NILAI TOLERANSI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
(Telaah Muatan Materi dan Upaya Guru dalam Penanaman Nilai Toleransi
pada Pembelajaran Agama Islam, Kriten, dan Budha di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga Tahun 2019)
Oleh
ABDUL CKAMIM
NIM. 12010160040
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
Untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ABSTRAK
Ckamim, Abdul, 2019. Nilai Toleransi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
(telaah pengembangan Materi dan upaya guru dalam penanaman nilai-nilai
toleransi pada pembelajaran Agama Islam, Kristen, dan Budha di Sekolah
Menengah Kejurauan (SMK) Negeri Kota Salatiga Tahun 2019), Progam Pasca
Sarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pembimbing, Prof. Dr.
Phil.Widiyanto, MA
Penelitian ini dilatarbelakangi karena pentingnya penanaman nilai toleransi
kepada siswa dilingkungan sekolah, agar siswa dapat menjadi pribadi yang
memiliki fikiran terbuka, tidak kaku, berakhlak baik, dan dapat menerima sebuah
perbedaan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui muatan nilai toleransi pada
pengembangan materi pendidikan agama Islam, Kristen, dan Budha di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga, 2) Mengetahui upaya guru
Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha dalam penanaman nilai-nilai
toleransi kepada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota
Salatiga Tahun 2019.
Metode penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif, menelaah dokumen
yakni materi pembelajaran baik dari buku paket atau materi dari Rencana
Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru dan wawancara mengenai
upaya guru dalam penanaman nilai –nilai toleransi kepada siswa. Data yang
dihasilkan dituangkan dalam bentuk diskripsi, bukan dalam bentuk angka.
Berdasarkan hasil telaah materi Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha
secara keseluruhan memenuhi prinsip pengembangan materi pembelajaran dan
didalamnya mengandung nilai toleransi. Secara keseluruhan guru Pendidikan
Agama Islam (GPAI), Guru pendidikan Agama Kristen (GPAK), Guru
Pendidikan Agama Budha (GPAB) memiliki upaya dalam menanamkan nilai
toleransi kepada siswa yang memenuhi tiga aspek penilaiannya yaitu Aspek
kedamaian, Aspek menghargai perbedaan dan Aspek Kesadaran.
Dari penelitian tersebut mendapatkan kesimpulan bahwa pembelajaran agama
Islam, Kristen dan Budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri kota
salatiga tahun 2019 berdasarkan telaah pengembangan materi dari buku paket dan
materi dari Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) serta berdasarkan upaya guru
dalam melaksanakan pembelajaran didalamnya terdapat nilai-nilai toleransi
Kata kunci: Nilai toleransi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Kristen,
Pendidikan Agama Budha, telaah materi dan upaya guru dalam pananaman nilai
toleransi
ABSTRACT
Ckamim, Abdul, 2019. The Values of Tolerance in Religious Education
Subjects(study of Teacher's materials and efforts in developing tolerance content
in the learning of Islam, Christianity and Buddhism at Salatiga Vocational High
School in 2019), Pasca Sarjana Progam, State Islamic Religion Institute (IAIN)
Salatiga, Adviser, Prof. Dr. Phil.Widiyanto, MA
The background of research is motivated by the importance of cultivating
tolerance values to students in the school environment so that students can
become individuals who have an open mind,not rigid, have a good character, and
can accept a difference.
This study is aimed 1) to determine the content of tolerance values in the
development of Islamic, Christian and Buddhist religious education materials in
the Salatiga City Vocational High School (SMK), 2) to determine the efforts of
Islamic, Christian, and Buddhist Religious Education teachers in cultivating
values tolerance to students in the Salatiga City Vocational High School (SMK) in
2019.
This research method is used as a qualitative approach, examines documents that
are learning materials either from textbooks or material from the Lesson Plan
(RPP) made by the teacher and interviews about the teacher's efforts in cultivating
tolerance values to students. The data generated is written in the form of a
description, not in the form of numbers.
Based on the results of the study of Islamic Education, Christianity, and
Buddhism as a whole has fulfilled the principles of the development of learning
materials and contain tolerance values therein. Overall Islamic Religious
Education (GPAI) teachers, Christian religious education teachers (GPAK),
Buddhist religious education teachers (GPAB) have an effort to cultivate tolerance
values to students, who have three aspects of their assessment, namely aspects of
peace, aspects of respecting differences and aspects of awareness.
From this research, it can be concluded that the learning of Islam, Christianity,
and Buddhism in Salatiga City Vocational High School (SMK) in 2019 is based
on a review of the development of material from textbooks and material from the
Lesson Plan (RPP) and based on the efforts of teachers in carrying out learning
therein tolerance values
Key words: The values of tolerance in Islamic Religious Education, Christian
education, Buddhist education, study the material and efforts of teachers in
cultivating tolerance values
MOTTO
يا أي ها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وق بائل لت عارفوا إن
أكرمكم عند الله أت قاكم إن الله عليم خبير
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal”
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Signifikansi Penelitian .............................................................................. 6
D. Kajian Pustaka ........................................................................................... 8
E. Metode Penelitian ..................................................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 15
BAB IIPENGEMBANGAN MUATAN NILAI TOLERANSI
DALAM MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA .................... 17
A. Telaah Materi Pendidikan Agama Islam ................................................... 17
B. Telaah Materi Pendidikan Agama Kristen ................................................ 27
C. Telaah Materi Pendidikan Agama Budha................................................. 33
BAB III UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM
PENANAMAN NILAI TOLERANSI .................................................................. 40
A. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan
Nilai Toleransi ........................................................................................... 40
B. Upaya Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Menanamkan
Nilai Toleransi ........................................................................................... 44
C. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan
Nilai Toleransi .......................................................................................... 46
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 49
A. Simpulan ................................................................................................... 49
B. Saran ......................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah suatu negara yang mayoritas beragama Islam, dengan kata
lain negara yang penduduknya banyak yang memeluk agama Islam walaupun ada
juga yang memeluk agama yang lain seperti halnya Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, konghucu dan lain sebagainya. Kemajemukan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) sangat jelas, tetapi secara umum perbedaan antar
umat beragama, suku, budaya, ras tidak menimbulkan perselisihan yang berarti
karena kemajemukan itu termasuk sesuatu yang pasti terjadi.
Nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi
kehidupan manusia.1Manusia akan memiliki arti hidup yang sesungguhnya
apabila memilki nilai atau dalam hal ini etika. Setiap manusia harusnya
memperhatikan sebuah nilai dalam dirinya, dengan demikian ketika menjalani
hidup ini bisa secara baik dan mimiliki sikap toleransi yang baik. Toleransi pada
asalnya memberikan pengertian membiarkan, membebaskan, tidak mengambil
peduli terhadap apa saja yang berada diluar dirinya. Jika dikaitkan dengan agama,
maka toleransi adalah membiarkan orang lain memahami, menghayati dan
melaksanakan apa saja yang sesuai dengan keunikannya. Sebuah perbedaan itu
sebenarnya bukan urusan ketentuan kita tetapi menjadi ketentuan Tuhan yaitu
Allah swt yang Maha mengatur.
1 M.Chabib Thoha, Kapita Selekta pendidikan Islam. Yogyakarta: pustaka Pelajar, 1996 Cet,1,61
2
Dijelasakan dalam firman Allah swt Qs. Al-Hujurat (49): 13 yang berbunyi:
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal”.2
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kemajemukan yang terjadi di
dunia ini merupakan kehendak Tuhan. Tuhan juga mengetahui dan mengenal
setiap makhluk yang ada di dunia ini. Diciptakanya pebedaaan jenis kelamin,
Bangsa, suku yang berbeda supaya manusia dapat mengenal antara satu dengan
yang lain, dan Allah swt juga tidak membeda bedakan yang satu dengan yang lain
kecuali ketakwaan kepadaNya.
Agama mengingatkan kemajemukan terjadi atas kehendak Tuhan yang Maha
Kuasa, sehingga harus diterima dengan lapang dada dan dihargai, termasuk
didalamnya perbedaaan konsepsi keagamaan. Perbedaan konsepsi diantara agama-
agama yang ada adalah sebuah realitas, yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.
Perbedaan bahkan benturan konsepsi itu terjadi pada hampir semua aspek agama,
baik dibidang konsepsi tentang Tuhan maupun konsepsi pengaturan
kehidupan.3Armstrong yang menyatakan bahwa agama-agama besar di dunia
memiliki konsepsi yang beragam dan persepsi yang berbeda tentangTuhan.4
Konsep Ketuhanan antara satu agama dengan yang lain sangatberbeda
2 Depag RI, al-Qur‟an dan Terjemahnya ,Bandung: Diponegoro, 2005,517.
3Qodri A.Azizy, Harmoni Kehidupan Beragama.Yoyakarta: Oasis Publiser, 2005, 1.
4 Karen Amstrong, Sejarah Tuhan;Kisah pencariah Tuhan Yang dilakukan oleh orang Orang
Yahudi, Kristen dan Islam Selama 4000 tahun, ter.Zaimul Am, Bandung: Mizan 2001, 27.
3
berdasarkan ciri masing-masing. Adanya perbedaan yang ada dari segi positif
sesunguhnya dapat mengenal antara satu dengan yang lain dan memperkaya
budaya Indonesia maupun Bangsa ini. Bagi orang yang berfikir positif dengan
adanya kemajemukan akan memdatangkan banyak ilmu Allah swt yang ada
didunia ini untuk dipahami secara mendalam.
Pada dasarnya kemajemukan yang dimiliki oleh Bangsa ini disatu sisi
menjadi modal kekayaan budaya dan memberikan keuntungan bagi Bangsa
Indonesia, karena dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi proses
konsolidasi demokrasi di Indonesia. Namun disisi lain kemajemukan berpotensi
mencuatkan social conflict antarumat beragama yang bisa mengancam keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama bila kemajemukan
tersebut tidak disikapi dan dikelola secara baik.5 Hal ini senada dengan pendapat
H.A.R. Tilaar yang menyatakan bahwa masyarakat multikultural sebenarnya
menyimpan banyak kekuatan dari masing-masing kelompok, namun di satu sisi
juga menyimpan benih perpecahan apabila tidak dikelola dengan baik dan
rasional.6
Sebagaimana firman Allah swt dalam Qs. Al-Kafirun ayat :1-6
5 Muhammad Hisyam, dkk, Budaya Kewargaan Komunitas Islam di Daerah Rentan Konflik,
Jakarta: LIPI Press, 2006,1. 6 H.A.R. Tilaar, Multikulturalisme, Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam
Transformasi Pendidikan Nasional Jakarta: PT Grasindo, 2004, 37.
4
Artinya: 1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. 3. dan kamu bukan penyembah Tuhan
yang aku sembah. 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."7
Hal ini ditujukan untuk orang yang beragama tidak diperbolehkannya
mencampuradukkan suatu agama. Sikap saling menghargai antara satu dengan
yang lain sangat dianjurkan oleh Allah swt. Toleransi jika sudah terpupuk dengan
baik akan menimbulkan kasih sayang serta keseimbangan hidup akan dapat.
Sebagimana pendapat Azyumardi Azra yang dikutip bukunya Ngainun Naim,
menyatakan bahwa Islam mengakui hak hidup agama-agama lain dan
membenarkan hak hidup agama lain tersebut untuk menjalankan ajaran agama
masing-masing.8 Toleransi beragama dapat dipraktekansecara toleran khususnya
di negara yang warga masyarakatnya demokratis satu sama lain.9
Jika dilihat saat ini sering terjadi pertengkaran antar manusia seringnya
dipicu dengan tidak adanya rasa toleransi antar sesama, sebagai contoh siswa atau
pelajar melakukan tawuran walau hanya masalah kecil tetapi dibesar-besarkan
sehingga tidak ada toleransi antar mereka. Seharusnya rasa saling menghurmati
dan menghargai sesama manusia dijunjung tinggi untuk kebaikan bersama. Salah
satu menjaga perdamaian adalah dengan menumbuhkan rasa toleransi antar
sesama.
7 Depag RI , al-Qur‟an dan Terjemahnya Bandung: Diponegoro, 2005, 456.
8 Naginun Naim, Islam dan pluralisme Agama, Yogyakarta :Aura Pustaka, 2013, 57.
9 David Held and Henrietta L. Moore, Cultural Politics in a global Ag, Uncertainly, Solidarity,
and innovation, Oxford : One world Publication, 2007, 71.
5
Penguatan toleransi bertujuan untuk membangan tatanan sosial yang
harmoni. Dalam membangun tatanan sosial yang harmoni ada tiga komponen
dasar yang menjadi landasan bagi setiap individu dalam melakukan interaksinya,
yaitu : Pertama, kepercayaan, kepercaan yang terbangun dengan baik antara satu
individu denga individu yang lain, antara individu dan kelompok, antara
kelompok dengan kelompok. Kedua, Norma, hal ini merupakan suatu nilai yang
menjadi kesepakatan bagi setiap anggota masyarakat untuk dijadikan sebagai
rambu rambu hukumyang harus dipatuhi dalam suatu komunitas, norma-norma ini
menjadi penguat sosial kontroldalam sistem sosial masyarakat yang menjadi nilai
bersama (Share Value). Ketiga , Jaringan, konsep ini memiliki jaringan
kerjasamadalam sistem sosial masyarakat yang memiliki hubungan timbal balik
secara terus menerus.10
Tujuan pendidikan adalah siswa diarahkan supaya nantinya dapat menjadi
warga negara yang menghargai sesasa warga, termasuk yang berbeda. Pendidikan
itu diselenggarakan secara demokratis dan tidak diskriminatif dengan
mengunjungi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural, dan pluratas bangsa. Dengan
demikian dapat mewujudkan kerukunan dan sikap toleransi.11
Hal ini sejala denga
pendapat Paulo Freire, pendidikan bukan merupakan “Menara Gading ” yang
berusaha menjauhi realitas sosial dan budaya. Pendidikan menurutnya, harus
mampu menciptakan tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan
sebuah masyarakat yang mengagungkan prestise sosial sebagai akibat kekayaan
10
Hasan Sazali, Budi guntoro, Subejo, Partini. Penguatan Toleransi agama AnalisisKomunikasi
pembangunan Agama‟ Jurnal komunikasi politik.Vol.08/No.2/ Oktober 2015, 37. 11
A.Jauhar Fuad. Pembelajaran Toleransi, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
menagkal Radikalisme di Sekolah.Annual Conference For Muslim Scholars. 2018, 567
6
dan kemakmuran yang dialaminya.12
Dalam era saat ini rasa toleransi harus ada
dalam jiwa dan raga setiap manusia, karena dengan saling menjaga sikap toleransi
antar sesama manusia atau makhluk yang lain akan membuat hidup ini menjadi
lebih indah dan bermakna. Suatu negara akan bisa menjadi hancur hanya karena
hilangnya rasa toleransi antara satu dengan yang lain. Toleransi tidak akan
tumbuh jika tidak adanya pemahaman betapa pentingnya sikap toleransi harus
ditegakkan disuatu wilayah, daerah maupun negara.
