Download - PRIPOSAL KONEKSI

Transcript
Page 1: PRIPOSAL KONEKSI

USUL PENGABDIAN MASYARAKAT

SOSIALISASI TENTANG KONEKSI MATEMATIKA UNTUK SISWA SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH

OLEH:

JUFRI, S.Pd NUPN: 9910676487

ERIPUDDIN, S.Hum NUPN: 9910676492

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN 2014

Page 2: PRIPOSAL KONEKSI

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah

2. Bidang Ilmu : Pendidikan Matematika3. Ketua Pelaksana

a. Nama : Jupri, S. Pdb. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NUPN : 9910676487d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Matematikae. Pangkat, Golongan : Penata Muda, III/Af. Jabatan Fungsional : -g. Fakultas/Prodi : FKIP/Pendidikan Matematikah. Alamat Rumah : Lengkopan, RT 02 RW 02i. Telepon/HP : 081378803664j. Alamat E-mail : [email protected]. Anggota : Eripuddin, S. Huml. NUPN : 9910676492

4. Lokasi Kegiatan : Aula SMP Muhammadiyah Rambah 5. Jumlah Belanja yang diusulkan : Rp 1.470.000

Pasir Pengaraian, 10 September 2014

Mengetahui, Ketua Pelaksana,Dekan Fakultas FKIP

Hardianto, M.Pd Ju f ri, S.Pd NIDN. 1024048201 NUPN. 9910676487

Menyetujui,Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Pasir PengaraianKetua,

Page 3: PRIPOSAL KONEKSI

Jismi Mubarak, M. Si

NIDN. 1005068203

USULAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Jupri, S.Pd

NUPN 9910676487Pangkat, Gol./Ruang Penata Muda /IIIAJabatan Fungsional -Jabatan Struktural -Prodi Pendidikan MatematikaFakultas FKIP

Dengan ini mengajukan permohonan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.

Adapun deskripsi kegiatan yang saya usulkan adalah sebagai berikut.

a. Nama Kegiatan Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah

b. Waktu Kegiatan 18 Oktober 2014, Pukul 09.00 - 12.30 WIBc. Tempat Kegiatan Aula SMP Muhammadiyah Rambahd. Bentuk Sosialisasie. Jenis Kegiatan Kelompokf. Sifat Kegiatan Sosialisasig. Target Peserta 100 Orang h. Rasionalisasi Sosialisasi ini penting dilakukan untuk menambah

pengetahuan siswa tentang pentingnya koneksi matematika dan aspek matematika

i. Kebutuhan Dana Rp 1.470.000

j. Tanggal Pelaksanaan

Rabu, 18 Oktober 2014, Pukul 09.00 - 12.30 WIB

k. Tanggal Pelaporan

Januari 2015

l. Pelaksana Jupri, S. Pd dan Eripuddin, S.Humm. Output Dengan sosialisasi ini diharapkan siswa matematika

lebih mencintai matematika dan lebih meningkatkan kesadaran tentang koneksi matematika.

Page 4: PRIPOSAL KONEKSI

n. Indikator - Nilai matematika siswa meningkat - Mengetahui dan paham dengan koneksi antar topik

matematika- Mengetahui dan paham dengan koneksi matematika

dengan ilmu yang lain- Mengetahui dan paham dengan koneksi matematika

dalam kehidupan sehari-hario. Keterangan -

Pasir pengaraian, 10 September

2014

Pengusul,

Jupri, S. Pd

NUPN. 9910676487

Mengetahui/Menyetujui

Dekan FKIP UPP,

Hardianto, M. Pd

NIDN. 1024048201

Menyetujui,

Ketua Prodi Pend. Matematika,

Lusi Eka Afri, M. Si

NIDN. 1001048701

Menyetujui,Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Pasir PengaraianKetua,

Page 5: PRIPOSAL KONEKSI

Jismi Mubarak, M. SiNIDN. 1005068203

Page 6: PRIPOSAL KONEKSI

1

A. Judul

Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika Untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah

B. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran matematika merupakan ilmu universal yang diajarkan di

setiap jenjang pendidikan dan mendasari perkembangan teknologi modern,

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan

menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang

kuat sejak dini (Depdiknas, 2006).

Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tujuan pembelajaran

matematika menginginkan agar peserta didik memiliki kemampuan, yaitu: (1)

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat

dalam pemecahan masalah; (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) Memecahkan masalah

yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) Memiliki sifat menghargai

kegunaan matematika dalam kehidupann sehari-hari yaitu memilik rasa ingin

Page 7: PRIPOSAL KONEKSI

tahu, perhatian, dan berminat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah sehari-hari (BSNP, 2006 ).

