Download - PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Transcript
Page 1: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

FIK UNY, 16 Maret 2017

Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri YogyakartaAlamat :

Website : seminar.uny.ac.id/semnasor-lptkEmail : [email protected]

Jl. Kolombo No.1 Telp. (0274) 550826,Fax. (0274) 513092 Yogyakarta 55281

Diterbitkan Oleh:

PROCEEDINGSPROCEEDINGSPROCEEDINGS

SEMINAR NASIONALSEMINAR NASIONALOLAHRAGA LPTK VIIIOLAHRAGA LPTK VIII“Mewujudkan Insan Olahraga yang Inovatif &Berkarakter dalam Pencapaian Prestasi Olahraga di Asia”

ISBN 978-602-8429-73-3

Page 2: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Tulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakancerminan sikap dan atau pendapat Penyunting Pelaksana,

Penyunting, dan Penyunting Ahli. Tanggung jawab terhadap isidan atau akibat dari tulisan, tetap terletak pada penulis.

Penerbit:Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta

Tim Seleksi Naskah:Dr. Or. Mansur. M.S.Dr. Guntur, M.Pd.Dr. Subagyo, M.Pd.Dr. Ahmad Nasrulloh, M.Or.Caly Setiawan, Ph.D.

Editor:Saryono, M.Or.Komarudin, M.A.dr. M. Ikhwan Zein, Sp. KO.Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

Editor Pelaksana:Faidillah Kurniawan, M.Or.Nurhadi Santoso, M.Pd.Abdul Mahfudin Alim, M.Pd.Indah Prasetyawati, M.Or.Yuyun Ari Wibowo, M.Or.Danang Pujo Broto, M.Or.Nawan Primasoni, M.Or.

Desain Sampul:Sugeng Setia Nugroho, A.Md.

ProceedingsSeminar Nasional Olahraga LPTK VIIIdalam rangka Temu Ilmiah dan Kejuaraan LPTK CUP VIIIdi Universitas Negeri Yogyakarta

“Mewujudkan Insan Olahraga yang Inovatif & Berkarakterdalam Pencapaian Prestasi Olahraga di Asia”

Sekretariat:Humas Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta 55281

Jl. Kolombo No. 1 Karangmalang, Yogyakarta. Telp./Fax. (0274) 550826, 513092E-mail: [email protected]

ISBN 978-602-8429-73-3

Page 3: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

FIK UNY, 16 Maret 2017

PROCEEDINGSPROCEEDINGSPROCEEDINGS

SEMINAR NASIONALSEMINAR NASIONALOLAHRAGA LPTK VIIIOLAHRAGA LPTK VIII

“Mewujudkan Insan Olahraga yang Inovatif &Berkarakter dalam Pencapaian Prestasi Olahraga di Asia”

Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri YogyakartaAlamat :

Website : seminar.uny.ac.id/semnasor-lptkEmail : [email protected]

Jl. Kolombo No.1 Telp. (0274) 550826,Fax. (0274) 513092 Yogyakarta 55281

Diterbitkan Oleh:

ISBN 978-602-8429-73-3

Page 4: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

KATA PENGANTAR

Prosiding ini disusun berdasarkan hasil SEMINAR NASIONAL KEOLAHRAGA LPTK VIII Tahun 2017 yang bertemakan “Mewujudkan Insan Olahraga yang Inovatif & Berkarakter dalam Pencapaian Prestasi Olahraga di ASIA”. Penyelengaraan seminar tersebut dimaksudkan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan karya ilmiah dalam bidang keolahragaan serta merefleksikan berbagai hal dan isu-isu terkait dengan prestasi olahraga dan budaya olahraga dalam perspektif ilmu keolahragaan yang inovatif dan berkarakter.

Kegiatan Seminar Nasional diikuti peserta yang terdiri atas pakar, peneliti, akademisi dan praktisi dalam bidang keolahragaan di Indonesia.

Ucapan terima kasih kami disampaikan kepada pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta dan Panitia Temu Ilmiah dan Kejuaraan LPTK CUP VIII yang telah memberikan kesempatan terselenggarkannya Seminar Nasional Olahraga LPTK VIII pada tanggal 16 Maret 2017 di FIK UNY.

Selanjutnya kepada para presenter dan editor, serta pelaksana seminar Nasional ini disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas jerih payahnya sehingga seminar dapat berlangsung dengan baik sampai tersusunnya prosiding ini.

Akhir kata, semoga prosiding ini bermanfaat khususnya dalam bidang keolahragaan serta memberikan rekomendasi pemikiran ilmiah dalam bidang keolahragaan di Indonesia.

Dr. Guntur, M.Pd.NIP. 19810926 200604 1 001

Yogyakarta, 16 Maret 2017Ketua Panitia

Page 5: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Daftar Isi

Halaman Sampul .................................................................................................................................... i

Halaman Judul ...................................................................................................................................... ii

Kata Pengantar .................................................................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................................................... iv

Pemakalah Utama

Dr. R. Isnanta, M.Pd. Mewujudkan Insan Olahraga Yang Inovatif Dan Berkarakter

Dalam Pencapaian Prestasi Olahraga Di Asia

1

Prof. Dr. Nurhasan

M.Kes.

Peran Tes Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga Dalam

Peningkatan Prestasi Olahraga Di Asia

36

Prof. Soegiyanto KS,

M.S.

Membentuk atlet bermoral dan berprestasi unggul 77

Dr. Emral Abus, M.Pd. Pembentukan Tim Nasional Yang Kuat dan Berkarakter dengan

Pengembangan Usia Dini

81

Dr. Miftahul Jannah,

M.Psi., Psikolog

Aplikasi dan Implikasi Psikologi Olahraga dalam Pencapaian

Prestasi Olahraga

85

Prof. Dr. Wawan S.

Suherman, M.Ed.