Salatiga merupakan Indonesia mini yang terletak diantara Kabupaten
Semarang dan Kabupaten Boyolali. Kota Salatiga menjadi tujuan penulis karena
kota tersebut sudah terbukti secara keseluruhan mendapat nobel Kota nomor dua
yang paling toleran se-Indonesia.13
Penulis berpendapat pentingnya mengetahui
sejauh mana pendidikan toleransi pada pendidikan agama di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri kota Salatiga. harapan penulis bisa mengetahui telaah
muatan nilai toleransi pada materi pembelajaran Pendidikan Agama dan upaya
guru dalam penanaman nilai-nilai toleransi pada pendidikan Agama Islam,
Kristen, dan budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga
tahun 2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
12
Paulo Freire, Pendidikan Sebagai Praktek Kebebasan, Terj. Alois A. Nugroho (jakarta:
Gramedia,1984), 59. 13
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/151430/salatiga-kota-paling-toleran-
kedua,02Oktober 2018- 04:10 WIB
7
1. Bagaimana muatan nilai toleransi pada materi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, Kristen, dan Budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Kota Salatiga tahun 2019?
2. Bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha dalam
penanaman nilai toleransi pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Kota Salatiga Tahun 2019?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui muatan nilai toleransi pada
materi pembelajaranPendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga tahun 2019.
b. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui upaya guru Pendidikan
Agama Islam, Kristen, dan Budha dalam penanaman nilai toleransi pada
siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga Tahun
2019.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritik
Penelitian ini secara teoritik memberikan kontribusi sebagai informasi
dalam mengetahui muatan nilai toleransi pada materi pada ajaran Agama
Islam, Kristen, dan Budha dan upaya guru Pendidikan agama dalam
menanamkan nilai toleransi di Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Negeri
Kota Salatiga Tahun 2019.
8
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat dijadikan gambaran oleh guru Agama
Islam, kristen dan Budha dalam mengembangkan muatan nilai toleransi
pada materi pembelajaran Pendidikan Agama.Pelaksanan penelitian ini juga
pembuktian sekaligus gambaran adanya pendidikan toleransi melalui telaah
muatan materi dan upaya seorang guru dalam menanamkan nilai-nilai
toleransi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota
Salatiga tahun 2019.
D. Kajian Pustaka
Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu
yang mendekati pokok masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penelitian terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh laura L.Moore yakni Accounting for Spatial
Variation in Toleransce : The Effect off Education and Religion yaitu mengkaji
tingkat toleransi beragama di Amerika Serikat berdasarkan demografi.
Penelitian tersebut dengan menggunakan 1976-2000 surve sosial umum dan
1990 data sensus AS, ditemukan bahwa toleransi pada daerah dominasi lulusan
dari perguruan tinggi secara signifikan menjadikan individu lebih bersikap
toleran, sedangkan yang berada di daerah minoritas lulusan perguruan tinggi,
9
umat protestan secara signifikan menurun tingkat toleransinya. Begitu pula
yang berada diperkotaan. 14
Penelitian Fedrich Schaweitzer dalam Religious Individualization New
Challanges to Education for Tolerance, merupakan penelitian kualitatif dengan
meneliti remaja di Jerman. Penelitian ini mengidentifikasi menganai
pandangan remaja kristen mengenai Islam. Hasil penelitian ini model
pendidikan agama dialog mendukung sikap toleransi beragama, karena dengan
dialog dapat menjadi keterbukaan. 15
Toleransi beragama dalam pendidikan
multikulturalisme siswa SMA katholik Sang Jogja Timur. Dalam penetian ini
menerapkan konsep diadakannya rumah bersama, hal itu menjadi stimulus
kepada siswa supaya bisa diterapkannya sikap toleransi dalam suatu sekolah. (
Jurnal ilmiah cakrawala pendidikan: Wasisto raharjo jati).16
Penanaman sikap toleransi beragama pada pendidikan agama “Studi
atas agama Islam, kristen dan katholik di SMK YPKK 2 Sleman Jogjakarta ”.
Dalam penelitian ini meneliti pada tiga agama yang berada pada satu instansi
(Tesis : Rofiqoh UIN Sunan Kalijaga )
Penelitian jason S. Wrench dalam Religious fundamentallism and Inter
Curtular communication: The Relationships Among Ethnocentrism,
Intercultural Communication Apprehension, Religious Fundamentalism,
Homonegativity, and Tolerance for Religious Disagreement. Penelitian ini
14
Laura L.Moore.”Accounting for spetial variation in Toleransce: The Effects off education and
religion “, Social Forse, Volume 84, Number 4( juni 2006) 2205. 15
Fedich schweitzer , “Religious Individualization: New Challenges to education for toleransce “
Religious Education Volume 29, Nomor 1 (Desember 2007) 89. 16
Warsito Raharjo Jati.”Toleransi Beragama dalam pendidkan multikulturalisme siswa SMA
Katolik Sang Timur Yogyakarta”,Cakrawala Pendidikan, No.1 (Februari 2014) 71-79.
10
untuk menguji antara etnosentrisme, ketakutan komunikasi antar budaya,
fundamentalisme agama, dan toleransi agama. Hasil dalam penelitian ini
Fundamentalisme agama tidak terbukti terkait dengan ketakutan komunikasi
antar budaya. 17
Penelitian muhammad Ali Lintuhaseng yang berjudul Nilai-Nilai
Pendidikan Multikultural dalam buku buku ajar Sejarah Kebudayaan Islam
(Telaah atas buku Pelajaran SKI Kelas XII Madrasah Aliyah).18
Dari penelitian terdahulu tersebut memiliki perberbedaan dengan
penelitian ini. penulis memfokuskan dalam halmenelaah nilai toleransi dalam
muatan materi pada pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha serta
mengetahui upaya Guru Pendidakan Agama dalam menanamkan nilai toleransi
di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga Tahun 2019.
2. Kerangka teori
Toleransi diartikan sebagai Liberality Toward the Opinions of Other; Patience
with Other.19
Toleransi dalam bahasa arab disebut “Tasamuh” artinya
kemurahan hati, saling mengizinkan, saling memudahkan.20
Dari segi bahasa
kata toleransi berasal dari bahasa latin, Toleran yaitu memiliki makna
membiarkan mereka berpikiran lain, tanpa dihalang-halangi. Dalam Kamus
17
Jason S wresnch. “Religious fundamentallism and Inter Curtular communication: The
Relationships Among Ethnocentrism, Intercultural Communication Apprehension, Religious
Fundamentalism, Homonegativity, and Tolerance for Religious Disagreements”. Jurnal Of
Intercultural Commonication Reasearch. Volume 35, Nomor 01 (Februari 2007) 23. 18
Penelitian muhammad Ali Lintuhaseng .‟Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam buku buku
ajar Sejarah Kebudayaan Islam (Telaah atas buku Pelajaran SKI Kelas XII Madrasah Aliyah) “,
Tesis.UIN Yogyakarta, 2011 19
Edward N, Teall, A.M Wabster‟s New American Dictionary, New York : Book, 1985, 347 20
Said Aqiel Siradj “tasawuf sebagai Basis Tasamuh, dari Social kapital menuju Masyarakat
Moderat”, Al-Tahir, Volume 13, Nomor , Mei 2013, 91
11
Besar Bahasa Indonesia bahwa toleransi diartikan sebagai sifat menghargai,
membolehkan, dan membiarkan kepercayaan, kebiasaan maupun kelakuan
yang bertantangan. Jhon L Esposito dalam bukunya Islam aktual menjelaskan
bahwa toleransi merupakan sifat interaksi yang saling memahami dan penuh
pengertian antara satu individu dan kelompok lain.21
Toleransi juga merupakan konsep yang embivalen yakni menghurmati
dan menghargai kepercayaan orang lain meskipun terdapat konflik dengan
pemahaman diri sendiri mengenai agama yang hakiki menurut diri sendiri. 22
toleransi juga dapat dikelompokan menjadi toleransi pasif dan aktif. Toleransi
pasif merupakan sikap menolak untuk mengganggu dan mendukung seseorang
atau yang tidak disukai atau netral terhadapnya, sedangkan toleransi aktif
adalah terlibat secara aktif melindungi dan mendukung apa yang sedang
ditoleransi oleh seseorang.23
Toleransi juga dapat dipahami sebagai sikap
kesabaran dan tawadzu‟, bahkan dapat dikatakan sikap tidak “ngotot “ dalam
menghadapi perbedaan dari kepercayaan atau agamanya. 24
Dalam dunia yang
serba majemuk atau sering disebut masyarakat multikultural ini sikap toleransi
sangat diperlukan untuk memperkuat sebuat ikatan yang sudah dibangun, baik
itu ikatan oerganisasi, kebangsaan dan lain sebagainya.
21
Eko nopriansyah.”Telaah Pemikiran Alwi Shihab tentang toleransi beragama dalam buku Islam
Inklusif”, Nurani, Vol.17, no.2 (Desember 2017) 133- 153. 22
Zakiyudin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, jakarta : Erlangga, 2005,
79. 23
Ana Cristina Araujo, Iwan-Michelangelo Daprile, Bojan Bosner and smiljana gatner, “ The
Historical and Philosophical Dimensions of the Consept Of Tolerance” , Discrimination and
Tolerance in historical perspective, Volume 4, Nomor 18, (2008), 1188 . 24
Asfa Widiyanto, Religious Authority ad tha prospects for religious pruralism in Indonesia, The
rule of traditionalist Muslim Scholar, Germany : LIT Verlag, 2016, 40.
12
Dalam hal ini dapat diketahui beberapa aspek karakter toleransi yaitu
Pertama, aspek kedamaian yang meliputi indikator peduli, ketidaktakutan, dan
cinta. Kedua, Aspek menghargai perbedaan dan individu meliputi indikator
saling menghargai satu sama lain, menghargai perbedaan orang lain dan
menghargai diri sendiri. Ketiga, aspek kesadaran meliputi indikator
menghargai kebaikan orang lain, terbuka, reseptif, kenyamanan dalam
kehidupan, dan kenyamanan dengan orang lain.25
Ketiga aspek toleransi diatas
jika diterapkan dalam kehidupan akan sangat bermafaat bagi kehidupan yang
penuh kemajemukan.
Tujuan dari penanaman toleransi ini adalah siswa menjadi toleran, yaitu
membolehkan atau membiarkan orang lain menjadi diri mereka sendiri,
menghargai orang lain baik asal usul dan latar belakang mereka yang selalu
bermakna manolak membicarakan kepada orang lain apa yang harus dilakukan
dan bujukan keinginan untuk mempengarui mereka agar mengikuti diri pribadi
demi kemajuan tertentu. 26
Kemajemukan dan keberagaman agama, Budaya,
suku, bahasa, dan adat istiadat menjadi chiri khas Indonesia dimata dunia.
Nilai- nilai luhur ini perlu dijaga bersama dalam bingkai toleransi dan saling
hurmat menghurmati. Dalam alam demokrasi Indonesia menjaga kerukunan
antar umat beragama dan masyarakat menjadi tanggung jawab semua pihak.
Diperlukan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah dalam melakukan
upaya memelihara kerukunan umat beragama, pelayanan, pengaturan dan
25
Agus Supriyanto, Amien Wahyudi. Skala Karakter toleransi:Konsep dan oprasional Aspek
Kedamaian, Menghargai perbedaan dan kesadaran Individu. Jurnal ilmiah Counsellia, Volume 7
No.2, Nopember 2017. 61-70 26
Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural..., 79.
13
pemberdayaan masyarakat. Konsepsi Bhineka Tunggal Ika yang dicetuskan
oleh para pendiri bangsa harus dipahami secara utuh dan universal sehingga
perbedaan dan kemajemukan yang ada dapat dikelola dengan baik dalam
membangun bangsa dan negara.27
Dalam pengembangan materi pembelajaran harus mempertimbangkan hal
hal berikut.
a. Potensi pesert didik
b. Relevansi dengan kebutuhan pesert didik dan tuntutan pekerjaan
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual
peserta didik
d. Skema sertifikasi dan prasayarat (underpinning knowledge) uji
kompetensi
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik
f. Struktur keilmuan
g. Penguatan nilai utama pendidikan karakter
h. Ketrampilan abad 21
i. Alokasi waktu. 28
Dari teori tersebut dapat dipahami bahwa pengembangan materi
pembelajaran harus ada dalam muatan materi. Jika seorang guru ketika akan
memberikan materi pembelajaran harus memperhatikan teori
27
Ridwan Saidi,”Urgensi menjaga kemajemukan dalam era demokrasi”, Jurnal TAPIs Vo.13
No.12 (Juli-Desember 2017), 74-90 28
M Bakrun, Penyusunan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan. Perencanaan dan Pengembangan
Kurikulum. Yogyakarta : Media Akademia, 2017, 42.
14
pengambangan materi tersebut yang biasanya termuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maka materi akan lebih terarah .
