i
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS
RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh
IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2009
ii
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS
RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
TESIS
Oleh
IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd. NIP 130259809 .......................... Pembimbing II Drs. Soekamto,M.Sc. NIP. 130814584 ..........................
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto,M.Pd. NIP. 130367766
iii
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS
RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008
Disusun oleh :
IGNATIUS SUMARNO
NIM S.810108009
Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Tim Penguji :
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd. ........................... Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ............................ Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd. ...........................
2. Drs. Soekamto,M.Sc. ...........................
Mengetahui
Ketua Program Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.
Studi Teknologi NIP. 130367766 ..........................
Pendidikan
Direktur Program Prof. Drs. Suranto, M.Pd, Ph.D
Pasca Sarjana NIP. 131472192 ...........................
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Ignatius Sumarno
NIM : S810108009
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesisi berjudul HUBUNGAN
ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS
RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN
WONOGIRI TAHUN 2008
Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Juni 2009 Yang membuat pernyataan ( Ignatius Sumarno )
v
MOTTO
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan
dipuaskan
(Matius, 5 : 6)
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
penulis dapat menyelesaikan tesis pada program studi Teknologi Pendidikan,
Program Pascasarjan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul
HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN
KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS
RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN
WONOGIRI TAHUN 2008
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak terutama :
1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, Sp. Kj (K) Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmu di Program Pascasarjana.
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Direktur Program Pascasarjana yang telah
memberikan kesempatan untuk terlaksananya penulisan tesis ini.
3. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang
telah memberikan kesempatan dan dorongan untuk terlaksananya penulisan
tesis ini.
4. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. selaku pembimbing pertama yang telah
memberikan arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan
tesis ini.
vii
5. Drs. Soekamto, M.Sc. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan tesis ini.
6. Seluruh dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana
UNS.
7. Drs. H. Suparno, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri
yang telah memberikan rekomendasi untuk mengadakan penelitian.
8. Drs. Suratun,M.Si. selaku Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ngadirojo
yang telah memberikan ijin untuk try out penelitian.
9. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu per satu melalui keterlibatan
dan andil dalam membantu penyelesaian tesis ini.
Penulis berharap agar semua bantuan tersebut menjadi amal kebaikan
dan memohon agar mendapat imbalan yang berlipat dari Tuhan Yang MAha
Esa. Selain itu penulis menyadari pula akan kekurangan dan keterbatasan tesis
ini, untuk itu segala kritik dan saran demi perbaikan senantiasa penulis terima
dengan senang hati. Akhir kata mudah-mudahan tesis ini dapat memberikan
manfaat bagi dunia pendidikan.
Surakarta, Juli 2009
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………….......................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN........................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................ vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... x
ABSTRAK............................................................................................ xi
ABSTRACK.......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………… 1
B. Identifikasi Masalah………………………………… 3
C. Pembatasan Masalah ………………………………. 3
D. Rumusan Masalah…………………………………. 4
E. Tujuan Penelitian …………………………………… 4
F. Manfaat Penelitian …………………………………. 5
BAB II KAJIAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ……………………………………… 6
1. Sikap Inovatif………………………………....... 6
2. Kedisiplinan……………………..……………… 28
3. Kompetensi Guru ……………………………… 37
B. Penelitian yang Relevan............................................ 48
C. Kerangka Berfikir ………………………………… 49
D. Hipotesis…………………………………………… 52
ix
BAB III METODE PENELITIAN…………………………… 53
A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………….. 53
B. Metode Penelitian…………………………………. 53
C. Populasi, Sampel, dan Sampling ………………….. 54
D. Definisi Operasional................................................. 55
E. Metode Pengumpulan Data ……..……………….... 56
F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas……………… 56
G. Uji Persyaratan…………………………………….... 58
H. Teknik Analisis Data……………………………..... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................... 61
A. Deskripsi Data ........................................................... 61
B. Uji Persyaratan Analisis............................................ 70
C. Pengujian Hipotesis................................................... 72
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................... 76
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………… 80
A. Kesimpulan……………………………………….. 80
B. Implikasi Penelitian……………………………… 80
C. Saran-saran………………………………………… 81
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 83
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian ............................................................. 53
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif.................................. 62
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kedisiplinan .................................. 65
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru............................ 68
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas......................................................... 71
Tabel 6 Hasil Uji Linearitas........................................................ 71
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram Sikap Inovatif........................................... 63
Gambar 2 Histogram Kedisiplinan Guru.................................... 66
Gambar 3 Histogram Kompetensi Guru..................................... 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Sikap Inovatif ........................ 85
Lampiran 2 Angket Sikap Inovatif........................................ 86
Lampiran 3 Kisi-kisi Angket Sikap Kedisiplinan.................. 90
Lampiran 4 Angket Kedisiplinan .......................................... 91
Lampiran 5 Kisi-kisi Angket Kompetensi Guru................... 95
Lampiran 6 Angket Kompetensi Guru.................................. 96
Lampiran 7 Tabulasi Hasil Angket Sikap Inovatif................. 100
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Angket Kedisiplinan................... 103
Lampiran 9 Tabulasi Hasil Angket Kompetensi Guru.......... 106
Lampiran 10 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap
Inovatif.............................................................. 109
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Inovatif 113
Lampiran 12 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket
Kedisiplinan ....................................................... 114
Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan..... 118
Lampiran 14 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket
Kompetensi Guru................................................ 119
Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi guru 123
Lampiran 16 Tabulasi Angket Penelitian Sikap Inovatif.......... 124
Lampiran 17 Tabulasi Angket Penelitian Kedisiplinan............ 126
Lampiran 18 Tabulasi Angket Penelitian Kompetensi Guru..... 128
Lampiran 19 Uji Normalitas....................................................... 130
Lampiran 20 Uji Linieritas.......................................................... 131
Lampiran 21 Uji Multikolinearitas .......................................... 134
Lampiran 22 Regresion.............................................................. 135
Lampiran 23 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.......... 139
xiii
ABSTRAK
Ignatius Sumarno. Hubungan Antara Sikap Inovatif Dan Kedisiplinan Dengan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008, Tesis. Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (2) Hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (3) Hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode survey jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh guru gugus Ronggowarsito UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri sebanyak 48 guru yang sekaligus sebagai sampel penelitian. Data sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dikumpulkan melalui instrumen berbentuk angket. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan validitas internal, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas digunakan uji keandalan Spearman Brown. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi dengan uji persyaratan analisis melalui uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,395 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (2) Ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,580 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (3) Ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,570 >0,28 pada taraf signifikansi 5%), sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. Model hubungan antara 21XX dengan Y adalah Y = 40,136 + 0,495 1X +0,480
2X . Model ini signifikan secara statistik.
xiv
ABSTRACT
Ignatius Sumarno, ”The Correlation between Innovative and Discipline Attitudes with The Competence of the Primary School Teachers of Ronggowarsito Cluster, Ngadirojo District of Wonogiri Regency, 2008 Academic Year”. Thesis, Education Technology Study Program, graduate Program, Sebelas Maret University, 2009. The aim of the research is to find out 1) the correlation between innovation attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster, 2) the correlation between discipline and competence of the teachers, and 3) the correlation between innovative and discipline attitudes with the competence of the teachers. The research used a descriptive correlational survey method. The population involved in the research was 48 teachers as samples from the primary schools of Ronggowarsito cluster. The data of the three variables of the research were collected through questionnaire. The instrument validity was tasted with internal validity, whereas for the reliability test, Spearman Brown was used. The data were analyzed using regression and correlation technique after prerequisite tests of normality, linearity, and multi co-linearity. The result of the data analysis show that 1) there is a significant correlation between innovative attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster as shown by ((r hit > r table or 0.395>0.28 with 5% significant level, 2) a significant correlation is found between the relationship between discipline and competence of the teacher as shown by (( r hit > r table or 0.580>0.28 with 5% significant level, and finally 3) there is a significant as shown by ((r hit > r table or 0.570>0.28 with 5% significant level. As a result the hypotheses made are proven right since the correlation model between X1, X2 with Y is Y =40.136+0.495 X1 + 0.480 X2.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara (UU No 20/2003, pasal 1 : 4)
Dengan demikian maka pendidikan hendaknya dikelola secara optimal
agar dapat menumbuhkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, baik secara akademik maupun non akademik. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai maka guru selaku pelaku pendidikan hendaknya senantiasa
belajar dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Setinggi apapun
potensi awal siswa dan sarana prasarana yang mendukung apabila tidak
ditunjang dengan kemampuan guru yang optimal maka mustahil tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Dalam menciptakan pengetahuan yang bermakna guru harus selalu
mengembangkan diri melalui sikap inovatif dan meningkatkan kedisiplinan
dalam tugas di lapangan. Sikap inovatif diperlukan oleh guru dalam rangka
menyesuaikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi baik di dunia
xvi
pendidikan maupun di luar pendidikan. Dengan berkembangnya sikap inovatif
pada guru maka guru akan mampu mengatisipasi dan menyesuaikan proses
pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan
demikian maka akan mengangkat prestasi belajar siswa pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.
Perlu disadari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa
ini sulit untuk dikendalikan oleh siapapun. Cara yang terbaik adalah
menyesuaiakan dan mengikutinya meskipun hal ini tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai dasar manusia Indonesia. Apabila guru kurang mampu
dalam menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini maka dapat
dipastikan bahwa proses pembelajaran akan berjalan secara monoton dan
membosankan bagi siswa.
Selain sikap inovatif, sikap mental guru hendaknya selalu ditingkatkan,
terutama kedisiplinan. Guru meskipun mempunyai potensi akademik yang
tinggi dan kreatif akan tetapi kurang dalam kedisiplinan maka bukan tidak
mungkin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya akan mengalami
kesulitan terutama rasa kepercayaan dan tanggung jawab dari atasannya. Guru
adalah digugu dan ditiru, bagaimana mungkin seorang guru yang senantiasa
terlambat datang ke sekolah bisa dijadikan teladan bagi para siswanya di
sekolah.
Oleh sebab itu guru juga diharapkan mempunyai kedisiplinan yang
tinggi dan sikap inovatif yang memadai, agar mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik. Kinerja seorang guru dapat dilihat dari
xvii
kedisiplinan dan sikap menerima perubahan positif untuk dapat diterapkan
dalam rangka melaksanakan tugas pembelajaran. Semakin tinggi sikap
inovatif dan kedisiplinan seorang guru maka dapat diduga semakin tinggi pula
kompetensinya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi hal-hal
sebagai berikut :
1. Apakah guru telah mempunyai pemahaman yang memadai inovasi di
bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang dimiliki?
2. Apakah kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai seorang pendidik, pengajar dan pembimbing bagi siswa
di sekolah telah sesuai dengan yang diharapkan?
3. Apakah semua guru sekolah dasar telah mampu memahami, melaksanakan
bidang tugasnya sesuai dengan kompetensinya masing-masing?
4. Apakah kesejahteraan yang meningkat dapat mempengaruhi professional
kedisiplinan dan kompetensinya dalam bidang tugasnya di lapangan ?
5. Apakah situasi dan kondisi lingkungan dinas mendukung terciptanya sikap
inovatif dan meningkatkan kedisiplinan guru ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan, dana dan waktu serta agar
penelitian dapat lebih mendalam maka dibatasi pada masalah hubungan antara
Sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi Guru Sekolah Dasar
xviii
Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri
Tahun 2008.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru
Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?
2. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru
Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?
3. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan
kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru
Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten
Wonogiri Tahun 2008
2. Mengetahui hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru
Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten
Wonogiri Tahun 2008
xix
3. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan
kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
F. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat praktis dan teoritis yang dapat diambil dari hasil
penelitian ini, yaitu
1. Manfaat Teoritis.
a. Sebagai bahan kajian lebih lanjut, dan referensi untuk penelitian lebih
lanjut.
b. Dapat menambah khazanah ilmu tentang sikap inovatif, kedisiplinan
dan kompetensi guru.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan kepada para penentu kebijakan untuk menentukan
kebijakan di bidang pengelolaan sekolah dasar.
b. Sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dalam upaya pembinaan
terhadap para guru.
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengawas dalam rangka
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi guru
xx
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Sikap Inovatif
a. Pengertian Sikap Inovatif
1) Sikap
Masri (1972:12), mengartikan sikap sebagai kesediaan yang
diarahkan untuk menilai atau menanggapi sesuatu. Berkman dan
Gilson (1981 :34) mendefinisikan sikap adalah evaluasi individu yang
berupa kecenderungan (inclination) terhadap berbagai elemen di luar
dirinya. Allfort (dalam Assael, 1984 :25) mendefinisikan sikap adalah
keadaan siap (predisposisi) yang dipelajari untuk merespon objek
tertentu yang secara konsisten mengarah pada arah yang mendukung
(favorable) atau menolak (unfavorable). Hawkins Dkk (1986 : 45)
menyebutkan, sikap adalah pengorganisasian secara ajeg dan bertahan
(enduring) atas motif, keadaan emosional, persepsi dan proses-proses
kognitif untuk memberikan respon terhadap dunia luar.
Sikap manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah
didefnisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berkowitz (1972:20)
bahkan menemukan adanya lebih dari tiga paluh defnisi .sikap.
Puluhan defnisi dan pengertian itu pada umumnya dapat dimasukkan
ke dalam salah satu diantaranya tiga kerangka pemikiran.
xxi
Pertama, adalah kerangka pemikiran tentang di bidang
pengukuran sikap, menyebutkan bahwa: sikap adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Pendapat Berkowitz (1972:20), sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
memihak (ufavorable) pada objek tersebut. secara lebih spesifik,
formulasi sikap sebagai derajat efek positf atau efek negatif terhadap
suatu objek psikologis.
Kedua, bahwa konsepsi mengenai sikap lebih kompleks.
Bahwa sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap -
uatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan
yang dimaksudkan merupakan kecenderungan Potensial untuk bereaksi
dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki adanya respon. Sikap sebagai suatu pola perilaku,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan
diri dalam situasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respons
terhadap stimulasi sosial yang telah terkondisikan.
Ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema
triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap
merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, efektif dan
konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek. Misalnya mendefisnikan sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam hal Perasaan (afeksi), pemikiran
xxii
(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu
aspek di lingkungan sekitarnya.
2) Inovatif
Kata inovasi berasal dalam bahasa Inggris "innovation" yang
berarti proses pembaharuan atau perubahan baru. Menurut Noor
(2000:541) membicarakan inovasi berkaitan erat dengan istilah
invention dan discovery. Discovery adalah penemuan sesuatu benda
yang sebelurnnya sudah ada. Dalam inovasi dapat diartikan suatu
usaha menemukan benda dengan melakukan inovation dan discovery.
Dinyatakan pula. bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa
ide, barang, kejadian. metode yang diamati sebagai sesuatu hal baru
bagi seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Inovasi dapat berupa
hasil invention dan discovery karena inovasi dilakukan nntuk tujuan
tertentu dalam pemecahan masalah.
Bila Idris menyebut invention sebagai penemuan yang benar-
benar baru sebagai hasil karya individu, maka Benyamin Setiawan
(2001:20) menyebutnya sebagai penemuan kreativitas. Gagasan baru
yang kreatif dan inovatif menyebabkan adanya perubahan yang terus
menerus dalam masyarakat.
Dalam kreativitas menurut Benyamin Setiawan (2001:22) yang
menonjol orisinalitas (keaslian) artinya bahwa produk, proses dan
orangnya mampu menciptakan sesuatu yang baru belum diciptakan
orang lain. Sedangkan inovasi yang terjadi adalah proses
xxiii
penyempurnaan suatu produk atau proses yang tidak ada. Dalam suatu
inovasi produk atau proses yang telah ada diperbaiki, disempurnakan
agar lebih praktis, lebih menarik, lebih mudah dikerjakan.
Di Indonesia pendidikan yang diberikan orang tua maupun. di
sekolah kurang banyak memberikan kesempatan berani mengutarakan
pendapat, kurang percaya diri. Bila hal ini terjadi terus menerus dan
para orang tua maupun guru tidak berakap inovatif, maka pendidikan
akan statis dan tidak teljadi perubahan menuju pembaharuan. Sifat
pribadi inovatif meliputi: Proaktif, berfikir akan tujuan akhir, ada
prioritas, menghargai karya orang lain, kedewasaan, sinergi dan
saling menguntungkan. Sikap pribadi inovatif dinyatakan dalam
akronim "DJITU" yang meliputi D = dedikasi dan disiplin, J = jujur
danjeli, I = inovatif dan inisiatif, T = tegas dan teliti. U = unggulan dan
ulet (Benyamin Setiawan, 2001:123-124).
Implementasi inovasi dan perubahan dalam pengelolaan
institusi dan organisasi sangat bervariasi, yang disebabkan oleh adanya
ketidaksesuaian staf dengan pimpinan kurang cukup sumber dana
untuk menyusun program pembaharuan yang etektif, bahkan kurang
efektifaya penggunaan waktu yang tersedia. Berbagai perubahan dan
inovasi pendidikan yang membutuhkan strategi inovasi yang berhasil
meliputi :
a) Perubahan dan organisasi institusi
b) Perubahan pengelolaan finansial dan alokasi sumber
xxiv
c) Perubahan dalam sistem penyampaian pendidikan
d) Perubahan pada organisasi, lembaga penelitian dan pengembangan
aktivitas yang ada (Sanyal, 1995:6).
3) Sikap inovatif
Menurut kerangka pemikiran ini, sikap merupakan konstelasi
komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling
berinteraksi dalam memahami, merasaka dan berperilaku terhadap
suatu objek, Backman (1964 dalam Saifudin Azwar, 2007:5).
Komponen sikap terdiri dari kognitif, afektif dan konatif. Dengan
pendekatan itu terjadilah respon verbal yang berupa pernyataan-
pernyataan tentang keyakinan. perasaan dan pernyataan intensitas
perilaku seseorang terhadap obyek sikap. Sehingga pengukuran sikap
dilakukan terdiri dari respon kognitif verbal, respon afektif verbal dan
respon konatif verbal.