Kontribusi Pendidikan Jasmani Terhadap Peningkatan Prestasi

Olahraga

93

Pemakalah Pendamping

RR. Betty Retnowulan,

Sugiyanto, Sapta Kunta

Purnama

Sumbangan Tinggi Badan, Panjang Lengan, Kekuatan Otot Lengan

Dan Power Tungkai Terhadap Kemampuan Free Throw Shoot Pada

Atlet Bolabasket Putri (Studi Korelasional Kemampuan Free Throw

Shoot Pada Atlet Bolabasket Putri Di Yogyakarta)

105

Ni Luh Kadek Alit

Arsani

Manfaat Pemahaman Fisiologi Olahraga Dan Kesehatan Olahraga

Dalam Meningkatkan Prestasi Atlet

114

Yustinus Sukarmin Pengembangan Model Pembelajaran Korelasi Untuk Materi

Pendidikan Keselamatan Dalam Pembelajaran Penjasorkes Di Sekolah

Dasar Kelas Bawah

122

Ridha Mustaqim Keterampilan Dribbling Ditinjau Dari Kekuatan Otot Tungkai Dan

Kelincahan Pada Cabang Olahraga Futsal

131

Endang Rini Sukamti Realita Perkembangan Prestasi Senam Kompetetif Tingkat

Internasional

136

Page 6: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Made Kurnia Widiastuti

Giri, Ketut Indra

Purnomo, Putu Adi

Suputra, Herka Maya

Jatmika

Efektifitas Yoga Terhadap Anxietas pada Atlit 145

Moch. Yunus Perbedaan Pengaruh Latihan Kontinu Dan Latihan Interval Terhadap

Peningkatan ⩒O2 Maks

152

Made Budiawan Implementasi Pendidikan Olahraga Melalui Permainan Tradisional

Megoak-Goakan Dalam Upaya Menurunkan Angka Obesitas Pada

Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal Bali Utara

160

Wasti Danardani Kecerdasan Majemuk Dalam Renang Indah 167

Komarudin, Hadi

Sartono

Penghargaan Terhadap Atlet PON XIX Tahun 2016 175

Ahmad Atiq Pengembangan Model Latihan Tehnik Dasar Passing Sepakbola 185

I Wayan Muliarta, Luh

Putu Tuti Ariani, I

Ketut Suratha

Yoga Sebagai Dimensi Baru Dalam Ilmu Keolahragaan Di Indonesia 194

Indah Prasetyawati Tri

Purnama Sari

Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Siswa di Sekolah Melalui Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS)

203

Ira Purnamasari MN Profil Kondisi Fisik Atlet PPLP Judo Jawa Barat

210

Fajar Adi Nugroho, Iki

Afrianda

Edu-Sport Tourism sebagai Prospek Pengembangan Pendidikan

melalui Permainan Tradisional untuk Kegiatan Belajar Mengajar Siswa

di Era Digital

216

Aprida Agung

Priambadha, Fitria Dwi

Andriyani

Teknik Peregangan Yang Tepat Sebagai Sarana Pemaksimalan Prestasi

Olahraga

222

Andrielina Firdausih Motivasi Dan Komitmen Sebagai Anggota Tim Futsal (Studi Kasus

AnggotaTim Futsal Mahasiswa Pascasarjana Jurusan X di Yogyakarta)

232

Robby Sakti Parevri,

Eka Novita Indra

Pengaruh Pnf (Propioceptive Neuromuscular Facilitation) Terhadap

Fleksibilitas Otot

239

Nur Indah Pangastuti Ketegaran Mental Atlet Renang Yang Perlu Diketahui Oleh Pelatih 248

Danang Wicaksono Merajut Generasi Muda Yang Berkarakter Unggul Melalui Aktifitas

Olahraga

255

Page 7: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Silvy Juditya Minat Siswi Dalam Proses Belajar Dan Mengajar Pendidikan Jasmani 262

Ratna Budiarti, Sri

Mawarti

Pengembangan Musik Pengiring Untuk Musik Pengiring Senam Tiga

Generasi

272

Cerika Rismayanthi Identifikasi Peran Mata Kuliah Latihan Beban Pada Mahasiswa Prodi

Ikor Sebagai Kesiapan Profesi Menjadi Personal Trainer

278

Siti Nurrochmah dan

Tatok Sugiarto

Need Assesment Multimedia Interaktif Bentuk e-Learning Gerakan

Langkah Kaki Materi Aktivitas Ritmik Pembelajaran Dikjasor Untuk

Siswa Smp Negeri Tumpang Malang

289

Muchamad Ishak Optimalisasi Keterampilan Renang Gaya Bebas Melalui Pembelajaran

Akuatik Berbasis Pendekatan Bermain

299

Mochamad Yamin

Saputra

Profil Kemampuan Fisik Atlet Bola Tangan Di PON XIX Jawa Barat

2016

306

Nur Rohmah Muktiani,

Sri Mawarti

Pengelolaan Peserta Didik Di Sekolah Kelas Khusus Olahraga Sman 4

Yogyakarta

311

Fajar Apollo Sinaga,

Rika Nailuvar Sinaga,

Rilas Sinaga

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Kadar Hemoglobin Pada

Aktifitas Fisik Maksimal Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FIK Unimed

320

FX. Sugiyanto Evaluasi Pembinaan Atlet Bulutangkis Dalam Rangka Persiapan Asian

Games 2014

327

Sri Winarni, Sugeng

Purwanto, Tri Ani

Hastuti

Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Integratif 334

Lismadiana Evaluasi Manajemen Pembinaaan Klub Olahraga Sekolah Dasar Di

Daerah Istimewa Yogyakarta

345

Riky Dwihandaka Pengaruh Latihan Aerobik Dan Kapasitas Vital Paru Terhadap Vo2max

Atlet Bolavoli Junior Putra Kabupaten Sleman

351

A.Erlina Listyarini, Nur

Rohmah Muktiani,Tri

Ani Hastuti

Pengembangan Sarana Net Untuk Pembelajaran Permainan Net Di

Sekolah Dasar

362

Tri Ani Hastuti, Aris

Fajar Pambudi

Pengembangan Media Gambar Untuk Pembelajaran Permainan Bola

Basket Di Sma

373

Setyo Budiwanto,

Taufik, Febrita Paulina

Heynoek

Tes Keterampilan Bolabasket Untuk Mahasiswa 384

Page 8: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Suratmin Meningkatkan Motivasi Berprestasi Dan Percaya Diri Dengan Latihan

Relaksasi Dan Imagery

392

Juriana, Kurnia Tahki Penerapan Teknik Token Ekonomi Untuk Membangunkarakter

Disiplin Pemain Sepakbola Junior

401

Ngatman Penilaian Otentik (Authentic Assessment) 409

Dikri Muhammad,

Sulistiyono

Survey Citra Klub Sepak Bola Psgc Ciamis 417

I Ketut Sudiana Pengembangan Model Pemberdayaan Pantai Lovina Sebagai Ikon

Sport Tourism Buleleng-Bali

425

Setiyawan Burnout Pada Atlet Usia Dini 432

Husnul Hadi Recruiting, Scouting dan Trying Out dalam Pemanduan Bakat Olahraga 440

