PROGRAM APLIKASI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA MENGGUNAKAN PHP 5 PADA
KANTOR DESA TAMIYANG
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Persayaratan untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Oleh:
MUHAMMAD NOOR HADI
D020316005
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
PROGRAM APLIKASI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA MENGGUNAKAN PHP 5 PADA
KANTOR DESA TAMIYANG
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Persayaratan untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Oleh:
MUHAMMAD NOOR HADI
D020316005
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
iii
PERYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Tugas Akhir ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan
lain oleh siapapun juga. Semua sumber yang digunakan telah saya cantumkan
sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.
Banjarmasin, 19 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Muhammad Noor Hadi
NIM D0203016016
MOTTO
“Jangan Patah Semangat Selalu Pikirkan
Login Tiap Hari untuk Hari eSok”
LEMBAR PERSEMBAHAN
“TUGAS AKHIR INI SAYA PERSEMBAHKAN
UNTUK KELUARGA UTAMA DAN TEMAN SAYA
BESERTA BAGI ORANG-ORANG YANG
MEMBANTU SAYA, SAYA UCAPKAN TERIMA
KASIH BANYAK!!! ”
ABSTRAK
Muhammad Noor Hadi (D020316016). PROGRAM APLIKASI ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA MENGGUNAKAN PHP 5 PADA
KANTOR DESA TAMIYANG. Tugas Akhir, Program Studi Komputerisasi
Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2019.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan suatu penanganan masalah terhadap
permasalah yang terjadi terhadap anggaran pendapatan dan belanja desa di Kantor
Desa Tamiyang dengan membuat program aplikasi anggaran pendapatan dan
belanja yang dapat memudahkan pekerjaan pegawai Kantor Desa Tamiyang dalam
memasukkan data anggaran pendapatan dan belanja desa. Kerangka pemikiran
(teoritis) penelitian ini adalah dengan menggunakan format pemasukan data dari
standar akuntansi yang berlaku serta berpaduan pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri (PERMENDAGRI) No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa dan pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Desa (SAPDesa). MySQL
digunakan sebagai back end dan Visual Studio Code menggunaka bahasa
pemograman PHP 5 sebagai front end. Hubungan dari semua tabel yang diperlukan
dikembangkan berdasarkan bentuk-bentuk yang direkomendasikan dari laporan-
laporan yang bersangkutan dengan anggaran pendapatan dan belanja desa. Hasil
penelitian yang dilakukan dalam Kantor Desa Tamiyang menemukan bahwa dalam
memasukkan data dalam aplikasi SISKEUDES(Sistem Keuangan Desa) pegawai
Kantor Desa Tamiyang kesulitan dalam memasukkan data karena dalam aplikasi
SISKEUDES dikunci tiap awal tahun dan pertengahan tahun, juga membantu para
pegawai agar tidak membuat rumus lagi diaplikasi Microsoft Excel. Oleh karena itu
dengan adanya program aplikasi yang dibuat oleh penulis dalam penelitian tersebut
maka diharapkan pihak Kantor Desa Tamiyang bisa terbantu dalam menghasilkan
laporan anggaran tiap tahunnya.
Kata Kunci: Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Program Aplikasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, MySQL, PHP 5, Visual Studio Code.
ABSTRACT
Muhammad Noor Hadi (D020316016). REVENUE AND SHOPPING
BUDGET PROGRAM APPLICATION PROGRAM USING PHP 5 IN
TAMIYANG VILLAGE OFFICE. Final Project, Computerized Accounting
Study Program, Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic,
2019.
The purpose of this study is to provide a problem handling of problems that
occur in the village income and expenditure budget in the Tami Village Office by
creating an income and expenditure budget application program that can facilitate
the work of Tamiyang Village Office employees in entering village income and
expenditure budget data. (theoretical) this research is to use the format of data entry
of accounting standards that are valid and integrated in the Minister of Home
Affairs Regulation (PERMENDAGRI) No. 20 of 2018 concerning Village
Financial Management and statements of Village Government Accounting
Standards (SAPDesa). MySQL is used as a back end and Visual Studio Code uses
the PHP 5 programming language as a front end. The relationship of all the required
tables is developed based on the recommended forms of the reports concerned with
the village income and expenditure budget. The results of the research conducted at
the Tami Village Office found that in entering data in the SISKEUDES (Village
Financial System) application the Tami Village Office employees had difficulty
entering data because the SISKEUDES application was locked at the beginning of
each year and mid-year, also helping employees not to make formulas anymore
applied to Microsoft Excel. Therefore, with the application program created by the
author in the study, it is expected that the Tami Village Office can be helped in
producing annual budget reports.
Keywords: Village Income and Expenditure Budget, Village Income and
Expenditure Budget Application Program, MySQL, PHP 5, Visual Studio Code.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kekhadirat Tuhan Yang Maha Esa
kaerena berkat rahmat dan hidayahnya yang diberikanNya kepada penulis, sehingga
penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Program Aplikasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Menggunakan PHP 5 Pada Kantor Desa
Tamiyang” dengan baik dan tepat dari waktu yang telah ditetapkan. Tugas Akhir
ini dibuat untuk memenuhi syarat wajib yang diberikan kepada mahasiswa untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak yang berani dan sungguh berjasa dalam memberikan
pertolongan secara jasa dan rohani terhadap penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini, oleh karena itu penulis sangat mengucapkan banyak terima kasih dan
mohon maaf sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua dan adik perempuanku tercinta yang telah memberikan
dukungan, doa, dan pengertian kepada penulis, disaat penulis sangat kesulitan
dalam mengerjakan tugas akhir ini.
2. Bapak Joni Riadi, SST, MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Bapak Muhammad Hendra Sunarya, M.Sc, selaku Ketua Program Studi
Komputerisasi Akuntansi dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
waktu kepada penulis, untuk memberikan bimbingan arahan dan masukan
kepada penulis dalam mengerjakan program aplikasi.
5. Ibu Monika Handayani, SE, Ak, MM, CA, CSRs, selaku Dosen Pembimbing
II yang telah memberikan waktu kepada penulis, dalam memberikan saran dan
semangat kepada penulis di bidang akuntansi dan tata penulisan tugas akhir
6. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah
banyak memberikan ilmu kepada penulis selama berkuliah di Politeknik Negeri
Banjarmasin.
7. Bapak Muhammad Ichwan Mu’aini , selaku Kepala Desa Kantor Desa
Tamiyang yang telah bersedia secara sukarela memberikan ijin penelitian
kepada penulis serta membantu dalam memperoleh data dan informasi yang
diperlukan oleh penulis dalam bentuk wawancara dan dokumentasi tentang
Kantor Desa Tamiyang
8. Para Staff di Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah
membantu dalam informasi kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir
ini.
9. Para pegawai di Kantor Desa Tamiyang, terutama dibagian perencanaan dan
keuangan yang memperbolehkan penulis untuk mewawancara dan
mendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan anggaran pendapatan
dan belanja desa di Kantor Desa Tamiyang.
10. Seluruh teman kelas 6A Komputerisasi Akuntansi 2016 yang selalu membantu
dan memberikan informasi yang berguna dalam penyelesaian tugas akhir ini.
11. Kepada Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu
baik secara tidak langsung telah membantu dalam pekerjaan maupun dalam
penulisan laporan sehingga dapat selesai sesuai yang diharapkan.
.
Penulis sangat yakin akan tugas akhir ini bisa membantu generasi muda
dalam mempelajari tentang anggaran pendapatan dan belanja desa secara
terkomputerisasi. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis berharap akan
kritik dan saran yang membangun untuk tugas akhir ini.
Meski demikian, penulis juga berharap dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan yang bertambah bagi siapa saja yang telah membaca tugas akhir
ini.
Banjarmasin, Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ........................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Permasalahan.......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
E. Kegunaan Penelitian............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ........................................................................ 5
B. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 21
B. Variabel Penelitian................................................................... 21
C. Jenis dan Sumber Data............................................................. 22
D. Metode Pengumpulan Data...................................................... 23
E. Teknik Analisa Data ................................................................ 24
F. Teknik Analisis Anggaran ....................................................... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 30
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................ 56
Lain-Lain.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Penelitian ................................................................................. 17
Tabel 2 Basis Data Apbdes ............................................................................ 40
Tabel 3 Basis Data Sumber Dana ................................................................... 40
Tabel 4 Basis Data Karyawan ........................................................................ 41
Tabel 5 Basis Data Jabatan............................................................................. 41
Tabel 6 Basis Data User ................................................................................. 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Notasi ERD.................................................................................... 12
Gambar 2 Relasi Antar Tabel ......................................................................... 39
Gambar 3 Form Login .................................................................................... 42
Gambar 4 Dashboard Menu Utama ................................................................ 43
Gambar 5 Tabel Anggaran Utama ................................................................. 44
Gambar 6 Form Input Anggaran ................................................................... 45
Gambar 7 Form Detail Anggaran Utama ....................................................... 46
Gambar 8 Laporan Perubahan Anggaran ....................................................... 47
Gambar 9 Laporan Cetak Perubahan Anggaran ............................................ 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Balasan Ijin Penelitian Perusahaan Terkait
Lampiran 2 Surat Keterangan Tempat Usaha
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)
Lampiran 5 Lembar Saran Anggota Penguji 1 Tugas Akhir
Lampiran 6 Lembar Saran Anggota Penguji 2 Tugas Akhir
Lampiran 7 Denah Perusahaan
Lampiran 8 Lembar Tanda Terima Lembar Pengesahan TA Kepada Dosen
Penguji
Lampiran 9 Surat Pernyataan Penyerahan Karya Tugas Akhir ke Objek Penelitian
Lampiran 10 Surat Validasi Draft Jurnal Tugas Akhir
Lampiran 11 Surat Pernyataan Kelengkapan Berkas Tugas Akhir
Lampiran 12 Plagiarsm Checker X Originality Report
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki perkumpulan masyarakat yang dipisahkan oleh
wilayahnya masing-masing yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah dan pusat
negara, perkumpulan masyarakat ini ialah desa. Wida, (2014) menyatakan bahwa
desa ialah kesatuan masyarakat hukum yang masing-masing memiliki batas
wilayahnya dan berhak untuk mengatur dan mengurus segala hal yang berhubungan
dengan masyarakat setempat berdasarkan etika dan tradisional yang berlaku di
wilayah tersebut.
