PRINSIP-PRINSIP MEDIA VISUAL DAN CARA MENDESAIN MATERIAL YANG
EFEKTIF
DOSEN PENGAMPU : Saiful Amien, M.pd
Disusun Oleh Kelompok 2 :
Husnul Khatimah : 201410010311001
Cahya Ningsih : 201410010311006
Syariel raturrahman : 201410010311013
Risky Aziz :201410010311020
Ayu Wulandari :201410010311029
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam
pemanfaatannya di dunia pendidikan. Seiring perkembangan teknologi maka semakin
banyak pula saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, kita
sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat
diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik untuk
melakukan praktik-praktik dengan benar. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami
membahas tentang salah satu media pembelajaran yaitu media visual. Media visual
merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh
sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan.
Salah satu peranan visual dalam pembelajaran adalah sebagai sarana untuk
menyediakan atau memberikan refensi yang konkret tentang sebuah ide, kata-kata
tidak dapat mewakili dan menyuarakan benda karena visual bersifat iconic (tanpa kata
sudah menunjukan arti), oleh karena itu setiap kata memiliki kesamaan dengan benda
yang di rujuk. Beberapa manfaat visual dalam pembelajaran antara lain visual dapat
memotivasi pebelajar dengan cara menarik perhatian mereka, mempertahankan
perhatian serta mendapatkan respon-respon emosional. Selain itu visual juga dapat
menyederhanakan informasi yang sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata, dengan
kata lain , peranan visual dalam pembelajaran termasuk penting untuk mendukung
informasi tertulis dan informasi lisan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Visual literacy?
2. Apa pemgertian dari Melek Visual?
3. Apa peran media visual dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis dari media visual?
5. Bagaimana teknik merancang visual?
6. Bagaimana teknik pengambilan gambar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Visual Literacy
2. Untuk mengetahui pengertian dari Melek Visual
3. Untuk mengetahui peran media visual dalam proses pembelajaran
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari media visual
5. Untuk mengetahui teknik merancang visual
6. Untuk mengetahui teknik pengambilan gambar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Visual Literacy
Visual adalah menyampaikan suatu pesan visual dari isi penyampaian pesan
kepada penerima pesan melalui media visual.Dalam Psikologi persepsi visual sebagai
kemampuan untuk menerjemahkan apa yang dilihat oleh mata, yaitu jatuhnya cahaya
yang masuk ke retina. Sistem visual ini memungkinkan seseorang menyerap
informasi dari lingkungannya.1
Literasi dapat diartikan kemampuan membaca,menulis,kemampuan untuk
mencari, mempelajari, dan memanfaatkan berbagai sumber media dalam berbagi
bentuk. atau dengan kata lain melek media yang diartikan sebagai perantara baik
dalam wujud benda, manusia,peristiwa.
Literasi visual adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan,
dan mengekspresikan gambar, sebagai bentuk kritis yaitu dengan membaca,
memahami, dan bertutur dengan bahasa visual. orang yang visual mampu membaca,
memahami, segala sesuatu adalah gambar. apa yang kita lihat dan pikirkan adalah
gambar, atau dengan melek visual kita bisa membedakan mana realita dan mana yang
fiksi, visual literasi belajar menganalisa berita mana yang jelas dan tidak jelas.
Literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis dan
menciptakan informasi untuk hasil yang spesifik. Media tersebut adalah televisi,
radio, surat kabar, film, musik.
