Download - Print Limbah

Transcript

Kata PengantarPertama-tama, puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan karena atas rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan kimia ini mengenai limbah cair industri dan pencemaran air. Laporan ini disajikan dari sumber internet dan tanggapan saya sendiri. Wajib untuk kita ketahui bahwa pencemaran air di lingkungan baik oleh limbah industri, atau penyebab lainnya sangat membahayakan kesehatan kita karena limbah mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Lingkungan sekarang ini sangat memprihatinkan karena sudah tercemar sehingga manusia serta makhluk hidup lainnya menjadi korban. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Raras karena telah membimbing saa untuk membuat laporan ini, membantu saya lebih mengerti mengenai materi ini, dan dapat menganalisis berbagai kasus mengenai pencemaran air serta limbah cair industri. Saya merasa masih banyak kekurangan dalam laporan ini baik pada teknis penulisan maupun materi, hanya sebatas kemampuan saya. Kritik dan saran saya harapkan untuk memperbaiki laporan saya ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila terdapat kata-kata yang salah. Saya harap laporan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selamat membaca.

DAFTAR ISI1

Kata Pengantar....................................................................................................................1 Limbah Cair Industri Industri Penyamakan Kulit..................................................................................................3 Industri Pulp dan Kertas......................................................................................................6 Industri Kelapa Sawit..........................................................................................................9 Kasus Pencemaran Air Peran Industri Otomotif dalam Pencemaran Air Laut.......................................................11 Kasus Pencemaran Laut Akibat Aktifitas Tambang Diusut..............................................13 Terus Ancam Jakarta dan Kian Hari Tambah Gawat........................................................13 Kasus Pencemaran Air Laut Celah Timor Oleh PTTEP Australia Semakin Buram.........16 DAS Brantas Memprihatinkan..................................................................................................................................17 Sungai Bengawan Solo Tercemar Berat............................................................................18 Tim Ekspedisi Kompas Taklukkan Jeram Ciliwung............................................................................................19 Batik Sebaiknya Gunakan Pewarna Alami........................................................................19 Kawasan Tak Layak Huni Makin Luas..................................................................................................................21 Warga Duga PT Pusri Sebabkan Pencemaran Amonia......................................................................................22 Kesimpulan..................................................................................................................................................................23 Daftar Pustaka .............................................................................................................................................................24

Berbagai Limbah Cair yang Dihasilkan Industri2

1. INDUSTRI PENYAMAKAN KULITA. Proses Kulit terbentuk dari reaksi serat kalogen di dalam kulit hewan dan tannin, krom, tawas atau zat penyamak lain. Pada dasarnya untuk mengubah kulit hewan digunakan dua proses : proses rumah-balok, kulit hewan dibersihkan dan disiapkan untuk operasi penyamakan. Pertama-tama, kulit direndam dalam air untuk menghilangkan kotoran, darah, garam dan pupuk. Kemudian kulit dibersihkan dengn mesin atau tangan untuk menghilangkan sisa-sisa daging yang ada. Penghilangan bulu dilakukan secara kimia dengan tangan dan atau mesin. Bubur kapur tohor digunakan untuk melepaskan bulu, kemudian apabila bulu itu akan digunakan dapat dilarutkan dengan natrium sulfida. Langkah pertama dalam proses penyamakan adalah perpendaman kulit hewan dalam larutan garam ammonia dan enzim.Semua kulit hewan untuk penyamaan krom harus mengalami pengasaman. Pengasaman membuat kulit hewan bersifat asam dengan menggunakan asam sulfat dan natrium chlorida. Penyamakan itu sendiri dilakukan di dalam tong yang berisi tannin nabati (kulit pohon, kayu, buah atau akar), atau campuran kimi yang mengandung krom sulfat. Pemucatan, pemberian warna coklat, cairan lemak dan pewarnaan digunakan untuk kulit khusus. Langkah-langkah akhir seperti pengeringan, perentangan dan penekanan kulit adalah proses kering dan tidak menghasilkan limbah cair. B. Sumber Limbah Cair Limbah cair pabrik penyamaan berasal dari larutan yang digunakan unit pemprosesan itu sendiri yaitu perendaman air, penghilangan bulu, pemberian bubur kapur, perendaman ammonia, pengasaman, penyamaan, pemucatan, pembarian warna coklat, dan pewarnaan dan dari bekas cuci , tetesan serta tumpahan. Penghilangan bulu dengan kapur dan sulfida biasanya merupakan penyumbang utama beban pencemaran dalam pabrik penyamaan. Limbah dengan BOD dan PTT tinggi berasal dari cairan bekas perendaman, cairan kapur bekas dan cairan penyamaan nabati. Ciran samak krom mengandung krom-trivalen kadar tinggi. Perendaman ammonia meninggalkan banyak campuran nitrogen-amonia dan sedikit bahan organik. Limbah cair dari operasi penghilangan bulu mengandung bulu dan sulfida.

C. Pengolahan Limbah Cair

3

Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi. Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan, melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan secara biologi bekerja efektif. Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi. Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.

D. Dampak Industri Penyamakan Kulit terhadap Kesehatan ManusiaDidalam Industri Penyamakan kulit menggunakan bahan- bahan pembantu yang tersusun dari senyawa- senyawa kimia. Ada yang berwujud bubuk, kristal, maupun cair, semi liguid yang berbahaya terhadap kesehatan manusia. Bahan- bahan kimia tersebut akan kontak dengan pekerja Industri Penyamakan Kulit dengan berbagai macam cara, yaitu melalui kontak dengan kulit atau dengan cara penghirupan dalam bentuk gas atau uap. Bahan bahan yang bersifat korosif dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh yang terkena tumpahan ke kulit, mata atau juga bisa terminum, tertelan, maupun terhirup ke paru- paru. Dibawah ini akan dijelaskan akibat yang ditimbulkan apabila kontak dengan bahan- bahan yang bersifat korosif/ beracun. 1. Natrium Sulfida (Na2S), berfungsi pada buangan bulu pada industri penyamakan kulit. Berupa kristal putih atau kekuningan. Bereaksi dengan karbon. Bersifat tidak stabil, sehingga dalam proses penyimpanannya harus dijaga agar terhindar dari pemanasan karena dapat meledak. 2. Asam Sulfida (H2SO4), bersifat korosif dan bersifat racun terhadap jaringan kulit. Kontak dengan kulit menyebabkan terbakar, sehingga merusak jaringan. Penghisapan kabut/ uap

