Batasan
Bayi baru lahir :
Hipotermi: keadaan dimana bayi baru lahir memiliki suhu tubuh dibawah 36,50C (97,70F) pada pengukuran di aksila.
Latar belakang
Hipotermi telah diketahui menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir hampir di setiap benua di dunia.
Penelitian di California, Amerika Serikat (2006) 64 % kasus hipotermi pada bayi baru lahir terjadi pada dengan berat lahir cukup (≥2500 gr).
Termoregulasi pada bayi baru lahir
Termoregulasi kemampuan untuk menyeimbangkan antara produksi panas dan hilangnya panas
Bayi baru lahir memiliki respon terhadap suhu lingkungan baik secara fisiologis maupun tingkah laku lemak coklat
posisi fleksi
Kegagalan termoregulasi hipotermi
KLASIFIKASI HIPOTERMI
hipotermi ringan :Suhu tubuh 36-36.50C (96,8-97,70F)
hipotermi sedang :Suhu tubuh 32-360C (89,6-96,80F)
hipotermi berat :Suhu tubuh dibawah 320C (89,60F). 1
Faktor risiko hipotermi pada bayi baru lahir
Lahir preterm Luas permukaan tubuh Berat badan lahir rendah Skor apgar rendah Suhu lingkungan rendah Riwayat kehamilan multipel
Mekanisme hipotermi pada bayi baru lahir
Penurunan produksi panas Peningkatan panas yang hilang
Konduksi Konveksi Radiasi Evaporasi
Kegagalan termoregulasi
DIAGNOSIS
Hipotermi ditandai dengan akral dingin, tidak mau minum, kurang aktif, kutis marmorata, pucat, takipneu dan takikardia
Diagnosis hipotermi ditegakkan dengan pengukuran suhu baik suhu tubuh atau kulit bayi yang dapat dilakukan melalui aksila, rektal atau kulit
Tatalaksana hipotermi
Berdasarkan klasifikasi Terapi dengan inkubator Terapi dengan pemanas Terapi cairan dan medikamentosa
Tatalaksana hipotermi sedang Ganti pakaian yang dingin atau basah Anjurkan menghangatkan bayi dengan
melakukan kontak kulit dengan kulit atau perawatan bayi lekat (Kangaroo Mother Care) atauHangatkan kembali bayi dengan menggunakan alat pemancar panas atau inkubator
Periksa suhu alat dan suhu ruangan. Hindari paparan panas yang berlebihan dan
posisi bayi lebih sering diubah.
Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering.
Amati tanda kegawatan (misalnya gangguan nafas, kejang, tidak sadar)
Periksa kadar glukosa darah Periksa suhu tubuh bayi setiap jam Setelah suhu tubuh normal, pantau bayi
selama 12 jam berikutnya, periksa suhu tiap 3 jam.
Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan.
Nasihati ibu cara menghangatkan bayi di rumah.
Tatlaksana hipotermi berat
Segera hangatkan bayi dibawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin. Gunakan inkubator atau ruangan hangat, bila perlu
Ganti baju yang dingin dan basah Hindari paparan panas yang berlebihan dan
posisi bayi sering diubah. Bila bayi dengan gangguan nafas (frekuensi
nafas lebih dari 60 atau kurang dari 30 kali/menit, tarikan dinding dada, merintih saat ekspirasi ), lakukan manajemen gangguan nafas.
Pasang jalur IV dan beri cairan IV sesuai dengan dosis rumatan, dan infus tetap terpasang dibawah pemancar panas, untuk menghangatkan cairan
Periksa kadar glukosa darah Nilai tanda kegawatan bayi (misalnya
gangguan nafas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam batas normal.
Ambil sampel darah dan beri antibiotik sesuai dengan yang disebutkan dalam penanganan kemungkinan besar sepsis.
Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap
bila bayi tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI peras begitu suhu bayi mencapai 35°C.
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam.
Bila suhu naik paling tidak 0,5°C/jam, berarti upaya menghangatkan berhasil, kemudian lanjutan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam.
Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam.
Setelah suhu bayi normal Lakukan perawatan lanjutan untuk bayi
Pantau bayi selama 12 jam kemudian, dan ukur suhunya setiap 3 jam.
Pantau bayi selama 24 jam setelah penghentian antibiotik. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan dan nasehati ibu bagaimana cara menjaga agar bayi tetap hangat selama di rumah.3
Terapi dengan inkubator
Inkubator biasanya digunakan pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1800 gram.
Inkubator tertutup memberikan panas secara konveksi kecuali bila inkubator ini dilengkapi dengan dua lapis dinding.
Kehilangan panas secara evaporasi dapat dikompensasi jika kelembapan ditambahkan ke dalam inkubator.
Suhu inkubator disesuaikan dengan berat badan bayi baru lahir
Penyesuaian suhu inkubator dengan berat badan bayi baru lahir
Berat badan lahir Suhu (°C)
(Made Widia)
Suhu (°C)
(FK UI)
500 35,5 + 0,5 -
1000 34,9 + 0,5 35
1500 34,0 + 0,5 34
2000 33,5 + 0,5 33,5
2500 33,2 + 0,5 33,2
Seorang bayi dapat dilepaskan dari inkubator bila suhu tubuhnya dapat dijaga pada suhu lingkungan < 30,0°C (biasanya bila berat badannya mencapai 1600-1800 gram).
Terapi dengan pemanas
digunakan untuk bayi yang sangat tidak stabil atau selama pelaksanaaan suatu prosedur medis.
Panas dihasilkan dari proses radiasi Suhu diatur dalam sebuah “servomode” dan
“nonservomode”( disebut juga tipe manual). pemanas ini digunakan dalam waktu yang
terbatas seperti dalam ruang persalinan. Penutupan kulit dengan bahan semipermeabel
dapat membantu mengurangai kehilangan air transepidermal/TEWL yang tak disadari.5
Terapi cairan dan medikamentosa Pemberian makanan sedini mungkin,
terutama ASI Jika makanan oral belum memungkinkan
berikan IVFD glukosa 5% atau 10% : biknat 1,5% = 4:1
Kebutuhan cairan : Hari I : 60 ml/kgBB/hari Hari II : 80 ml/kgBB/hari Hari III : 90 ml/kgBB/hari Hari IV – IX: 80-100 ml/kgBB/hari Hari >X : 125-150 ml/kgBB/hari
Antibiotik profilaksis: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis,
digabung dengan Gentamisin 2 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosisLama pemberian antibiotik sampai 5 hari
Vitamin K injeksi 1 mg 1 kali
Pencegahan hipotermi dengan 10 langkah proteksi termal
Ruang melahirkan yang hangat Pengeringan segera Kontak kulit dengan kulit Pemberian ASI Tidak segera memandikan atau
menimbang bayi Pakaian dan selimut bayi yang adekuat
KESIMPULAN Bayi baru lahir masih memiliki keterbatasan
dalam termoregulasi tubuhnya.
Hipotermi adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir memiliki suhu tubuh dibawah 36,50C (97,70F) pada pengukuran dengan aksila.
Mekanisme terjadinya hipotermi meliputi penurunan produksi panas, peningkatan kehilangan panas (konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi), dan kegagalan termoregulasi
Diagnosis hipotermi dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat, cepat, dan adekuat
Tatalaksana hipotermi mencakup tatalaksana umum, langkah proteksi termal, pemakaian inkubator, pemakaian pemanas, dan terapi medikamentosa