“Negara memberikan wujud pengakuan terhadap desa, khususnya dalam
rangka memperjelas fungsi dan kewenangan desa serta memperkuat kedudukan dan
masyarakat desa sebagai subjek pembangunan, oleh karena itu diperlukan
kebijaakan penataan dan pengaturan mengenai desa yang diwujudkan dengan
lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa“ (K. K. R. Indonesia, 2017).
Undang-undang tersebut menjadi dasar hukum pengaturan desa dan dana desa.
Desa mempunyai pusat pusat pelayanan yang mengatur jalannya semua
kegiatan didalamnya dan membantu masyarakat dalam hal pendataan data diri di
dalam bernegara, dan pusat pelayanan tersebut diberi nama kantor desa. Kantor
desa mengurus kegiatan yang bersifat utama seperti bidang keuangan, bidang
pelayanan masyarakat, dan bidang lainnya yang perlu diperhatikan agar kehidupan
masyarakat desa lebih teratur dan makmur
Kantor desa memberikan laporan kepada pemerintah daerah tentang
pengeolalaan dana dan lainnya yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat
desa. Pemerintah pusat dan daerah memberikan standar dalam mengelola dana
dengan aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). Sistem Keuangan Desa
ialah suatu aplikasi keuangan yang dibuat oleh BPKP (Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan), tujuan dari SISKEUDES ialah untuk membantu
desa dalam melaksanakan tata kelola keuangan desa yang efektif dan efisien
2
Kantor desa menggunakan aplikasi SISKEUDES dalam pengeolaan dana
desa dan memberikan laporannya kepada pemerintah desa. Aplikasi Siskeudes
masih memiliki beberapa kekurangan dalam sistemnya contohnya banyaknya sub
data yang dimasukkan seperti dalam bagian anggaran belanja desa, didalam
anggaran belanja desa ada beberapa bidangnya dan dalam bidangnya tersebut ada
akun yang disi, didalam aplikasi siskeudes harus mengisi satu persatu akunnya,
kenapa tidak dibuat daftar pemasukan akun perbidang dalam anggaran belanja,
dalam siskeudes juga ada kekurangan dalam programnya contohnya menu utama
terkunci saat masuk ke halaman lain, hal ini sangat merugikan karena user harus
menutup halamannya dulu baru bisa pindah ke halaman lain.
Kantor desa pada awalnya membuat RKP-Desa (Rancangan Rencana Kerja
Pemerintahan Desa), setelah rancangan dibuat maka dan menghasilkan suatu
anggaran yang disebut APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Dalam
APBDes ini terjadi perubahan penggunaan tata kelola setiap tengah tahun makanya
dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah perubahan.
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan terdiri dari 11 kecamatan,
4 kelurahan, dan 114 desa. Di Kecamatan Sungai Raya ada 18 desa dan salah
satunya ialah Desa Tamiyang, dan yang mengurus segala keperluan desa ialah
Kantor Desa Tamiyang. Kantor Desa Tamiyang awal dibuat pada tahun 2016 dan
sudah beroperasi diawal 2017, baru berjalan setahun lebih dan masih minim
pengalaman dalam kelola kegiatan desa. Visi dari desa ini ialah terbangunnya tata
kelola pemerintah desa yang baik dan bersih guna mewujudkan kehidupan
masyarakat desa yang mandiri, adil , makmur, dan sejahtera. Kendala yang dialami
oleh kantor desa ini dengan APBDes dan SISKEUDES ialah adanya perbedaan
antara data output yang diinginkan oleh kantor desa antara APBDes dan
SISKEUDES, sumber daya manusia yang mempunyai ilmu tentang keuangan juga
minim, dan aplikasi SISKEUDES yang tidak memberikan kendali penuh atas data
yang diinginkan oleh pihak kantor desa.
Kantor desa dalam pembuatan laporan APBDes yang baik diperlukan sistem
yang berjalan dengan efektif, tahun lalu Kantor Desa Tamiyang menggunakan
3
aplikasi Microsoft Excel sebagai pemasukan data anggaran tetapi diganti dengan
aplikasi Siskeudes, tetapi masih ada kekurangan yang telah dijelaskan diatas, oleh
karena itu penulis berinisiatif membuat aplikasi yang baru untuk menutup
kekurangan tersebut. Bahasa pemograman yang dipakai dan dirancang guna
membantu mempermudah pembuatan program salah satunya dengan bahasa PHP
dan dibantu dalam hal database yaitu dengan MYSQL.
Penulis menggunakan PHP versi 5 karena bahasanya bisa dipakai dimana pun
atau bersifat universal dan banyaknya aplikasi yang menggunakan bahasa
pemograman ini memudahkan penulis untuk mencari contoh untuk membuat
aplikasi, dan dapar mendesain tampilan input dan output dengan mudah
menggunakan koding. Penulis menggunakan MYSQL untuk pendataan database
yang dapat dilakukan oleh software apa saja, keamanan yang baik, tidak
membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi dan yang pasti dapat diintegrasikan
dengan berbagai bahasa pemograman.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengangkat judul
proposal tugas akhir ”Program Aplikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa Menggunakan PHP 5 Pada Kantor Desa Tamiyang”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan peniltian
ini sebagai berikut:
1. Aplikasi Siskeudes masih memiliki kekurangan contohnya perpindahan halaman
dalam aplikasi tidak efisien karena menu utama terkunci, seharusnya menu
utama tidak terkunci ini agar memudahkan user dalam pergi kehalaman lain.
2. Banyak sub bagian dalam penginputan anggaran misalnya dalam anggaran
belanja, didalam bagian belanja ada beberapa bidang seharusnya dalam bidang
tersebut langsung dibuat daftar anggaran dalam bidangnya masing-masing ini
untuk tidak terlalu banyak masuk halaman saat menginput setiap akun.
3. Data anggaran dalam Siskeudes hanya bisa di masukkan saat sebelum dan
sesudah perubahan anggaran. Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi yang siap
4
sebagai cadangan untuk pemasukan data anggaran secara sementara yang bisa
diupdate jika dibutuhkan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang anggaran pendapatan dan belanja desa yang tepat
serta laporan perubahan anggarannya pada Kantor Desa Tamiyang?
2. Bagaiman membuat aplikasi anggaran pendapatan dan belanja desa yang
beserta laporan perubahan anggarannya sesuai dengan PERMENDAGRI
(Peraturan Pemerintahan Dalam Negeri) Nomor 20 tahun 2018 dan
Standar Akuntansi Pemerintahan Desa tentang pengelolaan desa
menggunakan php 5 pada Kantor Desa Tamiyang?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai beikut :
1. Pembuatan laporan APBDes yang sesuai dengan SAPem Desa pada Kantor Desa
Tamiyang.
2. Untuk membangun program aplikasi APBDes yang sesuai dengan SAPem Desa
pada Kantor Desa Tamiyang.
E. Kegunaan Penelitian
Sejalan dengan penelitian di atas, kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai syarat mendapatkan gelar AMD serta dapat
menambah pengalaman, ilmu pengetahuan dan terbukanya wawasan yang luas
bagi penulis, khususnya mengenai Komputerisasi Akuntansi dengan merancang
sebuah program aplikasi sistem yang berhubungan anggaran dalam lingkungan
pemerintahan daerah menggunakan bahasa pemograman PHP dan MYSQL.
2. Bagi Kantor Desa Tamiyang
5
Program aplikasi yang penulis diharapkan dapat berdampak dalam
memudahkan tenaga kerja atau karyawan yang bersangkutan dengan kegiatan
akuntansi didalam pusat pelayanan ini dapat lebih mudah mengerjakan dan
melaporkan APBDes kepada pemerintahan daerah.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Dapat menjadi referensi dan memberikan informasi bagi para pembaca
yang ingin mengetahui dan memahami tentang sistem pengeluaran dan
penerimaan dalam APBDes dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan
MySQL.