4

asam sulfat dapat menyebabkan inflamasi pada tenggorokan bagian atas sehingga menyebabkan bronkitis, dan bila kontak dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kolaps. 3. Asam Klorida (HCL), bahan ini merupakan bahan pengoksidasi yang sangat kuat.Berbahaya jika terkena panas. Pengaruhnya terhadap kesehatan manusia yang akan menghasilkan methemoglobin dalam darah serta akan merusak butir- butir darah merah pada akhirnya akan merusak buah ginjal juga otot- otot hati. 4. Asam Format ( HCCOH), bahan mudah terbakar dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, membran mukosa. 5. Amonium Hidroksida (NH4OH), suatu bahan apbila dipanaskan akan mengeluarkan racun yang berbahaya bagi kesehata, uapnya bersifat racun. 6. Natrium Hidroksida (NaOH), berbentuk padat atau larutan bersifat korosif pada kulit manusia apabila kontak terlalu lama, dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh manusia. Penghisapan pada hidung dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa. 7. Senyawa Benzidin (NH2 C6 H4 NH2), apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, dapat menyebabkan kerusakan pada darah (hemolisis), apabila terhisap menyebabkan mual, muntah-muntah dan pada akhirnya diikuti dengan kerusakan hati. 8. Kalium Permanganat (KMNO4), sangat iritasif, debu KMNO4 sangat beracun, dapat terhisap melalui pori-pori, dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, pernafasan pada bagian atas . 9. Formalin (HCHO)., iritasi pada kulit mata membran mukosa apabila tertelan dapat menyebabkan muntah, diare, kolaps. Bersifat karsinogenik terhadap paru-paru. 10. Arsen (AS), arsen bila tdapat terhisap melaluerhisap maka dapat menimbulkan menyebabkan muntah, mual dapat terhisap melalui maka dapat menimbulkan menyebabkan muntah, mual, diare. Kerusakan arsen menyebabkan kelainan sistem syaraf, kerusakan hati, gangguan sistem pembuluh darah, pigmentasi kulit serta dapat menyebabkan kanker. 11. Naftol (C10HOH), apabila terhisap dapat menyebabkan mual, muntah, diare, bahkan anemia. Naftol dapat diserap oleh kulit. 12. Phenol (C6H3OH), penyerapan larutan phenol pada kulit terjadi dengan cepat. Kontak dengan larutan phenol selama 30 menit sampai beberapa jam dapat menyebabkan kematian, untuk kontak dengan kulit seluas 64 inchi. Gejala yang timbul apabila seseorang keracunan phenol yaitu pusing, otot lemah, pandangan kabur, telinga berdengung, napas terengah-engah. 13. Krom (Cr), yang bersifat asam sangat bersifat korosif pada kulit serta membran mukasid (selaput lendir). Kontak dengan Cr secara langsung dan terus menerus bagi kulit yang

5

sensitif akan menyebabkan koreng (ulcer) selebar ujung pensil di sekitar kuku maupun punggung tangan. Ulasan: Limbah yang dihasilkan dari industri penyamakan kulit yaitu bubur kapur tohor yang digunakan untuk melepaskan bulu. Bahan kapur tohor berupa kapur gunung dan kulit kerang. Kapur tohor adalah kalsium oksida dengan rumus kimia CaO. Kapur ini mempunyai efek membunuh kuman. Krom dalam limbah memiliki kandungan yang cukup tinggi. Dalam jangka anjang, dapat membahayakan warga di sekitar perairan limbah tersebut. Krom sulfat digunakan untuk penyamaan klit yang berfungsi untuk menstabilkan jaringan protein. Limbah dari industri ini menyebabkan perairan tempat limbah dibuang mengandung BOD dan PTT yang tinggi. BOD tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen. Jadi, limbah ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dibuktikan dengan limbah yang mengandung BOD tinggi yang artinya makhluk hidup di perairan tersebut dapat mati. Zat-zat yang berbahaya pada limbah ini dapat mengakibatkan penyakit kulit (asam sulfida, asam format, natrium hidroksida, senyawa benzidin, formalin, phenol, krom), menyerang ginjal (asam klorida), bersifat sebagai racun (amonium hidroksida, kalium permanganat, arsen, naftol).

2. INDUSTRI PULP DAN KERTASA. Proses Bahan baku untuk produksi pulp dan kertas adalah serat selulosa dari kayu, kertas bekas, bagase, jerami padi, jerami goni, jerami rami atau jerami gandum. Bahan baku non selulose adalah soda kostik, natrium sulfat, kapur, klorin, tanah liat, resin, alum, zat pewarna dan getah. Proses pembuatan pulp mencakup penggunaan bahan kima, panas, penggilingan mekanis dan atau hydroppulping untuk memisahkan serat selulosa. Pembuatan pulp secara kimia juga mengurangi jumlah serat.untuk menghilangkan warna coklat dari pulp dan kertas, bahan itu dikelantang dengan menggunakan klor, hidrosulfit dan oksigen dan peroksida. Kostik digunakan untuk ekstraksi produk kelantang yang mengandun klorin. Pertama-tama, kertas dibuat dengan memurnikan serat (menyikat dan memotong masing-masing serat) lalu memasukkan bahan kimia seperti resin, tanah liat da natrium oksida sebagai bahan pengisi. Kertas lalu dibentuk di atas ayakan kawat lebar yang bergerak cepatsecara kontinu sambil membiarkan air tepisah keluar, menakan dan mengeringkan produknya.

6

B. Sumber Limbah Cair Proses dalam industri pulp dan kertas mengandung air. Hasilnya adalah debit buangan yang tinggi dengan kadar BOD dan padat tersuspensi yang relatif rendah antara 400 dan 700 mg/1. pada proses pembuatan pulp, pencucian pulp setelah pemasakan dan pemisahan serat secara mekanis merupakan salah satu bagian yang paling banyak menggunakan air.pengelantang konvensional dengan klor dan penghilangan lignin pada pembuatan pulp secara kimia menghasilkan paling banyak bahan yang memerlukan oksigen. Apabila ada proses perolehan kembali bahan kima, kadar jumlah zat padat yang terlarut, COD dan BOD akan menjadi tinggi. Proses pembuatan kertas secara konvensional menghasilkan banyak air dengan kandungan zat padat tersuspensi yang tinggi dan kadar COD yang cukup penting. Mesin pembuat kertas, seperti Fourdrinier konvensional, dirangcang untuk menggunakan air untuk mencuci produk yang terdapat pada ayakan kawat secara kontinu. Tanpa sistem konservasi akan terjadi kehilangan bahan serat dan pengisi. C. Pengolahan Limbah Cair Pengolahan eksternal pada operasi pulp dan kertas mencakup ekualisi netralisasi, pengolahan primer, pengolahan sekunder dan tahap pemolesan. Kerana gangguan dari prosesdan fluktuasi pada pemuatan limbah awal, biasanya pabrik kertas modern memiliki tempat penampungan dan netralisasi limbah yang memadai sebelum masuk ke tempat pengendapan primer yang pertama. Ayakan digunakan untuk menghilangkan benda-benda besar yang masuk kedalam limbah pabrik pulp atau kertas. Pengendapan primer biasanya terjadi di bak pengendapan atau bak penjernih. Bak pengendap yang hanya berfungsi atas dasar gaya berat, tidak memberi keluwesan operasional. Karena itu memerlukan waktu tinggal sampai 24 jam. Bak penjernih bulat yang dirancang dengan baik dapat menghilangkan sampai 80% zat padat tersuspensi dan 50-995 BOD. Untuk teknologi terbaik yang tersedia yang baru, pengendapan dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan flokulasi atau koagulasi disamping pengurangan bahan yang membutuhkan oksigen, pengolahan secara biologis mengurangi kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan (bau, warna, potensi yang menggangu dan rasa air). Apabila terdapat lahan yang memadai, laguna fakultatif dan laguna aerasi bisa digunakan. Laguna aerasi akan mengurangi 80% BOD buangan pabrik dengan waktu tinggal 10 hari. Pabrik-pabrik di Amerika Utara sekarang dilengkapi dengan laguna aerasi bahkan dengan waktu tinggal yang lebih panjang, atau kadang-kadang dilengkapi dengan kolam aerasi pemolesan dan penjernihan akhir untuk lebih mengurangi BOD dan TSS sampai di bawah 30mg/1. Apabila tidak terdapat lahan yang memadai,

