah dengan
keuangan perusahaan dan 6,45% atau 6 perusahaan memiliki
masalah dengan keuangan perusahaan. Lampiran 6 halaman 94-96
merupakan hasil pengklasifikasian data kesulitan keuangan
perusahaan menggunakan program SPSS 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)
a. Analisis Hubungan Kepemilikan Institusional dan
Konservatisme Akuntansi
Tabel 8. Hasil Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional
dan Konservatisme Akuntansi Konservatisme Akuntansi
Total % Konservatif % Tidak Konservatif %
Kepemilikan Institusional
Pengaruh Tidak Signifikan 1 1,07 4 4,30 5 5,38
Pengaruh Signifikan 0 0,00 8 8,60 8 8,60
Pengendali 19 20,43 61 65,60 80 86,02
Total 20 73 93 100
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Berdasarkan hasil tabulasi silang kepemilikan
institusional dengan konservatisme akuntansi pada tabel 8
dapat diketahui bahwa perusahaan yang tidak konservatif
dengan kepemilikan institusional kategori pengendali memiliki
jumlah terbesar dalam populasi sasaran yaitu sebesar 65,60%.
Sedangkan perusahaan yang konservatif dengan kepemilikan
institusional pengendali hanya sebesar 20,43%. Perusahaan
dengan kepemilikan institusional kategori pengaruh tidak
signifikan baik yang konservatif maupun tidak konservatif
memiliki porsi terkecil yaitu 5,38% dikarenakan dalam
perusahaan tersebut tidak terdapat kepemilikan oleh pihak
institusi.
Besarnya jumlah perusahaan dengan kepemilikan
institusional yang memiliki pengaruh signifikan dan pengendali
dalam memilih perusahaan yang tidak konservatif diduga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
karena adanya pengimplementasian IFRS pada tahun 2012
dalam pelaporan keuangan. Hal tersebut menyebabkan pihak
perusahaan dituntut untuk beralih menerapkan metode
akuntansi berbasis IFRS daripada metode akuntansi berbasis
konservatisme akuntansi.
Tabel 9. Hubungan Kepemilikan Institusional dan
Konservatisme Akuntansi
Nilai Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb Approx.
Sig.
Ordinal
by
Ordinal
Gamma 0,535 0,379 1,551 0,121
N of Valid Cases 93
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Berdasarkan tabel 9 nilai Gamma adalah 0,535. Nilai
tersebut menunjukkan terdapat hubungan positif yaitu
kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi. Nilai
Gamma menunjukkan korelasi cukup kuat antara kepemilikan
institusional dan konservatisme akuntansi. Nilai Gamma yang
cukup kuat ini menunjukan adanya kemungkinan pengaruh
kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif
yang cukup kuat antara kepemilikan institusional dan
konservatisme akuntansi dalam populasi sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Analisis Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi
Tabel 10. Hasil Tabulasi Silang Pertumbuhan Perusahaan
dan Konservatisme Akuntansi
Konservatisme Akuntansi
Total % Konservatif % Tidak Konservatif %
Pertumbuhan Perusahaan
Peningkatan Penjualan 16 17,20 67 72,04 83 89,25
Penurunan Penjualan 4 4,30 6 6,46 10 10,75
Total 20 73 93
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Berdasarkan hasil tabulasi silang pertumbuhan
perusahaan dengan konservatisme akuntansi pada tabel 10 di
mana pertumbuhan perusahaan diukur dengan pertumbuhan
penjualan dapat diketahui jumlah perusahaan yang mengalami
peningkatan penjualan memiliki jumlah terbesar yaitu sebesar
89,25% yang terdiri dari 17,20% perusahaan konservatif dan
72,04% perusahaan tidak konservatif. Sedangkan perusahaan
konservatif yang mengalami penurunan penjualan sebesar
4,30% dan perusahaan yang tidak konservatif sebesar 6,46%.
Pada perusahaan yang mengalami peningkatan
penjualan, cenderung lebih banyak jumlahnya untuk
menerapkan akuntansi yang tidak konservatif. Hal tersebut
diduga karena perusahaan yang mengalami peningkatan
penjualan juga akan diikuti dengan adanya peningkatan nilai
aset tetap perusahaan. Untuk mengukur peningkatan nilai tetap
aset perusahaan tersebut maka perusahaan akan menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
akuntansi yang berbasis IFRS karena di dalam IFRS terdapat
pengukuran fair value untuk menilai aset tetap sesuai dengan
nilai pasar.
Tabel 11. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi
Nilai Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb Approx.
Sig.
Ordinal
by
Ordinal
Gamma -0,473 0,273 -1,220 0,222
N of Valid Cases 93
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Berdasarkan tabel 11, nilai Gamma adalah -0,473 dan
menunjukkan hubungan negatif yaitu pertumbuhan perusahaan
dan konservatisme akuntansi. Nilai Gamma menunjukkan
korelasi yang cukup kuat antara pertumbuhan perusahaan dan
konservatisme akuntansi. Nilai Gamma yang cukup kuat ini
menunjukan adanya kemungkinan pengaruh pertumbuhan
perusahaan dan konservatisme akuntansi. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan negatif yang cukup
kuat antara pertumbuhan perusahaan dan konservatisme
akuntansi dalam populasi sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Analisis Hubungan Kesulitan Keuangan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi
Tabel 12. Hasil Tabulasi Silang Kesulitan Keuangan Perusahan
dan Konservatisme Akuntansi
Konservatisme Akuntansi
Total % Konservatif % Tidak Konservatif %
Kesulitan Keuangan Perusahaan
Bermasalah 4 4,30 2 2,16 6 6,45
Tidak Bermasalah 16 17,20 71 76,34 87 93,55
Total 20 73 93 100
Sumber: Data ysekunder diolah (2016)
Berdasarkan hasil tabulasi silang kesulitan keuangan
perusahaan dengan konservatisme akuntansi pada tabel 12 dapat
diketahui jumlah perusahaan yang tidak memiliki masalah
keuangan merupakan perusahaan yang tidak konservatif dan
memiliki porsi terbesar yaitu 76,34% dibandingkan dengan
perusahaan yang konservatif yaitu 17,20%. Perusahaan yang
tidak memiliki masalah keuangan cenderung tidak konservatif
diduga untuk menghindari konflik antara pihak manajemen
dengan pihak pemilik perusahaan. Konflik antara pihak manajer
dengan pemilik perusahaan dinilai dengan melihat nilai laba.
Laba yang kecil akan membuat pihak pemilik perusahaan
beranggapan bahwa pihak manajer tersebut gagal dalam
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan tersebut.
Perusahaan yang bermasalah juga cenderung perusahaan
yang tidak konservatif. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 12
di mana jumlah perusahaan bermasalah yang konservatif sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2,16% sedangkan perusahaan yang tidak konservatif sebanyak
4,30%. Perusahaan yang bermasalah cenderung tidak
konservatif diduga agar nilai laba tidak terlihat buruk dan
perusahaan akan terlihat seolah tidak memiliki masalah
keuangan dan konflik antara pihak manajer dengan pihak
investor dan kreditor berkurang sehingga risiko penggantian
manajer menjadi kecil.
Tabel 13. Hubungan Kesulitan Keuangan Perusahaan dan
Konservatisme Akuntansi
Nilai Asymp. Std.
Errora
Approx. Tb Approx.
Sig.
Ordinal
by
Ordinal
Gamma -0,797 0,165 -,1821 0,069
N of Valid Cases 93
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui nilai Gamma
adalah -0,797 menunjukkan hubungan negatif yaitu kesulitan
keuangan perusahaan dan konservatisme akuntansi. Nilai
Gamma menunjukkan korelasi yang kuat antara kesulitan
keuangan perusahaan dengan konservatisme akuntansi. Nilai
Gamma yang kuat ini menunjukan adanya kemungkinan
pengaruh kesulitan keuangan perusahaan dan konservatisme
akuntansi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan negatif yang kuat antara kesulitan keuangan
perusahaan dan konservatisme akuntansi dalam populasi
sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
C. Pembahasan
1. Hubungan Kepemilikan Institusional dan Konservatisme Akuntansi
Hubungan antara kepemilikan institusional dan konservatisme
akuntansi adalah positif dengan nilai korelasi yang cukup kuat. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Peterson dan
Whitworth (2013) dan Biki et al. (2013) yang menemukan bahwa
jumlah kepemilikan institusional yang tinggi akan menyebabkan
tingkat konservatisme akuntansi perusahaan tinggi. Jumlah
kepemilikan institusional yang tinggi dapat mengurangi sikap
optimistik manajer dalam melaporkan jumlah laba yang berlebihan.
Dengan demikian perusahaan dituntut untuk menerapkan konsep
konservatisme akuntansi untuk melindungi investor dan kreditor.
Selain hal tersebut, diduga pemilik institusi yang memiliki pengaruh
signifikan dan pengendali yang cukup besar dalam perusahaan ikut
menekan manajer agar menerapkan konsep konservatisme akuntansi
karena perusahaan tersebut berada di lingkup ketidakpastiaan dalam
memperoleh besarnya jumlah laba. Para pemilik institusi ingin melihat
laba minimum yang akan diperoleh dengan mengakui segala biaya dan
kerugian yang kemungkinan terjadi. Cara untuk melihat laba minimum
tersebut adalah dengan menerapkan konsep konservatisme akuntansi.
Pemilik Institusi memiliki sumberdaya yang lebih dibandingkan
pemilik individu dan pemilik institusional memiliki profesionalisme
dalam menganalisa informasi sehingga fungsi monitoring yang
dimiliki oleh pihak institusi dapat dijalankan dengan baik. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
cara pihak institusi melakukan monitoring adalah dengan memiliki
manajer investasi dalam institusi. Manajer investasi dapat memberikan
berbagai masukan kepada pihak manajer perusahaan untuk
menerapkan konsep konservatisme akuntansi melalui rapat umum
pemegang saham (RUPS).
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Brillianti (2013), Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015), Widayati
(2011), dan Deviyanti (2012) yang menemukan bahwa jumlah
kepemilikan institusional yang tinggi dalam perusahaan belum tentu
menyebabkan pemilik institusi menjalankan fungsi monitoringnya
dengan baik. Fungsi monitoring yang dimaksud adalah fungsi
monitoring oleh pemilik institusi terhadap pihak manajer dalam
menerapkan metode akuntansi yang digunakan. Menurut Risdiyani dan
Kusmuriyanto (2015), para pemilik perusahaan lebih mementingkan
investasi yang mereka tanamkan memiliki return yang tinggi tanpa
memperhatikan kaidah-kaidah akuntansi yang berlaku terutama konsep
konservatisme akuntansi. Selain itu adanya pengimplementasian
konsep IFRS sejak tahun 2012 diduga menjadi penyebab adanya
pengaruh negatif dalam penerapan konsep konservatisme akuntansi.
IFRS menekan penerapan konsep konservatisme akuntansi pada
perusahaan sehingga jumlah perusahaan yang konservatif jumlahnya
sedikit dibandingkan perusahaan yang tidak konservatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dan Konservatisme Akuntansi
Penelitian ini menduga terdapat hubungan positif antara
pertumbuhan perusahaan dan konservatisme akuntansi. Ahmed dan
Duellman (2007) serta Padmawati dan Fachrurrozie (2015)
menemukan terdapat pengaruh positif pertumbuhan perusahaan
terhadap konservatisme akuntansi. Ahmed dan Duellman (2007)
menyimpulkan bahwa pertumbuhan pertumbuhan perusahaan yang
diukur dengan pertumbuhan penjualan akan mempengaruhi tingkat
konservatisme melalui ukuran akrual dan nilai pasar. Tingkat
pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi akan menyebabkan
manajer memilih metode akuntansi yang konservatif untuk
meminimalkan risiko ketidakpastian ekonomi di masa mendatang.
Padmawati dan Fachrurrozie (2015) mengatakan bahwa konsep
akuntansi yang konservatif menunjukkan pertumbuhan suatu
perusahaan karena aktiva netto yang dilaporkan lebih rendah dari nilai
pasar. Perusahaan yang menggunakan prinsip konservatif sebagian
besar menggambarkan perusahaan yang tumbuh karena terdapat
cadangan investasi tersembunyi yang digunakan untuk investasi. Akan
tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian tersebut.
Temuan dengan hasil negatif dan nilai korelasi yang cukup kuat
antara pertumbuhan perusahaan dan konservatisme akuntansi dalam
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasdi
(2008). Dalam penelitian Lasdi dan Risdiyani dan mengatakan terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pengaruh negatif antara pertumbuhan perusahaan dan konservatisme
akuntansi namun hasil penelitian Lasdi belum bisa membuktikan
faktor yang menyebabkan adanya pengaruh negatif pertumbuhan
perusahaan dan konservatisme akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian ini adanya hubungan negatif dan
cukup kuat antara pertumbuhan perusahaan dan konservatisme
akuntansi diduga karena adanya konsep IFRS (International Financial
Reporting Standards) yang mulai dimplementasikan pada tahun 2012.
Perusahaan yang mengalami pertumbuhan perusahaan yang dinilai dari
adanya peningkatan penjualan juga akan diikuti dengan adanya
peningkatan jumlah nilai aset tetap karena perusahaan manufaktur
merupakan perusahaan yang memiliki jumlah aset tetap yang besar.
Dalam konsep IFRS untuk menilai kenaikan nilai aset tetap tersebut
perusahaan menggunakan pengukuran fair value. Perusahaan akan
melakukan revaluasi nilai aset dengan melihat nilai aset secara wajar
dan dinilai dengan nilai pasar saat ini. Selisih nilai aset tetap
perusahaan dengan nilai pasar saat ini yang mengarah pada
keuntungan, akan diakui perusahaan sebagai unrealized gain. Adanya
nilai unrealized gain ini akan berhubungan pula dengan kenaikan nilai
investasi perusahaan untuk masa yang akan datang. Hal ini
bertentangan dengan konsep konservatisme akuntansi yang mengenal
adanya unrealized loss dan tidak memperbolehkan adanya unrealized
gain dalam perusahaan karena konsep konservatisme akuntansi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
akan mengakui pendapatan atau laba jika belum benar-benar
terealisasi. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan dalam populasi
sasaran sebagaian besar merupakan perusahaan yang tidak konservatif.
Dengan demikian dapat dikatakan semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perusahaan maka tingkat konservatisme akuntansi semakin menurun.