Nur Azis Rohmansyah Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Melalui

Bermain

448

David Siahaan Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Kecemasan Terhadap Kemampuan

Servis Tennis

455

Syahruddin, Achmad

Karim

Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Menggiring Bola Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Kelas V Sd

Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa (Increasing Capacity Through

Movement Dribble Basic Model Type Cooperative Learning Stad In

Class V Sd Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa)

462

Ibnu Fatkhu Royana Etika Dan Moral Dalam Pendidikan Jasmani Menuju Insan Yang

Sportif

469

Fathan Nurcahyo Esensi Dan Nilai-Nilai Permainan Tradisional Dalam Mengembangkan

Kemampuan Gerak Dasar Anak

478

Sumintarsih, Tri

Saptono

Pengaruh Metode Massed Practice Dan Distributed Practice Terhadap

Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bulutangkis Pada Atlet Usia

Anak Di Klub PB Taruna Sleman Yogyakarta

486

Rudiyanto, Wahyu

Wibowo Eko Y

Perkembangan Olahraga Amatir Dan Profesional di Indonesia 496

Utvi Hinda Zhannisa Perkembangan Perseptual Dan Perilaku Gerak Motorik Pada Usia

Anak-Anak

504

Sapto Adi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Permainan Tradisional

Egrang Dan Patil Lele Guna Mengembangkan Kegembiraan,

510

Page 9: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Keseimbangan, Melatih Otot Kaki Dan Lengan Serta Melatih

Keberanian Anak

Aris Fajar Pambudi,

Riky Dwihandaka

Mapping Mahasiswa Berprestasi Bidang Olahraga Uny Tahun 2016 516

Fajar Sri Wahyuniati Peranan Latihan Mental Dalam Pencapaian Prestasi Optimal Pada Atlet

Senam

526

Ahmad Lamusu Kemampuan Melakukan Kayang Melalui Kekuatan Otot Perut

Mahasiswa Semester Ii Jurusan Pendidikan Keolahragaan Fakultas

Olahraga Dan Kesehatan Negeri Gorontalo

531

Galih Dwi Pradipta Kecemasan Mempengaruhi Performa Atlet Dalam Bertanding

536

Fendi Nugroho, Ali

Satia Graha

Pengaruh Masase Frirage Dan Terapi Latihan Dalam Meningkatkan

Range Of Movement (Rom) Pada Kasus Cedera Jari Tangan Di Unit

Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat Putra Universitas Negeri Yogyakarta

544

Miftah F.P. Putra Mengkombinasikan Metode: Suatu Alternatif Penelitian Dalam Ilmu

Keolahragaan

554

Rumpis Agus Sudarko,

Siswantoyo, Faidillah

Kurniawan

Pengembangan Model Buku Pedoman Standar Manajemen

Pengelolaan Kelas Khusus Olahraga Bakat Istimewa Olahraga

563

Gema Fitriady Perbandingan Hasil Pengukuran Vo2max Antara Tes Laboratorium

Dan Tes Lapangan

567

Fauzi Validitas, Reliabilitas Asesmen Servis Dan Smash Olahraga Bolavoli

573

Agung Wahyu Nugroho Analisis Strategi Pengembangan Olahraga Pariwisata Di Dewabejo,

Kabupaten Gunungkidul

583

Eneng Fitri Amalia Pengaruh Koordinasi Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Bermain

Tenis Meja : Studi Pada Mahasiswa Pjkr Universitas Suryakancana

Cianjur

593

Deni Rahman

Marpaung

Pengaruh Pemulihan Aktif Dengan Pemulihan Pasif Terhadap

Penurunan Denyut Nadi Setelah Lari Interval Dengan Menggunakan

Treadmill Pada Mahasiswa Jurusan Ikor Fik Unimed

604

Faidillah Kurniawan,

Novi Resmi Ningrum

Langsing Dan Bugar Dengan Metode Hypnoslimming 614

Hari Yuliarto Analisis Koefisien Cohen’s Cappa Untuk Mengukur Reliabilitas

Instrumen Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa Sso Real Madrid

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

621

Page 10: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Komarudin, Danardono,

Ali Satia Graha

Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kompetensi Interpersonal Pada

Atlet Putih Abu-Abu Futsal Universitas Negeri Yogyakarta (PAF

UNY) Dalam Kompetisi Womens Futsal Super League 2016

629

Hari Amirullah

Rachman

Mempertemukan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dengan Nilai-Nilai

Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar Untuk Membangun Karakter

Peserta Didik

637

Page 11: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

REALITA PERKEMBANGAN PRESTASI SENAM KOMPETITIF

TINGKAT INTERNASIONAL

Endang Rini Sukamti

Universitas Negeri Yogyakarta

[email protected]

Abstrak

Pemerintah telah melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga terutama olahraga prestasi

melalui berbagai hal seperti penetapan kebijakan, penataran/pelatihan, koordinasi, kompetisi dan

sebagainya. Prestasi olahraga perlu dibangun dan dilandasi dengan membangun pondasi yang kokoh dan

kuat melalui program-program memasyarakatkan olahraga dalam berbagai bentuk kegiatan olahraga.

Pada olahraga prestasi senam kompetitif pemerintah banyak sekali mengadakan event-event berkala baik

tahunan, dua tahun atau pun empat tahun sekali. Pelatih, atlet dan sarana pendukung lainnya bersinergi

untuk kemajuan prestasi senam baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. Namun pada

kenyataannya prestasi olahraga khususnya senam kompetetif seperti artistik putra dan putri, ritmik sportif,

aerobic gymnastic dan trampoline dari tahun ke tahun tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Sarana dan prasarana pendukung dalam rangka mendongkrak peningkatan prestasi senam perlu dibenahi

baik tingkat pusat maupun daerah dan hal ini tidak dapat terlaksana jika pihak terkait tidak memberi

perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu dibenahi antara lain perbaikan sistem organisasi dan

manajemen, perencanaan program latihan yang dapat dipertanggungjawabkan, pengadaan alat dan sarana

pendukung, adanya sinergi antara pengurus pusat dan daerah. Selain hal tersebut program kerja yang

sudah disusun PB Persani masih perlu ditingkatkan dan memaksimalkan peranan bidang prestasi dan

bidang organisasi.

Kata Kunci: realita, senam kompetitif, internasional

PENDAHULUAN

Pasal 21 Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

menyebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui tahap pengenalan

olahraga, pemantauan, pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi. Selain itu dalam

Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2005 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib

melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya.