7

maka proses lumpuraktif, parit oksidasi dan trickling filter banyak digunakan dengan hasil kualitas buangan yang sama, tetapi sering membutuhkan biaya operasinya lebih tinggi. Sekarang, pemolesankapasitas yang diperbesar atau melalui pengolahan fisik atau kimia diterapkan dibeberapa tempatuntuk melindungi badab air penerima. D. Dampak Negatif Dampak negatif yaitu berupa limbah industri yang semakin banyak. Limbah industri pulp dan kertas dapat berupa gas, cair maupun padat. Limbah tersebut secara langsung atau tidak berdampak negatif terhadap organisme terutama manusia. Perusahaan kertas merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan karena karakteristik limbahnya yang memiliki nilai BOD/ COD (kebutuhan oksigen dalam menguraikan senyawa biologi dan kimia) yang sangat tinggi. Apabila limbah cair tersebut dibuang ke perairan akan mengakibatkan kematian ikan dan biota air lainnya. Selain itu limbah cair industri kertas menimbulkan bau busuk, sedangkan bahan kimia yang terikut dalam limbah cair tersebut menimbulkan gangguan pernafasan bagi penduduk yang tinggal di sekitar saluran pembuangan limbah, bahkan tercium sampai beratus ratus meter dari tempat tersebut. Contohnya PT Kertas Basuki Rachmat. Data dari Puskesmas setempat menggambarkan kondisi kesehatan yang masih kurang layak. Pada tahun 2006 jumlah penderita diare di Kelurahan Lateng yang berkunjung ke Puskesmas setempat adalah sebanyak 244 orang meningkat pesat dari tahun 2005 yaitu sebesar 155 orang, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) 203 orang, DBD (Demam Berdarah Dengue) 5 orang dan campak 6 orang (Puskesmas Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, 2007) Ulasan: Limbah industri pulp dan kertas juga mengandung BOD dan COD pada perairan pembuangan limbah ini, yang artinya limbah ini sangat berbahaya. Klor, hidrosulfit, dan peroksida digunakan sebagai pemutih kertas. Klorin akan bereaksi dengan senyawa organik dalam kayu membentuk senyawa toksik seperti dioksin. Klorin adalah zat yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Air dalam jumlah yang sangat besar untuk membilas zat kimia dan senyawa yang tidak diinginkan dari pulp. Oleh karenanya air yang telah digunakan mengandung berbagai jenis zat kimia berbahaya termasuk dioksin. Meskipun konsentrasi dioksin sangat kecil di dalam air limbah, tetapi pabrik terus beroperasi dan terus menghasilkan dioksin sehingga konsentrasinya dalam air akan terus bertambah. Dioksin adalah senyawa organik yang sukar terdegradasi dan konsentrasinya akan berlipat ganda jika masuk ke dalam rantai makanan karena adanya proses biomagnifikasi. Hal ini menyebabkan konsentrasi dioksin di dalam jaringan tubuh hewan air menjadi ratusan kali lebih besar dibandingkan di dalam air tempat hidupnya. Dioksin dapat

8

bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama (persisten) sehingga akan terakumulasi dalam tanah dan hewan termasuk manusia (bioakumulasi). Dioksin adalah salah satu jenis organoklorin yang memiliki empat klor, dua oksigen dan dua cincin benzena. Klor adalah unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Sebagian besar organoklorin menimbulkan efek toksik seperti dioxin dan furan. Zat kimia mematikan ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi di daerah masyarakat pesisir yang mempunyai pabrik pulp. Limbah ini mengandung zat kimia yang berbahaya bagi manusia sehingga dapat mengganggu pernafasan manusia. Bau busuknya sangat tajam sehingga dapat tercium dari jarak jauh.

3. INDUSTRI KELAPA SAWITA. Proses Buah kelapa sawit terdiri dari dua bagian yaitu daging sebelah luar yang menghasilkan minyak kelapa sawit dsn biji di dalam berisi daging yang diolah menjadi minyak biji sawit dan ampas biji sawit. Minyak kasar yang dihasilkan kilang minyak sawit diolah lebih lanjut menjadi maragarin, minyak goreng dan sabun. Hasil lain adalah lilin, bahan dasar kosmetika, gliserin dan mayones. Proses pembuatan minyak kelapa sawit dijelaskan berlaku urutan-urutan kerja sebagai berikut. Tandanan buah segar dari kebun disterilkan segera seudah sampai di kilang minyak sawit, biasanya dengan kukus. Buah dipisahkan dari tandannya. Buah yang sudah dilepas, dimasak ( dipanaskan dan dihancurkan menjadi bubur minyak ) dan bubur itu dikirim ke bagian pemerasan. Pemerasan biasanya dilakukan dengan alat tekan hidrolik jenis ulir atau pemusing. Minyak yang sudah diperas kemudian disaring dan dijernihkan untuk menghilangkan air dan padatan halus. Minyak diciduk dari dasar tangki. Lumpur itu diputar dalam pemusing kemudian disaring dan dihilangkan pasirnya untuk memisahkan minyak dari padatan lain. Minyak dari tangki penjernih di keringkan kemudian disaring atau diputar untuk menghilangkan sisa air dari padatan tersuspensi. Ampas sisa tekan dari bagian pemerasan dikirim ke alat pemisah biji untuk memisahkan biji dari serat. Biji dikeringkan dengan udara panas sebelum dipecah untuk mengeluarkan daging-daging dari kulitnya. Daging-dalam dipisahkan dari kulit kerasnya itu dalam penangas lempung atau dalam hidrosiklon. Daging-dalam dikeringkan dan disimpan, biasanya untuk dijual kepada pabrik minyak biji sawit. Pemurnian minyak sawit biasanya dilakukan di tempat terpisah. Pertama, asam lemak bebas dalam minyak mentah dinetralkan dengan pelucutan kukus, kemudian dilanjutkan dengan pemucatan dan penghilangan bau.

9

B. Sumber Limbah cair. Tahap sterilsasi (15% jumlah limbah cair) dan penjernian (75% jumlah limbah cair) adalah sumber utama air limbah. Hidrolikon yang dipakai untuk memisahkan daging dari kulit keras (batok) juga merupakan sumber utama air limbah (10% jumlah limabah cair). Pensterilan tandan buah menghasilkan kondensat kukus dan air cuci. Air cuci juga dihasilkan oleh pemerasan minyak, pemisahan biji atau serat dan tahap pencucian dagingdalam. Air panas dipakai untuk mencuci ayakan getar sebelum tangki penjernih minyak. Air yang dipisahkan dari minyak dan dari Lumpur tangki penjernih merupakan sumber utama minyak, padatan tersuspensi dan bahan organik lain. Kondensat kukus berasal dari pensterilan, pengringan minyak, pemisahan biji dan pengeringan daging-dalam. Pemisahan buah dari tandan dan prosees pemasakan seharusnya tidak menghasilkan air limbah. C. Pengolahan Limbah Cair. Pengolahan limbah cair kilang minyak sawit meliputi pengolahan kimia-fisik untuk menghilangkan padatan dan minyak dan pengolahan biologi untuk mengurangi beban organic yang sangat besar. Banyak karya dan penelitian untuk mengembangkan sistem abu yang kaya akan kalium. Batok (kulit keras kelapa) memang dapat digunakan sebagai bahan bakar, akan tetapi abu sisa pembakarannya banyak mengandung silica. D. Dampak Negatif Dampak negatif yang mungkin timbul dari industri pengolahan kelapa sawit ini adalah terdapatnya limbah sawit dalam jumlah besar sebagai sisa dari proses produksi. Sehingga hal ini harus menjadi hal yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan usaha pengolahan minyak sawit (CPO). Pada tahap pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan kebun plasma dan kebun inti, pasti terjadi dampak terhadap kesehatan lingkungan (sanitasi) maupun kesehatan masyarakat. Guna mengelola dampak yang mungkin timbul, perlu dilakukan penyuluhan kepada penduduk mengenai sanitasi lingkungan dan kesehatan

