Download - PROCEEDING,SEMINARNASIONALKEBUMIANKE-11 ... GEOSITE KALI... · proceeding,seminarnasionalkebumianke-11 perspektifilmukebumiandalamkajianbencanageologidiindonesia 5–6september2018,grhasabhapramana

Transcript

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1296

tinggi

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1297

KATALOG GEOSITE KALI NGALANG DAN SEKITARNYA,KECAMATANWONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, D.I.YOGYAKARTA

SEBAGAI PANDUAN LOKASI PEMBELAJARAN GEOLOGI

Zahratun Nadirah1*

Restu Dwi Cahyo Adi2

Aya Shika V. Bangun3

Lintang Putra Sadewa4

Ivan Yogi Romulus Saragih5

Indra Arifianto61Mahasiswa S1, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada2Mahasiswa S1, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada3Mahasiswa S1, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada4Mahasiswa S1, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada5Mahasiswa S1, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada

6Dosen, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada*corresponding author: [email protected]

ABSTRAKKali Ngalang merupakan salah satu dari 13 geosite Global Geopark Gunung Sewu yang beradaProvinsi DIY dan Jawa Tengah. Sejauh ini, Kali Ngalang hanya dikenal sebagai geosite bioturbasi,padahal Kali Ngalang dan sekitarnya memiliki obyek-obyek geologi lain yang menarik dan potensialuntuk dikembangkan menjadi lokasi pembelajaran geologi. Metode pembuatan katalog didasarkan daridata pemetaan geologi dengan skala 1:25.000, pengukuran stratigrafi, pembuatan database dan petapersebaran singkapan. Penelitian ini menghasilkan data inventarisasi 28 singkapan geologi denganrincian: geomorfologi 2 singkapan, straigrafi 10 singkapan, struktur geologi 7 singkapan, danbioturbasi 9 singkapan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai database lokasipembelajaran geologi dan panduan dasar pengembangan geowisata di masa depan.

Kata Kunci : katalog, geosite, kali ngalang, gunung sewu

1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Gunung Sewu Global Geopark merupakan salah satu taman bumi Indonesia yang telahdiakui oleh UNESCO (Oktariadi, 2015). Geopark Gunung Sewu memiliki 13 geosite, salahsatunya adalah geosite Kali Ngalang yang terletak di Kecamatan Patuk, KabupatenGunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Geosite Kali Ngalang selama ini hanya dikenalsebagai situs bioturbasi yang menampilkan jejak-jejak organisme laut pada batugamping.Padahal, pada kawasan geosite ini masih terdapat banyak objek-objek geologi menarik yangbelum dikaji secara lebih detail. Objek-objek geologi di daerah ini memiliki potensi sebagailokasi pembelajaran geologi yang baik bagi kalangan akademisi di bidang kebumian.

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan singkapan-singkapan yangberpotensi untuk dijadikan lokasi pembelajaran geologi di Kali Ngalang dan sekitarnya. Hasilakhir dari penelitian ini berupa katalog yang diharapkan dapat berguna sebagai panduan dasardalam pengembangan geowisata di kawasan tersebut.

1.2 Geologi Regional

Daerah penelitian meliputi Kecamatan Playen, Patuk, Nglipar, dan Wonosari yangterdapat di Kabupaten Gunungkidul seperti yang terlihat pada gambar 1. Secara fisiografisdaerah ini termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan Jawa dan termasuk dalam petageologi lembar Surakarta dan Giritontro (Surono dkk., 1992). Stratigrafi daerah penelitian

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1298

dari tua ke muda tersusun atas batuan vulkanik Formasi Semilir, breksi dari FormasiNglanggran, batuan sedimen klasitik dan batuan karbonat Formasi Sambipitu, batugampingFormasi Oyo, dan batugamping Formasi Wonosari.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

2.1 Pemetaan GeologiPemetaan geologi dilakukan dengan skala 1:25.000. Pada pemetaan ini dilakukan

pengamatan detail dan pencatatan aspek geologi meliputi koordinat lokasi, morfologi,singkapan dan jenis litologi, pengukuran stratigrafi, dan struktur geologi. Selain itu, dilakukanpula proses dokumentasi berupa pengumpulan foto-foto singkapan di lapangan.