3. Hubungan Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Konservatisme
Akuntansi
Hubungan antara kesulitan keuangan perusahaan dan
konservatisme akuntansi adalah negatif dengan nilai korelasi kuat.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Nugroho dan Siti (2012) dan Alhayati (2013) yang menemukan
terdapat pengaruh negatif antara kesulitan keuangan perusahaan
terhadap konservatisme akuntansi. Tingkat kesulitan keuangan
perusahaan yang semakin tinggi menyebabkan manajer perusahaan
menurunkan tingkat konservatisme akuntansi. Kondisi keuangan yang
bermasalah diakibatkan oleh kualitas manajer yang buruk. Keadaan
tersebut dapat memicu pemilik perusahaan melakukan penggantian
manajer, yang kemudian dapat menurunkan nilai pasar manajer di
pasar tenaga kerja. Ancaman tersebut dapat mendorong manajer
menurunkan tingkat konservatisme akuntansi agar laba terlihat tidak
buruk dan seolah perusahaan tidak memiliki masalah dengan keuangan
perusahaan serta manajer daapat terhindar dari risiko penggantian
manajer tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Pramudita (2012) dan Lo (2005) yang menemukan pengaruh
positif kesulitan keuangan perusahaan terhadap konservatisme
akuntansi. Semakin tinggi tingkat kesulitan keuangan perusahaan maka
tingkat konservatisme semakin tinggi. Menurut Pramudita (2012), hal
tersebut dikarenakan konservatisme merupakan konsep kehati-hatian
perusahaan terhadap ketidakpastian ekonomi perusahaan. Maka
pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberikan manfaat yang
baik untuk semua pemakai laporan keuangan karena aktivitas ekonomi
dan bisnis dilingkupi adanya ketidakpastian.Sedangkan menurut Lo
(2005), Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan
mempunyai prospek buruk, maka manajer akan memberi sinyal dengan
menerapkan konsep akuntansi konservatif yang tercermin dalam akrual
diskresioner negatif untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangan
perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih buruk
daripada laba non-diskresioner perioda kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data pada variabel-variabel terhadap
konservatisme akuntansi, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif dan cukup kuat antara kepemilikan
institusional dan konservatisme akuntansi. Hal tersebut diduga bahwa
pemilik institusi memiliki pengaruh signifikan dan pengendali
menuntut perusahaan agar konservatif karena perusahaan berada di
lingkup ketidakpastian.
2. Terdapat hubungan negatif dan cukup kuat antara pertumbuhan
perusahaan dan konservatisme akuntansi. Perusahaan yang sedang
tumbuh memiliki nilai investasi di masa mendatang melalui
keuntungan dari kenaikan nilai aset. Keuntungan tersebut diukur
dengan pengukuran fair value dalam konsep IFRS sehingga
perusahaan yang mengalami pertumbuhan cenderung perusahaan yang
tidak konservatif.
3. Terdapat hubungan negatif dan kuat antara kesulitan keuangan
perusahaan dan konservatisme akuntansi. Perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan diakibatkan karena kinerja manajer yang buruk.
Hal ini berisiko bagi manajer karena kemungkinan manajer tersebut
akan diganti oleh pemilik perusahaan. Untuk menghindari risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tersebut maka manajer akan mengurangi tingkat konservatisme
akuntansi atau mungkin menerapkan metode akuntansi yang tidak
konservatif.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Populasi dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan pada
periode tahun 2012 - 2014 di mana IFRS telah diterapkan sedangkan
konsep konservatisme akuntansi lebih banyak diterapkan pada periode-
periode tahun sebelum tahun 2012.
2. Pengukuran variabel pertumbuhan perusahaan hanya menggunakan
pertumbuhan penjualan (sales growth).
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti
memberikan saran untuk penelitian-penelitian mengenai konservatisme
akuntansi sebagai berikut:
1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menggunakan perusahaan pada
periode tahun di mana IFRS belum diterapkan dan periode tahun
setelah diterapkan IFRS agar dapat dibandingkan hasilnya.
2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya tidak hanya mengukur
pertumbuhan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan namun juga
menggunakan pengukuran seperti pertumbuhan laba, pertumbuhan
nilai buku ekuitas, dan pertumbuhan aset agar dapat dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
hasilnya dengan pengukuran menggunakan pertumbuhan penjualan
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Anwer S and Duellman. 2007. Accounting Conservatism and Board
of Director Characterictics: An Empirical Analysis. Journal of
Accounting and Economics. www.ssrn.com
Ahmed, A.S., R.M. Morton and T.F. Schaefer. 2000. Accounting Conservatism
and The Valuation of Accounting Numbers: Evidence on the Feltham-
Ohlson (1996) model. Journal of Accounting, Auditing & Finance 15
(Summer): 271-292. www.ssrn.com
Alhayati, Fajri. 2007. Pengaruh Tingkat Hutang (Laverage) dan Tingkat Kesulitan
Keuangan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Universitas Negeri
Padang. Padang
Aristya, Maria Maya. 2014. Analisis Tingkat Konservatisme Akuntansi Laporan
Keuangan Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS. Skripsi. Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta.
Atmini, Sari dan Wuryana. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Textile Mill Products and Apparel
and Other Textile Products Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium
Nasional Akuntansi VIII, Solo.
Baker, Richard., et al. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif
Indonesia). Jilid Pertama. Salemba Empat, Jakarta Selatan.
Biki, Reyther, R.A. Damayanti, dan Grace T. Pontoh. 2013. Pengaruh
Konservatisme Akuntansi Terhadap Asimetri Informasi Dimoderasi
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional. Jurnal Analisis
Vol. 2 No. 2: 162-170. Universitas Hassanuddin. Makassar.
Brillianti, Dinny Prastiwi. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, dan Komite Audit Terhadap Konservatisme
Akuntansi.Skripsi Dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme dalam Akuntansi: Studi pada Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Fala, Dwi Yana Amalia. 2007. Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap
Penilaian Ekuitas Perusahaan dimoderasi oleh Good Corporate
Governance. Makalah Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Haniati, Sri dan Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.
Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Stockholm School
of Economics.http://www.kesimpulan.com/2009/04/sturktur-kepemilikan-
perusahaan.html. Diakses tanggal 29 September 2015
Jensen, Michael, and William Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial
Economic, 3, 305-360.
Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi Dan Tipe Strategi Terhadap
Hubungan Antara Konflik Kepentingan Dan Konservatisme Akuntansi.
Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Udayana,
Denpasar
Lasdi, Lodovicus. 2008. Pengujian Determinan Konservatisme Akuntansi. Jurnal
Akuntansi Kontemporer Vol 1 Hal. 1-20. Unika Widya Mandala,
Surabaya.
Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.
Nugroho, Deffa Agung. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt
Covenant, Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, dan Risiko Litigasi
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi Dipublikasikan. Universitas
Diponegoro, Semarang
Padmawati, Ika Ria dan Fachrurrozie. 2015. Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Tingkat
Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal 4 (1). Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Pramudita, Nathania. 2012. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan dan Tingkat
Hutang Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur
di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vol. 1, No.2. Unika Widya
Mandala, Surabaya.
Peterson, Ryan dan James D. Whitworth. 2013. Institutional Ownership and
Conservatism. Academy of Bussines Research Journal, Vol. IV. www.ssrn.com.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Risdiyani, Fani dan Kusmuriyanto. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal 4 (3).
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai SPSS 22. PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Saputri, Yuliani Diah. 2013. Pengaruh Cash Flow, Company Growth,
Profitabilitdeffay, dan Investment Oppurtunity Set (IOS) Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Siti M, dan Deffa A.N. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial,
DebtCovenant, Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, dan Risiko
Litigasi Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal of Accounting Vol.1
No.1: 1 – 13
Situmorang, Murni Ana Sulfia. 2011. Transisi Menuju IFRS dan Dampaknya
Terhadap Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-14. Alfabeta: Bandung.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan
Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia Vol.9 No. 1: Hal 87 – 114.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN 1. Perusahaan Populasi Sasaran Penelitian
No
Kode
Emiten Keterangan
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 AKKU Alam Karya Unggul Tbk
4 AKPI Argha Karya Prima Ind Tbk
5 ALKA Alaska In donesia Assosiasi Tbk
6 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
7 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
8 APLI Asiaplast Industries Tbk
9 ARNA Arwana Citramulia Tbk
10 ASII Astra International Tbk
11 AUTO Astra Otoprats Tbk
12 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
13 BATA Sepatu Bata Tbk
14 BIMA Primarindo Asia Infrastructur Tbk
15 BRNA Berlina Tbk
16 BUDI Budi Acid Jaya Tbk
17 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
18 DLTA Delta Djakarta Tbk
19 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
20 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
21 EKAD Ekadharma Tape Industry Tbk
22 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
23 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
24 GDST Gunawan Diamjaya Steel tbk
25 GGRM Gudang garam Tbk
26 GJTL Gajah Tunggal Tbk
27 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
28 HMSP HM Sampoerna Tbk
29 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
30 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
31 IKAI Intikeramik Almasari Industri Tbk
32 IMAS Indomobil Sukses Internasinal Tbk
33 INAF Indofarma Tbk
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN 1. Perusahaan Populasi Sasaran Penelitian (Lanjutan)
No
Kode
Emiten Keterangan
34 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
35 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
36 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
37 INDS Indospring Tbk
38 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
39 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
40 JPRS Jaya Pari Steel Corp Ltd. Tbl
41 KAEF Kimia Farma Tbk
42 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
43 KBLM Kabelindo Murni Tbk
44 KBRI Kertas Basuki Rachmat Ind Tbk
45 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
46 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
47 KICI Kedaung Indah Can Tbk
48 KLBF Kalbe Farma Tbk
49 LION Lion Metal Works Tbk
50 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
51 LMSH Lionmesh Prima Tbk
52 LPIN Multi Primas Sejahtera Tbk
53 MAIN Malindo Feedmill Tbk
54 MBTO Martina Berto Tbk
55 MERK Merck Indonesia Tbk
56 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
57 MLIA Mulia Industrindo Tbk
58 MRAT Mustika Ratu Tbk
59 MYOR Mayora Indah Tbk
60 MYTX Apac Citra Centertex Tbk
61 NIPS Nipress Tbk
62 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
63 PRAS Prima Alloy Steel Tbk
64 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
65 PYFA Pyridam Farma Tbk
66 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN 1. Perusahaan Populasi Sasaran Penelitian (Lanjutan)
No.
Kode
Emiten Keterangan
67 RMBA Bentoel International Investama Tbk
68 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
69 SCCO Sucaco Tbk
70 SIAP Sekawan Intripratama Tbk
71 SIMA Siwani Makmur Tbk
72 SIPD Sierad Produce Tbk
73 SKBM Sekar Bumi Tbk
74 SKLT Sekar Laut Tbk
75 SMCB Holcim Indonesia Tbk
76 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk
77 SMSM Selamat Sempurna Tbk
78 SPMA Suparma Tbk
79 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia (PS) Tbk
80 SRSN Indo Acidatama Tbk
81 SSTM Sunson Textile Manufacture Tbk
82 STAR Star Petrochem Tbk
83 TCID Mandom Indonesia Tbk
84 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
85 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
86 TRIS Trisula Internasional Tbk
87 TRST Trias Sentosa Tbk
88 TSPC Tempo Scan Pacific tbk
89 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk
90 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
91 UNVR Unilever Indonesia Tbk
92 VOKS Voksel Electric Tbk
93 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN 2A. Data Untuk Mengukur Konservatisme Akuntansi (dalam jutaan rupiah)
No.