Ulasan: Limbah cair industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi sehinggapotensial mencemari air tanah dan badan air. Sumber utama limbah cair ini yaitu dari proses sterilisasi dan penjernihan, dan juga hasil dari penggunaan hidrolikon. Limbah cair buangan pabrik kelapa sawit mengandung padatan terlarut maupun emulsi minyak didalam air dan mengandung senyawa-senyawa organik seperti selulosa dan tanin ataupun turunan alkaloid lainnya seperti karotin. BOD di perairan limbah ini cukup tinggi, artinya akan mengganggu

10

ekosistem serta kualitas kandungan air tanah. Air limbah cair dari hasil pengolahan kelapa sawit langsung dibuang ke badan air, proses pembuangan tersebut dapat diasumsikan akan berdampak secara negatif terhadap kualitas badan air, air tanah dan lingkungan disekitar, kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan akibat pencemaran badan air, pencemaran air tanah, pencemaran lingkungan hidup yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem alam.

Berbagai Kasus Pencemaran Air1. Peran Industri Otomotif dalam Pencemaran Air Laut

Jakarta - Perairan laut di lima wilayah Indonesia mengalami pencemaran, yaitu di Kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan pulau lainnya), Indramayu, Teluk Jakarta, Bengkulu dan Jawa Tengah. Tingkat pencemaran cenderung meningkat. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mencatat, pada semester I/2010, terjadi lima kali pencemaran di perairan laut. Sementara pada periode sama pada 2011, terjadi 15 kali pencemaran. Itu berarti pencemaran meningkat. Kepala Departemen Advokasi WALHI Nasional, Mukri Friatna mengatakan, pencemaran air laut tersebut terjadi akibat tumpahan minyak mentah dan limbah industri. Berdasarkan analisis WALHI, industri otomotif, elektronik, dan perusahaan tambang ikut berperan dalam pencemaran itu. Ada industri kendaraan bermerek terkenal yang membuang limbah ke laut, katanya. WALHI telah menyampaikan masalah pencemaran ini kepada pihak pemerintah. Sebab, pemerintah lah pemegang otoritas terkait perizinan industri di wilayahnya. Selain memegang otoritas, pemerintah memiliki instrumen pendukung yaitu UU No 32/2009

11

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Perangkat hukum ini semestinya dimanfaatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan penegakkan hukum. Dalam UU tersebut, pihak Kementerian harus melakukan pengawasan, hingga melakukan tindakan tegas terhadap pelaku perusak atau pencemar lingkungan. Instrumen UU ini sudah cukup kuat untuk memproses kasus tersebut. Sebab, kelompok masyarakat yang melaporkan terjadinya pencemaran tidak bisa digugat secara perdata maupun pidana. Sementara, lanjut Mukri, pemerintah diberi ruang untuk melakukan gugatan kepada industri yang melakukan pencemaran laut. Tindakan tegas ini perlu diambil, sebab berdasarkan pantauan WALHI, kalangan industri melakukan pencemaran secara sengaja. Pabrik tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah sebagaimana mestinya. Mereka tidak taat azas,seperti tidak memiliki dokumen Kajian Lingkungan Hidup Stategis (KLHS) atau dokumen AMDAL. Meski begitu, mereka telah melakukan operasi atau kegiatan lebih awal, papar Mukri kepada www.today.co.id. Pencemaran air laut sudah pasti berdampak buruk terhadap ekosistem dan biota laut. Nelayan tentu saja merupakan pihak yang terkena imbas, dalam melakukan usaha tangkap dan budidaya air laut. Pencemaran ini juga berbahaya, karena mengandung unsur logam berat seperti merkuri (Hg) dan arsenik (As). Dalam kasus ini, kepala daerah sangat berperan penting untuk mengambil tindakan. Dalam era otonomi sekarang ini, peran bupati, wali kota, dan gubernur sangat besar. Mereka punya kapasitas untuk memberikan teguran, peringatan, bahkan pencabutan izin terhadap industri yang melanggar, katanya. Jadi masalah ini tidak bisa dilimpahkan pada kepala dinas. Karena kepala dinas hanyalah pelaksana. Adapun eksekutornya tetaplah ada di tangan kepala daerah. Di sinilah pentingnya good will pemerintah untuk menjaga lingkungan dari pencemaran laut. Ulasan: Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Seharusnya, melihat dampak yang sangat berbahaya bagi manusia, anggota pemerintah seperti bupati, wali kota, dan gubernur yang memiliki peran yang sangat besar dalam pemerintahan langsung dapat bersikap dengan tegas kepada pabrik yang membuang limbah nya dengan tidak bertanggung jawab. Limbah mengandung logam yang berat seperti merkuri dan arsenik. Seharusnya limbah diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air.

12

2. Kasus Pencemaran Laut Akibat Aktifitas Tambang DiusutBANJARMASIN-Kasus pencemaran di wilayah pantai dan perairan akibat aktifitas pertambangan dan pelabuhan khusus di Kabupaten Tanah Laut akan diusut. Demikian dikemukakan, Bupati Tanah Laut, Adriansyah, Selasa (6/12). Sudah ada sejumlah laporan dari masyarakat tentang tercemarnya wilayah pantai dan perairan di Tanah Laut, tuturnya.Untuk itu pihaknya akan melakukan pengusutan kasus dugaan pencemaran yang disebabkan aktifitas pertambangan dan pelabuhan khusus tersebut. Saat ini pantai dan perairan di Kabupaten Tanah Laut, diduga tercemar tumpahan limbah dan batubara dari aktifitas tambang maupun bongkar muat di pelabuhan khusus batubara. Di Tanah Laut, sungai dan pantai Jorong diduga tercemar akibat aktifitas pelabuhan khusus yang dikelola PT Mitra Tama Perkasa, anak perusahaan PT ArutminIndonesia. Pencemaran yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini, menyebabkan warga sekitar kesulitan mendapatkan air bersih. Demikian juga dengan kasus pencemaran wilayah perairan Asam-asam, Kecamatan Jorong, akibat aktifitas pelabuhan khusus milik Arutmin tersebut. Pencemaran berupa tumpahnya limbah debu dan batubara ke muara sungai asam-asam, saat berlangsungnya bongkar muat batubara dari pelsus ke kapal (mother vessel)dan tongkang menggunakan conveyor. Kasus pencemaran wilayah perairan ini, juga terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. Tak terkecuali, perairan Tabunio, Tanah Laut yang menjadi lokasi bongkar muat hasil tambang batubara terbesar di Kalsel. (tim) Ulasan: dampak negatif dari pertambangan batu bara yang muncul antara lain adalah terganggunya lingkungan area penambangan yang dapat disebabkan oleh penebangan hutan/pembukaan lahan untuk tambang dan terbentuknya air asam tambang. Selain itu dihasilkan juga air limbah yang berasal dari coal processing plant (CPP). Bahaya lain dari pertambangan batu bara selain lingkungan yang berbahaya bagi manusia adalah air buangan tambang berupa luput dan tanah hasil pencucian yang diakibatkan dari proses pencucian batubara yang lebih popular disebut Sludge.

