Download - Program Puskesmas

Transcript
Page 1: Program Puskesmas

PROGRAM PUSKESMASPROGRAM PUSKESMAS

Luh Seri Ani

Page 2: Program Puskesmas

Ilmu Kesehatan Ilmu Kesehatan MasyarakatMasyarakat

Pengertian

Kedokteran sosial Kedokteran komunitas

Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan cara mengorganisir kekuatan pada masyarakat

Public health and Preventive MedicinePublic health and Preventive Medicine

Ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan dan suatu komunitas

Suatu kesatuan yang seimbang antara kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat

Page 3: Program Puskesmas

PERBEDAAN DIAGNOSA KLINIK DAN DIAGNOSA PERBEDAAN DIAGNOSA KLINIK DAN DIAGNOSA KOMUNITASKOMUNITAS

Spesifikasi Diagnosis klinik Diagnosis Komunitas

1. Populasi

2. Tempat

3. Alat

4. Cara Diagnosa

5. Tindakan/terapi

Individu-individu

Puskesmas, Rumah sakit, Praktek dokter, dll

Peralatan kedokteran diagnostik fisik

Anamnesis, gejala penyakit, laboratorium

Medikamentosa, Radiologi, Perawatan RS, Rawat Jalan

Kelompok/grup masyarakat

Desa, Kecamatan, Kabupaten, dst

Biostatistik, Epidemiologi

Pengumpulan data, distribusi dan frekuensi penyakit (who, whwn, where), Statistik vital, dll

Imunisasi, penyuluhan dan promosi kesehatan, sanitasi lingkungan, Kontrol terhadap penyakit menular, dll

Page 4: Program Puskesmas

DIAGNOSIS KOMUNITASDIAGNOSIS KOMUNITAS

“ Apakah sekelompok masyarakat itu mempunyai masalah kesehatan atau

tidak?”

Page 5: Program Puskesmas

PENCEGAHANPENCEGAHAN

PRA-

PATOGENESIS

PATOGENEIS

Preventif Primer Preventif

Skunder

Preventif Tersier

Promosi Kesehatan

Proteksi Spesifik

Diagnosa dini

Terapi adekuat

Tes skrining

Limitasi

kecacatan

Rehabilitasi

Page 6: Program Puskesmas

Pra-patogenesis Patogenesis

Tahapan Preventive

Promosi kesehatan

Proteksi spesifik

Diagnosa diniTerapi adekuat

Limitasi kecacatan

Rehabilitasi

Preventif Primer Skunder Preventif tersier

A H

E

Keseimbangan segitiga ekologis terganggu Gejala dan tanda klinis

Sakit

Ketidakmampuan

Cacat

Kronis

Mati

Sembuh

Perjalana klinis

Preventive Medicine

Page 7: Program Puskesmas

The Epidemiologic Triangle (Teori Segi Tiga)

Wheel Model (Teori Roda)

Web Model (Teori Sarang Laba-laba)

Model Blum

Several models/concept used to analyzed determinants of morbidity and mortality in a population

Model Mosley

Page 8: Program Puskesmas

HOST (intrinsic)

AGENT ENVIRONMENTPhysical, Biological, Social)

Model Segitiga (The Epidemiologic Triangle)

Page 9: Program Puskesmas

Genetic

HOST

EXTERNAL (extrinsic)

INTERNAL(intrinsic)

Physical Environment

Social• politic,• economic• culture

BiologicalEnviron-ment

Model Roda (Wheel Model)

Page 10: Program Puskesmas

BLUM MODEL

Morbidity and mortality in a population

Environmental factors(biological, physical, social, economical,

politic)

Health services

Genetic

Behavior

Page 11: Program Puskesmas

CONCEPT (THEORY, MODEL)INTRODUCED BY DR. MOSLEY WHICH EXPLAINEDDETERMINANTS OF MORBIDITY ANDMORTALITY OF CHILDREN AGEUNDER 5 YEARS IN A POPULATION

Page 12: Program Puskesmas

Socioeconomic determinants

Maternalfactors

EnvironmentalContamination

Nutrientdeficiency

Injury

Healthy

PersonalIllnesscontrol

Sick

Growthfaltering Mortality

PreventionTreatment

Model Mosley bayi dan anak

Page 13: Program Puskesmas

Contoh Kasus Kematian IbuContoh Kasus Kematian Ibu

Modifikasi dari: FA Moeloek, 2010

WEB MODEL (SARANG LABA-LABA)