B. Elemen Melek visual
Untuk memahami melek visual mendalam sebaiknya dipahami bahwa
terdapat tujuh elemen di dalamnya, menurut Ilmuan media, Art Silverblatt
mengidentifikasikan tujuh elemen dasar media media. Melek media meliputi
karakteristik berikut:
1) Keterampilan berfikir kritis memungkinkan anggota khalayak untuk
mengembangkan penilaian yang independen terhadap isi media;
2) Pemahaman terhadap proses komunikasi massa;
3) Kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat;
4) Strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-pesan media;
5) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai sebuah teksyang
menyediakan wawasan bagi budaya dan kehidupan kita;
6) Kemampuan untuk menikmati, memahami, dan menghargai isi media;
1 Tim penulis program Studi Desain Komunikasi Visual FSR Yogyakarta, Irama Visual,( Yogyakarta: Jalasutra,2007) hal 69
7) Pengembangan keterampilan produksi yang efektif dan betanggung
jawab.2
Berdasarkan definisi dan elemen melek media tersebut dapat kita
mengklasifikasikan beragam literasi media. literasi media bertujuan menumbuhkan
kecakapan dalam memahami pesan, memahami media yang lengkap sampai produksi
pesan, pengetahuan terhadap media yang relatif lengkap, dan pemahaman kritis,
misalnya memberi kritik saran pada organisasi yang melaksanakan aksi untuk
mengkritik media. literasi ini paling tidak muncul di tiga tempat, yaitu: di rumah,
sekolah, dan kelompok masyarakat. Melek media memililiki karakteristik yaitu dalam
berfikir kritis mengenai media, pemahaman terhadap proses komunikasi masa untuk
memberikan pelayanan terhadap masyarakat, kesadaran akan dampak media yang
menghadapi resiko jika terjadi perubahan, kesadaran isi media yang berwawasan
budaya untuk budaya modern yang terus berkembang dari wawasan terhadap budaya,
memahami dan menghargai isi media untuk meningkatkan pemahaman dan
penghargaan kita terhadap media, mengembangkan keterampilan memproduksi yang
membuat mereka mampu menciptakan pesan media yang bermanfaat, pemahaman
atas kewajiban etis dan moral media yaitu kita harus mengetahui masing-masing,
kewajiban hukum dan etis praktisi media dengan kata lain kita harus mengetahui
masing-masing, kewajiban hukum dan etis praktisi media.
C. Peran Media Visual dalam Pembelajaran
Wibawa dan Mukti (1992 : 28) menjelaskan peran media visual dalam proses
belajar mengajar, yaitu:
1) Mengembangkan kemampuan visual;
2) Mengembangkan daya imajinasi anak;
3) Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang
abstrak, atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas;
4) Mengembangkan kreatifitas siswa;
5) Memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa;
6) Membantu siswa lebih mudah memahami makna pesan yang
dibicarakan dalam proses pembelajaran;
7) Menggambarkan suatu hakikat suatu pesan dalam bentuk yang
menyerupai keadaan yang sebenarnya;
8) Merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan atau ingin lebih
tahu hakikat dari pesan yang disampaikan;
9) Membangkitkan motivasi, minat dan ingatan kepada siswa.3
2 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi masa,( Jakarta: Penertbit erlangga, 2008) hal 34-37
Secara umum media visual dapat berperan untuk sumber belajar yang
berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk
kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta
didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan
menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Dalam proses pembelajaran media ini sangat
dibutuhkan oleh para siswa, keberadaannya akan membantu mempercepat proses
pemahaman dan memperkuat ingatan. Sehingga tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan materi pelajaran, seperti yang tertera di atas.
D. Jenis-jenis Visual
Berikut jenis- jenis ataupun tipe visual beserta contoh gambarnya :
a. Realistik: visual realistik menampilkan obyek sebenarnya yang sedang
dipelajari (foto, gambar ilustrasi, grafik) contoh:
b. Analogis: visual analogis menyampaikan sebuah konsep dengan menampilkan
sesuatu lainnya dan menyiratkan kemiripan, contohnya pertahanan sistem
imun dalam tubuh digambarkan dengan gambar army atau pertahanan militer
di suatu negara. Adapun contoh lain sebagai berikut :
3 Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada hal.38
c. Organisasional: visual organisasional menampilkan hubungan kualitatif di
antara berbagai elemen (bagan, flowchart, dll)) contoh:
d. Relasional: visual relasional adalah visual yang menampilkan objek berupa
hubungan kuantitatif (diagram lingkaran, diagram piktorial, dll) contoh:4
4 https://www.academia.edu/20003840/PRINSIP_PRINSIP_VISUAL_MERANCANG_MATERI_YANG_EFEKTIF
5
e. Transformasional: visual transformasional adalah visual yang menampilkan
perubahan objek sesuai waktu dan tempat, contoh:
f. Interpretif: visual interpretif adalah visual yang menampilkan objek berupa
hubungan teroritik atau abstrak Contoh :6
5 https://andimanwno.files.wordpress.com/2010/01/multi-temporal.jpg?w=428&h=570 6 https://image.slidesharecdn.com/879e5d8b-2b7e-41d9-984b-87300ade87c5-150831171215-lva1-
app6891/95/makalahnomor-penerimaan-abstrak-9-638.jpg?cb=1441041242
E. Panduan Rancangan Visual
1. Elemen Visual
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan elemen visual adalah
arrangement (susunan), balance (keseimbangan), color (warna), legibility
(keterbacaan), dan appeal (daya tarik).
Alignment; penataan baris (rata kiri, rata kanan, rata tengah, rata kanan
kiri).
Shape; memilih bentuk-bentuk yang sudah familiar seperti bentuk
geometri (persegi, lingkaran, tabung, dll).