3. Terus Ancam Jakarta dan Kian Hari Tambah GawatKuantitas dan kualitas air Jakarta terus turun. Selain cadangan air tanah semakin terkuras, sebagian air sumur juga tercemar bahan-bahan organik dan anorganik. Masalah air di Jakarta kian hari kian gawat. Penduduk semakin sulit memperoleh air bersih dan sehat. Selain air tanahnya yang tercemar, Jakarta yang dihuni hampir 12 juta jiwa ini juga punya masalah serius, ketersediaan air

13

tanah di beberapa wilayah. Sedangkan pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya belum maksimal. Kebutuhan air bersih yang bisa dipenuhi dari air PAM Jaya hanya 51 persen, sisanya sebesar 49 persen dipenuhi air bawah tanah dan air permukaan. Krisis ketersediaan air tanah terjadi karena warga Jakarta memanfaatkan air tanah secara berlebihan. Pada saat bersamaan, jumlah sumur bor yang menyedot air tanah hingga kedalaman puluhan meter terus bertambah seiring dengan tumbuhnya kawasan industri. Kondisi ini diperparah oleh kontrol yang lemah. Pengambilan air tanah secara besar-besaran akan berdampak pada kekosongan air dalam tanah. Akibatnya, permukaan tanah bisa semakin menurun dan cadangan air tanah menipis. Akibat lainnya, pada musim kemarau, warga juga harus bersiap-siap memperdalam sumurnya untuk memperoleh air tanah. Atau harus mengganti pompa air baru agar bisa menyedot air tanah. Berdasarkan data Dinas Pertambangan DKI Jakarta tahun 2004, yang masuk zona sangat kritis adalah kawasan dengan kedalaman muka air tanah lebih dari 16 meter dengan fluktuasi muka air tanah lebih dari delapan meter. Sedangkan zona kritis yang memiliki kedalaman muka air tanah 1216 meter dengan fluktuasi muka air tanah 6-8 meter. Daerah yang masuk zona kritis, dan sangat kritis, antara lain Cempaka Putih, Johar Baru, Senen, Tanah Abang di Jakarta Pusat; Kembangan, Kebon Jeruk di Jakarta Barat; Setiabudi, Kebayoran Lama, Tebet, Pasar Minggu, Jagakarsa di Jakarta Selatan; dan Duren Sawit, Makassar, Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo di Jakarta Timur. Daerah yang tergolong zona rawan dan sangat rawan antara lain Cengkareng, Petamburan, Kebon Jeruk, Kembangan, Taman Sari, dan Gambir. Selain itu, Menteng, Setiabudi, Matraman, Johar Baru, Pulo Gadung, dan Cakung. Krisis air tanah terjadi antara lain karena air hujan yang turun tidak bisa terserap dalam tanah. Akibatnya, sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah (run off), dan selanjutnya mengalir ke sungai. Banyaknya lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) yang dikonversi menyebabkan minimnya penyerapan air ke dalam tanah. Air hujan yang jatuh ke tanah akan langsung terbuang ke laut. Pada tahun 2000, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mencatat, luas RTH di Jakarta hanya 18.180 hektar atau 28 persen dari luas wilayah DKI. Padahal, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1998 tentang Penataan RTH di Wilayah Perkotaan harus mencapai 40 persen dari seluruh luas wilayah. Menambah RTH di Jakarta bukan pekerjaan gampang karena banyak area yang sudah terbangun. Menurut Neraca Keseimbangan Lingkungan Hidup Daerah (NKLHD) 2001, luas wilayah Jakarta 661 kilometer persegi dengan luas areal yang sudah terbangun sebanyak 92 persen. Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan DKI, potensi curah hujan di wilayah DKI Jakarta sebesar tiga miliar meter kubik. Dari potensi itu, 64 persen di antaranya mengalir ke permukaan

14

tanah dan 25 persen meresap ke dalam akuifer bebas. Total potensi air tanah dalam sebesar 77 juta meter kubik. Buruknya kualitas air tanah dan berkurangnya air yang meresap ke dalam tanah menyebabkan potensi cadangan air tawar tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya. Untuk mengisi kembali air tanah sebagai cadangan air, tampaknya perlu dilakukan gerakan pembangunan sumur resapan air hujan di perumahan atau permukiman. Selain di pekarangan rumah penduduk, sumur resapan dapat dibangun di taman permukiman, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. Sumur resapan adalah sumur gali yang berfungsi untuk menampung, meresapkan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan tanah, bangunan, juga atap rumah. Dengan adanya sumur resapan, air hujan bisa lebih efektif terserap ke dalam tanah. Selain itu, upaya memperbanyak ruang terbuka dan resapan air, khususnya di kawasan bercurah hujan tinggi, amat diperlukan sebagai jalan keluar. Ini pun dinilai baru efektif apabila didukung kebijakan pemerintah daerah. Kualitas air tanah Selain kuantitas air yang menurun, kualitas air tanah yang dikonsumsi warga juga semakin buruk. Hasil klasifikasi Indeks Pencemaran (IP) di 48 sumur yang tersebar di lima wilayah menunjukkan 27 sumur tercatat cemar berat dan cemar sedang dan 21 sumur lainnya terindikasi cemar ringan dan dalam kondisi baik. Wilayah yang mempunyai kualitas air paling jelek adalah Jakarta Utara. Tujuh dari delapan sumur yang dipantau di wilayah ini masuk kategori cemar berat dan sedang. Pada umumnya wilayah ini digunakan untuk pemukiman kawasan industri dan permukiman padat. Adapun wilayah yang kualitas airnya masih cukup baik adalah Jakarta Selatan. Di wilayah ini umumnya digunakan untuk permukiman teratur. Hasil pemantauan juga menunjukkan 67 persen sumur mengandung bakteri coliform dan 58 persen mengandung fecal coli melebihi baku mutu. Bakteri ini biasanya berasal dari air buangan rumah tangga, sungai, atau septic tank. Bakteri penyebab diare, sakit perut, muntah, dan mulas-mulas ini merembes dari permukaan tanah ke dalam air resapan dengan gampang. (Kompas)

Ulasan: limbah organic adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi. Penanganan untuk limbah organic dengan memprosesnya menjadi kompos. Sedangkan untuk limbah anorganik dapat mengolahnya dengan mendaur ulang menjadi sebuah benda yang memiliki nilai estetika atau nilai guna.

15

4. Kasus Pencemaran Air Laut Celah Timor Oleh PTTEP Australia Semakin BuramPenyelesaian kasus pencemaran air laut di Celah timor akibat ledakan sumur gas Montara milik PTTEP di Atlas Barat, Australia Utara 2009 silam semakin tidak menentu juntrungnya. Tawaran ganti rugi yang diberikan sama sekali tidak sebanding dengan musnahnya biota laut dalam jangka panjang di wilayah perairan NTT. Angka sebesar US$5 juta yang ditawarkan oleh PTTEP untuk menutup kasus ini samasekali tidak sebanding dengan penderitaan nelayan NTT yang setahun lebih tidak bisa lagi melaut karena tidak ada lagi ikan yang layak ditangkap. Sementara itu dalam kaitannya dengan kebijakan diplomasi kementerian luar negeri kita, ternyata kasus pencemaran kawasan perairan yang demikian akut samasekali tidak dibahas sebagai agenda penting dalam rencana kegiatan 2012 kedepan. Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni sangat menyesalkan kekurang tanggapan pihak kementerian luar negeri atas hal ini. (Fajar Online, 5 Jan 2012).