Inovasi adalah suatu pembaharuan atau perubahan baru yang
mencakup ide atau gagasan, proses dan produk yang meliputi
penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan inovasi dan dampak
penerapan inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide atau
gagasan yang baru, tetapi juga penyempurnaan proses dan produk yang
telah ada. Penerimaan inovasi seseorang dalam mengadopsi gagasan
baru atau suatu inovasi pada prosesnya sudah langsung menerima dan
melaksanakan gagasan baru atau inovasi yang ditawarkan, melainkan
terlebih dahulu melalui beberapa proses. Dalam hal ini, tahap
xxv
seseorang dalam mengadopsi gagasan baru atau inovasi dalam lima
tahap sebagai berikut (Unruh & Alexander, 1991:243-245):
a) Tahap kesadaran (awareness), pada tahap ini seseorang telah
menyadari adanya inovasi, tetapi mengenai informasi masih relatif
kecil.
b) Tahap ketertarikan (interest), pada tahap ini seseorang mulai
mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru yang
diterimanya karena telah mulai tertarik akan inovasi.
c) Tahap evaluasi (evaluation), pada tahap ini mulai
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi
atau gagasan baru tersebut.
d) Tahap mencoba (trial), pada tahap ini individu mulai mencoba
meski dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasi pada
inovasi.
e) Tahap adopsi (adoption), pada tahap ini individu memutuskan
untuk mcnggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi
tersebut.
Penolakan inovasi atau tidak dapat diterimanya inovasi oleh
para pelaksana inovasi alau adopter disebabkan oleh antara lain (Unruh
& Alexander, 1991:152):
a) Para pelaksana inovasi di lapangan termasuk para guru tidak
dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan ide/gagasan baru
serta pelaksanaan inovasi sehingga ide baru atau inovasi dianggap
xxvi
bukan milik dan.kemauannya, merupakan program orang lain yang
tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan dan
kondisi di lapangan baik sekolah guru maupun siswa.
b) Pengguna inovasi (guru) ingin mempertahankan sistem atau
metode yang mereka lakukan sekarang. Sistem yang dilaksanakan
dianggap memberikan rasa aman dan kepuasan.
c) Inovasi yang datang dari pusat dianggap belum sepenuhnya
memenuhi kebutuhan dan aspirasi dari pelaksana sehingga adalah
kecenderungan untuk kepentingan para pejabat atau atasan.
d) Dengan adanya kekuasaan dari pusat cenderung rnemberi tekanan
kepada pengguna inovasi baik sekolah maupun guru yang belum
tentu sesuai dengan kemauan dan kemampuan sekolah dan guru.
Penerapan inovasi di bidang pendidikan akan mencapai
keberhasilan apabila memperhatikan faktor-faktor guru, siswa,
fasilitas, program dan tujuan yang jelas. Guru sebagai ujung tombak
dalam pelaksanaan inovasi-inovasi pendidikan merupakan pihak
yang sangat bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar.
Kemampuan dan kewibawaan guru sangat menentukan keberhasilan
proses belajar mengajar yang inovatif, baik di kelas maupun di luar
kelas. Dalam penerapan inovasi hendaknya guru dilibatkan mulai dari
perencanaan inovasi sampai inovasi layak diimplementasikan. Siswa
sebagai subjek didik yang dalam proses belajar mengajar menjadi
pelaku dan beraktivitas untuk mempelajari pengetahuan dan sistem
xxvii
inovatif. Siswa beraktivitas dalam belajar dengan kemampuan
intelegensi, ketrampilan motorik, strategi kognitif, kemauan dan
perasaannya. Siswa terlibat dalam penerapan inovasi. Peran siswa
dalam inovasi sebagai penerima pelajaran yang inovatif, pembelajaran
yang aktif dalam mendiskusikan materi yang inovatif, sebagai tutor
bagi teman-temannya. Oleh karera itu dalam penerapan inovasi
pendidikan bukan sekedar menerimanya saja.
Fasilitas pembelajaran yang meliputi sarana dan prasarana
pendidikan tidak bisa diabaikan dalam proses pembelajaran. Semakin
memenuhi era informasi perangkat keras dan perangkat lunak semakin
banyak dimanfaatkan. Bila sekolah, guru dan siswa tidak
memanfaatkan inovasi teknologi pendidikan maka penerapan inovasi
pendidikan akan tidak berjalan dengan baik. Ketersediaan fasilitas
pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan para pelaksana inovasi
tersebut.
Program dan tujuan inovasi yang jelas akan sangat membantu
para pelaksana inovasi, khususnya guru. Kejelasan program dan tujuan
akan dapat dipelajari dan dilaksanakan sesuai dengan program yang
berlaku. Sebagai dampak penerapan inovasi secara langsung maupun
tidak langsung akan memhawa perubahan lingkungan sekolah,
masyarakat dan orang-orangnya sebenarnya apa yang ingin diterapkan
dari inovasi dampaknya akan mengubah masyarakat dalam struktur
xxviii
maupun gaya hidup masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam
penerapan inovansi, merupakan dampak dari inovasi tersebut.
Oleh karena itu, sebagai perubahan yang terarah dan terencana,
dalam penerapannya perlu memperhatikan berbagai pihak. Inovasi
juga merupakan proses internal psikologi yang dialami seseorang atau
kelompok sejak menerima inovasi, menerapkan inovasi maupun
mengadopsinya menjadi suatu kebiasaan yang rutin. Model keputusan
dan penentuan sikap inovatif terdiri dari lima tahap (Unruh &
Alexander, 1991:57):
a) Pengenalan {knowledge), dimana seseorang mengenal, mengetahui
adanya inovasi dan bagaimana suatu inovasi berfungsi.
b) Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi
apakah sanggup menerima inovasi atau menolak.
c) Keputusan, dimana seseorang bersikap menerima atau menolak
inovasi.
d) Konfermasi, dimana seseorung mencari penguat bagi keputusan
inovasi.
e) Rutinitas, artinya inovasi-inovasi telah dilak.sanakan
sebagaimana dalam pelaksanaan tugas sehari-hari yang lebih
menjadi tugas rutin dan tugas biasa.
Guru sebagai profesional di sekolah, mempunyai peran yang
tepat dalam inovasi. Di sekolah, guru adalah seorang figur yang akan
dicontoh oleh murid maupun rekan sekerjanya. Figur yang signifikan
xxix
dalam mengadopsi suatu inovasi pendidikan mendorong guru dalam
bersikap secara ultima, antara lain sikap inovatif dalam mengajar atau
proses pembelajaran seakan-akan perubahan dan inovasi menjadi milik
seorang guru atau setidaknya perubahan nampak dalam perencanaan,
proses, maupun dalam organisasi pengajaran.
b. Pengukuran Sikap
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan
perilaku manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau
pengukuran (measurement) sikap. Sikap merupakan respons evaluatif
yang dapat berbentuk positif maupun negatif. Hal ini berarti bahwa
dalam sikap terkandung adanya preferensi atau rasa suka-tak suka
terhadap .sesuatu sebagai objek sikap. Sekilas, tampaknya sikap hanya
berjalan pada satu dimensi kontinum afektif.
Sesungguhnya sikap dapat difahami lebih daripada sekedar
seberapa favorabel atau seberapa tidak favorabelnya perasaan
seseorang, lebih daripada sekedar seberapa positif atau seberapa
negatifnya. Sikap dapat diungkap dan difahami dari dimensinya yang
lain.
Dalam bukunya yang berjudul Principles of Educational and
Psychological Measurement and Evaluation, Sax (dalam Saifudin
Azwar, 2007:87) menunjukkan karakteristik (dimensi) sikap yaitu
arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitasnya.
xxx
Sikap yang mempunyai arah, artinya sikap terapilah pada dua
arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah
mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak
memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang
setuju, mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti
memiliki sikap arahnya positif, sebaliknya mereka yang tidak setuju
atau tidak mendukung dikatakan sebagai memiliki sikap yang arahnya
negatif.
Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan
sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin
tidak berbeda. Dua orang yang sama tidak sukanya terhadap sesuatu,
yaitu sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif belum tentu
memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Orang pertama
mungkin tidak setuju tapi orang kedua dapat saja sangat tidak setuju.
Begitu juga sikap yang positif dapat berbeda kedalamannya bagi setiap
orang, mulai dari agak setuju sampai pada kesetujuannya yang ekstrim.
Sikap juga memiliki keluasan, maksdnya kesetujan atau
ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya
aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula
mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. Seseorang
dapat mempunyai sikap favorable terhadap program keluarga
berencana seeara menyeluruh, yaitu pada semua aspek dan kegiatan
keluarga berencana sedangkan orang lain mungkin mempunyai sikap
xxxi
positif yang lebih terbatas (sempit) dengan hanya setuju pada aspek-
aspek tertentu saja kegiatan program keluarga berencann tersebut.
Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian
antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya
terhadap objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh
kesesuaian sikap antar waktu untuk dapat konsisten, sikap harus
bertahan dalam diri individu untuk waktu yang relatif panjang. Sikap
Yang sangat cepat berubah, yang labil, tidak dapat bertahan lama
dikatakan sebagai sikap yang inkonsiisten.
Kosistensi juga diperlihatkan oleh tidak adanya kebimbangan
dalam bersikap. Konsistensi dalam bersikap tidak sama tingkatannya
pada setiap diri individu dan setiap objek sikap. Sikap yang tidak
konsisten, yang tidak menunjukkan kesesuaian antara pernyataan sikap
dan perilakunya, atau yang mudah berubah-ubah dari waktu ke waktu
akan sulit diinterpretasikan dan tidak banyak berarti dalam memahami
serta memprediksi perilaku individu yang bersangkutan.
Harus dibedakan antara pengertian sikap yang tidak konsisten
dan pengertian sikap yang tidak memihak. Sikap yang tidak memihak
atau netral tetap disebut sikap juga walaupun arahnya tidak positif dan
tidak negatif. Orang dapat saja bersikap netral secara konsisten.
Karakteristik sikap yang terakhir adalah spontanitasnya, yaitu
menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan
sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang
xxxii
tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan
pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu
mengemukakannya. Hal ini tampak dari pengamatan terhadap
indikator sikap atau perilaku sewaktu individu berkesempatan untuk
mengemukakan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap yang
umumnya harus dijawab dengan "setuju" atau "tidak setuju",
spontanitas sikap ini pada umumnya tidak dapat terlihat,
Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap, idealnya harus
mencakup kesemua dimensi tersebut di atas. Tentu saja hal itu sangat
sulit untuk dilakukan, bahkan mungkin sekali merupakan hal yang
mustahil. Belum ada atau mungkin tak akan pernah ada instrumen
pengukuran sikap yang dapat mengungkap kesemua dimensi itu
sekaligus. Banyak diantara skala yang digunakan pengukuran sikap
hanya mengungkapkan dimensi arah dan dimensi intensitas sikap saja,
yaitu dengan hanya menunjukkan kecenderungan sikap positif atau
negatif dan memberikan tafsiran mengenai derajat kesetujuan atau
ketidaksetujuan terhadap respon individu.
c. Kawasan Sikap dan Perilaku
Kawasan sikap dan perilaku (afektif) merupakan tujuan yang,
berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati
(attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap
sesuatu. Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu
memperhatikan suatu, fenomena sampai kepada yang kompleks yang
xxxiii
merupakan faktor internal seseorang. seperti kepribadian dan hati
nurani. Dalam literatur tujuan afektif disebut sebagai (Martinis Yamin,
2006:32): minat, sikap hati, sikap menghargai, sistem nilai serta
kecenderungan emosi.
Perumusan tujuan instruksional pada kawasan afektif tidak
berbeda jauh bila dibandingkan dengan kawasan kognitif, tetapi dalam
mengukur hasil belajarnya jauh lebih sukar karena menyangkut
kawasan sikap dan apresiasi. Di samping itu, kawasan afektif juga sulit
dicapai pada pendidikan formal, karena pada pendidikan formal
perilaku yang nampak dapat diasumsikan timbul sebagai akibat dari
kekakuan aturan, disiplin belajar, waktu belajar, tempat belajar, dan
norma-norma lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perilaku seperti itu timbul karena siswa telah sadar dan menghayati
betui tentang. kebutuhan akan sikap dan periiaku tersebut, tetapi
dilakukan karena sekedar untuk memenuhi atuan dan disiplin saja agar
tidak mendapat hukuman.
Hal ini perlu diperhatikan sungguh-sungguh karena peranan
kawasan afektif dalam bidang pendidikan sangat penting. Agar
peranannya dapat digunakan dengan tepat, maka satu-satunya cara
yang baik untuk ditempuh adalah dengan menuliskan tujuan
instruksional kawasan afektif sesuai dengan ketentuan.
xxxiv
Menurut Martinis Yamin (2006:33) untuk memperoleh gambaran
tentang kawasan tujuan instruksional afektif secara utuh, berikut ini
akan dijelaskan setiap tingkat secara berurutan:
1) Tingkat menerima (receiving)
Menerima di sini diartikan sebagai proses pembentukan sikap
dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang
adanya (stimulus) tertentu yang mengandung estetika.
2) Tingkat tanggapan (responding)
Tanggapan atau jawaban (responding) mempunyai beberapa
pengertian, antara lain:
a) Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai
perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi
dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada
saat ia belajar.
b) Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior
psychology) adalah scgala perubahan perilaku organisme yang
terjadi atau yang timbul karena adanya perangsang dan
perubahan tersebut dapat diamati.
c) Tanggapan dilihat dari segi adanya kemauan dan kemampuan
untuk bereaksi terhadap suatu kejadian (stimulus) dengan cara
berpartisipasi dalam berbagai bentuk.
3) Tingkat menilai
Menilai dapat diartikan sebagai:
xxxv
a) Pengakuan secara objektif (jujur) bahwa siswa itu objek, sistem
atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat.
b) Kemajuan untuk menerima suatu objek atau kenyataan setelah
seseorang itu sadar bahwa objek tersebut mempunyai nilai atau
kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau
perilaku positif atau negatif.
4) Tingkat organisasi (organization)
a) Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan
antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang
terbaik untuk diterapkan.
b) Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai,
menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa suatu
nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain apabila
kepadanya diberikan berbagai nilai.
5) Tingkat karakterisasi (characterization)
Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara
konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang
dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah
telah menjadi ciri-ciri pelakunya.
Berdasarkan pada kelima tingkatan yang dirumuskan oleh
Bloom dan Krathwood tersebut di atas, maka Romiszowski dalam
bukunya Producing Instruction System (1984), mengelompokkan
xxxvi
aspek afektif tersebut menjadi dua tipe yang berbeda (dalam
Martinis Yamin, 2006:36), yaitu:
1) Reflek yang terkondisi (reflexive conditional), yaitu reaksi
kepada situmuli khusus tertentu yang dilakukan secara spontan
tanpa direncanakan lebih dahulu tujuan reaksinya.
2) Sukarela (voluntary) adalah aksi dan reaksi yang terencana
untuk mengarahkan ke tujuan tertentu dengan cara
membiasakan dengan latihan-latihan untuk mengontrol diri.
d. Strategi Dasar Pembaharuan
Pambaharuan yang pada hakekatnya juga merupakan
perubahan, tidak dapai terjadi dan menghasilkan dampak dan kinerja
yang prima, tanpa adanya strategi yang ditetapkan dan dilaksanakan
secara cermat.
Menurut Wahjosumidjo (1998:6) ada tiga unsur pendukung
usaha pembaharuan, yaitu:
1) Komitmen (Commitment)
Kesepakatan mendalam dari semua pihak yang
berhubungan dengan upaya mewujudkan suatu pembaharuan.
Komitmen hanya dapat tercipta, apabila terdapat prakondisi yang
mendukungnya, seperti:
a) Tersedianya informasi yang sahih dalam organisasi (valid
information).
b) Kesepakatan untuk membuat pilihan bebas (choice).
xxxvii
c) Saling percaya diantara sesama warga organisasi (trust).
d) Ketentuan yang konstruktif dan dinamis (openness).
e) Mengembangkan rasa tanggung jawab pada organisasi
(responsibility).
f) Keterlibatan setiap warga untuk berkonsultasi secara optimal
(Imvolment).
2) Kemitraan (Alignment)
Adalah kebersamaan dalam kesetaraan untuk mencapai
suatu kesamaan derap langkah, irarna dan arah perjalanan
organisasi. Kemitraan juga bermaksud penggalangan kekuatan
untuk menciptakan nilai tambah dari ikatan yang dibuat.
Beberapa kondisi yang diperlukan demi terwujudnya
kemilraan:
a) Adanya tata nilai, suasana dan kekuasaan menjadi mitra
bersama (Shared Values, Norms and Power).
b) Adanya suasana kesederajatan dalam berbagai aspek kerjasama
(Equality).
c) Adanya keuntungan yang diterima oleh semua pihak yang
terilibat (Mutual Benefits).
d) Adanya jaringan kerja yang saling menunjang pertumbuhan
bersama (Networking).
e) Adanya kerjasama yang efektif dan produktif
(Collaboration).
xxxviii
3) Pemberdayaan (Empowerment)
Adalah proses tranformasi ataupun instruksi dari berbagai
Pihak yang berdampak pada saling menumbuhkan, saling
meningkatkan, saling memperkuat dan menambah nilai daya yang
secara potensial terdapat dalam warga organisasi untuk diarahkan
sebagai energi organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
Beberapa kondisi yang perlu diciptakan untuk dapat
mewujudkan proses pemberdayaan, antara lain;
a) Adanya dorongan untuk berani mencoba mengambii bagian
dalam proses pembaharuan yang dilakukan dalam
organisasinya (Encouragement).
b) Diberikannya tantangan bagi para pelaksana pembaharuan
untuk dapat bergerak dan termotivasi dalam proses
pembaharuan (Challenge).
c) Diberikannya peluang untuk terlibat dan mengambil peran
dalam proses pembaharuan (Opportunity).
d) Pemberian kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan
diberikan bimbingan dalam mencoba melaksanakan suatu
inovasi (Training and Guidance).
e) Pemberian dukungan baik moril maupun pendukung lainnya,
sehingga pihak yang bersangkutan dapat ikut dalam proses
pembaharuan (Support).
xxxix
f) Disediakannya penghargaan yang tepat untuk setiap
keberhasilan dalam melaksanakan atau mencoba suatu
pembaharuan (Reward).
e. Pola Kerja Pembaharuan
Pola pikir yang berorientasi kesatuan dan kebulatan dimensi
Kerja yang tidak hanya sekedar menghasilkan beban kerja tetapi juga
harus mengembangkan jaringan kerja serta menciptakan kerja yang
bermakna dan bernilai pembaharuan. Pada dasarnya konsep ini
menyarankan agar para pemimpin memiliki kemampuan untuk
menyatukan tiga dimensi berfikir menjadi pola kerja dalam menangani
pembaharuan organisasi.