Hal ini berarti pembinaan olahraga terutama olahraga prestasi menjadi tanggung jawab bersama dalam

rangka menuju prestasi. KONI Pusat (2013) melalui pengkajian dan pengamatan yang dilakukan KONI

menengarai ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pemassalan, pembibitan dan pembinaan

olahraga prestasi di Indonesia. Permasalahan tersebut antara lain lemahnya koordinasi dan tumpang

tindihnya program pemassalan, pembibitan, pengembangan dan pembinaan dari seluruh pemangku

kepentingan olahraga prestasi, penentuan, dan pelaksanaan pemassalan, pembibitan, pengembangan, dan

pembinaan cabang-cabang olahraga prestasi yang sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif di

setiap daerah belum berjalan optimal. Permasalahan yang ada perlu diatasi dengan kerjasama yang baik

dari berbagai pihak terkait. Keberhasilan dalam meraih prestasi puncak tidak lepas dari pengaruh pola

pembinaan yang dilakukan, artinya pola pembinaan yang dilakukan baik, maka akan menghasilkan

prestasi yang lebih baik. Sebaliknya pola pembinaan yang tidak terarah mengakibatkan kegagalan dalam

berprestasi.

Pasang surut prestasi tiap cabang olahraga tidaklah sama. Ada cabang olahraga yang

menunjukkan prestasi yang bagus dan berkembang pesat, ada yang stagnan dan ada pula yang mengalami

kemunduran. Demikian juga halnya dengan prestasi senam kompetitif baik tingkat lokal, nasional

maupun internasional. Hal ini penulis amati dari tahun ke tahun bahwa perkembangan prestasi senam

kompetitif tidak menunjukkan kemajuan seperti yang diharapkan. Namun ada beberapa negara yang

prestasi senamnya sudah mendominasi dunia, diantaranya Rumania, Rusia, Amerika Serikat, Bulgaria,

Australia, Jerman dan China. Dibandingkan negara-negara tersebut prestasi senam kompetitif di

Indonesia masih tertinggal jauh. Penulis merupakan pengurus daerah yang telah berkecimpung selama 12

tahun dan bersama-sama tim berusaha untuk melakukan berbagai hal mulai dari pembibitan dan

pembinaan untuk mencetak atlet yang bisa berprestasi baik tingkat lokal, nasional bahkan diharapkan atlet

Page 12: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

senam kompetitif di Indonesia bisa ikut berlaga di kancah internasional. Beberapa hal yang penulis

cermati antara lain:

1. Tata organisasi dari tingkat pengurus besar (PB) ke pengurus daerah/propinsi belum selaras, masih

banyak kendala yang perlu segera ditindaklanjuti

2. Atlet milik daerah/propinsi akan halnya sama perkembangan untuk Pengkab/Pengkot juga banyak

kendala, apalagi pendirian klub masih perlu pemikiran yang lebih panjang

3. Pelatih masih harus tertata dan tersertifikasi dengan level yang sudah ditetapkan

4. Wasit belum banyak yang memiliki lisensi internasional baik brevet 4, 3, 2 dan yang paling tinggi 1.

Demikian juga lisensi nasional brevet 4 untuk semua jenis senam kompetitif

5. Arena dan alat fasilitas kurang terdukung serta biaya pendukung yang sangat urgen juga masih

dirasa berat

6. Program jangka panjang dari PB tidak dapat sebagai panduan untuk pengembangan di daerah,

jadwal kalender untuk kejurnas ataupun event-event kelompok umur belum nampak, sehingga target

masing-masing atlet daerah masih monoton terbatas pada OOSN Nasional, POP Nasional dan

Kejurnas PPLP, Kejurnas /pra PON dan PON serta kejuaraan tingkat internasional seperti Sea

Games, Asean Games, Olimpiade, kejuaraan-kejuaraan terbuka (Singapore Gymnastics Open

Championships, Suzuki Champions dan sebagainya) itu pun tidak terwadai dalam kalender tahunan,

jadi masih minim kejuaraan-kejuaraan yang notabene sebagai target latihan dari masing-masing

daerah.

Adanya beberapa hal yang penulis cermati selanjutnya akan dikaji mengenai realita

perkembangan senam kompetetif tingkat internasional. Diharapkan adanya kajian menjadikan motivasi

bagi semua pihak untuk terus berpacu meningkatkan prestasi senam kompetitif (senam artistik putra dan

putri, senam ritmik sportif, aerobic gymnastics dan trampoline) dengan program kerja yang lebih fokus

dan tertata.

PEMBAHASAN

Aspek Penentu Prestasi Senam

Tinjauan terhadap penampilan senam di kejuaraan tingkat dunia menunjukkan satu keragaman

yang besar dari para pesenam baik dalam dimensi fisik maupun psikologis. Pada umumnya atlet senam

memiliki tubuh yang pendek dibanding atlet pada cabang olahraga lain namun menunjukkan kualitas fisik

dan motorik yang tinggi. Dari segi kekuatan psikologis atlet senam tingkat dunia memiliki kekuatan

mental dan stabilitas emosional yang tinggi, hal ini terlihat dari atlet senam tidak terpengaruh oleh

penampilan dari pesenam lain yang sudah tampil sebelumnya.

Prestasi olahraga khususnya senam ditentukan oleh beberapa aspek sebagai berikut.

1. Sumbangan aspek morfologis terhadap prestasi senam

Aspek morfologis merupakan aspek yang paling banyak diperhatikan oleh pelatih olahraga

kompetitif karena sangat terkait erat dengan terdukungnya keterampilan teknik seorang atlet dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya. Beberapa pengamat berkesimpulan bahwa atlet olahraga senam

dianggap memiliki struktur fisik atau postur tubuh yang khusus, yang umumnya berbeda dari atlet

cabang olahraga lainnya. Memiliki tubuh yang ringan merupakan keharusan karena hal ini berkaitan

dengan tuntutan gerak keterampilannya yang perlu dilakukan dengan cepat dan perlunya

mempertahankan posisi tubuh dalam sikap-sikap yang tidak umum.