Pada tujuan pembelajaran matematika menurut kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) di atas pada poin 1 menyatakan siswa harus mampu

menjelaskan keterkaitan antar konsep matematika. Keterkaitan antar konsep

matematika ini selanjutnya dikenal dengan koneksi matematika.

C. Sasaran dan Lokasi Kegiatan

a. Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran sosialisasi ini adalah Siswa SMP Muhammadiyah

Rambah.

b. Lokasi Kegiatan

Adapun lokasi kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Aula SMP

Muhammadiyah Rambah.

D. Tujuan/Kegunaan

Adapun tujuan dari sosialisasi koneksi matematika ini adalah:

1.Siswa mengenali representasi yang ekuivalen dari suatu konsep matematika

yang sama.

2.Siswa mengenali hubungan prosedur satu representasi ke prosedur representasi

yang ekuivalen.

3.Mampu menggunakan dan menilai koneksi beberapa topik matematika.

4.Mampu menggunakan dan menilai koneksi antara matematika dan disiplin ilmu

yang lain.

Page 8: PRIPOSAL KONEKSI

E. Tinjauan Pustaka

1. Penegertian Koneksi Matematika

Secara bahasa koneksi diartikan sebagai keterkaitan, menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, koneksi diartikan sebagai hubungan yang dapat

memudahkan (melancarkan) segala urusan (kegiatan). Dalam konteks ini koneksi

matematika adalah keterkaitan baik antara konsep-konsep matematika, keterkaitan

matematika dengan disiplin imu lain dan keterkaitan matematika dengan

kehidupan sehari-hari. Herdiana (2010) mengungkapkan, koneksi matematika

dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara

internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan

secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain

maupun dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Burner (dalam Herdiana, 2010)

menyatakan dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain.

Begitupula dengan yang lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori,

antara topik dengan topik, ataupun antara cabang matematika dengan cabang

matematika lain.

Bruner dan Kenney (1963), dalam Bell (1978: 143-144), mengemukakan

teorema dalam proses belajar matematika (Theorems on Learning Mathematics).

Kedua ahli tersebut merumuskan empat teorema dalam pembelajaran matematika

yakni (1) teorema pengkonstruksian (construction theorem) yang memandang

pentingnya peran representasi terkait dengan konsep, prinsip, dan aturan

matematik, (2) teorema penotasian (notation theorem) yang mana representasi

akan menjadi lebih sederhana manakala dengan menggunakan simbol, (3) teorema

Page 9: PRIPOSAL KONEKSI

pengontrasan dan keragaman (theorem of contrast and variation) yang

memandang perlunya situasi yang kontras dan yang beragam, dan (4) teorema

koneksi (theorem of connectivity). Kelima teorema tersebut bekerja secara

simultan dalam setiap proses pembelajaran matematika. Teorema koneksi sangat

penting untuk melihat bahwa matematika adalah ilmu yang koheren dan tidak

terpartisi atas berbagai cabangnya. Cabang-cabang dalam matematika, seperti

aljabar, geometri, trigonometri, statistika, satu sama lain saling kait mengkait.

NCTM (2000: 64) menyatakan bahwa matematika bukan kumpulan dari

topik dan kemampuan yang terpisah-pisah, walaupun dalam kenyataannya

pelajaran matematika sering dipartisi dan diajarkan dalam beberapa cabang.

Matematika merupakan ilmu yang terintegrasi. Memandang matematika secara

keseluruhan sangat penting dalam belajar dan berfikir tentang koneksi diantara

topik-topik dalam matematika. Kaidah koneksi dari Bruner dan Kenney

menyebutkan bahwa setiap konsep, prinsip, dan keterampilan dalam matematika

dikoneksikan dengan konsep, prinsip, dan keterampilan lainnya. Struktur koneksi

yang terdapat di antara cabang-cabang matematika memungkinkan mahasiswa

melakukan penalaran matematika secara analitik dan sintesik. Melalui kegiatan

ini, kemampuan matematika mahasiswa menjadi berkembang. Bentuk koneksi

yang paling utama adalah mencari koneksi dan relasi diantara berbagai struktur

dalam matematika. Bell (1978: 145) menyatakan bahwa tidak hanya koneksi

matematika yang penting namun kesadaran perlunya koneksi dalam belajar

matematika juga penting. Apabila ditelaah tidak ada topik dalam matematika yang

berdiri sendiri tanpa adanya koneksi dengan topik lainnya. Koneksi antar topik

Page 10: PRIPOSAL KONEKSI

dalam matematika dapat difahami anak apabila anak mengalami pembelajaran

yang melatih kemampuan koneksinya, salah satunya adalah melalui pembelajaran

yang bermakna. Koneksi diantara proses-proses dan konsep-konsep dalam

matematika merupakan objek abstrak artinya koneksi ini terjadi dalam pikiran

siswa, misalkan siswa menggunakan pikirannya pada saat menkoneksikan antara

simbol dengan representasinya (Hodgson, 1995: 14). Dengan koneksi matematik

maka pelajaran matematika terasa menjadi lebih bermakna.