2.2 Pembuatan Database SingkapanPembuatan database dilakukan dengan mengumpulkan keseluruhan data kemudian

mengklasifikasikan objek geologi yang ditemukan menjadi stopsite morfologi, stopsitestratigrafi, stopsite struktur geologi, dan stopsite bioturbasi.

2.3 Pembuatan Peta Persebaran SingkapanPembuatan peta persebaran singkapan dilakukan dengan software ArcGIS dengan

memplotkan lokasi singkapan pada peta dasar dan peta digital elevation model (DEM) disertaidengan jalur menuju lokasi stopsite yang ada.3. Data

Dari hasil pemetaan dan pengamatan lapangan yang telah dilakukan, terdapat setidaknya28 stopsite, yang terdiri dari 10 stopsite stratigrafi, 7 stopsite struktur, 9 stopsite bioturbasi,dan 2 stopsite geomorfologi. Lokasi potensi goesite baru ini memiliki fitur geologi khastertentu. Data-data mengenai tiap stopsite dirangkum dalam tabel 1. Persebaran lokasi-lokasiyang berpotensi menjadi stopsite dapat dilihat pada gambar 2. Selain persebaran lokasi, petatersebut juga dilkengkapi dengan akses petunjuk jalan menuju ke lokasi setiap stopsite yangada.4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Stopsite Stratigrafi 1

Singkapan ini berlokasi di Kali Kedungkeris, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipardengan koordinat UTM 456842/9129280. Singkapan ini memiliki dimensi setinggi 3 meter,melampar utara-selatan sebagai dinding sungai Kedungkeris. Pada singkapan dijumpai unitbatuan berupa batupasir tufan dan breksi polimik yang berasal dari Formasi Sambipitu.Batupasir dan breksi ini memiliki warna kecoklatan. Pada bagian bawah dijumpai breksipolimik berwarna hitam kecoklatan, berukuran butir pasir-bongkah, matrix supported, denganstruktur masif. Di bagian atas satuan ditumpangi oleh batupasir tufan dan batulanau denganstruktur perlapisan dan laminasi. Stratigrafi batuan ini menggambarkan sekuen Bouma,terutama untuk bagian Ta, Tb, dan Tc seperti yang dilihat pada gambar 3. Kenampakan sekuenBouma ini menunjukkan bahwa pengendapan batuan di lokasi ini dipengaruhi oleh mekanismearus turbid dengan jenis aliran high density turbidity current pada bagian bawah yangmengendapkan litologi berupa breksi dan batupasir kerikilan. Kemudian, pada bagian atasmekanisme yang mengontrol adalah low density turbidity current ditandai oleh struktur perlapisandan laminasi.

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1299

4.2 Stopsite Stratigrafi 2

Singkapan ini berada di Kali Kedungkeris, berjarak sekitar 200 meter ke selatan dariJembatan Kali Kedungkeris. Secara geografis, lokasi berada di koordinat UTM455737/9127981. Pada lokasi ini, dijumpai struktur slump (gambar 4) yang tersingkap ditebing timur Kali Kedungkeris yang tersusun oleh litologi berupa perselingan antarabatugamping wackestone dan mudstone. Kehadiran struktur slump mengindikasikan bahwasatuan ini diendapkan di bagian deep shelf margin hingga daerah slope pada paparan karbonatkarena dijumpainya struktur slump yang menandakan lingkungan pengendapan berasosiasidengan kelerengan yang cukup terjal (Wilson, 1975).

4.3 Stopsite Stratigrafi 3

Singkapan ini berada di Kali Oyo, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, danterletak pada koordinat UTM 457212/9125187. Pada lokasi ini dijumpai tebing setinggi 2-4meter yang berada di sisi utara dan sisi selatan, dengan sungai yang mengalir timur-barat.Pada tebing tersebut, dijumpai batugamping framestone, berwarna putih, struktur masif,dengan komposisi fosil alga yang dominan. Batuan ini termasuk ke dalam Formasi Wonosari.Pada lokasi ini juga dapat dijumpai batugamping floatstone dan batugamping packstone.Lokasi ini dapat dijadikan lokasi untuk mengamati batas formasi antara formasi Oyo disebelah utara dan Formasi Wonosari di sebelah selatan (gambar 5). Berdasarkan jenis litologiyang dijimpai, batuan ini diinterpretasikan terbentuk dari material debris hasil erosi paparankarbonat oleh gelombang yang cukup tinggi di daerah yang relatif dangkal. Material debriskarbonat ini kemudian tertransportasi dari seaward ramp carbonate dan diendapkan pada daerahslope. Berdasarkan klasifikasi Wilson (1975), asosiasi batuan yang menunjukkan kehadiranfragmen alga dan fragmen koral yang melimpah pada daerah ini serta kehadiran algae framestonemenunjukkan bahwa lingkungan pengendapan batuan tidak jauh dari zona organic build up.