Secara garis besar kerja pembaharuan dibagi ke dalam empat
kerja (Wahjosumidjo, 1998:8):
1) Doing Power Work
Pengertiannya adalah proses kerja yang berorientasi pada
penyelesaian beban kerja yang telah ditetapkan.
- Melaksanakan apa yang telah ditetapkan.
- Mengawasi dan mengendalikan.
- Mengukur hasil kerja.
2) Developing Net Work
Suatu konsep kerja yang berorientasi pada pengembangan
kerjasama, pengembangan potensi sumber daya manusia, ataupun
pengembangan kerja untuk saling menunjang dan menumbuhkan.
xl
Pengembangan kerja yang dipakai:
- Integrating relationship (menetapkan hubungan).
- Nurturing talent (mengembangkan bobot dan potensi).
3) Discovering Value Work
Pengertiannya, bahwa setiap pimpinan diharuskan selalu berusaha
mencari dan menentukan karya-karya baru yang bersifat inovatif
dan kreatif sebagai perwujudan dari kemampuan imajinatif dari
pemimpin.
Pendekatan kerja yang dipakai:
- Searching for break through (mencari terobosan).
- Creating Value (mcnciptakan nilai).
4) Determining Meta Work
Adalah kemampuan kerja yang mengintegrasikan ketiga dimensi
menjadi satu pola kerja yang dilakukan secara konsisten. Meta
Work juga dapat diartikan seorang pemimpin yang memiliki pola
pikir dan pola tindak yang berorientasi secara seimbang terhadap
ketiga dimensi kerja di atas.
Singkatnya Meta Work, keterpaduan pelaksanaan pola kerja dalam
menyelesaikan beban kerja, mengembangkan jaringan kerjasama
dan menciptakan kerja baru yang bermutu. Organisasi yang secara
konsisten melakukan keenam elemen keria
f. Kepemimpinan yang Visioner dan Pola Pikir Pembaharuan
xli
1) Pemimpin yang memiliki arah dan wujud masa depan yang jelas
yang merupakan gambaran masa depan yang disepakati dengan
rasa kebersamaan dan komitmen yang tinggi untuk
mewujudkannya.
Ciri-ciri pokok:
a) Memiliki wawasan pandang ke depan.
b) Mampu menggerakkan seluruh potensi organisasi ke arah masa
depan yang dicita-citakan.
c) Pribadi yang mampu menggetarkan rasa setiap pribadi
sehingga rela dan ikhlas mengabdikan diri untuk mencapai
tujuan.
d) Kepemimpinannya bermakna sebagai proses untuk
mewujudkan visi bersama.
2) Sebaliknya organise yang belajar memiliki ciri-ciri:
a) Selalu berusaha memberdayakan manusia anggotanya.
b) Menterpadukan antara prakarsa kreatif demi perkembangan
mutu kehidupan organisasi.
c) Menciptakan ruang gerak belajar yang bebas.
d) Memacu pertumbuh kerjasama dari berbagai sikap
keberhasilan.
e) Meningkatkan semangat penyelidikan terhadap ketertutupan
dan ketidakpastian yang menghambat kemajuan kinerja
organisasi.
xlii
f) Menciptakan peluang belajar yang berkesinambungan bagi
semua.
Membelajarkan organisasi seharusnya menjadi orientasi setiap
pemimpin dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan
yang terjadi.
3) Peter Senger (dalam Wahjosumidjo 1998:2), menawarkan pola
pikir bagi setiap pimpinan untuk siap memiliki LIMA DISIPLIN
BELAJAR, agar organisasi memiliki kemampuan untuk dapat
berhasil dalam mengantisipasi setiap bentuk perubahan. Lima
disiplin belajar terdiri dari :
a) Berfokus secara sistim (System thinking).
b) Peningkatan kemampuan perubahan secara optimal (Personal
Mastery).
c) Belajar secara team (Team Learning).
d) Memiliki sikap dan pola mental yang tepat (Mental Model).
e) Mempunyai visi yang dipahami dan diterima bersama (Shared
Vision).
2. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
Istilah disiplin mengandung banyak arti, Echlos dan Shadly
(2000:385) mengemukakan bahwa disiplin berasal dari kata “displine”
yang berarti ketertiban. Poerwodarminto ( 1982 : 254 ) menjelaskan
kata disiplin berasal dari kata Inggris “disipline” yang artinya
xliii
ketertiban. Hasibuan (2001:94) menjelaskan disiplin adalah mematuhi
peraturan peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai intruksi
yang diberikan kepadanya. Pidarta (1995 : 64 ) memberikan batasan
disiplin sebagai tata kerja yang sesuai dengan aturan atau norma yang
telah disepakati bersama sebelumnya. Disiplin diartikan juga sebagai
kepatuhan atau ketaatan diri seseorang atau kelompok terhadap
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Poerwodarminto (1994 : 132 ) menjelaskan bahwa disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan dan ketertiban. Selanjutnya dia menyatakan bahwa disiplin
mempunyai tiga aspek yaitu :
1) Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma
kriteria dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman
yang mendalam atau mendasar, bahwa ketaatan akan aturan norma,
kreteria dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai
keberhasilan (sukses)
2) Sikap mental (mental Attitude ) yang merupakan sikap taat dan
tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian
pikiran dan pengendalian watak.
3) Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati
untuk mentaati segala hal yang secara cermat dan tertib.
xliv
Darmodiharjo (1982 : 25 ) menjelaskan disiplin adalah sikap
mental yang mengandung kesadaran untuk mematuhi semua ketentuan
dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung
jawabnya, sedangkan Jowono mengemukakan disiplin adalah kejiwaan
seseorang atau kelompok orang yang senantiasa berkehendak
mengikuti atau mematuhi keputusan yang ditetapkan ( Revianto,
1985 : 102 )
Pentingnya perilaku disiplin dalam bekerja dengan tujuan
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanan
proses belajar mengajar disiplin merupakan masalah penting, karena
tanpa adanya kesadaran kan keharusan mematuhi peraturan yang sudah
ditentukan sebelumnya, pengajaran tidak mungkin mencapai target
maksimal ( Suharsimi Arikunto , 1988 : 72 )
Madsen (1981 : 186 ) menjelaskan disiplin adalah suatu proses
yang diwarnai oleh pemantapan hubungan-hubungan atau (asosiasi
asosiasi) tertentu. Menurut Gagne (1987:165) disiplin adalah rasa
tanggung jawab untuk bertingkah laku. Jadi dapat disimpulkan ciri
utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban. Disiplin
merupakan suatu usaha untuk menanamkan kesadaran para personal
tentang tugas dan tanggung jawab agar semua orang bersedia dan
mampu memikul tanggung jawabnya ( Nawawi 1987 : 121)
Selain itu istilah disiplin dalam bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Belanda, yang kemudian dipengaruhi juga oleh bahasa Inggris.
xlv
Istilah disiplin menurut pengertian kedua bahasa tersebut berasal dari
bahasa Latin “diciplina”.
Menurut Lemhanas ( 1997 : 11-12 ) disiplin diartikan sebagai
berikut : 1) Latihan yang memperkuat, 2) Koreksi dan sanksi,
3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan, 4) Sistem
aturan tatalaku
Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut :
1) Latihan yang memperkuat.
Yang dimaksud dengan arti disiplin dikaitkan dengan
latihan yang memperkuat ini, terutama ditekankan pada pikiran dan
watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan
sebagainya. Latihan-latihan dalam rangka kebiasaan patuh dilihat
pada penanaman disiplin di kalangan Angkatan Bersenjata. Ibadah
puasa dapat digolongkan sebagai suatu latihan dalam arti
penanaman disiplin yang tujuannya untuk mempertinggi daya
kendali diri.
2) Koreksi dan sanksi.
Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi atau sanksi
terutama diperlukan dalam suatu lembaga yang tidak mempunyai
tata tertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib dilakukan dua
macam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk memperbaiki
kesalahan dan sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara
konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan
xlvi
pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati
bersama.
3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan.
Orang-orang yang berdisiplin adalah orang-orang yang
mampu mengendalikan dirinya. Tetapi perkembangan teknologi
dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam masyarakat berupa pergeseran nilai-nilai serta
tradisi yang ada. Hal ini berpengaruh terhadap sikap serta
pandangan hidup manusia, sehingga terjadi hal-hal yang tidak
terkendali. Demi ketertiban masyarakat, pembinaan disiplin harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan teknologi dan tingkat
perkembangan masyarakat. Perpaduan antara ketertiban dan
keteraturan menghasilkan suatu sistem aturan tatalaku.
4) Sistem aturan tatalaku.
Setiap kelompok manusia, masyarakat atau bangsa selalu
terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama
anggotanya maupun hubungan dengan masyarakat, bangsa dan
negara. Manusia, masyarakat dan lembaga-lembaga negara
masing-masing wajib berperilaku sesuai dengan tata peraturan
yang berlaku, baik yang formal, non formal maupun yang
disepakati, jika ingin masyarakat atau bangsa itu disebut
berdisiplin.
xlvii
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang
mengaturnya.
b. Terbentuknya Disiplin
Disiplin tidak dapat secara otomatis terbentuk, tetapi melalui
rangkaian kegiatan, antara lain :
1) Disiplin harus ditumbuhkembangkan dan diterapkan dalam semua
aspek menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman
yang sesuai dengan amal perbuatan para pelaku. Orang tua
mendisiplinkan anak agar anak itu kelak menjadi manusia dan warga
negara yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan
mengendalikan dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang secara
sosial tidak dapat diterima lingkungannya.
2) Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu,
pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
3) Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih
besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain kearah
tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki
ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa
yang diajarkan kepadanya. Hal ini berarti bahwa karakteristik penting
dari situasi pembentukan disiplin adalah kehadiran gejala kekuasaan –
ketergantungan.
xlviii
c. Ciri-ciri Disiplin
Seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi dapat dilihat
seberapa besar ciri-ciri yang nampak pada kepribadiannya. Ciri-ciri
seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi menurut Lembaga
Ketahanan Nasional (1997 : 14) adalah
1) Bertaqwa
2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis
3) Mempunyai kesadaran bertindak
4) Rasional
5) Sikap mental yang mantap
6) Sebagai suri tauladan
7) Berani dan jujur
Adapun ciri-ciri tersebut penulis jelaskan sebagai berikut :
1) Bertaqwa
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan
perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya.
2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis
Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam
mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional
dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan
nasional.
xlix
3) Mempunyai kesadaran bertindak
Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan
belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut
akan bersifat semu.
4) Rasional
Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir.
Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung
cepat dan dinamis.
5) Sikap mental yang mantap
Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan dalam setiap perilaku dan
perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga yang
bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
6) Sebagai suri tauladan
Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan atau
contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku
mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari.
7) Berani dan jujur
Ini berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam
menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional
tidak mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional
itu sendiri.
l
d. Cara Memupuk Disiplin
Cara memupuk disiplin menurut Jane Nielsen (1997 : vi – viii) adalah
sebagai berikut :
1) Menggunakan pemacu atau motivasi untuk membatasi kelakuannya
yang keliru.
2) Menyediakan waktu khusus kepada anak
3) Adakan pertemuan keluarga.
4) Berikan tugas yang bermanfaat.
5) Putuskan bersama tugas yang dilakukan.
6) Jangan memvonis negatif anak yang berbuat salah.
7) Berilah waktu berlatih.
8) Berikan hukuman yang adil.
9) Buang gagasan gila untuk membuat anak menjadi lebih baik.
10) Ajarkan dan beri contoh rasa saling menghargai.
11) Bahaslah masalah setelah emosi mereda.
12) Gunakanlah konsekuensi yang logis.
13) Bersikap demokratis.
14) Hindari pertengkaran di pagi hari.
15) Ajarilah bahwa kesalahan merupakan kesempatan terbaik untuk
belajar.
e. Fungsi Disiplin
li
Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri
dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Selain fungsi utama
tersebut ada beberapa fungsi lain dari didiplin ini, yaitu :
1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai
hak milik orang lain.
2) Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan
secara langsung mengerti larangan-larangan.
3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.
4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa
terancam olehnya.
5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan orang lain.
3. Kompetensi Guru
Louise Moqvist (2003 : 123) mengemukakan bahwa “competency
has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work.. Kompetensi merupakan segala sesuatu yang akan
dimiliki seseorang dan merupakan komponen utama yang harus
dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas, mampu memberikan
petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan dicapai, Mulyasa
(2005:76). Menurut W Gulo (2002: 34) disebut pula dengan kemampuan.
Pendapat W.Gulo ini menunjukkan bahwa kemampuan dapat dipahami
dalam dua aspek, yaitu yang nampak dan yang tidak nampak. Kompetensi
yang nampak disebut dengan performance (penampilan), dan yang tidak
nampak disebut dengan kompetensi rasional.
lii
Kompetensi juga dapat diartikan kinerja. Istilah kinerja berasal dari
kata “ Job Performance atau actual Performance ( Prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang ). Pengertian kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ( Anwar Prabu,200:124).
Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja pegawai (guru) dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu motivasi (motivation) dan kemampuan (ability). Seorang
pegawai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dengan pendidikan
yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini
kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan
pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat
ditunjukkan.. Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan
Djihad Hisyam (2000 : 124) mengemukakan tiga jenis kompetensi guru,
yaitu :
1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang
studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode
mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan
siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
liii
3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan
patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi
seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam
pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau
landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik;
(c)pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran;
(e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi
hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian
yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e)
berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik
dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i)
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai
bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b)
liv
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
(c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep,
struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren
dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
(c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e)
kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional.
Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching
Skill (2002 :145) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di
Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi
guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do,
didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
1. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang
mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa,
(b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c)
perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru
dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
lv
2. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those
Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman
materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan
dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh
pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
3. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student
Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam
pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran
dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk
memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai
kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama
pembelajaran.
4. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri
untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran
dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk
meningkatkan praktek pembelajaran.
5. Teachers are Members of Learning Communities mencakup : (a) guru
memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi
dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua
orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber
daya masyarakat.
lvi
Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang prinsipil. Letak perbedaannya hanya pada cara
pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan
oleh Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi
profesional. Sementara dari NBPTS tidak mengenal adanya
pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang
aspek-aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.
Siswa merupakan hasil proses pendidikan sedangkan kinerja guru
mempunyai peran penting dan merupakan kunci pokok keberhasilan
peningkatan mutu pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya guru
merupakan tenaga spesialis di bidangnya. Dalam hal ini guru
melaksanakan tugasnya baik sebagai perencana mengajar, sebagai
pelaksana, maupun evaluator pengajaran. Sesuai dengan tugas pokok guru
yaitu menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran,
evaluasi belajar, analsis hasil evaluasi, menyusun program perbaikan dan
pengayaan terhadap peserta didikmenjadi tanggung jawabnya ( Menpan
84/1993 .25). Bahkan guru diharapkan mampu memodifikasi rancangan
pelaksanaan pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa .
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut guru
dituntut kinerja yang profesional serta memiliki kompetensi yang
meyakinkan dalam segi pengetahuan, ketrampilan serta penguasaan
kurikulum, materi atau bahan ajar, teknik evaluasi dan memiliki komitmen
dalam melasanakan tugas serta disiplin yang tinggi. Untuk itu kualitas
lvii
profesional guru perlu ditingkatkan. Guru yang baik adalah yang berhasil
dalam pengajaran, mampu mempersiapkan siswanya mencapai tujuan
yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan profesionalismenya
diharapkan kinerja guru semakin meningkat. Profesi adalah suatu jabatan
atau pekerjaan yang menuntut keahlian (ekpertise) dari para anggotanya
yang berarti pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Seperti yang dikutip oleh Dedi Supriyadi dari Educational
Leadership, edisi Maret 1997, bahwa seorang guru yang profesional
dituntut memiliki lima hal :
a. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya
ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan
siswanya.
b. Kedua, guru menguasai secara mendalam materi / mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara menyajikannya kepada para siswa.
c. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa
melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam
perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
d. Keempat, guru mampu berfikir secara sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu
ada waktu bagi guru untuk refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah
dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman ia harus tahu mana
lviii
yang benar dan salah serta baik dan buruk dampaknya pada proses
belajar siswa.
e. Guru bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya dan
organisasi profesi lain.
Untuk menilai kemampuan atau kinerja guru, PPPG telah
merumuskan 10 (sepuluh) kemampuan dasar bagi seorang guru
(Soedijarto,1993 :88) yaitu :
1) Menguasai bahan
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media / sumber
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan
pengajaran
Selanjutnya dikatakan behawa kesepuluh kemampuan tersebut pada
hakekatnya ada yang berkaitan dengan peningkatan mutu, proses dan hasil
belajar, yakni : (1) kemampuan merencanakan program belajar mengajar, (2)
kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar (3)
lix
kemampuan menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar
mengajar dan informasi lainnya bagi penyempurnaan proses belajar mengajar.
Ketiga kemampuan ini merupakan kemampuan yang harus dikuasai
oleh seorang guru yang profesional. Seorang guru yang profesional adalah
muara dari segala pengetahuan teori, segala penguasaan berbagai ketrampilan
dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang para pelajar, objek belajar, dan
situasi belajar. Untuk memperjelas 3 (tiga) kemampuan pokok guru tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar.