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
Abdussakur, (2012) menyatakan bahwa APBDes merupakan
suatu program biaya di desa yang bermaksud mempertanggung-
jawabkan setiap anggaran yang yang akan digunakan. Anggaran desa
mempunyai beberapa fungsi utama yaitu sebagai:
a. Alat perencanaan
Anggaran merupakan alat pengendali manajemen desa dalam
rangka mencapai tujuan.anggaran desa digunakan untuk
merencanakan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh desa beserta
rincian biaya yang dibutuhkan dan rencana sumber pendapatan
yang akan diperoleh desa. Anggaran sebagai alat perencanaan
digunakan untuk:
1) Merumuskan tujuan dan sasaran kebijakan agar sejalan dengan
visi, misi dan sasaran yang sudah ditetapkan.
2) Merencanakan berbagai program, kegiatan, serta sumber
pendapatan.
3) Mengalokasikan dana untuk program dan kegiatan yang sudah
disusun.
4) Menentukan indikator kinerja dan pencapaian strategi.
b. Alat pengendalian
Anggaran berisi perencanaan detail atas pendapatan dan
pengeluaran desa, dimaksudkan dengan adanya anggaran, semua
bentuk pengeluaran dan pemasukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa adanya anggaran, desa akan sulit
mengendalikan pengeluaran dan pemasukan.
22
c. Alat kebijakan fiskal
Dengan mengunakan anggaran dapat diketahui bagaimana
kebijaksanaan fiskal yang akan dijalankan desa, dengan demikian
akan mudah untuk memprediksi dan mengestimasi ekonomi dan
organisasi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong,
mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
d. Alat koordinasi dan komunikasi
Dalam menyusun anggaran, pasti antar unit kerja akan
melakukan komunikasi dan koordinasi. Dalam perencanaan dan
pelaksanaan anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh perangkat
desa. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu
mendeteksi terjadinya ikonsistensi suatu unit kerja di dalam
pencapaian tujuan desa.
e. Alat penilaian kinerja
Perencanaan anggaran dan pelaksanaannya akan menjadi
penilaian kinerja perangkat desa. Kinerja perangkat desa akan
dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran serta pelaksanaan
efisiensi anggaran. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
melakukan pengendalian dan penilaian kinerja.
f. Alat motivasi
Anggaran dapat digunakan untuk memberi motivasi kepada
perangkat desa dalam bekerja secara efektif dan efisien. Dengan
membuat anggaran yang tepat dan dapat melaksanakannya sesuai
target dan tujuan desa, maka desa dikatakan mempunyai kinerja
yang baik.
Dalam menyusun APBDes, ada beberapa ketentuan yag harus
dipatuhi:
a. APBDesa disusun berdasarkan Peraturan Desa tentang RKPDesa.
23
b. APBDesa disusun untuk masa 1 (satu) tahun anggaran, terhitung
mulai 1 Januari sampai 31 Desember tahun berikutnya.
c. Rancangan APBDesa harus dibahas dan disepakati antara Kepala
Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
d. APBDesa dapat disusun sejak bulan September dan harus
ditetapkan dengan Perdes, selambat-lambatnya pada 31 Desember
pada tahun yang sedang dijalani.
Selain itu, secara teknis penyusunan APBDesa juga harus
memperhatikan:
a. Pendapatan desa
Pendapatan desa yang ditetapkan dalam APBDes merupakan
perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta
dasar hukum penerimaannya. Rasional artinya menurut pikiran
logis atau masuk akal serta sesuai fakta atau data.
b. Belanja desa
Belanja desa disusun secara berimbang antara penerimaan dan
pengeluaran, dan penggunaan keuangan desa harus konsisten
(sesuai dengan rencana, tepat jumlah, dan tepat peruntukan), dan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Pembiayaan desa
Pembiayaan desa baik penerimaan pembiayaan maupun
pengeluaran pembiayaan harus disesuaikan dengan kapasitas dan
kemampuan nyata/sesungguhnya yang dimiliki desa, serta tidak
membebani keuangan desa di tahun anggaran tertentu.
d. SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran)
Dalam menetapkan anggaran Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA), agar disesuaikan
dengan kapasitas potensi riil yang ada, yaitu potensi terjadinya
pelampauan realisasi penerimaan desa, terjadinya penghematan
24
belanja, dan adanya sisa dana yang masih mengendap dalam
rekening kas desa yang belum dapat direalisasikan hingga akhir
tahun anggaran sebelumnya.
2. Sistem Informasi
Daud & Windana, (2014) menyatakan bahwa sistem informasi
ialah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi individual atau
organisasi secara efisien, sistem ini bisa membuat, menghapus,
mengedit dan menyimpan informasi dan memperlihatkannya kepada
yang membutuhkan. Komponen-komponen yang ada dalam sistem
informasi meliputi beberapa blok, yaitu :
a. Blok masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
b. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok keluaran
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah
keluaran yang merupakan informasi yang baik serta bermanfaat
dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen semua pemakai sistem.
d. Blok teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan,
menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
25
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Blok basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau
memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut
dengan DBMS (Database Management Systems). Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Perlu dilakukan pengorganisasian terhadap basis data
yang ada agar informasi yang dihasilkannya baik dan efisiensi
kapasitas penyimpanannya.
f. Blok kendali
Sistem informasi mengalami kerusakan sistem, jika tidak
dikendalikan dengan baik sehingga beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung
segera diperbaiki jika seandainya hal-hal yang disebutkan diatas
terjadi.
3. Manajemen Basis Data
Saputra, (2012) menyatakan bahwa Database Management System
(DBMS) ialah suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola
database dan memprosesnya seperti data masukan, data keluaran, dan
proses lainnya yang berhubungan dengan database secara efektif dan
efisien. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur
yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan
cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:
26
a. Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data
sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki
hak akses.
b. Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan
program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-
nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan
informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya
program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun
struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
c. Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan
oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan
oleh DBMS.
d. Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya
dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten
e. Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan
kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya
kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras
maupun kegagalan perangkat lunak.
f. Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus
data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-
field data yang terkandung dalam basisdata.
g. Perangkat produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah
perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna
untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator
(pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query /
pencarian informasi).
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Asmara, Rini S.Kom, (2016) menyatakan bahwa Entity
Relationship Diagram ﴾ERD) merupakan suatu hubungan diantara
entity yang saling berhubungan yang berisi komponen entitas dan
27
himpunan relasi serta dilengkapi atribut yang menghubungkannya
dengan key field (primary key). ERD pertama kali dideskripsikan oleh
Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE
notasi yang digunakan dalam ERD. Objek utama dari pembuatan
diagram ERD menunjukkan objek-objek(himpunan entitas)apa saja
yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan
yang terjadi antara objek-objek tersebut. Notasi yang digunakan dalam
pembuatan ERD adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Notasi ERD
Sumber : Penulis (2019)
5. Normalisasi
Anjar Priyadna, (2013) menyatakan bahwa normalisasi adalah
teknik perancangan sebagai pemandu dalam rancangan basis data
relasional. Fungsi normalisasi database ialah untuk menghindari
terjadinya berbagai anomali data dan tidak konsistensinya data. Ini
merupakan funsi secara umum. Dalam beberapa kasus normalisasi ini
sangat penting untuk menunjang kinerja database dan memastikan
bahwa data dalam database tersebut aman dan tidak terjadi kesalahan
jika mendapat perintah SQL terutama DML yaitu update, insert, dan
delete.
28
Normalisasi database terkadang harus diubah menjadi bentuk
denormalisasi, terutama untuk data yang telah besar dan membengkak.
Denormalisasi ini ditujukan untuk meningkatkan performance dengan
meletakkan beberapa field menjadi satu tabel sehingga mudah di tarik.
Denormalisasi ini sering digunakan untuk menarik data yang besar dari
database. Tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan
dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah
memastikan dependensi data (data berada pada tabel yang tepat).
Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan
terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
a. INSERT anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan
memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
b. DELETE anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus
mungkin ikut terhapus.
c. UPDATE anomali: Situasi dimana nilai yang diubah
menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang
diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang
diinginkan.
Berikut ini ialah langkah-langkah normalisasi:
a. Bentuk normal ke satu(1NF)
Syarat :
1) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
2) Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
3) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
4) Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yangterpisah.
b. Bentuk normal ke dua(2NF)
Syarat :
29
1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke
satu.
2) Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
c. Bentuk normal ke tiga(3NF)
Syarat :
1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke
dua.
2) Atribut bukan kunci (non-key attribute) tidak boleh
memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut
bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada
suatu relasi hanya memilik ketergantungan fungsional
terhadap primary key di relasi itu saja
6. MYSQL
Februariyanti dan Zuliarso, (2012) menyatakan bahwa MYSQL
adalah sebuat implementasi dari relasi sistem manajemen basis data
yang didistribusikan secara gratis di publik. MySQL memiliki beberapa
keistimewaan, antara lain :
a. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem
operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server,
Solaris, Amiga, dan lain-lain.
b. Open Source, MySQL didistribusikan secara open source, dibawah
lisensi GPL(General Public License) sehingga dapat digunakan
secara cuma-cuma.
c. Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang
menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain
dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.