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan content analysis ( analisis isi) serta
menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif.29
Sedangkan untuk teknik
pengumpulan data, peneliti menggunakan cara analisis dokumentasi untuk
mencari data pada materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran. Teori ini juga
mengkaji secara kritis materi ajar yang digunakan yang berkaitan dengan nilai
toleransi. selanjutnya peneliti menggunakan interview(wawancara) untuk
mengetahui upaya Guru Agama dalam penanaman nilai toleransi pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Salatiga tahun 2019.
Subjek penelitian diantaranya; Bagian Tata Usaha atau bagaian
adminstrasi sekolah, yang diharapkan memberikan informasi profil sekolah dan
gambaran kegiatan yang berkaitan dengan penanaman nilai toleransi kepada
peserta didik. Kemudian Guru Agama Islam, Kristen, dan Budha di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga. Subjek tersebut diharapkan
memberikan informasi mengenai upaya seorang guru dalam menanamkan nilai
toleransi kepada peserta didik. Sedangkan Obyek Penelitiannya materi
pembelajaran yang terdapat dalam buku paket atau RPP pada Pendidikan Agama
Islam, Kristen, dan Budha.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, Pertama
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku paket atau Rencana
29
Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005, 15.
15
Pelaksanaan pembelajran (RPP) Pendidikan Agama, Guru Pendidikan Agama
Islam, Kristen, dan Budha. Kedua, Sumber data Sekunder dalam penelitian ini
adalah dokumen sekolah, diantaranya mengenai visi dan misi, dan foto
wawancara
Teknik pengumpulan data menggunakan interview (wawancara), untuk
mengetahui upaya guru Agama terhadap penanaman nilai toleransi pada siswa
SMK Negeri di Kota Salatiga. Selanjutnya ialah dokumentasi, untuk mencari data
mengenai data pendukung yang berkaitan dengan nilai toleransi, dan silabus
Pendidikan Agama, untuk menelaah secara kritis bagaimana konsep
pengembangan nilai toleransi kepada siswa disaat pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, dengan model analisa
taksonomi yang didasarkan fokus pada domain, dan hanya satu karakteristik yang
sama.30
Model ini mengenalisis nilai nilai toleransi pada materi berupa buku paket
atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didapat peneliti dilapangan,
dan hasil wawancara mengenai sudut pandang guru agama yang berkaitan dengan
upaya penanaman nilai toleransi kepada peserta didik.
F. Sistematika Penulisan
Bab pertama, pendahuluan, bab ini membahas latar belakang masalah,
rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode
penelitian dan sistematika penulisan.Bab kedua, Telaah muatannilai toleransi pada
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di kota Salatiga tahun 2019. Bab ketiga, berisi
30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekaan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D)
Bandung : Alfabeta, 2015,356
16
tentang upaya guru mengenai pengembangan nilai toleransi pada mata pelajaran
pendidikan Agama Islam, Kristen, Budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri di kota Salatiga tahun 2019. Bab keempat, mengemukakan tentang
simpulan, saran, dilengkapi dengan daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.
17
BAB II
TELAAH MUATAN NILAI TOLERSANSI
DALAM MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
A. Telaah Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pada materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam baik di SMK N 1
Salatiga, SMK N 2 Salatiga, SMK N 3 Salatiga memiliki muatan yang sama.
Materi yang berkaitan dengan toleransi atau hubungan multikulturalisme berada
pada materi kelas XI semester ganjil yang mana memuat nilai nilai toleransi pada
materi tersebut yaitu :
1. Menampilkan perilaku saling menghurmati dan menghargai dengan dasar
Al-Qur‟an Surat Yunus /10: 40-41 dan surat Al-Maidah/5:32 Ayat tersebut
menerangkan bahwa perbedaan keyakinan itu semua sudah sunnatullah.
Ayat tersebut menjelaskan pentingnya toleransi atau pentingnya fokus pada
kegiatannya masing-masing tanpa mencampuri kegiatan atau aktivitas orang
lain. Tugas kita bersama adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara
mencintai, orang –orang yang berada disekitar kita. Artinya, kita dilarang
melakukan perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakiti
dan melakukan tindakan kekerasan.31
Perintah untuk saling menghurmati dan menjaga alam yang di
jelaskan dalam Alqur‟an surat Al-Maidah/5:32. Dalam materi ayat tersebut
menjelaskan dilarang membunuh seorang manusia dikarenakan jika seorang
membunuh satu manusia diibaratkan membunuh semua manusia yang
31
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti. Jakarta: Gramedia. Pusat
Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2017. 192
18
hidup. Penjelasan ini dapat dipahami betapa diantara manusia harus saling
menjaga dan menghurmati antara satu dengan yang lain.32
Dengan demikian
akan tercipta keharmonisan sesama manusia.
Dalam materidiatas penulis menelaah dengan konsep pengembangan materi
yaitu :
a. Potensi Peserta didik, materi tersebut penulis menilai Sesuai kebutuhan
peserta didik saat ini dalam kehidupannya dengan judul “toleransi
sebagai alat pemersatu bangsa”, materi dalam bab ini memiliki peta
konsep perilaku toleransi, menghindari diri dari tindak kekerasan,
menganalisa perilaku toleransi dan tindak kekerasandangan dogtrin
agama, terbiasa toleran dan menghindari tindak kekerasan.33
Banyak
diantara pemuda yang salah dalam pemahaman agama sehingga
terjerumus dalam hal yang tidak toleran, cenderung menyalahkan,
merasa yang paling mulia sehingga kontrol dalam aktivitas soial tidak
ada dan hal tersebut bisa masuk bertindak intolerance. Maka materi ini
sangat cocok dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi seorang siswa
dan wajib untuk dipelajari.
b. Relevansi, Sesuai dengan kebutuhan secara psikologi, maupun sosial
yang berkaitan dengan kehidupan saat ini materi diletakkan di awal
semester untuk menguatkan pemahaman. Dilihat saat ini terkadang satu
rumah atau satu kampung berbeda agama satu dengan yang lain sering
terjadi, maka sikap toleransi harus ditanamkan.lingkungan sekolah juga
32
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti... 194 33
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti...181
19
sangat banyak perbedaan, mulai dari wajah yang beda, sikap , agama,
tingkah laku, semua itu dilandasi nilai toleransi yang baik maka akan
tercipta kenyaman dalam beraktivitas. Seorang siswa jika tidak paham
makna toleransi dapat membahayakan sehingga bisa akan melakukan
sesuatu yang menyimpang dari fitrah agama. Terbukti dijelaskan dibab
11 di buku paket bahwa tantangan untuk mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa tersebut salah satunya adalah masalah kerukunan
bangsa. 34
Dalam hadits yang tertulis dibuku tersebut menjelaskan
bahwa tidak beriman sehingga seseorang mencintai tetangganya seperti
mencintai diri sendiri (H.R Bukhori dan Muslim )
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik. Materi dalam bahasan ini menjelaskan untuk
saling menghurmati segala aktivitas orang lain. Terdapat Q.s Yunus/10
: 40-41 yang memberi pengertian bahwa perbedaan itu pasti ada dan
fokuslah pada urusan masing masing tanpa harus mengganggu orang
lain.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Dengan ditargetkan untuk menghafal
ayat tersebut, maka kemampuan atau penguasaan materi akan mudah
diraih. Siswa yang sudah hafal atau bahkwan memahami makna secara
dalam maka akan memiliki sikap toleran yang baik.
e. Kebermanfaat bagi peserta didik, Sangat bermanfaat untuk mencegah
perbuatan saling merusak dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
34
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti...183
20
Melalui materi toleransi dalam bab ini siswa akan memiliki sikap
kontrol yang baik.bertindah kritis tapi tetap menghargai satu dengan
yang lain. Jika siswa sudah memilki sikap kontrol yang baik, maka
konflik antar siswa akan bisa teruraikan/ terselesaikan dengan baik.
Materi ini dijelaskan dalam Q.s Almaidah/5: 32 yang mengandung
makna jika seseorang membunuh orang lain maka seolah oleh ia
membunuh seluruh manusia di muka bumi ini, dan barang siapa
memelihara kehidupan berarti seseorang menyelamatkan seluruh
manusia diseluruh bumi.
f. Struktur keilmuan, Materi terstruktur atau urut sesuai dengan kaidah
penulisan RPP. Dari penjelasan makna, dasar dalil yang digunakan,
kandungan materi dan sikap perilaku yang harus diambil.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Mengandung nilai karakter untuk
gotong royong walau beda keyakinan, saling mneghurmati antara satu
dengan yang lain. Dalam hal ini materi yang mengandung nilai
karekternya yaitu sikap menghurmati orang lain, gotong royong,
keyakinan terhadap Tuhan (religius), toleran, bijaksana. Dalam materi
tersebut juga dijelaskan bahwa prinsip sosial dimana masyarakat itu
bagaikan satu tubuh dan individu bagaikan anggota tubuh. Apabila
sebuah anggota tubuh sakit maka, anggota tubuh yang lainnya pun juga
merasakan sakit.35
Materi dalam buku paket juga dijelaskan perilaku
yang mendukung bab mengeni toleransi yaitu belajr empati, saling
35
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti...191
21
menghargai adanya perbedaan keyakinan, menghargai adanya
perbedaan pendapat.
h. Ketrampilan abad 21, Terampil pada abad 21 karena ayat ditampilkan
di layar monitor. Dalam Rpp yang dibuat oleh guru Agama ada alat
pendukungnya yaitu LCD Proyektor. Digunakan untuk menjelaskan
ayat, arti, tajwid, dan makna terkandung dalam ayat tentang toleransi.
i. Alokasi Waktu , 2 tatap muka, merupakan waktu yang cukup untuk
membahas satu bab tersebut. Dalam penguasaan materi juga dilakukan
tanya jawab dan diskusi yang berkaitan dengan materi.
2. Materi tentang toleransi juga pada materi Iman kepada Nabi dan Rosul
dengan adanya perbedaan Nabi dan Rosul maka jelas mereka adalah orang
yang suci dan memiliki kitab serta pengikut. Sehingga dapat diketahui
bahwa perbedaan itu belum berarti salah. 36
Dalam materi teresebut dapat ditelaah yaitu :
a. Potensi Peserta didik, Siswa berpotensi untuk dapat memahami materi
iman kepada Rasul Allah swt yang jumlahnya banyak. Dalam materi
tersebut dijelaskan bahwa Allah swt mempunyai 315 Rasul dan
124.000.000 Nabi.37
Dari jumlah yang banyak tersebut setiap orang yang beriman pasti
mempercayai bahwa para nabi adalah orang yang baik, dijaga dari
perbuatan dosa sehingga siswa di harapkan dapat berfikir tebuka akan
kebesaran Tuhan atas segela kekuasaanNya.
36
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti... 170 37
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti... 108
22
b. Relevansi, Dalam kehidupan sangat diperlukan ilmu / pengetahuan
tentang iman kepada Rasul Allah swt, serta siswa bisa belajar dari sifat
para Rasul yang toleran. Siswa yang diajarkan tentang beriman kepada
Rasul akan mendapat pencerahan yang baik dengan bisa meneladani
akhlak para nabi dan rasul yang dapat diplikasikan dalam kehidupan.
Seorang guru harus menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw yang
paling pantes sebagai roll modle atau publick figure yang benar benar
dapat dicontoh, mulai sifat belas kasihnya, sabarnya, qonaah.
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Pembelajaran dilakukan secara diskusi, tetapi
untuk penilaian secara tugas individu atau ulangan. Dalam aspek fisik
bahwa dalam ajaran islam seorang siswa dapat mengetahui siapa itu
rosul, nabi dan bagaimana akan ahlak yangmulia sehingga harus di tiru
atau diteladani.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Kognitif: mengetahui perilaku
cerminan kepada Rasul .Psikomotor: Mempraktekkan perilaku.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, Siswa bisa paham kehidupan rasul
sebagai teladan kehidupan.
f. Struktur keilmuan, Tertsruktur dalam peyusunan materi : pengertian
iman kepada rasul Allah, Sifat, tugas, dan hikmah beriman kepada
Rasul Allah swt.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Dapat mnguatkan karakter yang
baik jika bisa dilakukan dalam kehidupan
23
h. Ketrampilan abad 21, Praktek pembelajarannya sering dilakukan
dengan diskusi sehingga bisa lebih maksimal dengan diperlihatkan
video yang berkaitan dengan perilaku terbaik dari Rasul.
i. Alokasi Waktu, 3 jam pelajaran sudah cukup untuk mejalaskan iman
kepada Rasul Allah swt.
3. Perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab Allah swt. Dalam materi ini
menjelaskan bahwa Allah swt memiliki empat kita samawi yang jika
manusia berpegang teguh pada kita tersebut maka tidak akan tersesat.
Dalam empat kitab tersebut berada pada jaman yang berbeda dan diyakini
Al qur‟an sebagai kitab penyempurna. 38
Telaah penulis adalah sebagai
berikut :
a. Potensi Peserta didik, Siswa berpotensi bisa memahami rosul rosul
yang membawa kitab dari Allah swt. karena dalam materi yang
dijelasakan di buku pelajaran telah dijelaskan secara runtut mulai dari
pengertian, macam-macam, tujuan mempelajari materi iman kepada
kitab, isi materi dan bahkan dijelaskan bagaimana cara menerapkan
perilaku mulia iman kepada kitab.
b. Relevansi, Materi iman kepada kitab relevan dengan kebutuhan siswa
karena dapat menganal dasar agama yang ternyata Allah swt tidak
hanya menurunkan satuu kitab saja tetapi empat kitab yang harus
38
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti... 160
24
diyakini kebenarannya walaupun sebagai orang Islam meyakini
Alqur‟an seabagai kitab yang pailng sempurna.39
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Materinya memberi penjelasan bahwa ada kitab
yang diturunkan Allah swt sangat berkaitan dengan semua urusan
manusia baik dalam hal kecil sampai dengan hal besar dibahas dalam
kitab Allah swt . macam pembahasannya juga meliputi perkembangan
fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan spiritual. Dalam aspek
Spiritual: dengan mempelajari dan membaca kitab suci Alqur‟an akan
menjadi obat hati. Maka dikenal kitab atau dalam hal ini Alqur‟an
adalah obat hari yang baik.