Ulasan: Montara oil spill adalah kebocoran minyak dan gas yang terjadi di daerah pengeboran minyal, di laut Timor. Efek Montara Oil Spill dapat berupa katastropik untuk ekosistem laut, dengan klaim bahwa merkipun itu adalah minyak mentah ringan yang tumpah dari platform, masih bisa memiliki efek toksik pada burung, invertebrate laut, karang dan ganggang laut. Wilderness Society, daerah seperti marine superhighway, paus, dan kura-kura langka dalam keadaan yang tidak baik akibat adanya tumpahan tersebut. Keocoran ini mengandung gas hydrocarbon dalam volume yang besar. Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Hidrokarbon ke lingkungan dapat menjadi polutan primer maupun sekunder. Jumlahnya yang berlebih pada manusia, hewan, tumbuhan, ekosistem, maupun material tertentu akan memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia. Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik,seperti etilen, formaldehid, benzena, metilnitrit dan hidrokarbon poliaromatik (PAH). hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

16

5. DAS Brantas MemprihatinkanMalang, Kompas - Sejumlah elemen masyarakat di Kota Malang, Senin (22/3), memperingati Hari Air Sedunia dengan menggelar aksi damai. Intinya, mereka mengajak masyarakat Malang untuk bijak menggunakan air. Mereka yang menggelar aksi damai peringatan Hari Air Sedunia tersebut adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Malang serta mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Selain berorasi menyerukan penghematan air, mereka juga menyebar leaflet berisi fakta-fakta seputar air. "Kami mengampanyekan mengenai penghematan air dan upaya melindungi air demi kehidupan bersama di masa depan. Sekarang orang-orang sudah berebut emas hitam, yaitu minyak bumi. Jangan sampai kita nanti ke depan turut berebut emas biru, yaitu air," ujar Korlap KAMMI Aulio Putro S. Hal senada diungkapkan korlap aksi mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang Daviq Junaidi. "Kami melakukan gerakan Rp 1.000 untuk DAS Brantas. Kami menggalang dukungan dana dari masyarakat untuk disumbangkan bagi konservasi DAS Brantas," ujar Daviq. Menurut Daviq, kondisi DAS Brantas sekarang ini cukup memprihatinkan. Banyak lahan gundul di hulu DAS Brantas serta marak hunian masyarakat di area yang seharusnya merupakan daerah untuk penghijauan. Akibatnya, sering terjadi longsor di kawasan hulu DAS Brantas. "Kerusakan lahan di hulu ini pun diikuti oleh penyimpangan tata guna lahan di tengah dan hilir DAS Brantas. Buktinya, di sepanjang DAS Brantas kini semakin banyak didirikan rumah-rumah tinggal, dan semakin banyak terjadi pencemaran," ujar Daviq. Ulasan: karena semakin padatnya penduduk di pinggiran badan air, seharusnya warga sadar bahwa membuang limbah rumah tangga ke badan air akan mencemari air. Warga tidak memanfaatkan DAS hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri, melainkan kepentingan bersama. DAS adalah suatu wilayah yang mengalirkan air yang jatuh di atasnya beserta sedimen dan bahan terlarut melalui titik yang sama sepanjang suatu aliran atau sungai. Dengan demikian DAS atau watershed dapat terbagi menjadi beberapa sub DAS dan sub-sub DAS, sehingga luas DAS pun akan bervariasi dari beberapa puluh meter persegi sampai ratusan ribu hektar tergantung titik pengukuran ditempatkan. Kita seharusnya berpikir secara jangka panjang akibat dari kepadatan penduduk. Padahal, penghijauan jauh lebih penting demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

17

6. Sungai Bengawan Solo Tercemar BeratNGAWI, KOMPAS Pada tahun 2006 dan 2007, kualitas air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Ngawi tergolong tercemar berat. Meskipun begitu, tidak ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi pencemaran air tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Perum Jasa Tirta I di aliran Sungai Bengawan Solo yang diperoleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, parameter BOD (biochemical oxygen demand ), COD (chemical oxygen demand), dan DO ( dissolved oxygen ) melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Ada tiga titik sungai yang diteliti oleh Perum Jasa Tirta I, yaitu di Kajangan (sebelum Bengawan Solo bertemu Sungai Bengawan Madiun), di Dungus (pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun), dan di Napel (setelah aliran Bengawan Solo bersatu dengan Bengawan Madiun). Di ketiga titik ini, parameter BOD, COD, dan DO pada tahun 2006 dan 2007 melebihi ambang baku mutu. Tinggiya tingkat pencemaran berbahaya bagi kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut dan juga membahayakan kehidupan makhluk hidup lainnya. Meskipun sudah sejak tahun 2006 pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi mengetahui kondisi Sungai Bengawan Solo tercemar berat, belum ada langkah signifikan yang dilakukan untuk mengatasinya. Masyarakat pinggir sungai pun belum diberitahukan mengenai kondisi sungai tersebut dan bahayanya bagi mereka yang masih menggunakannya. Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ngawi Gunadi, Rabu (21/1), penyebab pencemaran sungai bukan dari Ngawi. "Di Ngawi tidak ada pabrik di pinggir Bengawan Solo. Memang sempat ada orang-orang yang menangkap ikan dengan cara menaburkan racun sehingga membuat sungai tercemar, tetapi kami telah mentertibkannya jadi sekarang tidak ada lagi," ujar Gunadi. Sungai, dia mengatakan, sudah tercemar sejak dari Solo, hulu sungai Bengawan Solo. Oleh karena itu, jika dilakukan penanganan pencemaran di Ngawi tidak akan signifikan hasilnya. "Kami sudah sering kali mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar pencemaran ini diatasi lintas pemerintah daerah. Artinya, setiap pemerintahan yang dilintasi sungai itu bertanggung jawab mencegah pencemaran, tetapi sampai sekarang belum ada realisasinya," tambahnya.

Ulasan: Teknik ini dilarang dan dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang karena racun tersebut.Biasanya menggunakan barbasco, sianida atau potasium dengan tujuan membuat ikan menjadi lemas namun banyak juga yang mati. Menangkap ikan dengan teknik ini biasanya dilakukann untuk ikan hias jenis karang agar dapat dijual hidup-hidup. Barbasco adalah sejenis racun dari akar pohon yang

18

setelah dilarutkan dalam air akan berwarna keputihan. Sianida merupakan racun yang berpotensi

mematikan, karena zat ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida. Potasium adalah racun yang sangat mematikan. Racun ini menyerang pembuluh darah jantung dan menutup aliran darah.