Johnson dan Litynsky (1995: 225) mengungkapkan banyak siswa

memandang matematika sebagai ilmu yang statis sebab mereka merasa pelajaran

matematika yang mereka pelajari tidak terkait dengan kehidupannya. Sedikit

sekali siswa yang menganggap matematika sebagai ilmu yang dinamis, terutama

karena lebih dari 99% pelajaran matematika yang mereka pelajari ditemukan oleh

para ahli pada waktu sebelum abad ke delapanbelas (Stenn, 1978 dalam Johnson

dan Litynsky, 1995: 225).

Untuk memberi kesan kepada siswa bahwa matematika adalah ilmu yang

dinamis maka perlu dibuat koneksi antara pelajaran matematika dengan apa yang

saat ini dilakukan matematikawan atau dengan memecahkan masalah kehidupan

(breathe life) ke dalam pelajaran matematika (Swetz, 1984 dalam Johnson dan

Litynsky, 1995: 225). NCTM (2000:64) merumuskan bahwa ketika siswa mampu

mengkoneksikan ide matematik, pemahamannya terhadap matematika menjadi

lebih mendalam dan tahan lama. Siswa dapat melihat bahwa koneksi matematik

sangat berperan dalam topik-topik dalam matematika, dalam konteks yang

menghubungkan matematika dan pelajaran lain, dan dalam kehidupannya. Melalui

Page 11: PRIPOSAL KONEKSI

pembelajaran yang menekankan keterhubungan ide-ide dalam matematika, siswa

tidak hanya belajar matematika namun juga belajar menggunakan matematika.

2. Pentingnya Koneksi Matematika

Dalam NCTM (2000) di Amerika, disebutkan bahwa terdapat lima

kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni pemecahan masalah

(problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi

(communication), koneksi (connections), dan representasi (representation).

Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM di atas, maka dalam

tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan dalam Kurikulum 2006 yang

dikeluarkan Depdiknas pada hakekatnya meliputi (1) koneksi antar konsep dalam

matematika dan penggunaannya dalam memecahkan masalah, (2) penalaran, (3)

pemecahan masalah, (4) komunikasi dan representasi, dan (5) faktor afektif.

Dalam kedua dokumen tersebut, kemampuan koneksi matematik merupakan

kemampuan yang strategis yang menjadi tujuan pembelajaran matematika.

Standar Kurikulum di China tahun 2006 untuk sekolah dasar dan menengah juga

menekankan pentingnya koneksi matematik dalam bentuk aplikasi matematika,

koneksi antara matematika dengan kehidupan nyata, dan penyinergian matematika

dengan pelajaran lain.

Gagasan koneksi matematik telah lama diteliti oleh W.A. Brownell tahun

1930-an, namun pada saat itu ide koneksi matematik hanya terbatas pada koneksi

pada aritmetik (Bergeson, 2000:37). Koneksi matematik diilhami oleh karena

ilmu matematika tidaklah terpartisi dalam berbagai topik yang saling terpisah,

namun matematika merupakan satu kesatuan. Selain itu matematika juga tidak

Page 12: PRIPOSAL KONEKSI

bisa terpisah dari ilmu selain matematika dan masalah-masalah yang terjadi dalam

kehidupan. Tanpa koneksi matematika maka siswa harus belajar dan mengingat

terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang saling terpisah (NCTM,

2000:275). Konsep-konsep dalam bilangan pecahan, presentase, rasio, dan

perbandingan linear.

Kemampuan koneksi matematik merupakan hal yang penting namun siswa

yang menguasai konsep matematika tidak dengan sendirinya pintar dalam

mengoneksikan matematika. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa siswa

sering mampu mendaftar konsep-konsep matematika yang terkait dengan masalah

riil, tetapi hanya sedikit siswa yang mampu menjelaskan mengapa konsep tersebut

digunakan dalam aplikasi itu (Lembke dan Reys, 1994 dikutip Bergeson, 2000:

38). Dengan demikian kemampuan koneksi perlu dilatihkan kepada siswa

sekolah. Apabila siswa mampu mengkaitkan ide-ide matematika maka

pemahaman matematikanya akan semakin dalam dan bertahan lama karena

mereka mampu melihat keterkaitan antar topik dalam matematika, dengan konteks

selain matematika, dan dengan pengalaman hidup sehari-hari (NCTM, 2000:64).