Selain ukuran tubuh dalam kaitannya dengan tinggi tubuh, pesenam juga disyaratkan

memiliki tubuh yang ideal dihubungkan dengan proporsi antara panjang rentangan lengannya

dengan tinggi tubuhnya. Praktisi senam berpendapat bahwa panjang tungkai relatif harus lebih

panjang dari panjang togok (tinggi duduk), lingkar dada relatif lebih luas dari lingkar panggul

(McCharles, dalam Holt, 1994 yang dikutip oleh Komisi Teknik PB Persani, 2002). Alasan ini

berhubungan erat dengan aspek keseimbangan, kekuatan serta kemudahan dalam menyelesaikan

gerak-gerak khusus yang memerlukan kelentukan. Hal berikut yang berkaitan dengan aspek

antropometri adalah ratio antara berat badan dengan tinggi badan.

Secara umum dikatakan bahwa hubungan antara proporsi tubuh dan ukuran-ukurannya

terhadap prestasi atau penampilan senam dilandaskan pada aspek mekanika gerak yang sangat

signifikan membentuk keterampilan senam pada umumnya.

2. Sumbangan aspek organis dan fisiologis terhadap prestasi senam

Aspek organis dan fisiologis seorang atlet berhubungan dengan kualitas komponen

kebugaran tubuh, seperti daya tahan, kekuatan, power, kelentukan serta kecepatan karena

komponen-komponen tersebut terkait erat dengan kualitas organis dan fisiologis atlet. Dalam proses

latihan senam dan pemilihan bibit pesenam kelima aspek dari kemampuan fisik tersebut selalu

Page 13: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

mendapatkan perhatian yang serius. Keberhasilan suatu keterampilan senam selalu harus ditunjang

oleh kehadiran dari kelima aspek di atas dan sebaliknya proses latihan yang selalu mengulang-ulang

keterampilan yang sama hingga hitungan tertentu sehingga secara otomatis akan meningkatkan

kualitas dari komponen fisik yang dibutuhkan.

3. Sumbangan aspek perseptual dan neuromuscular terhadap prestasi senam

Aspek perseptual dan neuromuscular menunjuk pada kualitas motorik yang merupakan

jalinan sumbangan dari persepsi dan kualitas fungsi syaraf di dalam tubuh seorang atlet.

4. Sumbangan aspek psikologis dalam olahraga senam

Kemampuan psikologis memainkan peranan penting terutama dalam senam kompetitif.

Dalam kaitannya dengan prestasi senam perlengkapan psikologis ada 5 komponen yaitu konsistensi,

keyakinan diri, konsentrasi, kecemasan dan sikap positif.

Senam Kompetitif

Jenis senam kompetitif yang dipertandingkan baik tingkat nasional maupun internasional

meliputi:

1. Senam artistik putra dan putri

Senam artistik merupakan senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk

mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-alat sebagai berikut:

Artistik Putra:

a. lantai (floor exercises)

b. kuda pelana (pommel horse)

c. gelang-gelang (rings)

d. kuda lompat (vaulting horse)

e. palang sejajar (parallel bars)

f. palang tunggal (horizontal bar)

Artistik Putri:

a. kuda lompat (vaulting horse)

b. palang bertingkat (uneven bars)

c. balok keseimbangan (balance beam)

d. lantai (floor exercises)

2. Ritmik sportif

Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam irama sehingga dapat

dipertandingkan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntunan irama musik dalam

menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat yang artistik. Alat-alat yang digunakan adalah bola (ball),

pita (ribbon), tali (rope), simpai (hoop) dan gada (clubs).

3. Aerobic gymnastic

Aerobics gymnastics mempertandingkan empat kategori yaitu single putra, single putri,

pasangan campuran dan trio.

4. Trampoline

Senam trampoline merupakan pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan di atas

trampolin. Trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada

kerangka besi berbentuk segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar. Berikut

sebaran medali yang dipertandingkan pada senam kompetitif.

Tabel 1. Sebaran Medali dalam Senam Kompetitif

No Nomor tanding Perorangan Allround Beregu Jumlah Medali

1. Artistik Putra:

a. lantai (floor exercises)

b. kuda pelana (pommel horse)

c. gelang-gelang (rings)

d. kuda lompat (vaulting horse)

e. palang sejajar (parallel bars)

f. palang tunggal (horizontal bar)

6 1 1 8

2. Artistik Putri:

a. kuda lompat (vaulting horse)

b. palang bertingkat (uneven bars)

c. balok keseimbangan (balance beam)

d. lantai (floor exercises)

4 1 1 6

3. Ritmik Sportif

a. bola (ball)

5 1 1 7

Page 14: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

b. pita (ribbon)

c. tali (hope)

d. simpai (hoop)

e. gada (clubs)

4. Aerobic Gymnastics

a. single putra

b. single putri

c. pasangan campuran

d. trio

1

1

1

1

4

5. Trampoline 1 1 2

Jumlah 27

Melihat nomor tanding tersebut di atas maka sangatlah terbuka peluang bagi atlet senam untuk

terus mengasah kemampuan dan banyaknya medali yang disediakan pada cabang senam kompetitif

memberi kesempatan atlet senam untuk berlomba-lomba meraih medali sesuai nomor tandingnya.

Perkembangan Prestasi Senam Kompetitif

Prestasi olahraga sebuah bangsa merupakan tolok ukur kemajuan peradaban, kekuatan,

kehormatan dan kesejahteraan bangsa tersebut. Oleh karena itu pembangunan olahraga di Indonesia

dirancang secara sistematis dan berkesinambungan. Dalam bidang olahraga dikoordinir oleh KONI yang

bertanggung jawab dalam menghimpun dan membina serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan olahraga

prestasi yang ada di wilayahnya, sesuai dengan tingkatannya (Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan

koordinator kecamatan). Setiap cabor dikoordinir oleh Pengurus Besar yang berpusat di Jakarta.

Demikian juga cabang olahraga senam terhimpun dengan nama organisasi Persani (Persatuan Senam

Seluruh Indonesia). PB Persani membawahi Pengprov Persani yang ada di seluruh wilayah Indonesia,

kemudian Pengprov membawahi Pengda/Pengkot Persani yang ada di wilayahnya dan Pengda/Pengkot

membawahi beberapa klub. Masing-masing cabor berupaya untuk meningkatkan prestasi olahraga dengan

pembinaan olahraga sedini mungkin melalui penemuan, pemantauan bakat, pembinaan, dan pelatihan

olahraga prestasi. Pengprov Persani yang tersebar di wilayah Indonesia berjumlah 26 wilayah dari ujung

Sumatera hingga Papua.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencarian bibit atlet adalah sosialisasi ke

sekolah-sekolah. Di samping fasilitas alat tersedia dan cukup, guru pendidikan jasmani juga menyadari

pentingnya sumbangan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui senam. Seperti penelitian yang

sudah dilakukan Endang (2016) dalam disertasinya yang berjudul Pengembangan Pemanduan Bakat

Senam Artistik Usia Dini dengan sampel peneltian anak SD kelas 1 dan 2 ditemukan sejumlah anak

berbakat yang nantinya bisa dibina dan dilatih, karena untuk mendapatkan atlet yang profesional

membutuhkan waktu yang relatif panjang. Ratna (2009) dalam tesisnya juga membuat standar tes dan

pengukuran untuk pemanduan bakat senam aerobik. Pendukung lain dalam rangka mencari bibit atlet

yaitu adanya pemanduan bakat yang menasional. Semua senam kompetitif (artistik, ritmik sportif, aerobik

gymnastic dan trampoline) mempunyai panduan dalam pemilihan bibit unggul.

Untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan seorang atlet salah satu kunci adalah perlunya

diagendakan sebuah kompetisi yang baik dan teratur. Oleh sebab itu pemerintah selalu mengagendakan

event-event yang secara rutin diadakan baik tahunan, dua tahun, maupun empat tahun sekali. Event

tersebut antara lain POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), Pekan Olahraga Daerah

(PORDA/PORPROP), Kejuaraan Daerah (KEJURDA), Pekan Olahraga Nasional (PON), Kejuaraan

Nasional (Kejurnas), Asean Games, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.

Prestasi pada senam kompetitif dapat dilihat pada setiap event baik di tingkat daerah maupun

nasional. Seperti wilayah Yogyakarta pada setiap event perolehan medali hanya didominasi oleh satu

wilayah. Hal ini perlu ditinjau bagaimana pembinaan atlet pada tiap daerah. Demikian juga halnya dengan

perolehan medali pada event nasional. Dominasi atlet hanya daerah-daerah tertentu, terutama yang

memiliki fasilitas dan alat pendukung yang dapat digunakan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,

Kalimantan Timur dan Riau yang notabene merupakan daerah/propinsi yang pernah digunakan dalam

event PON ataupun Sea Games. Berikut sebaran medali pada beberapa event yang diselenggarakan baik

nasional maupun internasional.

1. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional V/SD, tanggal 9-13 Juli 2012 di Palembang

Tabel 2. Nomor Tanding: Artistik Putri

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Mutia Nur Cahya MP Sulsel 41.050 Emas

Page 15: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

2. Jelena Sandra S.L Jatim 39.600 Perak

3. Intan Priandini S. DKI Jakarta 38.500 Perunggu

Tabel 3. Nomor Tanding: Artistik Putra

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Ronaldo Ferda Ferda Putra P Jawa Timur 27.250 Emas

2. Dennies Susanto DKI Jakarta 26.600 Perak

3. Farhan Nasani Sumatera Barat 26.350 Perunggu

2. Pekan Olahraga Nasional XII 2013, tanggal 11-20 Sepetember di Jakarta

Tabel 4. Nomor Tanding: Artistik Putri Perorangan Serba Bisa

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Rifda Irfani Banten 47.550 Emas

2. Amalia Fauziah HN Jatim 47.100 Perak

3. Tazya Miranda Devira Jatim 44.200 Perunggu

Tabel 5. Nomor Tanding: Artistik Putri Beregu

No. Daerah Skor Medali

1. Jawa Timur 134.700 Emas

2. DKI Jakarta 112.750 Perak

3. Jawa Barat 111.950 Perunggu

Tabel 6. Nomor Tanding: Senam Ritmik

No. Daerah Skor Medali

1. DKI Jakarta 131.470 Emas

2. Lampung 104.900 Perak

3. Jawa Timur 98.710 Perunggu

3. Kejuaraan Nasional Aerobic Gymnastics 2013, tanggal 19-23 Desember 2013 di Tangerang

Tabel 7. Nomor Tanding: Individual Women

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Fitria A Jambi 41.550 Emas

2. Ratu T Jawa Timur 13.500 Perak

3. Shafira Cahaya P DIY 12.750 Perunggu

Tabel 8. Nomor Tanding: Individual Man

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Gregorius Agung I Papua Barat 16.950 Emas

2. Maulana Naabih Aldo K Jawa Tengah 15.650 Perak

3. Aprilian Anggara Jambi 15.550 Perunggu

Tabel 9. Nomor Tanding: Trio (senior)

No. Nama Daerah Skor Medali

1. Arian DL, Sapto W, Robby DKI Jakarta 16.600 Emas

2. Agung, Rini P, Windra I Jambi 16.422 Perak

3. Lea B, Nora F, Mutiara C DIY 12.183 Perunggu

4. 26th Sea Games 2011, tanggal 11-22 November 2011, Jakarta-Palembang Indonesia

Tabel 10. Nomor Tanding: Artistik Putri Perorangan Serba Bisa

No. Nama Negara Skor Medali

1. Thi Thu Ha Thanh Vietnam 53.217 Emas

2. Do Thi Ngan Thuong Vietnam 49.700 Perak

3. Heem Wei Lim Singapura 49.484 Perunggu

Page 16: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Tabel 11. Nomor Tanding: Artistik Putri Beregu