Mengikuti pola KTSP dengan kegiatan merencanakan program belajar
mengajar meliputi langkah-langkah berikut :
1) Merumuskan indikator :
Hakekat tujuan instruksional khusus adalah gambaran dari tingkat
penguasaan peserta didik, dalam suatu kurun waktu yang ditetapkan
tentang suatu pokok yang diharapkan akan menunjang pencapaian
lebih lanjut tujuan instruksional umum. Oleh karena itu, seorang
perencana harus menguasai tentang : a) bentuk tingkah laku siswa
setelah mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang ditentukan, b)
hakekat pokok bahasan yang dijadikan objek belajar, c) hubungan atau
relevansi antara tujuan khusus dengan tujuan instruksional umum, d)
Hubungan hierarkhis antara tujuan satuan pelajaran yang disusun
dengan tujuan satuan sebelum dan sesudahnya, e) hakekat siswa dalam
kemampuan dan latar belakangnya.
lx
2) Mengurangi deskripsi RPP:
Satuan bahasan sebagai materi pelajaran di ambil dari SK dan KD
kurikulum yang berlaku. Karena itu seorang perencana program
belajar mengajar dituntut untuk mampu menguraikan satuan bahasan
dalam deskripsi yang menunjuk pada tingkat kedalaman dan keluasaan
pokok yang akan dipelajari sesuai dengan tingkatan usia siswa, waktu
yang tersedia, dan peranan satuan tersebut dalam hubungannya dengan
satuan berikutnya.
3) Merancang kegiatan belajar mengajar
Pada bagian ini kemampuan profesional guru benar-benar diuji, sebab
seorang perancang harus dapat menjawab hal-hal sebagai berikut :
a) Proses belajar manakah yang harus ditempuh oleh para siswa agar
dalam waktu yang disediakan dapat menguasai tujuan-tujuan
instruksional khusus yang telah ditetapkan?
b) Bagaimanakah proses belajar yang telah dipilih diorganisasikan
agar secara ekonomis ampuh dan efektif dapat membantu
mencapai tujuan ?
4) Memilih berbagai media dari sumber belajar untuk dpat memberikan
fasilitas bagi dapat berlangsungnya proses belajar mengajar secara
optimal. Mempunyai pengetahuan tentang berbagai media dan sumber
belajar dengan segala potensi dan kegunaannya serta mampu
memanfaatkan secara optimal merupakan prasyarat bagi dapat
tersusunnya rencana proses belajar mengajar dengan memadai. Bahkan
lxi
hasil belajar akan semakin baik dicapai oleh pebelajar melalui
pendayagunaan teknologi pendidikan. Tetapi hasil belajar itu sendiri
belumlah cukup jika pebelajar tidak mampu mengkaitkan pengetahuan
dengan konteks kehidupan nyata, dan menghubungkan antara
pengetahuan dan komunitas yang ada di kehidupan sekitarnya. (Punaji
styosari. 2005:7).
5) Menyusun instrumen untuk menilai tingkat penguasaan tujuan .
Dalam hal ini perencanaan harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang : a) Hakekat tujuan yang akan diukur dan
indikator tentang telah tercapainya tujuan, b) Bentuk tes yang
diperkirakan dapat mendeteksi atau mengukur telah tercapainya tujuan
sebagaimana terlihat dari indikator-indikator, c) Dapat merumuskan
dan menyusun butir-butir alat ukur untuk setiap bentuk tes.
b. Kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar.
Dalam tahap ini semua ketentuan yang telah ditetapkan dalam
rencana akan dicoba dilaksanakan dengan berbagai modifikasi sesuai
dengan perkembangan yang terjadi dalam interaksi guru – siswa dalam
kaitan proses belajar mengajar. Maka seorang perencana harus
memiliki kemampuan menangkap perubahan , mengambil keputusan
secara tepat dan benar, mengambil dan memilih alternatif pemecahan
dengan segera. Secara rinci kemampuan dalam kegiatan proses belajar
mengajar ini meliputi :
1) Memimpin dan membimbing proses belajar mengajar.
lxii
2) Mengatur dan mengubah suasana belajar mengajar
3) Menetapkan dana mengubah urutan kegiatan belajar mengajar
c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar
Setiap guru dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang
dicapai para siswa, baik melalui pengamatan yang terus menerus
tentang perubahan dan kemajuan yang dihadapi siswa atau melalui
pemberian skor, penentuan kinerja individu pekerja akan sangat
dipengaruhi oleh, faktor individu, psikhologis dan faktor organisasi.
Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh berbagai
dorongan yang mendukung pada kinerja seperti : kemampuan,
keahlian dan yang lainnya. Pada akhirnya apabila faktor-faktor
pendukung tersbut dimiliki oleh pekerja, maka akan memberikan
dorongan kepada pekerja bekerja dengan baik, yang pada gilirannya
akan meningkatkan kinerja bagi yang bersangkutan. Oleh karena itu
diduga ada pengaruh positis antara disiplin seseorang pada waktu
bekerja dengan tingkat kinerja yang diperoleh.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Kusnadi (2000) tentang Hubungan antara
sikap terhadap profesi guru dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja
guru. Penelitian yang telah dilakukan terhadap guru Madrasah Aliyah
Negeri ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempunyai
hubungan dengan kinerja subjek penelitian. Berdasarkan data yang
dikumpulkan dari 80 orang guru sebagai responden. Kesimpulannya
lxiii
adalah semakin baik sikap guru terhadap profesinya, semakin baik pula
kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sobirin (2004) Program Pascasarjana UNS,
tentang Hubungan disiplin kerja, motivasi kerja, semangat kerja dengan
kinerja guru di SMU Negeri, dengan subjek penelitian sebanyak 50 orang
responden. Setelah dianalisis dengan teknik regresi dan korelasi ternyata
adanya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja guru,
motivasi kerja guru, dan semangat kerja guru dengan kinerja guru.
C. Kerangka Berfikir
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai arah penelitian
maka disajikan kerangka berfikir sebagai berikut :
1. Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru.
Sikap inovatif diperlukan guru dalam rangka mengembangkan
potensi dan mengikuti perkembangan jaman. Dalam hal ini tahapan
seseorang dalam mengadopsi gagasan baru ada lima tahap sebagai berikut:
kesadaran seseorang telah menyadari adanya inovasi,; ketertarikan,
seseorang mulai mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru
yang diterima karena mulai tertarik akan inovasi; evaluasi,
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi;
mencoba, individu mulai mencoba meskipun dalam skala kecil untuk
meningkatkan estimasi pada inovasi; dan adopsi, individu memutuskan
untuk menggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi tersebut.
lxiv
Sikap inovatif guru tercermin dalam pelaksanaan tugas profesinya.
Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan pembelajaran yang
inovatif, metode yang inovatif yang mampu memberikan hasil belajar
yang inovatif pula. Jika para guru mampu memperhatikan perubahan dan
inovasi dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar meningkat.
Semakin tinggi sikap inovatif yang dimiliki guru diduga kompetensi yang
dimilikinya akan meningkat dan berkembang secara optimal.
2. Hubungan antara Kedisplinan dengan kompetensi guru
Guru dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam rangka
melaksanakan tugas profesinya. Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari
Bertaqwa, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan
perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya; Mempunyai
kepatuhan yang dinamis, Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan
yang mati dalam mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan
nasional dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh
pimpinan nasional; Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak
bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan
perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu.; Rasional,
Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap
rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis;
Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan
dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai
lxv
warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri
tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan
atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku
mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini
berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam
menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak
mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu
sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan
kompetensi guru juga meningkat dengan baik.
3. Hubungan antara Sikap inovatif dan Kedisiplinan dengan kompetensi
guru.
Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masing-
masing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa.
Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan
dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan
menyangkut disipkin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap
inovatif yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru
dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses
pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya .
lxvi
D. Hipotesis
1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan kompetensi
guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
2. Ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan kompetensi
guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo
Kabupaten Wonogiri Tahun 2008
3. Ada hubungan bersama antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan
kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.
Y
Kompetensi Guru
X1
Sikap Inovatif
X2 Kedisiplinan
lxvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan di lingkungan UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri, khususnya pada guru sekolah
dasar negeri. Jadwal penelitian selengkapnya sebagai berikut :
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Ex Post Facto. Menurut
Sugiyono (2001:3) penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang mendahului peristiwa tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
korelasional, yaitu untuk mengetahui sikap inovatif dan kedisiplinan dengan
kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten
Wonogiri Tahun 2008.
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 17
1 Survey Lapangan2 Konsultasi Penyusunan Tesis
OKTOBER 08 NOPEMBER 08W A K T U
No KEGIATAN Agust-08 SEPTEMBER 08
I II III IV I II III IV I II III IV1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 143 Penyusunan Laporan4 Ujian Tesis5 Revisi Laporan
PEBRUARI 09W A K T U
No KEGIATAN Des-08 JANUARI 09
lxviii
Yang menjadi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
a. Sikap Inovatif
b. Kedisiplinan
2. Variabel Terikat
Kompetensi Guru
C. Populasi, Sampel ,dan Sampling
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekelompok subjek penelitian. (Suharsimi
Arikunto, 1992:40). Sedangkan menurut (Sutrisno Hadi 1987:20), Populasi
adalah seluruh penduduk yang maksudkan untuk diselidiki. Populasi
dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit
mempunyai satu sifat yang sama.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua guru
Gugus Ronggowarsito di Kecamatan Ngadirojo sebanyak 48 orang.
2. Sampel
Menurut Saefudin Anwar (1999:79) yang dimaksud dengan sampel
adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh
populasinya. Menurut Hadari Nawawi (1985 :144) Sampel adalah sebagian
dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Sutrisno Hadi,
(2000 : 70) sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Dalam
penelitian ini semua anggota populasi sebagai sampel penelitian dengan
demikian pengambilan sampel dengan probabilitas.
lxix
D. Definisi Operasional
1. Sikap Inovatif
Sikap Inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan atau
perubahan baru yang mencakup ide atau gagasan dan produk yang
meliputi penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan dan dampak
inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide baru tetapi juga
menyempurnakan proses dan produk yang telah ada. Dalam inovasi ada
lima tahap yaitu : a) Tahap kesadaran, b) Tahap ketertarikan, c) Tahap
evaluasi, d) mencoba, e) adopsi.
2. Kedisiplinan
Disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang mengaturnya.
Ciri-ciri guru yang memiliki kedisiplinan tinggi adalah sebagai berikut :
1) mempunyai kepatuhan, 2) mempunyai kesadaran bertindak, 3) rasional,
4) berani, 5) sebagai suri teladan.
3. Kompetensi Guru
Segala sesuatu yang akan dimiliki seseorang dan merupakan komponen
utama yang harus dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas,
mampu memberikan petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan
dicapai. Kompetensi dalam penelitian ini meliputi : 1) Merencanakan
program pembelajaran, 2) Melaksanakan pembelajaran, 3) mengevaluasi
pembelajaran, 4) mengadakan interaksi dengan guru, 5) melaksanakan
administrasi dengan baik.
lxx
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang menunjang
pemecahan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan angket. Baik untuk sikap inovatif, kedisiplinan maupun untuk
kompetensi guru. Langkah awal yang dipersiapkan adalah dengan membuat
kisi-kisi dan instrumen angket.
F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum soal digunakan dalam pengumpulan data, maka diujicobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir angket. Validitas dan
reliabilitas dipakai dalam penelitian ini adalah untuk menguji angket dan
dokumentasi itu memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas butir angket.
1. Validitas
Validitas berarti kesahihan alat dengan tujuan dan bahan pelajaran
dengan tujuan agar dapat dipertanggung jawabkan tingkat kelayakan atau
kesahihannya. (Burhan Nurgiyanto, 1988:99). Untuk mengetahui validitas
item, penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai
berikut:
rxy = ( )( )
( ){ } ( ){ }å åå åååå -
YYXX2222 - N - N
Y X XYN
Dimana
rxy : koefisiensi korelasi antara x dan y
X : nilai x
Y : nilai y
lxxi
X2 : kuadrat dari x
Y2 : kuadrat dari y
XY : jumlah perkalian x dan y
N : jumlah subjek
Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Angket Sikap Inovatif, dari 30 butir soal yang diujikan 2 soal masuk
dalam kategori tidak valid yaitu no 7 dan no 10 serta 28 butir soal
valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 1.
b. Angket Kedisiplinan, dari 30 butir soal yang diujikan semua butir
instrumen angkat valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 2.
c. Angket Kompetensi guru, dari 30 butir soal yang diujikan 28 butir
valid dan 2 butir yang tidak valid yaitu no 1 dan no 7. Hasil
selengkapnya lihat lampiran 3
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu tes
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tingi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil tepat.
Reliabilitas adalah tingkat kemampuan suatu alat ukur dikatakan
mantap apabila dalam pengukuran sesuatu berulang kali, alat ukur tersebut
memberikan hasil yang sama dan dengan syarat kondisi pada waktu
pengukuran tidak berubah. (Masri Singarimbun, 1989:88)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan belah dua. Dengan cara
pembelahan ganjil genap. Dimana untuk mengetahui tepat reliabilitasnya
lxxii
adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk
menghitung reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. (Suharsimi
Arikunto, 75) sebagai berikut
úúû
ù
êêë
é-÷
øö
çèæ
-= å
t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Dimana:
r11 : reliabilitas
k : banyaknya soal
2å bs : jumlah varians butir
21s : varians total
Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Angket Sikap Inovatif, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil
sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
b. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil
sebesar 0,945. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
c. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil
sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
G. Uji Persyaratan
Dalam penelitian ini disamping menggunakan syarat normalitas, juga
menggunakan syarat uji linearitas dan independen.
lxxiii
1. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus
Kolmogorov - Smirnov yang dibantu dengan menggunakan program SPSS
Versi 11.0.
2. Uji linearitas
Uji ini dimaksudkan untuk menguji linear tidaknya data yang di
analisis, adapun rumus yang digunakan menurut Nana Sudjana (1998:355)
sebagai berikut :
F = ( )G R
(Tc)R
rjk
rjk
Dimana
F = Bilangan untuk linier
)(TcRrjk = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok
)(GRrjk = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan.
Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS
3. Uji Multikolinieritas
Mulktikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang
sempurna (mendekati sempurna ) antara beberapa atau semua variabel
bebas (Mudrajat Kuncoro,2001:114). Jadi antara variabel bebas tidak
boleh terjadi hubungan yang terlalu kuat. Dalam perhitungannya
dibantu dengan program SPSS Versi 11.0
lxxiv
H. Teknik Analisis Data
Untuk data yang terkumpul penulis menggunakan metode statistik
dengan analisis regresi. Analisis regresi adalah cara atau teknik untuk mencari
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dan dinyatakan
dalam bentuk persamaan Matematika dalam hubungan yang fungsional.
Adapun teknik yang digunakan adalah Regresi Linier ganda dengan rumus
sebagai berikut :
kXaXaY ++= 2211 ( Sutrisno Hadi, 2000 : 235 )
Dimana
Y = Kriterium (kinerja guru )
X1 = Prediktor 1
X2 = Prediktor 2
1a = koefisien prediktor 1x
2a = koefisien prediktor 2x
k = bilangan konstan
Pengujian keberartian regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan rumusan hipotesis.
2. Menentukan uji statistik yang sesuai yaitu uji F
3. Menentukan nilai kritis
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian.
5. Membuat kesimpulan
Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS Versi 11.0.
lxxv
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Pada bab ini secara berturut-turut akan disajikan tentang deskripsi data,
pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil
penelitian dan keterbatasan penelitian. Pada deskripsi data, akan
dideskripsikan data dalam bentuk ukuran pemusatan data, antara lain rata-rata
(mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak yang muncul (modus).
Ukuran persebaran yang akan dideskripsikan meliputi rentangan skor (range)
dan simpangan baku (standar deviasi), kemudian sebaran data untuk masing-
masing variabel akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
histogram. Analisis deskripsi selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Sikap Inovatif
Dari data yang dikumpulkan mengenai sikap inovatif (X1) dengan
mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah
pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara
28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan
hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi
dan skor terendah
Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :
1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,50. 2) nilai tengah (median) sebesar 78
lxxvi
3) simpangan baku sebesar 16,332. Sebaran skor angket tentang sikap
inovatif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 42 2 4,2 4,2 4,2
45 2 4,2 4,2 8,3
65 2 4,2 4,2 12,5
71 4 8,3 8,3 20,8
72 8 16,7 16,7 37,5
73 1 2,1 2,1 39,6
75 1 2,1 2,1 41,7
78 5 10,4 10,4 52,1
81 2 4,2 4,2 56,3
84 2 4,2 4,2 60,4
85 1 2,1 2,1 62,5
89 1 2,1 2,1 64,6
91 1 2,1 2,1 66,7
92 4 8,3 8,3 75,0
93 2 4,2 4,2 79,2
98 5 10,4 10,4 89,6
103 2 4,2 4,2 93,8
105 1 2,1 2,1 95,8
106 2 4,2 4,2 100,0
Valid
Total 48 100,0 100,0
lxxvii
Sikap Inovatif
110,0
100,0
90,0
80,0
70,0
60,0
50,0
40,0
Sikap Inovatif
Und
efin
ed e
rror
#60
706
- C
anno
t ope
n te
xt fi
le "
C:\P
RO
GR
AM
FIL
ES
\SP
SS
\en
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 16,33
Mean = 80,5
N = 48,00
Dari tabel 2, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan
tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan
pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
sebagai berikut :
Kategori Frekuensi %
Tinggi (89 – 106)
Sedang ( 70 – 88 )
Rendah (42 – 69 )
18
24
6
37,5%
50 %
12,5 %
Jumlah 48 100,00
Gambar 1 Histogram Sikap Inovatif Guru
lxxviii
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai sikap
inovatif yang rendah sebesar 12,5 persen, kategori sedang sebesar 50
persen, dan 37,5 persen termasuk kategori sikap inovatif yang tinggi.
2. Kedisiplinan
Dari data yang dikumpulkan mengenai kedisiplinan (X2) dengan
mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah
pertanyaan atau pernyataan 30 butir, akan diperoleh rentangan skor antara
30 sampai dengan 150 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan
hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi
dan skor terendah .
Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :
1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,67, 2) nilai tengah (median) sebesar
79,5 3) simpangan baku sebesar 16,014. Sebaran skor angket tentang
kedisiplinan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
lxxix
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kedisiplinan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 42 2 4,2 4,2 4,2
45 2 4,2 4,2 8,3
65 1 2,1 2,1 10,4
71 4 8,3 8,3 18,8
72 8 16,7 16,7 35,4
73 1 2,1 2,1 37,5
78 6 12,5 12,5 50,0
81 2 4,2 4,2 54,2
82 1 2,1 2,1 56,3
84 1 2,1 2,1 58,3
85 3 6,3 6,3 64,6
86 1 2,1 2,1 66,7
89 1 2,1 2,1 68,8
92 4 8,3 8,3 77,1
93 1 2,1 2,1 79,2
98 4 8,3 8,3 87,5
100 1 2,1 2,1 89,6
101 1 2,1 2,1 91,7
103 1 2,1 2,1 93,7
105 1 2,1 2,1 95,8
106 2 4,2 4,2 100,0
Valid
Total 48 100,0 100,0
lxxx
kedisiplinan
110,0
100,0
90,0
80,0
70,0
60,0
50,0
40,0
kedisiplinan
Und
efin
ed e
rror
#60
706
- C
anno
t ope
n te
xt fi
le "
C:\P
RO
GR
AM
FIL
ES
\SP
SS
\en
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 16,01
Mean = 80,7
N = 48,00
Dari tabel 3, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan
tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan
pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
sebagai berikut :
Kategori Frekuensi %
Tinggi (89 – 106)
Sedang ( 70 – 88 )
Rendah (42 – 69 )
16
27
5
33,33
56,25
10,42
Jumlah 48 100,00
Gambar 2 Histogram Kedisiplinan Guru
lxxxi
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai
sikap inovatif yang rendah sebesar 10,42 persen, kategori sedang sebesar
56,25 persen, dan 33,33 persen termasuk kategori sikap inovatif yang
tinggi
3. Kompetensi guru
Dari data yang dikumpulkan mengenai Kompetensi Guru (Y)
dengan mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah
pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara
28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan
hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi
dan skor terendah .
Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :
1) skor rata-rata (mean) sebesar 118,69, 2) nilai tengah (median) sebesar
126. 3) simpangan baku sebesar 19,480. Sebaran skor angket tentang
kompetensi guru dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
lxxxii
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 50 1 2,1 2,1 2,1
78 1 2,1 2,1 4,2
80 1 2,1 2,1 6,3
84 1 2,1 2,1 8,3
90 2 4,2 4,2 12,5
91 1 2,1 2,1 14,6
98 1 2,1 2,1 16,7
99 1 2,1 2,1 18,8
106 2 4,2 4,2 22,9
109 1 2,1 2,1 25,0
110 2 4,2 4,2 29,2
117 1 2,1 2,1 31,3
120 3 6,3 6,3 37,5
121 2 4,2 4,2 41,7
123 2 4,2 4,2 45,8
124 1 2,1 2,1 47,9
125 1 2,1 2,1 50,0
127 3 6,3 6,3 56,3
130 3 6,3 6,3 62,5
131 3 6,3 6,3 68,8
132 1 2,1 2,1 70,8
133 4 8,3 8,3 79,2
134 1 2,1 2,1 81,2
135 5 10,4 10,4 91,7
136 3 6,3 6,3 97,9
137 1 2,1 2,1 100,0
Valid
Total 48 100,0 100,0
lxxxiii
Kompetensi guru
140,0
130,0
120,0
110,0
100,0
90,0
80,0
70,0
60,0
50,0
Kompetensi guru
Und
efin
ed e
rror
#60
706
- C
anno
t ope
n te
xt fi
le "
C:\P
RO
GR
AM
FIL
ES
\SP
SS
\en
20
10
0
Std. Dev = 19,48
Mean = 118,7
N = 48,00
Dari tabel 4, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan
tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan
pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
sebagai berikut :
Kategori Frekuensi %
Tinggi (109 – 137)
Sedang ( 79 – 108)
Rendah (50 – 78)
38
9
1
79,166
17,75
2,083
Jumlah 48 100,00
Gambar 3 Histogram Kompetensi Guru
lxxxiv
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai
kompetensi guru yang rendah sebesar 2,083 persen, kategori sedang sebesar
17,75 persen, dan 79,166 persen termasuk kategori kompetensi guru yang
tinggi.
B. Uji Persyaratan Analisis
Dalam menganalisis data untuk suatu pengujian hipotesis, maka perlu
diperhatikan tentang data yang akan diolah. Dalam penelitian ini data yang
digunakan berbentuk tunggal. Penyebaran data adalah bagaimana data tersebut
tersebar antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah, serta variabilitas
di dalamnya. Penggunaan teknik statistik dalam analisis data akan ditentukan
oleh sebaran data, yaitu berbentuk sebaran normal atau tidak merupakan
sebaran normal. Di samping itu perlu memperhatikan faktor keseragaman
variasi sampel yang diambil dari populasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini
sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
terhadap asumsi tersebut.
1. Uji Normalitas
Persyaratan pertama, terhadap persyaratan pertama bahwa sampel
penelitian adalah semua anggota populasi yang berjumlah 48 orang guru
sekolah dasar negeri di gugus Ronggowarsito. Persyaratan kedua,
pengujian normalitas sebagai persyaratan kedua, dilakuan dengan
menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Pengujian normalitas
memerlukan hipotesis sebagai berikut: (1) Ho : data populasi berdistribusi
normal. (2) Hi : data populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria
lxxxv
pengujian yang digunakan adalah Ho ditolak bila a maksimum < D tabel,
dan Hi diterima bila a maksimum > Nilai signifikansi = 0,05. Hasil
perhitungan uji normalitas adalah sebagai berikut:
Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov
Harga signifikansi Model a maksimum N signifikansi
Keterangan
X, 1,077 0,05 Normal
X2 1,170 0,05 Normal
Y 1,485 0,05 Normal
Sumber: Data Primer (diolah)
Berdasar tabel di atas, maka dapat disimpulkan semua hipotesis nol
yang berbunyi populasi berdistribusi normal tidak dapat ditolak (diterima).
Dengan demikian data yang akan digunakan dan diuji dalam penelitian ini
tclah memenuhi syarat normalitas.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan sebagai salah satu uji pendahuluan data
penelitian dalam penggunaan statistik parametrik. Nilai signifikansi < 0,05
menunjukkan adanya hubungan yang linear antar variabel. Hasil dari test of
linearity data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
Variabel F Sig
Sikap Inovatif 17,495 0,000
Kedisiplinan 19,956 0,000
Sumber: Data Primer yang diolah
lxxxvi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu variabel sikap inovatif dan kedisiplinan
mempunyai sifat hubungan yang linear. Hasil dari test of linearity dengan
alat bantu SPSS Versi 11.0 menunjukkan bahwa nilai F berkisar antara
17,495 sampai dengan 19,956 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti
variabel tersebut mempunyai sifat hubungan yang linear. Keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada lampiran 20
3. Pemeriksaan Multikolinearitas / Uji Independensi
Pemeriksaan multikolinearitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah
ada keterkaitan antara variabel bebas dalam penelitian. Analisa yang
digunakan untuk menguji digunakan uji Spearman's rho dengan alat bantu
SPSS Versi 11.0. Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai variance
inflation factor (VIF) kedua variabel sebesar 1,183 lebih kecil dari 5 maka
dapat dikatakan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan
multikolinearitas.Hasil selengkapnya pada lampiran 21.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk
pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis
Korelasi dan Regresi berganda.
lxxxvii
1. Pengujian Hasil Analisa Data
Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil
Perhitungan teknis analisis korelasi dan regresi ganda, maka hipotesis
yang telah dirumuskan dapat terjawab sebagai berikut:
a. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dengan kompetensi guru (Y)
Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dengan
kompetensi guru digunakan teknik analisa Regresi.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program
komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus
Spearman's rho diperoleh X1,Y = 0,570. Hasil perhitungan ini
dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi 0,05
diperoleh = 0.288, karena r hitung > r tabel, atau 0.570 > 0,288 Hasil
selengkapnya pada lampiran 22
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis
yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif
dalam pembelajaran dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya.
b. Hubungan antara kedisiplinan (X2) dengan kompetensi guru (Y)
Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang
signifikan antara kedisiplinan dan kompetensi guru digunakan teknik
analisa regresi linier.
lxxxviii
Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program
komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus
Spearman's rho diperoleh X,Y = 0,558. Hasil perhitungan ini
dikonsultasikan dengan . tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi
0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel atau 0.558 > 0,288
Hasil selengkapnya pada lampiran 22
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis
yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan
dan kompetensi guru terbukti kebenarannya.
c. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dan kedisiplinan (X2) dengan
kompetensi guru (Y)
Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dan kedisiplinan
guru di sekolah dengan kompetensi guru digunakan teknik analisa
Regresi ganda
Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program
komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus
Spearman's rho diperoleh X1 dan X2 terhadap Y = 0,676. Hasil
perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf
signifikansi 0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel maka
0,676 > 0,288. Hasil selengkapnya pada lampiran 22
lxxxix
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang
berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan
kedisiplinan dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya.
2. Penafsiran Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Besarnya koefisien korelasi antara X1 terhadap Y sebesar 0,570
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1
terhadap Y.
b. Besarnya koefisien korelasi antara X2 terhadap Y sebesar 0,558
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1
terhadap Y
c. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar
0,676 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
X1 terhadap Y
3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data dan penafsiran pengujian hipotesis di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara
sikap inovatif dalam pembelajaran dengan kompetensi guru dapat
diterima dengan atau 0,570 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.
xc
b. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara
kedisiplinan dalam pembelajaran dengan kompetensi guru dapat
diterima atau 0,558 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.
c. Hipotesa yang menyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara
sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru dapat diterima
atau 0,676> 0,288 pada taraf signifikan 0,05
Hasil uji keberartian Regresi ganda diperoleh Freg = 18,893 nilai
F tabel dengan menggunakan a = 0,05 dan df, = 2, dts = 45 (F(o,o5,2,45))
diperoleh nilai F tabel = 3,23. Karena F reg > F tabel, atau 18,893 > 3,23
maka dapat dikatakan koefisien korelasi tersebut berarti atau signifikan.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dilakukan
pembahasan sebagai berikut:
1. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dengan Kompetensi Guru (Y)
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui variabel sikap
inovatif ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui dengan
perolehan korelasi 0,570 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui
sumbangan efektif sebesar 23,3% dan sumbangan relatifnya sebesar 51%.
Hasil selengkapnya pada lampiran 23
Sikap inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan
atau perubahan. Sikap inovatif guru akan tercermin dalam pelaksanaan
xci
tugas profesinya. Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan
pembelajaran, metode yang inovatif. Dengan sikap inovatif guru
berhubungan terhadap kompetensi guru juga akan meningkat.
2. Hubungan antara Kedisiplinan (X2) dengan Kompetensi Guru (Y)
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui variabel
kedisiplinan ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui
dengan perolehan korelasi 0,558 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui
sumbangan efektif sebesar 22,39 % dan sumbangan relatifnya sebesar
49 %. Hasil selengkapnya pada lampiran 23
Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari Bertaqwa, Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah-perintahNya dan
menghindari segala larangannya; Mempunyai kepatuhan yang dinamis,
Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam
mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional dalam
arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan nasional;
Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa
kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan
dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu; Rasional, Kepatuhan
yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap rasional
dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis;
Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan
dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai
xcii
warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri
tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan
atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku
mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini
berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam
menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak
mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu
sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan
kompetensi guru juga meningkat dengan baik.
3. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dan Kedisiplinan (X2) dengan
Kompetensi Guru (Y)
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa variabel sikap
inovatif dan kedisiplinan menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat
diketahui dengan perolehan korelasi sebesar 0,676
Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masing-
masing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa.
Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan
dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan
menyangkut disiplin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap
inovatif yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru
xciii
dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses
pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya .
Dengan demikian, secara bersama-sama terdapat hubungan antara
sikap inovatif dan kedisiplinan terhadap kompetensi guru. Semakin tinggi
sikap inovatif dan kedisiplinan, maka semakin tinggi pula kompetensi guru
sekolah dasar.
xciv
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian statistik maupun analisis terhadap data
dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan
kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas maupun kuantitas sikap
inovatif guru maka akan semakin tinggi pula kompetensi guru.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan
kompetensi guru, artinya semakin tinggi kedisiplinan guru maka akan
semakin tinggi pula kompetensi guru.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan
kedisiplinan dengan kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas
maupun kuantitas sikap inovatif guru dan kedisiplinan guru maka akan
semakin tinggi pula kompetensi guru.
B. Implikasi
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah teruji kebenarannya
menyatakan bahwa sikap inovatif dan kedisiplinan mempengaruhi kompetensi
guru. Sikap inovatif sebagai faktor internal memberikan kontribusi yang nyata
terhadap kompetensi guru, namun apabila ditelaah lebih mendalam sikap
inovatif guru sekolah dasar belum ditunjang oleh sikap mereka terhadap
xcv
kompetensi guru. Oleh karena itu perlu diperhatikan 1) identifikasi terhadap
faktor-faktor internal pada guru, 2) perlu dilakukan identifikasi karakteristik
kedisiplinan yang mampu menunjang terbentuknya kompetensi guru yang
lebih profesional, 3) menyamakan persepsi guru dan kepala sekolah tentang
kedisiplinan yang mendukung kompetensi guru.
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu diberikan beberapa saran
kepada :
1. Bagi guru-guru sekolah dasar
Sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru perlu diintensifkan dan
ditingkatkan. Kontribusi ketiga variabel akan menumbuhkan guru yang
lebih profesional terutama dalam proses pembelajaran dan administrasi di
bidang pendidikan.
2. Dinas Pendidikan
Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan
peranan guru dalam menjalankan tugas-tugas pembelajaran dan
administrasi, sehingga diperoleh proses pembelajaran yang lebih bermutu.
Dinas pendidikan dapat menggunakan variabel dalam penelitian ini
sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia guru di masa yang akan
datang.
xcvi
3. Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan kegiatan penelitian
yang menitikberatkan pada kajian terhadap hasil peningkatan sikap
inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.
xcvii
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action. (Second edition ) Boston : Kent Publishing Company.
Benyamin Setiawan.2001. Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Berkman, H.W. dan Gilson, C. 1981. Consumer Behavior : Concept and
Strategies. (Second editions). Boston : Kent Publishing Company Berkowitz,L. 1972. Social Psikology. Glenview, I 11: Foresman and Company. Depdiknas. 2004. Undang-undang No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Grafika .2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK
& SLB. Jakarta : BP. Cipta Karya. Hawkins, D.I, Best, R.J. dan Coney, K.A. 1986. Consumer Behavior : Implication
for Marketing Strategy. Plano-Texas : Bussiness Publication, Inc. Lemhanas. 1997 . Pembangunan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka Louise Moqvist. 2003. The Competency Dimension of Leardership : Findings
from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linkoping Universuty.
Mary E. Dilworth & David G. Imig. 1995. Professional Teacher Development
and the Reform Agenda. ERIC Digest. (Accesed, 31 Oct 2008). Mulyasa,E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam konteks
menyukseskan KBK dan MBS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. National Board for Professional Teaching Standards. 2002. Five Core
Propositions. NBPTS Home Page. (Accesed, 31 Oct 2008) Noor Idris. ” Sebuah Tinjauan Teoritis Tentang Inovasi di Indonesia”. Jurnal
Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-6 No.026 Oktober 2000(Pp.11-17)
Pidarta, Made. 1999. Jurnal Ilmu Pendidikan. Malang : Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, November.
xcviii
Poerwodarminta,W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Saefudin Azwar. 1989. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Liberty .1999. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sanafiah Faisal. 1981. Dasar-dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya :
Usaha Nasional. Sanyal, Bikas C. 1995. Innovation in University Management. Paris : Unesco
Publishing International Institute for Educational Planning. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. : Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sutrisno Hadi. 1997. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis. Yogyakarta : Andi
Offset. ___________.2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Wahyosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Winarno Surachmad. 1969. Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung : Transito
, 1970. Dasar dan Teknik Research. Bandung : Transito.
.
xcix
KISI-KISI ANGKET SIKAP INOVATIF
Komponen Nomor Butir No Indikator
Kognitif Afektif Konatif Positif Negatif
Jml
1 Kesadaran 2 2 2 1,2,3,4, 5,6 6
2 Ketertarikan 2 2 2 7,8,9,10 11,12 6
3 Evaluasi 2 2 2 13,14,15,16 17,18 6
4 Mencoba 2 2 2 19,20,21,22 23,24 6
5 Adopsi 2 2 2 25,26,27,28, 29,30 6
Jumlah 20 10 30
c
ANGKET SIKAP INOVATIF
PETUNJUK
Bacalah angket ini dengan cermat. Angket ini berisi pertanyaan yang berkaitan
dengan sikap inovatif anda sebagai sseorang guru Sekolah Dasat di Kecamatan
Ngadirojo Kabupaten Wonogiri yang meliputi Kesadaran, ketertarikan, evaluasi,
mencoba dan adopsi. Cara pengisian instrumen cukup dengan memberikan tanda
cek (V) pada alternatif jawaban yang terdiri dari lima pilihan dengan makna
sebagai berikut :
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya bersedia setiap ada gagasan baru yang
berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah
2 Saya akan menerima inovasi memerlukan
waktu dan persiapan yang matang
3 Saya merasa bangga apabila inovasi tersebut
mempunyai dampak positif pada diri anda
4 Kebanggaan saya belum tentu datangnya
dari adanya inovasi
5 Saya berpikiran inovasi pada suatu sekolah
dasar tidak akan membawa hasil
6 Saya tidak menginginkan adanya inovasi
pada dirinya mauun lingkungannya.
Untuk pertanyaan / pernyataan positif
jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 5
S : setuju diberi skor 4
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 2
STS : sangat tidak setuju diberi skor 1
Untuk pertanyaan / pernyataan negatif
jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 1
S : setuju diberi skor 2
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 4
STS : sangat tidak setuju diberi skor 5
ci
7 Gagasan baru yang tepat akan mendorong
saya mengembangkan pembelajaran
8 Pendekatan inovatif seperti inkuiri dan
discoveri memberi peluang saya untuk
kreatif
9 Penerapan inovasi dalam desain
pembelajaran memberatkan saya sebagai
guru sekolah dasar
10 Saya mengeluh karena merasa terbebani
dengan adanya perubahan-perubahan
kurikulum dan metode pembelajaran yang
mendadak
11 Suatu inovasi dalam metode dan strategi
pembelajaran sering bertolak belakang
dengan yang telah dilaksanakan di lapangan
12 Saya menyambut adanya inovasi untuk
pembelajaran tidak perlu diberi toleransi
13 Menurut saya penerapan inovasi dalam
sistem penilaian, lebih tepat bila
menggunakan sistem penilaian portofolio
14 Saya akan segera meninindaklanjuti sebuah
inovasi agar tidak hilang begitu saja
15 Saya dapat menerima dengan senang hati,
apabila rencana inovatif lebih meningkatkan
prioritas pada sekolah
16 Penerapan strategi pembelajaran dalam
proses pembelajaran mendorong saya
berkreasi
17 Menurut saya inovasi dapat dikaji kembali
apabila hasil prestasi siswa menurun
cii
18
Tanpa kreasi dan inovasi saya tidak dapat
memberi kontribusi positif terhadap hasil
pembelajaran
19 Sebelum melaksanakan pembelajaran, saya
sebaiknya mencoba materi pembelajaran
20 Menurut saya tes penguasaan materi perlu
dilakukan sebelum memberikan materi baru
21 Menurut saya kajian terhadap penguasaan
siswa pada KD perlu dilakukan.