Bahkan koneksi matematika sekarang dengan matematika jaman dahulu, misalkan

dengan matematika zaman Yunani, dapat meningkatkan pembelajaran matematika

dan menambah motivasi siswa (Banihashemi, 2003).

3. KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA

Kemampuan koneksi matematika menurut standar kurikulum NCTM

adalah:

1. Siswa dapat menggunakan koneksi antar topik matematika.

Page 13: PRIPOSAL KONEKSI

2. Siswa dapat menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu

lain.

3. Siswa dapat mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama.

4. Siswa dapat menghubungkan prosedur antar representasi ekuivalen.

5. Siswa dapat menggunakan ide–ide matematika untuk memperluas pemahaman

tetang ide–ide matematika lainnya.

6. Siswa dapat menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk

menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain.

7. Siswa dapat mengeksplorasi dan menjelaskan hasilnya dengan grafik, aljabar,

model matematika verbal atau representasi.

4. ASPEK KONEKSI MATEMATIKA

Menurut NCTM, koneksi matematika dibagi ke dalam tiga aspek yaitu:

1. Aspek koneksi antar topik matematika

Aspek ini dapat membantu siswa menghubungkan konsep–konsep atau

tema-tema matematika untuk menyelesaikan suatu situasi atau permasalahan

matematika.

Contoh I: Untuk menghitung sisa dari suku banyak

oleh maka langkah penyelesaiannya dapat dilakukan melalui proses

aljabar (substitusi) atau melalui proses bagan (pembagian bersusun, horner).

2. Aspek koneksi dengan disiplin ilmu lain.

Aspek ini menunjukkan bahwa matematika sebagai suatu disiplin ilmu,

selain dapat berguna untuk pengembangan disiplin ilmu yang lain, juga dapat

Page 14: PRIPOSAL KONEKSI

berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang

studi lainnya.

Contoh: Untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan gerak

parabola pada bidang studi fisika, yaitu menghitung jarak terjauh dari sebuah batu

yang dilemparkan oleh seorang anak dengan kecepatan awal dan sudut elevasi

tertentu. Masalah ini berkaitan dengan konsep sudut rangkap pada trigonometri

dalam matematika.

3. Aspek koneksi dengan dunia nyata/koneksi dengan kehidupan sehari–hari.

Aspek ini menunjukkan bahwa matematika dapat bermanfaat untuk

menyelesaikan suatu permasalahan di kehidupan sehari–hari.

Contoh: Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan aritmatika

sosial, misalnya menghitung dan menentukan untung atau rugi dari suatu transaksi

jual beli.

Menurut Coxford (1995:4), terdapat tiga aspek yang berkaitan dengan

koneksi matematika, yaitu :

1. Penyatuan tema–tema

Penyatuan tema–tema seperti perubahan (change), data dan bentuk (shape)

dapat digunakan untuk menarik perhatian terhadap sifat dasar matematika yang

saling berkaitan. Gagasan tentang perubahan dapat menjadi penghubung antara

aljabar, geometri, matematika diskrit dan kalkulus.

Contoh: Bagaimana kaitan antara laju perubahan tetap dengan garis dan

persamaan garis? Bagaimana keliling suatu bangun datar dapat berubah ketika

bangun datar tersebut ditranformasikan? Apakah artinya laju perubahan sesaat

Page 15: PRIPOSAL KONEKSI

dari suatu fungsi di suatu titik? Setiap pertanyaan tersebut memberikan

kesempatan untuk mengaitkan topik–topik matematika dengan

menghubungkannya melalui tema perubahan. Tema lain yang memberikan

kesempatan yang luas untuk membuat koneksi matematika adalah data. Misalnya

data berpasangan menjadi konteks dan motivasi untuk mempelajari fungsi linear

karena data berpasangan sering ditampilkan dengan grafik fungsi.