30
e. Jenis kolom, MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks,
seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date,
timestamp, dan lain-lain.
f. Perintah dan fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara
penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah
(query).
g. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti
level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem
perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis
data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih
dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas
indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap
tabelnya.
i. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named
Pipes (NT).
j. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien
dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun
demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
k. Antar muka, MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap
berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan
fungsi API (Application Programming Interface).
l. Klien dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan
(tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan
pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya
semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
31
7. PHP
Aulia Batubara, (2012) menyatakan bahwa PHP ialah suatu script
yang digunakan untuk membuat halaman website yang sesuai
dikehendaki klien, dan mekanisme ini menyebabkan informasi selalu
diperbarui. PHP adalah kependekan dari PHP Hypertext Processor,
bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan bahasa C dan
Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah.
Kelebihan PHP dan kekurangan PHP, Berikut beberapa kelebihan
bahasa pemerograman PHP, misalnya:
a. Banyaknya web server yang mendukung bahasa pemerograman
PHP sehingga konfgurasinya semakin mudah. Beberapa web
server misalnya Apache, IIS, Xitami, Nginx, dan Lain-Lain.
b. Pengembangan bahasa pemerograman PHP tergolong lebih
mudah, karena banyak developer yang membantu
mengembangkannya maupun menggunakannya.
c. Relatif mudah untuk dipahami, karena sekarang ini banyak sekali
tersebar materi-materi/referensi untuk mempelajari PHP.
d. Bahasa pemerograman PHP juga dapat di sisipkan kedalam
HTML.
e. Cocok digunakan untuk pemerograman web dinamis, walau bisa
juga untuk membuat program komputer lainnya.
f. PHP merupakan bahasa pemerograman bersifat open source,
sehingga dapat di gunakan di banyak sistem operasi komputer dan
tentunya gratis.
Berikut beberapa kekurangan bahasa pemprograman PHP,
misalnya:
a. Keamanan yang kurang baik, jika programer tidak memperhatikan
keamanan dari program yang dibuatnya.
b. Encoding kode PHP tergolong sangat mahal, karena membutuhkan
tool tertentu.
32
c. Kurang cocok untuk pengembangan program komputer berskala
besar.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Melihat dari jurnal peniltian terdahulu yang berhubungan dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), penulis mengambil 2
hasil penelitian sebagai berikut jurnal dengan judul “Analisis Pengeolalaan
dan Pertanggung Jawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa di Desa
Kolongan Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa (2017)” oleh Leonardo
Yosua Liando, Linda Lambey, dan Heince R.N Wokas dan jurnal lainnya
dengan judul “Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Berorientasi Objek (2017)” oleh Windi Irmayani dan Eka Susyatih. Maka
penulis bisa mendapatakan perbandingan penelitian yang penulis akan
lakukan dan kedua jurnal penelitian ini. Berikut perbandingan hasil
penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.1
Tabel hasil penelitian
Identitas
peneliti
Windi Irmayani,
Eka Susyatih,
Program Studi
Komputerisasi
Akuntansi, AMIK
BSI PONTIANAK
(2017)
Leonardo Yosua Liando
Linda Lambey
Heince R.N Wokas
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan
Akuntansi Universitas
Sam Ratulangi, Manado
(2017)
Muhammad Noor
Hadi
D020316016
Program Studi
Komputerisasi
Akuntasi
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri
Banjarmasin
(2019)
Aspek
1
Aspek
2
Aspek
3
Aspek
4
33
Judul Sistem Informasi
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Desa
Berorientasi Objek
Analisis Pengeolalaan
dan Pertanggung
Jawaban Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Desa di Desa Kolongan
Kecamatan Kombi
Kabupaten Minahasa
Program Aplikasi
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Desa
Menggunakan
PHP 5 pada
Kantor Desa
Tamiyang
Tempat
Penelitian
Kantor Desa
Belitung Satu
Kabupaten
Sekadau
Desa Kolongan
Kecamatan Kombi
Kabupaten Minahasa
Kantor Desa
Tamiyang
Kabupaten Sungai
Raya
Kandangan
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
perancangan
sistem
informasi
anggaran
pendapatan
dan belanja
desa pada
Kantor Kantor
Desa Belitung
Satu
Kabupaten
Sekadau?
1. Bagaimanakah
analisis pengeolaan
anggaran
pendapatan dan
belanja desa di desa
kolongan telah
sesuai dengan
undang-undang no.6
tahun 2014 tentang
desa dan bagaimana
pertanggungjawaban
aparat desa dalam
pelaporan
APBDesa ?
1. Bagaimana
pembuatan
laporan
APBDes yang
sesuai dengan
SAPem Desa
pada Kantor
Desa
Tamiyang?
2. Bagaimana
membangun
program
aplikasi
APBDes yang
sesuai dengan
SAPem Desa
pada Kantor
Desa
Tamiyang?
34
Tujuan
Penelitian
1. Merancang
sistem
informasi
anggaran
pendapatan
dan belanja
desa pada
Kantor Kantor
Desa Belitung
Satu
Kabupaten
Sekadau?
1. Analisis
Pengelolaan
anggaran
pendapatan dan
belanja desa di desa
kolongan telah
sesuai denga
undang-undang no.
6 tahun 2014 tentang
desa dan bagaimana
pertanggungjawaban
aparat desa dalam
pelaporan APBDesa
1. Pembuatan
laporan
APBDes yang
sesuai dengan
SAPem Desa
pada Kantor
Desa
Tamiyang.
2. Untuk
membangun
program
aplikasi
APBDes yang
sesuai dengan
SAPem Desa
pada Kantor
Desa
Tamiyang.
Metode
Penelitian
1. Analisa dalam
mendesain
sistem
informasi
menggunakan
tools berupa
Unified
Modeling
Language
(UML). UML
yang
digunakan
antara lain Use
1. Analisa ini langkah
mengumpulkan dan
menyaring
keterangan-
keterangan yang
diperoleh secara
menyeluruh dan
detail, kemudian
diuraikan sehingga
diperoleh gambaran
yang jelas.
1. Analisa sistem
yang berjalan
didasarkan
pada aplikasi
BAP Desa
SISKEUDES
yang ada, dan
alur
berjalannya
APBDes didesa
tersebut.
2. Analisa
kebutuhan
35
Case diagram,
activity
Diagram,
Sequnce
Diagram dan
Deployment
Diagram.
dengan cara
mengumpulkan
data dari
Kantor Desa
Tamiyang yang
berhubungan
dengan
APBDes.
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian ini
telah diuraikan
bahwa sistem
akuntansi berjalan
pada Kantor Desa
Belitang Satu
Kabupaten
Sekadau sudah
menggunakan
Microsoft Office
Excel
Hasil penelitian ini ialah
alur pengeolaan
keuangan yang ada
didesa, penatausahaan
aparat desa mengenai
APBDesa, teknis
pelaksanaan pendapatan,
pelaporan pertanggung-
jawaban APBdesa
tersebut.
Hasil peniltian ini
untuk membuat
program aplikasi
pembuatan
laporan Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Desa
(APBDes) pada
Kantor Desa
Tamiyang dengan
PHP dan
MYSQL.
Sumber : (Irmayani & Susyatih, 2017), (Liando, Lambey, & Wokas, 2017), dan
(Penulis)
Persamaan dari ketiga hasil penilitian ini ialah Tema yang diambil oleh
penulis dan hasil penelitian lainnya berisi tentang anggaran pendapatan dan
belanja desa, sedangkan penelitian yang penulis lakukan dan penelitian yang
terdahulu sangat berbeda, ialah sebagai berikut:
1. Pokok pembahasan dari ketiga penelitian ini memang tentang anggaran
pendapatan dan belanja desa tetapi ada perbedaan yang kritis yaitu
36
dalam bidang apa, penulis sendiri dalam bidang pembuatan laporan,
sedangkan penelitian yang lainnya tentang pengeolaan dan sistem
informasi.
2. Tinjauan pustaka pun berbeda karena dari kedua penelitian banyak
mengaitkan tentang anggaran, sistem informasi, pengelolaan sedangkan
penulis mencantumkan topik tentang pembuatan program dalam
aplikasinya
3. Metodologinya ada yang berbeda penulis melakukan wawancara dan
pengumpulan dokumentasi, sedangkan penelitiannya melakukan
mengumpul- kan dan menyaring keterangan-keterangan yang diperoleh
secara menyeluruh dan detail, kemudian diuraikan sehingga diperoleh
gambaran yang jelas, ada juga yang menggunakan tools/peralatan
seperti Unified Modeling Language (UML). UML yang digunakan
antara lain Use Case diagram, activity Diagram, Sequnce Diagram dan
Deployment Diagram dalam mendesain sistem informasinya.
4. Kesimpulan dan hasil penelitiannya pun berbeda karena bidang yang
diambil beda meskipun arahnya tetap sama yaitu tentang anggaran
pendapatan dan belanja desa. Penulis dari penelitiannya akan
menghasilkan program aplikasi pembuatan laporan anggaran
pendapatan dan belanja desa sedangkan penelitian lain mendesain
sistem informasinya dan bagaimana cara mengelolanya sebagai hasil
akhir penelitian mereka.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Mahda, (2018) menyatakan bahwa studi kasus merupakan jenis penelitian
kualitatif yang mencari informasi secara mendalam terhadap suatu individu
atau kelompok dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu penulis
akan menggunakan studi kasus sebagai metode jenis penelitian yang akan
digunakanan, karena jenis penelitian ini diterapkan untuk memahami individu
atau objek penelitian yang akan diteliti yaitu Program Aplikasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Menggunakan PHP 5 pada Kantor Desa
Tamiyang.