22 Saya akan memberi motivasi agar siswa mau
mencoba materi yang telah diberikan
23 Hasil pengamatan saya terhadap penguasaan
siswa perlu ditindaklanjuti dengan
percobaan materi lanjutan
24 Saya harus menguasai evaluasi siswa
terhadap setiap KD
25 Pengadopsi program televisi ke dalam
proses pembelajaran menurut saya
merupakan langkah inovasi yang tepat
26 Menurut saya proses pembelajaran yang
inovatif adalah pembelajaran yang
berdampak kreatif dan inovatif
27 Saya akan melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang inovatif karena
memberikan dampak penerapan
pembelajaran yang berbasis lingkungan dan
masyarakat
28 Menurut saya film kartun yang dapat
diterapkan dalam inovasi dan pembentukan
ciii
moral dan jiwa kepahlawanan
29 Saya akan menggunankan cerita tentang
kepahlawanan dan sejarah perjuangan perlu
diberikan di sela-sela pembelajaran
30 Saya akan memperhatikan siswa berprestasi
perlu diberikan di hadapan siswa lain agar
termotivasi.
civ
KISI-KISI ANGKET KEDISIPLINAN
No soal NO INDIKATOR Positif Negatif
Banyak soal
1 Mempunyai kepatuhan 1,3,4,6,29 2,25,30 8
2 Mempunyai kesadaran
bertindak
8,16,17 14,18 5
3 Rasional 10,23 20,27,28 5
4 Berani 7,13 9,12,15,19,26 7
5 Sebagai suri teladan 5,22,24 11,21 5
Jumlah 15 15 30
cv
KEDISIPLINAN Identitas dan Petunjuk Pengisian
A. Identitas
Nama : ..........
No Urut : ..........
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada
pada lembar pertanyaan.
2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
3. Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan
dipublikasikan.
4. Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut
Petunjuk penskoran
1. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 5
S : setuju diberi skor 4
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 2
STS : sangat tidak setuju diberi skor 1
2. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 1
S : setuju diberi skor 2
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 4
STS : sangat tidak setuju diberi skor 5
cvi
No
Pernyataan
SS
S
RR
KS
TS
1.
Saya berusaha agar selalu datang ke kantor tepat waktu.
2.
Saya sengaja datang terlambat setiap hari
3.
Saya mengerjakan tugas/pekerjaan saya sesuai aturan.
4.
Saya hanya akan pulang ke rumah jika saatnya sudah tiba.
5.
Saya berusaha berpakaian rapi selama berada di kantor.
6.
Saya ingin mengubah beberapa peraturan yang mengekang kebebasan saya.
7.
Meskipun tidak setuju, saya tetap melaksanakan peraturan yang dibuat.
8.
Saya berusaha mengajak teman-teman agar mengubah peraturan yang mengekang kebebasan kami.
9.
Jika teman saya bolos kerja, saya akan mengikutinya.
10.
Saya lebih menghormati peraturan dari pada pimpinan.
11.
Saya tidak berusaha menjaga kebersihan lingkungan kerja saya.
12.
Jika ada teman yang melanggar peraturan, saya akan diam saja.
13.
Saya akan menegur pimpinan jika melanggar peraturan.
cvii
14.
Setiap saat tidak pernah menyadari kalau saya telah melanggar peraturan.
15.
Saya akan mencari dalih lain jika saya terbukti melanggar peraturan.
16.
Saya sadar setiap larangan yang ada adalah untuk ketertiban kami.
17.
Saya menyadari bahwa meninggalkan larangan yang sudah dibuat adalah semata-mata untuk kebaikan diri saya.
18.
Setiap larangan yang dibuat terkesan mengada-ada, jadi perlu dirombak agar saya lebih memiliki kebebasan.
19.
Saya akan mengubah beberapa larangan yang sudah dibuat agar saya dapat lebih bebas.
20.
Tidak ada satu pegawai pun yang dapat memahami makna larangan yang ada di kantor termasuk saya.
21 Saya akan menuntut orang lain mentaati peraturan sebelum memberi contoh.
22 Saya akan memanfaat waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan daripada duduk santai
23 Saya akan menuntut menyelesaikan tugas dan kewajiban saya tepat waktu
24 Bila tujuan belum tercapai saya tidak akan berhenti bekerja
25 Saya akan meninggalkan tempat kerja tanpa minta ijin pada pimpinan
26 Saya akan berontak apabila ada kebijakan pimpinan yang tidak sesuai dengan hati nurani.
27 Semua kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada tetap saya laksanakan
28 Apabila saya melakukan kesalahan dan mendapat teguran dari pimpinan, maka akan saya diamkan saja.
cviii
29 Selama jam dinas saya akan tetap di sekolah.
30 Saya akan mengikuti seminar daripada melaksanakan tugas sehari-hari.
Mohon jawabannya diperiksa sekali lagi dan terima kasih
cix
KISI-KISI ANGKET KOMPETENSI GURU
Nomor Soal No Indikator Positif Negatif
Jumlah
1` Merancang pembelajaran - Pengorganisasian bahan
pelajaran - Pengelolaan bahan pelajaran - Penggunaan media dan sumber
mengajar
1 3 5
2 4 6
2 2 2
Jumlah 3 3 6 2. Melaksanakan pembelajaran
- Membuka dan menyampaikan tujuan pengajaran
- Menyampaikan materi - Penggunaan metode dan bahan
latihan sesuai dengan rencana - Mendorong keterlibatan siswa
dalam pengajaran
7 9,10 11 13,14
8 12
2 2 2 2
Jumlah 6 2 8 3. Mengevaluasi pembelajaran
- Evaluasi prestasi siswa - Pemanfaatan hasil evaluasi
16 17
15 18
2 2
Jumlah 2 2 4
4 Interaksi dengan guru - Tanggung jawab dalam PBM - Kemampuan dalam pemecahan
masalah
20 21,22
19
2 2
Jumlah 3 1 4 5 Melaksanakan adaministrasi
- Kedisiplinan administrasi - Kemampuan dalam bekerja
sama - Kepemimpinan - Loyalitas dalam pengabdian
23 25,26 27,28 29
24 30
2 2 2 2
Jumlah 6 2 8
cx
ANGKET KOMPETENSI GURU Identitas siswa dan Petunjuk Pengisian
A. Identitas
Nama : ..........
Alamat : ..........
B. Petunjuk Pengisian
1.Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada
pada lembar pertanyaan.
2.Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
3.Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan.
4.Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut
a. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 5
S : setuju diberi skor 4
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 2
STS: sangat tidak setuju diberi skor 1
b. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban
SS : sangat setuju diberi skor 1
S : setuju diberi skor 2
KS : kurang setuju diberi skor 3
TS : tidak setuju diberi skor 4
STS: sangat tidak setuju diberi skor 5
5. Selamat mengerjakan dan terima kasih.
No PERNYATAAN SS S KR TS STS
1 Saya perlu menggunakan bahan pelajaran
yang tercantum dalam kurikulum sekolah
2 Menurut saya menentukan bahan pengayaan
bidang studi tidak wajib dilakukan guru
dalam proses pembelajaran
cxi
3 Dalam menyusun bahan pengajaran saya
perlu mempertimbangkan jenjang materi
4 Saya tidak perlu merumuskan indikator yang
akan dicapai dalam pembelajaran
5 Saya akan menentukan metode pengajaran
yang akan digunakan langkah awal yang
diterapkan dalam persiapan mengajar
6 Saya tidak perlu menentukan langkah-
langkah mengajar yang akan diterapkan
dalam persiapan mengajar
7 Saya perlu menentukan cara mengenalkan
pokok pelajaran kepada siswa
8 Menurut saya tidak ada kendala umum dalam
proses pembelajaran, sehingga tidak perlu
direncanakan
9 Kegiatan saya yang cukup melelahkan adalah
mengetahui kesesuaian antara pendahuluan
dan inti pelajaran.
10 Agar praktis, strategi pembelajaran yang saya
kembangkan adalah penyampaian materi yang
berfokus pada inti pelajaran
11 Strategi yang perlu saya kembangkan yakni
keterangan yang menarik siswa.
12 Menurut saya tidak ada kendala dalam proses
pembelajaran.
13 Menurut saya strategi pembelajaran yang sulit
diterapkan yakni penggunaan prosedur
melibatkan siswa pada awal pembelajaran
14 Upaya yang banyak saya lakukan yakni
memberi kesempatan pada siswa untuk
cxii
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
15 Penilaian selama PBM bukan merupakan
tugas rutin saya
16 Kendala prinsip saya adalah menerapkan
kesesuaian ragam penilaian dengan tahap,
jenis dan tujuan penilaian
17 Saya tdak mengalami adanya kendala dalam
evaluasi mengolah skor dan menetapkan nilai
akhir.
18
Menurut saya penggunaan hasil evaluasi
siswa pada prinsipnya untuk kepentingan saya
saja
19 Saya tidak bertanggung jawab atas hasil
belajar siswa
20 Saya bertanggung jawab atas perkembangan
etika dan moral siswa
21 Saya dituntut untuk menyelesaikan berbagai
masalah pembelajaran melalui prosedural
22 Semakin tinggi kemampuan dalam
pemecahan masalah maka semakin tinggi pula
profesional saya
23 Saya dalam mengajar harus melakukannya
secara disiplin
24 Saya tidak rutin dalam melaksanakan tugas
administrasi sekolah
25 Kemampuan bekerja sama dengan teman
sejawat sulit saya lakukan
26 Saya harus meningkatkan kemampuan
bekerja sama dengan teman sejawat
cxiii
27 Penerapan azas kepemimpinan demokratis
dalam menjalankan tugas profesional
termasuk tugas saya
28 Membina siswa untuk berjiwa pemimpin dan
tampil berwibawa merupakan tugas saya
29 Saya ingin berhasil maka wajib memiliki
kesetiaan pada tugas
30 Saya dalam melaksanakan tugas tidak perlu
loyalitas dan pengabdian.
cxiv
TABULASI HASIL ANGKET SIKAP INOVATIF
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3
3 2 5 5 2 1 2 2 2 2 2
4 3 5 5 3 1 3 3 3 3 3
5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3
6 3 5 3 5 5 5 5 5 5 1
7 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
12 5 3 3 3 3 3 1 3 3 4
13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4
14 5 5 4 4 4 4 1 4 4 4
15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1
16 5 5 4 4 4 4 1 4 4 1
17 5 5 3 3 1 3 1 3 3 3
18 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2
19 5 5 5 5 5 5 1 5 4 1
20 5 5 3 3 4 1 1 3 5 1
21 5 5 3 3 4 1 1 3 3 5
22 5 3 3 3 4 3 1 4 4 1
23 5 4 4 4 4 4 1 4 4 1
24 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1
25 5 5 5 5 1 5 1 5 1 1
26 2 5 5 5 5 5 1 5 5 1
27 3 3 5 1 1 3 1 3 3 2
28 5 4 1 2 1 1 1 4 3 1
29 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1
30 5 2 1 1 1 2 1 2 2 1
X 112 123 100 91 74 89 49 97 93 61
X2 480 545 392 321 254 313 113 351 327 169
Y 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
Y2 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
XY 11380 12324 10130 9397 7729 9142 4807 9903 9469 5994
RXY 0,5477 0,51912 0,46941 0,70567 0,53974 0,60477 0,08382 0,67332 0,60067 0,10126
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid
cxv
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5
2 2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 5
4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3
5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 3
3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5
3 4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 2
1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5
5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 2
3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3
5 2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2
99 103 103 108 103 101 104 103 110 96 99 102
367 393 399 424 391 381 402 391 448 350 365 386
2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
10098 10617 10509 10979 10522 10314 10536 10462 11286 9905 10213 10457
0,6499 0,82869 0,64092 0,70764 0,72358 0,67293 0,58168 0,64338 0,7666 0,75266 0,81849 0,74809
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxvi
23 24 25 26 27 28 29 30 Jml
4 4 4 4 4 4 4 1 114 12996
3 3 3 3 3 3 3 3 91 8281
2 2 2 2 2 2 2 2 65 4225
3 3 3 3 3 3 3 3 92 8464
3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836
5 5 3 5 5 5 5 5 140 19600
3 3 3 3 3 3 3 3 92 8464
4 4 4 4 4 4 4 4 111 12321
2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600
5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100
2 2 2 2 2 2 2 2 63 3969
5 5 5 5 5 3 3 3 125 15625
2 2 2 2 2 5 2 2 72 5184
4 4 4 4 4 5 4 4 120 14400
2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356
4 4 4 4 4 5 4 4 117 13689
5 5 5 5 5 3 3 4 110 12100
5 2 2 2 2 5 2 4 74 5476
5 3 3 3 3 5 3 4 112 12544
5 3 3 3 3 5 3 4 105 11025
5 5 5 5 5 5 3 4 118 13924
5 4 2 2 1 1 1 4 87 7569
4 4 4 4 4 4 4 4 116 13456
5 2 5 2 2 1 2 1 68 4624
5 1 5 1 5 5 5 5 114 12996
2 2 2 2 2 5 2 3 104 10816
5 3 3 3 3 3 1 4 102 10404
2 2 4 2 2 1 2 4 76 5776
5 4 4 4 4 5 4 4 126 15876
2 2 2 2 2 2 2 4 63 3969
113 95 100 93 96 105 84 101 2907 296665
473 341 370 329 350 431 270 375
2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
11512 9779 10137 9605 9974 10665 8624 10196
0,66761 0,73942 0,6032 0,75992 0,83884 0,50297 0,67098 0,56532
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxvii
TABULASI HASIL ANGKET KEDISIPLINAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3
3 4 5 3 3 4 2 4 2 2 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3
5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3
6 4 4 3 3 4 5 4 5 5 1 5
7 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3
8 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4
9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2
10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5
11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5
13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2
14 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1 2
16 5 5 4 4 4 4 5 4 4 1 4
17 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3
18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 5 5
21 5 5 3 3 4 1 5 3 3 5 3
22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 1 3
23 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2
25 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1
26 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 3 3 5 1 1 3 5 3 3 5 3
28 5 4 1 2 1 1 5 4 3 1 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
30 5 2 1 1 1 2 5 2 2 1 2
X 123 122 91 90 86 89 120 97 93 88 99
X2 551 534 321 308 316 313 546 351 327 334 367
Y 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
Y2 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
XY 12908 12773 9789 9565 9203 9511 12616 10312 9850 9439 10483
RXY 0,54228 0,5573 0,70116 0,59957 0,48579 0,58353 0,46806 0,65575 0,56936 0,49634 0,59073
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxviii
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5
2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 5
4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3
5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 3
3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5
4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 2
5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5
5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3
2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 2
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2
103 104 109 104 102 105 104 111 97 100 103
393 404 429 396 386 407 396 453 355 370 391
3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
11040 11008 11498 11035 10823 11066 10979 11848 10364 10696 10961
0,79614 0,59201 0,65647 0,69254 0,64634 0,5646 0,61548 0,76535 0,6895 0,77052 0,71125
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxix
23 24 25 26 27 28 29 30 Jml
3 3 3 3 3 3 3 5 104 10816
3 3 3 3 3 3 3 3 95 9025
4 4 4 4 4 4 4 2 105 11025
3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836
3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836
5 5 3 5 5 5 5 5 136 18496
3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836
4 4 4 4 4 4 4 4 111 12321
2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600
5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100
2 2 2 2 2 2 2 2 62 3844
5 5 5 5 5 3 3 3 129 16641
2 2 2 2 2 5 2 2 72 5184
4 4 4 4 4 5 4 4 124 15376
2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356
4 4 4 4 4 5 4 4 121 14641
5 5 5 5 5 3 3 4 114 12996
5 2 2 2 2 5 2 4 81 6561
5 3 3 3 3 5 3 4 120 14400
5 3 3 3 3 5 3 4 113 12769
5 5 5 5 5 5 3 4 122 14884
5 4 2 2 1 1 1 4 91 8281
4 4 4 4 4 4 4 4 124 15376
5 2 5 2 2 1 2 1 72 5184
5 1 5 1 5 5 5 5 122 14884
2 2 2 2 2 5 2 3 112 12544
5 3 3 3 3 3 1 4 109 11881
2 2 4 2 2 1 2 4 80 6400
5 4 4 4 4 5 4 4 134 17956
2 2 2 2 2 2 2 4 67 4489
114 96 101 94 97 106 85 105 3038 322538
478 346 375 334 355 436 275 399
3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
12086 10230 10640 10048 10445 11205 9057 11060
0,66312 0,66887 0,57108 0,68999 0,79271 0,49205 0,62997 0,62349
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxx
TABULASI HASIL ANGKET KOMPETENSI GURU
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4
2 3 3 4 5 3 3 4 5 5 3
3 3 3 4 5 5 2 4 5 2 2
4 3 3 4 5 4 3 4 5 3 3
5 3 3 5 3 4 3 4 5 3 4
6 3 3 5 3 5 5 4 5 5 1
7 3 3 5 3 4 3 4 3 5 3
8 4 3 4 4 1 4 1 4 4 1