Adanya kitab-kitab yang wajib dijadikan iman maka terdorang
mausia atau siswa bisa berfikir terbuka dan melihat perbedaan adalah
sunnatullah. Berfikir yang inklusive jika masih bisa ditetap dalam
kehidupan maka akan tercipta suasana damai dan toleran. Dijelaskan
dalam materi tersebut selain kitab yang diturunkan kepada nabi maka
Allah swt juga menurunkan suhuf kepada para nabi.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), dalam materi ini seorang siswa dapat
mengetahui perbedaan macam-macam kitab Allah swt, tetapi tidak bisa
mendalam karena tidak ada contoh wujud kitab selain Al-Qur‟an.
Materi disampaikan dengan diskusi tetapi evaluasinya hanya dengan
ulangan harian. Siswa dijelaskan dalam materi tersebut bahwa Allah
39
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti....3
25
swt membagi kitab ada 4 macam yang wajib di imani dan semua benar
sesuai dengan zamannya. Maka seorang siswa diharpkan depat berlaku
toleransi dengan difahamkannya macam macam kitab yang wajib
dipercaya.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, Siswa lebih bisa terbuka
pemikirannya sehingga efek dalam kehidupannay dapat saling
menghurmati satu dengan yang lain. Saling menghurmati menimbulkan
kasih sayang yang baik.
f. Struktur keilmuan, Kognitif : siswa mengetahui ciri dari kitab-kitab
Allah swt.
Psikomotor: siswa mempraktekkan membaca isi kitab yang diyakini
kebenarannya yang ada Afektif: menerapkan dan meneladani isi kitab
yang telah diturunkan.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Materi iman kepada kitab menjadi
dasar harus memilki sikap toleransi antar satu dengan yang lain. Nilai
yang terkandung dalam materi ini sangat banyak, salah satunya yang
terangkum dalam perilaku mulia dalam kandungan materi tersebuh
yaitu saling menghurmati satu dengan yang lain sehingga sikap
toleransi dapat terwujud.
h. Ketrampilan abad 21, Dalam penerapan pembelajarannya digunakan
Power point dan ditampilkan dilayar untuk membuat siswa lebih jelas
memahi materi.
26
i. Alokasi Waktu, 2 jam pelajaran waktu cukup untuk mempelajari materi
iman kepada kitab karena siswa lebih hanya difahmakan dengan
memberikan informasi yang berkaitan kitab-kitab Allah swt.
Secara keseluruahn telaah dalam materi ini adalah secara umum
berdasarkan indikator idealnya materi ada nilai toleransi yang
terakndung dalam materi yang disampaikan kepada siswa sehingga
guru menjadi motor penggerak untukm menerapkan sikap toleransi
dapat diterpakan dalam kehidupan siswa. untuk mebaik dan lengkap
dan sangat mendukung materi materi tersebut dalam menerapakan
toleransi bagi siswa atau orang yang mempelajari.
Telaah nilai- nilai toleransi pada muatan materi ini dalam aspek
Perdamaian yaitu materi toleransi dijelaskan di tiga bab tentang Iman
Kepada Kitab Allah swt, Iman kepada Rosul, dan Materi tentang
Toleransi dimana setiap bab mengajak untuk saling menghargai antar
sesama. Aspek Menghargai perbedaan dan individu dijelaskan sangat
menarik di bab 11 yang menerangkan betapa pentingnya menghargai
aktivitas orang lain, tidak mengganggunya serta fokus pada aktivitas
masing masing tanpa menyakiti orang lain. Aspek kesadaran yang
termuat dalam materi pendidikan Agama Islam menerangkan bahwa
setiap manusia hidup secara bersama walau dalam perbedaan dan
rasatolersansi harus dimunculkan untuk saling menguatkan satu dengan
yang lain. Perbedaan merupakan sunatullah yang pasti terjadi.
27
B. Telaah Materi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
Kompetensi dasar yang mengandung makna atau nilai toleransi dalam materi
pendidikan agama kristen, diantaranya :
1. 1.2 mensyukuri pemberian Allah dalam kehadiran mutikultur di Indonesia.
Pada kompetensi dasar ini pada intinya membahas mengenai sikap gereja
terhadap multikulturalisme. Materi ini diharapkan peserta didik dapat
menambah wawasan dan pencerahan mengenai multikulturalisme atau
keberagaman. Mengenai pendangan baru ini diharapkan menusia dunia
memiliki cara pandang yang baru terhadap keberagaman, yaitu semua
manusia dalam kepelbagaian /keberagamannya memilki hak yang sama
untuk diterima, dihargai dan dipenuhi hak-hak asasinya sebagai manusia.40
Semua manusia dari latar belakang ras, suku, bangsa, budaya, kelas sosial,
geografis dan agama terpanggil untuk proaktif mewujudkan kehidupan
multikulturalis.41
multikulturalismen disini dapat diartikan keberagaman
dalam kehidupan sehari-hari.
Telaah pada materi terkait Sikap gereja terhadap multikulturalisme tersebut
adalahsebagaiberikut :
a. Potensi Peserta didik, Siswa dapat mengetahui sikap gereja dalam
sebuah perbedaan. Indikator yang terdapat dalam materi ini adalah 1)
Penjelasan menganai sikap gereja terhadap multikulturalisme, 2)
Menjelaskan cara gereja mewujudkan multikulturalisme. 3) Ajakan
40
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII. Jakarta: Gramedia. Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2017. 74 41
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII....,92
28
proyek pelayanan yang berkaitan mewujudkan multikulturalisme. 4)
Pandangan dan pengalaman tentang multikulturalisme.5) Ajakan
Remaja dan masyarakat menghargai multikulturalisme.42
Dalam materi
ini siswa di fahamkan mengenai dari yang sederhana dalam masyarakat
multikultural dan yang luas atau umum.
b. Relevansi, Materi ini menjadikan siswa mengetahui bagaimana sikap
gereja dalam sebuah perbedaan.
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Siswa lebih bisa menerima perbedaan dalam
kehidupan sebagai makhluk sosial.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Siswa mampu menerapkan sikap yang
baik dari ajaran gereja untuk kehidupan. Sikap baik sngat
diperlukanuntuk menopang perkembangan dan kesuksesan siswa
dengan menerapkan sikap toleran dalam kehidupan.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, Sangat bermanfaat bagi siswa
sehingga bisa menyadari perbedaan. Peserta didik atau siswa dapat
mengetahui dasar multikuturalisme, dan sikap gereja terhadap
jamaatnya atau diluar jamaatnya.
f. Struktur keilmuan, Kognitif : siswa mengetahui sikap yang yang harus
diterapkan, Psikomotor: siswa mempraktekkan isi ajar gereja dengan
membuat slogan kaitnnya dengan multikulturalisme.Afektif:
menerapkan dan meneladani isi ajaran Yesus dalam kehidupan sehari
42
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII....,130
29
hari. Bahan Alkitab : Efesus 2 : 11-21, Galatia 3 : 26-28. Ayat diatas
menerangkan multikulturalisme bukanlah sinkretisme, karena
multikulturalisme tidak mengurbankan misi Allah. Bahkan melalui
multikulturalisme misi Allah lebih dipertegas lagi, terutama ketika
Allah mengatakan kepada Abraham “ karena Engkau maka segala
bangsa dimuka bumi akan diberkati” mengekeructkan penjelasannya
bahwa di dalam Yesus tidak ada orang Yahudi maupun orang Yunani,
tidak ada budak maupun orang merdeka; kita semua adalah satu di
dalam Yesus Kristus.43
Dapat dipahami bahwa hakekatnya semua
manusia sama dalam Tuhan, jadi tidak boleh membeda bedakan satu
dengan yang lain sehingga menimbulkan perpecahan.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Pada materi ini siswa lebih bisa
meningkatkan religiusitas dan bersikap nasionalisme dengan tidak
fokus pada perbedaan. Menghargai perbedaan dalam hal ini toleransi
tertulis dalam materi
h. Ketrampilan abad 21, sesui dengan perkembangn abad 21 yaitu
membuat slogan dengan menarik. Dalam penerapan pembelajarannya
dilakukan diskusi tapi untuk evaluasi dengan ulangan.
i. Alokasi Waktu, 2 jam pelajaran menurut penulis waktu cukup untuk
mempelajari materi multikultiralisme gereja
2. Kompetensi dasarnya yaitu 2.2 mengembangkan sikap dan perilaku
menghargai dan menerima multikulturalisme. Kompetensi dasar pada materi
43
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII....,135
30
ini lebih menjelaskan tentang keberagaman agama merupakan kenyataan
yang tidak dapat ditolak. Hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus
merupakan acuan utama bagi remaja kristen untuk membuka diri terhadap
mereka yang berbeda. 44
Telaah ini mengenai sikap mengenai sikap terhadap
orang yang beragama lain yaitu:
a. Potensi Peserta didik, Siswa dapat memahami pentingnya saling
menghurmati antar pemeluk agama.
b. Relevansi, Materi ini sangat penting di pahami dan dikuasi siswa untuk
keberlangsungan hidup secara sosial. Materi yang dibahas pada bab ini
adalah 1) menjelaskan hidup bersama dengan orang yang beda iman
dengan multikulturalisme. 2) membuat karya yang berkaitan dengan
Multikulturalisme. 3) merancang proyek bersama dalam perbedaan. 4)
menyusun doa permohonan agar setiap remaja terpanggil untuk
mempraktekkan solidaritas dan kebersamaan dengan sesama yang beda
iman.45
Materi diatas sangat relevan diipelajari oleh siswa sebagai
benteng untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang agama terutama
kaitannya dengan toleransi. Siswa mengetahui dan mempraktekkan
langsung akan lebih luas dalam pengetahuan dan pengalamnya yang
berkaitan dengan perbedaan.
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Dalam pembelajaran ini diharapkan siswa dapat
44
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII...104 45
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII....,144
31
memahami dasar dalam kitab Injil tentang keberagaman. Siswa juga
dapat mendalami agama untuk meningkatkan keimanan. Secara
pengetahuan dasar dalam bab ini terdapat dalam Al kitab: Mazmur 133.
Sebagai dasar atau landasan keilmuan yang harus dikuasai oleh siswa.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Siswa mampu menghafal injil Yohanes
14:6, dan kisah-kisah rasul 4:12.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, Materi ini sangat bermanfaat untuk
menjadi landasan bersosial oleh siswa. Dalam materi tersebut
dikisahkan oleh Yesus perumpamaan orang samaria yang dalam hal ini
Yesus menjelaskan agama selain kristen juga banyak orang yang
melakukan perbuatan baik dan diperintahkan untuk bersikap terbuka
akan perbedaan yang sudah menjadi kepastian dalam kehidupan.
f. Struktur keilmuan, Struktur keilmuan terdiri dari tiga komponen yaitu
latarbelakang konflik agama sebagai gambaran terjadinya konflik
agama, pandengan mengenai hubungan antar agama, sikap yang
berkaitanya hubungan antar agama. Ketika Yesus ditanya oleh orang
farisi berkaiotan tentang hukum yang harus ditaati, Yesuspun menjawab
“ Kasihilah Tuhan, Alllahmu, dengan segenap hatimu dan jiwamu dan
dengan segenap akal budimu (38) itulah hukum yang terutama dan yang
pertama. (39) dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. (40) pada kedua hukum
32
inilah bergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi “.46
Dalam
lukas 10: 25-37 menjelaskan sesama manusia disitu tidak hanya satu
agama tetapi semua manusia. Dalam hal ini secara keilmuan
mengandung unsur toleransi beragama.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Dalam materi disebutkan
pentinngnya bersikap toleransi agama, saling menghurmati dan tidak
fanatik.
h. Ketrampilan abad 21, Perlunya untuk berinovasi dalam pembelajaran
sehingga ketrampilan bisa diterpkan.
i. Alokasi Waktu, 2 jam pelajaran dan 3 kali pertemuan cukup dalam
menguasai materi tersebut sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari hari.
Telaah nilai toleransi pada materi pelajaran Pendidikan Agama
Kristen dalam Aspek Perdamaian yaitu terdapat pada bab 6 dan 7 dalam
buku paket kelas XII dimana di dalamnya mengandung secara tersurat
dan tersirat untuk menebarkan perdamaian setiap umat beragama.
Dalam bab tersebut juga dijelaskan bagaimana cara pandang
keberagamaan dengan baik dari sikap gereja kepada seluruh manusia.
Aspek Menghurmati perbedaan dapat dilihat dalam materi tersebut
yang dijelaskan dalam Akitab : Efanus 2 : 11-21, Galatia 3 : 26-28.
Dilihat dari aspek Kesadarn materi dalam pelajaran Agama Kristen
46
Janse Belandina Non-Serrano dan Julia Suleeman Chandra. Pendidikan Agama Kristen dan budi
pekerti kelas XII....,151
33
sangat mengandung nilai toleran dimana menerapkan konsep kasih
dalam kehidupan itu sangat penting dan diajarkan oleh Tuhan Yesus.
C. Telaah Materi pembelajaran Pendidikan Agama Budha
Kompetensi dasar dalam materi pembelajaran Agama Budha dan budi pekerti
meliputi :
1. Kompetensi dasar 2.3 yaitu Mengembangkan sikap plurarisme,
inklusivisme, dan toleransi dalam lingkungan sosial. Materi ini terdapat
pada bab 2 di buku paket. Manusia hidup dalam keberagaman dan
kemajemukan baik itu dalam ras, suku, bahasa, adat istiadat juga
kemajemukan agama. Kemajemukan ini yang menciptakan anekaragaman
budaya dan aspirasi, karenanya harus dipelihara untuk menjaga keindahan.47
Ketika sikap saling menghurmati sudah terjalin maka ketentraman
bermasyarakat akan mudah didapat.