4.4 Stopsite Stratigrafi 4

Singkapan ini berlokasi di tepi Kali Oyo, di Desa Gari, Kecamatan Wonosari, danterletak pada koordinat UTM 454319/9126493. Lokasi stopsite berupa dinding sungaisetinggi 3 meter, memanjang timur-barat. Dinding sungai tersebut memiliki litologi berupabatugamping packstone. Batuan ini memiliki struktur secara umum berupa perlapisan denganstruktur tiap lapisannya menunjukkan struktur menghalus ke atas. Berdasarkan kenampakandi lapangan, batuan ini menunjukkan bagian Ta dan Tb dari sekuen Bouma yangmengindikasikan bahwa sedimen terdeposisi di bawah kondisi upper flow regime. Lokasi inidapat digunakan sebagai lokasi pembelajaran endapan turbidit (gambar 6).

4.5 Stopsite Stratigrafi 5

Singkapan ini berada di desa Pilangrejo, kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM459471/9133524. Singkapan ini memiliki dimensi 50 cm tinggi, dan lebar 3 m. Padasingkapan dijumpai litologi batupasir tuffan pada tebing terjal dari Formasi Semilir dengankenampakan adanya struktur flaser dimana pada batupasir tuffan terdapat lensa - lensalempung yang cukup banyak. Pada bagian ini diperkirakan adanya proses pengendapan lautdalam dangkal dalam kondisi pasang surut, dimana mekanisme sedimentasi terjadi ketikaterdapat kandungan material yang tinggi yang tersuspensi di bawah muka air.

4.6 Stopsite Stratigrafi 6

Singkapan ini berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM457543/9133106. Singkapan ini memiliki dimensi 5 m tinggi, dan lebar 6 m. Pada singkapandijumpai litologi lapilli-tuff pada tebing terjal dari Formasi Semilir dengan kenampakan

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1300

adanya struktur flaser dimana pada lapilli-tuff terdapat lensa - lensa lempung yang cukupbanyak seperti yang terlihat pada gambar 6. Pada bagian ini diperkirakan adanya prosespengendapan material vulkanik jatuhan yang cukup dominan dari Formasi Semilir. Padabagian ini diperkirakan adanya proses pengendapan laut dalam dangkal dalam kondisi pasangsurut, dimana mekanisme sedimentasi terjadi ketika terdapat kandungan material halus yangtinggi yang tersuspensi di bawah muka air (high density).

4.7 Stopsite Stratigrafi 7

Singkapan ini berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM458455/9129517. Singkapan ini memiliki dimensi 3 m tinggi, dan lebar 10 m. Pada singkapandijumpai litologi batugamping klastik berupa packstone pada tebing landai dari Formasi Oyo,dengan kenampakan adanya struktur slump (gambar 8). Struktur slump ini menjadi petunjukadanya longsoran bawah laut purba yang terjadi pada Formasi Oyo di lokasi penelitian,sehingga menjadi bukti penting dalam mempelajari lingkungan pengendapan Formasi Oyosecara umum.

4.8 Stopsite Stratigrafi 8Singkapan ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Playen dengan koordinat

UTM 453818/ 9129496. Pada lokasi ini dijumpai singkapan yang merupakan dasar sungaiperenial stadia dewasa, yaitu Kali Ngalang. Dimensi lebarnya sekitar 10 meter. Tingkatpelapukan batuan rendah. Kompaksi batuan tinggi. Perlapisan batuan melampar dari utara keselatan. Di sisi barat dan timur, batuan dikelilingi oleh endapan fluvial yang minor. Dijumpaistruktur sedimen scouring batupasir tuffan oleh sisipan konglomerat polimik seperti padagambar 9. Struktur sedimen ini menunjukkan adanya pengendapan batuan yang lebih kasar(breksi polimik) yang menggerus sedimen yang lebih halus dan belum terkompaksi denganbaik (Boggs, 2006).