9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2
10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4
13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4
14 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4
15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1
16 5 5 4 4 4 4 5 4 4 1
17 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3
18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 5
21 5 5 3 3 4 1 5 3 3 5
22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 1
23 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1
25 1 5 5 5 1 5 5 5 1 5
26 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 1 3 5 1 1 3 5 3 3 5
28 5 4 1 2 1 1 5 4 3 1
29 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 2 1 1 1 2 5 2 2 1
X 104 113 101 98 87 89 120 107 97 89
X2 434 467 397 372 327 313 546 429 359 341
Y 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
Y2 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
XY 10697 11809 10909 10437 9460 9542 12652 11424 10290 9511
RXY 0,12789 0,41037 0,67724 0,52895 0,56623 0,56494 0,45168 0,63653 0,51305 0,42314
Validitas Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxxi
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4
2 2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 4
4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 4
5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4
3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 4
3 4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4
4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4
2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 4
1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4
5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4
5 2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 4
100 104 106 109 106 103 107 106 112 99 102 112
374 400 424 437 416 399 427 416 466 375 390 444
3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
10660 11173 11374 11685 11384 11054 11416 11331 12049 10736 11044 11880
0,62174 0,76354 0,6798 0,75489 0,75455 0,69196 0,64117 0,69057 0,76523 0,76906 0,81733 0,78264
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
cxxii
23 24 25 26 27 28 29 30 Jml
5 5 5 5 5 5 5 5 140 19600
3 3 3 3 3 3 3 3 98 9604
4 4 4 4 4 4 4 2 109 11881
3 3 3 3 3 3 3 3 97 9409
4 4 4 4 4 4 4 4 117 13689
5 5 3 5 5 5 5 5 137 18769
3 3 3 3 3 3 3 3 96 9216
4 4 4 4 4 4 4 4 110 12100
2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600
5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100
2 2 2 2 2 2 2 2 62 3844
5 5 5 5 5 1 3 3 127 16129
1 1 1 1 1 1 1 1 49 2401
4 4 4 4 4 1 4 4 120 14400
2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356
4 4 4 4 4 1 4 4 117 13689
5 5 5 5 5 3 3 4 113 12769
5 2 2 2 2 5 2 4 80 6400
5 3 3 3 3 1 3 4 117 13689
5 3 3 3 3 1 3 4 110 12100
5 5 5 5 5 1 3 4 117 13689
5 4 2 2 1 1 1 4 91 8281
4 4 4 4 4 4 4 4 122 14884
5 2 5 2 2 1 2 1 74 5476
5 1 5 1 5 1 5 5 113 12769
2 2 2 2 2 1 2 3 109 11881
5 3 3 3 3 3 1 4 108 11664
2 2 4 2 2 1 2 4 82 6724
5 4 4 4 4 1 4 4 126 15876
2 2 2 2 2 1 2 4 68 4624
116 98 103 96 99 70 87 105 3045 325613
498 366 395 354 375 232 295 403
3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
12411 10610 10992 10428 10789 7257 9419 11190
0,70411 0,76107 0,6497 0,77731 0,82835 0,1426 0,70015 0,69481
Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid
cxxiii
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 4 4 1 4 4 4
2 3 3 5 3 2 3 3 3
3 2 5 5 2 1 2 2 2
4 3 5 5 3 1 3 3 3
5 3 5 5 3 3 3 3 3
6 3 5 3 5 5 5 5 5
7 3 5 3 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 1 4 4 4
9 2 2 2 2 2 2 2 2
10 5 5 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 2 1 2 2 2
12 5 3 3 3 3 3 3 3
13 5 5 2 2 1 2 2 2
14 5 5 4 4 4 4 4 4
15 1 5 2 2 3 2 2 2
16 5 5 4 4 4 4 4 4
17 5 5 3 3 1 3 3 3
18 1 2 2 2 1 2 2 2
19 5 5 5 5 5 5 5 4
20 5 5 3 3 4 1 3 5
21 5 5 3 3 4 1 3 3
22 5 3 3 3 4 3 4 4
23 5 4 4 4 4 4 4 4
24 1 2 1 2 1 2 2 2
25 5 5 5 5 1 5 5 1
26 2 5 5 5 5 5 5 5
27 3 3 5 1 1 3 3 3
28 5 4 1 2 1 1 4 3
29 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 2 1 1 1 2 2 2
X 112 123 100 91 74 89 97 93
X2 480 545 392 321 254 313 351 327
Y 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
Y2 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
XY 11380 12324 10130 9397 7729 9142 9903 9469
RXY 0,5477 0,51912 0,46941 0,70567 0,53974 0,60477 0,67332 0,60067
Varians butir 2,0622 1,3567 1,9556 1,4989 2,3822 1,6322 0 1,2456 1,29 Varians Total 477,87 K 28
cxxiv
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 4 4 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 4 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 4 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 5
2 2 2 2 2 2 5 2 5
4 4 3 4 4 3 3 3 5
5 5 4 4 4 3 3 3 5
3 3 5 4 4 3 3 3 5
3 4 5 3 4 1 5 2 1
4 4 5 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 5 5 5 2 2
1 5 1 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 2 5 5 5 2
3 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 2 1 2 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 2 2 2 2 2 2 5 2
99 103 103 108 103 101 104 103 110
367 393 399 424 391 381 402 391 448
2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
10098 10617 10509 10979 10522 10314 10536 10462 11286
0,6499 0,82869 0,64092 0,70764 0,72358 0,67293 0,58168 0,64338 0,7666
0 1,3433 1,3122 1,5122 1,1733 1,2456 1,3656 1,3822 1,2456 1,4889
cxxv
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 3 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
2 2 5 5 2 2 2 2 5 2
3 3 3 5 3 3 3 3 5 3
3 3 3 5 3 3 3 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
1 3 4 5 4 2 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 5 2 5 2 2 1 2
1 5 5 5 1 5 1 5 5 5
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
3 3 3 5 3 3 3 3 3 1
2 4 2 2 2 4 2 2 1 2
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
96 99 102 113 95 100 93 96 105 84
350 365 386 473 341 370 329 350 431 270
2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907
296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665
9905 10213 10457 11512 9779 10137 9605 9974 10665 8624
0,75266 0,81849 0,74809 0,66761 0,73942 0,6032 0,75992 0,83884 0,50297 0,67098
1,4267 1,2767 1,3067 1,5789 1,3389 1,2222 1,3567 1,4267 2,1167 1,16
cxxvi
30 Jml 1 106 11236 3 85 7225 2 61 3721 3 86 7396 3 88 7744 5 134 17956 3 86 7396 4 109 11881 2 56 3136 5 108 11664 2 59 3481 3 120 14400 2 66 4356 4 115 13225 2 64 4096 4 115 13225 4 106 11236 4 71 5041 4 110 12100 4 103 10609 4 112 12544 4 85 7225 4 114 12996 1 66 4356 5 112 12544 3 102 10404 4 99 9801 4 74 5476 4 124 15376 4 61 3721
101 2797 275567
375 2907
296665 10196
0,56532 1,1656 40,868
cxxvii
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF
Perhitungan Varian butir no 1
062,230
87,6130
13,41848030
30
112480
2
)1(2 ==
-=
-=s
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas
Angket Sikap Inovatif.
å = 868,402bs
Varians Total Total :
11,49330
37,1479330
63,26077327556730
30
2797275567
2
)1(2 ==
-=
-=s
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach
( )2
2t
2
11
SD-
1 t
t
SD
SD
kk
r å÷øö
çèæ
-=
951,0
9171,0037,1)0829,01(037,1
11,493868,40
12728
1128
282
2
11
=
=-=
úû
ùêë
é-úû
ùêëé=
úúû
ù
êêë
é-úû
ùêëé
-= å
xx
xrt
b
ss
cxxviii
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 5 3 3 4 4 4 4 4
2 4 5 3 3 4 3 4 3 3
3 4 5 3 3 4 2 4 2 2
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
5 4 4 3 3 4 3 4 3 3
6 4 4 3 3 4 5 4 5 5
7 4 4 3 3 4 3 4 3 3
8 4 4 4 4 1 4 1 4 4
9 2 2 2 3 2 2 1 2 2
10 5 5 1 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 2 1 2 1 2 2
12 5 3 3 3 3 3 5 3 3
13 5 5 2 2 1 2 2 2 2
14 5 5 4 4 4 4 5 4 4
15 1 5 2 2 3 2 1 2 2
16 5 5 4 4 4 4 5 4 4
17 5 5 3 3 1 3 5 3 3
18 4 2 2 2 1 2 5 2 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4
20 5 5 3 3 4 1 5 3 5
21 5 5 3 3 4 1 5 3 3
22 5 3 3 3 4 3 5 4 4
23 5 4 4 4 4 4 5 4 4
24 1 2 1 2 1 2 5 2 2
25 5 5 5 5 1 5 5 5 1
26 2 5 5 5 5 5 5 5 5
27 3 3 5 1 1 3 5 3 3
28 5 4 1 2 1 1 5 4 3
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 2 1 1 1 2 5 2 2
X 123 122 91 90 86 89 120 97 93
X2 551 534 321 308 316 313 546 351 327
Y 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
Y2 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
XY 12908 12773 9789 9565 9203 9511 12616 10312 9850
RXY 0,54228 0,5573 0,70116 0,59957 0,48579 0,58353 0,46806 0,65575 0,56936 Varians butir 1,55667 1,26222 1,49889 1,26667 2,31556 1,63222 2,2 1,24556 1,29 Varians Total 43,1 K 30 46,7 37,867 44,967 38 69,467 48,967 66 37,367 38,7
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
cxxix
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 4 4 2 2 2 2 2
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 2 2 2 4 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 2 4 2 2 2 2 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 3 5
2 2 2 2 2 2 2 5 2 5
5 4 4 3 4 4 3 3 3 5
5 5 5 4 4 4 3 3 3 5
5 3 3 5 4 4 3 3 3 5
1 3 4 5 3 4 1 5 2 1
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
1 2 2 2 2 5 5 5 2 2
5 1 5 1 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 2 5 5 5 2
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
1 5 2 2 1 2 3 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
1 2 2 2 2 2 2 2 5 2
88 99 103 104 109 104 102 105 104 111
334 367 393 404 429 396 386 407 396 453
3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
9439 10483 11040 11008 11498 11035 10823 11066 10979 11848
0,49634 0,59073 0,79614 0,59201 0,65647 0,69254 0,64634 0,5646 0,61548 0,76535
2,52889 1,34333 1,31222 1,44889 1,09889 1,18222 1,30667 1,31667 1,18222 1,41
75,867 40,3 39,367 43,467 32,967 35,467 39,2 39,5 35,467 42,3
cxxx
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 3 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
2 2 5 5 2 2 2 2 5 2
3 3 3 5 3 3 3 3 5 3
3 3 3 5 3 3 3 3 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
1 3 4 5 4 2 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 5 2 5 2 2 1 2
1 5 5 5 1 5 1 5 5 5
2 2 2 2 2 2 2 2 5 2
3 3 3 5 3 3 3 3 3 1
2 4 2 2 2 4 2 2 1 2
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
97 100 103 114 96 101 94 97 106 85
355 370 391 478 346 375 334 355 436 275
3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038
322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538
10364 10696 10961 12086 10230 10640 10048 10445 11205 9057
0,6895 0,77052 0,71125 0,66312 0,66887 0,57108 0,68999 0,79271 0,49205 0,62997
1,37889 1,22222 1,24556 1,49333 1,29333 1,16556 1,31556 1,37889 2,04889 1,13889
41,367 36,667 37,367 44,8 38,8 34,967 39,467 41,367 61,467 34,167
cxxxi
30 Jml Kuadrat skor total
5 104 10816 3 95 9025 2 105 11025 3 94 8836 3 94 8836 5 136 18496 3 94 8836 4 111 12321 2 60 3600 5 110 12100 2 62 3844 3 129 16641 2 72 5184 4 124 15376 2 66 4356 4 121 14641 4 114 12996 4 81 6561 4 120 14400 4 113 12769 4 122 14884 4 91 8281 4 124 15376 1 72 5184 5 122 14884 3 112 12544 4 109 11881 4 80 6400 4 134 17956 4 67 4489
105 3038 322538
399 3038
322538 11060
0,62349 1,05 43,129
31,5
cxxxii
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN
Perhitungan Varian butir no 1
55667,130
7,4630
3,50455130
30
123551
2
)1(2 ==
-=
-=s
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas
Angket Kedisiplinan
å = 1,432bs
Varians Total Total :
329.49630
87,1488930
13,30764832253830
30
3038322538
2
)1(2 ==
-=
-=s
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach
úúû
ù
êêë
é-÷
øö
çèæ
-= å
t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
945,0
9132,00345,1)0868,01(0345,1
329,4961,43
12930
1130
302
2
11
=
=-=
úû
ùêë
é-úû
ùêëé=
úúû
ù
êêë
é-úû
ùêëé
-= å
xx
xrt
b
ss
cxxxiii
TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 4 5 4 4 4 5 4
2 3 4 5 3 3 4 5 5
3 3 4 5 5 2 4 5 2
4 3 4 5 4 3 4 5 3
5 3 5 3 4 3 4 5 3
6 3 5 3 5 5 4 5 5
7 3 5 3 4 3 4 3 5
8 3 4 4 1 4 1 4 4
9 2 2 3 2 2 1 2 2
10 5 1 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 1 2 1 2 2
12 3 3 3 3 3 5 3 3
13 5 2 2 1 2 2 2 2
14 5 4 4 4 4 5 4 4
15 5 2 2 3 2 1 2 2
16 5 4 4 4 4 5 4 4
17 5 3 3 1 3 5 3 3
18 2 2 2 1 2 5 2 2
19 5 5 5 5 5 5 5 4
20 5 3 3 4 1 5 3 5
21 5 3 3 4 1 5 3 3
22 3 3 3 4 3 5 4 4
23 4 4 4 4 4 5 4 4
24 2 1 2 1 2 5 2 2
25 5 5 5 1 5 5 5 1
26 5 5 5 5 5 5 5 5
27 3 5 1 1 3 5 3 3
28 4 1 2 1 1 5 4 3
29 5 5 5 5 5 5 5 5
30 2 1 1 1 2 5 2 2
X 113 101 98 87 89 120 107 97
X2 467 397 372 327 313 546 429 359
Y 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
Y2 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
XY 11809 10909 10437 9460 9542 12652 11424 10290
RXY 0,41037 0,67724 0,52895 0,56623 0,56494 0,45168 0,63653 0,51305 Varians butir 1,3789 1,8989 1,7289 2,49 1,6322 2,2 1,5789 1,5122 Varians Total 44,3 K 28 41,367 56,967 51,867 74,7 48,967 66 47,367 45,367
cxxxiv
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 4 4 2 2 2 2 2
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 2 2 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 2 4 2 2 2 2 2
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 3 5
2 2 2 2 2 2 2 5 2 5
5 4 4 3 4 4 3 3 3 5
5 5 5 4 4 4 3 3 3 5
5 3 3 5 4 4 3 3 3 5
1 3 4 5 3 4 1 5 2 1
5 4 4 5 4 4 3 4 4 3
1 2 2 2 2 5 5 5 2 2
5 1 5 1 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 2 5 5 5 2
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
1 5 2 2 1 2 3 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
1 2 2 2 2 2 2 2 5 2
89 100 104 106 109 106 103 107 106 112
341 374 400 424 437 416 399 427 416 466
3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
9511 10660 11173 11374 11685 11384 11054 11416 11331 12049
0,42314 0,62174 0,76354 0,6798 0,75489 0,75455 0,69196 0,64117 0,69057 0,76523
2,5656 1,3556 1,3156 1,6489 1,3656 1,3822 1,5122 1,5122 1,3822 1,5956 76,967 40,667 39,467 49,467 40,967 41,467 45,367 45,367 41,467 47,867
cxxxv
20 21 22 23 24 25 26 27 28
5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 3 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 2 2 2 2 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5
2 2 4 5 2 2 2 2
3 3 4 5 3 3 3 3
3 3 4 5 3 3 3 3
5 5 4 5 5 5 5 5
1 3 4 5 4 2 2 1
4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 5 2 5 2 2
1 5 4 5 1 5 1 5
2 2 4 2 2 2 2 2
3 3 4 5 3 3 3 3
2 4 4 2 2 4 2 2
5 4 4 5 4 4 4 4
2 2 4 2 2 2 2 2
99 102 112 116 98 103 96 99
375 390 444 498 366 395 354 375
3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045
325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613
10736 11044 11880 12411 10610 10992 10428 10789
0,76906 0,81733 0,78264 0,70411 0,76107 0,6497 0,77731 0,82835
1,61 1,44 0,8622 1,6489 1,5289 1,3789 1,56 1,61
48,3 43,2 25,867 49,467 45,867 41,367 46,8 48,3 0
cxxxvi
29 30 Jml 5 5 132 17424 3 3 92 8464 4 2 102 10404 3 3 91 8281 4 4 110 12100 5 5 129 16641 3 3 90 8100 4 4 102 10404 2 2 56 3136 1 5 104 10816 2 2 58 3364 3 3 121 14641 1 1 43 1849 4 4 114 12996 2 2 60 3600 4 4 111 12321 3 4 105 11025 2 4 71 5041 3 4 111 12321 3 4 104 10816 3 4 111 12321 1 4 85 7225 4 4 113 12769 2 1 72 5184 5 5 111 12321 2 3 107 11449 1 4 104 10816 2 4 76 5776 4 4 124 15376 2 4 62 3844
87 105 2871 290825
295 403 3045 3045
325613 325613 9419 11190
0,70015 0,69481 1,4233 1,1833 44,3
42,7 35,5
cxxxvii
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU
Perhitungan Varian butir no 1
379,130
37,4130
63,42546730
30
113467
2
)1(2 ==
-=
-=s
Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas
Angket Kedisiplinan
å = 3,442bs
Varians Total Total :
677,53530
3,1607030
7,27475429082530
30
2871290825
2
)1(2 ==
-=
-=s
Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach
úúû
ù
êêë
é-÷
øö
çèæ
-= å
t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
951,0
9173,0037,1)0827,01(037,1
677,535
3,441
27
281
128
282
2
11
=
=-=
úû
ùêë
é-úû
ùêëé=
úúû
ù
êêë
é-úû
ùêëé
-= å
xx
xrt
b
ss
cxxxviii
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
Inovatif kedisiplinan Kompetensi
guru N 48 48 48 Normal Parameters(a,b) Mean 80,50 80,67 118,69 Std. Deviation 16,332 16,014 19,480 Most Extreme Differences
Absolute ,155 ,169 ,214
Positive ,082 ,070 ,174 Negative -,155 -,169 -,214 Kolmogorov-Smirnov Z 1,077 1,170 1,485 Asymp. Sig. (2-tailed) ,197 ,129 ,024
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Penerimaan atau penolakan berdasarkan pada : a. Jika nilai sig. Atau
signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 distribusi data tidak normal, dan b.