Kode Emiten
Laba bersih Kas Dari Aktivitas Operasi Depresiasi Rata-Rata Total
Aktiva 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 ADES 83.376 55.656 31.021 87.274 40.102 101.377 18.628 20.574 27.395 445.008
2 AISA 211.197 310.394 331.812 109.316 78.729 353.530 81.960 108.187 112.666 5.420.082
3 AKKU -2.027 -1.459 -5.944 -767 2.886 -49.899 1.410.972 910.239 3.035.321 48.822
4 AKPI 31.136 34.660 34.709 12.203 -24.262 374.349 48.710.539 54.425.061 61.712.518 2.008.815
5 ALKA 5.123 315 2.663 -4.757 -508 -18.834 848 873 1.352 211.558
6 ALMI 13.949 26.119 1.949 -28.929 -713.749 -935.672 47.376 48.888 50.204 2.615.362
7 AMFG 346.609 338.358 458.635 411.135 551.871 564.250 162.857 180.396 201.139 3.524.402
8 APLI 4.204 1.882 10.031 -14.312 62.415 22.314 14.867 15.318 15.168 303.529
9 ARNA 156.462 235.164 259.297 237.696 278.878 238.938 53.234 59.115 72.307 1.110.593
10 ASII 19.421.00
0 19.417.000 19.181.000 8.932.000 21.250.000 14.963.000 5.933.000 6.497.000 6.540.000 210.765.667
11 AUTO 1.053.246 1.058.015 871.659 537.785 551.756 264.565 237.538 327.525 405.111 11.960.082
12 BAJA 18.880 -77.123 14.078 -52.200 108.139 -74.386 25.106 27.750 29.753 879.338
13 BATA 69.343 44.374 70.781 46.373 44.681 62.180 16.183 18.781 29.941 676.561
14 BIMA 2.623 -16.150 10.049 14.231 10.672 11.929 2.774 2.401 2.047 107.389
15 BRNA 49.571 -9.326 52.910 101.096 103.087 198.106 47.745 59.208 76.018 1.076.534
16 BUDI 5.049 10.789 27.912 1.646 222.244 68.190 101.662 125.287 121.334 2.386.510
17 CPIN 2.680.872 2.530.909 1.746.795 1.689.376 2.061.273 239.221 253.142 331.689 461.125 16.311.088
18 DLTA 208.121 264.451 282.174 248.441 348.712 164.247 18.381 17.108 17.453 868.098
19 DPNS 21.236 57.887 15.430 6.531 -661 5.878 1.995 2.117 2.142 236.629
20 DVLA 148.909 125.796 80.929 119.207 106.931 104.436 29.097 32.411 35.753 858.567
21 EKAD 35.970 38.853 40.043 28.583 23.212 4.641 7.500 8.907 9.684 342.948
22 ETWA 29.615 7.859 141.809 70.130 -226.070 176.214 8.757 21.572 14.514 1.194.572
23 FASW 5.292 -249.058 86.746 422.205 209.911 1.327.853 209.732 227.286 241.459 5.617.132
24 GDST 46.591 91.488 -13.938 370.215 192.925 220.244 11.853 14.312 13.536 1.236.697
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN 2A. Data Untuk Mengukur Konservatisme Akuntansi (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Laba bersih Kas Dari Aktivitas Operasi Depresiasi
Rata-Rata Total Aktiva 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
25 GGRM 4.013.758 4.328.736 5.368.568 3.953.574 2.472.971 1.657.776 1.023.844 1.108.052 1.493.333 50.166.725
26 GJTL 1.132.247 120.330 269.868 1.707 1.299.132 152.146 439.651 505.040 574.371 14.754.481
27 HDTX 6.007 -215.286 -95.550 48.589 393.543 -121.347 46.138 41.356 61.302 2.654.324
28 HMSP 9.945.296 10.818.486 10.181.083 4.087.495 10.802.179 11.103.195 462.552 494.714 566.789 27.344.250
29 ICBP 2.179.592 2.225.272 2.604.239 3.041.616 1.993.496 3.860.843 423.421 507.013 619.390 21.310.387
30 IGAR 27.373 19.718 32.594 32.192 31.572 25.763 10.053 8.758 9.745 325.661
31 IKAI -39.676 -43.088 -26.246 4.586 -11.912 -15.835 21.888 20.190 20.872 502.676
32 IMAS 801.730 532.456 -128.192 -2.876.088 -2.354.545 525.682 266.500 397.817 471.058 21.121.361
33 INAF 42.385 -54.222 1.166 -40.915 -141.617 148.727 11.661 11.686 13.840 1.243.824
34 INAI 23.155 5.020 22.059 -99.407 77.755 81.915 8.736 10.505 10.759 758.462
35 INCI 4.444 10.332 11.028 3.341 10.276 -7.581 2.933 2.475 2.083 138.805
36 INDF 3.261.176 2.503.841 3.885.375 7.407.134 6.928.790 9.269.318 1.690.051 2.077.900 2.467.179 74.451.960
37 INDS 133.181 146.300 126.669 104.474 255.756 65.911 52.960 62.519 79.677 2.047.988
38 INTP 4.760.382 5.010.240 5.270.872 5.674.822 5.419.268 5.344.607 773.481 809.560 878.223 26.082.458
39 JPFA 991.659 595.248 332.389 299.125 175.820 1.570.533 283.356 373.466 468.572 13.869.830
40 JPRS 9.610 15.045 -6.930 -10.271 78.623 -76.998 1.403 1.309 1.155 382.038
41 KAEF 205.133 214.549 234.626 230.613 253.784 286.309 30.696 30.963 39.333 2.505.491
42 KBLI 125.182 75.530 70.080 9.505 -27.123 170.080 19.792 24.454 24.416 1.278.691
43 KBLM 23.801 7.687 20.687 -79.515 -106.551 5.994 13.499 16.301 17.923 674.978
44 KBRI 36.596 -18.221 -17.526 -31.491 -26.375 -51.115 2.320 1.800 1.315 942.939
45 KDSI 36.837 36.003 44.489 50.465 85.344 -24.155 12.650 13.258 21.278 2.036.329
46 KIAS 69.162 70.107 87.596 131.132 202.177 53.807 68.173 79.617 89.823 2.255.754
47 KICI 2.259 7.420 4.704 248 2.412 1.314 1.004 1.065 989 96.666
48 KLBF 1.733.928 1.919.508 2.064.687 1.376.344 927.164 2.316.126 219.129 255.399 308.234 11.052.684
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN 2A. Data Untuk Mengukur Konservatisme Akuntansi (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Laba bersih Kas Dari Aktivitas Operasi Depresiasi
Rata-Rata Total Aktiva 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
49 LION 85.374 64.761 49.002 66.606 52.557 61.833 4.237 4.453 10.290 510.723
50 LMPI 2.341 -12.040 1.711 -14.435 -28.721 7.787 22.275 21.438 21.257 815.412
51 LMSH 41.283 14.383 7.403 10.589 13.815 10.000 1.837 1.936 2.298 136.720
52 LPIN 16.600 8.555 -4.131 6.624 -7.927 -19.167 650 766 838 184.752
53 MAIN 302.755 241.247 -84.778 293.047 109.333 -301.780 64.308 90.427 127.473 2.515.167
54 MBTO 45.523 16.163 2,925,148.33 -13.924 -2.864 2.367 14.764 17.152 19.492 613.549
55 MERK 107.808 175.445 181.472 88.405 133.099 232.826 12.699 12.530 3.170 660.992
56 MLBI 305.209 1.170.988 794.708 315.738 1.181.049 913.005 87.813 152.679 159.018 1.828.191
57 MLIA -30.364 -474.046 125.013 518.837 638.447 460.634 346.375 368.735 367.264 6.988.002
58 MRAT 30.751 -6.700 7.372 12.709 8.222 -22.679 12.022 10.119 9.787 464.614
59 MYOR 729.634 1.041.766 403.630 830.244 987.023 -862 271.453 364.398 410.983 9.434.484
60 MYTX -46.906 -21.836 -19.302 -4.445 2.813.124 8.867 156.440 195.960 201.249 1.995.055
61 NIPS 21.553 33.872 14.086 10.135 -75.416 -26.415 11.978 16.346 23.337 746.744
62 PICO 11.138 15.922 16.154 -25.484 -5.968 24.409 14.506 14.204 13.814 614.214
63 PRAS 15.565 13.197 11.341 47.968 10.729 11.556 18.529 25.857 31.706 886.603
64 PSDN 14.088 7.892 -30.626 10.746 81.550 21.202 24.055 20.925 22.608 661.791
65 PYFA 5.308 6.196 2.658 -449 -5.857 1.473 6.209 7.999 10.849 161.235
66 RICY 16.631 7.337 13.513 43.323 -84.880 47.145 20.809 28.239 34.221 1.041.039
67 RMBA -323.351 -1.042.068 -2.278.718 -344.108 -1.119.248 -1.221.283 131.365 164.271 201.711 8.806.054
68 ROTI 149.150 158.015 188.578 189.082 314.588 364.976 41.130 63.287 96.393 1.583.404
69 SCCO 169.468 104.639 136.762 137.154 20.805 62.171 19.340 21.390 21.909 1.634.987
70 SIAP 2.176 -3.750 4.598 20.310 -37.057 113.986 638.561 849.809 1.450.955 1.812.200
71 SIMA -5.234 -6.848 1.379 -8.198 -10.093 3.624 780 752 767 58.909
72 SIPD 22.321 9.641 1.781 -142.721 88.982 -26.516 29.911 32.020 43.186 3.084.906
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN 2A. Data Untuk Mengukur Konservatisme Akuntansi (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Laba bersih Kas Dari Aktivitas Operasi Depresiasi
Rata-Rata Total Aktiva 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
73 SKBM 12.501 58.724 75.136 -22.966 19.716 48.342 1.804 1.857 1.846 478.716
74 SKLT 7.962 11.440 16.962 15.261 26.894 23.398 9.962 12.179 14.546 294.437
75 SMCB 1.350.250 952.113 668.355 1.692.112 2.262.247 1.709.438 571.215 599.135 696.943 14.752.953
76 SMGR 4.847.252 5.370.247 5.565.858 5.591.865 6.047.147 6.721.171 760.063 1.126.657 1.340.966 30.562.211
77 SMSM 233.210 307.887 390.124 353.111 449.577 449.864 119.130 112.821 108.158 1.630.568
78 SPMA 39.967 -23.857 48.603 27.881 73.270 32.969 75.351 78.157 81.792 1.841.139
79 SQBB 135.249 149.521 164.808 138.286 153.707 160.899 11.254 12.894 14.475 425.895
80 SRSN 16.964 15.994 14.456 -7.454 37.889 9.623 10.140 10.381 10.704 428.746
81 SSTM -14.137 -13.228 -12.840 63.994 83.498 39.556 34.636 36.619 35.547 795.268
82 STAR 859 438 209 -26.248 5.562 -31.500 15.823 12.867 12.565 759.014
83 TCID 150.374 160.148 174.314 250.454 253.852 123.551 69.363 73.122 75.267 1.526.920
84 TIRT -32.218 -137.919 23.150 12.536 -20.567 73.334 23.523 21.912 18.436 705.514
85 TOTO 235.946 236.558 293.804 188.137 320.627 307.709 54.300 57.369 65.743 1.765.377
86 TRIS 30.221 32.173 24.427 3.686 22.943 51 8.601 11.709.949 16.931 446.386
87 TRST 61.453 32.966 30.084 76.504 135.467 236.910 118.617 124.385 146.787 2.903.445
88 TSPC 627.950 634.623 579.380 635.029 448.669 512.956 114.754 106.208 124.436 5.211.224
89 ULTJ 352.965 325.246 291.418 491.603 195.989 128.023 121.072 125.360 142.395 2.716.499
90 UNIT 353 432 206 10.862 2.051 23.058 15.826 20.779 19.956 426.582
91 UNVR 4.839.277 5.352.625 5.738.523 5.191.646 6.241.679 6.462.722 390.059 515.845 374.840 13.204.612
92 VOKS 146.895 39.093 -85.394 104.784 308.725 -72.599 36.415 41.631 40.137 1.735.938
93 YPAS 16.473 6.222 -8.932 -28.152 -14.059 52.054 9.950 13.926 14.284 427.937
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN 2B. Penghitungan Rata-Rata Konservatisme Akuntansi
No. Kode
Emiten
Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi Rata-Rata Akrual
Konservatisme Akuntansi 2012 2013 2014
1 ADES -0,0331 -0,0812 0,0965 -0,0059
2 AISA -0,0339 -0,0627 -0,0168 -0,0378
3 AKKU -0,2632 -0,0974 -1,5220 -0,6275
4 AKPI -0,2519 -0,3003 -0,1381 -0,2301
5 ALKA -0,0507 -0,0080 -0,1080 -0,0556
6 ALMI -0,0345 -0,3016 -0,3777 -0,2379
7 AMFG -0,0279 0,0094 -0,0271 -0,0152
8 APLI -0,1100 0,1490 -0,0095 0,0098
9 ARNA 0,0252 -0,0139 -0,0834 -0,0240
10 ASII -0,0779 -0,0221 -0,0510 -0,0504
11 AUTO -0,0630 -0,0697 -0,0846 -0,0724
12 BAJA -0,1094 0,1791 -0,1344 -0,0216
13 BATA -0,0579 -0,0273 -0,0570 -0,0474
14 BIMA 0,0823 0,2274 -0,0016 0,1027
15 BRNA 0,0035 0,0494 0,0643 0,0391
16 BUDI -0,0440 0,0361 -0,0340 -0,0140
17 CPIN -0,0763 -0,0491 -0,1207 -0,0820
18 DLTA 0,0253 0,0774 -0,1560 -0,0178
19 DPNS -0,0706 -0,2564 -0,0494 -0,1255
20 DVLA -0,0685 -0,0597 -0,0143 -0,0475
21 EKAD -0,0434 -0,0716 -0,1315 -0,0822
22 ETWA 0,0266 -0,2139 0,0167 -0,0569
23 FASW 0,0369 0,0412 0,1780 0,0854
24 GDST 0,2521 0,0704 0,1784 0,1670