4.9 Stopsite Stratigrafi 9Stopsite ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Playen dengan korrdinat

UTM 453675/9129274. Singkapan merupakan dasar sungai perenial stadia dewasa, yaitu KaliNgalang. Dimensi lebarnya sekitar 15 meter. Tingkat pelapukan batuan rendah. Kompaksibatuan tinggi. Perlapisan batuan melampar dari utara ke selatan. Di sisi barat dan timur,batuan dikelilingi oleh endapan fluvial yang minor. Struktur sedimen yang dijumpai padalokasi ini adalah laminasi konvolut (gambar 10). Laminasi konvolut ini menandakanmekanisme pengendapan sedimen halus biasanya berupa pasir atau lempung yang cepat oleharus turbid.

4.10 Stopsite Stratigrafi 10

Stopsite ini berlokasi di Desa Ngalang, Kecamatan Playen dengan korrdinat geografis452486/9128227. Batuan yang dijumpai pada lokasi ini adalah batupasir karbonatan sisipanbatulanau karbonatan yang memiliki struktur sedimen slump. Kehadiran struktur slumpmengindikasikan bahwa batuan ini diendapkan di bagian slope ketika sedimen terlikuifaksisehingga terjadi luncuran massa (Boggs, 2006).

4.11 Stopsite Struktur 1

Singkapan ini terletak di Kali Kedungkeris, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipardengan koordinat UTM 456372/9128573. Pada lokasi ini dijumpai sesar-sesar yangmemotong Kali Kedungkeris. Sesar-sesar yang memotong secara umum merupakan sesar-sesar geser mengiri yang memanjang kurang lebih 20 meter. Sesar-sesar umumnya berarah

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1301

barat laut-tenggara dengan kemiringan yang hampir tegak. Lokasi ini dapat digunakan untukmempelajari kinematika struktur geologi yang ada di Pegunungan Selatan dan dapat dikaitkandengan proses penunjaman lempeng Hindia-Australia yang mengontrol distribusi struktur diPegunungan Selatan.

4.12 Stopsite Struktur 2

Singkapan ini terletak di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar dengan koordinat457771/9128872. Singkapan ini berupa tebing galian dengan litologi berupa batupasir tufankarbonatan yang termasuk dalam Formasi Oyo. Pada tebing dapat dijumpai sesar-sesar yangmemotong tebing. Jenis sesar yang ada berupa sesar geser sinistral dengan arah relatif timurlaut-barat daya. Sesar ini sekaligus membatasi antara batupasir tufan Formasi Sambipitudengan batupasir tufan karbonatan Formasi Oyo. Jika ditinjau secara regional, sesar denganarah timur laut-barat daya merupakan sesar yang pertama terbentuk pada Pegunungan Selatan,dimana sesar ini menoreh batuan yang lebih tua dari Eosen Akhir - Miosen Tengah yangterbentuk akibat penunjaman Lempeng Hindia-Australia di bawah Lempeng Laurasia pada akhirKapur (Prasetyadi, dkk, 2011).

4.13 Stopsite Struktur 3

Formasi Oyo yang tersingkap di sekitar Kali Ngalang, Kali Kedungkeris, dan Kali Oyo,di Kecamatan Wonosari dan Nglipar memiliki litologi berupa batugamping wackestone,packestone, dan batupasir tufan karbonatan. Namun, pada bagian atas Formasi, dekat kontakdengan Formasi Wonosari dijumpai singkapan berupa batupasir vulkanik dengan komposisihornblenda dan litik yang melimpah. Singkapan ini berlokasi di tepi utara Kali Oyo, DesaKedungkeris, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM 457497/9125938. Selain memilikibatuan dengan komposisi yang berbeda, satuan batuan ini juga mengalami proses penkekaranyang intensif. Pada permukaan batuan dijumpai kenampakan kekar-kekar tarik yang hanyadijumpai di sekitar lokasi tersebut.

4.14 Stopsite Struktur 4

Singkapan ini berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM460394/9133011. Singkapan ini memiliki dimensi 1 m tinggi, dan lebar 3 m. Pada singkapandijumpai litologi batupasir tuffan pada tebing terjal dari Formasi Semilir dengan kenampakanadanya struktur kekar gerus sebanyak kurang lebih 30 pasang lebih, dimana adanya kekargerus ini sangat penting dalam mengetahui proses pembentukkan struktur geologi daerahpenelitian.