Page 14: Program Puskesmas

MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT

1. Urbanisasi penduduk dari desa ke kota

2. Cara dan tempat pembuangan sampah

3. Penyediaan sarana air bersih

4. Pencemaran udara

5. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga

6. Bencana alam dan pengungsian

7. Otonomi daerah dan pelayanan kesehatan primer

8. Peningkatan prevalensi dan insiden penyakit menular

9. Status ekonomi dan tingkat pengangguran

10.Penyalahgunaan narkoba

Page 15: Program Puskesmas

Alat ukur status kesehatanAlat ukur status kesehatan

Angka kematian kasar Angka kematian spesifik Angka kelahiran hidup

kasar Angka fatalitas kasus Angka Kematian Ibu Angka Kematian bayi dll

Angka Kematian

• Angka Insiden

• Angka Prevalensi

Angka Kesakitan

Page 16: Program Puskesmas

Ukuran status kesehatanUkuran status kesehatan1. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate, MMR)

Jumlah kematian oleh sebab kehamilan/melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

Rumus :

MMR =

Jumlah kematian ibu sebab hamil/melahirkan sampai 42 hari post partum

Jumlah seluruh kelahiran hidup pada tahun yang sama

x 100.000

Page 17: Program Puskesmas

Ukuran status kesehatanUkuran status kesehatan2. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Jumlah kematian bayi umur < 1 tahun per 1000 kelahiran hidup

Rumus :

AKB =

Jumlah kematian bayi < 1 tahun

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

x 1000

Page 18: Program Puskesmas

Ukuran status kesehatanUkuran status kesehatan3. Angka Kematian Neonatus (Neonatal Mortality Rate)

Jumlah kematian bayi umur 4 minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup

Rumus :

AKN =

Jumlah kematian bayi umur 4 minggu/28 hari

Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

x 1000

Page 19: Program Puskesmas

Ukuran status kesehatanUkuran status kesehatan4. Angka Insiden (Incidence Rate)

Merupakan frekuensi penyakit baru yang berjangkit di masyarakat di suatu tempat/wilayah/negara pada waktu tertentu.Rumus :

Angka Insiden

Jumlah orang yang menderita suatu penyakit tertentu/kasus baru

Population at risk/penduduk yang mempunyai risiko tertular penyakit yang sama

x 1000=

Page 20: Program Puskesmas

Ukuran status kesehatanUkuran status kesehatan5. Angka Prevalensi (Prevalence Rate)

Frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit di masyarakat di suatu tempat/wilayah/negara pada waktu tertentuRumus :

Angka Insiden

Jumlah orang yang menderita suatu penyakit tertentu (kasus baru + lama) pada suatu saat/periode tertentu

Population at risk/penduduk yang mempunyai risiko tertular penyakit yang sama

x 1000=

Page 21: Program Puskesmas

CONTOHDATA EPIDEMIOLOGIS MENUNJUKKAN BAHWA MMR (kematian ibu karena kom-plikasi kehamilan dan persalinan) adalah:

• Sekitar 50% kematian karena perdarahan dan infeksi saat hamil sebagai akibat abortus disengaja karena KTD

• Sekitar 50% lainnya karena tetanus, keracunan kehamilan, ruptur rahim, perdarahan post partum

Page 22: Program Puskesmas

DATA EPIDEMIOLOGIS MENUNJUKKAN BAHWA PERDARAHAN POST PARTUM DISEBABKAN KARENA:

• Anemia zat besi

• Ibu yang kurang gizi

• Ibu “terlalu” (terlalu banyak anak, terlalu dekat kelahiran anaknya, terlalu tua untuk melahirkan, terlalu muda)

Page 23: Program Puskesmas

PENANGANAN MASALAH KESEHATAN

PROGRAM Kesehatan Masyarakat

1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA + KB)2. Program Gizi Kesmas

3. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)4. Program Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan Kerja