Telaah materi ini adalah :
a. Potensi Peserta didik, Siswa dapat mengetahui sikap perbedaan dalam
lingkungan sosial. Materi pada bab ini sesuai dengan potensi peserta
didik saat ini. siswa dikenalkan dengan berbagai sikap dalam perbedaan
yaitu inklusiv, toleran yang menjadi pokok bahasan dalam materi
tersebut.
b. Relevansi, Materi ini menjadikan siswa mengetahui bagaimana sikap
yang harus diabil dengan adanya perbedaan atau keberagaman.
47
Nasiman dan Nurwito. Pendidikan Agama Budha dan budi Pekerti. Jakarta: Gramedia. Pusat
Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2016. 53-54
34
Sebagaimana dijelaskan bahwa umat Budha harus menyadari bahwa
ada sekte dan sub sekte di luar sekte yang mereka anut, yang juga
mengajarkan ajaran Budha untuk menuju kebahagiaan tertinggii yaitu
Nibbana.48
Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa setiap umat
Budha di dalamnya ternyata juga terpecah menjadi beberapa sekte, dan
harus saling menghurmati satu dengan yang lain apalai dengan umat
yang beragama lain.
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Siswa lebih bisa menerima perbedaan dalam
kehidupan serta memahami peran agama dalam kehidupan. Dalam hal
ini sikap toleransi dapat dibentu dengan mendalami dan mengamalkan
ajarana agama dengan baik dan benar. Dijelasakan buda telah
membelikan teladahn sikap toleran, salah satu tokoh yang menunjukkan
sikap toleran adalah raja Asoka dalam prasasti Batu Kalinga Nomor
XXII mengatakan sebagai berikut :
“janganlahkita menghurmati agama kita sendiri dengan mencela agama
lain. Sebaliknya, agama lainpun hendaknya dihurmati atas dasar-dasar
tertantu.dengan berbuat demikian kita kita membuat agama kita sendiri
berkembang, selain menguntungkan pula bagi agama lain. Jika
menghina agama lain, hal itu akan merugikan agama kita sendiri
disamping itu merugikan agama lain.oleh karena itu barang
siapamenghurmati agamanya sendiridan mencela agama lain, semata
mata terdorong rasa bakti kepada agama sendiridan dengan pikiran
bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri, justru dapat
merugikan agamanya sendiri. Karena itu, kerukunan dianjurkan dengan
pengertian biarlah semua orang mendengar dan bersedia mendengar
ajaran yang dianut orang lain”.49
48
Nasiman dan Nurwito. Pendidikan Agama Budha dan budi Pekerti...,57 49
Nasiman dan Nurwito. Pendidikan Agama Budha dan budi Pekerti......, 59
35
Dalam kutipan diatas dapat diartikan bahwa agama Budha
mengajarkan umatnya untuk saling menghurmati dan menghargai
agama lain. Karen menghurmati agama lain sama halnya menghuramati
agamanya sendiri. Begitu pula dengan penghurmatan kepada sekte
orang lain, diibaratkan menghurmati sektenya sendiri.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Siswa mampu menerapkan sikap
toleransi dalam kehidupan masyarakat . Menerapkan rasa toleransi,
penghurmatan kepada agama atau sekte orang lain.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik, Sangat bermanfaat bagi siswa
sehingga bisa menyadari perbedaan itu ada. Dengan mempelajari materi
tersebut siswa dapat memiliki fikiran terbuka tentang apa yang harus
dilakukan dalam sebuah perbedaan yang ada.
f. Struktur keilmuan, Kognitif : siswa mengetahui sikap yang yang harus
diterapkan dalam kehidupan Psikomotor: siswa mempraktekkan ajaran
Budha dengan baik, perlunya kerukunan dalam kehidupan .Afektif:
menerapkan dan meneladani isi ajaran agama Budha.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Pada materi ini siswa lebih bisa
meningkatkan sikap menghurmati dalam perbedaan, bersikap toleran,
religius dalam menjalankan ajarannya tanpa merendahkan ajaran orang
lain.
h. Ketrampilan abad 21, Dalam penerapan pembelajarannya dilakukan
diskusi dan praktek sosial dimasyarakat.
36
i. Alokasi Waktu, 3 jam pelajaran dengan 3 kali pertemuan. Hal ini
waktu cukup untuk mempelajari materi pruralisme, multikultiralisme
dalam kehidupan serta memahami makna toleransi berdasarkan materi
yang ada dan dapat diterapkan dalam kehidupan.
2. Kompetensi dasar 4.1 menerapkan ajaran agama Budha dalam kehidupan
masyarakat. Pada materi ini membahas berkaitan kebebasan beragama.
Dengan demikian agama Budha bukan agama Dogmatis. Dogmatis artinya
asal percaya atau harus percaya dan tidak boleh menolaknya. Ajaran Budha
tidak boleh bentuk kepecayaan membuta, tetapi ajaran Budha menuntut
untuk membuktikan kebenarannya. Budha membebaskan umatnya untuk
menerima ajarannya tanpa harus membuktikan.50
Agama Budha mengutamakan cinta kasih dalam penyebaran agama
di dunia. Agama Budha adalah satu-satunya agama yang tidak pernah
perang atas nama agama. Agama Budha berkembang dengan damai
keseluruh dunia tanpa pertumpahan darah. Dengan demikian agama Budha
adalah agama yang konsisten mewujudkan kedamaian didunia sebagai
tujuan utama setiap agama.
Telaah materi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Potensi Peserta didik, Dengan materi kebebasan beragama siswa dapat
memahami pentingnya saling menghurmati antar pemeluk agama.
Siswa mendapat informasi tentang suku kalama dalam kalama sutta.
50
Nasiman dan Nurwito. Pendidikan Agama Budha dan budi Pekerti....,74
37
b. Relevansi, Materi ini sangat penting di pahami dan dikuasi siswa untuk
keberlangsungan hidup bermasyarakat. Materi ini menjadikan orang
yang mempelajarinya memiliki pikiran terbuka dalam beragama karana
dijelaskan pula dengan sebuah kisah antara sekelompok pemuda yang
bediskusi dengan Sang Budha tentang agama atau keagamaan.
c. Tingkat perkembangan fisik, Intelektual, Emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik., Dalam pembelajaran ini diharapkan siswa dapat
memahami sikap sosial yang harus diambil dalam kehidupan. Materi ini
menjadikan siswa dapat berfikir kritis tentang agama yang harus dipilih
dan bagaimana sikap yang harus diambil dengan adanya perbedaan
yang ada. Dari segi sosial siswa dapat meneladani sikap Sang Budha
dalam sebuah kisah kalama sutta.
d. Skema sertifikasi (kompetensi), Siswa dapat menambah keimanan
dengan mendalami ajaran agama. Materi ini juga menjadikan siswa
kompetan dalam mendalami materi toleransi keberagamaan.
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik. Materi ini sangat bermanfaat untuk
menjadi landasan kegiatan siswa hidup sosial dengan teman-temannnya
atau masyarakat. Siswa juga dapat memetik kisah inspirtif yang ada
didalam materi tersebut.
f. Struktur keilmuan, Struktur keilmuan terdiri pada materi ini adalah
siswa dapat mengetahui berbagai agama dan cara ibadah yang berbeda.
Dalam bab 3 juga dijelaskan keunikan agama Budha yaitu ajaran Budha
tidak membedakan kelas, agama Budha adalah agama damai dengan
38
ajaran welasasih yang universal, tidak ada paksaan dalam ajaran Budha,
Agama Budha mengajarkan diri sendiri sebgai pelindung, Agama
Budha merupakan agama anti kekerasa, ajaran Budha mengajarkan
hukum sebab akibat.51
Dalam materi tersebut menerangkan bahwa
ajaran Budha adalah ajaran yang sangat lengkap mengatur kehidupan
manusia dari segi religius individu dan kehidupan sosial yang baik.
Dalam hal ini sangat mengandung nilai toleransi dalam materi tersebut.
g. Penguatan nilai pendidikan karakter, Setelah punya sikap sosial tinggi
maka kegotong royongan akan mudah dilaksanakan, sikap cinta damai,
saling menghurmati, toleran dengan adanya perbedaan.
h. Ketrampilan abad 21, Perlunya menampilkan lewat video yang
berkaitan dengan keberagaman. Walau dalam hal ini lebih praktek
sosial
i. Alokasi Waktu, 3 jam pelajaran dengan 2 kali pertemuan cukup dalam
menguasai materi yang dipelajari.
Telaah nilai toleransi pada materi ini terdapat pada bab 2 dan 3 dimana
jika dilihat dari aspek kedamaian pada bab 2 dijelaskan dengan adanya
perbedaan maka perlunya menjaga keindahan bersama dengan tidak
melakukan tindak kekerasan sesuai yang diajarkan oleh Budha. Dari
Aspek Menghargai perbedaan orang lain dan individudidapati nilai
toleransi pada bab 3 yang menjelaskan kaitannya kebebasan beragama
dimana menghargai perbedaan sangat dianjurkan karena termasuk pada
51
Nasiman dan Nurwito. Pendidikan Agama Budha dan budi Pekerti.,...82-86
39
misi agama Budha. Dari aspek kesadaran nilai toleransi terdapat pada
materi ajak Pendidikan Agama Budha yaitu dijelaskannya ajar welas
asih terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan.
40
BAB III
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENANAMAN NILAI
TOLERANSI
A. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penanaman Nilai Toleransi
Pendidikan Agama Islam diajarkan tiga jam pelajaran dalam satu minggu, hal itu
sudah menjadi aturan kurikulum 2013. Dalam pembelajaran ini konsep yang
diterapkan adalah berbasis karakter jadi setiap pelajaran harus memuat atau
terkandung didalamnya diselipkan pembelajaran berkarakter. Dalam hal ini
pembahasan yang berkaitan dalam penelitian ini adalah tentang toleransi.
Toleransi sangatlah penting diterapkan dalam kehidupan sebagaimana
diungkapkan oleh bapak Muhammad Hafidz. Belio mengatakan bahwa “Toleransi
sangat penting karena hidup kita pada masyrakat yang plural baik budaya,
bahasa,bahkan agama”.52
1. Aspek Kedamaian
Upaya guru dalam menerapkan sikap toleransi sering bahkan selalu di
terapkan dalam Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Negeri di Salatiga
sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Muhammad Hafid guru PAI SMK N 3
Salatiga :
“Sebagai guru kami selalu memberi pengertian kepada siswa dalam
beraktivitas memperhatikan pada aspek ibadah dan muamalah dimana
jika aspek ibadah maka sebagai manusia tidak boleh saling menggangu
antara satu dengan yang lain, tetapi jika dalam konsep muamalah maka
harus saling menghargai antar sesama makhluk Allah swt”
52
Wawancara dengan Muhammad Hafidz Guru Pendidikan Agama islam SMK N 3 Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019.
41
Fenomena meningkatnya dedikasi moral dan perilaku tak terpuji
seperti kekerasan, tawuran, ekslusivismen dan lemahnya toleransi serta
penghargaan terhadap orang lain dalam segala bentuknya yang melibatkan
anak sekolah merupakanindikator nyata dalam bentuk efektifnya model dan
fungsi pendidikan islam yang selama ini dijalankan.53
Dalam upayanya guru
mengajak siswa diskusi tentang betapa pentingnya menjaga kedamaian da
bisa hidup berdampingan walau beda Agama. Siswa diajak berfikir secara
logika atau substansi pentingnya menjaga kedamaian.
“Motivasi saya kepada anak anak kaitannya dengan kedamaian yaitu
Selama kita itu hidup berdampingan dengan orang lain disitu kita harus
menebarkan kedamaian satu dengan yang lain.54
Menjaga perdamaian sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. Hal itu
untuk keutuhan hubungan sesama manusia. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Untoro Seorang Guru Pendidikan Agama Islam, yaitu:
Selalu kita tonjolkan juga teladan Rosulullah saw yang memiliki budi
pekerti yang baik “Wa innaka La ala Khukuqil Adzim” sesungguhnya
engkau memiliki budi pekerti yang baik. Hal ini saya selalu mengingtkan
kepada anak anak untuk selalu senyum, salam, sapa.55
Dalam pendidikan agama haruslah diubah orientasi dan metodologi
pedidikan.56
Tidak hanya bersifat dogmatis yang hanya fokus kerohanian saja
tetapi secara sosial harus diterapkan bagi orang yang beragama. Ketika sudah
diterapkan rasa sosila yang baik perdamaian pesti akan tecapai.
53
Hefni Zain. Pengembangan Pendiidikan Islam Multikultura Berbasis menejemensumber daya
Manusia.Tadris Volume 8 Nomor 1 Juni 2013. 109 54
Wawancara dengan wida . Guru Pendidikan Agama islam SMK N 2 Salatiga pada Tanggal 24
September 2019. 55
Wawancara dengan Untoro. Guru Pendidikan Agama islam SMK N 3 Salatiga pada Tanggal 24
September 2019. 56
Qolbi Khoiri. Arah Pengembangan Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Intizar,
Volume 23, Nomor 1, 2017. 42
42
2. Aspek Menghargai perbedaan dan individu
Sudah fitrah manusia bahwa perbedaan itu pasti ada maka salah satu jalan
yang terbaik menyikapi sebuah perbedaan adalah menghargai perbedaan itu
sendiri sebagaimana yang sisampaikan bapak Hafidz bahwa Konsep
menghargai yang saya terangkan dalam sekolah yaitu
“Menghargai orang lain sangat penting dilakukan dalam kehidupan,
karena kita tidak bisa hidup sendiri didunia ini. disaat pembelajaran kami
selalu menanamkan keyakinan keagaman Islam tetapi saya juga
menjelaskaan bahwa penting sekali menghurmati agama lain”. 57
Setiap warga Negara sudah dijamin akan kebebasan beragama yang bisa
diterapkan dalam kehidupannya sebagaimana juga diterapkan di SMK N 1
Salatiga. Sekolah yang memiliki kemajemukan dalam segala aktivitasanya
tetapi bisa harmonis dengan saling menghormati dan menghargai antara
sesama umat beragama sesuai yang dijelaskan oleh Bapak Untoro dalam
wawancaranya yaitu
“Upaya saya dalam menjelaskan toleransi kepada siswa kita berpedoman
pada pasal 29 ayat 2 bahwa negara itu menjamin kebebasan beragama
pada pemeluknya dalam menjalankan keyakinannya ini yang menjadi
dasar toleransi di SMK N 1 Salatiga ini diterapkan sejak tahun 2003,
dalam hal ini setiap jumat selalu berjalan sholat jum‟at bagi laki laki dan
yang perempuan muslim ada kajian keputrian yang didampingi oleh adik-
adik dari PMII, sedangka untuk agama yang lain menjalankan ibadah
ditempat yang sudah disediakan. Kita saling mengitakan satu dengan
yang lain kaitannya kegiatan ibadah saling mendukung”.58
Dalam penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam sekolah yang
multikultur ada upaya penanaman sikap toleransi beragama dengan
diterapkan sikap saling menghargai.