4.15 Stopsite Struktur 5Stopsite ini berlokasi di Kali Oyo, Desa Gading, Kec. Playen dengan koordinat

451718/9126956. Pada lokasi ini dijumpai adanya kenampakan struktur berupa pembelokanSungai Oyo. Singkapan terletak pada titik belok Kali Oyo, berarah U-S yang kemudianmembelok B-T, dan membelok S-U lagi. Berada di bagian cut off slope dari sungai. Lebarsingkapan 5 meter, tinggi 10 meter dengan tingkat pelapukan rendah-sedang. Pada tepi sungaidijumpai singkapan yang merupakan perlapisan batuan yang membentuk tebing di sebelahselatan sungai. Pembelokan Kali Oyo ini diakibatkan karena adanya sesar geser sinistral disekitar lokasi tersebut yang diintepretasikan termasuk ke dalam sesar berumur Eosen Akhir -Miosen Tengah yang merupakan kelompok sesar yang paling dominan di lokasi ini.

4.16 Stopsite Struktur 6Singkapan ini terdapat di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kecamatan Playen dengan

koordinat UTM 453800/9129240. Pada lokasi ini ditemukan adanya sesar geser sinistraldengan strike: N200E, dip: 550, plunge: 100 yang memotong satuan batuan batupasir tuffan

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1302

sisipan batulanau karbonatan seperti pada gambar 11. Selain kenampakan sesar geser,dijumpai juga struktur horse tail fault. Singkapan ini berada di titik belok sungai. Tingkatpelapukan batuan rendah. Kompaksi batuan tinggi. Perlapisan batuan melampar dari utara keselatan. Di sisi barat dan timur, batuan dikelilingi oleh endapan fluvial yang minor.

4.17 Stopsite Struktur 7Stopsite ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Gading, Kec. Playen dengan koordinat

UTM 451633/9126659. Singkapan berupa sesar geser sinistral dengan strike: N200E, dip: 850,plunge: 50, berada di lereng yang menurun menghadap tenggara. Berupa tebing rendahdengan ketinggian 5 meter, memanjang timur laut-barat daya dan menghadap barat laut.Batuan yang menyusun tebing berupa sandy allochemic limestone dengan sisipan packstoneyang telah mengalami pelapukan intensif dengan kompaksitas batuan sedang.

4.18 Stopsite Bioturbasi 1

Fosil jejak banyak dijumpai di sepanjang Kali Kedungkeris, Kali Ngalang, dan KaliOyo. Salah satu lokasi untuk melihat preservasi fosil jejak yang cukup berada di Kali Oyo, diDesa Gari, Kecamatan Wonosari dengan koordinat UTM 455716/9125822. Pada lokasi inidijumpai fosil jejak dengan kenampakan horizontal yang berada di atas batuan packstone padaFormasi Oyo bagian bawah. Fosil merupakan jenis fosil jejak Planolites yang termasuk dalamichnofasies Cruziana yang mencirikan lingkungan dengan energi yang rendah hingga sedang.Keterdapatan fosil jejak ini menunjukkan bahwa lingkungan pengendapan Formasi Oyobagian bawah terendapkan di daerah paparan hingga lereng.

4.19 Stopsite Bioturbasi 2

Singkapan ini berada di sungai intermitten yang mengalir utara-selatan dan bermuara dikali Oyo. Secara geografis singkapan ini berada pada koordinat UTM 454468/9126731. Padasingkapan dijumpai kehadiran fosil jejak jenis Thalassinoides dengan karakteristik fosil jejakyang berada di permukaan batuan berupa galian (burrow). Sama seperti Planolites, fosil jejakThalassinoides juga termasuk ke dalam ichnofasies Cruziana yang mencirikan lingkungandengan energi yang rendah hingga sedang.

4.20 Stopsite Bioturbasi 3

Singkapan ini berada di desa Kedungpoh, kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM457879/9129711. Singkapan ini memiliki dimensi 60 cm tinggi, dan lebar 10 m. Padasingkapan dijumpai litologi batupasir sangat halus pada bed rock sungai dari FormasiSambipitu dengan kenampakan adanya trace fossil Thalassinoides yang meiliki karakeristikmemiliki bentuk memanjang secara horizontal dan tidak terisi material lain. Pada bagian iniadanya pengaruh material vulkanik cukup dominan mempengaruhi litologi batupasir.