Proximity; pengelompokkan elemen. Elemen yang saling berhubungan
diletakkan saling berdekatan, sedangkan elemen yang tidak
berhubungan sedapat mungkin dijauhkan sehingga viewer dapat
dengan mudah menangkap makna sebuah tayangan.
Directionals, viewer melihat sebuah tampilan dengan mengarahkan
perhatiannya ketiap bagian tampilan secara bergantian dengan
memperhatikan arahan seperti tanda panah, menggunakan huruf bold,
warna-warna, dan bullet.
Figure-Ground Contrast; upaya membuat penonjolan sebuah unsur
dengan berbagai cara seperti kontras warna, kontras ukuran, kontras
arah, kontras bentuk.
Consistency; bertujuan agar tidak membingungkan viewer
Balance; menyeimbangkan antara ukuran warna, bentuk, berat dan
posisi unsurunsur agar terlihat aman dan nyaman oleh mata
Color; warna dapat meberikan kesan realistic, sebagai pemisah elemen
visual yang satu dengan yang lainnya, membangkitkan perhatian,
memiliki bahasa psikologis untuk menguatkan “mood” pesan, dan
meningkatkan tampilan artistic
Legibility; konten-konten yang telah dibuat apakah mampu dibaca oleh
baik. Tempatkan konten ditempat tertentu dan kita menjauh, lalu coba
lihat apakah konten tersebut dapat dibaca dan ditangkap dengan jelas
oleh pembaca. Tingkat keterbacaan ditingkatkan dengan menambah
ukuran huruf dan mengganti style, kontras diantara objek dan visual.
Appeal; adanya inovasi dari apa yang kita buat sehingga menimbulkan
daya tarik yang mengesankan sehingga pembaca terangsang untuk
melihatnya. Seperti pemberian efek atau gambar yang menarik atau
sesuatu yang mereka anggap susah terlihat menjadi mudah dengan
pemberian ide-ide kreatif. Contohnya pada matematika untuk anak-
anak sehingga menarik perhatian pembaca.
2. Elemen Teks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat elemen teks adalah
sebagai berikut :
Style; Jenis huruf yang dipilih sebaiknya konsisten dan harmonis
dengan elemen lain yang ada dalam sebuah desain visual. Untuk
keperluan desain pesan pembelajaran, jenis huruf yang sederhana lebih
diutamakan. Misalnya huruf huruf jenis Serif atau Sanserif.
Display; tampilan yang digunakan misalnya power point tidak boleh
menggunakan tipe style yang berbeda-beda dan harus selaras antara
slide yang satu dengan slide yang lainnya.
Size; siswa biasanya melihat poster atau papan buletin dari jarak 30
atau 40 kaki. Ukuran dari sebuah teks harus dapat dibaca dengan baik.
Spasi; Jarak antara huruf yang satu dengan yang lainnya sebaiknya
tidak terlalu lebar.Perlu diperhatikan jenis huruf.
Color; Warna huruf yang dipakai sebaiknya kontras dengan warna
latar belakang (background). Hal ini perlu untuk memudahkan viewer
dalam melihat hasil sebuah tayangan visual.
Use of Capitals; Untuk mendapatkan hasil tampilan yang legibel,
maka gunakanlah huruf kecil.Huruf kapital lebih baik dipergunakan
hanya pada saat-saat tertentu saja.
F. Kreativitas Tampilan
1. Alat Perencanaan (Storyboard)
Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual,
termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan
gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya,sehingga pesan dan gagasan
dapat diterima oleh sasarannya. Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun
berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan
ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat
menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji,
sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.
2. Teknik Pembuatan Huruf
Berbagai teknik bisa di gunakan untuk visual, cara yang paling
sederhana dengan spidol.
3. Menggambar, Membuat Sketsa dan Membuat Kartun
Hal penting dalam menyampaikan pesan secara efektif adalah
menggunakan gambar, sketsa, dan kartun. Salahsatunya dengan mendesain
visual di komputer. Diantara beberapa tipe dari grafik software tersedia
sebagai berikut:
Presentation program (program presentasi), yaitu spesial software yang
dengan sederhana menciptakan tampilan atau transparansi dari grafik
yang mengkombinasikan teks, data, dan gambar/visual.
Drawing and paint program (program menggambar dan mewarnai),
yaitu program yang mengijinkan pemakai untuk menggambar bentuk
geometri dan bentuk bebas lain, juga dapat memasukkan teks.
Charting program, khususnya cocok untuk membuat bagan, grafik, dan
laporan dari tabel angka.
Photo-enhancement programs, mengijinkan memanipulasi warna dan
menggunakan spesial efek untuk merubah photo.