7. Tim Ekspedisi Kompas Taklukkan Jeram CiliwungEkspedisi Kompas Ciliwung 2009 - Tim Ekspedisi Kompas Ciliwung 2009 menyusuri hulu sungai Ciliwung, Bogor, Minggu (18/1). Ekspedisi ini mencoba menggali bebagai aspek sejarah sosial dan kemanusiaan serta memotret realitas sosial-budaya, ekonomi dan kerusakan alam di sepanjang Sungai Ciliwung, mulai dari daerah di sekitar mata air sampai ke muara. BOGOR, MINGGU - Tim Sungai Ekspedisi Kompas-Ciliwung 2009 akhirnya berhasil menaklukkan jeram sungai Ciliwung dari Batu Layang, Cisarua hingga bendungan Katulampa, Bogor, Minggu sekitar pukul 16.00. Menurut Abu, pemandu dari Arus Liar, hujan yang turun semalaman di Puncak, Bogor, menyebabkan debit air di Sungai Ciliwung semakin tinggi. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim dalam penyusuran sungai tersebut. Dari Batu Layang hingga Katulampa kondisi sungai Ciliwung didominasi oleh jeram dan bebatuan. Kuatnya arus dan besarnya jeram, membuat beberapa kali perahu karet tim ekspedisi terbalik dan anggota tim terjatuh. Setidaknya, dua kali anggota tim ekspedisi dari Kompas terjatuh dari perahu karet. Mereka ada Neli Triana, pimpinan proyek ekspedisi dan Rini, anggota tim ekspedisi. Berdasarkan pantauan selama perjalanan, pencemaran sungai ini sudah terjadi sejak dari hulu sungai. Berbagai limbah sampah rumah tangga, seperti plastik dan bungkus makanan tidak sulit ditemui di kawasan ini. Namun, dibandingkan dengan pencemaran sungai Ciliwung di Jakarta, kondisi air di hulu sungai, jauh lebih bersih. Ulasan: Limbah sampah rumah tangga terdiri dari limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organic adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi. Penanganan untuk limbah organic dengan memprosesnya menjadi kompos. Sedangkan untuk limbah anorganik dapat mengolahnya dengan mendaur ulang menjadi sebuah benda yang memiliki nilai estetika atau nilai guna.

8. Batik Sebaiknya Gunakan Pewarna AlamiYOGYAKARTA, SENIN Industri pembuatan kain batik, baik skala kecil maupun menengah,

19

diimbau untuk menggunakan pewarna alami daripada pewarna tekstil sintetis. Limbah hasil pencelupan batik dengan pewarna alami dinilai lebih aman dan tidak menimbulkan dampak pencemaran lingkungan. Karena berasal dari alam, dengan sendirinya zat-zat yang terkandung dalam pewarna alami dapat mudah terurai. Berbeda dengan pewarna tekstil sintetis yang sulit terurai di alam, ujar Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) DIY, Harnowati, Senin (31/3). Limbah dengan pewarna tekstil sintetis akan mencemari sumber-sumber air warga, baik yang dibuang ke sungai, atau yang dibuang ke tanah karena akan mudah masuk ke sumur. Dampak pencemaran baru terasa setelah beberapa puluh tahun kemudian, terutama bagi kesehatan warga, yakni ancaman kanker atau gangguan pencernaan akibat akumulasi zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh melalui air minum. Menurut pantauan Bapedalda DIY, tingkat pencemaran air sungai maupun air bawah tanah oleh limbah hasil pencelupan batik masih dalam ambang toleransi. Akan tetapi, pencemaran ini harus diantisipasi sejak awal agar tidak sampai ke tahap mengkhawatirkan seperti yang terjadi di beberapa sentra batik di Jawa Tengah, seperti Solo dan Pekalongan. Pihak Bapedalda DIY sendiri sudah menyampaikan imbauan ini dalam setiap kegiatan bimbingan teknis atau pelatihan penerapan teknologi ramah lingkungan bagi pembuat batik sejak lama. Hasilnya, menurut Harnowati, cukup baik. Sudah banyak industri batik yang beralih ke perwarna alami. Hal ini juga diakui Widodo, pembuat pasta warna batik alami asal Desa Banaran, Galur, Kulon Progo. Menurutnya, permintaan pewarna batik alami dari desainer maupun toko-toko batik di Yogyakarta terus mengalir. Jenis warna yang paling banyak diminati saat ini adalah biru. Oleh karena itu, kami menyediakan pasta warna biru yang berasal dari olahan daun indigo, tutur Widodo. Selain warna biru, terdapat pula pasta dengan warna-warna lain seperti coklat dari hasil rendaman kayu mahoni, coklat kemerahan dari buah enau, atau hijau dan kuning yang berasal dari rendaman aneka dedaunan. Hanya saja, diakui Widodo, jumlah produksi pasta warna alami masih terbatas, karena tidak dibuat secara massal. Ia melanjutkan, jumlah tenaga pembuat pasta warna alami masih kurang. Ini dikarenakan belum ada regenerasi pembuat pasta di kalangan remaja. Selain itu, kesadaran generasi muda untuk melestarikan pewarna alami juga rendah. Ulasan: Limbah dengan pewarna tekstil sintetis akan mencemari sumber-sumber air warga, baik yang dibuang ke sungai, atau yang dibuang ke tanah karena akan mudah masuk ke sumur. Dampak pencemaran baru terasa setelah beberapa puluh tahun kemudian, terutama bagi kesehatan warga,

20

yakni ancaman kanker atau gangguan pencernaan akibat akumulasi zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh melalui air minum. Air limbah pewarna sintetis yang bersumber dari pabrik tekstil maupun tenun dapat mengakibatkan perubahan warna dan derajat keasaman badan penerima air. Limbah tersebut didominasi oleh pencemaran karena penggunaan zat warna sintetis dalam proses produksinya. Limbah ini dikategorikan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

9. Kawasan Tak Layak Huni Makin LuasSURABAYA,KOMPAS.com- Hasil penelitian Tim Kajian Kelayakan Pemukiman Kembali menunjukkan, sembilan RT di Desa Siring Barat, Jatirejo Barat, dan Mindi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, tidak layak huni. Bahkan, kawasan tidak layak huni semakin meluas ke 45 RT lainnya di seputar kolam lumpur Lapindo. Tahun 2008 lalu sembilan RT di Desa Siring Barat, Jatirejo Barat, dan Mindi, sudah dinyatakan tidak layak huni, dan sekarang sembilan RT itu juga masih tak layak huni. "Selain sembilan RT itu, kini be rtambah 45 RT lain yang juga kami nyatakan tidak layak huni," kata Anggota Tim Kajian Kelayakan Pemukiman (TKKP) Putu Artama dari Pusat Studi Kebumian dan Bencana Institut Tek nologi Sepuluh Nopember, Senin (9/8) di Ruang Binaloka, Kantor Gubernur Jatim, Surabaya. Sebanyak 45 RT baru yang dinyatakan tidak layak huni berada di empat desa, yaitu Desa Mindi (kini seluruh RT dinyatakan tidak layak huni) di Kecamatan Porong, Desa Besuki Timur, Kecamatan Jabon, Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, dan Desa Pamotan di Kecamatan Porong. Menurut Putu, terdapat delapan kriteria untuk mengukur tingkat kelayakan hunian pemukiman warga di seputar kolam lumpur. Kedelapan kriteria itu adalah penurunan tanah, terjadinya gelembung gas bercampur lumpur, pencemaran udara, pencemaran air permukaan, pencemaran air sungai, aspek kerusakan aset/infrastruktur, aspek kesehatan masyarakat, dan aspek psikososial masyarakat. Di desa-desa tersebut, ternyata seluruh kriteria terpenuhi. "Karena itu, pemukiman warga di sekitar kolam lumpur kami tegaskan tak layak huni. Survei kami lakukan sejak Desember 2009 hingga April 2010," ujarnya. Melubernya lumpur Lapindo ke arah tanggul sisi barat, Jumat (6/8) semakin mengkhawatirkan warga sembilan RT. Meski sudah dinyatakan sebagai daerah tidak aman oleh TKKP sejak 2008 lalu, hingga saat ini nasib mereka belum jelas. Mereka hanya mendapatkan uang bantuan sosial berupa uang kontrak Rp 2,5 juta per tahun. Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Edi Purwinarto mengatakan, pascalubernya lumpur, Pemprov Jatim langsung mengirimkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum, Jumat (6/8). Isinya, Pemprov Jatim meminta agar sembilan RT dan 45 RT lainnya dimasukkan