2. Proses matematika

Proses matematika meliputi: representasi, aplikasi, problem solving dan

reasoning. Empat kategori aktivitas ini akan terus berlangsung selama seseorang

mempelajari matematika. Agar siswa dapat memahami konsep secara mendalam,

mereka harus dapat membuat koneksi di antara representasi. Aktivitas aplikasi,

problem solving dan reasoning membutuhkan berbagai pendekatan matematika

sehingga siswa dapat menemukan koneksi. Sebagai contoh: untuk mencari

turunan dengan menggunakan definisi fungsi, siswa harus mengaplikasikan limit

dan komposisi fungsi. Komposisi fungsi dengan polinom berderajat besar

melibatkan ekspansi binomial, yang koefisiennya dapat diperoleh melalui

perhitungan kombinatorik. Aktivitas problem solving seperti pencarian nilai

optimum melibatkan pemodelan, representasi aljabar atau kalkulus. Sedangkan

aktivitas reasoning seperti pembuktian pada rumus–rumus turunan.

3. Penghubung–penghubung matematika

Fungsi, matriks, algoritma, variabel, perbandingan dan transformasi

merupakan ide- ide matematika yang menjadi penghubung ketika mempelajari

topik–topik matematika dengan spektrum yang luas.

Page 16: PRIPOSAL KONEKSI

5. Materi dan Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi ini adalah ceramah,

diskusi dan tanya jawab. Materi yang disampaikan meliputi:

1. Pengertian dan pentingnya koneksi matematika.

2. Aspek koneksi matematika

Narasumber/pemateri menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya

jawab tentang pengertian dan pentingnya koneksi matmatika serta aspek koneksi

matematika.

6. Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa dapat menggunakan koneksi antar topik matematika.

2. Siswa dapat menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu

lain.

3. Siswa dapat menggunakan ide–ide matematika untuk memperluas pemahaman

tetang ide–ide matematika lainnya.

4. Siswa dapat menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk

menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain.

5. Siswa dapat mengeksplorasi dan menjelaskan hasilnya dengan grafik, aljabar,

model matematika verbal atau representasi.

7. Jadwal

Adapun jadwal kegiatan sosialisasi koneksi matematika ini adalah sebagai

berikut:

Page 17: PRIPOSAL KONEKSI

Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Oktober 2014

No Pukul Materi Penanggung Jawab

109.00-09.15 Pembukaan Panitia

Sambutan I Ketua Panitia/ Salmah

Sambutan IIKetua Prodi Pendidikan Matematika/Tonaas Kabul, M. Si

Sambutan IIIDekan FKIP/ Hardianto, M.Pd

209.15-09.30 Rehat Panitia

309.30-11.00

Arti dan pentingya koneksi matematika

Suwandi, S. Pd

411.00-12.30 Aspek koneksi matematika

Hardianto, M. Pd/ Suwandi, S.Pd

8. Organisasi Pelaksana

Adapun personalia sosialisasi ini sebagai berikut:

1. Ketua Pelaksana : Suwandi, S. Pd

2.Anggota : Hardianto, M. Pd

3. Pembantu : Salmah

Syafri

Mustopa

9. Pembiayaan

Adapun biaya yang dibutuhkan pada kegiatan sosialisasi ini adalah:

No Uraian Jumlah Harga Satuan Total

1. Spanduk 1 x 4 meter 1 buah Rp 30.000 Rp 120.000

2. Sertifikat peserta dan nara sumber/Pemateri

100 buah Rp 1.000 Rp 100.000

3. Sneck peserta/pemateri 100 orang Rp 2.500 Rp 250.000

Page 18: PRIPOSAL KONEKSI

4. Makan siang peserta 100 orang Rp 10.000 Rp 1.000.000

1. Total Rp 1.470.000

Page 19: PRIPOSAL KONEKSI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSUL

Nama : Suwandi, S, PdNIDN : 9910676484Pangkat/ Golongan : Penata Muda/ IIIATempat/ Tanggal Lahir : Batang Samo/ 18 Januari 1987Jenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : DosenBidang Ilmu : Pendidikan MatematikaAlamat Kantor : Kampus Universitas Pasir Pengaraian

Desa Rambah Kec. Rambah Hilir Kab. Rokan Hulu

No. Telp/ HP : 085271520730Alamat Rumah : Desa Suka Maju kec. Rambah SamoRiwayat Pendidikan :No Tahun Gelar Institusi1 2004 Sarjana Pendidikan (S.Pd) Universitas Negeri Padang2 2010 Magister Pendidikan (M.Pd) Universitas Negeri Padang

Riwayat PekerjaanNo Tahun Pekerjaan1 2004 - sekarang Dosen Universitas Pasir Pengaraian2 2004 - sekarang Dosen Luar Biasa STAI Tuanku Tambusai

Pasir Pengaraian, September 2014

Hardianto, M.Pd NIDN. 1024048201

Page 20: PRIPOSAL KONEKSI