Desktop publishing programs, menggabungkan keistimewaan dari
beberapa metode untuk menciptakan produk yang rumit seperti laporan
berkala dan buku.
4. Clip Art
Clip art merupakan gambar visual yang telah di persiapkan dan bisa di
selipkan dalam berbagai dokumen dan presentasi digital. Ukuran dan
penempatan gambar seni klip dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan anda. Baru-
baru ini telah tersedia gambar-gambar seni klip yang tersebar pada situs-situs
atau pada koleksi software. Ada beberapa prinsip yang harus anda ingat dalam
penggunaan seni klip yang sudah tersedia pada murid-murid atau guru
generasi visual, yaitu:
Gunakan gambar seni klip yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Gunakan gambar seni klip sebagai komponen dari gambar yang
lebih luas cakupannya pada tujuan yang spesifik (contoh: seni
klip katak digunakan sebagai elemen dalam diagram siklus
kehidupan seekor katak).
Gunakan gambar seni klip dengan gaya yang konsisten.
Gunakan gambar seni klip untuk menyediakan ilustrasi pada
suatu objek.
Gunakan gambar seni klip untuk memperkenalkan tema.7
7 https://brankasmultimedia.files.wordpress.com/2012/03/prinsip-prinsip-visual1.pdf
Dalam makalah “Prinsip-Prinsip Visual” oleh Ramadhayani (1109874) dan Yane Athena
Komaya (1109889) Prodi Tekonologi Pendidikan Universitas Negeri Padang (Di rilis pada
tanggal 8 April 2012)
G. Teknik Pengambilan Gambar
Berikut adalah cara pengambilan gambar atau foto dalam media pembelajaran
visual yang mana di dalam pembelajaran visual terdapat beberapa cara mengambil
gambar dan disini cara yang efektif dalam pengambilan gambar antara lain yaitu :
Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani
yaitu “Fos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis.) adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari
suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya
ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.8
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan
bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
Scanner / Pemindai
Suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin
fotocopy hasilnya dapat langsung dilihat pada kertas sedangkan scanner
hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru
dapat diubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus
yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.
Scanner merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk
maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang, suhu, digunakan untuk
mengambil citra cetakan (gambar, foto, tulisan) untuk diolah atau ditampilkan
melalui komputer. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan
ditransformasikan komputer sebagai data digital Data yang telah diambil
dengan scanner itu , bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi
computer computer yang mengenali teks ASCII.9
8 Smaldino, Sharon, Lowter, Russel D James, 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hlm 46 9 Ibid. Hlm 48
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien, Guru
mememerlukan suatu media pembelajaran atau alat yang dapat digunakan selama
proses pembelajaran dan tepat sesuai dengan metode dan materi yang akan diajarkan.
Salah satu medianya adalah media visual yang lebih berkaitan dengan indera
penglihatan. Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri seperti
penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat daya
serap peserta didik. Dengan menggunakan media visual secara tepat dan bervariasi
dapat menimbulkan motivasi belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa,
lingkungan, dan kenyataan.
Literasi visual adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan,
dan mengekspresikan gambar, sebagai bentuk kritis yaitu dengan membaca,
memahami, dan bertutur dengan bahasa visual. orang yang visual mampu membaca,
memahami, segala sesuatu adalah gambar. Peran media visual dalam pembelajaran
adalah sebagai sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat
secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar,
sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menggunaka elemen visual dan elemen teks adalah
arrangement (susunan), balance (keseimbangan), color (warna), legibility
(keterbacaan), dan appeal (daya tarik), spasi, display, size, dan style
DAFTAR PUSTAKA
Tim penulis program Studi Desain Komunikasi Visual FSR Yogyakarta, Irama Visual,
(Yogyakarta: Jalasutra,2007)
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi masa,( Jakarta: Penertbit erlangga, 2008)
Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo
Persada
Smaldino, Sharon, Lowter, Russel D James, 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media
untuk Belajar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
https://www.academia.edu/20003840/PRINSIP_PRINSIP_VISUAL_MERANCANG_MA
TERI_YANG_EFEKTIF
https://andimanwno.files.wordpress.com/2010/01/multi-temporal.jpg?w=428&h=570
https://image.slidesharecdn.com/879e5d8b-2b7e-41d9-984b-87300ade87c5-
150831171215-lva1-app6891/95/makalahnomor-penerimaan-abstrak-9-
638.jpg?cb=1441041242
https://brankasmultimedia.files.wordpress.com/2012/03/prinsip-prinsip-visual1.pdf
Top Related