B. Variabel Penelitian
Dalam Sebuah penelitian, variabel merupakan faktor penting sebagai
pedoman agar tidak terjadinya suatu kesalahan dalam memberikan arti maksud
dari apa yang dijelaskan. Adapun beberapa variabel yang terdapat pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. APBDes adalah suatu anggaran pendapatan dan belanja dana desa yang
akan dipakai sebagai rencana yang akan dilakukan kedepannya bagi
menempuh kemakmuran masyarakat di desa.
2. Membangun adalah proses dibuatnya suatu sistem yang terkomputisasi
dengan proses input dan output menggunakan bahasa pemograman php
dan dibantu mysql untuk penyimpanan database yang akan digunakan
Kantor Desa Tamiyang dalam menyusun laporan anggaran.
5
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ialah sebagai berikut:
1. Data kuantitatif ialah suatu data yang berupa lembaran surat nyata
yang didalamnya ada informasi angka yang memberikan data pasti.
Data kuantitatif yang penulis akan dapatkan seperti contoh laporan
APBDes yang terdahulu, bukti penerimaan sumber dana, bukti
adanya perubahan dana dalam kegiatan, dan bukti dana yang telah
digunakan oleh Kantor Tamiyang.
2. Data kualitatif ialah data yang berisi informasi yang hanya
dijelaskan perkata demi kata didalamnya dalam memberi penjelasan
tentang apa yang diteliti. Data Kualitatif yang penulis akan dapatkan
ialah seperti awal mula berdirinya Kantor Tamiyang, alur yang
dikerjakan agar anggaran tercipta, stuktur pegawai kantor agar lebih
tau bagaimana cara kerjanya. Misalnya datanya seperti data profil
Kantor Desa Tamiyang, UU Desa yang dipakai oleh Kantor Desa
Tamiyang, dan lain-lain.
Sumber data yang digunakan pada proses jalannya penelitian ini ialah:
1. Data primer ialah data yang bersifat utama dalam hal penelitian
artinya apa yanag pertama kali perlu didapatkan dalam penelitian
maka itulah data primer, seperti hasil wawancara kepada pihak yang
bersangkutan untuk mendapatkan data objek. Data primer yang
dapat diperoleh dari Kantor Tamiyang ini ialah dengan cara
mewawancara pegawai yang berkaitan tentang mengenai sejarahnya
berdirinya kantor ini, sistem yang sudah berjalan, sturktur organisasi
yang digunakan dan bertanya penuh dengan masalah dan apa saya
yang perlu didapatkan informasinya dan diperbaiki dalam proses
pembuatan laporan APBDes.
2. Data sekunder ialah data yang membantu data primer untuk
memverifikasi keasliannya, dan keabsahan data yang mendukung
6
proses berjalannya suatu peneltian. Data sekunder yang dapat
diperoleh dari Kantor Tamiyang ini ialah seperti bukti surat
penerimaan dana dari pemerintah, surat-surat yang berkaitan dengan
pembuatan APBDes, laporan realisasi anggaran dan lain-lain.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Mahardika, (2012) menyatakan bahwa wawancara adalah
percakapan yang dilakukan oleh dua orang antara yang mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan, percakapan ini dimulai dengan
maksud tertentu yang diinginkan oleh pewawancara. Penulis mencari
data yang diperlukan dalam penelitian dengan cara bertatap muka
langsung serta bertanya kepada pegawai yang bersangkutan dan operator
yang menjalankan dibidang akan diteliti oleh penulis terkait kegiatan dan
prosedur terbentuknya APBDes di Kantor Tamiyang.
2. Dokumentasi
Jonnius, (2011:133) menyatakan bahwa teknik dokumentasi ialah
teknik dimana menelusuri dokumen-dokumen yang telah diarsipkan,
dokumen tersebut beruap kata dan angka yang memberikan informasi
yang akan berguna bagi penelitian. Penulis melakukan pengumpulan
dokumen dan data-data yang berkaitan dengan APBDes, seperti laporan
APBDes tahun lalu, aplikasi yang digunakan dalam pembuatan laporan
tahun lalu agar bisa dipelajari dan mendapatkan kelemahan aplikasi
tersebut, segala bukti dari pendapatan dan belanja dana desa dari Kantor
Desa Tamiyang yang berkaitan dengan proses pembuatan APBDes.
E. Teknik Analisis Data
7
Hasil Pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif dimana pembahasan yang bersangkutan berupa perhitungan
sederhana memiliki arti sebagai penjelas keadaan yang telah berlangsung atau
karakteristik dari data yang telah diperoleh. Adapun tahap-tahap dalam
penganalisan data yang dilakukan oleh penulis yaitu:
1. Analisis Sistem
Penulis menganalisis sistem yang berjalan dengan cara mencari
informasi yang dapat mempermudah penulis dan menjelaskan sistem yang
telah digunakan dalam Kantor Tamiyang agar penelitian berjalan dengan
lancar.Analisa kebutuhan yang akan dibuat berhubungan dengan masalah
yang menjadi utama penulis dalam tugas akhir ini, yaitu Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
2. Desain Program Aplikasi
a. Desain Tabel
Tahap ini dibuatllah suatu desain tabel-tabel yang digunakan
sesuai kebutuhan dan kondisi desa yang diperlukan saat memulai
pembuatan program aplikasi tersebut.
b. Relasi Antar Tabel
Tahap ini yang dilakukan ialah membuat relasi antar tabel dari
tahap Unnormalize sampai tahap pertama (1NF) sehingga
kemungkinan perulangan sistem tersebut tidak terjadi.
c. Desain Masukan
Tahap ini merupakan tahap pembuatan desain form masukan
yang terdiri dari form masukan anggaran, form masukan karyawan,
form masukan sumber dana, form masukan jabatan, dan lain-lain.
d. Desain Keluaran
Tahap ini merupakan tahap pembuatan desain keluaran yang
terdiri dari laporan sebelum dan sesudah anggaran, laporan perubahan
anggaran, dan lain-lain.
3. Laporan
8
Laporan yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu laporan perubahan
anggaran, ialah suatu laporan yang mengkelompokkan anggaran awal
tahun sebelum perubahan dan anggaran pertengahan tahun sesudah
perubahan, kedua anggaran ini tersebut dicari perbedaan besar kecilnya
yang dimiliki Kantor Desa Tamiyang.
4. Implementasi
Implementasi merupakan pengumpulan data-data yang
bersangkutan dengan anggaran pendapatan dan belanja desa Kantor Desa
Tamiyang sehingga dapat membuat program aplikasi anggaran pendapatan
dan belanja desa menggunakan bahasa pemograman PHP 5 yang
kemudian dapata dilakukan pengujian dan pengoperasian program aplikasi
berdasarkan desain database dan program yang telah dibuat sehingga bisa
dibandingkan dengan cara terdahulu yang dilakukan Kantor Desa
Tamiyang dengan program aplikasi yang disarankan oleh penulis.
F. Teknik Analisis Anggaran
Menganalis anggaran yang dipakai oleh kantor desa dalam merencanakan
kegiatan dalam bidang keuangan untuk kesejahteraan masyarakat merupakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Anggaran didalam APBDes terdiri dari tiga bagian yaitu, Pendapatan,
Belanja, dan Biaya. Pengertian ketiga bagian ini akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan ialah bagian anggaran APBDes yang merupakan biaya
yang dapat dari hasil kegiatan tahun lalu yang menghasilkan sesuatu, dan
sesuatu tersebut akan digunakan untuk keperluan lainnya. Kantor Desa
Tamiyang mendapatkan pendapatan dari hasil usaha desa dan dana desa
yang dikeluarkan dari Pemerintahan Daerah dan dana desa ini dimasukkan
dalam program APBDes bisa berfungsi sebagai sumber dana untuk
rencana belanja dan biaya desa, dana desa ini terdiri sebagai berikut:
9
a. Alokasi Dana Desa (ADD)
b. Bagi Hasil Penerimaan Pajak Daerah (BHPD)
c. Bagi Hasil Penerimaan Restribusi Daerah (BHRD)
d. Pendapatan Asli Desa (PAD)
Gambar 3.1 Besaran Pendapatan ADD, BHPD, dan BHRD
Sumber: Penulis (2019)
2. Belanja
Belanja ialah bagian APBDes yang merupakan anggaran untuk
membiayai kegiatan-kegiatan yang akan diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan yang terjadi di dalam Kantor Desa Tamiyang. Belanja desa bisa
dilaksanakan saat ingin menggunakan desa di bagian penata-usahaan,
dengan cara membuat Surat Permintaan Pembayaran SPP dan disetujui
oleh Kepala Desa. Belanja desa dibagi menjadi beberapa bidang sebagai
berikut:
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
10
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
e. Bidang Tak Terduga
Gambar 3.2 Contoh Surat Permintaan Pembayaran
3. Biaya
11
Biaya ialah bagian APBDes yang merupakan anggaran yang isinya
merupakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) bagi Kantor Desa
Tamiyang, Biaya dalam anggaran ini dibagi menjadi dua yaitu Penerimaan
dan Pengeluaran Biaya.