5. Program UKS6. Balai Pengobatan

Page 24: Program Puskesmas

PROGRAM KIAPROGRAM KIA

Page 25: Program Puskesmas

Penyebab Kematian IbuPenyebab Kematian Ibu

Saat HAMIL -Perdarahan Ante Partum-Infeksi saat kehamilan-Aborsi (ok KTD)

Saat MELAHIRKAN/ PASCA MELAHIRKAN

-Perdarahan post partum (misal ok anemia, multigrande, malnutrisi)-Sepsis (misal ok ruptur uteri, persalinan macet)-Keracunan kehamilan (pre eklamsia/eklamsia)

Saat MASA NIFAS Infeksi Tetanus

Page 26: Program Puskesmas

Sasaran dan TargetSasaran dan TargetPenduduk Sasaran

Semua WUS, Ibu hamil, dan ibu menyusuiMenghitung : langsung atau estimasi

TargetMisal: Cakupan K4 di Puskesmas A meningkat dari 80% menjadi 100% pada tahun 2010

Page 27: Program Puskesmas

PENCEGAHANPENCEGAHAN

PENCEGAHAN PRIMER

1. Penyuluhan Kespro

2. Imunisasi TT

3. Pemberian tablet Fe kepada semua ibu hamil

4. Layanan KB

PENCEGAHAN SEKUNDER

1. Deteksi dini dan pengobatan tepat anemia

2. Deteksi dini dan pengobatan tepat keracunan kehamilan dengan mengukur BB dan TD secara berkala, dll

PENCEGAHAN TERSIER

Tidak dominan

Misal: menangani kemandulan akibat infeksi

Page 28: Program Puskesmas

INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN

Pencegahan

Primer

1. Peningkatan pengetahuan ibu dalam pola makan selama hamil

2. Proporsi ibu yang mendapat TT

3. dll

Pencegahan

Sekunder

1. Proprsi K1 dan K4

2. Proporsi ibu hamil risiko tinggi

3. dll

Pencegahan

Tersier

1. Proporsi wanita infertil yang ditanggulangi

2. dll

Page 29: Program Puskesmas

INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator Input (3M) 1. Man: jumlah bidan, jumlah kader

2. Money: jumlah biaya operasional

3. Material: jumlah tablet Fe, kartu KMS ibu hamil, dll

Indikator Proses Frekuensi penyuluhan, frekuensi posyandu, rapat koordinasi, dll

Indikator Output Persentase K1 dan K4, persentase yang mendapatkan Fe dan TT, dll

Indikator Outcome Angka morbiditas ibu dan anak (misal perdarahan post partum, infeksi, dll)

Indikator Dampak MMR, IMR

Page 30: Program Puskesmas

PROGRAM KBPROGRAM KB

Page 31: Program Puskesmas

TUJUAN PROGRAM KBTUJUAN PROGRAM KB

1. Tujuan yang berkaitan dengan KESEHATAN mencegah kematian ibu (menurunkan MMR) dan kematian bayi/anak (menurunkan IMR/CMR)

2. Tujuan yang berkaitan dengan KEPENDUDUKAN menekan laju pertumbuhan penduduk

Page 32: Program Puskesmas

Kriteria SMAAARTKriteria SMAAARTDalam merumuskan goal, objectives, indikator, dan target harus memenuhi kriteria SMAAART:

1. Specific2. Measureable3. Achievable4. Affordable5. Appropriate6. Result Oriented7. Realistic8. Time Bound

Page 33: Program Puskesmas

Membuat TujuanMembuat Tujuan

Harus diawali dengan kata kerja aktif

Contoh:- Meningkatkan pengetahuan

kontrasepsi pada ibu usia subur- Meningkatkan proporsi

(prevalensi) pengguna kontrasepsi

- dll

Page 34: Program Puskesmas

Prevalensi Pemakaian KBPrevalensi Pemakaian KBAdalah pemakai kontrasepsi pada

satu titik waktu disebut Current User (CU) yaitu pasangan usia subur yang sedang memakai alat kontrasepsi pada saat survei

CU hanya lewat Survei Rumah Tangga dan tidak bisa lewat laporan klinik

Page 35: Program Puskesmas

Pola Pemakaian Pola Pemakaian KontrasepsiKontrasepsiYang penting adalah jumlah

akseptor baru dan tingkat kelangsungan pemakaian KB

Cari tahu tentang sebaran jenis kontrasepsi yang tersedia di puskesmas masing-masing

Page 36: Program Puskesmas

INDIKATOR KEBERHASILANINDIKATOR KEBERHASILANIndikator Input (3M) Man: Jumlah PLKB

Money: Jumlah anggaran transport lapangan

Material: Jumlah alat kontasepsi, dll

Indikator Proses Frekuensi penyuluhan per bulan, jumlah hari buka klinik, dll

Indikator Output Tingkat pengetahuan PUS, jumlah akseptor tubektomi baru dalam satu tahun, dll

Indikator Outcome Tingkat kelahiran (crude birth rate)

Indikator Dampak Total fertility rate, tingkat pertumbuhan penduduk, angka kematian ibu, dll

Page 37: Program Puskesmas

PROGRAM GIZI

Page 38: Program Puskesmas

MASALAH-MASALAH KURANG MASALAH-MASALAH KURANG GIZIGIZI

1. Kurang kalori dan protein2. Kurang mineral:

Kurang yodium (gondok endemik) Kurang Fe (anemia) Kurang fluor (karies gigi)

3. Kurang vitamin A

Page 39: Program Puskesmas

FAKTOR-FAKTOR YANG ADA FAKTOR-FAKTOR YANG ADA

KAITAN DENGAN MASALAH GIZIKAITAN DENGAN MASALAH GIZI

Sumber yang kurang (kemiskinan, bencana, paceklik, dll) → “kurang gizi”

Sumber cukup tapi tidak dimanfaatkan karena ketidaktahuan, tradisi, dll → “salah gizi”

Page 40: Program Puskesmas

UKURAN BESARAN MASALAH GIZIUKURAN BESARAN MASALAH GIZI

Karena masalah gizi kebanyakan bersifat kronis → ukurannya biasanya prevalensi (prevalensi KKP, prevalensi anemia, prevalensi gondok endemik, dll)

Page 41: Program Puskesmas

KOMPONEN KEGIATAN PROGRAM GIZI KOMPONEN KEGIATAN PROGRAM GIZI SESUAI DENGAN KONSEP PENCEGAHANSESUAI DENGAN KONSEP PENCEGAHAN

Menjamin kesediaan pangan (bila sumber yang kurang)

Subsidi pupuk Membuat percontohan pemanfaatan tanah

pekarangan untuk tanaman bergizi Edukasi Pemberian tablet Fe untuk semua ibu hamil

atau semua remaja perempuan Memberikan susu setiap hari kepada anak

sekolah Memberikan vitamin A kepada semua balita Distribusi garam beryodium

1. Pencegahan primer

Page 42: Program Puskesmas

2. Pencegahan sekunder

Deteksi dini kurang gizi pada balita dengan menimbang secara berkala lalu memberikan edukasi atau merujuk yang mempunyai masalah gizi (gizi kurang, gizi buruk)

Pemeriksaan kadar Hb secara berkala (pada ibu hamil, perempuan remaja, dll)

Page 43: Program Puskesmas

3. Pencegahan tersier

Pembatasan ketidakmampuan dan rehabilitasi (medik, fisik, sosial, psikologis, ekonomis) anak-anak yang IQ rendah sebagai akibat kurang yodium, anak-anak yang buta karena kurang vitamin A, dll)

Page 44: Program Puskesmas

INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAMPROGRAM

Dicari di puskesmas dan memakai patokan yang benar (lihat seksi KIA dan KB) tentang indikator proses, output, outcome, dampak dalam pencegahan primer, sekunder, tersier masalah gizi

Page 45: Program Puskesmas

PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR (P2M)

Page 46: Program Puskesmas

PENGELOMPOKAN PENYAKIT MENULAR PENGELOMPOKAN PENYAKIT MENULAR MENURUT CARA PENULARANNYAMENURUT CARA PENULARANNYA

Penyakit menular langsung Zoonosis Penyakit menular melalui vektor Penyakit menular melalui udara (air-borne

diseases) Penyakit menular melalui makanan (food-

borne diseases) Penyakit menular melalui air (water-borne

diseases)

Page 47: Program Puskesmas

Komponen kegiatannya agar dipilah-pilah sebagai berikut:

1. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk sumber penularan (misalnya kuman TBC dalam tubuh manusia, virus dengue pada penduduk yang terinfeksi, dll)

2. Kegiatan yang dilakukan pada cara/rantai penularan

3. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya melindungi penduduk yang at risk

Page 48: Program Puskesmas

PRINSIP DASARPRINSIP DASAR

Untuk masing-masing penyakit, kegiatan penanggulangannya ada yang dominan di reservoir, di cara penularan, dan ada yang dominan di penduduk yang at risk. Hal ini tergantung dari: Kuman penyebabnya/ada tidaknya obat

untuk membunuh kuman di reservoir Perjalanan penyakit (proporsi asimtomatis,

akut, kronis, dst) Apakah reservoirnya manusia atau binatang Cara penularan/ada tidaknya teknologi

untuk intervensi pada rantai penularan Ada tidaknya teknologi untuk melindungi

penduduk sehat (vaksin, dll)

Page 49: Program Puskesmas

P2M TBCP2M TBC

Mencari penduduk Mencari penduduk yang terinfeksi yang terinfeksi sebanyak-sebanyak-banyaknya, lalu banyaknya, lalu diobati sampai diobati sampai sembuh sehingga sembuh sehingga tidak lagi bisa tidak lagi bisa menularkan kepada menularkan kepada orang lainorang lain

Karena menular melalui udara, Karena menular melalui udara, tidak banyak yang bisa tidak banyak yang bisa dilakukandilakukan

Di laboratorium yang biasa Di laboratorium yang biasa membuat kultur TBC, biasanya membuat kultur TBC, biasanya ruangannya disinari dengan ruangannya disinari dengan ultraviolet ultraviolet

Kegiatan yang sedikit Kegiatan yang sedikit dampaknya antara lain dampaknya antara lain penyuluhan kepada masyarakat penyuluhan kepada masyarakat agar rumahnya berisi ventilasi agar rumahnya berisi ventilasi yang memadai dan ada sinar yang memadai dan ada sinar pagi (ultraviolet) yang masuk ke pagi (ultraviolet) yang masuk ke dalam ruangan di rumahnya.dalam ruangan di rumahnya.

Vaksinasi BCG. Vaksinasi BCG. Catatan: vaksin BCG Catatan: vaksin BCG

tidak efektif 100% dan tidak efektif 100% dan karena itu walaupun karena itu walaupun cakupan BCG di Bali cakupan BCG di Bali hampir 100%, masih tetap hampir 100%, masih tetap dilaporkan sekitar 1500 dilaporkan sekitar 1500 kasus TBC per tahun. Ini kasus TBC per tahun. Ini yang dilaporkan. yang dilaporkan. Kenyataannya pasti jauh Kenyataannya pasti jauh lebih tinggi.lebih tinggi.

Vaksin mampu mencegah Vaksin mampu mencegah TBC yang berat (TBC TBC yang berat (TBC otak, TBC milier, dll)otak, TBC milier, dll)

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR

(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia)

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK

Page 50: Program Puskesmas

P2M DBDP2M DBD

Tidak banyak yang bisa Tidak banyak yang bisa dilakukan disini dilakukan disini karena: disebabkan karena: disebabkan oleh virus. oleh virus. Selain itu, Selain itu, masa viremia juga masa viremia juga amat pendek (hanya amat pendek (hanya beberapa hari). beberapa hari). Berbeda dengan HIV Berbeda dengan HIV yang viremianya yang viremianya seumur hidupseumur hidup

Disini banyak kegiatan yang bisa Disini banyak kegiatan yang bisa dilakukan yaitu terhadap: a) nyamuk dilakukan yaitu terhadap: a) nyamuk dewasa, b) larva. c) tempat perindukan dewasa, b) larva. c) tempat perindukan nyamuknyamuk

CATATAN: bukti-bukti menunjukkan CATATAN: bukti-bukti menunjukkan bahwa fogging nyamuk dewasa tidak bahwa fogging nyamuk dewasa tidak begitu efektif karena a) pencemaran begitu efektif karena a) pencemaran lingkungan, b) kemungkinan resisten, c) lingkungan, b) kemungkinan resisten, c) sosiologis, dimana penduduk tidak sosiologis, dimana penduduk tidak senang bila asap yang berminyak masuk senang bila asap yang berminyak masuk ke ruang tidur mereka sedangkan ke ruang tidur mereka sedangkan nyamuk Aedes berada di dalam ruangan nyamuk Aedes berada di dalam ruangan pada siang hari.pada siang hari.

Yang paling efektif adalah PSNYang paling efektif adalah PSN

Karena belum ada Karena belum ada vaksin, tidak vaksin, tidak banyak yang bisa banyak yang bisa dilakukan disinidilakukan disini

Penyuluhan kepada Penyuluhan kepada masyarakat ada masyarakat ada dampaknya tetapi dampaknya tetapi tidak begitu tidak begitu signifikan.signifikan.

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR

(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia)

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK

Page 51: Program Puskesmas

P2M DIAREP2M DIARE

Tidak banyak yang Tidak banyak yang bisa dilakukan disini, bisa dilakukan disini, penyebabnya banyak penyebabnya banyak dan kebanyakan oleh dan kebanyakan oleh virus. Selain itu juga virus. Selain itu juga karena penyakitnya karena penyakitnya akut.akut.

Pengadaan air bersih Pengadaan air bersih secara dramatis telah secara dramatis telah terbukti mampu terbukti mampu menurunkan insiden menurunkan insiden penyakit-penyakit ini penyakit-penyakit ini

Penyuluhan cara Penyuluhan cara pengolahan makanan pengolahan makanan dan minuman yang dan minuman yang bersih.bersih.

Sebagaimana lazimnya, Sebagaimana lazimnya, semua upaya perubahan semua upaya perubahan perilaku dengan metode perilaku dengan metode himbauan memberikan himbauan memberikan dampak yang amat dampak yang amat minimal dan jangka minimal dan jangka waktu yang panjang. waktu yang panjang.

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR

(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia)

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK

Page 52: Program Puskesmas

P2M HIV/AIDSP2M HIV/AIDS

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR

(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia)

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN

USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK

Dilakukan VCT Dilakukan VCT (test HIV (test HIV sukarela) dengan sukarela) dengan post test post test konseling konseling perubahan perubahan perilaku agar perilaku agar tidak menularkan tidak menularkan HIV ke orang lain HIV ke orang lain (pasangan (pasangan seksual, pemakai seksual, pemakai narkoba lain, narkoba lain, bayi)bayi)

Program wajib kondom. Telah Program wajib kondom. Telah dilaksanakan di beberapa kabupaten di dilaksanakan di beberapa kabupaten di Indonesia (Malang, Bintan, dll). Catatan: Indonesia (Malang, Bintan, dll). Catatan: Denpasar baru mulai karena prevalensi Denpasar baru mulai karena prevalensi pada PSK telah 20% dan 100 kasus baru pada PSK telah 20% dan 100 kasus baru dilaporkan setiap bulan dari seluruh Bali ke dilaporkan setiap bulan dari seluruh Bali ke Dinkes.Dinkes.

Program substitusi metadon (pemakai Program substitusi metadon (pemakai narkoba suntik dialihkan ke metadon oral). narkoba suntik dialihkan ke metadon oral).

Program distribusi jarum steril. Ini bagi Program distribusi jarum steril. Ini bagi yang gagal dalam program metadon yang gagal dalam program metadon (biasanya sekitar 50% gagal).(biasanya sekitar 50% gagal).

Penyuluhan perubahan perilakuPenyuluhan perubahan perilaku

PenyuluhanPenyuluhan

Page 53: Program Puskesmas

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

Page 54: Program Puskesmas

KONSEP/MODEL KONSEP/MODEL BLUMBLUM

PerilakuPerilaku

LingkunganLingkungan

GenetGenetikik

PelayanaPelayanan n kesehatakesehatann

MorbiditaMorbiditas/s/mortalitamortalitass

Page 55: Program Puskesmas

FAKTOR LINGKUNGANFAKTOR LINGKUNGAN

1. Lingkungan fisik2. Lingkungan kimia3. Lingkungan biologis4. Lingkungan sosial dll

Page 56: Program Puskesmas

Ada Pertanyaan?

Terima kasih