No. Negara Skor Medali

1. Singapura 189.002 Emas

2. Thailand 183.401 Perak

3. Indonesia 182.703 Perunggu

Tabel 12. Nomor Tanding: Ritmik Putri

No. Nama Negara Skor Medali

1. Tharatip Sridi Thailand 103.406 Emas

2. Anyavarin Supateeralert Thailand 96.515 Perak

3. Dinda Defriana Indonesia 93.532 Perunggu

Tabel 13. Nomor Tanding: Aerobic Gymnastics Perorangan Putra

No. Nama Negara Skor Medali

1. Nattawut Pimpa Thailand 20.300 Emas

2. Vu Ba Dong Vietnam 20.250 Perak

3. Phairach Thotkhamchai Thailand 19.750 Perunggu

Tabel 14. Nomor Tanding: Aerobic Gymnastics Trio

No. Nama Negara Skor Medali

1. Nguyen, Vu, Tran Vietnam 20.792 Emas

2. Phairach, Nattawut, Roy Thailand 20.584 Perak

3. Faizal, Lody, Tyana Indonesia 19.324 Perunggu

5. Aerobic Gymnastics FIG World Cup, 10-13 Mei 2013, Ponta Delgada, Azores Portugal

Tabel 15. Nomor Tanding: Trio

No. Nama Negara Skor Medali

1. Surdu, Bogati, Constantin Rumania 20.844 Emas

2. Ma, Ji, Yu Cina 20.066 Perak

3. Kilikov, Konacova, Bykov Rusia 19.633 Perunggu

Tabel 16. Nomor Tanding: Grup

No. Nama Negara Skor Medali

1. Xu, Feng, Ma, Qin, Ji Cina 20.150 Emas

2. Kulikov, Amosenok, Konacova, Titkova,

Bykov

Rusia 19.533 Perak

3. Jiang, Fang, Jia, Chen, Deng Cina 19.450 Perunggu

6. Crocodile 10th Singapore Open Gymnastics Championships 2013

Tabel 17. Nomor Tanding: Artistik Putra

No. Nama Negara Skor Medali

1. Aizat Jufrie Singapura 12.925 Emas

2. Azroy Amierol Bin Jaafar Malaysia 12.425 Perak

3. Irpanda Indonesia 12.400 Perunggu

Tabel 18. Nomor Tanding: Artistik Putri

No. Nama Negara Skor Medali

1. Syahfitri Puja Sri Indonesia 11.575 Emas

2. Ashly Lau Wei-Ning Singapura 10.375 Perak

3. Colette Chan Wan Xuan Singapura 10.175 Perunggu

Dari data di atas pada kejuaraan Sea Games 2011 yang diselenggarakan di Indonesia atlet senam

Indonesia hanya peraih medali perunggu pada nomor tanding artistik putri beregu, ritmik putri dan

Aerobic Gymnastics Trio padahal medali yang disediakan pada senam kompetitif sangatlah banyak

sehingga terbuka peluang untuk berprestasi. Event resmi tingkat internasional juga sangat banyak seperti

Sea Games, Asean Games dan Olimpiade.

Page 17: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

Kerjasama yang baik antara organisasi daerah/propinsi dengan organisasi pusat dalam hal ini PB

Persani juga merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan prestasi senam kompetitif.

Peranan masing-masing bidang perlu dioptimalkan dan program kerja yang diperbaiki dan ditingkatkan.

Salah satu contoh perlu dipikirkan kejuaraan berjenjang dan adanya peraturan yang jelas untuk atlet

senior (tingkat nasional) tidak terjun di kejuaraan nasional. Demikian juga halnya untuk atlet nasional

tidak terjun di kejuaraan daerah. Diharapkan dengan adanya aturan yang jelas atlet-atlet muda banyak

bermunculan maka kaderisasi dapat terwujud. Terkait dengan program kerja berikut kegiatan yang sudah

dilaksanakan PB Persani periode 2015-2016 (Laporan Musornaslub PB Persani 2016)

Tabel 19. Periode Ketua Umum Ibu Nina Nurlina Pramono

No. Tgl, bln, th Kegiatan Tempat

1. 18-22 Februari

2015

Kejuaraan Nasional Aerobics Gymnastics II Bogor

2. 8 April 2015 Aeobic Gymnatics Suzuki World Cup Tokyo

3. Mei Seag Zone Meeting Bangkok

4. 6-15 Juni

2015

Sea Games Singapore

5. 28 April 2015 Pelantikan pengurus PB Persani dilanjutkan

rapat Anggota Nasional

Ged Dharma Wanita

Pertamina, Simpruk

6. 10 Agustus

2015

Launching Logo PB Persani Ged Gymnastics

GBK Senayan

7. Bantuan Dana dari KOI (Olympic Solidarity)

kepada PB Persani

8. 8-15

September

2015

POPNAS XIII Bandung

Tabel 20. Periode PLT Ketua Umum Ef. Hamidy, MBA (2015-2016)

No. Tgl, bln, th Kegiatan Tempat

1. Oktober

2015

Pra Pon XIX dan Kejurnas Cabang Senam Bandung

2. November

2015

Porgram Training Camp Artistik Putri Rumania

3. Maret

2016

Program FIG AGE Group Camp Ritmik Gymnastics

FIG Artistics Gymnastics World diwakili Pengprov

Jawa Timur

Jakarta

Doha, Qatar

4. April 2016 Merekomendasi Atlet Ritmik Jawa Timur Training

Camp

Suzuki Champions diwakili atlet aerobic Pengprov

DKI Jakarta

Brazilia

Tokyo, Jepang

5. Mei 2016 Merekomendasi atlet artistik putra Pengprov Persani

training Camp

8th Senior RG Asian Championship diwakili Pengprov

DKI Jakarta

FIG RG World Cup diwakili Pengprov DKI Jakarta

Doha, Qatar

Taskent,

Uzbekistan

Taskent,

Uzbekistan

6. Juni 2016 Program Training Camp RG DKI Jakarta

14th FIG AER Gymnastics World Champinship

diwakili Pengprov DKI Jakarta

13th Singapore Gymnastics Open Championships

(artistics). Artistik putri diwakili Pengprov DKI

Jakarta, artistik putra diwakili Pengprov DKI Jakarta

dan Lampung

13th Singapore Gymnastics Open Championships

(rhytmic). Ritmik gymnastics diwakili pengprov DKI

Jakarta dan Lampung

Taskent,

Uzbekistan

Incheon, Korea

Singapore

Singapore

7. Juli 2016 RG mengikuti 6th Children of Asia Yakuthia

Page 18: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

FIG Level 1 Academy untuk artistik putra dan putri

diwakili 5 orang

Hongkong

8. Juni-Sept

2016

Merekomendasikan atlet artistik putri Pengprov

Kalimantan Timur, training camp

Training Camp: team artistic putri (Pengprov DKI

Jakarta), team artistik putra dan putri (Pengprov jawa

Timur), artistik putra (Pengprov Lampung), artistik

putri (Pengprov Kaltim)

Doha, Qatar

Doha, Qatar

9. 25 Agust

2016

Bantuan Pinjaman Kendaraan Dinas dari Menpora Jakarta

10. November

2016

Mengikuti FIG Level 3 Academy untuk ritkik

gymnastics diwakili 2 orang pelatih

Mengikuti FIG Level 1 Academy untuk Trampoline

diwakili 2 orang pelatih

Manila

Manila

11. Desember

2016

FIG Level Academy untuk artistik putra 2 orang

pelatih dan artistik putri 2 orang pelatih

Persiapan Asean games tahun 2018

Doha, Qatar

Dari tabel di atas dapat dilihat kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan oleh PB Persani Pusat

dalam waktu satu tahun terjadi dua kepengurusan, yaitu periode Februari 2015-September 2015 dipimpin

oleh Nina Nurlina Pramono dan periode Oktober 2015-Desember 2016 dipimpin oleh PLT Ketua Umum

Ef. Hamidy, MBA. Periode selanjutnya dipimpin oleh Prof. Dr. Ilya Avianti, Msi, Ak, CPA, CA.