Sesudah dijelaskan tentang bagian-bagian APBDes maka diambil
kelebihan dan kekurangan antara program Siskeudes dengan program APBDes
Penulis, sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Kelebihan Siskeudes dan Program APBDes Penulis
Kelebihan Siskeudes Kelebihan Program APBDES Penulis
1. Hanya Memasukkan satu data
dan data lainnya pun terpenuhi
dan bisa digunakan
2. Pembuatan surat seperti SPP
untuk bukti belanja sudah
terpenuhi karena mengikuti
dari data yang telah
dimasukkan
1. Pemakaia Program aplikasi
lebih dinamis dalam berpindah
halaman dari yang satu dan
yang lain karena menggunakan
aplikasi berbasis web
2. Mudah untuk melihat jumlah
anggaran keseluruhan karena
jumlah anggaran sudah tertera
dihalaman utama tabel
anggaran saat pemasukan dan
diperlihatkannya data anggaran
Sumber : Penulis (2019)
Tabel 3.2 Kekurangan Siskeudes dan Program Apbdes Penulis
12
Kekurangan Siskeudes Kekurangan Program APBDES
Penulis
1. Perpindahan dari halaman lain
ke halaman lainnya terganggu
karena sistem mengkunci
halaman yang sedang
digunakan sehingga tidak bisa
berpindah kehalaman lain
kecuali halaman yang sedang
digunakan ditutup.
2. Terlalu banyak sub yang diisi
saat dibagian anggaran belanja
1. Hanya Berfokus terhadap
penganggaran dan tidak
membuat bagian pelaksanaan
dan penata-usahaan, jadi
pembuatan SPP tidak
dimasukkan karena itu
termasuk bagian penata-
usahaan
2. Tidak Menyediakan nama
rekening secara otomatis
artinya harus mengisi di form
masukkan data anggaran,
karena rekening bisa berubah
tiap kegiatan yang dibutuhkan
Sumber: Penulis (2019)
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Kantor Desa Tamiyang memulai pembangunan di tahun 2016
dan beroperasi pertama kali diawal tahun 2017, dengan nomor
NPWP 00.825.431.0-733.000 sebagai salah satu kantor desa yang
terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kantor Desa Tamiyang ialah sebuah lembaga pelayanan masyarakat
yang berada dibawah pemerintah daerah yang bertugas untuk
melayani segala kebutuhan masyarakat di lingkungannya. Kantor
Desa Tamiyang melayani penduduk dengan jumlah 1051 jiwa dari
394 kepala keluarga di data tahun 2018 Dan mayoritas penduduknya
memiliki pekerjaan sebagai petani dan pekebun.
b. Struktur Organisasi
Struktur organsasi adalah suatu sistem yang seperti akar pohon
dimana diatas ialah yang tertinggi dan dibawah ialah terendah
pangkatnya tapi tiap individu memiliki tugasnya masing-masing di
bidangnya sendiri. Adanya struktur organisasi ini juga memberikan
penjelasan siapa yang memerintah dan diperintah karena adanya
perbedaan jabatan atau pangkat. Pada Kantor Desa Tamiyang jabatan
tertinggi dimiliki oleh Kepala Desa yang langsung membantu
pegawainya dalam melakukan kegiatan melayani masyarakat di
Kantor Desa Tamiyang.
Stuktur organisasi pada Kantor Desa Tamiyang ialah seperti
gambar berikut:
14
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Desa Tamiyang
Sumber: Kantor Desa Tamiyang (2019)
Berdasarkan struktu organisasi diatas dapat menunjukkan bahwa
Kantor Desa Tamiyang menggunakan struktur dengan bentuk garis
atau berakar, hal ini dikarenakan perbedaan peringkat jabatan dan
tanggung jawab. Berikut ialah tugas dari masing-masing individu di
sturktur organisasi tersebut:
1) Kepala Desa
Kepala Desa memiliki jabatan tertinggi dalam struktur
organisasi ini yang berarti memiliki tanggung jawab paling
besar diantara semua jabatan. Kepala Desa bertugas untuk
memimpin pelaksanaan kegiatan di Kantor Desa Tamiyang serta
mengawasinya.
2) Sekretaris Desa
Sekretaris Desa bertugas untuk membantu Kepala Desa
bidang administrasi dan pencatatan penduduk di Kantor Desa
Tamiyang. Sekretaris Desa mengurus segala dokumen yang
penting bagi pelayanan masyarakat dalam segi membuat dan
mengawasi dokumen tersebut.
3) KASI Pemerintahan
15
Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas dalam
pelaksanaan tugas operasioanal dalam bidang pemerintahan,
artinya KASI ini mempunyai tanggung-jawab terhadap
dokumen dan operasional yang berhubungan dengan pemerintah
daerah.
4) KASI Kesejahteraan dan Pelayanan
Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan mempunyai
tugas dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan
kesejahteraan dan pelayanan masyarakat, artinya KASI ini
mempunyai tanggung-jawab terhadap dokumen yang
berhubungan dengan pelayanan masyarakat dan mengawasi
kesejahteraan lingkuang masyarakat.
5) KAUR umum
Kepala Urusan Umum mempunyai tugas dalam membantu
Sekretaris Desa dalam pencatatan dokumen-dokumen
administrasi masyrakat dan pemerintahan umum, artinya KAUR
ini mempunyai tanggung-jawab mengurus dokumen dari
Sekretaris Desa dalam bidang umum.
6) KAUR Perencanaan dan Keuangan
Kepala Urusan Perencaan dan Keuangan
mempunyai tugas dalam membantu Sekretaris Desa dalam
pencatatan dokumen-dokumen perencanaan dan keuangan
seperti anggaran pendapatan, anggaran belanja, SPP, dan lain-
lain. KAUR ini mempunyai tanggung-jawab mengurus dokumen
yang berhubungan dengan perencaaan dan keuangan yang ada di
Kantor Desa Tamiyang.
7) Bendahara
Bendahara mempunyai tugas dalam mencatat
pemakaian keuanagan yang terjadi didalam Kantor Desa
Tamiyang dibawah perintah KAUR Perencaan dan Keuangan.
Bendahara mempunyai tanggung-jawab mengurus dokumen
yang berhubungan dengan dokumen penggunaan keuanagan
yang da didalam Kantor Desa Tamiyang.
8) Kepala Pelaksanaan Kewilayahan Kepala Desa
Kepala Pelaksanaan Kewilayahan Kepala Desa
mempunyai tugas sebagai mengawasi semua yang terjadi
dilingkungan desa dengan cara turun ke lapangan.
9) Ketua Rukun Keluarga
Ketua Rukun Keluarga bertugas sebagai pemimpin
Ketua Rukun Tetangga yang berada dalam wilayah
16
pengawasannya dalam bidang kesejateraan masyarakat. Ketua
Rukun Keluarga biasa mengurus dua atau tiga Ketua Rukun
Tetangga dalam wilayahnya.
10) Ketua Rukun Tetangga
Ketua Rukun Tetangga bertugas mengurus dan
mengawasi segala masalah yang terjadi dari penduduk yang
berada diwilayah untuk kesejateraan masyarakat. Ketua Rukun
Tetangga mengurus kurang lebih tiga puluh kepala keluarga
dalam wilayahnya.
2. Penerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa pada Kantor Desa
Tamiyang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diurus oleh KAUR
Perencaan dan keuangan di Kantor Desa Tamiyang, pertama kali
diadakan musyawarah pembangunan masyarakat untuk mem-prediksikan
penggunaan anggaran tiap tahun, setelah disetujui dan meminta
persetujuan dari camat (Kepala Kecamatan) dan diberikan dana maka
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa bisa digunakan dan dicatat.
Penerapan anggaran pendapatan dan belanja desa pada Kantor
Desa Tamiyang dilakukan oleh KAUR Perencanaan dan Keuangan
dengan menggunakan aplikasi SISKEUDES(Sistem Keuangan Desa)
untuk pemasukan data dan laporan dibantu dengan aplikasi Microsoft
Excel sebagai pengingatnya(dalam artian sebagai pembantu karena
aplikasi SISKEUDES dikunci oleh pemerintah daerah tiap tahun),
Laporan APBDes ada sebelum perubahan yang ditetapkan awal tahun
dan sesudah perubahan yang ditetapkan dipertengahan tahun.
Sistem pengelolaan asset desa yang berjalan pada Kantor Desa
Tamiyang yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan ialah kegiatan yang pertama kali dilakukan
untuk meprediksikan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan.
Perencanaan ini dilakukan oleh semua pihak dengan mengadakan
Musyawarah Pembangunan Masyarakat(MPM).
b. Pencatatan
Pencatatan APBDes dilakukan setelah disetujui oleh Kepala
Desa dan Kepala Camat, APBDes dicatat dan dimasukkan kedalam
aplikasi SISKEUDES oleh KAUR Perencanaan dan Keuangan
dibantu oleh aplikasi Microsoft Excel.
c. Penggunaan
17
Penggunaan dana APBDes dilakukan setelah disetujui oleh
kepala desa dan dibantu dengan data yang ingin dibelanjakan oleh
anggota Kantor Desa Tamiyang untuk membantu kinerja didalam
Kantor Desa Tamiyang.
d. Pelaporan
Pelaporan ialah hasil akhir yang didapat dari semua data
dari awal sampai akhir bulan atau tahun, sesuai keperluan masing-
masing. Pelaporan ini dibuat dari nota-nota belanja yang telah
dipergunakan dan diarsipkan oleh KAUR Perencanaan dan
Keuangan. Laporan yang dihasilkan mulai dari laporan yang terpakai
dan perubahan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Sistem pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa pada Kantor
Desa Tamiyang
Berdasarkan hasil penelitian adan beberapa data yang telah
dikumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja desa yang telah digunakan oleh Kantor Desa
Tamiyang masih mengalami beberapa kekurangannya, yaitu sebagai
berikut:
a. Informasi yang diperlukan
Informasi yang diperlukan selama ini sudah cukup dikarenakan
data yang dibutuhkan oleh Kantor Desa Tamiyang ada di aplikasi
SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) tetapi data yang diperlukan
hanya bisa dibuka saat awal tahun dan pertengahan tahun karena
sudah dikunci oleh pemerintah.
b. Fungsi yang terkait
Sistem pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa
masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk tiap bulannya.
Dimana aplikasi tida ada hak akses atau penghitungan secara
otomatis yang diinginkan karena harus memasukkan rumus dan
membuat tabel secara manual.
c. Jaringan yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang dibentuk dalam pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja desa sudah tepat tetapi perlu dibuatnya
sistem yang lebih bagus dan efisien agar bisa memudahkan
pekerjaan.
18
d. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan oleh Kantor Desa Asam Tamiyang
masih sedikit kurang, karena pihak Kantor Desa Tamiyang tidak
tahu menahu dokumen yang digunakan berasal dari undang-undang
mana karena hanya mengikuti arahan dari kantor camat.
e. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi tentang anggaran yang digunakan dalam
laporan mengikuti pedoman yang sesuai dengan ketentuan Pasal 44
Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 19 Tahun 2017
tentang tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten
Hulu Sungai Selatan.
f. Sistem pengendalian intern
1) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas
Perancangan organisasi dalam Kantor Desa Tamiyang
sudah di pisahkan berdasarkan fungsi dan tanggung-jawabnya
masing-masing
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dalam Kantor Desa Tamiyang masih belum
terkelola dengan baik karena pemasukan data APBDes bisa
dilakukan oleh siapa saja.
3) Karyawan atau aparatur yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan dan aparat desa didalam Kantor Desa Tamiyang
sudah memilki tugas dan tanggung-jawabnya masing-masing
akan tetapi adanya kekosongan di kursi jabatan seperti sekretaris
desa yang tahun ini masih kosong menghambat kinerja dalam
Kantor Desa Tamiyang.
g. Flowchart pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa di
Kantor Desa Tamiyang secara utuh
19
Gambar 4.1 Flowchart Pengelolaan APBDes di Kantor Desa Tamiyang
(Lengkap)
Sumber: Penulis (2019)
h. Flowchart pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa di
Kantor Desa Tamiyang sampai pemasukan Siskeudes
20
Gambar 4.3 Flowchart Pengelolaan APBDes di Kantor Desa Tamiyang
(Siskeudes)
Sumber: Penulis (2019)
2. Sistem pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa pada Kantor
Desa Tamiyang yang disarankan
21
Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja desa pada Kantor Desa Tamiyang, berikut ialah
yang penulis sarankan untuk menutupi kekurangan dalam Kantor Desa
Tamiyang:
a. Informasi yang diperlukan (yang disarankan)
Informasi yang diperlukan sudah cukup karena data ada
tersimpan di aplikasi SISKEUDER tapi diperlukan lagi cadangan
data dalam aplikasi lain ini dikarenakan data diaplikasi SISKEUDES
tidak bisa diedit karena dikunci hanya bisa diedit jika mendapat
persetujuan dari kantor camat.
b. Fungsi yang terkait (yang disarankan)
Sistem pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa harus
menggunakan aplikasi dengan adanya perhitungan secaara otomatis
tanpa dimasukkan rumus perhitungan kembali.
c. Jaringan yang membentuk sistem (yang disarankan)
Jaringan prosedur dibentuk dengan efisien dan teratur agar
pekerjaan berjalan dengan baik
d. Dokumen yang digunakan (yang disarankan)
Dokumen yang digunakan oleh Kantor Desa Asam Tamiyang
meskipun mengikuti arahan dari kantor camat tapi juga harus melihat
undang-undang pemerintah daerah untuk mengerjakan pencatatan
dokumen.
e. Catatan akuntansi yang digunakan (yang disarankan)
Catatan akuntansi tentang anggaran yang digunakan, meskipun
sudah mengikuti format dari Pasal 44 Peraturan Bupati Hulu Sungai
Selatan Nomor 19 Tahun 2017 tentang tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Akan tetapi perlu dikaji ulang untuk mendapatkan laporan dengan
format yang benar, dan pemasukan data APBDes perlu
menggunakan program aplikasi yang penulis akan bangun dengan
bahasa pemograman PHP.
f. Sistem pengendalian intern (yang disarankan)
1) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas
Perancangan organisasi dalam Kantor Desa Tamiyang
sudah di pisahkan berdasarkan fungsi dan tanggung-jawabnya
masing-masing, akan tetapi lebih baik kursi jabatan yang
kosong harus segera diisi, dan sekretaris dan bendahara desa
mempunyai bidangnya masing-masing.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
22
Sistem otorisasi dalam Kantor Desa Tamiyang masih
belum terkelola dengan baik karena pemasukan data APBDes
bisa dilakukan oleh siapa saja. Hal yang perlu dilakukan ialah
membatasi pegawai yang menggunakan data APBDes dalam
aplikasi komputer.
3) Karyawan atau aparatur yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan dan aparat desa didalam Kantor Desa
Tamiyang sudah memilki tugas dan tanggung-jawabnya
masing-masing akan tetapi adanya kekosongan di kursi jabatan
seperti sekretaris desa yang tahun ini masih kosong
menghambat kinerja dalam Kantor Desa Tamiyang. Kuris
jabatan itu perlu diisi secepat-cepatnya agar kinerja pekerjaan
di Kantor Desa Tamiyang berjalan dengan baik.
g. Flowchart pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa di
Kantor Desa Tamiyang yang disarankan dengan Program APBDes
Penulis
23
Gambar 4.4 Flowchart Pengelolaan APBDes di Kantor Desa Tamiyang (Program
APBDes)
Sumber: Penulis(2019)
3. Sistem Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Berbasis
Komputer
a. Flowchart Sistem Program APBDes
24
Gambar 4.5 Flowchart Sistem Program APBDes Penulis
Sumber: Penulis (2019)
b. Data Flow Diagram Level Konteks dan 0
1) Data Flow Diagram Level Konteks
25
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Program APBDes Level Konteks
Sumber: Penulis (2019)
2) Data Flow Diagram Level 0
26
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Program APBDes Level 0
Sumber: Penulis(2019)
c. Sistem Basis Data
Sistem basis data dirancangan pertama kali menggunakan
teknik normalisasi, proses normalisasi dimulai dari pengumpulan
data-data mentah (seperti nota dan lain-lain) sampai pembuatan
tabel-tabel untuk basis data, tahap normalisasi yang digunakan
antara lain:
1) Unormalize
Tahap unormalize dibuat dari mencantumkan semua field
tanpa menetapkan kunci utama (primary key) dan kunci tamu
(foreign key), semua field yang digunakan tidak dimasukkan
27
ke tabel masing-masing ini dikarenakan tahap unormalize
masih berupa field yang mentah (artinya tidak terkait dengan
tabel).
2) Normalisasi tahap 1
Tahap normalisasi tahap 1 ini disesuaikan dengan
kebutuhan sistem yang dibutuhkan secara utuh, dikarenakan
tiap field mempunyai tabelnya masing-masing dengan satu
kunci utama (primary key).
Field yang telah melewati tahap 1 nomalisasi dibentuk
relasinya seperti berikut:
Gambar 4.1
Relasi Antar Tabel
Sumber: Penulis (2019)
Relasi tersebut dikatakan telah memenuhi syarat bentuk
normal tahap tiga normalisasi karena tidak adanya
ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih field yang bukan
kunci utama, berikut ialah penjelasan secara lengkap tabel
basis data yang terbentuk dari pengembangan relasi basis data:
Tabel 4.2
Tabel Basis Data apbdes
28
No Nama Field Tipe/set Data
1 id (PK) int(11)
2 parent_id int(11)
3 kode (PK) int(11)
4 Uraian varchar(150)
5 tanggal date
6 sebelumperubahan double
7 sebelumperubahanterpakai double
8 Sesudahperubahan double
9 sesudahperubahanterpakai double
10 perbedaan double
11 Perbedaanterpakai double
12 sumberdana_id (FK) Int(11)
Sumber: Penulis (2019)
Keterangan : PK = Primary Key
FK = Foreign Key
Tabel 4.3
Tabel Basis Data sumberdana
No Nama Field Tipe/set Data
1 id (PK) int(11)
2 nama varchar(50)
3 jumlah double
Sumber: Penulis (2019)
Keterangan : PK = Primary Key
Tabel 4.4
Tabel Basis Data karyawan
No Nama Field Tipe/set Data
1 id (PK) int(11)
2 kode varchar(50)
3 nama varchar(50)
4 jabatan_id (FK) int(11)
29
Sumber: Penulis (2019)
Keterangan : PK = Primary Key
FK = Foreign Key
Tabel 4.5
Tabel Basis Data jabatan
No Nama Field Tipe/set Data
1 id (PK) int(11)
2 Nama varchar(50)
Sumber: Penulis (2019)
Keterangan : PK = Primary Key
Tabel 4.6
Tabel Basis Data user
No Nama Field Tipe/set Data
1 id (PK) int(11)
2 nama varchar(100)
3 username varchar(50)
4 password varchar(50)
5 level int(11)
Sumber: Penulis (2019)
Keterangan : PK = Primary Key
d. Desain Interface menggunakan bahasa pemograman PHP 5
Penulis menggunakan program Visual Studio Code serta
bahasa pemograman PHP 5 untuk front end serta XAMPP Control
Panel dan aplikasi HeidiSql serta MySQL sebagai back end.