25 GGRM -0,0216 -0,0591 -0,1037 -0,0615
26 GJTL -0,1064 0,0457 -0,0469 -0,0359
27 HDTX -0,0013 0,2138 -0,0328 0,0599
28 HMSP -0,2311 -0,0187 0,0130 -0,0789
29 ICBP 0,0206 -0,0347 0,0299 0,0053
30 IGAR -0,0161 0,0095 -0,0509 -0,0192
31 IKAI 0,0445 0,0219 -0,0208 0,0152
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝐾𝑎𝑠 𝐷𝑎𝑟𝑖 𝐴𝐾𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
2. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑡𝑖𝑠𝑚𝑒 𝐴𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 2014
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN 2B. Penghitungan Rata-Rata Konservatisme Akuntansi
(Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi
Rata-Rata Akrual Konservatisme
Akuntansi 2012 2013 2014
32 IMAS -0,1867 -0,1555 0,0087 -0,1112
33 INAF -0,0763 -0,0797 0,1075 -0,0162
34 INAI -0,1731 0,0820 0,0647 -0,0088
35 INCI -0,0291 -0,0182 -0,1491 -0,0655
36 INDF 0,0330 0,0315 0,0392 0,0346
37 INDS -0,0399 0,0229 -0,0686 -0,0285
38 INTP 0,0054 -0,0154 -0,0308 -0,0136
39 JPFA -0,0704 -0,0572 0,0555 -0,0240
40 JPRS -0,0557 0,1630 -0,1864 -0,0264
41 KAEF -0,0021 0,0033 0,0049 0,0020
42 KBLI -0,1059 -0,0994 0,0591 -0,0487
43 KBLM -0,1731 -0,1934 -0,0483 -0,1383
44 KBRI -0,0747 -0,0106 -0,0370 -0,0407
45 KDSI 0,0005 0,0177 -0,0442 -0,0087
46 KIAS -0,0028 0,0233 -0,0548 -0,0114
47 KICI -0,0312 -0,0628 -0,0453 -0,0464
48 KLBF -0,0522 -0,1129 -0,0051 -0,0567
49 LION -0,0450 -0,0326 0,0050 -0,0242
50 LMPI -0,0479 -0,0467 -0,0186 -0,0378
51 LMSH -0,2379 -0,0183 0,0022 -0,0847
52 LPIN -0,0575 -0,0934 -0,0859 -0,0789
53 MAIN -0,0294 -0,0884 -0,1370 -0,0849
54 MBTO -0,1210 -0,0590 -0,0327 -0,0709
55 MERK -0,0486 -0,0830 0,0729 -0,0196
56 MLBI -0,0423 -0,0780 -0,0223 -0,0475
57 MLIA 0,0290 0,1064 -0,0045 0,0436
58 MRAT -0,0647 0,0103 -0,0857 -0,0467
59 MYOR -0,0181 -0,0444 -0,0864 -0,0497
60 MYTX -0,0571 1,3228 -0,0868 0,3930
61 NIPS -0,0313 -0,1682 -0,0855 -0,0950
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝐾𝑎𝑠 𝐷𝑎𝑟𝑖 𝐴𝐾𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
2. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑡𝑖𝑠𝑚𝑒 𝐴𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 2014
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN 2B. Penghitungan Rata-Rata Konservatisme Akuntansi
(Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi
Rata-Rata Akrual Konservatisme
Akuntansi 2012 2013 2014
62 PICO -0,0832 -0,0588 -0,0091 -0,0504
63 PRAS 0,0156 -0,0319 -0,0355 -0,0173
64 PSDN -0,0414 0,0797 0,0442 0,0275
65 PYFA -0,0742 -0,1244 -0,0746 -0,0911
66 RICY 0,0057 -0,1157 -0,0006 -0,0369
67 RMBA -0,0173 -0,0274 0,0972 0,0175
68 ROTI -0,0008 0,0589 0,0505 0,0362
69 SCCO -0,0316 -0,0644 -0,0590 -0,0517
70 SIAP -0,3424 -0,4873 -0,7403 -0,5233
71 SIMA -0,0636 -0,0679 0,0251 -0,0354
72 SIPD -0,0632 0,0153 -0,0232 -0,0237
73 SKBM -0,0779 -0,0854 -0,0598 -0,0743
74 SKLT -0,0090 0,0111 -0,0275 -0,0085
75 SMCB -0,0155 0,0482 0,0233 0,0187
76 SMGR -0,0005 -0,0147 -0,0061 -0,0071
77 SMSM 0,0005 0,0177 -0,0297 -0,0038
78 SPMA -0,0475 0,0103 -0,0529 -0,0300
79 SQBB -0,0193 -0,0204 -0,0432 -0,0276
80 SRSN -0,0806 0,0269 -0,0362 -0,0300
81 SSTM 0,0547 0,0756 0,0212 0,0505
82 STAR -0,0566 -0,0102 -0,0583 -0,0417
83 TCID 0,0201 0,0135 -0,0825 -0,0163
84 TIRT 0,0301 0,1353 0,0450 0,0701
85 TOTO -0,0578 0,0151 -0,0294 -0,0240
86 TRIS -0,0787 -0,0469 -0,0925 -0,0727
87 TRST -0,0357 -0,0075 0,0207 -0,0075
88 TSPC -0,0207 -0,0561 -0,0366 -0,0378
89 ULTJ 0,0065 -0,0937 -0,1126 -0,0666
90 UNIT -0,0125 -0,0449 0,0068 -0,0169
91 UNVR -0,0029 0,0283 0,0265 0,0173
92 VOKS -0,0452 0,1313 -0,0158 0,0235
93 YPAS -0,1275 -0,0799 0,1091 -0,0328
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Nilai Akrual Konservatisme Akuntansi = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝐾𝑎𝑠 𝐷𝑎𝑟𝑖 𝐴𝐾𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
2. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑟𝑢𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑡𝑖𝑠𝑚𝑒 𝐴𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 2014
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN 3. Penghitungan Rata-Rata Kepemilikan Institusional
No. Kode
Emiten
Kepemilikan Institusional Rata-Rata Kepemilikan Institusional 2012 2013 2014
1 ADES 91,94% 91,94% 91,94% 91,94%
2 AISA 48,48% 61,17% 62,10% 57,25%
3 AKKU 84,91% 84,91% 77,91% 82,58%
4 AKPI 75,10% 75,10% 75,10% 75,10%
5 ALKA 94,91% 94,91% 94,91% 94,91%
6 ALMI 83,83% 75,97% 76,48% 78,76%
7 AMFG 84,70% 84,70% 84,73% 84,71%
8 APLI 80,65% 80,65% 84,65% 81,98%
9 ARNA 69,16% 61,37% 50,46% 60,33%
10 ASII 50,11% 50,11% 50,11% 50,11%
11 AUTO 95,65% 95,65% 80,00% 90,43%
12 BAJA 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
13 BATA 87,70% 87,70% 87,15% 87,52%
14 BIMA 88,96% 89,05% 88,96% 88,99%
15 BRNA 51,42% 51,42% 51,42% 51,42%
16 BUDI 52,68% 52,68% 87,02% 64,13%
17 CPIN 55,53% 55,53% 55,53% 55,53%
18 DLTA 69,71% 73,74% 73,74% 72,40%
19 DPNS 66,48% 66,42% 65,35% 66,08%
20 DVLA 92,66% 92,66% 92,66% 92,66%
21 EKAD 75,45% 75,45% 75,45% 75,45%
22 ETWA 48,15% 48,15% 54,15% 50,15%
23 FASW 75,70% 75,70% 74,70% 75,37%
24 GDST 97,96% 97,98% 97,99% 97,98%
25 GGRM 75,55% 75,55% 75,55% 75,55%
26 GJTL 59,70% 59,70% 59,50% 59,63%
27 HDTX 89,91% 89,91% 89,91% 89,91%
28 HMSP 98,18% 98,18% 98,18% 98,18%
29 ICBP 80,53% 80,53% 80,53% 80,53%
30 IGAR 84,82% 84,82% 84,82% 84,82%
31 IKAI 78,74% 78,74% 77,45% 78,31%
32 IMAS 70,40% 89,54% 89,54% 83,16%
33 INAF 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑲𝒆𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒔𝒕𝒊𝒕𝒖𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟐 𝟐𝟎𝟏𝟒
𝟑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN 3. Penghitungan Rata-Rata Kepemilikan Institusional
(Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Kepemilikan Institusional Rata-Rata Kepemilikan
Institusional 2012 2013 2014
34 INAI 65,86% 67,21% 67,26% 66,78%
35 INCI 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
36 INDF 50,07% 50,07% 50,07% 50,07%
37 INDS 88,11% 88,11% 88,11% 88,11%
38 INTP 64,03% 64,03% 64,03% 64,03%
39 JPFA 57,51% 57,51% 57,51% 57,51%
40 JPRS 68,40% 68,42% 68,42% 68,41%
41 KAEF 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
42 KBLI 73,74% 73,72% 54,30% 67,25%
43 KBLM 74,72% 80,32% 80,35% 78,46%
44 KBRI 38,98% 28,51% 75,00% 47,50%
45 KDSI 75,70% 75,68% 75,68% 75,69%
46 KIAS 98,24% 98,24% 98,24% 98,24%
47 KICI 75,02% 74,02% 74,02% 74,35%
48 KLBF 56,63% 56,63% 56,70% 56,65%
49 LION 57,70% 57,70% 71,11% 62,17%
50 LMPI 83,27% 83,27% 83,27% 83,27%
51 LMSH 32,22% 32,22% 25,55% 30,00%
52 LPIN 39,45% 39,45% 44,27% 41,06%
53 MAIN 59,10% 59,10% 51,48% 56,56%
54 MBTO 67,75% 67,75% 67,75% 67,75%
55 MERK 94,00% 92,70% 94,24% 93,65%
56 MLBI 82,53% 83,67% 81,78% 82,66%
57 MLIA 67,25% 68,19% 69,69% 68,38%
58 MRAT 80,22% 80,22% 80,17% 80,20%
59 MYOR 33,07% 33,07% 32,93% 33,02%
60 MYTX 79,72% 79,72% 79,72% 79,72%
61 NIPS 37,11% 58,89% 44,40% 46,80%
62 PICO 94,01% 94,10% 94,10% 94,07%
63 PRAS 45,24% 54,06% 54,07% 51,12%
64 PSDN 72,10% 72,10% 72,10% 72,10%
65 PYFA 53,85% 53,85% 53,85% 53,85%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑲𝒆𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒔𝒕𝒊𝒕𝒖𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟐 𝟐𝟎𝟏𝟒
𝟑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 3. Penghitungan Rata-Rata Kepemilikan Institusional
(Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Kepemilikan Institusional Rata-Rata Kepemilikan
Institusional 2012 2013 2014
66 RICY 48,04% 48,04% 48,04% 48,04%
67 RMBA 98,96% 98,96% 98,96% 98,96%
68 ROTI 75,75% 70,75% 97,07% 81,19%
69 SCCO 67,26% 67,26% 67,26% 67,26%
70 SIAP 72,83% 72,83% 82,40% 76,02%
71 SIMA 79,57% 79,57% 79,57% 79,57%
72 SIPD 41,23% 41,23% 41,23% 41,23%
73 SKBM 82,32% 80,92% 88,35% 83,86%
74 SKLT 96,09% 96,09% 96,00% 96,06%
75 SMCB 80,65% 80,65% 80,65% 80,65%
76 SMGR 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
77 SMSM 58,13% 58,13% 83,74% 66,67%
78 SPMA 85,30% 74,20% 74,20% 77,90%
79 SQBB 99,00% 98,00% 98,00% 98,33%
80 SRSN 77,99% 77,99% 78,00% 77,99%
81 SSTM 55,52% 70,00% 69,53% 65,02%
82 STAR 64,63% 62,75% 54,42% 60,60%
83 TCID 73,78% 73,78% 73,78% 73,78%
84 TIRT 79,33% 79,33% 79,54% 79,40%
85 TOTO 96,20% 96,20% 96,20% 96,20%
86 TRIS 69,88% 69,80% 69,80% 69,83%
87 TRST 60,36% 59,71% 60,90% 60,32%
88 TSPC 77,26% 77,34% 77,34% 77,31%
89 ULTJ 46,62% 46,60% 46,60% 46,61%
90 UNIT 54,79% 54,79% 54,79% 54,79%
91 UNVR 85,00% 85,00% 85,00% 85,00%
92 VOKS 48,65% 53,46% 53,46% 51,86%
93 YPAS 89,47% 89,47% 89,47% 89,47%
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan:
1. Rata-Rata Akrual Konservatisme Akuntansi = ∑𝑲𝒆𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝑰𝒏𝒔𝒕𝒊𝒕𝒖𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟐 𝟐𝟎𝟏𝟒
𝟑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 4A. Data Untuk Mengukur Pertumbuhan Perusahaan (dalam jutaan rupiah)
No
Kode
Emiten
Penjualan Bersih (Penjualan Bersih t) - (Penjualan bersih t-1)
2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 ADES 299.409 476.638 502.524 578.784 177.229 25.886 76.260
2 AISA 1.752.802 2.747.623 4.056.735 5.139.974 994.821 1.309.112 1.083.239
3 AKKU 1.916 1.603 6.319 4.261 -313 4.717 -2.058
4 AKPI 1.505.559 1.509.185 1.663.385 1.945.383 3.626 154.200 281.998
5 ALKA 873.024 836.887 1.099.620 1.230.365 -36.137 262.733 130.744
6 ALMI 3.605.496 3.221.635 2.871.313 3.336.088 -383.861 -350.322 464.774
7 AMFG 2.596.271 2.857.310 3.216.480 3.672.186 261.039 359.170 455.706
8 APLI 308.434 343.678 281.551 294.081 35.244 -62.126 12.530
9 ARNA 922.685 1.113.664 1.417.640 1.609.759 190.979 303.977 192.118
10 ASII 162.564.000 188.053.000 193.880.000 201.701.000 25.489.000 5.827.000 7.821.000
11 AUTO 7.363.659 8.277.485 10.701.988 12.255.427 913.826 2.424.503 1.553.439
12 BAJA 900.355 1.070.846 1.052.131 1.229.845 170.491 -18.715 177.714
13 BATA 678.592 751.449 902.459 1.008.728 72.858 151.010 106.268
14 BIMA 184.387 243.531 279.150 286.688 59.144 35.619 7.538
15 BRNA 679.335 836.986 961.000 1.258.841 157.651 124.014 297.841
16 BUDI 2.503.984 2.295.369 2.568.954 2.284.211 -208.615 273.585 -284.743
17 CPIN 17.957.972 21.310.925 25.662.992 29.150.275 3.352.953 4.352.067 3.487.283
