Download - PROFIL AKBID SAKINAH

Transcript
Page 1: PROFIL AKBID SAKINAH

PROFIL

AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH

Jl. Raya Surabaya – Malang KM.42 Kepulungan Gempol Pasuruan 67155

Telp/Fax. (0343) 634844 - 635177

Page 2: PROFIL AKBID SAKINAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan di bidang pendidikan sebagaimana halnya dalam GBHN merupakan

bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional tersebut

dilaksanakan terkait erat dengan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana

upaya dalam mewujudkan pembangunan kualitas sumber daya manusia, dalam era globalisasi,

era informasi dan era perdagangan bebas, Sumber Daya manusia dan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi menjadi sangat sentral dan strategis dalam arti merupakan kunci pokok untuk

keberhasilan atau menunjang suatu negara dalam memajukan, memakmurkan dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Dalam memasuki abad ke-21, Indonesia akan di hadapkan kepada beberapa

permasalahan secara global yang akan menyita perhatian pemarintah dan pakar dalam dunia

yang di akibatkan oleh beberapa fenomena aktual yang sekarang sedang berkembang dalam

masyarakat dunia, di antaranya adalah: (1) Meningkatnya taraf hidup dan pendidikan mayarakat,

yang dapat meningkatkan tuntutan masyarakat (2) terjadinya perubahan mendasar dalam

dinamika kependudukan, yang mendorong lahirnya transisi demografis danepidemologis; (3)

munculnya temuan penting dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (4) terjadinya proses

globalisasi, yang menjurus pada perdagangan bebas dan pesatnya revolusi dalam bidang

informasi, telekomunikasi, dan transportasi; (5) meningkatnya kesadaran manusia terhadap hak

asasi dan hukum; dan (6) terjadinya proses demokrasi, yang menuntut pemberdayaan dan

kemitraan dalam pembangunan di segala bidang.

Salah Satu Pembangunan yang menjadi tolak ukur dari pembangunan lainnya adalah

Pembangunan di bidang kesehatan, dimana Sehat merupakan modal utama dari setiap langkah

dan teknologi yang akan diciptakan.

Selain itu Pembangunan Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu

diantaranya adalah mutu tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan dalam menunjang pembangunan

kesehatan diharapkan dapat berperan sebagai pemikir, perencana, pelaksana serta penggerak

pembangunan.

Page 3: PROFIL AKBID SAKINAH

1.2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

1. Visi

Terwujudnya Pendidikan Kesehatan yang berkualitas dan mampu menghasilkan Ahli

Madya di Bidang Kesehatan ( Tenaga Kesehatan Profesional Pemula ) yang memiliki

Sikap Profesional, Nasional dan Etik serta Jiwa Wirausaha.

2. Misi

Membentuk Karakter calon Tenaga Kesehatan Setingkat Ahli Madya yang memiliki

semangat belajar dan etos kerja yang tinggi, kemandirian dalam melaksanakan tugas

pokoknya dan kreatif, berbudi luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Tujuan Pendidikan

a. Mengembangkan Proses belajar mengajar di bidang Kesehatan

b. Melakukan dan mengembangkan pengkajian IPTEK dalam bidang kesehatan di

bidang kebidanan

c. Melakukan dan mengembangkan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan sesuai

dengan kebutuhan.

d. Melakukan dan mengambangkan kegiatan informasi dan inovasi dalam bidang

kesehatan.

e. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan masyarakat

untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

1.3. Kebijakaan Jenjang Pendidikan Tinggi

Untuk pencapaian tujuan tersebut diatas, maka kebijakan pendidikan di Akademi

Kebidanan Sakinah adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan mutu Pendidikan

Page 4: PROFIL AKBID SAKINAH

Pendidikan tenaga Bidan dilakukan dengan memperhatikan perkembangan pelayanan dan

program pembangunan di setiap sector Industri melalui pendekatan teknologi dan

Pendekatan Pasar (User). Mutu pendidikan Tenaga Kesehatan ditingkatkan agar

kelulusannya dapat siap dimanfaatkan di dalam kegiatan pembangunan masyarakat.

2. Pembinaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan tenaga kesehatan disusun berdasarkan masalah yang nyata dan

kebijaksanaan pembangunan. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan berdasarkan

rencana program pendidikan. Kurikulum dan pedoman-pedoman lainnya yang ditetapkan.

Penyelenggaraan pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan kegiatan pelayanan

kesehatan.

Kegiatan supervisi merupakan bagaian pembinaan pendidikan tenaga kesehatan

ditingkatkan pelaksanannya.

Pengendalian dan pengawasan pendidikan ditingkatkan agar penyelenggaraan yang

dilakukan tetap berada pada garis kebijaksanaan pembangunan.

3. Pembinaan Tenaga pendidikan dan kependidikan lainnya

Kualitas tenaga pendidik ditingkatkan guna mendukung kualitas pendidikan serta

meningkatkan citra harkat dan martabat pendidikan, antara lain melalui pendidikan,

pelatihan dan penyelenggaaraan yang dilakukan sebagaai proses yang berkelanjutan.

4. Pengembangan kurikulum

Kurikulum disemua jenis dan jenjang pendidikan dikembangkan dan diperkaya secara

berkala sesuai dengan perkembangan IPTEK, perkembangan jaman dan tuntutan

pembangunan. Selain itu kurikulum diperkaya dengan muatan lokal yang sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan daerah setempat

5. Pengembangan material Pendidikan

Penulisan dan penerjemahan serta penggadaan buku pelajaran, buku bacaan, serta buku

ilmiah lainnya yang bermutu diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan

memperluas cakrawala berpikir serta menumbuhkan budaya baca dan belajar mandiri

peserta didik. Secara berkala dilakukan penilaian terhadap bahan ajaraan. Sementara itu

materi buku pelajaran terus dimanfaatkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

6. Pembinaan sarana dan fasilitas pendidikan

Dalam rangka upaya peningkatan kualitas dan efektifitas serta efisiensi pendidikan,

penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendidikan ditingkatkan, baik jumlah

maupun mutunya disemua jenis dan jenjang pendidikan. Sarana dan fasilitas pendidikaan

yang telah disediakan dipelihara agar tidak cepat rusak dan dirawat dengan baik untuk

meningkatkan daya guna.

Page 5: PROFIL AKBID SAKINAH

7. Peningkatan peran serta masyarakat termasuk dunia usaha

Peran serta masyarakat termasuk dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan

ditingkatkan antara lain dengan mengembangkan mekanisme kerja sama yang saling

menguntungkan bagi peserta didik dan lembaga pendidikan masyarakat dan dunia usaha.

Hubungan yang lebih erat antara institusi pendidikan dan masyarakat dibina dan

dikembangkan, terutama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dunia usaha

didorong untuk turut membantu penyelenggaraan pendidikan dan penyediaan beasiswa

kepada peserta didik berprestasi tetapi tidak mampu memberi bantuan tenaga kerja

praktek dan penelitian.

8. Peningkatan hubungan lintas program dan sektor

Pendidikan tenaga kesehatan perlu didukung oleh berbagai factor dan program. Sebab

pendidikan tenaga kesehatan terkait dengan kebutuhan tenaga dan pendayagunaan tenaga

kesehatan. Oleh karena itu hubungan dengan sector dan program terkait juga

ditingkatkan.

9. Peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktifitas pendidikan

Peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktifitas pendidikan tenaga kesehatan

ditingkatkan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk peningkatan kemampuan

dan penyempurnaan perencanaan terpadu, administrasi kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, pengorganisasian, hubungan luar negeri, hukum dan ketatausahan.

Penelitian dan pengembangaan kebijaksanan, pengelolaan dan penyajiaan informasi,

pengembangan kurikulum, teknologi pendidikan dan pengujian ditingkatkan pula.

Pendidikan tenaga kesehatan tergantung kepada semua pihak termasuk yayasan sebagai

pemilik institusi pendidikan kesehatan itu sendiri.

1.4. Bentuk, Nama dan Tempat kedudukan

Bentuk Perguruan Tinggi adalah Akademi Kebidanan (D3 Kebidanan),

bertempat di Jl. Surabaya – Malang KM.42 Kepulungan Gempol Pasuruan

1.5. Dasar Hukum Adanya Pendidikan Akademi Kebidanan

Akademi Kebidanan didasarkan pada beberapa dasar hukum yang saat ini berlaku, yaitu :

(a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(b) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Page 6: PROFIL AKBID SAKINAH

(c) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

(d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.

(e) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi

(f) Keputusan Mendiknas Nomor 234/U tahun 2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan

Tinggi.

(g) Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tahun 2001 tentang Pedoman

Pembukaan Program Studi dan / atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi.

(h) Keputusan DirJen DIKTI Nomor 35/D/O/2008 tertanggal 11 Juli 2008 tentang Ijin

Penyelenggaraan Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan.

BAB II

KOMPONEN PENDIDIKAN TINGGGI, SARANA DAN PRASARANA

2.1. Sistem penerimaan dan seleksi calon mahasiswa

Penerimaan mahasiswa Akademi Kebidanan Sakinah dilakukan oleh Panitia Penerimaan

Mahasiswa Baru (PPMB) yang dibentuk setiap tahun melalui Surat Keputusan Direktur

Akademi Kebidanan Sakinah. Persiapan penerimaan mahasiswa baru diarahkan pada

kegiatan pemasangan spanduk, penyebaran brosur, iklan layanan masyarakat di media

eletronik (radio) dan pengiriman surat himbauan ke dinas/instansi pemerintah dan sekolah-

sekolah menengah SMU/SMK/MA, dan lain-lain.

Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan setiap awal tahun akademik dan dilaksanakan

oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) dengan persyaratan sebagai berikut:

(a) Mengisi formulir pendaftaran.

(b) Menyerahkan photo copy STTB yang telah dilegalisir.

(c) Pas Photo terbaru 2 x 3, 3 x 4, 4 x 6 sebanyak 3 lembar.

(d) Surat Keterangan Kelakuan Baik.

(e) Bagi mahasiswa alih program dan pindahan agar melampirkan surat pengantar, dan

transkrip nilai dari perguruan tinggi asal.

Page 7: PROFIL AKBID SAKINAH

Pada sistem seleksi beberapa aspek yang diukur meliputi kualifikasi kemampuan dan

kemauan calon mahasiswa untuk melanjutkan studi pada program studi. Calon mahasiswa

diuji melalui ujian saringan masuk secara tertulis dengan mata uji Tes Tulis berupa tes

Potensi Akademik, dan Bahasa Inggris , tes wawancara dan Tes Kesehatan. Evaluasi hasil

seleksi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai mutu calon mahasiswa yang

memasuki program studi.

Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan

Mahasiswa terutama melalui lembaga kemahasiswaan berperan serta dalam

memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan dosen serta kinerja

program studi melalui angket yang dibagikan di akhir semester. Hasil

evaluasi tersebut menjadi masukan bagi dosen, pimpinan lembaga dalam

meningkatkan mutu dan pelayanan dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan ekstra-kurikulerKegiatan ekstra-kurikuler bagi mahasiswa merupakan suatu kegiatan di luar

perkuliahan yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari mahasiswa dan

untuk mahasiswa. Kegiatan ekstra-kurikuler tersebut di antaranya kegiatan

kerohanian, kegiatan ilmiah, olahraga dan seni yang berada di bawah

koordinasi Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM).

Pelayanan untuk mahasiswa

Pelayanan yang dilakukan program studi untuk mahasiswa antara lain:

(a). Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik

Secara formal mahasiswa diberikan layanan pembimbingan yang

dilaksanakan oleh dosen Pembimbing Akademik (PA).

Pembimbingan dimaksudkan untuk membantu kelancaran studi

mahasiswa, mengarahkan, membimbing dan mengevaluasi proses

belajar yang telah dicapai, kemudian memeriksa hambatan-hambatan

yang ditemui mahasiswa dalam upaya memecahkan persoalan dan

meningkatkan prestasi mahasiswa. Pada prinsipnya mahasiswa dapat

berkonsultasi dengan dosen walinya di sepanjang semester.

Selain dengan dosen PA, mahasiswa juga dapat melakukan

konsultasi dengan dosen mata kuliah tertentu berkenaan dengan

Masukan dari Mahasiswa

Mahasiswa memiliki

dosen wali atau

Pembimbing Akademik

Page 8: PROFIL AKBID SAKINAH

kesulitan atau tugas yang dihadapi oleh mahasiswa. Konsultasi

dilakukan sesuai dengan jadwal konsultasi dosen tersebut.

Mahasiswa yang telah menyelesaikan beban semester (6 semester)

mendapatkan bimbingan dari beberapa dosen dalam pelaksanaan

penelitian dan pembuatan karya ilmiah (KTI).

(b) Informasi dan Bimbingan Karier

Dosen wali juga dapat memberikan layanan kepada mahasiswa

berkenaan dengan informasi mengenai peluang mereka setelah

menyelesaikan studinya. Selain itu, program studi juga melakukan kerja

sama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya menyalurkan para lulusan

untuk mendapatkan pekerjaan melalui pemasangan iklan di kampus.

(a) Konseling Pribadi dan Sosial

Untuk memperlancar studi mahasiswa, program studi menyediakan

dosen Pembimbing Akademik (PA) yang berada di bawah PUDIR I

Bidang Akademik dan PUDIR III Bidang Kemahasiswaan. Pembimbing

Akademik berperan sebagai counselor yang membimbing mahasiswa

dalam memecahkan permasalahan yang timbul baik akademik ataupun

pribadi. Apabila permasalahan tidak dapat diatasi maka koordinator PA

yang akan menangani secara khusus. Oleh karena itu dosen PA dibekali

dengan pengetahuan guidence and counceling.

2.2. Dosen dan Tenaga Pendukung

Sistem penerimaan dan seleksi dosen dan tenaga pendukung

Untuk memperoleh jumlah, jenis dan kualitas yang tepat, dilakukan

perencanaan kebutuhan akan dosen sesuai dengan rencana pengembangan

program studi. Berdasarkan hasil perencanaan kebutuhan dosen ini

dilakukan proses rekruitmen/penarikan, seleksi, penempatan dan

pengembangan yang sesuai.

Untuk penerimaan dosen tetap, program studi menentukan kualifikasi dosen

yang dibutuhkan dengan persetujuan Ketua, sedangkan untuk dosen tidak

tetap, Institusi melakukan pelacakan tenaga dari institusi manapun yang

dipandang layak dan pantas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang sesuai.

Penerimaan dan seleksi

dosen

Page 9: PROFIL AKBID SAKINAH

Persyaratan untuk menjadi dosen tetap Institusi pada Akademi Kebidanan

Sakinah adalah sebagai berikut.

a) Minimal berijazah Sarjana/D4 ( sesuai berbagai bidang yang

berkaitan).

b) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

c) Memiliki minat, motivasi dan kemauan menjadi dosen.

d) Memiliki kesehatan yang baik.

Prosedur seleksi dosen tetap adalah sebagai berikut.

a) Wawancara .

b) Tes kemampuan berupa presentasi.

c) Psikotes dan Kesehatan.

Pelamar yang diterima sebagai dosen kemudian akan mengalami

masa observasi selama 1 tahun. Bila dinyatakan baik dalam masa

percobaan , maka ia akan diangkat menjadi asisten dosen tetap.

Penerimaan tenaga pendukung dilakukan dengan melihat kebutuhan

pada posisi tertentu. Proses seleksi tenaga pendukung dikoordinasikan

langsung oleh Kepala Bagian Administrasi Umum. Langkah-langkah seleksi

tenaga pendukung adalah sebagai berikut:

a) Wawancara

b) Tes keterampilan teknis

c) Tes kesehatan.

Setiap tahun, seorang dosen akan dinilai prestasi kerjanya oleh

Ketua Program Studi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Prestasi

seorang dosen akan dilihat terutama dari hasil umpan balik mahasiswa dan

komitmennya terhadap institusi. Komitmen dosen terhadap institusi dan

pengajaran dapat dilihat dari silabi yang dibuat, monitoring yang

dilakukan, soal-soal ujian yang dibuat dan lain sebagainya. Hasil penilaian

ini akan menjadi dasar untuk pengembangan dosen yang bersangkutan

(misalnya, mengikuti pelatihan tertentu, penugasan tertentu, dan lain

sebagainya) dan juga untuk pengambilan keputusan yang bersifat

administratif dan imbalan (misalnya: kenaikan gaji tahunan, status

ketenagakerjaan). Untuk menarik dan mempertahankan dosen, dibuat

sistem kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada dosen tidak tetap

Penugasan, pengem-

bangan dan penilaian kinerja

Page 10: PROFIL AKBID SAKINAH

berbentuk insentif yang besarnya disesuaikan dengan lamanya pengabdian

dan jabatan fungsional akademik. Dosen tetap memperoleh gaji, dan

berbagai insentif, antara lain insentif dan pemberian fasilitas.

Penilaian kinerja tenaga pendukung dilakukan setiap bulan yang

kemudian menjadi dasar pertimbangan bagi pemberian insentif. Penilaian

tenaga pendukung dilakukan dengan melihat 3 kriteria, yaitu personal,

team work dan kompetensi. Pada waktu tertentu bila ada kesempatan,

tenaga pendukung dikirim untuk mengikuti pelatihan, lokakarya atau

seminar bagi pengembangan sumber daya manusia institusi.

Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung

Jumlah ketersediaan dosen Pada Akademi Kebidanan Sakinah akan

dapat dilihat pada Lampiran dari Profil ini,. Selain mengajar, dosen juga

terlibat dalam kegiatan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang

diselenggarakan lembaga/institusi seperti kegiatan pendampingan, santunan

dan buka puasa bersama dan lain-lain. Tidak ada perbedaan pengelolaan

antara dosen tetap dan tidak tetap. Yang membedakan adalah bobot SKS

mengajar. Bila dosen tetap diberikan bobot SKS 8-12 per semester, maka

dosen tidak tetap diberi bobot mengajar antara 4-6 SKS per semester. Hal ini

dilakukan dengan alasan efektifitas dan efesiensi. Perlu ditambahkan bahwa

dosen tetap dibebankan pula tugas struktural

Tenaga administrasi

Untuk menunjang kelancaran Institusi pada Akademi Kebidanan

Sakinah, Adminitrasi dibagi kedalam 3 bagian Bagian antara lain:

a) Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.

b) Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian.

c) Bagian Administrasi Keuangan.

Ketiga bagian tersebut memiliki tugas dan wewenang memberikan

pelayanan administrasi di bidangnya dan memberikan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan wewenangnya langsung kepada

Direktur Akademi kebidanan Sakinah

Tenaga pendukung

proram studi

Page 11: PROFIL AKBID SAKINAH

Pustakawan

Di Akademi Kebidanan Sakinah terdapat satu perpustakaan pusat.

Perpustakaan tersebut di dukung oleh 1 orang pustakawan yang

melayani Intitusi.

Laboran

Di Akademi Kebidanan Sakinah terdapat ruang laboratorium.

Pengelolaannya dilakukan oleh dua orang tenaga laboran.

Tenaga lain-lain

Jumlah tenaga kebersihan satu orang, satpam dua orang dan tenaga

sopir satu orang.

Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan ( kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen : mahasiswa)

DosenSemua dosen tetap di Akademi Kebidanan Sakinah memiliki kualifikasi

sebagai berikut :

Kualifikasi keilmuan: Jenjang pendidikan tertinggi minimal Diploma Empat

(D4) atau Sarjana (S1) yang kompeten dalam bidang ilmu kebidanan.

Akademi Kebidanan Sakinah terus berupaya untuk meningkatkan

kemampuan dosen tetap maupun staf administrasi dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui tugas belajar dan

penataran-penataran baik yang dilaksanakan oleh Kopertis, APTISI atau

institusi lain; sedangkan dosen tidak tetap lebih diutamakan memiliki

kemampuan profesional dan pengalaman praktis pada bidang ilmu

kebidanan meskipun belum memiliki jabatan fungsional akademik.

Tenaga pendukung

Kualifiksi minimal untuk Kepala Bagian:

a) Pendidikan tertinggi minimal adalah S1

b) Memiliki pengalaman di bidangnya

c) Mampu memimpin, bekerjasama serta berpotensi untuk di-

kembangkan

Staf Administarasi ( termasuk laboran dan teknisi)

a) Pendidikan minimal D-III.

Kualifikasi dosen

Kualifikasi tenaga

pendukung

Page 12: PROFIL AKBID SAKINAH

b) Memiliki kemampuan sesuai dengan bidangnya.

c) Mampu bekerja sama dan memiliki motivasi tinggi untuk maju dan

berkembang.

Tenaga pendukung lainnya ( tenaga kebersihan, satpam dan sopir )

a) Pendidikan tertinggi minimal SMU

b) Memiliki motivasi tinggi, berpotensi untuk dikembangkan dan

mampu bekerja sama.

Peraturan kerja dan kode etik

Berkaitan dengan hari kerja, pimpinan dan staf diwajibkan hadir mulai hari

Senin – Sabtu dari pukul 08.00 – 15.00. Peraturan kerja lainnya yang

menyangkut hak dan kewajiban staf diatur sesuai dengan ketentuan.

Kode Etik Aklademi Kebidanan Sakinah adalah norma yang bersifat

umum yang mengikat perilaku masyarakat akademik dalam melaksanakan

fungsi dan peranannya. Intitusi menjunjung tinggi etika akademik yang

berarti menghargai hakekat masing-masing ilmu, tata cara pemikiran,

penulisan dan diskusi secara kompak.

Pengembangan staf

Akademi Kebidanan Sakinah berupaya meningkatkan kemampuan

baik dosen maupun staf administrasi dalam rangka meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Pengembangan staf tersebut di antaranya studi lanjut,

pelatihan, seminar, kursus dan penataran –penataran baik yang dilaksanakan

oleh Lembaga Akademi Kebidanan Sakinah, Kopertis, APTISI, maupun

lembaga lain. Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kemampuan staf

dilakukan evaluasi diri.

Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya

Pengadaan dosen tetap dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan hal

ini dilaksanakan melalui sumber internal, perguruan tinggi lainnya dan

bahkan melalui iklan selain dari data pelamar yang sudah ada. Untuk

pemanfaatan lebih lanjut, khusus bagi dosen tetap yang memiliki potensi

dan minat untk berkarir di bidang struktural tentu akan dimanfaatkan

sepenuhnya di jabatan struktural. Selain itu pemanfaatan dosen untuk

kegiatan penelitian akan digalakkan.

Peraturan kerja dan petunjuk

teknis

Page 13: PROFIL AKBID SAKINAH

2.3. Kurikulum

Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran dan tujuan

Penyelenggaraan pendidikan Akademi Kebidanan Sakinah dilaksanakan

berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan sasaran intitusi. Dengan

demikian lulusan memiliki kompetensi yang diharapkan. Rancang bangun

kurikulum dilakukan sedemikian rupa, sehingga terdapat kesesuaian

dengan visi, misi, tujuan dan sasaran intitusi serta sesuai dengan SK

menteri 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi dan Penilaian Prestasi Hasil Belajar Mahasiswa. Kesesuaian

kurikulum dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dapat

terlihat dari kerangka mata kuliah/stream line dan sebaran mata kuliah

yang dapat di lihat pada Kurikulum.

Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan s takeholders

Stakeholders Akademi Kebidanan Sakinah adalah perusahaan, RS, Dinas

Kesehatan pengguna lulusan dan mahasiswa/lulusan itu sendiri. Tuntutan

minimum telah terpenuhi sesuai dengan SK menteri No 232/U/2000 yang

lebih mengacu kepada tuntutan dunia kerja/stakeholders. Walaupun

keahlian lulusan program studi telah dapat diterima oleh stakeholders,

kurikulum masih tetap dievaluasi dan dikembangkan sesuai perkembangan

kebutuhan dunia kerja. Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan setiap dua

tahun sekali oleh tim.

Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, Koherensi,

penataan/ organisasi)

Struktur kurikulum pada Akademi Kebidanan Sakinah terdiri atas lima

kelompok mata kuliah yaitu:

(a) Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

(a) Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

(b) Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

(c) Kelompok Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)

(d) Kelompok Matakuliah Berkihidupan Bermasyarakat (MBB)

Kurikulum sesuai

dengan visi, misi, dan

tujuan program

studi.

Kesesuaian dengan tuntutan

stakeholders

Page 14: PROFIL AKBID SAKINAH

Distribusi matakuliah ke dalam lima kelompok tersebut dapat dilihat

sebagai berikut:

Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan disiplin ilmu)

Dalam struktur kurikulum yang dirancang untuk delapan semester,

terlihat bahwa mata kuliah setiap semester selaras dengan alur

peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Mata kuliah yang

memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar ditempatkan pada

semester awal dan menjadi fondasi untuk mempelajari mata kuliah yang

lebih sulit, spesifik atau komprehensif. Pada semester akhir mahasiswa

diwajibkan menyusun karya ilmiah (KTI) sebagai persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya.

Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat

dan k epentingan internal lembaga.

Struktur kurikulum disusun berdasarkan pada kebutuhan dan

tuntutan masyarakat khususnya pasar kerja yang sejalan dengan kebutuhan

integral lembaga sebagaimana yang dirumuskan pada sasaran program

studi. Khusus dalam penyusunan kurikulum institusional diupayakan

pemenuhan kebutuhan instansi/lembaga pengguna, sebagai contoh dalam

memenuhi kebutuhan pegawai yang profesional khususnya dalam rangka

melaksanakan otonomi daerah.

Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri

Melanjutkan Studi

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri seperti melanjutkan studi

ke jenjang yang lebih tinggi (S-1) cukup besar. Hal ini disebabkan

persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pada era globalisasi semakin

ketat. Karena itu para lulusan nanti dituntut untuk mengembangkan

keterampilannya agar mereka mampu bersaing. Namun untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, para lulusan belum dapat

ditampung di Akademi Kebidanan Sakinah, karena belum terdapat

program Pasca Sarjana. Mereka dapat melanjutkan di tempat lain seperti

Malang, Jogjakarta, Surabaya atau kota-kota lain.

Materi pembelajaran

yang diberikan dalam kurun

waktu 8 semester sangat

terintegrasi

Kurikulum institusional

Page 15: PROFIL AKBID SAKINAH

Mengembangkan pribadi

Upaya untuk mengembangkan pribadi mahasiswa dilakukan melalui

matakuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan untuk

menciptakan pribadi yang berwawasan nasional, bermoral, dan

bertanggung-jawab, serta memiliki sikap mental yang baik dalam bekerja.

Matakuliah-matakuliah tersebut tercantum dalam Kurikulum dan dapat

memberikan pengetahuan dasar yang dapat mereka kembangkan baik di

dalam maupun di luar kampus, misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler

dalam bidang keagamaan.

Memperoleh pengetahuan dan materi khusus sesuai bidang studinya.

Kurikulum Akademi Kebidanan Sakinah telah disusun berdasarkan hasil

kajian-kajian yang dibutuhkan oleh oleh pasar kerja di lapangan,

termasuk substansi kajiannya pun telah disesuaikan dengan kebutuhan di

lapangan. Dengan demikian peluang mahasiswa untuk memperoleh

pengetahuan sesuai dengan bidang studinya dan sesuai dengan

kebutuhan di lapangan tersebut telah dipertimbangkan secara matang.

Selain itu, mereka juga diberi keterampilan khusus yang dilaksanakan di

laboratorium komputer.

Mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (trasferable skills)

Keterampilan yang dapat dialihkan diberikan kepada mahasiswa melalui matakuliah

yang memberikan praktikum, khususnya di laboratorium Kebidanan, dan komputer.

Dengan keterampilan/penguasaan komputer sesuai dengan bidang studinya akan

memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk memperoleh pekerjaan pada era

globalisasi dewasa ini.

Terorientasikan ke arah karier dan pemerolehan pekerjaan

Kurikulum yang ada sangat memungkinkan setiap lulusan untuk memasuki lapangan

kerja sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, kurikulum yang disusun secara

integral dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa mengembangkan potensi dirinya

untuk berkarier maupun untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Page 16: PROFIL AKBID SAKINAH

2.4. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan dan lain

lain.

Akademi Kebidanan Sakinah menggunakan ruang kuliah, laboratorium komputer dan

perpustakaan yang berdiri sendiri. Ruang kuliah yang tersedia cukup memadai dan

dilengkapi dengan alat pendukung pembelajaran seperti OHP,LCD/In Fokus dan Video,

dan alat pendingin/ Air Condition yang disesuaikan. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi

proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas antara dosen dan mahasiswa menjadi

lebih efektif dan memperbesar keterserapan materi yang disampaikan oleh dosen kepada

mahasiswa.

Untuk kegiatan kemahasiswaan disediakan ruang sekretariat bersama yang dikelola oleh

Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi Kebiodanan Sakinah.

Fasilitas lain juga digunakan bersama-sama oleh institusi, seperti lapangan bola volley,

badminton, musholla, internet.

Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian

Komputer yang tersedia di intitusi khusunya di laboratorium komputer sebanyak 9 unit.

Sementara fasilitas pendukung pembelajaran dan penelitian lain di antaranya OHP,

Whiteboard, Televisi, Radio Casette, , Mesin Photo Copy, Sound Sistem. Semuanya dalam

kondisi baik dan terawat.

Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana

Prasarana dan sarana yang dimanfaatkan oleh Akademi Kebidanan Sakinah masih ada yang

belum memadai layaknya sebuah kampus yang modern. Namun dari sisi kebutuhan intitusi,

fasilitas pendukung tersebut sudah dapat meng-couver kegiatan akademik dan

nonakademik. Untuk ke depan, lembaga tetap berusaha menambah jumlah dan jenisnya

sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan/pasar kerja.

Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.

Sesuai dengan perkembangan jumlah calon mahasiswa serta intervensi teknologi

komunikasi, kelengkapan fasilitas merupakan suatu keharusan. Bagi Akademi Kebidanan

Sakinah, kesesuaian dan kecukupan fasilitas merupakan jalan terbaik untuk mendekatkan

pengalaman belajar mahasiswa dengan realitas dunia yang dihadapinya secara aktual.

Karena itu, kata kunci masalah ini hanya terletak pada ketersediaan anggaran dan skala

Page 17: PROFIL AKBID SAKINAH

prioritas di tingkat institusi. Kegitan pemeliharaan dan pemanfaatan fasilitas dilakukan

dengan azas efektif, efesien dan produktif.

BAB III

KOMPONEN DANA

3.1. Sumber dana dan pembiayaan

Keuangan yang digunakan untuk keperluan Akademi berasal dari Yayasan yang

menaungi Akademi Kebidanan Sakinah. Setiap tahun akademik Direktur membuat program

kerja. Berdasarkan program tersebut dibuat anggran pengeluaran yang kemudian didiskusikan

dalam rapat bidang keuangan di tingkat lembaga. Rapat tersebut menghasilkan anggaran untuk

lembaga. Setelah disetujui oleh pimpinan Yayasan rancangan anggaran tersebut menjadi dasar

pengeluaran untuk aktivitas lembaga.

Selain dari Yayasan, sumber dana diperoleh dari mahasiswa dan pemerintah melalui

Kopertis dalam bentuk Dana Bantuan Opersional (DBO) dan beasiswa. Sumber dana lain

diperoleh dari hasil kerjasama institusi dengan intitusi lain dalam bidang pendidikan, penelitian

dan pengabdian pada masyarakat.