57
Wawancara dengan Muhammad Hafidz Guru Pendidikan Agama islam SMK N 3 Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019. 58
Wawancara dengan Untoro Guru Pendidikan Agama islam SMK N 1 Salatiga pada Tanggal 1
Oktober 2019.
43
“Berkali kali saya mengingatkan kalau dalam komunikasi verbal kita kita
hidup berdampingan dengan orang yang tidak sama. Kalau kita ingin
dihurmati maka kamu harus harus menghurmati, kalau kamu ingin
disegani kamu harus menyegani karena ada hukum timbal baik, maka
kalau kita ingin dibaiki yang kita harus berbuat baik”.59
3. Aspek Kesadaran
Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (Al
Hadits) , kalimat tersebut sering terdengar dalam kehidupan kita. Dalam
pembelajaran Islam saya pun menjelasakan kepada siswa atau peserta didik
untuk meningkatkan kesadaran bahwa kita sama sama makhluk sosial yang
harus saling mengisi. Jika ada yang sakit baik itu muslim atau non ya tetap
harus kita bantu tanpa membeda bedakan agama.60
Nilai kesadaran atau
kepekaan dalam kehidupan perlu diterapkan dalam hidup ini untuk
keharmonisan hidup secara sosial.
“Bila ada teman kita non muslim yang terkena musibah saya malah
memotivasi anak anak ayo kita jadikan ladang amal untuk kita karena
biarbagaimanapun juga mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
mereka hidupnya itu berdampingan dengan kita maka kita sebagai
manusia adalah makhluk sosial maka apa bila suatu saat kita terjatuh kita
akan juga pasti diabntu maka dari saat membantu orang lain itu kita tidak
perlu memilih milih apa agamanya, apa budayanya dari mana dia berasal,
selama dia itu sama sama manusia”.61
Sekolah yang penulis temui menerapkan kesadaran yang tinggi untuk
maju bersama sehingga sekolah dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Sebagaimana jika ada yang membutuhkan bantuan maka siswa dididik untuk
tetap membantu tanpa berfikir kaitannya dengan Agama.
59
Wawancara dengan Wida. Guru Pendidikan Agama islam SMK N 2 Salatiga pada Tanggal 24
September 2019. 60
Wawancara dengan Untoro Guru Pendidikan Agama islam SMK N 1 Salatiga pada Tanggal 1
Oktober 2019. 61
Wawancara dengan Wida. Guru Pendidikan Agama islam SMK N 3 Salatiga pada Tanggal 24
September 2019.
44
B. Upaya Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Penanaman Nilai Toleransi
1. Aspek Kedamaian
Dibawahinihasilwawancaradengan guru agama kristenyaitu
“Dalam setiap materi sering saya singgung kaitannya dengan toleransi
dimana sangat penting diterapkan dalam kehidupan. Selalu saya
sampaikan kepada anak anak untuk terus menerapkan toleransi dalam
kehidupan”.62
Hasil wawancara tersebut seorang penulis menjadi tahu bahwa guru agama
Kristen juga memiliki upaya mengajarkan perdamainan terbukti dengan
melihat siswanya menjalankan kegiatan belajar disekolah dengan aman.
“ Kamiselelumengajarkankepadasiswadasar agama kristenadalahkasih,
dimanasetiapdirikitaharusmengasihi orang lain,
jelasmenebarkedamaiandanitusangatpentingdilakukan”63
Setiap agama yang benar pastilah mengajak pada kebaikan, tidak merusak
atau mengajarkan penganutnya untuk menyebarkan kebencian. Toleransi
pastilah dijunjung dengan baik dan berusaha dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari hari. Dengan menerapkan cinta damai dapat diperolah
kehidupan yang nyaman dan tentram.
“yang saya lakukan dalam pembelajaran toleransi dalam aspek
kedamaian ini , saya selalu mengatakan kepada anak melalui pengajaran
Tuhan Yesus bahwa kasihi sesamamu seperti kamu mengasihi dirmu
sendiri. Disitu saya jelaskan mengasihi tidak hanya yang satu agama
tetapi itu secara umum dan luas”.64
Penulis dapat mengetahui bahwa dalam ajaran kristen sangatlah
penting dalam menerapkan perdamain untuk kehidupan dimasyarakat.
62
Wawancara dengan Ngastoroso. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 3 Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019. 63
Wawancara dengan Jaryono. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 1 Salatiga pada Tanggal
20 November 2019. 64
Wawancara dengan Ojak. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 2 Salatiga pada Tanggal 28
November 2019.
45
Mencintai seseorang seperti mencintai dirinya sperti yang disampaikan bapak
Ojak bahwa mencintai diri itu pasti yang terbaik, pasti ingin tentram. Maka
dalam aspek ini kedamaian sangat penting bahkan wajib diterapkan dalam
kehidupan.
2. Aspek menghargai perbedaan dan individu
Pendidikan agama disekolah menajadi salah satu dalam upaya
pencegahan paham radikalisme.65
Hal ini menjadi penting keberlangsungan
kehudpan yang baik. Saling menghurmati dan jika diterapkan dalam
kehidupan akan membawa dampak positif. Sejak dibangku sekolah harus
mulai ditanamkan bahwa perbedaan itu indah seperti yang dijelaskan oleh
guru guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Salatiga yaitu
“Dalam menanamkan keyakinan yang saya terapkan kepada siswa yaitu
kita harus meyakini kebenaran agama kita tetapi juga tetap harus
menghargai agama yang lain”.66
„Saya menjelaskan ke anak bahwa kita itu kan sebenarnya satu yaitu
dari keturunan anak adam, nah dengan perbedaan agama ini sudah pasti
terjadi karena ini kehendak Tuhan. Jadi kita tidak boleh memaksa
sesuatu itu harus sama”67
“Menghargai perbedaan harus diterapkan dalam kehidupan dan itu
melalui kasih sayang kita bisa menerapkan dalam hidup ini untuk saling
menghargai”68
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa dalam penanaman nilai toleransi oleh guru
agama kristen yaitu memahamkan kepada anak untuk saling menghorm
65
Sukma.Jurnal Pendidikan, Volume 2 Issue 2, Juli-Desember 2018.225 66
Wawancara dengan Ngastoroso. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 3 Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019. 67
Wawancara dengan Ojak. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 2 Salatiga pada Tanggal 28
November 2019. 68
Wawancara dengan Jaryono. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 1 Salatiga pada Tanggal
20 November 2019.
46
3. Aspek Kesadaran
Dalam aspek ini berfokus pada sikap sosial yang biasa diterapkan atau
dilakukan oleh guru dalam menjelaskan kepada siswa. Berikut hasil
wawancara yang dihasilkan, yaitu :
“Kita sebagai makhluk sosial jelas tidak bisa hidup secara sendiri-
sendiri tetapi sengat membutuhkan orang lain. Maka dari itu ketika
bergaul ya jangan membeda bedakan antara satu dengan yang lain
karena kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak
usah mempermasalahkan agamamu apa begitu”.69
“Sebagai makhluk
sosial kita harus menebar kasih sesama manusia baik itu beda agama,
karena mereka sama sama makhluk Allah dan siapa yang tidak
mengasihi sesama berarti dia tidak suka dengan Allah.
Makaseringsayasampaikankeanak-
anakjanganmemandangagamanyaketikaberbuatbaik”70
Jadi konsep kasih dalam agama Kristen sangat di tekankan oleh guru
agama yang mengampu palajaran tersebut. Dalam hal ini guru selalu
memotivasi untuk menebarkan kasih seperti yang telah di contohkan oleh
Tuhan yesus kepada umatnya. Para guru berpendapat kalau konsep kasih
sudah ditebarkan keseluruh penjuru dunia maka aspek-aspek toleransi akan
dapat mudah dicapai.
C. Upaya Guru Pendidikan Agama Budha Dalam Penanaman Nilai Toleransi
1. Aspek Kedamaian
Memberikan kedamaian merupakan suatu hal yang menyejukkan
sebagaimana uapaya dalam menjelaskan kepada siswa untuk terus
menerapkan kedamaian dalam toleransi yaitu
“Kita memberikan contoh contoh dimasyarakat bahwa toleransi itu
membawa kenyamanan, keamanan, kerukunan karena dalam ajaran
69
Wawancara dengan Ngastoroso. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 3 Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019. 70
Wawancara dengan Jaryono. Guru Pendidikan Agama Kristen SMK N 1 Salatiga pada Tanggal
20 November 2019.
47
budha agar tidak menjelek njelekan agama orang lain, karena jika kita
menjelek njelekkan agama orang lain berarti kita menjelek njelekkan
agama kita sendiri “.71
Dalam wawancara yang dilakukan dengan Guru agama Budha yaitu
Bapak Danis aspek kedamaian sangatlah penting diterapkan dalam kehidupan
sehingga hidup menjadi tenang, nyaman serta tidak ada rasa was was dalam
kegiatan sosial. Peneliti juga dijelaskan gambaran perdamaian antara satu
dengan yang lain jika di Muslim ada kegiatan penyembelihan hewan Qurban
maka yang agama lainpun ikut bersama sama membantunya. Hal itu sebagai
bukti bahwa ada upaya seorang guru Agama dalam menerapkan hidup damai
dilingkungan sekolah.
2. Aspek menghargai perbedaan dan individu
Dalam pemebelajaran Agama yang dilakukan di SMK negeri Se-Salatiga
upaya guru Agama Budha dalam menjelaskan kepada siswa terkait dengan
menghargai perbedaan yaitu :
“Menghargai perbedaan sangatlah penting karena kita hidup memang
berbeda beda ada yang yang cantik ada yang rupawan, ada yang tinggi
ada yang pendek ada yang terlahir nurmal ada yang cacat, itu semua
harus kita hargai karena itu sudah karma masing masing kitapun bila
mengalami seperti itu sehingga kita bisa menghargai orang lain
selayaknya kita menghargai diri kita”.72
Bapak Danis menjelaskan perbedaan merupakan kepastian yang terjadi
dalam kehidupan. Disekolah SMK dalam aspek menghargai perbedaan
berjalan dengan baik sehingga hidup rukun damai bisa tercapai. Terbukti
71
Wawancara dengan Danis. Guru Pendidikan Agama Budha SMK N 1,2,3 di Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019. 72
Wawancara dengan Danis. Guru Pendidikan Agama Budha SMK N 1,2,3 di Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019.
48
ketika salaman pagi guru guu bersalaman tanpa membeda bendakan satu
dengan yang lain.
3. Aspek Kesadaran
Dalam aspek ini upaya Guru Agama Budha menjelaskan bahwa
“Jika ada teman walaupun itu sakit itu sangat perlu kita tolong walaupun
itu beda agama bahwa budha sendiri juga menolong orang lain yang beda
agama tidak pandang bulu, baik dia itu orang kaya, miskin, laki laki
maupun perempuan semua dikasihi oleh Budha”.73
Dari wawancara tersebut penulis dapat memahami bahwa ketika
perbedaan menjadi masalah untuk berbuat sesuatu maka setiap individu tidak
akan menjadi orang yang menfaat bagi orang lain. Sudah harus disadari
bahwa sejak lahir sampai meninggal pasti membutuhkan orang lain. Rasa
meghormati perbedaan tersebut sudah diterapkan di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) N di Salatiga dengan bukti jika ada yang sakit walaupun
beda agama siswa juga menjenguknya dengan tidak mempermasalahkan
faktor agama.
73
Wawancara dengan Danis. Guru Pendidikan Agama Budha SMK N 1,2,3 di Salatiga pada
Tanggal 24 September 2019.
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muatan nilai toleransi yang terdapat pada materi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam memenuhi tiga aspek toleransi yaitu aspek Kedamaian dengan
menjelaskan pentingnya berbuat damai kepada siapapun, aspek menghargai
perbedaan dan individu dengan menghurmati keyakinan orang lain dalam
kehidupan sehari hari, dan aspek kesadaran dengan menebarkan ajaran Islam yang
rahmat bagi seluruh alam tanpa membeda-bedakan orang lain. Kemudian muatan
nilai toleransi yang terdapat pada materi pendidikan agama Kristen juga
memenuhi tiga aspek toleransi yaitu aspek kedamaian dengan menyadari adanya
multikulturalisme dengan menebarkan cinta damai, aspek menghargai perbedaan
dan individu dengan menghurmati perbedaan sesuai yang diajarkan dalam Al
kitab, aspek kesadaran dengan menebarkan konsep kasih kepada semua manusia.
Sedangkan muatan nilai toleransi pada materi pendidikan agama Budha juga
terdapat tiga aspek yaitu aspek kedamaian dengan dianjurkannnya setiap pemeluk
agama Budha menebarkan kedamaian sesuai dengan ajaran sang Budhis. Aspek
menghargai perbedaan dan individu dengan mengedapankan toleransi kepada
siapapun baik satu agama atau beda agama. Dan aspek kesadaran dengan
mengedepankan konsep welas asih kepada semua manusia atau semua makhluk.
Dari ketiga telaah materi yang terdapat pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, Kristen, dan Budha mengandung tiga aspek toleransi.
50
Secara keseluruhan upaya guru Agama Islam, Kristen dan Budha dalam
menanamkan nilai toleransi memenui tiga aspek toleransi yaitu Guru agama Islam
mengupayakan memahamkan pentingnya sikap damai dalam kehidupan sesuai
makna agama Islam yaitu cinta damai, Mengupayakan pemahaman kepada siswa
bahwa perbedaan itu sunnatullah yang pesti terjadi, mengupayakan pemahaman
kepada siswa bahwa pentingnya menerapkan kesadaran Islam sebagai rahmat
bagi seluruh alam. Guru Agama kristen juga mengupayakan tiga konsep toleransi
yaitu menjelaskan kepada siswa pentingnya sikap damai dalam hidup yang
multikulturalisme. Mengupayakan pemahaman kepada siswa bahwa Menghurmati
dan menghargai perbedaan samahalnya menghurmati dan menghargai diri sendiri.
Dan mngupayakan pamahaman kepada siswa konsep kasih yang diajarkan oleh
Tuhan Yesus. Sedangkan upaya guru agama Budha dalam menanamkan nilai
toleransi yaitu menjelaskan kepada siswa sejarah dan hakekat agama Budha dalam
kehidupan yaitu menebarkan perdamaian, menjelaskan kepada siswa kesadaran
bahwahidup di dunia ini berdampingan dengan perbedaan, maka pentingnya
menghargai satu dengan yang lain. Dan menjelaskan penerapan kesadaran hidup
untuk bersikap welas asih dalam kehidupan.
Dilihat dari hasil penelitian telaah muatan materi terdapat nilai toleransi
didalamnya yang didukung adanya upaya guru Agama dalam penanaman nilai
toleransi pada pembelajaran Agama Islam, Kristen ,dan Budha di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri kota salatiga tahun 2019.
51
B. Saran
1. Bagi guru pendidikan Agama
a. Lebih memperhatitan prinsip pengembangan materi pembelajaran dan
teknis pengajarn yang sesui dalam terkesan lebih hidup, menarik dan
tidak monoton hanya ceramah.
b. Guru Agama Islam diharapkan bisa lebih memberikan pemahaman
kepada siswa kaitannya dengan batasan batasan dalam toleransi.
c. Guru Agama Kristen, hendaknya bisa memaksimalkan waktu
pembelajaran atau jam tambahan untuk meberikan pemahaman pada jam
Seholat Jum‟at untuk yang beragama islam.
d. Guru Agama Budha, diharapkan bisa memberikan pemahaman batasan
toleransi dalam beragama secara utuh dan menyeluruh.
2. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan metode metode yang lain
sehingga dengan tema yang sama dapat menghasilkan fokus penelitian
yang berbeda sehingga memiliki hasil yang berbeda. Sebagai contoh
dengan penelitian kuantitatif sehingga dapat diketahui seberapa
berhasilnya pembelajaran toleransi yang diterapkan di Sekolah.
b. Penelitian akan lebih lengkap jika ditambah obyek yang diteliti. Dalam
hal penelitiannya ditambah Agama Katolik, Hindu, konghucu, atau
bahkan agama kepercayaan sesuai dengan Agama yang diakui di negara
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong Karen. Sejarah Tuhan;Kisah pencariah Tuhan Yang dilakukan oleh orang
Orang Yahudi, Kristen dan Islam Selama 4000 tahun, ter.Zaimul Am.Bandung:
Mizan. 2001
Araujo Cristina Ana, Daprile Iwan-Michelangelo, Bosner Bojan and gatner smiljana.“
The Historical and Philosophical Dimensions of the Consept Of Tolerance” ,
Discrimination and Tolerance in historical perspective”, Volume 4.2008
Azizy A Qodri. Harmoni kehidupan beragama. Yoyakarta: Oasis Publiser. 2005
Baidhawy Zakiyudin.Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, jakarta :
Erlangga.2005.
Busro Muhammad, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta : Media
Akademia, 2017
Depag RI. al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro.2005.
Freire Paulo, Pendidikan Sebagai Praktek Kebebasan, Terj. Alois A. Nugroho (jakarta:
Gramedia,).1984
Fuad Jauhar. Pembelajaran Toleransi, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
menagkal Radikalisme di Sekolah.Annual Conference For Muslim Scholars.
2018, 567
Held, David and Henrietta L. Moore, Cultural Politics in a global Ag, Uncertainly,
Solidarity, and innovation, Oxford : One world Publication, 2007,
Hisyam Muhammad, dkk.Budaya Kewargaan Komunitas Islam di Daerah Rentan
Konflik Jakarta: LIPI Press.2006.
https://kbbi.web.id/nilai. Diakses, Selasa.27 Maret 2018.01.52 wib
Jati Raharjo Warsito.”Toleransi Beragama dalam pendidkan multikulturalisme siswa
SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta”.Cakrawala Pendidikan. Th.XXXIII,
No.1.2014
Lintuhaseng Ali muhammad.‟Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam buku
buku ajar Sejarah Kebudayaan Islam (Telaah atas buku Pelajaran SKI Kelas XII
Madrasah Aliyah) “, Tesis.UIN Yogyakarta.2011
Mustahdi dan Mustakim.Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti. Jakarta: Gramedia.
Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2017
Moloeng J Lexy.Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.2005.
Moore Laura L.”Accounting for spetial variation in Toleransce: The Effects off
education and religion “, Social Forse.2006.
NaimNginun, Islam dan pluralisme Agama, Yogyakarta :Aura Pustaka, 2013
Nopriansyah Eko.”Telaah Pemikiran Alwi Shihab tentang toleransi beragama dalam
buku Islam Inklusif‟”, Nurani, Vol.17, no.2.2017
Rachman Munawar Budhy.Pendidikan karakter : Pendidikan menghidupkan nilai untuk
pesantren, Madrasah dan sekolah , Jakarta : Lembaga Sosial Agama dan Filsafat
(LSAF).2015.
S Wrench Jason. Religious fundamentallism and Inter Curtular communication: The
Relationships Among Ethnocentrism, Intercultural Communication Apprehension,
Religious Fundamentalism, Homonegativity, and Tolerance for Religious
Disagreement. Volume 2
Saidi Ridwan.”Urgensi menjaga kemajemukan dalam era demokrasi”, Jurnal TAPIs
Vo.13.2017
Sazali Hasan, Budi guntoro, Subejo, Partini. Penguatan Toleransi agama
AnalisisKomunikasi pembangunan Agama‟ Jurnal komunikasi
politik.Vol.08/No.2/ Oktober 2015, 37.
Schweitzer Fedich.„Religious Individualization: New Challenges to education for
toleransce „ Religious Education Volume 29.2007.
Siradj Aqiel Said.“ tasawuf sebagai Basis Tasamuh, dari Social kapital menuju
Masyarakat Moderat”, Al-Tahir, Volume 13.2013.
Teall, A.M Edward N. Wabster‟s New American Dictionary, New York : Book.1985
Tilaar H.A.R.Multikulturalisme, Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam
Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Grasindo.2004.
Thoha Chabib M., Kapita Selekta pendidikan Islam. Yogyakarta: pustaka Pelajar, 1996
Widiyanto Asfa. Religious Authority ad tha prospects for religious pruralism in
Indonesia, The rule of traditionalist Muslim Scholar. Germany : LIT Verlag..
2016.
www.Suara Merdeka.com Rabu, 02 Oktober 2018- 04:10 WIB
LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
Nama : Muhammad Hafid, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
Hari / Tanggal Wawancara : Selasa, 24 September 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting diterapkan dalam kehidupan kita
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : Sebagai manusia harus hati hati saat bicara jangan sampai menyakiti orang lain
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : Sebagai guru kami selalu memberi pengertian kepada siswa dalam beraktivitas
memperhatikan pada aspek ibadah dan muamalah dimana jika aspek ibadah maka
sebagai manusia tidak boleh saling menggangu antara satu dengan yang lain, tetapi jika
dalam konsep muamalah maka harus saling menghargai antar sesama makhluk Allah
swt
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: siswa saya ajarkan untuk saling menjaga satu dengan yang lain, jangan sampai
menyakiti
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : yang saya sampaikan kepada siswa kita hidup itukan berdampingan jadi walau
beda agama tetap harus kita anggap sebagai teman, misal ada yang sakit tetap kita
jenguk.
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: kalau bergaul beda agama sangat boleh hanya saja batasannya saat ibadah.
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan itu sunatullah sudah pasti
terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa sebagai penagrah cara
berfikir lebih terbuka dengan yang lain
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: siswa saya jelaskan jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Menghargai orang lain sangat penting dilakukan dalam kehidupan, karena kita
tidak bisa hidup sendiri didunia ini. disaat pembelajaran kami selalu menanamkan
keyakinan keagaman Islam tetapi saya juga menjelaskaan bahwa penting sekali
menghurmati agama lain.
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : cara saya menjelaskan kepada siswa menghargai diri sendiri dengan cara
menghargai orang lain
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting dalam hidup kita
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita tidak membeda bedakan orang
lain
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka kepada orang lain
dalam aktivitas kita sehari hari
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelkan kepada anak anak jika siapapun yang bicara dihadapan kita harus kita
hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : siswa saya jelaskan untuk sebagai seorang muslim kita haru bisa menjadikan orang
lain nyaman dengan adanya diri kita
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : jikan ada teman jatuh atau sakit saat kita mau membantu gak perlu tanya apa
agamamu, pokok kita bantu begitu saja karena kita makhluk sosial
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 2 Salatiga
Nama : Widayanti, S.Pd.I
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
Hari / Tanggal Wawancara : Selasa, 24 September 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting diterapkan karena kita hidup berdampingan dengan orang lain
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : Saya menjelasakan kepada anak untuk terus berbicara yang baik kepada
siapapun.
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : saya menjelaskan kepada siswa jika berteman jangan membeda bedakan
Semua harus kita anggap teman yang sama
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: Motivasi saya kepada anak anak kaitannya dengan kedamaian yaitu Selama kita
itu hidup berdampingan dengan orang lain disitu kita harus menebarkan kedamaian satu
dengan yang lain.
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : kami selalu bersama untuk menjenguk bahkan meminta untuk mendoakan
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: saya menjelaskan tetap bergaulan dengan yang baik
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan itu sunatullah sudah pasti
terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa sebagai kontrol hidup dan
bermasyarakat yang baik.
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: sangat penting untuk kepentingan bersama dan siswa saya jelaskan jika kamu
ingin dihargai, maka hargailah orang lain begitu pula sebaliknya
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Berkali kali saya mengingatkan kalau dalam komunikasi verbal kita kita hidup
berdampingan dengan orang yang tidak sama. Kalau kita ingin dihurmati maka kamu
harus harus menghurmati, kalau kamu ingin disegani kamu harus menyegani karena ada
hukum timbal baik, maka kalau kita ingin dibaiki yang kita harus berbuat baik
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : cara menghargi diri sendiri yaitu dengan melaksanakan perintah Tuhan
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting dalam hidup kita
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : Penting sekali diterapkan dalam dunia sosial agar saling menghurmati
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka kepada orang lain
dalam aktivitas kita sehari hari
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelaskan kepada anak anak jika pengen dihargai, ya hargailah orang lain
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan, dan bersosial yang baik.
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : siswa saya jelaskan untuk sebagai seorang muslim kita harus bisa menjadikan orang
lain nyaman dengan adanya diri kita
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting sekali, kita tetap harus menjaga kehoronisan sesama, dan saling
menjaga rasa aman
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : Bilang ada teman kita non muslim yang terkena musibah saya malah memotivasi
anak anak ayo kita jadikan ladang amal untuk kita karena biarbagaimanapun juga mereka
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mereka hidupnya itu berdampingan dengan kita maka
kita sebagai manusia adalah makhluk sosial maka apa bila suatu saat kita terjatuh kita akan
juga pasti diabntu maka dari saat membantu orang lain itu kita tidak perlu memilih milih apa
agamanya, apa budayanya dari mana dia berasal, selama dia itu sama sama manusia
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Nama : Drs.Untoro . M.Pd
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
Hari / Tanggal Wawancara : Selasa, 1 Oktober 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : penting banget dalam hidup ini untuk terusa bertoleran
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : bicaralah yang sopan dan baik, supaya dihurmati orang lain pula
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : Dengan menjadi sahabat terbaik maka kita akan mendapatkan teman yang baik.
Maka dari itu jadilah orang yang baik. Sering itu saya sampaikan ke anak anak
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: Selalu kita tonjolkan juga teladan Rosulullah saw yang memiliki budi pekerti
yang baik “Wa innaka La ala Khukuqil Adzim” sesungguhnya engkau memiliki budi
pekerti yang baik. Hal ini saya selalu mengingtkan kepada anak anak untuk selalu
senyum, salam, sapa.
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : yang saya sampaikan kepada siswa kita hidup itukan berdampingan jadi walau
beda agama tetap harus kita anggap sebagai teman, misal ada yang sakit tetap kita
jenguk.
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: kalau bergaul beda agama sangat boleh hanya saja batasannya saat ibadah yang
harus kita lakukan.
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan adalah sesuatu yang pasti terjadi
seperti halnya di jelaskan dalam Qs ALhujurat ayat 13 supaya kita saling mengenal
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa supaya tahu kalau berbeda itu
indah
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: siswa saya jelaskan jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Upaya saya dalam menjelaskan toleransi kepada siswa kita berpedoman pada pasal
29 ayat 2 bahwa negara itu menjamin kebebasan beragama pada pemeluknya dalam
menjalankan keyakinannya ini yang menjadi dasar toleransi di SMK N 1 Salatiga ini
diterapkan sejak tahun 2003, dalam hal ini setiap jumat selalu berjalan sholat jum‟at bagi
laki laki dan yang perempuan muslim ada kajian keputrian yang didampingi oleh adik-adik
dari PMII, sedangka untuk agama yang lain menjalankan ibadah ditempat yang sudah
disediakan. Kita saling mengitakan satu dengan yang lain kaitannya kegiatan ibadah saling
mendukung
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting sekali
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : saling menghurmati sesame
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting suapaya kita juga dihurmati
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita tidak membeda bedakan orang
lain dalam beraktivitas
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka kepada orang lain
dalam aktivitas kita sehari hari misal pramuka dll
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting sekali, kita conta nabi Muhammad saw sebagai tauladan yang baik
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelkan kepada anak anak jika siapapun yang bicara dihadapan kita harus kita
hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : siswa saya jelaskan untuk sebagai seorang muslim kita haru bisa menjadikan orang
lain nyaman dengan adanya diri kita
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : saya pun menjelaskan kepada siswa atau peserta didik untuk meningkatkan
kesadaran bahwa kita sama sama makhluk sosial yang harus saling mengisi. Jika ada yang
sakit baik itu muslim atau non ya tetap harus kita bantu tanpa membeda bedakan agama.
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
Nama : Ngastoroso, S.Th, M.Pd
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK)
Hari / Tanggal Wawancara : Selasa, 24 September 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting diterapkan dalam kehidupan sehari hari
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : Sebagai manusia harus hati hati saat bicara jangan sampai menyakiti lawan
bicara kita
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : Dalam setiap materi sering saya singgung kaitannya dengan toleransi dimana
sangat penting diterapkan dalam kehidupan. Selalu saya sampaikan kepada anak anak
untuk terus menerapkan toleransi dalam kehidupan.
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: siswa saya ajarkan untuk saling menjaga satu dengan yang lain, jangan sampai
menyakiti hati orang lain
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : yang saya sampaikan kepada siswa kita hidup itukan berdampingan jadi walau
beda agama tetap harus kita anggap sebagai teman, misal ada yang sakit tetap kita
jenguk.
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: kalau bergaul beda agama sangat boleh hanya saja batasannya saat ibadah.
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan itu sudah pasti terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa sebagai penagrah cara berfikir
lebih terbuka dengan yang lain
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: siswa saya jelaskan jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Dalam menanamkan keyakinan yang saya terapkan kepada siswa yaitu kita harus
meyakini kebenaran agama kita tetapi juga tetap harus menghargai agama yang lain.
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : sungguh sangat penting
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : hurmatilah orang lain
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita tidak membeda bedakan orang
lain dalam beraktivitas
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka kepada orang lain
dalam aktivitas kita sehari hari
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelkan kepada anak anak jika siapapun yang bicara dihadapan kita harus kita
hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : Kita sebagai makhluk sosial jelas tidak bisa hidup secar sendiri- sendiri tetapi sengat
membutuhkan orang lain. Maka dari itu ketika bergaul ya jengan membeda bedakan antara
satu dengan yang lain karena kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhka dan tidak
usah mempermasalahkan agamamu apa begitu
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting sekali
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : jikan siswa yang sakit kit menjenguk bersama tanpa membeda bedakan
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 1,2,3 Salatiga
Nama : Danis Eko Suryanto, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Budha (GPAB)
Hari / Tanggal Wawancara : Selasa, 24 September 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting diterapkan dalam kehidupan kita dimasyarakat
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : Sebagai manusia harus hati hati saat bicara jangan sampai menyakiti
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : Kita memberikan contoh contoh dimasyarakat bahwa toleransi itu membawa
kenyamanan, keamanan, kerukunan karena dalam ajaran budha agar tidak menjelek
njelekan agama orang lain, karena jika kita menjelek njelekkan agama orang lain berarti
kita menjelek njelekkan agama kita sendiri.
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: siswa selalu mengajarkan untuk berkata baik
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : yang saya sampaikan kepada siswa kita hidup itukan berdampingan jadi walau
beda agama tetap harus kita anggap sebagai teman, misal ada yang sakit tetap kita
jenguk.
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: kalau bergaul beda agama sangat boleh, hanya saja batasannya saat ibadah.
Pertanyaan Aspek
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting dalam hidup kita dalam menjalankan hidup harmoni
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita tidak membeda bedakan orang
lain
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka kepada orang lain
dalam aktivitas kita sehari hari
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelkan kepada anak anak jika siapapun yang bicara dihadapan kita harus kita
hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : siswa saya jelaskan untuk sebagai seorang muslim kita haru bisa menjadikan orang
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan itu sunatullah sudah pasti terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa sebagai penagrah cara berfikir
lebih terbuka dengan yang lain
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: siswa saya jelaskan jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Menghargai perbedaan sangatlah penting karena kita hidup memang berbeda beda
ada yang yang cantik ada yang rupawan, ada yang tinggi ada yang pendek ada yang terlahir
nurmal ada yang cacat, itu semua harus kita hargai karena itu sudah karma masing masing
kitapun bila mengalami seperti itu sehingga kita bisa menghargai orang lain selayaknya kita
menghargai diri kita.
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : cara saya menjelaskan kepada siswa menghargai diri sendiri dengan cara menghargai
lain nyaman dengan adanya diri kita
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : Jika ada teman walaupun itu sakit itu sangat perlu kita tolong walaupun itu beda
agama bahwa budha sendiri juga menolong orang lain yang beda agama tidakk pandang
bulu, baik dia itu orang kaya, miskin, laki laki maupun perempuan semua dikasihi oleh
Budha
orang lain
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 2 Salatiga
Nama : Ojak Mauli Hutabarat, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK)
Hari / Tanggal Wawancara : Kamis, 28 November 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting diterapkan dalam kehidupan kita, karena kita itu hidup di jaman
multicultural
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : Sebagai manusia saat bicara ya harus berakhlak baik lah kepada siapapun
menjaga kesopanan itu penting
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : dalam pembelajaran toleransi dalam aspek kedamaian ini , saya selalu
mengatakan kepada anak melalui pengajaran Tuhan Yesus bahwa kasihi sesamamu
seperti kamu mengasihi dirmu sendiri. Disitu saya jelaskan mengasihi tidak hanya yang
satu agama tetapi itu secara umum dan luas.
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: saat dikelas anak yang bicara tidak baik akan mendapat teguran dan kita nasehati
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : hidup itu gak usah membeda bedakan kita cari kesamaannya saja. Pernah saya
disuruh bedoa untuk orang muslim yang sakit . karena itu saya diminta saya memimpin
doa untuk kesembuhan belionya..
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama saat beribadah?
Jawab: teman kita yang sudah waktunya ibadah kita mempersilahkan ibadah dulu.
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan tidak bisa dipungkiri, pasti terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat untuk menebarkan kasih sayang sesama manusia
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: sangat penting, karena hidup kita sudah berbeda maka harus menghurmati perbedaan
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Saya menjelaskan ke anak bahwa kita itu kan sebenarnya satu yaitu dari keturunan
anak adam, nah dengan perbedaan agama ini sudah pasti terjadi karena ini kehendak Tuhan.
Jadi kita tidak boleh memaksa sesuatu itu harus sama.
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting, dengan menghargai orang lain dan menjalankan perintah Tuhan
Bagaimana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : cara saya menjelaskan kepada siswa menghargai diri sendiri dengan cara menghargai
orang lain
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting karena Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berbuat kasih kepada
siapapun
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati dan menghargai
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita tidak membeda bedakan orang
lain
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : saya mendorong siswa untuk menerapkan sikap terbuka kepada siapapun
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting sekali
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: saya menjelaskan kepada anak anak jika siapapun yang bicara dihadapan kita harus
kita hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : siswa saya jelaskan untuk sebagai seorang muslim kita haru bisa menjadikan orang
lain nyaman dengan adanya diri kita
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : jikan ada teman jatuh atau sakit saat kita mau membantu gak perlu tanya apa
agamamu, pokok kita bantu begitu saja karena kita makhluk sosial dan itu tanggung jawab
kita
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Nama : Jaryono, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK)
Hari / Tanggal Wawancara : Rabu, 20 November 2019
Pertanyaan
Aspek Kedamaian
Kedamaian
a.Peduli
Seberapa pentingnya penerapan toleransi ada dalam kehidupan kita ?
Jawab : Sangat Penting ada dalam diri kita dan harus disamaikan kepada orang lain
pentingnya tersebut
Bagaimana bapak/ibu menjelaskan kepada siswa cara bicara yang baik dengan orang
lain?
Jawab : kita harus berkata baik, supaya konsep kasih ada dalam hati kita
b.Ketidaktakutan
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menjelaskan pentingnya menjadi teman yang baik
walau beda agama?
Jawab : Kami selalu mengajarkan kepada siswa dasar agama kristen adalahg kasih,
dimana setiap diri kita harus mengasihi orang lain, jelas menebar kedamaian dan itu
sangat penting dilakukan
Bagaimana cara bapak /ibu menjelasakan kepada siswa supaya mau bicara dengan baik
kepada orang lain?
Jawab: saya mengajarkan anak untuk terus menjaga lisannya dengan baik
c.Cinta
Bagaimana sikap bapak /ibu dalam menjelaskan kepada siswa jika ada siswa beda
agama sakit atau terjatuh ?
Jawab : ketika ada teman yang jatuh harusnya kita menjenguk bahkan kalau boleh
meminta ijin untuk mendoakan. Kita tidak membeda bedakan
Apa yang bapak/ibu jelaskan kepada siswa jika ada saudara beda agama beribadah?
Jawab: saya teman kalian itu waktunya ibadah ya setidaknya kita mempersilahkan untuk
beribadah jadi kita tidak boleh menghalang halangi
Pertanyaan Aspek
Menghargai Perbedaan dan Individu
Menghargai Perbedaan dan Individu
a. Saling menghargai satu sama lain
Bagaimana upaya bapak/ ibu dalam menjelaskan toleransi kepada siswa?
Jawab: Saya menjelaskan kepada siswa bahwa perbedaan itu sudah pasti terjadi
Seberapa penting materi toleransi didapat oleh siswa dalam kehidupan?
Jawab: materi toleransi sangat perting dijelaskan kepada siswa sebagai tolak tindakan
kekersan dan bias menyebarkan kasih diantara sesama manusia sesuai yang di ajarkan oleh
Tuhan Yesus
b. Menghargai perbedaan oranglain
Seberapa pentingkah menghargai perbedaan dalam kehidupan ?
Jawab: siswa saya jelaskan jika kamu ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Bagaimana upaya bapak/ibu dalam menjelaskan kepada siswa pentingnya toleransi ?
Jawab : Menghargai perbedaan harus diterapkan dalam kehidupan dan itu melalui kasih
sayang kita bisa menerapkan dalam hidup ini untuk saling menghargai.
c. Menghargai diri sendiri
Seberapa pentingnya menghargai diri dalam kehidupan ?
Jawab : Sangat penting, dirikita juga penting untuk dihargai dengan menjalankan ibadah
Bagaiamana upaya guru dalam menjelaskan siswa untuk bisa menghargai diri sendiri ?
Jawab : cara saya menjelaskan kepada siswa menghargai diri sendiri dengan cara menghargai
orang lain dengan menyebarkan kasih
Pertanyaan
Aspek Kesadaran
Kesadaran
a. Menghargai kebaikan orang lain
Seberapa penting kita menghargai orang lain ?
Jawab : sangat penting dalam hidup kita untuk menerapkan kesadaran dalam hidup sosial
Bagaimana upaya guru dalam memahamkan pentingnya menghargai orang lain?
Jawab : cara yang saya sampaikan kepada siswa yaitu kita hidup bermasyarakat atau di
lingkungan itu berbeda beda jadi ya harus saling menghurmati
b.Terbuka
Seberapa pentingkah sifat terbuka dengan orang lain dalam beraktivitas ?
Jawab : sangat penting , dengan bersifat terbuka berarti kita bisa menghurmati perbedaan
Bagaimana upaya guru dalam menanamkan sikap terbuka kepada siswa ?
Jawab : kita kepada siswa selalu menjelaskan untuk memiliki sifat terbuka dalam bermain
keada siapapun yang ada dalam masyarakat
c. Reseptif
Seberapa pentingnya menanggapi pendapat orang lain dengan baik?
Jawab: sangat penting sebagai umat kristiani bersikap yang baik sangat perlu dilakukan untk
mnyebarkan kasih
Bagaimana upaya guru menanamkan sikap menghargai pendapat orang lain?
Jawab: Dalam kelas saya selalu menjelaskan kepada anak anak jika siapapun yang bicara
dihadapan kita harus kita hurmati dan hargai
d. Kenyamanan dalam kehidupan
Seberapa penting hidup nyaman dalam perbedaan ?
Jawab : penting sekali saling menjaga kenyamanan
Bagaimana cara guru dalam menjadikan kelas dan sekolah nyaman dengan perbedaan?
Jawab : Sebagai makhluk sosial kita harus menebar kasih sesama manusia baik itu beda
agama, karena mereka sama sama makhluk Allah dan siapa yang tidak mengasisi sesama
berarti dia tidak suka dengan Allah. Maka sering saya sampai kan ke anak anak jangan
memandang agamanya ketika berbuat baik
e. Kenyamanan dengan orang lain
Seberapa penting menjaga dan menerapkan suasana nyaman dengan orang lain ?
Jawab : sangat penting, suapaya hidup kita juga nyaman . coba kalau kita membuat orang lain
tidak nyaman pasti hidup kita juga tidak nyaman.
Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapakan kenyamanan pada siswa dalam hidup sosial ?
Jawab : jikan ada teman jatuh atau sakit saat kita mau membantu gak perlu tanya apa
agamamu, jika kita bisa bantu ya sudah seharusnya kita bantu untuk menyebarkan cinta kasih
seperti yang diajarkan Tuhan Yesus
BIOGRAFI PENULIS
Berikut biografi mengenai diri saya:
Nama : Abdul Ckamim
TTL : Semarang, 26 April 1993
Alamat : Selodoko RT. 04/RW. 02, Selodoko, Ampel, Boyolali.
Pendidikan Formal:
1. SDN Selodoko 1, lulus tahun 2002
2. MTs Al Falah Jetis , lulus 2008
3. SMK N 1 Kaliwungu, lulus 2011
4. IAIN Salatiga, Fakultas Tarbiayah Prodi PAI, tahun lulus 2016
5. IAIN Salatiga, Program Pascasarjana Konsentrasi PAI, lulus 2019
Pengalaman oraganisasi:
1. PMII Kota Salatiga
2. Presiden DEMA IAIN Salatiga
3. FKMB Salatiga
4. ANSOR
Top Related