18 DLTA 564.051 719.952 867.067 879.253 155.901 147.115 12.187
19 DPNS 161.414 146.691 131.333 132.776 -14.723 -15.358 1.443
20 DVLA 899.632 1.087.380 1.101.684 1.103.822 187.748 14.304 2.138
21 EKAD 328.460 385.037 418.669 526.574 56.577 33.632 107.905
22 ETWA 904.236 601.772 1.206.066 1.000.087 -302.464 604.294 -205.979
23 FASW 4.123.728 3.987.783 4.960.826 5.456.936 -135.945 973.043 496.110
24 GDST 2.093.545 1.647.928 1.410.117 1.215.612 -445.617 -237.811 -194.506
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 4A. Data Untuk Mengukur Pertumbuhan Perusahaan (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No
Kode
Emiten
Penjualan Bersih (Penjualan Bersih t) - (Penjualan bersih t-1)
2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014
25 GGRM 41.884.352 49.028.696 55.436.954 65.185.850 7.144.344 6.408.258 9.748.896
26 GJTL 11.841.396 12.578.596 12.352.917 13.070.734 737.200 -225.679 717.817
27 HDTX 1.016.881 861.164 1.057.343 1.175.464 -155.717 196.179 118.121
28 HMSP 52.856.708 66.626.123 75.025.207 80.690.139 13.769.415 8.399.084 5.664.932
29 ICBP 19.367.155 21.574.792 25.094.681 30.022.463 2.207.637 3.519.889 4.927.782
30 IGAR 512.774 556.446 643.403 737.863 43.672 86.957 94.460
31 IKAI 210.970 201.204 211.523 262.321 -9.766 10.319 50.798
32 IMAS 15.892.404 19.780.838 20.094.736 19.458.165 3.888.434 313.898 -636.571
33 INAF 1.203.467 1.156.050 1.337.498 1.381.437 -47.417 181.448 43.938
34 INAI 555.887 582.654 640.703 933.462 26.768 58.048 292.760
35 INCI 50.278 64.628 81.244 110.023 14.350 16.616 28.779
36 INDF 45.332.256 50.059.427 57.731.998 63.594.452 4.727.171 7.672.571 5.862.454
37 INDS 1.234.986 1.476.988 1.702.447 1.866.977 242.001 225.459 164.530
38 INTP 13.888.000 17.290.337 18.691.286 19.996.264 3.402.337 1.400.949 1.304.978
39 JPFA 15.633.068 17.832.702 21.412.085 24.458.880 2.199.634 3.579.383 3.046.795
40 JPRS 641.375 461.125 195.247 313.636 -180.250 -265.878 118.389
41 KAEF 3.481.166 3.734.241 4.348.074 4.521.024 253.075 613.833 172.950
42 KBLI 1.841.939 2.273.197 2.572.350 2.384.078 431.258 299.153 -188.272
43 KBLM 864.753 1.020.197 1.032.787 919.538 155.444 12.590 -113.250
44 KBRI 25.341 44.640 11.869 34.720 19.300 -32.771 22.851
45 KDSI 1.180.506 1.301.333 1.386.315 1.626.233 120.827 84.982 239.918
46 KIAS 650.547 780.234 910.846 898.977 129.687 130.612 -11.869
47 KICI 87.517 94.787 99.030 102.971 7.270 4.242 3.942
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 4A. Data Untuk Mengukur Pertumbuhan Perusahaan (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No
Kode
Emiten
Penjualan Bersih (Penjualan Bersih t) - (Penjualan bersih t-1)
2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014
48 KLBF 10.911.860 13.636.405 16.002.131 17.368.533 2.724.545 2.365.726 1.366.401
49 LION 268.414 333.922 333.674 377.623 65.508 -248 43.948
50 LMPI 502.187 598.260 676.111 513.547 96.073 77.851 -162.564
51 LMSH 207.523 223.079 256.211 249.072 15.556 33.132 -7.139
52 LPIN 62.958 68.737 77.231 70.155 5.779 8.494 -7.076
53 MAIN 2.634.461 3.349.567 4.193.082 4.502.078 715.106 843.516 308.996
54 MBTO 648.375 717.788 641.285 671.399 69.413 -76.504 30.114
55 MERK 918.532 929.877 1.193.952 863.208 11.344 264.075 -330.745
56 MLBI 1.858.750 848.962 3.561.989 2.988.501 -1.009.788 2.713.027 -573.488
57 MLIA 3.883.572 4.580.710 5.197.010 5.629.697 697.138 616.300 432.687
58 MRAT 406.316 458.197 358.128 434.747 51.881 -100.070 76.620
59 MYOR 9.453.866 10.510.626 12.017.837 14.169.088 1.056.760 1.507.211 2.151.251
60 MYTX 1.957.035 1.519.059 1.900.302 1.045.203 -437.976 381.242 -855.099
61 NIPS 579.224 702.719 911.064 236.327 123.495 208.345 -674.737
62 PICO 621.234 593.267 684.449 694.332 -27.967 91.182 9.883
63 PRAS 330.447 310.224 316.175 445.665 -20.223 5.951 129.490
64 PSDN 1.246.291 1.305.117 1.279.553 975.081 58.826 -25.564 -304.472
65 PYFA 151.094 176.731 192.556 222.302 25.637 15.825 29.747
66 RICY 616.395 749.973 984.185 1.185.444 133.578 234.212 201.258
67 RMBA 10.070.175 9.850.010 12.273.615 14.091.156 -220.165 2.423.605 1.817.541
68 ROTI 813.342 1.190.826 1.505.520 1.880.263 377.484 314.694 374.743
69 SCCO 3.363.728 3.542.885 3.751.042 3.703.268 179.157 208.157 -47.774
70 SIAP 208.052 216.731 245.690 336.909 8.679 28.959 91.219
71 SIMA 3.400 4.320 2.282 15.761 920 -2.038 13.479
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 4A. Data Untuk Mengukur Pertumbuhan Perusahaan (dalam jutaan rupiah) (Lanjutan)
No
Kode
Emiten
Penjualan Bersih (Penjualan Bersih t) - (Penjualan bersih t-1)
2011 2012 2013 2014 2012 2013 2014
72 SIPD 4.029.131 4.354.470 3.854.272 2.505.575 325.339 -500.198 -1.348.697
73 SKBM 650.044 753.710 1.296.618 1.480.765 103.666 542.908 184.147
74 SKLT 344.436 401.724 567.049 681.420 57.288 165.324 114.371
75 SMCB 7.523.964 9.011.076 9.686.262 10.528.723 1.487.112 675.186 842.461
76 SMGR 16.378.794 19.598.248 24.501.241 26.987.035 3.219.454 4.902.993 2.485.794
77 SMSM 2.072.441 2.163.842 2.372.983 2.632.860 91.401 209.140 259.877
78 SPMA 1.189.508 1.274.793 1.395.838 1.550.810 85.285 121.045 154.972
79 SQBB 341.815 387.535 426.436 497.502 45.721 38.901 71.065
80 SRSN 387.354 384.145 392.316 472.835 -3.209 8.170 80.519
81 SSTM 403.182 554.471 573.749 519.855 151.290 19.277 -53.894
82 STAR 220.334 204.735 274.142 228.622 -15.598 69.406 -45.520
83 TCID 1.654.671 1.851.153 2.027.899 2.308.204 196.482 176.747 280.304
84 TIRT 575.548 651.825 740.840 814.572 76.277 89.015 73.732
85 TOTO 1.341.927 1.576.763 1.711.307 2.053.630 234.836 134.544 342.324
86 TRIS 470.117 558.887 670.291 746.829 88.770 111.404 76.538
87 TRST 2.025.867 1.949.153 2.033.149 2.507.885 -76.714 83.996 474.735
88 TSPC 5.780.664 6.630.810 6.854.889 7.512.115 850.145 224.080 657.226
89 ULTJ 2.102.384 2.809.851 3.460.231 3.916.789 707.468 650.380 456.558
90 UNIT 103.226 88.466 101.886 102.448 -14.760 13.420 562
91 UNVR 23.469.218 27.303.248 30.757.435 34.511.534 3.834.030 3.454.187 3.754.099
92 VOKS 2.014.608 2.484.173 2.510.818 2.003.353 469.564 26.645 -507.464
93 YPAS 373.048 413.822 439.681 421.516 40.774 25.859 -18.164
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN 4B. Penghitungan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan
No
Pertumbuhan Perusahaan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan
Kode Emiten 2012 2013 2014
1 ADES 0,5919 0,0543 0,1518 0,2660
2 AISA 0,5676 0,4765 0,2670 0,4370
3 AKKU -0,1636 2,9430 -0,3256 0,8179
4 AKPI 0,0024 0,1022 0,1695 0,0914
5 ALKA -0,0414 0,3139 0,1189 0,1305
6 ALMI -0,1065 -0,1087 0,1619 -0,0178
7 AMFG 0,1005 0,1257 0,1417 0,1226
8 APLI 0,1143 -0,1808 0,0445 -0,0073
9 ARNA 0,2070 0,2730 0,1355 0,2052
10 ASII 0,1568 0,0310 0,0403 0,0760
11 AUTO 0,1241 0,2929 0,1452 0,1874
12 BAJA 0,1894 -0,0175 0,1689 0,1136
13 BATA 0,1074 0,2010 0,1178 0,1420
14 BIMA 0,3208 0,1463 0,0270 0,1647
15 BRNA 0,2321 0,1482 0,3099 0,2301
16 BUDI -0,0833 0,1192 -0,1108 -0,0250
17 CPIN 0,1867 0,2042 0,1359 0,1756
18 DLTA 0,2764 0,2043 0,0141 0,1649
19 DPNS -0,0912 -0,1047 0,0110 -0,0616
20 DVLA 0,2087 0,0132 0,0019 0,0746
21 EKAD 0,1723 0,0873 0,2577 0,1724
22 ETWA -0,3345 1,0042 -0,1708 0,1663
23 FASW -0,0330 0,2440 0,1000 0,1037
24 GDST -0,2129 -0,1443 -0,1379 -0,1650
25 GGRM 0,1706 0,1307 0,1759 0,1590
26 GJTL 0,0623 -0,0179 0,0581 0,0341
27 HDTX -0,1531 0,2278 0,1117 0,0621
28 HMSP 0,2605 0,1261 0,0755 0,1540
29 ICBP 0,1140 0,1631 0,1964 0,1578
30 IGAR 0,0852 0,1563 0,1468 0,1294
31 IKAI -0,0463 0,0513 0,2402 0,0817
32 IMAS 0,2447 0,0159 -0,0317 0,0763
33 INAF -0,0394 0,1570 0,0329 0,0501
34 INAI 0,0482 0,0996 0,4569 0,2016
35 INCI 0,2854 0,2571 0,3542 0,2989
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎 𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
1. Pertumbuhan Perusahaan:
Penjualan Bersih t Penjualan bersih t
Penjualan Bersih t
2. Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 4B. Penghitungan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan (Lanjutan)
No
Kode
Emiten
Pertumbuhan Perusahaan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan 2012 2013 2014
36 INDF 0,1043 0,1533 0,1015 0,1197
37 INDS 0,1960 0,1526 0,0966 0,1484
38 INTP 0,2450 0,0810 0,0698 0,1319
39 JPFA 0,1407 0,2007 0,1423 0,1612
40 JPRS -0,2810 -0,5766 0,6064 -0,0838
41 KAEF 0,0727 0,1644 0,0398 0,0923
42 KBLI 0,2341 0,1316 -0,0732 0,0975
43 KBLM 0,1798 0,0123 -0,1097 0,0275
44 KBRI 0,7616 -0,7341 1,9253 0,6509
45 KDSI 0,1024 0,0653 0,1731 0,1136
46 KIAS 0,1994 0,1674 -0,0130 0,1179
47 KICI 0,0831 0,0448 0,0398 0,0559
48 KLBF 0,2497 0,1735 0,0854 0,1695
49 LION 0,2441 -0,0007 0,1317 0,1250
50 LMPI 0,1913 0,1301 -0,2404 0,0270
51 LMSH 0,0750 0,1485 -0,0279 0,0652
52 LPIN 0,0918 0,1236 -0,0916 0,0412
53 MAIN 0,2714 0,2518 0,0737 0,1990
54 MBTO 0,1071 -0,1066 0,0470 0,0158
55 MERK 0,0124 0,2840 -0,2770 0,0064
56 MLBI -0,5433 3,1957 -0,1610 0,8305
57 MLIA 0,1795 0,1345 0,0833 0,1324
58 MRAT 0,1277 -0,2184 0,2139 0,0411
59 MYOR 0,1118 0,1434 0,1790 0,1447
60 MYTX -0,2238 0,2510 -0,4500 -0,1409
61 NIPS 0,2132 0,2965 -0,7406 -0,0770
62 PICO -0,0450 0,1537 0,0144 0,0410
63 PRAS -0,0612 0,0192 0,4096 0,1225
64 PSDN 0,0472 -0,0196 -0,2380 -0,0701
65 PYFA 0,1697 0,0895 0,1545 0,1379
66 RICY 0,2167 0,3123 0,2045 0,2445
67 RMBA -0,0219 0,2461 0,1481 0,1241
68 ROTI 0,4641 0,2643 0,2489 0,3258
69 SCCO 0,0533 0,0588 -0,0127 0,0331
70 SIAP 0,0417 0,1336 0,3713 0,1822
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎 𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
1. Pertumbuhan Perusahaan:
Penjualan Bersih t Penjualan bersih t
Penjualan Bersih t
2. Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 4B. Penghitungan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan (Lanjutan)
No
Kode
Emiten
Pertumbuhan Perusahaan Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan 2012 2013 2014
71 SIMA 0,2705 -0,4717 5,9068 1,9018
72 SIPD 0,0807 -0,1149 -0,3499 -0,1280
73 SKBM 0,1595 0,7203 0,1420 0,3406
74 SKLT 0,1663 0,4115 0,2017 0,2599
75 SMCB 0,1977 0,0749 0,0870 0,1199
76 SMGR 0,1966 0,2502 0,1015 0,1827
77 SMSM 0,0441 0,0967 0,1095 0,0834
78 SPMA 0,0717 0,0950 0,1110 0,0926
79 SQBB 0,1338 0,1004 0,1666 0,1336
80 SRSN -0,0083 0,0213 0,2052 0,0727
81 SSTM 0,3752 0,0348 -0,0939 0,1054
82 STAR -0,0708 0,3390 -0,1660 0,0341
83 TCID 0,1187 0,0955 0,1382 0,1175
84 TIRT 0,1325 0,1366 0,0995 0,1229
85 TOTO 0,1750 0,0853 0,2000 0,1535
86 TRIS 0,1888 0,1993 0,1142 0,1674
87 TRST -0,0379 0,0431 0,2335 0,0796
88 TSPC 0,1471 0,0338 0,0959 0,0922
89 ULTJ 0,3365 0,2315 0,1319 0,2333
90 UNIT -0,1430 0,1517 0,0055 0,0047
91 UNVR 0,1634 0,1265 0,1221 0,1373
92 VOKS 0,2331 0,0107 -0,2021 0,0139
93 YPAS 0,1093 0,0625 -0,0413 0,0435
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎 𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
1. Pertumbuhan Perusahaan:
Penjualan Bersih t Penjualan bersih t
Penjualan Bersih t
2. Rata-Rata Pertumbuhan Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan
No Kode
Emiten
SIZE TL/TA WC/TA CL/CA NI/TA
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 ADES 8,5901 8,6445 8,7032 0,4625 0,3997 0,4141 0,2387 0,1996 0,1664 0,2535 0,2465 0,3108 0,2143 0,1262 0,0614
2 AISA 9,5874 9,7008 9,8676 0,4742 0,5306 0,5126 0,0848 0,2088 0,3369 0,3147 0,2783 0,2026 0,0546 0,0618 0,0450
3 AKKU 7,0246 7,6552 7,9575 0,6308 0,9458 0,9574 -0,4594 -0,1403 0,0363 0,6220 0,5589 0,3757 -0,1915 -0,0323 -0,0656
4 AKPI 9,2342 9,3190 9,3477 0,5083 0,5062 0,5349 0,1330 0,0001 0,0000 0,3289 0,3331 0,3650 0,0182 0,0166 0,0156
5 ALKA 8,1699 8,3837 8,3890 0,6293 0,7534 0,7418 0,3516 0,1933 0,1891 0,5533 0,7159 0,7076 0,0346 0,0013 0,0109
6 ALMI 9,2745 9,4397 9,5068 0,6876 0,7611 0,8005 0,1437 0,0392 0,0182 0,4920 0,6638 0,7378 0,0074 0,0095 0,0006
7 AMFG 9,4935 9,5489 9,5931 0,2113 0,2200 0,1873 0,0004 0,0004 0,0005 0,1370 0,1339 0,1016 0,1113 0,0956 0,1170
8 APLI 8,5236 8,4823 8,4364 0,3451 0,2828 0,1753 0,0128 0,1909 0,2139 0,2920 0,2271 0,1138 0,0126 0,0062 0,0367
9 ARNA 8,9719 9,0551 9,1001 0,3548 0,3231 0,2755 0,0492 0,0822 0,1523 0,2962 0,2746 0,2507 0,1669 0,2071 0,2059
10 ASII 11,2607 11,3304 11,3730 0,5073 0,5038 0,4902 0,1045 0,0794 0,0825 0,2972 0,3324 0,3115 0,1065 0,0907 0,0813
11 AUTO 9,9485 10,1010 10,1578 0,3824 0,2424 0,2951 0,1496 0,1180 0,1335 0,3098 0,2109 0,2683 0,1186 0,0839 0,0606
12 BAJA 8,9141 8,9258 8,9888 0,6867 0,7933 0,8068 0,0346 -0,1406 -0,1310 0,6760 0,7882 0,8010 0,0230 -0,0915 0,0144
13 BATA 8,7590 8,8329 8,8892 0,3251 0,4170 0,4462 0,0003 0,0003 0,0002 0,2931 0,3781 0,4081 0,1208 0,0652 0,0913
14 BIMA 8,0004 8,0719 8,0173 2,8763 2,7284 2,8636 0,6960 0,7208 0,0687 1,5402 1,5486 0,9036 0,0262 -0,1369 0,0966
15 BRNA 8,8867 9,0512 9,1252 0,6082 0,7281 0,7254 0,0000 -0,0001 0,0000 0,4442 0,4998 0,4161 0,0643 -0,0083 0,0397
16 BUDI 9,3617 9,3771 9,3939 0,6286 0,6285 0,6313 0,0450 0,0325 0,0175 0,3944 0,4266 0,3816 0,0022 0,0045 0,0113
17 CPIN 10,0916 10,1965 10,3194 0,3379 0,3671 0,4755 0,4060 0,4133 0,2657 0,1755 0,1480 0,2141 0,2171 0,1610 0,0837
18 DLTA 8,8723 8,9380 8,9965 0,1974 0,2197 0,2293 0,6862 0,6795 0,6686 0,1609 0,1834 0,1925 0,2792 0,3050 0,2845
19 DPNS 8,2663 8,4089 8,4296 0,1567 0,1285 0,1220 0,5143 0,5877 0,6007 0,0677 0,0641 0,0535 0,1150 0,2258 0,0574
20 DVLA 9,0313 9,0756 8,4927 0,2169 0,2314 0,8806 0,5905 0,5870 2,4014 0,1784 0,1811 3,9757 0,1386 0,1057 0,2603
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan: 1. SIZE = Log aktiva pada perusahaan
2. TL/TA = Total Utang/Total Aktiva
3. WC/TA = Modal Kerja/Total Aktiva
4. CL/CA = Utang Lancar/Total Aktiva
5. NI/TA = Laba Bersih/Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
SIZE TL/TA WC/TA CL/CA NI/TA
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
21 EKAD 8,4376 8,5361 8,6142 0,2991 0,3082 0,3358 0,3854 0,3803 0,4113 0,2732 0,2862 0,3093 0,1313 0,1131 0,0973
22 ETWA 8,9827 9,1112 9,1242 0,5445 0,6550 0,7731 -0,0911 0,0208 -0,2557 0,3991 0,4066 0,4864 0,0308 0,0061 0,1065
23 FASW 9,7465 9,7553 9,7467 0,6761 0,7263 0,7053 -0,2148 0,0966 -0,0077 0,5162 0,2302 0,3294 0,0009 -0,0438 0,0155
24 GDST 9,0659 9,0761 9,1318 0,3188 0,2577 0,3574 0,4029 0,4835 0,1385 0,3067 0,2431 0,3417 0,0400 0,0768 -0,0103
25 GGRM 10,6181 10,7056 10,7651 0,3590 0,4206 0,4293 0,3891 0,2858 0,2533 0,3325 0,0004 0,4085 0,0967 0,0853 0,0922
26 GJTL 10,1096 10,1861 10,2053 0,5743 0,6271 0,6270 0,1689 0,2527 0,1974 0,2347 0,1931 0,1942 0,0880 0,0078 0,0168
27 HDTX 9,1344 9,3763 9,6255 0,5335 0,6973 0,8544 -0,0237 -0,2321 -0,0032 0,3165 0,4213 0,1210 0,0044 -0,0905 -0,0226
28 HMSP 10,4191 10,4378 10,4530 0,4930 0,4835 0,5244 0,3517 0,3329 0,2529 0,4533 0,4424 0,4792 0,3789 0,3948 0,3587
29 ICBP 10,2493 10,3277 10,3964 0,3248 0,3762 0,3962 0,3534 0,3115 0,2960 0,2016 0,2208 0,2501 0,1228 0,1046 0,1045
30 IGAR 8,4946 8,4980 8,5439 0,2251 0,2828 0,2471 0,6542 0,5884 0,6540 0,1945 0,2463 0,2095 0,0876 0,0626 0,0932
31 IKAI 8,7054 8,6831 8,7148 0,5095 0,5739 0,6555 -0,2046 0,0115 -0,0654 0,4808 0,2681 0,3994 -0,0782 -0,0894 -0,0506
32 IMAS 10,2450 10,3486 10,3705 0,6752 0,7015 0,7134 0,1073 0,0410 0,0159 0,4530 0,4802 0,4888 0,0456 0,0239 -0,0055
33 INAF 9,0750 9,1121 9,0963 0,4531 0,5436 0,5258 0,3431 0,1375 0,1461 0,3112 0,5183 0,4811 0,0357 -0,0419 0,0009
34 INAI 8,7869 8,8842 8,9529 0,7889 0,8351 0,8375 0,3485 0,6519 0,0547 0,3509 0,5738 0,6635 0,0378 0,0066 0,0246
35 INCI 8,1215 8,1340 8,1702 0,1249 0,0738 0,0735 0,6365 0,5774 0,5420 0,0948 0,0449 0,0457 0,0336 0,0759 0,0745
36 INDF 10,7732 10,8926 10,9342 0,4245 0,5086 0,5203 0,0023 0,0017 0,0021 0,2205 0,2493 0,2639 0,0550 0,0321 0,0452
37 INDS 9,2214 9,3417 9,3584 0,3173 0,2020 0,1990 0,3039 0,3664 0,2807 0,2233 0,1283 0,1468 0,0800 0,0666 0,0555
38 INTP 10,3571 10,4250 10,4607 0,1466 0,1364 0,1419 0,5344 0,6228 0,4457 0,1063 0,1030 0,1129 0,2092 0,1883 0,1825
39 JPFA 10,0399 10,1737 10,1967 0,5654 0,6484 0,6637 0,2651 0,3113 0,2411 0,3215 0,2924 0,3125 0,0905 0,0399 0,0211
40 JPRS 8,6005 8,5758 8,5693 0,1282 0,0372 0,0413 0,5644 0,6240 0,6027 0,0989 0,0025 0,0013 0,0241 0,0400 -0,0187
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan: 1. SIZE = Log aktiva pada perusahaan
2. TL/TA = Total Utang/Total Aktiva
3. WC/TA = Modal Kerja/Total Aktiva
4. CL/CA = Utang Lancar/Total Aktiva
5. NI/TA = Laba Bersih/Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
SIZE TL/TA WC/TA CL/CA NI/TA
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
41 KAEF 9,3173 9,3930 9,4725 0,3057 0,3429 0,3898 0,4665 0,4306 0,3994 0,2587 0,3018 0,2880 0,0988 0,0868 0,0790
42 KBLI 9,0651 9,1261 9,1262 0,2725 0,3368 0,2966 0,4360 0,4169 0,4454 0,2106 0,2690 0,1915 0,1078 0,0565 0,0524
43 KBLM 8,8591 8,8158 8,8114 0,6338 0,5879 0,5518 -0,0152 -0,0245 0,0217 0,6107 0,5635 0,5291 0,0329 0,0117 0,0319
44 KBRI 8,8697 8,8969 9,1137 0,0395 0,1211 0,4789 0,0271 0,0275 0,0435 0,0209 0,0705 0,0549 0,0494 -0,0231 -0,0135
45 KDSI 9,6341 8,9295 8,9787 0,0591 0,5860 0,5836 0,0319 0,1775 0,1572 0,0539 0,3993 0,4271 0,0086 0,0423 0,0467
46 KIAS 9,3312 9,3562 9,3715 0,0786 0,0986 0,1002 0,2462 0,2643 0,2772 0,0506 0,0619 0,0601 0,0323 0,0309 0,0372
47 KICI 7,9775 7,9925 7,9856 0,2991 0,2474 0,1867 0,5176 0,5624 0,5871 0,1362 0,1178 0,0850 0,0238 0,0755 0,0486
48 KLBF 9,9740 10,0537 10,0943 0,2173 0,2488 0,2099 0,4831 0,4292 0,4616 0,2009 0,2334 0,1920 0,1841 0,1696 0,1662
49 LION 8,6370 8,6977 8,7782 0,1423 0,1660 0,2602 0,0813 0,0732 0,0593 0,0975 0,1278 0,2202 0,1969 0,1299 0,0817
50 LMPI 8,9112 8,9150 8,9079 0,4977 0,5166 0,5066 0,1024 0,0887 0,1090 0,4278 0,4581 0,4536 0,0029 -0,0146 0,0021
51 LMSH 8,1091 8,1514 8,1459 0,2413 0,2204 0,1713 0,5974 0,6208 0,6320 0,1948 0,1942 0,1383 0,3211 0,1015 0,0529
52 LPIN 8,2362 8,2931 8,2686 0,2172 0,2698 0,2496 0,3641 0,3577 0,2459 0,1915 0,2410 0,2114 0,0964 0,0436 -0,0223
53 MAIN 9,2552 9,3453 9,5479 0,6212 0,6105 0,6948 0,0230 0,0047 0,0376 0,4738 0,4455 0,4934 0,1682 0,1089 -0,0240
54 MBTO 8,7850 8,7866 8,7920 0,2870 0,2623 0,2674 0,6115 0,5559 0,5327 0,2256 0,1858 0,1803 0,0747 0,0264 0,0047
55 MERK 8,7554 8,8432 8,8553 0,2681 0,2651 0,2273 0,6042 0,6319 0,6496 0,2104 0,2121 0,1812 0,1893 0,2517 0,2532
56 MLBI 9,1677 9,2509 9,3485 0,5684 0,4459 0,7518 -0,0410 -0,0091 -0,3462 0,5385 0,4054 0,7121 0,2074 0,6571 0,3562
57 MLIA 9,8168 9,8567 9,8582 0,8113 0,8345 0,8168 0,0673 0,0240 0,0231 0,1474 0,1853 0,2026 -0,0046 -0,0659 0,0173
58 MRAT 8,6585 8,6430 8,6979 0,1528 0,1406 0,2302 0,6460 0,5957 0,5462 0,1288 0,1179 0,2090 0,0675 -0,0152 0,0148
59 MYOR 9,9192 9,9872 10,0125 0,6305 0,5944 0,6015 0,4082 0,3865 0,3298 0,2318 0,2710 0,3026 0,0879 0,1073 0,0392
60 MYTX 9,2668 9,3213 9,3099 0,9655 1,0494 1,0766 -0,0226 -0,2660 -0,2179 0,5294 0,5114 0,0006 -0,0254 -0,0104 -0,0095
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan: 1. SIZE = Log aktiva pada perusahaan
2. TL/TA = Total Utang/Total Aktiva
3. WC/TA = Modal Kerja/Total Aktiva
4. CL/CA = Utang Lancar/Total Aktiva
5. NI/TA = Laba Bersih/Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
SIZE TL/TA WC/TA CL/CA NI/TA
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
61 NIPS 8,7207 8,9022 8,9620 0,5911 0,7045 0,4761 0,0564 0,0326 0,1664 0,5315 0,6373 0,4035 0,0410 0,0424 0,0154
62 PICO 8,7742 8,7934 8,7970 0,6651 0,6540 0,6312 0,1376 0,1762 0,3380 0,5701 0,5622 0,4406 0,0187 0,0256 0,0258
63 PRAS 8,7614 8,9007 9,1095 0,5145 0,4891 0,4670 0,0347 0,0125 0,0015 0,3068 0,4046 0,4390 0,0270 0,0166 0,0088
64 PSDN 8,8342 8,8337 8,7930 0,4000 0,3875 0,3903 0,2103 0,2254 0,1480 0,3467 0,3335 0,3187 0,0206 0,0116 -0,0493
65 PYFA 8,1331 8,2433 8,2374 0,3544 0,4638 0,4410 0,2957 0,1495 0,1742 0,2092 0,2786 0,2778 0,0391 0,0354 0,0154
66 RICY 8,9256 9,0453 9,0685 0,5644 0,6565 0,6615 0,3968 0,3273 0,3093 0,3167 0,4274 0,4128 0,0197 0,0066 0,0115
67 RMBA 9,8411 9,9653 10,0107 0,7226 0,9045 1,1363 0,2523 0,0906 0,0010 0,3925 0,5087 0,5866 -0,0466 -0,1129 -0,2223
68 ROTI 9,0810 9,2607 9,2362 0,4468 0,5680 0,6866 0,0202 0,0240 0,0654 0,1622 0,1757 0,1786 0,1238 0,0867 0,1095
69 SCCO 9,1723 9,2460 9,2191 0,5601 0,5984 0,5082 0,2545 0,2334 0,2825 0,5507 0,5921 0,4988 0,1140 0,0594 0,0826
70 SIAP 8,2657 8,4355 9,6972 0,4262 0,6331 0,0445 0,1135 0,0589 0,0055 0,3564 0,5517 0,0117 0,0118 -0,0138 0,0009
71 SIMA 7,6885 7,8150 7,7966 1,3205 0,5403 0,4985 -0,0636 -0,1401 -0,0867 0,2045 0,5020 0,4476 -0,1072 -0,1048 0,0220