Ketidakstabilan pengurus pusat akan berdampak di daerah terutama dalam pembinaan atlet dan lain-lain.

Di samping permasalahan yang disebutkan di atas tata manajemen juga perlu diselaraskan antara pusat

dan daerah. Pengda Persani merupakan sebuah organisasi oleh karenanya untuk menjadi sebuah

organisasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mempunyai tujuan yang jelas, tujuan organisasi

dipahami dan diterima oleh setiap anggota, adanya kesatuan arah, adanya pembagian tugas, seimbang

antara wewenang dan tanggung jawab, pola dasar organisasi harus permanen, adanya jaminan jabatan,

balas jasa yang diberikan setimpal dan penempatan orang sesuai ahlinya ((Direktorat Fasilitasi Olahraga

Prestasi, Dirjen OR Diknas, 2004). Oleh sebab itu unutk menjadi organisasi yang baik tata organisasi

antara pusat dan daerah harus selaras dan kendala-kendala yang ada perlu ditindaklanjuti.

Kinerja yang terkoordinir antara pusat dan daerah sangat dibutuhkan, jika ada informasi

berkaitan dengan perkembangan aturan-aturan atau pun kompetisi disosialisasikan ke tiap wilayah.

Sebagai contoh Code of Point perlu disosialisasikan sampai tingkat bawah dan setiap ada informasi

terbaru misalnya code of point yang baru seharusnya diadakan sosialisasi dari tingkat nasional, daerah

dan kabupaten secara berjenjang. Perlu kiranya bagi pelatih, wasit dan atlet dikirim ke luar negeri untuk

belajar dan mengikuti berbagai evet dengan harapan bertambah pengalaman bertanding. Adanya

kerjasama yang solid antara pelatih dengan wasit, saling membantu dan mendukung tugas masing-masing

juga akan mendukung kemajuan prestasi senam kompetitif di Indonesia. Dalam cabang olahraga senam

medali yang diperebutkan sangat banyak dan merupakan peluang yang sangat besar, namun kemajuan

dari tahun ke tahun tidak nampak signifikan. Oleh sebab itu semua pihak perlu ikut berperan serta dan

membantu, memfasilitasi dan memperhatikan mulai dari proses penjenjangan dan pembinaan maupun

manajemen saling terkait dan bekerja keras maka prestasi akan terwujud. Kontribusi orang tua atlet dalam

memberikan dukungan dan motivasi juga merupakan penunjang prestasi atlet.

SIMPULAN

Dari kajian-kajian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi senam kompetitif pada

kenyataannya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Atlet senam yang berprestasi hanya

didominasi oleh beberapa wilayah terutama wilayah yang pernah digunakan untuk event PON atau pun

Sea Games. Pengurus pusat dan daerah perlu bersinergi, kerja sama dan saling membantu dalam rangka

menemukan dan membina atlet senam. PB Persani masih perlu meningkatkan program kerja yang sudah

ada dan memaksimalkan peranan bidang prestasi dan organisasi. Selain itu hendaknya semua pihak

mengadakan perbaikan organisasi dan manajemen, merencanakan program latihan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Supaya terjadi peningkatan prestasi pada senam kompetitif maka hambatan-

hambatan yang telah diuraikan segera diatasi.

Page 19: PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL OLAHRAGA LPTK VIIIstaffnew.uny.ac.id/upload/131568302/penelitian/Realita Perkembangan.pdfTulisan yang dimuat di Proceedings belum tentu merupakan cerminan

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O. (1999). Theory and methodology of training. Dubuque, IOWA: Kenall/Hunt Publishing

Company.

Fachruddin Djaprie, Dwi Wahyuni, Siswantoyo. (2016). Pemanduan bakat Istimewa Yogyakarta. Dinas

Dikpora Kaltim.

Fajar Sri W, Endang Rini S dan Ratna Budiarti. (2012). Pedoman identifikasi pemanduan bakat istimewa

cabang olahraga senam artistik. Jakarta: Kerjasama APORI dengan Direktorat Pembinaan.

Olaru, Maria. (2009). Selection in Artistics Gymnastics. Timisoara Physical Education and

Rehabilitation Journal Vol I. Timisoara: West University.

Ratna Budiarti,. (2009). Model Tes Fisik untuk Mencari Bakat (Talent Scouting) Cabang Aerobic

Gymanstics (tesis magister tidak dipublikasikan) Program Pasca Sarjana UNY.

Siswantoyo.(2009). Pemanduan bakat olahraga. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Yogyakarta. Hal 17.

Sukamti, Endang Rini. (2016). Pengembangan Model Pemanduan Bakat Senam Artistik Uisa Dini.

(Disertasi tidak dipublikasikan) Program Pascasarjana Unesa.

_______ (2002). Pemanduan Bakat Olahraga Senam (Artistik dan Ritmik). Jakarta: PB Persani.

_______ (2014). Kongres Persani XI. Jakarta, 27 September 2014.

_______ (2016). Musornaslub PB Persani. Jakarta: PB Persani.

_______ (2012). Laporan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional V/SD, tanggal 9-13 Juli 2012 di

Palembang.

_______ (2013). Laporan Pekan Olahraga Nasional XII 2013, tanggal 11-20 Sepetember di Jakarta.

_______ (2013). Laporan Kejuaraan Nasional Aerobic Gymnastics 2013, tanggal 19-23 Desember 2013

di Tangerang.

_______ (2011). Laporan 26th Sea Games 2011, tanggal 11-22 November 2011, Jakarta-Palembang

Indonesia.

_______ (2013). Laporan Aerobic Gymnastics FIG World Cup, 10-13 Mei 2013, Ponta Delgada, Azores

Portugal.

_______ (2013). Laporan Crocodile 10th Singapore Open Gymnastics Championships 2013, Singapura.

_______ (2004). Pedoman Manajemen Organisasi Olahraga. Jakarta: Direktorat Fasilitasi Olahraga

Prestasi, Dirjen OR Diknas.

_______ (2014). Pedoman Pembinaan Prestasi Olahraga. Yogyakarta: KONI DIY.

_______ (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional. Biro Humas dan Hukum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI.