PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI KELURAHAN BATU IX KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG
HANJOYO
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
Abstrak
Proses kemajuan zaman yang terjadi secara cepat dapat membawa perubahan dalam berbagai aspek diantaranya sosial, budaya, ekonomi dan politik. perubahan tersebut menuntut masyarakat untuk dapat lebih meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja sehingga dapat menghadapi persaingan dalam sebuah organisasi.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profesionalisme kerja pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang, serta untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong dari profesionalisme tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini berupa metode yang bersifat kualitatif dengan format desain menceritakan berbagai kondisi, situasi, dan fenomena yang sebenarnya tanpa menghubungkan atau mengaitkan terhadap unsur-unsur lain dalam penelitian. Didalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 17 orang, dan sampel sebanyak 12 orang dengan menggunakan tehnik sampling purposive.
Adapun tehnik analisis data didalam penelitian ini adalah data yang dijadikan sampel dikumpulkan melalui wawancara terhadap responden, dan key informan kemudian data ini dipaparkan kedalam bentuk kalimat yang mudah dimengerti. Kesimpulan bahawa pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang telah bekerja secara profesional, walaupun belum secara maksimal dikarenakan masih ada pegawai yang belum bisa bekerja berdasarkan indikator dari profesionalisme tersebut. berdasarkan kesimpulan, maka saran untuk pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX adalah utuk lebih memperhatikan lagi pada indikator dari dimensi kreativitas (creativity) agar dapat melawan rasa takut dan menghilangkan keraguan didalam penyampaian ide-ide positif. Kemudian pada indikator dari dimensi responsivitas (responsively) agar pegawai lebih cepat tanggap untuk memahami setiap permasalahan.
Kata kunci: Profesionalisme, Kerja Pegawai
Abstract
The process advances occurring fast times can bring changes in many aspects including social, cultural, economic and political. The change requires the public to be able to further improve the effectiveness and productivity of the work so that it can face competition within an organization.
The purpose of this study was to determine the professionalism of employees
working in the secretariat of the District IX Stone Village East TanjungpinangTanjungpinang, as well as to identify factors inhibiting and driving forces of the professionalism. The method used in this research is a qualitative method with the design format to tell a variety of conditions, situations, and actual phenomena without any link or linking to other elements in the study. In this study a total population of 17 people, and a sample of 12 people using purposive sampling technique.
The technique of data analysis in this study is the sample collected data through
interviews with respondents and key informants presented later this data into a form that is easily understood sentences.Conclusion THAT secretariat employees in the Village of Stone IX Eastern District of TanjungpinangTanjungpinang have worked professionally, though not optimally because there are employees who can not work based on indicators of professionalism. by inference, the suggestions for secretariat employees in the Village of Stone IX is utuk more attention to the indicators of the dimension of creativity in order to fight the fear and dispel doubts in delivery ideas positive. Then the indicators of the dimension of responsivenessso that employees more responsive to understand every problem.
Keywords: Professionalism, Employee Work
I. PENDAHULUAN
Proses kemajuan zaman yang
terjadi secara cepat dapat membawa
perubahan dalam berbagai aspek
diantaranya sosial, budaya, ekonomi
dan politik. perubahan tersebut
menuntut masyarakat untuk dapat
lebih meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja sehingga dapat
menghadapi persaingan dalam
sebuah organisasi.
Perubahan ciri birokrasi
tradisional ke arah birokrasi modern
menjadi suatu kenyataan yang
bersifat imperatif, masyarakat
dinamis telah berkembang dalam
berbagai bidang kegiatan yang
makin membutuhkan tenaga yang
memiliki kompetensi tinggi, sesuai
dengan kemajuan yang diraih oleh
masyarakat, maka kebutuhan akan
pelayanan prima birokrasi yang
berada ditengah masyarakat tersebut
harus mampu memberi berbagai
pelayanan sesuai dengan kebutuhan
yang dituntut oleh masyarakat.
Pentingnya peran birokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan
menunjang keberhasilan
pembangunan telah mendorong
berbagai upaya kearah
penyempurnaan.