1) Form Login
Form Login berfungsi sebagai pintu masuk menuju
program aplikasi, user selaku pengguna program aplikasi harus
memasukkan kolom username dan password untuk masuk ke
program aplikasi. Berikut tampilan Form Login.
30
Gambar 4.8 Form Login
Sumber: Penulis (2019)
2) Dashboard Menu Utama/Data Master
Dashboard menu utama merupakan tampilan awal saat
user telah login ke dalam program aplikasi anggaran
pendapatan dan belanja desa, melalui menu utama ini dapat
mendapatkan akses ke data yang diinginkan, Berikut ini
tampilan dashboard menu utama:
31
Gambar 4.9 Menu Utama
Sumber: Penulis (2019)
3) Tabel Anggaran Utama
Tabel anggaran utama ini menampilkan data utama
anggaran dipojok kanan atas ada tombol dengan nama “baru”
yang akan menampilkan form input anggaran, Tabel
anggaran ini bermaksud untuk menampilkan sebagai berikut:
a) Kode, berisi kode uraian yang ada ditabel anggaran
b) Uraian, berisi keterangan tentang data apa yang
dimasukkan.
c) Tanggal, Dipili dengan format, yyyy/mm/dd. Contoh
2019/07/17.
d) Sebelum Perubahan, menampilkan data anggaran awal
tahun/sebelum perubahan
e) Sebelum Perubahan Terpakai, menampilkan data
anggaran awal tahun/sebelum perubahan yang terpakai.
f) Sesudah Perubahan, menampilkan data anggaran tengah
tahun/sebelum perubahan
g) Sesudah Perubahan Terpakai, menampilkan data
anggaran tengah tahun/sesudah perubahan yang terpakai.
32
h) Perbedaan, menampilkan data kurang atau lebih diantara
anggaran sebelum perubahan dan sesudah perubahan.
i) Sumber Dana, menampilkan sumber dana data anggaran
tersebut berasal.
Gambar 4.10 Tabel Anggaran Utama
Sumber: Penulis (2019)
4) Form Input Anggaran
Form input anggaran menampilkan form yang bisa diisi
dengan data anggaran yang telah disetujui dan akan
ditampilkan di tabel anggaran utama.
33
Gambar 4.11 Form Input Anggaran
Sumber: Penulis (2019)
5) Form Detail Anggaran Utama
Form detail anggaran utama merupakan halaman yang
berisi tentang detail anggaran yang akan dibuka, cara
membuka halaman ini ialah dengan klik dari uraian
anggaran yang diinginkan, dari halaman form detail
anggaran utama ada dua hal yang bisa dilakukan ialah
update data dan delete data.
Update data bisa dilakukan setelah data yang berada
di halaman form detail data anggaran utama diubah, setelah
diubah maka klik button “Masukkan ” dan jika ingin keluar
atau membatalkan update data maka klik button ”Keluar”.
Dipojok kanan adanya button dengan nama “hapus data”
yang akan menghapus data detail yang ada dihalaman
berada.
34
Gambar 4.12 Detail Anggaran
Sumber: Penulis (2019)
6) Laporan Perubahan Anggaran
Laporan perubahan anggaran menampilkan fom
tanggal awal dan akhir yang menandakan tanggal dari mana
laporan anggaran ini diperlihatkan, klik “Proses” akan
diperlihatkan di halaman cetak perubahan anggaran agar
data bisa diprint
35
Gambar 4.13 Halaman Laporan Anggaran Perubahan
Sumber: Penulis (2019)
7) Cetak Laporan Perubahan Anggaran
Cetak laporan perubahan anggaran ialah halaman
yang bisa mencetak halaman laporan dari tanggal yang telah
dipilih tadi, hanya dengan mengklik “Print” maka halama
laporan akan dicetak contoh sebagai berikut dengan tanggal
awal 1 januari 2019 sampai 2 januari 2019.
36
Gambar 4.14 Cetak Laporan Perubahan Anggaran
Sumber: Penulis (2019)
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
C. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
oleh penulis dalam penulisan tugas akhir ini, maka penulis akan menyimpulkan
kesimpulan sebagai beriku:
1. Sistem yang diusulkan pada Kantor Desa Tamiyang sesuai dengan laporan
perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa dengan standar
akuntansi pemerintahan desa dan PERMENDAGRI nomor 20 tahun 2018.
2. Rancang bangun program anggaran pendapatan dan belanja desa dibuat
dengan siklus pengelolaan anggaran dimana, data anggaran dimasukkan
sebelum dan sesudah perubahan, kemudian data terhitung secara otomatis
kurang atau lebihnya perbedaan sebelum dan sesudah perubahan anggaran
yang terjadi tiap tahun, lalu hasil keluarnya ialah laporan perubahan
anggaran yang diperlihatkan pada akhir tahun.
D. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat penulis
berikan terhadap program aplikasi anggaran pendapatan dan belanja desa di
Kantor Desa Tamiyang, maka penulis dapat menyarankan:
1. Dalam program aplikasi anggaran pendapatan dan belanja desa ini tidak
dimasukkan daftar rekening karena rekening yang digunakan disesuaikan
dengan keperluan pengguna dalam program aplikasi ini, maka oleh karena
itu dibutuhkan rekening yang tetap agar pemasukan data lebih efisien.
2. Program aplikasi tidak memasukan data anggaran perbulan, ini
dikarenakan data tiap bulan berbeda satu sama lain, dan semua rekening
tidak membutuhkan data perbulan, dibutuhkan rekening yang memiliki
kepastian dalam penggunaan anggarannya perbulan.
38
3. Program aplikasi pendapatan dan belanja desa masih dalam berfokus
dalam laporan perubahan anggaran dan tidak memasukkan laporan
kegiatan anggaran yang terlaksana dan yang direncanakan.
4. Rancang bangun program aplikasi anggaran pendapatan dan belanja desa
di Kantor Desa Tamiyang, agar kedepannya Kantor Desa Tamiyang bisa
menggunakan program aplikasi ini sebagai pembantu dalam menjalankan
kegiatan akuntansi perkantoran dalam hal penganggaran.
39
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakur. (2012). Implementasi Kebijakan Anggaran Pendapatan dan belanja
Desa (APBDes) di wilayah Kecamatan Batu Benawa Kabupataen Hulu
Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Politik Dan
Pemerintahan Lokal, I, 107–136.
Anjar Priyadna, L. Y. (2013). Pembuatan Sistem Registrasi Kamar Hotel Berbasis
Website Pada Hotel Graha Prima Pacitan. Indonesian Journal on Networking
and Security, 2(2), 8–14. https://doi.org/10.3168/jds.2015-10358
Aulia Batubara, F. (2012). Perancangan Website Pada PT. Ratu Enim Palembang.
Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Terapan, 15–27.
Februariyanti, H., & Zuliarso, E. (2012). Rancang Bangun Sistem Perpustakaan
untuk Jurnal Elektronik. Teknologi Informasi DINAMIK, 17(2), 124–132.
Indonesia, I. A. (2015). Pedoman asistensi akuntansi keuangan desa.
Indonesia, K. K. R. (2017). Buku Pintar Dana Desa.
Irmayani, W., & Susyatih, E. (2017). Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa Berorientasi Objek. Jurnal Kgatulistiwa Informatika, V(1), 58–
63.
Liando, L. Y., Lambey, L., & Wokas, H. R. . (2017). Analisis Pengelolaan dan
Pertanggung Jawaban Anggarana Pendapatan dan Belanja Desa di Desa
Kolongan Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa. Jurnal EMBA, 5(6),
1474–1483.
Mahda. (2018). Sistem Informasi Pokok Menggunakan Microsoft Visual Basic
2015 Pada Lembaga Pendidikan PAUD Rumah Belajar Senyum Banjarmasin
Utara
Saputra, A. (2012). MANAJEMEN BASIS DATA MYSQL PADA SITUS FTP.
Berita Dirgantara, 155–162.
40
Wida, P. (2014). Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Oleh
Pemerintah Desa Di Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran Wida Puspawardani ABSTRAK, 1–8.
41
42
43
44
45
46
47
DENAH PERUSAHAAN
Nama Instansi/Perusahaan : Kantor Desa Tamiyang
Alamat : Jalan Desa Tamiyang RT 03 RW 02 KEC.
SUNGAI RAYA KODE POS 71271
Denah/Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Indocoement Tunggal Prakarsa Tbk. Plant-12 Tarjun
Sumber: Google Maps (2019)
Top Related