72 SIPD 9,5183 9,4991 9,4473 0,6129 0,5928 0,5405 0,0681 0,0566 0,1847 0,4353 0,3881 0,4296 0,0068 0,0031 0,0006
73 SKBM 8,4608 8,6969 8,8126 0,5581 0,5959 0,5106 0,1135 0,1688 0,1887 0,4626 0,5448 0,3956 0,0433 0,1180 0,1157
74 SKLT 8,3975 8,4800 8,5206 0,4815 0,5376 0,5375 0,1475 0,0947 0,0784 0,3557 0,4163 0,4265 0,0319 0,0379 0,0512
75 SMCB 10,0852 10,1730 10,2354 0,3082 0,4110 0,4906 0,0518 -0,0790 -0,0882 0,1279 0,2190 0,2214 0,1110 0,0639 0,0389
76 SMGR 10,4245 10,4885 10,5355 0,3166 0,2919 0,2714 0,1281 0,1518 0,1858 0,1815 0,1720 0,1537 0,1824 0,1744 0,1622
77 SMSM 9,1587 9,2307 9,2429 0,4308 0,4081 0,3444 0,3516 0,3430 0,0451 0,3209 0,3075 0,3068 0,1618 0,1810 0,2230
78 SPMA 9,2212 9,2473 9,3206 0,5317 0,5724 0,6154 0,1804 0,0518 0,2370 0,1096 0,2584 0,0894 0,0240 -0,0135 0,0232
79 SQBB 8,5989 8,6245 8,6621 0,1808 0,1760 0,1970 0,6146 0,6240 0,6147 0,1594 0,1573 0,1823 0,3406 0,3550 0,3588
80 SRSN 8,6043 8,6241 8,6659 0,3305 0,2529 0,2903 0,4859 0,4871 0,4724 0,2773 0,2135 0,2525 0,0422 0,0380 0,0312
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan: 1. SIZE = Log aktiva pada perusahaan
2. TL/TA = Total Utang/Total Aktiva
3. WC/TA = Modal Kerja/Total Aktiva
4. CL/CA = Utang Lancar/Total Aktiva
5. NI/TA = Laba Bersih/Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
SIZE TL/TA WC/TA CL/CA NI/TA
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
81 SSTM 8,9086 8,9041 8,8886 0,6483 0,6612 0,6654 0,2215 0,1238 0,0857 0,3073 0,3938 0,4298 -0,0174 -0,0165 -0,0166
82 STAR 8,8761 8,8747 8,8898 0,3492 0,3464 0,3683 0,2602 0,2608 0,2511 0,2842 0,2993 0,3381 0,0011 0,0006 0,0003
83 TCID 9,1009 9,1661 9,2679 0,1306 0,1930 0,3074 0,5304 0,3569 0,2093 0,0789 0,1387 0,2623 0,1192 0,1092 0,0941
84 TIRT 8,8323 8,8592 8,8535 0,8451 0,9184 0,8845 0,1170 -0,0111 0,0652 0,6019 0,5659 0,6240 -0,0474 -0,1907 0,0324
85 TOTO 9,1826 9,2421 9,3069 0,4101 0,4069 0,3927 0,3402 0,3398 0,2891 0,2947 0,2843 0,2608 0,1550 0,1355 0,1449
86 TRIS 8,5638 8,6523 8,7192 0,3377 0,3713 0,4092 0,4696 0,4345 0,3705 0,3128 0,3335 0,3698 0,0825 0,0717 0,0466
87 TRST 9,3401 9,5133 9,5134 0,3817 0,4757 0,4599 0,0892 0,0458 0,0696 0,2940 0,3205 0,2929 0,0281 0,0101 0,0092
88 TSPC 9,6659 9,7330 9,7476 0,2762 0,2857 0,2611 0,4957 0,4888 0,0443 0,2368 0,2492 0,2212 0,1355 0,1173 0,1036
89 ULTJ 9,3840 9,4490 9,4649 0,3075 0,2833 0,2235 0,2493 0,3314 0,3946 0,2449 0,2254 0,1683 0,1458 0,1157 0,0999
90 UNIT 8,5797 8,6619 8,6442 0,3671 0,4745 0,4517 -0,1487 -0,2780 -0,2426 0,3578 0,4658 0,4414 0,0009 0,0009 0,0005
91 UNVR 10,0786 10,1254 10,1547 0,6689 0,6813 0,6780 -0,2086 -0,2420 -0,1770 0,6288 0,6308 0,6208 0,4038 0,4010 0,4018
92 VOKS 9,2300 9,2913 9,1914 0,6449 0,6926 0,6680 0,2109 0,0916 0,1018 0,6316 0,6791 0,6454 0,0865 0,0200 -0,0550
93 YPAS 8,5434 8,7881 8,5058 0,5290 0,7218 0,4949 0,1243 0,1011 0,0113 0,3618 0,5734 0,2945 0,0471 0,0101 -0,0279
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Keterangan: 1. SIZE = Log aktiva pada perusahaan
2. TL/TA = Total Utang/Total Aktiva
3. WC/TA = Modal Kerja/Total Aktiva
4. CL/CA = Utang Lancar/Total Aktiva
5. NI/TA = Laba Bersih/Total Aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan
No Kode
Emiten
FU/TL Variabel Dummy Laba Variabel Dummy Utang Profitabilitas Perusahaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 ADES 0,4849 0,2275 0,4849 0 0 0 0 0 0 0,1836 1,0000 1,0000
2 AISA 0,0596 0,0296 0,0936 0 0 0 0 0 0 0,4295 0,5156 0,8787
3 AKKU -0,1148 0,0675 -0,5748 1 1 1 0 0 0 -1,0000 -1,0000 -0,1399
4 AKPI 0,0140 -0,0230 0,3143 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,8154 0,9972
5 ALKA -0,0511 -0,0028 -0,1037 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 0,0629
6 ALMI -0,0224 -0,3407 -0,3639 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,3643 1,0000
7 AMFG 0,6245 0,7087 0,7690 0 0 0 0 0 0 0,9460 1,0000 0,5845
8 APLI -0,1242 0,7268 0,4662 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 0,1035
9 ARNA 0,7148 0,7604 0,6887 0 0 0 0 0 0 0,4422 0,4985 0,8297
10 ASII 0,0966 0,1971 0,1293 0 0 0 0 0 0 0,8446 1,0000 1,0000
11 AUTO 0,1583 0,1804 0,0623 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,9910 1,0000
12 BAJA -0,0927 0,1617 -0,0946 0 1 0 0 0 0 0,7861 0,1091 -0,7326
13 BATA 0,2485 0,1574 0,1798 0 0 0 0 0 0 0,6898 1,0000 0,4566
14 BIMA 0,0494 0,0331 0,0400 0 1 0 1 1 1 0,8673 0,0751 -0,4455
15 BRNA 0,2158 0,1258 0,2047 0 1 0 0 0 0 0,6771 0,7266 -0,0810
16 BUDI 0,0011 0,1484 0,0436 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,3055 0,2396
17 CPIN 0,4049 0,3572 0,0241 0 0 0 0 0 0 0,7877 1,0000 1,0000
18 DLTA 1,6890 1,8307 0,7220 0 0 0 0 0 0 0,5351 0,6488 0,8818
19 DPNS 0,2257 -0,0201 0,1792 0 0 0 0 0 0 0,1011 0,2246 1,0000
20 DVLA 0,5113 0,3883 0,3814 0 0 0 0 0 0 0,6835 1,0000 1,0000
21 EKAD 0,3489 0,2192 0,0336 0 0 0 0 0 0 0,5790 0,8618 0,9423
22 ETWA 0,1340 -0,2672 0,1712 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 0,0285
23 FASW 0,1120 0,0508 0,3373 0 1 0 0 0 0 1,0000 0,0105 -0,5894
24 GDST 0,9978 0,6282 0,4549 0 0 1 0 0 0 1,0000 0,3416 0,7665
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡
Keterangan:
1. FU/TL = Arus Kas Operasi/Total Utang
2. Variabel Dummy Laba:
a. Laba positif = 0
b. Laba negatif = 1
3. Variabel Dummy Utang:
a. Utang > Total Aktiva = 1
b. Utang < Total Aktiva = 0
4. Profitabilitas Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
FU/TL Variabel Dummy Laba Variabel Dummy Utang Profitabilitas Perusahaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
25 GGRM 0,2653 0,1158 0,0663 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,8643 0,6755
26 GJTL 0,0002 0,1350 0,0151 0 0 0 0 0 0 0,4333 1,0000 0,2869
27 HDTX 0,0668 0,2373 -0,0336 0 1 1 0 0 0 1,0000 0,0138 -1,0000
28 HMSP 0,3159 0,8153 0,7461 0 0 0 0 0 0 0,6821 0,8506 1,0000
29 ICBP 0,5274 0,2491 0,3912 0 0 0 0 0 0 0,8286 0,9598 0,7459
30 IGAR 0,4578 0,3547 0,2980 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 0,4337
31 IKAI 0,0177 -0,0431 -0,0466 1 1 1 0 0 0 -1,0000 -0,8532 -1,0000
32 IMAS -0,2423 -0,1504 0,0314 0 0 1 0 0 0 1,0000 1,0000 0,6750
33 INAF -0,0760 -0,2012 0,2266 0 1 0 0 0 0 0,7734 0,2810 -0,9588
34 INAI -0,2058 0,1216 0,1090 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 0,1284
35 INCI 0,2022 1,0225 -0,6973 0 0 0 0 0 0 -0,6589 0,2740 0,8812
36 INDF 0,2941 0,1744 0,2073 0 0 0 0 0 0 0,8932 1,0000 0,4754
37 INDS 0,1978 0,5765 0,1451 0 0 0 0 0 0 0,8226 0,8354 1,0000
38 INTP 1,7009 1,4931 1,3035 0 0 0 0 0 0 0,0004 0,9050 0,9058
39 JPFA 0,0483 0,0182 0,1504 0 0 0 0 0 0 0,4516 1,0000 1,0000
40 JPRS -0,2010 5,6082 -5,0211 0 0 1 0 0 0 1,0000 0,4692 0,5205
41 KAEF 0,3633 0,2994 0,2474 0 0 0 0 0 0 0,7202 0,9159 0,8424
42 KBLI 0,0300 -0,0602 0,4289 0 0 0 0 0 0 0,3413 1,0000 1,0000
43 KBLM -0,1735 -0,2770 0,0168 0 0 0 0 0 0 0,6634 1,0000 0,2282
44 KBRI -1,0749 -0,2761 -0,0821 0 1 1 0 0 0 -0,2029 0,5011 -1,0000
45 KDSI 0,1982 0,1713 -0,0435 0 0 0 0 0 0 0,4722 1,0000 0,6796
46 KIAS 0,7783 0,9034 0,2282 0 0 0 0 0 0 -0,1302 0,9734 0,6671
47 KICI 0,0087 0,0992 0,0727 0 0 0 0 0 0 0,0857 0,1796 1,0000
48 KLBF 0,6726 0,3294 0,8882 0 0 0 0 0 0 0,7465 0,8237 0,8686
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡
Keterangan:
1. FU/TL = Arus Kas Operasi/Total Utang
2. Variabel Dummy Laba:
a. Laba positif = 0
b. Laba negatif = 1
3. Variabel Dummy Utang:
a. Utang > Total Aktiva = 1
b. Utang < Total Aktiva = 0
4. Profitabilitas Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
FU/TL Variabel Dummy Laba Variabel Dummy Utang Profitabilitas Perusahaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
49 LION 1,0801 0,6349 0,3961 0 0 0 0 0 0 0,4444 1,0000 1,0000
50 LMPI -0,0356 -0,0676 0,0190 0 1 0 0 0 0 1,0000 0,0886 -0,7787
51 LMSH 0,3413 0,4424 0,4173 0 0 0 0 0 0 0,1521 1,0000 1,0000
52 LPIN 0,1771 -0,1496 -0,4138 0 0 1 0 0 0 0,5173 1,0000 0,5087
53 MAIN 0,2621 0,0809 -0,1230 0 0 1 0 0 0 0,5117 1,0000 0,5873
54 MBTO -0,0796 -0,0178 0,0143 0 0 0 0 0 0 0,8816 1,0000 -0,6380
55 MERK 0,5790 0,7205 1,4292 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,4435 0,9357
56 MLBI 0,3775 1,4863 0,5443 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,1498 1,0000
57 MLIA 0,0975 0,1064 0,0782 1 1 0 0 0 0 -1,0000 -0,0331 -0,6547
58 MRAT 0,1826 0,1331 -0,1975 0 1 0 0 0 0 0,8285 0,6965 -0,3125
59 MYOR 0,1586 0,1710 -0,0001 0 0 0 0 0 0 0,4766 0,5389 1,0000
60 MYTX -0,0025 1,2793 0,0040 1 1 1 0 1 1 -0,8010 -1,0000 -1,0000
61 NIPS 0,0326 -0,1341 -0,0606 0 0 0 0 0 0 0,7055 0,4666 1,0000
62 PICO -0,0644 -0,0147 0,0617 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,5379 0,9717
63 PRAS 0,1615 0,0276 0,0192 0 0 0 0 0 0 0,0667 1,0000 1,0000
64 PSDN 0,0394 0,3086 0,0875 0 0 1 0 0 0 0,8369 1,0000 0,1141
65 PYFA -0,0093 -0,0721 0,0193 0 0 0 0 0 0 0,9500 0,7494 1,0000
66 RICY 0,0911 -0,1165 0,0609 0 0 0 0 0 0 0,5961 1,0000 0,3726
67 RMBA -0,0687 -0,1340 -0,1049 1 1 1 0 0 1 0,3212 -0,1836 -0,2964
68 ROTI 0,3512 0,3038 0,3086 0 0 0 0 0 0 0,6357 0,8937 0,7211
69 SCCO 0,1647 0,0197 0,0739 0 0 0 0 0 0 0,4777 1,0000 0,6196
70 SIAP 0,2585 -0,2147 0,5143 0 1 0 0 0 0 0,8920 0,2249 -0,2897
71 SIMA -0,1272 -0,2860 0,1161 1 1 0 1 0 0 -1,0000 -0,6185 -0,7129
72 SIPD -0,0706 0,0476 -0,0175 0 0 0 0 0 0 0,9776 1,0000 1,0000
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡
Keterangan:
1. FU/TL = Arus Kas Operasi/Total Utang
2. Variabel Dummy Laba:
a. Laba positif = 0
b. Laba negatif = 1
3. Variabel Dummy Utang:
a. Utang > Total Aktiva = 1
b. Utang < Total Aktiva = 0
4. Profitabilitas Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 5A. Data Untuk Mengukur Kesulitan Keuangan Perusahaan (Lanjutan)
No Kode
Emiten
FU/TL Variabel Dummy Laba Variabel Dummy Utang Profitabilitas Perusahaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
73 SKBM -0,1424 0,0665 0,1458 0 0 0 0 0 0 0,4636 0,1191 0,6415
74 SKLT 0,1269 0,1657 0,1313 0 0 0 0 0 0 0,6007 0,5337 0,5088
75 SMCB 0,4512 0,3695 0,2026 0 0 0 0 0 0 0,6493 1,0000 1,0000
76 SMGR 0,6646 0,6727 0,7218 0 0 0 0 0 0 0,6804 0,8225 0,9321
77 SMSM 0,5687 0,6475 0,7466 0 0 0 0 0 0 0,8350 0,6096 0,6518
78 SPMA 0,0315 0,0724 0,0256 0 1 0 0 0 0 0,7059 0,4558 -0,1971