Perlu disadari bahwa untuk
mengimbangi perubahan dan
kemajuan dalam berbagai aspek
yang mempengaruhi beban kerja,
dituntut tersedianya tenaga yang
setiap saat memenuhi kebutuhan.
Keseluruhan tugas akan sangat
bermanfaat dan berhasil baik, apabila
diusahakan oleh pribadi itu sendiri
dalam proses pengembangannya.
Peningkatan profesionalisme
kerja pegawai harus dapat
diwujudkan secara optimal dalam
mencapai sasaran yang tepat, sesuai
dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya dari istansi
pemerintahan tersebut. Banyak
faktor yang sering mempengaruhi
profesionalisme kerja pegawai itu
sehingga kurang optimal, misalnya
kurangnya keterampilan yang
dimiliki pegawai, kurangnya
penguasaan teknologi dan peralatan
kerja yang digunakan dalam
pekerjaan. Hal ini mengacu kepada
pendapat Yuwono ( Mirta 2013: 9),
menyatakan bahwa seorang yang
bekerja secara profesional adalah
sebagai berikut:
1. Menguasai kemampuan teknis
yang diperlukan oleh petugas atau
pekerjaannya.
2. Memiliki ketrampilan untuk
mendatangkan solusi.
3. Memiliki integritas (kesetiaan
kepada yang benar) yang
membangun keprcayaan dan
hormat kepadanya.
4. Mengutamakan kepentingan
orang banyak sehingga
keberhasilannya dibangun dari
akumulasi keberhasilan orang
lain.
5. Berpandangan kedepan dan tidak
terlalaikan oleh permasalahan
yang sifatnya sementara dan
jangka pendek.
6. Selalu mengupayakan untuk
mengembangkan kualitas pribadi
agar sesuai dengan masa depan
besar yang direncanakan.
Dari kutipan tersebut telah
dipahami bagaimana profesionalisme
kerja itu dijalankan, kemudian untuk
melihat ukuran-ukuran yang
digunakan dalam melihat tingkat
profesionalisme kerja pegawai dalam
suatu organisasi dapat dilihat dari
hasil kerja pegawai, keterampilan
kerja pegawai, jangka waktu yang
dibutuhkan pegawai dalam
menyelesaikan tugasnya.
Untuk tercapainya
profesionalisme kerja yang baik,
diperlukan keterampilan yang
berhubungan dengan pekerjaan atau
tugas pokok dengan fungsi (tupoksi)
yang ada, namun pada umunya
seseorang pegawai diperlukan
keterampilan dalam bidang
komunikasi, teknologi
komputerisasi, kemampuan
memecahkan masalah serta
kemampuan kerja dalam tim.
Sehingga dalam pelaksanaan tugas
akan terorganisir seperti yang
diterapkan. Kemampuan manajemen
dan inovatif serta kreatifitas juga
merupakan penentu proses
keberhasilan dalam pelaksanaan
tugas.
Dalam suatu istansi
pemerintahan tidak lepas dari peran
serta fungsi dari Sekretariatnya,
dimana fungsi dari sekretariat ini
adalah membantu dalam pelaksanaan
tugas dari pimpinan di Kelurahan
Batu IX. Dalam pelaksanaan tugas
pada pegawai sekretariat di
Kelurahan Batu IX, yang pada
umunya banyak menggunakan alat
tulis, serta harus memiliki
kemampuan bekerja dengan
menggunakan komputer, maka
pegawai ini dituntut menguasai
pekerjaan sesuai dengan
perlengkapan kerja yang sudah ada
di Kelurahan tersebut demi
terciptanya profesionalisme pegawai
dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan atas apa yang
diuraikan di atas maka penulis bisa
menggambarkan secara umum
mengenai indikasi atau gejala-gejala
dari permasalahan mengenai
profesionalisme kerja pegawai
sekretariat di Kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang. Adapun
indikasi atau gejala-gejala
permasalahannya sebagai berikut:
a. Adanya pegawai yang tidak
cekatan dalam penyelesaian
tugas.
b. Adanya suatu sikap dalam
mengerjakan tugas nya yang
masih terkesan kaku atau tidak
fleksibel.
c. Masih terlihat adanya pegawai
yang menunda-nunda pekerjaan
yang diberikan pimpinan.
Berdasarkan fenomena atau
gejala-gejala diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
lebih jauh lagi tentang fenomena-
fenomena yang terjadi dilapangan
dalam suatu usulan penelitian
dengan judul ” Profesionalisme
Kerja Pegawai Sekretariat di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang”.
II. LANDASAN TEORI
Sebelum mengetahui tentang
profesionalisme kerja, terlebih
dahulu harus mengetahui apa itu
profesional, Profesional adalah orang
yang terampil, handal, dan sangat
bertanggung jawab dalam
menjalankan profesinya. Orang yang
tidak mempunyai integritas biasanya
tidak profesional. Profesionalisme
pada intinya adalah kompetensi
untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar
(MenPan, 2002 : 25).
Seseorang dapat dikatakan
memiliki profesionalisme kerja,
apabila pegawai memiliki
kemampuan kerja, kompetensi dan
skill dalam melaksanakan tugas,
sesuai dengan tugas pokok masing-
masing pegawai. Pada prinsipnya,
profesionalisme adalah komitmen
pribadi untuk memberikan pelayanan
yang terbaik dan terefesien bagi
orang-orang yang membutuhkan
hasil kerja yang dilakukan oleh
pegawai. Pengertian berarti
keberhasilan pegawai yang lebih
profesional, tidsk hanya menuntut
bakat, melainkan juga adanya
inisiatif, komitmen keterlibatan
pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan secara lebih baik khusunya
pegawai Skretariat diKelurahan Batu
IX Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang Tahun 2014.
Siagian (Tangkilisan, 2006:229
menyebutkan bahwa profesionalisme
kerja dalam diri pegawai antara lain:
1. Kreativitas (creativity), adalah
kemampuan pegawai untuk
menghadapi hambatan dalam
memberikan pelayanan kepada
publik dengan melakukan
perubahan.
2. Inovasi (innovation) adalah
kemampuan pegawai untuk
mencari dan menggunakan
metode baru dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Responsivitas (responsively),
adalah kemampuan pegawai
dalam mengantisipasi dan
menghadapi perkembangan baru
dan pengetahuan baru.
Bila dikaitkan dengan
pendapat diatas, maka pegawai harus
mampu berkreativitas, berinovasi,
dan meresponsivitas segala bentuk
pekerjaan didalam sebuah birokrasi
pemerintahan, maka pendapat diatas
tersebut sangat erat hubungannya.
Maksudnya, dari tipe ideal birokrasi
yang mengandung adanya
pembagian kerja yang kemudian
adanya jabatan yang mengikuti
susunan pada birokrasi, dilanjutkan
dengan adanya pengaturan sistem
yang konsisten didalam
melaksanakan tugas tanf diberikan
oleh pimpinan, dengan
melaksanakan kewajiban dengan
sikap pelayanan yang sama bagi
masyarakat, sesuai dengan
kualifikasi teknis dan adanya
pelaksanaan kerja yang cepat atau
efesien efesien.
III. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif
kualitatif, dimana penulis hanya
menguraikan dan menjelaskan
penelitian sesuai dengan kondisi
sebenarnya tanpa menghubungkan
atau mengaitkan terhadap unsur-
unsur yang lain dalam penelitian.
Menurut Sugiyono
(2009:11) bahwa penelitian
deskriftif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel
mandiri yaitu tanpa perbandingan
atau menggabungkan dengan
variabel lain.
2. Lokasi Penelitian
penelitian ini dilakukan
di Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang, dikarenakan
penulis bertujuan untuk mengetahui
profesionalisme kerja pegawai
Sekretariat di Kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang.
3. Responden
a. Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2013:117).
Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai di Kelurahan
Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur,
dimana jumlah populasi yang
ada dilokasi penelitian
berjumlah 17 orang yang
terdiri dari 13 pegawai yang
telah menjadi pegawai negeri
sipil, dan 4 orang sebagai
pegawai biasa atau pegawai
tidak tetap.
b. Sampel
Sampel menurut Sugiyono
(2013:118) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut’’.