4.21 Stopsite Bioturbasi 4

Singkapan ini berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM459471/9133524. Singkapan ini memiliki dimensi 50 cm tinggi, dan lebar 3 m. Padasingkapan dijumpai litologi batupasir tuffan pada tebing terjal dari Formasi Semilir dengankenampakan adanya struktur flaser dimana pada batupasir tuffan terdapat lensa - lensalempung yang cukup banyak. Pada bagian ini diperkirakan adanya proses pengendapan lautdalam, dimana banyak lempung yang telah terbentuk terkena pengendapan material vulkanikdari Formasi Semilir

4.22 Stopsite Bioturbasi 5

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1303

Singkapan ini berada di daerah Kedungpoh, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM458339/9135024 . Singkapan ini memiliki dimensi 30 cm tinggi dan lebar 5 m sebagai bedrock pada sungai. Pada singkapan dijumpai litologi batupasir kasar Formasi Sambipitu bagianbawah dengan kenampakan adanya trace fossil Thalassinoides yang memiliki kenampakanmemiliki morfologi yang panjang dan tidak terisi oleh material lain (gambar 14). Keberadaantrace fossil ini pada bagian awal Formasi Sambipitu merupakan bukti adanya perubahanlingkungan pengendapan dari Formasi Nglanggran yang diperkirakan berasal dari daratmenuju ke Formasi Sambipitu yang berada pada lingkungan laut terutama di daerah paparanhingga lereng.

4.23 Stopsite Bioturbasi 6

Singkapan ini berada di Desa Nglipar, Kecamatan Nglipar dengan koordinat UTM460101/9128300. Singkapan ini memiliki dimensi 20 cm tinggi, dan lebar 2 m. Padasingkapan dijumpai litologi batugamping klastik berupa packstone dari Formasi Oyo dengankenampakan adanya trace fossil Thalassinoides yang meiliki karakeristik bentuk memanjangsecara horizontal dan tidak terisi material lain.

4.24 Stopsite Bioturbasi 7Singkapan ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Playen dengan koordinat

UTM 453457/9129080. Singkapan merupakan dasar sungai perenial stadia dewasa, yaitu KaliNgalang. Dimensi lebarnya sekitar 20 meter. Tingkat pelapukan batuan rendah. Kompaksibatuan tinggi. Perlapisan batuan melampar dari utara ke selatan. Di sisi barat dan timur,batuan dikelilingi oleh endapan fluvial yang minor. Batuan terdiri dari batupasir tuffandengan sisipan batulanau karbonatan. Pada batuan dijumpai fosil jejak burrowing.Keterdapatan fosil jejak burrowing menandakan aktifitas arus yang tinggi saat pengendapanbatuan di daerah ini.

4.25 Stopsite Bioturbasi 8Stopsite ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Playen dengan koordinat

453124/9128328. Pada dasar sungai dijumpai singkapan dengan dimensi lebar sekitar 15meter, tersusun atas perselingan batupasir karbonatan dan batulanau karbonatan dengantingkat pelapukan batuan rendah dan kompaksi batuan tinggi. Perlapisan batuan melampardari utara ke selatan. Pada dasar sungai dijumpai kenampakan fosil jejak Cruziana sp yangmencirikan lingkungan dengan energi yang rendah hingga sedang. Selain itu pada lokasi inijuga dijumpai struktur sedimen silang siur planar. Struktur silang-siur planar pada lokasimenandakan arah arus dari utara ke selatan.

4.26 Stopsite Bioturbasi 9Stopsite ini berlokasi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kec. Playen dengan koordinat

452906/ 9127890. Sama seperti stopsite bioturbasi 8, pada lokasi ini juga dijumpai fosil jejakCruziana sp yang berada di bedrock sungai dengan litologi perselingan batupasir karbonatandan batulanau karbonatan. Kehadiran fosil jejak Cruziana sp ini menandakan lingkunganpengendapan di lingkungan laut dengan energi pengendapan yang rendah-sedang.