79 SQBB 1,9264 2,0733 1,7784 0 0 0 0 0 0 0,7981 0,8257 0,8302
80 SRSN -0,0561 0,3561 0,0715 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 1,0000
81 SSTM 0,1218 0,1575 0,0768 1 1 1 0 0 0 -1,0000 -1,0000 -1,0000
82 STAR -0,1000 0,0214 -0,1102 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 1,0000
83 TCID 1,5202 0,8971 0,2169 0 0 0 0 0 0 0,8714 0,8850 0,8497
84 TIRT 0,0218 -0,0310 0,1162 1 1 0 0 0 0 0,0605 -0,1322 -0,7487
85 TOTO 0,3013 0,4513 0,3865 0 0 0 0 0 0 0,8595 0,9948 0,6739
86 TRIS 0,0298 0,1376 0,0002 0 0 0 0 0 0 0,4137 0,8856 1,0000
87 TRST 0,0916 0,0873 0,1580 0 0 0 0 0 0 1,0000 1,0000 1,0000
88 TSPC 0,4962 0,2904 0,3512 0 0 0 0 0 0 0,8205 0,9792 1,0000
89 ULTJ 0,6605 0,2461 0,1964 0 0 0 0 0 0 0,2222 1,0000 1,0000
90 UNIT 0,0779 0,0094 0,1158 0 0 0 0 0 0 1,0000 0,6906 1,0000
91 UNVR 0,6476 0,6864 0,6675 0 0 0 0 0 0 0,7549 0,8250 0,8740
92 VOKS 0,0957 0,2279 -0,0699 0 0 1 0 0 0 0,6033 1,0000 0,1863
93 YPAS -0,1523 -0,0317 0,3282 0 0 1 0 0 0 1,0000 1,0000 0,2583
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑡𝑎 𝑢𝑛 𝑡
Keterangan:
1. FU/TL = Arus Kas Operasi/Total Utang
2. Variabel Dummy Laba:
a. Laba positif = 0
b. Laba negatif = 1
3. Variabel Dummy Utang:
a. Utang > Total Aktiva = 1
b. Utang < Total Aktiva = 0
4. Profitabilitas Perusahaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 5B. Penghitungan Rata-Rata Kesulitan Keuangan Perusahaan
No Kode
Emiten
O Rata-
Rata O 2012 2013 2014
1 ADES -3,9171 -3,9767 -4,1556 -4,01645
2 AISA -2,9417 -2,8376 -3,4633 -3,08086
3 AKKU 1,8677 2,2813 2,7797 2,309554
4 AKPI -2,7750 -2,4634 -3,0087 -2,74903
5 ALKA -1,8335 -0,9307 -0,3508 -1,03832
6 ALMI -1,6172 -0,1700 -0,1893 -0,65882
7 AMFG -5,8393 -5,9492 -6,1195 -5,96932
8 APLI -3,0320 -5,1905 -5,0012 -4,40793
9 ARNA -4,8743 -5,3708 -5,8158 -5,35362
10 ASII -3,8789 -4,1114 -4,0667 -4,01899
11 AUTO -4,3879 -5,1973 -4,6457 -4,74361
12 BAJA -1,1081 0,2737 0,6500 -0,06148
13 BATA -4,0469 -3,3593 -3,0328 -3,47967
14 BIMA 9,5558 9,7731 10,8299 10,05292
15 BRNA -2,1589 -0,8762 -1,0691 -1,36807
16 BUDI -1,9033 -1,8035 -1,5682 -1,75834
17 CPIN -5,7012 -5,4503 -3,8103 -4,98729
18 DLTA -8,8419 -9,1115 -7,0976 -8,35034
19 DPNS -5,2491 -5,4999 -5,8760 -5,54165
20 DVLA -6,1885 -5,9644 -4,5280 -5,5603
21 EKAD -4,7797 -4,6168 -4,1837 -4,52673
22 ETWA -2,3826 -1,1262 -0,5880 -1,36559
23 FASW -1,5922 -0,7254 -1,3505 -1,22268
24 GDST -6,0967 -5,6701 -3,9722 -5,24634
25 GGRM -5,2781 -4,4446 -4,1692 -4,63067
26 GJTL -2,6615 -2,8205 -2,1831 -2,55502
27 HDTX -2,4180 -0,4770 0,8577 -0,67912
28 HMSP -5,0243 -6,1082 -5,6032 -5,57853
29 ICBP -5,7550 -4,9249 -4,9561 -5,21201
30 IGAR -5,9386 -5,2374 -5,2526 -5,47618
31 IKAI -0,4746 -0,3372 0,2388 -0,19098
32 IMAS -1,7391 -1,6349 -1,3338 -1,56926
33 INAF -3,1098 -1,2866 -1,9416 -2,11265
34 INAI -0,8583 -1,5504 -0,2752 -0,89464
35 INCI -4,8939 -7,2287 -4,3604 -5,49435
36 INDF -4,2853 -3,5976 -3,3665 -3,74981
37 INDS -4,5864 -6,0904 -5,2569 -5,31123
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑂 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
1. O = Skor prediksi Model Ohlson:
-1,320 + -0,407(SIZE) + 6,030(TL/TA) –
1,430(WC/TA) + 0,076(CL/CA) – 2,370(NI/TA)
– 1,830(FU/TL) + 0,285(variabel dummy laba)
– 1,720(variabel dummy utang) –
0,521(Profitabilitas Perusahaan)
2. Rata-Rata O = Nilai rata-rata skor prediksi model
Ohslon selama 3 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 5B. Penghitungan Rata-Rata Kesulitan Keuangan Perusahaan
(Lanjutan)
No Kode
Emiten
O Rata-
Rata O 2012 2013 2014
38 INTP -9,0912 -9,3412 -8,7059 -9,04609
39 JPFA -2,9218 -2,6370 -2,6429 -2,7339
40 JPRS -5,0659 -16,0945 3,8332 -5,77573
41 KAEF -5,2257 -4,9303 -4,4815 -4,87919
42 KBLI -4,5008 -4,1439 -5,3174 -4,65405
43 KBLM -1,1536 -1,3315 -1,8064 -1,43049
44 KBRI -2,7908 -3,6524 -1,2063 -2,54984
45 KDSI -5,5583 -2,5944 -2,0497 -3,40078
46 KIAS -6,4365 -7,1515 -5,7887 -6,45892
47 KICI -3,6189 -4,3576 -5,0640 -4,34683
48 KLBF -6,8672 -6,0027 -7,3400 -6,73662
49 LION -6,8321 -5,9912 -4,8608 -5,89468
50 LMPI -2,5235 -1,5225 -1,6471 -1,89771
51 LMSH -5,5852 -5,7892 -5,9248 -5,76644
52 LPIN -4,7253 -3,9279 -2,6781 -3,77712
53 MAIN -2,5437 -2,3815 -0,7632 -1,89614
54 MBTO -4,5396 -4,6559 -3,7405 -4,312
55 MERK -6,2120 -6,4453 -8,2627 -6,97333
56 MLBI -3,3024 -6,9444 -2,5321 -4,25966
57 MLIA 0,1320 -0,0325 -0,2736 -0,05804
58 MRAT -5,7869 -5,1127 -3,7530 -4,88421
59 MYOR -2,8999 -3,2196 -2,8443 -2,98792
60 MYTX 1,5790 -1,5931 0,7990 0,261612
61 NIPS -1,8843 -0,8069 -2,7564 -1,81585
62 PICO -1,4880 -1,4882 -2,2337 -1,73662
63 PRAS -2,2136 -2,5968 -2,7603 -2,52354
64 PSDN -3,3424 -3,9928 -2,5325 -3,28924
65 PYFA -3,4846 -2,4261 -2,8397 -2,91682
66 RICY -2,6236 -1,8039 -1,7701 -2,06587
67 RMBA -0,9284 0,9214 1,0187 0,337217
68 ROTI -3,6504 -2,9431 -2,2580 -2,9505
69 SCCO -2,8589 -2,4827 -3,0570 -2,79955
70 SIAP -3,2194 -0,3796 -5,7982 -3,13239
71 SIMA 3,2316 0,4129 -1,2304 0,804692
72 SIPD -1,9611 -2,2796 -2,6279 -2,28957
73 SKBM -1,6242 -1,9726 -2,9846 -2,1938
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑂 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
2. O = Skor prediksi Model Ohlson:
-1,320 + -0,407(SIZE) + 6,030(TL/TA) –
1,430(WC/TA) + 0,076(CL/CA) – 2,370(NI/TA)
– 1,830(FU/TL) + 0,285(variabel dummy laba)
– 1,720(variabel dummy utang) –
0,521(Profitabilitas Perusahaan)
2. Rata-Rata O = Nilai rata-rata skor prediksi model
Ohslon selama 3 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 5B. Penghitungan Rata-Rata Kesulitan Keuangan Perusahaan
(Lanjutan)
No Kode
Emiten
O Rata-Rata
O 2012 2013 2014
74 SKLT -2,6502 -2,3183 -2,2717 -2,41342
75 SMCB -5,0974 -4,2241 -3,3822 -4,23456
76 SMGR -5,8919 -6,1683 -6,4748 -6,17831
77 SMSM -4,8458 -5,0795 -5,3607 -5,09534
78 SPMA -2,6078 -1,7344 -1,7425 -2,02822
79 SQBB -9,4674 -9,8426 -9,1895 -9,49984
80 SRSN -4,0362 -5,2618 -4,4900 -4,59599
81 SSTM -0,6990 -0,5415 -0,3045 -0,51498
82 STAR -3,5187 -3,7553 -3,3709 -3,54829
83 TCID -8,5504 -6,7875 -4,6140 -6,65066
84 TIRT 0,4025 1,6024 0,4531 0,819318
85 TOTO -4,4705 -4,8061 -4,5877 -4,62143
86 TRIS -3,9120 -4,1076 -3,5516 -3,85705
87 TRST -3,6905 -3,0730 -3,3315 -3,36496
88 TSPC -5,9847 -5,6007 -5,2058 -5,59707
89 ULTJ -5,3459 -5,2014 -5,5291 -5,35878
90 UNIT -3,0243 -1,9307 -2,4682 -2,4744
91 UNVR -3,7233 -3,7197 -3,8384 -3,76046
92 VOKS -2,1673 -1,9973 -0,6632 -1,60926
93 YPAS -2,1285 -1,1362 -2,1654 -1,81004
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑂 𝑡𝑎 𝑢𝑛
Keterangan:
3. O = Skor prediksi Model Ohlson:
-1,320 + -0,407(SIZE) + 6,030(TL/TA) – 1,430(WC/TA) + 0,076(CL/CA) – 2,370(NI/TA)
– 1,830(FU/TL) + 0,285(variabel dummy laba) – 1,720(variabel dummy utang) –
0,521(Profitabilitas Perusahaan)
2. Rata-Rata O = Nilai rata-rata skor prediksi model
Ohslon selama 3 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 6. Klasifikasi Data
No Kode
Emiten
Variabel
Konservatisme
Akuntansi
Kepemilikan
Institusional
Pertumbuhan
Perusahaan
Kesulitan
Keuangan
Perusahaan
1 ADES 0 3 1 1
2 AISA 0 3 1 1
3 AKKU 0 3 1 0
4 AKPI 0 3 1 1
5 ALKA 0 3 1 1
6 ALMI 0 3 0 1
7 AMFG 0 3 1 1
8 APLI 1 3 0 1
9 ARNA 0 3 1 1
10 ASII 0 3 1 1
11 AUTO 0 3 1 1
12 BAJA 0 1 1 1
13 BATA 0 3 1 1
14 BIMA 1 3 1 0
15 BRNA 1 3 1 1
16 BUDI 0 3 0 1
17 CPIN 0 3 1 1
18 DLTA 0 3 1 1
19 DPNS 0 3 0 1
20 DVLA 0 3 1 1
21 EKAD 0 3 1 1
22 ETWA 0 3 1 1
23 FASW 1 3 1 1
24 GDST 1 3 0 1
25 GGRM 0 3 1 1
26 GJTL 0 3 1 1
27 HDTX 1 3 1 1
28 HMSP 0 3 1 1
29 ICBP 1 3 1 1
30 IGAR 0 3 1 1
31 IKAI 1 3 1 1
32 IMAS 0 3 1 1
33 INAF 0 1 1 1
34 INAI 0 3 1 1
35 INCI 0 1 1 1
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Konservatisme Akuntansi
Keterangan:
0 = Tidak Konservatif
1 = Konservatif
Kepemilikan Institusional
Keterangan:
1 = Pengaruh Tidak Signifikan
2 = Pengaruh Signifikan
3 = Pengendalian
Pertumbuhan Perusahaan
Keterangan:
0 = Penurunan Penjualan
1 = Peningkatan Penjualan
Kesulitan Keuangan Perusahaan
Keterangan:
0 = Bermasalah
1 = Tidak Bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 6. Klasifikasi Data (Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Variabel
Konservatisme
Akuntansi
Kepemilikan
Institusional
Pertumbuhan
Perusahaan
Kesulitan
Keuangan
Perusahaan
36 INDF 1 3 1 1
37 INDS 0 3 1 1
38 INTP 0 3 1 1
39 JPFA 0 3 1 1
40 JPRS 0 3 0 1
41 KAEF 1 1 1 1
42 KBLI 0 3 1 1
43 KBLM 0 3 1 1
44 KBRI 0 2 1 1
45 KDSI 0 3 1 1
46 KIAS 0 3 1 1
47 KICI 0 3 1 1
48 KLBF 0 3 1 1
49 LION 0 3 1 1
50 LMPI 0 3 1 1
51 LMSH 0 2 1 1
52 LPIN 0 2 1 1
53 MAIN 0 3 1 1
54 MBTO 0 3 1 1
55 MERK 0 3 1 1
56 MLBI 0 3 1 1
57 MLIA 1 3 1 1
58 MRAT 0 3 1 1
59 MYOR 0 2 1 1
60 MYTX 1 3 0 0
61 NIPS 0 2 0 1
62 PICO 0 3 1 1
63 PRAS 0 3 1 1
64 PSDN 1 3 0 1
65 PYFA 0 3 1 1
66 RICY 0 2 1 1
67 RMBA 1 3 1 0
68 ROTI 1 3 1 1
69 SCCO 0 3 1 1
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Kepemilikan Institusional
Keterangan:
1 = Pengaruh Tidak Signifikan
2 = Pengaruh Signifikan
3 = Pengendalian
Konservatisme Akuntansi
Keterangan:
0 = Tidak Konservatif
1 = Konservatif
Pertumbuhan Perusahaan
Keterangan:
0 = Penurunan Penjualan
1 = Peningkatan Penjualan
Kesulitan Keuangan Perusahaan
Keterangan:
0 = Bermasalah
1 = Tidak Bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 6. Klasifikasi Data (Lanjutan)
No. Kode
Emiten
Variabel
Konservatisme
Akuntansi
Kepemilikan
Institusional
Pertumbuhan
Perusahaan
Kesulitan
Keuangan
Perusahaan
70 SIAP 0 3 1 1
71 SIMA 0 3 1 0
72 SIPD 0 2 0 1
73 SKBM 0 3 1 1
74 SKLT 0 3 1 1
75 SMCB 1 3 1 1
76 SMGR 0 1 1 1
77 SMSM 0 3 1 1
78 SPMA 0 3 1 1
79 SQBB 0 3 1 1
80 SRSN 0 3 1 1
81 SSTM 1 3 1 1
82 STAR 0 3 1 1
83 TCID 0 3 1 1
84 TIRT 1 3 1 0
85 TOTO 0 3 1 1
86 TRIS 0 3 1 1
87 TRST 0 3 1 1
88 TSPC 0 3 1 1
89 ULTJ 0 2 1 1
90 UNIT 0 3 1 1
91 UNVR 1 3 1 1
92 VOKS 1 3 1 1
93 YPAS 0 3 1 1
Sumber: Data sekunder diolah (2016)
Konservatisme Akuntansi
Keterangan:
0 = Tidak Konservatif
1 = Konservatif
Kepemilikan Institusional
Keterangan:
1 = Pengaruh Tidak Signifikan
2 = Pengaruh Signifikan
3 = Pengendalian
Pertumbuhan Perusahaan
Keterangan:
0 = Penurunan Penjualan
1 = Peningkatan Penjualan
Kesulitan Keuangan Perusahaan
Keterangan:
0 = Bermasalah
1 = Tidak Bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related