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan samplingpurposive.
Menurut Sugiyono (2011:218)
sampling purposive adalah tehnik
pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu.
Adapun pertimbangan dalam
menetukan sampelnya adalah
pegawai yang dianggap paling
mengetahui apa yang peneliti
harapakan mengenai
profesionalisme kerja, memiliki
pengalaman kerja yang baik, serta
mengetahui situasi dan
permasalahan yang ada di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, dan
mengingat jumlah populasi yang
relatif sedikit, dan agar data yang
diperoleh nanti lebih valid, maka
semua populasi berjumlah 17 orang
diambil 12 orang sebagai sampel
penelitian.
4. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah berupa data
primer dan data skunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari
responden melalui hasil
wawancara dengan
menggunakan pedoman
wawancara dan daftar
pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah penelitian,
dalam hal ini ditujukan
kepada lurah dan pegawai di
kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang
Timur Kota Tanjungpinang.
b. Data Skunder
Yaitu data yang mendukung
untuk melengkapi data primer yang
menunjang keberhasilan penelitian
seperti: monografi, struktur
organisasi, keadaan pegawai, dan
kelengkapan kerja pegawai.
5. Teknik dan Alat Pengumpulan
Data
Agar data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini dapat mudah
diperoleh, maka penulis
menggunakan beberapa tehnik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Teknik Observasi
Penulis melakukan pengamatan
langsung terhadap proses
profesionalisme kerja pegawai
sekretariat di Kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang. Maksudnya
pengamatan dengan menggunakan
indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
dengan mempergunakan alat
pengumpulan data berupa daftar
ceklist.
b. Teknik Wawacara
Wawancara merupakan suatu
percakapan yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu. hal ini merupakan
proses tanya jawab lisan dimana dua
orang atau lebih berhadapan secara
fisik. Riduan (2002:29)
mengemukakan bahwa,”wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data
yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya”.
adapun tehnik wawancara ini penulis
gunakan pada pegawai di Kelurahan
Batu IX Kecamatan Tanjungpinang
Timur Kota Tanjungpinang. Serta
bersama key informasi yaitu lurah itu
sendiri, yang semestinya lebih
mengetahui dalam hal profesionalisme
kerja pegawai sekretariat di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang. Dengan
mempergunakan alat pengumpulan
data berupa voice notes recorder.
6. Teknik Analisis Data
Analisi data adalah proses
penyerdehanaan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Teknik
analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik deskriptif
kualitatif. Data yang diperoleh dari
responden dikumpulkan lalu
dipisahkan menurut jenis data,
kelompok data, kemudian data
tersebut di analisis dengan
memaparkannya kedalam bentuk
kata dan kalimat yang tepat untuk
mendeskripsikan data agar mudah
dimengerti. teknik ini digunakan
agar dapat mengambarkan
fenomena tertentu secara lebih
kongkrit dan terperinci.
IV. PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Identitas
Responden
Identitas responden merupakan
gambaran yang umum mengenali ciri-
ciri dari sasaran atau objek penelitian
yang diharapkan dapat memberikan
informasi dan data yang penting guna
menunjang keberhasilan peneliti
mengenai profesionalisme kerja
pegawai sekretariat di Kelurahan Batu
IX Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang. Identitas
responden ini mencakup aspek-aspek
yang penulis cantumkan pada lembar
angket/kuesioner yang akan dijelaskan
dalam bab ini seperti: jenis kelamin,
pangkat/golongan, jabatan, dan
pendidikan terakhir.
Adapun yang menjadi
responden dalam penelitian ini
sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 4
orang Kasi Tata Pemerintahan, 3
orang Kasi Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat, 5 orang
Kasi Pelayanan Umum dan
Kesejahteraan Sosial, beserta 1 oramg
sebagai Key Informan. Dari
keseluruhan responden tersebut, dan
key informan dilakukan wawancara
dengan pedoman wawancara yang
telah dibuat oleh peneliti agar
mendapatkan hasil mengenai
profesionalisme kerja pegawai di
Kelurahan Batu IX Keacamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang, kemudoan ditarik
kesimpulannya.
B. Analisa Mengenai Profesionalisme
Kerja Pegawai Sekretariat Di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang
Profesionalisme kerja
pegawai sekretariat di Kelurahan
Batu IX Kecamatan Tanjungpinang
Timur Kota tanjungpinang di
pengaruhi oleh pegawai yang bekerja
di bidang tersebut. Agar segala
bentuk perintah dan tugas yang telah
ditetapkan bisa berjalan sesuai atas
apa yang di tetapkan oleh Lurah
tersebut. Untuk lebih mengingatkan
akan tugas dari sekretariat Kelurahan
Batu IX Kecamatan Tanjungpinang
Timur Kota Tanjungpinang dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Penyusunan data dan materi
bahan bidang pemerintahan
b. Penyusunan rencana program
dan kegiatan kelurahan
c. Pengelola perlengkapan,
keuangan dan kepegawaian
d. Pengoordinasian kegiatan seksi
di kelurahan
e. Pelaksanaan fasilitas dan
pengoordinasian kegiatan
kelurahan dengan istansi terkait
f. Pelaporan pelaksanaan dibidang
kesekretariatan dan kelurahan
g. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
Dari uraian tugas Sekretariat di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang diatas, maka sudah
seharusnya untuk bisa bekerja secara
baik dalam membantu Lurah maka
setiap pegawai sekretariat dituntut
untuk menjaga sikap profesioanal
nya.
Dari seluruh populasi, penulis
menentukan 12 orang responden
yang terdiri beberapa jabatan
fungsional, pegawai ini terdiri
pegawai negeri sipil (PNS) dan
pegawai tidak tetap (PTT) yang
berada di kelurahan Batu IX. Dari 12
responden tersebut dapat penulis
jabarkan 9(sembilan) indikator
pertanyaan mengenai
profesionalisme kerja pegawai dalam
menjalan tugas kesekertariatan di
Kelurahan Batu IX maka penulis
paparkan hasil penelitian yang akan
dijelaskan dalam 3 dimensi
penelitian dengan masing-masing
indikator penelitian.
Adapun tiga dimensi yang
akan penulis paparkan di antaranya
Kretivitas (creativity), Inovasi
(innovation) dan Responsivitas
(responsively). Ketiga dimensi
tersebut di analisis berdasarkan dari
penelitian yang telah penulis lakukan
sebelumnya sehingga dapat penulis
paparkan sebagai berikut:
1. Kreativitas (creativity)
Kemampuan pegawai
sekretariat di Kelurahan Batu
IX untuk menghadapi
hambatan dalam memberikan
pelayanan kepada puablik
dengan melakukan
perubahan.
a. Rekapitulasi jawaban
terhadap indikator mengembangkan
ide-ide atau masukan posistif dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh pimpinan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan keseluruhan
responden dan wawancara dengan
Key Informan didapatkan hasil
bahwa, pegawai sekretariat telah
bekerja dengan menyampaikan ide-
ide positif dalam menyelesaikan
tugas.
b. Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator bekerja dengan fleksibel
yaitu tidak kaku dalam bekerja.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
keseluruhan responden dan
wawancara dengan Key Informan
didapatkan hasil bahawa, pegawai
sekretariat telah bekerja secara
fleksibel dalam menyelesaikan
tugasnya.
c. Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator berinisiatif dalam
menyelesaikan tugas tanpa menunggu
perintah dari pimpinan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
keseluruhan responden dan
wawancara dengan key informan
didapatkan hasil bahwa, pegawai telah
berinisiatif dalam menyelesaikan
tugas, namun jika tugas tersebut harus
memerlukan keputusan langsung dari
pimpinan mereka akan tetap
menunggu keputusan dari pimpinan
tersebut. khususnya pekerjaan yang
sangat penting sehingga tidak bisa
diwakili oleh pegawai.
2. Inovasi (innovation)
yaitu kegiatan pengembangan
dan perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerepan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan
baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dalam
proses pelaksanaan tugas sekretariat
di Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang. Berikut hasil
jawaban dari responden yang dapat
penulis rangkum dengan hasil
sebagai berikut:
a, Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator mengembangkan kualitas
pribadinya. Kemampuan sikap selalu
berupaya mengembangkan kualitas
pribadi merupakan kompetensi
individu yang sangat penting
dibutuhkan organisasi. Berkaitan
dengan kemampuan suber daya
manusia ( SDM ) dalam
menghasilkan cara-cara baru
sehingga mengahasilkan pelayanan
yang baik.
Berdasarkan wawancara dengan
responden serta waancara dengan
Key Informan maka didapatkan hasil
bahwa pegawai mampu
mengembangkan kualitas pribadi
dari masing-masing pegawai
tersebut.
b. Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator berfikir secara sistematis
dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh pimpinan.
Dalam menyelesaikan tugas atau
suatu pekerjaan tentulah harus
memahami tugas dari pekerjaan itu
sendiri agar setiap pekerjaan dapat
diselsaikan tanpa ada hambatan.
Untuk itu pegawai sekretariat di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjugpinang Timur Kota
Tanjungpinang agar memiliki
paradigma yang sistematis dalam
menguraikan permasalahan-
permasalahan dalam menyusun
segala kegiatan Kelurahan.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan responden dan Key Informan
maka didapatkan hasil bahwa
pegawai telah bekerja dengan
mampu berfikir seacara sistematis
dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dari pimpinan.
c. Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator keinginan untuk
berkembang melaui ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan didapatkan hasil bahwa
mayoritas responden sama hal
dengan apa yang dikatakan oleh Key
Informan yang menjawab tidak
secara jelas apakah pegawai
sekretariat ini berupaya untuk
mengikuti perkembangan tehnologi.
3. Responsivitas ( responsively)
yaitu kemampuan untuk mencari dan
menggunakan metode baru serta
cepat tanggap dengan permasalahan
yang dihadapi dalam melaksanakan
tugasnya.
a. Rekapitulasi jawaban
terhadap indikator cekatan yaitu
kondisi jasmani yang baik sehingga
dapat bekerja dengan gesit dalam
menyelasaikan pekerjaan yang
ditugaskan oleh Lurah dalam
menyusun tugas kesekretariatan.
Dikatakan oleh mayoritas responden
sama halnya yang dikatakan oleh
key informan saat wawancra
dilakukan bahwa, pegawai
dikelurahan batu IX mempunyai
kondisi jasmani yang baik, serta
sehat-sehat semua, jadi tidak ada
atau jarang pegawai yang absen
karena sakit.
b. Rekpitulasi jawaban
terhadap indikator cepat tanggap
dalam menanggapi permasalahan
dalam menyelesaikan tugas
kesekretariatan oleh pegawai
sekretariat.
Berdasarkan wawancara dilakukan
didapatkan hasil bahwa, mayoritas
responden di dukung oleh apa yang
dikatakan oleh key informan yang
penulis pahami dan menyimpulkan
bahwa pegawai sekretariat cepat dan
tanggap dalam menanggapi
permasalahan.
c. Rekapitulasi jawaban terhadap
indikator mendatangkan solusi
dalam menanggapi permasalahan
dalam menyelesaikan tugas
kesekretariatan di Kelurahan Batu
IX.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan keseluruhan responden dan
Key Informan didapatkan hasil
bahwa pegawai sekretariat kelurahan
mampu untuk mendatangkan solusi
namun diliat dulu apakah mereka
memahami permasalahan tersebut.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh
penulis selama penelitian, dan hasil
wawancara kepada keseluruhan
responden serta wawancara dengan
key informan. Maka didapatkan hasil
bahwa profesionalisme kerja
pegawai sekretariat di Kelurahan
Batu IX Kecamatan Tanjungpinang
Timur Kota Tanjungpinang telah
bekerja secara secara profesional,
walaupun belum secara maksimal,
karena dari keseluruhan indikator
terkait mengenai profesionalisme,
masih terdapat beberapa indikator
tersebut yang menjadi permasalahan.
1. Indikator dalam
menyampaikan ide-ide positif,
berdasarakan obeservasi, dan
wawancara dengan keseluruhan
responden dan wawancara dengan
key informan, bahwa masih ada
pegawai yang ragu, dan malu
didalam penyampaiannya, dan juga
perlu dipancing supaya pegawai
tersebut lebih terpacu untuk
menyampaikan ide-idenya.
2. Indikator bekerja dengan
fleksibel yaitu tidak kaku dalam
bekerja, berdasarkan observasi,
wawancara dengan keseluruhan
responden, dan wawancara dengan
key informan hasil yang didapat
adalah pegawai telah bekerja secara
fleksibel.
3. Indikator berinisiatif dalam
menyelesaikan tugas tanpa
menunggu perintah dari pimpinan,
berdasarkan observasi, wawancra
responden dan wawancara key
informan maka dapat disimpulkan
pegawai di sekretariat telah
berinisiatif dalam menyelesaikan
tugas atau pekerjannya.
4. Indikator
mengembangkan kualitas pribadi,
berdasarkan observasi, wawancara
dengan keseluruhan responden dan
wawancara dengan key informan
maka hasilnya adalah pegawai telah
mengembangkan kualitas pribadinya
didalam menyelesaikan tugas dari
pimpinan.
5. Indikator berfikir secara
sistematis dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh pimpinan
melalui proses penelitian yang sama,
maka hasil yang didapat terhadap
indikator ini adalah pegawai telah
berfikir secara sistematis dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
Walaupun minoritas dari responden
yaitu P11 dan P12 berpendapat tidak
bisa berfikir secara sistematis.
6. Indikator keinginan untuk
berkembang melalui ilmu
pengetahuan dan tehnologi hasilnya
adalah pegawai sekretariat telah
bekerja dengan adanya keinginan
untuk berkembang melalui ilmu
pegetahuan dan tehnologi. Walaupun
ada satu responden yaitu P8
berpendapat bahwa tidak ada
pegawai yang bekerja dengan
mengikuti perkembangan tehnologi.
7. Indikator cekatan, yaitu
kondisi jasmani yang baik sehingga
dapat bekerja dengan gesit dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan hasil dari observasi.
Wawancara responden, dan
wawancara dengan key informan
diadapatkan hasil bahwa pegawai
mempunyai kondisi jasmani yang
baik, serta sehat secara jasmani
maupun rohani.
8. Indikator cepat tanggap
dalam menanggapi permasalahan
dalam menyelesaikan tugas, hasil
dari penelitian ini adalah pegawai
sekretariat telah bekerja secara cepat
dan tanggap ketika menanggapi
permasalahan.
9. Indikator mendatangkan
solusi dalam menanggapi
permasalahan dalam menyelesaikan
tugas. didapatkan hasil bahwa
pegawai telah bekerja secara
profesional dengan memberi solusi
jika mereka memahami dari
permasalahan tersebut.
B. Saran
Dari hasil penelitian diatas, maka
dapat diberikan beberapa saran
guna untuk meningkatkan
profesionalisme kerja pegawai
sekretariat di Kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang Timur
Kota Tanjungpinang sebagai
berikut:
1. Dimensi Kreativitas (creativity)
Pada dimensi ini terdapat tiga
indikator sebagai tolak ukur apakah
pegawai sekretariat di Kelurahan
Batu IX telah bekerja secara
profesional. Adapun dari ke 3 (tiga)
indikator tersebut adalah
menyampaikan ide-ide positif,
bekerja secara fleksibel atau tidak
kaku. Serta inisiatif dalam
menyelesaikan setiap tugas dari
pimpinan. Dari ketiga indikator
tersebut yang perlu diperhatikan
adalah pada kemampuan pegawai
dalam menyampaikan ide-ide positif,
supaya terciptanya profesionalisme
kerja yang baik maka pegawai harus
mampu melawan rasa takutnya
didalam menyampaikan ide-ide
positifnya. Menghilangkan keraguan
didalam penyampaian ide-ide
tersebut. artinya pegawai sekretariat
tidak boleh ada yang merasa takud
atau ragu untuk menyampaikan ide-
ide positif dari setiap pribadi
pegawai tersebut.
2. Dimensi Inovasi ( innovation )
Pada dimensi ini tidak
megalami permasalahan secara
serius, namun untuk lebih
meningkatkan lagi profesionalisme
kerja pegawai sekretariat di
Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur Kota
Tanjungpinang maka pegawai
sekretariat di Kelurahan Batu IX
harus lebih meningkatkan lagi usaha
dalam pengembangan kualitas
pribadinya, dan juga harus lebih
mampu lagi dalam berfikir secara
sistematis agar tidak adanya
kesalahpahaman mengenai tugas
yang diperintahkan oleh pimpinan.
Serta memperhatikan dan lebih
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi supaya
selain menjadi pegawai yang
proesional juga menjadi pegawai
yang cerdas.
3. Dimensi Responsivitas (
responsively )
Pada dimensi ini pegawai
harus meningkatkan lagi atas
pemahaman terhadap suatu
permasalahan. Kenyataannya
adalah pegawai sekretariat
mampu dalam memberikan solusi
ketika ada suatu permasalahan,
tetapi yang menjadi permasalahan
ialah pemahaman mereka
mengenai permasalahan masih
kurang cepat. Maka untuk itu
pegawai harus lebih peka lagi
terhadap situasi dan kondisi
ketika dihadapkan oleh masalah-
masalah tersebut
.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto, Suharsimi, 2006,” Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta; Rineka Cipta
Desiana, Mirta, 2013, Profesionalisme Kerja Pegawai Dalam Menata Arsip Pada Tata Usaha Di Biro Umum Sekretariat Provinsi Kepri. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang 2013
Dwiyanto, Agus, 2011,” mengendalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi”, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Harefa, Andrias, 2004, Membangkitkan Etos Profesionalisme: Jakarta:Gramedia.
Nawawi, Zaidan, 2007, Analisa Tentang Profesionalisme Aparatur Dalam Pelayanan Publik Di era Otonomi Daerah, Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Volume 8 No 2.
Syafiie, 2003 Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI). Bumi Aksara
Sugiyono, 2010a, Metode Penelitian Administrasi. Bandung; Alfabeta.
2010b, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
2011, Metode Penelitian kuantitaif, kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
,2013, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuamtitatif, kualitatif. Dam R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistya, Dwy Arief, 2008, Profesionalisme Aparatu Pemerintah, Thesis Pasca Sarjana Pada Universitas Diponegoro.
Suriyani, 2011, Profesionalisme Aparatur Pemerintah, Sociosscientia,
Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Volume 3 Nomor 1.
Sukamto, dkk, 2013, Etika Profesi Berbagai Bidang, Tanggerang, Pustaka Mandiri
Tangkilisan, Hessel Nogi s, 2006,” Manajemen Publik”. Jakarta,
PT. Gramedia.
Yuwono, Ismantoro Dwi, 2011”Memahami Berbagai Etika Profesi dan Pekerjaan,” Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2011, Pedoman Penulisan Dan Skripsi Serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang Tahun 2011.
Data Internet
Https://translate.google.com/ms/id/komplen. ( Diakses Pada Hari Rabu, 4 maret 2015, Pukul 13:46 wib).
Http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-Undang-Undang-Nomor-6-Tahun-2014-tentang-Desa ( diakses pada hari senin 23 maret 2015, pukul 14:04 wib)
Https://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_73_2005.pdfs. (Diakses Pada Hari Rabu, 4 maret 2015, Pukul 22: 45 wib).
http://. Andreaperdana.com (di akses pada tanggal 10 april 2015, Pukul 21:22 wib)
http://sirendi.blogspot.com (pada tanggal 10 april 2015)
http://contohdanfungsi.blogspot.com (pada tanggal 10 april 2015)
http://repository.usu.ac.id (pada tanggal 12 april 2015)
http://bwi.web.id/content/perbedaan-antara-desa-dan-kelurahan (pada tanggal 12 april
2015)
Top Related