Jika nilai sig. atau probabilitas lebih dari 0,05 distribusi data normal.
Dari hasil uji Liliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov
yang dibantu dengan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Untuk Angket Sikap Inovatif diperoleh hasil sebesar 1,077 yang berarti
berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05.
2. Untuk Angket Kedisiplinan diperoleh hasil sebesar 1,170 yang berarti
berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05
3. Untuk Angket Kompetensi Guru diperoleh hasil sebesar 1,485 yang berarti
berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05
cxxxix
UJI LINIERITAS Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent Kompetensi guru * Sikap Inovatif 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%
Kompetensi guru * kedisiplinan 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%
Kompetensi guru * Sikap Inovatif Kompetensi guru
Sikap Inovatif Mean N Std. Deviation 42 91,50 2 58,690 45 85,50 2 7,778 65 96,50 2 17,678 71 109,75 4 23,243 72 115,38 8 19,964 73 132,00 1 . 75 106,00 1 . 78 123,20 5 14,043 81 133,00 2 4,243 84 115,00 2 7,071 85 135,00 1 . 89 110,00 1 . 91 133,00 1 . 92 129,75 4 4,856 93 130,50 2 4,950 98 127,60 5 8,678 103 127,50 2 10,607 105 121,00 1 . 106 133,00 2 2,828 Total 118,69 48 19,480
cxl
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. Kompetensi guru * Sikap Inovatif
Between Groups
(Combined) 8232,438 18 457,358 1,381 ,214
Linearity 5792,594 1 5792,594 17,495 ,000 Deviation from
Linearity 2439,843 17 143,520 ,433 ,963
Within Groups 9601,875 29 331,099 Total 17834,313 47
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared Kompetensi guru * Sikap Inovatif ,570 ,325 ,679 ,462
Kompetensi guru * kedisiplinan Report Kompetensi guru
kedisiplinan Mean N Std. Deviation 42 83,50 2 47,376 45 106,00 2 21,213 65 84,00 1 . 71 97,25 4 9,500 72 113,38 8 19,799 73 109,00 1 . 78 131,17 6 4,446 81 103,50 2 33,234 82 124,00 1 . 84 133,00 1 . 85 127,33 3 7,506 86 135,00 1 . 89 137,00 1 . 92 125,50 4 10,724 93 133,00 1 . 98 129,00 4 6,377 100 136,00 1 . 101 135,00 1 . 103 120,00 1 . 105 136,00 1 . 106 123,00 2 2,828 Total 118,69 48 19,480
cxli
ANOVA Table Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared Kompetensi guru * kedisiplinan ,558 ,311 ,761 ,579
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. Kompetensi guru * kedisiplinan
Between Groups
(Combined) 10334,188 20 516,709 1,860 ,066
Linearity 5543,526 1 5543,526 19,956 ,000 Deviation from
Linearity 4790,661 19 252,140 ,908 ,580
Within Groups 7500,125 27 277,782 Total 17834,313 47
cxlii
UJI MULTIKOLINEARITAS
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 kedisiplinan, Sikap
Inovatif(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,676(a) ,456 ,432 14,677
a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 8140,017 2 4070,008 18,893 ,000(a)
Residual 9694,296 45 215,429
1
Total 17834,313 47
a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif b Dependent Variable: Kompetensi guru Coefficients(a)
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF Sikap Inovatif ,846 1,183 1
kedisiplinan ,846 1,183
a Dependent Variable: Kompetensi guru Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue
Condition Index (Constant) Sikap Inovatif kedisiplinan
1 2,959 1,000 ,00 ,00 ,00 2 ,023 11,322 ,01 ,78 ,61
1
3 ,018 12,886 ,99 ,22 ,39
a Dependent Variable: Kompetensi guru
cxliii
REGRESSION Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Kompetensi guru 118,69 19,480 48 kedisiplinan 80,67 16,014 48 Sikap Inovatif 80,50 16,332 48
Correlations
Kompetensi
guru kedisiplinan Sikap Inovatif Kompetensi guru 1,000 ,558 ,570 kedisiplinan ,558 1,000 ,393
Pearson Correlation
Sikap Inovatif ,570 ,393 1,000 Kompetensi guru . ,000 ,000 kedisiplinan ,000 . ,003
Sig. (1-tailed)
Sikap Inovatif ,000 ,003 . Kompetensi guru 48 48 48 kedisiplinan 48 48 48
N
Sikap Inovatif 48 48 48
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Sikap Inovatif,
kedisiplinan(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary(b)
Change Statistics
Model R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,676(a) ,456 ,432 14,677 ,456 18,893 2 45 ,000
a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru
cxliv
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 8140,017 2 4070,008 18,893 ,000(a)
Residual 9694,296 45 215,429
1
Total 17834,313 47
a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
95% Confidence Interval for B Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 (Constant) 40,136
12,960 3,097 ,003 14,033 66,239
kedisiplinan ,480 ,145 ,395 3,301 ,002 ,187 ,773 ,558 ,442 ,363 ,846 1,183
Sikap Inovatif ,495 ,143 ,415 3,472 ,001 ,208 ,782 ,570 ,460 ,382 ,846 1,183
a Dependent Variable: Kompetensi guru Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue
Condition Index (Constant) kedisiplinan Sikap Inovatif
1 2,959 1,000 ,00 ,00 ,00 2 ,023 11,322 ,01 ,61 ,78
1
3 ,018 12,886 ,99 ,39 ,22
a Dependent Variable: Kompetensi guru Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 81,08 140,54 118,69 13,160 48 Residual -32,32 34,65 ,00 14,362 48 Std. Predicted Value -2,858 1,661 ,000 1,000 48 Std. Residual -2,202 2,360 ,000 ,978 48
a Dependent Variable: Kompetensi guru
cxlv
2,252,00
1,751,50
1,251,00
,75,50,25
0,00-,25
-,50-,75
-1,00-1,25
-1,50-1,75
-2,00-2,25
Undefined error #61644 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\enU
ndef
ined
err
or #
6162
5 -
Can
not o
pen
text
file
"C
:\PR
OG
RA
M F
ILE
S\S
PS
S\e
n10
8
6
4
2
0
Std. Dev = ,98
Mean = 0,00
N = 48,00
Undefined error #61634 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\en
1,0,8,5,30,0
Und
efin
ed e
rror
#61
635
- C
anno
t ope
n te
xt fi
le "
C:\P
RO
GR
AM
FIL
ES
\SP
SS
\en
1,0
,8
,5
,3
0,0
cxlvi
Undefined error #61641 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\en
3210-1-2-3
Kom
pete
nsi g
uru
140
120
100
80
60
40
R2 = 0,456
÷÷ø
öççè
æ= ååå n
YXYX 1
1
5,45860848
2201320848
569738641 ==÷
øö
çèæ=å x
YX
÷÷ø
öççè
æ= ååå n
YXYX 2
2
495,0
480,0
45955848
2205878448
56973872
2
1
2
=
=
==÷øö
çèæ=å
b
b
xYX
0475,44759984,2205872075,227011 =+=regJk
Sumbangan Relatif (SR)
cxlvii
%51%1000475,447599
2075,227011%10011
1 === å xxJK
yxbSRX
reg
%49%1000475,447599
84,220587%10022
2 === å xxJK
yxbSRX
reg
Sumbangan Efektif (SE)
a. Sumbangan Efektif X1
%3,23233,0456,051,0211 ===+= xRxSRXSEX
b. Sumbangan Efektif X2
%39,222239,0325,0491,0222 ===+= xRxSRXSEX
cxlviii
TABULASI PENELITIAN ANGKET SIKAP INOVATIF
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 5 4 2 4 1 4 4 2 2 4 2 4 1 4 2 2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 5 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 5 5 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 5 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 3 5 4 6 3 5 3 1 1 2 1 1 2 5 5 1 5 1 1 7 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 8 5 4 1 4 1 2 4 2 4 3 3 5 3 4 5 9 5 2 2 2 2 2 5 2 3 2 4 2 2 5 2
10 5 5 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 2 2 3 11 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 12 5 3 3 1 3 1 3 3 5 2 1 2 3 1 2 13 5 5 2 2 1 2 2 2 3 4 4 4 2 2 2 14 5 2 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 4 3 15 1 5 2 2 3 2 5 2 5 2 2 4 4 5 2 16 1 1 2 1 2 1 2 1 2 4 5 4 1 2 4 17 2 1 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 18 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4 4 2 2 4 19 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 3 4 4 3 3 20 3 5 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 21 5 5 3 3 4 1 3 2 3 1 1 2 1 2 2 22 5 3 5 3 4 3 5 4 2 2 5 3 4 5 2 23 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 24 1 2 1 2 1 2 2 3 1 4 2 3 5 5 5 25 5 1 5 1 1 5 1 1 1 4 1 5 1 5 5 26 2 5 1 5 1 5 5 1 5 1 5 5 2 5 1 27 3 3 5 1 1 3 3 3 3 5 3 5 5 3 5 28 5 4 1 2 1 1 4 3 5 2 2 1 2 3 3 29 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 30 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 31 5 5 2 5 2 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 32 5 5 3 3 4 1 3 3 5 3 4 2 4 3 3 33 5 5 3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 2 3 34 2 3 2 3 2 3 4 2 3 4 2 3 4 1 1 35 3 4 2 1 2 4 2 1 4 4 1 4 1 4 1 36 5 2 3 2 1 2 2 3 2 4 2 2 5 5 3 37 5 4 2 2 1 5 2 1 1 5 1 2 5 5 2 38 2 5 5 2 3 5 3 5 5 5 4 4 2 5 5 39 3 3 1 1 1 1 3 1 3 1 5 1 5 1 5 40 5 4 1 2 3 3 4 3 5 2 2 1 3 3 5 41 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 42 1 2 1 2 1 2 2 3 1 4 2 3 5 5 5 43 5 1 5 1 1 5 1 1 1 4 1 5 1 5 5 44 2 5 1 5 1 5 5 1 5 1 5 5 2 5 1 45 3 3 5 1 1 3 3 3 3 5 3 5 5 3 5 46 5 4 1 2 1 1 4 3 5 2 2 1 2 3 3 47 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 48 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2
cxlix
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml 4 4 1 2 4 4 1 4 2 4 2 4 2 83
3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 80
5 2 5 2 4 5 5 4 5 5 2 5 5 92
3 2 3 3 3 2 3 1 2 1 1 2 1 73
4 3 3 4 5 3 4 5 4 2 5 5 2 106
5 1 5 2 2 5 2 3 5 2 2 5 2 78
3 3 3 5 3 3 5 3 5 3 5 3 3 93
5 5 4 5 4 5 4 5 3 5 3 3 4 105
1 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 75
3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 1 1 5 106
5 2 3 2 5 2 4 4 4 5 5 4 3 81
3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 3 4 3 85
5 2 5 2 4 5 2 4 4 2 5 5 2 89
4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 1 92
4 5 2 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 98
4 1 4 2 4 1 3 3 1 3 3 2 1 65
3 4 4 4 3 4 4 2 1 1 3 3 2 72
2 4 2 2 2 3 2 4 5 2 5 3 4 72
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3 4 78
4 4 3 4 3 5 3 3 5 2 5 3 4 98
3 1 2 1 2 3 5 4 2 4 2 2 2 71
3 3 5 2 2 2 4 2 2 5 2 3 2 92
1 4 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 45
2 2 2 4 2 5 2 5 2 2 1 3 1 72
1 1 1 5 1 2 1 2 1 5 2 3 5 72
5 2 1 1 2 1 2 2 1 2 5 2 3 78
5 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 4 98
4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 4 71
4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 103
1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 42
3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 91
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 93
3 3 2 3 3 2 5 3 3 2 2 3 4 84
2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 2 65
4 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 1 72
2 2 2 2 2 5 2 4 2 2 1 2 1 72
5 2 1 5 2 5 1 3 3 2 2 2 2 78
5 2 2 5 2 2 2 2 4 2 5 2 3 98
1 5 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 4 71
4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 92
1 4 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 45
2 2 2 4 2 5 2 5 2 2 1 3 1 72
1 1 1 5 1 2 1 2 1 5 2 3 5 72
5 2 1 1 2 1 2 2 1 2 5 2 3 78
5 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 4 98
4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 4 71
4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 103
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 42
cl
TABULASI PENELITIAN ANGKET KEDISIPLINAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 5 2 3 3 1 2 4 4 2 4 4 1 3 3 3 3 3 1 3 2 4 5 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 6 4 1 3 3 1 1 4 1 2 1 2 3 1 2 5 2 2 1 2 7 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 8 4 1 1 1 3 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3
10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 2 3 2 3 2 3 2 11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 4 2 3 4 4 3 4 13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 14 5 5 4 4 4 4 5 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 15 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 16 1 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 1 2 1 1 4 2 1 4 17 5 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 1 18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2 1 2 2 2 2 2 5 2 1 19 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 21 5 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 1 2 4 2 3 3 2 1 22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 2 3 4 5 3 4 1 1 2 3 23 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2 2 2 2 5 5 5 2 2 25 3 3 5 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 26 2 5 5 2 3 2 5 2 2 2 2 1 2 4 4 4 2 2 2 27 3 3 5 1 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 28 5 4 1 2 1 1 1 4 3 1 1 2 2 1 2 3 3 4 4 29 2 5 2 4 2 5 5 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 5 30 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 31 4 4 4 2 4 2 1 4 2 2 2 2 4 3 4 2 4 2 1 32 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 5 1 2 2 33 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 34 5 5 4 4 1 2 2 4 2 2 2 2 4 2 4 1 1 1 1 35 1 5 2 4 5 4 1 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 5 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 5 3 4 3 3 3 3 3 37 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 38 4 2 2 2 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 39 5 5 5 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 4 1 3 3 3 1 40 5 5 3 3 4 1 5 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 41 5 5 3 3 4 1 5 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 42 5 3 3 3 4 3 2 4 4 1 3 4 5 3 4 1 1 2 3 43 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 3 2 4 2 4 2 44 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2 2 2 2 5 5 5 2 4 45 5 5 5 5 1 5 2 2 1 5 1 2 1 5 2 5 2 2 5 46 2 5 5 5 5 2 1 2 2 2 2 1 3 5 3 2 3 2 3 47 3 3 5 1 1 3 2 3 3 2 3 1 5 1 5 1 5 1 5 48 3 3 5 1 1 3 2 3 3 5 3 3 2 2 2 2 2 2 2
cli
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 5 85 1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 1 72 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 2 72 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 4 78 5 3 3 5 3 3 2 3 3 1 3 98 3 2 3 2 3 3 1 2 5 1 5 71 2 3 2 4 3 1 3 2 3 4 3 92 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 45 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 72 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 72 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 78 3 3 3 2 2 3 4 5 2 1 1 98 2 2 2 2 1 2 2 2 5 2 2 71 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 100 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 42 1 2 1 2 4 1 1 4 1 1 2 65 1 1 2 1 1 5 1 1 3 3 4 72 2 2 1 5 2 2 2 2 5 2 4 72 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 78 3 3 3 5 2 2 1 2 5 2 4 98 2 2 2 3 1 2 2 1 1 3 4 71 4 2 4 5 4 2 2 1 1 1 4 92 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 45 2 2 2 5 2 5 2 2 1 2 1 72 3 1 3 3 1 2 3 2 2 2 1 72 2 2 2 1 2 2 2 2 5 2 3 78 2 1 3 5 3 3 3 3 3 1 4 98 2 4 2 2 2 4 2 2 1 2 3 71 5 4 4 2 1 1 4 2 5 2 4 103 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 42 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 84 1 1 2 1 5 2 1 1 3 3 3 81 4 5 2 5 2 5 2 5 5 4 4 92 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 73 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 3 106 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 78 1 1 1 2 2 5 5 5 3 3 4 93 2 3 5 5 2 2 2 2 5 2 4 105 3 1 3 5 3 3 3 3 5 3 4 82 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 4 106 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 4 81 4 2 3 3 4 2 2 1 1 1 4 85 4 3 4 2 2 4 2 4 2 2 2 89 4 4 4 3 2 5 5 5 4 4 4 92 1 5 2 5 1 5 1 5 5 5 5 101 2 2 2 4 4 2 2 2 5 2 3 85 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 86 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 4 78
clii
TABULASI PENELITIAN ANGKET KOMPETENSI GURU
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 2 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 3 5 3 5 2 4 5 5 2 2 2 2 2 3 3 4 7 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 8 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 9 2 2 3 5 4 4 5 4 5 2 2 2 5 4 4 5
10 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 11 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 12 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13 5 2 2 5 4 5 5 4 5 5 2 1 1 1 5 5 14 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 15 4 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 5 3 5 3 16 5 4 4 4 4 5 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2 17 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 19 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 21 3 3 3 4 1 3 3 3 5 3 3 3 4 2 3 3 22 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 23 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 24 2 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 25 5 5 5 1 5 4 5 1 2 3 2 3 2 2 3 2 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 27 3 5 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 28 4 1 2 4 4 5 4 3 4 5 2 2 4 2 3 3 29 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 30 2 1 1 1 2 5 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 31 5 5 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 32 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 33 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 3 4 3 34 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 35 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 36 5 4 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 37 5 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 38 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 39 5 3 3 2 3 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 40 5 3 3 2 3 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 41 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 2 42 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 45 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 46 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
cliii
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 JML 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 120 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 130 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 131 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 132 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 131 3 2 4 2 3 5 5 3 5 5 5 5 99 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 134 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 121 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 136 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 110 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 136 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 117 3 4 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 84 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 106 5 5 4 5 5 5 2 3 2 4 2 2 123 3 5 5 3 4 5 3 5 5 3 4 3 123 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 120 3 5 5 5 3 3 2 3 2 2 3 5 90 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 2 127 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113 2 2 2 2 4 5 2 5 2 2 2 2 98 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 5 78 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 130 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 130 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 5 5 90 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 120 1 1 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127 4 5 4 3 4 3 5 5 4 5 5 5 110 5 2 5 3 5 3 2 5 4 4 5 4 109 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 121 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 136 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 137 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 131 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 135 3 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 135 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 133
Top Related