3.2. Sistem alokasi dana

Pengalokasian dana untuk biaya penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebagai berikut.

a) Untuk penyelenggaraan pendidikan, dana diperoleh dari SPP. Untuk pengembangan dan

investasi, dana diperoleh dari SPP, unit produksi institusi dan bantuan dari swasta

b) Untuk opersional/administrasi, dana diperoleh dari SPP, bantuan pemerintah dan unit

produksi institusi

3.3. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana

Pengelolaan keuangan Akademi Kebidanan Sakinah berdasarkan struktur organisasi

yang berada di bawah naungan Pembantu Direktur II yang dibantu oleh Kabag. Administrasi

Umum dan Kabag. Administrasi Keuangan.

Dalam pengelolaan keuangan selalu dituntut akuntabilitas laporan, sehingga kondisi keuangan

dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.

Page 18: PROFIL AKBID SAKINAH

Untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan selalu dilakukan audit secara berkala. Hasil dari

audit dijadikan pedoman bagi Akademi Kebidanan Sakinah untuk menjaga dan meningkatkan

akuntabilitas keuangannya, karena tanpa akuntabilitas laporan keuangan, lembaga akan

mengalami kesulitan dalam mengembangkan diri.

3.4. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya

Kondisi keuangan telah menunjukan keberlanjutan positif, Hal ini dapat dilihat dari

perbandingan penerimaan dan pengeluaran yang setiap tahun terhindar dari devisit

anggaran. Keberlanjutan pendanaan bergantung dari mahasiswa. Sementara ini, calon

mahasiswa di daerah kota pasuruan dan Sekitarnya cukup banyak. Hal ini terlihat

dari pendaftar tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan peningkatan. Selain itu,

komitmen Yayasan untuk mengembangkan lembaga ini sangat tingggi, sehingga saat

ini tidak ada kekhawatiran untuk mengembangkan lembaga terutama pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan akademik dan

nonakademik.

Dari keseluruhan dana yang diperoleh digunakan sebesar-besarnya untuk pemenuhan

kebutuhan mahasiswa itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 19: PROFIL AKBID SAKINAH

BAB IV

TATA PAMONG (GOVERNANCE)

4.1. Struktur dan suasana organisasi

Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan

Direktur Akademi Kebidanan Sakinah : Hj. Siti Rahayu Hanafi, SST

Pembantu Direktur I (Bid. Adm. Akademik) :

Pembantu Direktur II (Bid. Adm. Umum) :

Pembantu Direktur III (Bid. Adm. Kemahasiswaan) :

(a) Pelaksana Administrasi

Kepala BAAK :

Kepala BAUM :

Kepala BAKEU :

Staf Administrasi :

Unsur Penunjang

Kepala Perpustakaan :

Kepala Lab. Kebidanan:

4.2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan serta akuntabilitas pelaksanaan tugas.

Tipe kepemimpinan yang diterapkan adalah kepemimpinan partisipatif, yang

mengutamakan peran aktif semua individu dan unit kerja berdasarkan fungsi dan tugasnya

dalam kerangka pencapaian tujuan. Pengorganisasian kerja diarahkan pada pencapaian

sasaran/ target yang dijabarkan dari tujuan. Hal ini diindikasikan dengan adanya team-work

yang anggotanya terdiri dari lintas unit kerja yang terkait dalam aliran kerja yang telah

ditetapkan dalam buku uraian kerja (BUK) dari setiap kegiatan.

Dalam rangka ketepatan pencapaian sasaran, proses penyeliaan, evaluasi dan pengukuran

dilakukan secara tertib dan menyeluruh, secara teknis dan administratif, serta secara

langsung dan tidak langsung. Proses penyeliaan dilakukan secara terus menerus sesuai

dengan Buku Uraian Kerja (BUK) sedangkan evaluasi kinerja setiap karyawan dilakukan

setiap bulan yang dihubungkan dengan insentif.

Page 20: PROFIL AKBID SAKINAH

4.3. Partisifasi sivitas akademika dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan

koordinasi pelaksanaan program.

Keterlibatan sivitas akademika khusunya dosen dilakukan pada setiap awal semester

dalam forum rapat dosen, sedangkan partisifasi mahasiswa terlihat dari usulun evaluasi

yang diberikan program studi kepada mahasiswa secara terprogram. Keterlibatan

seluruh karyawan terlihat pada saat dilakukannya program tertentu, seperti penerimaan

mahasiswa baru, kegiatan promosi, pelaksanaan ujian serta penentuan kebijakan

mengenai seragam.

4.4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya

sesuai dengan visi, misi sasaran dan tujuan program.

Perencanaan jangka panjang dilakukan setiap lima tahun, namun paninjauan terhadap

perencanaan tersebut sudah mulai dilakukan pada tahun ketiga. Di sisi lain, evaluasi

terhadap kinerja dimonitoring setiap awal semester yang diakumulasikan dalam satu

tahun.

Proses perencanaan melibatkan seluruh jajaran institusi, dalam hal ini Seluruh Pimpinan,

Pegawai, Staff dan dosen yang ada di Akademi Kebidanan Sakinah. Hasil perencanaan

adalah Rencana Pengembangan Induk (RIP).

Page 21: PROFIL AKBID SAKINAH

BAB V

PROSES PEMBELAJARAN

5.1. Misi Pembelajaran

a) Pengembangan/pelatihan yang diharapkan.

Seperti telah dikemukakan sebelumnya kompetensi lulusan yang diharapkan adalah

sebagai berikut.

Menguasai Ilmu dan Teknologi Kesehatan secara prefesional.

Menguasai praktek Ilmu Kesehatan yang dilandasi dengan akhlakul karimah.

Pengembangan kompetensi yang diharapkan tersebut dilakukan melalui

penetapan kurikulum dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai. Kurikulum

terdiri atas mata kuliah dengan penekanan keterampilan rancang bangun, pengetahuan

rancang bangun dan mata kuliah dengan tujuan utama pada pembentukan sikap dan

wawasan.

Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan jenis dan tujuan mata

kuliah tersebut. Pada mata kuliah yang bertujuan memberikan pengetahuan rancang

bangun, penggunaan metode ceramah ( lecturing) lebih diutamakan. Pada mata kuliah

yang bertujuan menambah wawasan dan sikap digunakan metode kombinasi ceramah

dan praktikum.

b. Efisiensi internal dan eksternal

Efisiensi internal dalam proses pembelajaran terlihat dari diberlakukannya pembekalan

mata kuliah secara bersamaan kepada mahasiswa secara terintegrasi.

5.2. Mengajar

a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.

Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, upaya penerapan

metode mengajar dengan menggunakan sistem POD (Pendidikan Orang Dewasa), yaitu

sistem belajar dengan menerapkan azas kesetaraan, azas inisiatif dan azas spontanitas.

Dengan sistem ini diharapkan dapat mendinamisir proses pembelajaran dan sekaligus

sebagai upaya perangsang kreativitas belajar mahasiswa.

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan matakuliah

Dalam rangka mencapai visi lembaga untuk menghasilkan lulusan yang

kompeten, unggul dan profesional dan mencoba menjabarkan komitmen tersebut

Metode pembelajaran

Page 22: PROFIL AKBID SAKINAH

ke dalam susunan kurikulumnya. Kurikulum yang disusun dari sejumlah mata

kuliah per semester selalu diorientasikan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja.

Dari setiap mata kuliah, program studi menetapkan materi pembelajaran yang

ingin di sampaikan kepada mahasiswa melalui silabi mata kuliah. Silabi ini

kemudian menjadi acauan bagi dosen pengajar untuk menyusun Satuan Acara

Perkuliahan (SAP), Diktat dan Hand Out untuk setiap mata kuliah yang

diajarkannya. sebagai bahan atau kelengkapan mengajar. Selalu harus terdapat

kesesuaian antara tujuan matakuliah ( yang terlihat dari silabi) dengan materi

pembelajaran.

c. Efesiensi dan produktivitas

Efesiensi mengajar terlihat dari pemanfaatan secara optimal ruang-ruang kelas

yang ada dengan jumlah mahasiswa. Untuk menambah kemampuan dosen dan

mahasiswa khususnya pada matakuliah tertentu, ditentukan untuk menambah

khasanah ilmiahnya/literatur yang digunakan dengan media elektronik, media

cetak dan lingkungan masyarakat sebagai laboratorium ilmiahnya.

d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar

Kegiatan mengajar dilakukan dalam 2 semester reguler setiap tahun, ditambah

dengan semester padat yang dilaksanakan setelah semester genap selesai. Setiap

semester berisi 16 kali pertemuan yang terdiri dari 14 kali tatap muka dan 2 kali

evaluasi yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

e. Penggunaan teknologi informasi

Penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran sudah digunakan,

misalnya pencarian data melalui internet, dan memungkinkan mahasiswa untuk

melakukan browsing buku melalui internet.

5.3. Belajar

a. Keterlibatan mahasiswa

Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar bisa terlihat melalui tanya jawab dengan

dosen, diskusi kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan dinamika kelompok,

mengerjakan sendiri soal yang diberikan dosen di kelas.

Page 23: PROFIL AKBID SAKINAH

b. Bimbingan tugas akhir (KTI)

Dalam melakukan dan menyusun KTI, mahasiswa dibimbing oleh dua orang dosen

pembimbing yang ditentukan oleh Direktur.

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya, keterampilan umum dan yang dapat dialihkan, pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri, dan mengembangkan nilai, motivasi dan sikap

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi

khusus sesuai dengan bidang studinya diperoleh melalui pemberian matakuliah

tertentu. Selain itu kegiatan praktikum dalam matakuliah tertentu juga menambah

pengetahuan, materi khusus, bahkan keterampilan yang sesuai dengan bidang

studinya.

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan

diperoleh melalui matakuliah yang banyak memberikan praktikum.

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan belajar mandiri adalah

melalui penugasan yang bersifat individual, penugasan untuk membaca

buku/referensi.

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan nilai, motivasi dan sikap diperoleh di

antaranya melalui matakuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan.

5.4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar

(a) Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa

Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa

didasarkan kepada tiga kemungkinan sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat

disesuaikan dengan sifat masing-masing mata kuliah, yaitu sebagai berikut.

Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara

menentukan batas kelulusan.

Menggunakan sistem Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara

membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu dengan menentukan

batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif

dengan nilai kelompoknya.

Nilai studi setiap mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari komponen tugas,

Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

(b) Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa

Page 24: PROFIL AKBID SAKINAH

Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan

melalui berbagai tahapan yang harus dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa,

di antaranya sebagai berikut.

Kesiapan awal kuliah/ pre-test/ diagnostik

Kuis

Tugas rumah (assigment)

Evaluasi formatif/ tengah semester

Evaluasi sumatif/ akhir semester

Evaluasi ulang/ ujian ulang

Evaluasi komprehensif.

(c) Penentuan Yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang

mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)

Penentuan Yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa

pada akhir jenjang pendidikan) yaitu setiap mahasiswa yang akan mengakhiri

jenjang pendidikannya harus memenuhi ketentuan jumlah dan komposisi sks

yang telah dimiliki (dicapai) sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya

(D3) yaitu sebanyak 120 sks termasuk bobot KTI maksimum lima sks,

sedangkan untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang bersangkutan minimal

2,60 yang ditentukan dalam Transkrip Akademik.

(d) Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa

Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dilakukan melalui beberapa cara,

antara lain

Lembaga menyusun dan menyebarkan kuisioner evaluasi perkuliahan serta

menyediakan kotak saran untuk memperoleh masukan dari mahasiswa dan

dosen.

Lembaga menghimpun dan mentabulasi data sebagai bahan perbaikan

kegiatan perkuliahan.

Lembaga menyusun dan menerapkan kebijakan penataan kegiatan

perkuliahan.

Lembaga mensosialisasikan kebijakan penataan kegiatan perkuliahan kepada

civitas akademika.

5.5. Suasana Akademik

Page 25: PROFIL AKBID SAKINAH

(1). Sarana yang tersedia untuk memelihara interkasi dosen dan mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional

Sarana interaksi antara dosen mahasiswa disediakan untuk menciptakan dan

memelihara komunikasi baik di dalam maupun di luar kampus. Hal tersebut

dilakukan untuk menciptakan iklim yang konsusif untuk mendorong

perkembangan dan kelancaran kegiatan akademik yang dikelola oleh lembaga

akan tetapi masih terbatas pada penunjukan dosen sebagai pembimbing akademik

dan penyelenggara seminar.

(2). Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan

civitas academica lainnya

Untuk membantu meningkatkan wawasan praktis dari mahasiswa dan dosen,

diadakan seminar maupun kuliah umum dengan mendatangkan dosen tamu dari

kalangan praktisi yang dihadiri oleh mahasiswa maupun para dosen. Selain dari

pada itu kegiatan akademik dosen dan mahasiswa terjalin dengan baik dengan

indikator sebagai berikut:

(a). Proses Belajar Mengajar (PBM) cukup tinggi, rata-rata di atas 80 %

(b). Kegiatan Praktikum Rata-rata 80 %

(c). Bimbingan tugas akhir, rata-rata di atas 90 %

(d). Bimbingan dan Konseling Akademik masih perlu ditingkatkan frekuensinya.

(e). Seminar berlangsung dengan baik.

Kualitas kegiatan akademik tercermin dari hasil evaluasi Ujian Tengah Semester

(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, beberapa hal yang telah

dilakukan dan dirasakan manfaatnya.

(a). Semua papan tulis menggunakan White Board.

(b). Penambahan alat pembelajaran seperti OHP,LCD dan alat bantu

pembelajaran lainnya.

(c). Penambahan dosen yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Page 26: PROFIL AKBID SAKINAH

(3). Rancangan menyeluruh untuk mengembangakan seuasana akademik yang

kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

Rencana kegiatan akademik yang akan dilaksanakan untuk satu tahun yang

dilaksanakan oleh lembga di bawah kendali Yayasan

Akademi Kebidanan Sakinah menyediakan fasilitas yang memadai untuk

mendukung kegiatan akademik, antara lain tersedianya laboratorium dan

pemberian pelatihan bagi dosen dan mahasiswa.

(4). Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik

(Seminar, Simposium, diskusi, eksibisi) di Kampus.

Kegiatan ilmiah seperti kuliah/ceramah umum dilakukan dengan mengundang

seluruh mahasiswa dan dosen untuk menghadiri kegiatan tersebut, sedangkan

karyawan dan manajemen bertindak sebagai fasilitator.

(5). Pengembagan kepribadian Ilmiah

Idealnya bahwa sikap dan prilaku akademika didasari oleh kepribadian profesi

dan juga kepribadian ilmiah. Untuk mencapai hal tersebut program studi

melakukan kegiatan perkuliahan dengan menugaskan mahasiswa untuk

membuat makalah dan mempresentasikannya di depan kelas.

5.6. Sistem Jaminan Mutu

Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi

Pengelolaan mutu secara internal pada lembaga dilakukan melalui pengaturan :

(a) Bentuk Perkuliahan

Perkuliahan di kelas

Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.

Kerja lapangan seperti Ristek, dan KKN-PPL

(b) Frekuensi Perkuliahan

Jumlah perkuliahan dalam satu semester adalah 12 - 16 minggu, dengan

perincian:

Tatap Muka : 12 – 14 minggu

UTS : 1 – 2 minggu

UAS : 1 – 2 minggu

Page 27: PROFIL AKBID SAKINAH

(c) Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal 12 kali pertemuan diharuskan

melengkapi perkuliahan sebelum masa ujian dimulai.

(d) Untuk praktikum dan kerja lapangan jumlah pertemuan ditentukan harus menurut

kebutuhan praktikum dan kebutuhan kerja lapangan tersebut.

(e) Membuat mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan yang tugas pokoknya

untuk mencari dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan dalam satu tahun

akademik serta melakukan perbaikan-perbaikan.

(f) Membuat mekanisme umpan balik dari mahasiswa dan dosen sejawat mengenai

pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga

Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga diharapkan melalui upaya-

upaya pengelolaan mutu secara internal melalui pengaturan bentuk perkuliahan,

frekuensi perkuliahan, disiplin dosen, efektivitas jadwal praktikum, penyesuaian

bobot kurikulum dan pembuatan mekanisme monitoring dan umpan balik mampu

dapat menjamin mutu perkuliahan yang efektif dan efisien.

L.3. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman belajar mahasiswa

Berdasarkan hasil kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa dan berdasarkan

umpan balik yang disalurkan melalui organisasi kemahasiswaan maupun melalui

kotak saran, sudah cukup menunjukkan adanya peningkatan pada mutu proses belajar

mengajar.

L.4. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)

Dalam upaya mempertahankan capaian mutu pengajaran telah, sedang dan terus

dilakukan pembenahan dan peningkatan/ perbaikan-perbaikan pada komponen-

komponen sebagai berikut.

(a) Pengelolaan lembaga, meliputi pengelolaan KRS, KHS, jumlah sks yang

ditempuh dan lain-lain;

(b) Perbaikan kurikulum;

(c) Perbaikan proses belajar mengajar (applied approach) lebih mengembangkan

azas kreativitas, inisiatif dan kesetaraan;

(d) Perbaikan sistem evaluasi;

(e) Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana pendidikan dan lain-lain.

Page 28: PROFIL AKBID SAKINAH

Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan

Dalam rangka pengembangan program dilakukan upaya-upaya antara lain sebagai

berikut.

(a) Bagi para mahasiswa dikembangkan program-program magang/ pencangkokan,

pelatihan kemampuan meneliti, pelatihan prakarsa mandiri/ inkubator bisnis

kewirausahaan.

(b) Bagi dosen dikembangkan program pelatihan kemampuan meneliti, pelatihan

penulisan bahan ajar/ kuliah dan praktikum serta program peningkatan

profesionalisme kerja/kemampuan administratif, pengetahuan komputer dan lain-lain.

Dalam rangka mencapai produktivitas dan efektivitas kerja lembaga, ditekankan

melalui pengembangan dan pengkajian Susunan Organisasi dan Tata Kerja yang ada

relevansinya dengan tuntutan kebutuhan dan produktivitas kerja yang dicapai melalui

evaluasi periodik dapat diketahui efektivitas dan inefektivitas lembaga dalam rangka

penyelenggaraan atau operasionalisasi kegiatan perguruan tinggi

Evaluasi internal yang berkelanjutan

Selain melakukan konsolidasi internal dalam rangka optimalisasi dan efektivitas

pekerjaan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan operasionalisasi

kelembagaan. Upaya selanjutnya adalah pengisian dan pemenuhan barang sebagai

prasyarat peningkatan akreditasi perguruan tinggi sebagai upaya evaluasi eksternal.

Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal.akreditasi dalam perbaikan dan

pengembangan program

Hasil evaluasi internal dimanfaatkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam

menyusun aksi, BPO, baku mutu dan kebijakan organisasi. Di waktu yang akan

datang, hasil evaluasi eksternal pun tentu akan dmanfaatkan demi kesinambungan

lembaga.

Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu

Masukan dari pengguna lulusan akan menjadi bahan pertimbangan dan kajian bagi

lembaga untuk terus meningkatkan mutu lulusan, sehingga kualitas lulusan sesuai

dengan tuntutan perkembangan dunia kerja.