4.27 Stopsite Geomorfologi 1Stopsite ini berlokasi di Desa Gari, Kec. Wonosari dengan kordinat UTM

453054/9125505. Pada lokasi ini dijumpai batugamping kristalin dari Formasi Wonosari.Batugamping yang ditemukan berupa packstone sisipan wackestone terkristalin. Singkapan

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1304

yang ditemui berupa lereng yang menghadap barat laut dan berada di puncak bukit. Dimensitebalnya 1-1,5 meter dengan pelapukan yang rendah-sedang, terdiagenesis di bagian luar.Batugamping kristalin ini terbentuk dari batuan packstone dan wackestone yang tersementasikuat sehingga pada pori antarpartikel mengalami reduksi.

4.28 Stopsite Geomorfologi 2Singkapan ini berlokasi di Desa Gari, Kec. Wonosari dengan koordinat UTM

453547/9125490. Singkapan berada di lereng yang menurun menghadap tenggara. Berupatebing rendah dengan ketinggian 5 meter, memanjang timur laut-barat daya dan menghadapbarat laut. Singkapan ini tersusun dari litologi berupa batugamping packstone sisipanwackestone dengan pelapukan yang intensif dan kompaksitas sedang. Pada bagian luar daribatuan dijumpai kenampakan-kenampakan lapies (gambar 15). Lapies ini terbentuk akibatproses pelapukan yang intensif, dimana batuan karbonat terlarutkan oleh air yangmengandung CO2 dan bersifat asam sehingga membentuk kenampakan batuan yangberlubang.

5. KesimpulanGeosite Kali Ngalang yang termasuk ke dalam salah satu geosite Geopark Gunung Sewu

selama ini hanya dikenal sebagai geosite dengan fitur bioturbasi. Ternyata di daerah kaliNgalang dan sekitarnya terdapat banyak objek-objek geologi yang menarik untukdikembangkan menjadi lokasi pembelajaran geologi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadipedoman awal untuk pembelajaran dan konservasi singkapan-singkapan yang memiliki nilaiedukasi sebagai nilai tambah dalam pengembangan Geopark Gunung Sewu.

AcknowledgementsUcapan terimakasih kepada warga Nglipar dan sekitarnya dan kepada pihak-pihak dari

Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang telah membantudalam proses pengambilan data dan pengolahan data.

Daftar PustakaBoggs, Sam Jr. (2006). Principle of Sedimentology and Stratigraphy. Pearson Prentice Hall,

London.

Oktariadi, Oki. (2015). Geopark Bukan Secarik Kertas. Geomagz: Majalah Geologi Populer, vol5.

No.4.

Prasetyadi, C., dkk. (2011). Pola dan Genesa Struktur Geologi Pegunungan Selatan, Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. JSDG vol. 21 no.2

Satyana, A., dan Purwaningsih, M. (2002). Lekukan Struktur Jawa Tengah: Suatu Segmentasi

Sesar Mendatar. Indonesian Association of Geologists (IAGI), Yogyakarta-Central Java

Section.

Surono., Toha, B., dan Sudarno. (1992). Peta Geologi Regional lembar Surakarta- Giritontro.

Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi, Bandung.

Wilson, L.J. (1975). Carbonate Facies in Geologic History. Springer, New York.

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1305

(a)

(b)

Gambar 1. (a) Peta lokasi penelitian dan (b) peta geologi daerah penelitian (Surono dkk,1992). Daerah penelitian meliputi Formasi Semilir (Tms), Formasi Nglanggran (Tmng),

Formasi Sambipitu (Tmss), Formasi Oyo (Tmo), dan Formasi Wonosari (Tmwl).

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1306

Gambar 2. Peta persebaran stopsite di daerah penelitian

Gambar 3. Foto stopsite straigrafi 1 menunjukkan kenampakan sekuen Bouma pada tepi KaliKedungkeris. Kamera menghadap barat.

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1307

Gambar 4. Foto stopsite straigrafi 2 menunjukkan struktur slump dengan arah ke selatan padaKali Kedungkeris

Gambar 5. Foto stopsite stratigrafi 3 menunjukkan singkapan batugamping packstone (a) danalgae framestone (b) yang terdapat di tepi Kali Oyo

Gambar 6. Foto stopsite stratigrafi 4 menunjukkan singkapan batugamping packstonesebagai hasil endapan arus turbid. Lokasi di tepi Selatan Kali Oyo.