21

dalam area peta terdampak dan selanjutnya diperlakukan seperti korban lumpur lain yang masuk peta terdampak. Warga menagih janji Hari Senin (9/8) pagi ratusan warga korban lumpur Lapindo yang tergabung dalam Aliansi Korban Lumpur Sembilan RT menggelar unjuk rasa pasca melubernya lumpur Lapindo ke sisi barat tanggul, Jumat (6/8). Mereka menuntut janji gubernur pada tanggal 4 Juni 2010 lalu untuk menyerahkan hasil analisa TKKP dan mengantar warga memperjuangkan nasib ke Kementerian Pekerjaan Umum. Sebanyak 15 perwakilan warga korban lumpur diterima langsung oleh Asisten Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Edi Purwinarto di Ruang Binaloka, Kantor Gubernur Jatim, di Surabaya. "Kami menagih janji-janji gubernur yang disampaikan beberapa bulan lalu. Hasil kajian TKKP harus segera diberikan kepada kami dan kami segera diantar ke Jakarta. Kondisi pemukiman kami makin mengkhawatirkan," kata Ketua Aliansi Korban Lumpur Sembilan RT Bambang Kuswanto. Ulasan: Lumpur tersebut juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg), misalnya, mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Selain perusakan lingkungan dan 3 gangguan kesehatan, dampak sosial banjir lumpur tidak bisa dipandang remeh. Dampak negatif dari banjir lumpur dan volume lumpur yang cukup besar tersebut yang sangat menganggu lingkungan serta kesehatan maka memerlukan pengelolaan. Secara kimia lumpur lapindo mengandung material oksida anorganik yang mengandung silika (SiO2) dan oksida alumina (Al2O3) sehingga dapat bereaksi dengan komponen lain dalam kompositnya untuk membentuk material baru (mulite) yang tahan terhadap suhu tinggi.

10. Warga Duga PT Pusri Sebabkan Pencemaran AmoniaPALEMBANG, KAMIS - Warga Sabokingking, Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang melaporkan dugaan pencemaran amonia dari limbah PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, dan Bapedalda Kota Palembang, Kamis (10/4). Pencemaran terjadi dua bulan lalu namun belum ada penyelesaian sampai sekarang. Kamaluddin, salah satu perwakilan warga mengatakan pencemaran terjadi pada tanggal 29 Februari. Akibatnya sekitar dua hektar tanaman kangkung yang merupakan mata pencaharian warga menjadi layu dan menyebabkan ribuan ekor ikan dalam kolam mati. "Kami mengalami kerugian karena

22

tidak panen kangkung selama dua bulan. Padahal setiap hari kami bisa mendapat Rp 50.000 dari menjual kangkung," ujarnya. Secara terpisah, Manajer Hukum dan Humas PT Pusri M Djakfar Abdullah mengatakan, tidak mungkin limbah PT Pusri mencemari lahan kangkung dan kolam warga karena limbah PT Pusri tidak melalui saluran air yang melewati pemukiman warga. Ulasan: Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati

berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Gas amonia mempunyaipengaruh buruk terhadap manusia Tabel 1. Pengaruh gas amonia pada manusia Kadar ammonia (ppm) 5 6 25 35 40 Gejala/pengaruh yang ditimbulkan pada manusia Kadar paling rendah yang tercium baunya Mulai timbul iritasi pada mukosa mata dan saluran napas Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 8 jam Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 10 jam Mulai menyebabkan sakit kepala, mual, hilang nafsu makan pada manusia

KESIMPULANSebagian besar pencemaran air di Indonesia disebabkan oleh limbah-limbah industri yang berupa cair ataupun padat yang berada di sekitar danau, sungai, atau laut. Bila sungai tersebut berada di pinggiran rumah penduduk, sungai tersebut digunakan dalam kebutuhan sehari-hari warga sekitar. Padahal, sungai tersebut yang tercampur oleh limbah industri mengandung zat-zat kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga, warga sekitar terjangkit penyakit umumnya seperti gatal-gatal, diare, sesak nafas, dan lain-lain. Selain itu juga pencemaran air disebabkan oleh limbah sampah rumah tangga seperti bahan organik ataupun organik, MCK para warga yang diakibatkan karena kepadatan rumah tinggal di sepanjang sungai sehingga mereka menggunakan sungai sebagai pembuangan sampah dan sebagai tempat kebutuhan untuk MCK, adanya bencana seperi lumpur Lapindo, terjadinya kecelakaan misalnya terjadi tumpahan minyak di laut oleh kapal tanker minyak, oleh kenakalan manusia contohnya seperti untuk menangkap ikan di laut dengan menggunakan racun sehingga mencemari ekosistem laut dan juga air laut tersebut.

Daftar Pustaka:

23

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kasus%20pencemaran%20air&source=w http://eprints.undip.ac.id/857/1/martono-aisyah.pdf http://www.worldgrowth.org/assets/files/WG_Indonesian_Palm_Oil_Benefits_Bahasa_Report2_11.pdf

http://www.tekmira.esdm.go.id/currentissues/?p=229 http://mbahwo.com/2012/01/kasus-pencemaran-air-laut-celah-timor-oleh-pttep-australiasemakin-buram/ http://osean025.wordpress.com/2011/09/30/montara-oil-spill/ http://id.wikipedia.org/wiki/Tumpahan_minyak_Montara http://sacenplastique.blogspot.com/2011/02/hidrokarbon.html http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/aplikasi-dan-dampak-lingkunganminyak-bumi/ http://eprints.undip.ac.id/13223/ http://www.tekmira.esdm.go.id/kp/PengolahanMineral/kalsiumhidrofosfat.asp http://eprints.undip.ac.id/11811/ http://satunegeri.com/berita-631-menggugat-status-ganti-rugi-pencemaran-minyak-blok-montara.html http://bpdas-solo.sim-rlps.dephut.go.id/index.php? option=com_content&view=article&id=56&Itemid=68 http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_aliran_sungai http://www.borneonews.co.id/news/sukamara-a-lamandau/10-sukamara-lamandau/7948jangan-tangkap-ikan-dengan-racun.html http://id.wikipedia.org/wiki/Memancing http://ruddabby.wordpress.com/tag/barbasco/ http://protasius.com/protasius/?cat=44 http://mediaonlinenews.com/kesehatan/berbagai-racun-mematikan-di-sekeliling-kita http://www.reefsforum.com/showthread.php?39-Racun-Sianida http://www.fakultaskedokteran.net/tag/potasium http://wong168.wordpress.com/2012/01/23/jenis-racun-mematikan/ http://nasional.kompas.com/read/2008/03/31/19033086/Batik.Sebaiknya.Gunakan.Pewarna .Alami http://eprints.unsri.ac.id/132/ http://publikasi.umy.ac.id/index.php/sipil/article/viewFile/2863/2655 http://lihat-fakta.blogspot.com/2009/04/gas-amonia-dan-dampaknya.html http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05520013-noviana-kholidiyah.ps http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia

24