Gambar 7. Singkapan batupasir denganlensa lempung pada stopsite stratigrafi 5

Gambar 8. Batupasir dengan strukturslump pada stopsite stratigrafi 7

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1308

Gambar 9. Foto stopsite straigrafi 8dengan struktur scouring pada batupasir

tuffan

Gambar 10. Struktur laminasi konvolutpada batupasir tuffan pada stopsite straigrafi

9

Gambar 11. Foto stopsite struktur 6 menunjukkansesar geser sinistral (kiri) dan struktur horse tail fault

(kanan) yang berada di Kali Ngalang

Gambar 12. Tebing yang menunjukkansesar geser sinistral di daerah Nglipar pada

stopsite struktur 1

Gambar 13. Kenampakan fosil jejak Planolites(atas) dan Thalassinoides (bawah) pada stopsite

bioturbasi 1 dan 2

Gambar 14. Kenampakan fosil jejakThalassinoides di daerah Kedungpoh pada

stopsite bioturbasi 3

Gambar 15. Foto stopsite geomorfologi 2.Lapies pada batugamping di daerah Gari,

Kecamatan Wonosari

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-11PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN DALAM KAJIAN BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA

5 – 6 SEPTEMBER 2018, GRHA SABHA PRAMANA

1309

Tabel 1. Katalog singkapan geosite Kali Ngalang dan sekitarnya

No.

Nama Site X Y Administrasi UnitLithologi

Klasifikasi Keterangan

1 StopsiteStratigrafi 1

456842 9129280 Desa Kedungkeriskec. Nglipar, Kab.Gunungkidul

Batupasirtufansisipanbreksi

Stratigrafi Endapan turbiditTa, Tb, Tc

2 StopsiteStratigrafi 2

455737 9127981 Desa Kedungkeriskec. Nglipar, Kab.Gunungkidul

Wackestonesisipanmudstone

Stratigrafi Struktur slump

3 StopsiteStratigrafi 3

457212 9125187 Desa Kedungkeriskec. Nglipar, Kab.Gunungkidul

Packstone Stratigrafi Algae framestoneformasi Wonosari

4 StopsiteStratigrafi 4

454319 9126493 Desa Gari, kec.Wonosari, Kab.Gunungkidul

Packstone Stratigrafi Endapan turbiditKali Oyo

5 StopsiteStratigrafi 5

459471 9133524 Desa Pilangrejo,Nglipar,Gunungkidul

Batupasirtuffan

Stratigrafi Struktur flaser

6 StopsiteStratigrafi 6

457543 9133106 Desa Pilangrejo,Nglipar,Gunungkidul

Batupasirtuffan

Stratigrafi Struktur flaser

7 StopsiteStratigrafi 7

458455 9129517 DesaNglipar,Nglipar,Gunungkidul

Packstone Stratigrafi Struktur slump

8 StopsiteStratigrafi 8

453818 9129496 Desa Ngalang, Kec.Playen, Kab.Gunungkidul

Batupasirtuffansisipanbatulanaukarbonatan

Stratigrafi Struktur scouring

9 StopsiteStratigrafi 9

453675 9129274 Desa Ngalang, Kec.Playen, Kab.Gunungkidul

Batupasirtuffansisipanbatulanaukarbonatan

Stratigrafi Laminasi konvolut

10 StopsiteStratigrafi 10

452486 9128227 Desa Ngalang, Kec.Playen, Kab.Gunungkidul

Batupasirtuffansisipanbatulanaukarbonatan

Stratigrafi Struktur slump

11 StopsiteStruktur 1

456372 9128573 Desa Kedungkeriskec. Nglipar, Kab.Gunungkidul

Perselinganbatupasir-batulanaukarbonatan

Struktur Sesar gesermengiri

12 StopsiteStruktur 2

457771 9128872 Desa Pengkol kec.Nglipar, ka.Gungkidul

Batupasirtufkarbonatan

Struktur Sesar gesermengiri

13 StopsiteStruktur 3

457497 9125938 Desa Kedungkeriskec. Nglipar, Kab.Gunungkidul

Packstone Struktur Kekar tarikintensif

14 StopsiteStruktur 4

460394 9133011 Desa Pilangrejo,Nglipar,Gunungkidul

Batupasirtuffan

Struktur Kekar gerus

15 StopsiteStruktur 5

451718 9126956 Desa Gading, Kec.Playen, Kab.Gunungkidul

Batupasirtuffansisipan

Struktur Sesar gesersinistral